Anda di halaman 1dari 15

Komplikasi Pasca

Ekstraksi Gigi
Dokter Pembimbing
drg. Mitra Riswanda

Mahasiswa
Fania Fadhilah 160112190502
Egidya Friezca Shafira 160112190529
01
Keterbatasan membuka
TRISMUS mulut karena adanya
spasme otot mastikasi

• Biasanya terjadi pasca pencabutan gigi M3


• Terjadi akibat adanya spasme otot mastikasi

Ada cedera pd otot medial


pterygoid akibat jarum pd saat
penyuntikan (injeksi yang
berulang selama inferior
alveolar nerve blok)
Spasme Otot
Trauma bedah terutama utk
bedah yang durasinya panjang
dan sulit dilakukan.

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
• Tergantung penyebab, sebagian besar
tidak butuh terapi khusus

Treatment • Inflamsi akut dan hematom krn


trismus 🡪 kumur air panas sbg upaya
initial 🡪 pemberian antibiotik broad
spektrum.
• Kompres air panas secara ekstraoral sekitar 20
Heat Therapy
mnt setiap jam hingga gejala mereda

• Dilakukan selama 3-5 menit tiap 3-4 jam


• Dengan cara 🡪 mulut bergerak membuka dan
Fisioterapi
menutup, lalu pergerakan lateral, bertujuan 🡪
menambah bukaan mulut

• Bromazepam (lexotanil) 1,5-3 mg bid


• Untuk managemen stress
Pemberian obat sedative
• Stress 🡪 meningkatkan spasme otot 🡪
memperparah gejala trismus

Pemijatan pada Area TMJ

Pemberian obat analgesi, anti inflamasi dan muscle relaxan

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
Komplikasi post-op yg

02 Hematoma sering tjd krn perdarahan


kapiler yang
berkepanjangan

• Darah terakumulasi pd jaringan, tanpa adanya


jalan keluar dari luka yang tertutup atau jahitan
flaps yang terlalu kencang.
• Dapat terjadi 🡪 Submukosa, subperiosteal,
intramuscular atau fasial

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
Treatment
Jika hematom terbentuk selama beberapa
jam awal setelah prosedur operasi
terapi

Kompres dingin secara ekstraoral


selama 24 jam awal, lalu heat therapy
utk membantu meredakan gejala
dengan lebih cepat

Beberapa butuh diberi antibiotik utk


menghindari supurasi hematom, dan
analgesik utk meredakan nyeri

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
03 Ekimosis

• Setelah prosedur post-op 🡪 Ekimosis dapat


berkembang pada kulit pasien
• Ditunjukkan dengan kepiler darah yang rapuh
dan menurunnya tonus jaringan

• Dapat terjadi karena kerusakan selama retraksi


flap dg berbagai retraktor.
Treatment
• Tidak ada terapi yang dibutuhkan
• Pasien diberi tahu 🡪 hal ini bukan
Retraktor harus digunakan dg lembut, terutama di situasi serius dan ekimosis secara
regio foramen mental, zygomatikalveolar crest dan bertahap akan mereda dlm
kaninus eminensia beberapa hari dan selama itu
akan ada proses perubahan
Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany. warna.
04
Komplikasi sekunder pd
Edema trauma jaringan lunak,
sampai titik tertentu

• Akibat dr ekstravasasi cairan krn trauma jaringan


dikarenakan destruksi atau obstruksi kelenjar limfe.

Penghentian Cairan
Obstruksi
drainase terakumulasi Edema
kelenjar limfe
kelenjar limfe pada jaringan

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
04 Edema

• Pembengkakan max 🡪 48-72 jam stlh prosedur


operasi dan mulai mereda pd hari ke 3 dan 4
postoperatif.
• Klinis 🡪 permukaan kulit halus, pucat dan kulit
mengencang.
• pembengkakan krn inflamasi → kulit
kemerahan krn hiperemi
• Berdasarkan jumlah luka pada jaringan area tsb
🡪 kecil, sedang dan parah (jarang).

• Kadang, pd prosedur operasi di maxila 🡪


edema meluas sampai bawah kelopak mata krn
jaringan di area tsb sangat longgar, atau krn • kasus ini 🡪 skin hue: cyanotic
psien memiliki kelainan perdarahan

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
Treatment
Edema kecil • Tidak dibutuhkan terapi

• Kompres dingin segera stlh operasi, selama 10-


Pencegahan
15 menit setiap setengah jam, selama 4-6h

• Hati-hati 🡪edema berkepanjangan 🡪 fibrosis


Edema parah dan tidak
• Edema sbg inflamasi sekunder 🡪 pemberian ab
mereda
broadspektrum

Edema ke regio
faringomaxillary (bahaya • Pemberian hydrocortisone i.v 250-500 mg
asfiksia)

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
05 Granuloma Postekstraksi

• Terjadi sekitar 4-5 hari paska ekstraksi gigi


• Tampilan 🡪 ada bagian asing pada alveolus,
ex: sisa amalgam, patahan tulang, fragmen
tulang, kalkulus dsb
• Bagian asing bisa mengiritasi area 🡪
penyembuhan post ekstraksi terhenti 🡪 ada
supurasi pada luka

Treatment
• Debridement alveolus dan
mengambil tiap agen
penyebabnya.

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
06
Painful post Komplikasi yang umum Biasanya terjadi pada post ekstraksi gigi posterior

extraction terjadi mandibula, namun dapat terjadi juga pada gigi


posterior maksila, terutama pada ekstraksi yang
sulit

socket

tepian tulang yang tidak rata Perawatan: menghaluskan margin tulang


menyebabkan injuri pada terutama tulang intraradikular. Selain
jaringan lunak sehingga memberikan antibiotik, kain kassa dengan
menyebabkan nyeri berat dan eugenol diletakkan pada margin luka untuk
inflamasi 36-48jam

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
07 Fibrinolytic Alveolitis (Dry
Socket)
Perawatan:
● Irigasi soket dengan saline
Karakteristik : empty
● Menempatkan kassa dengan
socket, bau tidak sedap, eugenol (diganti setiap
rasa tidak enak di mulut, 24jam hingga nyeri
denuded bone walls, nyeri berkurang)
● Kassa dengan zinc-oxide
berat yang menjalar ke
diletakkan pada alveolus
area kepala selama 5 hari, atau
menggunakan iodoform
secara lokal sebagai
● Muncul 2-3 hari paska Etio&patogenesis: kepadatan dan alternatif
ekstraksi sklerotik tulang yang mengelilingi ● Instruksikan pasien untuk
● bekuan darah hancur dan gigi, infeksi selama atau setelah menghindari mastikasi dan
lepas, mengakibatkan menjaga oral hygiene
ekstraksi, injuri pada alveolus dan
penyembuhan tertunda anestesi infiltrasi
dan nekrosis pada
permukaan tulang soket.

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
08
Infection of
Wound Dapat muncul dan meluas tidak
hanya pada luka superfisial
bedah tetapi juga pada
Dapat disebabkan oleh:
● Penggunaan instrumen yang telah teinfeksi
dan bahan disposable selama prosedur bedah
kedalaman dan meluas ke ● Subtrat tulang yang rusak karena penyakit
skeletal (osteoporosis), radioterapi pada
jaringan yang terlibat pada
rahang dan daerah wajah
daerah manipulasi bedah ● Penyakit sistemik yang meningkatkan infeksi
(contoh: leukemia, agranulositosis),
imunodefisiensi

perawatan : antibiotik profilaksis


ketika adanya resiko
perkembangan infeksi
postoperatif atau saat infeksi
telah terjadi

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
09 Disturbances in Post-op Wound
Healing

Umum: Penyakit darah,


DM, osteoporosis, Paget’s
disease, dll.

Lokal : infeksi pada luka,


Dapat disebabkan oleh granuloma inflamatori
faktor lokal atau umum hiperplastik, dry socket,
neoplasma jinak atau ganas,
kerusakan luka yang disebabkan
oleh instrumen (bur dan elevator),
dan dehisens flap dikarenakan
rupturnya jahitan

Sumber: Fragiskos D. Fragiskos. 2007. Oral Surgery. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai