Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

GEJALA SOSIAL DAN GEJALA NON SOSIAL

Di susun oleh :

_ Tia Puspita Ramadhani _

_ Nur Alfiah Saputri H. _

_ Elya Elvarina Rahman _

_ Firda Febrianti Rahman _

_ Intan Nuraini _

_ Ahmad Irgion _

_ Marselinus Dwi Putra _

SMAN 03 KONAWE SELATAN

Tahun ajaran 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

BAB 1
PEMBUKAAN

1.1 Latar Belakan

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sosiologi mempunyai arti sebagai
“pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat; ilmu tentang struktur
sosial, proses sosial, dan perubahannya.”

Sementara secara harfiah, sosiologi berasal dari gabungan dua kata, yaitu “socius” (bahasa Latin) yang
berarti kawan dengan “logos” (bahasa Yunani) yang bermakna ilmu pengetahuan. Maka bisa
disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam bermasyarakat.

Ilmu pengetahuan ini mempelajari perilaku manusia dan masyarakat dalam sebuah kelompok yang
sedang dibangun. Contoh kelompok tersebut adalah keluarga, suku bangsa, negara, sampai organisasi
politik.

Sosiologi yang merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman dan logos
dari kata Yunani yang berarti pengetahuan itu diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul
“Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte (1798-1857). Sosiologi sudah muncul sejak
ratusan, bahkan ribuan tahun silam. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat, baru
lahir kemudian di Eropa. Jadi hakikatnya, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat sendiri adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan dan memiliki kepentingan
bersama serta memiliki budaya.

Sosiologi bertujuan mempelajari masyarakat yang meliputi: perilaku masyarakat dan perilaku sosial
manusia dengan jalan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup
keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.

Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing
merupakan perkembangan dari tahap sebelumya.

Tiga tahapan itu adalah: 1. Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di
dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia. 2. Tahap
metafisis; pada tahap ini manusia menganggap bahwa di dalam setiap gejala terdapat kekuatan-
kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya
kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk
menemukan hukum-hukum alam yang seragam. 3. Tahap positif; yaitu tahap dimana manusia mulai
berpikir secara ilmiah.

1.2 Landasan Teori

Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama
August Comte pada tahun 1842. Comte akhirnya dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Selanjutnya Émile
Durkheim, ilmuwan sosial Perancis kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai sebuah disiplin
akademis yang sistematis kritis.

Menurut Pitirim A. Sorokin, Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala nonsosial. Hubungan dan pengaruh timbal balik
antargejala sosial misalnya gejala ekonomi dan moral, gejala politik dan hukum, serta gejala agama dan
moral. Contoh gejala nonsosial adalah kondisi geografis 1) Pitirim A. Sorokin dan biologis.

Menurut Roucek dan Warren, Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dan kelompok-kelompok sosial.

William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff mendefinisikan Sosiologi sebagai proses penelitian ilmiah
terhadap interaksi sosial masyarakat yang menghasilkan organisasi sosial.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari
struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial

Menurut Mayor Polak, Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai
keseluruhan yakni antar- bubungan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok, baik formal maupun materiel, baik statis maupun dinamis,.

Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi
dari hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis
serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab-akibat, sehingga tersusun menjadi
sebuah teori

Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang
sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama

Sosiologi itu bersifat nonetis, artinya yang dipersoalkan bukanlah baik-buruknya fakta tertentu, tetapi
tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Sifat dan Hakikat SosiologI

Jika dilihat dari sudut sifat dan hakikatnya, maka sosiologi meliputi hal-hal sebagai berikut (Soekanto,
1984):

1) Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial, dan bukan ilmu pengetahuan alam atau pun ilmu pengetahuan
kerohanian

2) Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif, akan tetapi merupakan suatu displin yang
kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa
yang terjadi atau seharusnya terjadi
3) Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang murni (pure science) dan bukan merupakan ilmu
pengetahuan terapan atau terpakai (applied science)
Dengan demikian maka sosiologi disusun untuk melakukan perencanaan sosial, pelaksanaan dan
pemecahan sosial dalam menciptakan masyarakat yang teratur dan nyaman. Oleh karena itu, maka
diperlukan pemahaman terkait ilmu sosiologi untuk mengenali gejala-gejala tersebut di masyarakat.

Kata sosiologi pertama kali digunakan oleh seorang tokoh yaitu Auguste Comte (1798-1859). Yang mana
Comte menyatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu tentang gejala sosial yang tunduk pada hukum
alam dan tidak berubah-ubah.

Secara umum objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia
dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Sedangkan secara khusus, objek
kajian sosiologi dibagi menjadi dua yaitu:

• Objek material, yang meliputi gejala-gejala umum, keadaan sosial dan proses hubungan antara
manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia.

• Objek formal, adalah makhluk sosial hubungan antar manusia dan akibat yang ditimbulkan dari
interaksi atau hubungan tersebut.

Gejala-gejala sosial, menurut Pitirim A. Sorokin, dapat dikelompokkan dalam berbagai jenis. Yaitu :

1. Gejala sosial religious, berhubungan dengan kehidupan masyarakat terhadap Tuhan yang Maha Esa.

2. Gejala sosial ekonomi, berhubungan dengan kehidupan manusia dalam pemenuhan barang-barang
bernilai ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan hidup.

3. Gejala sosial politik, kegiatan politik praktis yang diwarnai oleh bebrbagai gejala sosial yang unik dan
mungkin tidak ditemukan di lingkungan sosial lainnya contohnya praktik politik uang.

4. Gejala sosial hukum, berhubungan dengan bagaimana individu dalam masyarakat melakukan
ketaatannya pada hukum yang di berlakukan dimana dia tinggal contohnya ketidakdisiplinan
pengendara sepeda motor di jalan raya.

BAB 2

DAFTAR ISI

1.3 GEJALA SOSIAL

Gejala Sosial adalah masalah sosial yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku manusia dalam
kehidupan bermasyarakat. Gejala sosial juga dapat diartikan sebagai fenomena sosial. Munculnya
fenomena sosial tersebut berawal dari adanya perubahan sosial. Perubahan sosial tidak bisa kita hindari
namun kita perlu mengantisipasi. Pengertian gejala sosial juga dapat kita artikan sebagai sebuah
peristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat baik masyarakat tradisional maupun masyarakat
modern.

Gejala sosial adalah fenomena yang menandai (symptom) munculnya permasalahan sosialdi
masyarakat. Penjelasan: Pengertian umum ini diadopsi ilmu alam untuk di terapkan dalam ilmu sosial
khususnya sosiologi.

Gejala sosial adalah suatu fenomena yang ditandai dengan timbulnya permasalahan sosial yang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku setiap individu di dalam lingkungan kehidupannya.
Dengan kata lain, setiap gejala ini menjadi dampak sekaligus penyebab dari gejala sosial lainnya.

Gejala sosial juga diartikan sebagai suatu pristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat, baik
masyarakat tradisional maupun masyarakat modern. Contoh Gejala sosial antara lain kemiskinan,
kejahatan, perang, kewirausahaan, dan persamaan gender.

Gejala sosial merupakan sebuah bentuk dari fenomena yang dimana akan muncul denganditandainya
sebuah permasalahan sosial yang dimana akan memberikan pengaruh dan juga akan dapat dipengaruhi
terhadap sebuah tingkah laku yang dimana dimiliki oleh setiap individu yang ada di dalam lingkungan
dari kehidupannya. Sebuah gejala sosial dan nuga maslaah sosial adalah dua macam hal berbeda yang
dimana akan selalu berkaitan, hal itu sendiri dikarenakan ketika terjadinya sebuah benmtuk gejala sosial
yang terjadi secara terus menerus maka akan memberikan sebuah bentuk potensi yang akan
menimbulkan sebuah masalah sosial yang dimana berada di dalam lingkungan masyarakat.

Teori Teori Gejala Sosial

Teori Fungsionalitas

Teori ini menyatakan bahwa permasalahan sosial timbul di masyarakat sebagai akibat masyarakat belum
mampu atau tidak mampu melaksanakan fungsinya masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat.

Secara garis besar, teori ini dibedakan menjadi dua, yakni Patologi sosial dan Disorganisasi sosial.
Patologi sosial adalah suatu penyakit sosial yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Misalnya,
kenakalan remaja atau kekerasan.

Teori Konflik

Teori ini menyatakan bahwa permasalahan sosial yang muncul di masyarakat terjadi sebagai akibat
konflik yang berkepanjangan, baik konflik antar kelompok, antar etnis hingga konflik beragama.

Secara garis besar, teori konflik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konflik kesetaraan di dalam kelas
sosial (teori maxis), dan konflik karena adanya nilai kepentingan yang berbeda (non-maxis).

Teori Interaksinalisme Publik


Teori ini menyakan bahwa setiap manusia akan bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul
pada waktu atau situasi tertentu. Teori ini dibagi menjadi dua, yaitu teori pelabelan dan teori
konstruksionisme. Teori pelabelan bisa diartikan sebagai pengecapan kapada suatu masyarakat yang
berbeda di kondisi yang dianggap masalah. Sedangkan teori konstruksionisme sosial merupakan dampak
hasil dari sebuah konstruksi manusia dimana manusia itu sering berinteraksi dengan orang-orang.

Pendapat dari beberapa para ahli :

Menurut Soerjono Soekanto dalam Sosiologi: Suatu Pengantar (1999), gejala sosial merupakan salah
satu penyebab terjadinya masalah sosial yang disebabkan oleh lingkungan masyarakat. Dapat diartikan
juga, bahwa gejala sosial adalah fenomena yang ditandai dengan adanya permasalahan sosial dalam
masyarakat.

Menurut Pitirim A. Sorokin yaitu hubungan timbal balik sosial dan non sosial yang terjadi karena adanya
hubungan yang ada di dalam lingkungan masyarakat.

Menurut Arnold Rose yaitu situasi yang tak diinginkan dan dianggap akan berpengaruh terhadap
keadaan masyarakat.

Menurut Soerjono Soekanto yaitu ketidaksesuaian antara unsur-unsur masyarakat atau kebudayaan
dimana akan membahayakan kehidupan dari kelompok masyarakat.

Menurut Soetomo kondisi dimana kondisi tersebut tidak diinginkan oleh beberapa orang.

Menurut Raab dab Selznick yaitu permasalahan hubungan sosial yang menentang pada masyarakat
tersebut untuk kebuasan dari sebagian besar orang.

Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur- unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Menurut Soetomo masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar
warga masyarakat.

Raab dan selznick, masalah sosial adalah masalah hubungan sosial yang menantang masyarakat itu
sendiri atau menciptakan hambatan atas kepuasan banyak orang.

Arnold Rose: permasalahan sosial adalah pemikiran behaviorisme sosial lebih kearah individu yang
diamati melalui proses interaksi dan komunikasi.

Salah satu tokoh yang memiliki pandangan mengenai gejala sosial adalah Emile Durkheim. Sosiolog dari
Perancis ini telah mempopulerkan gejala sosial sebagai objek kajian sosiologi, tapi Durkheim
mengistilahkannya sebagai fakta sosial.

Menurut Jensen? Masalah sosial adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan atau sebagai
kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya (Jenssen, 1992).

Menurut saya
Secara sederhana, gejala sosial dapat diartikan sebagai peristiwa-peristiwa yang terjadi oleh manusia,
baik secara individu maupun secara kelompok. Pada dasarnya, gejala sosial menyangkut nilai-nilai sosial
dan moral, antara lain mencakup gejala ekonomi, gejala politik, gejala budaya, dan gejala moral.

Dampak positif gejala sosial

1. Potensi munculnya nilai dan norma baru

Gejala sosial dapat menjadi penanda bahwa norma masyarakat sudah ketinggalan zaman atau tidak
sesuai untuk diterapkan lagi.Dengan demikian, gejala tersebut dapat memunculkan nilai dan norma baru
sesuai perkembangan zaman.

2. Meningkatnya kesetaraan jender

Dampak positif gejala sosial, yakni meningkatnya kesetaraan jender antara pria dan perempuan, di mana
keduanya memiliki hak asasi yang sama sebagai manusia.Gejala yang timbul dalam masyarakat menjadi
penanda bahwa adanya ketimpangan jender, sehingga dilakukan berbagai upaya untuk mengatasinya.

3. Tingginya kesadaran politik

Ada masyarakat yang tingkat kesadaran politiknya masih rendah. Dalam hal ini, gejala sosial
membantu meningkatkan kesadaran politik masyarakat.

4. Berkembangnya industrialisasi

Salah satu dampak positif gejala sosial adalah meningkatkan perkembangan industrialisasi dan
produktivitas masyarakat.

5. Kegiatan kerja bakti, seperti membersihkan lingkungan

6. Membantu orangtua bersih-bersih rumah.

7. Membuat kegiatan komunitas pembaca buku.

8. Membuat kegiatan olahraga, seperti turnamen sepakbola.

9. Mengadakan lomaba cerdas cermas.

10. Potensi munculnya norma dan nilai baru.

11. Adanya perubahan sosial-ekonomi.

12. Struktur sosial lebih dinamis.

13. Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

14. Berkembangnya industri.

15. Meningkatnya kesadaran politik.


Gejala sosial dapat menjadi penanda bahwa norma masyarakat sudah ketinggalan zaman atau tidak
sesuai untuk diterapkan lagi. Dengan demikian, gejala tersebut dapat memunculkan nilai dan norma
baru sesuai perkembangan zaman.

Dampak negatif gejala sosial

Dampak negatif gejala sosial adalah munculnya perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial dalam
masyarakat. Gejala sosial dapat menimbulkan konflik, seperti tawuran, peperangan, perebuatan
wilayah, dan sebagainya.

Dampak Negatif adalah dampak yang menimbulkan turunnya harkat, martabat, citra, kepercayaan,
nama baik dan/ a tau mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas Unit Kerja, instansi, dan/atau
pemerintah/negara.

1.4 GEJALA NON SOSIAL

Gejala non sosial yaitu adalah suatu fenomena yang ditandai dengan timbulnya permasalahan sosial
yang tidak mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku setiap individu di dalam lingkungan
kehidupannya.

Non sosial merupakan sebuah kelompok sosial tetapi tujuan utama kelompok tersebut tidak bertujuan
untuk kegiatan sosial dan charity.

Teori gejala non sosial

Teori Fungsionalisme Struktural

Teori Pertukaran

Teori Konflik

Teori Dramaturgi

Teori Interaksionisme Simbolik


Teori Marxian

Teori Strukturalisme

Teori Poststrukturalisme

Teori Neomarxian

Teori Modernisme

Teori Postmodernisme

Teori Konstruksi Sosial

Teori Feminisme

Teori Kritis

Teori Globalisasi

Teori Ketergantungan

Teori Konsumsi

Teori Pembangunan

Teori Jejaring Akto

rTeori Sistem

Contoh gejala non sosial :

Gejala geografis

Gejala ini terjadi karena suatu tempat yang memiliki letak geografis yang bisa menyebabkan keuntungan
atau kerugian yang tidak ada hubunganya dengan sosial atau sosiologi karena merupakan seleksi alam
atau hal alami. Semisal letak geografis disuatu pulang dekat dengan kutub utara, jadi tak heran pulau
tersebut memiliki suhu yang dingin. Hal ini berdampak kepada sosial di pulau tersebut seperti sedikit
yang tinggal karena tinggal di daerah dingin, berdampak pada ekonominya juga

Gejala biologis

Gejala yang diakibatkan oleh suatu ciri fisik tidak ada hubunganya dengan sosial atau sosiologis, karena
gejala biologis dari lahir atau akibat tertentu. Semisal seorang yang lahir prematur, idiot ataupun lainya.
Yang menyebabkan dalam kehidupanya dampak sosial seperti psikis, rasis dan kesulitan ekonomi karena
kekurangna fisik untuk mencari pekerjaan tertentu.
BAB 3

PENUTUP

1.5 KESIMPULAN
Gejala sosial merupakan salah satu penyebab masalah sosial yang mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Munculnya fenomena tersebut berawal dari
adanya perubahan sosial. Perubahan sosial tidak dapat dihindari, namun kita perlu mengantisipasi.
Pembahasan lebih lanjut pada artikel ini ialah berupa contoh gejala sosial di masyarakat.Gejala sosial
merupakan hubungan timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial yang terjadi akibat
adanya hubungan interaksi dalam masyarakat. Dalam hal dapatlah dikatakan bahwa hekekatnya Btanda-
tanda yang muncul dalam suatu lingkungan masyarakat yang disinyalir akan menimbulkan permasalahan
sosial apabila tidak diantisipasi dengan baik.
Adapun faktor-faktor terjadinya gejala sosial adalah sebagai berikut:
1. Faktor Kultural, Faktor kultural ini merupakan nilai sosial yang tumbuh dan berkembang dalam
lingkungan masyarakat maupun kelompok.
2. Faktor Struktural, Faktor struktural merupakan sebuah keadaan yang dapat mempengaruhi struktur
yang telah disusun oleh pola-pola tertentu. Faktor struktural dapat dilihat dari pola hubungan antara
individu maupun kelompok yang terjalin dalam lingkungan masyarakat.

Sosiologi merupakan ilmu sosial yang obyeknya adalah masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu

pengetahuan, yang memiliki karakteristik empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis.Sosiologi pada
hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu
pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri, namun sosiologi bisa juga
menjadi ilmu terapan (applied science) yang menyajikan cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan
ilmiahnya guna memecahkan masalah-masalah sosial yang perlu solusi. Saat ini perkembangan sosiologi
semakin mantap kehadirannya dan diakui oleh banyak pihak telah memberikan sumbangan yang sangat
penting bagi usaha pembangunan dan kehidupan sehari-hari masyarakat, antara lain dalam hal
penelitian sosial, perencanaan sosial, dan pembangunan sosial, Obyek kajian sosiologi adalah
masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan
manusia di dalam masyarakat. Comte menyebutkan bahwa sosiologi mempelajari social static dan social
dynamic dari masyarakat. Durkheim menyebutkan bahwa sosiologi mengkaji fakta sosial. Weber
berpendapat bahwa sosiologi mengkaji pemahaman interpretatif terhadap tindakan sosial. Mead
nyatakan sosiologi memfokuskan pada kajian interaksi sosial yang menggunakan simbol-simbol yang
memiliki makna. Sedangkan Berger menyampaikan sosiologi adalah ilmuyang mengkaji realitas sosial.
Gejala sosial (social symptom) adalah hasil interaksi sosial antarmanusia dalam masyarakat. Gejala sosial
dapat sesuai harapan masyarakat dan tidak sèsuai harapan masyarakat. Oleh karena itu, setiap gejala
sosial dapat berdampak positif atau negatif bagi masyarakat. Gejala sosial ini menurutnya terbagi
menjadi 4, yaitu gejala ekonomi, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala moral.Faktor penyebab gejala
sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gejala sosial akibat pengaruh heterogenitas
sosial, penyimpangan sosial, dan perubahan sosial. Faktor penyebab tersebut penjelasannya adalah
sebagai berikut. Gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berdampak positif dan negatif.
Dampak negatif dalam gelaja sosial adalah sebagai berikut: 1) Terjadi ketidakteraturan sosial dalam
masyarakat; 2) Penyimpangan sosial semakin meningkat. 3) Terjadi kerusakan lingkungan alam; 4)
Terjadi masalah kependudukan; 5) Konflik sosial meningkat; dan 6) Dekadensi moral.

Sedangkan dampak positif yang ada di dalam gejala sosial meliputi:


1) Kualitas pendidikan masyarakat meningkat; 2) Masyarakat semakin maju dan produktif.; 3) Timbulnya
rasa toleransi; dan 4) Kesetaraan gender.Gejala sosial dapat dikenali dengan mengkajinya menggunakan
ilmu sosiologi. Fungsi sosiologi dalam mengenali gejala sosial dapat dilakukan dengan penelitian sosial.
Untuk menjelaskan gejala sosial secara logis dan ilmiah dapat dilakukan lewat penelitian sosial yang
bertujuan untuk memecahkan masalah sosial. Sosiologi dapat digunakan untuk memahami berbagai
berbagai gejala sosial di masyarakat.

Gejala sosial yaitu adalah suatu fenomena yang ditandai dengan timbulnya permasalahan sosial yang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku setiap individu di dalam lingkungan kehidupannya.
Sedangkan
Gejala non sosial yaitu adalah suatu fenomena yang ditandai dengan timbulnya permasalahan sosial
yang tidak mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku setiap individu di dalam lingkungan
kehidupannya.

Sikap yang harus dimiliki untuk mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat diantaranya
adalah sikap toleransi, saling menghargai, disiplin juga selektif terhadap perubahan yang terjadi sebagai
akibat dari adanya gejala sosial yang terjadi di masyarakat

.Gejala sosial yang ada di masyarakat muncul karena perubahan sosial. Perubahan ini terjadi karena
pada dasarnya manusia mengalami perkembangan, yang pada akhirnya bakalan berpengaruh pada
sistem sosial, nilai, sikap, dan perilaku di kelompok dalam masyarakat tersebut.
Gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat dapat diartikan sebagai sebuah fenomena sosial.
Munculnya fenomena sosial dimasyarakat berawal dari adanya perubahan sosial. Perubahan sosial itu
tidak dapat kkita hindari, namun kita masih dapat mengantisipasinya. Perubahan sosial akan
mengakibatkan beberapa dampak baik itu positif maupun negatif. Perubahan sosial ada yang bersifat
positif dan negatif, sehingga kita harus hati-hati dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Fenomena
sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat dapat menimbulkan masalah sosial. Adapun
beberapa contoh fenomena sosial seperti munculnya kesenjangan sosial, demam musik luar
(boyband/girlband), pencemaran lingkungan, dan lain sebagainya. Gejala sosial juga diartikan sebagai
suatu pristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun
masyarakat modern.

Gejala sosial juga diartikan sebagai suatu pristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat, baik
masyarakat tradisional maupun masyarakat modern. Contoh Gejala sosial antara lain kemiskinan,
kejahatan, perang, kewirausahaan, dan persamaan gender.
1.6 Daftar Pusaka.
"apa perbedaan gejala sosial dan gejala non sosial - Brainly.co.id" https://brainly.co.id/tugas/26541581

https://news.detik.com/berita/d-5329788/gejala-sosial-pengertian-contoh-dan-faktor-penyebabnya

https://roboguru.ruangguru.com/forum/berikut-yang-termasuk-gejala-non-sosial-yaitu-a-banjir-b-
pertentangan-c_FRM-UBJ97XRP

https://blog.unnes.ac.id/novitasetiasih/2015/12/16/materi-sosiologi-kelas-x-fungsi-sosiologi-untuk-
mengenali-gejala-sosial-di-masyarakat/

https://amp.tirto.id/apa-itu-gejala-sosial-contoh-gejala-sosial-macam-dan-dampaknya-ghNg

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/2064190078/06Tugas%20Sosiologi%20Dananjaya
%20Mulyono.docx

https://www.coursehero.com/file/p4vffka/2-Hubungan-dan-pengaruh-timbal-balik-antara-gejala-sosial-
dengan-gejala-non/

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Sosiologi/Per%20Pembelajaran/PEMBELAJARAN
%201.%20Sosiologi%20sebagai%20Ilmu%20Pengetahuan.pdf

https://repositori.kemdikbud.go.id/19531/1/Kelas%20X_Sosiologi_KD%203.1%20%281%29.pdf

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/2064190078/06Tugas%20Sosiologi%20Dananjaya
%20Mulyono.docx

https://www.brainacademy.id/blog/apa-itu-ilmu-sosiologi

https://www.gramedia.com/literasi/contoh-gejala-sosial/amp/

http://p2k.unkris.ac.id/en3/1-3065-2962/Definisi-Sosiologi_87690_mt-unkris_p2k-unkris.html
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/mengenal-objek-kajian-sosiologi-dan-jenis-jenisnya

Anda mungkin juga menyukai