Anda di halaman 1dari 63

MANAJEMEN DISASTER

MARDIANA MUSTAFA

KEBIJAKAN PENANGANAN KRISIS


KESEHATAN
POKOK BAHASAN
• PENGORGANISASIAN
• MEKANISME PENGELOLAAN
BANTUAN
• PENGELOLAAN DATA DAN
INFORMASI
PENDAHULUAN
Bencana krisis kesehatan, sehingga penanganannya perlu
diatur dlm bentuk kebijakan sbb:
• Korban  yankes sesegera mungkin sec maksimal dan
manusiawi
• Prioritas masa tanggap darurat  penanganan korban luka &
identifikasi korban mati
• Yankes yg bersifat rutin di Faskes  harus tetap terlaksana sec.
optimal
• Pelaksanaan penanganan krisis kes. Dilakukan berjenjang dr
kab/kota  provinsi  pusat . Dapat dibantu oleh masy.
Nasional & Internasional, lembaga donor, bantuan negara
sahabat
PENDAHULUAN
• Bantuan kes. Dari dalam & luar negeri harus
mengikuti ketentuan yang berlaku
• Informasi yg berkaitan dgn penanggulangan
kes  Dinkes setempat
• Monitoring dan evaluasi berkala  semua
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
penanggulangan kesehatan
PENGORGANISASIAN
• Penanggulangan Bencana TK Pusat  BNPB, di
TK daerah  BPBD
• BNPB  fungsi merumuskan dan
menetapkan kebijakan penanggulangan
bencana dan penanganan pengungsi secara
cepat, tepat, efektif dan efisien serta
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu dan menyeluruh
Lanjutan…
Tugas BNPB:
• Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan
bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan
rekonstruksi secara adil dan setara
• Menetapkan standardisasi dan kebutuhan
penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan
peraturan perundang‐undangan;
• Menyampaikan informasi kegiatan kepada masyarakat;
• Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
kepada Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi
normal dan pada setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
Lanjutan…

• Menggunakan dan mempertanggungjawabkan


sumbangan/bantuan nasional dan
internasional;
• Mempertanggungjawabkan penggunaan
anggaran yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
• Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan
peraturan perundang‐undangan; dan
• Menyusun pedoman pembentukan BPBD.
Lanjutan…
Tugas BPBD:
• Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan
pemerintah daerah dan BNPB terhadap usaha
penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,
penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan
setara;
• Menetapkan standardisasi serta kebutuhan
penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan
Peraturan Perundang‐undangan;
• Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan
bencana;
• Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
• Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada
wilayahnya;
Lanjutan…
• Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan
bencana kepada kepala daerah setiap sebulan sekali
dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi
darurat bencana;
• Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang
dan barang;
• Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran
yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
• Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan
peraturan perundang‐undangan.
Lanjutan….
Kementrian Kesehatan???
Tugas dan kewenangan Kementerian Kesehatan
adalah merumuskan kebijakan, memberikan standar
dan arahan serta mengkoordinasikan penanganan
krisis dan masalah kesehatan lain, baik dalam
tahap sebelum, saat maupun setelah terjadinya.
Selain itu Kementerian Kesehatan secara aktif
membantu mengoordinasikan bantuan kesehatan
yang diperlukan oleh daerah yang mengalami
situasi krisis dan masalah kesehatan lain.
Lanjutan….
Presiden

Menko Kesra

Kementrian Kementrian/
BNPB
Kesehatan Lembaga lain

PPK
Regional/Dinkes BPBD
Provinsi/Kab/Kota
Pusat Penanggulangan Krisis Regional
Lanjutan….
• Sumatera Utara  Medan (NAD, Sumut, Riau, Kep.
Riau & Sub reg. Sumbar)
• Sumatera Selatan  Palembang (Sumsel, Jambi,
Bangka Belitung, Bengkulu)
• DKI Jakarta  Jakarta ( Lampung, DKI Jakarta, Banten,
Jabar, Kalbar)
• Jawa Tengah  Semarang (DI Yogyakarta dan Jateng)
• Jawa Timur  Surabaya (Wil. Tengah dan wil Yan Jatim
• Kalimantan Selatan  Banjarmasin (Kaltim, Kalteng,
Kalsel)
Lanjutan…

• Bali  Denpasar (Bali, NTB dan NTT)


• Sulawesi Utara  Manado (Gorontalo, Sulut,
Maluku Utara)
• Sulawesi Selatan  Makassar (Sulteng, Sulsel,
Sultra, Sulbar, Maluku, Sub reg. Papua)
Tugas PPK regional
• Pusat komando dan pusat informasi (media centre)
kesiapsiagaan dan penanggulangan kesehatan akibat
bencana dan krisis kesehatan lainnya;
• Fasilitasi buffer stock logistik kesehatan (bahan, alat
dan obat‐obatan);
• Menyiapkan dan menggerakkan Tim Reaksi Cepat dan
bantuan SDM kesehatan yang siap digerakkan di daerah
yang memerlukan bantuan akibat bencana dan krisis
kesehatan lainnya;
• Pusat networking antara 3 komponen kesehatan dalam
regional tersebut yaitu dinas kesehatan, fasilitas kesehatan
dan perguruan tinggi.
Unit Pelaksana Teknis Kemenkes
• KKP  penanganan keluar masuknya bantuan
Sumber Daya kesehatan via pelabuhan
laut/udara dan daerah perbatasan serta
karantina kesehatan
• BTKL  Perkuatan sistem kewaspadaan dini
dan rujukan laboratorium
Hub. Pemerintah dgn Komunitas
Internasional
• Pendekatan klaster (cluster approach) adalah suatu model
koordinasi dengan mengelompokkan para pelaku
kemanusiaan berdasarkan gugus kerja untuk memberikan
respon darurat yang lebih dapat diperkirakan dengan
penetapan ‘pimpinan’ kelompok/ klaster. Pimpinan klaster
bersama‐sama dengan sektor‐sektor pemerintah
membangun koordinasi baik dalam perencanaan
maupun pelaksanaan
• Pada saat bencana dan sistem klaster digunakan,
pertemuan koordinasi untuk klaster dipimpin oleh
Kementrian Kesehatan dengan dukungan WHO
MEKANISME PENGELOLAAN BANTUAN
Pada saat terjadi bencana perlu adanya mobilisasi SDM
kesehatan yang tergabung dalam suatu Tim
Penanggulangan Krisis yang meliputi:
• Tim Reaksi Cepat/TRC;
• Tim Penilaian Cepat/TPC (RHA team);
• Tim Bantuan Kesehatan.
 
Sebagai koordinator tim adalah Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota (sesuai Surat
Kepmenkes Nomor 066 tahun 2006).
Tim Reaksi Cepat
• Tim yang bergerak dalam waktu 0 – 24 jam setelah ada informasi kejadian
bencana. Tim Tergantung dr jenis bencana. Contoh: Gempa Bumi:
• Tim pelayanan medik;
1. dokter umum 
2. dokter spesialis bedah/orthopedi
3. dokter spesialis anestesi
4. perawat mahir (perawat bedah, gadar)
5. tenaga Disaster Victims Identification (DVI)
6. apoteker/tenaga teknis kefarmasian
7. sopir ambulans
• Surveilans epidemiolog/sanitarian;
• Petugas komunikasi;
• Petugas logistik.
Rapid Health Assessment Team (RHA Team)

• Bisa diberangkatkan dalam waktu 0 – 24 jam


atau bersamaan dengan TRC
• Bertugas melakukan penilaian Dampak bencana
dan mengidentifikasi kebutuhan bid kesehatan
• Minimal terdiri dari:
a. Dokter Umum
b. Epidemiologi
c. Sanitarian
Tim Bantuan Kesehatan
• Di berangkatkan berdasarkan rekomendasi Tim RHA untuk
memberikan Pelayanan kesehatan
• Tim antara lain:
a. Dokter umum & Spesialis
b. Apoteker & tenaga kefarmasian
c. Perawat
d. Perawat Mahir
e. Bidan
f. Sanitarian
g. Ahli Gizi
h. Tenaga Survailance
i. Entomolog
Lanjutan…

Estimasi kebutuhan tenaga kesehatan di lokasi bencana:


1. Untuk jumlah penduduk/pengungsi antara 10.000 – 20.000 orang:
• § Dokter umum : 4 org
• § Perawat : 10 – 20 org
• § Bidan : 8 – 16 org
• § Apoteker : 2 org
• § Tenaga teknis
3. n/Rumah sakit, dapat dilihat dalam rumus kebutuhan tenaga di
fasilitas rujukan/rumah sakit
• § Kebutuhan dokter umum = (∑ pasien/40) – ∑ dr umum di tempat
• § Kebutuhan dokter spesialis Bedah = [(∑ pasien dr bedah/5) / 5] ‐ ∑ dr bedah
di tempat
• § Kebutuhan dokter spesialis anestesi = [(∑ pasien dr bedah/15) / 5] ‐ ∑
dr
• anestesi di tempat
Disaster
Emergency Services
and their roles
All disaster response agencies
• save lives
• prevent escalation of the incident
• relieve suffering whenever possible and appropriate
• minimize environmental degradation following disaster
• protect property and minimize looting and anarchy
following the disaster
• work together to restore normality to the community
• assist in post-disaster investigations and inquiry to
maximize lessons learnt and create atmosphere for safer
community better able to respond to future disasters.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Roles of BPBD
i. Overall in charge of the community’s on-scene response. Assess situation and be
prepared to give warning of persons at risk to take appropriate protective actions
ii. Notify or place on standby various agencies teams, departments, contractors and
suppliers to provide assistance to the disaster management effort
iii. Assign tasks to responding agencies
iv. Call for meetings to conduct disaster planning and management
v. To ensure safety of disaster victims and response forces
vi. To identify and assess hazardous situations, prevent accidents, prepare safety plan
and oversee their conduct
vii. Be the point of contact with outside agencies and companies
viii. Coordinate briefings of higher authority, e.g. government leaders and policy makers
and keep them abreast of disaster planning and progress of disaster management.
ix. Review requests for resources by agencies and make decisions on procurement
x. Provide guidance on management of information flow during disasters, information
for use in media briefings and ensure conduct of release of information to media.
xi. Terminate response and demobilize resources when situation stabilizes
BASARNAS
Roles of BASARNAS

• Assume the role of the rescue services for the community.


• Establish forward control point for receiving all responding units.
• Mobilize units to perform rescue tasks, as appropriate
• Rescue trapped casualties and save lives promptly
• Free dead casualties and hand over to Police and Forensic team
• Prevent escalation of incident and eliminate hazards
• Conduct fire-fighting activities within disaster zone
• Clear routes in and out of the danger zone
• Provide specialist equipment for special operations such as
lighting, lifting, tentage and other rescue operations
Police
Roles of Police
• Initially often take command of the situation and establish a forward control
point to initiate rescue until arrival of BPBD.
• Make efforts to save lives until arrival of BASARNAS and medical agencies
• Prevent escalation of incident especially in security situations such as civil
disturbance and organize evacuation of those in danger at disaster site
• Can assist in the activation of other emergency services
• Traffic control within and in the vicinity of the disaster site
• Establish community’s Casualty Information Bureau
• Overall charge of the management of the dead
• Maintenance of law, security and public order.
• Accident investigation and assistance with official enquiries into the disaster.
• Liaise with media and help in release and regulation of information flow
Armed Forces
Roles of the Armed Forces
• Manpower for stretcher bearers, rescue assistants,
security personnel and communications officers

• Medical teams for disaster site work and for hospitals

• Ambulances for evacuation of casualties

• Helicopters and boats for ferrying of logistics and for


casualty evacuation

• Special communications and extrication equipment


Medical Services
Roles of Medical Services
• Save lives: attend and treat injured persons as close to site of
disaster as safety permits
• Provide advice to rescue agencies and Incident Manager on optimal
management of casualties sustained at disaster sites
• Transport injured to appropriate medical centres and provide care
during transportation
• Treat injured casualties in hospital environment
• Provide forensic support to the Police in management of dead
• Arrange for rehabilitation and recovery services for casualties
• Take preventive measures against psychological sequelae in injured,
relatives and among disaster workers
Pengelolaan bantuan SDM Internasional
Menerima sukarelawan atau tim medis dari luar dengan kriteria
sebagai berikut:
• Disponsori oleh organisasi yang dikenal dengan baik dan dapat
menjamin kualifikasi sukarelawan atau tim medis yang dikirimkan;
• Mengetahui atau familier dengan bahasa, kebudayaan dan level
teknologi yang sesuai untuk situasi bencana di daerah tersebut;
• Dapat bekerja tanpa dukungan yang berlebihan dari orang lain;
• Mau dan dapat tinggal selama periode waktu yang sesuai dan
layak;
• Informasikan kepada media, misi diplomatik, konsulat, dan agensi
lain mengenai kriteria, kebijakan dan menjelaskan prosedur
registrasi, kewajiban, cakupan kerja dan supervisi sebelum
menerima atau mengirimkan tim medis.
Obat Dan Perbekalan
Masalah Utama berkaitan dgn Obat:
a. Obat & Perbekalan tdk sesuai dgn situasi darurat
b. Obat/perbekalan tdk diberi label dalam bahasa lokal/tanpa
nama generiknya
c. Kualitas obat/perbekalan tdk sesuai standar yg berlaku di
negara donor
d. Pihak donor tdk menghiraukan prosedur adminitrasi
negara
e. Pihak donor sering menyebutkan nilai obat lebih tinggi dr
yang semestinya
f. Obat/perbekalan kadang di donasikan tdk sesuai
kebutuhan
Pengelolaan Donasi Obat dari Donor Internasional

Guideline for Drugs Donation (WHO):


• Prinsip 1  harus memberikan keuntungan yg sebesar-
besarnya  sesuai kebutuhan
• Prinsip 2  sesuai otoritas penerima, mendukung
kebijakan pemerintah dan sesuai syarat administrasi
berlaku
• Prinsip 3  tdk terjadi standar ganda penetapan kualitas
• Prinsip 4  harus ada komunikasi antara negara pemberi
dan penerima  berdasar permohonan dan ada
pemberitahuan
Lanjutan…
• Persyaratan teknis obat sumbangan:
• Masa Kadaluarsa min 2 thn pada saat diterima
• Berasal dr sumber yang resmi, terdaftar/izin edar pada negara
penerima, mendapat pengakuan dr WHO/lembaga
independen lainnya
• Sebaiknya sesuai dgn DOEN ( daftar obat esensial Nasional)
• Kekuatan/potensi/dosis sesuai dgn yg biasa digunakan
• Menggunakan label Bhs Indonesia atau Inggris
• Memenuhi aturan internasional pengiriman barang
• Mendapat fasilitas pembebasan tarif pajak
• Obat yang rusak/kadaluarsa dilakukan pemusnahan sesuai
dengan ketentuan yg berlaku
KOORDINASI PENGELOLAAN OBAT DAN
PERBEKALAN KESEHATAN PADA SETIAP
TAHAPAN BENCANA
NO TINGKAT KOORDINATOR INSTITUSI YANG INSTITUSI TAHAPAN
KOORDINASI DIKOORDINIR TERKAIT BENCANa

1 KAB/KOTA DINAS PUSTU,PUSKESMAS, SATKORLAK PERSIAPAN


KESEHATAN IFK/UPOPPK BENCANA
KAB/KOTA

POS KESEHATAN,PUSTU, SATKORLAK KEJADIAN


PUSKESMAS,IFK BENCANA BENCANA
FARMASI/UPOPPK,RSU,RS KAB/KOTA
SWASTA,RS TNI/POLRI,
SARANA KESEHATAN
LAINNYA

PUSTU,PUSKESMAS, SATKORLAK PASCA


IFK/UPOPPK BENCANA BENCANA
KAB/KOTA

04/10/2020 39
KOORDINASI PENGELOLAAN OBAT DAN
PERBEKALAN KESEHATAN PADA SETIAP
TAHAPAN BENCANA

NO TINGKAT KOORDINATO INSTITUSI YANG INSTITUSI TAHAPAN


KOORDINASI R DIKOORDINIR TERKAIT BENCANa

2 PROPINSI DINAS DINAS KESEHATAN SATKORLA PERSIAPAN


KESEHATAN KAB/KOTA K
BENCANA
PROPINSI

DINAS KESEHATAN SATKORLA KEJADIAN


KAB/KOTA,RSU PROPINSI, K BENCANA
RSSWASTA,RS TNI/POLRI, BENCANA
SARANA KESEHATAN PROPINSI
LAINNYA

DINAS KESEHATAN SATKORLA PASCA


K BENCANA
BENCANA
PROPINSI

04/10/2020 40
KOORDINASI PENGELOLAAN OBAT DAN
PERBEKALAN KESEHATAN PADA SETIAP
TAHAPAN BENCANA
NO TINGKAT KOORDINATOR INSTITUSI YANG INSTITUSI TAHAPAN
KOORDINASI DIKOORDINIR TERKAIT BENCANa

3 NASIONAL BINFAR DAN PPMK,P2M,YANMED, PPOM SATKORLAK PERSIAPAN


ALKES BENCANA
NASIONAL

PPMK,P2M,YANMED, PPOM SATKORLAK KEJADIAN


BENCANA BENCANA
NASIONAL

PPMK,P2M,YANMED, PPOM SATKORLAK PASCA


BENCANA BENCANA
NASIONAL

04/10/2020 41
Tabel : Jenis Obat Pada Saat Situasi Bencana.

Jenis Obat Yang Dibutuhkan


No. Bencana
1. Banjir Oralit, Infis R/L, NaCl 0,9 %, Metronidazol, Infus set, Abocath, Wing
Needle, CTM tablet, Prednison, Salep 2-4, Hidrokortison salep,
Antifungi Salep, Deksametason tab, Prednison tab, Anti bakteri
Doen Salep, Oksi Tetrasiklin salep 3 %, Kotrimoksazol 480 mg, 120
mg tab dan Suspensi, Amoxycillin, OBH, Parasetamol,
Dekstrometorfan tab, GG, CTM, Salbutamol, Efedrin HCl tab,
Aminopillin tab, Amoxycillin 500 mg, Ampisillin 1000 mg.

04/10/2020 42
No. Jenis Obat Yang Dibutuhkan
Bencana
2. Longsor Idem dengan banjir ditambah

Kantong mayat, Stretcher / Tandu, Spalk, Kasa, Elastic


Perban, Kasa Elastis, Alkohol 70 %, Pov. Iodine 10 %,
H2O2 Sol, Ethyl Chlorida Spray, Jarum jahit, Cat Gut
Chromic, Tabung Oksigen.

3. Gempa / Gel. Idem


Tsunami Klorokuin tab.150 mg basa, Nivaquin 100 mg, Suldox.
ATS, Obat Psikotropik, Narkotik

04/10/2020 43
No. Jenis Obat Yang Dibutuhkan
Bencana
4. Konflik / Huru Idem
Hara Vaksin Campak (bila ada kasus baru), Vitamin A.
Reserpin tablet, HCT tablet.
Diazepam 2 mg, 5 mg tab, Luminal tab. 30 mg.

5. Gunung Meletus Idem


Idem

04/10/2020 44
No. Jenis Bencana Jenis Penyakit Obat Yang Dibutuhkan

6. Kebakaran : Conjunctivitis Idem


Hutan Luka bakar Aquadest steril, Kasa steril 40/40,
Pemukiman Mialgia Betadin salep, Sofratule, Abocath,
BOM Gastritis Cairan Infus (RL, Na Cl), Vit. C tab,
Asap Asma Amoxycillin/ Ampicillin tab, Kapas,
Handschoen, Wingneedle, Alkohol 70
%.
Metampiron, Vit B1, B6, B12 oral.
Idem
Idem

04/10/2020 45
ALUR LOGISTIK I
SKALA KECIL (BANJIR DKI JAKARTA)
P
U
SA
DEPKES T

P
R
DINKES O
VI
N
SI

DINKES K
A
(GFK/RS) B
/
PKM PKM K
O
PKM T
Alur barang A 4614
04/10/2020 Alur administrasi
ALUR LOGISTIK II
SKALA MENENGAH (GEMPA ALOR, NABIRE) P
U
DEPKES S
A
T
P
R
O
DINKES V
I
N
S
I
K
A
KAB/ KAB/ B
KOTA KOTA /
K
O
T
Alur barang A 4715
04/10/2020 Alur administrasi
ALUR LOGISTIK III
SKALA BESAR (GEMPA,SUNAMI NAD)
P
U
DEPKES S
A
T
1-2 MINGGU PERTAMA P
MINGGUKE2 DST
R
O
DINKES KESMIL V
I
N
S
I
K
A
B
KAB/ /
KAB/ KOTA K
KOTA KAB/ O
Alur barang KOTA T
4816
04/10/2020 Alur administrasi A
Lesson Learning from Aceh and Nias contd

• LSM yang beroperasi di daerah bencana harus


dikoordinasikan jika tidak mereka akan
melaksanakan program sesuai keinginan
mereka bukan kebutuhan negara penerima
bantuan

• Nasional Buffer stok harus tersedia di masing-


masing propinsi.

04/10/2020 49
Lesson Learning from Aceh and Nias contd

• Perlu andnya Pedoman Pengelolaan obat yang rusak dan


harus disebar luaskan kepada propinsi dan Kabupaten-
kota

• Rapid Assessment harus dilaksanakan sebelum intervensi


dilakukan

• Jejaring pengelolaan obat baik di level kabupaten/kota


maupun propinsi harus dikembangkan.

04/10/2020 50
Lesson Learning from Aceh and Nias contd

• Team Verifikasi Obat Bantuan harus ada di


tingkat Nasional, Provinsi dan kabupaten-kota.

• Sarana Transportasi untuk mendukung


pengeloaan obat wajib tersedia pada saat
bencana.

04/10/2020 51
Lesson Learning from Aceh and Nias contd

 Jangan Tergesa-gesa Minta Bantuan Obat Kepada Negara


Asing
 Leadership Yang Kuat Dari Apoteker

 Perlu adanya media komunikasi antara stake holder

 Permintaan Obat Ke Kab./KOTA /Propinsi Tetangga YANG


TIDAK Terkena KENA MUSIBAH

04/10/2020 5212
Lesson Learning from Aceh and Nias contd

 Adanya Tenaga Di Entry Point (Bandara,


Pelabuhan Dsb)
 Fasilitas Penyimpanan, Kendaraan, Cost
Operasional

04/10/2020 53
CONTOH DAMPAK NEGATIF BLN DI NAD

1. OBAT DIMUSNAHKAN 2 TON


Berupa : - Cairan
- Antibiotika
- Analgetik
- Obat2 Cina

Disebabkan :- kadaluarsa
- Label bahasa Cina
- Rusak

2. DALAM PROSES PEMUSNAHAN ( Ratusan Ton)- sebagai contoh biaya


sewa gudang dengan ukuran 800m2 senilai kurang lebih 500 juta/6 bulan

3. NAD dan Nias dijadikan Dumping area

04/10/2020 5413
PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI
• Informasi penanggulangan krisis kesehatan
akibat bencana  cepat, tepat, akurat dan
sesuai dengan kebutuhan.
• Pada saat pra, saat dan pasca‐bencana
pelaporan informasi penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana dimulai dari
pengumpulan sampai penyajian informasi dan
ditujukan untuk mengoptimalisasikan upaya
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
Informasi Pra Bencana
Informasi yang dikumpulkan dalam bentuk profil terdiri dari:
• Gambaran umum wilayah, yang meliputi letak geografis,
aksesibilitas wilayah gambaran wilayah rawan bencana,
geomedic mapping, data demografi, dan informasi bencana
yang pernah terjadi;
• Upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan, yang pernah
dilakukan;
• Upaya tanggap darurat dan pemulihan, yang pernah
dilakukan;
• Gambaran pengelolaan data dan informasi.
Dikumpul secara berkala setahun sekali (April)
Alur penyampaian informasi Pra Bencana
Informasi Saat dan Pasca Bencana
• Harus segera mungkin disampaikan
• Menggunakan formulir Form B-1 atau B-4
• Sumber  Masy, yankes, Dinkes Kota/Provinsi
dan lintas sektoral
Alur penyampaian dan konfirmasi informasi
awal kejadian bencana

K e te ra n g a n :
Arus Penyampaian I n f o r m a s i
Arus K o n fi r m a s i
Informasi penilaian kebutuhan cepat
• Setelah informasi kejadian awal diterima oleh
Tim penilaian kebutuhan cepat
• Menggunakan Formulir Form B-2
Informasi perkembangan kejadian bencana

• Diisi setiap kali terjadi perkembangan.


• Formulir penyampaian Form B-3

K e te ra n g a n :
Arus Penyampaian I n f o r m a s i
Arus K o n fi r m a s i
Sarana Penyampaian Informasi
• Pra-Bencana: Email, Website (Profil)
• Saat & Pasca Bencana:
a. Form B-1: Telepon atau Faksimil
b. Form B-4: SMS gate-away
c. Form B-2: E-mail, Website, Faksimil
d. Form B-3: E-mail, Website, Faksimil

Anda mungkin juga menyukai