Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PROJECT

SISTEM PENGELOHAN SAMPAH PLASTIK SECARA


ECOBRICK

Dosen Pengampu
Fauziah Nasution, M.Psi

Disusun Oleh :
KELOMPOK 14

1. Irna Khairani Siregar (0801182265)


2. Ulfa Khairani (0801182210)
3. Khairunnisa (0801183346)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmad, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas project kami yang berjudul “Sistem Pengelohan Sampah Plastik Secara
Ecobrick ”.
Tugas project ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Sosio Antropologi di
Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Tidak
lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Fauziah Nasution, M.Psi, selaku dosen mata
kuliah Sosio Antropologi dan juga kepada pihak-pihak terkait yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas projek kami ini bermanfaat untuk kita semua
serta dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan maupun inpirasi terhadap pendengar dan
pembaca.

Medan, 11 Juli 2019

Kelompok 14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II : PEMBAHASAN
A. Konsep dan Hipotesis
B. Metode Penelitian
C. Hasil Dan Pembahasan

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

ICEL, Indonesia Center for Environment Law,dikutip oleh Pos Kupang edisi 12
Oktober 2018, menjelaskan bahwa Indonesia saat ini mengalami darurat sampah khususnya
sampah plastik. Direktur ICEL Henri Subagiyo menjelaskan bahwa Indonesia berada di
posisi kedua setelah Tiongkok, sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia.
Menurut data yang ICEL, diperkirakan setiap tahunnya sekitar 4,8 juta sampai 12,7 juta ton
plastik dibuang ke laut, di mana sebanyak 80% berasal dari darat. Sedangkan, pada tahun
2015 Indonesia menghasilkan sampah sebesar 3,2 juta ton dan sebanyak 1,29 juta ton di
antaranya telah dibuang ke laut.
Masalah yang harus diselesaikan, menurut ICEL adalah tingginya kontribusi sampah
dari manufaktur plastik, sementara kesadaran masyarakat untuk melakukan R3 (reduce,
reuse, recycle) masih sangat rendah. Padahal program R3 tersebut merupakan program yang
efektif dalam mengendalikan masalah sampah plastik yang ada di Indonesia. Kurangnya
pengetahuan masyarakat akan program R3 yang dilakukan oleh pemerintah disinyalir
merupakan salah satu penyebab mengapa program tersebut belum maksimal dilakukan
dikalangan masyarakat Indonesia secara masif.
Untuk mengurangi dampak negatif plastik, saat ini banyak retail di kota besar yang
mengkampanyekan kantong belanja ramah lingkungan (shoping bag, plastic go green).
Namun upaya tersebut tidak signifikan dalam menanggulangi limbah plastik. Cara tersebut
disinyalir hanya mewakili salah satu program R3 yaitu reduce (mengurangi), dan tidak
mewakili keseluruhan program R3.
Sumber material yang ada pada bahan plastik berasal dari minyak bumi yang
merupakan sumber daya alam tak terbarukan. Tidak adanya tindakan reuse dan recycle maka
limbah plastik tersebut tetap beresiko merusak alam. Program ecobrick merupakan solusi
yang secara signifikan menanggulangi sampah plastik, karena ecobrick secara penuh
menerapkan sistem R3 (reduse, reuse, recycle).
Ecobrick merupakan solusi agar limbah plastik khususnya plastik lunak seperti tas
kresek, bungkus makanan dan plastik minuman sachet yang merupakan bahan limbah dapat
menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ecobrick berasal dari kata Eco (lingkungan) dan Brick
(bata) yang berarti bata yang ramah lingkungan. Ecobrick adalah bata ramah lingkungan,
yaitu dengan memanfaatkan sampah plastik yang dipadatkan sedemikian rupa dalam suatu
wadah tertentu. Ecobrick diprakarsai oleh Russell Maier dan Ani Himawati dari Global
Ecobrick Alliance (GEA) yang merupakan pelopor gerakan Ecobrick di dunia.
BAB II
DESKRIPSI KONTEKS PROJEK

Berdasarkan uraian di atas, maka adapun masalah yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut: bagaimana ecobrick dapat mengatasi permasalahan sampah yang ada,
bagaimana keefektipan program ecobirck serta bagaimana dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan program ini.
BAB III
TUJUAN

Untuk memberikan arah dan makna dalam penyusunan projek ini, maka perlu
menentukan tujuan. Adapun tujuan yang dapat dikemukakan dari penulisan projek ini
adalah untuk mengatasi permasalahan sampah yang terjadi pada masyarakat khususnya
wilayah pesisir dengan melakukan program Ecobrick.
BAB IV
PROSEDUR DAN MEKANISME

Pengolahan sampah menggunakan metode ecobrick tergolong mudah, bahan yang


diperlukan berupa sampah plastik. Sampah plastik dipilah menjadi dua, sampah halus seperti
plastik ‘kresek’ dan sampah kasar seperti pembungkus makanan, plastik minyak goreng, mie
instan, dan lain sebagainya. Agar dapat digunakan, sampah-sampah ini dibersihkan dari sisa-
sisa bahan seperti makanan, minyak dan sabun kemudian keringkan. Selain kedua sampah
tersebut, siapkan juga botol plastik bekas air mineral yang telah dibersihkan dan dikeringkan
untuk media. Bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa. Alat-alat yang
diperlukan adalah gunting dan bambu ukuran 2x40 cm untuk memadatkan sampah plastik di
dalam botol.
Cara pengolahannya sendiri dimulai dari merobek sampah halus dengan warna yang
sama, kemudian dimasukkan ke dalam botol dan padatkan hingga benar-benar padat, lapisan
ini dijadikan sebagai lapisan dasar. Setelah sampah halus menjadi padat, lanjutkan dengan
sampah kasar. Potong kecil sampah kasar menggunakan gunting, setelah itu masukan
potongan tersebut kedalam botol dan padatkan kembali hingga botol penuh.
Dalam jumlah banyak, ecobrick dapat digunakan sebagai pengganti batu bata untuk
membangun bangunan. Apabila masih sedikit kita bisa memanfaatkannya untuk berbagai
keperluan misalnya; membuat bangku-bangku dan meja-meja taman, pagar rumah atau kios,
partisi, pot atau membuat panggung.
BAB V
HASIL PROJEK

A. Deskripsi hasil
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dapat diketahui bahwa penerapan program
ecobrick sangat membantu mengatasi permasalahan sampah yang terjadi dimasyarakat. Hal
ini dapat dilihat dari penyusutan sampah yang terjadi setelah melakukan ecobrick. Bahkan
telah berhasil mengurangi sampah pelastik sebanyak 189 Kg. Program ecobrick merupakan
solusi yang secara signifikan menanggulangi sampah plastik, karena ecobrick secara penuh
menerapkan sistem R3 (reduse, reuse, recycle). Selain itu, pembuatan ecorobic sendiri dinilai
sangat membantu perekonomian masyarakat setempat.

Berikut adalah beberapa kelebihan dari ecobrick : (1)ramah lingkungan: ecobrick


secara signifikan mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan kita, (2)sehat:
berkurangnya sampah plastik secara otomatis akan membuat lingkungan menjadi lebih sehat.
(3)murah: pembuatan ecobrick sangat murah, hanya membutuhkan plastik bekas, botol bekas
dan batang bambu, (4)praktis dan mudah: pembuatan ecobrick sangat mudah dan praktis
tanpa membutuhkan mesin pengolahan, sehingga dengan mudah bisa dilakukan oleh semua
orang tanpa ada keterampilan khusus. (5)tahan lama: bahan plastik memiliki sifat yang sulit
terurai dan juga dihindari oleh hewan pengerat oleh karena itu ecobrick memiliki ketahanan
usia yang relatif panjang. (6)ringan : berat ecobrick jauh lebih ringan (200-210gr) daripada
bata konvensional yang mencapai berat 500-600gr. (7) bersih: ecobrick lebih bersih dari bata
konvensional, pada saat plastik sudah dipadatkan dalam botol dan ditutup rapat maka
ecobrick bebas debu dan pasir sehingga bisa disimpan di dalam rumah.

B. Nilai sosial budaya


1. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
2. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat
yang membutuhkan.
3. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
4. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
5. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
6. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
7. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
8. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
9. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
10. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

C. Manfaat terhadap pembangunan


Terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat serta dapat meningkatkan kreatifitas
masyarakat serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini tentu saja dapat memacu
pembangunan nasional yang lebih baik lagi. Serta menjadikan Indonesia menjadi sebuah
negara percontohan bagi bangsa lain sehingga memacu pertumbuhan perekonomian dan
pembangunan.

4. Konteks masa depan hasil


Dengan melakukan ecobrick dengan disertai pengurangan pemakaian sampah plastik
maka akan sangat membantu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Indonesia tidak
akan lagi menjadi urutan kedua penyumbang sampah terbanyak di dunia. Bahkan Indonesia
bisa saja menjadi seperti negara Swedia yang membeli sampah kepada negara lain karena
negara tersebut kekurangan sampah. Hal ini, dikarenakan pengolahan sampah di negara
tersebut sangat baik dan masyarakatnya juga sangat mendukung program tersebut.
BAB VI
KESIMPULAN

Program ecobrick merupakan solusi yang secara signifikan menanggulangi sampah


plastik, karena ecobrick secara penuh menerapkan sistem R3 (reduse, reuse, recycle).
Pembuatan sampah secara ecobrick terbilang cukup mudah dan murah. Salah satu cara
pengolahan sampah ini bisa menjadi salah satu strategi dalam penyelesaian masalah sampah
plastik di Indonesia. Oleh karena itu, cara ini dapat diterapkan di Indonesia untuk mengatasi
permasalahan sampah yang ada sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang bersih dan
sehat serta meningkatkan perekonomian rakyat.
DAFTAR PUSTAKA

Wikan Setyanto, Daniar, Bernardus Andang, dkk. Jurnal Sosial dan Humaniora.
Perancangan Infografis Instruksional Kampanye R3 (Reduce, Reuse, Recycle) Ecobrick.

https://www.uny.ac.id/berita/ecobrick-solusi-pengolahan-limbah-plastik (diakses pada


11 Juli 2019, pukul 11.20).

https://khazanah.republika.co.id/berita/duniaislam/rumahzakat/po8r8r423/programem
-ecobrickem-kurangi-limbah-sampah-plastik-189-kg (diakses pada 11 Juli 2017, pukul
12.15).

Anda mungkin juga menyukai