Department of Oral Biology, Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia, Jakarta, 10430, Indonesia
*E-mail: sandriana.nandari@ui.ac.id
Abstrak
Latar Belakang: Berdasarkan penelitian Washington, perawatan ulang mencapai 5-10% dari 50 juta kasus
perawatan endodontik. Tujuan: mengetahui dan mengevaluasi distribusi kasus perawatan ulang endodontik
di RSKGM FKG UI tahun 2009-2013. Metode: studi deskriptif melalui rekam medik dengan variabel
diagnosis dan etiologi perawatan ulang endodontik Hasil: distribusi perawatan ulang endodontik di RSKGM
FKG UI pada tahun 2009-2013 sebesar 289 kasus (4.4%). Kesimpulan: etiologi perawatan ulang endodontik
terbanyak di RSKGM FKG UI adalah pengisian saluran akar inadekuat sebesar 179 kasus (62%) dan yang
paling jarang ditemukan adalah saluran akar tambahan atau salah satu saluran akar yang tidak terisi sebesar 7
kasus (3%).
Abstract
Background: Based on Washington’s research, endodontic retreatment reach 5-10% from the number of teeth
treated exceeds 50 million. Aim: To identify and evaluate the distribution of endodontic retreatment cases at
RSKGM FKG UI years 2009-2013. Method: a descriptive study through the medical records with endodontic
retreatment and etiology of endodontic retreatment variables. Result: that the distribution of endodontic
retreatment at RSKGM FKG UI years 2009-2013 amounted to 289 cases (4.4%). Conclusion: the most common
etiology of endodontic retreatment at RSKGM FKG UI is inadequate obturation for 179 cases (62%) and the
most rare etiology is missed canals for 7 cases (3%).
Pendahuluan
1.3.1.3 Saluran Akar Tambahan atau Salah Satu Saluran Akar Tidak
Terisi
Saluran akar yang tidak terisi dapat menimbulkan masalah
karena mungkin saja masih dapat ditemukan bakteri pada daerah
tersebut. Bakteri yang tertinggal pada saluran akar akan berkembang
biak ketika kontak dengan nutrisi melalui daerah periapikal atau kanal
lateral sehingga bila dibiarkan dan tidak dirawat ulang, bakteri akan
menginfeksi kembali saluran akar yang sudah dipreparasi dan
dibersihkan sebelumnya.17
Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa kartu status kesehatan gigi di
RSGMP FKG UI tahun 2009-2013. Pengumpulan data dilakukan selama 5 bulan dari bulan
Mei-September 2014. Berdasarkan observasi, didapatkan total pasien endodontik sebanyak
4.606 orang dengan jumlah kasus sebanyak 6.599 kasus. Dari pasien tersebut hanya
didapatkan 264 pasien yang membutuhkan perawatan ulang endodontik dengan jumlah kasus
sebanyak 289 kasus. Sisanya, perawatan endodontik yang telah berhasil dilakukan yaitu
sebanyak 6.310 kasus. Maka berdasarkan presentase, keberhasilan perawatan di RSKGM
FKG UI mencapai 95,6%, sisanya yaitu 4,4% membutuhkan perawatan ulang.
Gambar Error! No text of specified style in document..2 Diagram Jumlah Pasien dan
Jumlah Kasus Perawatan Endodontik di RSKGM FKG UI Setiap Tahun (2009-2013)
Selanjutnya dari 264 pasien dengan kebutuhan perawatan ulang endodontik, dibuat
pola penyebaran kebutuhan perawatan ulang endodontik berdasarkan etiologi di RSGMP
FKG UI tahun 2009-2013. Tabel dibawah ini akan menyajikan pola penyebaran etiologi
dengan diagnosis kebutuhan perawatan ulang endodontik.
Tabel Error! No text of specified style in document..3 Tabel Distribusi Perawatan Ulang
Endodontik Berdasarkan Etiologi pada Pasien yang Datang ke RSKGM FKG UI tahun 2009-
2013
Etiologi
Saluran Akar
Pengisian Pengisian
Tahun Tambahan/Salah Penutupan
Saluran Saluran Patah
Satu Saluran Korona
Akar Akar Instrumen
Akar Tidak Inadekuat
Inadekuat Berlebih
Terisi
2009 8 0 0 0 6
2010 36 5 1 0 12
2011 43 2 1 0 21
2012 33 6 3 0 16
2013 59 8 2 0 27
Frekuensi 179 21 7 0 82
Total
Persentase 62% 7% 3% 0% 28%
Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan observasi rekam medik kesehatan gigi dan mulut pada
pasien yang datang ke RSKGM FKGUI tahun 2009-2013, khususnya yang membutuhkan
perawatan ulang endodontik. Data penelitian ini diambil dari data rekam medik pasien selama
5 tahun terakhir karena menyesuaikan dengan Program Pembangunan Pemerintah Indonesia
dalam bidang kesehatan yang berlangsung selama 5 tahun. Dalam proses penulisan penelitian
ini, peneliti diharuskan untuk mencari secara manual rekam medik yang sesuai dengan
penelitian dikarenakan sistem penyimpanan rekam medik pasien di RSKGM FKG UI belum
menggunakan sistem Elctronic Medical Record. Selain itu, tidak semua data rekam medik
pasien diisi dengan lengkap oleh operator sehingga penulis dituntut agar lebih cermat dalam
menyeleksi rekam medik dengan data lengkap dan termasuk ke dalam kriteria inklusi
penelitian.
Dari data penelitian ini diketahui prevalensi kebutuhan perawatan ulang endodontik
sebanyak 289 kasus dari 6.599 kasus (tabel 4.1). Jika dibuat perhitungan dalam presentase,
maka kebutuhan perawatan ulang yang ditemukan pada data rekam medik pasien RSKGM
FKG UI tahun 2009-2013 sebesar 4.4% (tabel 4.1). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian terhadap 289 kasus perawatan ulang di RSKGM FKG UI,
etiologi perawatan ulang endodontik yang paling sering terjadi adalah pengisian saluran akar
inadekuat sebesar 62%. Sedangkan etiologi yang paling jarang terjadi adalah akar tambahan
atau salah satu saluran akar yang tidak terisi sebesar 3%.
Saran
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian ini antara lain diharapkan peneliti
selanjutnya sebaiknya menambah variabel yang dapat diteliti sehingga penelitian di
kemudian hari akan lebih akurat dan lengkap. Selain itu, penelitian dapat dilakukan dengan
periode waktu yang lebih panjang agar data yang didapat lebih valid, dan dapat dilakukan di
rumah sakit khusus gigi dan mulut di universitas lain agar dapat dijadikan sebagai data
pembanding.
Daftar Referensi
1. Anggita PS. Pengaruh Status Diabetes Melitus Terhadap Derajat Karies Gigi. Jurnal
Media Medika Muda 2010;1:1-9.
2. Agtini MD. Pola Status Kesehatan Gigi dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut di Indonesia pada Tahun 1990-2007. Media Peneliti dan Pengembang
Kesehatan 2009;XIX(3):144-53.
3. Gregory K. An D, MPH, Boris Zats, DDS FADSA, and Marc Kunin, DDS, MA.
Orbital, Mediastinal, and Cervicofacial Subcutaneous Emphysema after Endodontic
Retreatment of Mandibular Premolar: A Case Report. American Association of
Endodontist 2014;40(6):880-83.
4. Walton RaT, M. Principles and Practice of Endodontics. 2nd ed. Philadelphia: W.B.
Saunders Co.; 1996
16. Weine FS. Endodontics Theraphy. 5th ed. St. Louis Mosby Year Book. Inc; 1996.
17. Mohammad Hammad M, Alison Qualtrough, PhD, and Nick Silikas, PhD. Evaluation
of Root Canal Obturation: A Three-dimensional In Vitro Study. Journal of Endodontic
2009:1-4.
18. Eng YA. Coronal Seal VS Apical Seal-Which is important? endodon Bull 2001;12:21-
6.
19. McLean A. Predictably Restoring Endodontically Treated Teeth. J Can Dent Assoc
1998;64:782.
20. Helling I GC, Slutzky H, Kopolovic K, Zalkind M, Goldberg IS. Endodontic Failure
by Inadequate Restorative Procedures:Review and Treatment Recommendations. J
Prosthet Dent 2002;87(674).
21. Jr JFS. Aetiology of root canal treatment failure: why well-treated teeth can fail.
International Endodontic Journal 2001;34:1-10.
22. Hanan Abdul Ghafour Balto BDS, M.Sc.; Ebtissam Mohammed Al-Madi, B.D.S.,
M.Sc. A Comparison of Retreatment Decisions Among General Dental Practitioners
and Endodontists. Journal of Dental Education 2008;68(8):872-79.
23. MISRI KHAN BP, MCPS (Pak), KHALID REHMAN, BDS (Pesh), MSc (UK),
MOHAMMAD SALEEM, BDS (Pesh), MCPS (Pak). Causes of Endodontic
Treatment Failure — A Study. Pakistan Oral & Dental Journal 2010;30(1):232-36.
24. Garg NGA. Textbook of Endodontics. 3rd ed: McGraw-Hill; 2013. p. 367-68.