Anda di halaman 1dari 19

BUKTI KEBENARAN, MUKJIZAT DAN PREDIKSI AL-QURAN

MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas tengah semester mata kuliah Agama Islam

Oleh
Vincentia Nadiasari
160110110098

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2011

KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat yang begitu besar dan juga kesehatan yang berlimpah sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang Allhamdulillah telah selesai pada waktunya yang
berjudul Bukti Kebenaran, Mukjizat, dan Prediksi Al-Quran
Tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada kakek dan nenek saya,
orangtua, adik, om beserta tante yang telah memberikan dukungan yang begitu
besar sehingga saya menjadi semangat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Dan juga saya ingin berterima kasih kepada dosen Agama Islam yang
telah memberikan materi yang sangat berguna untuk materi makalah saya ini.
Makalah ini berisikan tentang rangkuman blok pembelajaran dalam buku
Stairway to Heaven karangan Drs.H.Muchtarom,M.Ag sampai pembahasan
sebelum Ujian Tengah Semester.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan , karena
itulah kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan agar dapat
membangun kesempurnaan terhadap makalah ini.

Jatinangor, 12 November 2011

Penulis

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Bukti Kebenaran Al-Quran

Katakanlah, Sesungguhnya, jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat


yang seperti Al-Quran ini, niscaya mereka tidak dapat membuat yang serupa
dengannya walaupun sebagian mereka membantu kepada sebagian yang lain (QS.
17:88)
Al-Quran adalah kitab umat muslim di seluruh dunia. Kehebatan dan
kekuatan dari Al-Quran tidak diragukan lagi. Al-Quran adalah pedoman hidup kita
dari Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. Al-Quran yang diturunkan
14 abad yang lalu ketika ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengetahuan sains
pada masa itu masih sangat sederhana berisi pengetahuan-pengetahuan yang
bahkan baru ditemukan pada abad 19 ketika sains dan ilmu pengetahuan teknologi
sudah maju.
Banyak orang nasrani dan yahudi yang menanyakan kebenaran apakah AlQuran adalah suatu kitab yang benar-benar nyata dan salah satu wahyu dari Allah
SWT. Tetapi, bila kita kaji lebih lanjut, mana mungkin Rasullulah SAW yang pada
zamannya tidak ada teknologi canggih seperti saat ini, beliau juga termasuk orang
yang ummi atau buta huruf mampu membuat kitab yang sebegitu hebat seperti AlQuran yang di dalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan.
Salah satu contoh bukti kebenaran Al-Quran adalah masuknya Umar Bin
Khaththab menjadi seorang muslim.
Suatu hari, Umar bin Khaththab keluar dari rumahnya dengan terburu-buru.
Terlihat raut wajahnya tampak garang dan tangan kanannya membawa sebilah
pedang. Di tengah jalan, dia bertemu dengan Nuaim bin Abdullah. Nuaim

memperlihatkan

wajah

Umar

yang

garang

sehingga

meluncurlah

sebuah

pertanyaan dari mulutnya, Mau kemana engkau ya Umar?


Aku mau membunuh Muhammad! Jawab Umar. Dia memeluk agama
baru, mengacaukan aturan Quraisy. Mendengar jawaban Umar yang penuh emosi
itu, Nuaim berkata, Adikmu sendiri Fatimah bin Khaththab kini sudah masuk
Islam.
Mendengar jawaban Nuaim itu, darah Umar bagaikan mendidih. Dia
bergegas ke rumah adiknya. Begitu dia sampai, Umar mendengar adiknya sedang
mengaji Al-Quran. Umar marah lantas adiknya dipukul sampai berdarah. Ketika
Umar melihat darah di wajah adiknya, hatinya menjadi sedih. Dia sangat menyesal
atas sikap kasarnya itu, lalu dengan suara yang melunak, dia meminta lembaran
bacaan yang didengarnya tadi.
Setelah memerintahkan Umar supaya mandi dahulu, barulah Fatimah
menyerahkan lembaran mushaf Al-Quran surat Thaha : 114. Seusai membaca ayat
tersebut, bergetarlah hati Umar. Dia seperti bergumam kepada dirinya sendiri,
Alangkah indah dan mulia bacaan ini.. Kemudian dengan langkah yang mantap, ia
pergi menemui Rasulullah SAW untuk menyatakan diri masuk Islam dan
mengucapkan dua kalimat syahadat.
Kisah masuk islam nya Umar ini adalah salah satu bukti kehebatan AlQuran. Dan salah satu contoh bukti kebenaran Al-Quran adalah, banyak orang
nasrani, yahudi atau islam yang menyimpang yang ingin membuat kitab seperti AlQuran. Tetapi dalam sejarah dunia sampai sekarang, tidak ada satupun yang
mampu membuat kitab atau buku paling lengkap dari ilmu pengetahuan sampai
pengetahuan kehidupan Akhirat selain Al-Quran. Ini benar-benar membuktikan juga
kebenaran Al-Quran yang sudah ditulis pada QS 17:88
Secara umum, untuk membuktikan kebenaran Al-Quran dapat dikaji dari isi
Al-Quran tersebut, antara lain dengan sains model yang ada dalam Al-Quran,
prediksi Al-Quran dan mukjizat Al-Quran.

2.1 Sains Modern dalam Al-Quran


Ketika Al-Quran diturunkan 14 abad yang lalu, sains (ilmu pengetahuan)
yang ada masih sangat sederhana. Belum ada penemuan-penemuan ilmiah yang
patut dibanggakan. Alat transportasi yang paling canggih saat itu adalah kuda. Bila
kita menemukan sains modern yang ada dalam Al-Quran, sungguh merupakan hal
yang luar biasa.
Apalagi bila kita ingat bahwa Nabi Muhammad SAW, adalah orang yang
buta huruf dan tidak pernah bersekolah, seperti firman Allah dalam surat 7 ayat 158
yang artinya,

Katakanlah : hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah


kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah)selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan,
maka berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Nabi yang ummi (buta huruf)
yang beriman kepada Allah dan kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia,
supaya kamu mendapat petunjuk
Banyak sekali ayat Al-Quran yang menjelaskan mengenai sains modern.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa ayat tersebut :

2.1.1 Proses Penciptaan Langit dan Bumi


Di dalam Al-Quran ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang penciptaan
langit dan bumi. Yang akan dicantumkan adalah surat Anbiya : 30

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit


dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Semesta alam telah dijadikan oleh Allah: itulah yang disebut kejadian
(penciptaan) pada mulanya. Kemudian dalam minggu penciptaan yang enam hari
lamanya itu. Ia menyediakan bumi sebagai tempat kediaman untuk manusia.
Setelah menciptakan semesta alam itu pada mulanya, menyusulah
penciptaan bumi dan langit dalam enam hari pencerahan itu, sehingga bumi itu
dapat menjadi tempat kediaman manusia.
Terdapat beberapa ayat yang menyebutkan penciptaan bumi lebih dahulu
seperti dalam surat 2 ayat 29, dan dalam surat 20 ayat 4. Akan tetapi terdapat
lebih. banyak ayat-ayat di mana langit-langit disebutkan sebelum bumi (surat 7 ayat
54, surat 10 ayat 3, surat 11 ayat 7, surat 25 ayat 59, surat 32 ayat 4, surat 50 ayat
38, surat 57 ayat 4, surat 79 ayat 27, dan surat 91 ayat 5 s.d. 10).

Nanti kita akan membicarakan tentang asal kehidupan yang dikatakan


"air," di samping masalah-masalah biologi yang terdapat dalam Qur-an. Untuk
sementara kita dapat menyimpulkan sebagai berikut:
a). Menetapkan adanya suatu kumpulan gas dengan bagian-bagian kecil
yang sangat halus. Dukhan = asap. Asap

itu terdiri dari stratum (lapisan) gas

dengan bagian-bagian kecil yang mungkin memasuki tahap keadaan keras atau cair
dan dalam suhu rendah atau tinggi.
b). Menyebutkan proses perpisahan (fatq) dari suatu kumpulan pertama
yang unik yang terdiri dari unsur-unsur yang dipadukan (ratq). Kita tegaskan lagi,
"fatq" dalam bahasa Arab artinya memisahkan dan "ratq" artinya perpaduan atau
persatuan beberapa unsur untuk dijadikan suatu kumpulan yang homogen.
Tentang penciptaan langit dan bumi dalam waktu enam hari ini telah
diinformasikan Allah swt didalam beberapa ayatnya, seperti : (QS. Huud : 7) (QS.
Qaff : 38) (QS. Sajdah : 4) (QS. Huud : 7) (QS. Qaff : 38) (QS. Sajdah : 4)
Pernyataan al-Quran yang disampaikan oleh nabi Muhammad saw. 14 abad
yang lalu tersebut pada prinsipnya sama dengan sains modern pada abad ke 21 ini.
Menurut logika, hal ini tidak mungkin diungkapkan oleh seorang yang tidak bisa
membaca dan menulis pada 14 abad yang lalu. Dengan demikian sudah pasti itu
adalah Firman Allah yang disampaikan melalui perantara Rasulullah saw.
2.1.2 Ekspansi Kosmos
Pada hakekatnya, alam semesta ini tidaklah diam saja, tetapi bergerak
makin lama makin jauh dan makin membesar. Kecepatan pergeseran yang
terusmenerus dari benda-benda langitdengan berbagai arah merupakan pecahan

dari kecepatan cahaya. Ekspansi kosmos (meluasnya alam semesta) adalah salah
satu fenomena yang diungkapkan oleh sains moderen. Oleh Maurice Bucaille,
2000,198)
Maurice Bucaille juga mengungkapkan pengertian dari ekspansi kosmos.
Ekspansi kosmos adalah salah satu fenomena yang sangat besar
dibuktikan;

segala

Dengan

kosmos mendapat dukungan

dan sudah

bertitik tolak dari teori relativitas umum, ekspansi


fisik

dalam

pemeriksaan

tentang bayangan

(spectrum) galaksi; pergeseran sistematik ke arah bayangan merah dapat diartikan


sebagai fakta bahwa galaksi itu saling menjauhkan diri satu daripada
yang lain. Dengan begitu maka ekstensi kosmos itu akan selalu membesar, dan
pembesaran ini akan lebih penting jika orang berada lebih jauh daripada kita.
Kecepatan pergeseran yang terus

menerus daripada benda-benda samawi

merupakan pecahan dari kecepatan cahaya; tetapi lebih berharga.


Menurut buku Mengenal Allah Lewat Akal oleh Harun Yahya ada beberapa
Teori yang berlaku sampai awal abad ke-20 ialah bahwa alam semesta mempunyai
ukuran yang tidak terbatas, ada tanpa awal, dan bahwa terus ada untuk selamalamanya. Menurut pandangan ini, yang disebut 'model alam semesta statis', alam
semesta tidak mempunyai awal ataupun akhir. Dan Bahwa alam semesta memiliki
suatu awal berarti kosmos bukan dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada, melainkan
diciptakan. Jika ciptaan itu ada (yang sebelumnya tidak ada), maka tentu saja ada
Pencipta alam semesta. Ada dari tiada ialah sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh
benak manusia. (Manusia tidak dapat memahaminya karena tidak berkesempatan
untuk mengalaminya). Karena itu, ada dari tiada itu sama sekali bukan
pengumpulan obyek-obyek untuk membentuk obyek baru sekaligus (seperti karya

seni atau penemuan teknologi). Alam semesta sendiri merupakan ayat Allah yang
menciptakan segalanya sekali-jadi dan dalam satu peristiwa saja dengan sempurna,
karena benda-benda yang diciptakan itu sebelumnya tidak bercontoh dan bahkan
tidak ada waktu dan ruang untuk menciptakannya.
Di tahun 1929, di Observatorium California Mount Wilson, Astronom
berkebangsaan Amerika Edwin Hubble menghadirkan salah satu penemuan
terbesar dalam sejarah astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan
teleskop raksasa, ia dapati bahwa cahaya dari bintang-bintang itu berubah ujung
spektrumnya menjadi merah dan bahwa perubahan ini lebih memperjelas bahwa itu
bintang-bintang yang menjauh dari bumi. Penemuan ini berpengaruh bagi dunia
ilmu pengetahuan, karena menurut aturan ilmu fisika yang sudah diakui, spektrum
cahaya berkedip-kedip yang bergerak mendekati tempat observasi tersebut
cenderung mendekati warna lembayung, sedangkan spektrum cahaya berkerlapkerlip yang menjauh dari tempat observasi itu cenderung mendekati warna merah.
Artinya, bintang-bintang itu menjauh dari kita secara tetap.
Lama sebelumnya, Hubble menemukan penemuan lain yang sangat penting:
Bintang dan galaksi bergerak menjauh bukan hanya dari kita, tetapi juga saling
menjauh. Satu-satunya kesimpulan yang dapat ditarik dari suatu alam semesta di
mana semua bintang dan galaksi menjauh dari bintang dan galaksi lain adalah
bahwa alam semesta 'bertambah luas' secara tetap.
Alam semesta terjadi karena adanya ledakan dari titik tunggal yang
bervolume nol ini. Ledakan yang luar biasa dahsyatnya yang disebut Ledakan
Dahsyat ini menandai awal dimulainya alam semesta.

'Volume nol' merupakan satuan teoretis yang digunakan untuk tujuan


pemaparan. Ilmu pengetahuan dapat menetapkan konsep 'ketidakadaan', yang
berada di luar jangkauan batas-batas pemahaman manusia, dengan hanya
mengungkapkannya sebagai 'suatu titik yang bervolume nol'. Alam semesta muncul
dari 'ketidakadaan'. Dengan kata lain, alam semesta itu diciptakan.
Teori Ledakan Dahsyat itu menunjukkan bahwa pada awalnya, semua obyek
di alam semesta merupakan satu bagian dan kemudian terpisah-pisah. Kenyataan
ini, yang ditunjukkan dengan teori Ledakan Dahsyat, dinyatakan dalam Al-Qur'an 14
abad lalu, ketika manusia masih memiliki pengetahuan yang amat terbatas tentang
alam semesta:
Untuk lebih memahaminya, alam semesta dapat dianggap sebagai
permukaan balon yang meledak. Karena bagian-bagian di permukaan balon ini
saling memisah sebagai akibat dari pemompaan atau penggelembungan, hal ini
berlaku juga untuk obyek-obyek di ruang angkasa yang saling memisah sebagai
akibat dari terus bertambah luasnya alam semesta
Sesuai perkataan dalam Al-quran: (Surat al-Anbiyaa', 30)
Seperti yang dinyatakan dalam ayat tersebut, apa saja, bahkan di 'langit dan
bumi' yang belum tercipta sekalipun, diciptakan dengan suatu Ledakan Dahsyat dari
suatu titik tunggal, dan membentuk alam semesta yang sekarang ini dengan saling
terpisah.
Jika kita bandingkan pernyataan ayat itu dengan teori Ledakan Dahsyat,
maka kita mengetahui bahwa ayat itu sepenuhnya cocok dengan teori tersebut.
Namun, baru pada abad ke-20, Ledakan Dahsyat dikemukakansebagai teori ilmiah.

Meluasnya alam semesta itu merupakan salah satu bukti terpenting bahwa
alam semesta diciptakan dari ketidakadaan. Meskipun kenyatan ini tidak ditemukan
oleh ilmu pengetahuan sampai abad ke-20, Allah telah menjelaskan kepada kita
kenyataan ini dalam Al-Qur'an, 1.400 tahun silam.
2.1.3 Ruang Angkasa yang Hampa Udara
Dahulu orang mengira bahwa semakin tinggi seseorang naik ke atas, akan
semakin banyak mendapatkan udara. Karena mereka melihat betapa luasnya ruang
angkasa. Tetapi anggapan seperti itu dibantah oleh Allah dengan firmanNya dalam
surat Al-Anam ayat 125

Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya


petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam.
Dan barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya niscaya Allah
menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.
Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman
Ternyata pernyataan Allah bahwa semakin kita naik ke udara, atau ke luar
angkasa, oksigen akan semakin berkurang. Dan ini terbukti juga bila ada astronot
yang akan melakukan ekspedisi ke bulan atau ke planet di luar angkasa,
memerlukan baju yang didalamnya berisi oksigen.

Mana mungkin di zaman dimana 14 abad yang lalu, seorang Muhammad


SAW yang ummi atau buta huruf dan dimana sains masih sangat sederhana, sudah
mengetahui sains yang baru diketemukan pada abad ke-20?. Sekali lagi , ini adalah
salah satu bukti bahwa Al-Quran benar-benar firman dari Allah SWT, Tuhan
Semesta Alam.
2.1.4 Asal Mula Kejadian Manusia
Manusia pertama kali diciptakan oleh Allah SWT, yaitu Adam, berasal dari
tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam. Seperti yang difirmankan oleh Allah
SWT dalam surat Al-Hijr:26

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari


tanah liat kering (yang beresal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk.
Pernyataan ini relevan dengan pendapat Prof.Dr.Carrel (non Islam) yang
menyatakan bahwa Manusia itu benar-benar terbuat dari lumpur.
Setelah Nabi Adam dan Hawa tercipta, selanjutnya Allah SWT menciptakan
manusia dari sperma yang kemudian ditaruh di tempat kokoh yaitu rahim. Seperti
pada surat An Nahl ayat 4
Ide mengenai setetes air sperma ini sesuai dengan sains yang kita ketahui
sekarang. Menurut buku Langman Embriologi Kedokteran menjelaskan hal yang
sama persis yang dikatakan oleh Allah SWT. Terbukti lagi bahwa Al-Quran
merupakan suatu firman dari Tuhan yang Maha Esa yaitu Allah SWT

2.1.5 Darah Haid


Haid menurut bahasa artinya adalah sesuatu yang mengalir. Sedangkan
menurut syari'at, haid adalah darah yang keluar dari dalam rahim seorang wanita
pada waktuwaktu tertentu yang sudah dimaklumi, bukan karena sakit ataupun
luka. Jadi, haid adalah darah yang keluar. Dari hadits ini, dapat kita ketahui bahwa
yang dijadikan Nabi sebagai batas akhir larangan adalah suci, bukan suatu masa
tertentu. Ini menunjukkan bahwa hukum tersebut berkaitan dengan ada dan
tidaknya haid.
Dalam buku al-Fiqh 'Al al -Madzhib al-Arba'ah [Fiqih Menurut Keempat
Mazhab] dikemukakan: Yang haram bagi seorang yang sedang dalam keadaan
junub [termasuk menstruasi] untuk dia kerjakan adalah amalan-amalan keagamaan
yang bersyarat dengan adanya wudhu, Ajaran agama islam melarang bercinta saat
istri sedang haid, setidaknya ada beberapa hukum terkait dengan wanita haid.
Salah satu di antara hukum-hukum tersebut adalah diharamkannya suami
mencampuri (bersenggama) istri yang sedang haid. Larangan yang lebih tegas
dikatakan Rasulullah -Shallallahu alaihi wa Salam- dalam sabdanya, Barangsiapa
yang menjima'i (menyetubuhi) istrinya yang sedang dalam keadaan haid atau
menjima'i duburnya (anal seks), maka sesungguhnya ia Karena itu penundaan haid
menurut hukum Islam merupakan masalah kontemporer yang membutuhkan kajian
yang mendalam dan komprehensif. Karena ini merupakan persoalan hukum yang
tidak ada dalam kedua sumber hukum Islam, maka solusi pemecahan hukumnya
Seorang wanita yang mendapatkan haid ketika dia sedang berpuasa, maka wajib
membatalkannya walaupun hal itu terjadi sesaat menjelang maghrib.
Juga jika pada saat terbitnya fajar dia masih haid maka tidak sah berpuasa

(QS. al-Baqarah/2: 234)


Sayyid Qutub dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa redaksi al-Qur'an
membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut adalah bukti
otentik, dibolehkannya bagi kaum wanita untuk berhias. Menurut bahasa, haid
berarti sesuatu yang mengalir. Dan menurut istilah syara' ialah darah yang terjadi
pada wanita secara alami, bukan karena suatu sebab, dan pada waktu tertentu. Jadi
haid adalah darah normal, bukan disebabkan oleh suatu penyakit, Jadi, kapan pun
seorang wanita mendapatkan darah haid berarti ia haid, meskipun usianya belum
mencapai 9 tahun atau di atas 50 tahun. Sebab, Allah dan Rasul-Nya mengaitkan
hukum-hukum haid pada keberadaan darah tersebut.
Firman Allah SWT dalam surat AL-Baqarah:222 yang artinya Dan mereka
bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah,Haid itu adalah kotoran. Oleh karena
itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita pada waktu haid. Janganlah kamu
mendekati mereka sebelum mereka suci. Pernyataan Al-Quran ini relevan dengan
ungkapan

Prof.

DR.

Schich

(non-islam),

Wanita

yang

sedang

haid

itu

mengeluarkan semacam racun yang cukup mematikan tanaman dan bunga, Pada
zaman Rasulullah saw. Ilmu kedokteran belum sampai mempelajari tentang proses
kejadian manusia dan adanya penyakit dalam darah haid. Pengetahuan semcam ini
sudah pasti diberitakan oleh Allah yang Maha Pencipta. Maha benar Allah dan Maha
Agung.
2.1.6 Tumbuh-tumbuhan yang Berpasang-pasangan
Di alam semesta ini, Allah SWT menciptakan makhluk-Nya berpasangan.
Ada siang, ada malam, ada laki-laki dan ada perempuan. Semua ini nampak di

mata dan mudah dicerna. Tetapi ternyata Allah SWT juga menciptakan tumbuhan
berpasang-pasangan juga.
Firman Allah dalam surat Yasin ayat 36

Maha Suci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasangpasangan, baik dari tumbuh-tumbuhan yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari
mereka, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
Baru pada zaman modern ini diketahui alat kelamin tumbuh-tumbuhan
angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) disebut benang sari, sedangkan alat
kelamin betina disebut putik. Penyerbukan akan terjadi bila serbuk sari atau sel
sperma yang terdapat di dalam anther dihantarkan kepada putik. Untuk membantu
penyerbukan ini, Allah SWT mengirimkan angin, sebagaimana firman-Nya dalam
surat Al-Hijr ayat 22

Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawini (tumbuhtumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu
dengan air itu, sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya

Selanjutnya serbuk sari akan sampai ke dalam ovarium untuk bertemu


dengan telur melalui tabung putik. Telur yang dibuahi akan berkembang menjadi
embrio dan akhirnya menjadi benih.
2.1.7 Bintang yang Cahayanya Menembus
Pada zaman modern ini manusia sudah menemukan sinar-X yang
cahayanya mampu menembus tubuh manusia sehingga manusia mampu
mendeteksi penyakit yang sedang diderita seseorang. Ternyata adanya cahaya
yang mampu menembus ini sudah difirmankan oleh Allah SWT. 14 abad yang
lampau. Firman Allah dalam surat at Thariq ayat 1 :
Demi langit dan yang datang pada malam hari. Tahukah kamu apakah yang
datang pada malam hari, yaitu bintang yang cahayanya menembus.
2.1.8 Makhluk Hidup di Angkasa (UFO)
Adanya UFO /Unidentifiet Flying Objects/ yang pesawatnya berbentuk piring
terbang, ribuan kali telah terlihat nyata diangkasa bumi, begitupun pendapatpendapat yang sering kita dengar bahwa pesawat itu dikendalikan dan diawaki oleh
manusia cerdas dari planet lain /ETI = Extra Terrestrial Intelligence Being/ menjadi
alasan positif yang menguatkan pendapat adanya kehidupan manusia dan juga
makhluk-makhluk hidup lainnya yang bermasyarakat sebagaimana yang berlaku
dibumi.Peradaban mereka yang sedemikian majunya sehingga mereka bisa
melawan hukum-hukum alam yang manusia bumi abad ke-20 ini belum mampu
melakukannya, hal ini terlihat dengan mampunya UFO itu terbang mengambang
diatas permukaan bumi tanpa adanya pengaruh apapun dari gaya gravitasi bumi
yang didalam AlQur'an disebut dengan Rawasia yang selalu diterjemahkan oleh

para

penafsir

Qur'an

selama

ini

dengan

pengertian

Gunung.

Kita bisa menerima kenyataan ini bila kita mau berpikir bahwa sebelum Nabi Adam
as dan istrinya bertempat tinggal diplanet bumi kita ini, mereka terlebih dahulu
singgah dan menetap serta berketurunan dibumi-bumi lainnya dalam bentangan
tata surya Tuhan hingga pada masa waktu tertentu sesuai dengan ketetapan yang
diberikan oleh Allah, mereka hijrah kebumi yang lainnya sampai pada planet bumi
kita ini sebagai bumi terakhir yang akhirnya pula sebagai tempat wafat mereka

Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, hal yang ditentukan dan hal
yang ditumpangkan. Sungguh telah Kami jelaskan pertanda-pertanda Kami kepada
orang-orang

yang

mengetahui.

(QS.

6:98)

Tidak heran jika penduduk bumi lain diluar planet kita ini yang secara silsilah adalah
masih saudara kita sendiri, sudah mencapai tekhnologi yang begitu tinggi karena
memang mereka sudah lebih dulu ada daripada kita, sehingga sedikit banyaknya
mereka telah berhasil menyibak beberapa rahasia alam, termasuk masalah
penolakan

kepada

gaya

alami,

gravitasi

bumi.

Allah selalu menekankan kepada manusia agar mau memikirkan penciptaan langit
dan bumi dalam hampir setiap ayat-ayat AlQur'an, ini menunjukkan betapa Allah
sebenarnya ingin agar manusia menaruh perhatian mereka dalam sektor
penerbangan luar angkasa agar mereka lebih bisa menyaksikan kemaha kuasaan
Tuhan yang terbentang luas dialam semesta dan menepis isu-isu sesat..

Ada dua kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam catatan sejarah

para ahli, yaitu : yang memakai tenaga menolak untuk maju seperti hewan, mobil,
kapal laut atau kapal udara; yang lainnya memakai tenaga lenting .Dan Dialah yang
menciptakan semuanya berpasang-pasangan. Dan Dia jadikan untukmu yang kamu
kendarai dari benda terapung /fulku/ dan binatang ternak. Agar kamu duduk di atas
punggungnya kemudian kamu memikirkan nikmat Tuhanmu apabila kamu telah
duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan:"Maha Suci Dia yang telah
menundukkan semua ini bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu
menguasainya, sungguh kami akan kembalikepadaTuhan.
Sampai hari ini, sains modern belum mampu membuktikan secara pasti ada
tidaknya makhluk hidup diluar bumi. Memang sering kita dengar adanya laporan
disuatu tempat pernah didatangi makhluk dari luar angkasa. Tetapi laporan-laporan
itu belum dapat dibuktikan secra ilmiah.
Kontroversi adanya

makhluk hidup diluar

angkasa ini akan terus

berkembang sampai betul-betul dapat dibuktikan ada atau tidaknya makhluk hidup
tersebut. Namun bila kita lihat di dalam Al-Quran ternyata Allah swt. telah
mengisyaratkan adanya makhluk hidup di langit yang kerjanya sujud kepada Allah
swt. Firman Allah dalam surat ar Radu ayat 15 yang artinya:
Dan kepada Allahlah sujud (patuh) utnuk segala yang ada di dalam langit
dan di bumi baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa dan sujud pula bayangbayangnya pada waktu pagi dan petang hari.
Dengan demikian firman Allah tersebut dapat disimpulkan bahwa dilangit
ada makhluk ciptaan Allah yang berakal dan mempunyai bayang-bayang kerjanya
sujud kepadanya. Tentang siapa makhluk ciptaan Allah yang dimaksud dalam ayat
tersebut, tidak ada penjelasan secara pasti. Ada yang menduga malaikat, jin atau

makhluk lainnya, hanya Allah lah yang Maha Tahu. Yang pasti sain modern sampai
saat ini belum mampu mengungkap misteri tersebut .
Dari semua penjalasan diatas terbuktilah bahwa Al-Quran memang benarbenar firman Allah, bukan ciptaan nabi Muhammad saw. karena tidak mungkin
beliau menciptakannya.
3.1 Mukjizat Al-Quran

Anda mungkin juga menyukai