Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teknik Penyehatan
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Seiring
peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat ini pengelolaan
sampah sebagian besar kota masih menimbulkan permasalahan yang sulit
dikendalikan.Permasalahan lingkungan yang sekarang terjadi salah satunya
adalah permasalahan sampah, yang kian hari kian menumpuk jumlahnya.
Bicara soal sampah kecenderungannya adalah kita tidak terlalu memikirkan
apakah sampah yang kita hasilkan itu organik atau non-organik. Kita mungkin
juga tidak terlalu peduli ke mana larinya sampah itu. Sementara kenyataannya:
di Indonesia, sampah rumahtangga kita akan bercampur dengan sampah jutaan
rumahtangga lainnya, hingga terbentuklah gunung-gunung sampah yang tak
semestinya di tempat pembuangan akhir (TPA) berbagai kota.
Bicara soal pengelolaan sampah yang ideal, para pakar akan mengatakan
bahwa tanggung jawabnya bukanlah milik pemerintah kota semata, tetapi milik
bersama. Jumlah penduduk terus meningkat, begitu pula pola konsumsi.
Volume sampah pun kian meluap di berbagai TPA. Lantas apa yang bisa
dilakukan? Saat ini di Indonesia, Bank Dunia tengah mengkaji berbagai cara
untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah. Salah satu pilihannya adalah
memperbanyak jumlah bank sampah.
B. Rumusan Masalah
Keberadaan Bank Sampah Bank Sampah Komplek Keuangan RW 07
berada di Jalan Perhubungan III No. D, Rt. 04, Rw 07, Kecematan Pulo
Gadung, Kota Administrasi Jakarta Timur. Merupakan salah satu hal yang
menjadi pembelajaran bagi kita semua. Dari hasil kunjungan dilapangan yaitu
di lokasi Bank Sampah kita dapat merumuskan beberapa hal, antara lain:
a. Bagaimana proses terbentuknya Bank Sampah Komplek Keuangan RW
07?
b. Bagaimana proses penerimaan sampahnya?
c. Bagaimana penggelolaan sampah yang sudah ditabung?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari laporan kuliah lapangan ini adalah untuk:
a. Mengetahui tentang bank sampah secara umum.
b. Menentukan objek sampah yang diterima oleh bank sampah Komplek
Keuangan RW 07.
c. Mengetahui proses pengelolaan dan pendistribusian hasil sampah.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian oleh penulis dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian
obyek dan subyek yang diteliti serta studi ilmu penulis, sehingga penulis dapat
mengetahui lebih jauh tentang bank sampah.
1. Lokasi Penelitian
Kuliah lapangan dilaksanakan pada tanggal tanggal 29 Juni 2019 yang
bertempat Bank Sampah Komplek Keuangan RW 07.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh informasi mengenai bank sampah Komplek
Keuangan RW 07 maka penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan
langsung (observasi).
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan
perangkat relawan di Bank sampah. Peneliti juga menggunakan media
internet untuk mendapatkan jurnal elektronik dan kamera untuk
mendokumentasikan kuliah lapangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bank Sampah
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis. Sampah juga dapat dikatakan sebagai bahan baik padat atau cairan
yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Secara garis besar sampah dapat
dikelompokkan menurut sifatnya menjadi dua, yaitu :
a. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan
dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian
besar merupakan bahan organik, contohnya: sampah dari dapur, sisa
tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
b. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non
hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang, atau sumber daya alam dan tidak dapat
diuraikan oleh alam. Dapat dibagi lagi menjadi: \
a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-
lain.
b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper,
thermo coal dan lain-lain
Bank sampah adalah suatu system pengolahan sampah yang dirancang
seperti mekanisme kerja di perbankan dimana masyarakat dapat menabung
sampah yang dibuktikan adanya nomor rekening dan buku rekening tabungan
sampah. Bank sampah memiliki arti hampir sama dengan bank-bank pada
umumnya. Namun bank sampah disini adalah suatu wadah tempat penerimaan
sampah dari masyarakat yang kemudian mereka akan merasakan hasil dari
sampah yang disetorkan ke teller bank sampah.
Pada bank sampah, masyarakat menabung dalam bentuk sampah yang
sudah dikelompokkan sesuai jenisnya. Mereka juga mendapatkan sejenis
nomor rekening dan buku tabungan. Pada buku tabungan mereka tertera nilai
Rupiah dari sampah yang sudah mereka tabung dan memang bisa ditarik dalam
bentuk Rupiah (uang).
Bank sampah bekerjasama dengan pengepul barang-barang plastik, kardus
dan lain-lain, untuk bisa me-rupiahkan tabungan sampah masyarakat. Juga
dengan pengolah pupuk organik untuk menyalurkan sampah organik yang
ditabungkan.
B. Cara Pengelolaan Bank Sampah
Bank sampah sesungguhnya mudah untuk dikelola. Untuk membentuk suatu
bank untuk menabung sampah-sampah di lingkungan Anda, Anda dan warga sekitar
dapat menunjuk beberapa orang sebagai petugas pengelola. Dibutuhkan minimal satu
orang untuk menjadi petugas pencatat administrasi keuangan, satu orang untuk
menjadi petugas pengelola tabungan, dan satu orang sebagai petugas pengelola
sampah (perantara pengepul). Selanjutnya, masing-masing petugas memiliki peran
tersendiri. Perantara pengepul bertugas melakukan negosiasi dengan pengepul dan
mengawasi proses pengepulan sampah. Pengelola administrasi keuangan akan bekerja
sama dengan perantara pengepul untuk mencatat hasil sampah masing-masing warga.
Sedangkan pengelola tabungan bertugas untuk menyetorkan tabungan masing-masing
warga ke bank dan nantinya dia jugalah yang bertugas untuk mengambil uangnya di
bank jika ada warga yang hendak mengambil tabungannya.
Dalam pengaplikasiannya, bank sampah akan lebih mudah dikelola jika proses
pengepulan sampah terjadwal dengan baik. Misalnya, warga dapat atau diwajibkan
menyetorkan sampah anorganik yang telah dikumpulkannya dari sisa-sisa atau sampah
rumah tangga setiap satu minggu sekali. Dengan begitu, sampah yang terkumpul akan
lebih banyak dan uang yang didapat pun lebih banyak. Jika bank sampah yang ada
dilingkungan Anda sudah memiliki administrasi yang baik dan sudah mampu bekerja
dengan baik, kualitasnya dapat ditambahkan dengan adanya kepemilikan badan
hukum dan buku tabungan sendiri. Dengan demikian, bank pengelola sampah di
lingkungan Anda akan lebih berprospek secara ekonomi.
Keberadaan bank sampah dinilai akan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungannya masing-masing. Sampah
terutama sampah anorganik sejatinya dapat dijadikan sumber rupiah. Dengan adanya
fasilitas pengelolaan sampah mandiri, diharapkan masyarakat akan lebih giat untuk
mengelola sampahnya masing-masing dan mau menjaga kebersihan lingkungannya
dengan baik.
Pengelolaan sampah tidak melulu harus dilakukan oleh pihak-pihak yang
berwenang. Pengelolaan sampah dapat dan wajib dilakukan oleh kita semua.
Mengelola sampah secara mandiri akan mendatangkan banyak manfaat bagi diri kita
sendiri maupun lingkungan sekitar kita.
Dokumentasi