Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air minum adalah kebutuhan utama bagi tiap makhluk hidup di muka
bumi ini. Air dapat ditampung di mana saja, mulai dari laut, sungai, danau,
sumur, dan lain sebagainya. Namun untuk lebih mudahnya air digunakan sebagai
alat pemuas dahaga, oleh manusia dibuatkanlah suatu tempat untuk menampung
air agar mudah disimpan dan dibawa ke mana saja.

Umumnya wadah yang digunakan untuk menampung air tersebut terbuat


dari plastik. Seperti yang kita kenal sekarang, sudah banyak merk botol plastik
yang dibuat untuk menampung air minum. Dan karena kebutuhan manusia akan
air minum tidak terbatas, maka semakin banyak pula dibuat botol-botol plastik
sebagai wadah air minum.

Pada akhirnya, hal tersebut membuat semakin menumpuknya sampah-


sampah botol plastik di muka bumi kita ini. Padahal, seperti yang kita tahu,
plastik adalah sampah anorganik yang sulit terurai. Untuk itu perlu dilakukan
pengolahan sampah-sampah tersebut untuk mengurangi tingkat pencemaran bumi
oleh tumpukan sampah plastik yang tidak dapat diuraikan alam. Sampah-sampah
tersebut dapat didaur ulang menjadi barang bernilai seni yang dapat
dimanfaatkan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud diadakannya kegiatan ini adalah sebagai wujud kepedulian
terhadap kelestarian alam dari pencemaran sampah anorganik. Khususnya yaitu
sampah botol plastik yang makin hari makin meningkat jumlahnya.
Adapun tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengurangi tingkat pencemaran tanah yang disebabkan oleh
meningkatnya sampah botol plastik
2. Untuk meningkatkan kreasi masyarakat dalam kegiatan mendaur ulang sampah
botol plastik
3. Untuk menanamkan rasa peduli lingkungan pada masyarakat

Laporan daur ulang sampah plastik Page 1


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak
atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan. Sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan


sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus
dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari :
1. Rumah tangga
2. Kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat
hiburan.
3. Fasilitas sosial : rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit,
klinik, puskesmas.
4. Fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman,
jalan,
5. Industri
6. Hasil pembersihan saluran terbuka umum seperti sungai, danau dan pantai.

2. Sejarah Plastik
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup
manusia. Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian
mobil dan alat-alat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan
digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak
berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan sebagai materi yang paling
banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100 berita kejadian pada
abad ini.

Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun


1862 di sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes

Laporan daur ulang sampah plastik Page 2


disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan
bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga
yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan
dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa
dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang digunakan.

Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat,
banyak gajah dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar.
Pada tahun 1866, seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan
bahwa seluloid bisa dibentuk menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola
biliar dari bahan ini untuk menggantikan gading gajah. Tetapi, karena bahannya
terlalu rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika saling berbenturan.

Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907


ketika seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland
mengembangkan resin cair yang ia beri nama bakelite. Material baru ini tidak
terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan
demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa berubah. Bakelite ini bisa
ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti kayu lunak.

Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite,


termasuk senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga
digunakan untuk keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk
membuat isolasi listrik.

Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan


oleh Louis Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia
mencari suatu cara untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara
mengamati ulat sutera. Namun, ada masalah dengan rayon temuannya ini yaitu
sangat mudah terbakar. Belakangan masalah ini bisa diatasi oleh Charles
Topham.

Laporan daur ulang sampah plastik Page 3


3. Pengertian sampah plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi
barang2 yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh
orang2 yang berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan
ringan, bungkus ditergen, botol air mineral dll.

Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis,
dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan
besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset.
Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi
bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat
dilunakkan kembali.

Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah


dalam bentuk thermoplastic.Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang
tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah
daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk
menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar
dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik
dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila
digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia, penggunaan bahan plastik
bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita
sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan
kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian
secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang
percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat
mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).

4. Jenis Jenis Plastik


1. PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk
membuat sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga
digunakan untuk salad dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat

Laporan daur ulang sampah plastik Page 4


makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags,
furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru.
2. HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur
ulang. Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli
motor, tempat mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal.
dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik.
3. Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC
mengandung khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins
diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer
dan botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat
jacketing, dan bungkus makanan cerah.
4. LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering
ditemukan dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil
pesawat milik maskapai, tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan
bahan bangunan.
5. PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer,
botol saus, dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan
untuk tempat cairan panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari
pertumbuhan jumlah program daur ulang kota yang kemudian lebih berbelok
tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.
6. PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam.
styrene itu ada di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak
kelompok environental. Styrene telah diklaim oleh banyak anti-waste dan
kelompok kesehatan bahwa polystyrene dapat melepaskan toksin ke dalam
makanan.
7. Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan
Resins yang cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung
sejumlah plastik. "Lainnya" adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod,
DVD, kacamata hitam, Anti-peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak
mudah untuk didaur ulang, namun dapat dilakukan.
8. SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat
diklasifikasikan dengan jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun
sangat ramah lingkungan. Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba.

Laporan daur ulang sampah plastik Page 5


Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial
dimana-mana.

5. Dampak Limbah Plastik Bagi Lingkungan


Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta
aktivitas lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan.
Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering
disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan
lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan
makhluk hidup lainnya.

Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu
lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan
bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih
dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah
pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga
prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;

Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang
keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai.
Dalam sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini
tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi
limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini
dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang
ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan
baku yang baru.

Permasalahan limbah plastik di Indonesia telah memasuki tahap yang sangat


mengkhawatirkan. Diperkirakan lebih dari 100 miliar kantong plastik digunakan
oleh masyarakat tiap tahunnya dan kebanyakan limbah plastik tersebut tidak
dikelola atau diolah secara benar. Limbah plastik sangat sulit sekali terurai secara
sempurna oleh tanah karena prosesnya membutuhkan waktu yang lama.

Laporan daur ulang sampah plastik Page 6


Partikel hasil uraian plastik juga beresiko mencemari lingkungan.
Pencemaran lingkungan akibat limbah plastik akhirnya menjadi sebuah
konsekuensi yang harus ditanggapi serius terutama oleh masyarakat sebagai
pihak yang sangat berperan dalam permasalahan ini.

Plastik merupakan benda anorganik dan non-biodegradable yang terbuat dari


bahan-bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Bahan-bahan kimia inilah
yang membuat limbah plastik berbahaya bagi kelestarian lingkungan. Limbah
plastik mengandung Polychlorinated Biphenyl atau PCB sehingga membuat
limbah plastik sulit terurai. Selain itu jika limbah plastik termakan oleh hewan
dan tanaman maka hewan dan tanaman tersebut beracun sehingga berbahaya bagi
keberlangsungan rantai makanan.

Limbah plastik yang terurai di dalam tanah akan menghasilkan partikel-


partikel yang bisa mencemari air dan tanah. Tanah menjadi tidak subur karena
banyak hewan pengurai, misal cacing tanah yang terbunuh akibat partikel-
partikel tersebut, air di dalam tanah tidak bisa mengalir lancar, dan menghalangi
sirkulasi udara di dalam tanah. Limbah plastik juga berperan dalam pemanasan
global sehingga terjadi perubahan iklim yang ekstrem. Sejak dari proses produksi
plastik sampai dengan pembuangan, plastik telah menghabiskan banyak energi
dan mengemisi gas rumah kaca ke astmosfer dan penipisan lapisan ozon.

Limbah plastik yang dibuang sembarangan, misalnya di sungai akan


membuat banjir karena sungai dangkal akibat tumpukan limbah plastik. Jika
limbah plastik dibakar juga akan menghasilkan gas karbondioksida sehingga
mengakibatkan polusi pada udara dan pemanasan global.

6. Pengolahan Limbah Plastik


Plastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia.
Kemajuan teknologi plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat.
Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar.
Material plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya
yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat.

Laporan daur ulang sampah plastik Page 7


Segala keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan
dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Akibatnya jumlah produk plastik
yang akan menjadi sampah pun terus bertambah. Limbah plastik yang umum
ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain botol minuman dan
deterjen yang termasuk jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di
TPA terus menumpuk karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual
yang rendah. Kantong-kantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya
akan terus menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan.

Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya
mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama masih diijinkan untuk
digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah
kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang dan jika diolah
dengan benar dapat menjadi sumber daya. Pengembangan proses pengolahan
kantong plastik dilakukan melaui eksperimentasi untuk membuka peluang
pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana, murah, dan
nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik kantong
plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi sehingga
dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.

Berbagai macam dampak limbah plastik tersebut tentunya akan membawa


ancaman lebih besar jika tidak segera diatasi. Terdapat berbagai macam cara
untuk mengatasi limbah plastik, diantaranya yaitu reuse, reduce, dan recycle
limbah plastik.

Penggunaan atau pemanfaatan kembali limbah plastik (reuse) dapat menjadi


salah satu upaya pengelolaan limbah plastik secara benar sekaligus hemat biaya,
waktu, energi, dan sumber daya. Limbah plastik tersebut digunakan lagi sesuai
dengan fungsi sebelumnya atau dengan fungsi yang berbeda. Pilih barang plastik
yang masih bisa digunakan dan jangan gunakan barang plastik yang sekali pakai
(disposable).

Reduce yaitu upaya pengurangan penggunaan material-material atau bahan-


bahan yang dapat menghasilkan limbah plastik, misalnya hindari penggunaan

Laporan daur ulang sampah plastik Page 8


barang atau benda yang sekali pakai, pilih barang atau benda yang dapat didaur
ulang, dan yang dapat diisi ulangi. Sedangkan recycle atau daur ulang merupakan
upaya mengatasi limbah plastik dengan cara mengolah kembali limbah plastik
sehingga memiliki banyak fungsi dan bernilai ekonomis. Proses daur ulang pada
limbah plastik biasanya dimulai dari pengumpulan sampah, penyortiran sampah,
pembersihan sampah, kemudian proses pengolahan atau produksi untuk menjadi
material baru. Untuk bisa didaur ulang limbah plastik harus memenuhi beberapa
persyaratan terlebih dahulu, misalnya limbah bersifat homogen, sudah berbentuk
sesuai dengan kebutuhan, tidak teroksidasi, dan tidak terkontaminasi.

Biasanya daur ulang pada limbah plastik dilakukan oleh industri. Saat ini
80% lebih jenis limbah plastik bisa didaur ulang walaupun terdapat penggunaan
zat tambahan agar material hasil daur ulang lebih berkualitas.

Bahaya limbah plastik bisa diminimalisasi jika kita semua ikut berperan aktif
dalam mengelola limbah plastik dengan baik dan benar, misalnya dengan cara
menerapkan prinsip 3R (reuse, reduce, dan recycle) dalam kehidupan sehari-hari.

Laporan daur ulang sampah plastik Page 9


BAB III
METODE PRAKTIKUM

a. Jenis Praktikum
Jenis praktikum yang kami lakukan yaitu daur ulang botol plastik
menjadi tempat pensil

b. Waktu dan lokasi


Hari/ tanggal : Minggu, 17 mei 2014
Waktu : 10.00 wita – selesai
Tempat : jln Racing Centre

c. Prosedur kerja
o Alat dan Bahan
Alat :
1. Pisau
2. Kuas
3. Spidol
4. Pompa/ semprot nyamuk
Bahan :
1. Botol
2. Cat
3. lem

o Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Potong bagian bawah botol sebagai wadah dan penutupnya
3. Potong memanjang bagian botol, yang tersisa ± 15 cm sebagai
pengait
4. Berikan lubang pada sisi botol untuk pengait dan lem
5. Cat botol dengan dasar warna putih
6. Setelah kering dibuat pola pada botol, untuk motif botol disemprot
cat warna biru
7. Setelah itu dilukis sesuai gambar yang diinginkan dan dikeringkan

Laporan daur ulang sampah plastik Page 10


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL

Laporan daur ulang sampah plastik Page 11


B. PEMBAHASAN

Pada praktikum mendaur ulang sampah plastik, kami mengambil bahan


dasar dari sampah botol plastik dan di daur ulang menjadi tempat pensil. Botol
tersebut kami hias dengan cat agar terlihat lebih menarik. Seperti itulah kami
memanfaatkan botol-botol bekas. Selanjutnnya botol yang kami buat menjadi
tempat pensil dapat langsung di pergunakan secara intensif. Semoga pemanfaatan
barang bekas ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Akhir-akhir ini, limbah plastik bekas botol minuman di sekitar kita


semakin meningkat. Bertambahnya jumlah sampah menyebabkan dampak yang
cukup buruk kepada lingkungan. Sampah dalam bentuk plastik cukup susah
diuraikan. Penelitian menunjukkan bahwa sampah plastik akan terurai dalam
jangka waktu 50 juta tahun. Bayangkan, apabila hal ini tidak ditangani maka
bumi akan menjadi kjokenmodinger alias tempat tinggal yang terbentuk dari
sampah dan barang tidak berguna.

Berdasarkan hal yang telah terurai sebelumnya, sudah seharusnya ada


suatu cara untuk mengolah atau memanfaatkan limbah plastik bekas ini. Dalam
pengolahannya, kita dapat memikirkan aspek ekonomisnya pula, agar kita terpicu
untuk terus merecycle alias mendaur ulang limbah botol plastik bekas untuk
menyelamatkan eksistensi kebersihan bumi tercinta ini.

Laporan daur ulang sampah plastik Page 12


BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Botol bekas yang kami cari dapat kami manfaatkan secara maksimum.
Botol bekas ini kami buat menjadi sebuah tempat pensil. Botol tersebut kami hias
dengan cat agar terlihat lebih menarik. Seperti itulah kami memanfaatkan botol-
botol bekas. Selanjutnnya botol yang kami buat menjadi tempat pensil dapat
langsung di pergunakan secara intensif. Semoga pemanfaatan barang bekas ini
dapat bermanfaat untuk kita semua.

B. SARAN
Kegiatan ini dapat menanamkan rasa peduli lingkungan dalam diri
masyarakat. Menyadarkan akan bahayanya sampah anorganik seperti botol
plastik karena dapat menyebabkan pencemaran tanah, sehingga dilakukan
kegiatan mendaur ulang sampah-sampah tersebut untuk mengurangi beban bumi
dalam menguraikan sampah anorganik.

Laporan daur ulang sampah plastik Page 13


DAFTAR PUSTAKA

http://shoreaaugustaa.blogspot.com/2013/12/makalah-daur-ulang-sampah-
plastik.html
http://gittaers.blogspot.com/2011/06/laporan-pembuatan-daur-ulang-botol.html
http://miftha.pun.bz/makalah-pengolahan-libah-plastik.xhtml
http://yulianalecturechemistry.blogspot.com/2013/12/makalah-pengolahan-
sampah-plastik.html
http://dwipeyana.blogspot.com/2012/11/daur-ulang-botol-plastik_20.html

Laporan daur ulang sampah plastik Page 14

Anda mungkin juga menyukai