Anda di halaman 1dari 47

KEBIJAKAN DAN

STRATEGI NASIONAL
PENANGANAN KRISIS &
MASALAH KESEHATAN
LAIN

PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS


Latar Belakang
Indonesia berada pada daerah rawan bencana :
Bencana alam (Natural Disaster)

Gempa, Gunung meletus, Tsunami,


Banjir, Banjir bandang, Tanah longsor, Angin
puyuh dll
Karena ulah manusia (Man-Made Disaster)

Kegagalan teknologi, Kecelakaan massal,


Kebakaran hutan dll
Kedaruratan Kompleks

Konflik sosial, Terorisme dll


Bencana ---> Selalu mengakibatkan masalah
kesehatan
Gempa Bumi
Kerusakan
bangunan, jalan
dan infrastruktur
Kebakaran
Korban Meninggal
& luka
Patah tulang
Korban
terperangkap
Tsunami Korban meninggal
Korban Luka
Tenggelam
Kerusakan bangunan
dan infrastruktur
Banjir
Kerusakan
bangunan,
infrastruktur,
lahan, sumber air
bersih
Tanah longsor
Penyakit menular
Diare
KLB
Banjir Bandang
Kerusakan
bangunan,
infrastruktur,
lahan, sumber air
bersih
Tanah longsor
Kematian
Korban luka
Fracture
Korban
terperangkap
Cyclone
Kerusakan
bangunan dan
Infrastruktur
Banjir
Korban Luka
Kematian
Tanah Longsor
Kerusakan
bangunan,
infrastruktur,
lahan, sumber air
bersih
Tanah longsor
Kematian
Korban luka
Fracture
Korban
terperangkap
Gunung Meletus
Kematian
Korban Luka
Penyakit
saluran
pernafasan
Pengungsi
Luka bakar
Kegagalan Teknologi

Kerusakan
bangunan,
mesin
Kebakaran
Korban luka
Kematian
Lukabakar
Keracunan
Ledakan Bom
- Kerusakan bangunan
- -Kematian
-Luka bakar
-PTSD
Konflik
Kerusakan
bangunan dan
infrastruktur
Kebakaran
Kematian
Korban luka
Pengungsi
PTSD
GEMPA BUMI & TSUNAMI
DI NAD DAN SUMUT, 2004

250.000 jiwa meninggal/hilang


Batasan & Pengertian
Kedaruratan :
Keadaan yg mengancam individu/kelomp masy

Menyebabkan ketidakberdayaan

Perlu respons sesegera mungkin

Bencana :
Peristiwa akibat alam/ulah manusia

Menimbulkan gangguan kehidupan & penghidupan

Perlu bantuan diluar prosedur rutin

Krisis dan Masalah Kesehatan Lain :


masalah kesehatan yang timbul akibat kedaruratan
dan bencana
Dasar Hukum
Undang-undang No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular.
Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Peraturan Presiden No. 7 tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009.
Peraturan Presiden No. 83 tahun 2005 tentang Badan Koordinasi
Nasional Penanganan Bencana
Keputusan Menteri Kesehatan No. 574 tahun 2000 tentang
Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010
Keputusan Menteri Kesehatan No. 131/Menkes/SK/II/2004
tentang Sistem Kesehatan Nasional.
Keputusan Menteri Kesehatan No.1274/Menkes/SK/VIII/2005
tentang Rencana Strategis Departemen Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575/Menkes/Per/XI/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA

Penanganan
darurat

BENCANA Rehabilitasi

Rekontruksi
Kesiapsiagaan

Pencegahan
Mitigasi
Tujuan
Umum
memberikan acuan dan arah bagi jajaran kesehatan
instansi pemerintah, lembaga non Pemerintah, LSM,
Swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan
penanganan krisis dan masalah kesehatan lain

Khusus
Terselenggaranya penanganan krisis dan masalah
kesehatan lain secara terintegrasi
Terlaksananya pengorganisasian
Terselenggaranya koordinasi dan kemitraan
Terwujudnya jejaring informasi dan komunikasi antar
instansi terkait
Tersedianya sumber daya yang memadai
Terselenggaranya upaya pemberdayaan dan
kemandirian masyarakat dalam penanganan krisis dan
masalah kesehatan lain
Sasaran

Instansi Pemerintah & non


Pemerintah serta masyarakat di
daerah rawan bencana
Petugas lintas sektor terkait, LSM
domestik & mitra internasional
Kebijakan
1. Penanganan krisis dan masalah kesehatan lain lebih
menitikberatkan kepada upaya sebelum terjadi
bencana
2. Pengorganisasian di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota, dilaksanakan dengan semangat
desentralisasi dan otonomi
3. Memperkuat koordinasi dan kemitraan baik di
tingkat Pusat maupun Daerah
4. Pemantapan dan pengembangan jejaring lintas
program dan lintas sektor antar daerah serta
masyarakat
5. Pemantapan, pengembangan sistem informasi dan
komunikasi
6. Memobilisasi berbagai sumber yang ada
Kebijakan
7. Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan dan Masyarakat
guna menunjang kemandirian masyarakat dalam
penanganan krisis dan masalah kesehatan lain
8. Pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, obat dan perbekalan
kesehatan
9. Setiap korban akibat krisis dan masalah kesehatan lain
mendapatkan pelayanan kesehatan sesegera mungkin
secara optimal dan manusiawi
10. Pada masa tanggap darurat, pelayanan kesehatan
dijamin oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan pelayanan kesehatan pasca tanggap darurat
disesuaikan dengan kebijakan Menteri Kesehatan dan
Pemerintah Daerah setempat
11. Pemantapan dan pengembangan sentra rujukan
kesehatan
12. Pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, obat dan perbekalan
kesehatan diatur secara berjenjang
Strategi
1. Meningkatkan upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
penanganan krisis dan masalah kesehatan lain
2. Mendorong terbentuknya unit kerja untuk penanganan masalah
krisis dan kesehatan lain di daerah
3. Mengembangkan sistem manajemen penanganan masalah krisis
dan masalah kesehatan lain hingga ke tingkat desa
4. Setiap Kabupaten/Kota berkewajiban membentuk satuan tugas
kesehatan yang memiliki kemampuan dalam penanganan krisis
dan masalah kesehatan lain di wilayahnya secara terpadu
berkoordinasi dengan Satlak PB
5. Mengembangkan sistem informasi dan komunikasi penanganan
masalah krisis dan kesehatan lain
6. Memperkuat jejaring informasi dan komunikasi melalui
peningkatan intensitas pertemuan koordinasi dan kemitraan
lintas program/lintas sektor, organisasi non Pemerintah,
masyarakat dan mitra kerja Internasional secara berkala
Strategi
7. Menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung pelayanan kesehatan bagi korban akibat krisis dan
masalah kesehatan lain dengan memobilisasi semua potensi
8. Meningkatkan kualitas dan kuantitas petugas melalui
pendidikan dan latihan
9. Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat
dalam mengenal, mencegah dan mengatasi krisis dan masalah
kesehatan lain di wilayahnya
10. Pemberdayaan potensi sumber daya daerah rawan krisis dan
masalah kesehatan lain
11. Mengembangkan sistem rujukan kesehatan dalam penanganan
krisis dan masalah kesehatan lain melalui pembentukan sentra-
sentra rujukan
POKOK KEGIATAN
PENANGANAN KRISIS DAN
MASALAH KESEHATAN LAIN
POKOK KEGIATAN
(Sebelum )
1. Menyusun pedoman, prosedur tetap dan juklak/junis
penanganan krisis dan masalah kesehatan lain di tingkat
nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
2. Melakukan analisis risiko yang berdampak pada krisis dan
masalah kesehatan lain
3. Menyusun rencana-rencana penanganan krisis dan masalah
kesehatan lain dengan melibatkan instansi terkait, pihak
swasta, LSM dan masyarakat.
4. Memfasilitasi dan melaksanakan pertemuan koordinasi dan
kemitraan lintas program/lintas sektor, organisasi non
Pemerintah, LSM, Swasta, masyarakat dan mitra kerja
Internasional secara intensif melalui jejaring yang ada
5. Melaksanakan pengembangan pendidikan dan pelatihan bagi
petugas dan masyarakat (termasuk gladi)
POKOK KEGIATAN
(Sebelum )
6. Menyusun, mengembangkan sistem informasi dan
komunikasi dalam penanganan krisis dan masalah kesehatan
lain
7. Menyusun, mengembangkan sistem manajemen untuk
penanganan krisis dan masalah kesehatan lain hingga ke
tingkat desa
8. Melakukan pengembangan media penyebarluasan informasi
penanganan krisis dan masalah kesehatan lain
9. Melakukan sosialisasi upaya penanganan krisis dan masalah
kesehatan lain
10. Melakukan advokasi upaya penanganan krisis dan masalah
kesehatan lain
POKOK KEGIATAN
(Sebelum )
11. Mendorong terbentuknya unit kerja yang menangani
masalah kesehatan akibat bencana di setiap jenjang
administrasi
12. Mendorong terbentuknya Satuan Tugas Kesehatan dalam
penanganan krisis dan masalah kesehatan lain disetiap
jenjang administrasi
13. Mendorong terbentuknya pusat pengendali operasional
dalam penanganan krisis dan masalah kesehatan lain di
tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
14. Mengadakan dan mensiapsiagakan sumber daya
15. Mengembangkan sistem kewaspadaan dini
16. Menyiapkan sentra-sentra rujukan penanganan krisis dan
masalah kesehatan lain
Yaesu FT 80C HF/ SSB + Power supply
POKOK KEGIATAN
(Saat )
1. Menyusun rencana operasi dan melaksanakannya
secara terpadu dengan melibatkan instansi
terkait, pihak swasta, LSM, masyarakat dan
mitra kerja Internasional.
2. Membantu pelaksanaan pencarian dan
penyelamatan korban
3. Memobilisasi sumber daya
4. Mengaktifkan pusat pengendali operasional
penanganan krisis dan masalah kesehatan lain
POKOK KEGIATAN
(Saat )
1. Melakukan penilaian cepat kesehatan
2. Melakukan pelayanan kesehatan darurat
3. Melakukan pelayanan kesehatan rujukan
4. Melakukan surveilans epidemiologi
penyakit potensial wabah dan faktor
risiko
5. Monitoring dan evaluasi penanganan
tanggap darurat
BOM BLAST AT PALU, DES 05
FLASH FLOODS AT JEMBER, JAN 06
LANDSLIDES AT BANJARNEGARA, JAN 06
EXPLODED AT PPOMN, JAN 06
POKOK KEGIATAN
(Pasca )
1. Melaksanakan pemulihan status kesehatan masyarakat
dengan melibatkan instansi terkait, pihak swasta, LSM dan
masyarakat serta mitra kerja Internasional.
2. Melaksanakan pemulihan fasilitas kesehatan dengan
melibatkan instansi terkait, pihak swasta, LSM dan
masyarakat serta mitra kerja Internasional agar dapat
berfungsi kembali
3. Memberdayakan masyarakat dalam upaya pemulihan
4. Mengendalikan vektor penyakit yang berpotensial wabah
5. Melakukan surveilans penyakit potensial wabah dan faktor
risiko
POKOK KEGIATAN
(Pasca )
6. Memantau kualitas air bersih dan sanitasi
7. Mengendalikan faktor risiko kesehatan
8. Melakukan penanganan stres pasca trauma
9. Melakukan analisis dampak kesehatan
10. Melakukan upaya rekonstruksi dalam penanganan
krisis dan masalah kesehatan lain
11. Monitoring dan evaluasi pemulihan kesehatan
PENGORGANISASIAN
Tugas & Wewenang
Pusat
Merumuskan kebijakan
Memberikan pedoman dan arahan
Mengkoordinasikan dalam tahap sebelum, saat
maupun setelah kejadian
Pelaksanaannya dapat melibatkan instansi terkait baik
Pemerintah maupun non Pemerintah, LSM, Lembaga
Internasional, organisasi profesi maupun organisasi
kemasyarakatan
Secara aktif membantu mengkoordinasikan bantuan
kesehatan yang diperlukan oleh daerah
Pengorganisasian bantuan kesehatan dilaksanakan
oleh unit kerja yang ada di Departemen Kesehatan,
yang dikoordinasikan oleh Pusat Penanggulangan
Krisis (PPK).
PENGORGANISASIAN
Tugas & Wewenang
Provinsi
melaksanakan dan menjabarkan kebijakan
memberikan pedoman dan arahan serta
mengkoordinasikan pada tahap sebelum, selama
maupun sesudah terjadi di wilayah kerjanya
Dalam pelaksanaan dapat melibatkan instansi terkait
baik Pemerintah maupun non Pemerintah, LSM,
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan maupun
lembaga Internasional sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
secara aktif membantu mengkoordinasikan bantuan
kesehatan yang diperlukan oleh daerah yang rawan
Pengorganisasian kegiatan bantuan kesehatan
dilaksanakan oleh unit kerja yang ada di Dinas
Kesehatan Provinsiatau unit kerja struktural/kelompok
kerja yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi.
PENGORGANISASIAN
Tugas & Wewenang
Kabupaten/Kota
melaksanakan dan menjabarkan kebijakan, pedoman
dan arahan
mengkoordinasikan penanganan krisis dan masalah
kesehatan lain baik dalam pada sebelum, selama
maupun sesudah terjadi di wilayah kerjanya
Dalam pelaksanaannya dapat melibatkan instansi
terkait baik Pemerintah maupun non Pemerintah, LSM,
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan maupun
lembaga Internasional sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
secara aktif mengelola bantuan kesehatan yang
diperlukan oleh wilayah yang rawan krisis dan masalah
kesehatan lain
Pengorganisasian bantuan kesehatan dilaksanakan
oleh unit kerja yang ada di Dinas Kesehatan, atau unit
kerja struktural/kelompok kerja yang ditunjuk oleh
Kepala Dinas Kesehatan.
PENGORGANISASIAN
Koordinasi
Tk. Pusat
(Bakornas PBP)
(Co. PPK)

Tk. Provinsi
(Dinkes Prov.) (Satkorlak PBP)

Tk. Kab (Satlak PBP)


(Dinkes Kab.)

Tk. Kec
(Puskesmas)
Pembiayaan
menggunakan dana/anggaran yang dialokasikan melalui APBD masing-
masing Provinsi dan Kabupaten/Kota
Dalam hal kekurangan dapat mengusulkan bantuan pembiayaan secara
berjenjang dari Kabupaten/Kota, Provinsi hingga ke Pusat
Usulan dari daerah ke pusat agar ditujukan ke Sekretaris Jenderal
Depkes & ditembuskan ke Pusat Penanggulangan Krisis
usulan dari unit-unit kerja di lingkungan Departemen Kesehatan
dapat langsung disampaikan ke Sekretaris Jenderal Departemen
Kesehatan dan ditembuskan ke Pusat Penanggulangan Krisis
Pembiayaan juga dapat diperoleh dengan menggali sumber-sumber dari
sektor swasta, LSM lokal maupun asing, organisasi masyarakat dan
masyarakat perorangan selama sifatnya tidak mengikat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai