Anda di halaman 1dari 26

Kantong plastik atau tas plastik adalah kantong pembungkus yang dibuat

dari plastik (poliolefin atau polivinil klorida). Kantong plastik digunakan untuk memuat dan membawa
barang konsumsi. Bagian dasar dan sisi kiri/kanan kantong umumnya direkatkan dengan mesin
penyegel plastik, namun ada kantong plastik yang disatukan dengan perekatatau dijahit.

 Kantong plastik untuk kemasan


 Kantong belanja
 Kantong sampah
 Kantong besar untuk keperluan industri
https://id.wikipedia.org/wiki/Kantong_plastik

Plastik dapat diartikan sebagai polimer bercabang atau linear yang dapat dilelehkan atau
dilunakkan dengan menggunakan api atau suhu panas lainnya. Dengan kata lain, plastik
memiliki derajat kekristalan yang lebih rendah daripada serat.
Material plastik pertama kali digunakan sejak abad ke-19. Hal ini terlihat dari banyaknya
plastik yang dibuat dan dicetak. Akan tetapi, pada tahun 1990-an, plastik menjadi bahan
atau bagian kebutuhan yang sangat diinginkan. Hal ini terbukti dari banyaknya plastik yang
dibuat dan dicetak.
Tiap tahun, kebutuhan akan plastik semakin bertambah. Pada tahun 2005 plastik dicetak
sebanyak 220 juta ton. Terbayang bukan, betapa banyaknya kebutuhan orang akan plastik
sebab hampir semua bahan dan alat yang kita gunakan terbuat dari plastik, semisal botol,
sandal, tas, keranjang, ember, dan gelas.
Plastik menjadi primadona karena dianggap awet, kuat, dan ringan. Meski bersifat hampir
sama dengan logam (awet dan kuat), logam dianggap terlalu berat dan mahal. Akhirnya,
hal itu yang membuat kebutuhan plastik di dunia semakin tinggi.
Sedangkan sebanyak 9,1 miliar botol plastik telah menjadi sampah percuma hampir setiap
tahunnya, sedangkan yang didaur ulang hanya 360 juta botol plastik. frans ekodhanto
Sejarah Plastik
Plastik menggantikan bola biliar yang semula terbuat dari semen. Adalah Alexander Parkes,
orang yang pertama kali memperkenalkan istilah plastik. Ketika itu, Parkes
memperkenalkannya di sebuah Great International Exhibition di London pada 1892.
Salah satu hasilnya adalah ketika bola biliar yang semula terbuat dari semen digantikan
dengan bahan temuan Hyatt ini. Sayangnya, temuan Hyatt dianggap kurang bagus sebab
jenis plastik ini sangat mudah meleleh di udara panas dan akhirnya bentuknya rusak. Ketika
selulosa dijadikan bahan pembuat film yang kemudian disebut seluloid pada awal 1900.
Dalam waktu hampir bersamaan, tepatnya 1897, muncul jenis plastik lain bernama
formaldehyde resins atau disebut bakelit. Namun, jenis plastik ini kemudian disebut sebagai
plastik modern. Salah satu produk yang terkenal ketika itu adalah ketika jenis ini digunakan
sebagai campuran pembuat kapur tulis.
Plastik jenis ini mencampur antara formaldehyde resin dengan teknik pembuatan dengan
elektrisitas (listrik). Plastik milik Smith bersifat lebih keras dan kaku.
Secara garis besar, pada 1839 – 1894 merupakan era kemunculan plastik jenis semisintetis.
Sedangkan pada awal abad ke-20 (1908 – 1932) merupakan era paling produktif
munculnya jenis-jenis plastik, mulai dari plastik yang kemudian dijadikan benang (nilon),
PVC yang lebih elastis, hingga “si busa putih bernama Styrofoam temuan Ray McIntire pada
1954″.
Memasuki era modern, 1940 – 1980, material pembuat plastik bukan hanya dari selulosa,
alkohol, atau resin, namun ada yang dicampur kristal. Yang sifatnya kaku, awet, dan bening
transparan seperti kristal. Plastik jenis ini kemudian banyak digunakan sebagai kaca lampu
kendaraan atau lampu-lampu lainnya.

Jenis-Jenis Plastik dan Istilah Produksi Plastik


Plastik di produksi berdasarkan jenis-jenisnya antara lain :
1. PET atau PolyEthylene Terephthalate adalah Jenis Plastik yang hanya bisa sekali pakai,
seperti biasa Botol air Mineral dan hampir semua Botol minuman lainnya. Jika
pemakaiannya dilakukan secara berulang, terutama menampung air panas, lapisan polimer
botol meleleh mengeluarkan zat karsinogenik dan dapat menyebabkan Kanker.
2. HDPE atau High Density PolyEthylene merupakan Jenis Plastik yang Aman jika
dibandingkan dengan Jenis Plastik PET karena memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi.
Sering dipakai untuk Botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, Botol Galon air
minum, dan lain-lain. Meski demikian, jenis plastik disarankan untuk tidak dipakai berulang.
3. PVC atau PolyVinyl Chloride merupakan Jenis Plastik yang sulit didaur ulang, seperti
botol-botol Plastik dan Plastik Pembungkus. Jangan gunakan Plastik jenis ini untuk
membungkus makanan karena jenis plastik ini memiliki kandungan PVC atau DEHA yang
berbahaya untuk Ginjal dan Hati.
4. LDPE atau Low Density PolyEthylene merupakan Jenis Plastik yang bisa didaur Ulang,
baik dipakai untuk tempat minuman maupun makanan.
5. PP atau PolyPropylene juga baik digunakan untuk tempat minuman maupun
makanan. Jenis Plastik semacam ini lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang
rendah dan biasanya digunakan untuk botol minum bayi.
6. PS atau PolyStyrene merupakan Jenis Plastik yang digunakan untuk tempat minum atau
makanan sekali pakai. Mengandung bahan bahan Styrine yang berbahaya untuk kesehatan
otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi
dan sistem saraf. Sumber http://argamazuplastik.com

Plastik Ramah Lingkungan Proses Daur Ulang Cepat


Sebuah Angka Penelitian tentang analisa Daur Ulang diberbagai Negara antara lain :
Perancis, Jerman, Polandia, Spanyol, UK, USA, Canada dan Inggris menunjukan bahwa daur
ulang setiap Negara berbeda dari satu negara ke negara lain.
Faktor kunci untuk mencapai Daur Ulang yang tinggi dan berhasil dengan tingkat pemulihan
yang dilakukan dengan berbagai cara termaksud Pembatasan Pembuangan Sampah atau
Pengolahan Sampah menjadi Product yang bermanfat.
Plastik adalah bagian dari hidup kita yang selalu menjadi kebutuhan. Saat ini Kantong
Plastik kerap di tuding sebagai salah satu benda perusak Lingkungan masalahnya ? Plastik
tidak mudah terurai atau tidak cepat hancur melainkan harus menunggu 500 sampai
dengan 1.000 tahun untuk proses pelenyapannya. 100 persen masyarakat di dunia
menghasilkan sampah, tapi hanya kurang dari 1 persen yang peduli terhadap pengelolaan
sampah. Bahkan tidak seorang pun bersedia ketempatan sampah, meskipun itu hasil
buangan dirinya sendiri.
Saat ini rata-rata orang menghasilkan sampah 0,5 kg dan 13 persen di antaranya adalah
Plastik
Maka kita harus Bijak dalam menggunakan Plastik atau kita juga harus ikut Peduli dan
mengetahui bahwa Plastik terdiri dari Berbagai Jenis. Dimana saat ini Plastik yang
dihasilkan dari proses produksi sudah Ramah Lingkungan sehingga proses Daur Ulang tidak
membutuhkan waktu lama dan hanya butuh waktu lebih kurang 2 tahun.

Namun hanya beberapa beberapa Negara yang telah menciptakan Product Plastik yang
ramah Lingkungan diantaranya Canada dan Inggris. Dan kini indonesia juga menjadi salah
satu Negara yang telah menciptakan Plastik Ramah Lingkungan. Salah satu pengguna
Plastik ini adalah Carr…., Indom.., Alf…, dan sebagainya.
Maka gunakan dengan bijak dan Dapatkan Plastik yang Ramah Lingkungan.

Plastik dari Buah Jeruk


Penelitian bidang kimia dan biologi di Cornell University, New York, Amerika Serikat
terhadap Kulit Buah Jeruk. Sangat luar biasa Kulit Buah Jeruk berhasil dirubah menjadi
Plastik, Bagaimana carnya ?
Proses awal pembuatan polimer dengan
menggunakan limonen oksida sebagai molekul pendukung baru dan karbondioksida
menggunakan katalis dalam penelitian di laboratorium. Limonin oksida adalah sejenis
karbon dalam bentuk senyawa kimia yang terdapat pada 300 jenis tanaman. Pada buah
jeruk, lebih dari 95 persen minyak yang mengandung senyawa tersebut terdapat pada kulit
buah jeruk.
Pada skala industri minyak kulit jeruk ini diekstraksi untuk berbagai macam kegunaan,
salah satunya pembersih rumah tangga yang memiliki bau pohon jeruk. Minyak ini
kemudian dapat dioksidasi sehingga menghasilkan limonin oksida. Senyawa ini tergolong
reaktif yang digunakan sebagai senyawa building block (komponen utama plastik). Building
block lainnya digunakan adalah karbondioksida, yang dikenal sebagai gas atmosfer yang
terus meningkat terutama abad ini. Gas ini sebagian besar dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar fosil (minyak bumi, gas alam, maupun batubara).
Penggunaan katalis untuk menggabungkan limonen oksida dan karbondioksida dibutuhkan
untuk memproduksi polimer baru yang dikenal sebagai Polilimonin karbonat. Polimer ini
ternyata memiliki banyak karakteristik yang sama seperti Polistiren. Polistiren bahan plastik
yang dibuat dari minyak bumi dan banyak digunakan dalam Produk Plastik yang bisa
dibuang.
Hasil yang di harapkan Mainan anak diproduksi dari kulit buah jeruk dapat diwujudkan dan
menjadi Product Ramah. Sumber:Chemistry

Plastik digunakan mengubah Air Laut menjadi Air Tawar Bersih


Sungguh plastik yang mudah diproduksi dan melimpahnya air laut di bumi ini menimbulkan
beberapa pertanyaan ?
Apakah air laut bisa dikonsumsi ?
Jawabnya Bisa, Puluhan, Ratusan, Ribuan warga yang tinggal di sepanjang pesisir pantai,
yang mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih sedang air laut yang dimiliki
sangat melimpah banyaknya dapat merubah air laut menjadi air tawar.
Bagiamana hubungan Plastik dengan air laut menjadi air tawar ?
Jawabnya pada proses teknologinya.
Bagaimana cara air laut dapat menjadi air tawar ?
Caranya dengan memanfaatkan teknologi air laut, teknologi air laut yang digunakan untuk
merubah air laut menjadi air tawar lebih umum disebut Water Pyramid. Cara kerja alat ini
sangat sederhana, sinar matahari yang tembus lewat tenda Plastik Piramida dan
menaikkan tenda Plastik Piramida hingga 70 derajat celcius maka air asin yang berada
didalam akan mengembun pada dinding tenda, dan akan menetes melalui saluran bawah yg
ada pada dasar piramida Plastik yg sudah dibuat. tetesan itu disebut destilasi, atau yg bisa
disebut air tanpa garam dan bakteri.
WaterPyramid sederhana juga bisa kita buat dengan modal yang sangat ringan. Cukup
dengan menggunakan Plastic bening dan Bak/Ember. Caranya, bentangkan Plastic di atas
air laut/asin, kemudian di tengah-tengah Plastic taruh batu sebagai pemberat sehingga
Plastic akan condong ke bawah. Di bawah plastic yang atasnya terdapat batu tadi taruh
bak/ ember. Maka air laut akan menguap, mengembun di plastic, kemudian akan menetes
di bak/ ember tadi. Sehingga Air ini sudah tidak asin lagi dan siap untuk dikonsumsi.
sumber:http://onenewsolution.com

Plastik dan “Bom” Blasting


Plastik dan Bom lebih banyak memiliki arti dan makna negatif seperti Plastik dengan
sampah dan Bom dengan pembunuhan Nyawa, tetapi yang perlu kita ketahui dalam arti dan
makna positif dimana Plastik dan Bom untuk kebutuhan pemanfaatan waktu kerja yang

lebih efektif dan efisien.


Plastik dan Bom adalah 2 hal yang saling terkait dalam industri pertambangan untuk
proses Blasting atau Bom atau Peledakan. Proses Blasting dalam industri Pertambangan
harus dilakukan karena akan memudahkan pekerjaan, menghemat biaya dan mempercepat
waktu kerja.

Proses Blasting dilakukan dengan membuat lubang pada daerah yang


ditentukan dengan ukuran diameter tertentu. Setelah lubang dibuat maka proses
selanjutnya menanamkan Plastik Blasting kedalam Lubang dengan mengisi material Blasting
lainnya (Blasting Equipment). Dan Peledakan dapat dilakukan setelah semua proses
Keselamatan dilaksanakan.

Plastik Solusi Pembuatan Kendaraan Ringan dan Bahan Bakar


Plastik akan menjadi bagian besar solusi dari sebuah kendaraan komersial. Perusahaan-
perusahaa raksasa pengiriman berharap Kendaraan Ringan akan membantu mereka
memotong biaya Pemakaian Bahan Bakar.
Ditulis paperplastik.com, Beberapa Perusahaan Pengiriman Amerika saat ini sedang menguji
lima kendaraan yang dimodifikasi dan dikembangkan oleh Utilimaster Corp dan Isuzu Truk
Komersial, yang memiliki kulit komposit, lantai dan atap Plastik struktural dan bumper
injeksi dibentuk. Dengan peningkatan Pemakaian Plastik dijanjikan efisiensi bahan bakar 35
persen atau lebih selama Kendaraan melakukan pengiriman standar, Jangkauan juga
diharapkan memiliki pelanggan lain di papan segera.
Perusahaan Pengiriman telah melihat beberapa cara untuk memotong biaya konsumsi
bahan bakar. Dengan menggunakan bahan bakar alternatif – termasuk plug-in mesin listrik
dan motor didukung oleh gas alam.
Kendaraan Tradisional dibuat dari aluminium, langkah – dibuat dengan panel body
aluminium terhubung ke mendukung struktur vertikal.
Utilimaster dan Isuzu Truk Komersial, yang berbasis di Livonia, Mich, mengembangkan
Jangkauan sejak 2008 untuk memenuhi permintaan dari pelanggan untuk kinerja bahan
bakar yang lebih baik dan Kendaraan Ringan terbuat dari Plastik.
Bagaimana Plastik menjadi Solusi pada Kendaraan ? kita tunggu saja

Masa Depan Plastik Menjadi Solusi Penghantar Arus Listrik


Rusia, Amerika, Canada, Semua Negara Eropa, Semua Negara Asia diselimuti masalah kantong plastik.
Produsen Kantong Plastik berkata, limbah Plastik jadi masalah, karena toko-toko masih membagikannya
dengan gratis. “Pengusaha Pabrik Kantong Plastik”, “Seluruh toko dari kategori harga menengah dan atas
memberikan kantong gratis. Seharusnya pemberian kantong Plastik berlaku untuk toko dari kategori harga
menengah bawah.
Namun solusi dari semua sampah yang ada adalah proses Daur Ulang, yang mana cara ini untuk
mengurangi limbah plastik di lingkungan. Daur ulang tidak berarti buruk, ini berarti kantong plastik
digunakan untuk “semua”.

Proses pengembangan Daur Ulang masa DepanPlastik sudah yaitu mengubah


Plastik menjadi Penghantar Arus Listrik, para peneliti menempatkan film logam tipis di atas lembaran
plastik lalu menyatukannya pada permukaan polimer dengan menggunakan sinar ion. Metode ini ternyata
dapat digunakan untuk membuat film plastik yang murah, kuat, lentur, serta memiliki kemampuan untuk
mengalirkan arus listrik.
Pengembangan telah berhasil menggunakan sinar ion untuk menyesuaikan sifat Film Plastik agar dapat
menghantarkan Listrik seperti halnya pada logam yang dipakai pada kabel Listrik.
Untuk mendemonstrasikan potensi penerapan materi baru ini, tim peneliti membuat termometer tahanan
listrik yang sesuai dengan standar industri.

Biji Plastik Recyling adalah Biji Plastik Hasil Proses penghancuran Plastik Bekas.

Label Botol Plastik adalah label yang dipergunakan untuk minuman dalam kemasan botol,
gelas, dan sebagainya.

Label Botol Plastik adalah label yang dipergunakan untuk minuman dalam kemasan botol,
gelas, dan sebagainya.

Blasting Plastik adalah Plastik yang dipergunakan sebagai bagian untuk proses peledakan
Tambang.

Seal Plastik adalah Product Plastik digunakan untuk Pengaman material atau benda.

Wrap Plastik adalah Product Plastik yang digunakan untuk membungkus Material atau
benda. Wrap Plastik pada umumnya dipergunakan industri dan fabrikasi.

http://persaudaraansejati.blogspot.co.id/2012/09/plastik.html

antong Plastik Kresek Merupakan tas tipis yang terbuat dari plastik yang biasa digunakan untuk membawa
belanjaan dan sebagainya.
Kegunaan
● Mudah membawa barang belanjaan disekitar
● Ringan dan bisa dibawa kemana-mana
● Mudah untuk menyimpan barang berukuran kecil maupun besar
Dari penjelasan kantong plastik kresek diatas selain itu dapat anda gunakan hal-hal lainnya
http://www.supplierhotelbali.com/kegunaan-dalam-kantong-plastik-kresek/

PP (Polypropylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk packing/pembungkus makanan kering/snack,
sedotan plastik, kantong obat, penutup, cup plastik, tas, botol, dll. Kami menyediakan 2 tipe plastik PP, yaitu yang
berbentuk lembaran & roll. Untuk tipe lembaran tersedia dalam kemasan 25 kg, sedangkan untuk tipe roll tersedia
dalam kemasan 10 kg sampai dengan 15 kg.
PE (Poly Ethylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk packing minuman atau cairan, seperti es batu,
syrup, maupun minuman lainnya. Harga PE yang tercantum adalah dalam kemasan 30 kg.ketebalan yang dapat
kami buat dari 0.015mm s/d 0.150 mm.
OPP (Oriented Polystyrene) adalah jenis plastik yang sangat bening, kurang tahan panas. Digunakan untuk packing
roti, snack, t-shirt, baju dan jacket agar menambah keindahan dan penampilan produk. Biasa supaya tidak mudah
robek dipergunakan double layer side & gusset. Harga OPP kemasan lem yang tercantum adalah dalam kemasan
100 lembar dan kemasan kantong tanpa lem di jual per kilo.
HDPE (High Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang berwarna putih susu/ putih bersih. Digunakan untuk
kantong tissue, botol detergent, minyak, plastik anti panas, pipa plastik, shopping bag dan kantong plastik yang
biasa untuk sayur makanan yang berkuah karena fleksibel dengan kekuatan tinggi. Harga HDPE yang tercantum
adalah dalam kemasan 25 kg, ketebalan yang dapat dibuat dari 0.015 mm s/d 0.150 mm.
LDPE (Low Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk pelapis kaleng, plastik pembungkus
makanan supaya tetap hangat (food wrapping), kantong grocery, pembungkus roti, dan tas plastik. Jenis plastik ini
fleksibel dengan kekuatan remas. Harga LDPE yang tercantum dalam kemasan adalah per roll.
PS (Polystyrene) bersifat berubah bentuk dan berbunyi. Jenis plastik ini biasa digunakan untuk gabus (styrofoam,
cup, box, tray daging, dan tempat telur).
Plastik Cor adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk pengecoran bangunan.

PVC (Poly Vinly Chlorine) adalah jenis plastik yang digunakan untuk packing botol minyak, daging, pipa air dan
jendela plastik.
Lunchbox Polystyrene adalah jenis plastik yang digunakan untuk packing makanan ringan, nasi, dll.
Karet yang biasa adalah karet gelang, terbagi dari bahan super dan campuran. Karet bahan super terbuat dari
bahan murni (transparan, bersifat kuat dan elastis), tersedia dalam ukuran kecil. Sedangkan karet bahan campuran
(tidak bening dan kurang elastis), tersedia dalam ukuran besar.

Plastik Vacuum adalah jenis plastik yang merupakan campuran nylon dan PE/LDPE. Plastik Vacuum biasa
digunakan untuk membungkus sayur, buah, daging yang hampa udara dan siap dimasak / dimakan. Harga plastik
vacuum yang kami sediakan adalah dalam kemasan 100 lembar.

Plastik Mika adalah jenis plastik yang merupakan campuran antara bahan PP/PE/PVC yang terdiri dari plastik
mika bening yang lemas untuk album, taplak meja, sampul, pembungkus, dll dan plastik mika film yang kaku
untuk membuat kotak. Harga plastik mika yang kami sediakan adalah dalam kemasan roll.

Klik link di bawah untuk mendapatkan brosur plastik beserta harga-harganya.

https://stokisplastikjogja.wordpress.com/2013/01/25/jenis-dan-kegunaan-plastik/

Bom, meriam, dan peluru nyasar bisa membunuh orang. Semua orang tahu akan hal ini. Tapi
tahukah anda kalau kantong kresek juga bisa membunuh anda?
Mungkin efeknya tidak secara langsung. Tapi efek jangka panjangnya bisa sama-sama mematikan.
Dan bahayanya adalah mayoritas dari kita tidak mengetahui kalau benda ini berbahaya. Akibatnya,
benda yang membahayakan ini dapat menjadi lebih berbahaya.

Saya tidak bermaksud menakut-nakuti anda, karena tanpa ditakut-takuti pun, anda sudah akan takut
sendiri. Tapi, saya hanya ingin menyampaikan informasi agar anda lebih berhati-hati menggunakan
kantong kresek.

Kantong kresek, terutama yang berwarna hitam, merupakan produk daur ulang. Bahan asalnya kita
tidak tahu. Bisa saja bungkus pestisida, limbah rumah sakit, limbah logam berat, atau bahkan
kotoran manusia.

Apakah anda masih mau menggunakan kresek hitam sebagai wadah makanan? Kalau masih mau,
saya tambahi lagi informasinya.

Pada proses pembuatannya, polivinil klorida (PVC) yang merupakan bahan dasar kantong kresek,
ditambahkan penstabil senyawa timbal, timah putih, kadmium, residu, dan bahan lainnya yang
berbahaya bagi kesehatan. Bahan-bahan tersebut mengakibatkan kanker hati dan paru, meracuni
ginjal dan syaraf, gangguan sistem endokrin, dan penyakit lainnya, tergantung dari bahan asal yang
digunakan. Penyakit-penyakit inilah yang dapat mematikan. Jadi secara tidak langsung, kantong
kresek bisa membunuh anda.

Karena bahayanya itulah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan
kantong kresek sebagai wadah makanan siap santap. Hal ini dikarenakan bahan kimia yang
terkandung dalam kantong kresek mudah terurai ketika terkena makanan yang panas, makanan
yang mengandung asam, cuka, atau vitamin C, dan makanan yang berminyak atau berlemak.

Kalau sekarang, apakah masih ada yang mau menggunakan kresek hitam sebagai wadah
makanan? Oke. Kalau anda masih mau, saya anggap anda tidak peduli dengan kesehatan diri anda
sendiri.

Selain menimbulkan dampak negatif bagi manusia, kantong kresek juga memiliki dampak buruk bagi
lingkungan. Kantong kresek membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dihancurkan di dalam
tanah. Penyebabnya karena mikroba membutuhkan proses oksidasi untuk menguraikan kresek.
Butuh waktu sekitar 1000 tahun untuk dapat mendegradasi kantong kresek. Itu berarti sampah
plastik itu akan tetap ada hingga kita beranak cucu, cucunya cucu kita sudah punya cucu lagi, cucu
itu sudah punya cucu lagi, cucunya lagi, cucunya lagi, lagi, dan lagi. Atau kalau rata-rata orang
menikah di usia 25 tahun, berarti sampah plastik yang kita buang sekarang akan habis diuraikan
setelah 40 turunan!

Bagaimana cara mengatasi sampah plastik ini?


Sampah plastik juga tidak mau terus-menerus dijadikan kambing hitam. Karena meskipun warnanya
hitam, ia bukanlah kambing yang bisa di-kambinghitam-kan. Maka dari itu, yang kita butuhkan
adalah solusi.

Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi sampah plastik. Dari semua solusi itu,
ada satu solusi yang paling mudah untuk kita lakukan bersama. Solusi itu adalah dengan tidak
menggunakan kantong kresek. Gampang kan? Kalau kita tidak memakai kantong kresek tentu tidak
akan ada sampah plastik. Betul kan? Mudah-mudahan setelah ini saya tidak diprotes oleh pabrik
kantong kresek.

Coba bayangkan! Seandainya setiap mahasiswa yang ngekos, kalau setiap kali beli makanan selalu
sepaket dengan kresek. Padahal tanpa kresek pun, makanannya masih bisa dibawa karena tempat
kos yang dekat dengan tempat membeli makanan. Belum lagi barang-barang lainnya. Barang
sekecil apapun pasti akan diwadahi kresek. Ujung-ujungnya, kresek yang baru sekali pakai pun
akan langsung dibuang begitu saja. Maka dari itu, kita harus berkata, “Tidak usah pakai kresek
mbak /mas / pak / bu / pakdhe / budhe / om / tante,” selama barang tersebut masih bisa kita bawa
dengan tas kita sendiri. Suatu saat, akan ada kepuasan tersendiri saat kita bisa mengatakan
“TIDAK” bukan hanya pada korupsi, tapi juga untuk sebuah kantong kresek.

Dengan tindakan semacam itu, sebenarnya kita tidak hanya menyelamatkan diri dari gangguan
kesehatan, tapi juga menyelamatkan lingkungan yang akan kita wariskan untuk anak-cucu kita.

A big change always begin with a small start.


Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan mulailah saat ini!

Salam Lestari!

*Terima kasih secara khusus kepada Erlyn Kumala yang telah menginspirasi saya untuk membuat
tulisan ini.
https://id-id.facebook.com/notes/roy-adiputra/hati-hati-kantong-kresek-bisa-
membunuh-anda/535781069794299/

Sejak lebih dari 10 tahun, para peneliti mencoba untuk mengungkap masalah pengotoran
laut berdasarkan burung laut yang mati. Rata-rata ditemukan 31 partikel plastik di lambung
bangkai hewan yang biasanya terdampar di pesisir pantai. Dari data ini para peneliti
memperkirakan pada setiap kilometer persegi permukaan air ada sekitar 18.000 partikel
plastik. Kadang ukurannya sangat kecil, kadang sebagai kantong plastik utuh.
Plastik Bertahan di Laut Ratusan Tahun
Banyak plastik yang baru terurai setelah 450 tahun, kata Benjamin Bongardt pakar sampah
dari ikatan perlindungan alam Jerman (NABU). Sebagian besar pengotoran berasal dari
plastik yang diproduksi abad ini. "80 persen plastik datang dari darat dan tidak dari laut.
Artinya, plastik tidak dibuang dari kapal, melainkan dari turis, penduduk yang dibawa
sungai dan angin ke lautan." Khususnya plastik yang tipis dan ringan dan setelah dipakai
sekali langsung dibuang, mudah terbang dari lokasi pembuangan sampah.
Komisi Eropa di Brüssel kini memutuskan untuk mendesak negara anggota mengurangi
secara drastis penggunaan kantong plastik. 100 milyar kantong plastik digunakan di Uni
Eropa setiap tahun. Komisaris urusan lingkungan Janez Potocnik: "Lebih dari delapan
milyar plastik menjadi sampah dan menimbulkan masalah lingkungan luar biasa,
khususnya hewan yang menelan partikelnya."
Empat Kantong Plastik di Finlandia, 450 di Slowakia
Namun masalah kantong plastik tidak sama bagi setiap negara. Denmark dan Finlandia
hanya membutuhkan empat kantong plastik per orang setiap tahunnya. Sementara
Polandia, Portugal dan Slowakia perlu lebih dari 450 kantong. Di Jerman per orangnya
menggunakan 70 kantong plastik. "Beberapa negara anggota telah sukses mengurangi
jumlah kantong plastik", ujar Potocnik. "Jika negara lain mengikutinya, maka konsumsi di
Uni Eropa bisa berkurang 80 persen."
Usulan komisaris lingkungan Uni Eropa harus diterima terlebih dahulu oleh Parlemen
Eropa dan dewan menteri Uni Eropa yang diwakili pemerintahan negara anggota. Beberapa
diantaranya bisa mengajukan keberatan. Negara dengan industri plastik yang kuat seperti
Perancis dan Jerman akan berusaha mengurangi tuntutan Uni Eropa.
Benjamin Bongart dari NABU mendukung usulan komisaris Uni Eropa. Ia merujuk pada
langkah yang diambil oleh Irlandia. Negara ini setiap tahunnya menaikkan pajak
penggunaan kantong plastik. Saat ini setiap kantong plastik pajaknya 22 sen: "Dampaknya,
jumlah penggunaan kantong plastik berkurang hingga 90 persen dan kini setiap penduduk
di Irlandia per tahunnya hanya menggunakan 18 kantong plastik."
Semakin Kaya, Semakin Banyak Plastik
Pakar masalah sambah dari NABU ini menganggap Uni Eropa sebagai motor perlindungan
lautan di seluruh dunia. Karena ini bukan hanya masalah di Eropa. Khususnya di negara
ambang industri yang semakin maju juga semakin banyak menggunakan produk plastik.
Jika dibandingkan dengan negara-negara tersebut, masalah di Eropa tidak separah itu.
Bongardt menambahkan, "Tentu Uni Eropa tidak bisa menyelesaikan masalah di seluruh
dunia. Tapi setidaknya kita bisa memberikan contoh baik dan mengatakan kita di negara
industri berupaya mengurangi plastik. Dan mungkin saja ini bisa diikuti oleh beberapa
negara ambang industri."
http://www.dw.com/id/masalah-sampah-plastik/g-17164855

Pada Hari Sampah Nasional yang bertepatan pada tanggal 21 Februari 2016, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melakukan penerapan kebijakan Kantong Plastik Berbayar
di sejumlah kota di seluruh Indonesia.

Hal ini terkait dengan tingginya konsumsi plastik di Indonesia yang mencapai 9,6 juta lembar
kantong plastik per hari dan itupun hanya dari ritel modern saja. Kantong plastik sebanyak itu bisa
menutupi lahan seluas 21.024 hektar yang setara dengan luas Kota Bandung dan sekitarnya.

Sementara menurut Jambeck (2015) dalam penelitiannya yang dipublikasikan dalam


jurnal Sciencemenyebutkan bahwa data konsumsi plasti di Indonesia menempati urutan ke-dua
setelah China dan juga kontribusinya dalam menghasilkan sampah plastik ke laut hingga mencapai
187,2 juta ton (1, 2).

Kebanyakan kantong plastik yang beredar di peritel diklaim sebagai degradable alias mudah hancur
padahal plastik tersebut tidak hancur secara biologis. Kantong plastik tersebut akan hancur menjadi
serpihan-serpihan yang lebih kecil. Jenis plastik ini contohnya adalah oxodegradable yang diberi zat
aditif atau logam berat yang mudah teroksidasi dan mudah rusak menjadi plastik dengan ukuran
yang lebih kecil (3).

Serpihan plastik kecil yang dikenal dengan mikroplastik ini akan mencemari lingkungan terutama
laut. Indonesia termasuk negara yang memberikan kontribusi pencemaran mikroplastik terbesar di
lautan global berdasarkan peta distribusi mikroplastik yang diteliti oleh Lebreton et al (2012) yang
menunjukkan Indonesia berada di Level 5 (4, 5).
http://www.generasibiologi.com/2016/03/ternyata-limbah-kantong-plastik-sampai.html

Bahaya limbah plastik bukan omong kosong. Telah banyak penelitian membuktikan
dahsyatnya limbah plastik mendatangkan bahaya termasuk potensi negatifnya dalam
mendegradasi lingkungan.

Hal yang pasti adalah dampak negatif sampah plastik tidak sebesar fungsinya. Butuh
waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau
terurai dengan sempurna.

Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Jika dibakar,
sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu
jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai
dioksin.

Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu
penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan memicu
depresi.

Bagi lingkungan, kantong plastik juga mengakibatkan banjir, karena menyumbat


saluran-saluran air dan tanggul sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah
merusak turbin waduk.

Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap
tahunnya. Jika sampah ini dibentangkan maka, dapat membungkus permukaan bumi
setidaknya hingga 10 kali lipat!

Setiap tahun, sekitar 500 miliar hingga satu triliun kantong plastik digunakan di seluruh
dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya
dan lebih dari 17 miliar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di
seluruh dunia setiap tahunnya.

Perubahan iklim

Kantong plastik juga menjadi salah satu penyebab perubahan iklim utama di mana
sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas
rumah kaca ke atmosfer.

Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon
setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap
pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik juga mengeluarkan
gas rumah kaca.

Saat ini berbagai negara di dunia mulai melarang dan merespon bahaya penggunaan
kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda yang sudah secara resmi melarang
penggunaan kantong plastik.

Sejumlah negara lain juga mulai mengurangi penggunaan kantong plastik di antaranya
Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia,
Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan.

Singapura, sejak April 2007 telah berlangsung kampanye "Bring Your Own Bag" (bawa
langsung kantong Anda sendiri), digelar oleh The National Environment Agency (NEA).
Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU)
mengatasi kantong plastik dan reaksi yang telah disiapkan antara lain pelarangan
penggunaan tas plastik di departement store.

Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan
standardisasi produksi tas plastik.

Berbagai alasan itulah yang mendorong Beni Chandra memulai perlawanan terhadap
limbah plastik di Indonesia. Baginya bahaya plastik harus disulap menjadi sesuatu yang
mendatangkan lebih banyak berkah.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/10/17/15020598/Inilah.Bahaya.Kantong
.Plastik.-8

Kantong plastik banyak digunakan oleh setiap orang. Kantong plastik lebih populer dengan istilah
kantong kresek. Kantong kresek memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Bahaya limbah plastik bukan
omong kosong. Telah banyak penelitian membuktikan dahsyatnya limbah plastik mendatangkan bahaya
termasuk potensi negatifnya dalam mendegradasi lingkungan (kompas,2010).
Seberapa besar bahaya kantong plastik terhadap lingkungan?Sejak 2009 lalu, Badan Pengawas
Obat dan Makanan (POM) RI telah mengeluarkan peringatan publik tentang bahaya kantong plastik
hitam atau lebih populer dengan nama kantong kresek (Margianto, H :2013). Sebagian besar dari
kantong kresek (terutama yang berwarna hitam) adalah hasil produk daur ulang, dimana bahan yang
didaur ulang berasal dari berbagai material yang berbahaya bagi kesehatan. Berbahan plastik
membutuhkan waktu yang lama untuk proses penghancurannya, untuk dapat menghancurkan plastik,
mikroba butuh proses oksidasi. Kendala proses oksidasi secara ideal kantong kresek memakan waktu
sekitar seribu tahun (sigma, 2011).
Berlandaskan dasar itulah plastik dikatakan berbahaya dan tidak ramah lingkungan. Mengingat
lamanya proses oksidasi yang dibutuhkan plastik untuk hancur. Timbul pertanyaan bagaimana terobosan
yang digunakan untuk menangani bahaya limbah kantong kresek?.

Teknologi oxium, memberikan campuran bahan aditif pembuat bijih plastik (sigma, 2011).
Penambahan bahan tersebut dapat mempercepat masa oksidasi plastik yang semula seribu tahun
menjadi dua tahun. Dengan demikian, plastik oxium memiliki keunggulan dapat memecah diri lebih cepat
dari kantong kresek biasa. Kantong plastik jenis ini banyak digunakan di minimarket maupun
supermarket.
Terobosan lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan
teknologi ecoplast. Plastikecoplast berasal dari tanaman seperti singkong dan jagung. Namun, bahan
yang banyak digunakan saat ini adalah singkong. Hasil penelitian membuktikan bahwa kantong plastik
dari singkong dapat terurai dalam jangka 3-6 bulan dilingkungan alami.
Kantong plastik ini merupakan polimer biodegradable, yang dapat terurai dialam dengan bantuan
mikroorganisme dan air (Saptorahardjo,A:2012).
Kedua macam kantong kresek di atas ( oxium dan ecoplast) dikategorikan sebagai kantong
kresek degradable (sigma, 2011). Kantong kresek inilah yang menjadi terobosan untuk mengatasi limbah
plastik. Plastic akan mudah hancur apabila di potong kecil. Namun, perlu juga diketahui bahwa kantong
kresek degradable yang beredar saat ini belum 100% dapat terurai karena bahannya masih terdiri dari
campuran bahan plastik biasa. Oleh karena itu, alternatif yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan
lingkungan dari limbah plastik antaralain adalah, menggunakan kantong kresek
100% biodegradable. Tentunya unsur dari kantong kresek ini dapat 100% terurai menjadi zat organis
yang dapat menyatu dengan tanah. Alternatif yang lain adalah memaksimalkan penggunaan pengganti
plastik seperti daun pisang untuk bungkus makanan sementara. Selain itu dapat juga membiasakan
menggunakan tas lipat atau tas dari bahan terbarukan
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/03/bahaya-kantong-plastik-terhadap.html

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut, Pemprov DKI Jakarta lebih
memilih menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Sampah dibanding kebijakan kantong plastik berbayar.

Kebijakan kantong plastik berbayar berasal dari Surat Edaran Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor S.1230/PSLB3-PS /2016 tentang Harga dan Mekanisme
Penerapan Kantong Plastik Berbayar.

Di dalam aturan itu, disepakati kantong plastik berbayar Rp 200 sudah termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).

"Di Perda Nomor 3 Tahun 2013 menyatakan kalau kamu tidak menggunakan plastik
ramah lingkungan kena denda Rp 5-25 juta," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa
(23/2/2016).

Basuki juga meminta Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI
merazia ritel moderen. Hal ini terkait penggunaan kantong plastik ramah lingkungan.

"Saya juga akan minta BPLHD razia, kalau ketemu (toko) menyediakan sampah plastik
tak ramah lingkungan maka kami langsung keluarkan edaran denda Rp 5 juta setor ke
rekening Bank DKI," kata Basuki.

Sebelum razia, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha
ritel moderen selama tiga bulan. Kebijakan ini, kata dia, belum akan diterapkan ke
pedagang di pasar tradisional.

"Banyak orang swasta enggak ngerti soal isi perda ini. Banyak orang di Jakarta suka
buang sampah di jalan," kata Basu
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/02/23/21082471/Ahok.Pilih.Tegakkan.Perd
a.daripada.Surat.Edaran.Kantong.Plastik.Berbayar
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia akhirnya
menyetujui pengenaan biaya pada kantong plastik belanja. Kebijakan ini dimulai dari
usaha retail, seperti supermarket, hipermarket, dan minimarket. Langkah antisipasi
penerapan kebijakan kantong plastik berbayar pada usaha ritel modern mulai
diterapkan pada 21 Februari bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Organisasi yang menggawangi kampanye diet kantong plastik ini ternyata telah
memulai gerakan mengurangi penggunaan kantong plastik sejak tahun 2013 dengan
membentuk sebuah petisi yang diberi nama #pay4plastic. Petisi dengan jumlah
dukungan sebesar 61.023 tanda tangan ini telah diserahterimakan kepada KLHK.

Sejauh ini, GIDKP juga telah membantu Pemda Bandung untuk mulai melakukan
implementasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 17 tahun 2012 tentang
Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik sejak 2014. Bandung adalah kota di
Indonesia yang pertama kali memiliki aturan pengurangan penggunaan kantong plastik.

Koordinator Harian GIDKP, Rahyang Nusantara, menyatakan, “Kami mendukung


penuh rencana pemerintah menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar, akhirnya
yang kami cita-citakan menjadi kenyataan”.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, jumlah limbah plastik
di Indonesia terlalu banyak. Per tahunnya, masyarakat Indonesia menggunakan hampir
10 milyar lembar kantong plastik, dan 95 persennya menjadi sampah. Maka itu,
gerakan konsumen seperti mengurangi penggunaan kantong plastik pada saat
berbelanja dirasa punya potensi besar dalam membawa perubahan. Sementara
kantong plastik sendiri membutuhkan waktu antara 50-100 tahun untuk menguraikan.

http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/01/kebijakan-membayar-kantong-plastik-
belanja-mulai-diterapkan-februari-2016

Pemerintah Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat sedang menyiapkan


mekanisme insentif bagi peritel jika mampu mengurangi penggunaan kantong
plastik secara signifikan. Insentif berupa pengurangan biaya Pajak Bumi dan
Bangunan atau PBB, yang ditargetkan terlaksana tahun ini.
KOMPAS/LASTI KURNIAPara relawan menukarkan kantong plastik belanja dengan tas yang
terbuat dari bahan kain ramah lingkungan di pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin,
Jakarta Pusat, Jumat (27/2/2009). Aksi yang disebut Gerakan Sehari Tanpa Tas Plastik
itu ingin mengajak pengunjung membiasakan diri membawa kantong belanja sendiri
untuk mengurangi tas plastik.
"Kami sudah memiliki aturannya pada 2013 dan bekerja sama dengan Dinas Pelayanan
Pajak Kota Bandung," kata Tetty, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran
Lingkungan Hidup Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung, saat
dihubungi, Jumat (15/1). Aturan tersebut adalah Peraturan Wali Kota Bandung Nomor
1131 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Wali Kota Bandung Nomor
887 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan.

Pasal 26 Ayat 1 Huruf h dalam peraturan itu menyebutkan, wali kota dapat mengurangi
atau membebaskan pajak pada obyek pajak milik wajib pajak berbadan hukum yang
mengupayakan kantong plastik atau kantong alternatif ramah lingkungan dan/atau
mengurangi penyediaan kantong plastik. Tetty mengatakan, Pemkot Bandung
menargetkan ketentuan insentif tersebut bisa berjalan tahun ini agar program
pengurangan penggunaan kantong plastik efektif.

Dalam Pemaparan dan Diskusi Penerapan Kebijakan Kantong Plastik Berbayar, Kamis
di Jakarta, Sekretaris BPLH Kota Bandung Asep Sudrajat mengatakan, sampah di Kota
Bandung rata-rata 1.500 ton per hari. Sementara itu, 300 ton atau 20 persennya terdiri
atas kantong plastik.

"Sampah kantong plastik 300 ton bisa menutupi 50 lapangan sepak bola," ujar Asep.
Hal itu mendasari langkah Kota Bandung menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 17
Tahun 2012 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.

Tim evaluasi

Tetty menuturkan, terkait rencana penerapan pengurangan PBB bagi peritel, Pemkot
Bandung akan membentuk tim evaluasi terpadu tahun ini, yang terdiri dari satuan kerja
perangkat daerah terkait, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat. Tim juga akan
merumuskan formulasi pengurangan pajak bagi peritel berdasarkan hasil evaluasi.

Besar pengurangan pajak bervariasi tergantung hasil evaluasi tim terhadap


pengurangan kantong plastik oleh peritel. Angka maksimal adalah pengurangan PBB
sebanyak 20 persen. Insentif hanya berlaku setahun, dan tahun berikutnya peritel harus
menjalani evaluasi lagi jika ingin mendapatkan pengurangan biaya PBB.

KOMPAS/BENNY DWI KOESTANTOKampanye publik memperingati Hari Bebas Kantong Plastik


Sedunia di Mal Bali Galeria, Kuta, Bali, Minggu (4/7/2010). Masyarakat diimbau memilih
menggunakan tas kain atau tas berbahan ramah lingkungan dan dapat digunakan lebih
dari satu kali.
Berbayar
Kepala Subdirektorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik menilai,
Bandung merupakan kota yang paling siap menjalankan kebijakan kantong plastik
berbayar. Kebijakan merupakan strategi menekan konsumsi kantong plastik oleh
masyarakat. Karena itu, KLHK akan membuat nota kesepahaman dengan Bandung
guna menjalankan uji coba kebijakan di kota tersebut.

Uji coba direncanakan berjalan pada 21 Februari-5 Juni. Tanggal 21 Februari


merupakan Hari Peduli Sampah Nasional. Sebanyak 17 daerah sudah menyatakan
komitmen ikut serta menerapkan program kantong plastik berbayar, antara lain DKI
Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Tangerang, Solo, Surabaya, Denpasar, Medan,
Banjarmasin, Makassar, Ambon, dan Jayapura.

Namun, untuk dapat ikut serta dalam masa uji coba, Ujang meminta daerah memenuhi
syarat terlebih dulu, antara lain sudah memiliki regulasi daerah terkait pengurangan
penggunaan kantong plastik, kesediaan toko ritel, dan adanya program sosialisasi dan
edukasi masyarakat.

"Tanggal 21 Januari, kami akan mengumpulkan daerah-daerah yang berkomitmen.


Kami berharap DKI Jakarta juga siap seperti Bandung karena Jakarta barometer,"
katanya.

Secara nasional, dengan asumsi jumlah seluruh gerai ritel di Indonesia 90.000 unit,
sekitar 9,85 miliar lembar kantong plastik dihasilkan selama satu tahun dan 95 persen
berakhir sebagai sampah. Ujang mengatakan, KLHK belum menghitung rinci per tahun,
tetapi jika dibuat, angka per tahun kemungkinan lebih tinggi.

http://print.kompas.com/baca/2016/01/15/Korting-PBB-untuk-Pengurangan-Kantong-
Plastik-di-B

Adapun tujuan pengenaan biaya kantong plastik tidak untuk membebani


masyarakat mengeluarkan uang lebih dalam membeli plastik, tetapi untuk
mengurangi limbah kantong plastik.

Roy mengatakan, satu kantong plastik dihargai Rp 200. Harga tersebut dinilai masih terjangkau untuk
seluruh lapisan masyarakat. ”Kenapa Rp 200? Biar terjangkau dulu lah. Masyarakat tidak terasa dengan
harga ini dan bisa diterima semua kalangan serta lapisan masyarakat,” tegas dia.
Dia berharap uji coba sekaligus sosialisasi itu dapat diterima masyarakat. Namun, apabila kebijakan
kantong plastik berbayar belum teredukasi dengan baik, Roy meminta kepada pemerintah agar
pelaksanaan aturan tersebut dapat mundur hingga akhir tahun ini.

”Kalau belum teredukasi dengan baik karena masih ada polemik di masyarakat, sekiranya
memungkinkan, peraturan menteri ini jangan langsung dijalankan. Tapi, dimundurkan sampai akhir
tahun,” pinta Roy

Sementara itu, Chief Change Officer Greeneration Indonesia Mohammad Bijaksana Junerosano sangat
mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk mendukung Indonesia dalam pengurangan limbah sampah
plastik. ”Akhirnya, usaha kami para komunitas, pegiat, dan masyarakat didukung pada tahun ini,”
jelasnya dengan semangat kemarin (21/2) di Jakarta.

Hal senada dilontarkan Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi.
Menurut dia, nominal Rp 200 per bungkus, sepertinya, belum akan mendorong konsumen untuk tidak
menggunakan kantong plastik.

Oleh karena itu, Tulus meminta pemerintah dalam hal ini KLHK untuk mengevaluasi secara rutin
kebijakan tersebut. Dia menyarankan evaluasi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. ”Sehingga
penerapan plastik berbayar benar-benar bisa menjadi disinsentif bagi konsumen. Tapi, tentu tetap
memperhatikan aspek daya beli konsumen ya,” tutur Tulus.

Di sisi lain, Tulus mendesak pemerintah untuk bersikap adil dan balance kepada produsen. Dia meminta
produsen turut diberi disinsentif agar tidak rakus dengan konsumsi plastik saat berproduksi.

Selain itu, mereka diwajibkan menarik dan mengumpulkan bekas kemasan plastik di pasaran yang jelas-
jelas merusak lingkungan. ”Produsen juga wajib membuat kemasan dan bungkus plastik yang mudah
diurai oleh lingkungan dan bisa digunakan ulang. Sehingga pengurangan plastik ini bisa lebih terasa
hasilnya,’’ ungkapnya.

Sementara itu, gerakan HPSN juga disambut di daerah. Sidoarjo me-launching program Sidoarjo Zero
Waste di gedung serbaguna GOR Delta tadi malam (21/2). Lewat program tersebut, Sidoarjo
meneguhkan diri sebagai kota pertama di Indonesia yang siap bebas dari sampah.
Komitmen itu melibatkan anak muda. Dalam launching tersebut, ribuan anak muda memadati gedung
yang digunakan arena basket tersebut. Hadir pula Bupati Saiful Ilah bersama Wakil Bupati Nur Ahmad
Syaifuddin.

Bupati Saiful Ilah mengatakan, Sidoarjo Zero Waste adalah program yang sangat bagus. Dia sangat
mendukung kegiatan yang baru pertama dilakukan itu. Saatnya anak muda ikut berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut. ”Generasi muda harus menjadi pelopor dalam memerangi sampah. Mereka tidak boleh
hanya diam ketika melihat lingkungannya kotor,” terang dia.

Selama ini, banyak orang yang hanya bisa mengeluh dan menyalahkan pemerintah. Ketika sampah
menumpuk, mereka hanya mengomel. Kerjanya hanya berkeluh kesah. Menurut ayah empat anak itu,
budaya tersebut harus diubah. Bukan saatnya lagi warga Sidoarjo hanya mengeluh. ’’Terutama anak
muda. Mereka harus berada di garda paling depan untuk mengajak masyarakat,’’ kata dia

http://www.indopos.co.id/2016/02/tujuan-kantong-plastik-berbayar-untuk-kurangi-
limbah-plastik.html

Konsumen tempat perbelanjaan, baik pasar swalayan maupun


minimarket, kini tidak lagi mendapatkan kantong plastik atau tas kresek
untuk membawa barang belanjaan secara gratis.

Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sepakat


memberlakukan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp 200
per buah untuk mengurangi limbah plastik mulai 21 Februari 2016
bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Sejumlah kota telah melakukan seremonial pencanangan tas kresek


berbayar itu meski dengan harga yang berbeda.

Saat ini pelaksanaan ketentuan itu masih uji coba. Jika tidak ada
masalah, ketentuan itu terus berlanjut, antara lain dengan akan diatur
berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(LHK).
Kesepakatan tersebut diperoleh usai Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK) menggelar pertemuan dengan Badan
Perlindungan Konsumen Nasional(BPKN), Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), dan Aprindo.

Hasilnya telah disosialisasikan melalui surat edaran KLHK kepada


Kepala Daerah melalui surat nomor S.1230/PSLB3-PS/2016 tertanggal
17 Februari 2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong
Plastik Berbayar.

Selama masa uji coba, kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey,
pemerintah, BPKN, YLKI, dan Aprindo sepakat bahwa pengusaha ritel
modern tidak lagi menyediakan kantong plastik secara cuma-cuma
untuk konsumen.

"Mekanismenya sama seperti membeli produk lainnya, kasir akan scan


barcode kantong plastik dan bukti pembayarannya akan tertera pada
struk belanja," katanya.

Roy juga menjelaskan bahwa spesifikasi kantong plastik yang digunakan


ritel modern juga telah ditentukan, yaitu hanya yang ramah lingkungan,
yakni menimbulkan dampak lingkungan paling minimal serta memenuhi
standar nasional yang ditetapkan pemerintah.

Hal itu tidak jadi soal karena beberapa anggota Aprindo memang sudah
menggunakan plastik jenis oxo biodegradable yang lebih mudah terurai.

KLHK menargetkan uji coba sampai 6 bulan dengan evaluasi berkala 3


bulan sekali. Jika program ini berhasil, menurut Menteri LHK Siti
Nurbaya Bakar, sistem ini akan diatur dalam regulasi peraturan menteri.
Menurut dia, persoalan sampah merupakan kewenangan pemerintah
kota, sementara pemerintah pusat memberikan pendampingan,
dukungan, dan standarnya.

Sebanyak 22 kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Balikpapan,


Makassar, dan Surabaya, serentak memberlakukan sistem tas kresek
berbayar itu.

"Sistemnya diatur oleh pemerintah provinsi sampai tingkat kota," kata


Nurbaya.

Menteri mengatakan bahwa pemerintah memfasilitasi dan mendukung


seluruh provinsi, kabupaten, kota, hingga kecamatan dan desa untuk
melakukan pengurangan dan penanganan sampah melalui program
kantong plastik berbayar.

KLHK menetapkan harga minimal standar Rp200 untuk setiap kantong


plastik. Namun, sejumlah kota memberikan harga yang lebih tinggi agar
masyarakat lebih terbebani dan berinisiatif untuk membawa tas belanja
sendiri dari rumah.

Sebagai contoh, Pemprov DKI Jakarta memberlakukan harga


Rp5.000,00 di seluruh tempat perbelanjaan, baik pasar swalayan
maupun minimarket.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa


deklarasi pemberlakuan kantong plastik berbayar karena sebagian besar
sampah di Jakarta berasal dari kantong plastik yang baru bisa terurai
selama 500 hingga 1.000 tahun ke depan.

Uji coba kantong plastik di Jakarta telah dilakukan sejak sebulan lalu
dan akan dievaluasi sebagai tindak lanjut untuk membuat regulasi ke
dalam peraturan gubernur (pergub) atau peraturan daerah (perda).

Sementara itu, Balikpapan menerapkan harga Rp1.500,00 per kantong


dan Makassar Rp4.500,00.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh


Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan bahwa seluruh hasil
penjualan kantong plastik yang disediakan oleh perusahaan ritel
minimarket dan pasar swalayan akan dialokasikan untuk pembinaan
edukasi konsumen dengan harapan masyarakat sadar untuk
mengurangi sampah.

Duta Lingkungan Hidup Tasya Kamila mengatakan bahwa berbelanja


lebih praktis jika membawa tas sendiri dari rumah daripada
menggunakan tas kresek yang justru tidak terpakai dan menjadi sampah
rumah tangga.

"Sebenarnya lebih praktis bawa tas sendiri misalnya yang besar. Mau
beli baju ataupun makanan cukup bawa satu tas jinjing," kata Tasya.

Penyanyi yang terkenal dengan lagu "Anak Gembala" tersebut


mengatakan bahwa kebiasaan membawa tas jinjing ketika berbelanja
sudah dilakukannya sejak SMA, bahkan dirinya menolak jika sang kasir
memberinya tas kresek.

Tasya yang juga mempromosikan gerakan Indonesia Bebas Sampah


2020 melalui akun Twitter dan Instagramnya pun mengajak masyarakat
seluruh Indonesia untuk menyukseskan program kantong plastik
berbayar yang dicanangkan oleh KLHK.

Sementara itu, Duta Lingkungan UNESCO Agustinus Gusti Nugroho


atau Nugie mengapresiasi adanya peraturan itu.

"Sudah baik kampanyenya. Namun, regulasinya yang perlu diperhatikan.


Apa dijalankan atau tidak, apalagi masih ada perundingan harga yang
dikompensasi konsumen," kata musisi yang rajin bersepeda ke lokasi
kerja.

YLKI menyatakan kebijakan plastik berbayar pada sektor ritel modern itu
merupakan hal yang rasional.

Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, peraturan itu


rasional karena diberlakukan demi menjaga dan mengurangi tingkat
kerusakan lingkungan yang lebih parah, mengingat konsumsi kantong
plastik di Indonesia tergolong tinggi, yaitu 9,8 miliar kantong plastik per
tahunnya, atau nomor dua di dunia setelah Tiongkok.

Dengan adanya kebijakan plastik berbayar, diharapkan ada perubahan


perilaku konsumen saat berbelanja di pasar modern, misalnya
membawa bungkus/wadah atau tas sendiri saat berbelanja serta tidak
meminta bungkus plastik secara berlebihan.

Namun, Tulus menilai dengan nominal Rp 200 per kantong plastik belum
akan memberikan efek jera bagi konsumen untuk tidak menggunakan
kantong plastik. Oleh karena itu, dia mengharapkan kebijakan itu
dievaluasi secara rutin per 3 bulan.

"Dengan demikian, penerapan plastik berbayar benar-benar bisa


menjadi disinsentif bagi konsumen. Akan tetapi, dengan tetap
memperhatikan aspek daya beli konsumen," katanya.

Ia juga menekankan pemerintah agar bersikap adil dan seimbang


dengan memberikan disinsentif pada produsen dengan tujuan tidak
berlebihan dalam mengonsumsi plastik saat melakukan produksi.

"Produsen harus diwajibkan menarik dan mengumpulkan bekas


kemasan plastik di pasaran yang jelas-jelas merusak lingkungan.
Produsen juga wajib membuat kemasan dan bungkus plastik yang
mudah diurai oleh lingkungan dan bisa digunakan ulang," katanya.

Dana dari kantong plastik itu juga dipandang oleh YLKI, harus dikelola
secara independen atau melalui badan khusus yang dipakai untuk
kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan.

"Badan khusus ini bisa terdiri atas unsur pemeritah dan masyarakat atau
lembaga swadaya masyarakat. Setiap tahun harus diaudit. Jadi, dana
tersebut tidak boleh dikelola oleh ritel. Mereka hanya bertugas
pengumpul saja," katanya.
https://m.tempo.co/read/news/2016/03/03/090750150/plastik-berbayar-efek-jera-
pembeli-minimalkan-tas-kresek

Anda mungkin juga menyukai