Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
pertolongan-Nya kami dapat menyusun makalah ini. Shalawat beserta salam,
selalu tercurah limpah kepada baginda Rosul sekaligus Nabiyullah yang terakhir
yakni Muhammad SAW, tak lupa kepada keluarga, shabat, dan semoga sampai
kepada kita sebagai umat yang terakhir. Amin
Pada kesempatan kali ini kami akan menyusun sebuah makalah dengan tema
BAHAYA TINDAK KEKERASAN yang bersumber pada Al-Quran dan Al-Hadits,
yang sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Nabi kita, yakni Nabi
Muhammad SAW.
Kami mengucapkan banyak terimakasih, kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bisa
bermanfaat, khususnya bagi kami sebagai penyusun, umumnya bagi seluruh
pembaca.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini,
oleh karena itu kami mengaharapkan kritik yang membangun dari para
pembaca, akhir kata kami ucapkan Wassalamu alaikum Wr. Wb

Lhokseumawe, 31 Oktober 2014

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di era yang maju ini sering di beritakan terjadinya tindak kekerasan di semua lingkup
masyarakat. Misal di sekolah, keluarga , masyarakat dan sebagainya. Seakan akan
kekerasan merupakan cara yang di gunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
timbul. Kekerasan adalah suatu prilaku, tindakan dari seseorang atau kelompok yang
berakibat orang lain atau suatu kelompok menderita baik fisik maupun psikis bahkan sampai
meninggal dunia. Kekerasan merupakan tindakan tidak bermoral, tidak manusiawi, dan
bersifat merusak. Kekerasan dapat terjadi pada siapa saja, bisa dari kalangan terdidik
maupun rakyat biasa.

Kekerasan indentik dengan sifat marah. Marah adalah sifat yang ada pada semua orang,
antara mereka ada yang cepat marah dan ada yang lemah lembut. Marah bukanlah suatu
sifat yang boleh di buat serta merta, malah ia biasanya didahuluo sesuatu yang
menyebebkan seseorang tiu marah, perasaannya memberontak dan akan bertindak kasar.
Seseoramg yang sedang marah akan hilang kewarasan pikirannya dan akan melampiaskan
kemarahannya dengan bertindak kekerasan. Kadang-kadang perasaan marah berkelanjutan
sehingga menimbulkan permusuhan antara keluarga dan sahabat.

Perumusan Masalah:
Apa pengertian kekerasan ?
Apa penyebab tindak kekerasan ?
Apa macam prilaku kekerasan ?
Apa bahaya dari tindak prilaku kekerasan ?
Apa pentingnya persatuan dan kerukunan untuk mencegah tindak kekerasan ?

Tujuan:
Untuk mengetahui pengertian kekerasan ?
Untuk mengetahui penyebab tindak kekerasan ?
Untuk mengetahui macam prilaku kekerasan ?
Untuk mengetahui bahaya dari tindak prilaku kekerasan ?
Untuk mengetahui pentingnya persatuan dan kerukunan untuk mencegah tindak kekerasan?
BAB 2
PEMBAHASAN DAN ISI

Pengetian kekerasan
Kekerasan merupakan tindakan agresi dan pelanggaran (penyiksaan, pemukulan,
pemerkosaan, dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan
penderitaan atau menyakiti orang lain, dan hingga batas tertentu tindakan menyakiti
binatang dapat dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada situasi dan nilai-nilai sosial
yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang. Istilah kekerasan juga mengandung
kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang merusak. Kerusakan harta benda
biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan dengan kekerasan terhadap orang.
Kekerasan pada dasarnya tergolong ke dalam dua bentuk kekerasan sembarang, yang
mencakup kekerasan dalam skala kecil atau yang tidak terencanakan, dan kekerasan yang
terkoordinir, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok baik yang diberi hak maupun tidak
seperti yang terjadi dalam perang (yakni kekerasan antar-masyarakat) dan terorisme.
Perilaku kekerasan semakin hari semakin nampak, dan sungguh sangat mengganggu
ketentraman hidup kita. Jika hal ini dibiarkan, tidak ada upaya sistematik untuk
mencegahnya, tidak mustahil kita sebagai bangsa akan menderita rugi oleh karena kekerasan
tersebut. Kita akan menuai akibat buruk dari maraknya perilaku kekerasan di masyarakat
baik dilihat dari kacamata nasional maupun internasional.
Penyebab Tindak kekerasan

Penyelesaian masalah dengan mengedepankan kekerasan dari pada musyawarah semakin


marak terjadi. Tawuran antar pelajar, antar mahasiswa, antar warga, antar suku, kadang
terjadi karena permasalahan yang sepele. Sngant di sesalkan hal seperti itu tadi.
seharusanya kita dapat berpikir jernih untik menyelesaikan suatu permasalahan dan
menerapkan prilaku sabar dalam kehidupan, di samping itu juga kita harus menerapkan
prilaku adil, toleransi, tidak mudah marah dan yang paling utama adalah peningkatan iman
kepada Allah SWT.
Musyawarah merupakan salah satu unsur penting dalam berdemokrasi, sebab dapat
menampung banyak pendapat baru kemudian di pi;ih salah satu yang terbaik bukan dengan
jalan kekerasan, sebagai mana firman Allah swt. Dalam surat asy syura ayat 38 berikut ini :

artinya:
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan salat,
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Tindak kekerasan terjadi di karenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi, di
antaranya sabagai berikut :
-Ketidak mampuan mengendalikan amarah
-Lingkungan
-Konflik interpersonal
-Kejiwaan seseorang
-Penyalah gunaan narkoba

Macam Prilaku kekerasan


Para ahli sosial mengklasifikasikan bentuk dan jenis kekerasan di bagi menjadi dua macam, di
antaranya sevagai berikut :
Berdasarkan bentuknya
Kekersan yang berasal dari bentuknya di golongkan menjadi :
Kekerasan fisik, yaitu kekerasan nyata yang dapat di lihat, di rasakan oleh tubuh.wujud
kekerasan fisik berupa penghilangan kesehatan atau kemampuan normal tubuh, sampai
pada penghilangan nyawa seseorang. Contoh : penganiayaan, pemukulan, pembunuhan, dan
sebagainya.
Kekerasan psikologis, yaitu kekerasan yang memiliki sasaran pada rohani atau jiwa sehingga
dapat mengurangi bahkan menghilangkan kemampuan normal jiwa. Contoh : kebohongan,
indoktrinasi, ancaman dan tekanan.
Kekerasan struktural, yaitu kekerasan yang di lakukan oleh individu atau kelompok dengan
menggunakan sistem, hukum, ekonomi, atau tata kebiasaan yang ada di masyarakat. Oleh
karena itu, kekerasan ini sulit untuk di kenali. Kekerasan struktural yang terjadi menimbulkan
ketimpangan-ketimpangan pada sumber daya, pendidikan, pendapatan, kepandaian
keadilan, serta wewenang unutk mengambil keputusan. Situasi ini dapat memengaruhi fisik
dan jiwa seseorang. Misalnya : terjangkitnya penyakit kulit di suatu daerah akibat limbah
pabrik di sekitarnya.
Berdasarkan pelakunya
Kekerasan yang berdasarkan pelakunya dapat di golongkan menjadi dua bentuk yaitu
jejerasan individu dan kolektif.
Kekerasan individual adalah kekerasan yang di lakukan oleh individu kepasa suatu atau lebih
individu. Contoh : pencurian, pemukulan, penganiayaan dan sebagainya.
Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang dilakukan oleh banyak individu atau masa. Contoh:
tawuran pelajar tawuran antar mahasiswa bentrokan antardesa dan sebagainya.

Bahaya dari tindak prilaku kekerasan


Di tindak kekerasan yang di timbulkan bisa dari seseorang dan juga bisa di lakukan oleh
kelompok. Dan juga bisa berawal dari seseorang hingga antar kelompok. Tindakan kekerasan
tersebut berdampak buruk kepasa seseorang atau kelompok orang. Bahkan orang yang tidak
tahu menahu juga terjena dampaknya baik berupa materil maupun non materil. Kaewna
tujuan dari kekerasan tersebut adalah merusak. Lingkungan yang ada di sekitar kita
seharusnya kita jaga, bukan di rusak di karenakan pernuatan diri kita sendiri. Mengenai
larangan tentang berbuat kerusakan bermaktub dala, Q.S Al Araf ayat 56 sebagai berikut :
Yang artinya :

dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaiki-nya
dan berdoalah kepada-nya dengan rasa takut (tidak akan di terima) dan harapan (akan di
kabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
(Q.S. Al Araf : 56)

Dari arti di atas dapat di simpulkan bahwa barangan tersebut kerusakan di bumi karena
seharusnya manusia memakmurkan dan menjaganya dengan baik. Setelah ada kerusakan,
Allah swt. selalau memperbaikinya. Oleh sebab itu, manusia di larang intuk di rusaknya.
Manusia di perintahkan untuk berdoa dengan rasa takut jika doanya tidak akan terkabul dan
harus berharap penuh bahwa doamya akan di kabulkan Allah swt. san gat dekat dengan
orang-orang yang berbuat kebaikan.

Pentingnya persatuan dan kerukunan untuk mencegah tindak kekerasan

Persatuan dalam ajaran islam secara umum di sebut ikhwan yaitu persaudaraan, yang secara
umum ukhuawah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam (saudara sesama umat islam)
atau bisa juga kumpulan individu manusia yang bersatu atau menjadi satu. Jelas bahwa
persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan dengan perdamaian maka
persatuan dan kesatuan umat bisa dapat di wujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah
bertindak semena-mena terhadap sesama bahkan terhadap yang seagama sekalipun.

Pepatah dalam bahasa Indonesia mengatakan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Sebagai ilustrasi, setiap individu manusia itu di ibaratkan sebatang lidi, yang di gunakan
untuk membersihkan sampah-samaph yang berserakan, di halaman sebuah rumah yang
cukup luas. Tentu sebatang lidi itu, tidak akan dapat membersihkan sampah-sampah yang
berserakan di halaman sebuah rumah yang cukup luas itu. Tetapi jika ratusan batang lidi di
ikat menjadi satu dan di gunakan untuk membersihkan samapah-sampah yang berserakan
tersebut, tentu dalam waktu sebentar saja, halaman rumah yang cukup luas itu, akan
menjadi bersih.
Barangkali itulah sebabnya Allah SWT menyuruh umat manusia agar bersatu dan
melarang bercerai-berai. Allah SWT berfirman pada surah Al-Imran ayat 103 yang artinya
adalah:
Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu
bercerai-berai.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kerukunan artinya perihal hidup rukun, rasa rukun,
kesepakatan. Sedangkan arti rukun itu sendiri adalah baik dan damai bersatu hati atau
sepakat. Kata Rukun juga berasal dari bahasa arab yang berarti Ruknun artinya asas-asas
atau dasar, seperti rukun islam.
Kerukunan atau perdamaian, termasuk ajaran islam yang harus di wujudkan dalam
kehidupan berumah tangga, bertetangga, dan bermasayrakat, berbangsa, bernegara, serta
pergaulan antar umat beragama. Hal ini di sebabkan karena kerukunan merupakan modal
utama untuk terwujudnya ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan bersama. Sebaliknya
perselisihan atau permusuhan merupakan penyebab datangnya berbagai kerugian dan
bencana
Islam merupakan agama yang mencintai kerukunan atau perdamaian, hal itu telah di
buktikan oleh rosulullah SAW, antara lain sebagai berikut :
Pada saat terjadi perselisihan, rosulullah SAW mengajarkan agar pihak-pihak yang
berselisih melakukan usaha-usaha dengan segera dan dengan cara yang bijaksana, agar
perselisihan di antara mereka segera berakhir, dan mereka kembali hidup rukun.
Rosulullah SAW bersabda yang artinya: janganlah putus memutuskan hubungan, belakang-
membelakangi, benci-membenci dan hasut-menghasut. Hendaklah kamu menjadi hamba
Allah yang bersaudara satu sama lain dan tidaklah halal bagi (setiap) Muslim mendiamkan
saudaranya lebih dari tiga hari(H.R. Bukhori dan Muslim)
Persatuan dan kerukunan sangat di perlukan agar tercipta kehidupan yang damai, aman,dan
tentram di tengah tengah masyarakat. Manfaat manfaat keasatuan dan kerukunan yaitu :
-Kerja sama akan terjadi
-Masyarakan akan bersatu padu
-Segala persoalan yang sulit mudah di pecahkan
-Pekerjaan yang berat akan menjadi ringan
-Kesejahtraan mudah di wujudkan
-Hidup tenang dan tentram
-Pembangunan dapat berjalan dengan lancar
-Akan memeiliki kekuatan yang luar biasa
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Di era yang maju ini sering di beritakan terjadinya tindak kekerasan di semua lingkup
masyarakat. Misal di sekolah, keluarga , masyarakat dan sebagainya. Seakan akan
kekerasan merupakan cara yang di gunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
timbul. Kekerasan adalah suatu prilaku, tindakan dari seseorang atau kelompok yang
berakibat orang lain atau suatu kelompok menderita baik fisik maupun psikis bahkan sampai
meninggal dunia. Kekerasan merupakan tindakan tidak bermoral, tidak manusiawi, dan
bersifat merusak. Kekerasan dapat terjadi pada siapa saja, bisa dari kalangan terdidik
maupun rakyat biasa.

Saran
Mengingat kami yang ini masih tahap belajar pasti banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Untuk bisa menilai apakah makalah ini sudah bagus atau belum kami
memerlukan saran dari teman semua berupa kritikan dan komentan yang positif yang bisa
membangun untuk melakukan perubahan. Dan kami juga ingat pepatah tak ada gading yang
tak retak itulah umpamaan yang tersirat dalam makalah yang kami tulis ini.
Daftar Pustaka
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino Gonohutomo,
2003
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Stuart GW, Sundeen, Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed.).St.Louis Mosby
Year Book, 1995

Anda mungkin juga menyukai