Anda di halaman 1dari 69

KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena rahmat dan karuniaNya kami
dapat menyelesaikan tugas projek dalam mata kuliah Sosio-Antropologi dengan
menghadirkan sebuah buku yang berjudul”Mengenal Sosiologi dan Antropogi
Mengetahui Sosiologi dan Antropologi Dalam Satu Wadah Sederhana”ini untuk
memenuhi tugas kami dalam KKNI.Buku ini mengajak para pembaca untuk mengetahui
kajian ilmu Sosiologi dan Antropologi secara terintegrasi tanpa dipisahkan,artinya
dalam satu buku yang kami hadirkan ini,secara singkat akan membahas tentang
Sosiologi dan Antropologi sekaligus.
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pengampu mata kuliah
Sosio-Antropologi,yaitu Ibu Ika Purnama Sari,S.Pd,M.Si yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.Ucapan terima kasih yang sama kepada selurh pembaca yang telah
menjadikan buku yang kami hadirkan ini sebagai sumber bacaan yang kami harapkan
dapat memberi manfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan.
Dalam penulisan buku ini,kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisan,tata letak dan pemilihan kata serta tampilannya.Oleh sebab
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran agar di waktu yang akan datang kami
dapat berevaluasi dalam mengerjakan tugas semisal seperti ini dengan hasil yang lebih
baik .

Medan,Desember 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I Pengertian, Ruang Lingkup, Tujuan, dan Konsep Sosioantropologi 1

BAB II Pengertian Sosiologi Pendidikan, Antropologi Pendidikan, dan


Keterkaitan Sosiologi dan Antropologi dalam Konteks Pendidikan 14

BAB III Pengertian Masyarakat, Hakikat dan Fungsi Kebudayaan Dalam


Masyarakat, Nilai dan Norma dalam Masyarkat 18

BAB IV Teori Teori dalam Sosiologi dan Antropologi 37

BAB V Pengertian Sturuktur Sosial, Kepridaian, dan Keterikatannya 50

BAB VI Isus Isu Sosial Budaya dalam Pendidikan Budaya Lokal 65

DAFTAR PUSTAKA 66

ii
BAB I
PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN KONSEP SOSIO
ANTROPOLOGI

A. SOSIOLOGI

1. Pengertian Sosiologi

Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang


mempelajari tentang masyarakat dan merupakan ilmu pengetahuan abstrak
dan bukan juga ilmu kategoriyang membatasi diri . sosiologi juga
merupakan ilmu pengetahuan umum yang mempunyai gejala-gejala umum
yang ada pada interaksi antara manusia. Sosiologi bersifat logis yang artinya
tidak bertentangan dengan hukum-hukum logika yang berarti selalu didasai
pada fakta dan data tanpa ada manipulasi, sosiologi selalu disususn secara
rapi dan bersifat dirancang atau direncanakan artinya sosiologi didesain
lebih dahulu sebelum melaksanakan aktivitas penyelidikan. Teori sosiologi
dibentuk ats dasar teori Yang sudah ada.

Sosiolog De Saint Simon, bapak perintis sosiologi mengatakan


Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam aksinya,
usaha koleksinya, baik material maupun spiritual yang mengatasi aksi-aksi
para peserta individu dan saling menembus (Traite de Sociologie 1962, dari
Georges Gurvitch Jilid 1 hal.32).

Beberapa para ahli juga ada yang mengartikan definisi sosiologi


seperti, yaitu antara lain :
1. Auguste Comte yang mengartikan sosiologi sebagai suatu disiplin ilmu
yang bersifat positif seperti mempelajari gejala didalam masyarakat.
2. Emile Durkheim mengatakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
suatu fakta sosial seperti mempelajari cara-cara bertindak, berfikir, dan
berperasaan di luar individu.
iii
3. Pitirim Sorokin mengartikannya sebagai ilmu yang mempelajari dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial maupun non
sosial dan ciri-cirinya.
4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi yang mengatakan sosiologi
ilmu adalah yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk
perubahannya.

Lahirnya sosiologi menjadi ilmu pengetahuan dimulai pada tahun


1800-an, Auguste Comte menggunakan kata sosiologi dalam buku
tulisannya yang berjudul Cours de Philosopie Positive tahun 1842.

2. Ciri- Ciri Sosiologi


a. Empiris
Sosiologi mempunyai ciri empiris, yaitu pengetahuan diperoleh
atas Dasar observasi. Akal sehat, fakta, dan tidak menimbulkan sesuatu
yang bersifat spekulatif.
b. Teoritis
Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi adalah ilmu yang selalu
berusaha menarik kesimpulan (abstrak) dari hasil observasi. Abstraksi atau
kesimpulam ini digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat
sehingga menjadi suatu teori.
c. Kumulatif
Sosiologi juga mempunyai sifat kumulatif, artinya ia membangun
teori-teori yang sudah ada atau menyempurnakan, memperluas dan
memperkuat teori-teori sebelumnya.
d. Tidak Etis
Tidak etis artinya tidak mempermasalahkan benar atau salahnya
suatu hal, melainkan menganalisis sebab akibat dan menjelaskannya secara
mendalam.

iv
3. Ruang Lingkup Sosiologi
a. Ilmu Sosial
Sosiologi bukanlah Ilmu Pengetahuan alam atau spiritual.
Sosiologi adalah bagian dari ilmu sosial yang mempelajari fenomena
dimasyarakat.
Contohnya adalah interaksi yang terjadi antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok.
b. Ilmu Murni
Dalam Ilmu Pengetahuan, kedudukan sosiologi sebagai ilmu murni
digunakan untuk memperoleh pengetahuan melalui penelitian. Ilmu murni
ini digunakan untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang masyarakat.
Contohnya adalah Ketika terjadi sebuah kejahatan, maka sosiologi sebagai
ilmu murni ini akan mencari tahu lebih mendalam tentang kejadian tersebut,
seperti motif utama kejahatan, kenapa itu bisa terjadi, dan sebagainya.
c. Ilmu Abstrak
Sosiologi mengkaji bentuk-bentuk dan pola-pola peristiwa yang
terjadi dimasyarakat secara menyeluruh.
d. Ilmu Rasional
Sosiologi adalah sebuah ilmu yang dapat diterima dengan akal
sehat yang logis. Contohnya adalah seorang dokter yang akan memberikan
pelayanan pemeriksaan Kesehatan dan anjuran obat kepada pasiennya.

4. Tujuan Sosiologi
a. Meningkatkan Kemampuan Adaptasi Masyarakat
Sosiologi mengamati bagaimana msyarakat menghadapi sebuah
perubahan. Ilmu dan kajian sosiologi dapat membantu kita menemukan cara
agar masyarakat dapat beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan yang
dihadapi.

v
b. Sebagai Kajian Pola Kesehatan Masyarakat
Sosiologi bermanfaat dalam mempelajari pola Kesehatan
masyarakat karena sosiologi dapat mengamati gaya hidup atau kebiasaan
hidup masyarakat yang dapat menimbulkan berbagai gangguan Kesehatan.
Tak hanya itu, sosiologi juga bisa membantu kita menemukan penyebab
penyakit dengan lebih mudah.
c. Sebagai Kajian Pembangunan
Sosiologi dapat membantu kebijakan Pembangunan yang
diperkenalkan oleh pemerintah menjadi lebih efektif dan tepat, karena
Pembangunan diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
d. Sebagai Perumusan Kebijakan
Sosiologi dapat mempelajari berbagai jenis fenomena sosioal yang
ada dimasyarakat, yang pada akhirnya dapat membantu pengambil kebijakan
dalam menerapkan kebijakan untuk mengatasi permasalahan sosial yang ada
dimasyarakat.

5. Konsep Sosiologi
Ada beberapa konsep yang diuraikan dalam sosiologi yaitu
masyarakat,individu, hubungann dan fakta sosial. Untuk itu, akan dijelaskan
konsep-konsep tersebut yaitu:
1) Individu - Individu
Merujuk pada subjek yang melakukan sesuatu, memiliki pikiran,
kehendak, memiliki kebebasan, memberi arti pada sesuatu, mampu
menilai hasil tindakannya. Intinya, individu merupakan subjek yang
bertindak (actor).
2) Masyarakat
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan komplek shubungan
manusia yang luas sifatnya. Oleh karena itu, Berger mendefinisikan juga
masyarakat sebagai "yang menunjukan pada suatusistem interaksi,atau
tindakan yang saling mempengaruhi perilakunya".Misalnya, masyarakat

vi
yang berada di pasar, akan melakukan interaksi, komunikasi, serta
bertindak secara rasional dalam kehidupan sehari-hari saat beraktifitas di
lokasi pasar tersebut.
3) Kelompok
Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi satu
sama lain. Hubungan kelompok sosial bisa menimbulkan integritas
sosial dan konflik sosial. Misalnya, pada kelompok paguyuban yang ada
di kampus, yang mana sesuai dengan daerah asal. Kelompok ini bisa
memberikan integrasi,karena kekompakan dan semagat kebersamaan
antar semua anggotanya.
4) Komunitas
Komunitas merupakan kumpulan individu yang berinteraksi didalam
daerah tertentu. Biasanya,komunitas memiliki kesamaan visi,hobi dan
kepentingan lainnya. Misalnya,komunitas masyarakat Palembang yang
tinggal merantau di pekanbaru ,menjadi sebuah komunitas kecil yang
mempunyai aktivitas sosial kemasyarakatan dan membaur dengan
penduduk lokal.
5) Hubungan Individu dan Masyarakat
Pengertian hubungan disini berarti bahwa kedua kenyataan, yaitu
subjektif dan objektif yang saling menenukan, yang satu tidak ada tanpa
yang lain. Misalnya, masyarakat yang membentuk budaya baru akibat
dari pertukaran sesama kebiasaan budayanya.
6) Lembaga Sosial
Konsep lembaga sosial atau pranata sosial merupakan hubungan
antaranilai dan norma untuk mewujudkan kehendak sosial. Misalnya
pada lembaga ekonomi, politik, agama,dan lembaga dalam bidang
laiinya.
7) Fakta Sosial
Fakta sosial bisa juga disebut fenomena sosial atau realitas sosial yang
merupakan suatu kekuatan yang menekan individu dari luar,
mamaksanya untuk berbuat sesuai dengan fakta sosial. Misalnya, pada
fakta sosial non- material lita bisa menemukan fakta sosial pada diri
seseorang, yaitu bisa

vi
i
egoisme, dorongan sesorang untuk memberikan pengaruhnya, dan
contoh lainnya.
8) Organisasi sosial
Konsep dasar ini cukup mirip dengan lembaga sosial. Organisasi sosial
adalah hubungan kerjasama atar individu yang mengorientasikan pola
perilaku anggota untuk menapai tujuan bersama. Misalnya, organisasi
kepemudaan karang taruna, organisasi kemasyarakatan dalam bidang
agama, politik, maupun bidang pemerdayamasyarakat.
9) Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan keseluruhan dari unsur pokok duniasosial.
Konsep ini meliputi kaidah-kaidah atau norma sosial, Lembaga sosial,
dan lapisan sosial. Misalnya, kita menemukan struktur sosial yang ada
dan didominasi oleh suku orang Bali. Dengan demikian kita dapat
menemukan struktur sosial yang ada pada masyarakat disana.
10) Proses Sosial
Konsep ini diartikan sebagai pengaruh timbal balik dalam masyarakat.
Misalnya, hubungan timbal balik yang ada pada masyarakat merupakan
bagian dari proses sosial yang sedang berlangsung paada masyarakat,
baik kelompok maupun individu.
11) Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur dan lapisan sosial
serta hubungan di dalamnya yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.
Misalnya, Perubahan sosial era digital, ketika semua kebutuhan berada
dalam genggaman yaitu Smartphone.
12) Sistem Sosial
Konsep ini merupakan proses terstruktur yang menunjukan hubungan
sosial individu dan kelompok dalam sistem lingkungan yang lebih luas.
Misalnya, dalam hal jabatan seseorang, sebut saja seseorang
yangmempunyai jabatan Kepala Desa, akan dihrmati dan disegani oleh
masyarakat, serta menjadi panutan bagi warganya

vi
ii
B. ANTROPOLOGI

1. Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari kata Yunani yaitu Antrophos yang berarti
Manusia dan Logos yang bararti Ilmu Jadi,dapat disimpulkan bahwa Antopolgi
adalah suatu bentuk mata pelajran yang mengkaji tentang Ilmu Manusia
sebagai mahkluk sosial .

Adapun pengertian lain dari Antropologi menurut Saeban ,2012


yaitu sebagai berikut :
a. Antropologi merupakn sebuah cabang ilmu sosial yang mempelajari budaya
masyarakat etnis tertentu ,yang berawal dari ketertarikan orang-orang eropa
dengan melihat ciri-ciri fisik ,adat istiadat dan budaya yang berbeda dengan
budaya yang dikenal di eropa .
b. Antropologi lebih memusatkan kepada penduduk sebagai masyarakat
tunggal,yaitu kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama .
c. Antropologi adalah studi mengenai umat manusia yang berusaha meyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya ,serta untu
memperoleh penegertian yang lengkap tentang manusia.
d. Antropologi adalah ilmu yang muncul dari keingintahuan yang tidak
terbatas mengenai umat manusia .
e. Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari mannusia sebagai
makhluk sosial .
f. Antopologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya
dengan berbagai warna ,bentuk fisik masyarakat ,serta kebudayaan yang di
hasilkan.

Dari semua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Antropologi


adalah sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik
serta kebudayaan yang meliputi cara berprilaku, tradisi-ytadisi dan nilai-nilai
yang dihasilkan sehingga manusia yang satu dan lainnya berbeda.

ix
2. Ciri-Ciri Antropologi
Berikut ini adalah ciri khas yang dimiliki oleh ilmu antropologi ,yaitu:
a) Objek Kajian
Objek kajian dari ilmu antropologi adalah manusia dengan
berbagai permasalahannya .Para antropolog tertarik pada semau fenomena
manusia ,baik manusia tradisional maupn modern ,seta baik hidup maupun
mati .
Antropologi juga memberikan minat dalam perbedaan aspek
yang melekat dalam manusia ,termasuk kehidupan keluarga ,warna kulit,
poliytik dalm laim sebagainya .Hal ini yang membuat manusia bisa
dipelajari tanpa adanya Batasan dan luas .
b) Prinsip Dasar
Prinsip dasar ilmu antropologi termasuk ciri khas yang terbagi menjadi:
 Holistik
Antroplogi bersifat holistic ,artinya antropolgi mempelajari salah satu
aspek dari cara hidup sekelompok orang .Selain itu ,antropolgi
menghubungkan cara hidup tersebut dengan aspek kehidupan lainnya
yang kompleks dan saling berkaitan.
 Relativisme Budaya
Antropologi mencoba untuk menjelaskan san mempelajari
keyakinan,praktik ,atau institusi sekelompok orang dalam konteksnya
sendiri.Antropolgi juga tidak membangun penilaian terhadap praktik
kebudayaan yang di jalankan oleh penganutnya.Hal ni dilakukan
dengan menyatakan bahwa praktik itu benar atau salah ,serta baik
atau benar .
c) Penekanan Terhadap Pandanagn Orang-Orang
Antripologi fokus pada cara orang-orang yang ditelitinya dapat
memahani tentang dunia sendiri .Ini juga disebut sebagai perspektif emik
atau native point of view ,yaitu menggali pemahaman tentang laku

x
kebudayaan .Pemehaman ini didasari atas sudut pandang dari para pelaku
budaya itu sendiri.
d) Fokus Kajian
Fous kajian dari ilmu antropolgi pada masyarakat atau komunitas
kecil.Jenis jenisnya dapat meliputi kelompok sosial terbatas ,baik didunia
tradisional maupum modern.Hal ini juga termasuk struktur ekonomi dan
politi seta cenderung homogen dalam karakter kelompok sosial secara
menyeluruh .
e) Metode Penelitian
Metode penilitiannya yaitu etnografi .Penelitian etnografi ini lebih
cenderung kualitatif ,miasalnya krja lapangan ,Etnografi memadukan
beberpa Teknik penelitian ,seperti observasi pasrtisipan ,wawancara dan
diskusi kelompok

3. Ruang Lingkup Antropologi


a. Antropologi Fisik
Antropologi berarti ilmu yang mempelajari perkembangan
manusia berdasarkan evolusi dan variasi biologisnya. Antropologi fisik
dilakukan dengan menelusuri masa lalu manusia. Tujuannya adalah untuk
mengetahui bagaimana manusia pertama kali berkembang hingga menjadi
makhluk sosial seperti sekarang ini. Metode tersebut merupakan analisis
terhadap fosil-fosil purba yang pernah ada di dunia.
Contohnya adalah Somatologi, yaitu salah satu ilmu yang membahas
mengenai jenis ras manusia berdasarkan ciri-ciri fisiknya.

b. Antropologi Sosial Budaya


Antropologi sosial budaya merupakan kajian antropologi yang
menitikberatkan kajian kebudayaan dan pola hidup manusia dalam
masyarakat. Hal ini meliputi kepribadian, kebiasaan, komunikasi serta
bahasa. Contohnya adalah pandangan hidup masyarakat, misalnya seperti

10
imdonesia yang mempunyai pandangan hidup yaitu Pancila. Dimana nilai-
nilai Pancasila ini dianggap sesuai dengan kebutuhan dan menjadi
pedoman bagi kehidupan masyarakat.

c. Antropologi Psikologis
Antropologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena
psikologis manusia. Secara umum. Antopologi psikologis ini membahas
studi tentang hubungan antara kepribadian dan budaya. Selain itu,
antropologi psikologi juga menjelaskan bahwa pengalaman-pengalaman
yang diperoleh individu dalam lingkungan sosialnya juga turut berperan
dalam pembentukan ciri-ciri setiap manusia. Contoh penerapan antropologi
psikologi adalah seperti umtuk mendeteksi sebuah masalah yang dolihat
dari raut wajah, menciptakan solusi-solusi untuk pemecahan masalah dan
membentuk sikap toleransi dimasyarakat.

4. Tujuan Antropologi
1) Memahami Budaya
Tujuan utama antropologi adalah memahami beragam budaya manusia di
seluruh dunia. Ini mencakup studi tentang norma-norma, nilai-nilai,
praktik-praktik, dan sistem sosial budaya.
2) Menggali Keragaman Manusia
Antropologi bertujuan untuk menggali keragaman manusia dalam hal
fisik, budaya, dan sosial. Ini melibatkan studi tentang perbedaan dalam
bahasa, agama, adat istiadat, dan sejarah manusia.
3) Mempelajari Perubahan Budaya
Antropologi memeriksa bagaimana budaya manusia dapat berubah seiring
waktu, baik karena kontak dengan budaya lain, modernisasi, atau faktor-
faktor lainnya.

11
4) Melindungi Warisan Budaya
Salah satu tujuan antropologi adalah melindungi dan melestarikan warisan
budaya dan budaya-budaya tradisional yang mungkin terancam punah.
5) Menjelaskan Perbedaan Budaya
Antropologi membantu menjelaskan perbedaan budaya dan mendorong
pemahaman antarbudaya untuk mengurangi stereotip dan konflik antar
kelompok budaya.

5. Konsep Antropologi
Konsep-konsep dasar Antropologi sebgai berikut:
1) Evolusi
Yang merupakan suatu transformasi yang berlangsung dengan cara
bertahap.
2) Kebudayaan
Yaitu suatu kumpulan pengetahuan yang diturunkan dari satu generasi ke
generasi. Kebudayaan juga merujuk pada warisan sosial, seperti tradisi
sopan santun dan kesenian.
3) Enkulturasi
Merupakan suatu sikap yang memahami prokes kebudayaan miliknya
sendiri ataupun kebudayaan luar milik orang lain.
4) Culturre area (daerah yang berbudaya)
Memiliki arti sebagai daerah budaya yang merupakan daerah geografis
yang telah memiliki beberapa ciri-ciri budaya serta kompleksitas lainnya.
5) Difusi,
Merupakan penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga
melewati batas tempat dimana kebudayaan itu timbul (Soekanto,1993
:150). Dalam proses difusi ini erat kaitannya dengan konsep inovasi
(pembaharuan).

12
6) Akulturasi
Adalah proses partukaran ataupun saling memengaruhi antarbudaya
hingga pada akhirnya budaya tersebut menjadi budaya sendiri.
7) Etnosentrisme
Yaitu suatu pandangan bahwa budaya sendiri lebih baikdari pada budaya
lain.
8) Tradisi
Adalah suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian
dari suatu budaya yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat istiadat
dan kepercayaan secara turun-temurun (Soekanto,1993: 520)
9) Ras dan Etnik
Suatu ras adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologi
(fisik) tertentu atau suatu populasi yang memiliki suaru kesamaan dalam
sejumlah unsur biologis atau fisik khas yang disebabkan factor hereditas
atau keturunann (Oliver,1964: 153) Sedangkan, dalam kajian etnik lebih
menekankan sebagai kelompok sosial bagian ras yang memiliki ciri-ciri
budaya yang unik sifatnya. .
10) Kekerabatan
Yaitu merujuk kepada tipologi klasifikasi kerabat menurut penduduk
tertentu berdasarkan aturan-aturan keturuna dan aturan-aturan
perkawinan.

C. KETERKAITAN ANTARA SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

Sosiologi dan antropologi adalah dua disiplin ilmu yang berfokus pada
pemahaman tentang masyarakat dan manusia. Meskipun memiliki pendekatan
yang berbeda, keduanya saling melengkapi dan memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang aspek-aspek sosial dan budaya manusia.

13
Berikut adalah beberapa cara keterkaitan antara keduanya:

a. Pendekatan Studi Sosial


Sosiologi dan antropologi keduanya merupakan cabang studi sosial yang
memeriksa perilaku manusia dalam konteks sosial dan budaya. Sosiologi lebih
cenderung memeriksa masyarakat dalam skala yang lebih besar, sedangkan
antropologi lebih sering fokus pada studi kelompok kecil atau budaya tertentu.

b. Penelitian tentang Masyarakat


Sosiologi dan antropologi sama-sama memeriksa berbagai aspek masyarakat,
seperti struktur sosial, norma, nilai, dan interaksi antarindividu. Mereka
berusaha untuk memahami bagaimana manusia berinteraksi dalam berbagai
konteks sosial.

c. Budaya dan Variasi Budaya


Antropologi secara khusus mempelajari budaya manusia dalam berbagai
bentuknya, sementara sosiologi juga memperhatikan aspek-aspek budaya
dalam analisisnya. Keduanya memungkinkan kita untuk memahami perbedaan
budaya, persamaan, dan dampaknya pada perilaku manusia.

d. Penelitian Lapangan
Baik sosiologi maupun antropologi sering melibatkan penelitian lapangan
yang mendalam. Antropolog sering melakukan observasi dan penelitian
etnografi langsung di komunitas yang mereka studi, sementara sosiolog dapat
melakukan survei dan analisis data dalam pengaturan sosial yang lebih luas.

e. Teori Sosial
Kedua disiplin ini memiliki kontribusi teori sosial yang penting untuk
memahami masyarakat dan manusia. Teori-teori ini digunakan untuk
menjelaskan perilaku manusia dalam konteks sosial dan budaya.

15
BAB II
PENGERTIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN, ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
DAN KETERKAITAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI DALAM KONTEKS
PENDIDIKAN

A. Pengertian Sosiologi Pendidikan


Secara etimologis sosiologi bersal dari Bahasa Latin socius dan logos. Socius yang
artinya teman, kawan, sahabt dan Logos artinya ilmu pengetahuan. Sosiologi adalah suatu
kajian atau studi tentang hubungan antara manusia dengan manusia. Hubungan antar
manusia tersebut lebih bersifat human realitionship. Maka, sosiologi merupakan suatu
ilmu pengetahuan yang secara khusus mempelajari masyarakat sebagai kesatuan dari
keseluruhan yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis.
Dalam sosiologi Pendidikan juga dibahas mengenai struktur sosial dan proses sosial.
Sosiologi merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan sosial. Sosiologi Pendidikan
adalah suatu cabang ilmu pengetahuan (dari ilmu jiwa Pendidikan) yang membahas
proses interaksi sosial anak-anak mulai dari keluarga, masa sekolah sampai dewasa serta
dengan kondisi-kondisi sosial budaya yang terdapat di dalam masyarakat, bangsa, dan
negaranya.
Terdapat beberapa definisi sosiologi menurut beberapa ahli di antaranya : Pertama,
menurut Abdullah Syamsudin, sosiologi Pendidikan adalah cabang dari ilmu
pengetahuan yang membahas interaksi ssosial anak mulai dari keluarga, masa sekolah
sampai dewasa serta dengan kondisi-kondisi sosial culcural yang terdapat dalam
lingkungannya atau masyarakat dimana ia tinggal atau dibesarkan.
Kedua, menurut Abdul Syani sosiologi merupakan ilmu yang berkenaan dengan
Masyarakat sosial, hubungan yang terjadi didalamnya dan pengaruhnya kepada struktur
Masyarakat tersebut. Secara ilmiah sosiologi Pendidikan membahas tentang interaksi
sosial serta hasil-hasilnya.dari adanya interaksi sosial akan memiliki hasil berupa
organisasi sosial.
Ketiga, Stephen K. Sanderson, sosiologi adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial
manusia. Sosiologi berudaha mencari tau tentang hakekat dan sebab-sebab dari berbagai
pola pikiran dan Tindakan manusia yang teratur dan dapat berulang. Sosiologi adalah
suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang berbagai struktur dan proses
15
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Pendapat-pendapat tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sosiologi Pendidikan
merupakan ilmu yang mengkaji dan mempelajari seluruh komponen yang ada dalam
Pendidikan, baik aspek struktur, masalah-masalah Pendidikan, dinamika Pendidikan
maupun aspek-aspek lain secara mendalam melalui pendekatan dan analisis sosiologis.
Jadi, sosiologi dapat ditafsirkan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia itu
berhubungan satu dengan yang lain dalam kelompoknya dan bagaimana susunan unit-unit
Masyarakat atau sosial di suatu wilayah serta kaitannya satu dengan yang lain.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap
unsur ilmu pengetahuan. Sosiologi Pendidikan ialah analisis ilmiah atas proses sosial
yang terdapat dalam pendidikan. Sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang
membahas proses interaksi sosial anak-anak melalui keluarga, masa sekolah sampai masa
dewasa dengan kondisi sosial-kultural yang terdapat di dalam masyarakat dan negara.
Sosiologi pendidikan sangat terkait dengan dunia sekolah.
Konsep sosiologi dapat lebih membantu masalah pendidikan karena sosiologi memiliki alat
atau teknik ilmiah untuk mempelajari pendidikan dan dapat memberikan hal yang
berharga dalam sistem pendidikan pada masyarakat.
E.B Reuter, berkata Sosiologi Pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa evolusi
dari lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia
dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian
sosial dari tiap-tiap individu
Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya adalah untuk mempercepat dan meningkat
pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Sehingga pendidikan merupakan
sebuah kekuatan sosial sekaligus dapat digunakan untuk melakukan penelitian dan kritik
terhadap upaya-upaya pencapaian sesuatu di masyarakat.
Sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membahas proses interaksi sosial
anak-anak melalui keluarga, masa sekolah sampai dewasa dengan kondisi- kondisi sosial
kultural yang terdapat di dalam masyarakat dan negara, dalam praktiknya sosiologi
pendidikan sangat terkait erat dengan sekolah, khususnya sistem pendidikan dalam
masyarakat, termasuk pengembangan pendidikan secara berkelanjutan, sosiolog
berpedapat bahwa struktur kekuasaan dan kebutuhan masyarakat individu menentukan
arah pendidikan.
Konsep sosiologi dapat lebih membantu masalah pendidikan, sebab sosiologi memiliki
alat-alat dan teknik ilmiah untuk mempelajari pendidikan dan dapat memberikan
15
sumbangan berharga pada sistem pendidikan dalam masyarakat. melalui analisis
hubungan dan interaksi manusia dalam pendidikan, akan diperoleh prinsip-prinsip dan
generalisasi hubungan manusia dalam sistem pendidikan. Sosiologi pendidikan
merupakan analisis ilmiah atas proses sosial dan pola-pola sosial yang terdapat dalam
sistem pendidikan, dengan demikian, para pendidik diharapkan dapat mengenal sosiologi
dan memanfaatkannya, walaupun ia bukanlah ahli sosiologi.

B. Pengertian Antropologi Pendidikan


Dari Bahasa Yunani kata antropos berarti “manusia” dan logos berarti “studi” jadi
Antropologi adalah rasa ingin mempelajari bagaimana cara suatu individu memahami
tentang manusia dengan berbagai falsafah dan tata cara kehidupan. David E. Hunter
Hubel mengatakan bahwa Antropologi itu sebuah ilmu yang muncul dari rasa
keingintahuan manusia yang tidak ada batasnya.
Antopologi Pendidikan menjelaskan tentang perbedaan suatu kelompok manusia yang
meliputi segi karakteristik budaya, perilaku, maupun norma tradisi, dasar hidup yang
dianut masyarakat dan pada teori-teori pendidikan. Antropologi Pendidikan juga
memahami tentang bagaimana suatu individu melakukan proses praktik pendidikan yang
ditinju dari suatu bidang menurut sudut pandang kebudayaan masyarakat.
Antropologi Pendidikan merupakan bentuk gagasan mengenai manusia dan perilakunya
ketika berhubungan dengan fakta pendidikan, Antropologi Pendidikan tidak bertujuan
menghasilkan materi dan menambah wawasan pengetahuan tentang pendidikan melalui
bidang budaya.
Antropologi Pendidikan bukan menghasilkan ahli antropologi melainkan menambah
wawasan ilmu pengetahuan tentang pendidikan melalui bidang antropologi. Pendidikan
juga dapat diambil dari lembaga formal dan nonformal. Penyampaian kebudayaan
melalui lembaga informal tersebut dilakukan semenjak kecil di dalam lingkungan
keluarganya.

C. Keterkaitan Sosiologi dan Antropologi dalam bidang Pendidikan


Antropologi pendidikan adalah penelaahan akademis tentang sistem pendidikan dari sudut
pandang budaya, Antropologi pendidikan merupakan generalisasi tentang manusia dan
15
perilakunya ketika berhubungan dengan fakta pendidikan. Antropologi pendidikan
merupakan spesialisasi termuda dalam antropologi dan dianggap dapat berdiri sendiri
sebagai cabang spesialisasi antropologi yang memiliki jangkar akademis.
Antropologi dimaknai dengan mempelajari tentang bagaimana cara memahami manusia
dengan berbagai falsafah dan tata cara kehidupannya masing-masing. Sehingga ilmu
antropologi disederhanakan sebagai sebuah kajian ilmu yang mempelajari tentang proses
transformasi kehidupan manusia dengan berbagai keanekaragamannya, baik itu pola
kehidupan ditinjau dari segi perilaku, budaya dan lain sebagainya.
Keterkaitan antara Sosiologi dan Antropologi dalam bidang pendidikan ialah masyarakat.
Masyarakat lebih mendasar dan merupakan tanah dimana kebudayaan itu tumbuh.
Kebudayaan selalu bertumbuh atau bercorak sesuai dengan masyarakatnya.
Masyarakat berhubungan dengan susunan dan proses, hubungan antara manusia dan
golongan. Karena itu, keduanya baik masyarakat dan penting bagi sosiologi dan
antropologi. Hanya saja, penekanan antara keduanya mungkin berbeda.
Adapun keterkaitan antara sosiologi dan antropologi, yaitu sama-sama bertujuan untuk
mencapai pengertian tentang azas-azas hidup masyarakat dan manusia pada umumnya
sosiologi antropologi sebagai ilmu pengetahuan telah memiliki lapangan penyelidikan,
sudut pandang, metode dan susunan pengetahuan yang jelas, objek penelitiannya adalah
tingkah laku manusia dan kelompok. Sudut pandangnya adalah memandang hakikat
masyarakat, kebudayaan dan individu secara ilmiah, sedangkan susunan pengetahuannya
terdiri atas konsep-konsep dan prinsip-prinsip mengenai kehidupan sosial, kebudayaan
dan perkembangan pribadi.
Dalam tinjauan sosiologi adalah masyarakat pasti berkebudayaan, namun perlu diingat antara
masyarakat dan kebudayaan tidak sama, namun memiliki hubungan yang erat. Dalam hal
ini masyarakat menjadi kajian pokok sosiologi, dan kebudayaan menjadi kajian pokok
antropologi. Masyarakat berhubungan dengan susunan dan proses hubungan antara
mausia dan golongan, kebudayaan berhubungan denga nisi corak dengan hubungan yang
ada. Karena itu, keduanya baik masyarakat dan kebudayaan penting bagi sosiologi dan
antropologi. Hanya saja penekanan antara keduanya berbeda.

15
BAB III
PENGERTIAN MASYARAKAT, HAKIKAT DAN FUNGSI
KEBUDAYAAN DALAM MASYARAKAT, NILAI-NILAI DAN
NORMA MASYARAKAT DALAM KEBUDAYAAN PRANATA
SOSIAL

A. PENGERTIAN MASYARAKAT
Secara umum Pengertian Masyarakat adalah sekumpulan individu-
individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan
bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat
yang ditaati dalam lingkungannya.Istilah “masyarakat” berasal dari bahasa Arab,
yakni berakar dari kata “syaraka” yang berarti “ikut serta, berpartisipasi.”
Sementara di bahasa Inggris, istilah “masyarakat” disebut dengan “society” yang
berasal dari kata latin “socius,” berarti “kawan.”

Pengertian Masyarakat dalam Arti Luas adalah keseluruhan hubungan


hidup bersama tanpa dengan dibatasi lingkungan, bangsa dan sebagainya.
Pengertian Masyarakat dalam Arti Luas adalah keseluruhan hubungan hidup
bersama tanpa dengan dibatasi lingkungan, bangsa dan sebagainya.Sedangkan
Pengertian Masyarakat dalam Arti Sempit adalah sekelompok individu yang
dibatasi oleh golongan, bangsa, teritorial, dan lain sebagainya.

Pengertian masyarakat juga dapat didefinisikan sebagai kelompok orang


yang terorganisasi karena memiliki tujuan yang sama. Pengertian Masyarakat
secara Sederhana adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi atau
bergaul dengan kepentingan yang sama.Terbentuknya masyarakat karena manusia
menggunaka,n perasaan, pikiran dan keinginannya memberikan reaksi dalam
lingkungannya.

a. Pengertian Masyarakat menurut Para Ahli

15
1. Menurut Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia
yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus-
terusan dan terikat oleh rasa identitas yang sama.

2. Menurut Selo Sumarjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup


bersama dan menghasilkan kebudayaan.

3. Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat adalah sistem hidup bersama


yang memunculkan kebudayaan dan keterikatan satu sama lain, di mana berbagai
pola tingkah laku yang khas menjadi pengikat satu kesatuan manusia dan bersifat
berkelanjutan.
4. Menurut Emile Durkheim, masyarakat adalah kenyataan objektif dari
pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

5. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami


ketegangan organisasasi maupun perkembangan akibat adanya pertentangan antar
kelompok yang dibedakan kepentingannya secara ekonomi.

6. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, masyarakat adalah


kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama dalam waktu yang relatif
lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama, serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok tersebut.

7. Menurut Ralph Linton, masyarakat adalah kelompok manusia yang


hidup dan bekerja sama dalam waktu cukup lama dan mampu menciptakan
keteraturan dalam kehidupan bersama, serta mereka menganggap kelompoknya
sebagai sebuah kesatuan sosial.

b. Ciri – ciri Masyarakat

1. Sekumpulan manusia yang hidup secara bersama, minimal terdiri dari dua
orang

2. Saling membaur dan bergaul dalam waktu yang lama

15
3. Berkumpulnya manusia tersebut akan menghasilkan manusia baru

4. Terdapat sistem peraturan yang mengatur hubungan antar manusia

5. Terdapat sistem komunikasi di dalamnya

6. Masing-masingnya menyadari bahwa mereka adalah satu kesatuan

7. Sistem kebersamaan yang ada menimbulkan kebudayaan

c. Syarat – Syarat Masyarakat

Syarat mutlak yang menjadi konsep tentang terbentuknya masyarakat, di


dalam kehidupan manusia, antara lain adalah sebagai berikut;

1. Manusia yang Hidup Bersama

Menusia sebagai makhluk sosial tentusaja tidak bisa hidup sendiri,


kesendirian yang dialami manusia akan mendorong seseorang untuk bergaul dan
beritraksi satu sama lainnya. Jenis interaksi sosial yang terbentuk tersebut
sekurang- kurangnya terdiri atas dua orang untuk tinggal bersama, baik
melakukan kontak sosial, menjalin kekerabatan, atau tindakan hubungan sosial
lainnya.

2. Bergaul dalam Waktu Cukup Lama

Syarat masyarakat selanjutnya, adalah bergaulnya seseorang dalam


lingkungan sosial, bergaul ini tidak hanya dilakukan seskali dalam seumur hidup.
Sebab syarat utama bisa dikatakan anggota dalam masyarakat haruslah melakukan
pergaulan atau hubungan sosial dalam kurun waktu tertentu.

3. Menciptakan Komunikasi dan Perturan

Sistem pergaulan manusia yang memiliki keanekaragaman dalam pemikiran


tentusaja tidak bisa lepas dari konflik sosial yang menjadi bagian penting dalam
kehidupan masyarakat. Untuk menjaganya maka komunikasi yang dilakukan oleh
masyarakat akan melahirkan banyak pertauran yang dimulai dari kesepatakan

15
bersama, dalam tatacara inilah komunikasi dan perturan bagian daripada syarat
masyarakat.

4. Menyadari Integrasi Sosial

Syarat masyarakat yang selanjutnya adanya tingkat kesadaran yang


menganggap pentingnya kehidupan bersama (integrasi) kehidupan ini kemudian
menjadi mutlak harus dimiliki oleh setiap individu ang tergabung dalam
masyarakat tertentu, sebab semua masyarakat yang berada di wilayah tertentu
akan melahirkan berbagai contoh integrasi sosial di dalamnya.

5. Melakukan Sosialisasi

Syarat kelompok sosial dikatakan sebagai masyarakat haruslah mampu


memberikan edukasi pada generasi berikutnya, yang menjadi bagian panting
dalam pengenalan dan tredisi adanya pewarisan trah dan keturunan terhadap
anggota baru yang ada dalam kehidupan masyarakat.

d. Fungsi Masyarakat

Fungsi masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Interaksi

Pengertian masyarakat memiliki fungsi interaksi yang meliputi koordinasi


yang dibutuhkan oleh unit-unit yang sudah menjadi bagian dari sebuah sistem
sosial. Di mana sistem sosial tersebut memiliki kaitan dengan unit-unit yang
berkontribusi kepada organisasi dan fungsi-fungsinya secara keseluruhan.

2. Fungsi Pemeliharaan

Fungsi pemeliharaan mempunyai kaitan antara masyarakat dengan


subsistem kultural. Fungsi ini tetap mempertahankan prinsip-prinsip tertinggi
yang dimiliki oleh masyarakat sambil mempersiapkan dasar dalam bertingkah
laku untuk menuju kenyataan yang lebih tinggi.

15
3. Fungsi untuk Mencapai Tujuan

Fungsi masyarakat berikutnya, yaitu untuk mencapai tujuan bersama.


Fungsi ini untuk mengatur hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial
dengan substansi kepribadian. Yang mana, fungsi tersebut tercermin ketika dalam
penyusunan suatu skala prioritas dari berbagai tujuan yanh hendak dicapai.

B. HAKIKAT DAN FUNGSI KEBUDAYAAN DALAM


MASYARAKAT

Hakikat kebudayaan adalah ciri-ciri suatu kebudayaan, yang mana setiap


masyarakat mempunyai ciri kebudayaan yang berbeda-beda. Menurut
Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem pemikiran, tindakan,
dan kerja manusia dalam kerangka kehidupan sosial yang dimiliki masyarakat
melalui pembelajaran. Menurut Richard Brisling, budaya mengacu pada cita-cita,
nilai-nilai, pembentukan dan penggunaan kategori-kategori, asumsi-asumsi yang
dimiliki bersama secara luas tentang kehidupan dan aktivitas. Orientasi tujuan
secara sadar diterima oleh mereka yang mendefinisikannya sebagai “benar” dan
“benar”

Fungsi budaya dalam kehidupan masyarakat yang pertama ialah sebagai


identitas. Kehadiran budaya merupakan ciri khas terhadap kelompok tertentu.
Budaya yang digenggam akan menunjukkan di mana daerah dan identitasnya
berasal.

Fungsi budaya dalam kehidupan masyarakat sering digunakan untuk


mengontrol perilaku. Ketika memiliki budaya diharapkan tingkah laku masyarakat
tidak keluar dari adat istiadat yang telah terbentuk. Saat ada yang melanggar
sebuah budaya maka akan mendapat hukuman dari masyarakat. Dampaknya
sendiri akan

15
mempengaruhi psikis seseorang dan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang
lama. Teknisnya ialah memberikan batasan-batasan tertentu bagi kelompok
masyarakatnya. Bagi yang melanggar batasan tersebut dianggap melanggar aturan
budaya.

Adapun pengertian Kebudayaan dalam kaitannya dengan Ilmu Sosial Budaya


Dasar adalah: “Penciptaan, penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani yang
tercakup di dalamnya usaha memanusiakan diri di dalam alam lingkungan, baik
fisik maupun sosial”. Herkovits yang dikenal dengan bukunya yang berjudul
“Man and His Work” telah memberikan Dalil tentang Teori Kebudayaan, yaitu

A. Kebudayaan dapat dipelajari.

B. Kebudayaan berasal atau bersumber dari segi biologis,

lingkungan, psikologis, dan komponen sejarah eksistensi manusia.

C. Kebudayaan mempunyai struktur.

D. Kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek.

E. Kebudayaan bersifat dinamis.

F. Kebudayaan mempunyai variabel.

G. Kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat danalisis dengan metode


ilmiah.

H. Kebudayaan merupakan alat bagi seseorang untuk mengatur keadaan totalnya


dan menambah arti bagi kesan kreatifnya.

Unsur-unsur kebudayaan

Unsur Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat


Koentjaraningrat berpendapat bahwa unsur kebudayaan
mempunyai tiga wujud, yaitu pertama sebagai suatu ide, gagasan, nilai-
nilai norma- norma peraturan dan sebagainya, kedua sebagai suatu
aktivitas kelakuan

15
berpola dari manusia dalam sebuah komunitas masyarakat, ketiga benda-
benda hasil karya manusia.

Selain itu, Menurut Koentjaraningrat, istilah universal


menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan memiliki sifat universal dan
dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di
berbagai penjuru dunia.

Adapun elemen kebudayaan yang dipaparkan oleh


Koentjaraningrat, dibagi dalam tujuh unsur kebudayaan seperti bahasa,
sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan
teknologi, sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup, sistem religi, serta
kesenian.

Unsur Kebudayaan Menurut Clyde Kluckhohn


Sama seperti pendapat dari Koentjaraningrat, konsep penelitian
unsur kebudayaan oleh Clyde Kluckhohn juga memuat tujuh unsur-unsur
kebudayaan diantaranya bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial,
sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, religi dan
kesenian

Unsur Kebudayaan Menurut Melville J Herskovits


Jika sebelumnya, unsur bahasa jadi elemen utama dalam
kebudayaan maka menurut Melville ada empat unsur pokok kebudayaan,
yaitu alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik.

Unsur Kebudayaan Menurut Macionis


Menurut Macionis, unsur-unsur budaya dibagi ke dalam enam unsur utama,
diantaranya seperti:

1. Simbol merupakan bentuk dari kata, gestur, dan tindakan yang


mengekspresikan suatu makna.

15
2. Bahasa adalah suatu sistem simbolik yang digunakan orang untuk
berkomunikasi satu sama lain.
3. Nilai merupakan standar abstrak tentang sesuatu yang seharusnya
dilakukan atau standar yang digunakan orang untuk memutuskan apa yang
pantas, baik, indah, dan layak sebagai suatu pedoman hidup social.
4. Kepercayaan mmerupaka pemikiran atau ide yang orang anggap benar.
5. Norma adalah aturan yang mengatur perilaku manusia. Terdiri atas mores
(tentang moral) dan folkways (tentang kesopanan).
6. Teknologi adalah hasil pengetahuan yang digunakan untuk menunjang
hidup manusia.

Unsur Kebudayaan Menurut Malinowski


Menurut Bronislaw Malinowski menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan,
antara lain:

1. Norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di


dalam upaya menguasai alam sekelilingnya
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan (perlu diingat bahwa
keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama)
4. organisasi kekuatan.

Berikut ini beberapa unsur-unsur kebudayaan yang secara umum dapat di


implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

Unsur kebudayaan dalam Bahasa


Bahasa merupakan unsur terpenting dalam pembentukan
kebudayaan terutama digunakan agar interaksi dapat berjalan dengan baik.

15
Dalam Ilmu Antropologi, bahasa disebut sebagai linguistik yang
digunakan sebagai cara untuk membangun tradisi, menciptakan
pemahaman, hingga memenuhi kebutuhan sosial.

Unsur Pengetahuan
Sistem pengetahuan terbentuk secara kongkrit dan dikembangkan
secara terus menerus sehingga manusia dapat mengetahui berbagai
kegunaan teknologi yang nantinya akan menunjang keberlangsungan
hidup.

Unsur kebudayaan dalam Seni


Munculnya unsur kebudayaan pada seni berawal dari penelitian
para antropologi mengenai aktivitas seni yang dilakukan oleh masyarakat
tradisional.

Dalam penelitiannya, ternyata seni tidak hanya berupa artefak tapi


juga juga dapat berupa nyanyian, musik, tari, seni pahat, relief, hingga seni
ukir.

Berkembangan kebudayaan mengenai seni terus berkemabngan


hingga mengelompokkan seni berdasarkan jenisnya, misalnya saja seni
peran. Jenis seni peran pada masyarakat tradisional berupa ketoprak,
ludruk, wayang, hingga pagelaran lenong khas betawi.

Unsur Kebudayaan dalam Adat Istiadat


Adat istiadat merupaka unsur kebudayaan paling abstar yang
dibentuk sejak lama, bahkan adat istiadat akan tetap ada meskipun sifatnya
tidak tertulis.Ada beberapa unsur adat istiadat yang dikutip dalam Buku
Ajar Hukum Adat oleh Yulia (2016) yakni adanya tingkah laku seseorang,
dilakukan terus-menerus, adanya dimensi waktu, dan diikuti oleh orang
lain.

Praktik adat istiadat yang sering kita temukan adalah tentang


hukum menikah dengan beda suku atau hukuman adat istiadat jika ada
mencuri dan

15
sebagainya.Serta penerapan norma seperti dikucilkan sangat mudah
ditemukan di beberapa daerah yang masih memegang teguh ajaran leluhur.

Unsur Kebudayaan dalam Arsitektur


Nyatanya unsur kebudayaan juga bisa diaplikasikan dalam ranah
arsitektur, hal ini terlihat dari keragaman bangunan rumah, candi, dan
bangunan lainnya.Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas atau
oraname tersendiri yang dalam setiap bangunnannya, dan bisa dikatakan
bahwa bangunan zaman dahulu membentuk suatu identitas baik itu
statusnya di dalam masyarakat.

Unsur Kebudayaan dalam Teknologi


Perkembangan teknologi lebih maju tidak terlepas dari elaborasi
ilmu pengetahuan yang semakin terdepan.Keuntungan hadirnya teknologi
bukan hanya sebagai pelengkap tapi juga dapat mempermudah segala
urusan termasuk membantu banyak orang dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari.

Unsur kebudayaan dalam Agama


Unsur religi dalam masyarakat telah terbentuk sejak lama.
Lahirnya kepercayaan ini disebabkan karena banyak masyarakat percaya
terhadap kekuatan supranatural.Dalam sistem keagamaan ini
memunculkan konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dan profan
dalam kehidupan manusia sehingga menimbulkan sistem keyakinan,
pengikut/umat yang menganut keyakinan tertentu, hingga perayaan.

Unsur kebudayaan dalam Sosial Ekonomi


Unsur kebudayaan terakhir adalah elemen sosial ekonomi
menyangkut mata pencaharian dan hubungan dengan organisasi sosial.
Dalam hal ini sistem pencarian yang dimaksud disesuaikan dengan
kelompok masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Misalnya, kamu

15
tinggal di pesisir pantai maka secara tidak langsung mata pencarian utama
adalah menjadi nelayan.

C. NILAI-NILAI DAN NORMA MASYARAKAT DALAM


KEBUDAYAAN
Karakteristik Nilai-Nilai Budaya :

1. Mengembangkan siswa menjadi siswa yang menghayati serta menjalankan


ajaran Agama melalui pelaksanaan kegiatan keagamaan baik dilingkungan
madrasah dengan tujuan tercapainya siswa yang berakhlakul karimah.

2. Menjadikan siswa yang berprestasi dalam berbagai bidang kehidupan serta


menjadikan pribadi siswa yang memiliki daya saing terutama dalam
pengembangan iptek

3. Menjadikan peserta didik aktif, kreatif, kompetitif, peserta didik dan berakhlak
mulia berwawasan inovatif dan professional. Bersifat sopan, santun, menerapkan
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan.

* Pengertian Norma

Norma merupakan kata yang berasal dari bahasa Belanda yaitu norm yang
memiliki arti patokan, pedoman, atau pokok kaidah dan bahasa Latin yaitu mos
yang memiliki arti tata kelakuan, adat istiadat, atau kebiasaan. Jadi norma adalah
sebuah cara hidup yang dijadikan bertambah sempurna dan dipunyai bersama oleh
sebuah golongan orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Norma budaya
terbentuk dari jumlah unsur yang berbelit, termasuk sistem agama dan politik ,
budaya, bahasa, perkakas, pakaian, kontruksi, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga norma budaya , merupakan bidang tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga jumlah orang cenderung berasumsinya diwariskan secara
genetis.

fungsi norma yaitu:

1. Untuk mengatur perbuatan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang ada dan
berlaku.

15
2. Agar dapat mencegah adanya benturan kepentingan antar masyarakat.

3. untuk memastikan terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih aman dan tertib.

4. Untuk membantu masyarakat dalam mencapai tujuan atau kesepakatan


bersama.

* Contoh kebudayaan yang mempengaruhi masyarakat

Dalihan Na Tolu atau “Tungku Nan Tiga” memiliki artinya kedudukan laki-laki
yang lebih utama, sehingga mengharuskan perempuan ketika sudah menikah
harus mengikuti suami dan menjadi anggota kerabat suami termasuk
keturunannya. Dalihan Na Toludilambangkan dengan tungku sederhana untuk
memasak yang terdiri dari tiga buah batu yang samatinggi. Jika salah satu batu
lebih tinggi atau lebih rendah, maka tidak ada kesejajaran dan tidak dapat
digunakan untuk memasak.

Tiga tungku ini memiliki makna adanya tiga hubungan kekeluargaan, yakni Hula-
hula, boru dandongan tubu. Lebih lanjut, isi dari Dalihan Natolu sebagai berikut.
Kesatu, Somba Marhula-hula,somba diartikan sebagai “sembah”, tetapi dalam
konteks ini lebih tepatnya diartikan “hormat”, jadihormat kepada Hula-hula.
Dalam adat Batak Toba, Hula-hula merupakan keluarga dari pihak margaistri.
Suami menyebut Hula-hula sebagai Raja. Karena itu, ada ungkapan dalam adat
Batak “Boru niRaja” yang artinya Putri Raja, karena memang dari dasarnya suku
Batak itu adalah keterununan dariRaja-raja Batak terdahulu. Hula-hula menempati
posisi paling dihormati dalam kebudayaan adatBatak karena mereka adalah
sumber hagabeon/keturunan.

Kedua, Elek marboru, elek mempunyai arti membujuk atau lemah lembut,
elek marboru artinyamembujuk/lemah lembut kepada boru atau anak perempuan

15
maupun keluarga yang memperistrianak perempuan. Dalam adat Batak, boru
memiliki tingkatan yang paling rendah sebagai “parhobas”atau pelayan. Posisi
boru tidak memandang status, baik dia kaya maupun seorang pejabat,
merekaharus “marhobas” atau melayani dalam suatu acara adat Batak. Meskipun
demikian, kita harusmembujuk, melindungi ataupun lemah lembut kepada boru,
karena jika mereka tidak ada, makasuatu acara adat tidak akan dapat terlaksana.

Ketiga, manat mardongan tubu, manat mempunyai makna hati-hati dan


dongan tubu adalah temansemarga. Dongan tubu merupakan saudara laki-laki
semarga dengan kita, seperti marga Butarbutar.Secara harfiah, dongan tubu dapat
diartikan teman lahir, artinya lahir dari perut yang sama, sepertiseorang kakak dan
adik yang ada di satu keluarga, hubungan mereka sebagai saudara sangat
erat.Namun bisa saja terjadi konflik yang akan menimbulkan keretakan. Sebuah
pepatah klasikmengatakan “Hau na jonok do na boi marsiososan”, artinya kayu
yang dekatlah yang dapatbergesekan. Jadi, orang-orang terdekat kita yang bisa
mendatangkan konflik karena berbagaikepentingan dan kesalahpahaman.

Dampak masuknya budaya asing antara lain: terjadinya perubahan


kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya,
melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh
besar bagi indonesia, baik dari segi positif, maupun negatif.

 Dampak positif masuknya budaya asing terhadap masyarakat indonesia


yaitu perubahan pola pikir masyarakat yang membentuk masyarakat yang
modern, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga masyarakat
dapat mengetahui atau menggunakan teknologi dan informasi yang ada
dengan cepat, dan peningkatan taraf hidup yang lebih baik, sedangkan,
 dampak negatif masuknya budaya asing di indonesia antara lain:
masyarakat berubah menjadi individualis dan cenderung konsumtif, gaya
hidup ketimuran yang kita anut menjadi kebarat-baratan, produk dalam
negeri tersingkir oleh keberadaan produk luar negeri, dan tergerogotinya
semangat nasionalisme.

15
1. PRANATA SOCIAL
Pranata sosial berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu social institution
(organisasi sosial). Istilah lain dari pranata sosial adalah pranata sosial dan
struktur sosial. Meskipun istilah yang digunakan berbeda, institusi sosial mengacu
pada faktor-faktor yang mengatur perilaku anggota masyarakat.Pranata sosial
adalah suatu sistem norma yang mengatur segala tindakan manusia dalam hidup
bermasyarakat.

Pengertian Pranata Sosial menurut Para Ahli Menurut

Horton dan Hunt

Pranata sosial merupakan suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan
atau kegiatan, yang oleh masyarakat dianggap penting.

Menurut Koentjaraningrat

Pranata sosial adalah sistem-sistem yang menjadi wahana, yang


memungkinkan warga masyarakatnya untuk berinteraksi menurut pola-pola resmi
atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-
aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam
kehidupan masyarakat.

Menurut Bruce J. Cohen

Pranata sosial didefinisikan sebagai sistem pola-pola sosial yang tersusun


rapi dan relatif bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu
yang kokoh dan terpadu demi kepuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan.

Menurut Alvin L. Berrtrand

Pranata sosial adalah kumpulan norma sosial(struktur-struktur sosial) yang


telah diciptakan untuk melaksanakan fungsi masyarakat.

Menurut Joseph S. Rucek dan Roland L. Warren

15
Pranata sosial didefinisikan sebagai pola-pola yang mempunyai
kedudukan tetap untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang muncul
dari kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dan cara-cara yang
sudah tidak dipungkiri lagi untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat
dan
menghasilkan suatu struktur.

Unsur-unsur pranata sosial :

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif
untuk Ilmu-Ilmu Sosial (1987) mengungkapkan bahwa unsur-unsur pranata sosial
dibagi menjadi lima, yaitu:

1. Unsur budaya simbolik, contohnya cicin kawin dalam lembaga keluarga.


2. Unsur budaya manfaat, contohnya rumah atau kendaraan dalam lembaga
keluarga
3. Kode spesifikasi baik lisan ataupun tertulis, misalnya ikrar nikah dalam
lembaga keluarga
4. Pola perilakunya, seperti pemberian perlindungan dalam lembaga keluarga
5. Ideologi, misalnya cintah dan juga kasih sayang dalam lembaga keluarga

Fungsi pranata sosial :

Dalam buku Manusia dan Kebudayaan di Indonesia (1979), Koentjaraningrat


mengemukakan fungsi pranata sosial, yaitu;

1. Memberikan petunjuk pada masyarakat berkaitan dengan bagaimana bertingkah


laku dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menjaga integrasi sosial dari risiko disintegrasi sosial

3. Memberikan pedoman untuk melakukan pengedalian sosial (social control)

Menurut Soedjarwo Soekanto fungsi pranata sosial adalah sebagai berikut:

15
1. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah dalam masyarakat
yang terutama menyangkut kebutuhan yang bersangkutan.

2. Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disintegrasi


masyarakat.

3. Berfungsi untuk memberikan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian


sosial atau (sosial control).

Selain itu ,pranata sosial memiliki dua fungsi besar, yaitu fungsi manifes (nyata)
dan fungsi laten (terselubung).

1. Fungsi manifes atau fungsi nyata, yaitu fungsi pranata sosial yang tampak,
disadari ,dan menjadi harapan orang banyak.

2. Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak tidak disadari dan
tidak menjadi harapan orang banyak namun ada.

Ciri – Ciri Pranata Sosial

1. Terdiri dari seperangkat organisasi pemikiran dan pola perilaku yang terwujud
melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan. Ciri ini menegaskan bahwa pranata
sosial terdiri dari sekumpulan norma sosial dan peranan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.

2. Relative memiliki tingkat kekekalankehidupa. Pada umumnya, pranata sosial


memiliki daya tahan tertentu yang tidak cepat hilang dalam kehidupan
bermasyarakat. Ini dikarenakan pranata sosial terdiri dari norma-norma sosial
yang sudah sewajarnyalah dipelihara oleh setiap anggota masyarakat. Selain itu,
kekebalan pranata sosial juga dipengaruhi oleh usaha dari anggota masyarakat
untuk melestarikannya.

15
3. Memiliki tujuan yang ingin dicapai dan diwujudkan. Tujuan dasarnya adalah
pedoman serta arah yang ingin dicapai. Tujuan ini akan mendorong manusia
untuk mengusahakan serta bertindak agar ia dapat terwujud. Tujuan ini juga akan
merangsang pranata sosial untuk dapat melaksanakan fungsinya.

4. Merupakan alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuannya.


Alat-alat perlengkapan yang dimaksud adalah agar pranata yang bersangkutan
dapat melaksanakan fungsinya demi mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Memiliki lambang atau simbol tersendiri. Selain merupakan spesifikasi dari


suatu pranata sosial, tidak jarang lambang juga menjadi cerminan secara simbolis
yang menggambarkan tujuan dan fungsi pranata sosial tersebut. Lambang dari
suatu pranata sosial dapat berupa gambar sesuatu, tulisan maupun slogan-slogan.

6. Memiliki dokumen, baik yang tertulis maupun tidak. Dokumen ini menjadi
landasan untuk mencapai tujuan serta melaksanakan fungsinya. Dokumen yang
tertulis dapat merupakan landasan pranata yang otentik digunakan sebagai
pedoman dan merupakan perwujudan dari karakteristik yang pertama.

Macam-macam Pranata Sosial

Dalam bermasyarakat, terdapat berbagai macam pranata sosial dengan


adanya perbedaan antara satu pranata sosial dengan yang lainnya. J. L. Gillin dan
J. P. Gillin dalam buku Cultural Sociology (1954), menjelaskan macam-macam
dari pranata sosial, yaitu:

1. Dari sudut perkembangan


Dari sudut perkembangan, pranata sosial terbagi menjadi:

15
a. Crescive institutions, pranata sosial ini tumbuh secara tidak sengaja
dari adat istiadat masyarakat. Misalnya: pranata hak milik,
perkawinan ataupun agama.
b. Enacted institusions, pranata sosial ini dibentuk dengan sengaja
untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya: pranata utang-piutang dan
pendidikan.

2. Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh Masyarakat


Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat, pranata sosial
terbagi menjadi:
a. Basic institutions, pranata sosial yang penting untuk memlihara
serta mempertahankan tata tertib di masyarakat, contohnya:
keluarga, sekolah, serta negara.
b. Subsidiary institutions, pranata sosial ini berkaitan dengan sesuatu
yang dianggap kurang penting oleh masyarakat, contohnya
rekreasi.
3. Dari sudut penerimaan Masyarakat
Macam-macam pranata sosial dari sudut penerimaan masyarakat, sebagai
berikut:
a. Approved dan sanctioned institutions, ini merupakan pranata sosial
yang diterima oleh masyarakat, seperti sekolah dan perdagangan.
b. Unsantioned institutions, merupakan pranata yang ditolak
masyarakat walaupun tidak mampu memberantasnya, seperti
pemerasan ataupun kejahatan lainnya.
4. Dari sudut penyebaran

Dari penyebarannya, pranata sosial terbagi menjadi dua, yakni:

a. General institutions, pranata sosial ini dikenal luas di masyarakat


dunia. Seperti Hak Asasi Manusia.
b. Restricted institutions, pranata ini hanya dikenal sebagian
masyarakat. Misalnya pranata Agama Islam maupun lainnya.

15
5. Dari sudut fungsi
Jenis-jenis pranata sosial dari sudut fungsi adalah:
a. Operative institutions, merupakan pranata berfungsi menghimpun
cara-cara yang didapatkan untuk mencapai tujuan di masyarakat
yang bersangkutan.
b. Regulative institutions, merupakan pranata bertujuan memantau
adat istiadat yang ada dalam masyarakat.

12
4
BAB IV
TEORI DALAM SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI,CABANG-CABANG
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI,PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

TEORI-TEORI DALAM SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

Teori adalah salah satu hal yang di lakukan atau slah satu penelitian untuk
menganalisis maupun memahami terjadinya sesuatu di dalam kehidupan.Berikut di
bawah ini beberapa hal yang menjadi teori teori di dalan sosiologi dan antropologi.

A. TEORI TEORI SOSIOLOGI


Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat ,perilaku,dan perkembangan
Ilmu tentang struktur sosial, proses sosial,dan peubahannya(KBBI). Sosiologi
merupakan gabungan dua kata dari bahasa Latin dan Yunani ,yakni Socius yang berarti
kawan dalam bahasa Latin sedangkan Logos bermakna ilmu pengetahuan dalam bahasa
Yunani.Jadi,secara harafiah sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
pola perilaku manusia dalam masyrakat.Istilah sosiologi pertama kali diperkenalkan
oleh August Comtee dalam bukunya yang berjudul cours de philosophie positive.

1. Teori Fungsionalisme Struktural


Muncul dari sosok Emile Durkheim yang mengimajinasikan masyarakat sebagai
suatu organisme yang tersusun dari berbagai komponen dan saling memengaruhi untuk
dapat terus berfungsi.Teori fungsionalisme mengajarkan bahwa masyarakat terdiri dari
sistem yang tersusun secara struktural dengan perannya masing masing.sehingga hasil
dari berjalannya sistem secara keseluruhan dapat menciptakan tatanan dan stabiliutas
sosial.
Durkheim yang menaruh perhatian pada tatanan sosial membawa perspektif
fungsionalisme ini padaa struktur sosial level makro sebagai fokusnya dengan institusi
sosial sebagai komponen dari sistem sosial tersebut.dalam kacamata teori ini .lembaga
sosial akan bertahan ketika fungsinya dijalankan dengan baik.ketika terjadi malfungsi
,maka perlahan lebaga sosial ini akan perlahan menghilang.Antar institusi sosial pun
harus terjalin kerja sama yang baik,jika tidak sitem akan kacau.Institusi yang dimaksud
adalah keluarga,agama pendidikan,pemerintah,ekonomi,media,dan lain lain.

12
5
2. Teori Konflik
Teori yang digagas Marx ini beramsumsi pada perbedaan kepentingan antar kelas dapat
menghilangkan relasi sosial yang bersifat konfliktual.pendistribusian kekayaan yang tidak
merata menciptakan jurang kesenjangan sosial ,dimana semakin parah kesenjangan sosial yang
ada ,membesar pula potensi timbulnya konflik sosial .
Kelas sosial ini terbagi menjadi dua kelompok ,yakni borjois dan proletar.
Borjois sebagai pemilik modal mayoritas sehingga memegang kontrol atas sumber daya
yang ada.sedangkan kelompok proletar adalah mereka kelas perkerja yang tidak memiliki
kontrol.dari masing masing kelas yang ada jelas tujuan dan kepentingan keduanya saling
bertolak belakang ,lantaran keinginan kaum borjois untutk mempertahankan atau menambah
kekuasaan sama besarnya dengan keinginan proletar dalam mendistribusikan kekayaan secara
merata .ketika kedua kelompok ini terus mengalami pergesekan lama kelamaan akan pecah
dan memicu revolusi.terlebih dengan adanya kesadaran kelas ketika kaum proletar sadar
bahwasanya mereka telah dieksploitasi.
3. Teori Interaksionisme Simbolik
Lahir dari perpaduan pemikiran antara Herbert Blumer ,George Helbert dan Max Weber
,teori ini menganalisa masyarakat bedasar makna subjektif yang diciptakan oleh individu
dalam proses interaksi sosial.Interaksionisme simbolik mengamsusikan landasan individu
bertindak cenderung pada hak yang diyakini bukan secara objektif benar.keyakinan terhadap
suatu hal inilah yang dinamakan sebagai produk konstruksi sosial yang telah
dipresentasekan .hasil interpretasi tersebut merupakan definisi situasi.Dengan basis analisanya
adalah aspek individu maka teori ini tergolong dalam teori mikro sosiologi.konsep dari teori
interaksionisme simbolik ini juga memiliki tendensi dengan urusan identitas seseorang.

B.TEORI TEORI ANTROPOLOGI


Antropologi adalah suatu hal baik itu perkembangan ataupun kebudayaab yang
dipelajari oleh setiap masyarakat.
1. Teori Evolusionisme Deterministik
Teori Evolusionisme Deterministik merupakan Teori yang dikembangkan oleh Lewis
Henry Morgan dan Edward Burnet Tylor. Teori ini ada dari pemikiran adanya hukum
universal yang mengendalikan perkembangan semua kebudayaan manusia. Berdasarkan teori
ini setiap kebudayaan mengalami fase tertentu.
2
6
Teori ini kmenggambarkan proses evolusi masyarakat dan kebudayaan.Delapan tingkat
evolusi tersebut adalah zaman liar, zaman liar madya, zaman
liar muda, zaman barbar tua, zaman barbar madya, zaman barbar muda, zaman peradaban
purba dan zaman peradaban masa kini.
2. Teori Partikularisme
Teori partikularisme ada ketika berakhirnya masa teori evolusionisme. Pemikiran baru
ini diuntarakanoleh Franz Boas (1858-1942) yang menentang teori evolusionisme. Teori ini
disebut juga sebagai partikularisme historic.Teori ini tidak setuju Engan adanya pendapat
tentang tidak penting nya kebudayaan meskipun hanya satu unsur, kebudayaan tetap harus
dipelajari dalam konteks masyarakat di mana unsur tersebut berada. Teori partikularisme
berpandangan bahwa perkembangan tiap mempunyai kekhasan sendiri-sendiri dan tidak dapat
diubah oleh siapapun.
3. Teori Fungsionalisme kebudayaan
Teori fungsionalisme dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski (1884-1942). Teori ini
mengutarakan tentang bahwa se unsur kebudayaan adalah bagian-bagian yang berguna bagi
masyarakat di mana unsur-unsur tersebut berada. Pandangan fungsionalis menekankan bahwa
setiap pola perilaku, kepercayaan dan sikap yang menjadi bagian dari kebudayaan suatu
masyarakat, memiliki peran penting di dalam kebudayaan yang bersangkutan

CABANG-CABANG ILMU SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI


C. CABANG-CABANG ILMU ANTROPOLOGI
Ada berbagai hal yang menjadi cabang cabang ilmu antropologi di antaranya adalah sebagai
berikut:
A. Antropologifisik/biologi/paleontografi
Salah satu hal yang menekankan pada kajian masalah evolusi manusia.Kajian ini
meneliti secara khusus tentang sisa sisa tubuh makhluk hidup yanh ditemukam dalam lapisan
tanah disebut paleantografi.Antropologi fisik mempelajari keragaman manusia di dunia ,ilmu
ini men coba mempelajari tentang Sejarah keragaman makhluk hidup.
4
B. Antropologi budaya
Sistem yang mengkaji tentang keseluruhan gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka mengembangkan kebudayaan yang ada.
C Antropologi Linguistik
Manusia diberi kelebihan dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya dalam
menciptakan simbol yang terangkum dalam istilah bahasa,bahasa sangat penting sebagai
media komunikasi sehingga komunikasi antar individu maupun antar kelompok lebih efektif.
D. Antropologi Sosial /Etnologi
Teori ini menegaskan bahwa azas azas manusia melalui kegiatan nya terhadap
sejumlah kebudayaan suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia.
E. Antropologi Etnopsikolog
Kajian antropologi ini menggunakan konsep psikolog dan proses analisis psikolog.
F. Antropologi Spealisis
Mengggunakan ilmu antropologi yang ditunjukkan untuk memecahkan masalah praktis
didalam lingkungan masyaarakat tentang kependidikan kedisiplinan dari cabang ilmu
antropologi yang membahas tentang kaitannya antara sejarah.Nilai sosial-budaya dan
geografia dari suatu masyarakat terdapat aktifitas /fenomena ekonomi yang terjadi di dalam
masyarakat tersebut.
H. Antropologi politik
Teori yang mengkaji masalah politik menyoroti pergerakan tingkah laku dan
kebudayaan yang berorientasi kepada proses.
I. Antropologi Pendidikan
Sebagai penelaah akademis tentang sistem pendidikan sari sudut pandang budaya.
J. Antropologi Kesehatan
Meliputi pengamalan dan distribusi kesakitan,pencegahan dan pengobatan penyakit
proses penyrmbuhan dan hubungan sosial manajemen pengobata serta keperawatannya.

5
D.CABANG CABANG ILMU SOSIOLOGI
A. Sosiologi Pendidikan
Secara etimologis (asal usul kata),sosiologi pendidikan berasal dari kata
"sosiologi"dan"pendidikan".'sosiologi berasal dari bahasa latin dan Yunani yakni kata socius
dan Logos .'socius(Yunani) yang berarti kawan( berkawan),atau bermasyarakat.dan Logos
ilmu atau bisa juga berbicara tentang sesuatu.Dengan demikian secara harfiah istilah sosiologi
dapat diartikan ilmu tentang masyarakat.Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dengan kelompok-kelompok dan struktur sosialnya.
Sementara itu istilah pendidikan ,secara etimologis mempunyai padanan kata education
dalam bahasa inggris ,dan Al-tarbiyah dalam bahasa arab .walau setiap term tersebut
mempunyai Makna yang berbeda karena perbedaan teks dan konteks kalimatnya ,namun
dalam beberapa hal teksntersebut mempunyai kesamaan makna.dalam definisi ini buku
diambil sisi kesamaannya .pengertian pendidikan secara sederhana adalah proses pengubahan
sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui
pengajaran dan pelantihan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang digunakan
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh pendidikan yang sangat fundamental
.secara termiologis (istilah) ,menurut Zainuddin Maliki,sosiologi pendidikan adalah kajian
bagian institusi dan kekuatan sosial mempengaruhi proses dalam pendidikan dan begitu pun
sebaliknya menurut definisi ini terdapat hubungan timbal balik antara pendidikan dan
perkembangan sosial ,pendidikan akan melahirkan perubahan sosial,begitu juga perubahan
sosial mempengaruhi arah pendidikan sehingga antara pendidikan dan perubahan sosial
terdapat hubungan simbolis mutualisme.
B. Sosiologi Agama
Menurut Goddjin dan W.Goddjin yang dikutip Hendropuspito(1984) sosiologi agama
merupakan bagian dari sosiologi umum yang sama-sama mempelajari ilmu budaya empiris
(ada dalam fakta),profan dan positivitif yang berorientasi pada kaidah-kaidal ilmu
pengetahuan murni .Dengan kata lain sosiologi agama sebagai ilmu yang mempelajari
masyarakat beragama secara sosiologis guna mencapai penjelasan ilmiah yang pasti untuk
kepentingan masyarakat agama dan masyarakat luas pada umumnya.

6
Di samping itu,Joachim wach (1989) memberikan tambahan penjelasan definisi sosiologi
agama,yaitu suatu study deskriptif tentang pengelompokan keagamaan ,persekutuan dan
jemaat keagamaan , individual,tipologis,dan komperatif lebih sederhananya ,sosiologi
agamanya dapat dipahami sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan sosial manusia beragama
dalam konteks kehidupan kolektif .Ilmu ini juga memusatkan kajiannya pada kehidupan
kelompok dan tingkah laku sosial keagamaan sekaligus produk produk kehidupan dan pribadi.
Sebaliknya ,ia tertarik pada problematika sosial keagamaan yang berskala besar dan
subtansial dalam konteks budaya yang lebih luas .Dengan demikian ,sumbangan berharga dari
sosiologi agama ,terletak pada kemampuannya menjelaskan hal-hal yang sifatnya partikuler
atau tidak umum kedalam konsep yang lebih sederhana dan mudah diambil manfaatnya .
C.Sosiologi Hukum
Dari sudut sejarah ,sosiologi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh seorang Itali
yang bernama Anzilotti (1882).siologi hukum pada hakekatnya lahir dari hasil-hasil pemikiran
para ahli,baik di bidang filsafat hukum ,ilmu maupun sosiologi .sosiologi hukum saat ini
sedang berkembang pesat .ilmu ini diarahkan untuk menjelaskan hukum positif yang
berlaku,artinya isi dan bentuknya berubah menurut waktu dan tempat dengan bantuan faktor
kemasyarakatan.
Menurut C.J.M scyut ,salah satu tugas sosiologi hukum adalah mengungkapkan sebab atau
latar belakang timbulnya ketimpangan antara tata tertib masyarakat yang dicita-citakan dengan
keadaan masyarakat yang ada di dalam kenyataan .
D. Sosiologi Keluarga
Merupakan cabang ilmu cabang ilmu sosiologi yang memberikan penjelasan mengenai
realitas interaksi sosial .sosiologi keluarga ini dapat diartikan sebagai bentuk kajian mengenai
hubungan-hubungan dalam masyarakat yang bisa berakibat disentegrasi keluarga atau
sebaliknya yakni integrasi keluarga .
Pengertian sosiologi keluarga menurut para ahli:
1.salvicion G balion dan Aracelis maglaya
definisi sosiologi keluarga adalah studi pengetahuan yang fokus pada kajian interaksi keluarga
dalam perannya masing -masing sehingga menimbulkan konsekuensi untuk mempertahankan
kebudayaan melalui lembaga terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga .

7
2.E.M.Duval
Arti sosiologi keluarga ialah ilmu pengetahuan yang mengulas tentang aspek dan steep by
steep dalam kehidupan keluarga yaitu fase pacaran (menjalani hubungan) dan pemilihan
jodoh,pembentukan keluarga (menikah) sampai memberikan fungsi keluarga secara
menyeluruh dalam perubahan sosial di masyarakat .
3.sigmund Freud
Mempelajari tentang terbentuknya keluarga karena adanya perkawinan pria dan wanita yang
secara sah di mata hukum.

E.PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA


Menurut Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat
dalam hal norma,nilai,tata cara,tradisi,teknologi,dan pola hubungan sosial.Menurut Hadi
Wiyono dalam buku perubahan sosial budaya,pengertian Perubahan ini dapat terjadi secara
bertahap atau mendadak,dan dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti
teknologi,politik,lingkungan,dan faktor ekomomi.Perubahan sosial budaya terjadi di setiap
masyarakat dan dapat diukur melalui berbagai aspek kehidupan, seperti gaya hidup, nilai,
kepercayaan, dan interaksi sosial.Perubahan ini juga dapat mempengaruhi berbagai institusi,
seperti keluarga, agama, politik, dan ekonomi.Perubahan sosial budaya memilki berbagai
dampak berikut di bawah ini berbagai dampak dari perubahan sosial budaya.

Dampak Positif
Sisi positif dari sebuah perubahan sosial bagi pendidikan ialah dampak yg meningkatkan taraf
pendidikan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat menghasilkan manusia yg siap
menghadapi perubahan sosial tersebut.Berikut beberapa dampak positif perubahan sosial
budaya:
1. lahirnya Norma Baru
Saat ini nilai norma sudah tidak cukup mampu lagi mengatasi perubahan sosial.
Dengan adanya perubahan sosial budaya ini dapat mampu mendorong lahirnya nilai maupun
norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan karena norma ini
biasanya sangat berlaku di dalam lingkungan masyarakat yang tidak dapat dilanggar dengan
sembarangan.
2. Hubungan Sosial Baru
Hubungan sosial baru ini bertujuan menekankan pada penghormatan terhadap hak asasi
manusia. Dimana hal ini bisa membuat kita sebagai manusia saling menghargai satu sama lain
tanpa ada perbedaan karena adanya kodrat atau pangkat yang lebih tinggi karena pada
hakekatnya semua manusia itu sama di hadapan tuhan.
8
3. Meningkat kan Pendidikan yang lebih Tinggi
Perubahan sosial budaya juga dapat meningkatkan pendidikan kita menjadi lebih tinggi
melalui budaya kita tahu apa apa saja budaya yang menjadi langkah positif bagi diri kita,
meningkatkan akses anggota masyarakat dalam memahami pendidikan.

Dampak Negatif
ketidaksiapan pendidikan menerima perubahan yg begitu cepat dan dratis artinya
lembanga pendidikan harus siap dalam menghadapi perubahan sosial yg semakin berkembang
dan terus menerus berubah dan berkembang.
1. Disentegrasi Sosial
Disentegrasi adalah Sebagai proses terpecahnya suatu kesatuan menjadi beberapa bagian
kecil.Sedangkan, disintegrasi sosial adalah proses terpecahnya suatu kelompok sosial menjadi
beberapa unit sosial yang terpisah satu sama lain. Perubahan ini diakibatkan adanya perubahan
budaya tanpa adanya budaya yang berkaitan dengan kebudayaan tersebut sehingga
Disintegrasi dianggap terjadilah ketidakseimbangan .
Contoh dalam kehidupan sehari-hari:
-Tawuran antar remaja
- Adanya konflik karena perbedaan pendapat antar masyarakat
2. Kesenjangan sosial
Perubahan sosial budaya dapat memunculkan kesenjangan sosial. Kondisi ini muncul
karena kehidupan sosial yang ada di masyarakat sehingga menimbulkan perbedaan yang
cukup mencolok.
Kesenjangan sosial disebabkan oleh berbagai masalah sosial,
seperti kondisi ekonomi, kesehatan, psikologis, pendidikan, hingga kebudayaan. Contohnya
adalah:
-kemiskinan yang menyebabkan adanya pencurian, pembunuhan
Kemiskinan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor bisa saja karena faktor malas tetapi ada
juga karena lingkungan lowongan pekerjaan yang sempit di lingkungan nya dan pengetahuan
yang tidak luas.
3. Meningkatnya kriminalitas
Tindak kriminalitas seringkali muncul akibat perubahan sosial budaya Tindakan ini cukup
banyak di kalangan masyarakat. Kejahatan ini disebabkan oleh pengaruh budaya dari luar
yang akhirnya menyebabkan penyimpangan norma yang ada dalam masyarakat
setempat.Kejahatan merupakan bagian dalam kehidupan masyarakat. Di mana lingkungan
sangat berpengaruh penting dalam sikap dan perilaku masyarakat ketika kita tinggal di
lingkungan yang salah maka terjadi lah hal yang seperti itu.Contoh nya terjadi nya kesalahan
pahaman dalam masyarakat timbul lah konflik yang menyebabkan adanya cedera fisik contoh
nya pembunuhan.

9
4. Perilaku yang semakin konsumtif
perilaku konsumtif, yakni pembelian dan penggunaan barang yang tidak
dipertimbangkan secara rasional. Hal ini yang serinh terjadi untuk sekarang ini kita
membeli.barang bukan karena kebutuhan melainkan keinginan .contoh pada remaja dia
merengek meminta mobil kepada orang tua nya di kondisi orang tuanya yang kurang mampu
dia meminta bukan karena butuh melain kan karena gengsi terpengaruh oleh lingkungan nya
yang hidup dengan mewah.

5. Meningkatnya kenaikan kenakalan remaja


Kenakalan remaja dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan nya kenakalan remaja juga
kerap disebabkan akibat kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau
keluarga.ada orang tua yang sibuk bekerja sampai lalai memperhatikan anak nya sehingga
anak nya terjerumus ke hal yang salah.

F. PROSES TERJADINYA SOSIAL BUDAYA


Terjadinya perubahan sosial budaya setidaknya melalui beberapa proses sosial dan
interaksi sosial yang menghasilkan akulturasi, asimilasi dan difusi.ketiganya saling berkaitan
lantaran menjadi prasyarat yang harus dipahami dalam struktur sosial ,tetapi yang pasti
terjadinya bentuk perubahan sosial dapat bisa dengan sangat lambat ada pula dengan sangat
cepat
Disisi lainnyaa,perubahan sosial budaya juga menjadi salah satu objek kegiatan
Sosiologi.alasannya karena sosiologi sebagai ilmu pengetahuan melainkan kajian tentang
masyarakat dan lingkungan sosialnya terus mengalami perbedaan dari waktu ke waktu proses
perubahan sosial budaya.
Berikut ini macam macam proses sosial budaya :
1. Akulturasi
Berasal dari bahasa latin (acculturate) yang artinya tumbuh dan berkembang bersama
.kaitannya dengan proses perubahan sosial akulturasi budaya akan senantiasa di dalam
masyarakat apabila masyarakat tersebut muncul karena adanya kelompok lain Akulturasi
biasanya terjadi ketika adanya sebuah lingkungan atau kelompok yang berhadapan dengan
kebudayaan asing,kemudian kebudayaan tersebut diterima oleh masyarakat tersebut dan
bergabung dengan kebudayaan yang ada dalam masyarakat tersebut tetapi tidak
menghilangkan budaya yang ada dalam masyarakat tersebut.Ada berbagai macam contoh dari

10
akulturasi berikut diantaranya:
 Model rambut
 Cara berpakaian
 Teknologi yang semakin canggih
 Agama dan kepercayaan
 Kesenian
Ada juga yang menjadi dampak terjadinya akulturasi yaitu
Dampak Positif
A.Kemajuan teknologi dan pola pokir
Dengan adanya kemajuan teknologi masyarakat mennjadi lebih dewasa untuk
menghadapi berbagai persoalanmisalnya untuk berkomunikasi dengan keluarga yang jauh
,bagi seorang anak yang sedang menuntut ilmu lebih mudah untuk mengerjakan sesuatu hal.
B.Menciptakan lapangan kerja
Dengan ada nya lapangan kerja maka masyarakat dilingkungan itu tidak ada lagi yang
namanya penganguran,pencurian karena kebutuhan masyarakat tersebut tercukupi dengan
adanya lapangan perkerjaan bagi setiap masyarakat yang ada di lingkungan tersebut.
C.Melestarikan budaya atau dapat mengembangkan budaya
Melalui akulturasi nanti kita akan dapat menambah pengetahuan kita untuk melestarikan
budaya kita,kita akan memperkenalkan budaya kita dengan negara asing dan budaya kita dapat
dikenal oleh dari bermacam kalangan dan budaya kita tidak akan hilang.
Dampak Negatif
A. Terpengaruh dengan budaya asing
Akulturasi menyebab kan masyarakat menjadilupa akan kebudayaannya semdiri tetapi
menjalankan kebudayaan lain.Misalnya berubahnya tata krama saat berbicara.

B. Melupakan budaya asli


Akulturasi memengaruhi negara dan masyarakatnya sendiri.Mereka menjalankan budaya
negara lain misalnya tata cara berpakaian yang dari tertutup mejadi cara berpakaian kebarat
baratan.
2. Asimilasi
Asimilasi adalah proses perubahan yang dialami oleh dua wujud budaya yang berbeda
sehingga kondisi ini disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan yang berhasil membentuk
kebudayaan Baru dengan dalam kehidupan masyarakat.
Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau
kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi diiringi dengan usaha-usaha
mempererat kesatuan tindakan,sikap,dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta
tujuan bersama.tindakan,.
Ada berbagai faktor pendorong terjadinya asimilasi yaitu:
1. Kehilangan Identitas Budaya
2. Diskriminasi dan Marginalisasi Dalam beberapa kasus,
3. Gangguan Psikolgis
4. Konflik Identitas Proses asimilasi
5. Ketimpangan Sosial Asimilasi yang tidak merata atau dipaksakan
11
Ada beberapa faktor pendorong adanya asimilasi yaitu:
-Sikap toleransi.
- Adanya persamaan derajat
-Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi
-Adanya rasa saling menghargai kebudayaan lain kedudukan tertentu atas dasar
kemampuan dan jasanya).
-Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
-Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat.
-Persamaan dalam unsurPerkawinan campuran
-Adanya musuh bersama dari luar.
Contoh asimilasi kebudayaan dalam kehidupan sehari hari adalah:
Dipadukan nya musik tradisional india dengan musik tradisional negara indonesia.
3. Difusi
Difusi adalah penyebaran unsur unsur kebudayaan lain dari satu lingkup ke kebudayaan
lainnya. Menurut antropolog W.A. Haviland, difusi adalah penyebaran kebiasaan atau adat
istiadat dari kebudayaan satu ke kebudayaan lain. Hal ini berlangsung dengan menggunakan
teknik meniru atau imitasi.
Unsur budaya dapat menjadi salah satu alasan yang menyebabkan masyarakat tahu
tentang karakteristik nya ,tetapi seiring berjalannya waktu manusia merasakan dan memahami
kebutuhan mereka karena mereka memodifikasi, diri mereka sendiri dan budaya mereka
sesuai dengan inovasi baru.Ada beberapa hal yang menjadi dampak difusi yaitu:
Dampak Positif
Difusi kebudayaan dapat memberikan dampak positif. Banyak budaya telah mendapat manfaat
dari adanya pertukaran budaya. Dampak positif difusi kebudayaan
- ketika teknologi baru tersebar di seluruh dunia. Penemuan seperti teleskop, mesin cetak,
mesin uap, mobil, dan komputer semuanya memiliki dampak besar pada bagaimana orang
hidup di setiap wilayah di dunia. Penemuan ini juga meningkatkan laju di mana difusi budaya
dapat terjadi
Dampak Negatif
Difusi kebudayaan juga dapat memberikan dampak negatif dalam kehidupan masyarakat,
misalnya nilai sakral suatu dogma telah bergeser, demikian juga halnya dengan mitos dan
kepercayaan. Kejujuran telah berubah menjadi manipulasi dan keserakahan. Kapitalisme
sudah mulai merambah hingga pelosok negeri. Nilai humanisasi juga mengalami pergeseran
ke arah dehumanisasi.Difusi budaya yang berdampak tidak baik juga terjadi ketika seks bebas
telah dianggap sebagai hal yang lumrah. Selain itu, terjadinya kasus narkoba, perselingkuhan,
dan pergaulan bebas dapat menjadi pemicu tersebarnya penyakit HIV/AIDS.
Dampak negatif lain dari terjadinya difusi budaya yaitu prostitusi yang berkembang pesat,
karena budaya permisif masyarakat menjadikan prostitusi mendapat tempat sebagai hal yang
wajar. Oleh karena itu, filter terhadap fenomena yang ada saat ini harus kuat agar kita bisa
bertahan dari nilai negatif yang bisa menggoyahkan nilai yang menjadi pendrong disintegrasi
bangsa.ditiru oleh sebagian besar orang Indonesia,baik pejabat atau pun masyarakat biasa.

12
G. TEORI TEORI DALAM SOSIAL BUDAYA
Merupakan konsep yang menjelaskan tentang adanya perubahan karena ketidak sesuaian
antara unsur unsur sosial di dalam masyarakat yang melahirkan pola kehidupan
baru.Perubahan sosial mencakup beberapa hal hal sosial di masyarakat.contohnya,seperti nilai-
nilai sosial , norma norma sosial,susunan lembaga kemasyarakatan ,pelapisan sosial dan pola
pola perilaku. A.Teori evolusi
Teori ini terbagi atas teori unilinear dan multinear.teori evolusi unilinear beranggapan
bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap serta tahapan yang sama .perubahan ini dilalui
oleh semua masyarakat dan dimulai dari tahap perkembangan awal yang sederhana menuju
tahap perkembangan terakhir yang sempurna . Sementara itu ,teori evolusi multilinear
memandang bahwa perubahan sosial yang memiliki arah tetap ,namun nyatanya masing
masing masyarakat tidak harus mengikuti tahapan yang sama .
B. Teori siklus
Teori siklus melihat adanya sejumlah tahapan yang harus dilalui oleh setiap masyarakat.pada
teori ini,proses perubahan masyarakat tidak berakhir pada tahap akhir yang sempurna
melainkan berakhir pada tahap kehancuran ,kemudian berputar kembali pada tahap awal untuk
peralihan atau perubahan
C. Teori fungsionalis
Beranggapan bahwa setiap elemen masyarakat memberikan fungsi terhadap masyarakat
elemen lainnya .perubahan yang muncul di suatu bagian masyarakat akan menimbulkan
perubahan pada bagian yang lain pula
D. Teori konflik
Memandang konflik yang terjadi antar kelompok antar kelas sosial merupakan sumber
paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial .perubahan akan menciptakan
kelompok dan kelas sosial baru tersebut akan melahirkan perubahan berikutnya

13
H. DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP
PENDIDIKAN
Perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat sangat berpengaruh pada
pendidikan, namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi berdampak positif, tetapi ada
juga perubahan sosial yang menghasilkan akibat buruk bagi dunia pendidikan, Hal yang lebih
konkrit dari pengaruh perubahan sosial terhadap pendidikan adalah ketika perubahan sosial
membawa kepada perbaikan ekonomi masyarakat dan menuntut mereka akan memenuhi
kebutuhan akan hasil teknologi, seperti: komputer/laptop, maka ketika seseorang anak yang
mendapat tugas dari gurunya untuk membuat karya tulis sederhana yang bahannya tersedia
lewat internet, maka secara langsung dan jelas dampak dan pengaruh adanya perubahan sosial.
Dengan melihat perkembangan lembaga pendidikan yang berorientasi pada IPTEK
sebagai hasil dari berubahnya masyarakat, banyak visi sekolah yang mengedapankan orientasi
IPTEK, karena disisi lain masyarakat juga menuntut lembaga pendidikan yang mengikuti
perkembangan dan mampu mempersiapkan anak mereka untuk menghadapi masa depan.
Jelaslah bahwa perubahan sosial yang terjadi sangat berdampak pada pendidikan.
Pengaruh perubahan sosial yang lainnya terhadap pendidikan adalah
terjadinyatransformasi pemikiran dalam pendidikan, seiring dengan perubahan-perubahan
sosialyang terjadi dalam masyarakat, pendidikan juga mengalami perubahan.13 Hal yang
lebihkonkrit dari pengaruh perubahan sosial terhadap pendidikan adalah ketika
perubahansosial membawa kepada perbaikan ekonomi masyarakat dan menuntut mereka
untukmemenuhi kebutuhan akan hasil teknologi seperti komputer/laptop, maka ketika
seoranganak yang mendapat tugas dari gurunya untuk membuat karya tulis sederhana
yangbahannya tersedia lewat internet, maka secara langsung dan jelas dampak dan
pengaruhadanya perubahan sosial.Dengan melihat perkembangan lembaga pendidikan yang
berorientasi pada IPTEKsebagai hasil dari berubahnya masyarakat, banyak visi sekolah yang
mengedepankanorientasi IPTEK, karena disisi lain masyarakat juga menuntut lembaga
pendidikan yangmengikuti perkembangan dan mampu mempersiapkan anak mereka untuk
menghadapimasa depan. Jelaslah bahwa perubahan sosial yang terjadi sangat berdampak
padapendidikan.
Upaya bangsa Indonesia untuk memberantas kebodohan dengan mewajibkanpendidikan dasar
sembilan tahun adalah satu upaya untuk mempersiapkan masyarakatdalam menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi. Seiring dengan berubahnyakebutuhan masyarakat akan
pendidikan yang mampu membekali diri mereka denganpengetahuan dan keterampilan yang
14
nantinya dapat digunakan atau dipraktikkan dalamkehidupan nyata, maka perubahan sosial
sebagai akibat dari perubahan orientasipendidikan juga akan terjadi.Jika kita melihat
perubahan sosial sebagai dampak dari berkembangnya teknologiadalah dengan sangat
mudahnya mengakses internet yang bagi masyarakat yang tidakagamis dapat digunakan untuk
hal-hal yang negatif, kita juga bisa menyaksikan banyakkecurangan-kecurangan, ketidak
jujuran.

14
BAB V
PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL,KEPRIBADIAN,KETERKAITAN
ANTARA STRUKTUR SOSIAL TERHADAP KEPRIBADIAN

Pengertian Struktur Sosial


Struktur berasal dari kata “Structum” yang berarti Menyusun dan kata sosial berasal dari
kata yaitu socius yang artinya kawan. Dengan demikian arti dari kata struktur sosial sendiri
adalah susunan atau tingkatan hubungan antara manusia. Ada istilah lain yaitu konstruksi sosial,
namun Kata konstruksi memang tidak lazim untuk bangunan masyarakat, sebagai istilah ilmiah
dipakai kata struktur sosial.
Secara Umum, Struktur sosial merupakan suatu konsep yang digunakan untuk
mencirikan interaksi yang teratur dan berulang-ulang antara dua manusia atau lebih. Menurut
Smelser, Unit-unit dasar dari struktur sosial bukanlah manusianya itu sendiri, akan tetapi aspek-
aspek yang terpilih di antara manusia-manusia seperti peranan-peranan (misalkan peranan
suami, peranan para anggota para pengusaha) dan organisasi sosial yang menentukan peranan-
peranan kelompok yang terstruktur, seperti keluarga, birokrasi. Sedangkan ciri-ciri Batasan
utama dari struktur sosial yaitu interaksi yang selektif, teratur dan dikendalikan oleh berbagai
control sosial.
Pengertian lain dari struktur sosial yang disepakati yaitu istilah struktur sosial mengacu
pada keteraturan dalam kehidupan sosial, penerapannya tidak konsisten.Struktur sosial kadang-
kadang hanya didefinisikan hanya sebagai hubugan sosial yang terpola,aspek-aspek regular dan
berulang dari interaksi antar anggota sosial tertentu.Pada tingkat deskriptif,konsepnya sangat
abstrak. Hanya memiliki elemen tertentu dari kegiatan sosial yang sedang berlangsung.
Semakin besar satuan sosial dipertimbangkan semakin abstrak konsepnya.Adapun Fortes
berbendapat bahwa konsep struktur sosial diterapkan pada setiap totalitas yang ada.
Radcliffe-brown membedakan kebudayaan suatu masyarakat dari system sosial dan
struktur sosial. Dia menganggap kebudayaan masyarakat mencakup pola pikir, pola perilaku,
dan perasaan, sedangkan struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-
individu pada saat tertentu. Oleh karena itu struktur sosial merupakan aspek non-prosesual dari
system sosial bersangkutan.Radcliffe-brown kemudian menyatakan bahwa suatu kebudayaan
hanya dapat dipelajari secara ilmiah, melalui struktur sosial.
14
Dalam antropologi sosiol, konsep struktur sosiol seringkali dipergunakan sebagai
sinonim dari organisasi sosial dan terutama dipergunakan dalam analisis terhadap masalaj
kekerabatan, Lembaga politik dan Lembaga hukum dari masyarakat sederhana. Keesing
mengatakan abahwa struktur sosial adalah organisasi kelompok atau masyarakat dilihat sebagai
struktur kedudukan dan peranan:Abstraksi formal dari hubungan-hubungan sosial yang
berfungsi dalam komunitas.
Dalam sosiologi struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-
posisi sosial dan antara peranan-peranan. Interaksi-interaksi dalam sistem sosial dikonsepkan
secara lebih terpirinci dengan menjabarkan manusia yang yang menempati posisi-posisi dan
melaksankan peranannya. Menurut parsons, sistem sosial merupakan konsep yang lebih luas
dari struktur dan mencakup aspek fungsional dari sistem, Konsekuensi-konsekuensi positif dan
negative dan sub-kebudayaan terhadap keseluruhan sistem sebagai tambahan terhadap
strukturalnya.
Berdasarkan dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan, bahwa struktur sosial
mencakup berbagai hubungan sosial antara individu-individu secara teratur pada waktu tertentu
yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial. Jadi, struktur sosial disini, selain
mengandung unsur kebudayaan belaka, juga mencakup seluruh prinsip hubungan-hubungan
sosial yang bersifat tetap dan stabil. Dapat di simpulkan pula bahwa struktur sosial merupakan
tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang didalamnya terkandung hubungan timbal
balik antara status dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku didalam
masyarkat.
Unsur-Unsur Struktur Sosial
Menurut Soekanto, Dalam struktur sosial tersebut juga terdapat unsur-unsur sosial yang
pokok dalam masyarakat yaitu;
a) Kebudayaan
Kebudayaan ialah suatu hasil kelakuan manusia yang teratur dari tata kelakuan
yang harus diperoleh dengan belajar dan yang tersusun dalam kehidupan
masyarakat.
b) Kelompok Sosial
Kelompok sosial “sosial group” adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia
yang hidup bersama,oleh karena adanya hubungan antara mereka.Kelompok
sosial terbentuk karena anggota-anggotanya yang mempunyai motif yang sama.

14
Motif yang sama ini merupakan pengikat, sehingga setiap anggota kelompok
tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.
c) Lembaga sosial (Lembaga Kemasyarakatan)
Lembaga kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.
Lembaga sosial ini adalah tempat yang dikeliling rintangan-rintangan persepsi
tertentu dan didalamnya terjadi kegiatan khusus.
d) Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat
secara vertical atau secara bertingkat. Sistem lapisan dalam masyarakat itu
merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat.
e) Kekuasaan dan Kewenangan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain,baik
itu secara lansung maupun tidak langsung. Sedangkan kewenangan adalah hak
untuk melakukan sesuatu atau memerintahkan orang lain untuk untuk
melakukan atau tidak melakukan agar sesuatu tercapai tujuan tertentu.
Fungsi dan Ciri-Ciri Struktur Sosial
*Fungsi struktur sosial dibagi menjadi dua yaitu:
1) Struktur sosial sebagai control sosial bagi masyarakat, yang dimaksud adalah dengan
adanya struktur sosial yang jelas dan didalamnya terdapat norma maupun peraturan
yang jelas guna mengatur setiap individunya dapat menghidarkan resiko adanya
perselisihan maupun konflik antar tingkatan atau kelompok.
2) Struktur sosial dapat membuktikan bahwa setiap individu yang ada di masyarakat
memilki fungsi dan kelas yang berbeda satu sama lain, seperti yang kita ketahui bahwa
setiap individu memiliki keunikannya dan kelebihannya masing-masing,begitu pula
Ketika menjadi bagian dari suatu kelompok.

*Secara umum ciri-ciri struktur sosial meliputi yaitu;


1) Bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial disini
merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai yang terendah,
berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat
secara menyeluruh.
14
2) Sebagai landasan ssebuah proses sosial suatu masyarakat, artinya proses sosial yang
terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
3) Terdapat dimensi vertical dan horizontal, Struktur sosial pada dimensi vertical adalah
hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem
yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status
yang terendah. Sedangkan pada struktur sosial yang memilki dimensi horizontal, seluruh
masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial
yang memiliki karakteristik sama.
4) Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah(Dinamis),struktur sosial
merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua
pengertian,yaitu dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam
proses perubahan dan perkembangan serta dalam setiap perubahan dan perkembangan
tersebut terdapat tahap perhentian perhentian stabilitas,keteraturan,dan integrasi sosial
yang berkesinambungan,sebelum teracam proses ketidakpuasan dalam tubuh
masyarakat.Pada ciri ini dalam sosiologi sering digunakanuntuk melukiskan keteraturan
sosial atau keteraturan pada elemen-elemen dalam kehidupan masyarakat.
5) Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat,
artinya struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat yang berfungsi untuk mengatur
berbagai bentuk hubungan antar individu didalam masyarakat tersebut.

Bentuk Masyarakat Berdasarkan Ciri-Ciri Struktur Sosial


Berdasarkan ciri-ciri, Struktur sosial, dan budayanya, Masyarakat dibagi menjadi 3
kelompok atau bentuk yaitu;
1) Masyarakat sederhana, denagn ciri-ciri struktur sosial dan budaya,seperti:
a) Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.
b) Organisasi sosial berdasarkan tradisi-tradisi turun temurun.
c) Memilki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan ghaib.
d) Tidak memilki Lembaga-lembaga khusus, seperti Lembaga Pendidikan
e) Hukum yang berlaku tidak tertulis.
f) Sebagian besar produksi hanya untuk keperluan kelurga sendiri atau untuk
pasaran dalam skala kecil.
14
g) Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan secara gotong-royong
2) Masyarakat madya, dengan ciri-ciri struktur sosial dan budaya seperti:
a) Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah
mengendor.
b) Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar.
c) Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan
pada kekuasaan kekuatan ghaib baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal
untuk menanggulangi suatu masalah.
d) Timbulnya Lembaga-lembaga Pendidikan formal sampai tingkat lanjutan.
e) Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.
f) Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensi dalam
struktur masyarakat.
g) Gotong royong hanya untuk keperluan dikalangan tetangga dan kerabat,
sedangkan kegiatan ekonomi dilakukan atas dasar uang
3) Masyarakat modern, dengan ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat seperti
berikut:
a) Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.
b) Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan salin mempengaruhi.
c) Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat.
d) Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.
e) Tingkat Pendidikan formal tingg.
f) Hukum yang berlaku sudah hukum tertulis.
g) Ekonomi hamper seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas
penggunaan uang dan alat pembayaran yang lain

Pengertian kepribadian
Kepribadian secara umum diartikan sebagai kebiasaan, sikap, sifat yang dimiliki
seseorang yang berkembang Ketika seseorang berhubungan dengan orang lain.Kepribadian juga
sering diartikan dengan ciri tertentu yang menonjol pada diri individu. Sehingga kepribadian
menunjuk bagaimana individu tampil atau menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya.
Istilah kepribadian berasala dari bahasa latin yaitu “ Persone” atau topeng yang dipakai
orang menampilkan dirinya pada dunia luar, tetapi pskilogi memandang kepribadian lebih dari
sekedar penampilan luar. Kepribadian mencakup sistem fisik dan psikologis meliputi perilaku
14
yang terlihat dan pikiran yang tidak terlihat, serta tidak hanya merupakan sesuatu, tetapi
melakukan sesuatu. Kepribadian adalah substansi dan perubahan, produk dan proses serta
struktur dan perkembangan. Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai
psikofisi yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Kepribadian merupakan keterpaduan antara aspek-aspek kepribadian, yaitu aspek psikis seperti
aku,kecerdasan, bakat, sikap, minat, kemampuan,moral, dan aspek jasmaniah seperti postur
tubuh, tinggi, dan berat badan, indra dan lain-lain.
Menurut Roucek and Warren,kepribadian adalah sebagai factor-faktor
biologis,psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku seorang individu.Faktor-faktor
biologis itu meliputi keadaan fisik, sistem saraf, watak, seksual, proses pendewasaan individu
yang bersangkutan, kelainan-kelainan biologis lainnya sedangkan factor-faktor psikologis dapat
meliputi factor unsur tempramen, perasaan, keterampilan, kemampuan belajar, keinginan dan
sebagainya.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah karakteristik
tingkah laku, sikap, sifat, manusia yang lahir dengan sendirinya karena beberap factor yang
mempengaruhi kepribadian.Kepribadian ini menjadi suatu ciri manusia yang satu dengan yang
lain dan kepribadiannya dapat berubah sesuai dengan kemauan dan niat dari individu tersebut.

Teori-Teori Perkembangan Kepribadian


1) Cermin Diri

Teori Cermin diri ini merupakan suatu gambaran bahwa seseorang hanya bisa
berkembang dengan bantuan orang lain.Teori ini didasarkan pada analogi dengan cara
bercermin dan mengumpamakan gambar yang tampak pada cermin tersebut sabagai
gambaran diri kita yang terlihat oleh orang lain.Misalnya ada orang tua dan keluarga yang
mengatakan bahwa anak gadisnya cantik.Jika hal itu sering diulang secara konsisten oleh
orang-orang yang berbeda,akhirnya gadis tersebut akan merasa dan bertindak seperti orang
yang cantik.
Gambaran diri seseorang tidak selalu berkaitan dengan fakta-fakta yang objektif, namun
juga bersifat subjektif.Misalnya ada gadis yang sebenarnya cantik, namun dia tidak merasa
yakin bahwa dirinya cantik,karena dari awal hidupnya dia selalu dipperlakukan oleh orang
tuanya sebagai anak yang tidak menarik.Berbeda dengan seorang gadis yang memiliki
kemampuan yang biasa,namun dia selalu dielu-elukan sebagai seorang yang hebat dan
dihargai,maka hal tersebut akan menumbuhkan sikap percaya diri yang tinggi, jadi melalui
14
tanggapan orang lainlah seseorang menetukan apakah dia cantik atau jelek,hebat atau
dungu,dermawan atau pelit dan sebagainya.Ada tiga Langkah dalam proses pembentukan
cermin diri yaitu:
a) Imajinasi tentang pandangan orang-orang lain terhadap diri seseorang,seperti bagaimana
tingkah lakunya dimata orang lain.
b) Imajinasi terhadap penilaian orang lain terhadap apa yang terdapat pada diri masing-
masing orang.Misalnya mengenai ketinggalan zaman atau setidaknya pakaian yang
dipakai,atau mengenai dirinya termasuk bertingkah laku lembut atau kasar dan
sebagainya.
c) Perasaan seseorang tentang penilaian-penilaian itu,seperti bangga,kecewa,gembira,atau
rendah diri,semua itu timbul sebagai akibst dari imjinasi sendiri atau pandangan orang
lain terhadap dirinya.

2) Diri Antisosial

Seseorang mempunyai tiga bagian atau dimensi yaitu,id,super ego, dan ego.Id,adalah
pusat nafsu dan dorongan yang bersifat naluriah dan tidak sosial,rakus,dan antisosial.Super
Ego,adalah kompleks dari cita-cita dan nilai-nilai sosial yang dihayati seseorang dan
membentuk hati nurani atau yang disebut sebagai kesadaran sosial.Ego,adalah bagian yang
bersifat sadar dan rasional yang mengatur pendendalian Super Ego terhadap Id,Ego, secara
kasar dapat disebut sebagau akal pikiran.
Freud menganggap bahwa masyarakat akan selamanya mengalami konflik dengan
kedirian,yaitu dimana masyarakat selalu menghambat pengungkapan agresi,nafsu
seksual,dan dorongan-dorongan lain atau dengan kata lain Id berperang melawan Super
Ego,sehingga menyebabkan bebean bersalah yang sulit dipikul oleh diri.Rasa kecemasan
yang mencekam seseorang dapat diukur dengan bertitik tolak pada jauhnya Super Ego
berkuasa terhadap Id dan Ego.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Sosial dan Kepribadian


1. Dasar Ekonomi atau Kekayaan

Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi beberapa


golongan, yaitu:
14
a) Golongan Atas, yaitu orang-orang yang karena penghasilan atau kekayaannya
dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.Termasuk dalam
golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, dan orang-orang yang
berpenghasilan besar.
b) Golongan Menengah, yaitu orang-orang yang karena penghasilannya atau
kekayaanya dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi
tidak leluasa untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya.Termasuk dalam golongan ini
adalah pegawai kantor, petani pemilik lahan, dan pedagang
c) Golongan Bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumber daya ekonominya hanya
dapat memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa, atau bahkan
tidak mampu untuk itu. Termasuk golongan ini adalah buruh tani dan budak

2. Dasar Pendidikan

Orang yang berpindidikan rendah menempati posisi terendah, berturut turut hingga
orang yang memiliki Pendidikan tinggi. Status seseorang juga ditentukan oleh
pengusaan atau keahlian khusus lain seperti dalam bidang agama, keterampilan,
kesaktian dan lain-lain.
3. Dasar Kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasan
yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan
seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas
tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
4. Dasar Keturunan

Keturunan yang dimaksud adalah keturunan yang berdasarkan kebangsawanan atau


kehormatan bukan kekayaan atau kekuasaan. Keturunan bangsawan biasanya akan
menempati lapisan atas.
Adanya struktur sosial dalam masyarakat menimbulkan dampak-dampak bagi
kehidupan masyarakat.Dampak yang ditimbulkan dapat berupa dampak positif seperti adalah
orang-orang pada golongan bawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa
meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakanmobilitas sosial ketingkatan yang lebih
tinggi dan dampak negatifnya yaitu dapat menimbulkan .
Hubungan Keterkaitan Struktur Sosial dengan Kepribadian
14
Struktur sosial mempunyai arti adanya pola-pola perilaku dan interaksi sosial antar
orang ataupun antar kelompok diberbagai posisi sosial dimasyarakat, baik ditingkat makro yang
lebih luas dan kompleks beserta dampaknya, maupun ditingkat mikro yang lebih terbatas dan
berdamoak langsung terhadap individu-individu seperti di keluarga, sekolah, tempat kerja.
Dampak keluarga, tempat kerja, atau sekolah terhadap perilaku sosial secara structural
menekankan pada bagaimana unit-unit sosial tersebut mengembangkan pola-pola hubungan
interpersonal, bagaimana mereka ditata dan difungsikan. Selain itu isi dari proses yang terdiri
dari atas nilai-nilai dan keyakinan ditanamkan pada masyarakat akan membentuk suatu
perilaku: pola-pola perilaku yang tampil didalam tata hubungan tersebut (struktural) berfungsi
sebagai perlakuan yang akan berdampak terhadap sasaran target disamping isi dari proses
perlakuan yang diberikan.
Komponen-komponen kelas sosial atau struktur sosial dan berfungsinya masing-masing
komponen memiliki dampak terhadap perilaku dan kepribadian seseorang yang terlibat
didalamnya. Pola perilaku ini Menyusun sistem nilai yang dikelompokan menjadi dua kategori
besar yaitu sistem pengerahan diri sendiri dan konformitas atau kesetiaan, kepatuhan, loyalitas.
Meraka yang berada dikelas sosial atas cenderung mengembangkan kepribadian dan
perilaku mandiri dengan sistem pengarahan diri sendiri dan mereka yang berada didalam posisi
sosial bawah cenderung mengembangkan kepribadian dan perilaku berdasarkan nilai-nilai
konformitas (disebut juga nilai ekspresif) terhadap hal-hal dari luar. Hal ini demikian berbeda
dengan nilai-nilai kemandirian yang berkembang pada tingkatan pekerjaan dan kondisi kerja
yang menjadi arena berkembangnya kepribadian dan sistem nilai yanh mereka anut.

BAB VI

ISU ISU SOSIAL BUDAYA DALAM PENDIDIKAN,

14
PENGARUH BUDAYA LOKAL TERHADAP PROSES
PENDIDIKAN

Pengertian Sosial-Budaya Dan Pendidikan


Sosial budaya terdiri dari 2 kata,yang pertama definisi sosial,menurut Kamus Umum
Bahasa Indonesia milik W.J.S Poerwadarminta,sosial adalah segala sesuatu yang mengenai
masyarakat atau kemasyarakatan atau dapat juga berhati suka memperhatikan kepentingan
umum (kata sifat).sedengkan budaya dari kata Sans atau Bodhyh yang artinya pikiran dan
akal budi .budaya ialah segala sesuatu yang dibuat oleh manusia berdasarkan pikiran dan akal
budinya yang mengandung cipta,rasa,dan karsa. Dapat berupa
kesenian,pengetahuan,moral,hukum,kepercayaan,adat istiadat ataupun ilmu.

Maka definisi sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang di ciptakan oleh manusia
dengan pemikiran dan budinya nuraninya untuk dalam kehidupan bermasyarakat.atau lebih
singkat nya manusia membuat sesuatu berdasarkan budi dan pikirannya yang di peruntukkan
dalamm kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan adalah usaha sadar dan perencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik aktif dalam mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak
mulia,serta keterampilan yang diperlu kan dirinya,masyarakat ,bangsa dan negara.

Hubungan Sosial Budaya Dalam Pendidikan

Pendidikan dan kebudayaan saling terkait,yaitu dengan pendidikan bisa membentuk


suatu manusia yang berbudaya dan dengan budaya pula bisa menuntun manusia untuk hidup
yang sesuai dengan aturan yang dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Sosial budaya
memiliki peran penting dalam pendidikan dan pengetahuan.melalui pendidikan,masyarakat
dapat mempelajari nilai-nilai,sejarah,dan tradisi budaya,yang membantu membangun
pemahaman yang lebih baik tentang identitas dan warisan budaya mereka sendiri .hubungan
pendidikan denngan masyarakat memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang sama-sama
saaing membutukan . masyarakat sangat membutuhkan layanan pendidikan yang baik ,dan
tentunya itu dilewati melalui lembaga pendidikan guna mempersiapkan diri serta memenuhi
kebutuhan dan harapan hidup yang sempurna.
14
Pendidikan selalu berubah sesuai dengan kemajuan teknologi karena pendidikan merupakan
proses transfer kebudayaan dan sebagai cermin akan nilai kebudayaan.pendidikan juga bersifat
progresif,yaitu selalu mengalami perubahan perkembangan sesuai dengan tuntutan
perkembangan kebudayaan.perbedaan kebudayaan menjadi cermin bagi bangsa lain,membuat
perbedaan sistem,isi dan pendidikan pengajaran sekaligus menjadi cermin singkat pendidikan
dan kebudayaan.
Dalam berbagai persoalan pendidikan terutama yang berkenan dengan lemahnya atau
(problematika)menejemen pendidikan atau suatu lembaga pendidikan,tidak dapat dibebankan
atau menyalakan masyarakat sebagai pengguna layanan pendidikan (Prof. Dr. H. Sapriya,
M.Ed. , Runik Mahfiroh, M.Pd)

Dampak Negatif Dan Positif Pengaruh Sosial Budaya Dalam Pendidikan

Dampak pengaruh sosial budaya terhadap pendidikan yaitu:


Positif:
a. tahap pendidikan resmi semakin naik dan jalan pendidikan semakin rata
b. naik drastisnya mutu pendidikan hingga banyak orang bisa menghadapi perubahan sosial
budaya
c. informasi terhadap teknologi semakin bagus
Negatif:
a. penemuan teknologi baru pada komunikasi dan informasi dapat menjadi boomerang apabila
tidak dicarikan jalan keluarnnya
b. disorientasi hadap dan sikap budaya yang buruk,misalnya kenakalan remaja

Masalah sosial budaya dalam pendidikan

Membahas permasalahan dalam dunuia pendidikan di indonesia,pasti akan di temukan


berbagai macam permasalahan dan bahkan tidak berujung pada penyelesaian masalahnya. Ini
dikarenakan pendidikan tidak hanya mencakup pada satu bidang,tetapi banyak bidang
seperti,politik,ekonomi,dan sosial budaya
Berikut ini merupakan permasalahan sosial budaya dalam pendidikan.
1.Belum ratanya pendidikan tidak ratanya pendidikan mengakibatkan kualitas masyarakat
indonesia tertinggal di bandingkan dengan negara lain. Padahal pendidikan faktor utama dalam
14
membangun karakter bangsa. salah satu hal yang menjadi kendala pendidikan indonesia
adalahmasalah akses pendidikan.indonesia masih perlu mendapat perhatian,lebih dari 1,5 juta
anak tiap tahun berhenti sekolah.sementara dari sisi kualitas guru dan komitmen mengajar
sangatlah rendah,sehingga kualitas anak didik sangatlah rendah mengakibatkan anak di
indonesia sebagian mengalami buta huruf.
2.Masih rendahnya mutu pendidikan mutu pendidikan sangatlah rendah.misalnya guru
cenderung terpaku dengan buku cetak,padahal setiap pergantian kurikulum mempengaruhi
perubahan buku untuk pembelajaran.
3.masih rendanya pemanfaatan IPTEK dalam pendidikan perkembangan dan pemanfaatan
iptek di indonesia terutama dalam penyelengaraan pendidikan di indonesia masih belum
maksimal. hal tersebut diperkirakan akibat konfesionalnya cara yang digunakan dalam
mengajar ,pengajar banyak mengalami kesulitan dalam mengembangkan fungsi iptek.

Aspek Yang Berpengaruh Dalam Menyikapi Permasalahan Sosial-Budaya Dalam


Pendidikan
Berikut ini merupakan aspek yang dapat dilakukan dalam menyikapi permasalahan sosial-
budaya:
1.Aspek lingkungan sekolah dalam dunia sekolah lebih menekankan pada bimbingan dan
pembinaan perilaku,mandiri dan kreatif menjadi faktor penting,karena melatih mentaldan moral
remaja menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi dengan sosial dalam
berlaku dalam lingkungan remaja itu sendiri.
2.Aspek lingkungan keluarga dalam lingkungan ini sangat dipentingkan karena memberi andil
yang signifikan terhadap berkembangnya pola fikir menyimpang para remaja,karna proses
penanaman nilai-nilai bermula dari kehidupan dalam keluarga itu sendiri dan akan berlangsung
sampai remaja dan dapat menemukan indetitas diri dan aktualisasi pribadinya secara utuh .oleh
karena itu,peranan orang tua dangat penting dan dominan dalam mendidik,membimbing ,dan
mengawasi serta memberikan wejangan.
3.Aspek lingkungan pergaulan dalam lingkungan pergaulan ini menuntut dan memaksa
remaja harus dapat menerima pola perilaku yang di kembang kan remaja. Maka, perlu di
berikan pergaulan yang kondusif, agar situasi dan kondisif pergaulan dan hubungan sosial
saling memberi pengaruh positif bagi aktifitas para remaja .(Myta Widyastuti:2021)

DAFTAR PUSTAKA
14
Academy, S. (2022, Ap[ril). ilmu antropologi: pengertian dan perbedaan dengan sosiologi.
Retrieved from https://www.sampoernaacademy.sch.id

Adlani, N. (2023, Agustus selasa). Ciri khas antropologi, kelas 11 kurikulum merdeka.
Retrieved from https://adjar.grid.id

Nanda, S. (2023, july). pengertian sosiologi menurut pada ahli, ciri dan objek kajian.
Retrieved from https://www.brainacademy.id

Nurdin, A. (n.d.). sosiologi organisasi: pengertian, sejarah, ruang lingkup, manfaat dan metode
penelitian. Retrieved from https://pustaka.ut.ac.id

Prasetyo, A. D. (2013, Maret). makalah konsep dasar sosiologi. Retrieved from


https://aprileopgsd.wordpress.com

Prinada, Y. (2021, desemvber). cabang-cabang ilmu sosiologi, pengertian, dan apa saja
manfaatnya. Retrieved from https://tirto.id

Sayyaf, M. A. (2022, oktober senin). 4 manfaat sosiologi dalam kehidupan sehari-hari.


Retrieved from https://www.sonora.id

Sebastian, I. (2021, november). pengertian, tujuan, dan ruang lingkup antropologi kesehatan.
Retrieved from https://mhomicare.co.id

Syuhada, A. (n.d.). materi antropologi SMA kelas 10, pengertian, tujuan dan manfaat ilmu
antropologi. Retrieved from https://blog.unnes.ac.id

Wulandari, C. D. (2013, Juli). sosiologi konsep dan teori. Bandung: Refika Aditama.
Retrieved from https://refika.co.id

Abdullah ldi. (2013). Sosiologi Pendidikan:Individu, masyarakat dan pendidikan. Diakses pada 2
September 2023 dari http://library.fip.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=7509
Anonim. Ensiklopedia Dunia Percabangan Antropologi. Diakses pada 2 September 2023 dari
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Antropologi
Herzhlichen, W. (2013). Hubungan Antara Sosiologi Pendidikan dan Antropologi Pendidikan.
Diakses pada 2 September 2023 dari https://opixdarut.blogspot.com/2013/01/hubungan-antara-
sosiologi-pendidikan.html
Novia, A. Modul 1 Sosiologi. Diakses pada 2 September 2023 dari https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/45992/mod_resource/content/2/
Modul+1+Sosiologi+FIX.pdf
Vanya, K. (2022). 5 Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli. Diakses pada 2 September 2023 dari
https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/20/073000669/5-definisi-sosiologi-menurut-para-
14
ahli?page=all#google_vignette
Zaitun, M.Ag. (2016). Sosiologi Pendidkan Teori dan Aplikasinya. Diakses pada 2 September 2023
dari https://repository.uin-suska.ac.id/8620/1/Sosiologi%20Pendidikan%20%28Teori%20dan
%20Aplikasinya%29.pdf
Gandasari, Dyah, dkk. 2021. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Djumhur. I., dan Danasuparta, (1976), Sejarah Pendidikan. Bandung: CV Ilmu.

Dlofier, Zamakhsari. (1982). Tradisi Pesantren, Studi tentang Pandangan Hidup Kyai.
Jakarta: LP3ES.

Gillin, J. L. & Gillin, J. P. (1954). Menjelaskan macam-macam pranata sosial.

Melver, S. & Page, C. H. (1948). Dalam buku Beberapa Teori Tentang Masyarakat.

Wirutomo, P. (2004). Dalam buku Konstruksi Jaring Pranata Sosial. Mendeskripsikan


pranata sosial merupakan suatu kumpulan nilai serta norma yang mengatur
bidang kehidupan masyarakat.

Paul, B. H. & Chester, L. H. (1987) Dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk
Ilmu-Ilmu Sosial.

Koentjaraningrat. (1979). Dalam buku Manusia dan Kebudayaan di Indonesia.

https://id.scribd.com/document/531853971/TUGAS-INDIVIDU-Definisi-Cabang-Ilmu-
Sosiologi-dan-Antropologi
Antropologi pendidikan - Perpustakaan FIP UNY http://library.fip.uny.ac.id/opac/index.php?
p=show_detail&id=7535

Sosiologi pendidikan: individu, masyarakat dan pendidikan


http://library.fip.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=75
Antropologi dan pembangunan di indonesia,tahun 25 ,Amri Mazali
ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/69832/
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU,Sri Muhammad Kusumantoro https://webadmin-
ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/151502/09

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Antropologi_ekonomi#:~:text=Antropologi%20ekonomi%20
adalah%20interdisiplin%20dari,terjadi%20di%20dalam%20masyarakat%20tersebut.https://w
ww.kompas.com/skola/read/2020/12/14/161036369/sub-ilmu-antropologi

https://katadata.co.id/iftitah/berita/629085055b624/pengertian-perubahan-sosial-teori-dan-
14
penyebabnya

Amin Nurdin, Muhammad, Abrori Ahmad. 2019. Mengerti Sosiologi. Jakarta


Selatan: CV. Idayus.

Mulyaningsih, Handi, dkk. 2020. Struktur Sosial. Bandar lampung: Pusaka Media .

https://kids.grid.id/amp/473620189/10-
https://www.studiobelajar.com//struktur-sosial/
https://www.haruspintar.com/unsur-unsur-sosial
https://www.kompas.com/skola/read/2023/02/28/230000769//pengertian-kepribadian
https://www.gramedia.com/literasi/Diferensiasi_Sosial
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/14/130000269//struktur-sosial-pengertian-
klasifikasi-ciri-ciri-dan-fungsinya

https://educhannel.id/blog/artikel/peran-budaya-terhadap-pendidikan.html
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jsm/article/view/1730/1168
https://id.scribd.com/document/408063520/Makalah-Isu-Isu-Sosial-Budaya-Fix
https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita/article/view/810
Myta Widyastuti(2021).Peran kebudayaan dalam duia pendidikan,jakarta selatan
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. , Runik Mahfiroh, M.Pd.Isu sosial politik dan sosial-budaya
dalam pendidikan dasar.

14
14

Anda mungkin juga menyukai