Anda di halaman 1dari 23

FARMAKOTERAPI II

MIKOSIS
1. ADEL ZILVIA NATHASA (1601001) 10. SHAFIRA MELSONIA (1601049)

2. CAHYA PURWANINGSIH (1601007) 11. SURYA DINDA (1601053)

3. DHEA ANANDA (1601008) 12. TASKIA YULIA PUTRI (1601055)

4. HAJRAH MIRANDA (1601017) 13. TENGKU ZATTA H. (1601056)

5. LENI TRIANI (1601021) 14. YOLA MARINA D. (1601061)

6. MELATI RISMAN (1601026) 15. YULINDA ANGGRAINI (1601062)

7. SEPFIRA INDRIANI (1601046) 16. AMALIA DWITASARI (1601087)

8. SERLIN PARTIKA SARI (1601048) 17. ANRIANI WIDYA NINGSIH (1601089)

9. SEPTHREZA UMMIZRY (1601047)

KELAS : S1-VI B

DOSEN PENGAMPU : Ratna Sari.M.Farm.,Apt


DEFENISI MIKOSIS
01

JENIS-JENIS MIKOSIS
02

ETIOLOGI DAN MANIFESTASI


03 KLINIK

DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN


04
DEFENISI MIKOSIS

Mikosis didefinisikan sebagai infeksi jamur yang


disebabkan organisme eumycotic yang oportunistik dan
patogenik, seperti: Dermatophytes spp., Candida spp.,
Aspergillus spp., Feomycetes spp., Cryptococcus, dan
beberapa spesies fungi lainnya (Kazemi, 2013).
Mikosis terdiri dari mikosis superfisialis, intermedia dan
profunda (Goldsmith, et al., 2012).
JENIS – JENIS MIKOSIS
Mikosis Superfisial Mikosis Sistematik

Tinea capitis Histoplasmosis

Tinea circinata (Tinea corporis) Coccidioidomycosis

Tinea cruris Blastomycosis

Tinea manus atau pedis

Tinea unguium (onikomikosis)

Tinea barbae

Tinia imbrikata

Tinea favosa
Mikosis Superfisial

Mikosis ini terjadi pada bagian epidermis kulit,


ada yang menyerang bagian luar saja dan ada
yang menyerang sampai bagian lebih dalam,
maka mikosis superfisial dapat dibagi lagi
menjadi 2, yakni sebagai berikut:
1. Dermatofitosis
2. Non Dermatofitosis

Dermatofitosis
Merupakan penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya
stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku, yang disebabkan oleh
jamur dermatofita yang digolongkan dalam tiga genus: Microsporum,
Trichophyton, dan Epidermophyton.
1. Tinea Capitis
Kelainan kulit pada daerah kepala rambut yang
disebabkan jamur golongan dermatofita. Disebabkan
oleh species dermatofita trichophyton dan
microsporum.
Gejala berupa bercak pada kepala, bersisik, dan gatal
sering disertai rambut rontok.
Daerah yang diserang biasanya pada daerah kulit
kepala dan rambut. Pada infeksi yang berat dapat
menyebabkan edematous dan bernanah.
2. Tinea circinata (Tinea corporis)
Mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin)
dimana terjadinya jaringan granulamatous,
pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal.
Gejalanya bermula berupa papula kemerahan
yang melebar.

3. Tinea cruris
Infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha
bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang
berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya.
Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum
atau Trichophyton sp.
4. Tinea manus atau pedis
Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis
mengenai kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki.
Dalam kondisi berat dapat bernanah.
Penyebabnya adalah Trichophyton sp.

5. Tinea unguium (onikomikosis)


Kelainan pada kuku yang disebabkan infeksi
jamur dermatofita. Penyebab tersering tinea
unguium yaitu T. mentagrophytes dan T. rubrum
Tanda-tandanya yaitu berupa onikolisis,
subungual hyperkeratosis, dan kerusakan
nailplate.
6. Tinea barbae
Infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut
dan kulit leher, rambut dan folikel rambut. Penyebabnya
adalah Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton
violaceum, Microsporum cranis.

7. Tinea imbrikata
Infeksi dermatofitosis dengan gambaran khas
berupa kulit bersisik dengan sisik yang melingkar-
lingkar dan terasa gatal. Tinea imbrikata
disebabkan oleh T. concentricum Infeksi dimulai
dengan kolonisasi hifa dan cabang-cabangnya di
dalam jaringan keratin kulit yang mati.
8. Tinea favosa
Infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut
dan kuku. Penyebabnya adalah Trichophyton schoenleinii.
Gejalanya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala
kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna
kuning kotor. Kerak ini sangat lengket daln bila diangkat
akan meninggalkan luka basah atau bernanah.

Non dermatofitosis
Infeksi non dermatofitosis terjadi pada lapisan kulit yang
paling luar pada epidermis. Hal ini disebabkan jenis jamur
ini tidak dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna
keratin kulit dan tetap hanya menyerang lapisan kulit yang
paling luar.
Otomikosis
Infeksi jamur pada liang telinga bagian luar. Jamur dapat masuk ke dalam
liang telinga melalui alat-alat yang dipakai untuk mengorek-ngorek telinga
yang terkontaminasi atau melalui udara atau air. Penderita akan
mengeluh merasa gatal atau sakit di dalam liang telinga. Bila ada infeksi
sekunder dapat terjadi otitis ekstema. Penyebab biasanya jamur
kontaminasi yaitu Aspergillus, sp Mukor dan Penisilium

Tinea versicolor (Pityriasis versicolor)


A B
Mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak
putih kekuning-kuningan disertai rasa gatal,
biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla,
leher dan perut bagian atas. Penyebabnya adalah
Malassezia furtur.
Piedra
Merupakan infeksi jamur pada rambut sepanjang corong
rambut yang memberikan benjolan-benjolan di luar
permukaan rambut tersebut.
Ada dua macam :
Piedra putih : penyebabnya Piedraia beigeli
Piedra hitam : penyebabnya Piedraia horlal

Tinea nigra
Infeksi yang terjadi pada kulit telapak kaki dan tangan dengan memberikan
warna hitam sampai coklat pada kulit yang terserang. Macula yang terjadi
tidak menonjol pada permukaan kulit, tidak terasa sakit dan tidak ada
tanda-tanda peradangan.
Blastomycosis
Mikosis yang menyerang kulit,
paru-paru, viscera, tulang dan
sistem saraf. Penyebabnya adalah
Coccidioidomycosis Blastomyces dermatitidis dan
Blastomyces brasieliensis.
Mikosis yang mengenai paru- Blastomycosis kulit gejalanya
paru yang disebabkan oleh berupa papula atau pustula yang
Coccidioides immitis. berkembang menjadi ulcus kronis
Gejalnya mirip dengan dengan jaringan granulasi pada
pneumonia yang lain, berupa alasnya. Kulit yang sering terkena
batuk dengan atau tanpa adalah wajah, leher, lengan dan
sputum yang biasanya disertai kaki. Bila menyerang organ dalam,
dengan pleuritis. gejalanya mirip tuberculosis.
Histoplasmosis
Jamur penyebab histoplasmosis yaitu Histoplasma
capsulatum yg hidup pd tanah dengan kandungan
nitrogen tinggi (tanah yg terkontaminasi dengan
kotoran unggas atau ternak). Histoplasmosis adalah
infeksi jamur intraselular dari sistem retikuloendotelial
yang disebabkan oleh menghirup konidia dari jamur
Histoplasma capsulatum.
Kandidiasis
Mikosis yang menyerang kulit, kuku atau
organ tubuh seperti hantung dan paru-paru,
selaput lendir dan juga vagina. Infeksi ini
terjadi karena faktor predisposisi, misalnya
diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab dan
obesitas. Penyebabnya adalah Candida
albicans.
Kromoblastomik
Ditandai dengan lesi kulit yang
menyerupai kutil (veruka), khususnya
pada tungkai dan kaki.

Sporotrikosis
Muncul benjolan di lengan, jari, atau tangan,
dapat membesar seperti bisul, dan
berkembang menjadi luka borok.
Misetoma Ditandai dengan adanya
A B
lubang-lubang pada
pemukaan kulit yang
merupakan jalur
keluarnya nanah yang
berasal dari bagian
subkutan. Dan di sekitar
lubang tersebut tampak
bintik-bintik jamur yang
berpigmen. Misetoma
dapat mengakibatkan
kerusakan pada tulang,
tendon hingga otot.
GEJALA
Berdasarkan jenis dan lokasi infeksi, etiologi
mikosis dapat diklasifikasikan menjadi tiga,
ETIOLOGI
yaitu:
2. Mikosis subkutan
Infeksi jamur yang termasuk mikosis subkutan meliputi :
1. Mikosis superfisial atau kutaneus kromoblastomikosis, misetoma dan sporotrikosis.
• Infeksi yang termasuk mikosis
superfisial adalah piedra hitam
(disebabkan oleh Piedraia hortae),
piedra putih (disebabkan oleh
3. Mikosis dalam
Trichosporon beigelii), pityriasis
versicolor (disebabkan oleh Malassezia
• Mikosis primer
furfur), and tinea nigra (disebabkan oleh Jamur yang dapat menyebabkan mikosis primer adalah
Phaeoannellomyces werneckii). Coccidioides immitis, Histoplasma capsulatum,
Blastomyces dermatitidis, dan Paracoccidioides
• Mikosis kutaneus dapat dibagi menjadi brasiliensis.
2 jenis, yaitu Dermatofitosis disebabkan • Mikosis oportunistik
oleh jamur Epidermophyton, Jenis-jenis infeksi jamur yang masuk dalam kategori ini
Microsporum, dan Trichophyton. Dan meliputi kriptokokosis, kandidiasis, aspergilosis,
dermatomikosis disebabkan oleh jamur-
zigomikosis, phaeohypomycosis, hyalohypomycosis.
jamur jenis lain, tetapi umumnya adalah
Candida spp.
MANIFESTASI KLINIK
DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
Penatalaksanaan Tinea
1. Topikal
Grup Azole
Grup Allilamine
Keratolitik
2. Sistemik
- wajib pada tinea kapitis dan tinea unguium
- pada daerah yg luas/susah dijangkau
- bila relaps dg pengobatan topikal
- dihentikan setelah hasil kultur negatif
Pengobatan tambahan
1.Bila Ada Infeksi Sekunder
– Oral Antibiotika
– Kompres Antiseptik
2. Bila Gatal
– Oral Anti Histamin
3. Hindari Dan Obati Faktor
Predisposisi (Lembab dan DM)
Monitoring dan KIE

Anda mungkin juga menyukai