GURU PEMBIMBING :
Salim Kaluku S.Ag
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa,yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa shalawat serta
salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini kami beri judul “TINDAKAN KEKERASAN DALAM MASYARAKAT” yang di sesuaikan
dengan materi
tugas agama kami. Semoga dengan adanya makalah ini kami dapat memahami tentang kekerasan di
Indonesia.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, kekurangan dan kelamahan adalah milik kami, karena itu
kami berharap kritik dan saran, guna meningkatkan mutu dan kualitas kinerja kami, agar dapat
memperbaiki makalah yang selanjutnya, menjadi makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan jenis-jenis kekerasan
B. Cara mencegah tindakan kekerasan
BAB III PENUTUP
A. RINGKASAN MATERI
B. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap manusia yang ada pada dunia ini pasti akan selalu berdampingan dengan yang namanya
perbedaan, baik itu perbedaan latar belakang (agama, ras, suku, dan sebagainya), perbedaan fisik,
perbedaan jenis kelamin, dan masih banyak lagi. Tidak ada salahnya hidup berdampingan dengan
perbedaan, bahkan dengan perbedaan itu dapat membuat hidup menjadi lebih beragam dan
berwarna.
Namun, di sisi lainnya, perbedaan yang dekat dengan kita ini ternyata bisa menjadi penyebab
terjadinya suatu konflik yang terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau
kelompok dengan kelompok. Lebih parahnya lagi, perbedaan bisa juga menjadi pemicu timbulnya
tindak kekerasan dalam sebuah lingkungan masyarakat.
Saat ini, sudah banyak tindak kekerasan yang terjadi pada lingkungan masyarakat yang di mana
tindak kekerasan yang terjadi akan menimbulkan luka pada korbannya, baik itu luka fisik atau luka
psikis. Pada umumnya, kekerasan sering terjadi karena adanya berbagai macam permasalahan yang
ada pada suatu masyarakat, kemudian masalah-masalah tersebut sangat sulit untuk diselesaikan.
Banyaknya tindak kekerasan pada suatu wilayah menandakan bahwa wilayah tersebut sedang tidak
baik-baik saja. Bagi para korban tindak kekerasan, sebaiknya segera melapor pada pihak berwajib,
Lembaga Pemerintah, keluarga, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Dengan begitu, pelaku tindak
kekerasan bisa segera ditangkap dan diberi hukuman.
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang kami uraikan diatas, kami memperoleh beberapa rumusan masalah
yang nantinya akan kami bahas dalam bab 2, pembahasan, yaitu:
C.Tujuan
Setiap sesuatu pasti mempunyai suatu tujuan, begitu pula makalah ini, tujuan pembuatan
makalah ini ialah, diharapkan pembaca mampu:
A.Pengertian kekerasan
Dikutip dari buku M, Rahmat yang berjudul Ensiklopedia Konflik Sosial, dalam bahasa Latin,
kekerasan ini sering disebut dengan violentia yang berarti kebengisan, keganasan, aniaya, dan
kegarangan. Kekerasan itu sendiri bisa dibilang sebagai perilaku yang disengaja atau tidak disengaja
dengan tujuan untuk melukai orang lain.
Oleh sebab itu, kekerasan merupakan salah satu tindakan yang sangat melanggar Hak Asasi
Manusia. Hal ini dikarenakan tindak kekerasan tidak pernah mencerminkan norma-norma dan nilai-
nilai yang mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena pelaku tindak kekerasan harus segera
diberi hukuman agar mendapatkan efek jera.
Kekerasan adalah sebuah tindakan yang memang sengaja dilakukan oleh individu atau kelompok
dengan tujuan menindas yang lemah agar terus mendapatkan penderitaan. Kekerasan ini bisa
dalam bentuk fisik atau bisa juga dalam bentuk psikis. Adapun tindak kekerasan fisik, seperti
seseorang memukul atau menendang, dan sebagainya. Sedangkan kekerasan psikis, seperti
memaksa orang lain untuk melakukan hal yang tidak disukainya. Kedua bentuk itu sama-sama
memiliki dampak yang bisa merugikan korbannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok
orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau
barang orang lain.
Jika tindak kekerasan pada suatu lingkungan masyarakat, maka besar kemungkinan diri sendiri akan
masuk ke dalam diri sendiri, sehingga tak menutup kemungkinan akan melakukan tindak kekerasan
juga. Terlebih lagi, kita akan sangat sulit dalam melakukan pembedaan terhadap tindak kekerasan
dengan yang bukan.
Selain itu, berkembangnya teknologi juga membuat tindak kekerasan semakin luas. Dengan kata
lain, tindak kekerasan bukan hanya terjadi di dunia nyata saja, tetapi juga terjadi di dunia maya atau
dunia media sosial. Oleh karena itu, agar kita tidak menjadi pelaku kekerasan di dunia maya, maka
kita perlu dalam menggunakan media sosial.
Jenis Kekerasan
Supaya bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi, maka kita perlu mengetahui jenis-
jenis kekerasan. Kekerasan yang ada di lingkungan masyarakat, dibagi berdasarkan bentuk dan
pelakunya.
Berdasarkan Bentuknya
Bentuk kekerasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu kekerasan fisik, kekerasan struktural, dan kekerasan
psikologis.
1. Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik adalah suatu kekerasan yang terjadi secara nyata atau dapat dilihat dan dirasakan
oleh tubuh langsung. Kekerasan fisik ini seringkali meninggalkan bekas luka bagi penerima
kekerasan atau korban tindak kekerasan, sehingga ketika ingin melaporkan tindak kekerasan ini
akan divisum terlebih dahulu. Adapun wujud dari kekerasan fisik, seperti pemukulan, pembacokan,
bahkan hingga menghilangkan nyawa seseorang.
Kekerasan fisik ini bisa juga disebut dengan kekerasan langsung karena bisa langsung menyebabkan
luka pada korbannya. Kekerasan fisik ini bukan hanya terjadi di lingkungan luar rumah saja, tetapi
bisa juga terjadi di lingkungan keluarga, seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
2. Kekerasan Struktural
Kekerasan struktural ini bisa dibilang sebagai kekerasan yang sangat kompleks karena bukan hanya
berkaitan dengan individu saja, tetapi juga sering terjadi dengan suatu kelompok. Kekerasan
struktural adalah jenis kekerasan yang dapat terjadi dan pelakunya bisa kelompok atau seseorang
dengan cara memakai sistem hukum, sistem ekonomi, atau norma-norma yang terjadi pada
lingkungan masyarakat.
Maka dari itu, kekerasan struktural ini seringkali menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial, baik
itu pada pendidikan, pendapatan, keahlian, pengambil keputusan, dan sumber daya. Dari hal-hal itu
bisa memberikan pengaruh terhadap jiwa dan fisik seseorang. Kekerasan struktural ada yang bisa
diselesaikan dengan cara bermusyawarah atau melalui jalur hukum.
3. Kekerasan Psikologis
Kekerasan psikologis adalah kekerasan yang di mana dilakukan untuk melukai mental atau jiwa
seseorang, sehingga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan jiwa. Kekerasan psikologis
ini lebih dikenal oleh masyarakat banyak dengan nama kekerasan psikis. Bentuk dari kekerasan
psikologis biasanya, seperti ucapan yang menyakitkan hati, melakukan penghinaan terhadap
seseorang atau kelompok, melakukan ancaman, dan sebagainya.
Kekerasan psikologis ini bukan hanya bisa menimbulkan ketakutan saja, tetapi bisa juga
menyebabkan seseorang mendapatkan trauma secara psikis. Jika korban kekerasan psikis sudah
cukup parah, maka ia perlu dibawa ke psikiater atau psikolog. Selain itu, orang-orang disekitarnya
harus tetap mendukungnya agar mendapatkan keadilan.
Berdasarkan Pelakunya
Kekerasan bukan hanya dapat dilihat dari bentuk kekerasan saja, tetapi dapat dilihat juga
berdasarkan pelakunya. Adapun kekerasan berdasarkan pelakunya dibagi menjadi dua, yaitu
kekerasan individual dan kekerasan kolektif.
1. Kekerasan Individual
Kekerasan individual adalah jenis kekerasan yang di mana kekerasannya dilakukan oleh seseorang
kepada seseorang lainnya atau bisa juga lebih dari seseorang. Biasanya kekerasan individual ini
terjadi dalam bentuk kekerasan, seperti pemukulan, pencurian, penganiayaan, dan lain-lain.
Kekerasan individual ini bisa saja terjadi di lingkungan terdekat kita, sehingga kita perlu selalu
waspada agar tidak menjadi korban kekerasan.
2. Kekerasan Kolektif
Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang di mana dilakukan oleh sebuah kelompok atau massa.
Biasanya kekerasan ini terjadi karena adanya perselisihan antar kelompok, sehingga memicu
terjadinya tawuran, bentrokan, dan lain-lain. Kekerasan kolektif ini bisa merugikan infrastruktur
yang ada disekitarnya. Lebih parahnya, kekerasan ini bisa menimbulkan korban jiwa.
Maka dari itu, ketika kekerasan kolektif terjadi biasanya baru bisa diselesaikan oleh pihak berwajib.
Jadi, jika melihat terjadinya kekerasan kolektif, sebaiknya segera memberitahukan kepada pihak
berwajib.
Itulah beberapa jenis kekerasan yang dibagi berdasarkan bentuk dan pelakunya. Dari jenis-jenis
kekerasan itu, kita bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi dan bagaimana cara untuk
menyelesaikannya.
Penyebab Kekerasan
Kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau oleh kelompok tidak terjadi begitu saja. Dengan kata
lain, ada penyebab kekerasan itu terjadi. Berikut ini penyebab kekerasan.
1. Hilangnya Harga Diri
Setiap orang yang ada di dunia ini pasti memiliki harga diri. Dengan kata lain, seseorang pasti ingin
dihargai oleh para sesamanya terutama yang ada di lingkungan terdekatnya. Namun, jika seseorang
sudah kehilangan harga diri dan sudah tidak dihargai lagi oleh lingkungan terdekatnya, maka ia bisa
melakukan tindak kekerasan yang biasanya akan dimulai dari sikap dan perilaku marah.
Kekerasan yang disebabkan karena hilangnya harga diri memiliki motif yang sangat kuat. Selain itu,
bukan hanya bisa dilakukan secara individu saja, tetapi bisa juga dilakukan secara kelompok.
4. Dendam
Dendam merupakan salah sifat yang dapat menyebabkan seseorang melakukan kekerasan.
Munculnya rasa dendam ini disebabkan karena seseorang tidak terima dengan perilaku yang pernah
menimpa dirinya, sehingga memicu rasa amarah dalam diri. Dari perasaan marah itulah, seseorang
akan nekat untuk melakukan kekerasan demi bisa membalas apa yang pernah diterimanya pada
waktu itu.
Pelampiasan amarah yang dituangkan melalui kekerasan ini sangatlah tidak baik karena bisa
merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan, dengan rasa dendam bisa saja menimbulkan terjadi
korban jiwa. Dari dendam ini bisa saja terus menghadirkan kekerasan terhadap generasi-generasi
selanjutnya yang bisa membuat permusuhan sulit untuk dihilangkan.
Contoh Kekerasan
Maka dari itu, menciptakan pemerintahan yang baik menjadi salah satu upaya yang tepat untuk
mengatasi kekerasan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kekerasan merupakan suatu tindakan yang tidak mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena
itu, bagi pelaku kekerasan harus segera diberikan sanksi hukum yang sudah berlaku. Selain itu, bagi
setiap anggota masyarakat harus saling melindungi agar tindak kekerasan bisa dihindarkan.
B.Saran
Meskipun tindak kekerasan sudah sangat banyak dan bisa saja terjadi di dekat kita, tetapi kita tidak
boleh menurunkan rasa simpati terhadap korban kekerasan. Hal ini perlu dilakukan agar korban
tidak merasa trauma dan memiliki keberanian dalam menjalani hidup. Di samping itu, kita juga
harus menuntut keadilan agar pelaku kekerasan diberikan sanksi tegas.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kekerasan/
https://adjar.grid.id/read/543050536/upaya-untuk-mencegah-tindak-kekerasan-dalam-masyarakat