Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt karena yang
telah melimpahkan taufik dan rahmat-Nya sehingga bisa menyusun makalah ini
berjudul “Kajian Sosiologi” untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan
kita semoga termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaat- Nya pada hari
kiamat nanti. Aamiin. Kami harap semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman
dan wawasan bagi para pembaca mengenai Kajian Sosiologi dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Dalam penyusunan modul ini saya juga banyak memperoleh bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya menyampaikan terima kasih kepada semua
yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Dengan terselesaikannya
penyusunan makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi saya selaku tim penyusun dan
semua pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah di masa yang
akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Objek Sosiologi
Objek kajian sosiologi adalah Masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar
manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam
masyarakat.Oleh karena itu, pada hakekatnya sosiologi mempelajari masyarakat
dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya.
Kelompok yang dimaksud meliputi keluarga, suku bangsa, komunikasi dan
pemerintahan, berbagai organisasi sosial, organisasi agama, politik,bisnis dsb.
Sosiologi mempelajai perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul
pertumbuhannya, serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap para
anggotanya.
Pengertian masyarakat dalam kajian sosiologi adalah sejumlah manusia yang
telah sekian lama hidup bersama dan menciptakan berbagai pergaulan hidup
sehingga membentuk kebudayaan.
Menurut Melville J Herkovits masyarakat adalah kelompok individu yang
diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tetentu.
Bedasarkan definisi tersebut maka disebut masyaakat apabila memenuhi syarat
sebagai berikut:
1. Adana sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama.
Dalam proses hidup bersama tersebut manusia menjadi saling mengerti,
merasa, dan memiliki harapan dan dalam hidup bersama tsb terdapat pula
sistem komunikasi serta peraturan yang mengatur hubungan antar manusia
dalam masyarakat tersebut.
2. Manusia yang hidup bersama tesebut merupakan suatu kesatuan
3. Manusia yang hidup bersama tersebut melahirkan suatu sistem hidup
bersama yang menimbulkan kebudayaan dan sikap anggota masyarakat akan
merasa dirinya terkait dengan kelompok tsb
Secara garis besar terdapat Toga pendapat tentang objek sosiologi yaitu :
a. Individu
b. Kelompok Masyarakat
c. Realitas social
Menurut Meyer Nimkoff Sosiologi terbagi menjadi 7 (tujuh) objek besar yaitu :
1. Faktor dalam kehidupan sosial manusia
2. Kebudayaan
3. Sifat hakiki manusia
4. Kelakuan kolektif
5. Persekutuan hidup
6. Lembaga Sosial
7. Perubahan sosial
4. Sifat Hakekat Sosiologi
1. Sosiologi merupakan ilmu sosial bukan ilmu pengetahuan alam
2. Sosiologi meupakan disiplin ilmu kategoris bukan normatif
3. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan murni (pure science)
4. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak bukan ilmu konkrit
5. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan empiis dan rasional
6. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang umum bukan ilmu pengetahuan
khusus
5. Ciri-ciri Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi memiliki ciri-ciri Sbb :
a. Empiris, artinya Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan fakta /
kenyataan sebenarnya dalam masyarakat.
b. Teoritis, artinya sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha
menyusun teori berdasarkan hasil-hasil observasi dan disusun secara logis
untuk menjelaskan hubungan sebab akibat.
c. Kumulatif, artinya teoi-teori dalam sosiologi disusun dari teoi yang sudah
ada dengan pengembangan dan perluasan sesuai perkembangan masyarakat.
d. Nonetis, artinya sosiologi tidak mempermasalahkan baik atau buuknya suatu
fakta/fenomena dalam masyarakat, tetapi beusaha menjelaskan fakta tersebut
secara logis dan analitis.
6. Tokoh Perintis Sosiologi
a. Auguste Marie Francois Xavier Comte ( 1798 – 1857 )
Comte lahir tanggal 17 Januari 1798 di kota Montpellier, Prancis. Ia diakui
sebagai Bapak Sosiologi karena merupakan orang pertama kali memakai
istilah sosiologi untuk analisisnya terhadap masyarakat manusia. Salah satu
karyanya yang paling terkenal adalah The Positive Philosophy. Menurut
Comte, perkembangan masyarakat terjadi melalui toga tahap :
1) Tahap fiktif / Teologi ( agama ), di mana cara berfikir dan bertindak
manusia masih diwarnai oleh apa yang disebut sebagai fetitisme,
animisme, politeisme, dan monoteisme. Semua gejala sosial dianggap
disebabkan secara langsung oleh roh, dewa atau Yang Mahakuasa.
2) Tahap Metafisika, di mana semua gejala tidak lagi dilihat sebagai hal
yang disebabkan secara langsung oleh roh atau dewa. Dalam tahap
metafisika ini hukum alam, kodrat manusia keharusan mutlak (nasib) dsb
disebut sebagai penyebab. Pada tahap ini orang sudah menggunakan
akal budi untuk mencari penjelasan mengenai keadaan sosial atau alam,
meskipun masih dalam taraf yang sangat sederhana.
3) Tahap Positivisme, diman gejala alam diterangkan dengan akal budi
berdasarkam hukum-hukumnya yang dapat ditinjau, diuji dan dibuktikan
secara ilmiah empiris. Dari tahap inilah yang kemudian mengantarkan
manusia ke era industri seperti sekarang ini.Comte dianggap sebagai
perintis positivisme, Ciri metode positivisme adalah obyek yang dikaji
beupa fakta, bermanfaat, dan mengarah pada kepastian serta kecermatan.
Beliau juga memberikan pemikiran bahwa Intelektualitas yang dibangun
manusia harus berdasarkan pada sebuah moralitas, Kesejahteraan,
kebahagiaan, dan kemajuan sosial tergantung pada perkembangan
perasaan altruistik serta pelaksanaan tugas meningkatkan kemanusiaan
sehingga masyarakat yang tertib, maju dan modern dapat terwujud.
b. Emile Durkheim ( 1858 – 1917 )
Dukheim menyatakan bahwa sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam
masyaakat dan proses-poses sosial. Ia adalah salah seorang peletak dasar
sosiologi modern. Dalam sebuah majalah sosiologi yang pertama “ L’annee
Sociologique “ Ia mengadakan pembagian sosiologi atas tujuh seksi yaitu :
1) Sosiologi Umum yang mencakup kepribadian individu dan kelompok
manusia.
2) Sosiologi Agama
3) Sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, sosial,
perkawinan dam keluarga.
4) Sosiologi tentang kejahatan
5) Sosiologi ekonomi yang mencakup ukuran-ukuran penelitian kelompok
kerja.
6) Sosiologi tentang demografi yang mencakup masyarakat perkotaan dan
pedesaaan.
7) Sosiologi Estetika
Beberapa hasil karyanya yang terkebal adalah :
a) The sosial Division of Labor ( 1893 )
b) The Rules of sosiological Method ( 1895 )
c) The Elementary Forma of Religius Life ( 1912 )
Durkheim menggunakan lima metode untuk mempelajari sosiologi yaitu :
1) Sosiologi harus bersifat ilmiah, dimana fenomena-fenomena sosial harus
dipelajari secara objektif dan menunjukkan sifat kausalitasnya.
a. Sosiologi harus memperlihatkan kaakteristik sendiri yang berbeda
dengan ilmu-ilmu lain.
b. Menjelaskan kenormalan patologi
c. Menjelaskan masalah sosial secara “sosial “ pula.
d. Menggunakan metode komparatif secara sistematis. Metode tersebut
telah diterapkan dalam sebuah penelitian tentang gejala bunuh diri
yang melanda masyarakat Eropa saat itu dengan judul “ Sucide “.
c. Karl Marx ( 1818 – 1883 )
Karl Marx lahir di Trier, Jerman pada tanggal 5 Mei 1818 dan wafat di
London 14 Maret 1883. Beliau terkenal sebagai tokoh Ekonomi Namun
beliau juga merupakan tokoh sosiologi , peran beliau dalam sosiologi
adalah teori kelas dimana ia menyatakan bahwa sejarah masyarakat
manusia adalah sejarah pejuangan kelas , Menuutnya perkembangan
pembagian kerja dalam ekonomi kapitalisme menimbulkan dua kelas yang
tidak sama yaitu :
1. Kaum Borjuis / kapitalis yaitu kelas yang terdii dari orang-orang yang
menguasai modal dan alat-alat produksi.
2. Kaum proleta yaitu kelas yang terdii dari orang-orang yang tidak
mempunyai modal dan alat produksi, sehingga mereka dieksploitasi
demi kepentingan kaum borjuis semata.
d. Herbart Spencer ( 1820 – 1903 )
Dalam bukunya yang berjudul The Pinciples of sociology Herbart Spencer
menguraikan materi sosiologi secara sistematis. Spencer mengatakan bahwa
objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian
sosial, dan industri Beliau menambahkan assosiasi , masyarakat setempat,
pembagian kerja, stratifikasi sosial,, sosiologi pengetahuan dan ilmu
pengetahuan serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan.
Tidak lupa juga dia menekankan bahwa ilmu sosial harus menyoroti
hubungan timbal balik antara unsur-unsur masyarakat misalnya pengaruh
berbagai norma atas kehidupan keluarga, hubungan antar lembaga-
lembaga politik dengan lembaga-lembaga keagamaan Spencer juga
menganggap pentingnya penelitian atas perkembangan masyarakat dan
perbandingan antara masyarakat tersebut.
e. Max Weber ( 1864 – 1920 )
Max Weber lahi di Erfurt, Jeman tgl 21 April 1864 dan wafat di Muich 14
Juni 1920. Menuutnya Sosiologi adalah suatu ilmu yang berusaha
memberikan pengertian tentang aksi-aksi sosial. Beliau seorang Sosiolog
Jerman yang membeikan pengertian mengenai perilaku manusia dan
sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial. Beliau terkenal
dengan metode “ pengertiannya” ( method of understanding ), ia juga
terkenal dengan teori “ Ideal typus-nya” yaitu suatu konstuksi dalam
pikiran seorang peneliti yang dapat digunakan sebagai suatu alat untuk
menganalisis suatu gejala-gejala dalam masyarakat. Sumbangsih ajaran
beliau adalah Analisis mengenai wewenang, birokrasi, sosiologi agama,
organisasi ekonomi dsb. Karya beliau yang terkenal antara lain :
1. The history of trading Companies Duing the Moddie Ages ( disertasi
1889).
2. Economic and Society ( 1920 )
3. Collected Essay on Sociology og Religion ( 3 Jilid. 1921 )
4. Collected Essay on Sociology and Social Problems ! 1924 )
5. From Max Weber : Essay on Sociology ( diterjemahkan dan diedit
oleh H.H Gerth dan C. Wright Mills, 1946 )
6. The Theory of Social and Economic Organization ( diterjemahkan
oleh Talcott Parsons 1947 )
7. Alex Weber on the Methodology of Social Sciences ( diterjemahkan
oleh E.A Shils dan H.A Finch, 1949 )
f. Selo Soemarjan ( 1915 – 2003 )
Selo Soemardjan lahir di Jogjakarta pada tanggal 23 Mei 1915 dan wafat
di Jakarta tanggal 11 ajuni 2003 Beliau mendapat gelar Bapak Sosiologi
Indonesia, Ia mengajar sosiologi di Universitas Indonesia setelah meraih
gelar doktornya di Univesitas Corneli, Amerika Serikat. Ia adalah pendiri
dan sekaligus dekan petama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan
yang sekarang menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI. Ia
meneima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah pada tanggal 17
Agustus 1994, Sedangkan pada tanggal 30 Agustus 1994 ia meneima gelar
Ilmuwan Utama Sosiologi. Beberapa hasil karyanya yang terkenal
adalah :
1. Social Changes in Jogjakarta ( 1962 )
2. Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi ( 1963 )
B. SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
Kehidupan bermasyarakat telah ads di zaman prasejarah walaupun secara
sederhana dengan membentuk kelompok-kelompok keluarga. Pihak laki-laki
mengembara, berburu, dan meramu untuk mencari makanan, sedangkan
perempuan mengasuh anak-anak di rumah. Pembagian kerja tersebut
menunjukkan adanya perilaku masing-masing anggota kelompok untuk menjaga
kelangsungan hidupnya.
Beberapa ilmuwan berusaha menemukan suatu sistem pengetahuan yang
mampu menjelaskan adanya hubungan antarmanusia dan perilaku sosial budaya
melalui kehidupan bermasyarakat.
Sftuasi dan kondisi kehidupan masyarakat yang penuh dengan konflik dan tidak
adanya suatu dukungan apa pun tentang sebuah konsep masyarakat. Ketika
masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang selama ini dianggap sebagai
krisis sosial, maka mulailah orang-orang berpikir tentang sosiologis.
Di Etiopia pertama kali terjadi pemikiran terhadap konsep masyarakat yang
lambat laun melahirkan ilmu yang dinamakan sosiologi tersebut. Hal tersebut
didorong oleh beberapa faktor antara lain karena semakin meningkatnya
perhatian terhadap masyarakat dan adanya perubahanperubahan yang terjadi
dalam masyarakat, khususnya masyarakat Eropa.
Beberapa peristiwa besar yang mengisi lahirnya sosiologi antara lain sebagai
berikut
1. Revolusi Prancis (Revolusi Politik)
Pada masa Revolusi Prancis terjadi perubahan masyarakat yang sangat luar
biasa baik di bidang ekonomi, politik, clan sosial budaya. Semangat
liberalisme muncul di segala bidang antara lain penerapan dalam hukum can
undang-undang. Lambat lawn pembagian masyarakat terhapus dan semua
diberikan hak yang sama dalam hukum.
2. Revolusi Industri (Revolusi Ekonomi)
Revolusi Inclustri terjadi pada abad ke-18. Terdapat manifestasi dari
hiruk pikuknya perekonomian antara lain berkembangnya kapitalisme
perdagangan, mekanisme proses dalam pabrik, terciptanya unit-unit produksi
yang lu gs, terbentuknya kelas buruh, dan terjadinya urbanisasi
Struktur masyarakat mengalami perubahan dengan munculnya kelas
majikan can kelas buruh. Perekonomian dikuasai oleh kelas majikan
sehingga kelas buruh melemah. Kemudian kelas buruh bersatu membentuk
perserikatan.
Auguste Comte berpandangan bahwa perubahan-perubahan tersebut
menimbulkan dampak negatif yaitu terjadinya konflik antarkelas dalam
masyarakat. Terjadinya konflik karena ketidaktahuan masyarakat dalam
mengatasi perubahan akibat revolusi can hukum-hukum yang dapat dipakai
untuk mengatur tatanan sosial masyarakat.
Comte menganjurkan supaya penelitian-penelitian tentang masyarakat
ditingkatkan sebagai sebuah ilmu yang berdiri sendiri. Comte pun
membayangkan suatu penemuan hukum-hukum yang dapat mengatur gejala-
gejala sosial. Namun, Comte belum dapat mengembangkan hukum hukum
sosial sebagai suatu ilmu tersendiri clan hanya memberi istilah "sosiologi" untuk
ilmu tersebut.
Pada tahun 1839, istilah sosiologi muncul pertama kali pada keterangan
sebuah paragraf dalam pelajaran ke-47 Cours de la philosophie (kuliah filsafat)
karya Auguste Comte. Sebelumnya Comte menyebut ilmu pengetahuan
tersebut dengan sebutan fisika sosial. Namun, Adolphe Quetelet telah
menggunakan istilah tersebut dalam studi barunya tentang statistik
kependuclukan. Kemudian, Comte memberi istilah baru yaitu sosiologi yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu socius can logos. Dengan clemikian diharapkan
bahwa tujuan sosiologi adalah untuk menemukan hukum-hukum masyarakat can
menerapkan pengetahuan itu demi kepentingan pemerintahan kota yang baik.
A. Perkembangan Sosiologi di Negara-Negara Barat
Jika kita menengok sejarah masyarakat Eropa di abad pertengahan, maka
pada abad itulah terjadi berbagai perubahan besar dalam sistem dan
struktur masyarakat sebagai akibat dari revolusi inclustri. Akan tetapi,
sebenarnya perubahan-perubahan sosial skala besar itu ticlak hanya terjadi
di abad pertengahan, tetapi juga terjadi jauh sebelumnya. Misalnya
ketika di abad ke-4 SM ketika Alexander menaklukkan negara-negara
Yunani, yang akhirnya mengubah sistem negara kota menjadi negara
kekaisaran. Tokoh-tokoh pemikir yang dapat kita catat pada masa ini
misalnya Plato, Aristoteles, Herodotus, Tucydides, Polybios, can
Cicero. Tokoh-tokoh di abad Helenistik inilah yang kemudian
mengedepankan "alam pikiran Yunani".
Pembagian tahap-tahap perkembangan sosiologi dibagi menjadi tiga
tahap sebagai berikut.
a) Masa Sebelum Auguste Comte
Sebelum Auguste Comte memberi Hama sosiologi pada ilmu
kemasyarakatan ada banyak tokoh yang sudah memperbincangkannya.
Tokoh-tokoh pemikir (filsuf) tersebut di antaranya adalah sebagai
berikut.
1) Socrates
Socrates lahir tahun 470 SM can meninggal tahun 399 SM. la
anak dari seorang pematung yang kemudian keahlian itu juga
diwarisinya. Ajaran Socrates yang penting yaitu mengenai
clitekankannya logika sebagai dasar bagi semua ilmu pengetahuan
termasukfilsafat.
Bagi Socrates, kecerdasan merupakan dasar dari semua tabiat
yang baik. Dengan kecerdasan clan pengetahuan menjaclikan
orang bijaksana. Kebajikan adalah sesuatu yang dapat dicapai
dengan kecerdasan manusia. Socrates menganjurkan agar kita
"membangun masyarakat" tersebut berlandaskan/didasarkan ilmu
pengetahuan ilmiah.
2) Plato adalah murid Socrates, yang lahir tahun 429 SM clan
meninggal tahun 347 SM. la berasal dari keluarga bangsawan.
Setelah Socrates meninggal, Plato mengembara ke berbagai negeri
seperti Mesir, Asia Minor, Sicilia, dan Italia. Pada tahun 387 SM is
kembali ke Athena clan mendirikan sekolah yang cliberi nama
Academia. Karena banyak menarik pemuda-pemuda Yunani, Academia
itu dapat disebut sebagai universitas pertama di Eropa. Karya Plato
yang terkenal berjudul The Republic (Negara) dan The Law (Hukum).
Dalam tulisannya The Republic, Plato menyuguhkan kepada kita karya
yang pertama clan terbesar yang bersifat sosiologis
Ajaran Plato tentang masyarakat menerangkan bahwa pada
dasarnya masyarakat itu merupakan bentuk perluasan dari
individu. Dengan kata lain, individu itu paralel dengan masyarakat
(Pemikiran demikian clikenal sebagai pemikiran dari mazhab atau
aliran "organis" atau "biologic'. Plato bertindak sebagai pelopornya).
Karena individu menurut Plato memiliki tiga sifat, maka
masyarakat pun memiliki tiga sifat. Tiga sifat atau elemen itu
adalah nafsu atau perasaan-perasaan, semangat atau kehendak, clan
kecerdasan atau akal
Berdasarkan ketiga elemen tersebut, Plato membedakan adanya
tiga lapisan atau kelas sosial masyarakat yaitu sebagai berikut.
Bagi yang mengabdikan hidupnya untuk memenuhi nafsu clan
perasaannya seperti halnya memelihara tubuh manusia, maka
dengan demikian juga akan memelihara nafsu dan perasaan
masyarakat. Mereka itulah "kelas pekerja Langan" seperti buruh dan
budak.
Karena semangat atau kehendak berfungsi melindungi tubuh
manusia, yang berarti harus pula melindungi masyarakat. maka
yang bisa melaksanakan hal itu adalah militer.
Karena mereka mengembangkan akal d;;n kecerdasan untuk
membimbing tubuh manusia, maka mereka juga bertugas
mengembangkan akal guna memerintah dan memimpin
masyarakat. Mereka ini masuk dalam kelas penguasa.
Lebih jauh Plato juga menunjukkan bahwa kehidupan yang baik
tergantung pada dapat tidaknya pikiran clan kehendak manusia
itu berkembang. Sedangkan pikiran dan kehendak manusia hanya
dapat berkembang jika dalam masyarakat itu terdapat "keadilan".
Akan tetapi, bagaimana keadilan dapat tercapai? Menurut
Plato,keadila u at terca ai melalui tata tertib sosial. Jacli,
kehidupan yang baik adalah tujuan dari keadilan dan keadilan
adalah tujuan dari organisasi sosial (yang bisa menciptakan tertib
sosial).
3) Aristoteles
Aristoteles lahir tahun 384 SM di Macedonia dan meninggal
tahun 322 SM. lbunya merupakan ahli kesehatan Raja Amyntas
II (kakek Alexander Agung). Aristoteles adalah murid Plato.
Pada akhirnya, Aristoteles menjadi guru Alexander Agung, raja
Macedonia itu. Berkat bantuan Alexander Agung itu pula,
Aristoteles mendirikan perpustakaan clan museum yang pertama
kali di Yunani. Karyanya yang terkenal adalah The Politics
dan The Nicomachean Ethics. Dalam menganalisis keadaan
masyarakat, Aristoteles menggunakan "metode incluktif", yaitu
menarik kesimpulan umum dari fakta-fakta yang bersifat khusus.
Ajaran Aristoteles tentang masyarakat terdapat dalam bukunya The
Politics. Dikatakannya bahwa kelompok manusia yang dasar clan
esensial adalah pengelompokan (asosiasi) antara prig dan wanita
untuk memperoleh keturunan, clan asosiasi antara penguasa dengan
yang dikuasai.
Kedua bentuk asosiasi ini bersifat alamiah, tidak disengaja.
Keduanya akan terlihat dalam hubungan antara swami istri,
orang tua-anak, serta antara tuan clan budak atau pembantu di
dalam keluarga. Kenapa manusia secara ilmiah membentuk
kelompok (asosiasi)? Menurut Aristoteles hal tersebut
disebabkan karena manusia pada dasarnya adalah makhluk
sosial. Karena makhluk sosial, maka manusia sekaligus adalah
makhluk yang bermasyarakat. Berdasarkan pengertian ini,
Aristoteles menyatakan bahwa manusia berasosiasi membentuk
keluarga, kemudian keluarga berasosiasi membentuk
dusun/kampung, clan dusun berasosiasi membentuk negara.
Negara tumbuh secara alamiah seperti halnya keluarga clan dusun.
Masyarakat negara yang baik menurutnya dikelola oleh
pemerintah yang ada pembagian fungsi legislatif, eksekutif,
clan yudikatif.
Masih ada banyak tokoh lain yang mengemukakan tentang ilmu
kemasyarakatan sebelum Comte yang tidak dapat diuraikan di sini
satu per satu di antaranya adalah Ibnu Khaldun, seorang ahli
filsafat dari Arab, Thomas More dan N. Machiavelli yang turut
mewarnai ilmu kemasyarakatan pada zaman Renaissance,
Hobbes, John Locke, dan J.J. Rousseau yang ajarannya bersifat
rasionalistis, dan lain-lain.
b) Masa Auguste Comte
Pemikiran sosiologi atau pemikiran mengenai manusia dan masyarakat
sudah dirintis oleh generasi Socrates, Plato, dan Aristoteles di sekitar abad
ke-4 SM. Pada saat itu Yunani mengalami perubahan-perubahan sosial yang
menyangkut struktur maupun sistem kehidupan yang ada.
Pergolakan sosial yang kemudian muncul di abad pertengahan, lama
setelah Eropa tenggelam dalam abad kegelapan. Kalau di Yunani
ditandai dengan munculnya filsuf-filsuf seperti Socrates, Plato, dan
Aristoteles, maka pergolakan di Eropa ditandai dengan munculnya cerdik-
cendekia seperti J.J. Rousseau, Montesquieu, dan John Locke termasuk
kemudian Auguste Comte.
Walaupun demikian Comte telah berhasil memberi istilah untuk ilmu
yang hendak lahir tersebut dengan Hama sosiologi. Sosiologi
berkembang menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri setelah Emile
Durkheim mengembangkan suatu metodologi sosiologi yang ia
kemukakan melalui bukunya yang berjudul The Rules of Sociological
Method.
Meskipun demikian, Auguste Comte tetap disebut sebagai Bapak
Sosiologi untuk menghormati jasanya terhadap lahirnya sosiologi.
Walaupun Comte yang memunculkan istilah sosiologi, namun istilah
tersebut dipopulerkan oleh Herbert Spencer dalam bukunya yang
berjudul Principles of Sociology. Di dalam buku tersebut, Spencer
mengembangkan sistem penelitian mengenai masyarakat di mana ia
menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat manusia serta
mengembangkan teori besar mengenai evolusi sosial yang diterima oleh
masyarakat secara lugs.
Menurut Comte, suatu organ akan lebih sempurna apabila organ
tersebut bertambah kompleks dengan adanya proses pembedaan
(diferensiasi) di setiap bagiannya. Senada dengan hal tersebut,
Spencer memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri
dari bagianbagian yang sating bergantung seperti halnya pada
organisms hidup. Pada dasarnya, evolusi dan perkembangan sosial
akan mempunyai makna apabila ada peningkatan diferensiasi dan
integrasi, peningkatan pembagian kerja, serta suatu transisi dari
homogen ke heterogen dari kondisi yang sederhana ke kondisi yang
kompleks.
Sejak Auguste Comte, metode positif (yaitu menggunakan pendekatan ilmu
alam) dipakai sebagai panutan para ahli sosiologi kemudian. Dalam
pengertian tradisional, metode positif yang digunakan oleh Comte selalu
disebut sebagai "pendekatan ilmu alam". Bahkan menurut Comte, sosiologi
memang merupakan ilmu'lisika sosial". Latar belakang Comte menggunakan
pendekatan ilmu alam dan menyebut sosiologi sebagai fisika sosial adalah
dalam rangka menciptakan sosiologi sebagai ilmu yang mandiri dan lepas
dari campur baur filsafat (sosial) dan psikologi (sosial) pada zamannya.
c) Masa Setelah Auguste Comte
Perkembangan sosiologi dari abad XIX ke abad XX sangat pesat.
Pada kurun waktu ini, perkembangan ditandai oleh munculnya
berbagai aliran berpikir (school of thought) yang sangat bervariasi.
Aliran-aliran itu di antaranya sebagai berikut.
1. Ekologisme, tokohnya Amos H. Hawley, O. Dudley Duncan, dan Leo
F. Schnore.
2. Demografisme, tokohnya N.B. Ryder.
3. Psikologisme dan materialisme, tokohnya George C. Homans.
4. Teknologisme, tokohnya William Fielding Ogburn.
5. Strukturalisme fungsional, tokohnya Robert K. Merton, Talcott
Parsons.
6. Strukturalisme pertukaran, tokohnya Peter M. Blau,
7. Strukturalisme konflik, tokohnya Ralf Dahrendorf, Pierre L. Van den
Berghe, Lewis Coser.
8. Interaksionisme simbolik, tokohnya George Hebert Mead.
9. Atomisme sosial, tokohnya John Finley Scott,
D. Metode Sosiologi
Metode adalah cara kerja atau jaian yang ditempuh alam pikiran untuk
mencapai tujuannya- Bag sosiologi, metode sangatlah penting. Metode yang
digunakan dalam sosiologi adalah metode ilmiah. Berikut ini akan diuraikan
beberapa penggglongan metode sosiologi.
b) Metode Kuantitatif
3) M etode P enjenisan
Metode Empiris-Rasionalistis
1) Metode empiric. metode ini menyandarkan diri pada
keadaan-keadaan nyata (realita) dalam masyarakat dan
diwujudkan dalam suatu penelitian.
2) Metode rasionalistis, mengutamakan pemikiran
dengan logika untuk mencapai pengertian mengenai
masalah kemasyarakatan.
Metode Fungsional
Bertujuan meneliti kegunaan-kegunaan lembaga kemasyarakatan
dan struktur sosial dalam masyarakat.dan memiliki hubungan
timbal balik yang saling mempengaruhi.
6. Mazhab Hukum
Durkheim memberi perhatian besar terhadap hukum kaitannya dengan jenis-
jenis solidaritas yang terdapat dalam masyarakat. Menurut Durkheim, hukum
adalah kaidah-kaidah yang bersanksi dan berat ringannya tergantung pada sifat
pelanggaran, anggapan-anggapan, serta keyakinan masyarakat mengenai baik
buruknya suatu tindakan. Menurutnya, di dalam masyarakat terdapat dua
macam sanksi yaitu sanksi represif dan restitutif. Pada masyarakat yang didasarkan
pada solidaritas mekanis pada umumnya menerapkan kaidah-kaidah hukum
dengan sanksi represif, sedangkan masyarakat dengan solidaritas organis
menerapkan sanksi restitutif. Suatu kaidah hukum dibuat untuk mengembalikan
keadaan pada situasi semula sebelum terjadinya suatu keguncangan akibat
dilanggarnya suatu kaidah hukum. Durkheim berpendapat bahwa dengan adanya
peningkatan diferensiasi dalam masyarakat, reaksi kolektif yang kuat terhadap
penyimpangan-penyimpangan menjadi berkurang dalam sistem yang bersangkutan,
sehingga hukum yang bersifat represif berkecenderungan untuk berubah menjadi
hukum yang restitutif.
Selain Durkheim, Max Weber juga banyak menyoroti persoalan
hukum dalam kajian sosiologinya. Weber telah mempelajari pengaruh faktor-
faktor agama, ekonomi, dan politik terhadap perkembangan hukum. Menurut
Weber terdapat empat tipe ideal hukum yaitu sebagai berikut.
a. Hukum irasional dan material, pembentukan undang-undang dan hakim
mendasarkan keputusankeputusannya semata-mata pada nilai-nilai emosional
tanpa menunjuk pada satu kaidah pun.
b. Hukum irasional dan formal, pembentukan unclang-undang dan hakim
berpedoman pada kaidahkaidah di luar akal, karena keputusannya didasarkan
pada wahyu/ramalan.
c. Hukum rasional dan material, keputusan-keputusan para pembentuk undang-
undang dan hakim menunjuk dada suatu kitab suci, kebijakan-kebijakan
penguasa, atau ideologi.
d. Hukum rasional dan formal, hukum dibentuk semata-mata atas clasar
konsep-konsep abstrak dari ilmu hukum.
c) Interaksi Sosial
Di satu sisi interaksi sosial merupakan bentuk-bentuk aktivitas
individu dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam arti lain, interaksi
sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal batik antara individu
dengan individu, antara individu dengan kelompok individu, serta antara
kelompok individu dengan kelompok individu yang lain.
Dalam satu interaksi sosial terdapat empat subkomponen
yang dapat mendukung terwujudnya suatu interaksi sosial. Komponen-
komponen itu antara lain sebagai berikut.
1) Rangsangan (stimulan) yaitu suatu rangsangan yang
mendorong pada seseorang untuk memberikan respons atau
tanggapan.
2) Tanggapan (respons) yaitu suatu aktivitas tanggapan yang
muncul karena adanya stimulan, baik stimulan yang pasif
maupun stimulan yang aktif.
3) Aktivitas aksi yaitu aktivitas permulaan yang menjadi penyebab
munculnya interaksi sosial.
4) Aktivitas reaksi yaitu suatu aktivitas tanggapan yang
muncul setelah adanya aksi dari pihak pertama.
d) Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses pergaulan seseorang
terhadap banyak orang di dalam masyarakat. Proses sosialisasi
seorang individu berlangsung sejak iahir hingga akhir hayatnya.
Melalui proses sosialisasi seorang individu akan memperoleh
pengetahuan-pengetahuan, nilainilai, dan norma-norma yang akan
membekali individu tersebut dalam proses pergaulan.
e) Kebutuhan Hidup
Kebutuhan hidup merupakan suatu perwujudan dari manusia
sebagai makhluk hidup, sebagai makhluk sosial, dan sebagai
makhluk yang memiliki akal budi. Kebutuhan hidup ini terdiri dari
tiga macam antara lain sebagai berikut.
1) Kebutuhan mendasar yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi dan
apabila tidak dipenuhi maka kelangsungan hidupnya akan
terganggu. Contohnya makan, minum, pakaian, dan perumahan.
2) Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan manusia untuk bersama-
sama dengan manusia yang lain. Contohnya berkomunikasi,
pendidikan, dan lain-lain.
3) Kebutuhan integratif yaitu kebutuhan kejiwaan manusia.
Contohnya berekreasi, mengungkapkan rasa estetika,
mengungkapkan harga diri, dan lain-lain
g) Kepribadian
Kepribadian merupakan gambaran umum dari perilaku individu
yang sangat khas dan dapat terlihat dari perilaku sehari-hari.
Adapun wujud dari kepribadian antara lain sebagai berikut.
1) Perangai
2) Sikap atau Perilaku
3) Tuture Kata
4) Persepsi
5) Kegemaran
6) Keimanan dan ketakwaan
7) Tanggung Jawab
8) Prakarsa
h) Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang merupakan bentuk-bentuk perilaku
warga masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang
ada dalam masyarakat tersebut
Adapun sumber dari perilaku menyimpang tersebut antara lain
sebagai berikut.
1) Memburuknya situasi sosial budaya masyarakat, seperti adanya
resesi clan depresi ekonomi.
2) Lemahnya penegak hukum dalam melakukan tindakan penegakan
hukum.
3) Adanya peperangan ataupun situasi keamanan dan ketertiban
masyarakat yang memburuk.
4) Tidak berhasilnya proses pewarisan budaya dari generasi tua
kepada generasi muda
i) Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial adalah semua usaha yang dilakukan
oleh warga masyarakat agar warganya dapat berperilaku
sesuai norma clan nilai yang ada dalam masyarakat. Untuk
melaksanakan pengendalian sosial dapat dilakukan secara
preventif maupun represif. Tujuan pengendalian sosial yaitu
terciptanya tertib sosial dalam masyarakat.
j) Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan cars suatu masyarakat
mengorganisasikan diri dalam hubunganhubungan yang dapat
diprediksikan melalui pola perilaku secara berulang-ulang
yang dilakukan antarindividu clan antarkelompok dalam
masyarakat.
Struktur sosial memiliki empat elemen clasar yaitu sebagai berikut.
1. Status Sosial
2. Peranan/Peran social
3. Kelompok
4. Institusi
Dalam Struktur sosial masyarakat tercipta ketidaksamaan
sosial yang pada akhirnya melahirkan stratifikasi clan
diferensiasi sosial.
k) Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial merupakan gerak perpindahan seseorang
ataupun sekelompok orang dari status sosial satu menuju
status sosial yang lain. Secara umum terdapat tiga jenis
mobilitas sosial yaitu sebagai berikut.
1) Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status
sosial yang dialami oleh seseorang/ sekelompok orang
dalam lapisan sosial yang sama.
2) Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan status
sosial seseorang/sekelompok orang dalam lapisan yang
berbeda.
3) Mobilitas antargenerasi adalah perbedaan status
sosial antara anak dengan orang tua, yaitu ditandai
dengan adanya perkembangan taraf hidup dalam satu garis
keturunan.
l) Pranata Sosial
Pranata sosial merupakan sistem norma yang
mengatur segala tindakan manusia untuk memenuhi
kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat
m) Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi
pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang memengaruhi sosial baik dalam
hal nilai, sikap-sikap, maupun pola perilaku di antara
kelompok-kelompok, silam masyarakat.