Anda di halaman 1dari 9

METODE STERILISASI PANAS BASAH

Fania Pratiwi (162210101045), Karima Pratiwi (162210101059), Anna Dwi R.A


(162210101144), Anggi Windayanti (162210101149)
Universitas Jember
Fakultas Farmasi, Universitas Jember

Abstrak

Immediate use wet heat sterilization, previously known as flash sterilization, is an effective method
of sterilization if it is performed according to manufacturers validated instructions. Wet heat
sterilization using autoclaves or retorts is a widely used thermal process in the food processing and
pharmaceutical industries. Wet heat sterilization is steam sterilization at 121 oC for ± 15 minutes
in a closed container using autoclaves. Wet heat sterilization draws moisture into the sterilizing
chamber to force out all the air inside. In 2009, The Joint Commission revised its position statement
on flash sterilization and emphasized that three critical steps of reprocessing must be followed to
ensure sterility (ie, cleaning and decontamination, sterilization, aseptic transfer) and that complete
documentation must be available for each immediate use steam sterilization cycle so that the device
is traceable to the patient if problems arise.
Keywords: sterilization, wet heat, autoclaving

Sterilisasi panas basah, sebelumnya dikenal sebagai flash sterilization (sterilisasi cepat),
merupakan suatu metode sterilisasi yang efektif dilakukan sesuai dengan validasi instruksi
produsen atau industri. Sterilisasi panas basah menggunakan autoklaf atau retorts yang merupakan
proses termal yang banyak digunakan baik dalam industri pengolahan makanan dan industri
farmasi. Sterilisasi panas basah merupakan sterilisasi uap air panas pada suhu 121 oC selama ± 15
menit dalam wadah tertutup menggunakan alat yang disebut dengan autoklaf. Sterilisasi panas
basah mengalirkan uap air ke ruang pensteril guna mendesak keluar semua udara di dalamnya.
Pada tahun 2009, The Joint Commission merevisi pernyataan tentang flash sterilization (sterilisasi
cepat) dan menekankan bahwa terdapat 3 langkah dalam pemrosesan ulang yang harus diikuti
untuk memastikan sterilisasi (yaitu : pembersihan dan dekontaminasi, sterilisasi, transfer aseptik)
dan dokumentasi lengkap harus ada disetiap penggunaan siklus sterilisasi panas sehingga dapat
dilacak jika terdapat kesalahan.
Kata Kunci: sterilisasi, panas basah, autoklaf

1
PENDAHULUAN bermanfaat untuk menonaktifkan bakteri
Salah satu hal yang terpenting yang ada pada beban.
dalam kegiatan yang bersinggungan Sterilisasi panas basah
dengan aktivitas mikrobiologi adalah menggunakan autoklaf atau retorts yang
proses sterilisasi. Steril adalah kondisi merupakan proses termal yang banyak
sediaan yang terbebas dari partikel asing digunakan baik dalam industri
non self, tidak terdapat/tercemar pengolahan makanan dan industri
mikroorganisme serta memenuhi farmasi. Prinsip kerja autoklaf adalah
persyaratan yang menyatakan sediaan mengubah energi listrik menjadi energi
tersebut steril. panas yang akan disalurkan ke air
Sterilisasi adalah suatu proses menyebabkan air mendidih dan
perlakuan terhadap bahan atau barang menghasilkan uap air. Selanjutnya uap
dimana pada akhir proses tidak terdapat air akan berkumpul dan meningkatkan
mikroorganisme pada bahan atau barang tekanan. Udara akan terdorong keluar
tersebut. Terdapat beberapa metode dan suhu terus meningkat dan dapat
sterilisasi, yaitu : sterilisasi panas basah, dikontol sesuai kebutuhan. Uap air yang
sterilisasi panas kering, sterilisasi gas, mendidih akan menimbulkan panas dan
filtrasi, dan iradiasi. memiliki tekanan tinggi akan dikontrol
Sterilisasi panas basah biasanya pada rentang waktu tertentu sehingga
digunakan untuk mensterilkan alat-alat dapat membunuh mikroba pasa suhu
medis, seperti pisau bedah, forsep, 100oC hingga 134oC. Pada metode panas
tabung dan barang-barang medis yang basah terjadi suatu proses denaturasi
dapat digunakan kembali. Kriteria untuk proten untuk mematikan/ meniadakan
siklus sterilisasi menggunakan standar mikroba yang ada.
Eropa dan dalam normal Internasional.
PEMBAHASAN
Prinsip kerja sterilisasi uap didasarkan
A. Pengertian sterilisasi panas basah
pada laju perpindahan panas yang tinggi
Sifat atmosfer di sekitar
dari uap ke beban. Suhu yang tinggi
mikroorganisme selama sterilisasi panas
digunakan pada sterilisasi uap ini,
memengaruhi efektivitas proses; Oleh
dikarenakan suhu yang tinggi
karena itu, perlu dibedakan antara proses

2
sterilisasi di mana sel-sel dikelilingi oleh seterilisasi panas kering menggunakan
media atau atmosfer yang mengandung oven.
air cair dan yang mana atmosfer di
Sterilisasi panas basah menurut
sekitar sel tidak mengandung air dalam
bindal (2003) dapat mensterilisasi
keadaan cair. Istilah "panas basah" dan
sediaan steril baik semisolid maupum
"panas kering" digunakan untuk
cairan dengan viskositas tinggi. Namun
menggambarkan dua proses sterilisasi
sterilisasi dengan panas dapat
ini. Kondisi sterilisasi basah-panas
mempengaruhi reologi sediaan
terjadi ketika mikroorganisme langsung
berpolimer. Adanya pemanasan dapat
terkena uap jenuh dalam autoklaf atau
menurunkan viskositas dari sediaan.
dipanaskan dalam bejana tertutup,
Pada teori ini dilakukan penelitian oleh
seperti sekaleng makanan, yang
Rosina Cahyono dengan sediaan
mengandung jumlah air yang cukup
emulgel anti-acne ekstrak kulit buah
banyak. Kondisi sterilisasi panas-kering
manggis dengan mendapatlkan hasil
terjadi ketika mikroorganisme terpapar
tidak terdapat perubahan viskositas dan
dengan uap atau air super panas.
daya sebar yang signifikan terhadap
Pada review ini kita mebahas
variasi suhu dan lama sterilisasi yang
tentang sterilisasi basah. Mengapa kita
diberikan. Sterilisasi sediaan dapat
melakukan metode pemanasan panas
dilakukan pada suhu 150oC selama 20
basah dibandingkan dengan panas
menit untuk mendapatkan sediaan
kering? Menurut ansel (2009), banyak
emulgel anti-acne ekstrak kulit buah
produk farmasetika yang tidak tahan
manggis yang steril.
panas sehingga tidak dapat disterilisasi
B. Prinsip Kerja Autoklaf Sebagai
menggunakan metode panas kering yang
Alat Sterilisasi Panas Basah
biasanya membutuhkan suhu sekitar
Jenis metode sterilisasi panas
170oC. Untuk sterilisasi panas basah,
basah yang paling umum kita ketahui
pada umumnya dilakukan pada suhu
adalah menggunakan autokaf. Sterilisasi
121oC. sterilisasi panas basah
basa ini dilakukan dengan uap air jenuh
menggunakan alat autoklaf, sedangkan
bertekanan 15 Ib/in2 selama 15 menit

3
pada suhu 121°C. Suhu tersebut mikroorganisme meningkat ke tingkat
merupakan suhu sterilisasi terbaik untuk yang menyebabkan pembelahan ikatan
bahan-bahan yang akan disimpan dalam hidrogen intramolekul antara protein.
waktu yang cukup lama. Hubungan Selanjutnya, mekanisme inaktivasi oleh
antara tekanan dan suhu tersebut hanya uap jenuh ini akan mengakibatkan
berlaku bagi tempat-tempat pada koagulasi protein mikroorganisme dan
permukaan laut. Untuk tempat-tempat di mendenaturasi DNA sehingga
atas permukaan laut diperlukan tekanan menyebabkan akumulasi kerusakan
yang lebih tinggi untuk mencapai suhu permanen pada semua fungsi
yang sama. metabolisme organisme. Transfer panas
Di dalam autoklaf yang dari uap jenuh ke lingkungan ruang jauh
mensterilkan adalah panas basah, bukan lebih efektif dan tepat untuk koagulasi
tekanannya. Oleh karena itu, setelah air dan denaturasi asam nukleat dan protein
dalam tangki mendidih dan mulai daripada metode sterilisasi panas kering.
dibentuk uap air, maka uap air dialirkan
Secara umum ada tiga siklus
ke ruang pensteril guna mendesak keluar
dalam sterilisasi panas basah yaitu fase
semua udara di dalamnya. Apabila
pemanasan dimana pada fase ini suhu
masih ada udara yang tersisa, maka
dinaikan hingga mencapai suhu yang
udara tersebut akan menambah tekanan
diinginkan, yang kedua yaitu fase
di dalam ruang pensteril yang akan
sterilisasi dimana pada suhu 132°C
mengganggu naiknya suhu dalam ruang.
selama 2’ ,121°C selama 12’, 116°C
Sterilisasi panas basah selama 30’, dan fase pendinginan
merupakan sterilisasi menggunakan dimana autoklaf dimatikan dan suhunya
autoklaf dimana proses sterilisasinya akan turun.
menggunakan uap air yang disertai
Siklus sterilisasi (tidak termasuk
tekanan. Prinsip kerja autoklaf dalam
pendinginan) yang dimodelkan terdiri
sterilisasi panas basah yaitu ketika panas
dari tiga fase utama, pertama, fase
digunakan sebagai agen sterilisasi,
pemanasan ketika uap disuntikkan ke
gerakan getaran setiap molekul
bejana autoklaf untuk meningkatkan

4
suhu bejana ke suhu target yang dimodelkan, profil suhu kapal target
diinginkan; kedua, fase holding dimana transien untuk pengontrol PI yang
suhu kapal dipertahankan pada suhu disimulasikan diambil dari siklus
target yang diinginkan; dan ketiga, fase sterilisasi industri operasional yang
tekanan berlebih kapal dan fase sebenarnya. Asumsi distribusi spasial
semprotan air dimana air dari kolam yang seragam memungkinkan solusi
disemprotkan ke sekeliling vessel. numerik dicapai dalam waktu 5 menit
Secara bersamaan, udara terkompresi untuk mensimulasikan proses dengan
disuntikkan ke dalam bejana untuk waktu siklus pemanasan 1 jam.
menjaga tekanan bejana yang mencegah Kesepakatan yang sangat baik dengan
pengemasan produk pecah. pengukuran eksperimental dicapai
dalam vessel sementara, kolam air dan
Dilakukan metodologi untuk
suhu produk, serta profil tekanan kapal
analisis perpindahan panas dan massa
diperoleh dengan model numerik. Selain
dari proses sterilisasi uap dalam otoklaf
itu, prediksi konsumsi uap kumulatif
ukuran industri dengan memasukkan
berada dalam 3% dari pengukuran fisik
produk telah dikembangkan. Sebuah
adalah demonstrasi validitas dan akurasi
model aliran panas dan massa di sekitar
model. Model ini juga memungkinkan
produk yang terdiri dari larutan salin
untuk estimasi gangguan dalam
yang dikemas dalam kantong dan
konsumsi energi oleh berbagai entitas di
ditempatkan ke nampan bertumpuk
dalam serta kerugian pada sekelilingnya.
dikembangkan dan ditambahkan ke
Waktu pemrosesan komputasi yang
model autoklaf kosong yang sebelumnya
sangat kecil yang diperlukan untuk
dikembangkan. Ini memungkinkan
mendapatkan solusi memungkinkan
prediksi profil kinerja, termasuk
simulasi banyak kombinasi parameter
distribusi suhu dalam produk dalam
untuk mendapatkan pemahaman yang
autoklaf yang terisi penuh selama siklus
lebih dalam tentang konsumsi energi
sterilisasi. Input yang diperlukan untuk
termal dalam proses sterilisasi uap.
penyelesaian model adalah kondisi awal
Wawasan terhadap potensi penghematan
dan karena kontrol autoklaf juga
energi termal sangat berharga ketika

5
membuat keputusan mengenai pembawa air, alat-alat gelas, pembalut
peningkatan peralatan dan desain untuk bedah, penutup karet dan plastik
autoklaf baru. Hal ini menunjukkan dan produk dalam wadah
bahwa penghematan energi total 8% terbungkus/tersegel
dimungkinkan dengan mengisolasi Contoh penerapan metode
dinding luar yang diproses dengan cara sterilisasi panas basah menggunakan uap
dinding luar autoklaf diisolasi oleh busa, ini dapat digunakan untuk mensterilkan
sehingga mengurangi kehilangan panas kaca, sebagian besar logam, polimer
ke sekitar dengan konveksi alami. stabil panas (termasuk asetal, nilon,
Diasumsikan bahwa panas alih-alih polikarbonat, polipropilen, polisulfon
dipindahkan ke lapisan isolasi dengan dan polytetrafluoroetilena (PTFE)),
konduksi pada dinding atas, belakang selulosa (kertas), cairan, kain, dan obat-
dan bagian samping. Dinding depan obatan. Misalnya di rumah sakit, di
tidak terisolasi, karenanya, perpindahan mana sterilisasi panas basah (uap) ini
panas dari dinding depan ke lingkungan mendominasi penggunaanya untuk
sekitarnya melalui konveksi alami. bahan yang sering digunakan kembali
C. Penerapan sterilisasi panas basah dan disterilkan secara rutin, misalnya
Sterilisasi panas basah, digunakan untuk mensterilkan wraps,
merupakan salah satu metode sterilisasi linen, kertas, kapas dan banyak nampan
yang paling efektif. Metode ini cocok bedah yang tidak dapat disterilisasi
diterapkan, karena mampu menggunakan metode lain. Dan metode
menonaktifkan prion yang tidak dapat ini merupakan metode utama untuk
dimatikan oleh beberapa metode lain. menonaktifkan spora yang paling
Penerapan sterilisasi panas basah sering resisten (misalnya Pyronema
digunakan pada peralatan medis, produk domesticatum) pada kapas, yang teknik
farmasi yang didasarkan pada transfer lain seperti etilena oksida dan iradiasi
panas oleh uap di bawah tekanan. Dan tidak dapat mensterilkan dengan mudah.
sesuai diterapkan untuk bahan dan alat Ini juga secara luas digunakan untuk
yang tahan terhadap pemanasan, tahan dekontaminasi bahan limbah infeksi.
penembusan uap air, larutan dengan D. Keuntungan sterilisasi panas basah

6
Keuntungan sterilisasi uap panas Pyronema domesticatum, yang tahan
basah/sterilisasi uap meliputi: terhadap EO dan radiasi, tanpa
1. Relatif sederhana, dibandingkan merusak serat kapas
dengan kebanyakan metode sterilisasi E. Kelemahan sterilisasi panas basah
kimia. 1. Penggunannya dan pengoperasian
2. Tidak ada residu atau limbah beracun. memerlukan pelatihan khusus tentang
3. Membutuhkan waktu pemrosesan bagaimana penggunaan alat sterilisasi
yang minimal. Semakin tinggi suhu, dan bagaimana menangani barang-
maka barang yang akan disterilkan.
lebih pendek waktu pemajanan 2. Uap harus mencapai tekanan yang
pemrosesan. sesuai agar terjadi kondensasi.
4. Sterilisasi uap cocok untuk bahan cair 3. Tidak dapat mensterilkan bahan yang
dan bahan tahan panas yang dapat harus selalu kering,
menahan kelembaban, hidrasi dan 4. Boiler harus dipelihara dan bisa
suhu tinggi. menimbulkan korosi.
5. Uap mampu menghancurkan semua 5. Aditif uap antikorosif bisa beracun.
bentuk kehidupan yang layak, 6. Uap merusak alat-alat yang sensitif
termasuk prion. terhadap panas dan kelembaban
6. Uap umumnya merupakan pensteril bahan. Suhu tinggi yang terlibat dapat
yang paling diandalkan untuk tidak sesuai dengan polimer yang
penggunaan laboratorium sensitif terhadap panas dan
7. Uap dapat digunakan untuk kelembaban, seperti ABS, akrilik,
mendekontaminasi persediaan dan tembaga, PE dengan kerapatan
peralatan yang dapat digunakan rendah, beberapa styrene standar dan
kembali (khususnya di rumah sakit). beberapa urethan.
8. Uap dapat digunakan untuk 7. Resterilisasi berulang akhirnya dapat
mensterilkan beberapa perangkat di menyebabkan korosi dan
tempat (misalnya dialyzers). menumpulkan instrumen.
9. Sterilisasi uap dapat mensterilkan 8. Uap tidak sepenuhnya dapat
(menonaktifkan) cetakan kapas ditembus sebagai EO, iradiasi atau

7
panas kering, kecuali untuk 16. Adanya lemak, minyak, lemak,
memanaskan cairan volume besar, garam kristal yang tidak larut,
atau membasahi permukaan yang biofilm, atau bahan organik, akan
tidak dapat diakses uap selama memperlambat atau mencegah
pemrosesan. penetrasi jenuh uap dan sehingga
9. Uap tidak dapat mensterilkan bahan dapat memperlama waktu sterilisasi
yang kedap air atau non-hidroskopi yang dibutuhkan. Bahkan mungkin
menjadi uap, seperti implan silikon. mencegah sterilisasi sama sekali.
10. Uap tidak dapat digunakan untuk KESIMPULAN
mensterilkan komponen elektronik, Sterilisasi panas basah
yang akan rusak oleh uap, merupakan sterilisasi uap air panas
kelembaban dan basah. dalam wadah tertutup pada suhu 121C
11. Sumber uap dapat selama ± 15 menit. Prinsip kerja autoklaf
terkontaminasi (dengan pirogen), dan dalam sterilisasi panas basah yaitu
membutuhkan pasokan air ketika panas digunakan sebagai agen
berkualitas baik. sterilisasi, gerakan getaran setiap
12. Udara, garam, bahan organik, molekul mikroorganisme meningkat ke
tabung panjang dan ruang tertutup tingkat yang menyebabkan pembelahan
bisa menjadi penghalang bagi difusi ikatan hidrogen intramolekul antara
uap. protein. Umumnya, siklus yang
13. Uap tidak dapat digunakan untuk digunakan terdiri dari pemanasan,
mensterilkan bubuk atau minyak, sterilisasi, dan fase pendinginan.
atau bahan yang peka kelembaban. Penerapan sterilisasi panas basah sering
14. Uap tidak dapat menonaktifkan digunakan pada peralatan medis, produk
(depyrogenate) endotoksin, farmasi yang didasarkan pada transfer
sedangkan panas kering bisa. panas oleh uap di bawah tekanan.
15. Bahan terserap atau higroskopis, Diterapkan untuk bahan dan alat yang
seperti asam poliglikolat, tidak dapat tahan terhadap pemanasan, tahan
disterilisasi menggunakan uap. penembusan uap air, larutan dengan
pembawa air, alat-alat gelas, pembalut

8
untuk bedah, penutup karet dan plastik and preliminary results, Food
dan produk dalam wadah Technol., 14, 483, 1960.
terbungkus/tersegel. Cahyono, R. 2014. Pengaruh Lama dan
DAFTAR PUSTAKA Suhu Sterilisasi Panas Basah
WL. Lau, J. Riezes, V. Timchenko, S. terhadap Viskositas dan Daya Sebar
Kara, B. Kornfeld, Heat and mass Sediaan Emulgel Antiacne Ekstrak
transfer model to predict the Kulit Buah Manggis (Garcina
operational performance of a steam mangostana L.). Skripsi.
sterilisation autoclave including Universitas Sanata Dharma.
products, International Journal of Yogyakarta.
Heat and Mass Transfer, 90, (2015), Feurhuber, M., P. Burian, M. Magno, M.
800–811. Miranda, dan C. Hochenauer. 2019.
Rogers W. J. 2012. Steam and dry heat Development of a spatially and
sterilization of biomaterials and timely resolved cfd model of a
medical devices. Independent steam sterilizer to predict the load
Healthcare Consultant, USA: temperature and the theoretical
Woodhead Publishing Limited. inactivation of bacteria based on
DOI: 10.1533/9780857096265.20 sterilization parameters. Physics in
Prins, Marco and Mattias Medicine. 8(November):100020
Paulsson.2015. Sterilisation
Methods. University Hospital,
Uppsala, Sweden: Practical
Pharmaceutics KNMP and Springer
International Publishing
Switzerland.
DOI:10.1007/978-3-319-15814-
3_30
Pflug, I. J., Thermal resistance of
microorganisms to dry heat: design
of apparatus, operational problems

Anda mungkin juga menyukai