Anda di halaman 1dari 5

PENANGKAPAN NYAMUK DENGAN UMPAN BADAN

A. DASAR TEORI
Nyamuk selalu dapat menemukan sasarannya dengan tepat
karena mereka melihat dengan gerakan, panas tubuh, dan bau
tubuh. Sewaktu nyamuk hinggap di tubuh dia menempelkan
mulutnya yang mirip sedotan disebut juga probosis. Lalu terdapat
pisau yang merobek kulit kamu maju mundur, hingga menemukan
urat darah, setelah itu baru darah yang ada di hisap. Dalam
prosesnya nyamuk juga mengeluarkan air liur yang mengandung
antikoagulan untuk mencegah darah yang dia hisap membeku.
Proses ini berlangsung cepat dan seolah-olah proses yang terjadi
adalah nyamuk menusuk tubuh padahal tidak begitu, nyamuk
membedah kita seperti layaknya dokter bedah yang cepat dan
akurat. Setelah nyamuk kenyang dia akan mencabut probiosis dan
terbang. Air liur yang tertinggal di kulit kita akan merangsang tubuh
layaknya ada benda asing yang mengganggu, terjadilah proses
yang dikenal dengan alergi, dan yang terjadi adalah bentol-bentol
dan gatal.
Umpan body adalah salah satu cara yang dilakukan dengan
menggunakan bagian tubuh manusia (khususnya laki-laki )dan
bagian lengan dan kaki (khususnya wanita) umpan untuk kegiatan
menangkap nyamuk dewasa dengan menggunakan Kegiatan
tersebut di tujukan untuk semua jenis nyamuk dewasa baik nyamuk
anopheles, mansonia, culex maupun aedes aegipty untuk di
lakukan proses identifikasi maupun uji kerentanan pada nyamuk.
Ciri - ciri nyamuk
Arthropoda sebagai penular penyakit ada 2 yaitu: Arthropoda
sebagai vektor penyakit dan Arthropoda sebagai penyebab
penyakit. Arthropoda yang bertindak sebagai vektor penyakit salah
satunya yaitu nyamuk. Ada 3 jenis penularan secara biologic yaitu:
Propagative: hama penyakit berkembang biak dengan cara
membagi dirinya tanpa siklus hidup.
1) Cyclo propagative: hama penyakit yang berkembang biak
selain dengan cara membagi diri juga mengalami siklus hidup
( penyakit malaria )
2) Development: hama penyakit berkembang dengan cara
membesar tanpa membagi-bagi dirinya ( penyakit filariasis )
3) Hereditaria: hama penyakit yang ditularkan kepada penderita
lain dengan melalui telurnya (tungau)

B. TUJUAN
1. mengetahui densitas (padat populasi) dan perilaku mencari
darah nyamuk yang bersangkutan
2. mengetahui umur relatif populasi

C. MAMFAAT
Sebagai upaya untuk mengendalikan kepadatan nyamuk
agar tidak menimbulkan resiko penularan penyakit.

D. ALAT DAN BAHAN


Aspirator
Senter / alat penerang
Kapas
Larutan gula
Paper cup
Formulir laporan
hygrometer

E. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat aspirator sebanyak 6 buah dan paper cup 6 buah
2. Ukur kelembaban dan suhu menggunakan hygrometer pada
lokasi dalam maupun luar ruangan.
3. Kemudian lakukan penangkapan nyamuk dengan aspirator,
dimana orang yang menjadi umpan menggulung lengan dan
celana untuk menarik perhatian nyamuk.
4. Apabila terdapat nyamuk yang menggigit maka di hisap
menggunakan aspirator dan ujung telunjuk memegang bibir
aspirator. Untuk lebih efektifnya aspirator berada di bagian
belakang nyamuk agar tidak mengganggu nyamuk yang sedang
mengigit umpan.
5. Umpan yang masuk pada aspirator segera ditutup dengan jari
telunjuk.
6. Kemudian masukkan pada paper cup, tiup lalu tutup paper cup
dengan kapas yang telah diberi larutan gula. (Waktu
penangkapan 40 menit di dalam maupun di luar )
7. Isi formulir laporan

F. HASIL
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan pada
tanggal 21 Oktober 2015 pukul 21.00-21.40 di Kampus Jurusan
Kesehatan Lingkungan maka diperoleh data hasil sebagai berikut :
Pengamatan Hasil Umpan Bait Hasil Umpan Bait
(dalam) (Luar)
Suhu 29,0 C 28,4 C
kelembaban 46 % 50 %
Jumlah 23 20
tangkapan
nyamuk
Lokasi Ruang tamu II Halaman Asrama
penangkapan Asrama Putri blok A Putri blok A
Kampus Kesehatan Kampus
Lingkungan kesehatan
Lingkungan
Gambar 0.1 paper cup dengan nyamuk hasil penangkapan umpan
Badan
Jadi kepadatan nyamuk (MHD) dalam dan luar ruangan
dapat dihitung sebagai berikut :
1. Dalam ruangan : 23 nyamuk = 23 nyamuk = 11, 5 MHD
3 x 40 x 1 2 jam
2. Luar Ruangan : 20 nyamuk = 20 nyamuk = 10 MHD
3 x 40 x 1 2 jam

G. ANALISA HASIL
Berdasarkan hasil yang didapatkan maka didapatkan hasil
penangkapan didalam sebanyak 23 ekor nyamuk dan diluar
sebanyak 20 ekor nyamuk. Dan nilai MHD DR > LR hal ini
disebabkan aktivitas nyamuk lebih banyak di malam hari utamanya
didalam ruangan terutama ruangan yang banyak tumpukan barang
dan gantungan kain serta jendela dan pintu ruangan yang terbuka
lebar sehingga memungkinkan nyamuk masuk didalam ruangan.
Dan nyamuk istirahat pada siang hari khususnya jenis
nyamuk Culex. Aktifitas mengigit pada nyamuk hanya dilakukan
oleh nyamuk betina, karena pada dasarnya nyamuk bertina
membutuhkan protein dalam darah untuk menumbuhkan hormon
dalam proses pematangan telur. Adapun faktor yang
mempengaruhi aktifitas nyamuk adalah suhu dan kelembaban
didalam dan diluar ruangan.

H. KESIMPULAN
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa kepadatan
nyamuk didalam lebih tinggi dibandingkan kepadatan nyamuk
diluar, aktifitas nyamuk khususnya jenis culex pada malam hari dan
istirahat pada siang hari. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu karena banyaknya tumpukan barang, gantungan kain serta
pintu dan jendela yang terbuka lebar serta suhu dan kelembaban.

Anda mungkin juga menyukai