Anda di halaman 1dari 2

Ecobrick, solusi memperindah taman sekolah

Masalah Sampah (Plastik)


Permasalahan sampah di manapun, kapanpun selalu menjadi isu sentral lingkungan yang tidak
pernah selesai diperbincangkan.Hal ini dikarenakan masalah sampah sangat dekat dengan
kehidupan kita sehari-hari; sampah dihasilkan setiap saat dan paparan sampah tersebar di mana-
mana.

Seringnya aktivitas jajanan makanan berkemasan plastik yang dilakukan siswa di kantin dan
warung sekolah mendorong timbunan dan paparan sampah jenis kemasan plastik semakin
melimpah setiap harinya di sekolah. Begitu pula jika kita melihat secara luas permasalahan
sampah plastik di negara ini, ternyata penggunaan plastik di Indonesia merupakan sumber utama
penumpukan bobot sampah.

Terlebih plastik baru dapat diuraikan dalam waktu sekitar 1.000 tahun. Belum lagi,
pemusnahannya dengan cara dibakar hanya akan mempurburuk kesehatan saja karena zat dioksi
yang dihasilkannya tersebut.

Penanganan sampah tak semudah pengucapannya, karena kenyataannya memang sulit


menangani permasalahan sampah. Karena itu pula permasalahan sampah saat ini sudah naik
levelnya menjadi isu global yang mendunia.

Di sekolah komitmen untuk mengelola sampah secara efektif juga harus lebih intensif
dilaksanakan, karena sekolah sebagai wawasan wiyata mandala memiliki fungsi dan peran untuk
mendorong peserta didiknya memiliki sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sekolahnya.

Sebagai upaya mengatasi sampah kemasan plastik, khususnya di lingkungan sekolah SMAN 6
Pandeglang, melalui prinsip 3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan
Recycle (mendaur ulang) dengan cara yang simpel namun efektif. Salah satu program yang
dikembangkan adalah ecobrick.
Apa itu Ecobrick ?

Ecobrick merupakan bata ramah lingkungan yang dibuat dengan tujuan mengurangi paparan
sampah plastik. Ini merupakan salah satu program untuk meminimalisir sampah dengan media
botol plastic. Cara pembuatannya sangat mudah cukup dengan mengisi botol penuh dengan
sampah an-organik hingga benar-benar keras dan padat. Proses pembuatan ecobrick sangat
sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun, termasuk siswa dan guru dapat dengan mudah
melakukannya.

Program ecobrick ini sangat relevan untuk dikembangkan di sekolah-sekolah. Terutama bagi
sekolah-sekolah yang peduli lingkungan (adiwiyata), seperti SMAN 6 Pandeglang.

Manfaat Ecobrick

Dengan ecobrick, sampah-sampah plastik kemasan yang terpapar di sekolah akan tersimpan,
terjaga di dalam botol-botol ecobrick sehingga tidak perlu lagi dibakar, menggunung, tertimbun
dan lain-lain.

Bata-bata ecobrick dapat menjadi ruang-ruang hijau yang baik, seperti untuk kebun, taman
bermain, dan pembatas taman. Selain itu bata-bata ecobrick juga dapat dimanfaatkan untuk
membuat furniture modular, perabotan indoor, atau dirangkai seperti lego untuk menghasilkan
meja, kursi, tempat tidur, bangku dan banyak lagi. Selain itu ecobrick dapat menjaga bahan-
bahan plastik tersebut untuk terlepas CO-nya ke alam bebas, yang pada akhirnya secara skala
besar akan menjaga bumi ini dari pengaruh pemanasan global (global warming).

Ecobrick mampu memberikan manfaat baru bagi limbah plastik kemasan di lingkungan sekolah,
karena ecobrick adalah cara lain pemanfaatan sampah-sampah plastik tersebut selain
mengirimnya ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Selanjutnya dengan mengembangkan program ecobrick di sekolah diharapkan muncul kepekaan


dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam melaksanakan program ecobrick di
sekolah mungkin awalnya akan mengalami banyak tantangan dan hambatan, namun demikian
mulailah dengan semangat dan ketekunan, karena hal ini akan menjadi kebiasaan jangka panjang
yang akan dimulai oleh guru, siswa, dan warga sekolah.

Anda mungkin juga menyukai