Anda di halaman 1dari 16

Makalah daur ulang sampah plastik

DISUSUN OLEH:

BENRI SIMARMATA
1602088/ TERKNIKA 1-C

AKADEMI MARITIM INDONESIA MEDAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “DAUR ULANG
SAMPAH PLASTIK”

            Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Sampah Plastik atau


yang paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang
menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari.

            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalai

            Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

                                


                       
       

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Bab 1
Pendahuluan
A.    Latar belakang
B.     Perumusan masalah
C.     Tujuan
Bab II
Pembahasan                                                                         
A.    Pengertian sampah plastik
1.1.Sejarah plastik .................................................................................. 6
1.2.Demam plastik ................................................................................. 8
1.3.Jenis-jenis plastik ............................................................................. 10
B.     Cara mendaur ulang sampah plastik
1.1.Pengertian daur ulang ....................................................................... 12
1.2.Cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan ........................... 14
1.3.Langkah-langkah mendaur ulang ..................................................... 15
C.     Hasil daur ulang sampah plastik
Hasil daur ulang ...................................................................................... 18
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
             Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh
manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya
sehari-hari entah itu perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya,
berbelanja pasti akan membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan, jika
plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan. Apa
yang mereka lakukan? membuang dan membakar itulah yang mereka lakukan.
Pembuangan sampah-sampah plastik kedalam air dan tanah telah menambah
tingkat kesengsaraan alam. Mengapa demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan
anorganik. Bahan-bahan anorganiktersebut sangat sulit dan tidak mungkin
diuraikan oleh bakteri pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk
menguraikannya butuh  waktu berjuta-juta tahun. Dan apabila dibakar hanya akan
menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk mengurainya. Dan apakah kalian
tahu akibatnya jika sampah plastik itu terlalu lama tertimbun dalam tanah dan
tertumpuk? Satu, terjadi pemanasan global yang berdampak pada kehidupan
manusia itu sendiri. Dua berdampak pada hewan laut yang menelan sampah plastik
yang terbawa ke laut,dll.
Coba bayangkan jika kita sehari saja tidak memakai plastik, pasti sulit
bukan. Contoh:
1.       Membawa barang belanjaan tadi.
2.      Para pembuat plastik pasti rugi.
3.      Tidak ada alternatif lain untuk membawa sesuatu.
Di negara Indonesia masih bergantung pada plastik lain halnya dengan negara
jepang yang sudah sadar akan bahaya plastik dan beralih pada kertas yang tidak
mudah sobek, serta dapat diolah dengan mudah.
Pada akhirnya daur ulang sampah plastiklah yang harus kita lakukan. Tidak
hanya menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global, tetapi juga dapat
mendatangkan keuntungan ekonomi.

B.     Perumusan Masalah


Berpijak dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapatlah
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Apakah sampah plastik itu?
2.      Bagaimana cara mendaur ulang sampah plastik agar tidak merugikan?

C.     Tujuan
1.      Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan  dan sebagai tugas untuk memenuhi mata pelajaran
TIK.
2.      Bagi masyarakat
Memberikan kesadaran betapa merugikannya sampah plastik jika dibiarkan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2
yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2
yang berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan ringan,
bungkus ditergen, botol air mineral dll.

1.1. Sejarah Plastik


Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia.
Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan
alat-alat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk
mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada
tahun 1976 plastik dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan dan
dipilih sebagai salah satu dari 100 berita kejadian pada abad ini.

            Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun
1862 di sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes
disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan
bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga
yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan
dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa
dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang digunakan.  

            Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak
gajah dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun
1866, seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid
bisa dibentuk menjadi bahan yang keras. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh,
bola biliar ini menjadi pecah ketika saling berbenturan.       

Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika
seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin
cair yang ia beri nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan
tidak mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini
terbentuk, tidak akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai
material lainnya seperti kayu lunak.  

Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk
senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan
untuk keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi
listrik.     

Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh
Louis Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari
suatu cara untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat
sutera. Namun, ada masalah dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah
terbakar. Belakangan masalah ini bisa diatasi oleh Charles Topham. 

1.2.Demam Plastik
Tahun 1920 ditandai dengan demam plastik. Wallace Hume Carothers,
ahli kimia lulusan Universitas Harvard yang mengepalai DuPont Lab,
mengembangkan nylon yang pada waktu itu disebut Fiber 66. Fiber ini
menggantikan bulu binatang untuk membuat sikat gigi dan stoking sutera. Pada
tahun 1940-an nylon, acrylic, polyethylene, dan polimer lainnya menggantikan
bahan-bahan alami yang waktu itu semakin berkurang.  

Novasi penting lainnya dalam plastik yaitu penemuan polyvinyl chloride


(PVC) atau vinyl. Ketika mencoba untuk melekatkan karet dan metal, Waldo
Semon, seorang ahli kimia di perusahaan ban B.F. Goodrich menemukan PVC.
Semon juga menemukan bahwa PVC ini adalah suatu bahan yang murah, tahan
lama, tahan api dan mudah dibentuk.   

            Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia
Dow, secara tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene
chloride atau populer dengan sebutan saran. Saran pertama kali digunakan untuk
peralatan militer, namun belakangan diketahui bahwa bahan ini cocok digunakan
sebagai pembungkus makanan. Saran dapat melekat di hampir setiap perabotan
seperti mangkok, piring, panci, dan bahkan di lapisan saran sendiri. Tidak heran
jika saran digunakan untuk menyimpan makanan agar kesegaran makanan tersebut
terjaga.  

            Pada tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W.
Fawcett dan R.O. Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research
Laboratory menemukan polyethylene. Temuan mereka ini mempunyai dampak
yang amat besar bagi dunia. Karena bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang
Dunia II bahan ini digunakan sebagai pelapis untuk kabel bawah air dan sebagai
isolasi untuk radar.  

Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu


mengurangi berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg. Setelah perang
berakhir, plastik ini menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene digunakan
untuk membuat botol minuman, jerigen, tas belanja atau tas kresek, dan kontainer
untuk menyimpan makanan. 

Kemudian pada tahun 1938 seorang ahli kimia bernama Roy Plunkett
menemukan teflon. Sekarang teflon banyak digunakan untuk melapisi peralatan
memasak sebagai bahan antilengket.  

1.3.Jenis-jenis plastik:

#1 : PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk
membuat sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga
digunakan untuk salad dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan
ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet,
hiasan jalur, dan kontainer baru.
Bersama dengan botol berlabel code #2, mereka membentuk 96 persen dari semua
kontainer dan botol plastik di Amerika Serikat, menurut U.S plastic trades
association.

#2:HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur
ulang. Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli
motor, tempat mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal.
dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik. pipa drainase,
kandang dan outdoor mebel.

#3: Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC
mengandung khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins
diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan
botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat
jacketing, dan bungkus makanan cerah.
sering di daur ulang oleh masyarakat, namun dapat didaur ulang untuk membuat
mudflaps, lantai, dan cabbles tikar/keset, dsb.

#4:LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering
ditemukan dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat
milik maskapai, tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan
bangunan.
#5: PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt
kontainer, botol saus, dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat
digunakan untuk tempat cairan panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian
dari pertumbuhan jumlah program daur ulang kota yang kemudian lebih berbelok
tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.

#6: PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam.
styrene itu ada di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak
kelompok environental. Styrene telah diklaim oleh banyak anti-waste dan
kelompok kesehatan bahwa polystyrene dapat melepaskan toksin ke dalam
makanan. agen perlindungan lingkungan hidup AS menyatakan bahwa styrene
memiliki efek yang merugikan kesehatan. Dapat didaur ulang dan digunakan untuk
membuat insulasi.

#7:Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan


Resins yang cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung
sejumlah plastik. "Lainnya" adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod,
DVD, kacamata hitam, Anti-peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak
mudah untuk didaur ulang, namun dapat dilakukan.

B.     Cara Mendaur Ulang Sampah plastik


1.1.Pengertian Daur Ulang Plastik

Pemikiran untuk mendaur ulang sampah plastik bermula dari menipisnya


persediaan minyak bumi sebagai penghasil naphta. Selama ini naphta merupakan
bahan baku utama dalam industry plastik. Setelah terjadi krisis minyak dunia pada
tahun 1973/1974, para ahli mulai berpikir untuk mencari bahan baku alternative
pengganti naphta. Beberapa bahan yang dicoba antara lain batu bara, kalsium
karbid, dan bahan kimia sintesis lainnya. Karena ternyata biaya produksinya
menjadi lebih mahal, maka kemudian milai dicoba mendaur ulangkan sampah
plastik.

Dalam proses daur ulang sampah plastik tersebut ada yang langsung
digunakan sebagai bahan baku atau bahn pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih
dahulu. Ada yang diolah terlebih dahulu dengan proses tertentu sebelum digunakan
dalam pembuatan plastik. Keuntungan lainnya, industry plastik tidak terlalu
tergantung pada industry petrokimia hulu sebagai penghasil naphta.

Latar belakang lain yang mendesak semakin pentingnya proses daur ulang
plastik adalah semakin meningkatnya penggunaan plastik. Menurut majalah
Hidrocarbon Processing (Desember 1989), sampai tahun 2000 dibakar. Padahal
seperti sudah disinggung di muka, pembakaran bahan plastik, apalagi dalam
jumlah yang besar, dapat menghasilkan bahan-bahan berbahaya bagi kehidupan
makhluk hidup.

Negara-negara maju umumnya mengolah kembali sampah plastik menjadi


barang-barang yang bermanfaat. Banyak produk-produk yang bisa dibuat denagn
bahan campuran dari sampah plastik dan bahan baku plastik atau hanya dengan
bahan dari sampah plastik.

Sebagai contoh, tikar plastik bisa dibuat dengan menggunakan bahan baku
70 % dari sampah plastik dan 30 % dari bahan plastik. Di Swedia, sampah plastik
dimanfaatkan untuk membuat bata plastik yang lebih kuat dari bata biasa.
Sementara di Inggris dan Italia, bahan dari sampah plastik dipergunakan untuk
membuat tiang-tiang telepon yang sebelumnya dibuat dari kayu atau besi.
Berdasarkan penelitian, tiang-tiang dari bahan sampah plastik tersebut bisa
menyangga beban sampai 300 kilogram.

Melihat potensi pemanfaatan hasil daur ulang sampah plastik, maka


sebenarnya sampah plastik tidak hanya merupakan sumber masalah, tetapi juga
memberikan peluang bisnis. Sebagai contoh, di bidang pertanian banyak
perlengkapan yang bisa dibuat dengan hasil daur ulang sampah plastik, misalnya
mangkuk penampung lateks untuk perkebunan karet, serat plastik untuk pertanian
hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit, tali plastik, dan sebagainya.
Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka lapangan kerja baru,
karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai pemasarannya memerlukan
jaringan usaha tersendiri dari pemungut (pemulung), pengumpul, industry
pengolah sampah plastik, dan distributor produknya.

Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah plastik, dengan mengetahui
potensi bisnis daur ulang sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang
sampah plastik secara sembarangan, melainkan mau mengumpulkan dan
memberikannya kepada para pemunut sampah plastik.

Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut dihargai, sebab usaha
mereka ikut menjaga kelestarian lingkungan, meskipun mereka melakukannya
semata-mata untuk mencari nafkah tanpa kesadaran untuk mengatasi maslah
lingkungan.

1.2.Cara Mengolah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan


            Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah
memisahkan sampah kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti
bungkus minuman ringan seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu
plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian dipotong-potong
seperti pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola dibuat sesuai dengan bentuk
barang yang akan dibuat. Setelah dipotong sesuai dengan pola, langkah selanjutnya
adalah menjahit sesuai dengan pola tersebut. Yang diperlukan adalah ketelatenan
dari penjahit.

            Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion
tersendiri yang berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion
ini artinya fashion dari sampah.Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan
daur ulang sampah kering akan bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat
menengah ke bawah tapi juga kalangan menengah atas yang biasanya sangat
memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.
1.3. Langkah-langkah mendaur ulang
Pertama: 
Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi dua
bagian selebar 4 cm.
Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam
sepanjang 1 cm di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm.
Buat pita seperti ini sebanyak minimal 1000 buah dari 500 bungkus bekas kopi
instan
Ke tiga:
Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling.
Ke empat: 
Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-
persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah
atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar
saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian dalam tas dapat ada beri
lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap
orsinil dan antik.

C.     Hasil Daur Ulang Sampah Plastik


Selain dapat dirubah menjadi plastik yang baru lagi. Dari hasil proses daur
ulang kurang lebih yang dijelaskan diatas, sampah plastik dapat mengasilkan nilai
jual. Entah itu sampah plastik dari bungkus detergen sampai botol minuman
plastik.
Bungkus detergen dapat di sulap menjadi berbagai barang. Sebagai misal, tas,
dompet, kerajinan tangan lain.
Sedangkan botol plastik? Lebih luas lagi. Sebagai misal, vas bunga, hiasan
dinding, kinciran bagi anak kecil, bunga palsu dan lain sebagainya. Barang lain
yang dihasilkan seperti sandal, baju, payung, tas jinjing, hingga hiasan dinding.

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa sampah plastik dapat merugikan
dapat juga menguntungkan. Yang merugikan, jika kita membuang plastik
sembarangan, jika kita membakar sampah plastik asapnya akan mempengaruhi
efek rumah kaca atau Global Warming. Dan yang menguntungkan, jika kita
memiliki kreativitas dalam mengolah sampah plastik sebaiknya kembangkan, tidak
hanya mendatangkan keuntungan kita juga telah menyelamatkan dunia.

B.       Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan
pengetahuan kita, kita sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau
dibakar begitu saja tanpa tahu akibatnya. Kita tahu bahwa plastik bisa
mendatangkan keuntungan lebih. Kita juga tahu bagaimana mendaur ulang smpah
plastik menjadi barang yang bernilai jual.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.angelfire.com/indie/shefoughtbravely/sejarah.htm
http://genderang-perang.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampah-plastik.html
http://kerockan.blogspot.com/2011/07/cara-mengolah-sampah-plastik-
menjadi.html
http://herusupanji.blogspot.com/2012/02/daur-ulang.html
http://achmadmarzoeki.blogspot.com/2008/03/daur-ulang-plastik.html

Anda mungkin juga menyukai