Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Sosiologi

kesehatan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah Sosiologi kesehatan ini masih banyak

kekurangan baik dari segi pengetahuan maupun tulisan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir

kata penulis mengucapkan limpah terima kasih.

Amin

Malang, Oktober 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup antara
seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan, atau golongan dengan golongan.
Ada dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia dan hubungan sosial (masyarakat). Sosiologi
merupakan cabang ilmu sosial yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat. Sehingga pokok-pokok
pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran para ahli filsafat yang mengkaji tentang
masyarakat. Sosiologi mempunyai bidang kajian yang sangat luas, antara lain Sosiologi industri,
Sosiologi Hukum, Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Pedesaan, Sosiologi
Kesehatan, dan lain-lain.
Sosiologi kesehatan merupakan cabang sosiologi yang relatif baru. Di masa lalu dalam
sosiologi telah lama dikenal cabang sosiologi, sosiologi medis, yang merupakan pendahulu
sosiologi kesehatan dan terkait erat dengannya. Menurut Mechanic tugas medis hanya dapat
dilaksanakan secara efektif manakala yang dipertimbangkan baik faktor biologis maupun faktor
sosial dan psikologis. Mulai dikajinya peran faktor sosial-budaya dalam keberhasilan pelaksanaan
tugas medis menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya sosiologi medis. Straus membedakan
antara sosiologi mengenai bidang medis dan sosiologi dalam bidang medis. Menurutnya sosiologi
mengenai bidang medis terdiri atas kajian sosiologis terhadap faktor di bidang medis yang
dilaksanakan oleh ahli sosiologi yang menempati posisi mandiri di luar bidang medis dan bertujuan
mengembangkan sosiologi serta untuk menguji prinsip dan teori sosiologi. Menurut Kendall dan
Reader, sosiologi mengenai bidang medis mengulas masalah yang menjadi perhatian sosiologi
profesi dan sosiologi organisasi. Menurut Straus sosiologi dalam bidang medis merupakan
penelitian dan pengajaran bersama yang sering melibatkan pengintegrasian konsep, teknik dan
personalia dari berbagai disiplin, dalam mana sosiologi digunakan sebagai pelengkap bidang
medis. Dalam perkembangan selanjutnya perhatian sosiologi medis meluas ke berbagai masalah
kesehatan di luar bidang medis. Dengan demikian, berkembanglah bidang sosiologi kesehatan.
Perkembangan ilmu sosiologi kesehatan dimulai sejak manusia itu sadar bahwa kesehatan tidak
hanya sebatas fisik, melainkan juga mental serta kondisi sosial seseorang.
A. Rumusan Masalah
Masalah yang nantinya akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Sosiologi.
2. Pengertian Sosiologi Kesehatan.
3. Ruang Lingkup Sosiologi.
4. Tujuan Penerapan Sosiologi Kesehatan.
5. Sosial Budaya dan Kesehatan.
6. Peran Petugas Kesehatan menghadapai Sosila Budaya yang ada di Masyarakat
7. Jaringan Sosial dan Dukungan Sosial
8. Faktor yang mempengaruhi Dukungan Sosial
9. Pengkajian Dukungan Sosial.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu: Untuk Mengetahui hal-hal yang berhubungan Sosiologi
Kesehatan.
1. Sosiologi.
2. Sosiologi Kesehatan.
3. Ruang Lingkup Sosiologi.
4. Tujuan Penerapan Sosiologi Kesehatan.
5. Sosial Budaya dan Kesehatan.
6. Peran Petugas Kesehatan menghadapai Sosila Budaya yang ada di Masyarakat
7. Jaringan Sosial dan Dukungan Sosial
8. Faktor yang mempengaruhi Dukungan Sosial
9. Pengkajian Dukungan Sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman
sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama
kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August
Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi
dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
1. (Roucek & Warren, 1962)
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam
kelompoknya .
Maksud dari pernyataan (Roucek & Warren, 1962) adalah Kelompok sebagai tempat
interaksi tindakan-tindakan individu di mana tindakan tersebut dapat
mempengaruhikelompoknya
2. (Selo Sumardjan & Soeleman Soemardi, 1990)
Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses sosial termasuk perubahan sosial
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur – unsur sosial yang pokok. Proses
sosial adalah pengarah timbal balik antara berbagai segi kehidupan.
Inti dari definisi diatas mempunyai kesamaan yaitu sosiologi adalah hubungan / interaksi
antar manusia dalam masyarakat.
3. Mayor Polak
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat secara
keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia satu dengan manusia lain, manusia dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok, baik kelompok formal maupun kelompok
informal atau baik kelompok statis maupun kelompok dinamis.

Dapat disimpulkan bahwa :


Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari / dikaji interaksi manusia dengan manusia lain
dalam kelompok (keluarga, kelas sosial masyarakat) dan produk – produk yang timbul dari
interaksi tersebut seperti nilai, norma serta kebiasaan – kebiasaan yang dianut oleh
kelompok / masyarakat tersebut.

B. Ruang Lingkup Sosiologi


1. Sosiologi keluarga
Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mengkaji tentang realitas sosiologis dari interaksi,
pola, bentuk dan perubahan dalam lembaga keluarga, juga pengaruh perubahan/pergeseran
masyarakat terhadap keluarga dan berpengaruh sistem dalam keluarga terhadap masyarakat secara
umum.
Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar individu dalam keluarga,
hubungan keluarga dengan keluarga lainnya, serta segala aspek-aspek yang timbul dari hubungan-
hubungan tersebut.”
Keluarga sebagai lembaga sosial terkecil memiliki peran penting dalam hal pembentukan karakter
individu. Keluarga menjadi begitu penting karena melalui keluarga inilah kehidupan seseorang
terbentuk.
Sebagai lembaga sosial terkecil, keluarga merupakan miniatur masyarakat yang kompleks,
karena dimulai dari keluarga seorang anak mengalami proses sosialisasi. Keluarga merupakan
unit sosial pertama dan utama sebagai pondasi primer bagi perkembangan anak. Untuk itu baik
buruknya keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak.
Dalam keluarga, seorang anak belajar bersosialisasi, memahami, menghayati, dan merasakan
segala aspek kehidupan yang tercermin dalam kebudayaan. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai
kerangka acuan di setiap tindakannya dalam menjalani kehidupan.
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Sosiologi pendidikan
sosiologi pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan dan
interaksi manusia, baik itu individu atau kelompok dengan peresekolahan sehingga terjalin kerja
sama yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan.
Wuradji (1988) menulis bahwa sosiologi pendidikan meliputi :
 interaksi guru-siswa;
 dinamika kelompok di kelas dan di organisasi intra sekolah;
 struktur dan fungsi sistem pendidikan dan;
 sistem masyarakat dan pengaruhnya terhadap pendidikan.

Wujud dari sosiologi pendidikan adalah tentang konsep proses sosial.


Proses sosial dimulai dari interaksi sosial yang didasari oleh faktor-faktor berikut:
 Imitasi atau peniruan
 Sugesti, yang akan terjadi apabila jika seorang anak menerima atau tertarik pada pandangan
atau sikap orang lain yang berwibawa atau berwenang atau mayoritas.
 Identifikasi, yang berusaha menyamakan dirinya denga orang lain secara sadar ataupun di
bawah sadar.
 Simpati, yang akan terjadi manakala seseorang merasa tertarik kepada orang lain.
Untuk mempermudah sosialisasi dalam pendidikan, maka seorang guru harus menciptakan
situasi, terutama pada dirinya, agar faktor-faktor yang mendasari sosialisasi itu muncul pada
diri peserta didik. Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu kontak sosial
dan komunikasi.

Untuk menciptakan dinamika yang stabil di sekolah, sebaiknya sekolah sebagai micro order
atau keteraturan kecil (Broom,1988) atau sekolah kecil sebagai masyarakat kecil.
Dalam sosiologi, perilaku manusia bertalian dengan nilai-nilai, dan sekolah-sekolah harus
memperhatikan pengembangan nilai-nilai ini pada peserta didik di sekolah. Wuradji (1988)
mengemukakan sekolah sebagai kontrol sosial dan sebagai perubahan sosial. Tugas-tugas
pembinaan mental tersebut harus sejalan dengan salah satu pasal dalam UU pendidikan RI yang
mengatakan bahwa sekolah/pemerintah, orang tua, siswa dan masyarakat secara bersama-sama
bertanggung jawab atas lancarnya pelaksanaan pendidikan.
3. Sosiologi kesehatan
Sebagai suatu bidang yang spesifik sosiologi kesehatan diartikan pula sebagai bidang ilmu
yang menempatkan permasalahan penyakit dan kesehatan dalam konteks sosio kultural dan
perilaku. Termasuk dalam kajian bidang ini antara lain; deskripsi dan penjelasan atau teori-teori
yang berhubungan dengan distribusi penyakit dalam berbagai kelompok masyarakat; perilaku
atau tindakan yang diambil oleh individu dalam upaya menjaga atau
meningkatkan serta menanggulangi keluhan sakit, penyakit dan cacat tubuh; perilaku dan
kepercayaan/ keyakinan berkaitan dengan kesehatan, penyakit, cacat tubuh, dan organisasi serta
penyedia perawatan kesehatan; organisasi dan profesi atau pekerjaan di bidang kesehatan, system
rujukan dari pelayanan perawatan kesehatan, pengobatan sebagai suatu institusi sosial dan
hubungannya dengan institusi sosial yang lainnya; nilai-nilai budaya dan masyarakat kaitannya
dengan kesehatan, keluhan sakit dan kecacatan serta peran faktor sosial dalam kaitan dengan
penyakit, khususnya ketidakteraturan emosi dan persoalan stress yang dikaitkan dengan penyakit.
Memperhatikan kedua definisi tersebut jelas terlihat bahwa focus bidang sosiologi
kesehatan tidak hanya terpusat pada aspek kesehatan semata melainkan menyangkut persoalan-
persoalan yang jauh lebih luas.

4. Sosiologi ekonomi
Sosiologi ekonomi didefinisikan sebagai studi tentang bagaimana cara orang atau
masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa langka, dengan
menggunakan pendekatan sosiologi.
Sejarah Pemikiran Ekonomi
a. Adam Smith (1723-1790) Bukunya : Wealth of Nations
- Uang merupakan alat pertukaran yang memudahkan alokasi barang dan jasa
- Tingkat produktivitas ditentukan oleh pembagian kerja, senakin tinggi spesialisasi
b. tenaga kerja makin produktif. Tingkat spesialisasi tergantung pada besarnya pasar dan
modal.
- Kekayaan suatu bangsa ditemukan pada basis produksinya

c. Karl Marx (1818-1884) buku reff The Power of Money in Bourgeois Society.
• Manusia terasing dari obyek yang dia hasilkan
• Sejarah digerakkan oleh perjuangan kelas
• Ekonomi merupakan pondasi dari masyarakat
• Kapitalis memiliki akses pada kekuasaan politik
• Buruh hanya memiliki tenaga kerja untuk dijual
• Hubungan kapitalis dan buruh cenderung eksploitatif
• Analisis tentang hubungan ekonomi dan politik

d. John Maynard Keynes (1883-1946)


• Peranan Pemerintah stabilisator ekonomi
• Konsumsi + Tabungan = Konsumsi + Investasi

5. Sosiologi politik
Sosiologi politik adalah salah satu cabang dari sosiologi yang mempelajari dimensi sosial dari
politik. Karena terdiri dari dua kata-“sosiologi” dan “politik”- yang masing-masing mengacu pada
bidang kajian tertentu.
Sosiologi politik mempelajari hubungan antara negara dan masyarakat.
Sosiologi politik menaruh perhatian pada kekuasaan dan karakteristik-karakteristik pemerintah,
serta aktivitas-aktivitas politik dalam lingkungan masyarakat yang berbeda-beda. Namun para
sosiolog biasanya lebih tertarik pada bagaimana institusi-institusi seperti keluarga dan sistem
keluarga mempengaruhi sikap politik dan jalannya pemungutan suara.

Titik Pandang Sosialogi Politik


Titik pandang yang dimaksudkan di sini adalah sudut pandang atau pendekatan, metode yang
dipakai oleh para ahli sosiologi politik untuk mempelajari masalah-masalah yang menjadi objek
perhatian mereka. Umumnya para ahli sosiologi politik mempelajari masalah-masalah seperti
berikut
- Kondisi – kondisi apakah yang menimbulkan tertib politik atau kekacauan politik
dalam masyarakat?
- Mengapa sistem-sistem politik tertentu dianggap sah atau tidak sah oleh warga
negara?
- Mengapa sistem-sistem politik tertentu stabil, sedangkan yang lainnya tidak ?
- Mengapa ada pemerintahan yang demokratis, dan mengapa ada yang totaliter? Mengapa pula ada
pemerintahan yang merupakan kombinasi antara keduanya.
- Faktor –faktor apakah yang menyebabkan variasi pada sistem kepartaian, taraf partisipasi politik,
dan angka rata-rata pemilihan suara?
Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, dipergunakan berbagai cara pendekatan historis,
pendekatan komparatif, institusional, dan pendekatan histories, pendekatan komparatif,
instituusional, dan pendekatan behavioral

6. Sosiologi agama
Sosiologi agama mempelajari peran agama di dalam masyarakat; praktik, latar sejarah,
perkembangan dan tema universal suatu agama di dalam masyarakat.
Menurut Dr. H. Goddijn/ Dr. W. Goddijn, sosiologi agama ialah bagian dari sosiologi umum (versi
barat) yang mempelajari suatu ilmu budaya empiris, profan, dan positif yang menuju kepada
pengetahuan umum, yang jernih dan pasti dari struktur, fungsi-fungsi dan perubahan kelompok
keagamaan dan gejala-gejala kekelompokan keagamaaan.
Secara singkat, sosiologi agama ialah suatu cabang sosiologi umum yng mempelajari masyarakat
agama secara sosiologis guna mencapai keterangan-keterangan ilmiah dan pasti demi kepentingan
masyarakat agama itu sendiri dan masyarakat luas pada umumnya.
Segi-segi penting yang hendak ditonjolkan dalam definisi itu antara lain :
1) Sosiologi agama adalah cabang dari sosiologi umum
2) Bahwa sosiologi agama adalah sungguh ilmu sebagaimana sosiologi umum adalah benar-benar
suatu ilmu.

7. Sosiologi kriminal
Sosiologi Kriminal ialah ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu gejala
masyarakat. Pokok persoalan yang dijawab oleh bidang ilmu ini adalah sampai di mana letak
sebab-sebab kejahatan dalam masyarakat.
faktor penyebab terjadinya kejahatan atau perilaku menyimpang adalah adanya perbedaan dalam
bentuk fisik serta mental manusia, sehingga karena perbedaan itulah menyebabkan seseorang
melakukan kejahatan. Sosiologi kriminal sama sekali menolak anggapan, bahwa faktor penyebab
kejahatan adalah karena adanya perbedaan dalam bentuk fisik maupun mental manusia. Sosiologi
kriminal memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menganalisa faktor-faktor penyebab
kejahatan. Di dalam pengelompokan sosiologi kriminal dapat dibagi lagi ke dalam kelompok-
kelompok kecil antara lain, teori-teori Strain, teori-teori penyimpangan budaya serta teori-teori
kontrol sosial.

8. Sosiologi pedesaan dan perkotaan


Sosiologi Pedesaan adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari kehidupan di
lingkungan pedesaan.
Sosiologi Perkotaan adalah studi sosiologi tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia
di wilayah metropolitan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali
satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat.
Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung dalam
memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan
ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja
buruh bangunan dalam proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau
jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja musiman. Pada saat musim tanam
mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara
menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja
yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa
seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-
obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyadiakan tenaga-tenaga
yang melayani bidang-bidang jasa.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu
dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan
kehidupan perdesaan.
C. Pengertian Sosiologi kesehatan
- Sosiologi kesehatan adalah studi tentang perawatan kesehatan sebagai suatu sistem yang telah
terlembaga dalam masyarakat, kesehatan (health) dan kondisi rasa sakit (illness) hubungannya
dengan faktor-faktor sosial (Ruderman : 1981).

- Menurut ASA (American Sociological Association; 1986) Sosiologi kesehatan : merupakan sub
bidang yang mengaplikasikan perspektif, konsep-konsep dan teori-teori serta metodologi di
bidang sosiologi untuk melakukan kajian terhadap fenomena yang berkaitan dengan penyakit dan
kesehatan manusia.

- Penerapan teori-teori sosiologi terhadap masalah-masalah kesehatan (Soeryono soekanto, 1990)


Dapat disimpulkan bahwa :
Sosiologi Kesehatan adalah Sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada masalah kesehatan
yang merupakan problem & terjadi pada semua lapisan masyarakat

D. Tujuan Penerapan Sosiologi kesehatan


Tujuan penerapan sosiologi dalam bidang kesehatan adalah :
1. Menambah kemampuan Petugas Kesehatan untuk mengatasi persoalan-persoalankesehatan yang
dialami di Kelompok masyarakat.
2. Menambah kemampuan dan keyakinan tenaga Medis dalam menangani kebutuhan sosial dan
emosional pasien,sebaik kemampuan yang mereka miliki dalam menangani gangguan penyakit
yang diderita pasien.
3. Mempelajari cara orang mencari pertolongan medis.
4. Menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi penyakit.
5. Bermanfaat bagi praktek medis bahwa sakit dan cacat fisik selain sebagai kenyataan sosial
sekaligus juga sebagai kenyataan medis.
6. Sosiologi kesehatan juga memberikan analisis tentang hubungan dokter-pasien.
E. Sosial Budaya dan Kesehatan
- Sosial berasal dari kata ”socius” yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang
dalam kehidupan secara bersama-sama.
- Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) di artikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia atau dengan kata lain Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana
jugabudaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
- Definisi Sosial budaya itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran
dan budi nuraninya untuk dan/atau dalam kehidupan bermasyarakat. Atau lebih singkatnya
manusia membuat sesuatu berdasar budi dan pikirannya yang diperuntukkan dalam kehidupan
bermasyarakat.

Nilai-nilai sosial budaya memiliki arti penting bagi manusia dan masyarakat penganutnya.
Didalamnya tercakup segala sesuatu yang mengatur hidup mereka termasuk tatacara mencari
pengobatan bila sakit. Kekurangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kesehatan disertai
pengalaman hidup sehari-hari yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya membuat
mereka mencari pemecahan timbulnya penyakit, penyebaran dan cara pengobatan menuju ke arah
percaya akan adanya pengaruh roh halus dan tahyul.
Perilaku manusia dalam menghadapi masalah kesehatan merupakan suatu tingkah laku
yang selektif, terencana, dan tanda dalam suatu sistem kesehatan yang merupakan bagian dari
budaya masyarakat yang bersangkutan. Perilaku tersebut terpola dalam kehidupan nilai sosial
budaya yang ditujukan bagi masyarakat tersebut. Perilaku merupakan tindakan atau kegiatan yang
dilakukan seseorang dan sekelompok orang untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan tertentu
berdasarkan pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma kelompok yang bersangkutan.
Kebudayaan kesehatan masyarakat membentuk, mengatur, dan mempengaruhi tindakan atau
kegiatan individu-individu suatu kelompok sosial dalam memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan
baik yang berupa upaya mencegah penyakit maupun menyembuhkan diri dari penyakit (Kalangi,
1994). Oleh karena itu dalam memahami suatu masalah perilaku kesehatan harus dilihat dalam
hubungannya dengan kebudayaan, organisasi sosial, dan kepribadian individu-individunya.
Setiap masyarakat memiliki pola budaya, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi dan lapisan-
lapisan sosial yang berpengaruh terahadap penentuan penyakit, penanggulangan serta
penyembuhannya , contoh :
- Pusar bayi yang puput di simpan dan jika bayi sudah besar,pusat tersebut bisa jadi obat untuk
bayi,caranya tali pusat di rendam dan di minum kan kepada si bayi. Mitos seperti ini malah
merugikan karna jika sampai terminum oleh bayi maka akan membiarkan mikroorganisme yang
ada di plasenta akan masuk ke tubuh bayi.
- Wanita- wanita Hausa yang tinggal di sekitar Zaria Nigeria utara, secara tradisi memakan garam
kurang selama priode nifas, untuk meningkatkan produksi air susunya. Merka juga menganggap
bahwa hawa dingin adalah penyebab penyakit. Oleh sebab itu mereka memanasi tubuhnya paling
kurang selama 40 hari setelah melahirkan. Diet garam yang berlebihan dan hawa panas, merupakan
penyebab timbulnya kegagalan jantung. Faktor budaya disini adalah kebiasaan makan garam yang
berlebihan dan memanasi tubuh adalah faktor pencetus terjadinya kegagalan jantung.
- kepercayaan masyarakat tradisional Banjar adalah bila digigit ular, yang dalam bahasa Banjarnya
di sebut dengan dipatuk ular atau dipatuk tadung.
Berdasarkan kepercayaan, orang yang terkena gigitan ular tidak boleh memasuki rumah sebelum
dilakukan pengobatan. Karena apabila si sakit melewati talang rumah, bisa ular yang telah berada
dalam tubuhnya akan membawa pada kematian.

F. Peran Petugas Kesehatan Menghadapi Sosial Budaya yang ada di masyarakat.


- Memberikan KIE (Komunikasi Informasi Dan Edukasi) perlu memperhatkn aspek sosial budaya
masyarakat
- Ras, suku, tata nilai, pekerjaan dan ststus sosial prlu dipertimbangkan
- Memberikan pelayanan terkait dengan bio, psiko, sosio, kultural & spiritual
G. Jaringan Sosial dan Dukungan Sosial
1. Pengertian Jaringan sosial
Jaringan Sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang
umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih type relasi spesifik
seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan dan lain-lain.

2. Pengertian Dukungan Sosial


- Pierce (dalam Kail and Cavanaug , 2000) mendefinisikan dukungan sosial sebagai sumber
emosional, informasional atau pendampingan yang diberikan oleh orang- orang disekitar individu
untuk menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang terjadi sehari- hari dalam kehidupan.
- Diamtteo (1991) mendefinisikan dukungan sosial sebagai dukungan atau bantuan yang berasal dari
orang lain seperti teman, tetangga, teman kerja dan orang- orang lainnya.
- Gottlieb (dalam Smet, 1994) menyatakan dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal
maupun non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang didapatkan karena kehadiran orang lain dan
mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihah penerima.
- Sarafino (2006) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada
orang lain, merawatnya atau menghargainya.

Dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yangh berasal dari orang yang memiliki
hubungan sosial akrab dengan individu yang menerima bantuan. Bentuk dukungan ini dapat
berupa infomasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi yang dapat menjadikan individu yang
menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai.

H. Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Sosial


Menurut stanley (2007), faktor- faktor yang mempengaruhi dukungan sosial adalah sebagai berikut
:
a. Kebutuhan fisik
Kebutuhan fisik dapat mempengaruhi dukungan sosial. Adapun kebutuhan fisik meliputi sandang,
pangan dan papan. Apabila seseorang tidak tercukupi kebutuhan fisiknya maka seseorang tersebut
kurang mendapat dukungan sosial.
b. Kebutuhan sosial
Dengan aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih kenal oleh masyarakat daripada orang
yang tidak pernah bersosialisasi di masyarakat. Orang yang mempunyai aktualisasi diri yang baik
cenderung selalu ingin mendapatkan pengakuan di dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu
pengakuan sangat diperlukan untuk memberikan penghargaan.
c. Kebutuhan psikis
Dalam kebutuhan psikis pasien pre operasi di dalamnya termasuk rasa ingin tahu, rasa aman,
perasaan religius, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Apalagi jika orang tersebut
sedang menghadapi masalah baik ringan maupun berat, maka orang tersebut akan cenderung
mencari dukungan sosial dari orang- orang sekitar sehingga dirinya merasa dihargai, diperhatikan
dan dicintai.

I. Pengkajian Dukungan Sosial


1. Ukuran
2. Fungsi
3. Komposisi
4. Lamanya berhubungan
5. Dukungan social yang dirasakan
6. Intimasi
7. Reprositas
8. Harga diri
9. Kedalaman
10. Afirmasi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
o Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari / dikaji interaksi manusia dengan manusia lain
dalam kelompok (keluarga, kelas sosial masyarakat) dan produk – produk yang timbul
dari interaksi tersebut seperti nilai, norma serta kebiasaan – kebiasaan yang dianut oleh
kelompok / masyarakat tersebut.
o Sosiologi Kesehatan adalah Sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada masalah
kesehatan yang merupakan problem & terjadi pada semua lapisan masyarakat
o Setiap masyarakat memiliki pola budaya, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi
dan lapisan-lapisan sosial yang berpengaruh terahadap penentuan penyakit,
penanggulangan serta penyembuhannya ,

B. Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca agar ikut peduli
dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang Sosiologi Kesehatan. Semoga dengan
makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA

· Wikipedia. 2011. Definisi Sosiologi, http://id.wikipedia.org/wiki/Definisi_Sosiologi(diakses


26 Oktober 2013)
· Ragil Setiyabudi. 2011. Sosiologi dan Antropologi
Kesehatan,http://ajago.blogspot.com/2011/08/sosiologi-dan-antropologi-kesehatan.html (diakses
28 Oktober 2013)
· Wikipedia. 2013. Budaya, http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya (di akses 28 Oktober 2013)
· Tatik Bahar. 2011. Hubungan Aspek Sosial
Budaya,http://tatikbahar.blogspot.com/2011/02/hubungan-aspek-sosial-budaya-dan.html(diakses
31 Oktober 2013)
· Ahmad Adam Julidar. 2012. Sosial
Budaya,http://ahmadadamjulidar.blogspot.com/2012/03/sosial-budaya.html (diakses 31 Oktober
2013)
· Kartika Sari. 2011. Arti dukungan sosial, http://artidukungansosial.blogspot.com/(diakses 31
Oktober 2013)

Anda mungkin juga menyukai