DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
NAMA:
GURU PEMBIMBING:
AMIR MUFTI,Sp.d
Assalamu`alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “PEMBERDAYAAN
KOMUNITAS BERBASIS KEARIFAN LOKAL”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran SOSIOLOGI di SMA Negeri 1 Plakat Tinggi.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami
berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan para pembaca pada
umumnya, Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.
(Kelompok 2)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….
A.PEMBERDAYAAN KOMUNITAS……………………………………………….
A.KESIMPULAN………………………………………………………………………………………
B.SARAN……………………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..
Bab I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Masyarakat didalam memaknai hakekat hidup, unsur utama adalah berbuat baik dengan
melakukan keseimbangan antara kebutuhan alam dengan kebutuhan kehidupan bersama,
perbuatan baik dicirikan oleh perbuatan baik (soekanto:1998) terhadap sesama manusia
dengan alam sekitar dan tempat tinggal , sehingga tercermin manusia yang berbudi dan
disegani.
Lingkungan hidup merupakan tempat atau wadah kehidupan dari makhluk hidup. (Emil
Salim:2008), segala benda,kondisi,keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang
kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan, hingga terjalin hubungan
yang erat antara lingkungan dengan manusia itu sehari. Agar berjalan dengan harmonis
tentunya dibutuhkan keseimbangan dalam perjalanannya dan apabila terdapat kesenjangan
disalah satu diantaranya maka sulit ditemukan keseimbangan, maka ketergantungan
lingkungan hidup dan manusia merupakan erat kaitannya. Secara ekologi pun, manusia
merupakan bagian dari lingkungan hidup.
Pernahkah sejenak kita merenung dan menyaksikan alam sekitar kita yang semakin hari bukan
semakin baik tapi semakin rusak. Padahal kehidupan manusia semakin maju dan terdidik sementara
dahulu pendidikan barang langka dan mahal. Ironisnya dahulu alam masih terjaga dengan baik jika
dibandingkan sekarang. Salah satu jawabannya adalah kearifan lokal orang dahulu (para nenek moyang
kita). Kearifan lokal merupakan bagian dari sistem budaya, biasanya berupa larangan-larangan yang
mengatur hubungan sosial maupun hubungan manusia dengan alamnya. Kearifan local sendiri berfungsi
untuk menjaga kelestarian dan kesinambungan asset yang dimiliki suatu masyarakat sehingga
masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya dari generasi ke generasi berikutnya, tanpa harus
merusak atau menghabiskan aset tersebut. Oleh sebab itu, kearifan lokal selalu dijadikan pedoman atau
acuan oleh masyarakat dalam bertindak atau berperilaku dalam peraksis kehidupannya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan makalah ini adalah sebagai
berikut:
2. Apa sajakah peranan Kearifan Lokal dalam kehidupan manusia dan lingkungan ?
3. Tantangan-tantangan apa sajakah yang harus dihadapi dalam mewujudkan Kearifan Lokal ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja strategi Pemberdayaan Komunitas.
PEMBAHASAN
A.PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
Tujuan pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) dinegara-
negara berkembang termasuk Indonesia adalah pembangunan yang berdasar pada Kearifan
Lokal dan Lingkungan. Salah satu bentuk nyata pemerintah dalam mendukung program
tersebut adalah dengan dilakukannya program pembangunan di desa-desa, seperti PNPM
Mandiri(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri),PLP-BK (Pengembangan
Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas), dan sebagainya.
Contoh program pemberdayaan komunitas yang ada di masyarakat antara lain, PNPM
Mandiri(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri), LSM(Lembaga Swadaya
Masyarakat),PLP-BK(Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas), Karang
Taruna, penyuluhan, dan berbagai program lainnya. Pemberdayaan komunitas memiliki tujuan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Hal yang paling mendasar dalam pemberdayaan masyarakat dalam masalah sosial
berdasarkan kearifan lokal adalah pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat yang
berdasarkan pada kondisi budaya yang ada di lingkungan masyarakat sekitar. Secara
konseptual, pemberdayaan komunitas adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat
lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari
perangkap kemiskinan dan keterbelakangan (Hatu, 2010).
Menurut Jayagiri (2012) dalam pemberdayaan komunitas dapat dilihat dari beberapa
sudut pandang. Sudut pandang yang dimaksud ialah sebagai berikut.
Antara satu orang dengan orang yang lain sering terjadi perbedaan pendapat sehingga
memunculkan konflik baru.
Tingkat partisipasi setiap individu berbeda-beda, sehingga menghambat pembangunan.
Tingkat sumber daya manusia berbeda-beda.
Keberhasilan pemberdayaan komunitas bergantung individu yang tergabung di
dalamnya.
Kurangnya kemampuan masyarakat dalam berkreasi dan kurangnya kapasitas secara
kritis dan logis.
Kegiatan pemberdayaan selama ini hanya di tujukan pada masyarakat lokal dan
permasalahan sosial saja.
Ketergantungan sumber dana dari luar (emmy,2013).
Kendala dalam pemberdayaan komunitas terdiri atas beberapa hal berikut ini.
Adanya program pemberdayaan komunitas ini tidak hanya menyangkut masalah fisik
seperti jaringan transportasi, drainase, listrik, pelayanan kesehatan, dan sebagainya, akan
tetapi juga menyangkut masalah nonfisik seperti penanaman nilai-nilai sosial di masyarakat,
seperti sopan santun, kerja keras, disiplin, ulet, dan sebagainya. Pemberdayaan komunitas ini
tidak hanya meliputi penguatan individu anggota komunitas, tetapi juga semua pihak yang
terkait.
Kearifan lokal yang ada di masyarakat memiliki arti yang beraneka ragam. Beberapa
definisi kearifan lokal yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut.
Kearifan lokal merupakan sebuah usaha manusia dengan menggunakan akal budinya
untuk bertindak dan bertingkah laku terhadap sesuatu atau peristiwa yang terjadi dalam ruang
tertentu (Syukur, 2012).
Kearifan lokal adalah tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi
dengan lingkungan secara arif. Kearifan lokal pada suatu tempat tidak sama dengan tempat
lainnya. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kebutuhan dan kondisi alam, sehingga
mendorong manusia untuk menciptakan suatu tindakan yang sesuai dengan lingkungan sekitar
(Suhartini, 2009).
Dalam masyarakat atau suatu komunitas dilingkungan sekitar dapat dijumpai bentuk
kearifan lokal, seperti nyanyian, petuah, semboyan, maupun tingkah laku masyarakat yang
telah melekat sejak dahulu. Selain itu, kearifan lokal juga mengajarkan masyarakat tentang
toleransi, etos kerja, dan seterusnya.
Seiring dengan dinamika peradaban yang terus bergerak menuju arus modernisasi dan
globalisasi, nilai-nilai kearifan lokal mulai terkikis oleh perkembangan zaman. Kerenggangan
hubungan antara manusia dengan alam, telah mengurangi intensitas nilai kearifan lokal dalam
berbagai ranah komunitas dan paguyuban sosial.
Kearifan Lokal (local wisdom) diartikan sebagai gagasan-gagasan setempat yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam, dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya.
Kearifan lokal dari masing-masing daerah memiliki sifat kedinamisan yang berbeda dalam
menghadapi pengaruh luar. Sifat dinamis tersebut berpotensi mengalami perubahan yang
dipengaruhi oleh unsur-unsur yang ada didalamnya, seperti masyarakat, peraturan yang ada,
kondisi ekonomi, lingkungan, dan sebagainya. Nilai-nilai lokal akan dipertahankan oleh
masyarakat apabila dianggap masih memberikan jaminan terhadap keberlangsungan hidupnya.
Menurut Sharudin (2009) berkaitan dengan kearifan lokal, terdapat lima isu strategi yang
perlu diperhatikan dalam pemberdayaan komunitas asli pada tingkat masyarakat, yaitu sebagai
berikut.
b). Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konfensi
yang di selenggarakan oleh International Labour Organization (ILO).
c). Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan asli dari eksploitasi sumber daya
alam yang berlebihan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan Komunitas merupakan kata serapan dari bahasa inggris, yaitu community
artinya sebagai masyarakat setempat yang memiliki cakupan wilayah sama. Kearifan Lokal
merupakan gagasan-gagasan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai yang
tertanam dan diikuti oleh warga masyarakatnya. Inisiator pemberdayaan komunitas yaitu
pemerintah, swasta, dan masyarakat. Prinsip pemberdayaan komunitas adalah kesetaraan,
partisipatif, keswadayaan, dan berkelanjutan. Strategi pelaksanaan pemberdayaan komunitas
yaitu mempertimbangkan potensi masyarakat, memberikan pelatihan khusus, meningkatkan
kearifan lokal, memberikan bantuan sarana, dan melaksanakan pemberdayaan secara
bertahap.
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://yustinasusi.wordpress.com/2015/10/15/bab-4-pemberdayaan-komunitas-dankearifan-
lokal/
http://blog.unnes.ac.id/pujiastuti/2017/11/12/materi-sosiologi-kelas-xii-kearifanlokal-dan-
pemberdayaan-komunitas/
Suhartini.2009. Kajian Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolahan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.