Anda di halaman 1dari 10

Mencegah Tindak Kekerasan

Nama :
Angelina Marllyn Coverna 1423017178
Theresia Oktaviona Temaluru 1423017130
Jennifer Virgianti Gerladinate 1423017166
Hariyo Wibiwo 1423017167
EVhY

Universitas Katolik Widya Mandala


Tahun Ajaran 2017/2018
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugrahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah etika
sosial ini dengan baik. Makalah ini berisi tentang cara mencegah tindak
kekerasan.
Terlaksananya penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada segenap
pihak yang telah membantu dengan tenaga, fikiran, ide dan bahkan materi.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga saya selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Akhir kata Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk saya
khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.

Suarabaya , 08 Maret 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

Type chapter title (level 2) ...................................................................................2

Type chapter title (level 2) ...................................................................................2

Type chapter title (level 2) ...................................................................................2

Type chapter title (level 2) ...................................................................................2

Type chapter title (level 2) ...................................................................................2

Type chapter title (level 2) ...................................................................................2

BAB II METODE PENELITIAN .........................................................................4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................1

BABAIV PENUTUP ..............................................................................................1

Type chapter title (level 2) ...................................................................................2

Type chapter title (level 2) ...................................................................................2

DAFTAR PUSAKA ................................................................................................1


BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Kekerasan atau (bahasa inggris: Violence berasal (dari bahasa latin:
violentus yang berasal dari kata via berarti kekuasaan atau berkuasa)
adalah dalam prinsip dasar dalam hukum public dan privat romawi yang
merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik ataupun
secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan penyerangan
pada kebebasan ayau martabat seseorang yang dapat dilakukan perorangan
atau kelompok orang umumnya berkaitan dengan kewenangannya yakni
bila diterjemahkan secara bebas dapat diartikan bahwa kewenangan tanpa
mengindahkan keabsahan penggunaan atau tindakan kesewenang -
wenangan itu dapat pula dimasukkan dalam rumusan kekerasan ini. Teori
kekerasan Anomie ini dicetuskan oleh Robert K Merton pada
tahun1968.Menurut Merton, dalam masyarakat terdapat dua jenis norma-
norma sosial yaitu tujuan sosial dan sarana-sarana yang tersedia (
acceptable means).Permasalahan muncul di dalam menggunakan sarana-
sarana tersebut,dimana tidak semua orang dapat menggunakan sarana yang
tersedia. Keadaan tersebut tidak meratanya sarana -sarana serta perbedaan
struktur kesempatan,akan menimbulkan frustasi dikalangan
orang/kelompok yang tidak mempunyai kesempatan pada tujuan tersebut.
dengan demikian akan muncul konflik - konflik.
I.2 Rumusan masalah
I.2.1 Bagaimana cara mencegah tindak kekerasan ?
I.3 Tujuan Penelitian
I.3.1 Mengetahui cara mencegah tindak kekerasan
I.4 Manfaat Penelitian
I. 4.1 Secara teoritis, makalah bermanfaat bagi pengembangan ilmu sosial,
khususnya ilmu sosial dalam masyarakat , lebih khusus lagi terkait dengan
penerapan teori-teori sosial terkait pelaksanaan tanggungjawab sosial dan
lingkungan kehidupan.
I. 4.2 Secara Praktis makalah bermanfaat agar dapat mengurangi tindak
kekerasan yang terjadi di masyarakat
I.5 Tinjauan Pustaka
Sandhi Praditama, Nurhadi, Atik Catur Budiarti () menulis jurnal kepada
Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sebelas Maret berjudul “ Kekerasan Terhadap Anak Dalam
Keluarga Dalam Perspektif Fakta Sosial”
1.6 Landasan Teori
Istilah kekerasan berasal dari bahasa Latin ’violentia’, yang berarati
keganasan, kebengisan, kadahsyatan, kegarangan, aniaya, dan
pemerkosaan (sebagaimana di kutib Arif Roman:2005). Tindak kekerasan,
menunjuk kepada tindakan yang dapat merugikan orang lain. Misalnya:
pembunuhan, penjarahan, pemukulan, dll. Walaupun tindakan tersebut
menurut masyarakat umum dinilai benar. Namun pada dasarnya kekerasan
diartikan sebagai perilaku sengaja maupun tidak sengaja yang ditunjukan
untuk merusak orang lain, baik berupa serangan fisik, mental, sosial,
maupun ekonomi yang melanggar HAM, bertentangan dengan nilai-nilai
dan norma-norma masyarakat sehingga berdampak trauma psikologis bagi
korban.
Sedangkan, menurut Ensiklopedia Indonesia, kekerasan (Violence berasal
dari bahasa Latin violentus yang berasal dari kata vi atau vis berarti
kekuasaan atau berkuasa) adalah dalam prinsip dasar dalam hukum publik
dan privat Romawi yang merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan
secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan
agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang
dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang umumnya.
BAB II
Pembahasan
Dalam kehidupan sehari – hari sering terjadi tidak kekerasan . Tindakan
kekerasan yang ada di dalam masyarakat merupakan tindak kekerasan fisik
dan tindak kekerasan emosional . Tindak kekerasan fisik dapat dengan
mudah kita lihat atau sadari karena dapat dilihat oleh kasat mata dan bisa
dilakukan pemeriksaan sehingga mendapatkan bukti yang akurat . Tindak
kekerasan secara emosional susah untuk kita ketahui karena tidak dapat
dilihat oleh mata dan harus mengamati perilaku sehari – hari orang
tersebut . Kekerasan fisik dapat juga mempengaruhi mental atau emosional
seseorang .
Dalam konteks tindak kekerasan yang dilakukan warga masyarakat dalam
perspektif kekinian, menunjukkan pola aksi yang membawa dampak bola
salju, dalam arti bergulir dengan intensitas yang terus membesar dari
sebuah titik kecil ke titik-titik yang membesar, dan bahkan seolah menjadi
inspirasi pola tindak sebahagian warga masyarakat dalam menyelesaikan
persoalannya, yaitu dengan kekerasan. Sehingga proses peniruan
berlangsung terus, tidak saja oleh dewasa, bahkan remaja dan anakpun
melakukan kekerasan. Seperti maraknya peristiwa unjuk rasa, kerusuhan
massal, penjarahan yang juga diikuti atau melibatkan anak-anak. Banyak
factor yang menyebabkan kekerasan terjadi dimasyarakat .
Kesenjangan dan kecemburuan sosial bisa menjadi faktor yang mendorong
terjadinya tindak kekerasan . Orang yang berekonomi rendah pastinya
cemburu dengan orang yang berekonomi tinggi sehingga menyebabkan
terjadinya tindak kekeraan seperti pencopetan , perampokan , dll. Ada juga
orang yang menjadikan demokrasi dan keadilan sebagai factor pemicu
kekerasan dikarenakan rendahnya pendidikan .Tindakan spontan
emosional individu menjadi factor utama kekerasan karena setiap manusia
memiliki ego yang sangat sensitive dan jika egonya sedikit saja merasa
terancam maka akan menimbulkan spontanitas dan spontanitas ini biasa
dilaukukan dnegan kekerasan. Tindak kekerasan di masyarakat meliputi
kekerasan seksual, penelantaraan, eksploitasi komersial atau eksploitasi
lain yang mengakibatkan cedera atau kerugian nyata ataupun potensial .
Kekerasan di lakukan oleh seseorang mengakibatkan luka mendalam yang
dialami oleh orang yang mendapat kekerasan . Pengaruh tindak kekerasan
pun berbeda pada setiap masing masing orang . Pengaruh yang biasa
terjadi seperti gangguan kemampuan sosial, emosi, dan kognitif selama
hidupnya, kesehatan mental (depresi, halusinasi, dan lain-lain), serta
perilaku beresiko kesehatan, seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang
dan perilaku seksual .
Tindak kekerasan dapat dicegah dengan memeberikan pengetahuan dini
pada anak – anak kita . Lingkuangan keluarga adalah lingkungan dimana
seorang anak tumbuh dan berkembang untuk pertama kalinya . Ketika
orang tua mengajarkn atau memberikan contoh kepada anak tersebut maka
, anak tersebut akan mencontoh hal tersebut hingga besar . Pendidikan
dalam lingkup keluarga menjadi sangat penting juga karena itu akan
mencerminkan sikap atau perilaku anak ketika dia akan tumbuh dewasa .
Orang tua dan anak juga harus melakukan komunikasi yang baik . Ketika
dalam sebuah keluarga memiliki komunikasi yang buruk maka keluarga
tersebut pasti akan melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya
sehingga menjadikan anak tersebut mencontoh tetapi memiliki rasa trauma
di dalam hatinya .
Keluarga juga bisa membantu anak untuk memiih lingkungan bermainnya
. Kedua orang tua harus tau mana lingkungan bermain yang baik bagi anak
. Media elektronik dan media cetak sekarang ini juga banyak menampilkan
kejadian – kejadian kekerasan . Seharusnya media elektronik seperti
televisi lebih banyak menampilkan siaran yang mendidik bagi anak .
Televisi sekarang banyak menampilkan berita criminal dan menjelaskan
bagaimana cara pelaku melakukan tindak criminal . Hal ini menjadikan
pikiran anak terpengaruh dan membayangkan bahwa melakukan tindakan
criminal adalah hal yang wajar . Kartun – kartun yang dahulu
menampilkan pesan moral yang baik sekarang sudah jarang di tampilkan .
Seperti contoh kartun popeye dahulu anak anak yang menonton kartun
tersebut akan tahu bahwa membuang sampah itu harus pada tempatnya ,
karena di kartun tersebut diceritakan bahwa popeye sering terperangkap
ketika sang penjahat menjatuhkan sampah bayam di lantai dan itu
membuat popeye jatuh terpeleset . Dari kartun tersebut banyak anak yang
tidak berrani buang sampah sembarangan karena takut orang lain akan
terpeleset .
Media elektronik sekarang ini banyak menampilkan sinetron – sinetron
yang tidak mendidik dan merusak moral bangsa . Lingkungan juga
menjadi factor penting dalam mencegah kekerasan terjadi . Pemerintah
seharusnys sering mengadakan sosialisasi di daerah pedesaan maupun
perkotaan . Sosialisasi sangat berguna untuk mengetahui dampak
kekerasan yang terjadi dan memberikan gambaran pada masyarakat
tentang bahayanya kekerasan yang dilakukan . Masyarakat menganggap
kekerasan masalah yang sepele dan bisa dimaafkan sehingga mereka
belum mengerti bagaimana dampak fisik maupun emosional yang dialami
oleh orang yang mengalami kekerasan .
Jadi kita mencegak tindak kekerasan harus dimulai dari keluarga kita dan
akan menular ke orang lain . Menjaga dan mengawasi yang terjadi di
keluarga kita terlebih dahulu adalah hal terpenting yang harus kita lakukan
. Memeberikan pengertian kepadda anak – anak tentang kekerasan juga
bisa membantu mengurangi tindak kekerasan yang dilakukan oleh anak
karena pengaru lingkungan luar
BAB III
Penutup
III.1 Kesimpulan
Solusi tepat untuk cegah dini munculnya dan untuk mengatasi perilaku
kekerasan adalah memberikan pendidikan mulai dari dini kepada anak –
anak sehingga nantinya mereka menjadi orang yang kuat iman dan tidak
gampang tergoyahkan oleh pengaruh dari lingkungan luar .
Daftar Pusaka

http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/JURNAL_MIMBAR_PENDIDIKA
N/MIMBAR_NO_
2_2003/Perilaku_Kekerasan_Analisis_Menurut_Sistem_Budaya_dan_Imp
likasi_Edukatif.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/3742/5/bab%202.pdf
ejournal.unesa.ac.id/article/13644/107/article.pdf Dewantara , Agustinus
W. 2017. Filsafat Moral . Yogyakarta : PT Kanisius

Anda mungkin juga menyukai