Anda di halaman 1dari 28

STUDY TOUR DI YOGYAKARTA

Karya Tulis Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

(IX A)

Oleh kelompok 1

1. Galih Edfanino (11)


2. Muhammad Dita Adihasta (19)
3. Muhammad Maulana Rizky (21)
4. Raditya Irawan (24)
5. Zidana Himam Ala’i (34)

SMP N 1 JEKULO KUDUS


Alamat: Jl. Raya Kudus-Pati, Kecamatan Jekulo. Telp (0291) 436395 Kudus
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Berjudul : STUDY TOUR DI YOGYAKARTA


Karya tulis ini disetujui oleh pembimbing karya tulis dan di sahkan oleh
kepala sekolah SMP N 1 JEKULO pada
Tanggal : Oktober 2022

Kepala Sekolah SMP N 1 JEKULO Pembimbing

Damiri, S.Pd., M.Pd. Hidayatun Istiqomah, S.Pd


NIP : 19630412 198703 1 012 NIP : 19700322 199802 2 001

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1. Tanggung jawab bila dirimu memang melakukan kesalahan.
2. Di setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
3. Menyerah hanya untuk orang yang kalah.
4. Gagal berasal dari takut yang tidak dilawan.
5. Jangan memulai jika ada keraguan.
6. Hal kecil yang terus dilakukan, akan menjadi kebiasaan.
7. Tetap berada di luar zona nyaman, agar dapat menjadikan pribadi yang lebih
hebat dalam menangani masalah di kehidupan.
8. Ambil risiko, bermimpi lebih besar, dan berharap besar.
9. Mengalah bukan berarti menyerah.
10. Jangan mudah atau cepat ketika menyimpulkan suatu keadaan.

iii
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kami persembahkan untuk:
1. Ayah, Ibu, Dan kakak yang telah mengizinkan dan membiayai sehingga kami
bisa berangkat dalam program Study Tour di Yogyakarta ini.
2. Bapak Damiri, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP N 1 JEKULO
KUDUS.
3. Bu Dra. Istikomatul Munziati selaku Wali kelas 9A yang sudah membantu
membimbing kelas kami, 9A.
4. Bu Hidayatun Istiqomah, S.Pd. selaku Pembimbing karya tulis dan guru
Bahasa Indonesia di kelas 9A, yang sudah membimbing dalam pembuatan
karya tulis ini hingga kami bisa menyelesaikan karya tulis ini.
5. Bapak Ibu guru SMP N 1 JEKULO KUDUS yang sudah mengajar dan
mendidik kami sampai sekarang.
6. Teman teman kelompok (Galih; Dita, biasa disebut Atta; Maulana Rizky,
biasa dipanggil Rizky; Radit; dan Zidan) dan seluruh teman seperjuangan
yang kami sayangi.
7. Adik-adik kelasku yang selalu mendoakan agar penulisan karya tulis ini
berjalan dengan lancar.
8. Pembaca yang budiman, yang telah membaca karya tulis ini sampai habis

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah


SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya sehingga kami masih dalam
keadaan sehat Walafi’at dan juga dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini
dengan mudah dan lancar.
Karya tulis ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Selain itu, kami berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan.
Terselesaikannya laporan Karya tulis ini tak lepas dari bantuan banyak
pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih setulus tulusnya kepada:
1. Ibu Dra. Istikomatul Munziati, sebagai wali kelas IX A,
2. Ibu Hidayatun Istiqomah, S.Pd. selaku guru pembimbing dalam
pembuatan karya tulis, dan
3. Kepada tim kelompok yang sudah kompak dalam pengerjaan karya
tulis ini.
Kami sadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari kata baik atau
sempurna. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang menginspirasi kami
kepada semua pembaca guna menjadi referensi agar penulis bisa menciptakan
karya tulis ilmiah yang lebih baik untuk kedepannya.
Semoga tersusun nya laporan karya tulis ini, kami berharap agar laporan
ini bisa memberi manfaat dan bagi para pembaca.

PENYUSUN

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................. 4
1.4 Manfaat Penulisan................................................................ 5
1.5 Metode Penulisan................................................................. 6
1.6 Sistematika Penulisan........................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN................................................................... 8
2.1 Museum Merapi................................................................... 8
2.2 Heha Sky View....................................................................10
2.3 Malioboro.............................................................................11
2.4 Tebing Breksi.......................................................................12
2.5 Sendratari Ramayana...........................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................18
3.1 Kesimpulan..........................................................................18
3.2 Saran saran...........................................................................19

DAFTAR PUSAKA..........................................................................21
LAMPIRAN – LAMPIRAN..............................................................22

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program STUDY TOUR sendiri adalah salah satu kegiatan belajar di
luar ruangan yang bertujuan untuk menambah wawasan. Jika biasanya belajar
di kelas, maka dengan Study Tour siswa/i akan lebih aktif, lebih bisa
mengexplore pelajaran yang lebih nyata. Tempat tujuan STUDY TOUR lebih
ketempat sejarah seperti museum, tempat budaya, tempat seni, teater, tempat
iptek, dll.
Pada kesempatan kali ini sekolah kita, SMP N 1 JEKULO KUDUS
mengadakan Program Sekolah, yaitu Program Study Tour yang berdestinasi di
Yogyakarta. Di Yogyakarta, SMP kita sendiri ada tujuan/objek rekreasi yang
kita datangi sesuai dengan yang sudah direncanakan oleh pihak sekolah SMP
N 1 JEKULO. Tempat objek tersebut antara lain:
• Tebing Breksi
• Museum Merapi
• Sendratari Ramayana
• Heha Sky View
• Malioboro

Yogyakarta atau lebih sering dikenal sebutan “Jogja” adalah kota


sebagai ibu kota dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek-objek
pariwisata yang ada di Yogyakarta pun sangat mengesankan. Tak heran
banyak turis, baik domestik maupun mancanegara yang singgah di kota yang
fantastis ini.

1
Perihal tentang latar belakang, kegiatan Program Study Tour ini
dilatar belakangi oleh Program Sekolah yang dilakukan satu tahun sekali,
dimana semua Siswa/i SMP N 1 JEKULO diharuskan dan wajib untuk diikuti.
Didalam Program Sekolah ini ada sangkut pautnya dengan tugas, khususnya
sebagai pemenuhan syarat untuk di bidang mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Tidak di mata pelajaran Bahasa Indonesia saja, melainkan di mata pelajaran
lainnya juga. Selain itu, dengan adanya Program Study Tour ini juga
diharapkan agar bisa menjadi letak menambah wawasan dan pengetahuan di
daerah Yogyakarta. Jadi selain kita bisa bersenang-senang, kita juga bisa
sambil melihat dan belajar.

2
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari Karya Tulis berjudul Study Tour di
Yogyakarta ini adalah sebagai berikut:
 Dimana letak alamat lengkap obyek wisata tersebut?
 Bagaimana sejarah yang terjadi pada obyek wisata itu?
 Apakah ada peninggalan sejarah yang ada pada obyek wisata tersebut?
 Bagaimana kondisi / keadaan obyek yang ada di dalam Study Tour ini?
 Apa saja yang terdapat di dalam obyek wisata tersebut?
3

1.3 Tujuan Penulisan


 Sebagai pemenuhan syarat tugas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
 Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
 Dapat memberikan pengalaman kepada siswa/i.
 Dapat membiasakan siswa/i untuk belajar secara langsung mengenal
tempat-tempat bersejarah dan budaya setempat.
 Sebagai bentuk pemaparan terhadap suatu ide, untuk menghasilkan karya
tulis ilmiah.
 Sebagai ajang rekreasi setelah PTS.
4

1.4 Manfaat Penulisan


 Bagi kami (Penulis)
a. Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kami untuk
menjelaskan tentang apa saja yang terdapat di obyek wisata yang
berdestinasi di Yogyakarta.
b. Karya tulis ini diciptakan dan diharapkan berguna untuk berlatih
menghasilkan karya ilmiah.
c. Mengimplementasikan teori dan ilmu yang telah didapat lewat study
tour melalui karya tulis ini.

 Bagi pihak lain


a. Karya tulis ini diharapkan berguna sebagai bahan evaluasi
pengembangan analisis obyek wisata pada umunya, dan Yogyakarta
pada khusus nya.
b. Diharapkan bermanfaat bagi pembaca untuk mempelajari, dan
menganalisa dengan baik yang berhubungan dengan penulisan karya
tulis ini.
5

1.5 Metode Penulisan


Metode penulisan dengan teknik pengumpulan data
a. Survey
Teknik pengumpulan ini bersifat survey. Dalam arti, informasi
yang didapatkan berasal dari obyek wisata dan disusun berdasarkan hasil
observasi yang kami peroleh. Penulisan ini diusahakan saling terkait antar
satu sama lain dan sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas.

b. Literatur
Sumber atau acuan lain yang kami jadikan sebagai pelengkap data
kami yaitu melalui artikel atau jurnal ilmiah dengan bidang yang sama
akan sangat membantu sebagai sumber literatur untuk karya tulis yang
sedang kami kerjakan.

c. Kepustakaan
Selain survey dan literatur, kami juga menggunakan metode
kepustakaan. Melalui kepustakaan, kami pelajari berbagai buku referensi
yang bersangkutan dengan pembuatan karya tulis. Dengan hal itu, bisa
membantu dan meringankan kami dalam pembuatan karya tulis ini.
6
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun penulisan sistematika dalam laporan yang kami buat. Antara lain
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Metode Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
1
2
2.1 Museum Merapi
2.2 Heha Sky View
2.3 Malioboro
2.4 Tebing Breksi
2.5 Sendratari Ramayana

BAB III PENUTUP


1
2
3
3.1 Kesimpulan
3.2 Ssran saran
4
5

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Museum Merapi

Museum Gunung Merapi merupakan salah satu destinasi wisata


sejarah yang berada di Jln. Boyong, Dusun Banteng, Hargobinangun,
Pakem, Kabupaten Sleman, DIY. Museum gunung Merapi dibangun sejak
tahun 2005 dengan kerjasama Kementrian Energi dan Sumber Daya
Mineral, Pemerintah Provinsi Yogyakarta, dan Pemerintah Kabupaten
Sleman. Museum ini dibuka secara umum dan diresmikan oleh Purnomo
Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. pada tanggal 1
Oktober 2009. Gunung Merapi dibangun untuk merekam gunung berapi
paling aktif di Indonesia. Selain itu sarana untuk pembelajaran mengenai
gunung-gunung berapi aktif yang ada di dunia. Di museum ini kita juga
dapat mempelajari banyak hal tentang Gunung Merapi serta proses
bagaimana terjadinya gunung berapi meletus. Suasananya sangat sejuk,
dan memiliki arsitektur bangunan yang khas.
Di Museum Gunung Merapi kita dapat mempelajari banyak hal
mengenai Gunung Merapi dari berbagai sisi, baik dari sisi legenda atau
mitos, kearifan lokal, sejarah panjang letusan Gunung Merapi, sampai
melihat sisa-sisa efek dahsyat letusan yang masih tersisa. Indonesia berada
di batasi oleh ring of fire vulkanik, sehingga adanya Museum Gunung
Merapi sangat tepat sebagai cara memberikan pemahaman kepada
masyarakat.

Ketika kita memasuki Museum Gunung Merapi disambut oleh


miniatur Gunung Merapi dengan ukuran yang besar. Sedangkan di
ruangan yang lain, kita akan menemukan display / pajangan tipe letusan
gunung api. Museum Gunung Merapi ini memiliki koleksi sangat lengkap,
bahkan ada juga sisa barang yang terselamatkan dari letusan Gunung
Merapi yang terjadi pada tahun 2006 lalu.

Koleksi yang ada di Museum Gunung Merapi, diantaranya:

 Batuan Gunung Merapi sejak tahun 1930,


 Koleksi foto-foto Gunung Merapi dari zaman ke zaman,
 Peralatan Pemantau aktivitas Gunung Merapi,
 Sampel batu bom (volcanic bomb),
 Display letusan dan erupsi Merapi,
 Lorong peraga simulasi LCD,
 Peraga simulasi tsunami, dan
 Peraga simulasi gempa.
9

2.2 Heha Sky View

Heha Sky View adalah Restoran, kafe & kios kuliner kaki lima di
atap terletak di lebih dari 3 lantai berpemandangan kota dan pedesaan.
Terletak di Gunung Kidul, Yogyakarta. Lebih tepatnya di kawasan Bukit
Bintang, Jalan Dligo, Patuk No.2, Desa Patuk, Kecamatan Patuk. Awal
mulanya Heha Sky View ini adalah restoran berlantai 3. Sekarang Heha
Sky View lebih dikenal sebagai lokasi wisata ini berisi beragam spot foto.

Daya tarik dari HeHa Sky View ini adalah pemandangan Kota
Jogja saat malam hari, dimana gemerlap lampu Kota Jogjakarta dapat kita
jumpai di kawasan ini. Selain menawarkan view nuansa Kota Jogja saat
malam hari, HeHa Sky view juga di desain dengan beberapa wahana spot
foto seperti dek gardu atau teras kaca, patung tiga dimensi, balon udara
yang initinya memiliki nuansa yang romantis. Namun sayang nya kita
mendapati jadwal di sore hari, sehingga kita tidak/belum bisa merasakan
indahnya suasana malam hari di HeHa Sky View.

Ketika kita memasuki Heha View Sky kita akan langsung disuguhi
spot Love Box. Kita dapat menulis perasaan cintanya di kertas lalu
digembok /kunci. Jalan menuju restoran juga indah seperti jembatan
melayang yang dapat kita gunakan untuk melihat pemandangan. Ada pula
spot foto di kawasan Heha Sky View yang dimana cukup membayar Rp
30.000 Sekali foto.

10

2.3 Malioboro

Kota Malioboro adalah daerah Yogyakarta yang memiliki wisata


populer Indonesia. Kita bisa menemukan kenangan di setiap sudut kota
Yogyakarta. Tidak hanya menikmati wisata di Jalan Malioboro pada siang
hari saja tetapi pada malam hari juga dengan pemandangan malam yang
sangat indah. Suasananya yang meriah dan mengesankan di malam hari.

Di kawasan Malioboro terdapat ciri khas arsitektur utama yaitu


jawa, china, eropa dan islam. Arsitektur eropa diwakili oleh bagunan
seperti gedung agung, benteng Vrederburg. Kawasan pecinan bisa ditemui
di sekitar Ketandan. Arsitektur jawa terdapat di kompleks kepatihan. Jalan
Malioboro terkenal dengan pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan
khas Jogja dan warung lesehan di malam hari yang menjual kuliner Jogja
seperti gudeg. Jalan ini juga terkenal sebagai tempat berkumpul para
seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka seperti
bermain musik, melukis.

Beberapa tempat yang terdapat Jalan Malioboro yaitu salah satu


nya titik nol kilometer Jogja. Persimpangan titik nol kilometer terletak di
depan alun-alun utara. Dengan suasananya yang dipenuhi dengan
keramaian dan keindahan kota Yogyakarta di daerah ini sangat menghibur.
Beberapa gedung-gedung tua yang bisa kita temukan di sana adalah seperti
kantor pos, Bank Indonesia dan gedung BNI yang letaknya berdekatan
dengan jalur ke Keraton. Sedangkan di sebelah utaranya Jalan Malioboro,
di mana jalan ini sebagai jalan utama.

11

2.4 Tebing Breksi

Tebing Breksi merupakan tempat wisata yang berada di wilayah


Kabupaten Sleman. Berada di sebelah selatan Candi Prambanan dan
berdekatan dengan Candi Ijo serta Kompleks Keraton Boko. Lokasi
tepatnya berada di Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY.
Sebelum menjadi tempat wisata, Tebing Breksi ini merupakan tempat
penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh
masyarakat sekitar. Di lokasi penambangan terdapat tempat-tempat
pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi
bangunan.

Tebing Breksi memiliki pesona tersendiri yang membuatnya


populer dan banyak dikunjuni. Beberapa seniman lokal memberikan
sentuhan artistik pada dinding tebing, yakni dengan memberikan ukiran
seni berbentuk relief dan patung dari cerita pewayangan. Pemandangan
dinding tebing dengan ornamen patahan juga memberi daya tarik
tersendiri. Tebing ini sudah terbentuk jutaan tahun lalu.
Berwisata di Tebing Breksi kita bisa menyesuaikan jenis
transportasi, Selain keindahan tebing, juga dapat melengkapi wisata
dengan naik jeep yang ditawarkan di kawasan ini dengan harga Rp310.000
per jeep maksimal 4 orang.

12

2.5 Sendratari Ramayana

Sendratari Ramayana Prambanan merupakan sebuah pertunjukan


yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog, diangkat dari cerita
Ramayana dan dipertunjukkan di dekat Candi Prambanan di Pulau Jawa,
Indonesia. Sendratari Ramayana Prambanan merupakan sendratari yang
rutin mementaskan Sendratari Ramayana sejak 1961. Cerita Ramayana
adalah perjalan Rama dalam menyelamatkan istrinya Sita (biasa disebut
Sinta) yang diculik oleh raja Negara Alengka, Rahwana.

Kondisi panggung Sendratari Ramayana tersebut membuat tegang.


Bentuk panggung berupa persegi, penonton berada di pinggir, yakni
mengelilingi panggung menyerupai 180° lingkaran. Terdapat pula sorot
lampu untuk menyoroti panggung, pemain, dll di setiap sisi.

Ketika dimulai, dipukullah gong dan kendang, seketika itu suasana


semakin membuat tegang dan mengesankan. Berikut cerita Ramayana
berdasarkan yang sudah kami tonton waktu pertunjukan langsung:
Negeri Mantili dipimpin raja Prabu Janaka mernpunyai Putri
Cantik Jelita bernama Dewi Shinta. Untuk menentukan calon suami,
diadakan sayembara. Akhinyaa sayembara dimenangkan Putra Mahkota
kerajaan Ayodya bernama Rama Wijaya. Prabu Rahwana Raja
Alengkadiraja sangat menginginkan memperistri Dewi Widowati. Setelah
melihat Dewi Shinta, Rahwana menganggap bahwa Shinta adalah seorang
titisan Dewi Widowati yang selama ini dicari-cari.

13

Rahwana kerajaan Alengka mengadakan pasewakan Agung


dihadiri oleh Kumbakarno, Indrajid dan Patih Prahasta, serta rakyat.
Mereka menanti titah Raja Alengka. Namun tiba-tiba datang Sarpakenaka
(adik Rahwana Raja. Ia menangis minta pertolongan karena diperdaya
oleh satria di hutan Dandaka), melaporkan ada wanita cantik bersama
satria tersebut. Mendengar laporan itu, Rahwana marah, dipangilnya
Kalamarica untuk ikut bersamanya membunuh serta mencari wanita
dimaksud.

Rama Wjaya Putra Mahkota Kerajaan Ayodya bersama Shinta


istrinya dan disertai Leksmana adiknya, Sedang dalam pengembaraan
sampai di hutan Dandaka. Rahwana melihat Shinta timbul niat untuk
memiliki, maka dicarilah akal yaitu dengan mengubah seorang
pengikutnya yang bemama Marica menjadi seekor Kijang Kencana untuk
menggoda. Melihat keelokan kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk
menangkapnya. Rama berusaha mengejar kijang tersebut dan
meninggalkan Shinta. Bersama Leksmana. Shinta sangat cemas di
karenakan Rama lama belum kembali. Shinta menyuruh Leksmana untuk
mencari Rama. Sebelum meninggalkan Shinta, Leksmana melingkarinya
dengan Lingkaran magis untuk menjaga keselamatan Shinta. Rahwana
yang telah mengetahui Shinta telah ditinggal seorang diri berusaha untuk
menculiknya, akan tetapi maksud tersebut gagal karena lingkaran magis
yang dibuat Leksmana. Rahwana mencari akal dengan merubah dirinya
menjadi Brahmana tua. Ketika Shinta mendekati untuk memberikan
sedekah dan telah keluar dari lingkaran, maka ditariklah Shinta dan dibawa
terbang ke Alengka.

14

Dalam pengejaran akhimya kijang dipanah Rama. Ternyata kijang


tersebut berubah menjadi Raksasa Kalamarica, sehingga terjadilah perang
dengan Rama. Marica akhimya terpanah oleh Rama. Leksmana menyusul
Rama, mengajak untuk segera menemui Shinta. Perjalanan Rahwana
membawa Shinta ke Alengka terhambat oleh seekor burung Garuda
bemama Jatayu. Jatayu ingin menolong Shinta yang dikenalinya sebagai
Putri Prabu Janaka sahabatnya, dalam peperangan tersebut Jatayu dapat
dilumpuhkan Rahwana. Karena Rama dan Leksmana tidak menemui
Shinta ditempat semula, maka dicarinya Shinta. Dalam perjalanannya
bertemu dengan Jatayu dalam Keadaan luka parah.

Rama mengira Jatayu yang menculik Shinta. Jatayu akan dibunuh


oleh Rama, namun dapat dicegah oleh Leksmana. Setelah Jatayu
menceritakan keadaan yang sebenamya maka Jatayu mati dengan iringan
Rama dan Leksmana. Dalam kesedihannya datanglah seekor kera putih
bernama Hanuman yang diutus pamannya Sugriwa untuk mencari dua
orang satria yang dapat mengalahkan Subali. Sugriwa tidak dapat
mengalahkan Subali kakaknya yang sangat saktim yang telah merebut
Dewi Tara kekasih Sugriwa. Akhimya Rama membantu Sugriwa
mengalahkan Subali.

Subali, Dewi Tara dan Anggada putranya sedang bercengkrama


dikejutkan dengan tantangan Sugriwa sehingga peperangan tidak dapat
dihindari. Berkat bantuan Rama, Sugriwa berhasil mengalahkan Subali,
kemudian Sugriwa bertemu kembali dengan Dewi Tara Karena jasa baik
Rama, Sugriwa membantu Rama untuk mencari Dewi Shinta istrinya
Untuk itu Hanuman diutus mencari dan menyelidiki Negeri Alengka.

15

Di dalam kerajaan Alengka, Trijata kemenakan Rahwana sedang


menghibur Shinta. Tiba-tiba Rahwana datang untuk membujuk Shinta agar
mau menjadi istrinya Namun bujuk rayu Rahwana ditolak, sehingga
Rahwana bemaksud untuk membunuhnya, tetapi berhasil dicegah. Trjata
meminta Rahwana untuk bersabar dan Trijata menyanggupi untuk
menjaga Shinta. Didalam kesedihannya, Shinta dikejutkan dengan
tembang yang dibawakan oleh kera putih Hanuman. Setelah kehadirannya
diketahui Shinta, segera Hanoman menghadap untuk menyampaikan
maksud kehadirannya sebagai utusan Rama. Setelah selesai menghadap
Shinta, Hanuman segera ingin mengetahui kekuatan kerajaan Alengka.
Maka irusaklah keindahan taman kerajaan.

Akhimya Hanuman tertangkap oleh Indrajid, putra Rahwana,


kemudian dibawa menghadap Rahwana. Karena marahnya Hanuman akan
dibunuh, tetapi dicegah oleh kumbakama, ia tidak setuju dengan tindakan
kakaknya. Karena dianggap Kumbakarna menentang, maka diusirlah dari
kerajaan Alengka. Akhimya Hanuman dijatuhi hukuman dengan dibakar
hidup-hidup, tetapi Hanuman bukannya mati, bahkan dengan api tersebut
Hanuman membakar kerajaan Alengka setelah itu ia kembali menghadap
Rama.

Setelah mengutus Hanuman, Rama Wijaya beserta kera-kera


berangkat untuk membendung samudra sebagai jalan menuju Alengka.
Selesai membendung, datanglah Hanuman melaporkan tentang keadaan
serta kekuatan bala tentara Alengka. Mendapat laporan Hanuman, Rama
Wijaya merasa gembira dan diutuslah Hanuman, Anggodo, Anila dan
Jembawana untuk memimpin prajurit menyerang Alengka.

16

Bala tentara sedang berjaga-jaga di tepi batas kerajaan, tiba-tiba


diserang prajurit kera, maka terjadilah perang campuh yang sangat ramai.
Kumbakama bertindak sebagai senopati menghadapi Rama Wijaya. Dalam
peperangan tersebut Indrajid dan Kumbakarna gugur di palagan. Rahwana
gugur terkena panah Pusaka Rama dan dihimpit Gunung Sumawan yang
dibawa Hanoman. Setelah Rahwana mati, dengan diantar Hanuman,
Shinta menghadap Rama. Tetapi Rama menolak karena menganggap
Shinta telah ternoda selama berada di Alengka. Maka Rama minta bukti
kepada Shinta untuk membuktikan kesuciannya, dengan sukarela Shinta
bakar diri. Karena kebenarannya, kesucian Shinta dan pertolongan Dewa
Api, Shinta selamat dari api. Setelah terbukti kesuciannya, Rama
menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia.
17

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelahh melakukan perjalanan Outing Class To Yogyakarta, Kami


merasa perjalanan Study Tour ini sangat menyenangkan. Berkesempatan
untuk melihat beragam budaya dan sejarah yang masih tersimpan baik di
Yogyakarta, banyak pengalaman yang bisa kami ambil. Dalam penulisan
laporan ini terdapat beberapa kesimpulan tentang perjalanan study tour
yang dapat kami sampaikan, yaitu:

 Dengan adanya kegiatan study tour, siswa/i dapat


memperoleh pengalaman belajar diluar sekolah.
 Study tour sebagai kegiatan untuk menempatkan kesadaran
siswa/i dalam perkembangan zaman yang serba modern
guna menghadapi globalisasi.

18

3.2 Saran Saran

Dalam pembuatan penyusunan llaporan ini, kami sebagai manusia


banyak terdapat kesalahan, untuk menyempurnakan laporan ini kami
memerlukan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan
mengisnpirasi, sehingga kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi dari yang
sebelumnya. Adapun saran yang bisa kami berikan untuk teman yang
mengikuti kegiatan Jogyakarta ini :

 Para siswa/i lebih kreatif lagi dalam mencari informasi dan


ilmu pengetahuan yang baru.
 Dengan diadakannya kegiatan study tour ke Jogjakarta ini
bisa diambil manfaatnya.
 Study tour hendaknya dijadikan sebagai pengembangan
bukan untuk senang-senang saja.
Dan yang dapat kami sampaikan saran kepada pengelola, yaitu:

 Daerah Jogja lebih dijaga dan dilestarikann


 Dengan adanya monumen di Jogja dapat menambah
wawasan akan sejarah bangsa Indonesia

19

Semoga ini bermanfaat bagi siapapun terutama untuk siswa/i SMP


N 1 JEKULO dan dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan.
Demikian penulisan hasil laporan study tour yang dilaksanakn pada
tanggal 14-15 September yang dilaksanakan di Yogyakarta – JawaTengah,
sehingga kami mengetahui beberapa obyek wisata yang seluruhnya dapat
kami tulis dalam bentuk laporan yang sederhana ini. Akhirnya dengan
terselesaikannya laporan ini dapat dijadikan bahwa acuan dan
pertimbangan bagi bapak ibu guru SMP N 1 JEKULO dan para pembaca,
juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan ini. Kami
sebagai pnulis mengucapkan banyak terima kasih. Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
20

DAFTAR PUSTAKA

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Gunung_Merapi
 https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/other/museum-
gunung-api-merapi/
 https://visitingjogja.jogjaprov.go.id/28369/museum-gunung-api-merapi/
 https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/other/heha-sky-
view/
 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro
 https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/other/malioboro/
 https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/other/tebing-
breksi/
 https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/wisata-ke-tebing-breksi-
makin-asyik-setelah-tahu-informasi-ini
 https://borobudurpark.com/event/763/

21

Anda mungkin juga menyukai