Dosen Pengampu
Fauziah Nasution, M.Psi
Disusun Oleh :
KELOMPOK 14
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmad, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas project kami yang berjudul “Sistem Pengelohan Sampah Plastik Secara
Ecobrick ”.
Tugas project ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Sosio Antropologi di
Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Tidak
lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Fauziah Nasution, M.Psi, selaku dosen mata
kuliah Sosio Antropologi dan juga kepada pihak-pihak terkait yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas projek kami ini bermanfaat untuk kita semua
serta dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan maupun inpirasi terhadap pendengar dan
pembaca.
Kelompok 14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II : PEMBAHASAN
A. Konsep dan Hipotesis
B. Metode Penelitian
C. Hasil Dan Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
ICEL, Indonesia Center for Environment Law,dikutip oleh Pos Kupang edisi 12
Oktober 2018, menjelaskan bahwa Indonesia saat ini mengalami darurat sampah khususnya
sampah plastik. Direktur ICEL Henri Subagiyo menjelaskan bahwa Indonesia berada di
posisi kedua setelah Tiongkok, sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia.
Menurut data yang ICEL, diperkirakan setiap tahunnya sekitar 4,8 juta sampai 12,7 juta ton
plastik dibuang ke laut, di mana sebanyak 80% berasal dari darat. Sedangkan, pada tahun
2015 Indonesia menghasilkan sampah sebesar 3,2 juta ton dan sebanyak 1,29 juta ton di
antaranya telah dibuang ke laut.
Masalah yang harus diselesaikan, menurut ICEL adalah tingginya kontribusi sampah
dari manufaktur plastik, sementara kesadaran masyarakat untuk melakukan R3 (reduce,
reuse, recycle) masih sangat rendah. Padahal program R3 tersebut merupakan program yang
efektif dalam mengendalikan masalah sampah plastik yang ada di Indonesia. Kurangnya
pengetahuan masyarakat akan program R3 yang dilakukan oleh pemerintah disinyalir
merupakan salah satu penyebab mengapa program tersebut belum maksimal dilakukan
dikalangan masyarakat Indonesia secara masif.
Untuk mengurangi dampak negatif plastik, saat ini banyak retail di kota besar yang
mengkampanyekan kantong belanja ramah lingkungan (shoping bag, plastic go green).
Namun upaya tersebut tidak signifikan dalam menanggulangi limbah plastik. Cara tersebut
disinyalir hanya mewakili salah satu program R3 yaitu reduce (mengurangi), dan tidak
mewakili keseluruhan program R3.
Sumber material yang ada pada bahan plastik berasal dari minyak bumi yang
merupakan sumber daya alam tak terbarukan. Tidak adanya tindakan reuse dan recycle maka
limbah plastik tersebut tetap beresiko merusak alam. Program ecobrick merupakan solusi
yang secara signifikan menanggulangi sampah plastik, karena ecobrick secara penuh
menerapkan sistem R3 (reduse, reuse, recycle).
Ecobrick merupakan solusi agar limbah plastik khususnya plastik lunak seperti tas
kresek, bungkus makanan dan plastik minuman sachet yang merupakan bahan limbah dapat
menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ecobrick berasal dari kata Eco (lingkungan) dan Brick
(bata) yang berarti bata yang ramah lingkungan. Ecobrick adalah bata ramah lingkungan,
yaitu dengan memanfaatkan sampah plastik yang dipadatkan sedemikian rupa dalam suatu
wadah tertentu. Ecobrick diprakarsai oleh Russell Maier dan Ani Himawati dari Global
Ecobrick Alliance (GEA) yang merupakan pelopor gerakan Ecobrick di dunia.
BAB II
DESKRIPSI KONTEKS PROJEK
Berdasarkan uraian di atas, maka adapun masalah yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut: bagaimana ecobrick dapat mengatasi permasalahan sampah yang ada,
bagaimana keefektipan program ecobirck serta bagaimana dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan program ini.
BAB III
TUJUAN
Untuk memberikan arah dan makna dalam penyusunan projek ini, maka perlu
menentukan tujuan. Adapun tujuan yang dapat dikemukakan dari penulisan projek ini
adalah untuk mengatasi permasalahan sampah yang terjadi pada masyarakat khususnya
wilayah pesisir dengan melakukan program Ecobrick.
BAB IV
PROSEDUR DAN MEKANISME
A. Deskripsi hasil
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dapat diketahui bahwa penerapan program
ecobrick sangat membantu mengatasi permasalahan sampah yang terjadi dimasyarakat. Hal
ini dapat dilihat dari penyusutan sampah yang terjadi setelah melakukan ecobrick. Bahkan
telah berhasil mengurangi sampah pelastik sebanyak 189 Kg. Program ecobrick merupakan
solusi yang secara signifikan menanggulangi sampah plastik, karena ecobrick secara penuh
menerapkan sistem R3 (reduse, reuse, recycle). Selain itu, pembuatan ecorobic sendiri dinilai
sangat membantu perekonomian masyarakat setempat.
Wikan Setyanto, Daniar, Bernardus Andang, dkk. Jurnal Sosial dan Humaniora.
Perancangan Infografis Instruksional Kampanye R3 (Reduce, Reuse, Recycle) Ecobrick.
https://khazanah.republika.co.id/berita/duniaislam/rumahzakat/po8r8r423/programem
-ecobrickem-kurangi-limbah-sampah-plastik-189-kg (diakses pada 11 Juli 2017, pukul
12.15).