Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Tindakan kekerasan dalam masyarakat

GURU PEMBIMBING :
Salim Kaluku S.Ag

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3

SMA NEGRI 1 AMPANA KOTA


TAHUN AJARAN 2023/2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa,yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa shalawat serta
salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini kami beri judul “TINDAKAN KEKERASAN DALAM MASYARAKAT” yang di sesuaikan
dengan materi
tugas agama kami. Semoga dengan adanya makalah ini kami dapat memahami tentang kekerasan di
Indonesia.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, kekurangan dan kelamahan adalah milik kami, karena itu
kami berharap kritik dan saran, guna meningkatkan mutu dan kualitas kinerja kami, agar dapat
memperbaiki makalah yang selanjutnya, menjadi makalah yang lebih baik lagi.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan jenis-jenis kekerasan
B. Cara mencegah tindakan kekerasan
BAB III PENUTUP
A. RINGKASAN MATERI
B. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap manusia yang ada pada dunia ini pasti akan selalu berdampingan dengan yang namanya
perbedaan, baik itu perbedaan latar belakang (agama, ras, suku, dan sebagainya), perbedaan fisik,
perbedaan jenis kelamin, dan masih banyak lagi. Tidak ada salahnya hidup berdampingan dengan
perbedaan, bahkan dengan perbedaan itu dapat membuat hidup menjadi lebih beragam dan
berwarna.
Namun, di sisi lainnya, perbedaan yang dekat dengan kita ini ternyata bisa menjadi penyebab
terjadinya suatu konflik yang terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau
kelompok dengan kelompok. Lebih parahnya lagi, perbedaan bisa juga menjadi pemicu timbulnya
tindak kekerasan dalam sebuah lingkungan masyarakat.
Saat ini, sudah banyak tindak kekerasan yang terjadi pada lingkungan masyarakat yang di mana
tindak kekerasan yang terjadi akan menimbulkan luka pada korbannya, baik itu luka fisik atau luka
psikis. Pada umumnya, kekerasan sering terjadi karena adanya berbagai macam permasalahan yang
ada pada suatu masyarakat, kemudian masalah-masalah tersebut sangat sulit untuk diselesaikan.
Banyaknya tindak kekerasan pada suatu wilayah menandakan bahwa wilayah tersebut sedang tidak
baik-baik saja. Bagi para korban tindak kekerasan, sebaiknya segera melapor pada pihak berwajib,
Lembaga Pemerintah, keluarga, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Dengan begitu, pelaku tindak
kekerasan bisa segera ditangkap dan diberi hukuman.

B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang kami uraikan diatas, kami memperoleh beberapa rumusan masalah
yang nantinya akan kami bahas dalam bab 2, pembahasan, yaitu:

1.Apakah pengertian dari tindak kekerasan?


2.Bagaimana cara mencegah upaya tindak kekerasan?

C.Tujuan
Setiap sesuatu pasti mempunyai suatu tujuan, begitu pula makalah ini, tujuan pembuatan
makalah ini ialah, diharapkan pembaca mampu:

1.Mendeskripsikan tentang tindak kekerasan


2.Memahami lebih lanjut tentang tindak kekerasan
2.Mempelajari tentang mencegah upaya kekerasan
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian kekerasan

Dikutip dari buku M, Rahmat yang berjudul Ensiklopedia Konflik Sosial, dalam bahasa Latin,
kekerasan ini sering disebut dengan violentia yang berarti kebengisan, keganasan, aniaya, dan
kegarangan. Kekerasan itu sendiri bisa dibilang sebagai perilaku yang disengaja atau tidak disengaja
dengan tujuan untuk melukai orang lain.
Oleh sebab itu, kekerasan merupakan salah satu tindakan yang sangat melanggar Hak Asasi
Manusia. Hal ini dikarenakan tindak kekerasan tidak pernah mencerminkan norma-norma dan nilai-
nilai yang mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena pelaku tindak kekerasan harus segera
diberi hukuman agar mendapatkan efek jera.
Kekerasan adalah sebuah tindakan yang memang sengaja dilakukan oleh individu atau kelompok
dengan tujuan menindas yang lemah agar terus mendapatkan penderitaan. Kekerasan ini bisa
dalam bentuk fisik atau bisa juga dalam bentuk psikis. Adapun tindak kekerasan fisik, seperti
seseorang memukul atau menendang, dan sebagainya. Sedangkan kekerasan psikis, seperti
memaksa orang lain untuk melakukan hal yang tidak disukainya. Kedua bentuk itu sama-sama
memiliki dampak yang bisa merugikan korbannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok
orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau
barang orang lain.
Jika tindak kekerasan pada suatu lingkungan masyarakat, maka besar kemungkinan diri sendiri akan
masuk ke dalam diri sendiri, sehingga tak menutup kemungkinan akan melakukan tindak kekerasan
juga. Terlebih lagi, kita akan sangat sulit dalam melakukan pembedaan terhadap tindak kekerasan
dengan yang bukan.
Selain itu, berkembangnya teknologi juga membuat tindak kekerasan semakin luas. Dengan kata
lain, tindak kekerasan bukan hanya terjadi di dunia nyata saja, tetapi juga terjadi di dunia maya atau
dunia media sosial. Oleh karena itu, agar kita tidak menjadi pelaku kekerasan di dunia maya, maka
kita perlu dalam menggunakan media sosial.
Jenis Kekerasan
Supaya bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi, maka kita perlu mengetahui jenis-
jenis kekerasan. Kekerasan yang ada di lingkungan masyarakat, dibagi berdasarkan bentuk dan
pelakunya.

Berdasarkan Bentuknya

Bentuk kekerasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu kekerasan fisik, kekerasan struktural, dan kekerasan
psikologis.

1. Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik adalah suatu kekerasan yang terjadi secara nyata atau dapat dilihat dan dirasakan
oleh tubuh langsung. Kekerasan fisik ini seringkali meninggalkan bekas luka bagi penerima
kekerasan atau korban tindak kekerasan, sehingga ketika ingin melaporkan tindak kekerasan ini
akan divisum terlebih dahulu. Adapun wujud dari kekerasan fisik, seperti pemukulan, pembacokan,
bahkan hingga menghilangkan nyawa seseorang.
Kekerasan fisik ini bisa juga disebut dengan kekerasan langsung karena bisa langsung menyebabkan
luka pada korbannya. Kekerasan fisik ini bukan hanya terjadi di lingkungan luar rumah saja, tetapi
bisa juga terjadi di lingkungan keluarga, seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

2. Kekerasan Struktural
Kekerasan struktural ini bisa dibilang sebagai kekerasan yang sangat kompleks karena bukan hanya
berkaitan dengan individu saja, tetapi juga sering terjadi dengan suatu kelompok. Kekerasan
struktural adalah jenis kekerasan yang dapat terjadi dan pelakunya bisa kelompok atau seseorang
dengan cara memakai sistem hukum, sistem ekonomi, atau norma-norma yang terjadi pada
lingkungan masyarakat.
Maka dari itu, kekerasan struktural ini seringkali menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial, baik
itu pada pendidikan, pendapatan, keahlian, pengambil keputusan, dan sumber daya. Dari hal-hal itu
bisa memberikan pengaruh terhadap jiwa dan fisik seseorang. Kekerasan struktural ada yang bisa
diselesaikan dengan cara bermusyawarah atau melalui jalur hukum.

3. Kekerasan Psikologis
Kekerasan psikologis adalah kekerasan yang di mana dilakukan untuk melukai mental atau jiwa
seseorang, sehingga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan jiwa. Kekerasan psikologis
ini lebih dikenal oleh masyarakat banyak dengan nama kekerasan psikis. Bentuk dari kekerasan
psikologis biasanya, seperti ucapan yang menyakitkan hati, melakukan penghinaan terhadap
seseorang atau kelompok, melakukan ancaman, dan sebagainya.
Kekerasan psikologis ini bukan hanya bisa menimbulkan ketakutan saja, tetapi bisa juga
menyebabkan seseorang mendapatkan trauma secara psikis. Jika korban kekerasan psikis sudah
cukup parah, maka ia perlu dibawa ke psikiater atau psikolog. Selain itu, orang-orang disekitarnya
harus tetap mendukungnya agar mendapatkan keadilan.
Berdasarkan Pelakunya

Kekerasan bukan hanya dapat dilihat dari bentuk kekerasan saja, tetapi dapat dilihat juga
berdasarkan pelakunya. Adapun kekerasan berdasarkan pelakunya dibagi menjadi dua, yaitu
kekerasan individual dan kekerasan kolektif.

1. Kekerasan Individual
Kekerasan individual adalah jenis kekerasan yang di mana kekerasannya dilakukan oleh seseorang
kepada seseorang lainnya atau bisa juga lebih dari seseorang. Biasanya kekerasan individual ini
terjadi dalam bentuk kekerasan, seperti pemukulan, pencurian, penganiayaan, dan lain-lain.
Kekerasan individual ini bisa saja terjadi di lingkungan terdekat kita, sehingga kita perlu selalu
waspada agar tidak menjadi korban kekerasan.

2. Kekerasan Kolektif
Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang di mana dilakukan oleh sebuah kelompok atau massa.
Biasanya kekerasan ini terjadi karena adanya perselisihan antar kelompok, sehingga memicu
terjadinya tawuran, bentrokan, dan lain-lain. Kekerasan kolektif ini bisa merugikan infrastruktur
yang ada disekitarnya. Lebih parahnya, kekerasan ini bisa menimbulkan korban jiwa.

Maka dari itu, ketika kekerasan kolektif terjadi biasanya baru bisa diselesaikan oleh pihak berwajib.
Jadi, jika melihat terjadinya kekerasan kolektif, sebaiknya segera memberitahukan kepada pihak
berwajib.
Itulah beberapa jenis kekerasan yang dibagi berdasarkan bentuk dan pelakunya. Dari jenis-jenis
kekerasan itu, kita bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi dan bagaimana cara untuk
menyelesaikannya.

Penyebab Kekerasan

Kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau oleh kelompok tidak terjadi begitu saja. Dengan kata
lain, ada penyebab kekerasan itu terjadi. Berikut ini penyebab kekerasan.
1. Hilangnya Harga Diri
Setiap orang yang ada di dunia ini pasti memiliki harga diri. Dengan kata lain, seseorang pasti ingin
dihargai oleh para sesamanya terutama yang ada di lingkungan terdekatnya. Namun, jika seseorang
sudah kehilangan harga diri dan sudah tidak dihargai lagi oleh lingkungan terdekatnya, maka ia bisa
melakukan tindak kekerasan yang biasanya akan dimulai dari sikap dan perilaku marah.
Kekerasan yang disebabkan karena hilangnya harga diri memiliki motif yang sangat kuat. Selain itu,
bukan hanya bisa dilakukan secara individu saja, tetapi bisa juga dilakukan secara kelompok.

2. Tingkat Ekonomi Berbeda


Penyebab kekerasan selanjutnya adalah tingkat ekonomi yang berbeda atau bisa dibilang sebagai
kemiskinan. Penyebab ini bisa juga diartikan sebagai sulitnya mendapatkan akses ke pusat ekonomi
terutama pada masa-masa kritis.
Adanya perubahan sosial ini menghadirkan tingkat ekonomi yang berbeda juga. Bahkan, seseorang
yang sulit menghadapi perubahan sosial bisa memicu dirinya untuk melakukan tindak kekerasan
terutama ketika menghadapi tingkat ekonomi yang berbeda. Hal ini dapat terjadi karena seseorang
sudah kehilangan akan sehat agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga berani untuk
melakukan kekerasan, seperti merampok, menjambret, dan sebagainya.

3. Tidak Bisa Mengendalikan Emosi


Setiap orang memang tidak pernah bisa terlepas dari yang namanya masalah, sehingga bisa
memunculkan yang namanya emosi. Penyebab kekerasan selanjutnya adalah seseorang atau
kelompok yang tidak bisa mengendalikan emosi. Jika emosi yang ada di dalam diri sulit dikendalikan,
maka emosi akan terus meningkat, sehingga akan mudah marah dengan permasalahan yang sepele.
Dari situlah, tindak kekerasan bisa terjadi dan bisa menimbulkan korban jiwa.

4. Dendam
Dendam merupakan salah sifat yang dapat menyebabkan seseorang melakukan kekerasan.
Munculnya rasa dendam ini disebabkan karena seseorang tidak terima dengan perilaku yang pernah
menimpa dirinya, sehingga memicu rasa amarah dalam diri. Dari perasaan marah itulah, seseorang
akan nekat untuk melakukan kekerasan demi bisa membalas apa yang pernah diterimanya pada
waktu itu.
Pelampiasan amarah yang dituangkan melalui kekerasan ini sangatlah tidak baik karena bisa
merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan, dengan rasa dendam bisa saja menimbulkan terjadi
korban jiwa. Dari dendam ini bisa saja terus menghadirkan kekerasan terhadap generasi-generasi
selanjutnya yang bisa membuat permusuhan sulit untuk dihilangkan.

5. Sudah Menjadi Tradisi


Kekerasan bisa juga disebabkan karena sudah adanya tradisi kekerasan dalam suatu lingkungan.
Kekerasan yang disebabkan karena tradisi sangat sulit untuk dihilangkan, sehingga akan terus
berlanjut ke generasi selanjutnya. Adapun contoh dari tindak kekerasan yang dilakukan karena
tradisi adalah kegiatan masa orientasi atau yang lebih dikenal oleh banyak orang dengan sebutan
ospek. Ospek ini berlaku pada siswa atau mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan di
lembaga pendidikan baru.
Pada kegiatan ospek seringkali terjadi tindak kekerasan, sehingga menimbulkan rasa takut pada
peserta ospek. Dari rasa takut itu, korban ospek ini muncul keinginan untuk membuat  siswa atau
mahasiswa baru merasakan apa yang pernah dirasakan, sehingga ospek pun menjadi tradisi.
Namun, saat ini ospek sudah dilarang dan diganti dengan kegiatan yang lebih positif ketika siswa
atau mahasiswa baru masuk ke lembaga pendidikan baru. Dengan begitu, tradisi ospek pun
perlahan-lahan akan menghilang.

6. Pemabuk atau Pengguna Narkoba


Penyebab kekerasan bisa juga dipicu dari gaya hidup yang tidak baik dan tidak sehat, seperti minum
minuman beralkohol secara berlebihan dan pengguna narkoba. Ketika seseorang sudah dalam
keadaan mabuk dan tidak dapat mengendalikan dirinya, baik itu karena minuman beralkohol atau
narkoba, maka bisa membuat ricuh yang memicu terjadinya tindak kekerasan. Bahkan bisa
melakukan penyiksaan terhadap lebih dari satu korban.
Kekerasan yang disebabkan karena mabuk dan memakai narkoba ini bisa juga terjadi antar
kelompok dengan kelompok, sehingga bisa memicu terjadinya tawuran atau bentrok yang akan sulit
dihilangkan. Bahkan, dari tawuran tersebut bisa menimbulkan korban jiwa, sungguh sangat
disayangkan apabila hal seperti itu dapat terjadi.

Contoh Kekerasan

Contoh-contoh kekerasan sebagai berikut.

Melakukan pencurian atau perampokan.


Melakukan pembacokan atau pembegalan.
Melukai perasaan orang lain, baik dalam bentuk menghina, mengejek, dan memaki.
Melukai tubuh orang lain, seperti melakukan pemukulan, melakukan penusukan, melakukan
pemerkosaan, dan melakukan pelecehan seksual.

B.Upaya untuk Mencegah Tindak Kekerasan


1. Melakukan Kampanye Anti Kekerasan
Melakukan kampanye anti kekerasan secara terus menerus bisa mendorong individu atau kelompok
untuk lebih menyadari tentang akibat dari kekerasan secara umum.
Melalui kampanye ini, setiap masyarakat diajak untuk berperan dalam menciptakan kehidupan yang
damai.
Hal ini penting karena dengan adanya kedamaian individu bisa berkarya menghasilkan sesuatu
untuk kemajuan.

2. Menyelesaikan Masalah secara Bijak


Pemerintah juga memiliki peran yang besar, di mana tindakan pemimpin akan ditiru dan diteladani
oleh bawahannya.
Jadi, jika suatu negara menjauhkan segala kekerasan dalam menyelesaikan suatu masalah sosial,
maka tindakan ini juga akan diikuti oleh warga masyarakatnya.
Nah, dengan begitu semua pihak akan berusaha untuk tidak menggunakan kekerasan dalam
menyelesaikan suatu masalah sehingga membawa kedamaian dalam kehidupannya.
 
“Melakukan kampanye anti kekerasan merupakan salah satu upaya untuk mencegah tindak
kekerasan di masyarakat.”
 
3. Adil dan Bersihnya Penegakan Hukum
Sistem hukum yang tidak tegas bisa memengaruhi munculnya tindak kekerasan di dalam
masyarakat.
Hal ini terjadi karena perasaan jengkel ketika keputusan hukum mudah digantikan dengan kekuatan
harta.
Sementara bagi individu atau kelompok yang tidak memiliki harta yang cukup diperlakukan kasar
dan tidak manusiawi.
Kejengkelan inilah yang kemudian mendorong terjadinya tindak kekerasan, maka dari itu perlu
adanya sistem penegakan hukum yang adil dan tegas untuk mengurangi kekerasan.

4. Menciptakan Pemerintahan yang Baik


Sebagian besar kekerasan yang terjadi di Indonesia terjadi karena cara kerja pemerintah yang masih
belum memuaskan.
Adanya perasaan tidak puas inilah yang kemudian mendorong masyarakat melakukan tindak
kekerasan sebagai wujud protesnya.

Maka dari itu, menciptakan pemerintahan yang baik menjadi salah satu upaya yang tepat untuk
mengatasi kekerasan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Kekerasan merupakan suatu tindakan yang tidak mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena
itu, bagi pelaku kekerasan harus segera diberikan sanksi hukum yang sudah berlaku. Selain itu, bagi
setiap anggota masyarakat harus saling melindungi agar tindak kekerasan bisa dihindarkan.

B.Saran

Meskipun tindak kekerasan sudah sangat banyak dan bisa saja terjadi di dekat kita, tetapi kita tidak
boleh menurunkan rasa simpati terhadap korban kekerasan. Hal ini perlu dilakukan agar korban
tidak merasa trauma dan memiliki keberanian dalam menjalani hidup. Di samping itu, kita juga
harus menuntut keadilan agar pelaku kekerasan diberikan sanksi tegas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kekerasan/
https://adjar.grid.id/read/543050536/upaya-untuk-mencegah-tindak-kekerasan-dalam-masyarakat

Anda mungkin juga menyukai