Anda di halaman 1dari 4

Nama : Laela Rahmah

NIM : 2210111220011
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial
Prodi : Pendidikan Sejarah
Kode Mata Kuliah: AKBK1205
Tanggal : 5-5-23
Dosen : Dr. Hj. Rochgiyanti, M.Si., M.Pd.
Sriwati, M.Pd.

Ulangan Tengah Semester Pengantar Sosiologi

1. - Sosiologi merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi


merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri sebab telah memenuhi segenap unsur
ilmu pengetahuan. Unsur-unsur ilmu pengetahuan dari sosiologi adalah sosiologi bersifat
logis, objektif, sistematis, andal, dirancang, akumulatif, dan empiris, teoritis, kumulatif,
non etis. Sosiologis bersifat logis artinya sosiologi disusun secara masuk akal, tidak
bertentangan dengan hukum-hukum logika sebagai pola pemikiran untuk menarik
kesimpulan. Sosiologi bersifat obyektif artinya sosiologi selalu didasarkan pada fakta dan
data yang ada tanpa ada manipulasi dari data. Sosiologi bersifat sistematis artinya
sosiologi disusun secara rapi, sesuai dengan kaidah keilmuan. Sosiologi bersifat andal
artinya sosiologi dapat dibuktikan kembali, dan untuk suatu keadaan terkendali harus
menghasilkan hasil yang sama. Sosiologi bersifat dirancang/direncanakan artinya
sosiologi didesain lebih dahulu sebelum melaksanakan aktivitas penyelidikan. Sosiologi
bersifat akumulatif artinya sosiologi merupakan ilmu yang akan selalu bertambah dan
berkembang seiring dengan perkembangan keinginan dan hasrat manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi didasarkan
pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk menyusun abstraksi
dari hasil-hasil penelitian. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya sosiologi dibentuk atas
dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus
teori-teori lama. Sosiologi bersifat non-ethnis, artinya sosiologi yang dibahas dan
dipersoalkan bukanlah buruk baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk
menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

- Objek sosiologi adalah individu (individualisme). Tokohnya George Simmel, yang


memandang masyarakat dari sudut individu; kesatuan kelompok itu asalnya semata-mata
dari kesatuan yang nyata berwujud yang terdiri dari manusia-manusia perorangan.
- Objek sosiologi adalah kelompok manusia/masyarakat (kolektivisme). Tokohnya
Ludwik Gumplowicz. Baginya masyarakat atau kelompok manusia merupakan satu-
satunya objek sosiologi.

- Objek sosiologi adalah realitas sosial. Pandangan yang individualistis dan kolektivistis
tersebut di atas itu biasanya dipandang sebagai berat sebelah, karena itu pandangan ketiga
ini ingin menjauhi kelemahan itu.

- Sebagai suatu disiplin akademis yang mandiri, sosiologi masih berumur relatif muda
yaitu kurang dari 200 tahun. Istilah sosiologi untuk pertama kali diciptakan oleh Auguste
Comte dan oleh karenanya Comte sering disebut sebagai bapak sosiologi. Istilah sosiologi
ia tuliskan dalam karya utamanya yang pertama, berjudul The Course of Positive
Philosophy, yang diterbitkan dalam tahun 1838. Karyanya mencerminkan suatu
komitmen yang kuat terhadap metode ilmiah. Menurut Comte ilmu sosiologi harus
didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis bukan pada
kekuasaan dan spekulasi.

- Menambah pengetahuan tentang kebhinekaan sosial serta keberagaman budaya yang


menyangkut sistem nilai dan norma, adat istiadat, keseniaan, dan unsur-unsur budaya
lainnya. Dengan mempelajari sosiologi, kita akan memperoleh pengetahuan tentang
macam-macam karakteristik sosial individu maupun kelompok individu dalam
masyarakat.

- Sosiologi bermanfat menumbuhkan kepekaan masyarakat terhadap toleransi sosial


dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan terwujud masyarakat yang saling mengerti.

- Dengan mempelajari sosiologi, kita dapat melihat dengan jelas diri kita baik sebagai
individu maupun anggota dalam masyarakat.

2. - Menurut Ben Agger (2004:43), di antara kontribusi intelektual atau kontribusi akademik
yang cukup signifikan dari ilmu sosiologi adalah bahwa ilmu ini memandang ‘diri
manusia’ (self) sebagai produk sosial. Meskipun manusia mempunyai insting, mimpi-
mimpi, dan pemikiran-pemikiran yang bersifat pribadi (individual), pengalaman
kehidupan manusia sangat besar dipengaruhi oleh keanggotaan manusia itu dalam
kelompok-kelompok social seperti keluarga, sekolah, tetangga, kelompok suku, gender,
generasi, dan negara. Oleh karenanya, ada perdebatan yang serius di antara para sosiolog
terutama antara Marx dan para penentangnya tentang apakah cukup fair untuk
memandang manusia sebagai makhluk yang tidak bisa terlepas dari pengaruh-pengaruh
lingkungan tadi atau manusia itu adalah makhluk yang bebas untuk membuat pilihan
tanpa terpengaruh oleh lingkungan ketika ia ‘menjadi’. Marx menghabiskan hamper
seluruh karier akademiknya untuk menjelaskan bagaimana orang miskin yang tidak
mampu mengubah kehidupannya secara signifikan. Bagi Marx, orang-orang miskin itu
hanya bisa menentukan nasibnya sendiri ketika kapitalisme telah runtuh. Sosiolog
lainnya, seperti Comte, Durkheim, dan Weber berpendapat bahwa manusia tidak akan
pernah bisa bebas dari pengaruh struktur sosial. Bagi para sosiolog, diri (self) sebagian
besar meskipun bukan berarti semuanya adalah hasil dari pergumulan struktur sosial.

- Fungsionalisme Struktural memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang


terintegrasi secara fungsional ke dalam suatu bentuk ekuilibrium. Pendekatan
fungsionalisme struktural ini timbul lewat cara pandang yang menyamakan masyarakat
dengan organisme biologis.

3. - Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi


sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara
perorangan, antara kelompok dan kelompok manusia, atau antara perorangan dengan
kelompok manusia. Interaksi sosial sangat berguna untuk mempelajari banyak masalah
dalam masyarakat. Interaksi sosial menyebabkan individu/kelompok saling memengaruhi
satu sama lain sepanjang hidupnya.

- Karena interaksi tersebut dapat membentuk hubungan antar individu, antar kelompok,
dan antar individu dengan kelompok yang mendukung terjadinya aktivitas sosial. Tanpa
interaksi sosial, aktivitas sosial tidak akan tercipta.

Kerja Sama

Kerja sama, secara istilah berarti suatu usaha yang dilakukan bersama antaraindividu atau
kelompok, tujuannya untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuanbersama.

Asimilasi

Asimilasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan berbeda yang melebur menjadi
suatu kebudayaan baru.

Akulturasi

Akulturasi adalah perpaduan dua atau lebih budaya yang berbeda tanpamenghilangkan
ciri budaya lamanya.

Akomodasi

Akomodasi adalahupaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pertikaian atau


konflik oleh pihak-pihak yang bertikai.

Mediasi
Mediasi adalah bentuk akomodasi yang dilakukan oleh pihak ketiga dan bersifat netral.

Ajudikasi

Ajudikasi merupakan proses penyelesaian masalah melalui meja hijau (jalur hukum).

4. - Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi. Interaksi yang terjalin dalam kelompok sosial
bersifat intensif. adanya kesamaan atau homogenitas dalam masyarakat menjadi latar
belakang terbentuknya kelompok sosial.

- Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan
manusia yang lain.

- Memiliki struktur sosial.

- Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.

- Memiliki faktor pengikat.

- Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

- Membantu sesama yang sedang mengalami kesusahan.


- Berhubungan dan berinteraksi dengan tetangga atau orang lain.
- Saling berdiskusi dan mengeluarkan pendapat.

Anda mungkin juga menyukai