Anda di halaman 1dari 14

Root canal treatment adalah Perawatan saluran akar atau perawatan syaraf gigi merupakan

prosedur pembuangan jaringan syaraf gigi yang terinfeksi dari dalam ruangan syaraf gigi.
Prosedur ini meliputi pembuangan, pembersihan, penghalusan dan pengisian saluran akar
menggunakan bahan khusus pengisi saluran akar.

Beberapa gejala dimana gigi memerlukan perawatan saluran akar (perawatan syaraf gigi) adalah
adanya rasa sakit yang terus menerus pada gigi walaupun gigi tersebut tidak kita gunakan untuk
makan. Rasa sakit yang timbul seringkali hanya hilang sesaat atau bahkan tidak hilang ketika
kita coba mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit. Selain rasa sakit yang terus menerus,
terkadang terjadi juga pembengkakan gigi dan perubahan warna keabu-abuan pada gigi tersebut.

Rasa sakit muncul karena syaraf gigi mengalami peradangan. Peradangan biasanya disebabkan
oleh karena trauma pada gigi, lubang besar, atau gigi yang patah. Dengan melakukan perawatan
saluran akar (perawatan syaraf gigi) memungkinkan kita untuk dapat menyembuhkan sakit gigi
dengan mempertahankan gigi tersebut tanpa mencabutnya.
Sumber : http://dentalogy.net/perawatan-saluran-akar/

Root canal treatment (atau disebut juga endodontic treatment/ perawatan saluran akar) adalah

perawatan yang diperlukan jika pulpa gigi telah terinfeksi akibat lubang besar ataupun benturan

keras. Pulpa di dalam gigi tidak dapat sembuh sendiri jika sudah terinfeksi. Oleh sebab itu, pulpa
yang terinfeksi harus diangkat dari dalam gigi agar tidak menumbulkan sakit. Tanda-tanda dari

pulpa sudah terinfeksi adalah bermula dari sakit yang tajam dan terus-menerus, terutama di

malam hari. Kemudian perasaan tidak nyaman saat menggigit makanan. Root canal treatment ini

dimaksudkan agar sedapat mungkin dan selama mungkin gigi dapat dipertahankan di dalam

mulut karena sebisa mungkin kita mempertahankan gigi asli daripada mencabutnya dan

menggantikannya dengan gigi palsu. Pada kebanyakan kasus, root canal treatment dilakukan

oleh dokter gigi yang mendalami bidang endodontik, yaitu dokter gigi spesialis konservasi gigi
(Sp.KG). Terkadang warna gigi berubah menjadi lebih gelap setelah terkena benturan keras atau
jika terdapat lubang besar. Itu artinya saraf dalam gigi tersebut sudah mati dan diperlukan root
canal treatment.

Mengapa diperlukan root canal treatment?


Jika pulpa gigi sudah terinfeksi, infeksi tersebut dapat menyebar ke dalam sistem saluran akar

pada gigi tersebut lalu dapat menimbulkan abses. Abses adalah pembengkakan yang berisi

nanah. Tanda- tanda abses bervariasi, mulai dari sakit yang tumpul hingga tajam, gigi dapat

terasa sakit saat menggigit. Jika tidak dilakukan root canal treatment, infeksi akan terus

menyebar dan akhirnya gigi harus dicabut.

Apakah root canal treatment terasa sakit?


Tidak. Biasanya bius lokal diberikan jika diperlukan dan selanjutnya perawatan akan berjalan

tanpa ada rasa sakit.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perawatan?


Root canal treatment memerlukan 1 sampai beberapa visit. Pada visit pertama, pulpa yang sudah

terinfeksi akan diangkat dari dalam gigi dan secara hati-hati saluran akar pada gigi akan

dibersihkan dari kuman. Lalu akan dimasukkan obat ke dalamnya supaya menjadi steril.

Kemudian akan diberikan tambalan sementara. Gigi akan diperiksa kembali pada visit berikutnya

yang biasanya berselang 1 minggu. Jika infeksi sudah teratasi, maka saluran akar akan diisi

dengan bahan khusus agar kuman tidak tumbuh kembali, kemudian mahkota gigi akan ditambal
permanen. Setelah ditambal, gigi dapat berfungsi kembali seperti gigi lainnya. Namun, gigi yang
telah ‘mati’ menjadi lebih rapuh sehingga diperlukan crown / gigi selongsong untuk mensuport

gigi agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut di kemudian hari dan dapat kembali berfungsi

dengan baik.

Bagaimana jika saya tidak melakukan root canal treatment?


Alternatifnya adalah dengan mencabut gigi tersebut. Karena sekali pulpa terinfeksi, maka tidak

disarankan untuk membiarkan gigi yang terinfeksi di dalam mulut. Namun biasanya jalan yang

terbaik adalah mempertahankan gigi tersebut di dalam mulut dengan cara root canal treatment

daripada mencabut gigi tersebut.

Gigi yang sudah dilakukan root canal treatment akan kembali terlihat sama seperti gigi sehat.
Namun tetap harus sikat gigi secara rutin dan melakukan chek up reguler ke dokter gigi.

Sumber : http://dentiadental.com/treatment-services/root-canal-treatment/
Tujuan perawatan endodontik adalah mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat
diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya, ini berarti bahwa gigi tersebut tanpa simptom,
dapat berfungsi dan tidak ada tanda-tanda patologik yang lain. Tujuan perawatan endodontik
juga untuk membersihkan kavitas pulpa yang terinfeksi dan kotoran toksik serta untuk
membentuk saluran akar agar dapat menerima bahan pengisi yang akan menutup seluruh sistem
saluran akar dari jaringan periodontal dan dari rongga mulut.

Tujuan perawatan saluran akar adalah reduksi mikroba di dalam sistem saluran akar, agar terjadi
proses penyembuhan melalui tindakan pembersihan dan pembentukan saluran akar (cleaning and
haping). Pembersihan di lakukan dengan mengeluarkan jaringan pulpa vital dan nekrotik serta
mereduksi mikroorganisme. Pembentukan dilakukan dengan membentuk saluran akar
sedemikian rupa agar dapat menerima bahan pengisi.

Prosedur perawatan saluran akar meliputi preparasi akses kavitas, preparasi saluran akar, dan

pengisian saluran akar. Preparasi saluran akar meliputi pembersihan dan pembentukan saluran

akar untuk bisa dipersiapakan untuk dilakukan pengisian (obturasi) saluran akar.

Pembersihan adalah upaya membersihkan saluran akar dari pulpa nekrotik, mikroba, debris,

serbuk dentin, material pengisi, dan material lainnya di dalam saluran akar, sedangkan

pembentukan adalah upaya membentuk saluran akar agar mempunyai akses lurus, berbentuk

corong dan mempertahankan daerah apeks sehingga pengisiannya akan baik dan dapat mengisi

saluran akar lateral. Pengisian saluran akar adalah tahap mengisi saluran akar yang telah
dilakukan preparasi saluran akar secara hermetis (kedap air dan udara) tiga dimensi.
Tujuan Biologis dan Mekanis…

Tujuan biologis dari preparasi saluran akar adalah menghilangkan semua sisa-sia zat organik dan

iritan di dalam saluran akar sampai jumlah yang tidak signifikan untuk menyebabkan infeksi.

Tujuan mekanis adalah membentuk saluran akar dengan bentuk yang corong ke arah apikal

secara kontinu; mempertahankan lengkung anatomi saluran akar; mempertahankan letak foramen

apikal; dan tidak membesarkan diameter foramen apikal.

Preparasi dan pengisian saluran akar harus berada di dalam saluran akar, yaitu berakhir di

pertauan sementum-dentin (cemento-dentinal junction, CDJ) yang biasanya berdekatan dengan

konstriksi apikal, karena disini terdapat transisi antara jaringan pulpa dan jaringan periodonsium.

Namun, lokasi ini tidak konstan, hanya bisa ditentukan dengan pemeriksaan histologi. Letak

pertautan dentin-sementum memiliki variasi morfologi yang beragam4 dan tidak bisa dideteksi
dengan radiograf. Seiring bertambahnya umur, terjadi deposisi sementum, sehingga lokasinya
bisa berubah bila diukur dari foramen apikal. Namun, letak konstriksi apikal lebih konsisten dan

mudah diperkirakan dibandingkan pertautan dentin-sementum. Oleh karena itu, secara klinis

penentuan panjang kerja terletak pada bagian tersempit dari foramen apikal yaitu di konstriksi

apikal.

Banyak penelitian mengenai pengukuran letak konstriksi apikal berdasarkan foramen apikal:
1. Chapman dkk dalam penelitiannya melaporkan bahwa 98% dari gigi yang diperiksa
tampak bahwa letak CDJ ke foramen apikal sekitar 0,5-1 mm.
2. Dummer dkk menyatakan bahwa rerata jarak antara ujung akar dengan konstriksi apikal
adalah 0,89 mm dan jarak antara ujung akar dengan foramen apikal adalah 0,39 mm
3. Burch dkk, jarak antara formen apikal terhadap ujung apeks adalah sekitar 0,59 mm
4. Green dkk bahwa jarak foramen apikal terhadap ujung apeks akar gigi adalah sekitar 0,3-
0,5 mm.
Sumber : https://ceritapasienrio.com/perawatan-saluran-akar-atau-root-canal-treatment/

Dalam melakukan perawatan saluran akar, ada tiga faktor yang mempengaruhi

keputusan apakah perawatan saluran akar dilakukan atau tidak, yaitu :

1. Daya tahan tubuh pasien secara umum


2. Tingkat keterlibatan jaringan periapeks8
3. Pencapaian daerah periapeks melalui saluran akar

Indikasi Perawatan Endodontik:

a. Karies yang luas.


b. Email yang tidak di dukung oleh dentin.
c. Gigi sulung dengan infeksi yang melewati kamar pulpa, baik pada gigi vital, nekrosis
sebagian maupun gigi sudah nonvital.
d. Saluran akar yang dapat dimasukkan instrumen.
e. Kelainan jaringan periapeks pada gambaran radiografi kurang dari sepertiga apeks.
f. Mahkota gigi masih bisa direstorasi dan berguna untuk keperluan prostetik (untuk pilar
restorasi jembatan).
g. Gigi tidak goyang dan periodonsium normal.
h. Foto rontgen menunjukan resorpsi akar tidak lebih dari sepertiga apikal, tidak ada
granuloma pada gigi sulung.
i. Kondisi pasien baik
j. Pasien ingin giginya di pertahankan dan bersedia untuk memelihara kesehatan gigi dan
mulutnya.
k. Keadaan ekonomi pasien memungkinkan.

Kontraindikasi Perawatan Endodontik :

a. Bila dijumpai kerusakan luas jaringan periapikal yang melibatkan lebih dari sepertiga
panjang akar Kasus seperti ini merupakan luar biasa, karena dalam pengamatan dikatakan
bahwa makin besar jumlah kerusakan tulang yang rusak, makin kecil kemungkinan untuk
diperbaiki.
b. Bila saluran akar gigi tanpa pulpa dengan daerah radiolusen terhalang oleh akar
berkurva/bengkok, akar berliku-liku, dentin sekunder, kanal yang mengapur atau
sebagian mengapur, gigi malposisi, atau suatu instrumen yang patah.
c. Bila apeks akar mengalami fraktur.

Pada umumnya kontraindikasi perawatan saluran akar bergantung pada :

a. Status pasien
b. Alasan dental
c. Alasan lokal
d. Gigi tidak dapat direstorasi lagi
e. Resorpsi akar lebih dari sepertiga apikal
f. Kondisi pasien buruk, mengidam penyakit kronis, seperti diabetes melitus, TBC, dan
lain-lain.
g. Terdapat belokan ujung dengan granuloma (kista) yang sukar di bersihkan atau sukar
dilakukan bedah endodontic
Prosedur Perawatan Endodontik

Perawatan endodontik adalah suatu usaha menyelamatkan gigi terhadap tindakan


pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam soket. Tujuan dari perawatan endodontic
adalah mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologik oleh
jaringan sekitarnya. Ini berarti gigi tersebut tanpa simtom, dapat berfungsi, dan tidak ada
tanda-tanda patologik yang lain.

Perawatan saluran akar terbagi atas tiga tahapan, tahap preparasi biomekanis saluran akar
yaitu suatu tahap pembersihan dan pembentukan saluran akar dengan membuka jalan
masuk menuju kamar pulpa dari korona, tahap sterilisasi yaitu dengan irigasi dan
disinfeksi saluran akar, dan tahap pengisian saluran akar.

Prosedur perawatan saluran akar gigi terbagi atas 3 tahapan umum yaitu:

1. Tahap diagnosis, yang meliputi penentuan penyakit dan perencanaan

1. perawatan.
2. Tahap preparasi, pada tahap ini isi saluran akar dikeluarkan dan saluran akar
3. dipreparasi untuk menerima bahan pengisi.
4. Tahap pengisian, pada tahap terakhir ini saluran akar diisi dengan bahan yang
5. dapat menutupnya secara hermetik sampai batas dentin dan sementum.

BAGAIMANA PENATALAKSANAAN PERAWATAN SALURAN AKAR?

Langkah pertama adalah pengambilan jaringan pulpa yang terinfeksi. Kadang dilakukan
anestesi,apabila gigi masih vital atau rasa nyeri yang berlebihan. Pembukaan akses dari mahkota
ke ruang pulpa dilakukan untuk membuang jaringan pulpa yang terinfeksi
Dengan menggunakan instrumen khusus, saluran akar dibersihkan dan dibentuk agar dapat
ditutup dengan bahan pengisi saluran akar. Kotoran di dalam saluran akar dikelurkan dengan
cara menyemprot saluran dengan cairan anti bakteri.

Saluran akar akan diisi dengan bahan pengisi saluran akar.


Tambalan sesudah perawatan gigi dapat berupa resin komposit,crown atau onlay dengan atau
tanpa post/pasak tergantung dari sisa jaringan keras gigi yang tersisa agar tidak patah/pecah saat
berfungsi

Perawatan saluran akar dapat dilakukan sekali kunjungan atau lebih tergantung dari kondisi gigi.
Apabila diperlukan, selama antar kunjungan,saluran akar akar diberi obat/medikasi untuk
sterilisasi saluran akar dan lubang ditutup dengan tambalan sementara.
Pengambilan radiograf seringkali diperlukan untuk menentukan panjang akar dan memonitor
tahap-tahap perawatan saluran akar.

PEMELIHARAAN GIGI SESUDAH PERAWATAN SALURAN AKAR.


Selama perawatan,hindari menggigit makanan keras di daerah gigi yang sedang dirawat untuk
menghindari gigi pecah/retak kecuali gigi dilindungi dengan mahkota sementara.
Gigi yang telah dirawat,relatiflebih rapuh dari gigi vital,oleh karena itu restorasi gigi yang sesuai
dengan kondisi gigi harus segera dilakukan.
Pemeliharaan kebersihan gigi seperti sikat gigi dan flossing pada gigi paska perawatan saluran
akar tetap harus dilakukan untuk menghindari infeksi ulang. Lakukan pemeriksaan berkala tiap 6
bulan secara teratur.
IDENTIFIKASI BAHAN
Bahan – bahan pengisi saluran akar hendaknya
mempunyai beberapa syarat sebagai berikut ;

1. Tidak mengiritasi pulpa


2. Tidak mengiritasi jaringan periodonsium
3. Tidak mengiritasi gingival
4. Tidak mengiritasi mucosa
5. Mudah dimasukan pada ruang pulpa
6. Dapat menutup saluran pulpa
7. Tidak boleh menyusut pada saluranpulpa
8. Tidak dapat ditembus air
9. Bakteriostatik

Macam – macam bahan pengisi pulpa

1. Gutta perca
2. Cresophate
3. N2
4. Endometason
5. Putridomors
6. Triplex pasta
7. Triopasta gysi
8. Triodin
9. Trioxy
10. Cemen ZOE
11. Calcium hydroxide
ANALISIS BAHAN

1. Gutta Perca
Sifat fisik : batang berwarna jingga
Komposisi : cairan getah murni
Indikasi : - bahan pengisi saluran akar
- mempertahankan gigi selama mungkin
Sifat : plastis, keras dan kaku
Kemasan : botol kecil
Cara penyimpanan : simpan di tempat tertutup

2. Cresophate
Sifat fisis : berwarna putih
Komposisi :
a. Parachlorophenol 7.36 gram
b. Champor 11.75 gram
c. Dry zinc sulfate 10.00 gram
d. Excipient q.s.ad 100.00 gram
Indikasi :
a. Bahan pengisi untuk perawatan saluran akar
b. Antiseptic untuk saluran gigi dan dindingnya.

Kontra indikasi :
Pada penggunaan cresophate sebagai bahan pengisi saluran akar gigi tidak boleh
dilakukan dalam keadaan gigi yang lembab atau basah karena dapat mengganggu proses
pemasukan bahan yang bias berakibat gagal perawatan saluran akar gigi. Dan dapat
membuat daya tahan dentin menurun sehingga bakteri akan mudah masuk ke dalam
pulpa.
Cara penyimpanan :
Wadah harus tertutup rapat di ruang bersuhu 5 Celcius dan terlindung dari paparan sinar
matahari langsung.
3. N2
Sifat fisik :
a. Powder : bubuk halus warna merah muda berbau cengkeh ( menyengat ) bermassa 7
gram
b. Liquid : bening warna merah tak ada endapan.
Komposisi :
a. Paraformaldehyde
b. Bismuts salts
c. Zinc oxide
d. Eugenol
e. Rose oil
Indikasi :
a. Perawatan saluran akar gigi, baik yang masih vital maupun gigi yang gangrene.
b. Menstimulasi penyembuhan granuloma pada sekitar apexs.
c. Haeomoragie pada pulpa akibat penggunaan instrument.
Kontra indikasi :
a. Diagnosisi pasti belum ditegakan.
b. Pada gigi vital tidak boleh mengenai region apical.
c. Tidak boleh digunakan untuk pengobatan endodontic karena bacterial N2 hanya
sebentar dan kira – kira 10 hari akan hilang.

Efek samping :
a. Iritasi pada jaringan disekitar apex oleh N2 pada gigi yang masih vital jika ada
diperforasi apex.
b. Dapat timbul nyeri setelah pengisian saluran akar gigi.

Cara penyimpanan :
Bahan disimpan dalam wadah tertutup, di tempat yang kering dalam ruangan yang sejuk
dan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung.
Sumber : https://universitasjember.academia.edu/FWadianur

4. Endometason 5. Putridomors

Anda mungkin juga menyukai