ABSES INFRATEMPORAL

Abses yang berkembang di dalam spasia ini merupakan perpanjangan dari spasia
pterigomandibular. Secara lateral, spasia ini berhubungan dengan ramus mandibular dan otot
temporalis, bagian medial berhubungan dengan otot pterygoid medial dan lateral, dan
berhubungan dengan fossa temporal. Struktur anatomi penting yang terdapat pada spasia ini
antara lain nervus mandibular, nervus mylohyoid, nervus lingual, nervus buccal, nervus chorda
timpani, dan arteri maksilaris. Bagian dari nervus plexus pterygoid juga dapat ditemukan pada
spasia ini.

Gambar : ilustrasi abses infratemporal

Infeksi pada abses infratemporal dapat diakibatkan karena infeksi pada saluran akar gigi
posterior maksila dan mandibular, yang melalui spasia pterigomandibular, dan mungkin dapat

dihasilkan dari blok nervus alveolar superior posterior dan blok nervus alveolar inferior. Pasien
yang terkena abses ini dapat mengalami gejala trismus dan nyeri saat membuka mulut dengan
deviasi lateral mengarah ke sisi yang terkena, edema pada regio anterior telinga yang memanjang
hingga arkus zigomatik dan terlihat edema pada kelopak mata.

Gambar : Gambaran klinis pasien dengan abses infratemporal

Perawatan utama pada kasus ini adalah insisi dan drainase yang dilakukan secara
intraoral melalui mucobuccal fold, lebih spesifik di bagian lateral (bagian bukal) gigi molar
ketiga maksila dan secara medial pada prosesus koronoideus, dalam arah superoposterior.
Hemostat dimasukkan pada spasia yang tersupurasi, dalam arah superior. Drainase abses dapat
dilakukan secara ekstraoral dalam beberapa kasus tertentu. Insisi dilakukan pada kulit dengan
arah superior, dan dimasukkan sekitar 3cm. Posisi awal insisi pada sudut ini dihasilkan dari
perbatasan prosesus temporal dan frontal dari tulang zigomatik. Drainasi abses ini dihasilkan

dengan hemostat yang melengkung (curved hemostat), yang dimasukkan melalui kulit ke
akumulasi pus.

Gambar : Insisi pada vestibular fold untuk proses insisi dan drainase abses infratemporal