Anda di halaman 1dari 9

BANK SAMPAH KOMPLEK KEUANGAN RW 07

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Teknik Penyehatan

Disusun Oleh:

Kharisma Febrian 5415162178

Fikri Tri Handoko 5415162402

Wahyu Heryadi 5415163202

Ramadhiaz Purnamaladi 5415164197

Yospita Sari 5415164943

PRODI PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2018

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Seiring
peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat ini pengelolaan
sampah sebagian besar kota masih menimbulkan permasalahan yang sulit
dikendalikan.Permasalahan lingkungan yang sekarang terjadi salah satunya
adalah permasalahan sampah, yang kian hari kian menumpuk jumlahnya.
Bicara soal sampah kecenderungannya adalah kita tidak terlalu memikirkan
apakah sampah yang kita hasilkan itu organik atau non-organik. Kita mungkin
juga tidak terlalu peduli ke mana larinya sampah itu. Sementara kenyataannya:
di Indonesia, sampah rumahtangga kita akan bercampur dengan sampah jutaan
rumahtangga lainnya, hingga terbentuklah gunung-gunung sampah yang tak
semestinya di tempat pembuangan akhir (TPA) berbagai kota.
Bicara soal pengelolaan sampah yang ideal, para pakar akan mengatakan
bahwa tanggung jawabnya bukanlah milik pemerintah kota semata, tetapi milik
bersama. Jumlah penduduk terus meningkat, begitu pula pola konsumsi.
Volume sampah pun kian meluap di berbagai TPA. Lantas apa yang bisa
dilakukan? Saat ini di Indonesia, Bank Dunia tengah mengkaji berbagai cara
untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah. Salah satu pilihannya adalah
memperbanyak jumlah bank sampah.

B. Rumusan Masalah
Keberadaan Bank Sampah Bank Sampah Komplek Keuangan RW 07
berada di Jalan Perhubungan III No. D, Rt. 04, Rw 07, Kecematan Pulo
Gadung, Kota Administrasi Jakarta Timur. Merupakan salah satu hal yang
menjadi pembelajaran bagi kita semua. Dari hasil kunjungan dilapangan yaitu
di lokasi Bank Sampah kita dapat merumuskan beberapa hal, antara lain:
a. Bagaimana proses terbentuknya Bank Sampah Komplek Keuangan RW
07?
b. Bagaimana proses penerimaan sampahnya?
c. Bagaimana penggelolaan sampah yang sudah ditabung?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari laporan kuliah lapangan ini adalah untuk:
a. Mengetahui tentang bank sampah secara umum.
b. Menentukan objek sampah yang diterima oleh bank sampah Komplek
Keuangan RW 07.
c. Mengetahui proses pengelolaan dan pendistribusian hasil sampah.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian oleh penulis dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian
obyek dan subyek yang diteliti serta studi ilmu penulis, sehingga penulis dapat
mengetahui lebih jauh tentang bank sampah.
1. Lokasi Penelitian
Kuliah lapangan dilaksanakan pada tanggal tanggal 29 Juni 2019 yang
bertempat Bank Sampah Komplek Keuangan RW 07.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh informasi mengenai bank sampah Komplek
Keuangan RW 07 maka penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan
langsung (observasi).
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan
perangkat relawan di Bank sampah. Peneliti juga menggunakan media
internet untuk mendapatkan jurnal elektronik dan kamera untuk
mendokumentasikan kuliah lapangan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Bank Sampah
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis. Sampah juga dapat dikatakan sebagai bahan baik padat atau cairan
yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Secara garis besar sampah dapat
dikelompokkan menurut sifatnya menjadi dua, yaitu :
a. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan
dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian
besar merupakan bahan organik, contohnya: sampah dari dapur, sisa
tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
b. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non
hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang, atau sumber daya alam dan tidak dapat
diuraikan oleh alam. Dapat dibagi lagi menjadi: \
a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-
lain.
b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper,
thermo coal dan lain-lain
Bank sampah adalah suatu system pengolahan sampah yang dirancang
seperti mekanisme kerja di perbankan dimana masyarakat dapat menabung
sampah yang dibuktikan adanya nomor rekening dan buku rekening tabungan
sampah. Bank sampah memiliki arti hampir sama dengan bank-bank pada
umumnya. Namun bank sampah disini adalah suatu wadah tempat penerimaan
sampah dari masyarakat yang kemudian mereka akan merasakan hasil dari
sampah yang disetorkan ke teller bank sampah.
Pada bank sampah, masyarakat menabung dalam bentuk sampah yang
sudah dikelompokkan sesuai jenisnya. Mereka juga mendapatkan sejenis
nomor rekening dan buku tabungan. Pada buku tabungan mereka tertera nilai
Rupiah dari sampah yang sudah mereka tabung dan memang bisa ditarik dalam
bentuk Rupiah (uang).
Bank sampah bekerjasama dengan pengepul barang-barang plastik, kardus
dan lain-lain, untuk bisa me-rupiahkan tabungan sampah masyarakat. Juga
dengan pengolah pupuk organik untuk menyalurkan sampah organik yang
ditabungkan.
B. Cara Pengelolaan Bank Sampah
Bank sampah sesungguhnya mudah untuk dikelola. Untuk membentuk suatu
bank untuk menabung sampah-sampah di lingkungan Anda, Anda dan warga sekitar
dapat menunjuk beberapa orang sebagai petugas pengelola. Dibutuhkan minimal satu
orang untuk menjadi petugas pencatat administrasi keuangan, satu orang untuk
menjadi petugas pengelola tabungan, dan satu orang sebagai petugas pengelola
sampah (perantara pengepul). Selanjutnya, masing-masing petugas memiliki peran
tersendiri. Perantara pengepul bertugas melakukan negosiasi dengan pengepul dan
mengawasi proses pengepulan sampah. Pengelola administrasi keuangan akan bekerja
sama dengan perantara pengepul untuk mencatat hasil sampah masing-masing warga.
Sedangkan pengelola tabungan bertugas untuk menyetorkan tabungan masing-masing
warga ke bank dan nantinya dia jugalah yang bertugas untuk mengambil uangnya di
bank jika ada warga yang hendak mengambil tabungannya.
Dalam pengaplikasiannya, bank sampah akan lebih mudah dikelola jika proses
pengepulan sampah terjadwal dengan baik. Misalnya, warga dapat atau diwajibkan
menyetorkan sampah anorganik yang telah dikumpulkannya dari sisa-sisa atau sampah
rumah tangga setiap satu minggu sekali. Dengan begitu, sampah yang terkumpul akan
lebih banyak dan uang yang didapat pun lebih banyak. Jika bank sampah yang ada
dilingkungan Anda sudah memiliki administrasi yang baik dan sudah mampu bekerja
dengan baik, kualitasnya dapat ditambahkan dengan adanya kepemilikan badan
hukum dan buku tabungan sendiri. Dengan demikian, bank pengelola sampah di
lingkungan Anda akan lebih berprospek secara ekonomi.
Keberadaan bank sampah dinilai akan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungannya masing-masing. Sampah
terutama sampah anorganik sejatinya dapat dijadikan sumber rupiah. Dengan adanya
fasilitas pengelolaan sampah mandiri, diharapkan masyarakat akan lebih giat untuk
mengelola sampahnya masing-masing dan mau menjaga kebersihan lingkungannya
dengan baik.
Pengelolaan sampah tidak melulu harus dilakukan oleh pihak-pihak yang
berwenang. Pengelolaan sampah dapat dan wajib dilakukan oleh kita semua.
Mengelola sampah secara mandiri akan mendatangkan banyak manfaat bagi diri kita
sendiri maupun lingkungan sekitar kita.

C. Mekanisme Kerja Bank Sampah


Cara kerja bank sampah pada umumnya hampir sama dengan bank
lainnya, ada nasabah, pencatatan pembukuan dan manajemen pengelolaannya.
Namun yang membedakan antara bank sampah dan bank konvensional adalah
alat tukar yang digunakan. Pada bank konvensional alat tukar yang dikenal dan
sering digunakan adalah uang, surat berharga, dan benda berharga lainnya.
Sementara itu pada bank sampah yang digunakan sebagai alat tukar adalah
sampah Mekanisme kerja bank sampah ialah berbasis rumah tangga dengan
memberikan ganjaran (reward) kepada yang berhasil mengumpulkan, memilah,
dan menyetorkan sampah ke bank sampah.
Sampah-sampah yang telah berhasil dikumpulkan dan ditabung oleh
nasabah di bank sampah, kemudian akan dikonversi menjadi saldo berupa
uang senilai dengan jumlah dan jenis sampah yang ditabung. Berdasarkan
gambar disamping dapat diketahui bahwa mekanisme kerja dari Bank Sampah,
yaitu:
1. Pilihlah sampah sesuai jenis dari rumah, pada tahap ini kita harus
memilah-milih terlebih dahulu, mana sampah yang termasuk organik atau
non organik, setelah itu pisahkan keduanya.
2. Setorkan ke Bank Sampah, setelah sampah selesai dipisahkan segeralah
setorkan sampah tersebut ke Bank Sampah yang ada di daerah kita.
3. Registrasi/Pendaftaran, ketika menyetorkan sampah ke Bank sampah tidak
sembarang asal setor lalu mendapatkan uang balasan, seperti yang
dikatakan diatas bahwa di Bank Sampah ada yang namanya Nasabah, jadi
jika kita ingin menjadi Nasabah di Bank Sampah tersebut kita harus
registrasi atau melakukan pendaftaran terlebih dahulu.
4. Sampah ditimbang, setelah registrasi kita valid, barulah sampah yang kita
bawa dari rumah di timbang oleh petugas disana. Semakin banyak sampah
yang kita bawa, maka semakin banyak pula tabungan yang kita dapatkan.
5. Dicatat dan Dibukukan, setelah sampah ditimbang dan diketahui hasil
timbangannya, hasil tersebut akan dicatat dan dibukukan pada buku
tabungan khusus yang telah dirancang sendiri dari Bank Sampah. Hal ini
dilakukan agar nasabah dan pengelola bank sampah bisa transparan
mengenai data tabungan dan lebih terkontrol lagi pengelolaannya.
6. Nasabah menerima buku tabungan, setelah selesai dicatat dan dibukukan
di dalam buku tabungan, nasabah sudah berhak menerima buku tabungan
tersebut.
7. Sampah diangkut oleh pengepul, setelah nasabah menerima tabungan
barulah sampah tersebut di angkut oleh pengepul. Ada yang diangkut oleh
pengepul ada juga sampah yang dibuat kerajinan tangan dari sampah-
sampah plastik yang sudah tidak terpakai. Bisa dijadikan tas, dompet,
bahkan ada pula yang dibuatkan baju dari sampah plastik tersebut.
Konsep bank sampah mengadopsi manajemen bank pada umumnya. Bank
sampah dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan gerakan penghijauan
sekaligus pendidikan gemar menabung untuk masyarakat. Metode bank
sampah juga berfungsi untuk memberdayakan masyarakat agar peduli terhadap
lingkungan.

D. Strategi Pemberdayaan Masyarakat yang dikembangkan oleh Bank


Sampah Komplek Keuangan RW 07
Sebagai sebuah unit sosial kemasyarakatan yang bergerak dengan tujuan
pemberdayaan masyarakat dan lingkungan secara sekaligus, Bank Sampah
Komplek Keuangan RW 07 bekerja berdasarkan prinsip melayani. Artinya,
dalam hal ini Bank Sampah Komplek Keuangan RW 07 berkedudukan sebagai
fasilitator pemberdayaan masyarakat.
Bank Sampah Komplek Keuangan RW 07 memfasilitasi masyarakat untuk
memberdayakan diri mereka sendiri dengan memberikan kesadaran
(awareness) terhadap pentingnya menjaga lingkungan melalui cara menabung
sampah. Sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat, Bank Sampah Komplek
Keuangan RW 07 mengetahui betul bahwa kesadaran masyarakat untuk
menjaga lingkungan dan memberdayakan mereka tidak dengan mudah
terbentuk begitu saja. Harus ada yang dinamakan ganjaran (reward) yang
diberikan kepada masyarakat yang sadar untuk menabung sampahnya di bank
sampah. Oleh sebab itu kemudian Bank Sampah Komplek Keuangan RW 07
mengembangkan beberapa program sebagai strategi untuk memberdayakan
masyarakat agar sadar terhadap kondisi lingkungan khususnya yang terkait
dengan sampah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Bank sampah adalah tempat mengumpulkan berbagai macam sampah yang
telah dipisah-pisahkan sesuai dengan jenisnya untuk disetorkan ketempat
bengkel kerja kesehatan lingkungan atau yang lebih akrabnya disebut bank
sampah, hasil setoran sampah akan ditabung dan dapat diambil atau
dicairkan sekitar tiga bulan sekali.
2. Mekanisme kerja dari bank sampah diantaranya yaitu: Pilihlah sampah
sesuai jenis dari rumah, Setorkan ke Bank Sampah, Registrasi/Pendaftaran,
Sampah ditimbang, dicatat dan dibukukan, nasabah menerima buku
tabungan lalu yang terakhir Sampah diangkut oleh pengepul. Ada yang
diangkut oleh pengepul ada juga sampah yang dibuat kerajinan tangan dari
sampah-sampah plastik yang sudah tidak terpakai. Bisa dijadikan tas,
dompet, bahkan ada pula yang dibuatkan baju dari sampah plastik tersebut.

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai