Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

DENTAL ASSISTANT
“ DENTAL ASSISTANT’S ROLE AS RECEPTIONIST”

Dosen Pembimbing :

Drg. Irma H.Y. Siregar, M.Hkes

Disusun oleh :
Elvira Priska Damayanti
P1337425218010
Semester 4

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


DIV KEPERAWATAN GIGI
2020
A. PERAN DENTAL ASISTEN SEBAGAI RESEPSIONIS

Resepsionis adalah orang yang bertugas menerima pasien atau klien (baik itu klinik,
rumah sakit, hotel, bahkan kantor). Dental receptionist (resepsionis gigi) adalah icon
penting dalam sebuah klinik gigi yang merupakan penentu berlangsungnya
pelayanan. Resepsionis biasanya ditempatkan dibagian depan klinik, ini bertujuan agar
pasien yang datang mudah mengetahui cara yang mudah untuk mencari informasi dan
juga sebagai gambaran dari suatu klinik. Resepsionis adalah orang yang pertama kali
bertemu dan berbicara pasien atau klien, baik melalui telpon atau secara langsung dan
memberikan pelayanan awal bagi seorang pasien yang datang ke klinik gigi. Resepsionis
juga bisa menjawab pertanyaan pasien, memberikan dokumen kepada pasien yang baru
dan memberikan informasi mengenai klinik dan pelayanan kesehatan gigi.
Di sebuah klinik biasanya seorang asisten yang bekerja menjadi resptionis juga untuk
dokter gigi, tapi di klinik besar ada seorang khusus yang bekerja sebagai resepsionis
klinik.
Resepsionis gigi  di klinik membuat  jadwal janji untuk pasien secara pribadi
atau  melalui telepon . Resepsionis Gigi  akan menyimpan semua catatan up to date dan
memasukkan rencana pelayanan  gigi ke dalam komputer yang diinstruksikan oleh dokter
gigi. Resepsionis akan menginformasikan dokter gigi ketika janji tiba dan membantu
pasien mengisi dokumen yang diperlukan sebelum bertemu dokter gigi untuk pertama
kalinya. Beberapa resepsionis gigi akan membahas rencana pelayanan  gigi untuk masa
depan yang ditetapkan oleh dokter gigi dengan pasien.
Pelayanan yang diberikan oleh resepsionis akan menunjang kelanjutan dari
pemeriksaan di klinik. Kerena pelayanan resepsionis akan ditanggapi oleh pasien sebagai
awal dari pemeriksaan. Jadi ketika pelayanan resepsionis baik maka seorang pasien baru
bisa menjadi pelanggan tetap disebuah klinik tersebut dan tentunya itu juga dipengaruhi
oleh kemampuan atau skill seorang dokter gigi.
Seorang resepsionis harus bisa bekerjasama dengan resepsionis lain, pegawai atau
kariyawan klinik dan dokter gigi di klinik tersebut, sehingga bisa membuat pelayanan
yang beik terhadap pasien atau klien.
B. KEGIATAN YANG DILAKUKAN DENTAL ASISTEN SEBAGAI
RESEPSIONIS

Tugas utama resepsionis adalah untuk menjawab semua panggilan masuk dan
mengarahkan panggilan orang yang tepat atau departemen. Resepsionis juga mungkin
terlibat dengan pekerjaan administrasi. Tapi, banyak orang menganggap enteng profesi
resepsionis. Bagi mereka resepsionis tidak lebih dari “ penerima telp “demi lancarnya
komunikasi pasien dengan dokter. Anggapan ini sebenarnya tidak salah, tetapi kurang
tepat. Bagaimanapun saat ini resepsionis bukan lagi sebagai penerima telp, tetapi
merupakan “ pintu gerbang “ dan representasi dari sebuah klinik.
Sebagai pintu gerbang sebuah klinik, peran resepsionis ikut menentukan kredibilitas
klinik. Resepsionis harus mampu mengerjakan tugas adminintrasi yaitu mendata siapa
saja pasien yang ada dan akan datang ke klinik. Dia juga harus ramah dan supel sehingga
mampu berkomunikasi dengan semua orang, baik di lingkungan internal klinik maupun
dengan orang luar. Karena setiap pasien yang datang setelah bertemu dengan security
tentunya untuk bisa bertemu dengan seorang dokter yang akan dituju pasti akan
berhadapan dengan resepsionis.
Dengan serangkaian tugas yang cukup kompleks, profesi resepsionis semakin penting
saja dalam dunia bisnis saat ini. Perusahaan pun tidak segan untuk memberikan gaji yang
cukup besar bagi Resepsionisnya. Itulah mengapa profesi resepsionis kini menjadi salah
satu profesi yang diidamkan kaum wanita.
Tugas dan tanggung jawab seorang dental reseptionis itu antara lain:

 Menerima dan menghubungkan telepon masuk kepada pihak yang dituju.


 Menghubungi nomor telepon yang ingin dituju atas permintaan-permintaan
pihak terkait.
 Menyampaikan pesan kepada pihak internal maupun eksternal bilamana
yang bersangkutan berhalangan untuk menerima memeriksa atau
pemeriksaan tersebut dan mencatat pesan yang perlu disampaikan.
 Menerima kedatangan pasien dengan ramah dan sikap yang professional.
 Mencatat dalam log book telepon masuk dan keluar.
 Memberi bantuan petunjuk akan lokasi tempat yang diminta kepada para
pasien.
  Memberikan informasi berkaitan dengan klinik.
 Memberikan bantuan kepada setiap pasien bila memerlukan.
 Mendaftarkan pasien baru sesuai dengan peraturan klinik.
 Membantu pasien untuk menyelesaikan segala bentuk dan dokumentasi
yang diperlukan.
 Mengverifikasi dan memperbarui informasi pasien.
 Menginformasikan pasien prosedur klinik gigi dan kebijakan.
 Memindahkan pasien melalui janji sesuai dengan jadwal.
 Memasukkan semua informasi pasien yang relevan ke dalam sistem data.
 Memelihara dan mengelola catatan pasien sesuai dengan peraturan privasi
dan keamanan.
 Merespon dan memenuhi permintaan informasi.
 Mengkonfirmasi janji yang akan datang dan ingat sesuai dengan peraturan
klinik.
 Cek jadwal janji sehari-hari.
 Mengatur grafik pasien untuk janji hari berikutnya.
 Mengisi pembatalan pelayanan atau pemeriksaan.
 Mengatur rujukan ke spesialis medis lainnya.
 Praktikum pengiriman tepat.
 Mengumpulkan dan pembayaran penerimaan dari pasien pada saat
pengobatan.
 Menginformasikan pasien pilihan rencana perawatan.
C. YANG PERLU DISIAPKAN DI BAGIAN RESEPSIONIS

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seoran resepsionis saat menerima pasien dan
klien:

1. Jangan biarkan pasien menunggu terlalu lama. Perhatikan kepentingan-kepentingan


pasien. Jika orang yang hendak ditemui tidak ada atau sedang pergi, tanyakan
apakah dia bersedia menunggu.
2. Jangan mengunyah permen karet atau makana kecil saat menghadapi pasien atau saat
menerima telepon, (ketika anda sedang makan, orang di telepon seberang bisa
mendengarnya).
3. Sebaiknya anda tidak bergerombol dengan teman-teman anda di meja resepsionis,
apabila untuk keperluan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Misalnya
membuka plastik dagangan, mengocok undian arisan, dan lain-lain.
4. Singkirkan pernak-pernik yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan dari atas
meja monitor komputer anda.
5. Jangan mondar-mandir di ruang pasien dengan sandal atau penampilan yang tidak
rapi.
6. Jangan terlalu sering mengobrol atau bergosip dengan teman-teman anda.

Hal diatas bisa menjadi tolok ukur untuk seorang dental receptionist dari dokter atau
atasannya bahkan bagi pasien yang datang ke klinik.
Citra klinik juga ditentukan oleh resepsionis, meskipun banyak juga faktor lain yang
menentukan. Tapi ketika pertama pasien melihat klinik dan berkomunikasi dengan
resepsionis. Resepsionis tidak hanya harus berwajah cantik, tubuh tinggi semampai, tetapi
juga pengetahuan, sikap yang matang dan perilaku yang baik dan benar. Jadi seorang
resepsionis harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. KETERAMPILAN 
a. Keterampilan teknis
Dalam melayani pasien atau klien seorang resepsionis harus memiliki
kemampuan menggunakan alat-alat pendukung yang ada di meja kerjanya,
seperti cara menggunakan komputer dan softwaremya, juga cara menggunakan
telepon dan menghubungkanya ke pihak yang bersangkutan di perusahaannya.
Mengetahui pengetahuan tentang struktur organisasi dan denah klinik.
b. Keterampilan pribadi
Dan juga harus dapat mengatur pekerjaannya dengan menanggani pasien dan
bisa mengurus pasien yang datang ke klinik. Untuk itu seorang resepsionis harus
dapat bekerjasama yang baik antara atasan, sesama rekan kerja, bawahan maupun
dengan departemen lainnya sangat diperlukan demi kelancaran pekerjaan. Untuk
itu, resepsionis harus memiliki keinginan untuk saling membantu dan
menghormati. Tidak hanya pada saat bekerja tetapi juga di luar pekerjaan
c. Keterampilan berkomunikasi
Seorang resepsionis harus mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan
baik mengatakan sesuatu dengan cara lugas, efektif, efisien dan ramah sehingga
pasien tidak merasakan kecewa walaupun keinginannya tidak terpenuhi. Dengan
demikian, pasien dapat memahami dan maklum dengan suatu keadaan melalui
penjelasan resepsionis yang baik.
Adapun Ketrampilan dasar untuk resepsionis gigi adalah :
 Keterampilan Administrasi
 Keterampilan Bisnis
 Komunikasi keterampilan
 Pemecahan masalah keterampilan
 Keterampilan Organisasi
 Hubungan Client keterampilan

 2.    PENGETAHUAN
a. Pengetahuan umum
Seorang resepsionis harus mempelajari kemampuan umum, karena mereka
menerima pasien dari berbagai budaya, suku dan bahkan perbedaan negara.
Untuk itu mereka harus mengetahui kultur atau cara menerima pasien dengan
latar belakang yang berbeda. Resepsionis juga harus mengetahui struktur
organisasi dan tugas dari masing-masing jabatan di sebuah klinik. Juga
mengetahui denah di kliniknya untuk menunjukkan lokasi apabila ditanya oleh
pasien.
Kemampuan berbahasa Internasional juga harus dikuasai seorang resepsionis.
Bila ini dikuasai oleh resepsionis, maka ini adalah senjata ampuh yang dapat
membawa karir sang resepsionis melompat setinggi-tingginya. Karena bahasa ini
adalah bahasa pergaulan yang dipakai secara internasional. Bertemu dengan
pasien dari negara lain harus diajak berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
b. Pengetahuan khusus
Seorang reseptionis harus mempunyai ketelitian, ini menjadi hal yang sangat
penting mengingat bahwa resepsionis adalah orang yang menangani pasien.
Sehingga ia dituntut untuk selalu teliti dalam menghitung pembiayaan pasien,
menuliskan dokumen pasien dan hal-hal penting lainnya yang berhubungan
dengan pasien untuk dental receptionist.
Tugas pokok seorang resepsionis, selain menyambut pasien yang tiba, adalah
kemampuannya meberikan informasi dan fasilitas klinik yang ada. Oleh karena
itu, kuasailah informasi tentang apa yang ada di klinik gigi. Resepsionis harus
ramah kepada dokter karyawan lain dalam klinik, resepsionis harus mengenali
berbagai nama dan posisi yang jumlahnya sangat banyak itu (klinik yang besar).
Makanya, beberapa karakter seringkali menjadi kriteria untuk menjadi seorang
resepsionis. Misalnya, pandai bergaul, ramah, dan sopan.
 3.    PERILAKU
Penampilan yang baik, rapi dan bersih, hal ini tidak saja berhubungan dengan
kepribadian resepsionis yang bersih dan rapi, tetapi juga mencakup hal-hal yang ada
disekitarnya, misalnya peralatan kerja seperti alat-alat tulis harus tersusun rapi diatur
pada tempatnya. Pasien  akan merasa terkesan dan merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh resepsionis yang baik, rapi dan bersih.

4.    KEPRIBADIAN
Seorang resepsionis harus memiliki kepribadian yang baik dan menyenangkan,
yang senantiasa selalu siap membantu pasien bila diperlukan, senang berhubungan
dengan pasien dan orang lain serta dapat menjadi pendengar yang baik.
Gigih dan cerdas, seorang resepsionis selalu mengerjakan pekerjaan yang sama
dari pagi hingga sore. Kebosanan adalah kata pertama yang harus dihadapi. Karena
kebosanan bisa mengarahkan resepsionis pada keteledoran dalam pekerjaannya.
Misalnya, menghadapi pasien dengan wajah yang tidak ramah & senyum yang tidak
tersungging di bibir.
Baik, sopan, ramah, bijaksana. Baik karena selalu memberikan layanan terbaik
kepada pasien baik pasien baru maupun yang lama. Resepsionis juga harus ramah
kepada pasien, karena ini adalah salah satu cara untuk menampilkan citra baik klinik.
Rasa Tanggung Jawab. Resepsionis yang bertanggung jawab atas pekerjaaannya
selalu berusaha menyelesaikan tugasnya dengan baik dan tepat waktu tanpa harus
selalu diawasi oleh atasannya.
Loyalitas. Seorang resepsionis dituntut untuk mampu menyelesaikan
pekerjaanya. Meskipun ada penambahan jam kerja dari yang telah ditetapkan,
sebagai wujud dari rasa kesetiaannya kepada klinik dan dokter.
Rasa Tanggap. Dalam hal ini resepsionis dituntut untuk dapat mengambil
keputusan dengan cepat dan tepat dalam mengahadapi situasi di kantor depan.
 
D. MELAKUKAN PENJADWALAN PASIEN YANG EFEKTIF
Cara melakukan penjadwalan pasien yang afektif sebagai seorang resepsionis dalam klinik
gigi
1. Sediakan Beberapa Metode Reservasi

Satu metode reservasi saja tidak pernah cukup. Pasien Anda memiliki preferensi
komunikasi yang berbeda. Ada pasien yang lebih suka melakukan reservasi melalui
telepon, ada juga yang lebih suka melakukannya secara online. 

Jadi, cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan menyediakan beberapa
metode reservasi sekaligus, baik online maupun offline. Tentukan admin yang
bertanggung jawab mengangkat telepon, membalas SMS dan email, merespons
pertanyaan pasien melalui live chat, dan mengelola reservasi pasien di situs web.

2. Buat Sesi Terpisah untuk Jadwal Pertemuan/Konsultasi

Staf Anda akan kewalahan bila mereka harus menangani reservasi tanpa henti
dan mereka akan sulit mencocokkan jadwal konsultasi yang diminta oleh pasien
dengan slot yang tersedia. 

Untuk menanggulangi masalah ini, sebaiknya buatlah dua atau tiga sesi
konsultasi dalam sehari. Misalnya, sesi pertama dilaksanakan pagi hari pada jam 8
hingga jam 12, sesi ke-dua dilaksanakan pada jam 1 hingga jam 4 sore, dan sesi
terakhir dilaksanakan pada jam 5 hingga jam 8 malam (tergantung jam operasional
klinik Anda). Jika sudah tidak ada slot yang tersedia di sesi pertama, maka staf bisa
menawarkan pasien untuk datang di sesi ke-dua atau ke-tiga.

3. Izinkan Pasien untuk Mengatur Jadwal Appointment Sendiri

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mempercepat reservasi adalah dengan
mengizinkan pasien untuk mengatur jadwal appointment mereka sendiri. Caranya
adalah dengan menyediakan portal reservasi (situs web) atau aplikasi online yang
memungkinkan pasien untuk mengetahui ketersediaan slot. 

Akan lebih bagus lagi jika pasien dapat menentukan sendiri dokter yang ingin
mereka temui dan melihat jadwal mereka juga. Dengan begini, Anda tidak perlu
lagi menentukan siapa yang harus menangani pasien dan ini tentunya juga akan
meningkatkan kepuasan pasien.

4. Gunakan Sistem Manajemen Booking/Reservasi Otomatis

Cara paling efisien untuk mengelola reservasi adalah dengan


mengotomatiskannya. Sistem Manajemen Booking otomatis dapat mengelola
seluruh proses yang ada dalam manajemen reservasi Anda, mulai dari penjadwalan
konsultasi oleh pasien, pergantian jadwal dan pembatalan reservasi,
pengaturan timeslot, hingga pembayaran online. Semuanya dikelola hanya melalui
satu sistem dan seluruh staf Anda dapat menggunakannya secara bersamaan di
waktu yang sama.

5. Jadwalkan Reminder untuk Mengonfirmasi Reservasi Pasien

Pasien dapat membatalkan reservasi mereka sewaktu-waktu dan sering kali ini
dilakukan menjelang jadwal konsultasi mereka. Tentu sangat menyebalkan apabila
Anda harus menghadapi kenyataan bahwa pasien Anda benar-benar tidak muncul
pada hari yang sudah mereka tentukan. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, tentu
ini bisa merugikan klinik Anda, sebab Anda bisa kehilangan banyak prospek.

Solusi terbaik untuk menyiasati pembatalan reservasi adalah dengan


mengingatkan pasien mengenai reservasi yang telah mereka buat tiga hingga satu
hari sebelumnya. Melalui Sistem Manajemen Booking otomatis, Anda dapat
menjadwalkan reminder dan mengirimnya melalui email atau SMS. Ini akan
membantu Anda mengurangi no show, sebab Anda masih memiliki kesempatan
untuk mengisi slot yang kosong untuk pasien yang lain. 

Jika ingin selangkah lebih jauh, Anda dapat meminta deposit kepada pasien
ketika mereka melakukan reservasi sehingga Anda tidak terlalu rugi ketika pasien
membatalkan reservasinya secara mendadak.

E. CARA MENERIMA TELEPON YANG BAIK SEBAGAI ASISITEN


BAGIAN RESEPSIONIS
Cara merima telepon yang baik dan benar adalah :
1. Angkat telepon secepatnya. 
Saat telepon yang berada dimeja resepsionis berbunyi, membiarkan penelepon
menunggu bukan sikap yang sopan. Sebelum dering ketiga, segera angkat telepon
dan sapalah orang yang menelepon.
2. Peganglah gagang telepon di depan wajah. 
Mungkin Anda ingin langsung berbicara, tetapi pastikan dahulu alat penerima
suara pada telepon sudah berada di depan wajah. Berbicaralah jika posisi gagang
telepon sudah benar supaya penelepon menerima informasi yang lengkap.
3. Tarik napas dalam-dalam sebelum berbicara.
 Setelah memosisikan telpon di depan wajah, tarik napas panjang untuk
menenangkan diri dan memfokuskan pikiran sebelum mengucapkan salam. Dengan
demikian, Anda bisa berbicara dengan tenang sambil berkonsentrasi.
4. Sebutkan nama klinik gigi dan nama Anda. 
Cara ini memberi tahu penelepon bahwa ia sudah tersambung dengan klinik gigi
yang ingin dihubungi. Jadi, pastikan ia tahu nama klinik dan nama Anda/dokter
yang ada pada klinik gigi tersebut. Sebutkan nama klinik gigi terlebih dahulu. Anda
boleh menulis kata-kata yang ingin diucapkan saat menerima panggilan telepon
supaya Anda tidak perlu memikirkan apa yang harus disampaikan ketika telepon
berdering. Susunan kata bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi di tempat Anda
bekerja.
Jika Anda bekerja sebagai resepsionis, berikan informasi lengkap tentang klinik
gigi sebab bagi penelepon, Anda adalah pintu masuk untuk mendapatkan apa yang
ia butuhkan. Sebagai contoh, sapalah penelepon dengan berkata, "Selamat
pagi/siang/sore. Klinik gigi di sini. Saya Intan siap membantu Anda". Melalui
informasi ini, penelepon tahu nama klinik dan nama Anda sehingga ia merasa lebih
nyaman untuk melanjutkan percakapan.
5. Siapkan alat tulis dan buku catatan di samping pesawat telepon. 
Dengan demikian, Anda bisa langsung mencatat jika penelepon ingin
meninggalkan pesan atau memberikan informasi. Jangan biarkan ia menunggu
karena Anda harus mencari kertas dan bolpoin untuk menulis.
6. Tersenyumlah saat berbicara. 
Meskipun Anda sedang kesal, berpura-pura tersenyum membuat suara Anda
terdengar lebih menyenangkan bagi penelepon. Meskipun dipaksakan, cara ini bisa
memperbaiki suasana hati.
7. Berbicaralah dengan jelas dan profesional. 
Saat bekerja di lingkungan yang profesional, pastikan Anda dan penelepon
mampu berkomunikasi dengan jelas dan lugas. Berbicaralah dengan tempo yang
lambat dan ucapkan setiap kata dengan artikulasi yang jelas agar informasi yang
Anda sampaikan dipahami oleh penelepon.
 Jangan mengucapkan kata tak baku, misalnya "enggak", "sip", atau
"nah". Ucapkan setiap kata dengan jelas, misalnya "ya" atau "tidak"
supaya kedua belah pihak memahami dengan baik apa yang dibicarakan.
Bersikaplah sopan dengan mengucapkan "Terima kasih" dan "Sama-
sama" sesuai kebutuhan.
 Jika Anda perlu menginformasikan angka atau huruf, misalnya memberi
tahu nama atau nomor telpon, pelajari alfabet fonetik (pengucapan bunyi
ujar). Dengan demikian, penelepon tidak bingung saat Anda
mengucapkan huruf yang pengucapannya sama, misalnya huruf B dan P.
Saat mengeja nama Budi, ucapkan huruf B dengan menjelaskan "B dari
kata Bali".
8. Hubungkan penelepon dengan orang lain jika diperlukan. 
Seseorang yang menelepon ke klinik gigi biasanya membutuhkan bantuan
karena ingin mencari informasi atau sedang menghadapi masalah. Jika Anda tidak
bisa menjawab pertanyaan atau memberikan solusi, tanyakan apakah ia mau
berbicara dengan orang yang bisa membantu. Langkah ini menunjukkan bahwa
Anda peduli kepada penelepon dan ingin membantu agar masalahnya segera
teratasi.
 Telepon kantor biasanya menggunakan sistem untuk mentransfer
panggilan. Cari tahu apakah telepon di kantor Anda bisa ditransfer dan
pelajari cara kerjanya. Jika tidak, cari tahu nomor telepon orang yang
perlu dihubungi lalu informasikan kepada penelepon.
 Tanyakan dengan sopan kepada penelepon apakah Anda boleh
menghubungkannya dengan orang lain. Sebagai contoh, "Maaf, saya
tidak bisa menjawab pertanyaan Ibu. Bagaimana kalau saya mentransfer
sambungan telepon agar Ibu berbicara langsung dengan Pak Bambang?
Beliau bisa memberikan solusi." Pastikan penelepon setuju sebelum
Anda mentransfer sambungan telepon.
 Jika orang yang bisa membantu tidak ada di kantor, tanyakan apakah
penelepon ingin meninggalkan pesan. Jangan lupa menyampaikan pesan
kepada orang yang berkompeten.
9. Akhiri percakapan secara profesional. 
Mengucapkan "Terima kasih" atau "Selamat pagi/siang/sore" merupakan cara
memberi tahu penelepon bahwa percakapan sudah berakhir dan ia bisa menutup
telepon. Jangan sampai muncul kebingungan apakah percakapan masih dilanjutkan
atau tidak.[12]
 Tunggulah sampai penelepon menutup telepon. Apabila Anda yang
menerima panggilan telepon, biarkan penelepon menyampaikan semua yang
ingin ia katakan sampai selesai. Anda terkesan tidak sopan atau akan
kehilangan informasi jika menutup telepon ketika ia belum selesai berbicara.

F. CONTOH TENTANG MANAJEMEN DATA DATA BASE KLINIK GIGI

1.Beranda

Merupakan halaman awal dari aplikasi. Terdapat keterangan singkat mengenai


aplikasi, dan logo aplikasi.

2. Input data diri

Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-input data ke dalam
tabel data diri pada database.
3. View Data Diri

Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk menampilkan data dari tabel
data diri pada database. Untuk mengganti data maupun menghapus data, terdapat
pada kolom aksi (kolom terakhir).

4.Edit Data Diri

digunakan untuk meng-update/edit data dari tabel data diri pada database. Tampilan
halaman tetap di halaman view- datadiri dibantu menggunakan Modals untuk
menampilkan data yang ingin di-update/edit.

5. Input Data Pasien

Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-input data ke dalam
tabel pasien pada database.

6. View Data Pasien


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk menampilkan data dari
tabel pasien pada database. Untuk mengganti data maupun menghapus data,
terdapat pada kolom aksi (kolom terakhir).

7. Edit Data Pasien


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-update/edit data dari
tabel pasien pada database. Tampilan halaman tetap di halaman view- pasien
dibantu menggunakan Modals untuk menampilkan data yang ingin di-update/edit.

8.Input Data Dokter


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-input data ke dalam
tabel dokter pada database

9. View Data Dokter


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk menampilkan data dari tabel
dokter pada database. Untuk mengganti data maupun menghapus data, terdapat pada
kolom aksi (kolom terakhir)

10. Edit Data Dokter


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-update/edit data
dari tabel dokter pada database. Tampilan halaman tetap di halaman view- dokter
dibantu menggunakan Modals untuk menampilkan data yang ingin di-update/edit.
11. Input Data Perawatan
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-input data ke dalam
tabel perawatan pada database.

12. View Data Perawatan


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk menampilkan data dari
tabel perawatan pada database. Untuk mengganti data maupun menghapus data,
terdapat pada kolom aksi (kolom terakhir).
13. Edit Data Perawatan
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-update/edit data dari
tabel perawatan pada database. Tampilan halaman tetap di halaman view- perawatan
dibantu menggunakan Modals untuk menampilkan data yang ingin di-update/edit.

14. Input Data Resep


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-input data ke dalam
tabel resep pada database
15. View Data Resep
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk menampilkan data dari tabel
resep pada database. Untuk mengganti data maupun menghapus data, terdapat pada
kolom aksi (kolom terakhir). Tampilan tabel dibantu menggunakan jQuery
DataTables (Table plug-in).

16. Edit Data Resep

Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-update/edit data dari
tabel resep pada database. Tampilan halaman tetap di halaman viewresep dibantu
menggunakan Modals untuk menampilkan data yang ingin di-update/edit.
17. Input Data Obat
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-input data ke dalam
tabel obat pada database.

18. View Data Obat


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk menampilkan data dari tabel
obat pada database. Untuk mengganti data maupun menghapus data, terdapat pada
kolom aksi (kolom terakhir).
19. Edit Data Obat
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-update/edit data dari
tabel perawatan pada database. Tampilan halaman tetap di halaman view- perawatan
dibantu menggunakan Modals untuk menampilkan data yang ingin di-update/edit.

20. Input Data Appoinment


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-input data ke dalam
tabel appointment pada database.

21. view data Appoinment


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk menampilkan data dari tabel
appointment pada database. Untuk mengganti data maupun menghapus data, terdapat
pada kolom aksi (kolom terakhir).

22.Edit Data Appoinment

Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-update/edit data dari
tabel appointment pada database. Tampilan halaman tetap di halaman view-
appointment dibantu menggunakan Modals untuk menampilkan data yang ingin di-
update/edit.

23. Input Data Dept&Kadept


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-input data ke dalam
tabel dept dan kadept pada database.

24. View Data Dept & Kadept


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk menampilkan data dari tabel
dept dan kadept pada database. Untuk mengganti data maupun menghapus data,
terdapat pada kolom aks i(kolom terakhir).

25. Edit Data Dept & Kadept


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk meng-update/edit data dari
tabel dept dan kadept pada database. Tampilan halaman tetap di halaman view-dept
dibantu menggunakan Modals untuk menampilkan data yang ingin di-update/edit.

Anda mungkin juga menyukai