Anda di halaman 1dari 9

SISTEMATIKA TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN

PERUNDANG UNDANAGAN

 UNDANG-UNDANG NO.36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

A. JUDUL
 Judul Peraturan-UU memuat keterangan mengenai jenis, nomor, tahun
pengundangan atau penetapan, dan nama peraturanaturan Peraturan-
UU.

 Nama Peraturan-UU dibuat secara singkat dan mencerminkan isi


Peraturan-UU.
 Judul ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yg diletakan ditengah
marjin tanpa diakhiri tanda baca.

B. PEMBUKAAN

 Frase dengan Rahmat Tuhan YANG MAHA ESA Pada pembukaan


tiap jenis Peraturanaturan. PeraturanUU sebelum nama jabatan
pembentuk Peraturanaturan. Peraturan-UU dicantumkan frase
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA yang ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah marjin.
 Jabatan Pembentuk Peraturanaturan. Peraturan-UU.Jabatan pembentuk
Peraturanaturan. Peraturan-UU ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
yg diletakkan di tengah marjin dan diakhiri dengan tanda baca koma

 Konsiderans

Konsiderans diawali dg kata Menimbang.Konsideran semua uraian


singkat mengenai pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan
alasan pembuatan peraturanaturan. Peraturan-UU.Pokok-pokok pikiran
pada konsiderans Undang-undang atau Peraturanda memuat unsur
filosofis, Yuridis dan Sosiologis yg menjadi latar belakang
pembuatannya.
 Dasar Hukum

Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar hukum memuat


dasar kewenangan pembuatan Peraturan per UU

 Diktum

Kata memutuskan ditulis seluruhnya dengan. Huruf kapital tanpa spasi


diantara suku kata dan diakhiri dg tanda baca titik dua serta diletakkan
di tengah marjin.

C. BATANG TUBU

 Batang tubuh Pert. Per-UU memuat semua substansi Pert. Per-UU yg


dirumuskan dalam pasal (-pasal).

 Pada umumnya substansi dalam batang tubuh dikelompokkan ke dalam :


 Ketentuan umum;

 Materi Pokok yang Diatur;

 Ketentuan Pidana (Jika diperlukan);

 Ketentuan Peralihan (Jika diperlukan);

 Ketentuan Penutup.

 Beberapa catatan peting mengenai batang tubuh Dalam mengelompokan


substansi sedapat mungkin dihindari adanya bab ketentuan lain atau
sejenisnya.

 Materi yg bersangkutan, diupayakan untuk masuk ke dalam bab yg ada


atau dpt pula dimuat dalam bab tersendiri dg judul yg sesuai dg materi
yang diatur.

 Substansi yg berupa sanksi administratif rumusan ketentuan sanksi yg


sekaligus memuat sanksi pidana, sanksi perdata, dan sanksi administrasi
dalam satu bab.

 Sanksi administratif dapat berupa, antara lain, pencabutan izin,


pembubaran, pengawasan, pemberhentian sementara, denda administratif,
atau daya paksa polisional.

 Sanksi keperdataan dapat berupa, antara lain, ganti kerugian.

 Pengelompokan materi Peraturan Perundang-Undangan dapat disusun


secara sistematis dalam buku, bab, bagian dan paragraf.

 Jika Pert. Per-UU mempunyai materi yg ruang lingkupnya sangat luas dan
mempunyai banyak pasal, pasal (-pasal) tsb dapat dikelompokkan menjadi
: Buku (jika merupakan kodifikasi), bab,bagian, dan paragraf.

 Pengelompokan materi dalam buku, bab, bagian, dan paragraf dilalukan


atas dasar kesamaan materi.

 Urutan pengelompokan adalah sbb :

a. Bab dengan pasal (-pasal) tanpa bagian dan baragraf.

b. Bab dengan bagian dan pasal (-pasal) tanpa paragraf; atau


c. Bab dengan bagian dan paragraf yang berisi pasal (-pasal).

 Bab diberi nomor urut dengan angka Romawi dan judul bab yang
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital.

Batang tubuh pada Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan,


semuanya memenuhi syarat yang ditetapkan dalam penyusunan
perundang-undangan.

 Ketentuan umum
 Ketentuan pidana

 Ketentuan peralihan
D. KETENTUAN PENUTUP

Ketentuan Penutup ditempatkan dalam bab terakhir.


E. PENJELASAN

Pert.Per-UU di bawah UU dpt diberi penjelasan, jika


diperlukan.Penjelasan berfungsi sebagai tafsiran resmi pembentuk Pert.
Per-UU atas norma tertentu dalam batang tubuh.

Anda mungkin juga menyukai