Anda di halaman 1dari 14

Makalah daur ulang sampah plastik

DISUSUN OLEH:
EKA RISA RESTUNING ARUM
10/XI IPA 3

SMA NEGERI 2 UNGARAN

2012/2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Sampah Plastik atau yang paling
banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk
keperluannya sehari-hari.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

Ungaran, 20 September, 2012

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Perumusan masalah
C. Tujuan
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian sampah plastik
1.1.Sejarah plastik .................................................................................. 6
1.2.Demam plastik ................................................................................. 8
1.3.Jenis-jenis plastik ............................................................................. 10
B. Cara mendaur ulang sampah plastik
1.1.Pengertian daur ulang ....................................................................... 12
1.2.Cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan ........................... 14
1.3.Langkah-langkah mendaur ulang ..................................................... 15
C. Hasil daur ulang sampah plastik
Hasil daur ulang ...................................................................................... 18
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh manusia karena
banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari entah itu
perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti akan membutuhkan
plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik
itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan? membuang dan membakar itulah
yang mereka lakukan.
Pembuangan sampah-sampah plastik kedalam air dan tanah telah menambah tingkat
kesengsaraan alam. Mengapa demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan anorganik.
Bahan-bahan anorganiktersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh bakteri
pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu berjuta-juta
tahun. Dan apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk
mengurainya. Dan apakah kalian tahu akibatnya jika sampah plastik itu terlalu lama
tertimbun dalam tanah dan tertumpuk? Satu, terjadi pemanasan global yang berdampak pada
kehidupan manusia itu sendiri. Dua berdampak pada hewan laut yang menelan sampah
plastik yang terbawa ke laut,dll.
Coba bayangkan jika kita sehari saja tidak memakai plastik, pasti sulit bukan. Contoh:
1. Membawa barang belanjaan tadi.
2. Para pembuat plastik pasti rugi.
3. Tidak ada alternatif lain untuk membawa sesuatu.
Di negara Indonesia masih bergantung pada plastik lain halnya dengan negara jepang
yang sudah sadar akan bahaya plastik dan beralih pada kertas yang tidak mudah sobek, serta
dapat diolah dengan mudah.
Pada akhirnya daur ulang sampah plastiklah yang harus kita lakukan. Tidak hanya
menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global, tetapi juga dapat mendatangkan
keuntungan ekonomi.
B. Perumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapatlah
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah sampah plastik itu?
2. Bagaimana cara mendaur ulang sampah plastik agar tidak merugikan?

C. Tujuan
1. Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan dan sebagai tugas untuk memenuhi mata pelajaran TIK.
2. Bagi masyarakat
Memberikan kesadaran betapa merugikannya sampah plastik jika dibiarkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2 yang
berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang berkreatifitas,
contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral
dll.
1.1. Sejarah Plastik
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik
digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik.
Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh
manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan sebagai materi
yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100 berita kejadian pada
abad ini.
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di
sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine
ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini
mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah. Ia juga
menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai
bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku
yang digunakan.
Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak gajah
dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun 1866, seorang
Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid bisa dibentuk menjadi
bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini untuk menggantikan gading
gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika saling
berbenturan.
Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika seorang
ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang ia beri
nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam
larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa berubah.
Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti kayu lunak.
Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk senjata
dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk keperluan
rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi listrik.
Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh Louis
Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu cara untuk
membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat sutera. Namun, ada masalah
dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar. Belakangan masalah ini bisa
diatasi oleh Charles Topham.

1.2.Demam Plastik
Tahun 1920 ditandai dengan demam plastik. Wallace Hume Carothers, ahli kimia
lulusan Universitas Harvard yang mengepalai DuPont Lab, mengembangkan nylon yang pada
waktu itu disebut Fiber 66. Fiber ini menggantikan bulu binatang untuk membuat sikat gigi
dan stoking sutera. Pada tahun 1940-an nylon, acrylic, polyethylene, dan polimer lainnya
menggantikan bahan-bahan alami yang waktu itu semakin berkurang.
Novasi penting lainnya dalam plastik yaitu penemuan polyvinyl chloride (PVC) atau
vinyl. Ketika mencoba untuk melekatkan karet dan metal, Waldo Semon, seorang ahli kimia
di perusahaan ban B.F. Goodrich menemukan PVC. Semon juga menemukan bahwa PVC ini
adalah suatu bahan yang murah, tahan lama, tahan api dan mudah dibentuk.
Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow, secara
tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene chloride atau populer dengan
sebutan saran. Saran pertama kali digunakan untuk peralatan militer, namun belakangan
diketahui bahwa bahan ini cocok digunakan sebagai pembungkus makanan. Saran dapat
melekat di hampir setiap perabotan seperti mangkok, piring, panci, dan bahkan di lapisan
saran sendiri. Tidak heran jika saran digunakan untuk menyimpan makanan agar kesegaran
makanan tersebut terjaga.
Pada tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan
R.O. Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research Laboratory menemukan
polyethylene. Temuan mereka ini mempunyai dampak yang amat besar bagi dunia. Karena
bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang Dunia II bahan ini digunakan sebagai pelapis
untuk kabel bawah air dan sebagai isolasi untuk radar.
Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi
berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg. Setelah perang berakhir, plastik ini
menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene digunakan untuk membuat botol minuman,
jerigen, tas belanja atau tas kresek, dan kontainer untuk menyimpan makanan.
Kemudian pada tahun 1938 seorang ahli kimia bernama Roy Plunkett menemukan
teflon. Sekarang teflon banyak digunakan untuk melapisi peralatan memasak sebagai bahan
antilengket.
Selanjutnya, seorang insinyur Swiss bernama George de Maestral sangat terkesan
dengan suatu jenis tumbuhan yang menggunakan ribuan kait kecil untuk menempelkan
dirinya. Lalu pada tahun 1957 de Maestral meniru tumbuhan tersebut untuk membuat Velcro
atau perekat dari bahan nylon.

1.3.Jenis-jenis plastik:
#1 : PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat
sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad
dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur
ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru.
Bersama dengan botol berlabel code #2, mereka membentuk 96 persen dari semua
kontainer dan botol plastik di Amerika Serikat, menurut U.S plastic trades association.

#2:HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang.
Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat
mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal.
dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik. pipa drainase, kandang
dan outdoor mebel.

#3: Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC
mengandung khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins diproduksi selama
manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan
minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah.
sering di daur ulang oleh masyarakat, namun dapat didaur ulang untuk membuat mudflaps,
lantai, dan cabbles tikar/keset, dsb.

#4:LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan
dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong
penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.
#5: PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol
saus, dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat
cairan panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah
program daur ulang kota yang kemudian lebih berbelok tutup botol dan item lainnya
termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.

#6: PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene itu
ada di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok environental.
Styrene telah diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok kesehatan bahwa polystyrene
dapat melepaskan toksin ke dalam makanan. agen perlindungan lingkungan hidup AS
menyatakan bahwa styrene memiliki efek yang merugikan kesehatan. Dapat didaur ulang dan
digunakan untuk membuat insulasi.

#7:Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang


cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik.
"Lainnya" adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, Anti-
peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat
dilakukan.

#8: SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan
jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua
bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis
ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.

B. Cara Mendaur Ulang Sampah plastik


1.1.Pengertian Daur Ulang Plastik
Pemikiran untuk mendaur ulang sampah plastik bermula dari menipisnya persediaan
minyak bumi sebagai penghasil naphta. Selama ini naphta merupakan bahan baku utama
dalam industry plastik. Setelah terjadi krisis minyak dunia pada tahun 1973/1974, para ahli
mulai berpikir untuk mencari bahan baku alternative pengganti naphta. Beberapa bahan yang
dicoba antara lain batu bara, kalsium karbid, dan bahan kimia sintesis lainnya. Karena
ternyata biaya produksinya menjadi lebih mahal, maka kemudian milai dicoba mendaur
ulangkan sampah plastik.
Dalam proses daur ulang sampah plastik tersebut ada yang langsung digunakan
sebagai bahan baku atau bahn pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih dahulu. Ada yang
diolah terlebih dahulu dengan proses tertentu sebelum digunakan dalam pembuatan plastik.
Dengan proses daur ulang ini biaya produksi plastik jadi lebih murah dibandingkan dengan
jika hanya menggunakan bahan baku dari naphta. Keuntungan lainnya, industry plastik tidak
terlalu tergantung pada industry petrokimia hulu sebagai penghasil naphta.
Latar belakang lain yang mendesak semakin pentingnya proses daur ulang plastik
adalah semakin meningkatnya penggunaan plastik. Menurut majalah Hidrocarbon
Processing (Desember 1989), sampai tahun 2000 dibakar. Padahal seperti sudah disinggung
di muka, pembakaran bahan plastik, apalagi dalam jumlah yang besar, dapat menghasilkan
bahan-bahan berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup.
Negara-negara maju umumnya mengolah kembali sampah plastik menjadi barang-
barang yang bermanfaat. Banyak produk-produk yang bisa dibuat denagn bahan campuran
dari sampah plastik dan bahan baku plastik atau hanya dengan bahan dari sampah plastik.
Sebagai contoh, tikar plastik bisa dibuat dengan menggunakan bahan baku 70 % dari sampah
plastik dan 30 % dari bahan plastik. Di Swedia, sampah plastik dimanfaatkan untuk membuat
bata plastik yang lebih kuat dari bata biasa. Sementara di Inggris dan Italia, bahan dari
sampah plastik dipergunakan untuk membuat tiang-tiang telepon yang sebelumnya dibuat
dari kayu atau besi. Berdasarkan penelitian, tiang-tiang dari bahan sampah plastik tersebut
bisa menyangga beban sampai 300 kilogram.
Melihat potensi pemanfaatan hasil daur ulang sampah plastik, maka sebenarnya
sampah plastik tidak hanya merupakan sumber masalah, tetapi juga memberikan peluang
bisnis. Sebagai contoh, di bidang pertanian banyak perlengkapan yang bisa dibuat dengan
hasil daur ulang sampah plastik, misalnya mangkuk penampung lateks untuk perkebunan
karet, serat plastik untuk pertanian hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit, tali
plastik, dan sebagainya. Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka lapangan
kerja baru, karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai pemasarannya
memerlukan jaringan usaha tersendiri dari pemungut (pemulung), pengumpul, industry
pengolah sampah plastik, dan distributor produknya.
Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah plastik, dengan mengetahui potensi
bisnis daur ulang sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah plastik secara
sembarangan, melainkan mau mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemunut
sampah plastik. Sehingga disamping menghindari pencemaran lingkungan oleh sampah
plastik sekaligus juga memberikan rizki bagi orang lain.
Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut dihargai, sebab usaha mereka
ikut menjaga kelestarian lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-mata untuk
mencari nafkah tanpa kesadaran untuk mengatasi maslah lingkungan.

1.2.Cara Mengolah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan


Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah memisahkan sampah
kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti bungkus minuman ringan
seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu plastik-plastik yang telah dicuci dan
dikeringkan kemudian dipotong-potong seperti pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola
dibuat sesuai dengan bentuk barang yang akan dibuat. Setelah dipotong sesuai dengan pola,
langkah selanjutnya adalah menjahit sesuai dengan pola tersebut. Yang diperlukan adalah
ketelatenan dari penjahit.
Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri yang
berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya fashion dari
sampah.Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan bisa
dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan menengah
atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.

1.3. Langkah-langkah mendaur ulang


Pertama:
Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi dua bagian selebar 4
cm.
Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam sepanjang 1 cm di
kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm. Buat pita seperti ini sebanyak
minimal 1000 buah dari 500 bungkus bekas kopi instan.
Ke tiga:
Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling
Ke empat:
Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu dan
jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini
diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang.
Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian dalam tas dapat ada beri lapis dari kain
perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.

C. Hasil Daur Ulang Sampah Plastik


Selain dapat dirubah menjadi plastik yang baru lagi. Dari hasil proses daur ulang kurang
lebih yang dijelaskan diatas, sampah plastik dapat mengasilkan nilai jual. Entah itu sampah
plastik dari bungkus detergen sampai botol minuman plastik.
Bungkus detergen dapat di sulap menjadi berbagai barang. Sebagai misal, tas, dompet,
kerajinan tangan lain.
Sedangkan botol plastik? Lebih luas lagi. Sebagai misal, vas bunga, hiasan dinding,
kinciran bagi anak kecil, bunga palsu dan lain sebagainya. Barang lain yang dihasilkan
seperti sandal, baju, payung, tas jinjing, hingga hiasan dinding.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa sampah plastik dapat merugikan dapat juga
menguntungkan. Yang merugikan, jika kita membuang plastik sembarangan, jika kita
membakar sampah plastik asapnya akan mempengaruhi efek rumah kaca atau Global
Warming. Dan yang menguntungkan, jika kita memiliki kreativitas dalam mengolah sampah
plastik sebaiknya kembangkan, tidak hanya mendatangkan keuntungan kita juga telah
menyelamatkan dunia.

B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita,
kita sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja tanpa tahu
akibatnya. Kita tahu bahwa plastik bisa mendatangkan keuntungan lebih. Kita juga tahu
bagaimana mendaur ulang smpah plastik menjadi barang yang bernilai jual.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.angelfire.com/indie/shefoughtbravely/sejarah.htm
http://genderang-perang.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampah-plastik.html
http://kerockan.blogspot.com/2011/07/cara-mengolah-sampah-plastik-menjadi.html
http://herusupanji.blogspot.com/2012/02/daur-ulang.html
http://achmadmarzoeki.blogspot.com/2008/03/daur-ulang-plastik.html

Anda mungkin juga menyukai