Anda di halaman 1dari 29

Pengantar

1 sosiologi
 Antropologi à Sejarah perkembangan budaya dan aneka warna ras manusia.
 Sosiologi à Perkembangan dan proses sosial yang terjadi di masyarakat. Bersifat umum.
 Psikologi à Perilaku manusia baik yang dapat dilihat secara langsung maupun tidak langsung
(Proses tingkah laku seseorang)

LAHIRNYA SOSIOLOGI
 Lahirnya sosiologi ke dalam ilmu pengetahuan, tercatat pada saat Auguste Comte, PENCETUS
SOSIOLOGI sebagai ILMU SOSIAL (Bapak sosiologi dari Prancis) menerbitkan bukunya yang
berjudul Positive-Philosophy tahun 1842.
 “sosiologi : ilmu yang muncul dari berbagai spekulasi tentang masyarakat, individu, interaksi
sosial, struktur sosial - “STUDI ILMIAH TENTANG MASYARAKAT” (termasuk perubahannya)

SOSIOLOGI
 Agama sekuler (kemanusiaan) yang membantu manusia untuk lebih baik.
 Sosiologi berasal dari kata: socius (kawan atau teman) dan logos yang berarti berbicara (ilmu).
 Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas pergaulan atau perilaku manusia di masyarakat.

TOKOH-TOKOH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI


1. August Comte
 Sosiologi Statis
Memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat.
 Sosiologi Dinamis
Memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.
2. Emile Durkheim
(ilmuwan sosial Perancis) Ú sbg disiplin akademis.
 Memperkenalkan pendekatan Fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai
elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan Sosial
3. Herbert Spencer
 Memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh
manusia, sebagai suatu organisasi
 Organisasi
suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan bersama, yang terdiri atas
bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
4. Lester F.Ward
5. Karl Marx
 Memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas
sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
6. Ferdinand Tonnies

1
7. George Simmel
8. Max Weber
 Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial
 Memperkenalkan pendekatan Verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai,
kepercayan, tujuan dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia
9. Pitirim Sorokin
 Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral)
10. Roucek dan Warren
 Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-
kelompok
11. William F. Ogburn & Meyer F. Nimkoff
 Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu
organisasi sosial.
12. J.A.A. Van Doorn & C.J. Lammers
 Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil
13. Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi
 Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses
sosial termasuk perubahan sosial.
14. William Kornblum
 Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial
anggotanya dan menjadikan masyar
15. Paul B. Horton
 Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk
kehidupan kelompok tersebut.
16. Soejono Soekanto
 Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang
bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
akat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi

ILMU SOSIOLOGI
 Ilmu pengetahuan tentang masyarakat
 Masyarakat
Sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki
budaya
 Sosiologi
Mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, & perilaku sosial manusia dengan mengamati
perilaku kelompok yang dibangunnya.
 Kelompok
Mencakup keluarga, suku, bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi dan sosial

RUANG LINGKUP SOSIOLOGI OBJEK SOSIOLOGI


 Masyarakat yang dilihat dari :
▪ Hubungan antar manusia
▪ Proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat

2
TUJUAN SOSIOLOGI
Meningkatkan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan
sosialnya

SIFAT SOSIOLOGI
Sebagai ilmu sosial yang berobjek masyarakat :
1. Sosiologi bersifat empiris
Didasarkan pada pengamatan terhadap kenyataan sosial yang hasilnya tidak spekulatif
2. Sosiologi bersifat teoritis
Berusaha menyusun kesimpulan dari hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan
3. Sosiologi bersifat kumulatif
Teori sosiologi dibentuk atas dasar teori yang sudah ada sebelumnya
4. Sosiologi bersifat non-etis
Tidak mempersoalkan baik buruknya fakta, tetapi menjelaskan fakta tersebut secara analitis
dan apa adanya

MANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI


a. Mempelajari, menjelaskan, menganalisis, dan meneliti fenomena sosial, gejala sosial dan
masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
b. Hasil-hasil penelitan sosiologi dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan
atau sebagai acuan untuk pengambilan untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam
pembangunan.
c. Hasil-hasil penelitan sosiologi dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial
yang terjadi di masyarakat.
d. Metode-metode penelitan sosiologi mempunyai kemampuan yang baik dalam memprediksi dan
menginterpretasikan data yang menyangkut hubungan sebab akibat dalam aspek-aspek
kehidupan manusia

METODE DALAM SOSIOLOGI


a. Metode Kualitatif
Mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran
lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut dengan nyata ada di dalam masyarakat.
1. Metode Historis
2. Metode Komparatif
b. Metode Studi Kasus
Mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata dalam kehidupan masyarakat. Digunakan
untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat atau lembaga-lembaga
maupun individu
c. Metode Kuantitatif
Mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka , sehingga gejala-gejala yang
diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala-skala, indeks, tabel dan formula-formula
yang semuanya mempergunakan ilmu pasti atau matematika

3
2 Masyarakat
a. Mac Iver dan Page
Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama
antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-
kebebasan manusia
b. Ralph Linton
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup
lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu
kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas
c. Selo Soemardjan
Masyarkat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
d. Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan angg.ota-
anggotanya.
e. M.J. Heskovits
Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup
tertentu
f. Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami ketegangan organisasi ataupun
perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah
secara ekonomis.
g. J.L Gillin dan J.P. Gillin
Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan dan persatuan yang sama.

UNSUR-UNSUR MASYARAKAT
 Manusia yang hidup bersama à min 2 orang.
 Bercampur untuk waktu yang cukup lama à Oleh karena dengan berkumpulnya manusia akan
timbil manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti;
mereka juga mempunyai keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-
perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbulah sistem komunikasi dan timbulah
peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut.
 Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
 Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. à Sistem kehidupan bersama menimbulkan
kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.

MANUSIA
 Manusia :::::::> sosial animal
 Manusia :::::::> gregariousness

4
 Dua Hasrat Kuat dalam diri manusia :
a. Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya atau manusia lain disekelilingnya
(misalnya, masyarakat).
b. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam sekelilingnya.
Untuk dapat menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan diatas, manusia mempergunakan
pikiran, perasaan dan kehendaknya

KEBUTUHAN-KEBUTUHAN YANG DIPERLUKAN MASYARAKAT AGAR DAPAT TERUS HIDUP:


a. Adanya populasi dan populasi replacement
b. Informasi
c. Energi
d. Materi
e. Sistem komunikasi
f. Sistem produksi
g. Sistem distribusi
h. Sistem organisasi sosial
i. Sistem pengendalian sosial
j. Perlindungan masyarakat terhadap ancaman-ancaman yang tertuju pada jiwa dan harta
bendanya.

KOMPONEN-KOMPONEN DASAR SUATU MASYARAKAT


 Populasi à Warga-warga suatu masyarakat yang dilihat dari setiap sudut pandangan kolektif.
 Kebudayaan à Hasil karya, cipta dan rasa dari kehidupan bersama yang mencakup:
o Sistem lambang-lambang
o informasi
 Hasil-hasil kebudayaan material
 Organisasi sosial → jaringan hubungan antara warga-warga masyarakat yang bersangkutan, yang
antara lain mencakup:
a. warga masyarakat secara individual
b. Peranan - peranan
c. Kelompok - kelompok sosial
d. Kelas - kelas sosial
 Lembaga – lembaga sosial dan sistemnya

5
Proses Sosial &
3 Interaksi Sosial
PROSES SOSIAL
 Cara-cara berhubungan yang dapat dilihat, apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok
manusia saling bertemu dan menentukan sistem, aturan, norma dan nilai yang dapat
menciptakan kehidupan yang dinamis
 Proses sosial Ú pengaruh timbal-balik berbagai segi kehidupan bersama.
 Proses belajar mengajar Ú contoh konkrit terjadinya proses sosial
 Pada proses belajar mengajar Ú hubungan berbagai elemen (mahasiswa) dan dosen untuk
menentukan aturan kuliah. Aturan kuliah adalah hasil dari proses sosial itu.

INTERAKSI SOSIAL
 Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial
 Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara
individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok .

SYARAT INTERAKSI SOSIAL


1. Kontak sosial bersifat positif maupun negatif
Positif à Kerja sama
Negatif à Pertentangan
 Kontak sosial bersifat primer maupun sekunder
a. Primer à apabila mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka,
misalnya: berjabatan tangan, saling senyum, dll.
b. Sekunder à apabila mengadakan hubungan melalui pihak ketiga baik orang maupun alat
komunikasi.
 Adanya kontak sosial (sosial contact). Ada tiga bentuk:
1) antar individu,
2) individu dengan kelompok,
3) antar kelompok.
2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan
apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi
terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL


1. Imitasi
Imitasi merupakan salah satu proses yang penting dalam interaksi sosial. Imitasi merupakan
suatu kegiatan dalam meniru seseorang yang disukai atau mejadi idolanya baik tampilan fisik
maupun tingkah lakunya. Proses imitasi ini seseorang bisa meniru dari cara berpakaian, gaya
rambut, cara berbicara, cara bertingkah laku dan lainnya yang menarik perhatian.

6
2. Identifikasi
Identifikasi adalah proses meniru pihak lain, seperti imitasi. Perbedaan identifikasi dengan imitasi
adalah bahwa identifikasi ini lebih mendalam daripada imitasi. Identifikasi adalah peniruan
hingga pada tingkah laku dan juga cara berfikir seseorang agar sama persis dengan idolanya.
Dalam proses identifikasi ini maka turut membentuk kepribadian seseorang. Identifikasi bisa
terjadi karena disengaja maupun tanpa sengaja. Seseorang seolah- olah menjadi pihak lain atau
sama identik dengan idolanya.
3. Sugesti
Sugesti merupakan pandangan atau sikap seseorang yang kemudian diterima dan juga diikuti
oleh orang lain. Sugesti ini biasanya dibawa oleh pihak- pihak yang memiliki pengaruh terhadap
orang lain, yang berwibawa dan dihormati, misalnya dokter maupun pejabat. Berlangsungnya
sugesti ini hanya pada waktu tertentu saja. Sugesti ini biasanya berlangsung ketika pihak
penerima sugesti mengalami kekalutan atau pikirannya sedang tidak stabil sehingga daya
pikirannya terhambat oleh emosi.
4. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan atau semangat yang diberikan kepada individu ke individu atau
kelompok ke kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Tujuan motivasi adalah agar
supaya orang yang diberikan motivasi menurut pada orang yang memberikan motivasi untuk
melakukan apa yang dimotivasikan. Sebagai contoh adalah seorang ayah yang memberikan
motivasi kepada anaknya supaya rajin belajar agar nantinya menjadi juara kelas.
5. Simpati
Simpati merupakan sikap tertarik pada pihak lain. Proses simpati ini dapat berkembang apabila
ada sikap saling pengertian diantara pihak- pihak yang bersangkutan. Simpati ini disampaikan
pada saat- saat tertentu, bisa ketika suasana gembira bisa juga ketika suasana sedih. Sebagai
contoh ketika seseorang sedang terkena musibah maka perasaan simpati bisa berubah menjadi
rasa sayang.
6. Empati
Empati adalah perasaan yang menempatkan diri kita seolah- olah berada di posisi seseorang atau
kelompok tertentu yang sedang mengalami suatu perasaan tertentu. Sebagai contoh adalah
ketika kita mendapati korban kecelakaan ataupun kebakaran, maka orang- orang yang menjadi
korban pasti akan merasakan kesedihan yang begitu dalam. Nah, perasaan empati disini adalah
kita ikut merasakan keadaan tersebut dengan seolah- olah kita menempatkan diri menjadi para
korban tersebut.

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL


Bentuk-bentuk interaksi dapat berupa kerja sama (cooperation) à persaingan (competition) à
pertikaian (conflict) àsuatu pertikaian mungkin mendapatkan suatu penyelesaian yang hanya akan
dapat diterima untuk sementara waktu yang dinamakan akomodasi (accomodation).
a. Kimbal Young (1948) membedakan interaksi sosial sebagai berikut:
1. Oposisi, mencakup persaingan dan pertentangan.
2. Kerja sama, menghasilkan akomodasi
3. Diferensi, menyebabkan adanya perbedaan kerja antara orang – orang atau kelompok dalam
masyarakat
b. Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua macam:
1. Proses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan akulturasi

7
2. Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau pertikaian yang berupa
kontravensi dan konflik.
c. Pada tahun 1986 Tamotsu Shibutani megutarakan pendapatnya tentang interaksi sosial. Ia lebih
mengedepankan hal – hal berikut:
1. Akomodasi
2. Ekspresi
3. Interaksi Strategis
4. Pengembangan Perilaku Manusia
d. Soekanto, tahun 2003, mengembangkan pendapat Gilin dengan menyajikan jenis – jenis proses
sosial yang meliputi proses asosiatif dan proses diasosiatif.

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL


PROSES ASOSIATIF PROSES DISOSIATIF
1. Kerja sama 1. Persaingan
2. Akomodasi 2. Kontravensi
3. Asimilasi 3. Pertengtangan/ konflik
4. Akulturasi

BENTUK PROSES ASOSIATIF


1. Kerja sama
a. Usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama tertentu.
b. Kerjasama muncul karena orientasi atau kepentingan orang-perorangan terhadap
kelompoknya (yaitu in-groupnya) dan kelompok lainnya (yang merupakan out-groupnya)
c. Fungsi kerjasama adalah menghimpun kekuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
d. Kerjasama akan kuat apabila ada ancaman dari pihak luar
e. Sifat kerja sama
1) Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation): Kerjasama yang sertamerta
2) Kerjasama Langsung (Directed Cooperation): Kerjasama yang merupakan hasil perintah
atasan atau penguasa
3) Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation): Kerjasama atas dasar tertentu
4) Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation): Kerjasama sebagai bagian atau unsur
dari sistem sosial.
f. Bentuk Kerjasama
1) Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
2) Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-
jasa antara 2 organisasi atau lebih
3) Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara
untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan
4) Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai
tujuan-tujuan yang sama.
5) Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu

2. Akomodasi
 Proses orang perorangan atau kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan,
kemudian saling mengadakan penyesuaian diri untuk meredakan ketegangan.

8
1. Menunjuk pada suatu keadaan
Adanya suatu keseimbangan (equilibrium) dalam interaksi antara individu dan kelompok
sehubungan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam
masyarakat
2. Menunjuk pada suatu proses.
Usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk
mencapai kestabilan
 Tujuan akomodasi adalah :
1) Untuk mengurangi pertentangan antara individu atau kelompok sebagai akibat
perbedaan faham.
2) Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
3) Akomodosi kadang-kadang diusahakan untuk memungkinkan kerjasama antara
kelompok-kelompok yang hidup terpisah sebagai akibat dari bekerjanya faktor-faktor
sosial, psikologis dan kebudayaan.
4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok yang terpisah.
 Bentuk – bentuk akomodasi
1) Corecion
Suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan à salah
satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila dibandingkan dengan pihak lawan.
2) Compromise
Bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar
tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada à salah satu pihak bersedia
untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lainnya.
3) Arbitration
Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak
sanggup mencapainya sendiri à pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih
oleh kedua belah pihak atau oleh suatu badan yang berkedudukan lebih tinggi dari pihak-
pihak yang bertentangan.
4) Mediation
Hampir menyerupai arbitration à pada mediation diundang pihak ketiga yang netral
dalam soal perselisihan yang ada à pihak ketiga mengusahakan suatu penyelesaian
damai dan hanya sebagai penasihat bukan memberi keputusan penyelesaian perselisihan
5) Conciliation
Suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih
demi tercapainya suatu persetujuan bersama à bersifat lebih lunak dari coercion dan
membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi.
6) Toleration
Merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya à timbul
secara tidak sadar dan tanpa direncanakan karena adanya watak orang perorangan atau
kelompok manusia untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari suatu perselisihan.
7) Stalemate
Suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan
yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
8) Adjudication
Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
 Hasil-hasil akomodasi

9
1) Menghindarkan diri dari bentuk-bentuk pertentangan yang baru guna kepentingan
integrasi masyarakat.
2) Menekan oposisi
3) Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
4) Perubahan dari lembaga-lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru.
5) Perubahan-perubahan kedudukan

3. Asimilasi
 Proses sosial ditandai dengan adanya usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat
antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha–usaha
untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan
memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
 Dalam proses asimilasi, mereka mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-
kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok
 Proses asimilasi timbul, bila ada:
1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
2) Orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan
intensif untuk waktu yang lama, dan
3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing
berubah dan saling menyesuaikan diri.
 Faktor-faktor mempermudah asimilasi
1) Toleransi.
2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
3) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
4) Sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
5) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
6) Perkawinan campuran (amaigamation).
7) Adanya musuh bersama dari luar.
 Faktor umum penghalang asimilasi
1) Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi
3) Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
4) Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan/kelompok tertentu lebih tinggi daripada
kebudayaan golongan/kelompok lainnya.
5) Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah
dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi.
6) In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi.
7) Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap golongan minoritas
8) Faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-
pertentangan pribadi

4. Akulturasi
 Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat pertemuan (kontak budaya) secara
langsung dan terus – menerus antar kelompok manusia yang memiliki kebudayaan berbeda
namun tidak menghilangkan ciri atau sifat asli dari masing – masing kebudayaan.
 Bangunan candi di Indonesia contohnya. Pada Candi Prambanan, bangunannya berbentuk
punden berundak dan relief–reliefnya mengangkat kisah Ramayana. Jadi dapat disimpulkan
bahwa Indonesia mendapat pengaruh dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja.

10
Meskipun demikian suasana yang digambarkan pada relief tersebut masih menggambarkan
suasana alam Indonesia yang indah nan asri, sehinnga masih mencerminkan ciri khas dari
Indonesia

BENTUK PROSES DISOSIATIF

1) Persaingan (competition)
Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau
kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang
pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian
publik/dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau
kekerasan
 Persaingan mempunyai dua tipe umum:
a. Bersifat Pribadi à individu secara langsung à Individu, perorangan, bersaing dalam
memperoleh kedudukan, kekuasaan.
b. Bersifat Tidak Pribadi à yang langsung bersaing adalah kelompok à mis: dua
perusahaan besar bersaing untuk menadapatkan monopoli disuatu wilayah tertentu.
 Bentuk-bentuk persaingan
a. Persaingan ekonomi yaitu timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan
jumlah konsumen
b. Persaingan kebudayaan yaitu dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan,
pendidikan, dan sebagainya.
c. Persaingan kedudukan dan peranan yaitu di dalam diri seseorang maupun di dalam
kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang
mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
d. Persaingan ras yaitu merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan
karena ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.
 Fungsi persaingan
a. Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif
b. Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa
medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.
c. Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan berfungsi
untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan
kemampuannya.
d. Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (fungsional) untuk mengadakan
pembagian kerja.
 Hasil Persaingan
a. Perubahan kepribadian seseorang à dapat mengembangkan rasa sosial dalam diri
seseorang
b. Kemajuan à akan mendorong seseorang untuk bekerja keras
c. Solidaritas kelompok à asalkan persaingan dilakukan secara jujur
d. Disorganisasi à karena tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan
mengadakan reorganisasi à perubahan sistem manual menjadi sistem komputerisasi
2) Kontravensi (contravension)
 Pada hakekatnya merupakan proses sosial antara persaingan dan pertikaian.

11
 Merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur
kebudayaan golongan tertentu. Sikap ini berkembang menjadi kebencian namun tidak
sampai menjadi pertikaian.
 Bentuk-bentuk kontravensi
a. Perbuatan penolakan, perlawanan, dll
b. Menyangkal perbuatan orang lain dimuka umum
c. Melakukan penghasutan
d. Berkhianat
e. Mengejutkan lawan
 Tipe umum kontravensi
a. Kontraversi generasi masyarakat yaitu lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah
mengalami perubahan yang sangat cepat.
b. Kontraversi seks yaitu menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.
c. Kontraversi Parlementer yaitu hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan
minoritas dalam masyarakat
 Sifat kontravensi
a. Umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan
menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana.
b. Sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki
melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada
pihak lain, dan sebagainya.
c. Intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain
d. Rahasia, mengumumkan kerahasian orang, berkhianat.
e. Taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain
3) Pertentangan (conflict),
 Pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang terdapat pada setiap
masyarakat.
 Proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan
menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
 Sebab Terjadinya Pertentangan:
a. Perbedaan antara individu à pola pemikiran, kepribadian
b. Perbedaan kebudayaan à pola budaya
c. perbedaan kepentingan à kepentingan ekonomi, politik, dsb
d. perubahan sosial à nilai-nilai yang berubah à reorganisasi sistem nilai
o Bentuk-Bentuk Pertentangan
a. Pertentangan pribadi à antar pribadi tidak saling menyukai.
b. Pertentangan Rasial yaitu dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya
perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan à pertentangan orang
negro dengan orang kulit putih di Amerika.
c. Pertentangan antara kelas-kelas sosial yaitu disebabkan karena adanya perbedaan
kepentingan à majikan dengan buruh.
d. Pertentangan politik yaitu menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu
masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat.
e. Pertentangan yang bersifat internasional yaitu disebabkan perbedaan-perbedaan
kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara à perang antar negara.
 Dampak Konflik
1) Tambahnya solidaritas in-group.

12
2) Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu,
akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut.
3) Perubahan kepribadian para individu.
4) Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.
5) Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.

13
Kelompok
4 Sosial
Kelompok sosial Ú kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan
saling berinteraksi

SYARAT-SYARAT TERJADINYA KELOMPOK SOSIAL


1) Anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang
bersangkutan
2) Adanya hubungan timbal balik antar anggota
3) Orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan (kepentingan, tujuan, ideologi yang sama, dan
lain-lain)

MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL


Kategori utama Tipe umum Tipe khusus Kriteria umum
Kesatuan Community Daerah : rural 1. Kepentingan
wilayah (desa); urban (kota) 2. Bertempat tinggal di suatu
wilayah tertentu
Kesatuan atas Kelas Status sosial Perbedaan dlm kedudukan,
dasar kesempatan dan tingkat ekonomi
kepentingan Kelompok Kelompok atas Ciri2 badaniah
bersama etnis dan ras dasar perbedaan
warna kulit
Kerumunan Kerumunan dengan Tidak mengikat
kepentingan yang
sama
Primary group Keluarga, ormas Organisasi sosial yang formil
dan orpol

KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL


1. Kelompok sosial yang teratur
1. In-group dan Out-group
 In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam
kelompok tersebut, biasa disebut dengan ”kita”. Sifat in-group biasanya didasarkan
pada faktkor simpati dan kedekatan dengan anggota kelompok.
 Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in-groupnya,
biasanya dikenal dengan “mereka”.
 Perasaan in-group maupun out-group didasari dengan suatu sikap yang dinamakan
Etnosentris: anggapan bahwa kelompoknya merupakan yang terbaik dibanding
dengan kelompok lain

14
2. Kelompok Primer dan Sekunder
 Kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat,
personal, dan langgeng à face to face group à keluarga, kelompok sepermainan,
dll.
 Kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk
untuk tujuan tertentu dan hubungan antar anggota bersifat impersonal sehingga
biasanya tidak langgeng à hubungan kontrak jual beli.
3. Paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (gesselschaft)
Paguyuban (gemeinschaf)
 Adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan batin
murni dan bersifat alamiah serta kekal.
 Hubungannya didasari oleh rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan.
Bentuk ini dapat ditemui dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dll
 Ciri pokok :
1) Intimate: hub menyeluruh yg mesra
2) Private: hub yang bersifat pribadi, khusus beberapa orang saja
3) Exclusive: hub tsb hanya untuk ”kita”, bukan orang diluar ”kita”.
 Menurut Ferdinand Tonnies, ada tiga tipe paguyuban, yaitu :
1) Paguyuban karena ikatan darah, seperti keluarga, kekerabatan, kesukuan, dan
lain-lain.
2) Paguyuban karena tempat, seperti rukun tetangga, rukun warga, dan lain-lain.
3) Paguyuban karena pikiran/ideologi, seperti pergerakan mahasiswa, partai politik,
dan lain-lain.
Patembayan (gesselschaf)
 Adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu
yang pendek à bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contohnya: ikatan antar pedagang, interaksi melalui internet.
4. Kelompok Formal dan Informal
 Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja
diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya à ex:
organisasi.
 Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti,
terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan
kepentingan dan pengalaman à ex: klik (clique) à kelompok kecil yang terdiri dari
2-12 orang dengan rata-rata 5-6 orang yang seumuran dan biasanya berjenis kelamin
sama dan biasanya terbentuk karena aktivitas, hobi yang sama atau persahabatan.
5. Membership Group dan Reference Group
 Membership group adalah suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi
anggotanya.
 Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk
membentuk kepribadian dan perilakunya.
2. Kelompok sosial yang tidak teratur
1. Kerumunan
individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu
yang bersamaan à massa kampanye, penonton layar tancap, demonstran, dll.
 Bersifat sementara (kumpulan orang2 di stasiun kereta api)

15
 Tidak terorganisirkan (orang2 di stasiun berkumpul tanpa koordinasi sebelumnya)
 Memiliki tujuan yang sama (membeli karcis)
 Kesamaan identitas antar individu (di stasiun tdk ada mahasiswa, guru, profesor Ú
Pembeli Karcis) Memiliki pimpinan namun tak mempunyai sistem (Direktur PT KA tdk
memiliki hubungan yg terikat dengan pembeli karcis)
 Kerumunan ada tiga:
1) Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
 Khalayak atau pendengar yang formal (formal audience) = kerumunan-
kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan,
(jemaat sholat Juma’at mendengarkan khotbah).
 Kelompok ekspressif yang telah direncanakan (planned expressive group), =
merupakan kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting, akan
tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam kegiatan
kerumunan tersebut dan kepuasan yang dihasilkannya. Co: orang yang
sedang berpesta
2) Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowd).
 Kumpulan yang kurang menyenangkan (inconvenient aggregation) è
orang-orang yang antre karcis, orang-orang yang sedang menunggu
datangnya kereta api, bus, dan sebagainya à dlm kerumunan itu kehadiran
orang-orang lain merupakan halangan terhadap tercapainya maksud
seseorang.
 Kelompok orang yang sedang dalam keadaan panik (Panic Crowd) è orang-
orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari marabahaya.
 Kerumunan penonton (spectator crowd) è kelompok yang terjadi karena
orang-orang ingin melihat suatu kejadian tertentu.
3) Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum (Lawless Crowd)
 Kerumunan yang bertindak emosional (acting mobs) è kerumunan ini
biasanya menggunakan kekuatan fisik dan berlawanan atay melanggar
norma-norma hukum yang berlaku di dalam masyarakat untuk mencapai
tujuan tertentu à ex: kerusuhan di kota besar).
 Kerumunan yang bersifat immoral (immoral crowd) è hampir sama dengan
kelompok yang bertentangan dengan moral à ex: kelompok pemabok,
berjudi.
2. Publik
Kelompok yang bukan merupakan kesatuan, akan tetapi terdapat interaksi melalui alat
komunikasi seperti radio, tv, desas-desus, internet, koran, majalah, dsb. Alat komunikasi
tersebut adalah ruang publik

COMMUNITY
 Diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”
 Masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat
hubungan sosial tertentu
 Dasar dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan semasyarakat setempat
 (Ex. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan)

TIPE-TIPE MASYARAKAT SETEMPAT

16
1) Jumlah penduduk
2) Luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk
3) Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat
4) Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan

MASYARAKAT DESA /RURAL COMMUNITY:


a. Mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam
b. Segala sesuatunya dijalankan atas dasar musyawarah
c. Pada umunya hidup dari pertanian: cara bertani sangat tradisional, mereka merasa puas
apabila kebutuhan keluarga telah dicukupinya, pekerjaan diluar pertanian hanya pekerjaan
sampingan
d. Rata2 hidup dalam kesederhanaan (makan, pakaian,dan kebutuhan2 lainya)
e. Keyakinan terhadap hukum adat (tradisional) kuat.

MASYARAKAT PERKOTAAN /URBAN COMMUNITY:


1) Individual, orang2 kota dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang
lain
2) Keberagaman identitas Ú pendatang berangkat dari berbagai daerah
3) Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak
4) Menjalankan segala sesuatu atas dasar pertimbangan rasional
5) Proses perubahan sosial lebih cepat Ú dikarenakan hidup yang terbuka atas informasi yang
ada.

17
5 Pranata Sosial
PRANATA SOSIAL
 Pranata
seperangkat aturan yang berkaitan dengan kegiatan atau kebutuhan sosial tertentu
 Sosial
segala sesuatu mengenai masyarakat dan kepedulian terhadap kepentingan umum
Pranata Sosial (institution)
seperangkat aturan dalam suatu kegiatan sosial yang berhubungan dengan masyarakat dan
kepedulian terhadap kepentingan umum

PENDAPAT PARA AHLI SOSIOLOGI


1. KOENTJARANINGRAT
Pranata Sosial Ú unsur-unsur yang mengatur perilaku para warga masyarakat.
Koentjaraningrat membatasi pranata sosial hanya sebagai suatu sistem tata kelakuan dan
hubungan yang terpusat pada kegiatan yang memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan
masyarakat.
2. SOEKANTO
Pranata Sosial Úlembaga kemasyarakatan yang lebih menunjuk pada suatu bentuk dan
sekaligus mengandung pengertian-pengertian abstrak perihal adanya norma-norma dan
peraturan tertentu yang menjadi ciri dari suatu lembaga.
3. MAC IVER dan CHARLES
Pranata Sosial Ú lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan
untuk mengatur hubungan antar manusia dalam suatu kelompok kemasyarakatan atau asosiasi.
4. SUMNER
Pranata Sosial Ú perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sifat
kekal dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
5. WIESE dan BECKER
Pranata Sosial Ú suatu jaringan proses-proses hubungan antar individu dan antar kelompok
manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan serta pola-polanya sesuai dengan
kepentingan-kepentingan manusia dan kelompok.
6. KORNBLUM
Pranata Sosial Ú suatu stuktur status dan peran yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan
dasar anggota masyarakat.
7. JOHNSON
Pranata Sosial Ú seperangkat aturan yang telah melembaga (instutionalized) karena telah
diterima oleh sejumlah besar anggota sistem sosial, ditanggapi secara sungguh-sungguh serta
diwajibkan suatu sistem sosial kepada semua anggota dan bagi pelanggarnya akan dikenakan
sanksi.

18
Meskipun Pranata Sosial disarikan dari institution, tetapi hendaknya tidak dikacaukan dekan kata
institusi.
8. Horton
Institusi adalah suatu sistem hubungan sosial yang terorganisasi serta memperlihatkan nilai-nilai
dan prosedur bersama yang dapat memenuhi kebutuhan dasar tertentu dari masyarakat.

CIRI-CIRI PRANATA SOSIAL


1. Memilikl lambang-lambang sebagal Ciri Khasnya
2. Memiliki Tingkat Kekekalan Tertentu
3. Memiliki Tradisi Tertulis Maupun Tidak Tertulis
4. Merupakan Suatu Sistem Pola-pola Pemikiran dan Pola Perilaku yang Terwujud Melalui Aktivitas
Kemasyarakatan
5. Memiliki Tujuan
6. Memiliki Alat-alat Perlengkapan yang Digunakan untuk Mencapai Tujuan Lembaga yang
Bersangkutan

FUNGSI PRANATA SOSIAL


a. Manifest (nyata)
Pranata sosial disadari menjadi harapan banyak orang
b. Laten (tersembunyi)
Pranata sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan utama banyak orang

LEMBAGA SOSIAL
 Lembaga sosial à lemabag kemasyarakatan à sosial institution
 Didalam masyarakat pasti ada norma yang mengatur hidup mereka guna mencapai ketertiban
hidup
 Norma-norma tersebut berkelompok-kelompok pada berbagai kebutuhan pokok manusia.
o Kebutuhan pendidikan, kebutuhan akan rasa keindahan, dll
 Kebutuhan-kebutuhan itu menjelma menjadi lembaga kemasyarakat berdasarkan bidangnya,
seperti Lembaga Pendidikan, lembaga kesenian, dll
 Lembaga kemasyarakatan Ú himpunan daripada norma-norma dari segala tingkatan yg berkisar
pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat
o Pentingnya lembaga kemasyarakatan Ú ada keteraturan dan integrasi dalam
pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat

FUNGSI LEMBAGA SOSIAL


 Pedoman dalam bertingkah laku dalam menghadapi masalah dalam masyarakat, terutama
menyangkut kebutuhan pokok
 Menjaga keutuhan masyarakat
 Merupakan pedoman sistem pengendalian sosial di masyarakat à pengawasan masyarakat
terhadap tingkah laku anggotanya

PERBEDAAN ANTARA KEBUTUHAN, PRANATA SOSIAL DAN LEMBAGA


NO KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN PRANATA LEMBAGA
1 Mendapat ilmu pengetahuan Pendidikan SD,SMP,SMA
2 Membangun keluarga bahagia Keluarga KUA

19
3 Memenuhi kebutuhan modal Ekonomi Koperasi
4 Memperoleh Surat Izin Mengemudi Hukum Kantor Satuan Polantas
5 Pemilihan Umum Politik Komisi Pemilu

BENTUK-BENTUK KELOMPOK PRANATA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA


1. Pranata Agama dan Kepercayaan
2. Pranata Ekonomi
3. Pranata Pendidikan
4. Pranata Politik
5. Pranata Kesenian
6. Pranata Sosial
7. Pranata Penelitian

SYARAT SUATU KEGIATAN MASYARAKAT DAPAT DISEBUT SBG PRANATA SOSIAL


1. Merupakan suatu kelompok kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan khusus
2. Mengikuti aturan yang berlaku dalam bermasyarakat seperti norma,nilai dan adat istiadat
3. Merupakan sekelompok manusia yang melakukan kegiatan bersama dan saling berinteraksi

CARA MENGANALISA ATAU MENELITI LEMBAGA KEMASYARAKATAN


1. Analisa secara historis (bagaimana lembaga itu berdiri dan berkembang)
2. Analisa komparatif (menelaah lembaga kemasyarakatan tertentu dalam berbagai masyarakat
lainnya)
3. Analisa secara fungsionil (menganalisa hubungan antara lembaga )
Ketiga cara analisa diatas saling melengkapi, atau dengan kata lain salah satu pendekatan dipakai
sebagai alat pokok, yang lain sebagai alat tambahan

KESIMPULAN
 Agar hubungan antarmanusia dalam suatu masyarakat dapat berlangsung seperti yang
diharapkan semua pihak Ú perlu dibentuk Pranata Sosial yang mengaturnya.
 Pranata Sosial Ú semula terbentuk secara tidak sengaja, tetapi seiring dengan perkembangan
pengetahuan dan teknologi mutakhir, Pranata Sosial dapat dibentuk secara sadar dan terencana
(konseptual).

20
Kekuasaan dan
6 Wewenang
KEKUASAAN
 Kekuasaan Ú kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat
akan kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-
tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu (Max Weber)
 Kekuasaan à kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah
lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai
dengan keinginan dan tujuan dari orang yang memiliki kekuasaan itu. (Miriam Budiardjo)
 Kekuasaan® kemampuan untuk mengendali kan tingkah laku orang lain, baik secara langsung
dengan memberi perintah , maupun secara tidak langsung dengan memper- gunakan segala alat
dan cara yang tersedia. (R.M. MacIver)
 Pada dasarnya kekuasaan ®ditunjukkan pada diri manusia (utamanya kekuasaan pemerintahan
dalam negara).

JENIS KEKUASAAN
1. Kekuasaan militer
2. Kekuasaan ekonomi
3. Kekuasaan politik
4. Kekuasaan budaya
5. Kekuasaan pemerintahan (birokrasi)
6. Kekuasaan hukum.

SUMBER KEKUASAAN
1. Legitimate Power ® perolehan kekuasaan melalui pengangkatan (UU, SK, dll)
2. Coersive Power ® perolehan kekuasaan melalui cara kekerasan (perebutan atau
perampasan bersenjata, unconstitutional, kudeta (coup d’ etat).
3. Expert Power ® perolehan kekuasaan berdasarkan keahlian seseorang (merit system).
4. Reward Power ® perolehan kekuasaan melalui suatu pemberian atau karena berbagai
pemberian.
5. Reference Power ® perolehan kekuasaan melalui daya tarik seseorang (fisik, performance,
dll).
6. Legitimasi Sosialà kekuasaan yag diperoleh melalui pemilihan yang dilakukan oleh
masyarakat (rakyat).

BENTUK-BENTUK KEKUASAAN
1. Influence, kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengubah sikap dan
perilakunya secara sukarela.

21
2. Persuasion, kemampuan meyakinkan orang lain dengan argumentasi untuk melakukan
sesuatu.
3. Manipulasi, penggunaan pengaruh, dalam hal ini yang dipengaruhi tidak menyadari
tingkahlakunya mematuhi pemegang kekuasaan.
4. Coercion, ancaman paksaan yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap pihak lain
agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan kehendak pemilik keuasaan.
5. Force, penggunaan tekanan fisik, membatasi kebebasan menimbulkan rasa sakit, atau pun
membetasi pemenuhan kebutuhan biologis agar melakukan sesuatu.

TIGA CARA INDIVIDU/ORGANISASI MEMPRAKTIKKAN KEKUASAAN (COLLINS) :


1. Uang à banyak orang terkalahkan karena membutuhkan uang.
2. Paksaan à banyak orang terkalahkan karena ancaman.
3. Membangun solidaritas sosial. Langkah ini lebih efektif, sebab berhasil membuat individu
merasa memiliki identitas.

KEWENANGAN
 Kekuasaan negara dalam menguasai masyarakat memiliki otoritas dan kewenangan
 Otoritas dalam arti hak untuk memiliki legitimasi kekuasaan
 wewenang dalam arti hak untuk ditaati (obedience).

PERBEDAAN KEKUASAAN DAN KEWENANGAN


Kekuasaan Wewenang
1. Berhubungan dengan kepribadian individu 1. Berhubungan dengan posisi atau peranan
2. Tidak selalu berupa kewenangan sosial seseorang
3. Memiliki keabsahan (legitimate power) 2. Hak moral untuk membuat dan
4. Tidak selalu memiliki keabsahan melaksanakan keputusan politik dalam
sebuah negara (pemerintahan)
3. Wewenang adalah sebuah hubungan yang
sah, dan bila tidak tunduk kepada perintah
orang yang berwenang dapat dikenai sanksi
tertentu.

22
UTS SOSIOLOGI
1. Derajat hubungan sosial tertentu (komunitas)
2. Publik
Kelompok yang bukan merupakan kesatuan, akan tetapi terdapat interaksi melalui alat
komunikasi seperti radio, tv, desas-desus, internet, koran, majalah, dsb. Alat komunikasi tersebut
adalah ruang publik
3. Kerumunan
Individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu yang
bersamaan à massa kampanye, penonton layar tancap, demonstran, dll
4. Bersaing fairplay – Kompetisi
5. Proses disosiatif disebut juga proses oposisi
 Yang mencakup persaingan, pertentangan, atau pertikaian yang berupa kontravensi dan
konflik
6. Penyelesaian perkara persidangan – ajudikasi
 Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan
7. Orang yang ditunjuk sebagai penengah – arbitrasi
 Arbitration
Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup
mencapainya sendiri à pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua
belah pihak atau oleh suatu badan yang berkedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yang
bertentangan.
8. Teknik meneliti secara kuantitatif – sosiometri
 Sosiometri: metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara sistematis
atau himpunan konsep-konsep dan metode-metode yang bertujuan untuk menggambarkan
dan meniliti hubungan-hubungan antara manusia secara kuantitatif
9. Akomodasi – adaptasi
 Proses orang perorangan atau kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan,
kemudian saling mengadakan penyesuaian diri untuk meredakan ketegangan.
10. Sekelompok individu – masyarakat
 Sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan
memiliki budaya
11. Penyelesaian masalah – akomodasi
 Suatu pertikaian mungkin mendapatkan suatu penyelesaian yang hanya akan dapat diterima
untuk sementara waktu yang dinamakan akomodasi
12. Herbert spencer
 Memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh
manusia, sebagai suatu organisasi
 Organisasi
suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan bersama, yang terdiri atas
bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
13. Jenis kelamin yang sama – klik (clique)
 Ex: klik (clique) à kelompok kecil yang terdiri dari 2-12 orang dengan rata-rata 5-6 orang
yang seumuran dan biasanya berjenis kelamin sama dan biasanya terbentuk karena aktivitas,
hobi yang sama atau persahabatan.
14. Kumpulan organisasi – koalisi
 Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-
tujuan yang sama.

23
15. Metafisika
Tahap-tahap perkembangan intelektual (Auguste Comte)
a. Tahap teologi atau fiktif
b. Metafisika (perkembangan dari tahap pertama)
Manusia menganggap bahwa di dalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti
tertentu yang pada akhirnya akan diungkapkan.
c. Tugas ilmu pengetahuan positif
16. Pertukaran – bargaining
 Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa
antara 2 organisasi atau lebih
17. Kerjasama langsung (atasan-bawahan)
 Sifat kerjasama:
Kerjasama Langsung (Directed Cooperation): Kerjasama yang merupakan hasil perintah
atasan atau penguasa
18. Proses sosial – hubungan timbal balik
 Proses sosial Ú Pengaruh timbal-balik berbagai segi kehidupan bersama.
19. Interaksi sosial – kontak sosial dan
 Syarat interaksi sosial: Kontak sosial dan Komunikasi
20. Teologi, metafisik, psiko?
 Tahap-tahap perkembangan intelektual (Auguste Comte)
a. Tahap teologi atau fiktif
b. Metafisika (perkembangan dari tahap pertama)
Manusia menganggap bahwa di dalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti
tertentu yang pada akhirnya akan diungkapkan.
c. Tugas ilmu pengetahuan positif
Ilmu pengatahuan yang memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang nyata dan
kongkrit tanpa ada halangan dari pertimbangan-pertimbangan lainnya
21. 6 faktor sosial – imitasi, inden, motiv
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL
1. Imitasi
Imitasi merupakan salah satu proses yang penting dalam interaksi sosial. Imitasi
merupakan suatu kegiatan dalam meniru seseorang yang disukai atau mejadi idolanya
baik tampilan fisik maupun tingkah lakunya. Proses imitasi ini seseorang bisa meniru dari
cara berpakaian, gaya rambut, cara berbicara, cara bertingkah laku dan lainnya yang
menarik perhatian.
2. Identifikasi
Identifikasi adalah proses meniru pihak lain, seperti imitasi. Perbedaan identifikasi
dengan imitasi adalah bahwa identifikasi ini lebih mendalam daripada imitasi. Identifikasi
adalah peniruan hingga pada tingkah laku dan juga cara berfikir seseorang agar sama
persis dengan idolanya. Dalam proses identifikasi ini maka turut membentuk kepribadian
seseorang. Identifikasi bisa terjadi karena disengaja maupun tanpa sengaja. Seseorang
seolah- olah menjadi pihak lain atau sama identik dengan idolanya.
3. Sugesti
Sugesti merupakan pandangan atau sikap seseorang yang kemudian diterima dan juga
diikuti oleh orang lain. Sugesti ini biasanya dibawa oleh pihak-pihak yang memiliki
pengaruh terhadap orang lain, yang berwibawa dan dihormati, misalnya dokter maupun
pejabat. Berlangsungnya sugesti ini hanya pada waktu tertentu saja. Sugesti ini biasanya

24
berlangsung ketika pihak penerima sugesti mengalami kekalutan atau pikirannya sedang
tidak stabil sehingga daya pikirannya terhambat oleh emosi.
4. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan atau semangat yang diberikan kepada individu ke individu
atau kelompok ke kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Tujuan motivasi
adalah agar supaya orang yang diberikan motivasi menurut pada orang yang
memberikan motivasi untuk melakukan apa yang dimotivasikan. Sebagai contoh adalah
seorang ayah yang memberikan motivasi kepada anaknya supaya rajin belajar agar
nantinya menjadi juara kelas.
5. Simpati
Simpati merupakan sikap tertarik pada pihak lain. Proses simpati ini dapat berkembang
apabila ada sikap saling pengertian diantara pihak- pihak yang bersangkutan. Simpati ini
disampaikan pada saat- saat tertentu, bisa ketika suasana gembira bisa juga ketika
suasana sedih. Sebagai contoh ketika seseorang sedang terkena musibah maka perasaan
simpati bisa berubah menjadi rasa sayang.
6. Empati
Empati adalah perasaan yang menempatkan diri kita seolah-olah berada di posisi
seseorang atau kelompok tertentu yang sedang mengalami suatu perasaan tertentu.
Sebagai contoh adalah ketika kita mendapati korban kecelakaan ataupun kebakaran,
maka orang- orang yang menjadi korban pasti akan merasakan kesedihan yang begitu
dalam. Nah, perasaan empati disini adalah kita ikut merasakan keadaan tersebut dengan
seolah- olah kita menempatkan diri menjadi para korban tersebut.
22. ?
23. Informal – baru bertemu hanya berteman
 Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti, terbentuk
karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan
pengalaman
24. Identifikasi sebagai kita – in-group
 In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok
tersebut, biasa disebut dengan ”kita”. Sifat in-group biasanya didasarkan pada faktor simpati
dan kedekatan dengan anggota kelompok.
25. Peraturan tegas – formal
 Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan
oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya à ex: organisasi.
26. Kelompok sosial yang tidak teratur – kerumunan dan publik
 Kerumunan: Individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada
waktu yang bersamaan à massa kampanye, penonton layar tancap, demonstran, dll

27. Asosiasi – akulturasi


28. Teoritis – apa adanya
 Sosiologi bersifat teoritis
Berusaha menyusun kesimpulan dari hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan
29. Reference group – membentuk perilaku
 Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk
membentuk kepribadian dan perilakunya.
30. Bersifat sementara – casual crowds
 Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowd).

25
a. Kumpulan yang kurang menyenangkan (inconvenient aggregation) è orang-orang yang
antre karcis, orang-orang yang sedang menunggu datangnya kereta api, bus, dan
sebagainya à dlm kerumunan itu kehadiran orang-orang lain merupakan halangan
terhadap tercapainya maksud seseorang.
b. Kelompok orang yang sedang dalam keadaan panik (Panic Crowd) è orang-orang yang
bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari marabahaya.
c. Kerumunan penonton (spectator crowd) è kelompok yang terjadi karena orang-orang
ingin melihat suatu kejadian tertentu.
31. Sekunder – tidak langgeng
 Kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk
tujuan tertentu dan hubungan antar anggota bersifat impersonal sehingga biasanya tidak
langgeng à hubungan kontrak jual beli.
32. Patembayan – jual beli dan internet
 Patembayan (gesselschaf)
Adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek
à bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contohnya: ikatan antar pedagang, interaksi melalui internet.
33. Ngantri tiket – inconvenient aggregation
Kelompok sosial yang tidak teratur
3. Kerumunan
individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu
yang bersamaan à massa kampanye, penonton layar tancap, demonstran, dll.
 Bersifat sementara (kumpulan orang2 di stasiun kereta api)
 Tidak terorganisirkan (orang2 di stasiun berkumpul tanpa koordinasi sebelumnya)
 Memiliki tujuan yang sama (membeli karcis)
34. Inconvenient
 Kumpulan yang kurang menyenangkan (inconvenient aggregation) è orang-orang yang
antre karcis, orang-orang yang sedang menunggu datangnya kereta api, bus, dan sebagainya
à dlm kerumunan itu kehadiran orang-orang lain merupakan halangan terhadap
tercapainya maksud seseorang.
35. Akulturasi – wayang kulit
 Contohnya: Pada Candi Prambanan, bangunannya berbentuk punden berundak dan relief–
reliefnya mengangkat kisah Ramayana. Jadi dapat disimpulkan bahwa Indonesia mendapat
pengaruh dari negara lain yaitu India, Thailand dan Kamboja. Meskipun demikian suasana
yang digambarkan pada relief tersebut masih menggambarkan suasana alam Indonesia
yang indah nan asri, sehinnga masih mencerminkan ciri khas dari Indonesia
36. Kerumunan – berkumpul secara kebetulan
 Individu yang berkumpull secara kebetulan di suatu tempat dan terjadi pada saat yang
bersamaan
37. Patembayan – jangka waktu singkat, dari lahir
 Paguyuban (gemeinschaf)
Adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan
bersifat alamiah serta kekal.
 Hubungannya didasari oleh rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan.
Bentuk ini dapat ditemui dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dll
Patembayan (gesselschaf)

26
Adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek
à bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
38. Demi mencapai tujuan bersama (berselisih) – konsiliasi
 Conciliation
Suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih
demi tercapainya suatu persetujuan bersama à bersifat lebih lunak dari coercion dan
membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi.
39. Kelompok Okupasional – pekerjaan sejenis, anggotanya
 Kelompok Okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi
kekerabatan, dimana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang
sejenis. Contoh: kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, Ikatan Dokter Gigi
Indonesia, dan lain-lain.
40. Kelompok Volunteers – tidak mendapat perhatian dari masyarakat
 Kelompok Volunteer adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama, namun
tidak mendapatkan atensi dari masyrakat. Melalui kelompok ini diharapkan akan dapat
memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan
masyarakat secara umum. Contoh: organisasi-organisasi bernafaskan budaya atau agama
seperti Front Pembela Islam (FPI).
41. Kooptasi – penerimaan unsur baru politik
 Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk
menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan
42. Panic crow – menyelamatkan dari bahaya
 Kelompok orang yang sedang dalam keadaan panik (Panic Crowd) è orang-orang yang
bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari marabahaya
43. Empiris – tidak spekulatif
 Sebagai ilmu sosial yang berobjek masyarakat :
1. Sosiologi bersifat empiris
Didasarkan pada pengamatan terhadap kenyataan sosial yang hasilnya tidak spekulatif
2. Sosiologi bersifat teoritis
Berusaha menyusun kesimpulan dari hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan
3. Sosiologi bersifat kumulatif
Teori sosiologi dibentuk atas dasar teori yang sudah ada sebelumnya
4. Sosiologi bersifat non-etis
Tidak mempersoalkan baik buruknya fakta, tetapi menjelaskan fakta tersebut secara
analitis dan apa adanya
44. Masyarakat – orang yang hidup bersama – kebudayaan
 Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
45. Proses sosial – kelompok sosial dengan sistem dan guncangan
 Proses sosial: Cara-cara berhubungan yang dapat dilihat, apabila orang-perorangan dan
kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem, serta bentuk-bentuk
hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan
goyahnya cara-cara hidup yang ada
46. Asosiatif dan disosiatif
 Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua macam:
a. Proses Asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan akulturasi

27
b. Proses Disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan, atau pertikaian yang berupa
kontravensi dan konflik.
47. Joint venture
 Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu
48. Kontravensi – perang dingin
 Kontravensi (contravension)
Pada hakekatnya merupakan proses sosial antara persaingan dan pertikaian. Merupakan
sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur kebudayaan
golongan tertentu. Sikap ini berkembang menjadi kebencian namun tidak sampai menjadi
pertikaian.
49. Identifikasi – ingin sama dengan orang lain
 Identifikasi adalah proses meniru pihak lain, seperti imitasi. Perbedaan identifikasi dengan
imitasi adalah bahwa identifikasi ini lebih mendalam daripada imitasi. Identifikasi adalah
peniruan hingga pada tingkah laku dan juga cara berfikir seseorang agar sama persis dengan
idolanya.
50. Teman – socius
 Sosiologi berasal dari kata: socius (kawan atau teman) dan logos yang berarti berbicara
(ilmu). Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas pergaulan atau perilaku manusia di
masyarakat.
51. Akulturasi – pencampuran tanpa menghilangkan budaya
 Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai akibat pertemuan (kontak budaya) secara
langsung dan terus – menerus antar kelompok manusia yang memiliki kebudayaan berbeda
namun tidak menghilangkan ciri atau sifat asli dari masing – masing kebudayaan.
52. Stalement – kedua belah pihak sama kuat (berhenti)
 Suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang
seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
53. Interaksi sosial – proses sosial
 Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara
individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.
54. Membership
 Membership group adalah suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi
anggotanya.
55. Kelompok Sekunder – jual beli di pasar
 Kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk
tujuan tertentu dan hubungan antar anggota bersifat impersonal sehingga biasanya tidak
langgeng à hubungan kontrak jual beli.
56. Masyarakat
 Sosiologi
Mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, & perilaku sosial manusia dengan mengamati
perilaku kelompok yang dibangunnya.
 “sosiologi : ilmu yang muncul dari berbagai spekulasi tentang masyarakat, individu, interaksi
sosial, struktur sosial - “STUDI ILMIAH TENTANG MASYARAKAT” (termasuk perubahannya)
57. Budaya – hasil cipta rasa
 Komponen dasar suatu masyarakat
 Kebudayaan à Hasil karya, cipta dan rasa dari kehidupan bersama yang mencakup:
o Sistem lambang-lambang

28
o informasi
58. Etnosentris – kelompoknya lebih baik
 Perasaan in-group maupun out-group didasari dengan suatu sikap yang dinamakan
Etnosentris: anggapan bahwa kelompoknya merupakan yang terbaik dibanding dengan
kelompok lain
59. Manusia – Gregariousness – hati nurani
60. Sosiologi – pergaulan
 Sosiologi berasal dari kata: socius (kawan atau teman) dan logos yang berarti berbicara
(ilmu). Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas pergaulan atau perilaku manusia di
masyarakat.
61. Positive philosophy – buku aguste comte
 Lahirnya sosiologi ke dalam ilmu pengetahuan, tercatat pada saat Auguste Comte (ahli teori
dari Prancis) menerbitkan bukunya yang berjudul Positive-Philosophy tahun 1842.

29

Anda mungkin juga menyukai