PENDAHULUAN
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar
laboratorium, tangan dan pada rongga mulut. Dalam praktikum kali ini
dilakukan beberapa uji mikroba, diantaranya uji mikroba pada udara, uji rongga
Mikroba tidak dapat bertahan lama di udara tetapi dapat berpindah ke inang
yang lain dan akan berkembang biak. Keberadaan mikroba di udara dipengaruhi
oleh berbagai keadaan seperti suhu dan kelembaban yang menjadi faktor penting
dalam pertumbuhan mikroba dan paling banyak ditemukan dalam ruangan, salah
satunya pada peralatan laboratorium yang selama ini sebagiannya hanya terletak
pada ruangan yang bebas terbuka. Meskipun tidak ada mikroorganisme yang
mempunyai habitat asli udara, tetapi udara di sekeliling kita sampai beberapa
Pada uji mikroba rongga mulut dilakukan karena, rongga mulut merupakan
khususnya bakteri, yang melekat erat di suatu permukaan yang disertai dengan
1
dikeluarkan oleh bakteri. (Dewi, dkk, 2015). Begitu pula pada uji kebersihan
tangan yang diduga pada tangan itu terdapat berbagai macam bakteri dan akan
dilakukan pada tangan yang sebelumnya belum di cuci dan pada tangan yang
Bagaimana cara melakukan uji kontaminasi udara, uji kebersihan tangan, uji
Untuk mengetahui uji kontaminasi udara, uji kebersihan tangan, uji mikroba
Agar mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan uji kontaminasi udara, uji
kebersihan tangan, uji mikroba dalam mulut, serta uji kebersihan alat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikroba
ada yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas satu sel,
2015).
2.1.1 Jenis
bakteri, archea, fungi (kapang dan khamir), protozoa, dan virus. Virus,
Pratiwi, 2015).
a. Bakteri
mempunyai diameter sekitar 0,5 sampai 1,0 µm., dan panjangnya 1,5
3
sederhana yaitu proses aseksual. Beberapa dapat tumbuh pada suhu
0o.C, ada yang tumbuh dengan baik pada sumber air panas yang
b. Kapang
Arif, 2009).
Fungi mempunyai dinding sel dan inti yang jelas berupa filamen
udara. Infeksi pernafasan dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang
yang terinfeksi. Dapat juga secara tidak langsung menghirup udara yang
terkontaminasi, proses ini dinamakan proses tetesan. Tetesan yang lebih berat
4
cenderung mengendap lebih cepat, tetapi yang lebih kecil kehilangan cairan dan
tetap terapung diudara, tetesan tersebut dinamakan inti tetesan. Sewaktu batuk
2005).
Beberapa infeksi oleh bakteri yang disebarkan melalui udara adalah infeksi
dalam air liur yang mongering atau partikel debu. Virus yang disebarkan melalui
udara antara lain adalah selesma gabag, gabag Jerman, gondong, influenza dan
cacar air. Selain virus dan bakteri, jamur juga dapat terbawa oleh debu.
2.3.1 Sterilisasi
2009).
5
memerlukan sistem ventilasi yang kompleks ditambah penggunaan
2005).
langit, udara akan ditarik keluar, alat ini efektif untuk membinasakan
dalam saluran ventilasi adalah juga cara yang paling efektif untuk
6
2.4 Uji Mikroba dalam Mulut
Kelembapan yang tinggi adanya makanan terlarut secara konstan dan juga
pertumbuhan bakteri. air liur merupakan medium yang kaya serta kompleks yang
dapat dipergunakan sebagai sumber nutrient bagi mikroba di dalam mulut. Ada
dua spesies bakteri yang dijumpai berasosiasi dengan permukaan gigi yaitu
sabun atau deterjen yang mengandung agen antiseptik serta air yang
mengalir dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara
mengalir.
7
2.5.2 Indikasi melakukan cuci tangan
yaitu :
b. Lakukan sebelum
mempersiapkan obat-obatan
3. Mempersiapkan makanan
d. Lakukan setelah
8
5. Menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan.
umum dijumpai flora normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia
luar yaitu kulit, mata, mulut, saluran pernafasan atas, saluran pencernaan
dan saluran urogenital. Flora normal yang menempati kulit terdiri dari dua
yang tinggal di kulit atau mukosa selama kurun waktu tertentu (jam, hari
9
BAB III
METODE PRAKTIKUM
dilaksanakan pada hari Sabtu, 09 Maret 2019, pada pukul 13.00 wita. Bertempat
3.2 Metode
Pada pemeriksaan ini menggunakan 4uji yaitu uji kontaminasi udara, uji
kebersihan tangan, uji mikroba dalam mulut dan uji kebersihan alat.
3.3.1 Alat
1. Cawan Petri
2. Inkubator
3. Colony counter
3.3.2 Bahan
4. Larutan NaCl
10
3.4 Analitik
1. Letakkan cawan petri yang berisi media Nutrien Agar dan Potato
dextrose agar dalam suatu ruangan tertutup dalam kondisi cawan petri
terbuka.
3. Cawan ditutup dan diinkubasikan pada suhu 37oC selama 1-2 x 24 jam.
khamir/kapang (PDA).
pada tangan sebelum dicuci. Cawan petri EMBA yang lain disentuhkan
3. Semua cawan di inkubasi secara terbalik pada suhu 30o C selama 1-2
11
Bakteri Warna Koloni Hijau Metalik
1. Letakkan cawan petri yang berisi media Nutrien Agar tepat berhadapan
1. Siapkan swab yang telah direndam dalam larutan buffer fosfat/ NaCl
0,85%
12
3. Selanjutnya diusapkan secara merata pada seluruh permukaan media
cawan petri berisi medium Nutrien Agar dan diinkubasi pada suhu 30 o
C selam 24 jam.
13
BAB IV
4.1 Hasil
a. Memiliki warna
krem dan
kecoklatan.
NA
171 b. Permukaan
(Nutrient
koloni berlendir.
Agar)
c. Tepian koloni
1. Udara bergerigi dan
tak beraturan.
a. Berbentuk
PDA
seperti kapas.
(Potato
47 koloni b. Memiliki garis
Dextrose
radial.
Agar)
c. Mempunyai
14
zona
pertumbuhan.
cuci sedang,
a. Berukuran small.
Sampel
b. Permukaan halus
A = 35
mengkilap.
koloni
c. Berwarna putih.
NA
d. Terdapat satu
3 Mulut (Nutrien
bulatan putih
Agar) Sampel
yang tidak
B = 22
terlalu kecil
koloni
dibagian
tengahnya.
15
a. Berukuran small.
Cawan 1
b. Permukaan halus
= 64
mengkilap.
koloni
c. Berwarna putih.
NA
d. Terdapat satu
4. Alat (Nutrient
bulatan putih
Agar) Cawan 2
yang tidak
= 15
terlalu kecil
koloni
dibagian
tengahnya.
Tabel 4.1.1 (Hasil Uji kontaminasi udara, uji kebersihan tangan, uji mikroba
4.2 Pembahasan
Mikroba adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar
luas dibumi. Mikroba dapat ditemukan pada berbagai tempat, seperti pada udara,
peralatan laboratorium, tangan dan pada rongga mulut. Mikroba tidak dapat
bertahan lama diudara tetapi dapat berpindah keinang yang lain dan akan
berkembang biak.
Pada praktikum kali ini kita melakukan uji kontaminasi mikroba dimana ada 4
uji yang kita lakukan yaitu ada uji kontaminasi udara, uji kebersihan tangan, uji
16
Pada uji pertama yaitu uji kontaminasi udara dimana hasil yang didapatkan
kapang. Dan pada percobaan ini menggunakan dua media yaitu media NA dan
media PDA. Fungsi dari media NA yang digunakan yaitu untuk melihat adanya
bakteri yang tubuh dan digunakan media PDA untuk melihat adanya kapang
yang tumbuh pada percobaan ini. Dan perlakuan yang pertama dilakukan adalah
meletakkan cawan petri yang berisi media Nutrien Agar dan Potato dextrose agar
dalam suatu ruangan tertutup dalam kondisi cawan petri terbuka kemudian
membiarkan caawan petri dalam keadaan terbuka selama 30-60 menit. Kemudian
perlakuan yang kedua yaitu menutup cawan dan menginkubasi pada suhu 37oC
selama 1-2 x 24 jam. Kemudian setelah 1-2 x 24 koloni yang tumbuh pada agar
cawan dilihat. Kemudian menghitung jumlah koloni bakteri (pada Nutrien Agar)
dan jumlah koloni khamir/kapang (PDA). Dan hasil yang didapatkan pada uji
kontaminasi udara didapatkan hasil 171 koloni pada media NA (Natrium Agar)
dan 47 koloni pada media PDA (Potato Dextrose Agar), hal ini menunjukkan
Methylen Blue Agar), dimana pada percobaan tersebut diberi perlakuan dengan
cara menyentuhkan tangan yang sebelum dicuci dengan tangan yang setelah
dicuci pada kedua cawan yang berbeda tetapi berisi media yang sama. Dan hasil
17
yang diperoleh pada uji kebersihan tangan adalah didapatkan 1 koloni pada
masing-masing cawan petri yang telah diberi perlakuan. Dan hasil tersebut
menunjukkan bahwa tangan yang telah dicuci saja masih memiliki bakteri hal ini
sehingga masih ada bakteri yang didapatkan setelah dilakukan percobaan ini atau
bisa jadi hasil yang didapat tersebut karena adanya kontaminasi dari hal lain
yaitu air yang digunakan pada saat mencuci tangan sehingga hasil yang yang
bakteri yang ada pada tangan atau kulit yaitu S. aures, dimana bakteri ini
Selanjutnya pada uji mikroba dalam mulut, dimana pada percobaan ini
dilakukan percobaan uji mikroba dalam mulut ini. Yang dimana dalam
percobaan ini diberi perlakuan yaitu dengan langkah awah adalah meletakkan
cawan petri yang berisi media Nutrien Agar tepat berhadapan dengan mulut
menginkubasi pada suhu 37o C selama 1-2 x 24 jam. Inkubasi dilakukan dengan
Nutrien Agar). Dan hasil yang didapatkan pada sampel A yaitu 35 koloni dan
media. Hal ini menunjukkan kebersihan mulut kurang bersih sesuai dengan hasil
18
yang telah didapatkan. Dimana adanya flora normal pada bagian tubuh tidak
penyakit, misalnya bila terjadi substrat atau berpindah dari habitat yang
bakteri yang menetap di gigi, dan merupakan penyebab kerusakan gigi (karies),
polisakarida ekstra seluler sebagai perekat bakteri pada permukaan gigi yang
disebut Plak. Dalam keadaan tertentu lain, bakteri-bakteri tersebut bisa berubah
menjadi patogen karena adanya pengaruh dari faktor kebersihan rongga mulut.
Dan terakhir pada uji kebersihan alat yaitu hasil yang didapatkan adalah pada
cawan pertama ada 64 koloni dan pada cawan kedua terdapat 15 koloni yang
ditumbuhkan pada media yang sama yaitu NA (Nutrien Agar). Langkah awal
yang dilakukan yaitu menyiapkan swab yang telah direndam dalam larutan buffer
fosfat/ NaCl 0,85%, lalu memeras swab dengan cara menekankan pada dinding
tabung kemudian dipakai untuk menyeka permukaan alat-alat gelas seluas 10 cm.
petri berisi medium Nutrien Agar dan diinkubasi pada suhu 30 o C selam 24 jam.
Kemudia menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada permukaan cawan. Dan
hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa alat yang sering digunakan dalam
praktikum masih kurang bersih karena masih terdapat mikroorganisme yang ada
setelah dilakukan uji percobaan ini. Hal ini ditandai dengan adanya kontaminasi
19
dari air yang digunakan pada saat mencuci alat tersebut atau bisa jadi karena
berbagai mikroorganisme, misalnya dari debu, air, proses aerasi, dan penderita
yang mengalami infeksi saluran pencernaan, dari ruang yang digunakan dalam
melekat pada bahan padat misalnya debu, atau terdapat droplet air.
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa kontaminasi mikroba bisa terjadi
setiap saat hal tersebut menandakan bahwa tangan, mulut, alat yang sering kita
mikroorganisme. Maka dari itu kebersihan atau sanitasi lingkungan sangat perlu
mikrobiologi.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bakteri dapat ditemukan pada berbagai tempat, seperti pada udara, peralatan
laboratorium, tangan dan pada rongga mulut. Dalam pelaksanaan uji kontaminasi
banyak jumlahnya, mulai dari bakteri hingga kapang dan jamur, sama halnya
dengan uji pada peralatan alat yang sering kita gunakan terlihat koloni sangat
beragam dan banyak jumlah dari bakteri hingga kapang dan jamur. Pada uji
terdapat koloni bakteri agak banyak sedangkan pada sampel setelah mencuci
tangan jumlah koloni terlihat berkurang atau lebih sedikit dibandingkan dengan
sebelum mencuci tangan. Dan pada saat dilakukan uji kontaminasi mulut
terdapat koloni bakteri pada media NA yang mengindikasi bahwa dalam mulut
terdapat flora normal bakteri dan juga pada alat yang sering kita gunakan,
terlihat koloni bakteri sangat beragam dan banyak jumlahnya, mulai dari bakteri
5.2 Saran
agar bakteri yang diharapkan dapat tumbuh pada media yang dikehendaki.
21
DAFTAR PUSTAKA
Dharma.
Arif, Armiati. 2009. Uji Mikrobiologis Beberapa Produk Krim Pemutih Yang
Sanitizer dengan Sabun Antiseptik pada Tenaga Kesehatan di Icu Rsud dr. H.
Dewi, Z. D. dkk. 2015. Efek bakteri dan penghambatan biofilm ekstrak sreh terhadap
Laiya, N. dkk. 2017. Analisis Bakteri secara Kuantitatif pada Jajanan Kue Ku di
Manado.
Pratiwi, AE. 2015. Isolasi, Seleksi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit
22
aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella Dysenteriae, Dan
Malang.
23