Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ENTHOMOLOGI

“PENGAMBILAN SAMPEL”

“NYAMUK DEWASA DAN JENTIK”

I. JUDUL PRAKTKUM :
“PENGAMBILAN SAMPEL NYAMUK DEWASA DAN
JENTIK”

II. HARI/TANGGAL DAN TEMPAT :


A. Jumat, 4 Mei 2018 ( Penangkapan Nyamuk Dengan Menggunakan
Aspirator ). Pada pukul : 18.00-24.00 WIB.
B. Sabtu, 5 Mei 2018 ( Proses Pengamatan Nyamuk Dewasa ). Pada
pukul : 05.00-07.00 WIB.
C. Lokasi : Tayan, Kalimantan Barat.

III. TUJUAN PRAKTIKUM :


- Agar mahasiswa dapat melakukan penangkapan nyamuk dewasa.
- Agar mahasiswa dapat membedakan nyamuk dan bukan nyamuk.
- Agar mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri dari nyamuk dewasa
dan jentik nyamuk.
- Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi spesies nyamuk dan jentik
yang penting bagi kesehatan.
IV. DASAR TEORI : :
Nyamuk adalah hewan kecil atau serangga kecil, berkaki panjang,
bersayap 2, mempunyai antena yang panjang, tubuhnya beruas-ruas,
sayapnya mempunyai noda-noda dan mempunyai vena dan jumbai.
Selain itu, nyamuk dewasa hidup diluar air, setelah dari larva dan
hinggap di tempat atau pada benda-benda tertentu dan dapat terbang.
Besar tubuh 6 mm, bentuk mulut memanjang untuk menusuk dan
menghisap disebut moncong atau proboscis. Disamping probocis
terdapat palpi. Mempunyai sepasang sayap pada dada tengah
(Mesothorax) urat-urat sayap bersisik, demikian pula pada tepi bawah
sayap bersisik disebut jumbai. Pada dada belakang atau metathorax
terdapat sepasang halter yaitu sayap yang tidak berkembang (
rudimeter). Di dunia kesehatan nyamuk yang perlu di ketahui ialah :
Tribus Culicini dan Anophelini. Tribus Anophelini di antaranya yang
paling penting adalah genus anopheles sedangkan tribud culaini yang
penting adalah genus aedes, culex, dan mansonia. Pada tiap ruas dada
terdapat sepasang kaki yang panjang. Ada lima genera yang sering
dijumpai di Indonesia yaitu : aedes, anopheles, mansonia, dan culex.
Bagian-bagian tubuh nyamuk yang di pakai untuk mengenal jenis
nyamuk antara lain :
1. Ukuran dan bagian-bagian tubuh nyamuk.
2. Percabangan urat sayap
3. Bentuk, jumlah dan warna sisik atau bulu-bulu yang terdapat
pada tubuh nyamuk.
selain itu, nyamuk ( diptera : culicidae ) merupakan vector beberapa
penyakit baik pada hewan maupun manusia. Banyak penyakit pada hewan dan
manusia dalam penularannya mutlak memerlukan peran nyamuk sebagai vector
dari agen penyakitnya, seperti filariasis dan malaria. Sebagian spesies dari genus
anopheles dan culex yang bersifat zoofilik berperan dalam penularan penyakit
pada binatang dan manusia, tetapi ada juga spesies nyamuk antropofilik yang
hanya menularkan penyakit pada manusia. Salah satu penyakit yang mempunyai
vector nyamuk adalah Demam Berdarah Dengue. ( sudarmaja,2009).

Penyakit demam darah merupakan salah satu masalah kesehatan


lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah
penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk,
penyakit demam yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegyepti. Selain demam
berdarah, demam dengue fever yang dikenal dengan sebagai cikunguyah ( break
bone fever ) di Indonesia. Selanjutnya aedes aegyepti lebih berperan dalam
penularan penyakit, karena hidupnya di dalam dan disekitar rumah, sedangkan
aedes albopictus dikebun, sehingga lebih jarang kontak dengan manusia.

Selanjutnya, ciri-ciri nyamuk aedes ialah berbentuk tubuh kecil dan bagian
abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam. Tidak membentuk sudut 90
derajat. Penyebaran penyakit pagi dan sore hari. Hidup di air bersih serta di
tempat lain. Seperti kaleng-kaleng bekas yang bisa menampung genangan air,
menyebabkan penyakit DBD. Sedangkan larvanya berciri-ciri : panjang dan
langsing tanpa kaki, memiliki sifon pendek dengan seberkas rambut dan pekten
yang tumbuh tak sempurna. Selain itu pada culex, palpus lebih pendek dari
proboscis. Bentuk sayap simetris. Berkembangbiak di tempat yang kotor dan
rawa-rawa. Menyebabkan penyakit filariasis. Warna tubuh coklat. Dan pada
larvanya, berciri-ciri panjang dan langsing tanpa kaki mirip larva aedes. Memiliki
sifon yang panjang dan langsing serta terdapat berkas rambut lebih dari satu.
V. ALAT DAN BAHAN :
1. Aspirator
2. Senter
3. Paper cup
4. Kapas
5. Kain kasa
6. Chloroform
7. Label
8. Kaca pembesar (loupe)
9. Gayung
10. Ember kecil
11. Plastic klip

VI. CARA KERJA :


1. Menentukan wilayah sasaran survey yaitu bertempat di Tayan.
2. Melakukan survey jentik-jentik mulai pukul 17.00-18.00 WIB.
3. Menangkap jentik-jentik menggunakan gayung, dan ditapungi
didalam ember kecil. Lalu dipindahkan ke plastic klip.
4. Setelah itu, melakuka survey nyamuk dewasa mulai pukul 18.00-
24.00 WIB.
5. Menangkap nyamuk menggunakan aspirator. 1 jam per 60 menit.
 Metode penangkapan nyamuk umpan badan pada malam
hari di dalam dan luar rumah pada 18.00-24.00 WIB selama
40 menit.
 Metode penangkapan nyamuk pada malam hari pada
dinding dalam dan dinding luar rumah pada 18.00-24.00
WIB selama 10 menit.
 Metode penangkapan nyamuk pada malam hari disekitar
kandang pada 18.00-24.00 WIB selama 10 menit.
6. Nyamuk yang tertangkap dimasukkan ke dalam paper cup yang
harus diganti paper cupnya untuk setiap jam penangkapannya.
7. Memberi label pada paper cup tentang lokasi, jam, tanggal dan
nama collector.
8. Nyamuk didalam paper cup dibawa ke tempat pemeriksaan untuk
di matikan serta di amati. Yang sebelumnya yaitu Membasahi
kapas menggunakan clorofom dan memasukkan kapas tersebut
kedalam paper cup yang berisi nyamuk yang akan diidentifikasi.

V. HASIL PENGAMATAN :

WAKTU JUMLAH
NO RUMAH JENIS NYAMUK
PENANGKAPAN NYAMUK
Umpan Badan 19.00-19.40
1. 2 Anopheles
(Dalam) selama 40 menit
Umpan Badan 19.00-19.40
2. 2 Culex
(Luar) selama 40 menit
Dinding 19.40-19.50
3. 1 Culex
(Dalam) selama 10 menit
Dinding 19.40-19.50
4. 2 Anopheles
(Luar) selama 10 menit
19.50-20.00
5. Kandang 2 Culex
selama10 menit
20.00-20.40
6. Umpan Badan 2 Culex
(Dalam) selama 40 menit
20.00-20.40
7. Umpan Badan 3 Culex
(Luar) selama 40 menit
20.40-20.50
8. Dinding 2 Culex
(Dalam) selama10 menit
20.40-20.50
9. Dinding 3 Culex
(Luar) selama 10 menit
20.50-21.00
10. Kandang 3 Culex
selama 10 menit

11. Umpan Badan 21.00-21.40 2 Culex


(Dalam) selama 40 menit
12. Umpan Badan 21.00-21.40 2 Culex
(Luar) selama 40 menit
13. Dinding 21.40-21.50 1 Culex
(Dalam) selama 10 menit
14. Dinding 21.40-21.50 2 Culex
(Luar) selama 10 menit
15. Kandang 21.50-22.00 1 Culex
selama 10 menit
16. Umpan Badan 22.00-22.40 3 Culex
(Dalam) selama 40 menit
17. Umpan Badan 22.00-22.40 3 Culex
(Luar) selama 40 menit
18. Dinding 22.40-22.50 2 Culex
(Dalam) selama 10 menit
19. Dinding 22.40-22.50 2 Culex
(Luar) selama 10 menit
20. Kandang 22.50-23.00 2 Culex
selama 10 menit
21. Umpan Badan 23.00-23.40 - Culex
(Dalam) selama 40 menit
22. Umpan Badan 23.00-23.40 3 Culex
(Luar) selama 40 menit
23. Dinding 23.40-23.50 2 Culex
(Dalam) selama 10 menit
24. Dinding 23.40-23.50 2 Culex
(Luar) selama 10 menit
25. Kandang 23.50-24.00 3 Culex
selama 10 menit
JUMLAH NYAMUK 55

Penangkapan nyamuk dilakukan pukul 19.00-24.00 WIB, tapi yang


mestinya dilakukan pada pukul 18.00-24.00 WIB. Penyebab berkurangnya waktu
disebabkan oleh faktor-foktor tertentu. Proses penanngkapan dilakukan di Tayan
dengan menggunakan aspirator.

Anda mungkin juga menyukai