Anda di halaman 1dari 8

LEARNING TASK SGD 6

TOPIK 10 KEGAGALAN PADA PERAWATAN ENDODONTIK

OLEH 
KELOMPOK 6
 
Atha Nabilla Zachra 2102551060
I Kadek Fajar Weisnawa 2102551087
Ni Putu Ika Swastiartha 2102551008
I Ketut Krisnanda Cahyadi 2102551009
Ni Putu Ratnawulan Daneshwari 2102551052
Ni Made Evrina Dwi Handayani 2102551075
Baiq Regina Lathifah 2102551032
Anasthasya Lianny Giok Sumerah 2102551003

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI 


DAN PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN 
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
Lecture 010 - Kegagalan Pada Perawatan Endodontik
drg. Putu Ratna Kusumadewi Giri, Sp.KG

1. Jelaskan definisi kegagalan perawatan endodontik!


 Penjawab: Anasthasya Lianny Giok Sumerah / 2102551003
 Jawaban:
Kegagalan perawatan endodontik merupakan perawatan karena adanya kesalahan
iatrogenik, masalah anatomi yang kompleks, saluran akar utama maupun aksesoris
yang tidak ter preparasi, preparasi serta obturasi saluran akar yang tidak adekuat,
komplikasi instrumentasi dan instrumentasi dan persisten infeksi.
 Sumber: Ingle, J.I., Bakland, L.K., Baumgartner, J.C., 2008, Ingle’s Endodontics
6th Ed, BC Decker Inc

2. Sebutkan dan jelaskan tanda-tanda terjadinya kegagalan perawatan


endodontik!
 Penjawab: Ni Putu Ratnawulan Daneshwari / 2102551052
 Jawaban:
Perawatan saluran akar (PSA) merupakan salah satu perawatan endodontik yang
bertujuan untuk membersihkan jaringan pulpa atau mikroorganisme yang terdapat
didalam sistem saluran akar sehingga dapat dilakukan pengisian saluran akar
dengan baik dan terjadi perbaikan jaringan periapikal. PSA dikatakan berhasil bila
dalam waktu observasi minimal satu tahun tidak terdapat keluhan dan lesi
periapikal yang ada dapat berkurang atau tetap. Tanda-tanda kegagalan PSA
antara lain adalah obturasi yang tidak sempurna, perforasi akar, resorpsi akar
eksternal, lesi periodontal-periradikuler, overfilling, adanya saluran akar yang
tertinggal, kista periapikal, tertinggalnya instrument yang patah dalam saluran
akar, perforasi dasar foramen nasalis dan kebocoran koronal.
 Sumber: Kartynawanty, A & Berliana, A. ‘RETREATMENT ATAU
PERAWATAN ULANG SALURAN AKAR GIGI 11 NONVITAL DENGAN
FISTULA’. PROSIDING DENTAL SEMINAR UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA (DENSIUM)

3. Sebutkan dan jelaskan penyebab kegagalan perawatan endodontik!


 Penjawab: I Ketut Krisnanda Cahyadi / 2102551009
 Jawaban:
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan perawatan saluran
akar adalah faktor patologi, faktor penderita, faktor anatomi, faktor perawatan dan
kecelakaan prosedur perawatan.
- Faktor Patologis
Keberadaan lesi di jaringan pulpa dan lesi di periapikal mempengaruhi tingkat
keberhasilan perawatan saluran akar. Beberapa penelitian menunjukan bahwa tidak
mungkin menentukan secara klinis besarnya jaringan vital yang tersisa dalam
saluran akar dan derajat keterlibatan jaringan periapikal. Faktor patologi yang
dapat mempengaruhi hasil perawatan saluran akar adalah.
1.     Keadaan patologis jaringan pulpa.
Beberapa peneliti melaporkan tidak ada perbedaan yang berarti dalam keberhasilan
atau kegagalan perawatan saluran akar yang melibatkan jaringan pulpa vital
dengan pulpa nekrosis. Peneliti lain menemukan bahwa kasus dengan pulpa
nekrosis memiliki prognosis yang lebih baik bila tidak terdapat lesi periapikal.
2.     Keadaan patologis periapikal
Adanya granuloma atau kista di periapikal dapat mempengaruhi hasil perawatan
saluran akar. Secara umum dipercaya bahwa kista apikalis menghasilkan prognosis
yang lebih buruk dibandingkan dengan lesi granulomatosa. Teori ini belum dapat
dibuktikan karena secara radiografis belum dapat dibedakan dengan jelas kedua
lesi ini dan pemeriksaan histologi kista periapikal sulit dilakukan.
3.     Keadaan periodontal
Kerusakan jaringan periodontal merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
prognosis perawatan saluran akar. Bila ada hubungan antara rongga mulut dengan
daerah periapikal melalui suatu poket periodontal, akan mencegah terjadinya
proses penyembuhan jaringan lunak di periapikal. Toksin yang dihasilkan oleh plak
dental bakterial dapat menambah bertahannya reaksi inflamasi.
4.     Resorpsi internal dan eksternal
Kesuksesan perawatan saluran akar bergantung pada kemampuan menghentikan
perkembangan resorpsi. Resorpsi internal sebagian besar prognosisnya buruk
karena sulit menentukan gambaran radiografis, apakah resorpsi internal telah
menyebabkan perforasi. Bermacam-macam cara pengisian saluran akar yang
teresorpsi agar mendapatkan pengisian yang hermetis.
 Sumber:
- Walton, R. and Torabinejad, M., 1996. Principles and Practice of Endodontics. 2
nd ed. Philadelphia : W.B. Saunders Co.
- Ingle, J.L. & Bakland, L.K. 1985. Endodontics. 3 rd ed. Philadelphia : Lea &
Febiger.
- Weine, F.S. 1996. Endodontics Theraphy. 5 th ed. St. Louis : Mosby Year Book.
Inc.
- Guttman, J.L. 1992. Problem Solving in Endodontics, Prevention, identification
and management. 2 nd ed., St louis : mosby Year Book.

 Penjawab tambahan: I Kadek Fajar Weisnawa / 2102551087


 Jawaban:
- Faktor Penderita
Faktor penderita yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu
perawatan saluran akar adalah sebagai berikut
1.     Motivasi Penderita
Pasien yang merasa kurang penting memelihara kesehatan mulut dan melalaikannya,
mempunyai risiko perawatan yang buruk. Ketidaksenangan yang mungkin timbul
selama perawatan akan menyebabkan mereka memilih untuk diekstraksi (Sommer,
1961).
2.     Usia Penderita
Usia penderita tidak merupakan faktor yang berarti bagi kemungkinan keberhasilan
atau kegagalan perawatan saluran akar. Pasien yang lebih tua usianya mengalami
penyembuhan yang sama cepatnya dengan pasien yang muda. Tetapi penting
diketahui bahwa perawatan lebih sulit dilakukan pada orang tua karena giginya telah
banyak mengalami kalsifikasi. Hali ini mengakibatkan prognosis yang buruk, tingkat
perawatan bergantung pada kasusnya.
3.     Keadaan kesehatan umum
Pasien yang memiliki kesehatan umum buruk secara umum memiliki risiko yang
buruk terhadap perawatan saluran akar, ketahanan terhadap infeksi di bawah normal.
Oleh karena itu keadaan penyakit sistemik, misalnya penyakit jantung, diabetes atau
hepatitis, dapat menjelaskan kegagalan perawatan saluran akar di luar kontrol ahli
endodontis.
- Faktor Perawatan
Faktor perawatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu
perawatan saluran akar bergantung kepada :
1.     Perbedaan operator
Dalam perawatan saluran akar dibutuhkan pengetahuan dan aplikasi ilmu biologi serta
pelatihan, kecakapan dan kemampuan dalam manipulasi dan menggunakan
instrumen-instrumen yang dirancang khusus. Prosedur-prosedur khusus dalam
perawatan saluran akar digunakan untuk memperoleh keberhasilan perawatan.
Menjadi kewajiban
- Faktor Anatomi Gigi
Faktor anatomi gigi dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu perawatan
saluran akar dengan mempertimbangkan:
1. Bentuk saluran akar
Adanya pembengkakan, penyumbatan,saluran akar yang sempit, atau bentuk
abnormal lainnya akan berpengaruh terhadap derajat kesulitan perawatan saluran akar
yang dilakukan yang memberi efek langsung terhadap prognosis.
2.     Kelompok gigi
Ada yang berpendapat bahwa perawatan saluran akar pada gigi tunggal mempunyai
hasil yang lebih baik dari pada yang berakar jamak. Hal ini disebabkan karena ada
hubungannya dengan interpretasi dan visualisasi daerah apikal pada gambaran
radiografi. Tulang kortikal gigi-gigi anterior lebih tipis dibandingkan dengan gigi-gigi
posterior sehingga lesi resorpsi pada apeks gigi anterior terlihat lebih jelas. Selain itu,
superimposisi struktur radioopak daerah periapikal untuk gigi-gigi anterior terjadi
lebih sedikit, sehingga interpretasi radiografinya mudah dilakukan. Radiografi standar
lebih mudah didapat pada gigi anterior, sehingga perubahan periapikal lebih mudah
diobservasi dibandingkan dengan gambaran radiologi gigi posterior.
3.     Saluran lateral atau saluran tambahan
Hubungan pulpa dengan ligamen periodontal tidak terbatas melalui bagian apikal saja,
tetapi juga melalui saluran tambahan yang dapat ditemukan pada setiap permukaan
akar. Sebagian besar ditemukan pada setengah apikal akar dan daerah percabangan
akar gigi molar yang umumnya berjalan langsung dari saluran akar ke ligamen
periodontal.
Preparasi dan pengisian saluran akar tanpa memperhitungkan adanya saluran
tambahan, sering menimbulkan rasa sakit yang hebat sesudah perawatan dan
menjurus ke arah kegagalan perawatan akhir.
- Kecelakaan Prosedural
Kecelakaan pada perawatan saluran akar dapat memberi pengaruh pada hasil akhir
perawatan saluran akar, misalnya :
1.     Terbentuknya ledge (birai) atau perforasi lateral.
Birai adalah suatu daerah artifikasi yang tidak beraturan pada permukaan dinding
saluran akar yang merintangi penempatan instrumen untuk mencapai ujung saluran.
Birai terbentuk karena penggunaan instrumen yang terlalu besar, tidak sesuai dengan
urutan; penempatan instrumen yang kurang dari panjang kerja atau penggunaan
instrumen yang lurus serta tidak fleksibel di dalam saluran akar yang bengkok. Birai
dan ferforasi lateral dapat memberikan pengaruh yang merugikan pada prognosis
selama kejadian ini menghalangi pembersihan, pembentukan dan pengisian saluran
akar yang memadai.
2.     Instrumen patah
Patahnya instrumen yang terjadi pada waktu melakukan perawatan saluran akar akan
mempengaruhi prognosis keberhasilan dan kegagalan perawatan. Prognosisnya
bergantung pada seberapa banyak saluran sebelah apikal patahan yang masih belum
dibersihkan dan belum di obturasi serta seberapa banyak patahannya. Prognosis yang
baik jika patahan instrumen yang besar dan terjadi di tahap akhir preparasi serta
mendekati panjang kerja. Prognosis yang lebih buruk jika saluran akar belum
dibersihkan dan patahannya terjadi dekat apeks atau diluar foramen apikalis pada
tahap awal preparasi.
3. Fraktur akar vertical
Fraktur akar vertikal dapat disebabkan oleh kekuatan kondensasi aplikasi yang
berlebihan pada waktu mengisi saluran akar atau pada waktu penempatan pasak.
Adanya fraktur akar vertikal memiliki prognosis yang buruk terhadap hasil perawatan
karena menyebabkan iritasi terhadap ligamen periodontal.
 Sumber:
- Walton, R. and Torabinejad, M., 1996. Principles and Practice of Endodontics. 2
nd ed. Philadelphia : W.B. Saunders Co.
- Ingle, J.L. & Bakland, L.K. 1985. Endodontics. 3 rd ed. Philadelphia : Lea &
Febiger.
- Weine, F.S. 1996. Endodontics Theraphy. 5 th ed. St. Louis : Mosby Year Book.
Inc.
- Guttman, J.L. 1992. Problem Solving in Endodontics, Prevention, identification
and management. 2 nd ed., St louis : mosby Year Book.
4. Jelaskan penatalaksanaan kegagalan perawatan endodontik!
 Penjawab: Ni Made Evrina Dwi Handayani / 2102551075
 Jawaban:
Penatalaksanaan kegagalan endodontik dapat dilakukan dengan empat alternatif,
yaitu tanpa perawatan dan melanjutkan observasi, perawatan saluran akar ulang
non-bedah, bedah endodontik atau ekstraksi gigi apabila prognosis buruk. Non-
surgical endodontic retreatment atau perawatan saluran akar ulang non-bedah
adalah penatalaksanaan yang disarankan pada kasus obturasi saluran akar yang
tidak adekuat atau terdapat bukti kebocoran restorasi koronal. Prasyarat lain
perawatan saluran akar ulang adalah sisa jaringan gigi sesudah pembuangan
restorasi koronal dan karies sekunder memungkinkan untuk direstorasi.
 Sumber: Anisa, Prima D. dan Diani P. 2020. Perawatan saluran akar ulang non-
bedah gigi insisivus lateral kanan rahang atas pada pasien geriatric. Jurnal
Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Desember 2020;32(3):232-243.

Anda mungkin juga menyukai