PENDAHULUAN
Root Canal (RC) atau Saluran Akar (SA) adalah merupakan bagian dari pulpa gigi yang
letaknya dibagian akar gigi. RC/SA ini merupakan muara syaraf-syaraf gigi (blood supply) yang
memberikan nutrisi pada gigi dan syaraf-syaraf tersebut berakhir dalam pulpa. Bila pulpa terkena
trauma, maka kemungkinan besar pulpa akan terinfeksi. Bila hal ini terjadi, maka perawatan saluran
akar (PSA) atau perawatan endodontik merupakan pilihan perawatan yang tepat.
Perawatan endodontik merupakan bagian dari ilmu kedokteran gigi yang menyangkut
perawatan penyakit atau cedera pada jaringan pulpa dan jaringan periapikal. Perawatan endodontik
terdiri dari perawatan non bedah yaitu perawatan kaping pulpa, pulpotomi, mumifikasi, perawatan
saluran akar dan perawatan endodontik bedah.
Perawatan saluran akar merupakan perawatan yang paling banyak dilakukan dalam kasus
perawatan endodontik. Perawatan saluran akar dapat dibagi atas tiga tahap utama yaitu : 1. preparasi
biomekanis saluran akar atau pembersihan dan pembentukan (cleaning dan shaping), 2. disinfeksi
saluran akar dan 3. obturasi saluran akar. Obturasi saluran akar yang hermetis merupakan syarat
utama keberhasilan perawatan saluran akar, hal ini tidak mungkin dicapai bila saluran akar tidak
dipreparasi dan dipersiapkan untuk menerima bahan pengisi (Anusavine KJ.,1996).
Dokter gigi harus memberikan pandangan umum bahwa hasil yang mungkin terjadi adalah
memuaskan, meragukan atau tidak memuaskan. Kegagalan yang terjadi dapat disebabkan oleh
kesalahan dalam mendiagnosa penyakit pulpa ataupun karena kesalahan dalam teknik perawatan
yang dilakukan. Maka dari itu, operator harus mengetahui dan mengerti dengan jelas mengenai hal-
hal yang mempengaruhi perawatan agar kesalahan-kesalahan serta hasil yang tidak diinginkan dapat
dihindari. Dalam karya tulis ini akan dibahas lebih lanjut mengenai faktor kecelakaan dalam
prosedur perawatan saluran akar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan
mempertahankan gigi agar tetap dapat berfungsi. Tahap perawatan saluran akar antara lain :
preparasi saluran akar yang meliputi preparasi saluran akar (biomekanis), disinfeksi, dan pengisian
saluran akar. Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian saluran
akar yang baik, terutama pada bagian sepertiga apikal.
Tidak semua perawatan saluran akar berhasil dengan baik. Prognosisnya sering berubah
pada waktu sebelum, selama dan sesudah perawatan bergantung kepada apa yang terjadi dan apa
yang ditemukan selama atau setelah perawatan. Prognosis memuaskan pada permulaan perawatan
dapat berubah menjadi prognosis yang lebih buruk atau tidak memuaskan pada akhir prosedur.
Kriteria keberhasilan bagi seorang dokter gigi mungkin berupa lamanya hasil perawatan bertahan
dan kriteria kegagalannya mungkin kalau pasien mengeluhkan gejala sakit pada gigi yang telah
dirawat.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan perawatan
saluran akar yang antara lain adalah faktor patologi, faktor penderita, faktor anatomi, faktor
perawatan dan kecelakaan prosedur perawatan (Ingle, 1985; Cohen & Burn, 1994; Walton &
Torabinejab, 1996).
1. Faktor Patologis :keadaan patologis jaringan pulpa, keadaan patologis periapikal, keadaan
periodontal, resorpsi internal dan eksternal
2. Faktor Penderita : motivasi penderita, usia penderita, keadaan kesehatan umum.