Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

OBAT SALURAN AKAR

Dosen Pengajar

Siti Sab’atul Habibah, SKM.M.Kes

NIP.19670304 198803 2002

DISUSUN OLEH

Rindian Tika Kurniasari : P07125119067


Ronika : P07125119071
Sari Rahmawati : P07125119073
Sayidatul Rofifah : P07125119074
Sherly Amalia : P07125119077
Siti Azizah : P07125119078
Siti Melda Sari : P07125119079
Weni Hidayati : P07125119084
Widia Mulia : P07125119085

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PRODI D III KESEHATAN GIGI
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Obat saluran akar”. Serta tidak lupa kami ucapkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang berilmu pengetahuan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh ibu Siti Sab’atul Habibah, SKM.M.Kesselaku Dosen pengajar mata kuliah
Dental Material.

Makalah ini memuat tentang “Obat saluran akar”.Walaupun makalah ini


kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup
jelas bagi pembaca unuk menambah pengetahuan dan pengalaman.

Kami mengucapkan terima kasih kepada teman teman atas sumbangan


pikiran sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Walaupun saya
sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengusahakan tugas makalah ini menjadi
yang terbaik.

Banjarbaru, 12 April 2020

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................
C. Tujuan................................................................................................
BAB II TEORI.......................................................................................
A. Pengertianperawatan saluran akar.....................................................
B. Bahan medikamen saluran akar.........................................................
C. Faktor penyebab kegagalan saluran akar..........................................
D. Kegunaan saluran akar......................................................................
E. Kelebihan dan kekurangan saluran akar............................................
BAB III PENUTUP...............................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTARPUSTAKA.............................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan saluran akar (PSA)merupakan perawatan endodontic
yang paling banyak dilakukan.Perawatan saluran akar dikatakan berhasil
apabila dalam waktu observasi minimal satu tahun tidak ada keluhan dan
lesi perapikal yang ada berkurang atau tetap.Keberhasilan perawatan
endodontik tergantung banyak faktor antara lain faktor host, preparasi,
mikroorganisme dan lain-lain. Diantaranya faktor-faktor tersebut,
mikroorganisme baik yang tersisa pada saluran akar setelah di preparasi
atau yang tumbuh pasca obturasi saluran akar merupakan penyebab utama
kegagalan perawatan endodontic.
Infeksi saluran akar sebagian besar merupakan kelanjutan dari
proses karies. Trauma atau crack pada mahkota dapat meluas ke jaringan
pulpa sehingga juga dapat menyebabkan terjadinya infeksi endodontic.
Infeksi jaringan pulpa juga dapat berasal dari kebocoran tepi restorasi yang
tidak adekuat.Berdasarkan jalan masuk mikroorganisme ke jaringan pulpa,
perawatan saluran akar dapat dibedakan atas kasus vital dan non-vital
(nekrosis). Pulpitis merupakan reaksi host terhadap mikroorganisme
pathogen opurtunistik dari lingkungan mulut yang masuk ke jaringan
pulpa. Pulpa vital dapat mempertahankan diri terhadap mikroorganisme
dan sebagian besar tidak terinfeksi, hingga pulpa tersebut secara bertahap
menjadi nekrosis.Rongga pulpa dari gigi non vital dengan kelainan
perapikal yang sudah terlihat melalui radiograf selalu penuh oleh
mikroorganisme.Perawatan pada pulpa vital lebih terfokus pada asepsis,
yaitu mencegah infeksi terutama pada daerah apical saluran akar,
sedangkan antisepsis merupakan isu utama pada kasus non vital yang
bertujuan untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme.Pada kedua kasus
tersebut penggunaan bahan desinfeksi selama preparasi saluran akar
merupakan faktor yang sangat dominan dalam menentukan keberhasilan
keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perawatan saluran akar ?
2. Apa saja bahan medikamen saluran akar?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran
akar?
4. Apa saja kegunaan dari perawatan saluran akar?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan perawatan saluran akar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perawatan saluran akar
2. Untuk mengetahui bahan medikamen saluran akar
3. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan
saluran akar
4. Untuk mengetahui apa saja kegunaan dari perawatan saluran akar
5. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan perawatan
saluran akar

BAB II

TEORI
A. Pengertian perawatan saluran akar
Perawatan saluran akar merupakan salah satu perawatan
endodontik. Tujuan perawatan saluran akar adalah mengembalikan
keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologis oleh jaringan
sekitarnya. Setiap melakukan perawatan saluran akar, prinsip-prinsip
perawatan endodontik harus selalu diperhatikan, yaitu teknik asepsis,
akses langsung saluran akar, pembersihan dan pembentukan saluran akar,
pengisian saluran akar dan pembuatan restorasi (Akbar,2003).
Perawatan saluran akar terdiri dari tiga tahap (Triad Endodontik),
yaitu preparasi biomekanis meliputi pembersihan dan pembentukan,
sterilisasi yang meliputi irigasi dan disinfeksi serta pengisian saluran akar.
Preparasi biomekanis yaitu pembuangan jaringan pulpa dengan cara
ekstirpasi jaringan yang vital maupun nekrotik. Preparasi saluran akar
yang ideal meliputi 4 tahap, yaitu menentukan arah saluran akar,
membersihkansaluran akar, membentuk saluran akar, preparasi daerah
apikal (Akbar,2003).
Selama proses preparasi saluran akar dilakukan irigasi untuk
membersihkan sisa jaringan pulpa, jaringan nekrotik dan serbuk
dentin. Tujuan irigasi saluran akar yaitu: mengeluarkan debris,
melarutkan jaringan smear layer, antibakteri, sebagai pelumas. Larutan
yang digunakan yaitu lrutan salin fisiologi, larutan kloramin, sodium
hipoklorit, etilendiaminotetrasetik (EDTA) (Grossman, I.L., Oliet S,
1995).Tahap terakhir dari perawatansaluran akar adalah pengisian
saluran akar atau obturasi. Pengisian saluran akar bertujuan untuk
memberikan penutupan yang sempurna dalam saluran akar (Akbar, 2003).
Penutupan ini akan mencegah bakteri dan racun mengalir menuju
jaringan periapikal serta sebaliknya sehingga saluran akar tetap steril dari
iritasi yang berasal dari jaringan apikal. Hal ini dapat diperoleh
dengan cara menciptakan kerapatan sempurna pada sistem saluran akar
yaitu dari koronal sampai apikal. Pengisian saluran akar bertujuan
menutup saluran akar dan menutup semua pintu masuk yang terdapat
antara periodonsium dan saluran akar. Pengisian saluran akar diperoleh
dengan memasukkan suatu bahan pengisi ke dalam ruangan yang
sebelumnya ditempati oleh jaringan pulpa, sehingga mencegah infeksi
berulang. Bahan pengisi saluran akar dari bahan utama yang berbentuk
padat misalnya guta perca, dan bahan semipadat yang berbentuk pasta
disebut siler saluran akar (Torabinejad, 2009).
B. Bahan medikamen saluran akar
Obat-obat sterilisasi saluran akar dapat dibagi dalam 2 golongan :
1. Obat-obat nonspesifik
2. Preparat poliantibiotik

1. Obat-obat nonspesifik
menghancurkan bakteri dan jamuan mudah menguap dan tegangan
permukaannya rendah. Harus hati-hati dalam pemakaian, karena sifat
iritasi terhadap jaringan periapikal dapat menimbulkan inflamasi dan
rasa sakit pada pemakaian yang terlulu banyak.
Macam-macam obat nonspesifik :
1. Golongan fenol
Fenol merupakan Bahan kristalin putih yang mempunyai bau khas bau
bara. Fenol yang di cairkan (asam karbolik) terdiri dari 9 bagian fenol
dan 1 bagian air.Fenol dapat menyebabkan nekrose pada jaringan
lunak.
1. Eugenol
Sering dipakai dalam endodontik dan pemakaiannya lebih
bersifat sedatif, sehingga sering di pakai setelah pulpektomi. Di
samping itu eugenol dipakai juga sebagai bagian dari sealer saluran
akar dan sebagai campuran dari tambalan sementara. Eugenol
memiliki sifat sebagai penghalang impuls saraf interdental.
Eugenol merupakan golongan minyak esensial. Masa aktif selama
3 hari.
2. Para-Klorofenol ( PCP)
Para-Klorofenol masuk lebih ke dalam tubuli dentin sehingga
memusnahkan mikroorganisme di saluran akar. Berfungsi untuk
presipitasi atau koagulasi bakteri.
3. Para-klorofenol berkamfer
Bahan ini terdiri dari dua bagian para-klorofenol dan tiga bagian
berkamfer. Bahan ini memperoleh popularitas tingkat tinggi
sebagai medikamen saluran akar selam satu abad. Kamfer berguna
sebagai suatu sarana dan suatu pengencer serta mengurangi efek
mengiritasi yang dimiliki para-klorofenol murni selain itu juga
memperpanjang efek antimicrobial. (Walton dan Torabinejad,
1998).Bahan ini memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat
mengiritasinya kecil dan mempunyai spektrum anti bakteri yang
luas dan semua perawatan saluran akar gigi dan gigi yang
mempunyai kelainan apikal.

4.ChKM (chlorphenol kamfer menthol)


Daya desinfektan dan sifat mengiritasi lebih kecil daripada
formocresol. Memiliki spektrum antibakteri yang luas dan juga
efektif terhadap jamur.ChKM dapat dipakai pada semua macam
perawatan endodontik, terutama pada gigi yang apexnya masih
terbuka, Bahan utamanya Para-klorofenol. Mampu memusnahkan
berbagai mikroorganisme dalam saluran akar. Kamfer sebagai
sarana pengencer serta mengurangi efek mengiritasi dari para-
klorofenol murni. Selain itu memperpanjang efek antimicrobial.
Menthol mengurangi sifat iritasi clorophenol dan mengurangi rasa
sakit.

5. Cresatin (metacresylacetate)
Sifatnya mengiritasi jaringan periapikal lebih kecil daripada
ChKM. Sifat anodyne/ pereda nyeri pada cresatin terhadap jaringan
vital sangat baik, sehingga sering dipakai pada perawatan
pulpektomi
6.Chresophen
Chresophen merupakan antiphlogisticum, sangat baik untuk
kasus dengan permulaan periodontitis apikalis akut yang dapat
terjadi pada peristiwa overinstrumentasi. Masa aktifnya antara 3-5
hari.

2.Golongan Aldehid
1. Formocresol
Suatu kombinasi formalin dan cresol yang bersifat desinfeksi dan
fixasi.di pakai sebagai dressing pada perawatan pulpotomi untuk
memfixir jaringan pulpa yang ditinggalkan. Formocresol dipakai
juga pada perawatan pulpotomi daripada perawatan darurat untuk
menghilangkan sakit dimana peradangan pulpa masih terbatas di
dalam kamar pulpa.
Lele et al mengatakan formokresol secara signifikan dapat
mengurangi jumlah bakteri pada saluran akar baik aerob maupun
anaeorob.Walaupun demikian formokresol mengandung
formaldehida yang bersifat toksik. Sehingga penggunaannya dalam
kedokteran gigi masih diragukan.

2.KalsiumHidroksida
Pengaruh antiseptiknya berkaitan dengan pH-nya yang tinggi dan
pengaruh melumerkan jaringan pulpa yang nekrotik. Ca(OH)2
merupakan desinfektan intra pulpa yang sangat efektif. Masa
aktifnya 7-14 hari.
Kalsium hidroksida selain mempunyai efek antibakteri, kalsium
hidrokasida juga bersifat anti-inflamasi dan kemampuan osteogenic
karena kadar alkali yang tinggi sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri yang ditemukan pada infeksi endodontik.
Ketika digunakan sebagai medikamen intrakanal pada perawatan
endodontik, uap yang terdapat pada saluran akar mengaktivasi
kalsium hidroksida kemudian pH pada saluran akar meningkat
hingga 12+ dalam beberapa menit.
Keuntungan dan kerugian kalsium hidroksida
Efek antibakteri pada kalsium hidroksida dihubungkan dengan :
 pH yang tinggi (11-12.5)
 Interaksi penguraian ion hidroksil yang sangat tinggi yang
membunuh sel bakteri dengan merusak membran sitoplasma,
denaturasi protein dan merusak DNA
 Kemampuannya dalam mengabsorpsi karbon dioksida
dengan menghancurkan bakteri capnophillic, yang diandalkan
bakteri untuk asupan nutrisinya dari thriving
 Sifat fisisnya yang mencegah pertumbuhan bakteri baik
pada mahkota maupun akar.
Walaupun demikian, kalsium hidroksida menunjukkan tidak dapat
mengeliminasi E. faecalis dan tentunya beberapa mikroorganisme
yang terdapat dalam tubulus dentinalis oleh karena :
1) Membutuhkan kontak langsung dengan bakteri dalam sifat
antibakterinya.
2) Cenderung menetralkan sistem buffer dentin.
3) Kemampuannya (pH yang tinggi) telah resisten terhdap beberapa
bakteri tertentu.
4) Difusi dan daya larut yang rendah
4.T.K.F. (Trikresol formalin)
Bersifat merangsang jaringan periapikal dan menyebabkan jaringan
menjadi nekrosis.

2.Preparat Poliantibiotik
Terdiri dari campuran beberapa antibiotik, biasanya berupa pasta,
contohnya :
P.B.S.C. yang di ajukan oleh GROSSMAN, terdiri dari :
• Penicilin – efektif terhadap bakteri gram positif
• Bacitracin – efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap
penicilin.
• Streptomycin – efektif terhadap bakteri gram negatif
• Caprylate sodium – efektif terhadap jamur.
Pasta P.B.S.C. harus dimasukkan kedalam saluran akar bersama-sama
dengan paper point. Karena pasta tersebut tidak bersifat menguap,
maka obat tersebut harus masuk dan berkontak dengan dinding saluran
akar.
C. Faktor Penyebab Kegagalan Dalam Perawatan Saluran Akar
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu
perawatan saluran akar adalah faktor patologi, faktor penderita, faktor
perawatan, faktor anatomi gigi, dan faktor kecelakaan prosedural.
2. Macam-macam penyebab terjadinya kegagalan suatu perawatan
saluran akar adalah kesalahan yang terjadi pada tahap praperawatan,
kesalahan selama perawatan dan kegagalan pascaperawatan.
3. Tanda-tanda kegagalan perawatan saluran akar yang mudah ditentukan
oleh dokter gigi adalah dengan cara pemeriksaan klinis dan radiologis,
cara histologis jarang dilakukan
4. Kegagalan perawatan saluran akar sebagian besar disebabkan oleh
faktor kesalahan selama perawatan dan pengisian saluran akar yang
tidak sempurna.

D. Kegunaan Dari Perawatan Saluran Akar


1. Pertama, menghilangkan rasa sakit yang sering kambuh. Sakit gigi
yang tak kunjung sembuh dan cenderung suka kambuh itu, bisa jadi
karena gigi kamu yang sudah mengalami kerusakan pada sarafnya.
Dengan melakukan PSA di klinik gigi, kebusukan itu bisa
tersingkirkan dan diperbaiki sehingga kamu enggak perlu khawatir
dengan sakit gigi yang tiba-tiba kambuh.
2. Kedua, dengan melakukan PSA kamu bisa menyelamatkan gigi lain
dari kerusakan. Percaya atau tidak, saat satu gigimu mengalami
kerusakan, maka bisa berakibat mempengaruhi gigi lainnya untuk ikut
rusak. Jadi, jika kamu bisa menahan rasa sakit untuk melakukan PSA
ini, itu sama artinya kamu telah berkorban untuk menyelamatkan
deretan gigi lainnya dari kebusukan.
3. Ketiga, bisa mengembalikan fungsi pengunyahan pada gigimu.
Sebelumnya kamu tidak bisa menggunakan gigimu yang mengalami
pembusukan untuk mengunyah makanan karena sering terasa sakit.
Setelah melakukan PSA di klinik gigi, gigi busuk yang sudah
disterilkan tersebut bisa dipasangkan crown/jaket gigi, sehingga kamu
bisa menggunakannya untuk mengunyah kembali.
4. Keempat, kamu bisa menghindari cabut gigi. Gigi yang sudah terlanjur
rusak dan busuk biasanya harus dicabut, agar tidak mengganggu
keberlangsungan hidup gigi lainnya. Namun dengan melakukan PSA,
kamu tak perlu mencabut gigi rusak itu. Karena PSA bisa membuat
gigi rusakmu tetap tinggal, tanpa menganggu keberadaan gigi lainnya.
Nah, itulah manfaat dari PSA yang perlu kamu ketahui. Jadi sekarang
waktunya kamu memperbaiki kerusakan gigimu dan mengembalikan
kenyamanan untuk menggunakan gigimu seperti sedia kala.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Perawatan Saluran Akar


 Kelebihan perawatan saluran akar, yaitu apabila kerusakan sudah
mencapai jaringan pulpa maka daripada harus dilakukan pencabutan,
dokter gigi akan mempertahankan gigi dengan melakukan perawatan
saluran akar, sesudah perawatan, gigi menjadi non vital (tanpa saluran
pulpa), meski demikian masih ada jaringan vital disekeliling gigi seperti
gusi, jaringan penyangga gigi dan tulang. Gigi yang telah dirawat akan
tetap bisa digunakan berfungsi dan dijaga kebersihannya seperti gigi
gigi vital lainnya.
 Kekurangan perawatan saluran akar, yaitu setelah beberapa hari
perawatan ,gigi akan lebih sensitif dikarenakan peradangan jaringan
gigi ,terutama jika terjadi nyeri dan infeksi sebelum perawatan
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Obat-obat yang nonspesifik sebaiknya diganti seminggu sekali dan tidak boleh
lebih dari dua minggu karena dressing menjadi cair oleh eksudat periapikal dan
membusuk karena interaksi dengan mikroorganisme.Dressing saluran akar
sebaiknya dilakukan dengan cara memasukkan butiran kapas yang telah dibasahi
medikamen dan diperas kelebihan medikamennya. Uap yang keluar dari
medikamen sudah cukup efektif untuk mendisinfeksi kavitas pulpa. Saluran akar
ditutup denganmeletakkan butiran kapas steril yang kedua diatas butiran kapas
yang telah diberi obat dan ditutup dengan tumpatan sementara Cavit, Seng Oksid
eugenol atau IRM

Sedangkan obat-obat pliantibiotik boleh lebih lama di tinggal di dalam saluran


akar. Obat golongan pliantibiotik harus berkontak langsuung dengan dinding
saluran akar. Jadi cara meletakkan pasta pliantibiotik adalah dengan cara
menginjeksikannya kedalam saluran akar atau dapat juga bersama-sama dengan
paperpoint.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai