Anda di halaman 1dari 25

BAB I

KONSEP DASAR SOSIOLOGI


A. Sosiologi Sebagai Ilmu dan Metode
1. Pengertian sosiologi
Kata sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu:socius dan Logos
Socius artinya Teman,,kawan,masyarakat sedangkan Logos artinya Ilmu,berbicara
maka sosiologi dalam hal ini ilmu yang berbicara mengenai Masyarakat, teman.
Sosiologi sebagai ilmu lahir pada abad ke XIX pelopornya seorang ahli filsafat
perancis yang bernama Aguste Comte (1798-1857) dalam karyanya berjudul
course of positive phylosophy (1844),comte menyebut kajian tentang kehidupan
sosial manusia dengan kata sosiologi.
Selain Aguste comte Adapun defenisi sosiologi menurut para Ahli antara lain:
1) Pitirin sorokin sosiologi adalah ilmu yang mempelajari :
 Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejalah sosial,
misalnya gejalah ekonomi, gejalah agama, gejalah keluarga dan gejalah
Moral.
 Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejalah sosial dan gejalah
Nonsosial misalnya gejalah geogerafis dan biologis.
 Ciri-ciri umum semuah jenis gejalah sosiallainnya.
2) `Roucek dan warren sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dalam kelompok-kelompok.
3) William F.Ogburn dan Mayer F.Nimkof sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok
4) Selo soemardjan dan soeleman soemardi sosiologi adalah ilmu
kemasyarakatan yang mempelajari tentang setruktur sosial dan peroses
sosial,teremumasuk perubahan sosial.
5) Soerjono soekanto sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian padi
segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umum kehidupan Masyarakat.
6) Paul B.horton sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatiannya pada
kehidupan kelompok dan peroduk dari kehidupan kelompok tersebut.
B. Tokoh-Tokoh Sosiologi
a. Aguste Marie Francois xavier comte
Aguste comte merupakan seorang Tokoh berlian yang di sebut sebagai peletak
dasar Sosiologi.
Comte di akui sebagai bapak sosiologi dunia ajaran pokok dalam Bukunya
yang berjudul Course de philosophy Positive (filsafat positif) yaitu:
1. Membedakan sosiologi ke dalam statistika dan dinamiika
2. Perkembangan masyarakat melalui hukum tiga tahap antara lain:
 Tahap teologis, pemikiran manusia bahwa semua benda didunia
mempunyai jiwa karena kekuatan gaib yang berada diluar kemampuan
manusia./ masyarakat percaya kekuatan alam dan benda angkasa
sebagai ciptaan Tuhan.
 Tahap metafisik,yaitu tahap dimana masyarakat berusaha memahami
melalui esensi dan ekstitensi dari sesuatu sifatnya mutlak
 Tahap positivis, kepercayaan terhadap data empiris sebagai sumber
pengetahuan terakhir dalam segala bidang.
3. Gejalah sosial dapat dipelajari secara ilmiah melalui metode pengamatan
sejarah, perbandingan dan percobaan.
4. Fakta kolektif historis dan masyarakat terkait pada hukum-hukum tertentu,
tidak pada kehendak manusia.
b. Emile durkheim
Durkheim merupakan salah seorang tokoh peletak dasar sosiologi Moderen pada
abad ke XX ,menurut durkheim yang harus di pelajari dalam sosiologi adalah
Fakta-Fakta sosial, contoh fakta sosial: Hukum, Moral,Adat, kepercayaan,tata cara
berpakaiyan,dan kaidah Ekonomi. Durkheim membagi 2 tipe utama masyarakat
yaitu:
 Masyarakat solidaritas Mekanis
Yaitu tipe solidaritas yang di dasarkan atas persamaan. Bisa di jumpai
pada masyarakat yang masi sederhana yang mempunyai struktur sosial
yang bersifat segmenter(terbagi-bagi).
 Masyarakat solidaritas Organis
Yaitu merupakan sistem terpadu dalam organisme yang tidak didasarkan
atas keragaman fungsi demi kepentingan keseluruhan sesuai hukum yang
berlaku.
c. Karl Marx
Mars di kenal sebagai bapak sosiologi ketika ada sebuah teorinya tentang kelas,
mars berpandangan Bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah
perjuangan kelas.menurut mars perkembangan pembagian kerja dalam ekonomi
kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda yaitu:
 Kaum Borjuis(kaum kapital),adalah kelas yang terdiri dari orang-orang
yang menguasai alat produksi dan modal.
 Kaum proletar adalah kelas yang terdiri dari orang-orang yang tidak
mempunyaialat-alat produksi dan Modal sehingga di eksplotasi untuk
kepentingan kaum Kapital.
d. Herbert spenser
Menurut Herbert sepencer, fakta pertama yang penting dalam peroses evolusi
sosial adalah peningkatan jumlah penduduk.
Sepencer membagi struktur,bagian atau sistem yang timbul dalam masyarakat
menjadi 3 yaitu:
 Sistem penopang berfungsi untuk mencukupi keperluan-keperluan bagi
ketahanan hidup anggota masyarakat.
 Sistem pengatur berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan dengan
Masyarakat lainnya dan mengatur hubungan yang terjadi diantara
anggotanya.
 Sistem distribusi(pembagi) berfungsi mengangkat barang dari suatu sistem
ke sistem lain.
Sepencer membagi Tahap-tahap Evolusi sosial dengan tipe masyarakat
menjadi 3 bagian yaitu:

 Tipe Masyarakat perimitif


Yaitu tipe masyarakat yang sangat tergantung pada lingkungan
 Tipe masyarakat militan
Yaitu tipe masyarakat heteroginitas sudah mulai meningkat karena
pertumbuhan jumlah penduduk karena penaklukan.
 Tipe Masyarakat Industri
Yaitu: masyarakat yang bercirikan suatu tingkat kompleksitas yang sangat
tinggi,yang tidak lagi di kendalikan oleh kekuasaan negara.
e. Max weber
Max weber mengatakan bahwa yang di pelajari di sosiologi adalah tindakan
Sosial. Menurut weber suatu tindakan di katakan sebagai tindakan sosial apa bila
tindakan tersebut di hubungkan dengan tingkah laku orang lain dan di orentasikan
pada apa yang terjadi sesudahnya.
Weber menjelaskan bahwa terdapat empat tipe tindakan sosial yaitu:
1. Tindakan tradisional, yaitu tindakan yang dilakukan karena kebiasaan
2. Tindakan afektif, yaitu tindakan yang dilandasi oleh perasaan atau emosional
3. Tindakan berorientasi pada nilai, yaitu tindakan yang dilakukan berdasarkan
pada suatu keyakinan
4. Tindakan rasional instrumental, yaitu menggunakan alat atau cara tertentu
dalam mencapai suatu tujuan.
C. Hakikat sosiologi atau sifat dasar sosiologi
Hakikat sosiologi atau sifat dasar sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut:
 Sosiologi adalah ilmu sosial.
 Sosiologi Termasuk ilmu Pengetahuan yang Kategoris, bukan normatif.
Artinya sosiologi membatasi pembahasan pada apa yang sedang terjadi, bukan
pada apa yang akan terjadi, juga bukan pada sesuatu yang seharusnya terjadi.
Sosiologi merupakan ilmu bebas nilai, karena tidak mempertimbangkan baik
buruknya suatu fakta.
 merupakan ilmu pengetahuan Murni (pure science)
Artinya Sosiologi merupakan suatu ilmu yang bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan mutunya tanpa dipergunakan dalam
masyarakat.
 merupakan ilmu pengetahuan abstrak
Artinya Sosiologi melakukan pengamatan terhadap bentuk dan pola yang
terjadi dalam masyarakat, bukan merupakan wujud konkret. Sosiologi
bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola umum interaksi sesama
manusia dan masyarakat.
 Sosiologi merupakan ilmu yang umum artinya mempelajari gejala-gejalah
yang ada pada interaksi antar manusia.
Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan.
Menurut Harry M.Johnson, dalam Bukunya sociology A Systematic
Introduction(1960)sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:

a. Empiris yaitu ilmu pengetahuan tersebut di dasarkan pada observasi dan


akal sehat yang hasilnya tidak bersifat sepekulatif tetapi objektif.
b. Teoritis yaitu:ilmu pengetahuan selalu berusaha menyusun abstraksi dari
hasil pengamatan.
c. Kumulatif yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada.
d. Nonetis yaitu pembahasan suatu Masalah tidak mempersoalkan baik atau
buruk masalah tersebut,tapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah
tersebut secara mendalam.
D. Objek kajian Sosiologi
1) Fakta sosial
Menurut Durkheim, objek stady sosiologi adalah fakta-fakta sosial,yaitu
cara-cara bertindak,berpikir dan merasa yang ada di luar individu serta
memiliki daya paksa atas dirinya. Fakta sosial berbeda dengan fakta organik
atau kenampakan fisik sebab fakta sosial adalah penggambaran atau perbuatan
yang di lakukan manusia. Fakta sosial juga bukan fakta pesikis karena fakta
pesikis hanya ada dalam kesadaran indifidu, sedangkan fakta sosial ada di luar
diri individu secara terpisah.misalnya di suatu sekolah siswa di wajibkan
datang tepat waktu,menggunakan seragam yang sesuwai dengan
ketentuan,bersikap hormat kepada guru dan mengerjakan tugas yang di
berikan Guru.
2) Tindakan sosial
Menurut max weber,objek kajian siologi adalah tindakan-tindakan
soial.suatu tindakan di katakan tindakan sosial hanya jika tindakan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain atau di maksutkan
kepada orang lain.
3) Imajinasi sosial
Menurut c.wright Millsimaji nasi sosial atau khayalan sosiologis adalah
kesaling keterkaitan antara personal troubles dan public issues.khayalan ini
di perlukan untuk dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun
apa yang ada dalam diri manusia.
4) Realitas sosial
Menurut peter L. Berger objek kajian sosiologi adalah pengungkapan Realitas
sosial.
Realitas social adalahkenyataan yang terjadidalamkehidupanmasyarakat.
5) Hubungan antara manusia
Joseph .S. Roucek dan Roland R.werren mengatakan bahwa yang menjadi
objek sosiologi adalah hubungan-hubungan antar manusia dengan
kelompoknya. Demikian pula William F.ogburn dan Mayer F.Nimkoff yang
mengatakan bahwa sosiologi meneliti secara ilmiah interaksi sosial dan
organisasi-organisasi sosial.
E. Sosiologi diantara ilmu lain.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni sekaligus terapan. Dilihat dari
objeknya, sosiologi tergabung dalam kelompok ilmu sosial yang mempelajari
manusia,khususnya yang menyangkut perilaku manusia. Jika di lihat dari segi
penerapannya,ilmu tersebut di golongkan:
 Ilmu pengetahuan Murni yaitu ilmu yang bertujuan untuk membentuk dan
mengembangkan pengetahuan secara abstrak guna mempertinggi mutu
pengetahuan tersebut, namun segi penerapannya bukan merupakan perhatian
umum.
 Ilmu pengetahuan terapan yaitu ilmu yang bertujuan mencari cara
menggunakan pengetahuan ilmiah untuk memecahkan masalah peraktis di
Masyarakat.
F. Ilmu Murni sekaligus Terapan, tujuan sosiologi adalah melakukan pencarian untuk
mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang masyarakat dan mencari cara
untuk menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat. Metode sosilogi:
1. Metode kualitatif
Adalah metode yang menjelaskan kenyataan dimasyarakat dengan kata-kata atau
deskripsi.
Metode kualitatif terbagi atas:
a. Metode historis yaitu penyelidikan peristiwa pada masa lampau
b. Metode komparatif/kombinasi adalah metode perbandingan antara berbagai
macam masyarakat serta segala bidang kehidupan.
2. Metode kuantitatif
Adalah metode yang menjelaskan kenyataan dimasyarakat dengan menggunakan
angka, sekala, tabel dan rumus.
Metode kuantitatif dibagi atas:
a. Metode statistik metode yang bertujuan menjelaskan gejala-gejala secara
sistimatis berdasarkan perosentase.
b. Metode sosiometri yaitu metode yang menggunakan sekala dan angkauntuk
mempelajari hubungan antara manusiadalam masyarakat.

Menurut soerjono soekanto metode sosiologi terdiri dari:

a. Deduktif yaitu metode yang mengkaji masyarakat dari hal-hal umum ke


khusus.
b. Induktif yaitu metode yang mengkaji masyarakat dari hal-hal khusus ke
umum.
c. Empiris yaitu mengutamakan keadaan nyata dimasyarakat
d. Rasionalitas mengutamakan penalaran dan pemikiran logis tentang
masyarakat.
Interaksi sosial dan Dinamika Sosial

A. Interaksi Sosial
1. Pengertian interaksi Sosial
Interaksi sosial terdiri dari 2 suku kata yaitu: inter yang berarti hubungan timbal
balik, dan Action yang berarti tindakan.
Jadi interaksi sosial adalah suatu hubungan imbal balik antara individu dengan
individu,individu dengan kelompok,maupun kelompok dengan kelompok.
2. Faktor interaksi sosial
Ada 2 faktor interaksi sosial yaitu:
a. Faktor Internal antara lain:
 Dorongan untuk mengembangkan keturunan.
 Dorongan untuk memenuhi kebutuhan.
 Dorongan untuk melakukan komunikasi dengan sesama.
 Dorongan untuk mempertahankan hidup
b. Faktor eksternal
 Imitasi
Adalah tindakan sosial meniru sikap,tindakan, tingkah laku atau
penampilan fisik seseorang secara berlebihan.
Contohnya seorang siswa meniru penampilan seorang penyanyi terkenal
yang berambut gondrong ,memakai perhiasan berlebihan dan suka minum-
minuman keras.
 Sugesti
Adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak ke pihak lain .
Contohnya:
 Seorang kakak akan lebih mudah menganjurkan adiknya untuk
menabung dari pada sebaliknya.
 Pemimpin partai politik berkampanye untuk meyakinkan dan
memengaruhi orang banyak agar mengikuti partainya.
 Identifikasi
Adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain.
Contohnya: seseorang mengidentifikasikan dirinya dengan seorang
penyanyi terkenal yang di kagumi.
 Simpati
Adalah suatu peroses seseorang merasa tertarik dengan orang lain.
 Empati
Empati mirip dengan simpati ,namun empati tidak semata-mata merupakan
perasahan kejiwaan saja. Empati di barengi perasahan organisme tubuh
yang sangat dalam.
Contohnya :kalau kita melihat seseorang mengalami kecelakaan sampai
menderita luka berat dan orang itu adalah kerabat atau teman dekat kita
perasahan empati menempatkan kita seolah-olah ikut menderita.
 Motivasi
Adalah rangsangan atau pengaruh yang dapat di berikan oleh seseorang
individu kepada individu lain,seorang individu kepada kelompok atau
kelompok pada kelompok lain.
3. Syarat-syarat interaksi sosial
a. Kontak
Dilihat dari wujudnya kontak sosial di bedakan sebagai berikut:
 Kontak antarindividu
Contohnya: kontak antara anak dan orang tuanya dan kontak antara
seorang siswa dan siswa lainnya.
 Kontak antarkelompok
Contohnya : kontak antara dua perusahan dalam hubungan bisnis atau
kontak kontak antara dua keseblasan sepak bola di lapangan untuk
memperebutkan kejuwaraan tertentu.
 Kontak antarindividu dan suatu kelompok.
Contohnya: kontak antara seorang calon anggota dan para anggota
organisasi yang akan di masukinya.
b. Komunikasi
Adalah suatu peroses penyampaian dan penerimaan pesan (ide atau gagasan)
dari satu pihak kepihak yang lain agar terjadi upaya saling memengaruhi
antara keduanya.
Komunikasi bisa di lakukan dengan kata-kata atau secara verbal bisa juga di
lakukan dengan Nor verbal atau tanpa kata-kata berupa isarat.
Komponen-komponen yang membentuk sebuah komunikasi agar komunikasi
berjalan dengan baik yaitu:
 Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirim pesan
kepada pihak lain
 Penerima atau komunikan(receiver) pihak yang menerima pesan dari pihak
lain.
 Pesan (masage)adalah isi atau maksud yang akan di sampaikan oleh satu
pihak kepada pihak lain.
 Umpan balik(feedback) tanggapan dari penerima pesan atas isi pesan yang
di sampaikan.
 Media
4. Teori interaksi sosial
Teori adalah pengertian atau konsep yang saling berhubungan di susun untuk
menjelaskan serta meramalkan gejalah-gejalah sosial.
Dalam sosiologi teori-eori yang menjelaskan tentang interaksi sosial adalah
sebagai berikut:
1. Teori interaksionisme simbolik
Teori ini di kemukakan oleh George Herbert Mead.
Dasar pemikiran teori ini adalah:bahwa interaksi sosial menggunakan
simbol-simbol dan tanda-tanda .
simbol menurut teori ini adalah:sesuatu yang nilai atau maknanya di
berikan kepadanya oleh seseorang yang mempergunakannya.
Ada 3 pokok pikiran interaksi simbolik dalam teori interaksi simbolik,
yaitu sebagai berikut:
 Manusia bertindak (act) terhadap sesuwatu (thing) atas dasar
makna (meaning) yang di punyai sesuwatu tersebut baginya.
 Makna yang di punyai sesuwatu tersebut berasal atau muncul dari
interaksi sosial antara seseorang dan orang berlainan.
 Bahwa makna di perlakukan atau di ubah melalui suatu peroses
penafsiran atau mengartikan,yang di gunakan orang dalam
menghadapi sesuwatu yang di jumpainya.
2. Teori devenisi situasi
Teori ini di kemukakan oleh William I. Thomas pada tahun 1923. Menurut
teori ini seorang tidak segera memberikan reaksi ketika dia mendapat
rangsangan dari luar.
Tindakan seseorang selalu di dahului suatu tahap penilaian dan
pertimbangan.
3. Teori Deramaturgi
Teori ini di kemukakan oleh Erving Goffman. Secara singkat teori
dramaturgi di dasarkan pada pandangan bahwa kehidupan sosial dapat di
ibaratkan dengan serangkaian pertunjukan derama dalam sebuah pentas
seni.
5. Bentuk-bentuk interaksi sosial
a. Peroses Asosiatif (Association Process)
Interaksi sosial dengan proses asosiatif bersifat positif artinyan mendukung
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
 Kerja sama (cooperation)
Kerja sama merupakan usaha bersama antar orang atau antar kelompok
untuk mencapai tujuan bersama.
kerja sama muncul ketika manusia berinteraksi dengan sesamanya,baik
dalam kehidupan keluarga maupun dalam kelompok sosial yang lebih
luas.
1. Bentuk kerja sama.
Berdasarkan bentuknya kerja sama dapat di bedakan menjadi 4
yaitu:
 Kerja sama sepontan, yaitu kerja sama yang terjadi secara
serta merta atau tanpa di rencanakan terlebih dahulu.
 Kerja sama langsung kerja sama sebagai hasil dari perinta
atasan kepada bawaan atau penguasa kepada rakyatnya.
 Kerja sama konterak yaitu: kerja sama atas dasar syarat-
syarat atau ketetapan tertentu yang di sepakati bersama.
 Kerja sama teradisional yaitu: kerja sama sebagian atau
unsur tertentu darisistem sosial (masyarakat).
2. Pelaksanaan kerja sama.
Menurut James D. Thompson dan William J. McEwen, ada lima
bentuk yaitu:
 Gotong Royong
Adalah bentuk kerja sama yang dilakukan secara suka rela
untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang
berkaitan langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam
gotong Royong tersebut.
Adapun tujuan Gotong Royong :
- Mendapatkan keuntungan ekonomis secara efektif
dan efisien, hemat biaya dan hemat Waktu.
- Membangun pembauran sosial dalam masyarakat
ebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
- Menghindarkan kekerasan yang bermula dari
persaingan yang mengabaikan norma-norma yang
berlaku dengan cara di bentuk perkumpulan-
perkumpulan yang bersifat gotong Royong,
misalnya: perkumpulan Remaja cinta lingkungan
hidup.
 Koalisi
Yaitu penyatuan antara dua kelompok (organisasi) atau
lebih yang mempunyai tujuan sama dan ingin cepat
mencapainya bersam-sama.
 Bergaining.
Bergaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai
pertukaran barang antara dua organisasi atau lebih.
 Join Venture
Yaitu kerja sama antara dua pihak dalam pengelolaan atau
pembangunan tertentu. Misalnya kerja sama pembangunan
jalan, pengeboran minyak dan pembangunan Resor.
 Kooptasi
Yaitu peroses penerimaan unsur-unsur baru atau gaya baru
dalam pelaksanaan kepemimpinan organisasi sebagai satu-
satunya cara untuk manghindari konflik yang bisa
mengguncang organisasi tersebut.
 Akomodasi (accomodation)
Adalah suatu peroses penyesuwaian diri individu atau kelompok
manusia yang semula saling bertentangan sebagi upaya untuk
mengatasi ketegangan.
Bentuk-bentuk akomodasi sebagai berikut:
 Koersi
Adalah suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan
kehendak suatu pihak terhadap pihak lain. Contoh sistem
pemerintahan totaliter.
 Kompromi
Adalah suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat
perselisihan saling mengurangi tuntutan sehingga tercapai suatu
penyelesaian.
Contoh perjanjian gencatan senjata antara dua negara yang sedang
terlibat perang.
 Arbitrase
Adalah penyelesaian suatu masalah dilakukan dengan
menghadirkan ketiga oleh pihak-pihak yang berselisi apa bila tidak
sanggup pencapai kompromi sendiri.
 Mediasi
Hampir sama dengan arbitrase, tetapi pihak ketiga hanya penengah
atau juru damai. Contoh mediasi pemerintah RI untuk
mendamaikan faksi-faksi yang berselisi di kamboja.
 Konsiliasi
Upaya mempertemukan keinginan dari pihak-pihak berselisi demi
tercapainya suatu persetujuann bersama. Contoh panitia tetap
menyelesaikan masalah ketenaga kerjaan mengundang perusahan
dan wakil kariawan untuk menyelesaikan masalah.
 Toleransi
Adalah bentuk akomodasi tanpa persetujuan resmi.
 Stalemate
Stalemate terjadi ketika kelompok yang terlibat pertentangan
mempunyai kekuatan seimbang.
 Adjudikasi
Cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan.
 Segregasi
Upaya dari pihak yang bertikai dengan memisahkan diri dan saling
menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan.
 Eliminasi
Upaya menuju akomodasi yang mana salah satu pihak yang
bertikai mengundurkan diri karena mengalah.
 subjugasi atau dominasi
Cara mengendalikan suasana akomodatif dari pertikaian kelompok
yang mana pihak yang mempunyai kekuatan besar meminta pihak
lain untuk mentaati keinginannya.
 Keputusan Mayoritas
Keputusan yang di ambil berdasarkan suara terbanyak.
 Persetujuan minoritas
Golongan minoritas yang yang tidak merasa dikalahkan tetapi
dapat menjalankan kegiatan bersama.
 Konversi
Penyelesaian konflik yang mana salah satu pihak bersedia
mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
 Gencatan senjata
Penangguan peperangan dalam jangkah waktu tertentu.
 Displasmen
Usaha mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada objek lain.
 Kerukunan
Bentuk akomodasi yang secara luas bermakna adanya suasana
persaudaraan dan kebersamaan antara semua orang walaupun
mereka berbeda suku,agama,ras dan golongan.
 Asimilasi
Adalah peroses sosial dari beberapa kelompok sosial dengan
kebudayaan yang berbeda.
Syarat-syarat terbentuknya Asimilasi :
- Terdapat jumlah kelompok yang memiliki kebudayaan yang
berbeda.
- Terjadi pergaulan antara individu atau kelompok secara intensif
dalam waktu relatif lama.
- Kebudayaan tiap kelompok saling berubah menyesuaikan diri.
Faktor pendorong Asimilasi sebagai berikut:
- Toleransi antara kelompok yang berbeda kebudayaan.
- Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
- Kesediaan
- Saling menghargai dan menghormati orang asing dan
kebudayaan yang di bawanya.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan Universal.
- Perkawinan antara kelompok yang berbeda kebudayaan.
- Memiliki usaha yang sama dan meyakini kekuatan masing-
masing untuk menghadapi musu tersebut.
Faktor penghambat asimilasi sebagai berikut:
- Ada isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok.
- Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang akan
di hadapi.
- Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain.
- Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah.
- Adanya diskriminasi.
- Adanya perbedaan kepentingan antara kelompok.
- Adanya perasaan ingrup yang kuat.
 Akulturasi
Adalah peroses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan
asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok,tanpa
menghilangkan kepribadian kebudayaan asli.
Contohnya:
 Kebudayaan hindu di indonesia bertemu dengan kebudayaan islam
sehingga menghasilkan kebudayaan islam yang bercorak Hindu.
 Musik melayu bertemu dengan musik portugis yang di bawa oleh
para penjajah menghasilkan musik keroncong.
b. Proses Disosiatif (Opposition Processes)
Adalah cara yang bertentangan dengan seseorang atau kelomok untuk
mencapai tujuan tertentu.
proses disosiatif dapat di bedakan menjadi 4 bentuk yaitu:
 Persaingan (competition)
Persaingan merupakan suatu peroses sosial ketika ada dua pihak atau
lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai
kemenangan tertentu.
 Kontravensi
Adalah sikap menentang secara tersembunyi agar tidak sampai terjadi
perselisian secara terbuka.
Adapun penyebab kontravensi adalah adanya perbedaan pendirian
antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan lainnya dalam
Masyarakat atau bisa juga dengan pendirian keseluruhan masyarakat.
Menurut Leopold Von Wiese dan Howard Becker terdapat 5 bentuk
konteravensi sebagai berikut:
 Kontravensi umum misalnya penolakan, keengganan,
perlawanan, peroses,gangguan dan mengancam pihak lawan.
 Kontravensi Sederhana misalnya menyangkal pernyataan
orang di depan umum.
 Kontravensi intensif misalnya pengasutan dan penyebaran
desas desus.
 Kontravensi Rahasia misalnya: pembocoran rahasia atau
berkhianat.
 Kontravensi taktis misalnya mengejutkan pihak lawan
provokasi dan intimidasi.
 Pertikaian
Pertikaian merupakan peroses sosial sebagai bentuk lanjud dari
kontrovensi.
Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yang semakin tajam antara
kalangan tertentu dalam masyarakat.
 Konflik
Adalah suatu proses sosial antara dua bela pihak atau lebih ketika
pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat
adalah sebagai berikut:
 Perbedaan individu, perbedaan pendirian dan perasahan.
 Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk
peribadi yang berbeda-beda pula.
 Perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok bisa
menyangkut bidang ekonomi,politik dan sosial.
 Perubahan nilai yang cepat den tiba-tiba dalam masyarakat.

Menurut Dahrendorf konflik dapat di bagi sebagai Berikut:

1) Konflik antara atau dalam peran sosial.misalnya antara peran


seseorang dalam keluarga dan peran dalam pekerjaan(profesi).
2) Konflik antara kelompok-kelompok sosial.
3) Konflik antara kelompok yang terorganisasi.
4) Konflik antara satuan Nasional, misalnya konflik antara KPK
dan Polri dalam menangani kasus tertentu.
5) Konflik antarnegara antara Negara dan organisasi internasional.

Hasil dan akibat dari suatu konflik adalah sebagai berikut:

 Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang


mengalami konflik dengan kelompok lain.
 Keretakan hubungan antara anggota kelompok, misalnya
konflik antarasuku.
 Perubahan kepribadian pada individu,misalnya ada rasa benci
dan saling curiga akibat perang.
 Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
 Dominasi bahkan menaklukan, terhadap salah satu pihak yang
terlibat dalam konflik.

Segi positif dari konflik sebagai berikut:

 Dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas


atau belum tuntas di pelajari.
 Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma dan nilai
serta hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan.
 Merupakan jalan mengurangi keterangan antarindividu dan
antarkelompok.
 Merupakan jalan untuk mengurangi atau menekan pertentangan
yang terjadi dalam masyarakat.
 Membantu menghidupkan kembali norma lama dan
menciptakan norma baru.
 Merupakan sarana untuk mencapai keseimbangan antara
berbagai kekuatan dalam masyarakat.
BAB III

PERBEDAAN KESETARAAN DAN HAMONISASI SOSIAL

1. STRUKTUR SOSIAL

A. Struktur sosial
1. Pengertian struktur sosial
Struktur sosial adalah sebuah tatanan sosial didalam masyarakat yang
mengandung hubungan timbal balik antara status dan peranan sosial baik secara
fertikal maupun horizontal yang menunjukan pada keteraturan sosial.
Adapun defenisi struktur sosial menurut beberapa Ahli antara lain:
 Soerjono soekanto struktur sosial adalah: hubungan timbal balik antara
posisi sosial dan antar peran.
 Selo soemardjan dan soelaeman soemardi struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial pokok yaitu kaidah-kaidah
sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial.
 Kornblum mengatakan bahwa struktur sosial adalah pola perilaku yang
berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar
kelompok dalam masyarakat.
Dalam suatu struktur sosial mencakaup susunan status dan peran yang terdapat
dalam satuan sosial.
Status adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban. Peran adalah segi dinamis
suatu status. Jadi sebenarnya peran adalah perilaku atau tindakan yang harus
ditampilkan oleh seseorang yang menduduki suatu posisi sosial
2. Elemen dasar struktur sosial
Dalam struktur sosial memiliki 4 elemen dasar yaitu:
a. Status sosial
Adalah kedudukan atau posisi sosial seseorang dalam kelompok masyarakat, meliputi
keseluruhan pisisi sosial yang terdapat dalam suatu kelompok besar masyarakat dari
yang paling renda hingga yang paling tinggi.
Status terbagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
 Ascribed status adalah status yang di berikan oleh masyarakat tanpa
memandang latar bakat atau kerakteristik keunikan seseorang tersebut atau
dengan kata lain status yang didapat secara otomatis melalui keturunan.
Contoh nya: Gender, latar belakang ras, usia dan warisan keturunan.
 Achieved Status adalah status yang didapat seseorang melalui usaha
usahanya sendiri. Contohnya: bersekolah untuk mendapatkan gelar
Dokter,serjana,guru, polisi,polwan bidan, mempelajari keterampilan-
keterampilan,berteman atau menciptakan sesuatu yang baru.
 Assigned Status adalah: setatus yang diberikan kepada seseorang karena telah
berjasa melakukan sesuatu untuk masyarakat,bangsa maupun negara.
b. Peran sosial
Merupakan seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi
atau status sosial.
c. Kelompok
Merupakan sejumlah orang yang memiliki norma-norma,nilai-nilai dan harapan-
harapan yang sama, serta sadar dan teratur saling berinteraksi.
d. Lembaga
Merupakan pola terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada
B. DEFERENSIASI
a. Pengertian Deferensiasi sosial
Deferensiasi sosial adalah proses penempatan orang-orang dalam berbagai
kategori sosial yang berbeda yang di dasarkan pada perbedaan-perbedaan yang
di ciptakan secara horizontal. contohnya: perbedaan usia,jenis kelamin,dan
pekerjaan.
b. Ciri-ciri yang mendasari deferensiasi sosial
Deferensiasi sosial dalam masyarakat ditandai dengan adanya perbedaan-
perbedaan berdasarkan ciri-ciri sebagaiberikut:
 Ciri fisik
Diferensiasi ini timbiul bedasarkan ciri-ciri fisik tertentu, misalnya
bentuk warna mata, warna kulit, bentuk muka ,hidung serta bentuk dan
warna rambut.
 Ciri sosial
Diferensiasi ini dilakukan / muncul karena adanya perbedaan pekerjaan
yang menyebabkan adanya perbedaan cara pandang dan pola perilaku
masyarakat yang berbeda. Termasuk dalam kategori atau jenis ini adalah
perbedaan peran, prestise, dan kekuasaan. Misalnya: pola perilaku seorang
petani akan berbeda dengan seorang pedagang; cara pandang seorang Guru
akan berbeda dengan seorang pengusaha dan sebagainya.
 Ciri budaya
Deferensiasi berdasarkan kebudayaan berhubungan erat dengan pandangan
hidup suatu masyarakat menyangkut Nilai-nilai yang dianut seperti sistem
Religi atau kepercayaan,sistem kekeluargaan, keuletan ketangguhan. Hasil
dari nilai-nilai yang dianut masyarakat dapat kita lihat dari pakian, adat,
bahasa, kesenian dan agama.
c. Bentuk-bentuk diferensiasi sosial
Bentuk-bentuk diferensiasi sosial sebagai berikut:
 Diferensiasi Ras
Ras adalah kategori baik individu atau kelompok manusia yang secara
turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu.
Kelasifikasi Ras menurut A.L. Kroeber sebagai berikut
1) Ras Austroloid.
2) Ras Mongoloid
3) Ras Caucasoid
4) Ras Negroit
5) Ras-ras khusus

 Diferensiasi Etnis(Suku Bangsa)


Diferensiasi Suku bangsa atau Etnis adalah golongan sosial yang
dibedakan dari golongan sosial yang lain karena mempunyai ciri-cirii
yang paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul dan tempat
asal serta kebudayaan.
Suku bangsa atau Etnis adalah segolongan orang yang masih dianggap
mempunyai hubungan Biologis
Ciri-ciri yang paling mendasar itu antara lain:
 Ciri fisik
 kesenian
 Bahasa daerah
 Adat istiadat
 Diferensiasi Klan
Klan adalah sistem sosial yang berdasarkan ikatan darah atau keturunan
yang sama umumnya terjadi pada masyarakat Unilateral baik melalui
garis Ayah maupun Ibu.
 Diferensiasi Agama
Adalah pengelompokan Masyarakat berdasarkan agama atau
kepercayaan.
 Diferensiasi profesi
Profesi atau pekerjaan adalah sutau kegiatan yang dilakukan manusia
sebagaii sumber penghasilan atau mata pencarian.
Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang
didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya.
 Diferensiasi jenis kelamin atau gender
Adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan biologis atau
jenis kelamin.
 Diferensiasi Asal daera
Adalah pengelompokan manusia berdasarkan Asal daerah atau tempat
tinggal nya. Misalnya kelompok orang kota dan Desa.
 Diferensiasi partai politik
Adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur kekuasaan
negara yang berupa kesatuan-kesatuan sosial, seazas, seideologi dan
sealiran.
C. Stratifikasi sosial
a. Pengertian
Setratifikasi sosial adalah suatu perbedaan atau pengelompokan penduduk
atau anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan sosial secara bertingat atau
Hirarki.
Defenisi stratifikasi menurut para ahli antara lain
 Menurut Max weber
Stratifikasi sosial adalah pengelompokan orang-orang yang termasuk
dalam sistem sosial tertentu kedalam lapisan-lapisan hierarki menurut
dimensi kekuasaan, previllege, dan prestise.
 Menurut cuber
Stratifikasi sosial adalah pola yang ditempatkan diatas kategori-
kategori dari hak-hak yang berbeda.
 Menurut pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke
dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat(Hierarkis)
b. Faktor-faktor atau dasar yang mempengaruhi/membentuk stratifikasi sosial
dalam masyarakat:
Beberapa hal yang dijadikan dasar atau faktor yang
mempengaruhi/membentuk stratifikasi sosial yaitu: keturunan, kekayaan,
kekuasaan dan pendidikan.
 Keturunan atau kehormatan dan kebangsawan
Faktor keturunan bisa menempatkan seseorang kedalam lapisan
masyarakat paling atas. Contohnya: jika merupakan keturunan ningrat,
maka orang-orang yang ada dimasyarakat tentu akan menghormatinya.
 Kekayaan
Kekayaan adalah pengelompokan keriteria ekonomi.
Dalam kekayaan maka kita akan mengenal ada dua lapisan atau
golongan didalamnya yaitu lapisan Atas dan Bawah. Lapisan atas
terdiri dari para konglomerat, pengusaha dan Tuan Tanah(land rent)
sementara lapisan Bawah adalah Gulongan Buruh, pedagang Asongan
dan Rakyat kecil
 Kekuasaan dan wewenang
Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang untuk menentukan
kehendaknya terhadap orang lain. Orang yang memiliki wewenang
besar, seperti para aparat pemerintahan tingkat atas, para pemimpin
perusahan dll menempati lapisan sosial Atas. Sebaliknya para
karyawan yang tidak memiliki kekuasaan menempati lapisan Bawah.
 Pendidikan
Seseorang yang berpendidikan tinggi dan merahi gelar serjana seperti
Dosen,Dokter,Hakim memiliki kedudukan yang lebih tinggi
dibandingkan mereka yang hanya memiliki pendidikan rendah.
c. Peroses terjadinya stratifikasi sosial
1. Terjadi secara otomatis (ascribet status) hal ini disebabkan oleh faktor-faktor
yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya: kepandaian, usia, jenis kelamin,
keturunan.
2. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama melalui serangkaian usaha
(achieved status) contohnya, gelar dokter, serjana, guru,
d. Sifat-sifat
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosialnya terbagi menjadi:
Menurut soerjono soekanto berdasarkan sifatnya stratifikasi sosial atau
pelapisan sosial terbagi menjadi menjadi tiga, yaitu:
1. Stratifikasi sosial Tertutup
Dalam lapisan stratifikasi sosial tertutup tidak ada kemungkinan adanya
perpindahan seseorang dari satu lapisan kelapisan yang lain, baik gerak
pinda keatas atau kebawah. Mobilitas sosialyang terjadi hanyalah mobilitas
Horizontal.
Contoh stratifikasi sosial tertutup adalah:
 Kasta pada Agama Hindu di india
 Masyarakat Feodal
 Masyarakat Apartheid(politik rasial)
Contoh gambar stratifikasi sosial tertutup:

2. Stratifikasi sosial Terbuka


Stratifikasi sosial terbuka bersifat Dinamis karena mobilitasnya sangat
besar artinya semua anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk
berusaha untuk naik kelapisan yang lebih tinggi atau bagi mereka yang
tidak beruntung akan jatuh dilapisan dibawahnya.
Sistem stratifikasi sosial pada masyarakat terbuka didorong oleh beberapa
faktor:
a. Pembagian tugas (spesialisasi)
b. Kelangkaan hak dan kewajiban
Contoh gambarstratifikasi sosial terbuka:
3. Stratifikasi sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan gabungan antara atratifikasi sosial
yang bersifat terbuka dan tertutup. Artinya sistem stratifikasi yang
membatasi kemungkinan berpindah strata pada bidang tertentu tetapi
membiarkan untuk melakukan perpindahan lapisan strata pada bidang lain.
Contoh : seorang Raden yang mempunyai kedudukan terhormat ditanah
jawa, namun karena suatu hal ia pindah kejakarta dan menjadi buruh.

Contoh gambar stratifikasi sosial campuran:

e. Bentuk-bentuk sistem stratifikasi sosial


Ada beberapa bentuk sistem stratifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat, baik
sekarang maupun terdahulu antara lain:
1. Stratifikasi sosial berdasarkan keriteria ekonomi
Menurut karl Marx, masyarakat eropa setelah revolusi industri terbagi menjadi 3
lapisan antara lain:
 Golongan kapital/borjuis (upper class)adalah golongan yang memiliki alat-
alat produksi
 Kelas menengah (Middle Clas) golongan ini terdiri pegawai pemerintahan.
 Kelas bawah /proletar(Lowes Class) golongan yang tidak punya alat-alat
produksi. Misalnya buru pabrik.
Sitem penggolongan di eropa berbeda dengan di amerika, masyarakatdi Amerika
dibagi menjadi 6 kelas sosial yaitu:

 Kelas atas lapisan atas


 Kelas atas lapisan bawah
 Kelas menengah lapisan atas
 Kelas menengah lapisasn bawah
 Kelas bawah lapisan atas
 Kelas bawah lapisan bawah
Contoh gambar bentuk piramida keriteria stratifikasih sosial berdasarkan
keriteria Ekonomi
2. Stratifikasi sosial berdasarkan keriteria politik
Merupakan perbedaan warga masyarakat berdasarkan tingkat kekuasaan yang
dimilikinya.
Menurut MacIver stratifikasi sosial berdasarkan politik mempunyai tiga pola
kekuasaan yaitu:
 Tipe kasta adalah sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang
tegas dan kaku. Tipe ini biasanya terdapat pada masyarakat yang
menganut kasta, dimana hampir tidak terjadi mobilitas vertikal. Garis
pemisah antara masing-masing lapisan hampir tak mungkin di tembus.
Gambar piramida kekuasaan Tipe kasta
 Tipe oligarkis adalah sistem lapisan kekuasaan yang masih mempunyai
garis pemisahtegas, tapi dasar pembedaan kelas sosial ditentukan oleh
kebudayaan masyarakat, terutama kesempatan bagi para warga untuk
memperoleh kekuasaan tertentu.

Gambar piramida kekuasaan Tipe Oligarkhis

 Tipe demokratis adalah tipe kekuasaan yang menunjukan kenyataan akan


adanya garis pemisah antara lapisan yang sifatnya fleksibel sekali.
Gambar piramida kekuasaan Tipe demokratis
Secara umum, sistem demokrasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Kedudukan manusia ditempatkan pada posisi yang wajar.
 Kedudukan manusia ditentukan oleh kemampuan dan pengabdiannya.
 Fungsi negara sebagai wadah untuk mencapai tujuan bersama.
 Menghargai kesukarelaan,musyawarah, dan mufakat
 Berlandaskan pada hukum yang berlaku
 Manusiaditempatkan pada kedudukan yang sama.
3. Stratifikasi sosial berdasarkan keriteria sosial
Stratifikasi ini timbul karena ada perbedaan dalam penghormatan dan status
sosial.
Misalnya: seorang warga masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status
soaial tinggi.

Anda mungkin juga menyukai