Anda di halaman 1dari 34

Bakteri Udara

Kehidupan mikroorganisme di udara


• Udara bukan habitat jasad renik, jasad renik yang ada
diudara hanya merupakan kontaminan ( mis spora
jamur, bakteri TBC, dll) , yang tersebar diudara
melalui butir-butir debu atau mell residu tetesan air
ludah yg kering.
• Jasad renik yg terbawa debu akan kehilangan daya
tahan dalam udara; hanya beberapa yang mampu
bertahan, misalnya Mycobacterium TBC lebih tahan
daripada Escherichia coli .
• Flora mikroba di udara  sementara dan beragam.
Udara bukanlah suatu medium tempat MO  tumbuh,
tetapi merupakan pembawa bahan partikulat debu dan
tetesan cairan, yang kesemuanya ini mungkin di muati
mikroba. Mikroba di udara berasal dari tanah yang
disebabkan oleh percikan tanah dan akibat tiupan angin.
• Mikroba udara ada dalam makanan dan minuman yang
kita konsumsi terutama makanan dan minuman yang
sudah terkontaminasi, juga dipermukaan kulit, dalam
mulut, hidung dan setiap lubang pada tubuh, serta
dalam saluran pernafasan dan pencernaan.
• Mikrooganisme yang paling banyak
berkeliaran di udara  bebas adalah bakteri,
jamur, dan mikroalga. Kehadiran jasad renik
dalam udara dalam bentuk vegetatif atau
generatif ( umumnya spora ) jasad
kontaminan. Suatu benda atau substrat yang
di tumbuhinya di nyatakan sebagai benda atau
substrat yang terkontaminasi 
Contoh mikroba diudara
1)  Bakteri: Bacillus, Staphylococcus, Streptococcus,
Pseudomonas, Sarcina, dan lain sebagainya.
2) Kapang: Aspergillus, mucor, rhizopus,
penicillium, trichoderma, dan lain-lain
3) Khamir: Candida, Saccharomyces,
Paecylomyces, dan sebagainya, banyak jenis
dari cendawa kontamina udara yang
bersifat Termofilik,yakni tahan pada pemanasan
tinggi, di atas 80oC,  pd mikroba yg berspora.
Tipe-tipe mikrooragnisme yang di isolasi dari udara bagian atas

Tinggi (feet) bakteri cendawan


Aspergillus,Macrosporium,
1.500-4.500 Alcaligenes bacillus penicillium
Aspergillus
4.500-7.500 bacillus cladosporium
Sarcina Aspergillus
7.500-10.500 bacillus hormodendrum
Bacillus Aspergillus
10.500-13.500 kurthia hormodendrum
Micrococcus
13.500-16.500 bacillus penicillium
KANDUNGAN MIKROBA DIUDARA

1.  Udara di dalam Ruangan


• Tingkat pencemaran udara di dalam ruangan di pengaruhi oleh
factor-faktor seperti laju ventilasi, padatnya orang, dan sifat serta
taraf kegiatan orang-orang yang menempati ruangan tersebut.
• Mikroorganisme terhembuskan dalam bentuk percikan dari
hidung dan mulut selama bersin, batuk dan bercakap-cakap.
Titik-titik air yang terhembuskan dari saluran pernapasan
mempunyai ukuran yang beragam dalam mikrometer sampai
millimeter.
• Titik-titik air yang ukuran sangat kecil (bbrp
micrometer ) yang rendahan tinggal dalam
udara sampai beberapa lama, yang berukuran
besar segera jatuh ke lantai atau permukaan
benda lain. Debu dari permukaaan   berada
dalam udara selama berlangsungnya kegiatan
dalam ruangan tersebut.
 
2.   Udara di Luar (Atmosfer)
• Permukaan bumi (daratan dan lautan) merupakan sumber
kebanyakan mikroorganisme yang ada dalam atmosfer. Angin
menimbulkan debu dari tanah; partikel-partikel debu tersebut
membawa mikroorganisme yang menghuni tanah. Sejumlah
besar air dalam bentuk titik-titik air memasuki atmosfer dari
permukaan laut, teluk, dan kumpulan air alamiah lainnya. Di
samping itu, ada banyak fasilitas pengolahan industri,
pertanian, baik lokal maupun regional mempunyai potensi
menghasilkan arosol berisikan mikroorganisme,
misal :
a. Penyiraman air irigasi tanaman pertanian atau
daerah hutan dengan limbah air.
b. Pelaksanaan penebahan air skala besar.
c.  Saringan “trickling-bed” di pabrik-pabrik
pembersih air.
d. Rumah pemotongan hewan dan peleburan lemak.
Alga, protozoa, khamir, kapang,dan bakteri telah
diisolasi dari udara dekat permukaan bumi.
Tipe-tipe bakteri cendawan yang diisolasi
dari bagian atas
Tinggi (meter) Bakteri (genus) Cendawan (genus)
Aspergillus
.

Alcaligenes Macrosporium
1.500-4.500 bacillus Penicillium
Aspergillus
4.500-7.500 Bacillus Clasdosporium
Sarcina Aspergillus
7.500-10.500 Bacillus Hormodendrum
Bacillus Aspergillus
10.500-13.500 Kurthia Hormodendrum
Micrococcus
13.500-16.500 Bacillus Penicillium
• Contoh-contoh udara diatas diambil dari daerah
perindustrian selama jangka waktu beberapa bulan.
Bagian terbanyak dari beberapa mikroflora asal-udara
adalah spora kapang; yang terutama ialah genus
Aspergillus. Di antara tipe-tipe bakteri di dapati
bakteri pembentuk spora dan bukan pembentuk spora,
basilus Gram positif, kokus Gram positif, dan basilus
Gram negatif
• Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi mikroba udara
adalah suhu atmosfer, kelembaban, angin, ketinggian, dan
lain-lain. Temperatur dan kelembaban relatif adalah dua
faktor penting yang menentukan viabilitas dari
mikroorganisme dalam aerosol.
• Ada peningkatan yang progresif di tingkat kematian dengan
peningkatan suhu dari -18° C sampai 49o C. Virus dalam
aerosol menunjukkan perilaku serupa. Partikel influenza,
polio dan virus vaccinia lebih mampu bertahan hidup pada
temperatur rendah, 7-24° C. tingkat kelembaban relatif (RH)
optimum untuk kelangsungan hidup mikroorganisme adalah
antara 40 sampai 80%.
• Kelembaban relatif (RH) yang lebih tinggi maupun lebih
rendah menyebabkan kematian mikroorganisme. Gol virus
mampu bertahan hidup lebih baik pada RH 17- 25%. Namun,
virus poliomyelitis bertahan lebih baik pada RH 80 – 81%.
Kemampuan mikroba bertahan hidup lebih ditentukan oleh RH
dan suhu.
• Peningkatan suhu menyebabkan penurunan waktu
bertahan. Pengaruh angin, penting dalam penyebaran
mikroorganisme .  Arus angin juga memproduksi turbulensi
udara yang menyebabkan distribusi vertikal mikroba udara.
Pola cuaca global juga mempengaruhi penyebaran vertikal.
Ketinggian membatasi distribusi mikroba di udara. Semakin
tinggi dari permukaan bumi, udara semakin kering, radiasi
ultraviolet semakin tinggi, dan suhu semakin rendah sampai
bagian puncak troposfer. mikroba yang masih mampu bertahan
pada ketinggian adalah mikroba dalam fase spora dan bentuk-
bentuk resisten lainnya.
Penyakit yg ditularkan mell udara
1. Tuberkulosis atau TBC
2. Meningitis (radang selaput otak) ,  i virus,
bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk
kedalam darah dan berpindah kedalam cairan
otak, cth Mo :
a. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
b. Neisseria meningitidis (meningococcus).
c. Haemophilus influenzae (haemophilus).
d. Listeria monocytogenes (listeria).
e.Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan
meningitis adalahStaphylococcus aureus
 dan Mycobacterium tuberculosis.
3. Avian Influenza atau flu burung adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus influenza H5N1.
4. Pneumonia (radang paru)
5. Sindrom pernapasan akut parah atau Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS)
5. UDARA RUANGAN
TUJUAN
• Umum: mencegah infeksi
nosokomial
• Khusus: mencegah terjadi
resistensi antibiotika
Pengertian Infeksi Nosokomial
 Adalah infeksi yang terjadi atau didapat penderita
ketika sedang dirawat di rumah sakit, dengan
ketentuan sbb:
1. Pada saat psn msk RS tdk didptkan tanda2 klinis
dan tdk sedang dalam masa inkubasi
2. Infeksi timbul sekurang2nya 3 x 24 jam sejak
dirawat di RS,
3. Infeksi tjd pd psn dg masa perawatan lebih lama
drpd masa inkubasi penyakit tsb.

18
RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSI

Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit

Pejamu Rentan: Reservoir:


Immunocompromised; Pasca Manusia; Air dan Larutan;
bedah; Luka bakar; Obat; Peralatan
Penyakitkronik;Umur muda;
Lansia

Tempat Masuk: Tempat Keluar:


Lapisan mukosa; Luka; Sal. Ekskreta; Sekreta; Droplet
Cerna; Sal. Kemih; Sal. nafas

Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak
langsung, droplet; melalui
Udara; mel. Benda; Vektor
19
2-19
Pengelolaan lingkungan dalam upaya
pencegahan INOS :

Menghil kuman penyebab infeksi dr sbr


infeksi
Mencegah kuman tsb mencapai
penderita dan menjauhkan
penderita/manusia yg rentan dg cara
isolasi sumber kuman

20
PARAMETER PEMERIKSAAN UDARA
RUANGAN SEC.MIKROBIOLOGI

PARAMETER MIKROBIOLOGI
•JUMLAH KUMAN
•IDENTIFIKASI BAKTERI
•JAMUR

PARAMETER LAPANGAN
•SUHU / KELEMBABAN
•PENCAHAYAAN
•KEBISINGAN
•PARTIKEL RUANGAN (DEBU)
JENIS RUANGAN
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
•R. Operasi
•R. Perawatan bayi
•R. ICU
•R. Pemulihan
•R. Administrasi
•R. Perawatan dewasa
•R. Gawat darurat
•R. Sterilisasi

LINGKUNGAN NON RS
•PERKANTORAN
ACUAN LEGALITAS PX. UDARA RUANG

RUMAH SAKIT:
KEP.MEN.KES.RI
No.1204/MENKES/SK/X/2004

PERKANTORAN:
KEP.MEN.KES.RI
No.261 tahun 1998 27 Feb. 1998
PERSIAPAN
• ALAT:
1.Mikrobiologi Air Sampler (MAS/AIR IDEAL)
2.Kapas alkohol 70% (Desinfektan)
3.Spidol / label sampel
4.Termohigrometer
5.Lux meter
6.Sound level
7.Perlengkapan K3 (masker,hand shoc dll.)
GB. MAS/AIR IDEAL
PERSIAPAN
• BAHAN :
1.Media agar Plate
 Nutrient Agar (NA)/Plate Count Agar (PCA)
 Saboroud Dextrosa Agar (SB)
 Blood Agar Plate (BAP)
BAP NA/PCA
TEKNIK PENGAMBILAN
1. Gunakan perlengkapan K3 terlebih dulu
sebelum masuk ruang pengambilan
2. Ambil MAS ( tutup penyerap hrs sdh
diseterilisasi) atau beri alkohol 70 % lalu
biarkan beberapa menit hingga kering
3. Masukkan media plate secara aseptis pada
penampang MAS dan langsung ditutup
4. Nyalakan MAS dg cara menekan panel on-start,
upayakan penyerapan menyeluruh keseluruh
bagian ruangan sampai MAS terhenti secara
outomatic
 Ambil media secara aseptic dan langsung tutup
dg penutup untuk menghindari resiko
kontaminasi
 Tuliskan kode sampel & jumlah volume
pengambilan pada cawan petri
 Inkubasi 18 -24 jam pada suhu 35-37oC
PENGAMBILAN
BAKTERI UDARA
PD AC
INTERPRESTASI HASIL
Setelah masa inkubasi tercapai, hasil
pengambilan untuk media NA/PCA dihitung
jumlah koloni yg tumbuh pd cawan petri

RUMUS PERHITUNGAN TPC UDARA:


 COLONI =…….. CFU/m3 udara VOL.
PENGAMBILAN
CONTOH HASIL UJI
LAPORAN HASIL PENGUJIAN
HASIL UJI UDARA RUANGAN
Berasal dari :
Pengambil contoh uji :
Diambil/diterima :

No. Lokasi Volume ALT Kuman Jamur Keterangan Kuman


Pengambilan Udara (L) (/ m3 Udara) Patogen Patogen

1000 Cfu/m3
Udara
• Catatan :
• Pemantauan bakteri udara Ruang RS, Usap
alat makan/lantai min 6 bln sekali;
• Bahan makanan, Makanan dan minuman di RS
min 2x setahun.
INDEKS ANGKA KUMAN MENURUT FUNGSI
RUANG/UNIT
Konsentrasi Maksimum Mikro-
No Ruang / Unit organisme per m3 udara (CFU/m3)
1 Operasi 10
2 Bersalin 200
3 Pemulihan/perawatan 200-500
4 Observasi bayi 200
5 Perawatan bayi 200
6 Perawatan prematur 200
7 ICU 200
8 Jenazah/Autopsi 200-500
9 Penginderaan medis 200
10 Laboratorium 200-500
11 Radiologi 200-500
12 Sterilisasi 200
13 Dapur 200-500
14 Gawat darurat 200
15 Administrasi,pertemuan 200-500
16 Ruang
Disampaikan luka bakar
pada Pelatihan
Pengendalian Infeksi
200
Nosokomial di Balai
Laboratorium Kesehatan tgl 25
Mei 2009 34

Anda mungkin juga menyukai