Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PROJEK KARIFAN LOKAL

KETIMUS

Oleh :

KELOMPOK 2
KELAS VII F

ANGGOTA:
1. Ni Komang Citarani Nadiva Agni ( 36 )
2. I Kadek Restu Bumi ( 10 )
3. I Komang Aditya Pramana Yoga Putra ( 12 )
4. Ida Bagus Made Prema Gautama ( 23 )
5. Ida Bagus Putu Mahayana ( 24 )
6. Ni Ketut Desya Oktavianti Putri ( 30 )
7. Ni Komang Alit Kusuma Putri ( 32 )
8. Ni Putu Dina Paramita Putri ( 39 )
9. Ni Putu Eka Handayani ( 40 )
10. Ni Putu Febi Anggreni ( 41 )
11. Ni Made Astita Sari ( 35 )

SMP NEGERI 1 SUKAWATI


TAHUN 2022-20
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmatnya serta karunianya kepada kita semua terkhususnya kita ( sebagai
penyusun ) dapat menyususn sekaligus dapat menyelesaikan makalah ini guna untuk proyek
yang kita kerjakan. Dengan mengambil tema“ Kearifan Lokal “ dengan topik “ JAMBU
MANIS (jajanan dan miniman berbahan umbi tradisional yang bergizi)”.

Pada kesempatan ini kami pun ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibuk
guru dan semua pihak pihak terkait yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun tidak terlepas dari kesalahan dan belum
sepenuhnya sempurna, atas itu kami dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang
diberikan kepada kami, guna melengkapi dan memperbaiki kekurangan dari makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami berharap makalah ini dapat memenuhi harapan dari kalian.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................II
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1. Latar Belakang...................................................................................................................1
2. Rumusan masalah..............................................................................................................1
3. Tujuan.................................................................................................................................2
4. Manfaat...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
1. Alat dan Bahan...................................................................................................................4
2. Langkah-Langkah..............................................................................................................5
3. Uji Coba Produk................................................................................................................5
4. Refelsi..................................................................................................................................6

PENUTUP..................................................................................................................................5
2. Kesimpulan..........................................................................................................................5
3. Saran....................................................................................................................................5
LAMPIRAN
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Kerifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab
berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Kerifan lokal adalah salah satu
sarana dalam mengolah kebudayaan dan mempertahankan diri dari kebudayaan asing yang
tidak baik. Bentuk- bentuk kearifan lokal masyarakat dapat berupa budaya, norma, adat
istiadat, minuman, dan salah satunya adalah makanan. Di Indonesia yang merupakan negara
kepulauan, memiliki banyak keberagaman didalamnya tidak terkeculi makanan, dari pulau
weh sampai pada pulau papua memiliki ciri khas dan keunikan untuk makanan tradisional
mereka. Namun, seiring perkembangan zaman yang semakin maju eksistensi dari makanan
tradisional berupa jajanan atau kue-kue taradisional mulai menghilang. Pada zaman ini
masyarakat lebih tertarik pada kebudayaan luar terkhususnya pada makanannya yang juga
menjadi salah satu faktor mulai menghilangnya ketertarikan masyarakat pada jajanan daerah.
Masyarakat menganggap jajanan daerah yang jadul tidak dapat menarik bagi bangsa luar.
Sebenarnya, jajanan daerah memiliki potensi yang besar bagi negara dalam aspek sosial dan
ekonomi jika jajanan tersebut mendapatkan modifikasi dari kreatifitas anak bangsa.

Salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak makanan tradisional berupa jajanan ialah
pulau Bali. Salah satu jajanan legendaris dari Bali ialah ketimus, yang eksistensinya mulai
tergerus oleh zaman. Jajanan yang terbuat dari singkong ini memiliki rasa yang manis, gurih,
nan lezat meninggalkan kecanduan bagi penikmatnya.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa itu jajanan ketimus ?


2. Apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan jajanan ketimus ?
3. Bagaimana cara pembuatan daripada jajanan ketimus ?
TUJUAN
1. Memperkenalkan jajanan tradisional pada masyarakat terkhususnya bagi generasi muda.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat terutama anak bangsa terhadap potensi dari jajanan
tradisional.
3. Menginspirasi anak bangsa agar lebih peduli dan menyayangi jajanan tradisional.
4. Dapat melestarikan sekaligus meneruskan jajanan tradisional yang diturunkan secara
turun temurun oleh nenek moyang.

MANFAAT

1. Bagi penulis / peneliti


Untuk berbagi dalam memberikan informasi dan pengetahuan mengenai kearifan lokal
serta cara pembuatan jajanan ketimus kepada masyarakat luar.
2. Bagi masyarakat / pembaca
Biasa mendapatkan informasi mengenai jajanan ketimus serta pembuatannya , dan dapat
menjadi inspirasi untuk melestarikan jajanan tradisional.
PEMBAHASAN

Namun seiring perkembangan zaman banyak jajanan Bali yang mulai menghilang
akibat tergerusnya oleh zaman. Salah satu jajanan Bali yang sudah mulai tergerus ialah
ketimus. Ketimus atau Timus adalah camilan khas Bali yang terbuat dari campuran singkong
parut, kelapa parut dan gula merah yang dibentuk lonjong, dibungkus daun pisang dan kue
tradisional ini memang menghilang karena ada banyak pilihan kue-kue modern. Namun,
kemudian mulai muncul lagi dan dijual di pasar tradisional atau toko-toko kue. Hal ini
disukai masyarakat perkotaan yang berasal dari desa-desa. Makan ini hanya dapat ditemui
pada pasar pasar atau toko toko jajanan kecil, namun eksistensinya belum terlalu besar dan
mungkin hanya familiar ditelinga masyarakat kecil.

ALAT DAN BAHAN

1. 1 kg singkong.
2. 1 buah kelapa yang sudah parut.
3. 1 sendok teh garam
4. Daun pisang yang sudah di robek-robek secukupnya untuk membungkus.
5. Gula pasir dan gula merah

LANGKAH LANGKAH

1. Siapkan senua bahan yang dibutuhkan untuk membuat ketimus singkong.


2. Kupas kulit singkong dan cuci bersih. Lalu parut singkong sampai lembut.
3. Siapkan wadah besar dan campurkan semua bahan yaitu singkong parut, kelapa parut,
gula merah yang telah disisir,gula pasir, dan garam. Aduk rata semua bahan
menggunakan spatula sampai tercampur rata
4. Setelah adonan ketimus singkong jadi, ambil 1 lembar daun pisang dan isi bagian
tengahnya dengan 2 sendok makan adonan ketimus atau sesuai selera.
5. Bungkus dengan cara lipat kedua ujungnya sehingga bentuknya persegi panjang.
Lakukan proses ini sampai semua adonan habis.
6. Panaskan pengukusan, lalu kukus ketimus singkong sampai matang sekitar 30 menitan.
7. Jika sudah matang , angkat ketimus singkong dari dalam pengukusan dan diamkan
sampai hangat.
8. Ketimus singkong siap disajikan.

UJI COBA

1. Pada uji coba pertama untuk jajanan ketimus kami (24/11/2022) masih banyak
kekurangan dari segi rasa dan tekstur, untuk rasa masih sangat kurang karena takaran
yang hanya menggunangan feeling sehimgga jajanan ketimus terasa hambar, sedangkan
dari segi tekstur sangat buruk karena terlalu lengket.
2. Pada uji coba kedua jajanan ketimus (10/01/2023) hasilnya jajanan ketimus kami sudah
mulai membaik namun masih terdapat beberapa kekurangan seperti rasa manis pada
jajan kurang terasa, tekstur jajanan yang masih terasa lengket, namun tidak seburuk di
percobaan pertama dan dari kemasan daun yang salah.
3. Tahap uji coba ketiga pada jajanan ketimus (04/02/2023) masih ditemukan kekurangan
yang sama yakni rasa jajanan ketimus yang masih sama dengan uji coba sebelumnya
dengan tektur ketimus pada mulut tidak begitu lengket namun terdapat masalah baru
yakni adonan ketimus yang sangat lengket pada daun sehingga susah untuk membuka
kemasan sedangkan untuk pengemasan jajanan sudah nulai ada kemajuan dari
sebelumnya.
4. Pada uji coba keempat jajanan ketimus (11/02/2023) dengan hasil ialah jajanan ketimus
kami sudah sesuai harapan/berhasil dengan rasa manis yang pas, tekstur jajanan yang
bagus dan pengemasan yang benar.

REFLEKSI
Dari empat kali percobaan yang kami lakukan ada beberapa hal yang menjadi catatan.
Belajar dari uji coba 1 yang kami lakukan hasilnya sangat diluar harapan/mempunyai hasil
yang sangat buruk, karena kesalahan yakni menggunakan takaran dan komposisi bahan yang
tidak tepat dan sekedar menggunakan feeling. Karna menggunakan takaraan yang salah kami
mulai memeperbaiki kesalahan dalam takaran bahan, dan haslnya pada percobaan2,3 mulai
ada kemajuan rasa tidak seperti uji coba sebelumnya yang mempunyai rasa hambar, namun
tetap pada kesalahan yang sama mengenai tekstur jajanan, sehingga berkaca dari pengalaman
tersebut pada uji coba keempat saat pembuatan jajanan kami betul-betul menggunakan
komposisi bahan dan takaran yang sangat sesuai pertimbangan agar hasilnya maksimal.
PENUTUP

KESIMPULAN

Kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam
mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari
budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi.

Makanan khas dari daerah Bali salah satunya adalah Ketimus yang mana harganya murah dan
terjangkau dapat dinikmati berbagai kalangan masyarakat. Makanan ringan tersebut adalah
makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi pula dan tidak kalah dengan makanan
modern.

SARAN

Dapat disampaikan saran kepada masyarakat yaitu, masyarakat lebih peduli terhadap
kebudayaan yang masuk dan masyarakat dapat dengan bijak menyaring kebudayaan asing
agar masih pada kearifan lokal bangsa.

Saran bagi anak muda yaitu, anak muda dapat memanfaatkan teknologi yang ada, di
zaman teknologi yang canggih segala informasi dapat disebar luaskan dengan mudah dan
dapat menjadi sarana dalam pengenalan kearifan lokal. Selain menyaring kebudayaan asing
yang masuk, anak muda juga dapat memulai mempertahankan kearifan lokal dengan riset,
dan mempelajari kearifan lokal tersebut dengan bantuan daripada teknologi. Dan
mengimplementasikan kearifan lokal tersebut dalam masyarakat.
DOKUMENTASI
DESAIN BEENER

Anda mungkin juga menyukai