Anda di halaman 1dari 21

DOSEN :JUHERA SKM.,M.

Kes

MATA KULIAH : PTPS-B

“LAPORAN KUNJUNGAN BANK SAMPAH PUSAT KOTA MAKASSAR”

Oleh:

KELOMPOK II

D-IV IIB

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI D.IV

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas
anugrah-NYA kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “LAPORAN
KUNJUNGAN BANK SAMPAH PUSAT KOTA MAKASSAR ” dengan
tepat waktu dan penuh rasa tanggung jawab, mengingat ini merupakan salah satu
kriteria penilaian dosen terhadap mahasiswa khususnya dalam mata pelajaran
PTPS-B.

Adapun dalam penulisan laporan ini kami dihadapkan dengan berbagai


kesulitan dan hambatan-hambatan, namun semua itu dapat teratasi berkat adanya
bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan moral, maupun materiil.

Oleh karena itu, ijinkan kani menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, akhirnya kami menyadari
bahwa “tiada gading yang tak retak” begitu pula kami selaku insan manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Olehnya saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat diharapkan.

Makassar, 26 Mei 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar.........................................................................................................i

Daftar isi.................................................................................................................ii

BAB I. Pendahuluan

A. Latar belakang............................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN

BAB III . PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah merupakan sesuatu hal yang kerap kali kita dengar, serta banyak
menimbulkan masalah terutama di kota- kota besar atau bahkan negara.
Bahkan banyak setiap harinya timbunan- timbunan sampah yang dihasilkan
kota- kota besar. Tanpa adanya kepeduliaan terhadap sampah dan di anggap
hal yang tidak penting serta tak dihiraukan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat
digolongkan menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas
sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2)
sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa
bahan bangunan dan lain-lain; 3) sampah yang berupa debu/abu; dan 4)
sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari
industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit
yang berbahaya.
Apresiasi pemerintah dan masyarakat selalu dituntut untuk melakukan
pengelolaan sampah sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara
mandiri dan menjadi sumberdaya. Mencermati penomena di atas maka sangat
diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat dalam upaya
mewujudkan perkotaan dan perdesaan yang bersih dan hijau.
Padahal adanya pembuangan sampah d sembarang tempat dapat
menimbulkan berbagai dampak contohnya bau yang tidak sedap, di hinggapi
lalat kemudian mendatangkan wabah penyakit. Kenyataan nya sampah
memang merugikan namun jika ada pengolahan secara baik dan benar sampah

1
bisa mendatangkan manfaat. Selain itu juga dapat dijadikan berbagai macam
barang kerajinan. Serta pengelolaan sampah yang baik dapat menjadikan
lingkungan yang bersih dan tampak sehat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
“untuk mengetahui operasional pendirian dan pelayanan Bank
SampahPusat Kota Makassar”
2. Tujuan Khusus:
1. Mengetahui Tujuan pendirian Bank Sampah
2. Mengetahui tahap-tahap pendirian Bank sampah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenai sampah dikota Makassar

Salah satu masalah yang dihadapi oleh perkotaan di Indonesia adalah masalah
persampahan. Sampah merupakan salah satu bagian yang tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan masyarakat perkotaan, karena segala aktivitas
masyarakat perkotaan menghasilkan sampah. Produksi sampah perkotaan di
Indonesia adalah sebesar 38,5 juta ton/tahun atau bila dirata-rata per-hari
adalah sebesar 200.000 ton/hari. Jika dilihat dari segi pengelolaan sampah,
maka diketahui bahwa 68 % sampah diangkut dan ditimbun, 9 % dikubur, 6 %
diolah menjadi kompos dan daur ulang, 5 % dibakar, dan 7 % sampah tak
terkelola.

Akhir-akhir ini sampah di Kota makassar menjadi masalah yang semakin


serius. Bayangkan saja sampah di Kota Daeng ini bertebaran di mana-mana.
Bahkan di tempat umum maupun di sepanjang jalan raya sampah bertebaran di
mana-mana. Walaupun telah disediakan tempat sampah di hampir seluruh
sudut-sudut kota tetapi tetap saja masalah sampah ini belum teratasi.

Pesatnya perkembangan pembangunan wilayah perkotaan di Indonesia, diikuti


oleh peningkatan perpindahan sebagian rakyat pedesaan ke kota dengan
anggapan akan memperoleh kehidupan yang lebih baik. Hal ini tentunya
sangat berdampak pada peningkatan jumlah penduduk kota yang juga
sebanding dengan limbah yang akan dihasilkan. Namun, tidak disertai secara
langsung dengan penyediaan sarana dan prasarana yang tidak sebanding oleh
pemerintah, akibatnya pelayanan yang ada tidak maksimal dan terjadi
penurunan kualitas lingkungan, khususnya pada permasalahan pengangkutan
sampah kota. Untuk menanggulangi permasalahan ini, sangat dibutuhkan

1
peranan pemerintah yang didukung oleh kepedulian masyarakat kota setempat.
Hingga saat ini sampah masih menjadi masalah serius di berbagai kota besar
di Indonesia.

Khusus di Kota Makassar dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 juta jiwa,
menghasilkan sekitar 4500 m3 sampah setiap harinya, volume sampah di Kota
Makassar bertambah 200 ton per hari, dimana setiap bulannya sampah
berkisar antara 600 ton – 800 ton, sehinnga bisa di prediksi kalau Volume
sampah di Kota Makassar cukup tinggi. Kota dengan luasan 177.557 ha, ini
mampu memproduksi sampah hingga 550 ton, atau sekira 4.000 meter kubik
per hari. , sedangkan dinas pertamanan dan kebersihan Kota Makassar hanya
mampu menangani sekitar 3500m3 setiap hari. Berarti, ada sekitar 1000m3
sampah di Kota Makassar yang tidak tertangani di tengah masyarakat.

Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota


Makassar, volume sampah di Makassar tahun 2013 mencapai 500-550 ton atau
sekitar 4.000 meter kubik per hari. Dan jika musim buah, volume sampah
lebih tinggi bisa mencapai dua kali lipat. Sampah paling banyak disumbang
oleh daerah penduduk tinggi yakni kecamatan Rappocini, Tallo, Bantoloa, dan
Tamalanrea. Data terakhir volume sampah tahun 2014 mencapai 800 ton per
hari. Memperhatikan fakta tersebut, maka diperlukan sebuah model
pengelolaan persampahan yang menyeluruh mulai dari sumber sampah,
Tempat Penampungan Sementara (TPS), sampai kepada Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) yang mana didalamnya melibatkan semua pihak terkait termasuk
seluruh masyarakat. Diharapkan dengan model tersebut bisa
mengurangidampak yang diakibatkan oleh masalah persampahan, terutama
dampak kesehatan masyarakat. Dengan kualitas kesehatan masyarakat yang
meningkat maka pada akhirnya meningkatkan pula produktifitas mereka.

Bila sampah ini tidak dikelola dengan baik, maka masalah sampahini
telah membawa akibat berantai bagi pencemaran lingkungan,berupabau

2
busukyang mengganggu warga yang berada di dekat pembuangan
sampahsementara,mempercepat atau menjadi sumber penularan penyakit,
tersumbatnya saluranDrainase dan aliran sungai.Tidak seimbangnya sarana
persampahan sertapengelolaan yang baik menjadikan tingkat layanan tidak
optimal (Marban, 1998).Untuk menciptakan lingkungan yang bersih tidak
terlepas dari kehidupanmanusia, sehingga peran serta masyarakat dan dari
semua pihakterkait sangatdibutuhkan untuk mendukung kondisi tersebut.

Dampak lain yang ditimbulkan dari masalah sampah ini tidak hanya dari segi
lingkungan seperti mengganggu estetika kota, banjir, pendangkalan sungai
tetapi juga aspek sosial masyarakat. Masyarakat kota yang cenderung bersikap
egoistis, jangankan mau berbagi materi, tempat sampah pun enggan untuk
berbagi. Untuk itu, masalah-masalah seperti ini perlu mendapat perhatian oleh
seluruh masyarakat karena masalah sampah bukan masalah orang per orang
tetapi masalah kita semua.

B. Pengertian Sampah dan Permasalahannya


Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik
dan zat an-organic yang dianggap tidak berguna dan harus dikelola agar tidak
membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sampah
perkotaan adalah sampah yang timbul di kota. (SNI 19-2454-2002).

Sampah adalah bahan sisa baik bahan-bahan yang tidak berguna


lagi (barang bekas) maupun barang yang sudah tidak diambil bagian utamanya
lagi. Dari segi lingkungan, sampah adalah bahan buangan yang tidak berguna
dan banyak menimbulkan masalah pencemaran dan gangguan pada kelestarian
lingkungan. (Nur Aini Ulin Hikmah, 1999).

Sedangkan menurut A. Tresna Sastrawijaya, 1991; sampah padat


yang bertumpuk banyak tidak dapat terurai oleh mikroorganisme pengurai
sehingga dalam waktu lama akan mencemari tanah. Sampah ialah bahan yang
tidak dipakai lagi (refuse) karena telah diambil bagian utamanya dengan
pengolahan.

3
Sampah yang merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia telah
menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks, antara lain
(Tchobanoglous, 1993) :

 Masalah estetika dan kenyamanan.


 Merupakan sarang atau tempat berkumpulnya berbagai binatang yang
dapat menjadi vektor penyakit.
 Menyebabkan terjadinya polusi udara, air dan tanah.
 Menyebabkan terjadinya penyumbatan saluran-saluran air buangan dan
drainase.

Sampah ialah semua jenis benda atau barang bangunan/kotoran


manusia,hewan, atau tumbuh-tumbuhan atau yang berasal dari aktivitas
kehidupan manusiadalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang dapat
menimbulkan dan ataumengakibatkan pengotoran terhadap air, tanah dan
udara sehingga dapatmenimbulkan pengrusakan lingkunganhidup manusia (R,
Soemandi.2008).

Berdasarkan jenis sampah pada prinsipnya dibagi 3 bagian besar, yaitu :

1. Sampah padat.

2. Sampah cair.

3. Sampah dalam bentuk gas.

Berdasarkan komposisi sampah dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

1. Sampah Organik adalah sampahyang dihasilkan dari bahan-bahan


hayatiyang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.
Sampah inidengan mudah diuraikan dalam proses alami.Sampah
rumah tanggasebagian besar merupakan bahan organik. Yang termasuk
sampah organik,misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan,
karton, kain, karet, kulit,sampah.

4
2. Sampah Anorganik adalah sampah yang berbahan kandungan non
organik,umumnya sampah ini sangat sulit terurai oleh mikroorganisme.
Contohnyakaca, kaleng, alumunium, debu, logam-logam lain

C. Komposisi Sampah

Pengelompokan berikutnya yang juga sering dilakukan adalah berdasarkan


komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat (biasanya berat basah)
atau % volume (basah) dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca,
kain, makanan, dan lain-lain. Komposisi dan sifat -sifat sampah
menggambarkan keanekaragaman aktivitas manusia.

Berdasarkan sifat-sifat biologis dan kimianya, sampah dapat


digolongkan sebagai berikut:

 Sampah yang dapat membusuk (garbage), seperti sisa makanan, daun,


sampah kebun, sampah pasar, sampah pertanian, dan lain-lain

 Sampah yang tidak membusuk (refuse), seperti plastik, kertas, karet,


gelas, logam, kaca, dan sebagainya

 Sampah yang berupa debu dan abu

Sampah yang mengandung zat-zat kimia atau zat fisis yang berbahaya.
Disamping berasal dari industri atau pabrik-pabrik, sampah jenis ini banyak
pula dihasilkan dari kegiatan kota termasuk dari rumah tangga.

D. Karakteristik Sampah

Selain komposisi, maka karakteristik lain yang biasa ditampilkan dalam


penanganan sampah adalah karakteritik fisika dan kimia. Karakteristik
tersebut sangat bervariasi, tergantung pada komponen-komponen sampah.
Kekhasan sampah dari berbagai tempat/daerah serta jenisnya yang berbeda-
beda memungkinkan sifat-sifat yang berbeda pula. Sampah kota di negara-

5
negara yang sedang berkembang akan berbeda susunannya dengan sampah
kota di negara-negara maju.

Karakteristik sampah dapat dikelompokkan menurut sifat-sifatnya, seperti:

 Karakteristik fisika: yang paling penting adalah densitas, kadar air,


kadar volatil, kadar abu, nilai kalor, distribusi ukuran.

 Karakteristik kimia: khususnya yang menggambarkan susunan kimia


sampah tersebut yang terdiri dari unsur C, N, O, P, H, S, dsb.

E. Bank Sampah

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan


sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah
dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke
tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti
perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan . Penyetor adalah warga
yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti
menabung di bank.

Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan


hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik
maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan
banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah
menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah dengan sistem bank
sampah ini diharapkan mampu membantuk pemerintah dalam menangani
sampah dan meningkatkan ekomoni masyarakat.

Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani


pengolahan sampah di Indonesia. Tujuan bank sampah selanjutnya adalah
untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan

6
bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu
yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk
yang memiliki nilai ekonomis.

Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup,
seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan
pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis.
Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan
masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan
mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang
mereka miliki. Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada
tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak. Imbalan yang
diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang
berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras.

Bank sampah juga bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal
finansial, beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah
menggunakan sampah. Seorang dokter bernama Gamal Albinsaid menggagas
sebuah asuransi kesehatan yang membayarnya dengan sampah. Asuransai
kesehatan "sampah" ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan
layanan kesehatan tanpa harus membayar dengan uang melainkan dengan
sampah. Dokter Gamal bersama dengan rekannya juga membuat sebuah klinik
kesehatan. Masyarakat akan mendapatkan layanan kesehatan di klinik yang
sudah tersedia dengan biaya dari asuransi ksehatan "sampah" yang mereka
miliki. Setiap satu bulan sekali masyarakat akan menyetorkan sampah berupa
botol plastik, kardus,dan sampah organik senilai sepuluh ribu rupiah sebagai
premi asuransi. Layanan kesehatan yang di peroleh oleh masyarakat adalah
layanan kesehatan dasar termasuk cek gula darah dan cek kolesterol.Klinik
asuransi "sampah" sudah berkembang menjadi lima klinik yang berada di
Kota Malang.

7
Masalah sampah bukanlah permasalahan yang bisa dibiarkan begitu saja.
Diperlukan tindakan nyata dan kerjasama oleh setiap lapisan masyarakat dan
bank sampah bisa menjadi solusinya. Timbunan sampah yang terus
menumpuk akan berakibat buruk bagi kesehatan lingkungan serta
menimbulkan berbagai penyakit dan sampah rumah tangga merupakan
penyumbang sampah terbesar. Sementara, Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
yang tersedia tidak akan bisa menampung sampah yang terus menerus
dihasilkan masyarakat jika masyarakat tidak mulai bertindak untuk
mengurangi sampah yang dihasilkan.

Untuk itulah penanganan masalah sampah harus dimulai dari sumbernya.


Bank sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif
yang mendorong masyarakat untuk berperan serta aktif di dalamnya. Sistem
ini akan menampung memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi
pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari
menabung sampah.

Untuk membentuk bank sampah, ada beberapa hal yang harus dilakukan,
yaitu:

 Pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya yang dilakukan sejak dari


sumbernya (rumah tangga).
 Tiap rumah memiliki sarana untuk mengumpulkan sampah kering
terpilah, misalnya glansing atau plastik.
 Menyediakan pengurus bank sampah.
 Membuat kesepakatan jadwal penjualan.
 Membuat sistem administrasi.
 Memiliki pengepul dengan jadwal pengambilan rutin.
 Bank Sampah di Kota Makassar

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama PT. Unilever cabang Makassar


bekerjasama melakukan pengembangan program Bank Sampah. Jika sebelumnya,
sampah yang dikumpulkan masyarakat dapat ditukarkan dengan beras ataupun
uang dalam bentuk tabungan, kini sampah yang telah dipilah dan dikumpulkan di

8
Bank Sampah dapat ditukarkan dengan produk Unilever seperti sabun, deterjen,
margarin, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Bank sampah sebagai pendukung program Makassarta’ Tidak Rantasa (MTR)


tidak hanya efektif memberikan edukasi kepada masyarakat dalam menjaga
kebersihan dan memanfaatkan sampah menjadi barang ekonomis namun juga
berdampak pada peningkatan positif interaksi sosial masyarakat. Bank sampah
sebagai pendukung program Makassarta’ Tidak Rantasa (MTR) tidak hanya
efektif memberikan edukasi kepada masyarakat dalam menjaga kebersihan dan
memanfaatkan sampah menjadi barang ekonomis namun juga berdampak pada
peningkatan positif interaksi sosial masyarakat.

Saat ini, terdapat 104 Bank Sampah di kota Makassar. Dalam kurun waktu 5
tahun, secara bertahap Pemkot Makassar menargetkan 1000 Bank Sampah akan
hadir dan tersebar di seluruh RW di kota Makassar.

Sistem operasi bank sampah dilakukan dengan menggunakan timbangan yang


terkoneksi langsung melalui online yang bertujuan sebagai data base untuk
mengetahui jumlah, jenis, volume serta produktifitas dari sampah yang berasal
dari 4000 nasabah bank sampah yang ada di Kota Makassar.

Selain memberikan efek soal kebersihan, keberadaan bank sampah juga mampu
memberikan solusi pada permasalahan social karena rescheduling kegiatan ibu-
ibu, anak muda, di daerah-daerah tertentu berhasil mereduksi masalah social
Karena dibeberapa tempat yang awalnya terkenal dengan tawuran, dan juga
konflik-konflik sosial lainnya, setelah aktifnya bank sampah dibeberapa titik
ternyata dapat mengurangi terjadinya konflik social Dikarenakan aktifnya bank
sampah, banyak energi yang tersalur lebih positif, dengan mengaktifkan
masyarakat, ibu-ibu, dan juga anak-anak. Dan dengan bank sampah pula, menjalin
kerjasama yang produktif dengan berbagai BUMN, dan perusahaan lainnya. Bank
sampah menjadi instrumen multi aspek, bukan hanya ekonomi dan lingkungan,
tetapi juga berbagai fungsi strategis seperti fungsi social.

Bank sampah ini bisa mereduksi volume sampah yang akan di bawah di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) di Tamangapa, Antang. Masyarakat juga bisa
mendapatkan uang bila sampah tertentu di bawa ke bank sampah. dengan adanya
bank sampah maka sampah sebelum masuk ke TPA Antang dapat dipilah,
sehingga 85 persen sampah yang dipilah tersebut bisa didapatkan 15-20 persen
nilai ekonomis. Sehingga dengan begitu kapasitas TPA Antang bisa diperpanjang.

pengolalaan Bank Sampah di kota Makassar didukung oleh pemerintah kota,


melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Daur Ulang Sampah yang resmi

9
dibentuk pada 2015, Pada awalnya unit Bank Sampah ini muncul sebagai inisiatif
dari masyarakat sendiri, dengan dampingan dari Yayasan Peduli Negeri. Namun,
ketika ini mulai berjalan, muncul sejumlah kendala yang membutuhkan intervensi
pemerintah agar Bank Sampah dapat terus berjalan.

Adapun kendala lain yang ditemui antara lain perbedaan kriteria sampah yang
dikumpulkan dengan sampah yang bersedia dibeli oleh pengepul, perbedaan harga
antar pengepul, dan waktu penjemputan sampah.Dalam mengatasi hal tersebut,
Pemkot Makassar memiliki Bank Sampah pusat, kemudian mengumpulkan
sampah dari unit Bank Sampah di Kelurahan dengan harga pasti serta dilengkapi
sarana transportasi (Mobil Tangkasarong) yang langsung menjemput sampah unit
di kelurahan, Sampah dari Bank Sampah pusat ini langsung dijual ke vendor.

1. Mekanisme Sistem Bank Sampah di Kota Makassar


MGC tahun 2011 ini terbagi atas 2 jenis, yaitu dalam bentuk barang dan juga
dana. Dalam pembagian stimulan ini mendapatkan kendala atau masalah,
dimana sampai saat ini baru 12 wilayah yang baru mengambil stimulan,
selebihnya 8 wilayah belum ada informasi jelas, bahkan kami (Team
MGC/Bank Sampah) sudah melakukan koordinasi kepada fasilitator untuk
mengambil stimulan, diharapkan kedepannya sisa wilayah ini dapat
menyelesaikan pembagian stimulan, agar kegiatan bank sampah dapat berjalan
dengan baik. 20 wilayah bank sampah ini nantinya akan melakukan transaksi
penjualan sampah, dimana nantinya ada skema transaksi bank sampah yang
harus dilakukan. Selain itu, dampak dari bank sampah ini kedepannya dapat
merubah pola pikir dan perilaku masyarakat mengenai sampah itu sendiri,
bahwa sebenarnya sampah itu berharga dan bernilai ekonomis.

2. Penerapan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Masyarakat perkotaan juga harusnya mengadopsi gaya hidup ramah


lingkungan dan hemat sampah dalam kehidupan sehari-hari mereka untuk
mengurangi produksi harian sampah di perkotaan. Mengingat 48 % sampah
perkotaan berasal dari sampah rumah tangga, maka seharusnya masyarakat
perkotaan sudah mulai untuk mengubah gaya hidupnya menjadi ramah
lingkungan.

10
Hidup ramah lingkungan pada dasarnya merupakan penerapan dari
keberlanjutan atas keputusan dan pilihan gaya hidup. Oleh karena itu
diperlukan kesadaran individu dan juga contoh keberhasilan dari orang lain
untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan tanpa sampah. Sebagai
masyarakat cerdas yang tinggal perkotaan, informasi mengenai gaya hidup
ramah lingkungan dapat didapatkan secara mudah dengan mengetik keywords
gaya hidup ramah lingkungan di internet atau mencari tips mengenai gaya
hidup ramah lingkungan dari orang yang telah berhasil menerapkannya dan
kemudian mereka membagi tips dan triksnya dari website atau blog.

11
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Tempat dan Waktu Praktik


Tempat: Bank Sampah Pusat Kota Makassar
Hari : Rabu
Tanggal : 24 Mei 2017
Waktu: 10.00 WITA sampai selesai

2. Letak Goegrafis

 Bank Sampah Pusat Kota Makassar terletak di Jalan Toddopuli Raya


didirikan pada tahun 2015 yang dikelolah oleh Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD ) kota Makassar

3. Jumlah Bank Sampah di Makassar

Dari hasil observasi dan wawacara yang kami lakukan, bank sampah
di Makassar, 713 bank sampah yang masih aktif dan 400 tidak aktif.

4. Fasilitas Bank sampah pusat kota Makassar

1. Mobil Pick up 4
2. Mobil tong 4
3. Mobil piar 7
- 15-25 ton sampah masuk ke Bank sampah pusat dalam sehari
- Mobil yang membawa sampah masuk ke Bank smpah 3 kali
- dalam sehari

12
5. Jenis sampah yang di kumpulkan

Adapun sampah yang di kumpulkan oleh Bank Sampah Pusat yaitu


sampah kecuali sampah infeksius

 Sampah dari kertas


 Sampah dari logam
 Sampah plastic
 Sampah botol

6. Proses Pengelolaannya

Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan terhadap Petugas


yang ada bahwa nasabah akan di berikan buku tabungan, kemudian
nasabah memilah sampah, sampah yang sudah di pilah di bawa ke
pengumpulan sampah dari unit Bank Sampah di Kelurahan dengan harga
pasti serta dilengkapi sarana transportasi (Mobil Tangkasarong) yang
langsung menjemput sampah unit di kelurahan, Sampah dari Bank Sampah
pusat ini langsung dijual ke vendor

 Bank Sampah yang ada di Kota Makassar


 Bank sampah unit
 Bank sampah sekolah
 Bank sampah sektoral
 Bank sampah SKPD

B. PEMBAHASAN

Pengolalaan Bank Sampah di kota Makassar didukung oleh


pemerintah kota, melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Daur Ulang
Sampah yang resmi dibentuk pada 2015, Pada awalnya unit Bank Sampah ini

13
muncul sebagai inisiatif dari masyarakat sendiri, dengan dampingan dari
Yayasan Peduli Negeri. Bank Sampah pusat terletak di jalan Todopulli
dimmana hasil sampah yang di tamping berasal dari beberpa bank sapah yang
ada di kota Makassar.

Sampah yang masuk ke Bank Sampah mencapai 15-25 ton dalam


sehari, dengan 3 kali mobil masuk ke Bank sampah. Sampah yang masuk
adalah sampah jenis logam, plastic, kertas, serta botol. Adapun fasilitas
angkutan di Bank sampah terdiri dari mobil Tangkasa rong, Pick up jumlahnya
4 buah, piar jumlahnya 7 buah, dan mobil tong jumlahnya 7 buah. Adapun
proses pengelolaannya yaitu bahwa nasabah akan di berikan buku tabungan,
kemudian nasabah memilah sampah, sampah yang sudah di pilah di bawa ke
pengumpulan sampah dari unit Bank Sampah di Kelurahan dengan harga pasti
serta dilengkapi sarana transportasi (Mobil Tangkasarong) yang langsung
menjemput sampah unit di kelurahan, Sampah dari Bank Sampah pusat ini
langsung dijual ke vendor. Bank sampah yang ada di Kota makasaar 713 bank
sampah yang masih aktif dan 400 tidak aktif. Bank Sampah yang ada di Kota
Makassar

 Bank sampah unit


 Bank sampah sekolah
 Bank sampah sektoral
 Bank sampah SKPD

BAB III

PENUTUP

14
A. Kesimpulan
Dengan diberlakukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
maka diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk
dikembangkan di perkotaan dan perdesaan sehingga kualitas kesehatan,
kualitas lingkungan dapat ditingkatkan serta sampah dapat menjadi
sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Model hendaknya melibatkan berbagai komponen pemangku kepentingan dan
memperhatikan karakteristik sampah, karakteristik perkotaan atau perdesaan
serta keberadaan sosial-budaya masyarakat setempat.

B. Saran
Kita sebagai warga masyarakat harusnya lebih paham dan mengerti tentang
pengolahan sampah dan harus lebih sadar akan kebersihan lingkungan yang
kita diami. Karena dampak dari lingkungan kotor dapat mendatangkan
penyakit bagi kita sendiri dan masyarakat sekitarnya. Untuk itu mulai
sekarang marilah kita menggalakan hidup sehat dengan tidak membuang
sampah sembarangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.

15
LAMPIRAN GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai