Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

DESAIN APLIKASI TEKNOLOGI


VAS BUNGA OTOMATIS

PENYUSUN :

Devid Irham Amirullah (16.2017.1.00524)

Abizhar Adtnan Wijaya (16.2017.1.00522)

Rizky Gustevan Rayes (16.2015.1.90053)

DOSEN PEMBIMBING :

HAMDAN BAHALWAN, ST., M.Ds.


NIP :13304

JURUSAN DESAIN PRODUK


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan merupakan salah satu mahkluk hidup yang terdapat di


alam semesta. Selain itu tumbuhan adalah mahkluk hidup yang memiliki
daun, batang, dan akar sehingga mampu menghasilkan makanan sendiri
dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis. Bahan
makanan yang dihasilkannya tidak hanya dimanfaatkan untuk dirinya
sendiri, tetapi juga untuk manusia dan hewan. Bukan makanan saja yang
dihasilkannya, tetapi tumbuhan juga dapat menghasilkan Oksigen (O2) dan
mengubah Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh manusia dan
hewan menjadi Oksigen (O2) yang dapat digunakan oleh mahkluk hidup
lain (Ferdinand, 2009:23). Begitu pentingnya peranan tumbuhan bagi
kelangsunggan hidup dan juga bumi ini. Karena tumbuhan merupakan
produsen pertama pada rantai makanan, selain itu juga memiliki peranan
penting sebagai penghasil Oksigen (O2) terbesar bagi kelangsungan hidup
mahkluk hidup di bumi serta menangani krisis lingkungan. Oleh karena itu,
mari tingkatkan penghijauan sehingga kita dapat mengurangi dampak
pencemaran udara, dalam hal ini mengurangi Karbondioksida (CO2) atau
polutan lainnya, mengurangi dampak dari efek rumah kaca, dan gangguan
iklim.

Gambar 1.1 Tumbuhan bunga dengan vas

Sumber : https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/8-cara-membuat-
mawar-bertahan-lebih-lama
Tumbuhan juga dapat dibedakan menjadi beberapa golongan yaitu
tumbuhan 2 tanaman hias dan tanaman buah. Tanaman hias adalah
segala tanaman yang di tanam untuk estetika keindahan sehingga jenis-
jenisnya pun ada beraneka ragam. Tanaman hias umumnya sengaja
ditanam dengan tujuan untuk memberikan kesan indah baik untuk dalam
ruangan maupun di luar ruangan. Tanaman hias tidak hanya memberikan
unsur keindahan saja namun juga memberikan berbagai manfaat bagi
kehidupan. Tanaman hias yang sering kita sebut dengan bunga ini juga
memberi manfaat terhadap lingkungan seperti mengurangi pencemaran
udara atau polutan lainnya (Sulistyorini, 2009).

Permasalahan yang terjadi, orangnya tidak mempunyai waktu


untuk menyiramkan tumbuhan atau bunga, karena waktunya dipakai untuk
bekerja, oleh karena itu peneliti ingin membuat membuat vas yang bisa
mengalirkan air secara otomatis, air didapat dengan cara mengisi ke vas
bunga tersebut, lalu air yang di isi tersebut akan tersimpan di tempat
penyimpanan air yang tersedia di vas tersebut, air dari penyimpanan air
tersebut akan mengalir/menyiramkan air ke tanaman yang ada di vas
secara otomatis pada waktu 4 jam sekali.

1.2 Permasalahan
Bagaimana cara mendesain Vas Bunga Otomatis ?

1.3 Tujuan
Mendesain vas bunga otomatis yang sesuai dengan kebutuhan pemiliknya

1.4 Manfaat
- Bagi masyarakat :
Memudahkan untuk menyiram bunga yang dimiliki oleh masyarakat.
- Bagi peneliti :
Untuk menambah wawasan dan keahlian dalam membuat suatu
produk.
- Bagi lembaga :
Untuk menambah referensi jurnal di ruang baca Desain Produk
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Judul


2.1.1 Vas

Vas bunga adalah wadah untuk meletakkan setangkai atau


serangkai bunga. Untuk mempercantik ruangan, vas bunga juga dapat
dijadikan sebagai hiasan. Vas bunga berukuran kecil bahkan sering
berubah fungsi menjadi wadah untuk meletakkan barang-barang seperti
peralatan tulis atau kuas make-up.

(Sumber : https://my-best.id/49086 Diakses : 15 Desember 2019


pukul 09.38 WIB)

2.1.2 Bunga

Bunga adalah bagian dari tanaman yang berfungsi untuk


menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan suatu tanaman terjadi
didalam bunga, setelah pembuahan terjadi bunga akan berkembang lebih
lanjut dengan membentuk buah. Pada tumbuhan yang memiliki bunga,
buah merupakan struktur pembawa dan pelindung biji.

(Sumber : https://dosenpertanian.com/pengertian-bunga/ Diakses :


15 Desember pukul 09.42 WIB)

2.1.3 Otomatis

Definisi dan arti kata otomatis di KBBI adalah secara otomat. Arti
lainnya dari kata otomatis adalah dengan bekerja sendiri, dengan
sendirinya.

2.1.4 Vas Bunga Otomatis

Jadi pengertian dari Vas Bunga Otomatis adalah wadah untuk


meletakan setangkai atau serangkaian bunga yang bisa berkerja sendiri
2.2 Studi Bentuk dan Warna

2.2.1 Studi Bentuk

Tabel 2.1. Studi bentuk

No. Bentuk Nama Keterangan

Bangun datar 2 dimensi yang dibentuk


oleh 4 buah rusuk yang sama panjang
1. Persegi dan memiliki 4 titik sudut yang
kesemuanya adalah sudut siku-siku

Kumpulan semua titik pada bidang


2. Lingkaran dalam jarak tertentu. yang memiliki jari
jari, dan diameter

Bangun datar yang dibatasi oleh 3


3. Segitiga buah sisi dan memiliki 3 titik sudut

Bangun datar persegi yang titik


4. Persegi tumpul sudutnya berbentuk tumpul sehingga
lebih aman jika terjadi kecelakaan

Tabel 2.1. adalah tabel studi bentuk. Beberapa garis bersama-


sama membentuk bidang, dan bidang digabungkan menjadi satu
menghasilkan bentuk tertentu sebuah benda. Suatu bentuk pada obyek
bisa tertutup dan penuh, tertutup dan berisi, serta terbuka. Definisi
ditentukan oleh 3 dimensinya : panjang, lebar, tinggi.
2.2.2 Studi Warna

Tabel 2.2. studi warna

No. Warna Keterangan

Merah, Melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat,


erotisme, keberanian, simbol dari api, pencapaian tujuan,
1.
darah, resiko, ketenaran, cinta, perjuangan, perhatian,
perang, bahaya, kecepatan, panas, kekerasan

Biru, Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi,


kebersihan, keteraturan. Banyak digunakan sebagai
2.
warna logo Bank Amerika serikat untuk memberikan
kesan ‘kepercayaan’

Oren, Merujuk pada matahari, ingatan, imajinasi logis,


energi sosial, kerjasama, kebahagiaa, kegembiraan,
kehangatan, loyalitas, tekanan mental, persepsi,
3. pemahaman, kebijaksanaan, penghianatan,
kecemburuan, penipuan, kelemahan, penakut, aksi,
idialisme, optimisme, imajinasi, harapan, musim panas,
filosofi, ketidakpastian, resah dan curiga

Coklat, Menunjukan warna bumi, penyembuhan fisik,


kelimpahan, keajaiban, tanaman dan pohon, kesuburan,
4. pertumbuhan, muda, kesuksesan materi, pembaharuan,
daya tahan, keseimbangan, ketergantungan dan
persahabatan.

Hijau, Alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan,


warna hijau tidak terlalu ‘sukses’ untuk ukuran global. Di
5. Cina dan perancis, kemasan dengan warna hijau tidak
begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah
warna hijau sangat disukai.
Ungu, Menunjukan pengaruh pandangan ketiga,
kekuatan spiritual, pengetahuan yang tersembunyi,
6. aspirasi yang tinggi, kebangsawanan, upacara, misteri,
pencerahan, telepati, empati, arogan, ituisi, kepercayaan
yang dalam, ambisi, magic atau keajaiban, harga diri

Kuning, melambangkan optimis, harapan, filosofi,


7. ketidakjujuran, penghianatan. Kuning adlah warna
keramat dalam agama pengecut Hindu (untuk budaya
barat)

Abu-abu, Intelek, masa depan, kesederhanaan,


8. kesedihan, warna abu abu adalah warna yang paling
gampang / mudah dilihat oleh mata

Warna adalah suatu hal yang sangat penting dalam menentukan


respons dari orang. Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang.
Setiap warna memberikan kesan identitas tertentu, walaupun hal ini
tergantung pada latar belakang pengamatnya juga.

Teori Brewster adalah teori menyederhanakan warna yang ada di


alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut yaitu
warna primer skunder tersier dan warna netral. Intinya teori Brewster
adalah sebuah perjalanan warna. 4 kelompok warna tersebut terbentuk
dari perjalanannya warna warna dalam teori Brewster, sebuah warna yang
mempunyai warna dasar / warna asli tidak asli campuran namun berdiri
sendiri yaitu warna primer.

Warna primer adalah sebuah warna dasar/asli yang tidak tercampur


oleh warna-warna lain, warna promer meliputi merah, kuning dan biru.
Saya sudah membuat skema warna primer pada gambar diatas, bisa dilihat
dimana terbentuk segitiga pada lingkaran warna teori brewster itulah warna
primer. Warna sekunder adalah hasil dari pencampuran warna primer,
dimana dalam perjalanan lingkaran warna, warna primer akan bertemu
warna primer lainnya dan membuat warna baru dari kedua warna tersebut,
contoh: warna Merah ke Kuning akan menghasilkan warna sekunder yaitu
Jingga, sedangkan warna primer Kuning ke Biru akan menghasilkan warna
sekunder Hijau, dan warna primer Biru ke Merah akan menghasilkan warna
sekunder Ungu. Itulah proses terjadinya warna sekunder dimana warna
primer dicampur warna primer lainnya dengan komposisi 1;1 akan
menghasilkan warna sekunder, lihat skema warna diatas.

Warna tersier adalah hasil dari pencampuran satu warna primer


dengan warna sekunder yang akan menghasilkan warna tersier dengan
sebuah perjalanan lingkaran warna-warna primer akan menghasilkan
warna sekunder namun warna primer ke sekunder akan menghasilkan
sebuah warna baru yaitu tersier, contoh: warna merah ke jingga akan
menghasilkan sebuah warna tersier yaitu Merah kejingga-jinggaan,
sedangkan warna jingga ke kuning akan menghasilkan warna tersier jingga
kekuning-kuningan, lalu warna kuning ke hijau akan menghasilkan warna
tersier kuning kehijau-hijauan, warna hijau ke biru akan menghasilkan
warna tersier hijau kebiru-biruan, warna biru ke ungu akan menghasilkan
warna tersier biru keungu-unguan dan warna ungu ke merah akan
menghasilkan warna tersier ungu kemerah-merahan. Lihat skema warna
pada gambar diatas maka terlihat warna tersier terbentuk diantara warna
primer-sekunder.

Warna Netral disini bukan berarti netral atau tidak tercampur warna
apapun, namun warna netral ini hasil dari campuran semua warna yaitu
Warna primer-Warna Sekunder-Warna Tersier maka akan menghasilkan
sebuah warna netral, warna ini cenderung keruh atau tidak berbentuk
biasanya warna netral yaitu warna Coklat namun bukan warna Coklat yang
sesungguhnya , warna Coklat ini cenderung gelap karena hasil campuran
dari semua elemen warna dengan komposisi masing-masing 1;1;1
2.3 Studi Material

2.3.1. Material Utama

1. Akrilik

Gambar Akrilik
Sumber : https://www.arsitag.com, diakses pada 14/12/2019

Akrilik merupakan plastik yang bentuknya menyerupai kaca.


Namun, akrilik ternyata mempunyai sifat-sifat yang membuatnya lebih
unggul dibandingkan dengan kaca. Salah satu perbedaanya adalah
kelenturan yang dimiliki oleh akrilik. Akrilik merupakan bahan yang tidak
mudah pecah, ringan, dan juga mudah untuk dipotong, dikikir, dibor,
dihaluskan, dikilapkan atau dicat. Akrilik dapat dibentuk
secara thermal menjadi berbagai macam bentuk yang rumit.

2. Aluminium Composite Panel (ACP)

Gambar Aluminium Composite Panel


Sumber : https://www.arsitag.com, diakses pada 14/12/2019

Alumunium Composite Panel (ACP) merupakan bahan perpaduan


antara plat alumunium dan bahan composite. Alumunium Composite
Panel (ACP) dapat digambarkan sebagai panel datar yang terdiri dari
bahan non-alumunium berupa bahan polytthylene yang disatukan di
antara dua lembaran alumunium. Lembaran Alumunium Composite
Panel (ACP) adalah lembaran yang kaku, kuat, tetapi memiliki berat
yang relatif ringan.

2.3.2 Material Pendukung


1. Silicone Sealant

Gambar Silicone Sealant


Sumber : https://ika-group.co.id/ , Diakses pada 14/12/2019

Produk silicone sealant atau yang dikenal lem silikon berbahan


dasar silicone polymer yang diproduksi dari batu silika termasuk ke
dalam unorganic sealant (bukan organic Sealant) yang tahan terhadap
sinar matahari (cahaya UV) serta tahan terhadap cuaca dingin. Silicone
sealant memiliki fungsi sebagai lem perekat antar bidang yang terbagi
ke dalam 2 jenis sealant yaitu Sealant Netral (Neutral) dan Sealant
Asam (Acetic). Lem silicone sealant penyusutan terhadap sinar
ultraviolet (UV) sangat rendah hanya di bawah 5 % dan sangat baik
untuk aplikasi ke material kaca dan aluminium.
2. Pipa PVC

Gambar Pipa PVC.


Sumber : https://www.lintassinergymandiri.co.id/, Diakses pada
14/12/2019

Pipa PVC (PolyVinyl Chloride) adalah polier termoplastik yang


menduduki urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah
polietilena dan polipropilena. Pipa PVC sendiri umumnya digunakan
sebagai saluran air dalam suatu proyek perumahan atau gedung atau
jalan dll.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian


Metodologi Penelitian atau methodology of research berasal dari kata
metoda yang berarti cara atau teknik dan logos yang berarti ilmu. Sehingga
metodologi penelitian berarti ilmu yang mempelajari tentang cara atau metode
untuk melakukan penelitian. (Soewadji, Jusuf. 2012 : 11)

3.2 Metode penelitian


Pada penelitian ini, peneliti menggunakan mix method, yakni penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan melakukan
wawancara dengan narasumber terkait dengan pengembangan penelitian.
Metode kuantitatif dilakukan dengan membagikan kuisoner kepada
responden yaitu para pemilik rumah terkait dengan vas bunga otomatis.
3.3 Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan yaitu pada bulan November 2019
sampai dengan bulan Januari 2020.

3.4 Objek Penelitian


Objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terhadap tiga rumah
yang berada di perumahan gunung sari indah, Surabaya

3.5 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini ada dua jenis,
yaitu data primer dan data skunder.

3.5 Tahap Pengumpulan Data


Proses pengumpulan data merupakan sebuah tahapan dalam sebuah
penelitian berdasarkan pengumpulan data sebagai berikut :
3.5.1 Data Primer
Data Utama yang diperlukan oleh peneliti guna merancang sebuah
vas bunga untuk para pemilik rumah. Berikut beberapa teknik yang
dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data primer :
1. Survei
Teknik pengambilan data dengan mendatangi langsung ke lima
rumah di Perumahan Gunung Sari Indah, Surabaya. Survei ini
bertujuan untuk mengetahui kondisi vas bunga yang ada di lima
rumah tersebut.
2. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan melihat
langsung bagaimana kondisi vas bunga, mampu menghasilkan
gambaran lebih baik mengenai penelitian sekaligus mengamati
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan rumah. Observasi ini
dilakukan terhadap beberapa pemilik rumah di perumahan gunung
sari indah.
3. Wawancara
Wawancara dilangsungkan kepada 5 orang pemilik rumah di
perumahan gunung sari indah. Wawancara yang dilakukan berisi
tanya jawab mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan saat
berinteraksi dengan tumbuhan-tumbuhan yang berada dirumahnya,
kelebihan dan kekurangan vas bunga yang dipakai saat ini, apa saja
yang dibutuhkan dan yang kurang dari vas bunga saat ini, agar
peneliti dapat mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan oleh
responden dalam kesehariannya, serta sebagai cara untuk dapat
menyampaikan pendapat serta kritik dan saran dari vas bunga yang
sedang digunakan oleh responden.

4. Dokumentasi
Teknik pengambilan data dengan cara mendokumentasikan
alur atau cara yang dilakukan oleh peneliti, yaitu seperti
mendokumentasikan ketika wawancara berlangsung, survei, dan
observasi yang dilakukan peneliti disaat proses pencarian data di 5
rumah di perumahan gunung sari indah.
5. Kuesioner
Pengumpulan data menggunakan kuisoner dilakukan kepada
banyak orang sekaligus yaitu sebanyak 30 orang. Yang menjadi
respondennya adalah pemilik rumah dan keluarganya yang tinggal
dirumah tersebut. Kuisoner ini akan disebarkan ke rumah-rumah
yang ada diperumahan gunungsari indah. Kuisoner ini akan
dibagikan ke 30 orang pemilik rumah termasuk keluarga yang tinggal
dirumah sebagai responden. Kuisoner ini nantinya akan berisi data
tentang pertanyaan yang akan diberikan peneliti ke responden.
Pertanyaan tersebut seperti apa kelebihan kekurangan dari vas
bunga yang ada di rumah tersebut, fungsi apa saja yang akan
ditambahkan untuk vas bunga otomatis, bahan material, warna,
bentuk, dan sistem yang akan digunakan untuk vas bunga otomatis
3.5.2 Data Sekunder
Data pendukung yang dibutuhkan oleh peneliti guna
mendukung pengembangan vas bunga otomatis. Pengumpulan
data yang sudah ada untuk dijadikan kajian pustaka yang
dimasukkan untuk mendapatkan segala data yang dibutuhkan
terkait dalam penelitian. Berikut beberapa teknik yang dilakukan
peneliti untuk pengumpulan data sekunder :
1. Media Cetak (Buku, Jurnal, Tugas Akhir)
Data sekunder di dalam media cetak yang diambil
yang berhubungan dengan penelitian. Data tersebut
meliputi tentang desain, vas, vas bunga, ergonomi,
antropometri, material, warna, bentuk, sistem dan
sebagainya.

2. Media Online (Seminar, Internet)


Mencari data-data yang berhubungan dengan
penelitian dan gambar yang dibutuhkan dalam kajian teori,
seperti data pencarian gambar yang dibutuhkan sebagai
pelengkap, jurnal mengenai merancang vas bunga, serta
pelengkap kajian teori dari buku.
3.6 Pengolahan Data
Proses pengolahan data yang berasal dari data primer dan data
sekunder. Proses pengolahan data ini bertujuan agar data yang telah didapat
dan dapat digunakan untuk objek penelitian ini.

3.7 Analisis Data


Tahapan ini dilakukan untuk memecahkan masalah yang ada, berupa :
1. Analisis Kebutuhan
Peneliti menganalisis kebutuhan pemilik vas bunga yang
berada diperumahan gunung sari.
2. Analisis Ergonomi dan Antropometri
Peneliti menganalisis ukuran yang sesuai vas bunga
otomatis secara umum.
3. Analisis Material
Peneliti menganalisis kekuatan, keamanan, dan
kenyamanan dari berbagai macam jenis material dengan
beberapa data sekunder / literatur, hasil analisis, peneliti dapat
mengetahui jenis material yang lebih dominan digunakan
sebagai vas bunga otomatis.
4. Analisis Warna
Peneliti menganalisis warna yang sesuai dengan kondisi
vas bunga yang sudah ada melalui data sekunder/ literatur
yang didapat sebelumnya

5. Analisis Bentuk
Peneliti menganalisis bagaimana bentuk yang sesuai
dengan kebutuhan vas bunga otomatis yang akan diteliti.
6. Analisis Sistem
Peneliti menganalisis sistem yang sesuai dengan
kebutuhan vas bunga otomatis.
7. Analisis Penempatan
Peneliti menganalisis tata peletakan atau penempatan yang
disesuaikan dengan kebutuhan pemilik rumah ketika
melakukan aktivitas yang berhubungan dengan vas bunga.

3.8 Proses Desain dan Pengembangan


1. Sketsa awal
Membuat sketsa awal yang sesuai dengan data yang telah
diperoleh dari observasi penelitian
2. Alternatif desain
Menentukan konsep desain yang selanjutnya akan dibrainstroming
sehingga dihasilkan berbagai desain. Alternatif desain tersebut dapat
pula dikembangkan menjadi pengembangan desain yang selanjutnya
akan diproses menjadi desain akhir.
3. Visual kuisoner
Melakukan pemilihan alternatif desain kepada pemilik rumah
digunung sari yang memiliki tanaman sebagai proses untuk
menentukan desain akhir.
4. Final Desain
Visual kuisoner selanjutnya akan diproses lagi sampai menjadi final
desain. Proses ini nantinya akan melibatkan dosen pembimbing dan
responden dari studi kasus yang mengerti langsung tentang
kebutuhan produk, desain final yang nantinya akan menjadi acuan
untuk pembuatan produk.
5. Gambar Teknik
Membuat gambar teknik dari final desain yang sudah terpilih. Gambar
teknik meliputi ukuran, gambar tampak, dan gambar potongan.
6. Proses Produksi
Membuat prototipe produk vas bunga otomatis yang dibuat dari
sintesa dari hasil analisa yang dilakukan.
3.9 Penutup
Membuat kesimpulan dari penelitian yang menjawab rumusan masalah
penelitian dan memberikan saran untuk peneliti yang ingin melakukan
penelitian sejenis.
3.10 Bagan Penelitian
Gambar 3.1 Bagan Penelitian
PERMASALAHAN
Vas bunga otomatis

PENCARIAN DATA
Data Primer Kajian Pustaka Data Sekunder
(Survei, observasi, (Jurnal, Buku, Laporan
wawancara, tugas akhir, internet)
dokumentasi, kuisoner) METODOLOGI PENELITIAN
Alur Penelitian

STUDI KASUS
SINTESA DESAIN
ANALISIS

 Analisis Kebutuhan
 Analisis Kebutuhan Sketsa awal
Ruang
 Analisis Ergonomi
 Analisis Antropometri Alternatif Desain
 Analisis Penempatan
 Analisis Material
 Analisis Warna Visual Kuisoner
 Analisis Bentuk
 Analisis Sistem

HASIL ANALISIS FINAL DESAIN

LAPORAN DAN PRODUK GAMBAR TEKNIK

PROSES PRODUKSI
BAB IV
ANALISIS DATA
5.1 Analisis Material

Anda mungkin juga menyukai