dari plastik (poliolefin atau polivinil klorida). Kantong plastik digunakan untuk memuat dan membawa
barang konsumsi. Bagian dasar dan sisi kiri/kanan kantong umumnya direkatkan dengan mesin
penyegel plastik, namun ada kantong plastik yang disatukan dengan perekatatau dijahit.
Plastik dapat diartikan sebagai polimer bercabang atau linear yang dapat dilelehkan atau
dilunakkan dengan menggunakan api atau suhu panas lainnya. Dengan kata lain, plastik
memiliki derajat kekristalan yang lebih rendah daripada serat.
Material plastik pertama kali digunakan sejak abad ke-19. Hal ini terlihat dari banyaknya
plastik yang dibuat dan dicetak. Akan tetapi, pada tahun 1990-an, plastik menjadi bahan
atau bagian kebutuhan yang sangat diinginkan. Hal ini terbukti dari banyaknya plastik yang
dibuat dan dicetak.
Tiap tahun, kebutuhan akan plastik semakin bertambah. Pada tahun 2005 plastik dicetak
sebanyak 220 juta ton. Terbayang bukan, betapa banyaknya kebutuhan orang akan plastik
sebab hampir semua bahan dan alat yang kita gunakan terbuat dari plastik, semisal botol,
sandal, tas, keranjang, ember, dan gelas.
Plastik menjadi primadona karena dianggap awet, kuat, dan ringan. Meski bersifat hampir
sama dengan logam (awet dan kuat), logam dianggap terlalu berat dan mahal. Akhirnya,
hal itu yang membuat kebutuhan plastik di dunia semakin tinggi.
Sedangkan sebanyak 9,1 miliar botol plastik telah menjadi sampah percuma hampir setiap
tahunnya, sedangkan yang didaur ulang hanya 360 juta botol plastik. frans ekodhanto
Sejarah Plastik
Plastik menggantikan bola biliar yang semula terbuat dari semen. Adalah Alexander Parkes,
orang yang pertama kali memperkenalkan istilah plastik. Ketika itu, Parkes
memperkenalkannya di sebuah Great International Exhibition di London pada 1892.
Salah satu hasilnya adalah ketika bola biliar yang semula terbuat dari semen digantikan
dengan bahan temuan Hyatt ini. Sayangnya, temuan Hyatt dianggap kurang bagus sebab
jenis plastik ini sangat mudah meleleh di udara panas dan akhirnya bentuknya rusak. Ketika
selulosa dijadikan bahan pembuat film yang kemudian disebut seluloid pada awal 1900.
Dalam waktu hampir bersamaan, tepatnya 1897, muncul jenis plastik lain bernama
formaldehyde resins atau disebut bakelit. Namun, jenis plastik ini kemudian disebut sebagai
plastik modern. Salah satu produk yang terkenal ketika itu adalah ketika jenis ini digunakan
sebagai campuran pembuat kapur tulis.
Plastik jenis ini mencampur antara formaldehyde resin dengan teknik pembuatan dengan
elektrisitas (listrik). Plastik milik Smith bersifat lebih keras dan kaku.
Secara garis besar, pada 1839 – 1894 merupakan era kemunculan plastik jenis semisintetis.
Sedangkan pada awal abad ke-20 (1908 – 1932) merupakan era paling produktif
munculnya jenis-jenis plastik, mulai dari plastik yang kemudian dijadikan benang (nilon),
PVC yang lebih elastis, hingga “si busa putih bernama Styrofoam temuan Ray McIntire pada
1954″.
Memasuki era modern, 1940 – 1980, material pembuat plastik bukan hanya dari selulosa,
alkohol, atau resin, namun ada yang dicampur kristal. Yang sifatnya kaku, awet, dan bening
transparan seperti kristal. Plastik jenis ini kemudian banyak digunakan sebagai kaca lampu
kendaraan atau lampu-lampu lainnya.
Namun hanya beberapa beberapa Negara yang telah menciptakan Product Plastik yang
ramah Lingkungan diantaranya Canada dan Inggris. Dan kini indonesia juga menjadi salah
satu Negara yang telah menciptakan Plastik Ramah Lingkungan. Salah satu pengguna
Plastik ini adalah Carr…., Indom.., Alf…, dan sebagainya.
Maka gunakan dengan bijak dan Dapatkan Plastik yang Ramah Lingkungan.
Biji Plastik Recyling adalah Biji Plastik Hasil Proses penghancuran Plastik Bekas.
Label Botol Plastik adalah label yang dipergunakan untuk minuman dalam kemasan botol,
gelas, dan sebagainya.
Label Botol Plastik adalah label yang dipergunakan untuk minuman dalam kemasan botol,
gelas, dan sebagainya.
Blasting Plastik adalah Plastik yang dipergunakan sebagai bagian untuk proses peledakan
Tambang.
Seal Plastik adalah Product Plastik digunakan untuk Pengaman material atau benda.
Wrap Plastik adalah Product Plastik yang digunakan untuk membungkus Material atau
benda. Wrap Plastik pada umumnya dipergunakan industri dan fabrikasi.
http://persaudaraansejati.blogspot.co.id/2012/09/plastik.html
antong Plastik Kresek Merupakan tas tipis yang terbuat dari plastik yang biasa digunakan untuk membawa
belanjaan dan sebagainya.
Kegunaan
● Mudah membawa barang belanjaan disekitar
● Ringan dan bisa dibawa kemana-mana
● Mudah untuk menyimpan barang berukuran kecil maupun besar
Dari penjelasan kantong plastik kresek diatas selain itu dapat anda gunakan hal-hal lainnya
http://www.supplierhotelbali.com/kegunaan-dalam-kantong-plastik-kresek/
PP (Polypropylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk packing/pembungkus makanan kering/snack,
sedotan plastik, kantong obat, penutup, cup plastik, tas, botol, dll. Kami menyediakan 2 tipe plastik PP, yaitu yang
berbentuk lembaran & roll. Untuk tipe lembaran tersedia dalam kemasan 25 kg, sedangkan untuk tipe roll tersedia
dalam kemasan 10 kg sampai dengan 15 kg.
PE (Poly Ethylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk packing minuman atau cairan, seperti es batu,
syrup, maupun minuman lainnya. Harga PE yang tercantum adalah dalam kemasan 30 kg.ketebalan yang dapat
kami buat dari 0.015mm s/d 0.150 mm.
OPP (Oriented Polystyrene) adalah jenis plastik yang sangat bening, kurang tahan panas. Digunakan untuk packing
roti, snack, t-shirt, baju dan jacket agar menambah keindahan dan penampilan produk. Biasa supaya tidak mudah
robek dipergunakan double layer side & gusset. Harga OPP kemasan lem yang tercantum adalah dalam kemasan
100 lembar dan kemasan kantong tanpa lem di jual per kilo.
HDPE (High Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang berwarna putih susu/ putih bersih. Digunakan untuk
kantong tissue, botol detergent, minyak, plastik anti panas, pipa plastik, shopping bag dan kantong plastik yang
biasa untuk sayur makanan yang berkuah karena fleksibel dengan kekuatan tinggi. Harga HDPE yang tercantum
adalah dalam kemasan 25 kg, ketebalan yang dapat dibuat dari 0.015 mm s/d 0.150 mm.
LDPE (Low Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk pelapis kaleng, plastik pembungkus
makanan supaya tetap hangat (food wrapping), kantong grocery, pembungkus roti, dan tas plastik. Jenis plastik ini
fleksibel dengan kekuatan remas. Harga LDPE yang tercantum dalam kemasan adalah per roll.
PS (Polystyrene) bersifat berubah bentuk dan berbunyi. Jenis plastik ini biasa digunakan untuk gabus (styrofoam,
cup, box, tray daging, dan tempat telur).
Plastik Cor adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk pengecoran bangunan.
PVC (Poly Vinly Chlorine) adalah jenis plastik yang digunakan untuk packing botol minyak, daging, pipa air dan
jendela plastik.
Lunchbox Polystyrene adalah jenis plastik yang digunakan untuk packing makanan ringan, nasi, dll.
Karet yang biasa adalah karet gelang, terbagi dari bahan super dan campuran. Karet bahan super terbuat dari
bahan murni (transparan, bersifat kuat dan elastis), tersedia dalam ukuran kecil. Sedangkan karet bahan campuran
(tidak bening dan kurang elastis), tersedia dalam ukuran besar.
Plastik Vacuum adalah jenis plastik yang merupakan campuran nylon dan PE/LDPE. Plastik Vacuum biasa
digunakan untuk membungkus sayur, buah, daging yang hampa udara dan siap dimasak / dimakan. Harga plastik
vacuum yang kami sediakan adalah dalam kemasan 100 lembar.
Plastik Mika adalah jenis plastik yang merupakan campuran antara bahan PP/PE/PVC yang terdiri dari plastik
mika bening yang lemas untuk album, taplak meja, sampul, pembungkus, dll dan plastik mika film yang kaku
untuk membuat kotak. Harga plastik mika yang kami sediakan adalah dalam kemasan roll.
https://stokisplastikjogja.wordpress.com/2013/01/25/jenis-dan-kegunaan-plastik/
Bom, meriam, dan peluru nyasar bisa membunuh orang. Semua orang tahu akan hal ini. Tapi
tahukah anda kalau kantong kresek juga bisa membunuh anda?
Mungkin efeknya tidak secara langsung. Tapi efek jangka panjangnya bisa sama-sama mematikan.
Dan bahayanya adalah mayoritas dari kita tidak mengetahui kalau benda ini berbahaya. Akibatnya,
benda yang membahayakan ini dapat menjadi lebih berbahaya.
Saya tidak bermaksud menakut-nakuti anda, karena tanpa ditakut-takuti pun, anda sudah akan takut
sendiri. Tapi, saya hanya ingin menyampaikan informasi agar anda lebih berhati-hati menggunakan
kantong kresek.
Kantong kresek, terutama yang berwarna hitam, merupakan produk daur ulang. Bahan asalnya kita
tidak tahu. Bisa saja bungkus pestisida, limbah rumah sakit, limbah logam berat, atau bahkan
kotoran manusia.
Apakah anda masih mau menggunakan kresek hitam sebagai wadah makanan? Kalau masih mau,
saya tambahi lagi informasinya.
Pada proses pembuatannya, polivinil klorida (PVC) yang merupakan bahan dasar kantong kresek,
ditambahkan penstabil senyawa timbal, timah putih, kadmium, residu, dan bahan lainnya yang
berbahaya bagi kesehatan. Bahan-bahan tersebut mengakibatkan kanker hati dan paru, meracuni
ginjal dan syaraf, gangguan sistem endokrin, dan penyakit lainnya, tergantung dari bahan asal yang
digunakan. Penyakit-penyakit inilah yang dapat mematikan. Jadi secara tidak langsung, kantong
kresek bisa membunuh anda.
Karena bahayanya itulah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan
kantong kresek sebagai wadah makanan siap santap. Hal ini dikarenakan bahan kimia yang
terkandung dalam kantong kresek mudah terurai ketika terkena makanan yang panas, makanan
yang mengandung asam, cuka, atau vitamin C, dan makanan yang berminyak atau berlemak.
Kalau sekarang, apakah masih ada yang mau menggunakan kresek hitam sebagai wadah
makanan? Oke. Kalau anda masih mau, saya anggap anda tidak peduli dengan kesehatan diri anda
sendiri.
Selain menimbulkan dampak negatif bagi manusia, kantong kresek juga memiliki dampak buruk bagi
lingkungan. Kantong kresek membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dihancurkan di dalam
tanah. Penyebabnya karena mikroba membutuhkan proses oksidasi untuk menguraikan kresek.
Butuh waktu sekitar 1000 tahun untuk dapat mendegradasi kantong kresek. Itu berarti sampah
plastik itu akan tetap ada hingga kita beranak cucu, cucunya cucu kita sudah punya cucu lagi, cucu
itu sudah punya cucu lagi, cucunya lagi, cucunya lagi, lagi, dan lagi. Atau kalau rata-rata orang
menikah di usia 25 tahun, berarti sampah plastik yang kita buang sekarang akan habis diuraikan
setelah 40 turunan!
Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi sampah plastik. Dari semua solusi itu,
ada satu solusi yang paling mudah untuk kita lakukan bersama. Solusi itu adalah dengan tidak
menggunakan kantong kresek. Gampang kan? Kalau kita tidak memakai kantong kresek tentu tidak
akan ada sampah plastik. Betul kan? Mudah-mudahan setelah ini saya tidak diprotes oleh pabrik
kantong kresek.
Coba bayangkan! Seandainya setiap mahasiswa yang ngekos, kalau setiap kali beli makanan selalu
sepaket dengan kresek. Padahal tanpa kresek pun, makanannya masih bisa dibawa karena tempat
kos yang dekat dengan tempat membeli makanan. Belum lagi barang-barang lainnya. Barang
sekecil apapun pasti akan diwadahi kresek. Ujung-ujungnya, kresek yang baru sekali pakai pun
akan langsung dibuang begitu saja. Maka dari itu, kita harus berkata, “Tidak usah pakai kresek
mbak /mas / pak / bu / pakdhe / budhe / om / tante,” selama barang tersebut masih bisa kita bawa
dengan tas kita sendiri. Suatu saat, akan ada kepuasan tersendiri saat kita bisa mengatakan
“TIDAK” bukan hanya pada korupsi, tapi juga untuk sebuah kantong kresek.
Dengan tindakan semacam itu, sebenarnya kita tidak hanya menyelamatkan diri dari gangguan
kesehatan, tapi juga menyelamatkan lingkungan yang akan kita wariskan untuk anak-cucu kita.
Salam Lestari!
*Terima kasih secara khusus kepada Erlyn Kumala yang telah menginspirasi saya untuk membuat
tulisan ini.
https://id-id.facebook.com/notes/roy-adiputra/hati-hati-kantong-kresek-bisa-
membunuh-anda/535781069794299/
Sejak lebih dari 10 tahun, para peneliti mencoba untuk mengungkap masalah pengotoran
laut berdasarkan burung laut yang mati. Rata-rata ditemukan 31 partikel plastik di lambung
bangkai hewan yang biasanya terdampar di pesisir pantai. Dari data ini para peneliti
memperkirakan pada setiap kilometer persegi permukaan air ada sekitar 18.000 partikel
plastik. Kadang ukurannya sangat kecil, kadang sebagai kantong plastik utuh.
Plastik Bertahan di Laut Ratusan Tahun
Banyak plastik yang baru terurai setelah 450 tahun, kata Benjamin Bongardt pakar sampah
dari ikatan perlindungan alam Jerman (NABU). Sebagian besar pengotoran berasal dari
plastik yang diproduksi abad ini. "80 persen plastik datang dari darat dan tidak dari laut.
Artinya, plastik tidak dibuang dari kapal, melainkan dari turis, penduduk yang dibawa
sungai dan angin ke lautan." Khususnya plastik yang tipis dan ringan dan setelah dipakai
sekali langsung dibuang, mudah terbang dari lokasi pembuangan sampah.
Komisi Eropa di Brüssel kini memutuskan untuk mendesak negara anggota mengurangi
secara drastis penggunaan kantong plastik. 100 milyar kantong plastik digunakan di Uni
Eropa setiap tahun. Komisaris urusan lingkungan Janez Potocnik: "Lebih dari delapan
milyar plastik menjadi sampah dan menimbulkan masalah lingkungan luar biasa,
khususnya hewan yang menelan partikelnya."
Empat Kantong Plastik di Finlandia, 450 di Slowakia
Namun masalah kantong plastik tidak sama bagi setiap negara. Denmark dan Finlandia
hanya membutuhkan empat kantong plastik per orang setiap tahunnya. Sementara
Polandia, Portugal dan Slowakia perlu lebih dari 450 kantong. Di Jerman per orangnya
menggunakan 70 kantong plastik. "Beberapa negara anggota telah sukses mengurangi
jumlah kantong plastik", ujar Potocnik. "Jika negara lain mengikutinya, maka konsumsi di
Uni Eropa bisa berkurang 80 persen."
Usulan komisaris lingkungan Uni Eropa harus diterima terlebih dahulu oleh Parlemen
Eropa dan dewan menteri Uni Eropa yang diwakili pemerintahan negara anggota. Beberapa
diantaranya bisa mengajukan keberatan. Negara dengan industri plastik yang kuat seperti
Perancis dan Jerman akan berusaha mengurangi tuntutan Uni Eropa.
Benjamin Bongart dari NABU mendukung usulan komisaris Uni Eropa. Ia merujuk pada
langkah yang diambil oleh Irlandia. Negara ini setiap tahunnya menaikkan pajak
penggunaan kantong plastik. Saat ini setiap kantong plastik pajaknya 22 sen: "Dampaknya,
jumlah penggunaan kantong plastik berkurang hingga 90 persen dan kini setiap penduduk
di Irlandia per tahunnya hanya menggunakan 18 kantong plastik."
Semakin Kaya, Semakin Banyak Plastik
Pakar masalah sambah dari NABU ini menganggap Uni Eropa sebagai motor perlindungan
lautan di seluruh dunia. Karena ini bukan hanya masalah di Eropa. Khususnya di negara
ambang industri yang semakin maju juga semakin banyak menggunakan produk plastik.
Jika dibandingkan dengan negara-negara tersebut, masalah di Eropa tidak separah itu.
Bongardt menambahkan, "Tentu Uni Eropa tidak bisa menyelesaikan masalah di seluruh
dunia. Tapi setidaknya kita bisa memberikan contoh baik dan mengatakan kita di negara
industri berupaya mengurangi plastik. Dan mungkin saja ini bisa diikuti oleh beberapa
negara ambang industri."
http://www.dw.com/id/masalah-sampah-plastik/g-17164855
Pada Hari Sampah Nasional yang bertepatan pada tanggal 21 Februari 2016, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melakukan penerapan kebijakan Kantong Plastik Berbayar
di sejumlah kota di seluruh Indonesia.
Hal ini terkait dengan tingginya konsumsi plastik di Indonesia yang mencapai 9,6 juta lembar
kantong plastik per hari dan itupun hanya dari ritel modern saja. Kantong plastik sebanyak itu bisa
menutupi lahan seluas 21.024 hektar yang setara dengan luas Kota Bandung dan sekitarnya.
Kebanyakan kantong plastik yang beredar di peritel diklaim sebagai degradable alias mudah hancur
padahal plastik tersebut tidak hancur secara biologis. Kantong plastik tersebut akan hancur menjadi
serpihan-serpihan yang lebih kecil. Jenis plastik ini contohnya adalah oxodegradable yang diberi zat
aditif atau logam berat yang mudah teroksidasi dan mudah rusak menjadi plastik dengan ukuran
yang lebih kecil (3).
Serpihan plastik kecil yang dikenal dengan mikroplastik ini akan mencemari lingkungan terutama
laut. Indonesia termasuk negara yang memberikan kontribusi pencemaran mikroplastik terbesar di
lautan global berdasarkan peta distribusi mikroplastik yang diteliti oleh Lebreton et al (2012) yang
menunjukkan Indonesia berada di Level 5 (4, 5).
http://www.generasibiologi.com/2016/03/ternyata-limbah-kantong-plastik-sampai.html
Bahaya limbah plastik bukan omong kosong. Telah banyak penelitian membuktikan
dahsyatnya limbah plastik mendatangkan bahaya termasuk potensi negatifnya dalam
mendegradasi lingkungan.
Hal yang pasti adalah dampak negatif sampah plastik tidak sebesar fungsinya. Butuh
waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau
terurai dengan sempurna.
Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Jika dibakar,
sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu
jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai
dioksin.
Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu
penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan memicu
depresi.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap
tahunnya. Jika sampah ini dibentangkan maka, dapat membungkus permukaan bumi
setidaknya hingga 10 kali lipat!
Setiap tahun, sekitar 500 miliar hingga satu triliun kantong plastik digunakan di seluruh
dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya
dan lebih dari 17 miliar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di
seluruh dunia setiap tahunnya.
Perubahan iklim
Kantong plastik juga menjadi salah satu penyebab perubahan iklim utama di mana
sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas
rumah kaca ke atmosfer.
Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon
setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap
pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik juga mengeluarkan
gas rumah kaca.
Saat ini berbagai negara di dunia mulai melarang dan merespon bahaya penggunaan
kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda yang sudah secara resmi melarang
penggunaan kantong plastik.
Sejumlah negara lain juga mulai mengurangi penggunaan kantong plastik di antaranya
Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia,
Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan.
Singapura, sejak April 2007 telah berlangsung kampanye "Bring Your Own Bag" (bawa
langsung kantong Anda sendiri), digelar oleh The National Environment Agency (NEA).
Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU)
mengatasi kantong plastik dan reaksi yang telah disiapkan antara lain pelarangan
penggunaan tas plastik di departement store.
Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan
standardisasi produksi tas plastik.
Berbagai alasan itulah yang mendorong Beni Chandra memulai perlawanan terhadap
limbah plastik di Indonesia. Baginya bahaya plastik harus disulap menjadi sesuatu yang
mendatangkan lebih banyak berkah.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/10/17/15020598/Inilah.Bahaya.Kantong
.Plastik.-8
Kantong plastik banyak digunakan oleh setiap orang. Kantong plastik lebih populer dengan istilah
kantong kresek. Kantong kresek memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Bahaya limbah plastik bukan
omong kosong. Telah banyak penelitian membuktikan dahsyatnya limbah plastik mendatangkan bahaya
termasuk potensi negatifnya dalam mendegradasi lingkungan (kompas,2010).
Seberapa besar bahaya kantong plastik terhadap lingkungan?Sejak 2009 lalu, Badan Pengawas
Obat dan Makanan (POM) RI telah mengeluarkan peringatan publik tentang bahaya kantong plastik
hitam atau lebih populer dengan nama kantong kresek (Margianto, H :2013). Sebagian besar dari
kantong kresek (terutama yang berwarna hitam) adalah hasil produk daur ulang, dimana bahan yang
didaur ulang berasal dari berbagai material yang berbahaya bagi kesehatan. Berbahan plastik
membutuhkan waktu yang lama untuk proses penghancurannya, untuk dapat menghancurkan plastik,
mikroba butuh proses oksidasi. Kendala proses oksidasi secara ideal kantong kresek memakan waktu
sekitar seribu tahun (sigma, 2011).
Berlandaskan dasar itulah plastik dikatakan berbahaya dan tidak ramah lingkungan. Mengingat
lamanya proses oksidasi yang dibutuhkan plastik untuk hancur. Timbul pertanyaan bagaimana terobosan
yang digunakan untuk menangani bahaya limbah kantong kresek?.
Teknologi oxium, memberikan campuran bahan aditif pembuat bijih plastik (sigma, 2011).
Penambahan bahan tersebut dapat mempercepat masa oksidasi plastik yang semula seribu tahun
menjadi dua tahun. Dengan demikian, plastik oxium memiliki keunggulan dapat memecah diri lebih cepat
dari kantong kresek biasa. Kantong plastik jenis ini banyak digunakan di minimarket maupun
supermarket.
Terobosan lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan
teknologi ecoplast. Plastikecoplast berasal dari tanaman seperti singkong dan jagung. Namun, bahan
yang banyak digunakan saat ini adalah singkong. Hasil penelitian membuktikan bahwa kantong plastik
dari singkong dapat terurai dalam jangka 3-6 bulan dilingkungan alami.
Kantong plastik ini merupakan polimer biodegradable, yang dapat terurai dialam dengan bantuan
mikroorganisme dan air (Saptorahardjo,A:2012).
Kedua macam kantong kresek di atas ( oxium dan ecoplast) dikategorikan sebagai kantong
kresek degradable (sigma, 2011). Kantong kresek inilah yang menjadi terobosan untuk mengatasi limbah
plastik. Plastic akan mudah hancur apabila di potong kecil. Namun, perlu juga diketahui bahwa kantong
kresek degradable yang beredar saat ini belum 100% dapat terurai karena bahannya masih terdiri dari
campuran bahan plastik biasa. Oleh karena itu, alternatif yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan
lingkungan dari limbah plastik antaralain adalah, menggunakan kantong kresek
100% biodegradable. Tentunya unsur dari kantong kresek ini dapat 100% terurai menjadi zat organis
yang dapat menyatu dengan tanah. Alternatif yang lain adalah memaksimalkan penggunaan pengganti
plastik seperti daun pisang untuk bungkus makanan sementara. Selain itu dapat juga membiasakan
menggunakan tas lipat atau tas dari bahan terbarukan
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/03/bahaya-kantong-plastik-terhadap.html
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut, Pemprov DKI Jakarta lebih
memilih menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Sampah dibanding kebijakan kantong plastik berbayar.
Kebijakan kantong plastik berbayar berasal dari Surat Edaran Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor S.1230/PSLB3-PS /2016 tentang Harga dan Mekanisme
Penerapan Kantong Plastik Berbayar.
Di dalam aturan itu, disepakati kantong plastik berbayar Rp 200 sudah termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).
"Di Perda Nomor 3 Tahun 2013 menyatakan kalau kamu tidak menggunakan plastik
ramah lingkungan kena denda Rp 5-25 juta," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa
(23/2/2016).
Basuki juga meminta Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI
merazia ritel moderen. Hal ini terkait penggunaan kantong plastik ramah lingkungan.
"Saya juga akan minta BPLHD razia, kalau ketemu (toko) menyediakan sampah plastik
tak ramah lingkungan maka kami langsung keluarkan edaran denda Rp 5 juta setor ke
rekening Bank DKI," kata Basuki.
Sebelum razia, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha
ritel moderen selama tiga bulan. Kebijakan ini, kata dia, belum akan diterapkan ke
pedagang di pasar tradisional.
"Banyak orang swasta enggak ngerti soal isi perda ini. Banyak orang di Jakarta suka
buang sampah di jalan," kata Basu
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/02/23/21082471/Ahok.Pilih.Tegakkan.Perd
a.daripada.Surat.Edaran.Kantong.Plastik.Berbayar
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia akhirnya
menyetujui pengenaan biaya pada kantong plastik belanja. Kebijakan ini dimulai dari
usaha retail, seperti supermarket, hipermarket, dan minimarket. Langkah antisipasi
penerapan kebijakan kantong plastik berbayar pada usaha ritel modern mulai
diterapkan pada 21 Februari bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.
Organisasi yang menggawangi kampanye diet kantong plastik ini ternyata telah
memulai gerakan mengurangi penggunaan kantong plastik sejak tahun 2013 dengan
membentuk sebuah petisi yang diberi nama #pay4plastic. Petisi dengan jumlah
dukungan sebesar 61.023 tanda tangan ini telah diserahterimakan kepada KLHK.
Sejauh ini, GIDKP juga telah membantu Pemda Bandung untuk mulai melakukan
implementasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 17 tahun 2012 tentang
Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik sejak 2014. Bandung adalah kota di
Indonesia yang pertama kali memiliki aturan pengurangan penggunaan kantong plastik.
Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, jumlah limbah plastik
di Indonesia terlalu banyak. Per tahunnya, masyarakat Indonesia menggunakan hampir
10 milyar lembar kantong plastik, dan 95 persennya menjadi sampah. Maka itu,
gerakan konsumen seperti mengurangi penggunaan kantong plastik pada saat
berbelanja dirasa punya potensi besar dalam membawa perubahan. Sementara
kantong plastik sendiri membutuhkan waktu antara 50-100 tahun untuk menguraikan.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/01/kebijakan-membayar-kantong-plastik-
belanja-mulai-diterapkan-februari-2016
Pasal 26 Ayat 1 Huruf h dalam peraturan itu menyebutkan, wali kota dapat mengurangi
atau membebaskan pajak pada obyek pajak milik wajib pajak berbadan hukum yang
mengupayakan kantong plastik atau kantong alternatif ramah lingkungan dan/atau
mengurangi penyediaan kantong plastik. Tetty mengatakan, Pemkot Bandung
menargetkan ketentuan insentif tersebut bisa berjalan tahun ini agar program
pengurangan penggunaan kantong plastik efektif.
Dalam Pemaparan dan Diskusi Penerapan Kebijakan Kantong Plastik Berbayar, Kamis
di Jakarta, Sekretaris BPLH Kota Bandung Asep Sudrajat mengatakan, sampah di Kota
Bandung rata-rata 1.500 ton per hari. Sementara itu, 300 ton atau 20 persennya terdiri
atas kantong plastik.
"Sampah kantong plastik 300 ton bisa menutupi 50 lapangan sepak bola," ujar Asep.
Hal itu mendasari langkah Kota Bandung menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 17
Tahun 2012 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Tim evaluasi
Tetty menuturkan, terkait rencana penerapan pengurangan PBB bagi peritel, Pemkot
Bandung akan membentuk tim evaluasi terpadu tahun ini, yang terdiri dari satuan kerja
perangkat daerah terkait, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat. Tim juga akan
merumuskan formulasi pengurangan pajak bagi peritel berdasarkan hasil evaluasi.
Namun, untuk dapat ikut serta dalam masa uji coba, Ujang meminta daerah memenuhi
syarat terlebih dulu, antara lain sudah memiliki regulasi daerah terkait pengurangan
penggunaan kantong plastik, kesediaan toko ritel, dan adanya program sosialisasi dan
edukasi masyarakat.
Secara nasional, dengan asumsi jumlah seluruh gerai ritel di Indonesia 90.000 unit,
sekitar 9,85 miliar lembar kantong plastik dihasilkan selama satu tahun dan 95 persen
berakhir sebagai sampah. Ujang mengatakan, KLHK belum menghitung rinci per tahun,
tetapi jika dibuat, angka per tahun kemungkinan lebih tinggi.
http://print.kompas.com/baca/2016/01/15/Korting-PBB-untuk-Pengurangan-Kantong-
Plastik-di-B
Roy mengatakan, satu kantong plastik dihargai Rp 200. Harga tersebut dinilai masih terjangkau untuk
seluruh lapisan masyarakat. ”Kenapa Rp 200? Biar terjangkau dulu lah. Masyarakat tidak terasa dengan
harga ini dan bisa diterima semua kalangan serta lapisan masyarakat,” tegas dia.
Dia berharap uji coba sekaligus sosialisasi itu dapat diterima masyarakat. Namun, apabila kebijakan
kantong plastik berbayar belum teredukasi dengan baik, Roy meminta kepada pemerintah agar
pelaksanaan aturan tersebut dapat mundur hingga akhir tahun ini.
”Kalau belum teredukasi dengan baik karena masih ada polemik di masyarakat, sekiranya
memungkinkan, peraturan menteri ini jangan langsung dijalankan. Tapi, dimundurkan sampai akhir
tahun,” pinta Roy
Sementara itu, Chief Change Officer Greeneration Indonesia Mohammad Bijaksana Junerosano sangat
mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk mendukung Indonesia dalam pengurangan limbah sampah
plastik. ”Akhirnya, usaha kami para komunitas, pegiat, dan masyarakat didukung pada tahun ini,”
jelasnya dengan semangat kemarin (21/2) di Jakarta.
Hal senada dilontarkan Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi.
Menurut dia, nominal Rp 200 per bungkus, sepertinya, belum akan mendorong konsumen untuk tidak
menggunakan kantong plastik.
Oleh karena itu, Tulus meminta pemerintah dalam hal ini KLHK untuk mengevaluasi secara rutin
kebijakan tersebut. Dia menyarankan evaluasi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. ”Sehingga
penerapan plastik berbayar benar-benar bisa menjadi disinsentif bagi konsumen. Tapi, tentu tetap
memperhatikan aspek daya beli konsumen ya,” tutur Tulus.
Di sisi lain, Tulus mendesak pemerintah untuk bersikap adil dan balance kepada produsen. Dia meminta
produsen turut diberi disinsentif agar tidak rakus dengan konsumsi plastik saat berproduksi.
Selain itu, mereka diwajibkan menarik dan mengumpulkan bekas kemasan plastik di pasaran yang jelas-
jelas merusak lingkungan. ”Produsen juga wajib membuat kemasan dan bungkus plastik yang mudah
diurai oleh lingkungan dan bisa digunakan ulang. Sehingga pengurangan plastik ini bisa lebih terasa
hasilnya,’’ ungkapnya.
Sementara itu, gerakan HPSN juga disambut di daerah. Sidoarjo me-launching program Sidoarjo Zero
Waste di gedung serbaguna GOR Delta tadi malam (21/2). Lewat program tersebut, Sidoarjo
meneguhkan diri sebagai kota pertama di Indonesia yang siap bebas dari sampah.
Komitmen itu melibatkan anak muda. Dalam launching tersebut, ribuan anak muda memadati gedung
yang digunakan arena basket tersebut. Hadir pula Bupati Saiful Ilah bersama Wakil Bupati Nur Ahmad
Syaifuddin.
Bupati Saiful Ilah mengatakan, Sidoarjo Zero Waste adalah program yang sangat bagus. Dia sangat
mendukung kegiatan yang baru pertama dilakukan itu. Saatnya anak muda ikut berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut. ”Generasi muda harus menjadi pelopor dalam memerangi sampah. Mereka tidak boleh
hanya diam ketika melihat lingkungannya kotor,” terang dia.
Selama ini, banyak orang yang hanya bisa mengeluh dan menyalahkan pemerintah. Ketika sampah
menumpuk, mereka hanya mengomel. Kerjanya hanya berkeluh kesah. Menurut ayah empat anak itu,
budaya tersebut harus diubah. Bukan saatnya lagi warga Sidoarjo hanya mengeluh. ’’Terutama anak
muda. Mereka harus berada di garda paling depan untuk mengajak masyarakat,’’ kata dia
http://www.indopos.co.id/2016/02/tujuan-kantong-plastik-berbayar-untuk-kurangi-
limbah-plastik.html
Saat ini pelaksanaan ketentuan itu masih uji coba. Jika tidak ada
masalah, ketentuan itu terus berlanjut, antara lain dengan akan diatur
berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(LHK).
Kesepakatan tersebut diperoleh usai Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK) menggelar pertemuan dengan Badan
Perlindungan Konsumen Nasional(BPKN), Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), dan Aprindo.
Selama masa uji coba, kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey,
pemerintah, BPKN, YLKI, dan Aprindo sepakat bahwa pengusaha ritel
modern tidak lagi menyediakan kantong plastik secara cuma-cuma
untuk konsumen.
Hal itu tidak jadi soal karena beberapa anggota Aprindo memang sudah
menggunakan plastik jenis oxo biodegradable yang lebih mudah terurai.
Uji coba kantong plastik di Jakarta telah dilakukan sejak sebulan lalu
dan akan dievaluasi sebagai tindak lanjut untuk membuat regulasi ke
dalam peraturan gubernur (pergub) atau peraturan daerah (perda).
"Sebenarnya lebih praktis bawa tas sendiri misalnya yang besar. Mau
beli baju ataupun makanan cukup bawa satu tas jinjing," kata Tasya.
YLKI menyatakan kebijakan plastik berbayar pada sektor ritel modern itu
merupakan hal yang rasional.
Namun, Tulus menilai dengan nominal Rp 200 per kantong plastik belum
akan memberikan efek jera bagi konsumen untuk tidak menggunakan
kantong plastik. Oleh karena itu, dia mengharapkan kebijakan itu
dievaluasi secara rutin per 3 bulan.
Dana dari kantong plastik itu juga dipandang oleh YLKI, harus dikelola
secara independen atau melalui badan khusus yang dipakai untuk
kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan.
"Badan khusus ini bisa terdiri atas unsur pemeritah dan masyarakat atau
lembaga swadaya masyarakat. Setiap tahun harus diaudit. Jadi, dana
tersebut tidak boleh dikelola oleh ritel. Mereka hanya bertugas
pengumpul saja," katanya.
https://m.tempo.co/read/news/2016/03/03/090750150/plastik-berbayar-efek-jera-
pembeli-minimalkan-tas-kresek