Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM I

STERILISASI ALAT MENGGUNAKAN AUTOCLAVE

Oleh:

Nama : Sulaikha Nurnila


NIM/ Semester : 18010108022/ VI (Enam)
Kelompok : II (Dua)
Asisten : Tedi Muhammad Putrawan
Dosen Pengampuh : Tri Endrawati, S.P., M.P

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alat sterilisasi autoclave ini merupakan alat pemanas tertutup yang

digunakan untuk mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap pada suhu

dan tekanan tinggi (121OC, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Autoklaf

ditujukan untuk membunuh endospora, karena sel ini dapat dibunuh pada suhu

100OC yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu

121OC, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, sedangkan vegetative

bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 OC 4 . Adapun

komponen-komponen yang terdapat pada autoklaf, adalah: bejana tekan, ruang

air, ruang uap, elemen panas (yang dapat mendidihkan air sehingga menjadi

uap), katup uap (untuk membuang udara terjebak), katup pengaman (untuk

membuang uap berlebih), sensor suhu (termometer) dan pressure Gauge (untuk

mengetahui tekanan dalam autoklaf)1.

Tujuan sterilisasi adalah menjaga kebersihan supaya peralatan terbebas

dari mikroorgaisme berbahaya sehingga terhindar dari kontaminasi. Sterilisasi

juga sebagai jaminan bahwa suatu produk sudah bersih, steril, dan aman

digunakan oleh konsumen. Sterilisasi menggunakan cara pemanasan basah dapat

1
Adisattya Djais Ariadna dan Citra Fragrantia Theodorea, “The Effect of Presto Cooker as an
Alternative Sterilizer Device for Dental Equipment”, Journal of Indonesian Dental Association Vol 9
2(1), 2019, hal 8.
membunuh mikroorganisme karena pemanasan basah dapat menyebabkan

denaturasi protein, termasuk enzim-enzim di dalam sel2.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sterilisasi alat

menggunakan autoclave.

2
Istini, Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch Sebagai Salah Satu Kemasan
Sterilisasi Peralatan Laboratorium, Indonesian Journal Of Laboratory Vol 2 (3), 2020, hal 42.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi adalah proses penghilangan atau membunuh mikroorganisme

(protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) dalam benda/peralatan untuk menjaga

peralatan dilaboratorium tetap bersih/steril, serta mencegah terjadinya kontaminasi.

Peralatan laboratorium yang akan disterilisasi memerlukan bahan pengemas.

Kemasan adalah suatu benda yang digunakan sebagai wadah/tempat yang dikemas

dan dapat mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya

dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran3.

Sterilisasi atau suci hama proses menghancurkan semua jenis kehidupan

mikroorganisme sehingga menjadi steril. Sterilisasi seringkali dilakukan dengan

pengaplikasianudara panas. Ada dua metode yang sering digunakan yaitu panas

kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu

efektifnya adalah 160OC selama 2 jam. Alat yang digunakan pada umunya adalah

oven. Yang kedua panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk

sterilisasi karena menyediakan suhu jauh diatas titik didih, proses cepat, proses cepat,

daya tembus kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi

protein sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121 OC

pada tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit4.

3
Ibid
4
Ramadhani, Indrie dan Wahyuni, Dasar-Dasar Praktikum Mikrobiologi, (Jawa Tengah : Pena
Persada, 2020), h. 16.
Salah satu alat sterilisator yang menggunakan metode panas uap bertekanan

adalah autoclave. Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam

peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap

air panas pada umumnya 15 Psi dan dengan suhu 121OC. Lama sterilisasi yang

dilakukan selama 15 menit5.

Metode sterilisasi uap panas bertekanan tinggi dengan autoclave ini adalah

metode yang banyak digunakan, aman, cukup efektif, serta mudah pengoperasiannya.

Ada tiga jenis autoclave yang secara teknis sama. Perbedaannya terletak pada

durasi/waktu proses sterilisasi. Autoclave yang dimaksud adalah autoclave kilat

(quick autoclave), autoclave gaya besar (gravity displacement autoclave), dan

autoclave Prevacum.6

Penilitian telah menunjukkan bahwa sterilisasi tergantung pada banyak

parameter yang berbeda. Baik proses pemilihannya maupun persiapan yang

ditunjukan sangat penting untuk menghilangkan semua mikroorganisme. Jika suhu

tidak terpenuhi maka hal itu akan meningkatkan risiko infeksi. Untuk pemantauan

dan falidasi proses sterilisasi uap, terdapat berbagai indicator digunakan dalam

system mutakhir. Salah satu contohnya adalah menggunakan indicator biologis yaitu

mikroorganisme yang berubah ketahanannya terukurselama sterilisasi melalui

kematian mereka. Namun perubahan resistensi ini bukanlah meteode yang dapat
5
Hardono Tri dan Kuat Supriyadi, “Modifikasi Autoclave Berbasis Atmega328 (Suhu)”,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, V0l 1 (1), 2020, hal 59.
6
Darmadi, Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya, (Jakarta: Selemba
Medika, 2008). h. 81.
diandalkan untuk mendemonstrasikan kepatuhan terhadap suhu maksimum dan waktu

penahanannya7.

7
Boehler Lukas, dkk., “Sensors in the Autoclave-Modelling and Implementation of the IoT
Steam Sterilization Procedure Counter”, Sensors, Vol 1 (1), 2021, hal 2.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu, Kamis, 22 April

2021 pada pukul 14.00-selesai. Bertempat di Laboratorium Biologi IAIN

Kendari.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:

Tabel 1. Alat dan Kegunannya

Alat Kegunaan
Alat tulis menulis Untuk menulis hasil pengamatan
Handpone Untuk melakukan zoom
Cawan petri Untuk alat yang disterilkan
Autoclave Untuk sterilisasi alat
Oven Untuk mengeringkan alat

Tabel 2. Bahan dan Kegunannya

Alat Kegunaan
Plastik tahan panas Agar uap dari autoclave tdk
masuk ke dalam petri
Kertas pembungkus/kertas bekas Untuk membungkus cawan petri
print yang akan disterilkan setelah
dicuci dan dikeringkan
Air Untuk mencuci cawan petri
sebelum dimasukakkan di dalam
autoclave
Baklin/disinfektan Untuk mencegah terjadinya
kontaminasi mikroba dalam
cawan petri

C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini sebagai berikut:

Menyiapkan alat dan


bahan

Mencuci bersih cawan petri dan merendam cawan


petri di dalam baklin dan mengeringkan cawan petri

Membungkus cawan petri dengan kertas dan


memasukkan di dalam plastic tahan panas

Menyetel suhu autoclave dengan suhu 121OC dan timer 25-


30 menit dan memasukkan cawan petri ke dalam autoclave

Menutup dan mengunci penutup uapnya dan jika telah


berbunyi bip membuka tuas autoclave agar uapnya hilang

Mengeluarkan cawan petri setelah uapnya hilang dan


mengeringkan cawan petri di dalam oven dengan suhu 70OC
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan

Hasil pengatan pada praktikum ini adalah:

Tabel 3. Hasil pengamatan


Gambar pengamatan Fungsi
Cawan petri Sebagai alat yang akan
disterilisasikan

Sumber internet
Autoclave Digunakan dalam sterilisasi alat.
Bagian-bagian autoclave:

1. tombol pengatur waktu mundur

2. katup pengeluaran uap

3. pengukur tekanan

4. kelep pengaman

5. tombol on-off

6. termometer

7. lempeng sumber panas


Sumber internet
8. aquades

9. sekrup pengaman

10.batas penembahan air


Oven Digunakan dalam mengeringkan
alat yang telah di sterilisasikan
Sumber internet

B. Pembahasan

Sterilisasi adalah proses pemanasan yang mana dilakukan untuk

mematikan segala bentuk mikroorganisme. Satu benda dikatakan steril jika

dipandang dari sudut pandang mikroorganisme ini berarti benda tersebut sudah

bebas dari mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan. Dalam mikroorganisme

sendiri, pengertian sterilisasi ini bisa diartikan sebagai proses untuk mematikan

semua organisme yang ada pada suatu benda atau terdapat di dalam benda

tersebut.

Dalam praktikum ini, sterilisasi yang dilakukan menggunakan alat yang

bernama autoclave. Autoclave adalah alat yang digunakan dalam sterilisasi alat.

Cara yang digunakan adalah dengan memasukkan material pada uap tekanan

tinggi yaitu bersuhu 121OC. Waktu yang dibutuhkan sekitar 25-30 menit. Fungsi

dari autoclave sendiri adalah untuk benar-benar mematikan bakteri yang

menempel pada peralatan tersebut.

Dalam sterilisasi menggunakan autoclave pertama-tama, mencuci bersih

alat yang akan disterilkan lalu direndam dengan disinfektan dan dikeringkan.

Setelah itu masukan alat ke dalam autoclave yang telah diatur suhu 121OC dan

waktunya 25-30 menit terlebih dahulu. Setelah selesai buka tuas pada autoclave
agar uap dari dalam dapat keluar sehingga tidak ada uap yang tersisa barulah alat

yang disterilkan tersebut dikeluarkan dan dimasukkan dalam oven pengering

dengan suhu 70OC.

BAB V
PENUTUP

A. Penutup
Kesimpulan pada praktikum ini adalah sterilisasi menggunakan

autoclave. Cara mensterilisasi yaitu mencuci bersih alat yang akan disterilkan

lalu direndam dengan disinfektan dan dikeringkan. Setelah itu masukan alat ke

dalam autoclave yang telah diatur suhu 121OC dan waktunya 25-30 menit

terlebih dahulu. Setelah membuka autoclave agar uap dari dalam dapat keluar

sehingga tidak ada uap yang tersisa barulah alat yang disterilkan tersebut

dikeluarkan dan dimasukkan dalam oven pengering dengan suhu 70OC.

B. Saran

Saran pada praktikum ini yaitu diharapkan praktikan dapat mengetahui


cara sterilisasi alat menggunakan autoclave.

DAFTAR PUSTAKA
Adisattya Djais Ariadna dan Citra Fragrantia Theodorea, “The Effect of Presto

Cooker as an Alternative Sterilizer Device for Dental Equipment”, Journal of

Indonesian Dental Association Vol 9 2(1), 2019, hal 8.

Boehler Lukas, dkk., “Sensors in the Autoclave-Modelling and Implementation of the

IoT Steam Sterilization Procedure Counter”, Sensors, Vol 1 (1), 2021, hal 2.

Darmadi, Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya, (Jakarta: Selemba

Medika, 2008). h. 81.

Hardono Tri dan Kuat Supriyadi, “Modifikasi Autoclave Berbasis Atmega328

(Suhu)”, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, V0l 1 (1), 2020, hal 59.

Istini, “Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch Sebagai Salah Satu

Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium”, Indonesian Journal Of

Laboratory Vol 2 (3), 2020, hal 42.

Ramadhani, Indrie dan Wahyuni, Dasar-Dasar Praktikum Mikrobiologi, (Jawa

Tengah : Pena Persada, 2020), h. 16.

Anda mungkin juga menyukai