Anda di halaman 1dari 678

Chapter 1

Gambaran Kedokteran Gigi dan Bahan Kedokteran Gigi

Skema BAB
• Prevention
• Rehabilitation
• The Dental Laboratory
• Classification of Dental Materials
• International Standards
• US Standards for Dental Materials
• Ada Certification
• Summary
Kedokteran gigi seiring tahun telah berevolusi menjadi lapangan yang sangat
kompleks dan bahan memegang peran yang sangat pending dalam segala aspek
perawatan. Perawatan gigi tidak hanya meliputi praktik pengobatan dan bedah tetap
juga restorasi dari struktur yang hilang atau tanggal. Disamping restorasi, alat untuk
fungsi yang bervariasi juga dibangun untuk kegunaan didalam mulut. Rongga mulut
merupakan lingkungan yang meantang dan bahan yang ditempatkan didalam mulut
harus mampu menahan kekuatan mastikasi yang tinggi seperti korosi. Disamping
penggunaan yang tepat didalam rongga mulut, banyak bahan juga digunakan
didalam laboratorium untuk membantu pembuatan dari alat atau protesa.
Kedokteran gigi menggabungkan pengetahuan dari material yang beragam dengan
prinsip prinsip teknik.
PENGOBATAN GIGI
Demi kenyamanan deskripsi, perawatan gigi dibagi menjadi berbagai fase. Ini
termasuk preventif, kontrol dan eliminasi penyakit, restoratif, rehabilitati, dan fase
fase pemeliharaan.
Preventif
Fase preventif sangat penting. Ini termasuk mengedukasi pasien tentang bagaimana
cara menjaga kebersihan mulut melalui sikat gigi, flossing, dan pemeriksaan
berkala di klinik gigi. Sikat gigi dengan sikat dan pasta yang cocok sangat efektif
untuk mengontrol karies dan masala pada gusi. Peran dari fluoride dan terapi
fluoride pada kontrol dari karies gigi telah dikenal sejak lama. Fluoridasi dari
meminum air dan terapi fluoride di klinik gigi memainkan peran signifikan dalam
mengurangi karies gigi terutama pada anak anak. Karies sering bermula di fissure
pada gigi. Fissure sealents adalah cara prefentif lain terutama pada anak anak untuk
mencegah karies.
Kontrol dan eliminasi penyakit
Tahap selanjutnya dari kemajuan dari penyakit giigi adalah pengembangan dari
karies gigi dan penyakit periodontal. Fase pengobatan berfokus pada mengeliminasi
atau mengontrol penyakit dari mulut untuk menghentikan kehancurannya.
Biasanya, pasien akan datang ke klinik gigi karena sakit yang disebabkan oleh
lubang atau infeksi. Fase ini berfokus pada menangani lubang (dengan menaruh
filling), mengeliminasi infeksi (dengan pengangkatan saluran akar atau gigi), dan
mengelola kesehatan gusi (oral phrophylaxis dan prosedur periodontal lainnya).
Karies melibatkan demineralisasi dan kerusakan pada struktur gigi. Fokusnya yaitu
untuk menahan proses karies. Ini melibatkan pengangkatan struktur gigi yang kaies
dan memulihkan lubang dengan bahan filling temporer atau permanen yang cocok.
Filling silver yang populer telah digunakan selama lebih dari seabad dan saat ini
merupakan bahan filling yang paling banyak digunakan. Restorasi amalgam silver
pasti akan terlihat tidak enak dipandang jika digunakan utuk gigi depan (anterior).
Oleh karena itu gigi anterior di restorasi mengunakan bahan estetik (berwarna gigi).
Cara lain untuk restorasi gigi menggunakan inlay emas dan keramik.
Seiring perkembangan karies, karies mendekat ke pulpa yan dapat berujung ke sakit
(pulpitis) dan infeksi dari pulpa. Jika pulpa hanya agak terpengaruhi, terapi pulpa
dimulai menggunakan bahan yang memiliki efek terapeutik pada pulpa. Bahan ini
dapat menenangkan dan meningkatkan pemulihan dengan membuat lapisan dentin
baru (dentin sekunder).
Jika pulpa terinfeksi, pulpa tersebut diangkat (pulpectomy) dan pengobatan saluran
akar yang secara populer dikenal dengan RCT diinisiasikan. Setelah pengangkatan
pula, saluran dibuat steril dan disegel menggunakan bahan filling saluran akar. Gigi
yang dilakukan penanganan saluran akar lemah dan rentan fraktur jika tidak
dilindungi oleh mahkota atau onlay.
Restoratif
Fase penanganan ini berfokus pada memulihkan fungsi dan/atau bentuk dari gigi
dan mulut mengikuti kehancuran yang disebabkan oleh penyakit. Penanganan biasa
pada fase ini termasuk prosthesis (impan, bridge, partial, dan gigi palsu0 untuk
menggantikan gigi yang hilang dan mahkota untuk melindungi gigi.
Sebelum penemuan bahan berwarna gigi, digunakan mahkota metalik (gigi emas
yang populer). Dokter gigi moern dapat menyediakan mahkota yang tampak alami
dan enak dipandang. Banyak dari struktur ini dibuat diluar mulut, di laboratorium.
Teknikan gigi menggunakan model akurat dari gigi untuk membuat
restorasirestorasi ini. Model dibuat dari cetakan negatif dari mulut yang disebut
impression. Impression ini di kirim ke laboratoriu dimana teknikan menuang
campuran dari plaster atau stone kedalam impression. Saat campuran mengeras,
diperolehlah model.
Jika struktur mahkota sepenuhnya hilang atau hancur, bah kan mahkota tidak dapat
tinggal. Pada kasus ini, dokter gigi harus memasang post dan core. Bagian yang
dipasang kedalam saluran akar disebut post dan sisanya disebut core. Mahkota
kemudan debuat dan disemen kedalam core.
Mengikuti ekstraksi dari gigi, pasien terkadang ingin gigi tersebut digantikan engan
gigi palsu. Ada banyak caa menggantikan gigi. Implant saat ini sangat populer.
Sekrup titanium dapat diimplankan kedalam rahang melalui oprasi kemudian
diikuti oleh mahkota palsu.
Pilihan lain adalah gigi tiruan sebagian tetap (bridge). Biasanya gigi disamping gigi
yang tanggal ukuruannya dikurangi untuk menerima bridge. Bridge kemdian
disemen ke gigi gigi tersebut.
Jika terlalu banyak gigi yang tangal, mugkin dipertimbangkan gigi tiruan sebagian
lepasan yang menggantikan gigi yang tanggal tapi tidak tetap didalam mulut. Gigi
tiruan tersebut dapat dilepaskan oleh pasien untuk dibersihkan. Gigi tiruan lepasan
yang idealbiasanya terbuat dari kombinasi dari besi dan plastik. Gigi tiruan
sebagian temporer atau sementara terbuat seluruhnya dari plastik dan biasanya
disebut gigi tiruan sebagian pengobatan.
Tahap akhir yaitu jika semua gigi harus digantikan. Pertama tentu saja mirip dengan
gigi tiruan lengkap yang biasanya dilihat pada orang tua. Gigi palsu ini
menggantikan seluruh geligi dan biasanya tipenya lepasan. Gigi tiruan lengkap
biasanya terbuat dari jenis plastik yang disebut akrilik. Gigi yang digunakan untuk
gigi tiruan dapat terbuat dari akrilik atau porselen.
Disamping semua bahan yang disebut diatas, spesialitas berbeda di kedokteran gigi
memiliki bahan spesial. Beberapa dari bahan tersebut tidak ada didalam buku ini.
Sebagai contoh, endodontist menggunakan filling untuk saluran akar bersamaan
dengan berbagai irriganat untukmembersihkan saluran akar. Berbagai macam pasta
penyegel saluran akar dan obat juga tersedia. Peiodontis menggunakan jenis bahan
graft yang berbeda untuk memulihkan tulang dan jaringan periodontal yang hilang.
Sayangnya, tidak semua bahan yang digunakan dalam kedokteran gigi ada dalam
buku ini.
Fase pemeliharaan
Saat pengobatan selesai, fase pemeliharaan berfokus pada menjaga gigi bekerja
pada urutan berfungsi melalui penarikan berkala, menjaga kesehatan (oral
prophylaxis), dan screening untuk kanker mulut tiap enam bulan.
Spesialisasi gigi
Saat ini ada sembilan spesialisasi gigi menurut Dewan Gigi India
1. Kedokteran gigi konserfatif dan endodontik
2. Periodontik
3. Prosthodontik
4. Kedokteran gigi kesehatan publik
5. Oral medicine dan radiology
6. Bedah mulut dan maxillofasial
7. Ortodontik dan Ortopedik dentofacial
8. Patologi oral dan maxillofacial
9. Periodontik dan Kedokteran gigi prefentif
Kedokteran Gigi Konserfatif Fase kedokteran gigi yang memerhatikan restorasi
bagian gigi yang cacat karena penyakit, trauma, atau perkembangan abnormal
sampai keadaan fungsi, kesehatan, dan estetik yang normal, termasuk teknik
prefentif, diagnostik, biologis, mekanik, dan terapeutik, dan juga sains dan aplikasi
bahan dan instrumen
Endodontik Endodontik adalah cabang kedokteran gigi yang memerhatikan
morfologi, fisiologi, dan patologi dari pulpa manusia dan jaringan periadikular.
Studi dan praktiknya mencakup sains dasar dan klinik termasuk biologi dari pulpa
normal, etiologi, diagnosis, pencegahan dan penanganan dari penyakit dan cedera
dari pulpa dan kondisi peiadikular terkait.
Periodontik Peridontk adalah spesialisasi dari kedokteran gigi yang mencakup
pencegahan, diagnosis, dan penanganan dari penyakit dari jaringan yang
mendukung dan mengelilingi gigi atau pengganti nya dan pemeliharaan kesehatan,
fungsi , dan estetik dari struktur dan jaringan ini.
Prostodontik Prostodontik di spesialisasi kedokteran gigi berkaitan dengan
diagnosis, penanganan, perencanaan, rehabilitasi dan pemeliharaan dari fungsi,
kenyamanan, tampak, dan kesehatan mulut dari pasien dengan kondisi klinisnya
terkait dengan hilang dan kurangnya gigi dan/atau jaringan mulut dan maxillofasial
dengan menggunakan pengganti biokompatibel
Kedokteran gigi kesehatan publik Kesehatan gigi publik adalah sains dan seni dari
pencegahan dan kontrol penyakit gigi dan meningkatkan kesehatan gigi melalui
usaha masyarakat yang teratur. Merupakan bentuk praktik gigi yang melayani
masyarakat sebagai pasien dibanding individual. Memerhatikan edukasi kesehatan
gigi publik, dengan penelitian gigi terapan, dan dengan adminstrasi dari program
perawatan gigi dan juga pencegahan dan kontrol dari penyakit gigi pada dasar
masyarakat.
Radiologi dan oral medicine
• Oral medicine memerhatikan diagnosis klinis dan manajemen nonbedah dari
patologi nondental yang memengaruhi regio orofasial (mulut dan wajah bagian
bawah)
• Radiologi oral dan maksilofasial adalah spesialisasi kedokteran gigi dan disiplin
radiologi yang memerhatikan produksi dan interpretasi dari gambar dan data yang
diproduksi oleh semua modaitas dari pancaran energi yang digunakan untuk
diagnosis dan manajemen dari penyakit, kelainan, dan kondisi dari regio oral dan
maksilofasial
Bedah mulut dan maksillofasial Bedah mulut dan maksilofasial adalah spesialisasi
kedokteran gigi yang termasuk diagnosis, penanganan bedah dan adjuvan dari
penyakit, cedea dan cacat yang melibatkan aspek fungsi dan estetikdari jaringan
keras dn jaringan lunak dari regio oral dan maksillofasial.
Ortodontik dan ortopedik dentofasial adalah spesialisasi yang mencakup
diagnosis, pencegahan, intersepsi, dan koreksi dari maloklusi, dan juga
abnormalitas tulang dan neuromuscular dari struktur orofasial yang masih
berkembang atau dewasa.
Patologi oral dan maksilofasial merupakan spesialisasi kedokteran gigi dan
disiplin dari patologi yang berkaitan dengan alam, identifikasi, dan manajemen dari
penyakit yang memengaruhi regio oral dan maksilofasial. Merupakan sains yang
menginvestigasi penyebab, proses, dan efek dari penyakit tersebut. Praktik dari
patologi oral termasuk penelitian dan diagnosis dari penyakit menggunakan klinis,
radiograf, mikroskopik, biokemikal, atau uji coba lain.
Pedodontik dan kedoteran gigi preventif merupakan spesialisasi yang ditentukan
usia yang menyediakan pencegahan primer dan komprehensif dan perawatan
kesehatan mulut terapeutik untuk bayi dan anak anak yang sedang melalui masa
remaja, termasuk yang memiliki perawatan kesehatan khusus.
Laboratorium dental
Banyak bahan yang digunakan didalam laboratorium untuk membantu pembuatan
stent, protesa, peralatan, dan struktur lain yang digunakan didalam dan sekitar
mulut. Ini termasuk pemotongan, pengaburan, dan pemolesan bahan. Bahan
investasi digunakan pada pembuatan cetakan pada casting dari struktur besi. Malam
digunakan pada berbagai macam tahapan dari kehancuran dari struktur yang
berbeda. Produk gipsum digunakan untuk membuat cast, model, cetakan dan untuk
mengamankan artikulator.
Klasifikasi bahan kedokteran gigi
Secara tradisional subjek dari bahan kedoteran gigi secara primer termasuk bahan
yang digunakan dalam kedokteran gigi restoratif temasuk bahan bantu yang
berkaitan. Saat ini, ada tren untuk lebih inklusif dan termasuk bahan dari
spesialisasi, yang telah dikecualikan seperti spesialisasi endodontik dan bedah.
Tidak ada klasifikasi yang mengkategorikan semua bahan yang digunakan dalam
kedokteran gigi secara memuaskan. Ini karena banyak dari bahan bahan ini
memilliki keperluan lebih dari satu dan fungsi yang saling bertumpu satu sam lain.
Klasifikasi umum dari semua bahan
Semua bahan dapat diklasifikasi menjadi empat kelas
1. Besi
2. Keramik
3. Polymer
4. Komposit
Klasifikasi dari bahan kedokteran gigi
1. Bahan prefentif (Preventive materials)
2. Bahan Restoratif (Restorative materials)
3. Bahan bantu (Auxiliary mayerials)
4. Bahan prostetik (Prosthetic materials)
5. Bahan terapan (Appliance materials)
6. Biomaterial
7. Agen terapeutik (Therapeutic agents)
Bahan prefentif termasuk pit dan fissure sealents dan bahan lain yang digunakan
untuk mencegah serangan dari penyakit gigi.
Bahan restoratif termasuk bahan yang digunakan untuk memperbaiki atau
menggantikan struktur gigi. Ini termasuk bahan seperti amalgam, komposit,
keramik, struktur cast besi dan bahan gigi tiruan
Bahan bantu adalah substansi yang membantu pada poses pembuatan tapi tidak
menjadi bagian dari restorasi, peralatan, atau protesa. Ini termasuk bahan seperti
produk gipsum, bahan impression, investasi casting, malam, gel etsa, bahan costum
tray, dan lain lain.
Bahan prostetik digunakan untuk menggantikan gigi dan jaringan oral dan
maksilofasial yang hilang. Ini termasuk paduan, keramik dan polimer yang
digunakan pada pembuatan gigi tiruan sebagian yang tetap dan lepasan dan protesa
maksilofasial
Biomaterial adalah substansi biologis atau sintetis yang bisa diperkenalkan dalam
jaringan tubuh sebagai bagian dari alat medis yang diimplan atau digunakan untuk
menggantikan organ atau fungsi tubuh. Meskipun banyak bahan tradisional
dikualifikasikan sebagai biomateial, istilah ini telah diperkenalkan untuk
memasukkan tulang dan transplantasi jaringan.
Agen teraputik termasuk berbagai bahan kimia, obat, antimikroba dan agen yang
diaplikasikan secara lokal lainnya yang mampu memproduksi efek spesifik di area
dimana diterapkan.
Di kehidupan nyata, banyak bahan yang memiliki dua atau berbagai kegunaan dan
kategorisasi diatas sulit diterapkan dengan ketat
International Standards Organization (ISO)
The Federation Dentaire Internationale (FDI) dan International Organization for
Standardization (ISO) adalah dua organisasi yang bekerja untuk perkembangan dari
spesifikasi dan terminolgi pada kelas internasional. FDI terbatas sampai produk
kedokteran gigi sedangkan ISO mencakup semua produk. ISO adalah badan
nonpemerintah yang terdiri dari organisasi nasional dari lebih dari 80 negara
termasuk india. Standard ISO dirumuskan dari ‘Technical committee’ (TC).
Produk kedokteran gigi tercakup oleh TC 106. Beragam sub grup dikenal sebagai
‘subcommittees’ (SC) melayani area area spesifik. Suncommittee ini dibagi ke
‘working groups’ (WG) untuk mencakup produk atau barang individual. Sebagai
contoh, TC 106/SC 1 :WG 7 mencakup amalgam dan merkuri.
Menyadari kebutuhan seluruh dunia dan permintaan produk kedoteran gigi manfaat
dari ISO tidak ternilai. Pemasok dan konsumen dapat terjamin akan data yang andal
dan tidak memihak untuk menilai kualitas dari produk dan peralatan tanpa
memerhatikan asal negara dan kegunaan. Standard secara konstan diperbaiki; oleh
karena itu, sangat penting bagi produsen dan peneliti untuk merujuk pada edisi
tebaru dari spesifikasi ISO untuk tetap sejajar terhadap perubahan pada klasifikasi
dan persyaratan.
Standard US untuk bahan kedokteran gigi
Standard adalah spesifikasi dari kualitas sebuah produk dapat diukur. Standard
mengidentifikasi syarat dari sifat fisik dan kimia dari bahan yang memastikan
kepuasan performa untuk fungsi yang dimaksudkan.
Standard terbaru di US dikembangkan oleh National Bureau of Standard pada 1919
atas permintaan dari tentara US untuk pembelian dan penggunaan amalgam. Tugas
tersebut diberikan kepada sebuah tim yang dipimpin oleh Wilmer Souder. Laporan
dan metode pengujian Souder diterima dengan baik oleh profesi kedokteran gigi
dan data test diminta untuk bahan kedokteran gigi lainnya. Pada 1928, tanggung
jawab untuk penelitian lanjutan pada bahan diberikan kepada ADA
Sertifikasi ADA
Saat ini ADA berada dibawah direksi ANSI (American National Standars Institute)
mensponsori dua komite. Komite standard ADA untuk produk kedokteran gigi
mengembangkan spesifikasi untuk semua produk, instrumen dan peralatan
(mengecualikan narkoba dan film x-ray) kedokteran gigi. Dewan ADA pada urusan
sains bertanggung jawab atas evaluasi narkoba, agen pembersih gigi, agen pemutih
gigi, agen terapeutik yang dignakan dalam kedokteran gigi dan film x ray
kedokteran gigi. Setelah perumusan dari spesifikasi oleh ADA, dikirimkan ke
ANSI. Setelah persetujuan, maka akan menjadi standar nasional.
Pabrikan dapat memasukkan produknya untuk materai persetujuan ADA. Ini jatuh
pada tiga kategori – Diterima, Diterima sementara, dan Tidak diteima. Sertifikasi
ADA adalah simbol yang penting mengenai keamanan dan efektivitas dari suatu
produk kedokteran gigi. Persetujuan ADA efektif selama 5 tahun
Saat ini, ADA telah mengadopsi spesifikasi ISO. Spesifiasi ADA untuk produk
tertentu mirip dengan ISO.
Ringkasan
Bahan yang digunakan dalam kedokteran gigi sangat terspesialisasi. Tiap bahan di
desain dengan properti spesifik tergantung dimaksudkan untuk apa. Sebagai contoh,
bahan yang digunakan sebagai restorasi gigi harus mampu menahan kekuatan
oklusal dan ikatan dengan struktur gigi. Bahan impression harus sangat akurat dan
stabil untuk menduplikasi strutur aslinya. Sains, penelitian, dan teknologi modern
telah menyediakan kedokteran gigi seleksi yang terus berkembang dari kombinasi
unik dari bahan dan teknik untuk melayani keperluan kedokteran gigi
Chapter 2
Sturktur dan Penyusun Bahan Kedokteran Gigi
Semua bahan terbuat dari atom. Jika reaksi dari bahan dan propertinya untuk
diprediksi, pengetahuan dasar dari matter penting. Semua restorasi kedokteran gigi,
baik keramik, besi atau plastik terbuat dari atom.
Structure matter
Atom atom adalah unit terkecil dari matter yang mendefinisikan elemen kimia.
Atom sangat kecil. Ukuran dari atom diukur di picometer,yaitu sepertrilliun dari
semeter (10-12). Setiap atom terdiri dari nukleus dan satu atau lebih elektron yang
mengorbit nukleus
Proton, neutron dan elektron Nukleus terbuat dari satu atau lebih proton dan
neutron. Sekitar 99.94% massa atom ada di nukleus. Proton memiliki muatan listrik
positif, elektron memiliki muatan listrik negatif, dan neutron tidak memiliki muatan
listrik. Jika jumlah proton dan elektron sama, atom tersebut netral secara elektrik.
Jika atom memiliki elektron yang lebih atau kurang dibanding proton, maka secara
keseluruhan atom tersebut bermuatan positif atau negatif, dan atom tersebut
dinamakan ion.
Elektron dari suatu atom tertarik ke proton di nukleus atomik oleh kekuatan
elektromagnetik. Proton dan neutron di nukleus tertarik satu sama lain oleh
kekuatan yang berbeda, kekuatan nuklir, yang biasanya lebih kuat dibandingkan
kekuatan elektromagnetik memukul mundu proton bermuatan positif dari satu ke
yang lainnya. Jumlah proton di nukleus mendefinisikan atom tersebut dimiliki oleh
elemen kimia apa, sebagai contoh, semua atom tembaga mengandung 29 proton.
Quarks Proton dan neutron terbuat dari partikel subatomik yang disebut quark.
Quark dipercaya sebagai blok membangun dasar dari matter
Ikatan interatomik
Atom menyatu oleh beberapa kekutan. Kekuatan ikatan interatomik ini yang
menyatukan atom adalah kekuatan kohesif.
Ikatan interatomik diklasifikasikan sebagai
1. Ikatan Primer
2. Ikatan Sekunder
Ikatan primer
Ini adalah kimia di alam
1. Ionik
2. Kovalen
3. Metalik
Ikatan ionik ini adala ikatan kimia simpel, yang dihasilkan oleh daya tarik mutual
dari muatan positif dan negatif. Contoh klasiknya yaitu sodium chlorid Na+ Cl-
Ikatan kovalen Pad banyak senyawa kimia, dua valensi elektron dibagi. Molekul
hidrogen (H2) adalah contoh ikatan kovalen. Contoh lainnya adalah metana. Atom
karbon memiliki 4 valensi yang bisa distabilkan dengan bergabung dengan
hydrogen.
Rantai Logam
Salah satu karakteristik utama logam adalah kemampuannya untuk menghantarkan
panas dan listrik. Konduksi semacam itu disebabkan oleh mobilitas yang disebut
elektron bebas yang ada dalam logam. Elektron valensi perisai luar dapat dilepas
dengan mudah dari atom logam sehingga meninggalkan keseimbangan elektron
yang terikat pada nukleus, sehingga membentuk ion positif.
Elektron valensi bebas dapat bergerak di dalam kisi ruang logam untuk membentuk
apa yang, kadang-kadang, digambarkan sebagai elektron 'awan' atau 'gas'. Daya
tarik elektrostatik antara 'awan' elektron ini dan ion positif dalam kisi mengikat
atom logam menjadi satu padatan.

Ikatan Sekondari (Gaya Van Der Waals)


Jenis ikatan kedua antar molekul mungkin terlihat. Mereka juga dikenal sebagai
gaya van der Waals (dinamai berdasarkan ilmuwan Belanda Johannes Diderik van
der Waals. Mereka berbeda dari ikatan kovalen dan ionik karena disebabkan oleh
korelasi dalam polarisasi berfluktuasi (dipol) dari partikel-partikel di dekatnya.
sebagai gaya tarik elektrostatik lemah, jarak pendek antara molekul yang tidak
bermuatan, timbul dari interaksi momen dipol listrik permanen atau sementara.
Gaya Dipole van der Waals disebabkan oleh pembentukan dipol. Dipol terbentuk
ketika elektron bergeser ke satu sisi atom atau molekul yang menghasilkan
pembentukan polaritas negatif di sisi dan di sisi lain polaritas positif. Ini menarik
dipol lain yang serupa.
Ada tiga jenis gaya van der Waals - 1. Gaya Keesom (antara dua dipol permanen),
2. Gaya debye (antara dipol permanen dan dipol terinduksi) 3. Gaya dispersi
London (antara dua dipol yang diinduksi secara instan).
Kekuatan Van der Waals relatif lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen, tetapi
memainkan peran mendasar dalam bidang yang beragam seperti kimia
supramolekul, biologi struktural, ilmu polimer, nanoteknologi, ilmu permukaan,
dan fisika benda terkondensasi. Gaya Van der Waals mendefinisikan banyak sifat
senyawa organik. Di alam tokek dan laba-laba memanfaatkan kekuatan van der
Waals untuk memanjat dan menempel pada permukaan yang halus (Gbr. 2.2).

Struktur Kristal
Kisi ruang atau kristal dapat didefinisikan sebagai susunan atom apa pun dalam
ruang sedemikian rupa sehingga setiap atom terletak sama dengan setiap atom. Kisi
ruang merupakan hasil dari ikatan primer atau sekunder.
Ada 14 kemungkinan bentuk jenis kisi, tetapi banyak logam yang digunakan dalam
kedokteran gigi termasuk dalam sistem kubik. Kisi ruang kubik yang paling
sederhana ditunjukkan pada Gambar. 2.3A hingga C.
Lingkaran padat mewakili posisi atom. Posisi mereka terletak pada titik-titik
persimpangan tiga set bidang sejajar, masing-masing set tegak lurus terhadap
bidang lain. Permukaan ini sering disebut sebagai permukaan kristal.

Gambar 2.2 Tokek dapat menempel di dinding dan langit-langit karena kekuatan
van der Waals

Simply cubic Body centered cubic. Face centered cubic

Gambar 2.3A hingga C. Struktur kristal


Struktur Kristal
Dalam struktur kristal, susunan atom dalam kisi teratur dan mengikuti pola tertentu.
Dalam struktur nonkristalin atau struktur amorf, misalnya lilin, susunan atom dalam
kisi tidak teratur dan didistribusikan secara acak.
Namun, ada kecenderungan susunan atom atau molekul menjadi teratur, misalnya,
kaca dianggap sebagai padatan nonkristalin, namun atomnya mengikat untuk
membentuk urutan jangka pendek daripada kisi dengan urutan jangka panjang.
Dengan kata lain, susunan kaca dilokalisasi dengan sejumlah besar unit yang tidak
beraturan di antara unit yang beraturan. Karena susunan demikian juga merupakan
ciri-ciri dari cairan, padatan semacam itu, kadang-kadang, disebut cairan pendingin.

Tegangan dan Regangan


Jarak antara dua atom dikenal sebagai jarak interatomik. Jarak interatomik ini
tergantung pada medan elektrostatik elektron. Jika atom terlalu dekat satu sama
lain, mereka akan saling tolak menolak oleh muatan elektronnya. Di sisi lain,
kekuatan tarikan membuat mereka tidak berpisah. Dengan demikian, atom tetap
berada pada posisi di mana kekuatan tolakan dan tarikan ini menjadi sama besarnya
(tetapi berlawanan arah). Hal ini merupakan posisi kesetimbangan normal dari
atom.
Posisi normal atom dapat diubah dengan menerapkan gaya mekanik. Misalnya,
jarak interatomik dapat ditingkatkan dengan gaya yang memisahkannya. Jika gaya
perpindahan diukur melintasi area tertentu maka dikenal sebagai tegangan dan
perubahan dimensinya disebut regangan. Dengan kata lain, tegangan adalah gaya
yang diberikan dan regangan adalah hasil perubahan bentuk.
Secara teoritis, tegangan dan regangan ada saat jarak interatomik diubah dari posisi
kesetimbangan. Jika tekanan yang menarik atom-atom terpisah melebihi gaya tarik
yang dihasilkan, atom-atom dapat terpisah sepenuhnya, dan ikatan yang mengikat
mereka pun rusak.
Ketegangan juga dapat terjadi di bawah kompresi. Namun, dalam kasus ini,
regangan yang dihasilkan terbatas karena ketika atom mendekati jarak interatomik
normalnya, terjadi peningkatan energi secara tiba-tiba.

Difusi
Difusi molekul dalam gas dan cairan sudah dikenal luas. Namun, molekul atau atom
juga berdifusi dalam keadaan padat. Tingkat difusi bergantung pada suhu. Semakin
tinggi suhunya, semakin besar pula tingkat difusinya. Akan tetapi, tingkat difusi
akan bervariasi tergantung pada ukuran atom, ketidaksempurnaan ikatan kisi
interatomik atau intermolekul. Dengan demikian setiap bahan memiliki tingkat
difusinya sendiri. Tingkat difusi pada bahan nonkristalin dapat terjadi pada laju
yang cepat dan sering terlihat.

Tegangan permukaan
Energi pada permukaan benda padat lebih besar daripada di bagian dalamnya.
Misalnya, di dalam kisi, semua atom saling tarik menarik satu sama lain. Jarak
interatomiknya sama, dan energinya minimal. Namun, pada permukaan kisi,
energinya lebih besar karena tidak ada atom di luar. Karenanya hanya ada kekuatan
dari dalam kisi yang menarik atom terluar ke dalam. Ini menciptakan ketegangan
pada permukaan luar dan energi diperlukan untuk menarik atom-atom terluar
menjauh. Peningkatan energi per satuan luas permukaan disebut sebagai energi
permukaan atau tegangan permukaan (Gambar 2.4A dan B).
Atom-atom permukaan padatan cenderung membentuk ikatan dengan atom apa pun
yang mendekati permukaan untuk mengurangi energi permukaan padatan. Daya
tarik melintasi antarmuka untuk molekul yang tidak sama ini disebut adhesi.
Singkatnya, semakin besar energi permukaan, semakin besar pula kapasitas adhesi.

A B
Gambar 2.4A dan B (A) Representasi skematis dari tampilan molekuler dari
tegangan permukaan. (B) Ketegangan permukaan menyebabkan klip kertas untuk
mengapung di atas air meskipun fakta bahwa logam dalam klip kertas memiliki
massa jenis lebih tinggi daripada air.
Pembasahan
Sangat sulit untuk memaksa dua permukaan padat untuk menempel. Betapapun
halusnya permukaannya, mereka cenderung sangat kasar pada tingkat atom atau
molekuler. Ketika mereka ditempatkan bersama, hanya 'bukit' atau tempat tinggi
yang bersentuhan. Karena area-area ini hanya membentuk sebagian kecil dari total
permukaan, tidak ada adhesi yang terjadi. Untuk adhesi yang tepat, jarak antara
molekul permukaan tidak boleh lebih besar dari 0,0007 mikrometer atau mikron
(μm).
Salah satu metode untuk mengatasi kesulitan ini adalah dengan menggunakan
cairan yang akan mengalir ke penyimpangan ini dan dengan demikian memberikan
kontak pada sebagian besar permukaan padatan. Misalnya, ketika dua piring kaca
diletakkan di atas yang lain, biasanya tidak menempel. Namun, jika satu lm air
ditempatkan di antara mereka, itu menjadi sulit untuk memisahkan kedua lempeng.
Untuk menghasilkan adhesi dengan cara ini, cairan harus mengalir dengan mudah
ke seluruh permukaan dan melekat pada padatan. Karakteristik ini disebut sebagai
pembasahan. Tingkat pembasahan ditunjukkan oleh sudut kontak perekat ke
adherend.
a. Sudut Kontak
Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk oleh perekat (mis. Air) dan adherend (mis.
Kaca) di permukaan masing-masing. Sejauh mana perekat akan membasahi
permukaan adherend dapat ditentukan dengan mengukur sudut kontak antara
perekat dan adherend.
Berdasarkan sudut kontak ada empat kelas pembasahan (Gambar 2.5A ke D):
Sudut Kontak = 0 Pembasahan sempurna
Sudut Kontak = 0 <<90 ° Pembasahan tinggi
Sudut Kontak = 90 ° ≤ <180 ° Pembasahan rendah
Sudut Kontak = 180 ° Ketidakbasahan sempurna
Jika gaya adhesi lebih kuat daripada gaya kohesif yang mengikat molekul-molekul
perekat bersama-sama, cairan akan menyebar sepenuhnya di atas permukaan
padatan dan tidak akan terbentuk sudut (misalnya air pada permukaan sabun (Gbr.
2.5A). Jika cairan tetap sebagai tetesan tanpa menyebar, sudut kontak akan tinggi
(mis.
Air pada permukaan berminyak, Gbr. 2.5C).
Gambar 2.5A hingga D Empat kelas pembasahan berdasarkan sudut kontak.

b. Surfaktan
Surfaktan adalah senyawa yang menurunkan tegangan permukaan (atau tegangan
antarmuka) antara dua cairan atau antara cairan dan padatan. Surfaktan dapat
bertindak sebagai deterjen, bahan pembasah, pengemulsi, bahan pembusa, dan
dispersan. Surfaktan ditambahkan ke beberapa bahan gigi untuk meningkatkan
pembasahan.

c. Signifikan
1. Mulut adalah lingkungan yang sangat lembab dan bahan cetakan yang digunakan
dalam mulut harus hidrofilik untuk mencatat detail bahkan dalam kondisi lembab.
2. Pembasahan yang baik diinginkan di laboratorium untuk produk yang berhubungan

dengan gipsum seperti dental stone dan plester yang memiliki kadar air tinggi. Saat
menuangkan gips, stone harus bisa membasahi cetakan dengan baik untuk
meminimalkan kekosongan.
3. Pembasahanyang baik sangat penting dalam penyolderan untuk menghasilkan
sambungan kuat yang baik.

SIFAT DENTAL MATERIAL


Untuk memilih dan menggunakan bahan gigi orang harus memahami sifat-sifatnya.
Pengetahuan tentang sifat-sifat bahan memprediksi fungsi di mulut. Dengan
demikian orang dapat mengoptimalkan desain dan teknik untuk mendapatkan yang
terbaik dari bahan tertentu.
Berbagai sifat penting untuk bahan gigi adalah
1. Sifat fisik
2. Sifat mekanik
3. Sifat kimia
4. Sifat termal
5. Sifat optic

SIFAT MEKANIK

Sifat mekanik adalah perilaku material saat dikaitkan dengan penerapan gaya. Sifat
mekanik suatu bahan menggambarkan bagaimana ia akan bereaksi terhadap
kekuatan fisik.

Tegangan / Stress
Ketika suatu gaya bekerja pada tubuh, cenderung menghasilkan deformasi,
resistensi dikembangkan di dalam tubuh terhadap gaya eksternal ini. Resistensi
internal tubuh terhadap kekuatan eksternal disebut tegangan. Tegangan sama dan
berlawanan arah dengan gaya (eksternal) yang diterapkan. Gaya eksternal ini juga
dikenal sebagai beban. Karena baik gaya yang diterapkan maupun resistansi
internal (tegangan) didistribusikan di atas area tubuh tertentu, tegangan dalam
struktur ditetapkan sebagai gaya per satuan luas.

Tegangan = Gaya / Luas = F / A

Resistensi internal terhadap gaya (tegangan) tidak praktis untuk diukur. Cara yang
mudah adalah mengukur kekuatan eksternal yang diterapkan pada area penampang.
Area di mana gaya bekerja merupakan faktor penting terutama dalam restorasi gigi
di mana area yang diberikan gaya sering sangat kecil. Tegangan pada gaya konstan
berbanding terbalik dengan area — semakin kecil area, semakin besar tekanan dan
sebaliknya.
Jenis jenis tegangan
• Tegangan tarik
• Tegangan kompresif
• Tegangan geser

Tegangan Tarik
Hasil dari tubuh ketika dikenakan dua set kekuatan yang diarahkan dari satu sama
lain dalam garis lurus yang sama.
Beban cenderung meregangkan atau memanjangkan tubuh.

Tegangan Kompresif
Hasil ketika tubuh mengalami dua set kekuatan dalam garis lurus yang sama tetapi
diarahkan satu sama lain. Beban cenderung atau memperpendek tubuh.

Tegangan Geser
Tegangan geser adalah hasil dari dua gaya yang diarahkan paralel satu sama lain.
Tegangan yang cenderung menahan gerakan memutar, atau tergelincirnya satu
bagian tubuh ke bagian lainnya adalah tegangan geser.

Regangan / Strain
Jika tegangan (resistansi internal) yang dihasilkan tidak mencukupi untuk menahan
kekuatan eksternal (beban) tubuh mengalami perubahan bentuk (deformasi). Setiap
jenis tegangan mampu menghasilkan deformasi yang sesuai di dalam tubuh.
Deformasi yang dihasilkan dari ketegangan, atau gaya tarik, menghasilkan
perpanjangan tubuh, sedangkan kompresi, atau gaya dorong, menyebabkan
kompresi atau pemendekan tubuh.

Strain = Deformasi atau perubahan panjang / Panjang awal = E / L

Strain dinyatakan sebagai perubahan panjang per satuan panjang tubuh ketika stres
diterapkan. Ini adalah kuantitas tanpa dimensi dan mungkin elastis atau plastik atau
kombinasi keduanya..

Tegangan kompleks
Sulit untuk menginduksi hanya satu jenis stres dalam tubuh. Setiap kali kekuatan
diterapkan pada tubuh, tekanan kompleks atau berganda dihasilkan. Ini mungkin
kombinasi dari tegangan tarik, geser atau kompresif (Gbr. 2.6). Berbagai tekanan
ini disebut tekanan kompleks. Misalnya, ketika kawat diregangkan, tegangan utama
adalah tarik, tetapi tegangan geser dan kompresif juga akan muncul karena kawat
semakin tipis (terkompresi dalam penampang melintang) karena memanjang.

Gambar 2.6 Tekanan kompleks yang dihasilkan oleh pemuatan tiga titik balok.

Rasio Poisson
Jika kita mengambil silinder dan membuatnya mengalami tegangan tarik atau
tegangan tekan, ada tegangan aksial dan lateral yang simultan. Dalam rentang
elastis, rasio lateral ke regangan aksial disebut rasio Poisson.

Batas Proporsional
Beban tarik diterapkan ke kawat dalam kenaikan kecil sampai putus. Jika setiap
tegangan diplot pada koordinat vertikal dan regangan yang sesuai (perubahan
panjangnya) diplot pada koordinat horizontal, diperoleh kurva. Ini dikenal sebagai
kurva tegangan-regangan (Gambar 2.7). Berguna untuk mempelajari beberapa sifat
mekanik. Kurva tegangan-regangan adalah garis lurus ke atas ke titik 'P' setelah
kurva itu.
Titik ‘P’ adalah batas proporsional, yaitu, hingga titik ‘P’ tegangannya sebanding
dengan regangan (Hukum Hooke). Di luar ‘P’ regangan tidak lagi elastis sehingga
tegangan tidak lagi sebanding dengan regangan. Dengan demikian tegangan
proporsional dapat didefinisikan sebagai tegangan terbesar yang dapat dihasilkan
dalam suatu bahan sedemikian sehingga tegangan berbanding lurus dengan
regangan.

Batas Elastis
Di bawah batas proporsional (titik ‘P’), suatu bahan bersifat elastis, yaitu, jika beban
dihilangkan, bahan tersebut akan kembali ke bentuk aslinya. Dengan demikian
batas elastis dapat didefinisikan sebagai tegangan maksimum suatu material dapat
bertahan tanpa deformasi permanen (perubahan bentuk). Untuk semua tujuan
praktis, batas elastis dan batas proporsional mewakili tegangan yang sama. Namun
konsep fundamental berbeda, yang satu menggambarkan perilaku elastis material
sedangkan yang lain berkaitan dengan proporsionalitas regangan terhadap tegangan
dalam struktur.

Yield Strength
Sangat sedikit materi yang mengikuti hukum Hooke dengan sempurna dan beberapa
perubahan permanen dapat dilihat dalam materi yang diuji. Sejumlah kecil
regangan permanen dapat ditoleransi. Batas regangan permanen yang dapat
ditoleransi adalah yield strength. Dengan demikian yield strength didefinisikan
sebagai tegangan di mana suatu bahan menunjukkan deviasi pembatas spesifik dari
proporsionalitas tegangan terhadap regangan.

a. Penentuan yield strength


Berapa banyak deformasi permanen yang dapat ditoleransi? Ini bervariasi dari
bahan ke bahan dan ditentukan dengan memilih satu set. Satu set adalah nilai yang
diberikan untuk suatu material. Ini mewakili persen dari total deformasi permanen
yang dapat diterima untuk material. Dalam kedokteran gigi 0,1% (1% offset) dan
0,2% (2% offset) paling sering digunakan. Yield strength ditentukan dengan
memilih offset yang diinginkan dan menggambar garis sejajar dengan wilayah
linier kurva tegangan-regangan (Gbr. 2.7). Titik pada kurva tegangan-regangan
tempat himpunan offset bertemu adalah Yield strength (titik X).

Gambar2.7 Stres-regangan-proporsi allimit, kekuatan X-yield, S-offset.


Modulus Elastisitas
Ini juga disebut sebagai 'modulus elastis' atau 'modulus Young'. Ini mewakili
kekakuan relatif atau kekakuan material dalam rentang elastis.
Modulus Young adalah rasio tegangan terhadap regangan. Karena tegangan
sebanding dengan regangan (hingga batas proporsional), rasio tegangan terhadap
regangan akan konstan.

Modulus elastisitas atau Modulus young (E) = Tegangan/Regangan = F/A / E/L =


FL/EA

Oleh karena itu, semakin sedikit regangan untuk stres yang diberikan, semakin
besar kekakuannya, mis. jika kawat sulit ditekuk, tegangan yang cukup harus
ditempatkan sebelum regangan atau hasil deformasi yang menonjol. Bahan
semacam itu akan memiliki modulus elastisitas yang relatif tinggi.
Aplikasi
Rangka logam jembatan logam-keramik harus memiliki kekakuan yang tinggi. Jika
logam keluar, lapisan porselen di atasnya mungkin retak atau terpisah.

Fleksibilitas
Secara umum dalam praktik kedokteran gigi, bahan yang digunakan sebagai
restorasi harus tahan terhadap tekanan tinggi dan menunjukkan deformasi
minimum. Namun, ada kasus di mana regangan besar diperlukan dengan tekanan
sedang atau sedikit. Sebagai contoh, dalam alat ortodontik, pegas sering ditekuk
pada jarak yang jauh dengan tekanan kecil. Dalam kasus seperti itu, bahannya
dikatakan fleksibel. 'Fleksibilitas maksimal' didefinisikan sebagai ketegangan yang
terjadi ketika material ditekankan ke batas proporsionalnya. Hubungan antara
fleksibilitas maksimum, batas proporsional dan modulus elastisitas dapat
dinyatakan sebagai

Fleksibilitas maksimum (EM) = Batas proporsional (P)/ Modulus elastisitas (E)


Aplikasi
Penting untuk mengetahui kelayakan bahan cetakan yang elastis untuk menentukan
seberapa mudah bahan-bahan tersebut dapat ditarik karena potongan di mulut.
Ketahanan
Secara populer, istilah ketahanan dikaitkan dengan 'springiness'. Ketahanan dapat
didefinisikan sebagai jumlah energi yang diserap oleh suatu struktur ketika ditekan
untuk tidak melebihi batas proporsionalnya. Sebagai contoh, ketika akrobat jatuh di
jaring trapeze, energi kejatuhannya diserap oleh ketahanan jaring, dan ketika energi
ini dilepaskan, akrobat kembali dilemparkan ke udara.
Ketahanan suatu material diukur dalam hal modulus ketahanannya, yang
merupakan jumlah energi yang disimpan dalam suatu benda, ketika volume satuan
material ditekankan ke batas proporsionalnya. Ini dinyatakan secara matematis
sebagai

R (Modulus of Resilience) = P2 (Batas proporsional) / 2E (Modulus elastisitas)

Ketahanan juga diukur oleh area di bawah bagian garis lurus dari kurva tegangan-
regangan (Gbr. 2.8).

Gambar 2.8. Area ketahanan dalam kurva tegangan-regangan.

Tumbukan
Ini adalah reaksi dari benda diam terhadap benturan dengan benda bergerak.
Bergantung pada ketahanan objek, energi disimpan dalam tubuh tanpa
menyebabkan deformasi atau deformasi.
Kemampuan tubuh untuk melawan benturan tanpa deformasi permanen diwakili
oleh rumus — KVR

di mana,
K = Konstan proporsionalitas
V = Volume
R = Modulus ketahanan
Tapi kita tahu R = P2 / 2E
Oleh karena itu, resistensi dampak = KVP 2/ 2E
Dari rumus di atas, kita bisa menyimpulkan
Resistensi benturan akan berkurang dengan peningkatan modulus elastisitas, yang
berarti bahwa material yang lebih kuat akan memiliki resistensi benturan yang lebih
kecil. Bahan yang lentur akan memiliki ketahanan terhadap benturan yang lebih
baik (namun, kekakuan yang tinggi juga diperlukan untuk memberikan kekakuan
pada material di bawah beban statis, mis. Sebuah dasar semen harus dapat
mendukung restorasi amalgam). Peningkatan volume menyebabkan peningkatan
resistensi benturan.

Kekuatan Tumbukan
Ini adalah energi yang dibutuhkan untuk memecah suatu material di bawah gaya
tumbukan. Penguji tumbukan tipe Charpy digunakan (Gambar 2.9A dan B). Ia
memiliki pendulum berat yang berayun ke bawah untuk mematahkan spesimen.
Instrumen lain yang disebut Izod impact tester juga dapat digunakan.

Gambar 2.9A dan B (A) tester Charpy. (B) Representasi diagram dari te Charpy

Aplikasi
Gigi palsu harus memiliki kekuatan tumbukan yang tinggi untuk mencegahnya
patah jika tidak sengaja dijatuhkan oleh pasien.
Deformasi Permanen
Setelah batas elastis suatu material dilintasi oleh jumlah tegangan tertentu,
peningkatan regangan selanjutnya disebut deformasi permanen, yaitu, perubahan
dimensi yang dihasilkan bersifat permanen.
Aplikasi
Bahan cetak elastis berubah bentuk saat dikeluarkan dari mulut. Namun karena
sifatnya yang elastis, ia pulih bentuknya dan sedikit deformasi permanen terjadi.
Beberapa bahan lebih elastis daripada yang lain. Jadi deformasi permanen lebih
tinggi pada hidrokoloid daripada elastomer.

Kekuatan
Kekuatan suatu material adalah ketahanannya terhadap fraktur. Ini diukur dengan
mengukur tegangan maksimal yang diperlukan untuk memecah suatu struktur.
Tiga jenis kekuatan adalah kekuatan tarik
• Kekuatan kompresif
• Kekuatan geser
• kekuatan Tarik
a. Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik ditentukan dengan memasukkan spesimen berbentuk batang, kawat,
atau dumbel ke beban tarik (uji tarik unilateral). Kekuatan tarik didefinisikan
sebagai tegangan maksimal struktur akan bertahan sebelum pecah.

• Kekuatan tarik bahan rapuh


Bahan rapuh sulit untuk diuji menggunakan uji ketegangan unilateral. Sebagai
gantinya, digunakan uji tarik tidak langsung yang disebut 'uji kompresi diametral'
(atau uji Brasil) (Gbr. 2.10). Dalam metode ini, beban tekan ditempatkan pada
diameter spesimen silinder pendek. Tegangan tarik berbanding lurus dengan beban
yang diterapkan seperti yang ditunjukkan dalam rumus.

Tensile-stress = 2P / π × D × T = (load) / π (diameter × tebal)

b. Kekuatan kompresif
Kekuatan tekan atau 'kekuatan peremuk' ditentukan dengan memasukkan spesimen
silinder ke beban tekan. Nilai kekuatan diperoleh dari luas penampang dan gaya
yang diterapkan. Meskipun beban bersifat tekan, kegagalan ini disebabkan oleh
tekanan yang kompleks.

Gambar 2.10 Uji kompresi diametral.

c. Kekuatan geser
Kekuatan geser adalah tegangan maksimum yang dapat ditahan material sebelum
kegagalan dalam mode geser pemuatan. Ini diuji menggunakan metode punch atau
pushout. Rumusnya adalah sebagai berikut.

Kekuatan geser/ shear strength = F / πDH

F Dimana, F adalah gaya


Kekuatan Geser = pDH D adalah diameter pukulan
H adalah ketebalan specimen Aplikasi

Digunakan untuk mempelajari antarmuka antara dua bahan, mis. porselen menyatu
dengan logam.

d. Kekuatan transverse atau flexural


Kekuatan transverse atau modulus pecah, atau kekuatan lengkung, atau kekuatan
patah diperoleh ketika beban diterapkan di tengah-tengah balok yang didukung di
setiap ujung.
Tiga jenis tes flexural yang digunakan
1. Tes flexural tiga poin
2. Tes flexural empat poin
3. Tes flexural biaksial
a. Tes flexural tiga poin
Tes ini juga disebut uji pembengkokan tiga titik (3PB) (Gambar 2.11A ke C).
Kekuatan flexural dapat diwakili oleh rumus di bawah ini.

Kekuatan flexural

Flexural Strength af = 3PL / 2wt2


dimana
P = beban patah dalam Newton
L = jarak antara dukungan w = lebar spesimen t = ketebalan specimen

Gambar 2.11A hingga C Pengujian lentur. (A) Representasi pengujian lentur. (B)
penguji flexure 3 titik. (C) penguji flexure
4-titik.
Sebaliknya, iika Tg di bawah suhu ruang, material lebih dikenal dengan rubber atau
elastomer (lembut dan mudah meregang (elastis)). Material tersebut yang memiliki
Tg mendekati temperature lingkungannya menunjukkan karakteristik material
plastic (kuat dan liat dengan resistensi impak yang baik). Senyawa kimia yang
dikenal dengan plasticizer digunakakn untuk menurunkan glass transition
temperature.
K E LA R UT A N
Kelarutan adalah salah satu sifat dari zat kimia padat, cair atau gas yang disebut zat
terlarut untuk zat yang larut dalam pelarut padat, cair, atau gas yang kemudian
membentuk larutan homogen dari zat terlarut dalam pelarut.
Restorasi yang ditempatkan di rongga mulut harus tidak larut dalam cairan mulut.
Kecenderungan bahan untuk larut dalam cairan mulut dapat menyebabkan adanya
saluran marjinal, microleakage, recurrent caries, dan kegagalan restorasi.
SIFAT TERMA L
Sifat termal adalah respon suatu bahan/material ketika dipaparka panas.
K O N D UK T I V I T A S T E R M A L
Konduktivitas termal didefinisikan sebagai sifat dari bahan yang menunjukkan
kemampuan bahan untuk menghantarkan panas melalui badannya dalam kondisi
tunak. Satuan konduktivitas termal adalah watt per meter perderajat Kelvin
(W/(mK)). Dalam satuan imperial, konduktivitas termal diukur dalam
BTU/(hr.ft.oF).

Konduktivitas termal
didefinisikan sebagai
jumlah panas dalam
kalori per detik yang
melewati bahan setebal
1 cm dengan luas
2
penampang 1 cm yang
memiliki perbedaan
suhu 1 K (1 ° C) dan diukur
dalam kondisi tunak, dimana
gradien suhu tidak
berubah.

Konduktivitas termal
bergantung pada
banyak sifat material,
struktur dan suhu suatu
material. Perpindahan
panas dalam suatu material
Gambar 2.18 Konduktivitas termal beberapa material. terjadi dengan
konduksi; dalam proses
ini bahan tidak bergerak secara keseluruhan tetapi energi mengalir melalui badan
material dengan transfer energi kinetik molekuler. Berbagai bahan menunjukkan
tingkat konduktivitas termal yang bervariasi (Gambar 2.18).
Metode divided bar (metode steady-state) adalah cara paling umum untuk
mengukur konduktivitas termal. Sampel yang akan diukur ditempatkan di antara
dua sampel yang diketahui konduktivitasnya (biasanya pelat
kuningan). Sampel ditempatkan di bagian atas secara vertikal dan
batang kuningan (yang
konduktivitasnya diketahui) disimpan di bagian bawah. Untuk menghentikan
konveksi dalam sampel, panas disuplai dari bagian atas lalu bergerak ke bawah.
Setelah sekitar 10 menit, pengukuran dilakukan setelah panas keseluruhan sampel
menjadi sama.
D I F USI V I T A S T E R M A L
Difusivitas termal mengukur kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan energi
panas relatif terhadap kemampuannya untuk menyimpan energi panas. Difusivitas
termal adalah konduktivitas termal dibagi dengan kepadatan dan kapasitas panas
spesifik pada tekanan konstan. Satuan SI divusivitas termal adalah m 2 / s.
Difusivitas termal biasanya dilambangkan dengan a, tetapi a, κ, K, dan D juga
digunakan. Rumusnya adalah

κ merupakan konduktivitas termal (W/(mK))


merupakan massa jenis (kg/m3)
C merupakan kapasitas panas spesifik (J/(kgK))
EKSPANSITERMAL
Energi panas disebabkan oleh energi kinetik (energi internal) dari atom atau
molekul pada suhu tertentu. Pada suhu di atas nol mutlak, atom berada dalam
kondisi getaran konstan. Amplitudo rata-rata getaran bergantung pada suhu;
semakin tinggi suhunya, semakin besar pula energi kinetik dan amplitudo dari
getaran atom (atau molekul). Ketika amplitudo dan energi internal atom meningkat,
jarak antar atom juga meningkat. Gross effect adalah ekspansi yang dikenal sebagai
ekspansi termal. Jika suhu terus meningkat, jarak interatomik akan meningkat dan
akhirnya perubahan keadaan akan terjadi (mis. Padat menjadi cair).
K O E F I SI E N E K S P A N SI T E R M A L
Ketika suatu zat dipanaskan, energi kinetik molekulnya meningkat. Ini biasanya
menghasilkan ekspansi yang disebut ekspansi termal.
Koefisien ekspansi termal menggambarkan bagaimana ukuran suatu benda berubah
seiring dengan perubahan suhu. Secara khusus, ini mengukur perubahan fraksional
dalam ukuran per derajat perubahan suhu pada tekanan konstan.

Pengukuran koefisien ekspansi termal


Beberapa jenis koefisien telah dikembangkan — volumetrik, luas, dan linier.
Koefisien ini digunakan tergantung pada pengaplikasiannya. Pada bentuk padat, hal
yang diperhatikan adalah perubahan panjang atau luas. Koefisien ekspansi termal
volumetrik umumnya digunakan untuk cairan dan gas. Biasanya diyatakan dalam
parts per million per derajat kenaikan suhu Celcius (ppm / K).

adalah koefisien ekspansi termal


L adalah panjang benda mula-mula
L adalah perubahan panjang
T adalah perubahan temperature
Ekspansi termal negative
Sejumlah ikatan bahan ketika dipanaskan pada kisaran suhu tertentu; dapat disebut
sebagai ekspansi termal negatif. Sebagai contoh, koefisien ekspansi termal air turun
ke nol ketika didinginkan hingga 3,983 ° C kemudian menjadi negatif di bawah
suhu tersebut; hal ini menandakan bahwa air memiliki kerapatan maksimum pada
suhu tersebut, dan menyebabkan badan air mempertahankan suhu pada kedalaman
yang lebih rendah selama periode cuaca dengan suhu dibawah nol yang panjang.
Contoh lain adalah silikon murni yang memiliki koefisien normal ekspansi negative
untuk suhu antara kisaran 18 hingga 120 Kelvin.

Pentingnya ekspansi termal


1. Ketidakcocokan ekspansi termal dan kontraksi antara bahan restoratif dan gigi
dapat menyebabkan adanya tekanan interface, yang dapat menyebabkan
microleakage (kebocoran mikro).
2. Restorasi keramik-logam membutuhkan kecocokan yang erat antara koefisien
ekspansi termal alloy dan porselen untuk mengurangi tekanan pada porselen.
Tekanan ini dapat menyebabkan retak langsung atau tertunda pada keramik.
3. Pola inlay wax yang dibuat di mulut dapat berkontraksi saat dipindahkan ke ruang
yang lebih dingin.
4. Gigi tiruan dalam bentuk wax akan sedikit bergeser ketika suhu ruangan berubah.

SIFAT OPT IK DA N WARNA

Cahaya merupakan bentuk energi radiasi elektromagnetik dalam bagian tertentu


dari spektrum elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Mata
manusia sensitif terhadap panjang gelombang cahaya 400 nm (violet) hingga 700
nm (merah tua). Intensitas gabungan dari panjang gelombang dalam berkas cahaya
menentukan sifat yang disebut warna.
Agar suatu objek terlihat, objek harus memancarkan cahaya atau harus
memantulkan atau mengirimkan cahaya melalui sumber cahaya eksternal. Objek
pada bahan kedokteran gigi umumnya mentransmisikan cahaya. Cahaya yang
datang biasanya polikromatik (cahaya campuran dari berbagai panjang gelombang).
Reaksi suatu objek terhadap cahaya yang datang adalah dengan menyerap dan / atau
menyebarkan panjang gelombang tertentu secara selektif. Distribusi spektral dari
cahaya yang ditransmisikan atau dipantulkan akan mirip dengan cahaya yang
datang meskipun pada panjang gelombang tertentu besarnya akan berkurang.
Sel berbentuk kerucut di retina bertanggung jawab untuk penglihatan warna pada
manusia. Mata paling sensitif terhadap cahaya di wilayah hijau-kuning dan paling
tidak sensitif di kedua ekstrem (mis., Merah atau biru).
D I M E N SI W A R N A
Terdapat tiga dimensi warna, yaitu hue, value, dan chroma.
H UE
Menunjukkan warna dasar suatu objek, mis. Merah, hijau, atau biru.
V A LUE
Warna dapat dipisahkan menjadi warna ‘cerah’ dan ‘gelap’. Value menunjukkan
jumlah dari kecerahan atau kegelapan pada warna. Kecerahan yang dapat diukur
secara terpisah dari hue disebut value.

CHROMA
Warna tertentu mungkin kusam atau lebih 'cerah', perbedaan dalam intensitas atau
kekuatan warna ini disebut kroma. Chroma mewakili tingkat saturasi hue (warna)
tertentu. Dengan kata lain, semakin tinggi chromanya, semakin intens warnanya.
Chroma tidak dapat hadir dengan sendirinya dan selalu dikaitkan dengan hue dan
value. Tiga dimensi warna diwakili dalam Gambar. 2.19 dan 2.20.

Gambar 2.19 Ilustrasi yang menggambarkan tiga


dimensi warna

Gambar 2.20 Warna solid Munsell juga digunakan


untuk menunjukkan tiga dimensi warna

P E N G UK UR A N W A R N A
Salah satu metode yang paling umum digunakan untuk mendefinisikan dan
mengukur warna secara kuantitatif adalah Sistem Munsell. Sistem Munsell
merupakan sistem koordinat yang dapat dilihat sebagai silinder. Garis-garis diatur
secara berurutan di sekeliling silinder, sementara chroma bertambah sepanjang jari-
jari dari sumbu. Koordinat nilai bervariasi sepanjang silinder dari hitam di bagian
bawah hingga abu-abu netral di bagian tengah hingga putih di bagian atas.
M E T A M E R I SM E
Penampakan suatu objek bergantung pada jenis cahaya yang digunakan untuk
melihat objek tersebut. Cahaya tampak, lampu pijar, dan lampu fluoresen adalah
sumber cahaya yang umum dalam operasi gigi. Objek yang tampak cocok dengan
warna di bawah satu jenis cahaya mungkin akan tampak sangat berbeda di bawah
sumber cahaya lain. Fenomena ini disebut metamerisme.
E ST E T I K A G I G I
Mereproduksi gigi — seni dan sains. Estetika dari restorasi gigi ditentukan oleh
1. Bentuk
2. Warna
3. Tekstur
Shade dan warna gigi adalah interaksi rumit dari berbagai faktor. Warna gigi
ditentukan oleh shade, ketebalan dan komposisi enamel dan dentin, kamar pulpa,
noda ekstrinsik, pantulan warna dari gusi dengan gigi yang berdekatan, dan cahaya
tampak itu sendiri. Cahaya adalah bentuk energi yang harus memenuhi hukum
dasar kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat dibuat atau
dihancurkan tetapi hanya diubah dari satu bentuk ke bentuk lain atau dipindahkan
dari satu objek ke objek lainnya.
Cahaya = cahaya yang + cayaha yang + cahaya yang + cahaya yang + cahaya
yang + cahaya yang
dipantulkan. berpancar ditransmisikan diserap berfluorensi
berubah menjadi panas
T R A N SP A R A N , T R A N SLUC E N C E , D A N O P A C I T Y
Objek transparan memungkinkan semua cahaya untuk melewati objek, sedangkan
objek translucent hanya memungkinkan sebagian cahaya. Misalnya, kaca biasa
transparan, sedangkan kaca buram tembus cahaya. Sebuah objek yang tidak
memungkinkan bagian cahaya dikatakan opaque.
Relevansi
Gigi dan jaringan mulut merupakan translucent sehuingga tembus cahaya dan
memungkinkan sebagian cahaya datang. Pada beberapa individu, email mungkin
translucent atau dalam keadaan langka transparan. Terutama terlihat pada tepi
insisal gigi incisivus atas atau bawah. Restorasi logam-keramik bersifat opaque,
tidak seperti gigi alami yang translucent (Gambar 2.21). Salah satu alasan untuk
meningkatkan estetika dengan restorasi keseluruhan keramik adalah peningkatan
sifat translucent.
F LUO R E SC E N C E
Struktur gigi alami juga menyerap cahaya dari panjang gelombang yang terlalu
pendek untuk dapat dilihat oleh mata manusia. Panjang gelombang ini antara 300
hingga 400 nm yang disebut sebagai near ultraviolet. Sinar matahari alami, lampu
photoflash, jenis lampu uap tertentu, dan lampu ultraviolet yang digunakan dalam
pencahayaan dekoratif adalah sumber yang mengandung sejumlah besar radiasi U-
V dan cahaya U-V yang tak terlihat (juga disebut black light).
Energi yang diserap gigi diubah menjadi cahaya dengan panjang gelombang yang
lebih besar, yang artinya gigi menjadi sumber cahaya. Fenomena ini disebut
fluorescence (Gambar 2.22). Cahaya yang dipancarkan terutama dalam kisaran

Gambar 2.21 Transparansi yang buruk ditunjukkan


oleh restorasi logam -keramik di sebelah kanan
yang dibandingkan dengan gigi alami (kiri).

Gambar 2.22 Restorasi komposit ( incisivus sentralis Gambar 2.23 Mahkota buatan di tengah kiri tampak gelap
kanan) menunjukkan fluoresensi yang lebih besar. di bawah sinar UV karena fluoresensi tidak cukup.

400-450 nm, memiliki warna biru putih. Fluorescence yang ditingkatkan dapat
menambah nilai estetika pada restorasi buatan.
Relevansi
Pada sinar UV, gigi alami memancarkan fluoresensi biru keputihan yang lemah. Ini
harus diperhitungkan ketika memilih bahan restoratif. Jika bahan restoratif tidak
menawarkan sifat fluorescence, bahan akan terlihat gelap dalam sinar UV (Gbr.
2.23), dan gigi yang direstorasi akan menonjol terhadap gigi lain di mulut. Beberapa
pasien ingin restorasi mereka sesuai dengan gigi asli dalam cahaya fluorescence,
mis. dalam pertunjukan panggung dan diskotik. Beberapa restorasi porselen dapat
menyamai gigi alami di bawah pencahayaan fluorescence.

K O N SI D E R A SI K LI N I K
Estetika memainkan peran yang sangat penting
dalam perawatan gigi modern. Bahan restoratif
yang ideal harus sesuai dengan warna gigi yang
sedang dalam perawatan. Dalam prostetik
maksilofasial, warna gusi, kulit luar dan mata
harus terduplikasi.
Secara klinis di laboratorium bedah atau gigi,
pemilihan warna biasanya dilakukan dengan Figure 2.24 Vitapan 3D Master digunakan sebagai
menggunakan penuntun warna (Gambar 2.24). Ini penuntun dalam memilih warna
digunakan dalam banyak cara yang sama seperti paint
chip yang digunakan untuk memilih warna untuk cat rumah. Proses seleksi
dijelaskan dalam (Gambar. 2.25A samapai
C).
Panduan shade digital juga tersedia (Gambar 2.26A sampai C). Probe diletakkan
terhadap gigi sambil menekan tombol, pembacaan akan ditampilkan di layar.
Perangkat ini juga berguna untuk mengukur progres pemutihan.
SI F A T R A D I O LO G I C A L
R A D I O P A C I T Y D A N R A D I O LUC E N C Y
Radiopacity dapat didefinisikan sebagai kualitas atau sifat suatu bahan untuk
menghalangi aliran energi radiasi, seperti sinar-X. Sama halnya dengan bahan yang
menghambat lewatnya radiasi elektromagnetik disebut dengan radiopaque. Di sisi
lain bahan yang memungkinkan radiasi untuk lewat lebih bebas disebut sebagai
radioluscent.

Gambar 2.25A hingga C Memilih warna menggunakan sistem Vitapan. Warnanya


ditentukan dalam 3 langkah. Langkah 1 menentukan nilainya. Langkah 2
menentukan chroma (saturasi dasar). Langkah 3 menentukan hue (warna dasar).
Angka tersebut
menunjukkan langkah 1. Panduan ini dipegang di sepanjang wajah pasien
selebar lengan.

Gambar 2.26A sampai C (A) Panduan shade digital - VITA Easyshade Advance 4. (B) Shade dipilih dengan
menempatkan probe pada gigi. (C) Pembacaan ditampilkan di layar.
Signifikansi dalam kedokteran gigi
Radiografi memainkan peran penting dalam kedokteran gigi. Radiografi berguna
sebagai alat diagnostik. Radiografi membantu mendeteksi masalah dalam restorasi,
gigi, tulang, dll. Produsen menambahkan unsur-unsur tertentu dalam banyak bahan
kedokteran gigi untuk menjadikannya radiopaque. Elemen yang umum digunakan
adalah kaca logam berat (strontium atau gelas barium) dengan senyawa (barium
sulfat) dan logam oksida (zirkonium dioksida dan ytterbium oksida). Polimer murni
seperti resin akrilik dan bis-GMA merupakan bahan radioluscent. Komposit,
keramik dan logam adalah radiopaque, dengan logam menunjukkan radiopacity
tertinggi.

Pengukuran radiopacity
Jaringan manusia seperti gigi, tulang dan jaringan lunak memiliki tingkat
radiopacity yang bervariasi. Di dalam gigi, enamel lebih radiopaque daripada
dentin. Radiopacity mirip dengan jaringan keras tubuh yang memberikan kontras
optimal untuk diagnosis. Jika radiopacity bahan terlalu rendah, bahan tidak akan
terlihat. Secara umum, bahan restoratif harus memiliki radiopacity sedikit lebih
besar daripada enamel untuk menyajikan kontras. Ketebalan bahan juga
mempengaruhi sifat radiografinya. Radiopacity meningkat seiring dengan
meningkatnya ketebalan.
Aluminium digunakan sebagai standar untuk mengukur radiopacity. Radiopacity
suatu bahan dinyatakan sebagai ketebalan aluminium yang setara (milimeter
aluminium). Biasanya aluminium step wedge yang (Gambar 2.27A) digunakan
untuk studi perbandingan. Spesimen dengan ketebalan yang ditentukan diradiografi
bersama-sama dengan step wedge sebagai perbandingan (Gbr. 2.27B).

Komposisi Ekuivalent Al (mm) rata-rata


Enamel 4-4.3
Dentin 2.2-2.5
Komposit 1.5-6.2
ZOE endodontic sealer (Kerr 8.9
Pro-Root MTA 2.5
Compoglass 4
Zinc phosphate cement (Hoffman) 6.5
Zinc polycarboxylate cement 3.6
(Hoffman)
Cercon (core ceramic) 8.73
Cercon ceram S (veneering ceramic) 1.71
A B

Gambar 2.27A dan B (A) Aluminium step wedge. (B) Radiografi step wedge dengan spesimen.
SI F A T M A G N E T I K B A H A N
Magnetisme merupakan kelas dari fenomena fisik yang dimediasi oleh medan
magnet. Arus listrik dan momen magnetik fundamental dari partikel elementer
menimbulkan medan magnet. Semua materi menunjukkan sifat magnetik ketika
ditempatkan pada medan magnet eksternal.
Aristoteles dikaitkan dalam diskusi ilmiah pertama tentang magnetisme hingga
Thales of Miletus, yang hidup pada 625 SM sampai 545 SM. Perkiraan waktu yang
sama, di India kuno, ahli bedah India, Sushruta, adalah orang pertama yang
menggunakan magnet untuk keperluan bedah. Masyarakat Cina diyakini
menggunakan kompas untuk navigasi sebelum orang Eropa. Alexander Neckam,
pada 1187, adalah orang pertama di Eropa yang menggambarkan kompas dan
penggunaannya untuk navigasi.
K LA SI F I K A SI
Bergantung pada ada tidaknya daya tarik atau tolakan oleh kutub magnet, bahan
dapat diklasifikasikan sebagai:
1. Paramagnetik — tertarik pada medan magnet
2. Diamagnetik — dipukul mundur oleh medan magnet
I ST I LA H
Medan magnet Medan magnet adalah efek magnetik dari arus listrik dan material
magnetik (Gbr. 2.28). Medan magnet pada titik tertentu ditentukan oleh arah dan
besarnya (atau kekuatan).
Gambar 2.28 Ilustrasi medan
magnet.
Momen magnet Momen magnet (atau momen dipol magnet) suatu objek adalah
ukuran kecenderungan objek untuk sejajar dengan medan magnet. Momen magnet
merupakan satuan vektor. Objek akan cenderung menyelaraskan dirinya sendiri
sehingga vektor momen magnetiknya sejajar dengan garis medan magnet. Beberapa
bahan seperti besi (feromagnet) memiliki momen magnet permanen. Sebagian
besar bahan tidak memiliki momen magnet permanen.
Feromagnetisme Feromagnetisme adalah mekanisme dasar dimana substansi
tertentu dapat mempertahankan magnetisasinya ketika medan eksternal
dihilangkan. Contoh bahan feromagnetik adalah besi, nikel, kobalt dan beberapa
unsur tanah jarang, seperti gadolinium dan disprosium.
Substansi nonmagnetik Substansi yang dapat dipengaruhi secara negatif oleh
medan magnet dikenal sebagai substansi nonmagnetik. Substansi ini termasuk
tembaga, aluminium, gas, dan plastik. Oksigen murni menunjukkan sifat magnetik
ketika didinginkan ke keadaan cair.
Magnetocrystalline anisotropy Magnet mampu menghasilkan kekuatan gaya
yang relatif tinggi terhadap ukurannya karena adanya sifat anisotropi
magnetokristalin. Magnet Samarium-cobalt (SmCo5) dan neodymium-iron-boron
(Nd2Fe14B) tidak hanya memiliki sifat anisotropi magnetokristalin, tetapi juga
memiliki koersivitas tinggi.
Koersivitas Koersivitas adalah kemampuan magnet untuk menahan demagnetisasi.
Bahan dengan anisotropi magnetik tinggi biasanya memiliki koersivitas tinggi.
TIPE-TIPE
1. Magnet keramik digunakan pada lemari es dan percobaan sains sekolah dasar,
mengandung besi oksida dalam komposit keramik. Sebagian besar magnet keramik,
kadang-kadang dikenal sebagai magnet besi, tidak terlalu kuat.
2. Magnet Alnico terbuat dari aluminium, nikel dan kobalt. Magnet ini lebih kuat dari
magnet keramik, tetapi tidak sekuat yang mengandung elemen kelas logam tanah
jarang.
3. Magnet neodymium mengandung besi, boron, dan neodymium logam tanah jarang.
Dibandingkan dengan magnet lain yang tersedia, magnet neodymium adalah
magnet permanen terkuat yang ada. Sekarang agnet neodymium digunakan dalam
hard drive komputer, speaker, motor listrik, turbin angin, dll.
4. Samarium kobalt magnet menggabungkan kobalt dengan samarium unsur tanah
jarang.
5. Lainnya Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan juga telah menemukan
polimer magnetik, atau plastik magnet. Beberapa di antaranya fleksibel dan dapat
dicetak. Namun, beberapa hanya bekerja pada suhu yang sangat rendah, dan yang
lain hanya mengambil bahan yang sangat ringan, seperti pengisi besi.
K E G UN A A N
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic resonance imaging (MRI), nuclear magnetic resonance imaging (NMRI),
atau magnetic resonance tomography (MRT) adalah teknik penggambaran medis
yang digunakan dalam radiologi untuk menyelidiki anatomi dan fisiologi tubuh
baik dalam kesehatan maupun penyakit. Pemindai MRI menggunakan medan
magnet dan gelombang radio yang kuat untuk membentuk gambar tubuh. Teknik
ini banyak digunakan di rumah sakit untuk diagnosa medis.
Dalam Kedokteran Gigi
Magnet menumbuhkan ketertarikan besar dalam kedokteran gigi. Magnet telah
digunakan untuk berbagai bentuk aplikasi dalam ortodontik dan prostodontik.
Penggunaan magnet sebelumnya dibatasi karena tidak tersedianya magnet ukuran
kecil, tetapi setelah diperkenalkannya magnet tanah jarang dan

ketersediaannya dalam ukuran yang lebih kecil, kegunaannya pun juga sangat
meningkat.
Magnet dapat ditempatkan diantara protesa tanpa terlihat menonjol.
Dalam ortodontik kegunaan utamanya dalam bidang ortodontik ialah untuk
pergerakan gigi Dalam prostodontik kegunaan utamanya ialah digunakan sebagai
retensi pada protesa maxillofacial dan pada gigi dan sebagai penyokong implan
(gambar 2.29 dan 2.30)
Chapter 3
STRUKTUR DAN SIFAT DARI LOGAM DAN ALOI

Seluruh bahan dapat diklasifikasikan baik itu logam, nonlogam, atau mtalloids.

Logam dapa didefinisikan sebagai suatu substansi yang memiliki termis yang tinggi
dan konduktivitas elektrik, mengkilap, dan maleabilitas, yang melepaskan elektron
untuk membentuk ion positif (kation). Logam menghasilkan oksida dan hidroksida
dasar. Kurang lebih 80% dari tabel periodik ialah logam (Gambar 3.1)

Metalloids adalah pembatas antara unsur yang bersifat logam dan nonlogam.
Contohnya ialah karbon dan silika.

KEGUNAANNYA DALAM BIDANG KEDOKTERAN GIGI


Logam dan aloi nya digunakan secara luas dalam bidang kedokteran gigi. Logam
digunakan dalam restorasi, protesa, dan lain-lain. Logam digunakan dalam
ortodontik dalam bentuk kawat dan peralatan lainnya untuk membantu pergerakan
gigi. Berbagai perlengkapan dan perlatan yang digunakan di klinik dan
laboratorium kedokteran gigi juga dibuat dari logam.
Dalam bidang kedokteran gigi, logam atau aloi nya digunakan dalam 3 kapasitas
1. Restorasi dental
a. Restorasi intrakoronal langsung, contohnya ialah tambalan cor emas
b. Restorasi coronal tidak langsung dan restorasi ekstrakoronal seperti inlays dan
mahkota, contohnya aloi emas, platina, kromium, kobalt, dan lain-lain.
2. Penggunaan dalam bidang rostodontik, misalnya implan, protesa intraoral dan
ekstraoral seperti gigi Tiruan dan protesa maksilofasial yang menggunakan
kerangka logam
Halaman 40
Sejarah logam
Metalurgi adalah salah satu ilmu sains terapan yang tertua. Sejarahnya dimulai pada

Molybdenum Molybdenum digunakan pada basis


metal casting

Tungsten Tungsten mur ni memiliki beberapa sifat unik termasuk Indium


titik leleh tertinggi (3695 K), tekanan uap rendah, dan kekuatan
tensil yang besar dari semua logam. Untuk alasan iilah tungsten
banyak digunakan untuk filamen dari bola lampu. Tungsten
karbida burs digunakan dalam bidang kedokteran gigi.

Metaloids

Beberapa gambar dibawah menunjukan kedua sifat


logam maupun nonlogam

Logam natrium

Tembaga Bijih tembaga murni memiliki rona warna biru-


hijau

Silikon

Koin tembaga dari India - 1944

Karbon
Situs burial di Varna, Bulgaria, Circa, 4600 SM, terdapat
beberapa contoh peninggalan tua dari tembaga dan
metalurgi emas. (Diambil dari: I, Yelkrokoyade)
tahun 6000 SM. Logam pertama yang dikenal oleh manusia ialah emas (6000 SM),
tembaga (4200 SM), Perak (4000 SM), timah (3500 SM), Tin (1750 SM), Besi
(1500 SM), dan Merkuri (750 SM). Keseluruhannya itu disebut tujuh logam antik.
Seiring berkembangnya waktu, semakin banyak logam yang ditemukan, hal ini
bersamaan dengan revolusi dari evolusi manusia dan budaya. Seng dikenal di China
pada 1400-an. Platina ditemukan di Mexico oleh masyarakat Spanyol. Aluminium
diproduksi pertama kali oleh Christian Oersted pada tahun 1825.

Logam kalsium

Bijih emas
3. Peralatan fungsional dan splints, seperti:
a. Terapi ortodontik, misalnya kawat dan peralatan untuk membantu pergerakan gigi
b. Kepentingan bedah, misalnya lempeng titanium
4. Kepentingan auksiliaris, misalnya instrumen klinikal dan laboratorium dan bahan

METALURGI
Metalurgi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat fisika dan kimia dari unsur
logam, kandungan intermetalik nya, dan campurannya yang biasa disebut dengan
aloi.

TABEL PERIODIK
Dmitri Mendelev adalah ilmuan pertama yang membuat tabel periodik dari unsur
(1869) seperti yang kita ketahui sekarang. Tabel ini menunjukkan ketika unsur
disusun sesuai dengan kenaikan berat atom, pola yang tampak ialah dimana sifat
unsur berulang secara berkala. Jadi tabel periodik adalah grafik yang
mengelompokkan unsur berdasarkan kemiripan sifatnya.
Ciri
Tabel periodik membantu memprediksi beberapa sifat dari unsur dibandingkan
dengan unsur yang lainnya. Ukuran atom mengecil dari kiri ke kanan pada tabel
dan meningkat dari atas ke bawah. Energi yang dibutuhkan untuk melepas elektron
dari atom meningkat dari kiri ke kanan dan menurun dari dari atas ke bawah dari
suatu tabel periodik.
Kemampuan untuk membentuk ikatan Kimia meningkat dan menurun dari atas ke
bawah.
Terdapat 118 unsur pada tabel periodik. Kurang lebih 80% (94) dari unsur ini
dikelompokkan sebagai logam.

Pengelompokan
Kolom dari unsur membantu mendefinisikan pengelompokkan unsur. Unsur dalam
kelompok yang sama memiliki beberapa sifat yang sama. Unsur dari kelompok
yang sama memiliki jumlah urutan elektron terluar yang sama. Elektron terluar
dikenal dengan sebutan elektron valensi. Karena mereka memiliki nomor valensi
elektron yang sama, unsur pada kelompok yang sama memiliki sifat Kimia yang
mirip.

SIFAT UMUM DARI LOGAM


Sifat umum dari logam ialah:
1. Kebanyakan logam berbentuk padat kecuali hidrogen yang berbentuk gas, dan
merkuri serta Galium yang berbentuk liquid pada suhu Ruang
2. Memiliki konduktivitas termal dan konduktivitas elektik yang baik
3. keras, kuat, dan padat
4. Umumnya dapat dibentuk dan elastis
5. Sifat optikal, logam mengkilap dan berkilau
6. Menghasilkan suara logam ketika dipukulkan
7. Membentuk ion positif dalam larutan ketika elektrolisis

ELEKTRON VALENSI
elektron terluar dari atom dikenal dengan sebutan elektron valensi (Gambar 3.2).
Logam memiliki elektron valensi terluar yang paling tinggi. Ini adalah sifat yang
Sudah pasti dan dimiliki oleh kebanyakan dari logam.
Elektron valensi adalah suatu bagian yang penting dari kestabilan atom. Pada
kebanyakan unsur, diperlukan valensi elektron berjumlah 8 untuk kestabilan dari
atomnya tersebut. Elektron valensi berperan dalam pembentukan ikatan Kimia
dengan unsur lainnya.

IKATAN LOGAM
Logam bersifat keras karena atom penyusun logam berikatan kuat
dengan adanya ikatan logam. Ikatan logam adalah ikatan antara
molekul logam (disebut juga dengan gaya alkali reaktif).
Pada logam, elektron valensi saling dibagi bersama oleh semua atom
dari logam sehingga tidak diangap terkait dengan suatu atom. Ini
sangat berbeda dari ikatan ionik atau kovalen, dimana elektron
dimiliki oleh satu atau dua atom. Pembagian delokalisasi elektron
diantara kisi ion positif yang ebrperan sebagai “lem elektron” yang
memberikan bentuk yang pasti. Untuk itu, ikatan logam kuat dan
beraturan. Karena elektron tertarik pada atom-atom yang lain, mereka memiliki
mobilitas yang besar untuk menjadi penghantar panas dan listrik yang baik. Ikatan
logam, meskipun kuat, juga memungkinkan pergerakan masing- masing atomnya.
Sifat ini memungkinkan logam untuk dipalu menjadi lembaran atau ditarik ke
kabel.

ALOI
Kebanyakan logam yang digunakan dalam kedokteran gigi digunakan dalam bentuk
aloi. Contoh aloy dalam kedokteran gigi ialah baja, krom-kobalt, nikel-krom, emas-
palladium, dll.
Salah satu aloi yang dibuat oleh manusia ialah perunggu, yang dibuat dengan
mencampurkan logam timah dan tembaga.

DEFINISI
Aloi Ialah material yang terdiri dari 2 atau lebih unsur; setidaknya salah satunya
ialah logam. Jadi, aloi dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih logam, atau
sebuah logam dan sebuah nonlogam. Aloi dapat berbentuk larutan padat dari unsur-
unsur (fase tunggal), campuran fase logam (dua solusi atau lebih), atau senyawa
intermetalik tanpa batasan yang jelas antar fase nya.
Larutan padat aloi menghasilkan satu fase solid secara mikrostruktur, sedangkan
sebagian larutan menghasilkan dua atu lebih fase yang dapat atau tidak dapat
menjadi homogen dalam pendistribusiannya, tergantung pada termal (perlakuan
panas) pada material tersebut. Sebuah senyawa intermetalik memiliki satu aloi atau
logam murni yang tertanam dalam logam murni lainnya.
Aloi digunakan dalam beberapa pengaplikasian dimana sifatnya yang lebih unggul
dari komponen unsur alami untuk aplikasi yang diberikan.

Mengapa kita memerlukan aloi?


Sebuah aloi memiliki sifat yang menguntungkan dibanding material induknya.
Logam yang normalnya sangat halus dan maleabel, seperti aluminium, dapat
berubah dengan membuat aloi nya dengan logam halus lainnya, seperti tembaga.
Meskipun kedua logam sangat halus dan elastis, hasil dari aloi aluminium akan
lebih keras dan lebih kuat. Menambahkan sedikit karbon nonlogam dan besi
menghasilkan aloi yang disebut baja. Karena kekuatan yang sangat besar dan
kekerasannya (yang mana lebih tinggi dari besi murni), dan kemampuannya untuk
berubah dengan adanya perlakuan panas, baja merupakan salah satu aloi yang
paling sering digunakan. Dengan menambahkan kromium dengan baja, resistensi
terhadap korosi dapat ditingkatkan, membuat stainless steel, ketika menambahkan
silikon akan mengubah sifat elektrik dan menghasilkan silion baja.

Klasifikasi aloi
Aloi biasanya diklasifikasikan sebagai substansi atau interstisial aloi, tergantung
pada urutan atomik yang membentuk aloi tersebut.
Aloi dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutannya sebagai :
1. Homogen (terdiri dari fase tunggal)
2. Heterogen (terdiri dari dua fase atau lebih)
3. Intermetalik (dimana tidak ada Batasan yang jelas antar fasenya)

Ketika fabrikasi dari restorasi, aloi diellehkan dan cairan logam dimasukkan
kedalam cetakan untuk membuat restorasi sebagian. Jadi, kemampuan akan sifat
dari aloi ketika meleleh dan memadat menguntungkan.
Pembuatan aloi
Aloi dapat disiapkan dengan berbagai metode: melelehkan, menggabungkan
campuran bubuk, difusi dengan menggunakan temperatur tingi dari unsur aloi
menjadi logam basis, plasma, dan endapan-penguapan dari unsur yang berbeda,
elektroplating, dll.
FASE
Suatu fase ialah kesamaan bagian dari aloi, yang memiliki suatu komposisi dan
struktur kimia, dan yang terpisah dari aloi lainnya yang merupakan bagian dari fase
pembatasnya.
Suatu fase aloi dapat berbentuk senyawa (substansi yang terbentuk dari dua atu
lebih unsur), dengan perbandingan yang tetap yang menentukan komposisi atau
dalam bentuk larutan padat.

LARUTAN PADAT
Dapatkah suatu logam larut dalam logam lainnya?
Dua atau lebih logam dapat larut untuk membentuk larutan. Hal ini biasanya terjadi
pada suhu tinggi dan produk yang terbentuk disebut aloi. Beberapa logam juga bisa
larut dalam suhu ruang, misalnya merkuri-timah. Sifat ini digunakan untuk
membuat dental amalgam.

Larutan padat
Suatu larutan padat ialah bentukan padat suatu larutan dari satu atau lebih bahan
yang terlarut dalam pelarut. Campuran dinilai sebagai suatu larutan daripada
senyawa karena struktur kristal dari pelarut tidak bermuatan dengan adanya
penambahan bahan yang terlarut, dan campuran yang tersisa dalam fase homogen
tunggal. Hal ini biasanya terjadi ketika dua unsur terkait (biasanya logam) saling
berdekatan pada tabel periodik; sebaliknya, senyawa kimia umumnya dihasilkan
ketika 2 logam terkait tidak saling berdektan pada tabel periodik.
larutan padat perlu dibedakan dari campuran mekanik dari suatu bubuk padat,
misalnya antara dua garam, gula dan garam, dll. Campuran mekanik memiliki
kemampuan kelarutan seluruhnya atau sebagian dalam bentukan padat.
contoh dari larutan padat ialah termasuk garam kristal dari campuran cair nya, aloi
logam, padat lembap. Pada kasus aloi intermetalik logam, seringnya terbentuk
senyawa.
Halaman 45
Merkuri
Merkuri adalah satu- satunya
logam yang diketahui cair dalam suhu
Galium Galium leleh pada suhu 29 , 76 ° C
ruang. merkuri larut dalamyang t idak j auh
banyak dengan suhu ruang.
logam s e p e r t i e m a s d a n p e blok galium dapat d
r a k membentuk amalgam. Sifatdengan mudah
Bijih merkuri Bijih merkuriunik inilah yang digunakan dalammenggenggamnya
diproduksi dari bijihnya yangkedokteran gigi untuk membentukmenggunakan satu
disebut Cinnabar. Cinnabar ialahbahan filling gigi ‘DentalSuhu tubuh kita yang
mineral merkuri sulfida yangAmalgam’. Besi dan platina ialah37°C mampu m
bersifat toksik yang tersusun ataspengecualian, dan kuvet besilogam unik ini.
HgS. Cinnabar digunakan secarasecara tradisional digunakan
luas sebagai pigmen selama beribuuntuk membuat merkuri. Logam
tahun yang lalu di seluruh dunia. lain yang larut dalam merkuri
ialah mangan, tembaga, dan seng

Tipe-tipe larutan padat


Berdasarkan rasio ukuran atom pelarut (matrix) logam dan ukuran atom unsur
terlarut, terbentuk dua tipe larutan padat:
1. Substitusional
2. Interstisial
Larutan padat substitusi
Jika atom dari logam pelarut dan unsur terlarut mirip dari segi ukuran (tidak berbeda
lebih dari 15%), keduanya aka membentuk larutan padat substitusi, dimana bagian
dari atom pelarut akan disubstitusi oleh atom dari aloi unsur (Gambar 3.3)
Contohnya ialah kuningan (tembaga dan seng) dan paladium-perak

Larutan padat interstisial


Jika atom dari aloi unsur sangat kecil dari atom matriks logam (pelarut), akan
terbentuk larutan padat interstisial, dimana matriks atom terlarut terletak pada ruang
diantara atom pelarut yang berukuran besar (Gambar 3.4)

Baja Ialah contoh dari aloi interstisial yang mana memiliki jumlah atom karbon
yang relatif kecil yang menyelinap diantara celah atom besi yang besar dan kisi
kristal besi. Titanium (CPTi) digunakan dalam dental implan Ialah contoh lainnya
(99% titanium dengan oksigen, nitrogen, dan hidrogen sebagai substitusi
interstisial).

APLIKASI DALAM KEDOKTERAN GIGI


Kebanyakan aloi gas Mulia digunakan dalam kedokteran gigi ialah berdasarkan
larutan padatnya. Pada kasus Pd-Ag, kedua logam saling larut datu sama lain pada
bentukan padat terlepas dari proporsi masing-masing.

PEMADATAN DAN MIKROSTRUKTUR DARI LOGAM DAN ALOI


Mirostruktur didefinisikan sebagai struktur dari permukaan atau kertas tipis dari
material yang terlihat pada mikroskop. Mikrostruktur dari suatu material dapat
mempengaruhi sifat fisik seperti kekuatan, kekerasan, keelastisan, resistensi
terhadap korosi, tinggi/rendahnya temperatur, resistensi penggunaan, dan masih
banyak lagi, yang mana digunakan untuk mengatur pengaplikasiannya di
laboratorium dan praktik klinis. Mikrostruktur yang pada skala nya lebih kecil dari
yang dapat dilihat dengan mikroskop optik disebut struktur ultra atau struktur nano.

BUTIRAN
Pemadatan terjadi oleh adanya proses kristalisasi (Gambar 3.5). Kristalisasi
dimulai disekitar nukleus. Kristal juga disebut sebagai butiran dikarenakan mereka
jarang terlihat dalam bentuk kristal biasa karena adanya interferensi dari kristal
disebelahnya. Proses kristalisasi menghasilkan berbagai jenis mikrostruktur
tergantung pada Jenis dari logam atau aloi dan proses pendinginannya.
Kristal juga dikenal dengan butiran karena mereka jarang menunjukan bentuk
geometrik biasa karena interferensi dari kristal didekatnya ketika perubahan fase.

Nukleus kristalisasi
Tegangan permukaan dari cairan logam ialah 10 kali lebih besar dari
air. Ketika aloi cair didinginkan, proses pemadatan dimulai dengan
pembentukan kluster atom yang disebut ‘embrio’ atau ‘nukleus
kristalisasi’

Bentuk Kristalisasi
Material mengeras Kira kira tiga bentuk Kristal utama
(Figs. 3.6 and 3.7)
1. Microstruktur Denritik
2. Struktur mikro polikristalin
a. Equiaxed grains
b. Columnar grains
3. Kristal tunggal atau monokristalin
1. Mikrostruktur dendritik
Dalam bentuk dendrit, kristal yang terbentuk dari cairan saat pembekuan umumnya
disertai dengan motif yang berisi dari cabang utama dengan berbagai pelengkap.
Kristal dengan morfologi seperti ini sedikit menyerupai pohon pinus dan disebut
dengan dendrit, yang artinya percabangan. Pembentukan dendrit terjadi karena
kristal defined planes yang disebabkan kisi kristal yang mereka buat. Lengan kedua
dendrit bercabang dari lengan utama, dan lengan ketiga bercabang dari lengan
kedua dan seterusnya menghasilkan struktur dendrit 3 dimensi. Paduan logam dasar
gigi dan paduan casting berbasis titanium dimana nikel, cobalt, besi, dan titanium
adalah elemen inti yang biasanya memiliki dendrit sebagai pondasi microstruktur

2. Struktur mikro polikristalin ekuivalen biji biji setimbang adalah kristal yang
mempunyai sumbu sekitar yang sama panjang. Kristal tumbuh dari beberapa titik
nukleus. Perluasan kristal tumbuh secara lanjut hingga mereka menimpa kristal
yang telah tumbuh berdekatan pada atas butir. Ukuran akhir dari suatu kristal
tergantung dari nomor titik nukleus. Kebanyakan paduan pengecoran logam mulia
mengeras dengan tipe mikrostruktur ini. Paduan pengecoran gigi dengan logam
mulia biasanya seimbang dengan butiran halus dari mikrostruktur karena biji bijian
tertentu menghilangkan elemen elemennya dan menambahkannya ke suatu
komposisi

3. Paduan Polikristalin Kolumnar


Paduan terstruktur butiran kolumnar dibentuk menggunakan teknik pengecoran
khusus yang disebut solidifikasi terarah. Mereka punya biji biji paralel untuk sumbu
stres utama. Mereka kurang rentan untuk deformasi creep dibandingkan dengan
komponen logam biji yang sudah seimbang.

4. Kristal tunggal
Biasanya, ketika materi ini memulai untuk mengeras, beberapa kristal memulai
tumbuh di dalam cairan dan polikristalin (lebih dari satu kristal) bentuk padat.
Bagaimanapun, hal ini memungkinkan
Seperti disebutkan sebelumnya, butiran bertemu di batas butir yang merupakan
daerah transisi antara kristal yang berorientasi berbeda.

Ini adalah wilayah yang penting


1. Kurang tahan terhadap korosi
2. Energi internal yang tinggi
3. Pengumpulan kotoran
4. Hambatan untuk dislokasi

Penyempurnaan Butir dan Ukuran Butir kontrol morfologi dan ukuran butir penting
untuk memprediksi sifat-sifat logam cor. Umumnya paduan dengan butiran halus
memiliki sifat supperior termasuk ketahanan terhadap korosi.

Kontrol ukuran butir


ukuran butir dapat dikontrol oleh
1. Penambahan jumlah kecil elemen pemurnian biji-bijian seperti iridium, ruthenium.
2. Penggunaan teknik casting yang berbeda.
Perlakuan panas, yaitu anil.

Grafik waktu-suhu untuk memahami pemadatan paduan, kita harus memahami


pemadatan logam murni. Ini dapat dipahami dengan melelehkan logam murni dan
mendinginkannya kembali ke suhu kamar. Saat dingin, grafik suhu waktu diplot.
Logam cair mulai mendingin dari A ke titik B, ini disebut pendinginan. Selama
proses pendinginan kristal logam mulai terbentuk. Kristalisasi melepaskan panas
fusi laten yang menyebabkan kenaikan suhu.

Penyempurnaan kristalisasi terjadi pada titik C. Antara B dan C logam memiliki


fase cair dan padat. Suhu tetap stabil (pletau) sampai kristalisasi selesai. Titik D
menunjukkan pendinginan ke suhu kamar.

Diagram fase kesetimbangan


Diagram fase juga dikenal sebagai diagram konstitusional. Ini membantu untuk
mengidentifikasi fase yang ada dalam paduan pada komposisi dan suhu yang
berbeda. Diagram fase dapat dijelaskan dengan menggunakan contoh paduan perak
paladium. Kedua logam menunjukkan kelarutan lengkap dalam keadaan cair dan
padat. Diagram fase kesetimbangan Pd-Ag pada komposisi 65% Pd dan 35% Ag
disajikan pada gambar 3.11.

Homogenisasi Perlakuan Panas - Mikro


Dari diagram fase paduan perak paladium, jelas bahwa komposisi strukturnya tidak
seragam. Butir yang terbentuk sejak awal selama pemadatan memiliki kandungan
paladium yang lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan yang mengeras kemudian.
Jadi inti mengandung dendritas dari berbagai komposisi atau tidak seragam.

Perlakuan panas dapat digunakan untuk menghomogenkan paduan logam cor untuk
meningkatkan kemampuan kerja panasnya, untuk melunakkan logam sebelum, dan
selama operasi pemrosesan panas dan dingin, atau untuk mengubah struktur mikro
sedemikian rupa sehingga mencapai sifat mekanik yang diinginkan.

Definisi
homogenisasi perlakuan panas dapat didefinisikan sebagai kombinasi operasi
pemanasan dan pendinginan yang diterapkan pada logam atau paduan dalam
keadaan padatnya untuk menghilangkan variasi komposisi non-seragam yang
dilemparkan (efek coring) ke struktur butiran equiax yang lebih seragam yang
berpikir difusi atom.

Prosedur perlakuan panas logam melibatkan peningkatan suhu paduan ke suhu yang
ditentukan, biasanya di dekat padatannya. Bahan tersebut kemudian ditahan pada
suhu ini untuk jangka waktu tertentu (hingga 6 jam) sebelum didinginkan baik pada
kecepatan yang ditentukan atau di bawah kondisi pendinginan cepat ke suhu tetap.
Perlakuan panas dilakukan di tungku dan oven.

Paduan Eutektik eutektik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan dua
komponen yang benar-benar dapat larut satu sama lain dalam bentuk cair atau cair,
tetapi hanya larut sebagian dalam keadaan padat. Oleh karena itu paduan ini tidak
membentuk larutan padat. Alih-alih, paduan eutektik saat pendinginan, mengubah
cairan bentuk menjadi padatan yang dicampur secara intim.
Dalam sistem eutektik, komposisi paduan eutektik memiliki titik leleh terendah
dalam sistem. Ini lebih rendah dari titik leleh dalam sistem. Ini lebih rendah dari
titik leleh salah satu komponen murni.

Aplikasi
1. Paduan Pb-Sn adalah contoh sistem paduan eutektik yang baik
2. Dalam kedokteran gigi, paduan eutektik Au-Cu digunakan dalam sistem amlagam
perak
Sistem emas-iridium bersifat eutektik pada konsentrasi iridium 0,005%

Diagram fase kesetimbangan Ag-Cu


Dalam diagram fase, pada tiga konsentrasi yang berbeda, bahan akan menjadi padat
sampai dipanaskan ke titik leburnya, dan kemudian (setelah menambahkan panas
fusi) menghasilkan cairan
pada suhu yang sama.
Gambar 3.12
Diagram fase
kesetimbangan untuk
sistem tembaga perak

alfa, solusi padat pengganti


perak yang kaya

beta, solusi padat substitusi


yang kaya tembaga

L, fase cair

AED, garis Liquidus


ABEGD, garis Solidus

Garis Solidus dan Liquidus bertemu di E dan bukannya pada komposisi logam
murni yang terlihat pada diagram fase sebelumnya. Komposisi 72% Ag dan 28%
Cu ini disebut sebagai Eutectic. Eutektik berarti pencairan terendah. Komposisi
Eutektik meleleh pada suhu 779 derajat celcius yang lebih rendah dari logam induk
murni.

1. Ekstrim kiri unalloyed


2. Hak ekstrem yang luar biasa
3. Celup di tengah E (komposisi
eutektik)
Pada komposisi lain, bahan akan memasuki fase lembek atau pucat sampai
menghangat hingga suhu lelehnya.

Campuran pada titik celup (E) diagram disebut paduan eutektik

Fitur dari sistem eutektik


1. Komposisi eutektik meleleh pada suhu 779 derajat celicus yang lebih rendah
dari salah satu logam induk murni. Properti ini berguna untuk penyolder.
2. Garis Solidus dan Liquidus bertemu pada suhu eutektik. Dengan demikian
tidak ada kisaran pembekuan pada suhu eutektik 779 derajat celcius.

Paduan hypoeutectic dan Hypereutectic


Paduan dengan komposisi kurang dari eutektik disebut paduan hipoeutektik dan
yang dengan komposisi lebih besar dari eutektik dikenal sebagai paduan
hipereutektik.

ALLOS PERITEKTIF
Transformasi arsitektur juga serupa dengan reaksi eutektik. Di sini, fase cair dan
padat dari proporsi tetap bereaksi pada suhu tetap untuk menghasilkan fase padat
tunggal.
Reaksi perarsitektur selama fase pendinginan dapat ditulis sebagai

Paduan arsitektur rentan terhadap coring selama pendinginan cepat. Struktur inti ini
lebih rapuh dan memiliki ketahanan korosi yang lebih rendah daripada larutan padat
yang homogen.

contoh
1. Timah gigi amalgam alloy silver didasarkan pada sistem peritectic
2. Gigi pengecoran paduan platinum emas
3. Palladium ruthenium alloy pada 16,5% memiliki reaksi peritectic.

Reaksi Kondisi Padat


Pertalian reaksi solid state penting untuk memahami mekanisme penguatan pada
pengerasan usia loke tipe III dan IV. Reaksi keadaan padat dapat dijelaskan melalui
diagram fase tembaga emas

Diagram Tembaga Emas


Emas dan tembaga benar-benar larut satu sama lain dalam keadaan cair. Diagram
fase kesetimbangan tembaga emas yang saya sajikan. Perbedaan antara liquidus dan
solidus adalah komposisi yang sangat kecil. Kedua kurva bertemu pada 80,1%.
Komposisi ini menandai suhu terendah di mana paduan cooper emas dapat meleleh.
Pada suhu antara solidus dan 410 derajat celcius, emas dan tembaga dapat saling
larut dan membentuk larutan padat yang tidak teratur. Atomatom dalam pengaturan
acak dalam struktur FCC. Namun, ketika paduan mendingin lebih lanjut,
transformasi solid state tertentu terlihat. Berbagai fase pendinginan pada berbagai
komposisi diringkas dalam.
Gambar 3.14 Diagram fase kesetimbangan untuk sistem emas-tembaga (gold-
copper)

Table 3.1 Fase terbentuk pada beberapa suhu dan rentang


komposisi
Fase Suhu Rentang komposisi
Disordered α phase (Au-Cu) Di antara solid dan 410 °C 40–65%
Ordered α’ phase (Au-Cu3) Di bawah 390 °C 40–65%
Ordered α’’2 phase (Au-Cu II) Di bawah 410 °C 65–85%
Ordered α’’1 phase (Au-Cu I) Di bawah 410 °C 65–85%
Ordered phase: fase yang teratur
Disordered phase: fase yang tidak teratur

PERLAKUAN PANAS PADUAN EMAS (GOLD ALLOYS)


The ordered phases (α’, α’’2 , and α’’1) memiliki sifat mekanik yang unggul. The
disordered phase (α phase) di sisi lain relatif
lunak dan ulet. Fase saat lunak dan ulet ini mudah untuk prosedur finishing dan
grinding di laboratorium. The disordered phase yang ada pada suhu yang lebih
tinggi dapat di pertahankan dengan pendinginan cepat (rapid quenching).
Pendinginan cepat mencegah pergerakan atom ke fase suhu yang lebih rendah.
Setelah penyesuaian mahkota, alloy mengeras dengan mempertahannya pada suhu
dan jangka waktu tertentu. Ini memungkinkan reaksi pada keadaan padat
berlangsung (melalui fusi atom) dan mengubah alloy menjadi ordered phase lebih
lanjut secara mekanis (α ’, α’’2, dan α’’1). Alloy dapat dikembalikan menjadi lunak
dengan menaikkan suhu tepat di bawah solidus (700 oC) dan mempertahannya pada
suhu ini selama 10 menit dan kemudian dengan rapid quenching. Jadi pada
dasarnya, paduan emas dapat dilunakkan dan dikeraskan melalui perlakuan panas.

JENIS-JENIS PERLAKUAN PANAS


Dari penjelasan di atas, jelas bahwa berbagai perlakuan panas dapat digunakan
untuk berbagai keperluan. Berbagai perlakuan panas dirangkum di bawah ini.
a. Homogenisasi
Perlakuan ini digunakan sebelum proses pemanasan dan dilakukan untuk meratakan
suhu di seluruh paduan/alloy atau untuk mengurangi coring effect yang disebabkan
oleh komposisi kimia tidak merata.
b. Pelunakan (Softening heat treatment) sinonimnya Solution heat treatment,

annealing

Perlakuan panas pelunakan mencakup berbagai proses perlakuan panas yang


digunakan untuk melunakkan alloy dan meningkatkan keuletannya sebagai bantuan
untuk pendinginan. Hal ini juga dilakukan untuk menghilangkan tekanan internal
di dalam komponen setelah pendinginan, pengelasan, pengecoran atau rapid
quenching.
c. Pengerasan (Hardening heat treatment) sinonimnya Precipitation hardening, age

hardening

Perlakuan panas pengerasan adalah teknik perlakuan panas yang digunakan untuk
meningkatkan kekuatan bahan yang mudah ditempa, termasuk sebagian besar
paduan struktural nikel, titanium, dan beberapa baja tahan karat.

KLASIFIKASI
Dental alloy dapat diklasifikasikan dalam banyak cara. 1. Berdasarkan jumlah

elemen paduan

a. Biner (dua konstituen)


b. Ternary (tiga konstituen)
c. Kuarter (empat konstituen)
d. Quinary (lima konstituen)
2. Berdasarkan konten logam mulia
a. logam mulia tinggi
b. logam mulia
c. Sebagian besar basis
FUNGSI
Elemen ditambahkan ke dalam alloy dalam berbagai proporsi untuk memodifikasi
sifatnya. Sebagian besar elemen mempengaruhi sifat logam dengan berbagai cara.
Berbagai sifat dan efek dari pengubah dijelaskan.

Grain refinement
Grain refinement (pemurnian logam) adalah proses pemotongan butiran logam saat
proses pemadatan menjadi lebih kecil. Dimana potongan yg kecil itu akan
mengurangi adanya dislokasi pada struktur. Dan itu dapat meningkatkan kekuatan
dari logam campuran itu. Logam yang menghaluskan ukuran butir adalah
• Iridium
• Rhenium
• Ruthenium
Paduan seperti paladium, platinum, tembaga dan besi meningkatkan sifat mekanik
seperti kekuatan, kekerasan dan modulus elastisitas dalam paduan berbasis emas.

SIFAT MEKANIK
Alloys seperti paladium, platinum, tembaga dan besi meningkatkan sifat mekanik
seperti kekuatan, kekerasan dan modulus elastisitas dalam paduan berbasis emas.

Modifikasi warna
Dental alloys memiliki berbagai efek pada warna paduan. Logam seperti emas dan
tembaga memberikan rona emas dan kemerahan pada paduannya. Logam putih
seperti paladium dan perak cenderung memutihkan paduannya. Paduan kaya perak
cenderung memiliki rona hijau.
CTE (TEC) modification
Koefisien ekspansi termal (The thermal expansion coefficient (TEC)) disebut juga
koefisien ekspansi termal (coefficient of thermal expansion- CTE), Campuran dari
beberapa metal (alloy) yang digunakan untuk membentuk PFM (porselen fused
metal) perlu disesuaikan saat proses veener porselen. Ketidakcocokan TEC dapat
menyebabkan fraktur atau pemisahan veneer dari logam. Perak meningkatkan CTE
sedangkan palladium menurunkan CTE pada alloy.

Melting range modification


Umumnya logam dengan titik lebur yang lebih tinggi meningkatkan rentang lebur,
sedangkan logam dengan titik lebur yang lebih rendah cenderung menurunkan
rentang lebur dari paduan yang sesuai. Contoh, perak mengurangi rentang leleh
paladium dan paduan emas. Palladium dan platinum menaikkan kisaran lebur dari
paduan berbasis emas.
Castability
Castability suatu material adalah kemudahan dimana casting dapat diproduksi
dengan energi dan cacat minimal. Umumnya castability terkait dengan kepadatan
material. Logam yang lebih padat meningkatkan castability dari alloy tersebut.
Paduan mulia umumnya lebih mudah dicor karena kerapatannya lebih besar bila
dibandingkan dengan paduan logam dasar seperti kobalt-kromium. Oxygen
scavenger zink ditambahkan untuk menghilangkan oksigen selama proses
pengecoran, sehingga mengurangi porositas.
Tarnish and corrosion resistance (Ketahanan korosi dan noda)
Ketahanan korosi dan noda adalah sesuatu yang diinginkan khususnya pada mulut.
Perbaikan konsentrasi dari logam mulia memperbaiki ketahanan korosi dari sebuah
paduan. Dalam paduan logam dasar, mekanisme untuk ketahanan noda dan korosi
berbeda. Dalam paduan dasar(chrome?), permukaan oksida sudah terbentuk.
Permukaan oksida membentuk lapisan pelindung yang melindungi logam dari
korosi yang lebih lanjut. Hal ini disebut pasifasi. Logam lain yang digunakan dalam
mekanisme yang sama adalah stainless steel dan titanium
Kepadatan dan gravitasi spesifik
Dalam kasus tertentu seperti gigi tiruan sebagian besar yang dapat dilepas, kerangka
yang ringan lebih disukai daripada kerangka yang lebih berat dalam hal
kenyamanan pasien dan retensi alat. Paduan logam dasar populer sebagai paduan
RPD karena kepadatannya yang rendah. Palladium yang lebih ringan dari emas
menurunkan kepadatan dan berat paduan berbasis emas-paladium. Kepadatan
paduan berbasis paladium berada di tengah-tengah antara logam dasar dan paduan
mulia tinggi.
Oxide formation
Logam yang digunakan untuk porselen yang selaras dengan restorasi logam
memiliki persyaratan tambahan untuk memfasilitasi pemasangan porselen.
Porselen sulit pada paduan logam mulia. Unsur-unsur tertentu seperti timah, indium
dan besi oksida ditambahkan ke paduan logam mulia untuk membentuk oksida yang
membantu pengikatan porselen ke paduan. Paduan logam dasar membentuk oksida
dengan cepat.
BAB 4
Bahan Elektrokimia dan Properti
Kecuali beberapa, logam murni tidak terjadi secara alami. Mereka terjadi dalam
bentuk mineral seperti oksida dan sulfida dan harus disempurnakan untuk
menghasilkan logam murni. Logam paling murni berusaha untuk kembali ke
keadaan gabungan. Dimana proses ini disebut korosi.

Salah satu syarat utama logam yang dapat digunakan di mulut adalah logam harus
tidak menghasilkan produk korosi yang akan membahayakan bagi tubuh. Mulut
lembab dan terus mengalami fluktuasi suhu. Makanan dan cairan yang dicerna
memiliki berbagai pH. Semua faktor ini membuat mulut menjadi lingkungan yang
sangat menguntungkan korosi.

DEFINISI

TARNISH

Tarnish adalah perubahan warna permukaan pada logam atau bahkan sedikit
kehilangan atau perubahan permukaan selesai atau berkilau.

Pada umumnya tarnish terjadi di rongga mulut karena :


1. Pembentukan endapan keras dan lunak pada permukaan restorasi, mis. kalkulus,
musinan dan plak.
2. Bakteri penghasil pigmen, menghasilkan noda.
3. Pembentukan lapisan tipis oksida, sulfida atau klorida. Tarnish sering menjadi cikal
bakal korosi.
Electrochemical Properties of Materials CHAPTER 4 57
PASSIVATION
Dalam kasus tertentu, lapisan oksida juga dapat bersifat protektif. Misalnya,
paduan kromium (Digunakan dalam dental casting) dilindungi dari korosi oleh
pembentukan lapisan oksida di atas permukaannya yang melindungi logam
terhadap korosi lebih lanjut. Ini dikenal sebagai sifat pasif. Contoh lain adalah
titanium.
KOROSI
Ini bukan perubahan warna permukaan melainkan kerusakan sebenarnya dari
logam dengan reaksi bersama lingkungannya. Ini dapat didefinisikan sebagai
kerusakan logam oleh interaksi kimia dengan lingkungan.
Sebagian besar logam ada dalam keadaan oksida yang stabil di alam kecuali
beberapa logam mulia seperti emas. Logam dimurnikan dari bijih alami untuk
menghasilkan logam dan paduan murni. Namun, keadaan murni logam tidak stabil.
Korosi adalah proses alami yang mengubah logam halus ke bentuknya yang lebih
stabil.
Pada umumnya, hal ini berarti oksidasi elektrokimia logam dalam reaksi dengan
oksidan seperti oksigen.Korosi atau pembentukan oksida besi yang terkenal yakni
korosi elektrokimia. Jenis kerusakan ini biasanya menghasilkan oksida atau garam
dari logam asli.
Namun elemen selain oksigen juga dapat menyebabkan korosi terutama di dalam
rongga mulut. Air, oksigen, ion klorida, sulfida seperti hidrogen sulfida atau
amonium sulfida berkontribusi terhadap terjadinya korosi di dalam rongga mulut.
Berbagai asam seperti fosfat, asetat dan laktat juga ada. Di antara ion spesifik yang
bertanggung jawab untuk korosi, oksigen dan klorida telah terlibat dalam korosi
amalgam baik di antara permukaan gigi maupun di dalam amalgam. Sulfida telah
terlibat dalam korosi perak yang mengandung paduan casting. Korosi menurunkan
sifat kegunaan material dan struktur termasuk kekuatan dan penampilan. Pada
waktunya, hal itu dapat menyebabkan kegagalan mekanis yang cepat pada struktur
material.
Electromotive Force Series (EMF)
EMF adalah penggolongan elemen berdasarkan tingkat kecenderungan
pelepasannya. Hal ini dimaksudkan jika dua logam direndam dalam elektrolit dan
dihubungkan oleh konduktor listrik, maka sebuah pasangan listrik akan terbentuk.
Logam yang melepaskan elektronnya dan mengionisasi disebut anoda.Dalam EMF,
hidrogen telah digunakan sebagai elektroda standar untuk logam lain yang telah
dibandingkan. Hidrogen telah diberi nilai nol dalam EMF. (Tabel 4.1).

Tabel 4.1 Nilai EMF


Logam Ion Potensial Elektrode
Emas Au + 1.50
Platinum Pt + 0.86
Perak Ag + 0.88
Tembaga Cu + 0.47
Hidrogen H+ 0.00
Cobalt Co –0.28
Besi Fe –0.44
Zinc Zn –0.76
Logam dengan korosi potensial elektroda terendah. Juga korosi logam yang lebih
aktif (anoda) dan logam yang lebih mulia menjadi katoda.

KLASIFIKASI KOROSI
Korosi dapat diklasifikasikan sebagai
1. Korosi kimia atau kering
2. Korosi elektrokimia atau basah

Korosi Kimia atau Kering


Logam bereaksi membentuk oksida dan sulfida tanpa adanya elektrolit.
Contoh : Pembentukan Ag2S dalam paduan gigi yang mengandung perak. Oksidasi partikel
paduan dalam amalgam gigi.

Korosi Elektrokimia atau Basah


Ini membutuhkan keberadaan air atau cairan elektrolit lainnya. Ada pembentukan
elektron bebas dan elektrolit menyediakan jalur untuk transportasi elektron. Sel
elektrolit adalah sebagai berikut:

M0 → M + + e–

Anodanya adalah permukaan tempat ion positif terbentuk. Permukaan logam ini
terkorosi karena kehilangan elektron. Reaksi ini kadang-kadang disebut sebagai
reaksi oksidasi.

M+ + e– M0

2H+ + 2e– H2

2H2O + O2 + 4e– 4(OH)¯

Di katoda, harus terjadi reaksi yang akan mengonsumsi elektron bebas yang
dihasilkan di anoda. Reaksi 2, 3 dan 4 terjadi di katoda dan disebut sebagai reaksi
reduksi. Oleh karena itu, anoda kehilangan elektron dan mengkonsumsi katoda.
Permukaan anoda terkorosi karena kehilangan elektron.

JENIS- JENIS KOROSI ELEKTROLITIK

KOROSI GALVANIC
Air liur dengan garamnya menghasilkan elektrolit yang lemah. Korosi galvanik
terjadi ketika logam yang berbeda terletak pada kontak fisik langsung satu sama
lain (Gbr. 4.1).
Jika restorasi emas bersentuhan dengan restorasi amalgam, amalgam membentuk
anoda dan mulai berkarat. Pasangan listrik (500 milivolt) dibuat ketika dua restorasi
bersentuhan, menyebabkan rasa sakit yang tajam yang disebut 'sengatan galvanik'.
Biasanya terjadi segera setelah insersi dan dapat diminimalisir dengan mengecat
pernis pada permukaan restorasi amalgam. Namun, tindakan pencegahan terbaik
adalah menghindari logam yang berbeda dalam kontak. Variasi lain dari korosi
galvanik dapat terjadi bahkan pada restorasi yang berdiri sendiri (Gbr. 4.2).

Catatan : Jarang ada satu jenis korosi ditemukan sendirian, umumnya dua atau lebih
bertindak secara bersamaan dan dengan demikian memperparah masalah.
59 Bab 4 Bahan Properti Kimia

GAMBAR 4.2 Jalur saat ini mungkin ada


GAMBAR 4.1 Jalur arus galvanik bahkan dalam satu restorasi logam
potensial ketika logam yang tunggal.
berbeda kontak. CairanCairan
jaringan dan air liur berperilaku Dalam hal ini cairan jaringan berperilaku
seperti elektrolit seperti katoda (karena konsentrasi Chions
yang lebih tinggi dalam cairan jaringan

bila dibandingkan dengan air liur) sedangkan air


liur berperilaku seperti anoda. Arus ini
biasanya kurang kuat.
KOMPOSISI HETEROGEN
Jenis korosi ini terjadi dalam struktur restorasi itu sendiri. Komposisi heterogen
(campuran) dapat menyebabkan korosi galvanik.
• Ketika paduan yang mengandung eutektik direndam dalam elektrolit, butiran logam
dengan potensi elektroda yang lebih rendah diserang dan hasil korosi.
• Dalam struktur inti, perbedaan komposisi dalam butir paduan ditemukan. Dengan
demikian bagian dari biji-bijian dapat berupa anoda dan sebagian, katoda.
Homogenisasi meningkatkan ketahanan korosi paduan.
• Dalam logam atau paduan, batas butir dapat bertindak sebagai anoda dan bagian
dalam butir sebagai katoda.
• Sambungan solder juga dapat menimbulkan korosi karena komposisi yang tidak
homogen.
• Kotoran dalam paduan apa pun meningkatkan korosi.
STRES KOROSI
Logam yang telah ditekankan oleh kerja dingin, menjadi lebih reaktif di lokasi stres
maksimum. Jika logam yang tertekan dan tidak bertekanan bersentuhan dengan
elektrolit, logam yang tertekan akan menjadi anoda sel galvanik dan akan
menimbulkan korosi. Misalnya, jika kawat ortodontik telah dikerjakan dengan
dingin, korosi tegangan dapat terjadi dan menyebabkan kawat putus.
KOROSI SEL SEL KONSENTRASI ATAU KOROSI KREVICE (Gbr. 4.3)
60 Bab 4 Bahan Properti Kimia

Sel konsentrasi elektrolit Dalam restorasi logam yang sebagian ditutupi oleh puing-
puing makanan, komposisi elektrolit di bawah puing-puing akan berbeda dari air
liur dan ini dapat berkontribusi pada korosi restorasii

GAMBAR 4.3 Berbagai jenis korosi.


• Sel konsentrasi oksigen Perbedaan tekanan oksigen di antara bagian-bagian
restorasi yang sama menyebabkan korosi pada restorasi. Korosi yang lebih besar
terjadi di bagian restorasi yang memiliki konsentrasi oksigen lebih rendah.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI RESTORASI DI
MULUT
Korosi restorasi gigi di mulut dipengaruhi oleh
1. Diet
2. Obat
3. Merokok
4. Aktivitas bakteri
5. Kebersihan mulut dan kebiasaan
PERLINDUNGAN TERHADAP KOROSI
KEPASIFAN
Logam-logam tertentu siap membentuk lapisan oksida yang kuat pada
permukaannya yang melindungi mereka dari korosi. Logam semacam itu dikatakan
pasif. Chromium, titanium, dan aluminium adalah contoh dari logam tersebut.
Menambahkan lebih dari 12% Cr ke besi atau kobalt menghasilkan lapisan oksida
kromik pada permukaan baja stainless atau paduan kobalt krom yang sangat tahan
korosi. Karena film ini pasif terhadap serangan kimia oksidatif, pembentukannya
disebut pasif.
MENINGKATKAN ISI LOGAM MULIA
Paduan dengan kandungan logam mulia di bawah 65% dapat menodai. Jadi telah
disarankan bahwa setidaknya 50% atom dalam paduan gigi harus emas, platinum
atau paladium untuk memastikan terhadap korosi. Logam mulia menolak korosi
karena EMFnya positif terhadap reaksi reduksi umum yang ditemukan di
lingkungan mulut.
POLISHING
Polishing restorasi logam seperti amalgam dan logam cor ke kilau tinggi
meminimalkan korosi. Pasien juga harus menjaga kebersihan mulut.
METODE LAINNYA
Restorasi logam yang berbeda harus dihindari. Hindari penggunaan amalgam yang
mengandung merkuri tinggi karena lebih rentan terhadap korosi. Merkuri menodai
emas, oleh karena itu, perhatian harus diberikan untuk melindungi emas atau mesias
yang dimiliki oleh operator, asisten atau pasien
SIFAT BIOLOGIS
DENTAL MATERIAL
Bab

G
A
P Fakt E
e or f
P

Klasi
fikas
P
e
L
Le
e

Ilmu tentang dental material harus mencakup pengetahuan dan apresiasi biologis
pertimbangan
dengan yangdan
pemilihan terkait
penggunaan bahan yang dirancang untuk rongga mulut .
Kekuatan dan ketahanan
terhadap korosi tidak penting atau melukai pulpa atau
jika bahan
biologis mengiritasi
dari dental material tidak dapatjaringan lunak. Karakteristik
terpisahkan dari sifat fisik mereka pada
kedokteran gigi, mulut pasien
sering menjadi tempat uji bahan gigi. Pada kedokteran gigi modern,
dapat melibatkan pengu
digunakan
untuk

Banyak bahan yang digunakan dimulut yang digolongkan


sebagai ‘bahan
Biomaterial material’
dapat didefiisikan sebagai zat apapun selain obat yang
dapatkapanpun
digunakansebagai
dalam bagian dai sistem yang memperlakukan,
menambahkan,
mengganti jaringan atau
atau organ fungsi

Persyaratan
Biologis Bahan
.
.TidBersikap tidak waspada
.terhadap
Tidakjaringan lunak atau
.menghasi
tidak bersifat
mutagenik atau

htt
p:/
62 BAGIAN 1 Struktur dan bagian dari Bahan Gigi

Klasifikasi Bahan dari Perspektif Biologis

A. Yang menyentuh jaringan lunak di dalam mulut


B. Yang dapat mempengaruhi kesehatan pulpa gigi, misalnya bahan restoratif dan
semen luting.
C. Yang dapat melindungi daerah periapikal gigi seperti obat saluran akar,mengisi
bahan, dll.
D. Yang mempengaruhi jaringan keras gigi.
E. Yang digunakan di klinik dan laboratorium gigi yang ketika ditangani mungkin
tidak sengaja tertelan atau terhirup, misalnya debu alginat, uap merkuri, debu yang
mengandung berilium terbentuk saat memotong logam.
Biohazard terkait dengan bahan-bahan gigi
 Beberapa bahan gigi berifat asam dan dapat menyebabkan iritasi pulpa
 Bahan yang berbahan dasar polimer mungkin mengandung bahan kimia yang

mengiritasi seperti bahan yang tidak bereaksi monomer, yang dapat mengiritasi
pulpa
 Asam fosfat digunakan sebagai etsa untuk email
 Merkuri yang digunakan dalam amalgam gigi, dimana uap merkurinya beracun
 Sisa dari bahan cetak alginat dapat terhirup, beberapa produk mengandung senyawa
timbal
 Monomer dalam bahan dasar gigitiruan berpotensi mengiritasi
 Beberapa orang alergi terhadap bahan yang mengandung nikel (Gbr. 5.1). Aplikasi
nikel dalam darah seperti bagian dari ortodontik, gigi tiruan sebagian yang tetap
dan dapat dilepas, dll. Alergi dikonfirmasi menggunakan uji tambalan (Gambar
5.6A dan B).
 Frekuensi alergi titanium tampaknya menjadi sangat langka. Alergi titanium adalah
alergi yang mirip dengan alergi logam lainnya. Mereka menunjukkan gejala yang
berdekatan dengan area tempat itu ditempatkan (Gbr. 5.2). Beberapa pasien
melaporkan memburuknya kesehatan setelah penempatan implan titanium.
 Selama penghalusan bahan mengandung berilium casting
alloy, inhalasi debu berilium yang dapat menyebabkan
beriliosis.
 Beberapa bubuk porselen gigi mengandung uranium

 Senyawa logam (misalnya Timbal, timah dll.) digunakan


dalam bahan elastomer
Eugenol dalam bahan seperti restorasi dan dapat Gambar 5.1 Alergi nikel dari
kalung

menyebabkan iritasi pada beberapa pasien


 Bahan laboratorium memiliki bahaya, seperti larutan
sianida untuk pelapisan logam, uap dari logam peleburan
rendah, partikel silika dalam bahan investasi,
fluks yang mengandung fluoride asbes, dll
Gambar 5.2 Alergi titanium.
Shin seorang wanita Beberapa bahan tambahan periodontal mengandung dengan
62 Bab 5 Sifat Biologis dari Bahan Gigi

KEADAAN BIOLOGIS DARI DESAIN RESTORASI


Selain pertimbangan material, desain restorasi memainkan peran penting dalam
respon fungsi biologis. Desain yang salah adalah penyebab utama Karies berulang.
Ginggiva ammasi, penyakit periodontal dan kehilangan atau hilang karena desain
yang salah (Gbr.5.3).

Persyaratan biologis dari desain restorasi


Pemulihan harus dirancang sedemikian rupa
1. Seharusnya tidak menghalangi mekanisme pembersihan alami mulut (cairan
crevicular (Gbr.5.4) dan air liur).
2. Tidak menyediakan habitat untuk kolonasi bakteri
3. Seharusnya tidak menjebak makanan
4. Seharusnya tidak menjebak sel-sel epitel defoliasi yang
melapisi
sulkus gingiva
Singkatnya, desain restorasi harus menghindari ‘biotraps’ dan
memungkinkan mekanisme pembersihan alami

Biotraps di lingkungan mulut


Banyak Restorasi berfungsi sebagai biotraps karena desain yang tidak tepat atau
keterampilan klinis yang buruk.
1. Amalgam menggantung di daerah proksimal (Gbr.5.5A)
2. Menggantung margin mahkota terutama yang subgingiva atau dalam jarak dekat
dengan lebar biologis

GAMBAR 5.3A DAN B (A)Setiap tahun ratusan mahkota gagal karena berbagai
alasan termasuk teknik dan pemilihan material yang buruk. (B) Kebocoran mikro
dibawah mahkota.
GAMBAR 5.4
Biotraps dalam
sulcus gingiva
dapat
menjebak sel-
sel epitel yan
terdefoliasi
dan produk-
produk
degradasi
dengan
mencegah
keluar secara alami dalam aktivitas pembersihan cairan crevicular. Biotraps
menyediakan habitat untuk kolonisasi bakteri dari infeksi
potensial
Bab 5 Sifat Biologis dari Bahan Gigi 63

Kebocoran mikro karena adaptasi atau ikatan restorasi yang

Restorasi yang retak di zona interproksimal


atau
Porositas didalam restorasi yang menghubungi jarngan.
Permukaan yang tidak rata atau kasar pada restorasi atau
prostesis yang menyentuh
jaringan. pontik dengan desain sadel atau penggunungan
Jembatan
p
e
Biotraps dalam sistem saluran akar yang dihasilkan dari
perolehan yang tidak lengkap dari sistem
saluran

FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN PULPA


MICROLEAKAGE
Kekurangan bahan yang digunakan memulihkan gigi
adalah itu, mereka tidak mematuhi struktur gigi dan
restorasi yang sudah ada sebelumnya bahan yang sudah ada
di gigi (kecuali itu sistem berdasarkan asam poliakrilat dan
zat pengikat gigi tertentu). Demikian ruang mikroskopis
selalu ada antara restorasi dan rongga yang disiapkan.
Gambar 5.5A dan B Contoh biotraps. (A)
Penggunaan pelacak radiosotop, pewarna, pemindaianAmalgam overhangs. (B) P
elektron mikroskop dan teknik lainnya sudah jelas pelana dikontradikasikan k
biotraps
diperlihatkan bahwa
cairan, mikroorganisme, dan serpihan oral dapat menembus secara bebas di
sepanjang antarmuka antara restorasi dan gigi dan berlanjut kedinding persiapan
rongga. Fenomena ini disebut sebagai kebocoran mikro.

Kebocoran mikro dapat menyebabkan


1. Karies berulang atau sekunder rembesan asam dan mikroorganisme dapat memicu
karies disekitar batas restorasi (Gbr.5.3B) Karies berulang jika dibiarkan tidak
terkendali dapat menyebabkan hilangnya pemulihan dan kerusakan struktur gigi.
2. Noda atau perubahan warna juga bisa terjadi
3. Sensivitas kadang-kadang karena kebocoran mikro gigi tetap sensitif bahkan
setelah penempatan filling. Jika kebocoran parah, pertumbuhan bakteri terjadi
antara restorasi dan rongga dan bahkan ke tubulus dentin. Produk beracun yang
dibebaskan oleh mikroorganisme semacam itu menghasilkan iritasi pada pulpa
4. Pulpitis akibat iritasi termal dan bakteri yang berkelanjutan
5. Bau busuk dari bahan organik yang terperangkap dan membusuk
6. Perandangan jaringan yang berdekatan yang disebabkan oleh mikroorganisme atau
produk sampingannya.
PERUBAHAN TERMAL
Struktur gigi dan restorasi gigi terus-menerus terpapar pada minuman dan makanan
panas dan dingin. Fluktuasi suhu sesaat selama makan rata-tata mungkin
Bab 5 Sifat Biologis dari Bahan Gigi 65

Sebesar 85 derajat celsius Fluktuasi dari temperatur dapat memecahkan restorative


material atau menghasilkan perubahan dimensi yang tidak diinginkan didalamnya
karena ekspansi thermal dan kontraksi.
Banyak restorative material tersusun atas logam.Logam mengalirkan panas dan
dingin dengan cepat. Pasien mungkin akan mengeluh karena giginya yang sensitiv
dengan restorasi logam ketika mereka memakan makanan dingin atau panas.
Masalah akan menjadi lebih besar, ketika lapisan dentin yang tersisi di dasar rongga
sangat tipis, sehingga tidak adekuat untuk menyekat, pada saat pulpa melawan
shock temperatur.
Perlindungan dari perubahan termal Dokter gigi harus mampu menempatkan
lapisan penyekatan semen (disebut basis) selama restorasi.
GALVANISASI
Penyebab lain dari sensivitas adalah adanya arus kecil yang dibuat ketika terdapat
2 logam berbeda terdapat pada rongga mulut. Keberadaan dari restorasi logam di
mulut menyebabkan galvananisme. Hal ini menghasilkan perbedaan potensial
diantara tambalan pada gigi yag berlawanan atau berdekatan. Tambalan ini
terhubung dengan saliva sebagai elektrolit yang menyusun sel eletrolit. Ketika 2
tambalan berbeda, berkontak satu sama lain, sel tersebut akan terhubung dan akan
merasakan sakit. Efek yang sama akan terjadi jika restorasi terkena tepi dari logam.
Penelitian telah menunjukkan bahwa arus yang relatif besar itu dapat dialirkan.
Arus akan turun, jika tambalan dipertahankan dalam kontak , hal ini mungkin
sebagai hasil dari sel polarisasi. Besar dari tegangan elektrolit tersebut tidak begitu
penting, tetapi rasa sensitif atau sakit dari pasien ini lebih penting ketika pasien
tersebut merasakan sakit. Terkadang, pasien merasakan sakit pada 10 mikro amp
dan lainnya pada 110 mikro amp (rata rata 20-50 mikro amp. Hal inilah yang
terkadang merasa terganggu oleh aksi galvanic dan meskipun yang lain memiliki
kondisi yang sama di dalam mulut mereka.
Besarnya arus galvanic tergangtung dari komposisi dan permukaan bagian dari
logam. Stainlesssteel memeiliki kerapatan arus yang lebih tinggi daripada paduan
chromium emas atau kobalt, ketika berkontak dengan restorasi amalgam. Sebagai
ukuran katoda (mis gold alloy) relatif meningkat terhadap anoda (contohnya
amalgam)arus dari massa jenis mungkin meningkat. Semakin besar katoda bisa
menambah korosi dari anoda yang lebih kecil. Kepadatan ini terdisosiasi dengan
ү2 yang tidak mengandung amalgam lebih kecil dari yang mengandung amalgam.
KLASIFIKASI REAKSI YANG MERUGIKAN DARI BAHAN
KEDOKTERAN GIGI
Sejumlah respon biologis dimungkinkan dari bahan. Namun, dapat diklasifikasikan,
1. Racun
2. Peradangan
3. Alergi
4. Mutagenik
Untungnya, sebagian besar bahan disaring sangat cepat untuk yang beracun dan ber
mutagenik, terlebih hampir respon yang memungkinkan biasanya jatuh pada
inflamasi atau kategori alergi.

Efek kerugian dapat diklasifikasikan


1. Local
2. Systemik

66 Bagian 1 Strukrur dan Sifat dari Bahan Kedokteran Gigi


Efek local akan menghasilkan kontak langsung dari bahan yang berbatasan
langsung pada bahan tersebut. Contohnya adalah respon alergi mukosa mulut
terhadap gigi tiruan yang terlihat pada beberapa individu
Reaksi sistemik adalah penyebab dari abdsoprsi dari bahan di tubuh melalui lokal
adsorpsi , ingesti atau inhalasi
UJI TOKSISITAS
Pengujian toksisitas dapat diklasifikasikan sebagai :
1. Pengujian test I ( Tes Screening)
2. Pengujian test II ( Tes Penggunaan)
3. Pengujian Test III ( Uji coba manusia )

UJI LEVEL I (TES SKRINING)


Bahan ini pertama tama diperiksa untuk mengetahui toksisitas sistemik akut dan
memastikan adanya sitotoxic, iritasi, alergi dan potensi karsiongenik
• Uji toksisitas sistemik akut dilakukan dengan memberi bahan secara langsung ke
laboratorium hewan. Jika lebih dari 50% hewan tersebut hidup, maka material
tersebut aman.
Sifat Biologis Bahan Kedokteran Gigi BAB 5 67
 Penyaringan Sitotoksik dapat dilakukan in vivo atau in vitro. Tes in vitro dilakukan
pada sel yang dikultur seperti fibroblas tikus L-929 dan sel Hela manusia. Ada
banyak tes in vitro. Contoh, Agar Overlay Technique; Agar tersebar di atas lapisan
sel biakan dalam piringan biakan. Bahan uji kemudian ditempatkan di atasnya dan
diinkubasi. Bahan beracun akan menunjukkan zona sel mati yang jelas.
 Sifat Iritasi diperiksa dengan menempatkan bahan di bawah kulit pada tikus atau
secara intramuskular pada kelinci. Hewan-hewan dibunuh pada interval waktu yang
berbeda. Respon jaringan kemudian diperiksa dan dibandingkan.
 Potensi Alergi Bahan pertama diletakkan dalam kulit marmut. Kemudian bahan
ditempatkan pada permukaan kulit. Erythema dan pembengkakan di tempat
menunjukkan reaksi alergi.
 Potensi karsinogenik (i) Tes in vivo Suatu bahan ditempatkan di bawah kulit
(subkutan) tikus. Mereka kemudian dibunuh setelah 1 dan 2 tahun dan diperiksa
untuk tumor (ii) Tes in vitro Termasuk tes Ames. Di sini bahan diuji dengan bantuan
bakteri tergantung histidin mutan.

LEVEL II (USAGE TEST)


Materi tersebut diuji pada hewan percobaan yang mirip dengan bagaimana ia
digunakan pada manusia, mis. Reaksi pulpa dipelajari dengan menempatkan bahan
ke dalam rongga kelas V di gigi primata (kera atau monyet). Gigi kemudian
diekstraksi secara berkala dan dibandingkan dengan kontrol negatif (ZOE cement)
dan kontrol positif (silicate cement).

LEVEL III (HUMAN TRIALS)


Setelah bahan uji lulus penyaringan dan tes pemakaian pada hewan, bahan siap
untuk diuji coba pada manusia. Reaksi dan kinerja dipelajari dalam kondisi klinis.

EFEK TERAPEUTIK BAHAN KEDOKTERAN GIGI


Bahan kedokteran gigi digunakan untuk efek biologis memiliki manfaat. Misalnya,
zinc oxide eugenol cement memiliki efek menghilangkan rasa sakit pada pulpa yang
teriritasi. Calcium hydroxide pulp capping agent mendorong pembentukan dentin
sekunder dan membantu memperbaiki jaringan dentin.

OSSEOINTEGRASI
Potensi osseointegrasi titanium telah didokumentasikan dengan baik dalam
literatur. Literatur inilah yang memungkinkan keberhasilan penggunaan bahan
seperti titanium sebagai bahan implant. Permukaan titanium membentuk lapisan
oksida yang sangat tipis mendorong osseointegrasi. Bahan yang memungkin
osseintegrasi memiliki tingkat degradasi yang sangat rendah. Osseointegrasi
dengan menghalangi jaringan ikat disebut fibrous osseointegration dan umumnya
dianggap gagal. Ketika tulang mendekati implan tanpa mengganggu jaringan ikat,
itu disebut osseointegrasi. Jika tulang benar-benar menyatu dengan impan, itu
disebut biointegrasi (lihat bab tentang implan).
EFEK TEKANAN PADA JARINGAN
Pernah diyakini bahwa tekanan dari pontik protesa gigi tetap pada ridge
menghasilkan peradangan permanen berdasarkan artikel oleh Stein pada tahun 1966
(hubungan ponticresidual ridge: sebuah laporan penelitian, JPD 1966). Dengan
semakin populernya ovate pontic, sekarang diketahui bahwa tekanan menyebabkan
merubah bentuk jaringan dan tidak selalu menyebabkan peradangan permanen.
Tekanan dari pontik dapat 68 BAGIAN 1 Struktur dan Sifat Bahan Kedokteran
Gigi
menyebabkan cedera jangka pendek dan peradangan sebagai akibat dari respon
jaringan terhadap trauma. Jaringan biasanya pulih dalam 10 hingga 12 hari.
Restorasi porselen relatif jarang terjadi sebelum tahun 1960-an. Akrilik umunya
digunakan untuk menutupi logam untuk bridges dan saddle pontic banyak
digunakan. Saddle pontic dan akrilik terlibat dalam peradangan ridge dan dengan
demikian peradangan yang dilaporkan oleh Stein mungkin terkait dengan desain
atau bahan pontik (Gambar 5.7A bdan B).

EFEK DESAIN PONTIK


Saddle design atau ridge lap pontics biasanya menghasilkan peradangan karena
betindak sebagai biotraps. Ovate pontic disisi lain menghadirkan antarmuka
cembung (Gambar 5.8A) dengan jaringan sedikit atau tanpa biotrap. Ini memiliki
efek biocleansing pada jaringan. Peradangan relative sedikit terlihat di bawah
porcelain ovate pontic bahkan ketika pasien belum melakukan subpontic flossing
(Gambar 5.8B).

EFEK BAHAN-PORSELEN VERSUS RESIN


Pada protesis gigi tetap, pontik sering bersentuhan terus-menerus dengan jaringan.
Di antara berbagai bahan yang dipoles atau diglasir, porselen adalah yang paling
inert. Namun, desain pontik harus dipertimbangkan, kecuali untuk saddle design,
kontak jangka panjang dengan porselen menujukkan sedikit atau tidak ada
peradangan (Gbr. 5.8B). Di sisi lain kontak jangka panjang dengan pontik resin
dapat menyebabkan peradangan jaringan terlepas dari desain.
(Gambar 5.7A dan B).

Gambar 5.7A And B Respon jaringan terhadap resin bridge sementara berumur 2
tahun. (A) Bridge sementara berumur 2 tahun dengan desain ovate pontic yang
terbuat dari resin berbasis komposit (protemp). (B) Jaringan yang meradang terlihat
jelas pada pengangkatan bridge.
Gambar 5.8A And B Respon jaringan terhadap porselen berusia 3 tahun yang
menyatu dengan metal bridge. (A) Jembatan PFM 3 tahun dengan ovate pontic yang
membutuhkan penggantian karena cheramic chipping. (B) Jaringan menunjukkan
sedikit atau tidak ada peradangan meskipun pasien tidak memiliki flossed selama 3
68 PART 1 Structure and Properties of Dental Materials
Waktu cedera dan peradangan sebagai akibat dari respons jaringan terhadap trauma.
Jaringan biasanya pulih dalam 10 hingga 12 hari. Restorasi porselen relatif jarang
terjadi sebelum tahun 1960-an. Akrilik umumnya digunakan untuk menutupi logam
untuk jembatan dan saddle pontik banyak digunakan. Baik pontik saddle dan akrilik
dapat menyebabkan peradangan pada ridge dan dengan demikian peradangan yang
dilaporkan oleh Stein mungkin terkait dengan desain atau bahan pontik (Gambar
5.7A dan B).
EFEK DESAIN PONTIC
Desain pontik sadel atau punggungan biasanya menghasilkan peradangan karena
bertindak sebagai biotraps. Sebaliknya, pontik Ovate memiliki permukaan yang
cembung (Gambar 5.8A) dengan jaringan dengan sedikit atau tanpa biotrap. Ini
memiliki efek biocleansing pada jaringan. Relatif sedikit peradangan terlihat di
bawah pontik porselen ovate bahkan ketika pasien belum melakukan flossing
subpontik (Gambar 5.8B).
EFEK BAHAN - PORCELAIN VERSUS RESIN
Pada prostesis gigi yang tetap, pontik sering bersentuhan terus-menerus dengan
jaringan. Di antara berbagai bahan yang dipoles atau diglasir, porselen adalah yang
paling tidak kaku. Namun, desain pontik harus dipertimbangkan. Kecuali untuk
desain sadel, kontak jangka panjang dengan porselen menunjukkan sedikit atau
tidak ada peradangan (Gambar. 5.8B). Di sisi lain kontak jangka panjang dengan
pontik resin dapat menyebabkan peradangan jaringan terlepas dari desain (Gambar
5.7A dan B).
Biological Properties of Dental Materials CHAPTER 5 69

KONTROL INFEKSI
Terdapat peningkatan untuk memperluas pengendalian jangkauan kontrol infeksi
dalam labolatorium dental. Kekhawatiran atas kemungkinan kontaminasi silang
terhadap petugas kantor gigi oleh mikroorganism, termasuk virus hepatitis-B dan
human immunodeficiency virus (HIV), melalui impresi gigi telah mempromosikan
studi tentang efek teknik disinfektan pada bahan gigi.

RUTE INFEKSI
Ada banyak cara penyebaran mikroorganisme.
1. Instrumen dan jarum yang terkontaminasi.
2. Percikan air liur dan darah langsung ke mulut atau ke luka.
3. Bernapas aerosol yang terkontaminasi dari alat air-rotor handpiece.
4. Melalui bahan gigi yang terkontaminasi.
Kecuali untuk kontaminasi yang terjadi melalui bahan gigi, rute lainnya berada di
luar cakupan buku ini.

DISINFEKSI MATERIAL GIGI


BAHAN CETAK
Bahan cetak adalah sumber utama penyebaran infeksi di antara bahan gigi. Namun,
bahan cetak harus lebih desinfektan lebih kompleks. Desinfektan tidak boleh
memengaruhi sifat dan akurasinya. Jika bahan cetak belum didesinfeksi, kita harus
mendisinfeksi cetakkannya
Bahan mungkin didesinfeksi oleh
1. Perendaman dalam disinfektan.
2. Penyemprotan dengan desinfektan.
3. Memasukkan desinfektan ke dalam bahan sebagai bagian dari komposisinya
Perendaman dalam desinfektan adalah metode desinfeksi yang paling umum di
praktik gigi serta laboratorium. Namun, bahan-bahan tertentu seperti alginat dapat
terpengaruh jika direndam melebihi waktu yang disarankan. Alginat menyerap air
dan membengkak sehingga dapat mempengaruhi akurasinya.
Restorasi dan prostesis yang terkontaminasi
Mahkota, gigi palsu, dan prostesis lain yang telah dicoba di mulut juga merupakan
sumber kontaminasi. Setelah percobaan, banyak dari ini dikembalikan ke
laboratorium tanpa desinfeksi. Ini mencemari bubut pemoles dan bubuk pmice yang
digunakan untuk memoles yang pada gilirannya mengkontaminasi restorasi dan
prostesis lainnya. Studi telah menunjukkan gigi palsu lengkap terkontaminasi
dengan mikroorganisme dan dapat berperan sebagai sumber utama dalam siklus
infeksi silang dalam laboratorium gigi. Pemolesan gigi palsu tanpa desinfeksi
sebelumnya mengarah pada transfer mikroorganisme kategori tinggi.
Langkah-langkah pengendalian infeksi seperti penggunaan penghalang selama
pemolesan, desinfeksi gigi palsu sebelum dikirim ke laboratorium dan setelah
kembali ke klinik gigi, pembuangan atau sterilisasi cone setelah setiap kali
penggunaan, serta penambahan disinfektan ke bubuk pumce dan dosis unit bubuk
pumice harus diadopsi dengan tujuan mengurangi risiko infeksi silang.
74 PART 2 Direct Restorative Materials
paling banyak. Pemulihan sementara adalah pemulihan pulp dan sampai restorasi
permanen dapat dibuat dan dipasang. Pada suatu waktu gutta-percha (penghentian
sementara), permen karet termoplastik yang digunakan untuk mengisi saluran akar
populer untuk tujuan ini. Namun, itu tidak menentukan dengan baik di dinding
rongga, kebocoran mikro terjadi dan sensitivitas adalah kejadian umum.
Karena kemampuan penyegelan awal yang sangat baik dan jenis respons pulpa,
zincoxide eugenol (ZOE) adalah bahan pilihan untuk restorasi sementara. Bahan ini
sangat berguna ketika perawatan obat penenang diperlukan sampai pulp telah
sembuh cukup baik untuk restorasi permanen untuk ditempatkan. Tipe I ZOE
sangat populer untuk perawatan sedatif, cakupan sementara dan sementasi
sementara. Tipe I ZOE digunakan untuk restorasi sementara.

Pemulihan Tengah
Jenis restorasi Menengah atau Memegang terutama digunakan dalam pedodontik.
Sebagai contoh, pada karies yang merajalela, diharapkan untuk menghapus semua
karies dengan cepat untuk mengubah kesehatan mulut dan menghentikan proses
karies. Setelah pembersihan awal telah dilakukan, dokter gigi dapat melanjutkan
dengan penempatan restorasi permanen. Interval antara penghilangan karies dan
penyelesaian pekerjaan restorasi akhir mungkin memakan waktu beberapa bulan.
Selama waktu ini gigi dilindungi dengan restorasi antara yang diinginkan.

Bahan zinc-eugenol konvensional yang digunakan sebagai restorasi sementara


kurang tangguh. Mereka memiliki kekuatan dan ketahanan abrasi yang tidak
memadai untuk melayani untuk periode yang lebih lama. Akibatnya polimer yang
diperkuat semen (IRM) digunakan. Semen jenis sebelumnya seng seng fosfat dan
Tipe Il atau Tipe III seng silicophosphate digunakan. Namun, bahan-bahan ini
mengiritasi pulp dan membutuhkan persiapan rongga yang lebih tepat dan waktu
penempatan. Mereka sekarang digantikan oleh formulasi ZOE yang ditingkatkan.
Kombinasi perlakuan permukaan dan penguatan polimer menghasilkan kekuatan
yang baik, peningkatan ketahanan terhadap abrasi dan ketangguhan. Mereka bisa
bertahan selama satu tahun atau lebih.

PERSYARATAN BAHAN PENGISIAN SEMENTARA


1. Ini harus memiliki kekuatan yang cukup untuk bertahan beberapa minggu, tetapi
cukup lemah untuk bisa dicabut dengan mudah.
2. Seharusnya mudah untuk memasukkan dan menghapus.
3. Harus memiliki segel yang memadai.
4. harus memiliki sifat antibakteri
5. Ini harus memiliki efek terapi (penghilang rasa sakit, penyembuhan, dll.) Pada
pulpa 6. Seharusnya memiliki sifat kariostatik.
PERMANEN
Istilah permanen bukan istilah absolut.
Namun, jelas berfungsi untuk
menunjukkan bahan apa pun yang
diharapkan akan bertahan lebih lama
dari restorasi sementara dan menengah.
Oleh karena itu, diharapkan memiliki
properti yang lebih baik daripada
restorasi sementara dan menengah.
Contoh bahan restorasi permanen adalah emas pengisian langsung, amalgam (Gbr.
6.1), resin komposit, semen ionomer kaca, serta inlay dan onlay logam dan porselen
komposit.
Lamanya waktu setiap bahan bertahan bervariasi pada keterampilan teknis
operator, bahan itu sendiri dan faktor terkait pasien lainnya. Restorasi amalgam
yang dibuat dengan baik mungkin akan bertahan seumur hidup atau lebih. Di sisi
lain restorasi komposit mungkin harus diganti jauh lebih awal karena keausan,
fraktur atau perubahan warna.
Introduction to Restorations, Luting and Pulp Therapy CHAPTER 6 75
PEMULIHAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
Restorasi langsung Ini adalah bahan yang digunakan untuk membangun dan
memulihkan struktur gigi langsung di mulut. Mereka biasanya ditempatkan secara
bertahap. Mereka biasanya lunak dan plastik ketika awalnya ditempatkan dan
kemudian mengeras seiring waktu. Contohnya adalah amalgam, emas pengisian
langsung, komposit (dapat digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung)
dan ionomer kaca.

Restorasi tidak langsung Ini biasanya dibuat di luar mulut pada model gigi dan
kemudian disemenkan ke tempatnya di mulut. Contoh restorasi tidak langsung
adalah inlay dan onlay logam dan porselen.

ESTETIK DAN TIDAK ESTETIK


Istilah estetik dan non estetik sekali lagi relatif.
Estetik Bahan estetika jelas merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi seorang
individu. Pada suatu waktu tambalan emas dan mahkota dianggap estetika.
Namun, saat ini, bahan estetika menyiratkan bahan apa pun yang mampu
mereproduksi warna dan penampilan kaki alami. Contohnya adalah komposit
berbasis resin, ionomer kaca dan restorasi porselen Tidak Estetik Saat ini,
menunjukkan bahan apa pun yang tidak berwarna gigi. Ini termasuk amalgam,
inlays dan onlay emas dan logam pengisian langsung.
LUTING

Sinonim Ikatan,Penyemenan
Sinonim Ikatan, penyemenan Luting atau sementasi (Gbr. 6.2) adalah proses
dimana mahkota, restorasi dan perangkat lainnya dipasang atau melekat pada
struktur gigi menggunakan bahan antara yang disebut semen. Semen memiliki
banyak kegunaan. Sebagai contoh, ionomer kaca dapat digunakan sebagai bahan
dasar, zat luting dan sebagai bahan restoratif. Selain menempelkan restorasi, agen
luting juga
harus menutup ruang antara restorasi dan
FIGURE 6.2 The luting agent attaches as well as seals
struktur gigi untuk mencegah karies dan the space between the restoration and tooth
structure.
iritasi kimia dan bakteri pada gigi dan pulpa.

JENIS

1. Penyemenan Sementara
2. Penyemenan Permanen

Penyemenan Sementara

sementasi sementara mahkota dan gigi palsu parsial tetap (FDP) sering diperlukan.
Mahkota sementara dan FDPS harus tetap di tempatnya hanya sampai struktur
permanen siap. Karena itu, ia harus cukup lemah agar mudah dilepas ketika struktur
permanen siap untuk disemen. Selain itu, semen ini harus memiliki efek
menenangkan pada pulpa gigi vital yang baru disiapkan, yang akan mengalami
trauma selama persiapan. Struktur permanen (mis. Mahkota atau FDPS) kadang-
kadang juga disemen sementara. Ini memungkinkan pasien untuk membawanya ke
rumah percobaan atau untuk mengamati respons pulpa. Setelah pasien dan dokter
gigi puas dengan hasilnya, restorasi akan dihapus dan
78 BAGIAN 2 Direct Restorative Materials

TIPE
Tergolong dalam dua kategori

Basis berkekuatan tinggi


Digunakan untuk perlindungan panas untuk pulpa serta dukungan mekanis untuk
restorasi
Contoh basis berkekuatan tinggi : seng fosfat (zinck phosphate), seng
polikarboksilat (zinc polycarboxylate), ionomer kaca (glass ionomer), dan semen
ZOE (zinc oxide dan eugenol) yang dikuatkan.
Beberapa sifat penting semen yang digunakan sebagai basis berkekuatan tinggi
adalah kekuatan, modulus elastisitas, dan konduktivitas termal.

Basis berkekuatan rendah


Basis berkekuatan rendah memiliki kekuatan minimum dan kekakuan yang rendah.
Fungsi utamanya untuk bertindak sebagai pengahalang bahan kimia yang dapat
menimbulkan iritasi dan untuk memberikan manfaat terapi bagi pulpa. Contohnya
adalah kalsium hidroksida dan Zinc oxide eugenol.

SIFAT
Sifat termal
Basis harus memberikan perlindungan pamas pada pulpa. Sifat ini penting terutama
ketika gigi direstorasi dengan restorasi logam.
Konduktivitas termal dari sebagian besar dasar semen mirip dengan struktur gigi
dan berada dalam kisaran isolator yang dikenal seperti gabus dan asbes.
Untuk perlindungan panas yang efektif, basis harus memiliki ketebalan minimal
0,75 mm. lapisan semen yang tipis tidak akan memberikan perlindungan panas pada
restorasi logam

Perlindungan terhadap bahan kimia


Basis semen juga berfungsi sebagai pengahalang terhadap penetrasi unsur-unsur
yang dapat menyebabkan iritasi (mis, asam monomer, dll) dari bahan restorative.
Kalsium hidroksida dan zinc oxide eugenol adalah yang paling efektif untuk ini
terutama di rongga dalam (dekat dengan pulpa). Basis polikarboksilat dan glass
ionomer juga digunakan sebagai pengahalang terhadap bahan kimia dalam rongga
yang lebih akurat.

Efek Terapi
Beberapa basis digunakan untuk manfaat terapi bagi pulpa. Sebagai contoh, kalsium
hidroksida sebagai penutup pulpa dan mendorong pembentukan dentin sekunder.
Zinc oxide eugenol diduga memiliki efek pada pulpa.
Kekuatan
Basis semen harus memiliki kekuatan yang cukup untuk
 Menahan gaya kondensasi. Fraktur atau perpindahan basis memungkinkan
amalgam menembus basis dan mengenai dentin. Demikian juga dalam rongga
dalam amalgam dapat dipaksa masuk ke pulpa melalui paparan mikroskopis di
dentin.
 Tahan fraktur atau distorsi di bawah tekanan kunyah yang ditransmisikan melalui
restorasi permanen.

Pengenalan Restorasi , Luting dan Terapi Pulpa BAB 6 79

Selain itu, basis semen harus memberikan kekuatan yang cukup dengan cepat untuk
memungkinkan kondensasi dini amalgam. Persyaratan kekuatan minimum sebuah
basis adalah antara 0,5 dan 1,2 Mpa.

PERTIMBANGAN KLINIS
Basis dipilih sesuai dengan
 Desain rongga
 Jenis bahan restorasi permanen
 Kedekatan pulpa dengan dinding rongga
Dengan amalgam, Semen kalsium hidroksida dan zinc oxide eugenol biasanya
cukup.
Dalam pengisian emas secara langsung dimana tekanan kondensasi lebih tinggi,
semen yang lebih kuat diindikasikan sebagai basis.
Dengan restorasi resin, kalsium hidroksida adalah bahan pilihan, karena zinc oxide
eugenol dapat mengganggu polimerisasi. Glass ionomer juga dapat digunakan
sebagai basis.

LINERS DAN VARNISH


Liner dan varnish adalah agen di dalam suatu pelarut yang mudah menguap bila
diterapkan pada permukaan akan menguap dan meninggalkan lapisan tipis. Lapisan
ini bertindak sebagai pengahalang yang memiliki fungsi berbeda tergantung pada
keadaan dan lokasi dimana diterapkannya. Bahan-bahan ini dibahas secara lebih
rinci dalam bab berikutnya.
Garis Luar Bab
• Cavity Liners • Cavity Varnish – Pencegahan
– Disediakan sebagai – Aplikasi – Pertimbangan klinis
– Komposisi – Disediakan sebagai – Fluoride Varnish
– Properties – Komposisi – Komposisi
– Manipulasi – Properties – Manipulasi
– Liners lainnya – Manipulasi – Kontraindikasi

BAB 7
CAVITY LINERS
Cavity Liner digunakan seperti Cavity Varnish, untuk memberikan penghalang
terhadap iritasi
dari semen atau bahan restoratif lainnya dan untuk mengurangi sensitivitas
dentin yang baru
dipotong. Mereka biasanya suspensi kalsium hidroksida dalam pelarut yang
mudah menguap.
Setelah penguapan pelarut mudah menguap, liner membentuk lapisan tipis pada
permukaan
gigi yang
disiapkan.

DISEDIAKAN SEBAGAI
 Solusi dalam botol
 Bubuk dan cairan Tempel dalam tabung

KOMPOSISI
Suspensi kalsium hidroksida dalam cairan
organik (Gbr. 7.1) seperti metil etil keton atau
etil alkohol. Manikmanik polimer akrilik atau
barium sulfat kalsium monofluorofosfat.

SIFAT
Seperti varnish, cavity liner tidak
memiliki kekuatan mekanik atau Gambar 7.1 Suspensi kalsium hidroksida
digunakan untuk menyediakan panas yang signifikan lapisan rongga.
isolasi. Liner kalsium hidroksida larut dan tidak boleh diterapkan pada batas
restorasi. Senyawa fluorida ditambahkan ke beberapa rongga dalam
Bab 7 Cavity Liners dan Varnish 81
upaya untuk mengurangi kemungkinan karies sekunder di sekitar restorasi
permanen atau untuk mengurangi sensitivitas.

MANIPULASI
Cavity liners adalah cairan dalam konsistensi dan dapat dengan mudah dialirkan
atau dicat pada permukaan dentin. Pelarut menguap untuk meninggalkan residu
lapisan tipis yang melindungi pulpa. Bentuk adonan diterapkan dirongga dan
kemudian light cured.

LINERS LAINNYA
Beberapa bahan lain telah diklaim sebagai liner. Ini termasuk ionomer kaca Tipe III
dan ZOe.

CAVITY VARNISH
Cavity adalah solusi dari satu atau lebih resin yang ketika diterapkan ke dinding
rongga, menguap meninggalkan lapisan resin tipis, yang berfungsi sebagai
penghalang antara restorasi dan tubulus dentin..

APLIKASI
1. Ia mengurangi kebocoran mikro di sekitar tepi restorasi amalgam yang baru
ditempatkan, dengan demikian mengurangi, sensitivitas pasca operasi.
2. Ia mengurangi masuknya iritasi ke dalam tubulus dentinalis dari restorasi atau
alasinya, mis. silikat.
3. Dalam restorasi amalgam, mereka juga mencegah penetrasi produk korosi ke dalam
tubulus dentin, dengan demikian, meminimalkan perubahan warna gigi.
4. Varnish dapat digunakan sebagai pelapis permukaan pada restorasi tertentu untuk
melindunginya dari dehidrasi atau kontak dengan cairan oral, mis. restorasi ionomer
silikat dan kaca.
5. Varnish dapat diterapkan pada permukaan restorasi logam sebagai perlindungan
sementara dalam kasus sengatan galvanik.
6. Ketika bedah elektro dilakukan berdekatan dengan restorasi logam, varnish yang
diterapkan pada restorasi logam berfungsi sebagai insulator listrik sementara.
7. Fluoride yang mengandung varnish melepaskan fluoride.

DISEDIAKAN SEBAGAI
Cairan dalam botol berwarna biasa atau gelap (Gbr. 7.2).
Nama Komersial harvard lac, Chem Varnish, Secura, Fuji Varnish (GC)
KOMPOSISI
Gum alami seperti kopal, resin atau resin sintetis dilarutkan dalam pelarut organik
seperti alkohol, aseton, atau eter. Obat pengantar seperti chlorobutanol, thymol dan
eugenol dapat ditambahkan. Beberapa varnish juga mengandung fluorida.

SIFAT
Varnishes tidak memiliki kekuatan mekanik atau memberikan isolasi termal karena
ketebalan lapisan tipis. Ketebalan lapisan berkisar dari 2 hingga 400 m. Kelarutan
varnish gigi rendah; mereka hampir tidak larut dalam air.
82 Bagian 2 Material Restoratif Langsung

Gambar 7.2 Beberapa dari berbagai varnish yang tersedia secara komersial.

MANIPULASI
Varnish dapat diaplikasikan dengan menggunakan sikat, kawat lingkar atau kapas
kecil. Beberapa lapisan tipis diterapkan. setiap lapisan dibiarkan mengering
sebelum menerapkan yang berikutnya. Ketika lapisan pertama mengering, lubang
kecil terbentuk. Rongga ini diisi oleh aplikasi varnish berikutnya. Tujuan utamanya
adalah untuk mendapatkan lapisan yang seragam dan kontinyu.

PENCEGAHAN
1. Larutan varnish harus ditutup rapat segera setelah digunakan untuk mencegah
hilangnya pelarut karena penguapan.
2. Ia harus diterapkan dalam konsistensi yang tipis. Varnish kental tidak membasahi
dinding rongga dengan benar. Itu harus ditipiskan dengan pelarut yang tepat.
3. Varnish yang berlebihan tidak boleh dibiarkan di tepi restorasi karena mencegah
finishing yang tepat dari batas restorasi.

PERTIMBANGAN KLINIS
Ketika menempatkan restorasi silikat, varnish harus dibatasi pada dentin. Varnish
yang diaplikasikan pada enamel menghambat penyerapan fluoride oleh enamel.

KONTRAINDIKASI
 Resin komposit Pelarut dalam varnish dapat bereaksi dengan resin.
 Ionomer Kaca Varnish menghilangkan potensi adhesi, jika diterapkan antara semen
ionomer kaca (GIC) dan rongga.
 Ketika tindakan terapeutik diharapkan dari semen di atasnya, mis. seng oksida
eugenol dan kalsium hidroksida.

FLUORIDE VARNISHES
Varnish fluoride digunakan untuk mencegah atau menahan kerusakan gigi pada
permukaan yang halus pada anak kecil, terutama ketika diaplikasikan sebelum usia
tiga tahun saat gigi mereka erupsi. Rasanya tidak tampak ofensif sehingga dianggap
dapat diterima oleh anak kecil. Teknik ini diterima dengan baik oleh orang tua. Ini
mengeras pada kontak dengan air liur dan tetap kontak dengan gigi untuk
Bab 7 Cavity Liners dan Varnish 83

A B
Gambar 7.3A dan B Dua varnish fluoride yang tersedia secara komersial. (A)
Duraphat. (B) Pelindung Fluor.

beberapa jam atau hari, tetapi tidak dimaksudkan untuk melekat secara permanen.
Keluarga harus diberitahu bahwa anak mereka dapat makan dan minum setelahnya
tetapi mereka tidak boleh menyikat gigi sampai hari berikutnya, atau setidaknya 12
jam kemudian, karena dapat menghilangkan sebagian dari varnish. Sebagian besar
protokol menyarankan dua aplikasi per tahun, meskipun beberapa
merekomendasikan hingga empat, dengan yang pertama terjadi cukup berdekatan
atau dalam 1-2 minggu pertama.

Nama Dagang
Varnishes yang umum digunakan adalah Duraphat (Gambar 7.3A dan B) (Colgate-
Oral Pharmaceuticals, Inc), Duraflor (Pharmascience, Inc.), Pelindung Fluor
(Ivoclar-Vivadent) dan Cavity Shield (OMNII Obat-obatan Oral).

KOMPOSISI
Komposisi bervariasi tergantung pada merek tertentu. Ini mengandung fluoride
pekat yang dilarutkan dalam pelarut organik. Satu varnish (Colgate Duraphat)
mengandung 22.600 ppm (5%) natrium fluorida. Produk lain Fluor Protector
(Ivoclar-Vivadent) mengandung 0,1% fluoride (Fluorsilane) dalam etil asetat
(65%), isoamyl-propionate (21%) dan polyisocyanate (12%).
MANIPULASI
Fluoride varnishes dicat ke gigi menggunakan sikat kecil khusus. Gigi dibersihkan
dengan sikat gigi terlebih dahulu dan kemudian
dikeringkan dengan kain kasa; pembersihan gigi
profesional dengan pasta profilaksis tidak diindikasikan.
Beberapa varnish diwarnai untuk
visualisasi selama penempatan
(Gambar. 7.4).

KONTRAINDIKASI
Varnish tidak boleh digunakan dalam lesi
karies yang
berlubang karena karies dapat menyebar ke bagian lain dari gigi, tetapi dapat
digunakan untuk remineralisasi lesi Gambar 7.4 Aplikasi varnish Duraphat. white
spot.
8
CH BAB ER

Dental Cements
Garis Luar Bab
• Klasifikasi Semen Zinc Oxide Eugenol Cement – Fissure Sealing
– Standar ISO – Poly mer Reinforced Zinc • Modified Glass Ionomers
– Klasifikasi ISO Oxide Eugenol Cement – Metal Modified Gic
• Struktur Umum – Produk Spes ial Zinc Oxide – Resin-Modified Glass
– Menurut Eugenol Ionomer
pengaturan reaksi – Endodontic Sealers • Calcium Hydroxide Cement
• Fungsi Semen • Zinc Oxide/Zinc Sulphate – Calcium Hydroxide Cement
• Sifat Umum dari Cements Light Cured
Semen • Glass Ionomer Cements – Calcium Hydroxide Root
• Silicate Cements – Packable Glass Ionomer for Canal Sealing Pastes
• Zinc Phosphate Cement Posterior Restorations • Semen Resin
• Copper Cements – Atraumatic Restorative • Kompomer
• Zinc Polycarboxylate Dentistry (Art)

Dental cements adalah bahan untuk banyak kegunaan termasuk restorasi, luting dan
pengobatan. ia umumnya bahan kekuatan relatif rendah, tetapi memiliki
penggunaan luas dalam kedokteran gigi. Dental cements pertama dikatakan telah
diperkenalkan pada 1785 oleh Sorel yang menciptakan ‘zincoxide-chloric-cement’.
Hampir seratus tahun kemudian Rostain kemudian Fleck mengembangkan dan
memperkenalkan zinc phosphate cement. Sekitar periode yang sama silikat juga
dikembangkan.
Sejak itu cements sudah jauh berkembang. Banyak dari mereka telah meningkat
pesat, sementara beberapa seperti silicate cements telah dihentikan. Beberapa
seperti glass ionomers dan polycarboxylate memiliki sifat perekat dan membentuk
ikatan kimia dengan dentin dan enamel. Terlepas dari beberapa sifat inferior,
mereka memiliki banyak fitur yang diinginkan sehingga mereka banyak digunakan
dalam kedokteran gigi.

KLASIFIKASI
Cements memiliki beragam kegunaan, sifat dan mekanisme reaksi. Ini membuat
mereka umumnya sulit diklasifikasi.

Standar ISO yang mencakup cements


ISO 9917-1:2007 Semen berbasis air – Bagian 1: Cements berbasis
bubuk / cairan asam
ISO 9917-2:2010 Semen berbasis air – Bagian 2: Cements aktivasi
cahaya

Bab 8 Dental Cements 85

ISO 3107:2011 Zinc oxide/eugenol dan zinc oxide/noneugenol cements


ISO
4049:2009 Material polymer-based filling, restoratif dan luting
Klasifikasi ISO
Water-based cements Zinc phosphate, glass ionomer, dll.
Oil-based cements ZOE dan noneugenol cements
Resin atau polymer-based cements Resin cements, kompomer, dll.
Berdasarkan Pengaturan Reaksi
Material dapat diklasifikasikan sebagai :
 Reaksi asam-basa cements
 Polimerisasi cements
 Dual cure cements
 Tricure cements
Reaksi asam-basa cements Mereka diformulasikan sebagai bubuk dan cairan.
Cairan bertindak sebagai asam dan bubuk sebagai basa. Pada pencampuran
keduanya, reaksi asam-basa dilakukan dan menghasilkan campuran kental, yang
mengeras menjadi massa padat.
Polimerisasi cements ini diatur dengan reaksi polimerisasi yang mungkin diaktifkan
ringan atau diaktifkan secara kimia, mis. cement resin.
Dual and tricure cements Dual cure cements diatur oleh asam basa dan salah satu
dari mekanisme polimerisasi (light activated atau chemically activated). Tricure
cements memanfaatkan ketiga mekanisme untuk pengerasan.
Cement yang terpakai
Sementasi akhir Zinc phosphate, zinc silicophosphate, EBA cement, zinc polycarboxylate, glass ionomer,
resin cement
Zinc oxide eugenol, noneugenol zinc oxide
Basis Zinc phosphate, reinforced zinc oxide eugenol, zinc polycarboxylate, glass ionomer, zinc
oxide eugenol, calcium hydroxide

Klasifikasi Cement berdasarkan aplikasinya (ISO 9917-1:2007)* a. Luting


b. Basis atau lapisan
c. Restorasi

STRUKTUR GENERAL
Pada pencampuran bubuk dan cairan, hanya sebagian bubuk bereaksi dengan cairan
dan bahan set akhir terdiri dari
 Inti bubuk yang tidak bereaksi, dikelilingi oleh
 Matriks yang dibentuk oleh reaksi bubuk dan cairan

FUNGSI CEMENTS
Cements memiliki berbagai macam penggunaan dalam kedokteran gigi.
(Lanjutan...)
* Spesifikasi ISO saat ini tidak lagi mengklasifikasikan cement sebagai Tipe 1, 2
atau 3. Awalan ‘Tipe’ telah dihentikan. Hanya satu jenis cement luting dengan
ketebalan lapisan maksimum 25 μm yang dijelaskan. Butir sedang (ketebalan film
40 μm) dari edisi sebelumnya telah dihentikan. Demikian pula, hanya satu kelas
semen restoratif yang dijelaskan; subklasifikasi (a) restorasi estetik dan (b) semen
restorasi diperkuat telah dihentikan
Fungsi Semen yang digunakan
Restorasi jangka panjang Ionomer kaca,kompomer, GIC yang dimodifikasi logam
Restorasi sementara dan Seng oksida eugenol, seng oksida eugenol yang diperkuat, seng polikarboksilat, ionomer kaca
menengah

Terapi pulp Kalsium Hidroksida


Obtundant (pereda nyeri) Seng oksida eugenol
Liners
Kalsium hidroksida dalam suspensi
Sealer saluran akar
Seng oksida eugenol, seng polikarboksilat

SIFAT UMUM SEMEN


Meskipun semen diformulasikan untuk melayani berbagai fungsi, dua aplikasi
semen gigi yang paling umum adalah luting dan restorasi. Beberapa persyaratan
minimum untuk semen gigi berbasis air disajikan pada Tabel 8.1.

WAKTU PENGATURAN NET


Waktu pengaturan bersih adalah periode waktu, diukur dari akhir pencampuran,
sampai bahan telah ditetapkan (sesuai kriteria ISO).

KEKUATAN
Sebagian besar semen relatif lemah jika dibandingkan dengan bahan restoratif
seperti amalgam dan komposit. Kekuatan yang dibutuhkan tergantung pada
aplikasi. Misalnya, semen yang digunakan sebagai alas di bawah amalgam harus
memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan gaya kondensasi. Banyak semen
gigi dan bahan restoratif terus bertambah kuat seiring waktu. Untuk alasan ini
pasien sering disarankan untuk menunggu setidaknya 2 jam sebelum makanan
diletakkan di mulut. Selain itu sisi di mana restorasi telah ditempatkan dihindari
untuk periode 24 jam lebih lanjut.

MODULUS OF ELASTICITY (MOE)


Ini adalah ukuran kekakuan semen. Semen di bawah mahkota keramik harus
memiliki kekakuan yang cukup untuk menahan beban pengunyahan. MOE yang
rendah dapat menyebabkan fleksi restorasi yang mengakibatkan fraktur.

SOLUBILITAS DAN DISINTEGRASI


Ini adalah properti yang penting karena dapat menentukan kelangsungan hidup
restorasi jangka panjang (Gambar 8.1, 8.2A dan B). Kelarutan dan disintegrasi
semen pada batas akhirnya dapat menyebabkan masalah seperti peradangan, karies,
sensitivitas, dll. Sebagian besar semen menunjukkan berbagai tingkat kelarutan.
Spesifikasi ISO No. 99171: 2007 menggunakan pengujian in vitro dengan asam
laktat 0,1 mol / L dengan pH 2,74. Namun, tes yang lebih dipercaya adalah tes in
vivo karena kondisi di mulut jauh lebih kompleks. Kelarutan dan disintegrasi dapat
dikurangi dengan manipulasi yang tepat, meminimalkan paparan semen ke
lingkungan mulut dan melindungi semen selama pengaturan dan periode 24 jam
awal.
KETEBALAN FILM
Ketebalan film adalah properti yang penting terutama untuk semen luting. Film
yang lebih tipis lebih menguntungkan untuk luting.

GAMBAR 8.1 Tidak bisa bergantung sepenuhnya pada semen untuk menutup tepi
terbuka. Sebagian besar semen perlahan larut dan hancur dalam rongga mulut yang
menyebabkan kebocoran mikro dan kegagalan selanjutnya. Karenanya, kecocokan
tepi mahkota yang baik sangat penting.

A B

GAMBAR 8.2A DAN B Pembubaran semen. (A) Area peradangan sehubungan


dengan tepi yang bocor (panah). (B) Saat melepas mahkota, area disolusi semen
terlihat jelas (panah).

1. Meningkatkan tempat duduk restorasi.


2. Membantu aliran yang lebih besar dan pembasahan gigi dan permukaan restorasi,
sehingga meningkatkan ikatan.
3. Meminimalkan ruang udara dan cacat struktural yang ada di sebagian besar semen.
Ketebalan film diukur dalam μm. ISO 9917-1: 2007 menentukan ketebalan film
maksimum untuk semen luting sebagai 25 μm.
PROPERTI BIOLOGIS
Sebagian besar semen ditempatkan di dalam dentin dan dalam banyak kasus dekat
dengan pulp.
Karena itu penting agar semen tidak menyebabkan iritasi atau toksik pada pulpa.
PH semen Sebagian besar semen bersifat asam. Pengecualiannya adalah seng
oksida eugenol, kalsium hidroksida dan semen resin. Keasaman semen lebih tinggi
pada saat penempatan tetapi secara bertahap menurun seiring waktu.
Respons pulpa Respons pulpa dapat diklasifikasikan sebagai ringan, sedang, atau
berat. Awalnya semen silikat digunakan sebagai referensi untuk membandingkan
respons pulpa dengan berbagai semen. Karena keasamannya yang tinggi, silikat
digolongkan sebagai iritasi parah. Keasaman yang tinggi dapat menyebabkan iritasi
dan kadang-kadang menyebabkan kerusakan pulpa yang tidak dapat diperbaiki
Pada beberapa pasien dapat menyebabkan rasa sakit dan sensitivitas yang parah.
Monomer yang ada dalam semen berbasis resin juga berpotensi menimbulkan
iritasi. Perlindungan pulp Jika ada rongga dalam dan di mana semen
diklasifikasikan sebagai tindakan iritasi untuk melindungi pulpa diindikasikan.
1. Hindari campuran tipis.
2. Perlindungan bubur kertas harus dilakukan di rongga-rongga yang dalam melalui
penggunaan liner atau alas yang mengintervensi

Semen yang diproduksi untuk berbagai aplikasi akan sedikit dimodifikasi agar
sesuai dengan aplikasi tertentu. Sebagai contoh, ionomer kaca yang diproduksi
untuk luting mungkin sedikit berbeda dari ionomer kaca yang digunakan untuk
restorasi. Semen luting biasanya lebih berbutir halus dan memiliki rasio bubuk-cair
yang berbeda. GIC restoratif memiliki transparansi dan estetika yang lebih baik bila
dibandingkan dengan GIC luting yang mungkin lebih buram.

PELEPASAN FLUORIDE
Banyak semen mengandung fluoride yang secara bertahap dilepaskan selama
periode waktu tertentu untuk memberikan struktur gigi yang berdekatan dengan
resistensi karies. Glass ionomer adalah contoh semen pelepas fluoride.

Pengisian daya fluoride


Proses dimana bahan restoratif, khususnya semen ionomer gelas, menyerap fluoride
dari larutan dengan konsentrasi fluoride yang tinggi.

SEMEN SILIKAT
Semen silikat (Gambar 8.3) dikatakan telah diperkenalkan pada tahun
1873 oleh Fletcher sebagai bahan pengisi estetik anterior. Mereka
tembus pandang dan menyerupai porselen. Meskipun estetika awal
memuaskan, selama periode waktu silikat terdegradasi dan ternoda.
Kebocoran di sekitar margin menghasilkan margin gelap.
Silikat diserang oleh cairan oral dan pada waktunya menurun
Kehidupan rata-rata restorasi silikat adalah empat tahun. Beberapa mungkin
bertahan selama 25 tahun, yang lain mungkin memerlukan penggantian dalam
setahun atau bahkan kurang.
Insiden karies sekunder lebih sedikit di sekitar restorasi silikat. Ini mengejutkan
ketika
mempertimbangkan bahwa kebocoran parah terjadi pada marginnya. Juga kejadian
karies kontak kurang jika dibandingkan dengan restorasi amalgam (karies kontak
adalah istilah yang diterapkan untuk karies yang terjadi pada permukaan proksimal
gigi yang berdekatan dengan restorasi). Properti antikariogenik disebabkan oleh
adanya 15% fluoride. Pelepasan fluoride lambat dan terjadi sepanjang kehidupan
restorasi. Semen silikat digolongkan sebagai iritasi parah pada pulpa karena pH
rendah (bersifat asam). Selama bertahun-tahun silikat berfungsi sebagai standar
untuk membandingkan respons pulpa dengan bahan lain. Di rongga yang dalam,
pulpa harus dilindungi dengan pernis atau kalsium hidroksida. Dengan
pengembangan bahan alternatif yang lebih baik seperti resin komposit dan semen
ionomer kaca, silikat secara bertahap jatuh disukai. Pada 1980-an dan 1990-an
mereka secara bertahap dihapus dari pasar dan jarang digunakan. Namun, semen
silikat memiliki sejarah yang menarik karena merupakan bahan pengisi berwarna
gigi pertama. Ini juga membentuk dasar untuk sistem ionomer kaca.

SEMEN ZINC FOSFAT


Seng fosfat adalah yang tertua dari semen luting dan karenanya berfungsi sebagai
standar dimana semen yang lebih baru dapat dibandingkan. Istilah 'Crown and
Bridge' dan 'Zinc Oxyphosphate' juga telah digunakan untuk semen ini.
APLIKASI
1. Luting restorasi (inlay, mahkota, prostesis gigi tetap, dll.)
2. Basis kekuatan tinggi.
3. Restorasi sementara.
4. Luting pita dan kurung ortodontik.

KLASIFIKASI
ISO 9917-1: 2007 menetapkan mereka sebagai a. Luting (Ketebalan film
maksimum — 25 μm)
b. Basis dan lapisan

TERSEDIA SEBAGAI
Sistem bubuk dan cair.
Kapsul serbuk dan cairan yang tidak proporsional.
Disediakan dalam nuansa kuning, abu-abu, coklat keemasan, merah muda dan
putih.
Representatif produk komersial Confit, Harvard, semen seng (DPI), Tenacin
Modern, Poscal (VOCO), Seng De Trey (Dentsply), Hy Bond, dll. Beberapa produk
representatif ditunjukkan pada Gambar 8.4.
KOMPOSISI

Bubuk
Bahan
Seng oksida Magnesium
oksida Bantuan dalam sintering
Oksida lain (seperti bismuth trioxide, calcium 8.2 Meningkatkan kelembutan
oksida, barium oksida, dsb.) campuran
Silika
Pengisi, bantuan dalam sintering

GAMBAR 8.4 Tiga semen seng fosfat representatif

Cairan
Bahan Berat (%) Fungsi

Asam Fosfat Bereaksi dengan seng oksida


Air Mengontrol laju reaksi
Aluminum fosfat atau kadang seng fosfat Buffer, untuk mengurangi laju reaksi
Aluminum

PEMBUATAN
Bahan-bahan dicampur dan dipanaskan pada suhu antara 1.000 ° C dan 1.400 ° C
(sintering). Setelah sintering, kue yang terbentuk didinginkan dengan cepat. Hal ini
menyebabkan bahan retak yang membantu dalam penggilingan bahan menjadi
bubuk halus. Proses ini dikenal sebagai fritting.
Cairan diproduksi dengan menambahkan aluminium dan kadang-kadang seng atau
senyawanya menjadi larutan asam ortofosfat.
SETTING REACTION
Ketika bubuk dicampur dengan cairan, asam fosfat menyerang permukaan partikel
dan melepaskan ion seng. Aluminium dalam cairan sangat penting untuk
pembentukan semen. Aluminium kompleks dengan asam fosfat dan ion seng untuk
membentuk gel seng aluminofosfat. Reaksinya eksotermis.

STRUKTUR SEMEN SET


Set semen memiliki struktur berinti yang terutama
terdiri dari partikel
seng oksida yang tidak bereaksi yang
tertanam dalam matriks seng aluminofosfat. Pengaturan waktu semen
secara umum sangat bervariasi. Waktu pengaturan bervariasi antara produsen
yang berbeda. Kondisi iklim juga
WAKTU PENGATURAN NET berpengaruh signifikan. Kondisi iklim yang
hangat
Menurut ISO 9917-1: 2007, waktu pengaturan net dapat dan lembab mempercepat
pengaturan. Bagian dari bahan yang ditempatkan di mulut lebih cepat dari
bervariasi dari 2,5 hingga 8 menit untuk luting dan 2,5 yang ada di atas meja. Ini
karena kondisi yang hingga 6 untuk tipe base dan lining (Kotak 8.2). hangat dan
lembab di mulut.

Kontrol setting time

Proses pembuatan
1. Suhu sintering Semakin tinggi suhu, semakin lambat set semen.
2. Ukuran partikel. Partikel yang lebih halus bereaksi lebih cepat karena area
permukaan yang lebih besar terkena cairan.
3. Kadar air dalam cairan Kehadiran air berlebih semakin cepat, sedangkan air yang
tidak mencukupi memperlambat reaksi.
4. Agen penyangga Ketika ditambahkan memperlambat reaksi.

Faktor-faktor di bawah kendali operator

1. Suhu Suhu yang lebih tinggi mempercepat reaksi. Mendinginkan slab pencampuran
adalah cara yang efektif untuk memperlambat reaksi dan memperpanjang waktu
kerja.
2. Rasio bubuk-cairan. Semakin banyak cairan, semakin lambat reaksinya.
3. Tingkat penambahan bubuk ke cairan. Reaksi lebih lambat jika bubuk dimasukkan
perlahan-lahan. 4. Waktu pencampuran. Semakin lama waktu pencampuran
(dalam batas praktis), semakin lambat adalah laju reaksi.
SIFAT

KEKUATAN KOMPRESIF
Semen seng fosfat yang diatur sepenuhnya memiliki kekuatan tekan yang relatif
tinggi mulai dari
104 hingga 119 MPa. Semen yang ditetapkan memperoleh sekitar 70% dari
kekuatan maksimumnya dalam 30 menit pertama. Kekuatan terus meningkat
seiring waktu dan kekuatan maksimum tercapai pada akhir 24 jam (Kotak 8.3).
Kekuatan semen seng fosfat cukup ketika digunakan sebagai bahan dasar atau zat
luting. Namun, ketika terpapar ke lingkungan mulut, mis. restorasi sementara,
kerapuhan dan kekuatannya yang rendah membuatnya patah dan hancur. Juga,
kontak yang terlalu lama dengan cairan oral atau air secara bertahap mengurangi
kekuatannya. Ini mungkin karena pembubaran semen yang lambat.
Faktor yang mempengaruhi kekuatan
1. Rasio bubuk-cair Semakin banyak bubuk, semakin besar kekuatannya.
2. Kadar air dari cairan Baik yang hilang atau bertambah, mengurangi kekuatan.

KEKUATAN TARIK
Set semen lebih lemah dalam ketegangan (5,5 MPa), sehingga membuatnya rapuh.

MODULUS ELASTISITAS (KEKAYAAN)


Itu relatif tinggi (13,7 GPa). Ini membuatnya kaku dan tahan terhadap deformasi
elastis. Ini bermanfaat ketika digunakan untuk restorasi semen yang mengalami
tekanan pengunyahan tinggi.

SOLUBILITAS DAN DISINTEGRASI


Properti ini penting untuk semen yang digunakan untuk semen permanen. Ketika
diuji berdasarkan spesifikasi ISO, kelarutan maksimum yang diizinkan adalah 0,3
(Tabel 8.1). Namun, di mulut mereka menunjukkan disintegrasi yang lebih besar
selama periode waktu tertentu. Ini menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang
terlibat (seperti keausan, abrasi, serangan kimia oleh produk dari makanan yang
membusuk, dll.). Kelarutannya lebih besar dalam asam organik encer seperti asam
laktat, asetat dan terutama asam sitrat, yang semuanya ada
dalam makanan manusia. Oleh karena itu penting untuk meminimalkan paparan
semen di mulut dengan memiliki celah minimum di margin restorasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan


1. Rasio bubuk-cairan. Campuran yang lebih tebal menunjukkan kelarutan yang lebih
sedikit.
2. Kadar air dalam cairan.Setiap perubahan kadar air disertai dengan peningkatan
kelarutan.
3. efek kontaminasi kelembapan kontak premature antara semen yang tidak lengkap
dengan air akan menghasilkan pelarutan dan meluluhkan permukaan.
Pengaplikasian varnish pada semen yang terbuka akan bermanfaat.

KETEBALAN FILM
Semakin kecil ukuran partikel, semakin tipis juga ketebalan film. Ketebalannya
kurang dari ukuran partikel karena selama pencampuran partikel akan dihancurkan
dan dilarutkan. Ketebalannya juga dapat dikurangi dengan mengaplikasikan
tekanan pada cetakan selama seating.

THERMAL PROPERTIES
Semen seng fosfat (ZOE) adalah insulator termal yang baik dan efektif dalam
mengurangi efek galvanik.

ADHESI
Mekanisme reventif primer dari seng fosfat adalah microchemical. Restorasi yang
telah disemen ditahan oleh mechanical interlocking dari semen yang telah
mengeras dengan kekerasan permukaan pada gigi dan restorasi.

SIFAT BIOLOGIKAL
pH semen Tingkat keasaman yang tinggi pada saat insersi dikarenakan asam fosfat.
pH pada waktu sementasi, yaitu 2 (mendekati.). Semakin lama, tingkat keasaman
akan berkurang. Pada akhir dari 24 jam, pH menjadi 5.5, dan masih dalam kisaran
asam.
Respon pulpal Respon pulpa dapat diklasifikasikan sebagai moderate.
Proteksi pulpa Ketebalan pulpa yaitu 1.5 mm dapat dipenetrasi oleh asam dari
semen. Apabila dentin tidak di lindungi dari infiltrasi dari asam, maka dapat terjadi
kerusakan pada pulpa, khususnya pada beberapa jam pertama.
1. Menghindari campuran tipis
2. Perlindungan pulpa harus dilakukan di rongga-rongga yang dalam melalui
penggunaan liner atau basis intervensi - Seng oksida eugenol (ZOE)
- Kalsium hidroksida
- Varnish kavitas
3. Beberapa pasien sensitive terhadap asam. Sementasi dari restorasii seperti crown
atau FDP terhadap gigi yang vital akan menyebabkan sensifitas atau rasa sakit.
Anastesi harus digunakan pada kejadian ini.

SIFAT OPTIKAL
Semen bersifat opaque

MANIPULASI
Spatula yang digunakan Stainless steel Mixing time 1 min. 15 seconds. rasio
Powder to liquid 1.4 g/0.5 mL
Gelas yang dingin digunakan untuk menunda setting dan memungkinkan lebih
banyak bubuk dimasukkan sebelum pembentukan matriks terjadi. Cairan harus
dikeluarkan sebelum dicampur.
Dental semen BAB 8 93
Procedure
Bubuk ditambahan sedikit demi sedikit. Pencampuran diakukan menggunakan
spatula stainless dengan gerakan melingkar dengan cepat. Setiap tambahan
dicampur selama 15 sampai 20 detik. Area yang luas di tutup selama pencampuran
untuk menghilangkan panas eksotermik. (. 8.5A and B). Jumlah maksimum bubuk
harus dimasukkan dalam cairan untuk memastikan kelarutan minimum dan
kekuatan maksimum. Catatan: Konsistensi yang tepat diperoleh dengan
menambahkan lebih banyak powder kedalam liquid dan bukan dengan membiarkan
campuran tipis menebal.

Insesi
Mahkota harus dipasang langsung dan ditekan hingga set. Bidang operasi harus
kering. Varnish diaplikasikan pada margin, dimana semen terlihat.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ZINC PHOSPHATE


Kelebihan
1. Ketahanan dibuktikan dengan sejarah panjang.
2. Kuatan kompresif yang baik
Kekurangan
1. Tidak ada adhesi kimia. Tidak diindikasi jika retensi buruk
2. Tidak ada bahan anti-kariogenik.
3. Iritasi pulpa.
4. Estetik yang buruk; tidak dapat digunakan dengan restorasi translucent (semua
keramik) seperti crowns dan veneers

COPPER CEMENTS
Semen tembaga biasanya adalah zinc fosfat semen yang telah dimodifikasi. Garam-
garam perak atau tembaga oksida kadang ditambahkan ke bubuk semen zing fosfat
untuk meningkatkan sifat ‘antibacterial’ nya. Semen tembaga berangsur-angsur
tidak disukai karena sifat biologisnya yang tidak baik. Bahan ini sangat asam dan
tembaga dianggap beracun bagi sel. Ini mungkin karena kandungan tembaga yang
sangat tinggi (97%) pada semen tertentu (Ames). Baru-baru ini terdapat minat baru
pada semen tembaga. Formulasi baru telah didapatkan dengan kandungan tembaga
yang lebih rendah (2%). Diklaim bahwa semen tembaga generasi baru ini aman
dan terutama direkomendasikan untuk indirect pulp capping dan jika ada karies
aktif.
A B
GAMBAR 8.5A AND B Manipulation of zinc phosphate. (A) The cement is mixed
over a large area to dissipate heat. (B) Luting consistency.
94 PART 2 Direct Restorative Materials
APLIKASI
1. Tambalan sementara untuk anak-anak.
2. Restorasi menengah.
3. Untuk retensi silver cap splints pada operasi mulut.
4. Indirect pulp capping.
5. Sebagai dasar dari restorasi composite

KLASIFIKASI
Klasifikasi dilakuka sesuai dengan persentasi dari tembaga oksida yang digunakan
sebagai pengganti dari seng oksida.
Contoh komersial Ames copper (discontinued), Doc’s best red and white copper
kit (Gambar. 8.6).

KOMPOSISI
 Tembaga oksida (apabila cuprous oxide digunakan—semen merah, jika cupric
oxide digunakan, semen berwarna merah)
 Zinc oxide
 Liquid yang digunakan clear phosphoric acid

PROPERTIES
1. Sifat biologis: Memiliki sifat biologis yang buruk, Karena memiliki pH 5.3, yang
mengiritasi pulpa.
2. Bahan ini bakterisida atau bakteriostatik.

MANIPULASI
Sifat kimia sangat mirip dengan semen seng fosfat dan dimanipulasi dengan cara
yang sama. Kimia semen tembaga sangat mirip dengan semen seng fosfat dan
dimanipulasi dengan cara yang sama.
ZINC POLYCARBOXYLATE CEMENT
Ahi biokimia Kanada, Smith mengembangkan semen polikarboksilat pertama pada
tahun 1968 dengan mengganti asam fosfat dari zinc fosfat menjadi asam poliakrilat.
Polikarboksilat menjadi sistem semen pertama yang dikembangkan dengan potensi
adhesi pada struktur gigi.
GAMBAR 8.6 White and red copper cements.
Dental Cements CHAPTER 8 95
APLIKASI
1. Utamanya untuk merekatkan restorasi permanen.
2. Sebagai basis dan Batasan.
3. Digunakan salam orthodontic untuk sementasi bands.
4. digunakan sebagai tambalan saluran akar pada
endodontik.
SEDIAAN
• Powder and liquid didalam botol (Gambar. 8.7A)
• Water settable cements (Gambar. 8.7B)
• Sebagai sistem powder / cairan yang telah
direkapitulasi
Contoh Komersial Poly F (Dentsply), Durelon and Durelon Maxicap
(encapsulated) (3M ESPE), Carboco (Voco), Imibond P (Imicryl), Hy Bond
polycarboxylate (Shofu).
Water settable cements
Pada semen ini, poliasid dibekukan dan ditambahkan ke bubuk semen. Air
digunakan sebagai cairan. Ketika bubuk dicampur dengan air, asam poliakrilat
masuk ke dalam larutan dan reaksi berlangsung seperti yang dijelaskan untuk semen
konvensional.

KOMPOSISI
Powder
Ingredient
Zinc oxide Ba han dasar
Magnesium oxide Pengubah utama dan membantu sitering
Oxides of bismuth and aluminum Dalam jumlah sedikit
Stannous fluoride meningkat kan kekuata n, modifikasi setting ti me dan bagian
baha n anti - cariogenic

Liquid
Larutan encer dari asam poliakrilat atau kopolimer asam akrilat dengan asam
karboksilat tak jenuh lainnya, yaitu asam itakonat, maleat, atau asam trikarbalikilat.
A B
GAMBAR. 8.7A AND B (A) Produk representative zinc polycarboxylate cement.
(B) A water settable cement.
96 PART 2 Direct Restorative Materials
PEMBUATAN
Campuran bubuk disinter pada suhu tinggi untuk mengurangi reaktivitas dan
kemudian ditumbuk menjadi partikel halus.
REAKSI SETTING
Ketika powder dan liquid dicampur, permukaan paritikel powder diserang oleh
asam, melepaskan zinc, magnesium dan tin ions. Ion-ion ini mengikat rantai
polimer melalui gugus karboksil. Mereka juga bereaksi dengan gugus karboksil
rantai poliasid yang berdekatan untuk membentuk garam yang saling berhubungan.
Struktur set semen
Semen yang mengeras mengandung matriks gel amorphous dari zinc di mana
partikel bubuk yang tidak bereaksi didispersikan.

SIFAT-SIFAT
SIfat Mekanik
Kekuatan kompresif ISO membutuhkan kekuatan komresif minimum sebesar of
50 MPa untuk semen ini (Table 8.1). Semen polikarboksilat lebih rendah dari
semen seng fosfat dalam hal ini. Kekuatan tensile 6.2 MPa. Kekuatan tariknya
sedikit lebih tinggi dari semen seng fosfat. Kekuatan semen tergantung pada
 Peningkatan rasio P/L ratio meningkatkan kekuatan.
 berat molecular dari asam poliakrilik dapat berdampak pada kekuatan. Campuran
dari liquid viskositas rendah lebih lemah. asam poliakrilat juga mempengaruhi
kekuatan. Campuran dari cairan dengan viskositas rendah lebih lemah.
Kelarutan dan disintegrasi

cenderung menyerap air dan sedikit lebih larut (0,6% berat) daripada seng fosfat.
Dengan demikian pembubaran marginal lebih ketika digunakan untuk penyemenan.
Ini lebih larut dalam asam organik seperti asam laktat. Rasio P / L yang rendah
menghasilkan kelarutan dan disintegrasi yang jauh lebih tinggi di rongga mulut.
Biokompatibilitas
Respons pulpa diklasifikasikan ringan. Meskipun sifat asam awal dari semen
polikarboksilat, pH cairan adalah 1,0-1,7 dan semen yang baru dicampur 3,0-4,0.
Setelah 24 jam, pH semen adalah 5.06.0.
Mereka kurang mengiritasi daripada semen seng fosfat karena:
 Cairan cepat dinetralkan oleh bubuk. PH semen polikarboksilat naik lebih cepat
daripada seng fosfat.
 Penetrasi asam poliakrilat ke dalam tubuli dentinal lebih sedikit karena berat
molekulnya lebih tinggi dan ukurannya lebih besar. Reaksi histologis mirip dengan
semen eugenol seng oksida tetapi dentin yang lebih reparatif diamati dengan
polikarboksilat.
Adhesi
Karakteristik yang menonjol dari semen seng polikarboksilat adalah semen yang
terikat secara kimiawi dengan struktur gigi. Kelompok karboksil dalam molekul
polimer chelate dengan kalsium dalam struktur gigi.
Kekuatan ikatan ke email adalah 3.4-13.1 MPa dan untuk dentin 2.07 MPa.
Dental Cements CHAPTER 8 97

TABEL 8.1 Persyaratan untuk semen gigi berbasis air (ISO


9917-1:2007)
Tipe bahan kimia Aplikasi Batas settingKekuata Erosi Opacity Acid- Acid
Ketebala time min n Com- asam C0,70 solublesoluble
n Film pressive mm As content mg/kgPb
mm MPa content
mg/kg
max. min. min. max. min. max. max. max.
Zinc Luting 25 2.5 8 50 0.30 2 100
phosphate
Zinc Luting 25 2.5 50 2 100
polycarboxylate 8 0.40
Glass Luting 25 1.5 8 50 0.17 100
polyalkenoate

Zinc Basis/batas 2 6 50 0.30 2 100


phosphate
Zinc Basis/batas 2 50 2 100
polycarboxylate 6 0.40
Glass Basis/batas 1.5 6 50 0.17 100
polyalkenoate
Glass 1.5 6 100 0.17 0.35 0.90 100
polyalkenoate Restorasi

Faktor yang mempengaruhi ikatan


1. Permukaan gigi yang kering dan bersih meningkatkan ikatan..
2. Jika permukaan bagian dalam mahkota logam tidak bersih, semen tidak dapat
mengikat logam. Jadi untuk meningkatkan ikatan mekanis, permukaan harus hati-
hati dikikis dengan batu kecil atau dengan abrasive di udara.
3. Keperadaan saliva mengurangi kekuatan ikatan.
4. Tidak seperti semen seng fosfat, adhesi lebih baik pada permukaan yang halus
daripada permukaan yang kasar.
5. Tidak melengket emas atau porselen.
6. Adhesi ke stainless steel sangat baik. maka dari itu digunakan dalam ortodontik.
Sifat Optikal
Sangat opaque karena kuantitas yang besar dari seng oksida yang tidak bereaksi.
Anticariogenic properties
Beberapa produsen telah berusaha untuk memasukkan fluoride ke dalam semen.
Namun, pelepasan fluoride terbatas jika dibandingkan dengan semen ionomer
gelas. Thermal properties
Insulator termal yang baik.

MANIPULASI
PERSYARATAN
Struktur gigi harus bersih dengan teliti untuk ikatan yang tepat. Untuk
membersihkan permukaan, 10% larutan asam poliakrilat diikuti dengan
membilasnya dengan air, atau 1 hingga 3% hidrogen peroksida dapat digunakan.
Kemudian keringkan dan isolasi gigi.
BAGIAN 2 Bahan Restorasi Langsung
PROPORSI
1.5 bagian untuk powder dengan 1 bagian untuk liquid dari segi berat.

PROSEDUR
Powder dan liquid diletakkan pada lempengan kaca yang dingin/sejuk. Liquid
dialirkan tepat sebelum dicampur, jikalau tidak maka viskositasnya akan
meningkat. Powder dimasukkan ke dalam liquid dalam jumlah besar (90%) dengan
spatula semen yang kaku dan powder yang tersisa ditambahkan hingga mencapai
konsistensi. Campuran tampak cukup tebal, tetapi semen ini akan mengalir dengan
mudah ke dalam film tipis ketika berada di bawah tekanan.

WAKTU PENCAMPURAN DAN WAKTU SETTING


Mixing time berkisar dari 30 sampai 40 detik. Setting time dapat berkisar dari 7
hingga 9 menit (setting time dapat ditingkatkan dengan pendinginan lempengan
kaca. Setting time juga bergantung pada metode pembuatan powder dan liquid).

Poin catatan
 Semen sebaiknya digunakan ketika permukaannya masih mengkilap. Hilangnya
kilau mengindikasikan bahwa reaksi setting telah berkembang sampai batas
pembasahan yang tepat dari permukaan gigi oleh campuran tidak lagi
memungkinkan. Apabila permukaannya tidak lembut dan mengkilap serta kusut
dan cenderung membentuk serat seperti jaring laba-laba, maka campuran sebaiknya
dibuang..
 Setelah insersi, kelebihannya tidak segera disingkirkan sampai melewati fase
rubbery stage, ia cenderung diangkat dari rongga. Semen berlebih dibersihkan
hanya ketika sudah mengeras dan putus.
 Powder boleh didinginkan, tetapi liquid tidak seharusnya didinginkan sebab
viskositasnya dapat meningkat.
Semen polikarboksilat melekat pada instrumen
 Gunakan alcohol sebagai release agent (agen pelepas) untuk spatula pencampur.
 Alat-alat sebaiknya dibersihkan sebelum semen mengeras.
 Semen berlebih dari spatula dapat dikelupas. Material/bahan yang masih tersisa
dibersihkan dengan cara mendidihkan larutan sodium hidroksida.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


Keuntungan
1. Relatif tidak mengiritasi pulpa.
2. Berikatan secara kimia pada struktur gigi
Kerugian
Fluoride yang dilepaskan lebih terbatas dibandingkan dengan GIC.

SEMEN ZINC OXIDE EUGENOL


Semen ini telah digunakan dalam bidang kedokteran gigi sejak tahun 1980.
Berdasarkan pada penggunaannya, terdapat banyak variasi pada propertinya. Pada
umumnya, semen ini memiliki kekuatan yang lemah. Semen ini merupakan semen
yang paling tidak mengiritasi di antara seluruh dental cement dan diketahui
memiliki efek penenang pada dentin yang terbuka.
Semen Kedokteran Gigi BAB 8 99

B C

GAMBAR 8.8A SAMPAI C (A) Tipe I zinc oxide eugenol untuk sementasi
sementara. (B) Tipe II semen zinc oxide eugenol untuk restorasi sementara. (C)
Tipe II zinc oxide eugenol—pembuat garis rongga (sebelumnya Tipe IV).

Untuk meningkatkan kekuatannya, berbagai modifikasi zinc oxide eugenol telah


dikenalkan, seperti EBA-alumina yang telah dimodifikasi dan polimer — semen
seng eugenol seng oksida yang diperkuat juga tersedia. Mereka cocok untuk pasien
yang sensitif terhadap eugenol.

KLASIFIKASI (ISO 3107:2011)*


Tipe I— untuk sementasi sementara
Tipe II— untuk basis dan restorasi sementara
Versi sebelumnya dari klasifikasi ini (ISO 3107:2004) * mendaftarkan 4 kelas, telah
digantikan oleh ISO 3107:2011, yang hanya mendeskripsikan 2 kelas. (Lihat juga
catatan kaki **)
Semen tipe I digunakan untuk luting jangka pendek (1 sampai 6 pekan—Gbr.
8.8A). Ia digunakan untuk semen restorasi sementara selama periode yang
dibutuhkan untuk membuat restorasi terbaik. Restorasi permanen juga terkadang
disemen dalam waktu yang singkat untuk pasien agar dapat dicoba. Mereka
memiliki kekuatan yang rendah yang memungkinkan pelepasan restorasi tanpa
merusak restorasi atau gigi.
Semen tipe II digunakan untuk periode sementara (beberapa pekan hingga beberapa
bulan) ketika gigi sedang menjalani perawatan atau sampai siap untuk restorasi
permanen. Mereka juga dapat digunakan sebagai basis pada restorasi permanen
berbasis non-resin.
TERSEDIA SEBAGAI
 Powder dan liquid (Gbr. 8.8B)
 Dua sistem rekat (Gbr. 8.8C)

* ISO 3107:2004: Tipe I ZOE — Sementasi sementara: Kelas I — Semen setting,


Kelas II — Semen non-setting; Tipe II ZOE — Sementasi permanen; Tipe III ZOE
— Restorasi sementara dan basis; Tipe IV ZOE — pembuat garis rongga
** Sebuah versi dari klasifikasi ini dalam sebuah buku referensi popular US
dideskripsikan sebagai ISO 3107 (Tipe I sampai Tipe IV dengan Tipe IV tercatat
sebagai pengisian menengah), tidak dapat diverifikasi di salah satu sumber ISO asli.
BAGIAN 2 Bahan Restorasi Langsung
PERWAKILAN nama-nama komersial
Unmodified EBA modified Polymer modified Noneugenol
Tipe I TempBond TempBond clear Nogenol, Zone Freegenol
TempBond NE
Tipe II DPI zinc oxide
Cavitec (Kerr)

KOMPOSISI
Powder
Bahan Berat Fungsi
(%)
Seng Oksida 69.0 Bahan utama
Rosin putih 29.3 Untuk mengurangi kerapuhan semen
Seng stearat 1.0 Akselerator, plasticizer
Liquid Seng asetat 0.7 Akselerator, meningkatkan kekuatan
Magnesium Ditambahkan dalam beberapa powder, bereaksi
oksida dengan eugenol dengan cara yang sama seperti seng
oksida
Bahan Berat (%) Fungsi
Eugenol 85.0 Bereaksi dengan zinc
oxide
Minyak 15.0 Plasticizer
zaitun

*Beberapa powder dapat mengandung arsen. ISO 3107 menspesifikasikan


kandungan arsen maksimum yang diperbolehkan adalah 2 mg/kg.

REAKSI SETTING
Reaksi setting dan struktur mikro sama dengan pasta cetakan zinc oxide eugenol.
Pada reaksi pertama, hidrolisis seng oksida terjadi. Air sangat penting untuk reaksi
(seng oksida dehidrasi tidak akan bereaksi dengan eugenol dehidrasi).
ZnO + H2O → Zn(OH)2
Reaksi berlangsung sebagai reaksi asam-basa khas.
Zn(OH)2 + 2HE → ZnE2 + 2H2O
Base Acid Salt
(Zinc hydroxide) (Eugenol) (Zinc eugenolate)
Kelat yang terbentuk adalah gel amorf yang cenderung mengkristal yang
memberikan kekuatan pada massa yang telah mengeras.

Struktur semen yang telah mengeras/setting


Dengan demikian, semen yang telah mengeras terdiri dari partikel seng oksida yang
berada dalam matriks seng eugenolat.

Semen Kedokteran Gigi BAB 8 101


SIFAT UMUM SEMEN ZINC OXIDE EUGENOL
Sifat mekanik
Kekuatan kompresif Merupakan semen yang relatif lemah. Kekuatannya
tergantung pada untuk apa ia digunakan, misalnya semen dimaksudkan untuk
tujuan sementara seperti restorasi sementara dan sementasi akan memiliki kekuatan
yang lebih rendah. Oleh karena itu, kekuatan tekan berkisar dari yang rendah, yakni
5 hingga 55 MPa. Persyaratan minimum disajikan pada Tabel 8.2.
Tipe I 6 sampai 28 MPa (ISO—maksimum 35 MPa)
Tipe II 45 sampai 55 MPa (ISO—minimum 5 MPa)
Ukuran partikel mempengaruhi kekuatan. Secara umum semakin kecil ukuran
partikel, semakin kuat semen. Kekuatan juga dapat ditingkatkan dengan
memperkuat dengan alumina-EBA atau polimer (lihat semen ZOE yang
dimodifikasi EBA dan polimer).
Kekuatan tarik Berkisar dari 0.32 sampai 5.3 MPa.
Modulus elastisitas (0.22 sampai 5.4 GPa) Ini adalah properti penting untuk semen
yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai basis. Sifat termal
Konduktivitas termal 3.98 [Cal. Sec-1 cm-2 (°C/cm)-1] × 10–4. Sifat isolasi
termalnya sangat baik dan kira-kira sama dengan dentin manusia. Konduktivitas
termal dari zinc oxide eugenol berada dalam kisaran isolator seperti gabus dan
asbes.
Koefisien ekspansi termal 35 × 10–6/°C. Kelarutan dan disintegrasi
Kelarutan semen yang telah setting tertinggi di antara semen-semen (0.4 to 1.5 %
wt). Mereka hancur dalam cairan oral. Kerusakan ini disebabkan hidrolisis dari
matriks seng eugenolat untuk membentuk seng hidroksida dan eugenol. Kelarutan
berkurang dengan meningkatkan rasio powder/liquid (P/L).
Ketebalan film
Properti ini penting untuk semen (Tipe I) yang digunakan untuk luting restorasi.
Ketebalan film semen zinc oxide eugenol (ISO maksimum 25 m) umumnya lebih
tinggi dari semen lainnya.

Adhesi
Mereka tidak melekat pada enamel atau dentin dengan baik. Ini adalah salah satu
alasan mengapa mereka tidak sering digunakan untuk sementasi akhir mahkota dan
protesa gigi tetap lainnya. Alasan lainnya adalah kekuatan rendah dan kelarutan
tinggi.

Sifat biologis
1. pH dan efeknya pada pulpa (pH adalah 6.6 sampai 8.0): Mereka adalah yang paling
tidak mengiritasi dari semua semen. Tanggapan pulpa — tergolong ringan.
2. Bakteriostatik dan sifat yang dapat diperoleh: Mereka menghambat pertumbuhan
bakteri dan memiliki efek anodyne atau menenangkan (didapat) pada pulpa dalam
rongga yang dalam, mengurangi rasa sakit.
3. Eugenol mengiritasi kulit dan mata. Kontak berulang dapat menyebabkan
dermatitis.
Sifat optik
Semen yang telah setting bersifat opak.
BAGIAN 2 Bahan Restorasi Langsung
Interaksi bahan
Eugenol mengganggu pengerasan / dan atau menyebabkan pelunakan restorasi
berbasis resin dan karenanya dikontraindikasikan sebagai basis pada restorasi ini..

MANIPULASI
Sistem powder/liquid
Rasio powder/liquid 4:1 sampai 6:1 dari segi berat.
Botol-botol dikocok perlahan. Kuantitas bubuk dan cairan yang diukur diletakkan
pada pelat kaca yang dingin. Sebagian besar bubuk dimasukkan ke dalam cairan
dan diaduk secara menyeluruh dalam gerakan melingkar dengan spatula stainless
steel. Zinc oxide eugenol menunjukkan pseudothickening. Meskipun tampaknya
menebal lebih awal selama spatulasi. Spatulasi secara kuat lebih lanjut dapat
mengendurkan campuran. Penambahan sedikit demi sedikit dilakukan sampai
campuran selesai.
Untuk restorasi sementara direkomendasikan konsistensi seperti putty yang tebal.
Minyak jeruk digunakan untuk membersihkan semen eugenol dari peralatan.
Dua sistem tempel
Panjang yang sama dari setiap pasta tersebar dan dicampur sampai warnanya sama.

Waktu setting
4–10 menit.
Semen ZOE mengeras lebih cepat di dalam mulut karena kelembaban dan panas.
Faktor yang mempengaruhi setting time
Reaksi sempura antara zinc oxide dan eugenol membutuhkan waktu sekitar 12 jam.
Ini terlalu lambat untuk kenyamanan klinis.
1. Manufaktur Zinc oxide powders yang paling aktif adalah yang dibentuk dari garam
zinc seperti seng hidroksida dan seng karbonat dengan pemanasan pada 3,000 °C.
2. Ukuran partikel Semakin kecil ukuran partikel seng oksida maka semakin cepat
mengeras.
3. Akselerator Alkohol, asam glasial asetic dan air.
4. Panas Mendinginkan pelat kaca akan memperlambat reaksi.
5. Retarder Pengerasan dapat diperlambat dengan glikol dan gliserin. 6. Rasio powder
to liquid Semakin tinggi rasio, semakin cepat mengeras.
SEMEN MODIFIKASI ZINC OXIDE EUGENOL
Ini diperkenalkan untuk meningkatkan beberapa kekurangan eugenol seng oksida
biasa yang tidak dimodifikasi. Semen ZOE yang telah dimodifikasi adalah
Semen EBA-Alumina yang telah dimodifikasi Polimer diperkuat

SEMEN EBA-ALUMINA YANG TELAH DIMODIFIKASI


Ini merupakan semen ZOE yang telah dimodifikasi (Gbr. 8.9). Ini tersedia dalam
bentuk bubuk putih dan cairan merah muda. Kekuatannya yang lebih besar
memungkinkan penggunaannya sebagai bahan pengisi menengah dan sebagai
basis. Sebuah bagian dari liquid disubstitusi oleh asam orthoethoxy benzoic.
Alumina ditambahkan ke dalam powder.
Semen Kedokteran Gigi BAB 8 103

Semen ini semakin populer sebagai bahan pengisi retrograde


karena tingginya biaya MTA.

KEGUNAAN
1. Sementasi jangka panjang.
2. Restorasi sementara dan jangka panjang. GAMBAR
8.9 semen EBA.
3. Material pengisi ujung akar.
KOMPOSISI

Powder Liquid
Bahan Berat (%) Bahan Berat (%)
Zinc oxide 60–75 EBA
(asam orthoethoxy 62.5 Eugenol
benzoic) 0–35
Kuarsa lebur atau
Alumina 37.5
Hydrogenated Rosin 6
SIFAT-SIFAT
Sifat-sifatnya lebih baik dari ZOE yang tidak dimodifikasi. Mereka lebih mudah
diatur dan memiliki mobilitas yang tinggi.
1. Kekuatan kompresifnya lebih tinggi —55 sampai 60 MPa (8000 psi)
2. Kekuatan tarik—4.1 MPa (600 psi)
3. Modulus elastisitas—2.5 GPa (0.36 psi × 106)
4. Ketebalan film—25 m
5. Kelarutan dan disintegrasi dalam air—0.05% wt. Meskipun kelarutannya rendah,
semen ini didisintegrasi dan lebih cepat secara klinis dibandingkan polimer
modifikasi zinc oxyde eugenol.
6. Efek pada pulpa—semen ini relatif lembut pada pulpa.
7. Adhesi—material ini melekat dengan baik pada struktur gigi.

MANIPULASI
Pelat kaca direkomendasi untuk semen EBA-alumina yang telah dimodifikasi.
Setelah disiapkan, serbuk dimasukkan ke dalam cairan dalam jumlah besar, diuleni
selama 30 detik dan kemudian diasah dengan tangan.

GAMBAR 8.10 IRM dan Kalzinol adalah dua resin populer semen zinc oxide yang
dimodifikasi untuk restorasi jangka panjang (Tipe II)
Halaman 104
Bagian 2, Bahan Restorasi Langsung

tambahan 60 detik dengan stroke spatula yang lebar untuk mendapatkan konsistensi
krim. Ini memiliki waktu kerja yang panjang.

Setting Time
9.5 menit
POLYMER REINFORCED ZINC OXIDE EUGENOL CEMENT
Modifikasi mengambil bentuk resin yang ditambahkan ke bubuk atau cairan.
Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan dan mengurangi kelarutan semen. Semen
yang dimodifikasi-resin adalah yang terkuat dari semen berbasis zinc oxide
eugenol. Kekuatan tinggi dan keausan rendah menjadikannya bahan restoratif
menengah yang ideal yang dapat bertahan selama 1 tahun.

KEGUNAAN

1. Luting Agent
2. Basis/dasar
3. Bahan pengisi sementara
Tersedia dalam 1. Bubuk dan cair 2. Kapsul untuk pencampuran mekanik
Nama komersil (pasaran) IRM (Dentsply) dan Kalzinol (DPI) (Gbr. 8.10).

KOMPOSISI
Bubuk Cair
Bahan Berat Bahan Berat (%)
(%)
Zinc oxide 80 Eugenol
Resin alami atau sintetis yang 20 Acetic Acid Akselerator
dibagi halus
Thymol Antimicrobial

Bubuk zinc oxide dirawat di permukaan. Kombinasi perlakuan permukaan dan


penguatan polimer menghasilkan kekuatan yang baik, peningkatan ketahanan
terhadap abrasi dan ketangguhan.

REAKSI PENGATURAN
Reaksi pengaturan mirip dengan semen zinc oxide eugenol. Jika terdapat resin
asam, dapat bereaksi dengan zinc oxide, memperkuat matriks.

SIFAT-SIFAT
Semen ini memiliki sifat mekanik yang lebih baik.
o Kekuatan tekan: 48 MPa (7000 psi) o Kekuatan tarik: 4,1 MPa (600 psi) o Modulus
elastisitas: 2,5 GPa o Ketebalan film: 32 μm
o Kelarutan dan disintegrasi: 0,03% berat
o Interaksi bahan: Mirip dengan ZOE, bahan-bahan ini mengganggu pengerasan / dan
atau menyebabkan pelunakan komposit dan karenanya
dikontraindikasikan sebagai dasar di bawah restorasi berbasi resin
o Respons pulp: Diklasifikasikan sebagai moderat yang mirip dengan ZOE yang tidak
dimodifikasi.
o Peningkatan ketahanan abrasi dan ketangguhan.
Halaman 105
Bab 8 (Chapter 8), Dental Cements
MANIPULASI
Serbuk / cairan yang tepat dikeluarkan pada lempengan kaca kering. 50 persen
bubuk dicampur ke dalam cairan dan sisanya dalam porsi kecil dengan spatulasi
yang kuat atau stropping. Campuran ini akan terlihat cukup kaku, namun terus-
menerus berusaha selama 5 hingga 10 detik meningkatkan plastisitas (diketahui
sebagai efek penipisan geser).
Setelah pencampuran, plastik zinc oxide eugenol digesekkan ke dalam rongga gigi
dan dipadatkan menggunakan pelet kapas basah.
Working time (Waktu Kerja) Semen ini mempunya waktu kerja yang Panjang.
Setting Time 6-10 menit. Panas dan kelembaban di mulut menyebabkannya lebih
cepat set daripada saat mixing pad.
Faktor yang mempengaruhi setting time
1. Rasio powder-liquid rendah mempercepat setting time
2. Kelembaban mempercepat setting time.
3. Mendinginkan lempengan kaca memperlambat setting.
PRODUK LAIN ZINC OXIDE EUGENOL
ENDODONTIC SEALERS
Zinc oxide eugenol sangat popular digunakan untuk endodontic sealer. Dua
formulasi tradisional— formula Rickert dan formula Grossman sangat populer.
Bersamaan dengan gutta-percha, bahan-bahan ini digunakan dalam terapi
endodontik untuk menutup saluran. Beberapa bahan digunakan sebagai penutup
terapeutik dan diformulasikan dengan bahanbahan seperti iodoform,
paraformaldehyde atau trioxymethylene yang memiliki nilai terapeutik. Yang lain
mengandung antibiotik seperti tetrasiklin dan steroid sebagai agen antiinflamasi.
Beberapa formulasi juga dapat digunakan untuk pulp capping. Endodontic sealers
juga mengandung bahan radiopak seperti barium sulfat, garam bismut atau bubuk
silver/perak. Produk-produk ini dibahas lebih lanjut dalam bagian selanjutnya.
SEMENT ZINC OXIDE/ZINC SULPHATE
Ini adalah bahan pengisi sementara komponen tunggal. Keuntungan utama mereka
adalah kemudahan penempatan mereka.
TERSEDIA SEBAGAI
Seperti dempul dalam tabung kecil, jarum suntik atau wadah plastik (Gbr. 8.11).
Produk representatif Cavit (ESPE), Caviton (GC), Coltosol (Coltene).

GAMBAR 8.11 Berbagai restorasi sementara zinc oxide / sulfat.


Halaman 106
Bagian 2, Bahan Restorasi Langsung
KEGUNAAN
Restorasi jangka pendek setelah penggalian karies, terapi saluran akar, dll.

KOMPOSISI
• Zinc oxide 40–60%
• Zinc sulphate-1-hydrate 1–20%
• Calcium sulphate-hemihydrate 15–35%
• Ethylene bis (oxyethylene) diacetate - 15–35%
• Bariumsulphate0–20%
• Poly(vinylacetate)
• Diatomaceousearth
REAKSI SETTING

Bahan-bahan terbentuk dengan bereaksi dengan air yang menyerap dari mulut atau
dari rongga. Setting terjadi secara perlahan. Ini mengembang pada setting.

SIFAT-SIFAT

bahan dempul-konsistensi ini mungkin berwarna putih atau merah muda. Ini
memiliki penyegelan awal yang baik. Karena mengembang pada pengaturan
(hingga 18%), marginal seal semakin ditingkatkan. Segel itu berangsur-angsur
berkurang seiring berjalannya waktu. Sayangnya, kekuatannya rendah dan
hidupnya pendek. Bahan tersebut harus digunakan tidak lebih dari 1 hingga 2
minggu. Perlahan-lahan hancur dengan waktu dan karenanya tidak diindikasikan
untuk restorasi sementara jangka panjang. Bahannya merupakan radiopak. Nyeri
jangka pendek mungkin dialami karena dehidrasi rongga.

MANIPULASI
Bahan tersebut disalurkan dan dimasukkan ke dalam rongga menggunakan
pembawa semen. Wadah harus segera ditutup. Ini terkondensasi ke dalam rongga
menggunakan alat pengisi plastik (kondensor). Karena itu diatur oleh hidrasi,
rongga tidak harus sepenuhnya dikeringkan sebelum menempatkan bahan.
Setting time
Permukaan mengeras dalam waktu sekitar 20 hingga 30 menit. Pengerasan total
terjadi dalam 2 hingga 3 jam.
GLASS IONOMER CEMENTS (SEMEN IONOMER KACA)
Glass ionomer cement adalah perekat bahan restorasi anticariogenic berwarna gigi
yang awalnya digunakan untuk restorasi daerah yang ter-erosi. Ionomer kaca saat
ini telah dimodifikasi untuk memungkinkan aplikasi yang lebih luas. Semen ini
berevolusi dari ketidakpuasan umum dengan semen silikat. Sistem ionomer kaca
yang dapat digunakan pertama kali dirumuskan pada tahun 1972 oleh Wilson dan
Kent dan dikenal sebagai ASPA. Setelah itu, perbaikan besar dibuat dan hari ini
bahan-bahan ini sangat populer dan banyak digunakan.
Itu dinamai glass ionomer karena, bubuknya adalah jenis kaca dan reaksi
pengaturan dan ikatan perekat untuk struktur gigi adalah ikatan ion. Tidak seperti
bahan restoratif lainnya, semen ini membutuhkan minimal persiapan rongga karena
mengikat secara adhesif pada struktur gigi. Dibandingkan dengan resin komposit,
teknik mereka kurang sensitif. Semen ionomer kaca sering
Halaman 107
Bab 8 (Chapter 8), Dental Cements
dikenal sebagai bahan biomimetik, karena sifat mekaniknya yang mirip dengan
dentin. Salah satu alasannya karena ini adalah salah satu semen paling populer
dalam kedokteran gigi.
Sinonim
 Poly (alkenoate) cement
 GIC (glass ionomer cement)
 ASPA (alumino silicate polyacrylic acid)
PENG-APLIKASIAN
1. Bahan restorasi estetik anterior untuk rongga Kelas III.
2. Bahan restorasi untuk area yang ter-erosi dan restorasi Kelas V
(Gbr. 8.12).
3. Sebagai agen luting untuk restorasi dan braket ortodontik.
4. Sebagai liner dan dasar.
5. Untuk core build up.
6. Sampai batas tertentu sebagai pit dan fissure sealant.
7. Bahan restoratif antara.
8. Teknik pengobatan restoratif Atraumatic (ART).
Glass ionomer cements (semen ionomer kaca) tidak direkomendasikan untuk
restorasi Kelas II dan Kelas VI, karena mereka tidak memiliki ketangguhan patah
dan rentan untuk dikenakan.

GAMBAR 8.12 Restorasi ionomer kaca berusia empat tahun.


KLASIFIKASI
Klasifikasi ISO umum semen berlaku untuk ionomer kaca (ISO 9917-1: 2007)* a.

Luting

b. Bases dan liners


c. Restorasi
Perbedaan antara berbagai jenis tipe
Berbagai jenis semen GIC identik secara kimia. Mereka bervariasi terutama dalam
rasio bubuk / cair dan ukuran partikel. GIC yang digunakan untuk luting memiliki
rasio bubuk / cair yang lebih rendah dan ukuran partikel yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan varietas restoratif. Fitur-fitur ini memungkinkan GIC luting
untuk memiliki film yang lebih tipis dan aliran yang lebih baik.
Mereka juga dapat diklasifikasikan sebagai
1. GIC Konvensional
2. GIC yang dimodifikasi resin
3. GIC yang dimodifikasi logam
PERWAKILAN produk komersial
Aquacem, Fuji I - Luting

Ikatan ketac - Pangkalan dan liner

Chem Fil, Fuji II - Restorasi

Ikatan Vitra - Light cure GIC

TERSEDIA DALAM
1. Bubuk/cair dalam botol (Gbr. 8.12 dan 8.14)
*lihat catatan kaki pada halaman 85

Halaman 108
Bagian 2, Bahan Restorasi Langsung

GAMBAR 8.13 Semen luting ionomer kaca representatif (Tipe I).

2. Bubuk / cairan preproportioned dalam kapsul


3. Sistem light curing
4. Bubuk / air suling (jenis air bisa diatur)

KOMPOSISI
Powder/Bubuk
Serbuk ini merupakan kaca kalsium fluoroaluminosilikat yang larut dalam asam.
Mirip dengan silikat, tetapi memiliki rasio alumina-silika yang lebih tinggi. Ini
meningkatkan reaktivitasnya dengan cairan.
Bahan Berat (%)
Silica (SiO)2 41.9
Alumina (Al2O2) 28.6
Aluminium fluoride (AIF2) 1.6
Calcium fluoride (caF2) 15.7
Sodium fluoride (NaF) 9.3
Aluminium phosphate (AIPO2) 3.8

Komponen fluoride bertindak sebagai ‘keramik fluks’. Penambahan lantanum,


strontium, barium atau zinc oxide memberikan radiopacity.

Liquid
Awalnya cairan tersebut adalah larutan asam poliakrilat 50%. Itu sangat kental dan
cenderung gel. Cairan ionomer kaca modern adalah dalam bentuk kopolimer.

Komponen Fungsi
Asam poliakrilat dalam bentuk kopolimer Kopolimerisasi dengan itakonic, asam
dengan asam itaconic, asam maleic dan asam maleic, dll. Cenderung meningkatkan
tricarballylic reaktivitas cairan, menurunkan viskositas dan
mengurangi kecenderungan pembentukan
gel.
Asam tartaric Meningkatkan karakteristik penanganan,
menambah waktu kerja dan mempersingkat
waktu setting.
Air Air adalah unsur terpenting dari cairan semen,
itu adalah media reaksi dan menghidrasi
produk-produk reaksi. Jumlah air dalam
cairan sangat penting. Terlalu banyak air
menghasilkan semen yang lemah. Terlalu
sedikit air merusak reaksi dan hidrasi
selanjutnya.
Halaman 109
Bab 8 (Chapter 8), Dental Cements

Semen yang dapat diatur air


Kopolimer asam poliakrilat dibekukan kering dan kemudian ditambahkan ke bubuk
ionomer kaca. Cairan tersebut adalah air atau air dengan asam tartarat. Contoh
semen yang dapat diatur air ditunjukkan pada Gambar 8.14.

Ketika bubuk dicampur dengan air, bubuk asam poliakrilat masuk ke dalam larutan
untuk membentuk cairan asam. Kemudian reaksi kimia berlangsung seperti pada
sistem bubuk dan cairan konvensional. Semen-semen ini dikenal sebagai semen
yang dapat diatur oleh air dan diatur lebih cepat dibandingkan dengan asam
poliakrilat.

GAMBAR 8.14 Semen luting ionomer kaca yang dapat diatur air.

PEMBUATAN
Komponen disinter pada 1100 ° C hingga 1500 ° C. Kaca kemudian ditumbuk
hingga ukuran partikel mulai dari 15 hingga 50um.
REAKSI SETTING (PENGATURAN)
Pencucian Ketika bubuk dan cairan dicampur bersama, asam menyerang partikel
kaca. Jadi ion kalsium, aluminium, natrium, dan fluorida larut ke dalam media
berair.
Kalsium cross-link Set awal terjadi ketika ion kalsium cross-link (mengikat) rantai
asam poliakrilat. Ini membentuk massa yang solid.
Aluminium cross-link Pada fase selanjutnya, aluminium juga mulai melakukan
cross-link dengan rantai asam poliakrilat.
Ion natrium dan fluorin. Ion-ion ini tidak ambil bagian dalam ikatan silang.
Beberapa ion natrium dapat menggantikan ion hidrogen dalam gugus karboksilat.
Sisanya bergabung dengan fluor untuk membentuk natrium fluorida yang
terdistribusi secara seragam di dalam semen.
Hydration water memainkan peran yang sangat penting dalam semen. Awalnya
berfungsi sebagai media. Kemudian perlahan-lahan menghidrasi matriks,
menambah kekuatan semen (proses pematangan).
Silica gel sheath Partikel kaca (bubuk) yang tidak bereaksi dilapis (ditutupi) oleh
gel silika. Ini dibentuk oleh leaching ion (Ca2+, Al3+, Na+, F-) dari bagian luar partikel
kaca.
Struktur semen yang ditetapkan
Set semen (Gambar 8.15) terdiri dari aglomerasi partikel bubuk yang tidak bereaksi
yang dikelilingi oleh selubung silika gel dan tertanam dalam matriks kalsium
terhidrasi dan gel poliakrilat aluminium yang diikat silang.

Sensitivitas terhadap udara dan kelembaban


Paparan semen terhadap air sebelum reaksi pengerasan selesai, menyebabkan
hilangnya kation dan anion yang membentuk matriks karena dapat larut. Karena itu
sangat penting untuk melindungi permukaan semen (dengan menggunakan pernis,
dll.) Setelah ditempatkan di mulut.

Selubung Gel Silika

Matriks

Partikel tidak
bereaksi
GAMBAR 8.15 Representasi struktur ionomer kaca.
110. BAGIAN 2 Bahan Restorasi Langsung
SIFAT-SIFAT
Beberapa persyaratan minimum untuk berbagai jenis Semen disajikan pada Tabel
8.1.
Sifat mekanik
Kekuatan tekan Karena perbedaan dalam rasio bubuk-cair GIC yang digunakan
untuk aplikasi yang berbeda menunjukkan variasi dalam sifat fisiknya. GIC
restoratif memiliki kekuatan tekan 150 MPa. GIC luting memiliki kekuatan tekan
yang lebih rendah sekitar 85 MPa.
Kekuatan tarik Luting tipe-6,2 MPa
Tipe restoratif-6,6 MPa
Kekerasan (49 KHN) lebih keras daripada silikat. Kekerasannya juga jauh lebih
rendah jika dibandingkan dengan komposit.
Ketangguhan fraktur Ukuran energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan fraktur.
Tipe Il GIC jauh lebih rendah daripada komposit dalam hal ini.
Modulus elastis (7,3 GPa) Ini adalah ukuran kekakuan. MOE adalah setengah dari
semen seng fosfat.
Ketahanan aus Mereka lebih rentan terhadap abrasi sikat gigi dan keausan oklusal
bila dibandingkan dengan komposit.
Kelarutan dan disintegrasi
Pada awal reaksi kelarutannya tinggi. Reaksi pengaturan lengkap berlangsung

dalam 24 jam; oleh karena itu, semen harus dilindungi dari air liur di mulut selama

periode ini. Kaca ionomer lebih tahan terhadap serangan oleh asam organik. o

Kelarutan dalam air untuk tipe Luting-1,25% wt. o Kelarutan dalam air untuk tipe

Restorative-0,4% wt.

Adhesi
Melekat dengan baik pada email dan dentin. Kekuatan ikatan berkisar antara 3-5
MPa. Mekanisme adhesi Kaca ionomer mengikat secara kimiawi pada struktur
gigi. Mekanisme pastinya belum sepenuhnya sempurna. Ikatan ini disebabkan oleh
reaksi antara gugus karboksil dari poliasid dan kalsium dalam enamel dan dentin.
Ikatan dengan enamel selalu lebih tinggi daripada pada dentin, mungkin karena
kandungan anorganik enamel yang lebih besar dan homogenitasnya yang lebih
besar.
Estetika
Estetika bahan ini lebih rendah dari silikat dan komposit. Bahan ini tidak tembus
cahaya dan memiliki tekstur permukaan yang kasar. serta mungkin ternoda oleh
waktu. GICS restoratif tersedia dalam berbagai warna. Estetika cukup untuk
memulihkan lesi serviks dan defek minor di zona non estetik. Semen luting lebih
opak daripada semen restoratif.
Biokompatibilitas
Respons pulpa terhadap GIC diklasifikasikan sebagai ringan. Ionomer kaca tipe Il
relatif biokompatibel. Reaksi pulpa lebih besar dari itu dari semen oksida seng
eugenol tetapi lebih sedikit dari yang dihasilkan oleh semen seng fosfat. Poliasid
adalah asam yang relatif lemah. Semen yang dapat diatur air menunjukkan tingkat
keasaman yang lebih tinggi. GIC tipe luting lebih asam daripada tipe Restorative
karena rasio bubuk / cairan yang lebih rendah. Kadangkadang pasien yang sensitif
menunjukkan respons yang menyakitkan terhadap semen GIC luting. 111
Pulpproteksi Dalam rongga yang dalam, lapisan smear tidak boleh dihilangkan
karena bertindak sebagai penghalang untuk penetrasi asam. Daerah yang dalam
dilindungi oleh lapisan tipis semen kalsium hidroksida.
Sifat antikariogenik
Ionomer kaca tipe Il melepaskan fluoride dalam jumlah yang sebanding dengan
semen silikat pada awalnya dan terus melakukannya selama periode waktu yang
lama.
Selain itu, karena efek perekatnya mereka memiliki potensi untuk mengurangi
infiltrasi cairan oral pada antarmuka gigi-semen, sehingga mencegah karies
sekunder.
MANIPULASI
O Pengkondisian permukaan gigi.
O Manipulasi yang tepat.
O Perlindungan semen selama pengaturan.
O Finishing.
PREPARASI PERMUKAAN GIGI
Gigi harus bersih untuk adhesi semen yang efektif. Lapisan noda yang ada setelah
persiapan rongga cenderung menghalangi permukaan gigi dan karenanya harus
dihapus untuk mencapai ikatan rekat.
Hal ini dicapai dengan
O Menggosok dengan pelet kapas dan bubur batu apung
O Etching dengan 10% asam poliakrilat atau 37% asam fosfat.
(Tujuannya adalah untuk menghilangkan smear layer tetapi tetap membiarkan
colagenous plug di tempatnya. Steker bertindak sebagai penghalang untuk penetrasi
asam dari semen).
Pengkondisian Ini dicapai dengan 10% asam poliakrilat atau 37% asam fosfat
selama sekitar 10 hingga 20 detik. Selanjutnya bilas dengan air selama 20 detik.
Daerah persiapan yang sangat dalam harus dilindungi oleh setetes kalsium
hidroksida.
Setelah pengkondisian dan pembilasan, permukaan dikeringkan tetapi tidak terlalu
kering. Dan harus dijaga bebas dari air liur atau darah karena ini akan mengganggu
ikatan. Jika terkontaminasi, seluruh prosedur diulangi.
PROPORSI DAN PENCAMPURAN
Rasio bubuk / cair Rasio bubuk / cair bervariasi sesuai dengan jenis GIC dan
penggunaan yang dimaksudkan. Sebagian besar produsen menyediakan sendok
plastik yang berguna untuk mengukur. Dengan memperhatikan rasio yang
direkomendasikan pabrikan. Rasio P / L yang rendah mengurangi sifat mekanik
dan meningkatkan kemungkinan degradasi semen.
Kontaminasi kelembaban mengubah keseimbangan asam-air.
Spatula yang digunakan yaitu spatula plastik atau logam yang kaku.
Pencampuran
Pencampuran manual The bottie powder digulingkan dengan lembut. Bubuk dan
cairan dikeluarkan tepat sebelum pencampuran. Pad kertas yang tidak menyerap
atau lempengan kaca yang dingin dan kering dapat digunakan.
Bubuk dibagi menjadi dua atau lebih (Gambar 8.16A ke C). Peningkatan pertama
dimasukkan dengan cepat ke dalam campuran dengan spatula logam yang kaku
dalam waktu sekitar 5-10 detik.
112
Bahan bahan restorasi langsung tidak boleh tersebar di area yang luas. Peningkatan
selanjutnya dimasukkan dan dicampur menggunakan swiping dan teknik lipat.
Bahan dikumpulkan dan dilipat. Total waktu pencampuran tidak boleh melebihi 30-
40 detik.
Campuran yang baik harus memiliki permukaan yang mengkilap (Gbr. 8.17a). Ini
menunjukkan keberadaan sisa polyacid (yang belum digunakan dalam reaksi
pengaturan) dan memastikan ikatan yang tepat pada gigi. Campuran dengan
permukaan kusam (Gbr. 8.17b) dibuang karena menunjukkan pencampuran yang
berkepanjangan dan mengurangi adhesi.
Waktu pencampuran 45 detik.
Penyisipan campuran dikemas ke dalam rongga dengan cepat menggunakan
instrumen pengisian plastik. Jika campuran kehilangan gloss atau membentuk kulit
itu harus dibuang.
Pencampuran mekanik GIC disuplai dalam bentuk kapsul yang mengandung bubuk
proproporsioned dan cair dicampur dalam triturator amalgam. Kapsul ini memiliki
nosel dan adanya campuran dapat disuntikkan langsung ke rongga atau mahkota
(Gambar 8.18a dan b).

Gambar 8.16A ke C (A) mengeluarkan bubuk dan cairan. (B) Pencampuran


ionomer kaca. (C) campuran ionomer kaca menunjukkan konsistensi yang tepat
untuk luting.
Gambar 8.17A dan B (A) campuran omood harus memiliki permukaan yang
mengkilap. Ini menunjukkan keberadaan sisa poliacid dan memastikan ikatan yang
tepat pada gigi. (B) campuran dengan permukaan kusam (kanan) dibuang.

Gambar 8.18A dan B (A) ionomer kaca dalam bentuk kapsul, pencampuran
dilakukan dalam triturator (mirip dengan triturator amalgam). (B) Semen
diungkapkan melalui nozzie dengan bantuan pistol khusus.

113
Konsistensi Setelah pencampuran
Konsistensi Setelah pencampuran ini bervariasi sesuai dengan jenis GIC dan
penggunaan yang dimaksudkan. Misalnya, konsistensi restoratif berbeda dari
konsistensi luting. Untuk luting material harus memiliki ruang yang cukup untuk
memastikan posisi yang tepat. Perawatan harus dilkukan untuk tidak membuatnya
terlalu cair karena dapat mengurangi kekuatan. Untuk restorasi, konsistensi yang
lebih tebal diperlukan untuk menyediakan tempat yang cukup untuk manipulasi dan
penempatan ke dalam rongga, dalam teknik seni (pengobatan restorasi atraumatic)
material memiliki konsistensi yang sangat berat atau dempul untuk peningkatan
kemasan. Keuntungan
1. Properti yang lebih baik karena rasio P / L terkontrol.
2. waktu pencampuran yang singkat.
3. Sistem pemasangan yang nyaman.
Kekurangan
1. Kuentitas semen dibatasi oleh pabrikan.
2. Pilihan warna terbatas, warna tidak dapat dicampur.
Setting time
Tipe Luting -7 Menit
Tipe Restorative -4 hingga 5 menit
PERLINDUNGAN DAN PEMBENTUKAN SEMEN SETELAH SETTING
Semen ionomer kaca sensitif terhadap udara dan air selama pengaturan. Ini harus
dilindungi dari kontaminasi kelembaban serta pengeringan selama pengaturan dan
selama beberapa hari setelah pengaturan. Setelah penempatan ke dalam rongga,
matriks yang ditukar (Gambar 8.19A dan B) dapat diterapkan pada
1. Lindungi semen dari lingkungan saat setting
2. Memberikan kontur maksimum agar finishing minimal diperlukan.
3. Pastikan adaptasi yang memadai ke dinding rongga.
PERLINDUNGAN SEMEN SETELAH SETTING
matriks dihapus setelah set lengkap. Segera setelah penghapusan, permukaan semen
kembali dilindungi dari pengeringan dengan
1. pernis khusus yang disediakan oleh pabrikan, atau
2. Agen ikatan resin yang disembuhkan dengan cahaya yang tidak terisi, atau 3.

mentega coklat atau petralum jeli

gambar 8.19A dan B (A) matriks yang tersedia secara komersial (B) Demonstrasi
aplikasi matriks.

114
Bahan bahan Ini melindungi semen dari pengeringan sementara dokter gigi
melanjutkan dengan finishing. Kegagalan untuk melindungi permukaan semen dari
kontak dengan udara menghasilkan permukaan yang berkapur atau retak.
Penyebabnya dari permukaan yang berkapur atau retak adalah
O perlindungan yang tidak memadai dari semen yang baru ditetapkan (dari udara)
O rasio water poeder yang rendah
O manipulasi yang tidak tepat
FINISHING

Bahan berlebih dipangkas dari margin. Instrumen tangan lebih baik daripada alat
putar untuk menghindari kesalahan. Selanjutnya finishing jika diperlukan
dilakukan setelah 24 jam. Sebelum itu restorasi dilapisi dengan agen pelindung
untuk melindungi area yang dipangkas. Kegagalan untuk melindungi semen dari air
liur untuk 24 jam pertama dapat melemahkan semen.
Tindakan pencegahan
1. Jika cairan mengandung polyacids, itu tidak boleh ditempatkan di lemari es
karena menjadi sangat kental.
2. Restorasi harus dilindungi dari pengeringan setiap saat, bahkan ketika
prosedur gigi lainnya harus dilakukan setelah procedure awal selesai.
3. Slab gelas tidak boleh di bawah titik didih , karena kelembaban dapat
mengembun pada lempengan dan mengubah neraca asam-air
PENGEMASAN IONOMER KACA UNTUK RESTORASI POSTERIOR
Bahan yang dapat dikemas GIC (Fuji VIII untuk gigi anterior dan fuji IX untuk
gigi posterior gambar 8.20A dab B ) dengan adonan seperti konsistensi yang
tersdia sebagai alternative yang lebih murah untuk composer dan composit untuk
restorasi gigi posterior.
indikasi untuk pengemasan GIC
1. Restorasi pediatrik dan geriatrik.
2. Bahan restorasi menengah.
3. Bahan restoratif permanen di zona non-stres.
4. Sebagai bahan inti.
Keuntungan
1. Ketahanan aus yang lebih tinggi daripada GIC konvensional,
2. dikemas dan ditekan.
3. melepaskan fluoride.
4. Sederhana untuk menempatkan (hanya satu langkah).
5. Teknik Sensitif yang Kurang
ANTRAUMATIC RESSTORATIVE DENTISTRY (ART)
Di daerah tanpa akses listrik atau peralatan, pasien dapat diobati dengan
menggunakan konsep seni yang melibatkan penggalian karies. Karena penggalian
tangan seringkali tidak lengkap, seseorang harus mengandalkan bahan yang secara
berikatan untuk enamel dan melepaskan fluoride untuk melindungi gigi di bawah
kondisi merugikan materi pilihan dalam hal ini adalah GIC yang dapat digunakan
(Gambar 8.20A dan B).
115

Gambar 8.20A dan B GIC viskositas tinggi . (A) Fuji VII untuk anterior (B) fuji
IX untuk posterior.
FISSURE SEALING (APLIKASI KHUSUS)
Semen ionomer kaca tradisional agak kental, yang mencegah penetrasi ke
kedalaman celah, sehingga lubang fisur pada umumnya harus melebihi 100 um dari
lebar. Celah atau lubang yang lebih kecil diobati dengan etsa asam dan sealant resin
yang disembuhkan ringan. Penggunaan ionomer kaca dalam terapi sealant akan
meningkat karena formulasi dikembangkan yang kurang kental (mis. Light cured)
dan memiliki ketahanan aus yang baik.
MODIFIKASI IONOMER KACA
selama bertahun-tahun, ionomer kaca telah dimodifikasi oleh produsen untuk
mengimbangi beberapa kekurangan mereka. untuk menghasilkan produk baru.
Ionomer kaca yang dimodifikasi adalah:
1. Metal Modified GIC
2. Resin MODIFIKASI GIC
METAL MODIFIKASI KACA IONOMER SEMEN
Metal-Reinforced Glass Ionomer Cements pertama kali diperkenalkan pada tahun
1977 untuk meningkatkan kekuatan, ketegangan fraktur dan perlawanan untuk
dipakai dan dipelihara. Penambahan bubuk paduan perak-amalgam untuk bahan
konvensional juga memberikan radiodensitas. Selanjutnya, partikel perak disinter
ke kaca dan produk baru yang disebut Cermet diluncurkan. Material ini saat ini
dianggap kuno, karena semen ionomer kaca konvensional memiliki sifat fisik yang
sebanding dan estetika yang jauh lebih baik.
TIPE
Dua Metode yang digunaka, yaitu
1. Paduan Perak Masuk Bubuk Paduan Amalgam dicampur dengan bubuk gic
tipe restoratif (Miracle Mix-gambar. 8.21).
2. Partikel perak cermet terikat pada partikel kaca. Ini dilakukan dengan
menyintering campuran kedua bubuk pada suhu tinggi (ketac-silver) (Gbr. 8.22).
KEGUNAAN
1. Pemulihan rongga kelas kecil sebagai alternatif untuk amalgam atau resin komposit.
Sangat berguna pada pasien muda yang rentan terhadap karies.
2. Untuk memperbaiki inti gigi yang rusah parah.
PART 2

GAMBAR 8.21 Miracle Mix. Botol di tengah berisi paduan perak


GAMBAR 8.22 Ketac-Silver
SIFAT
Peralatan mekanis
1. Kekuatan kedua jenis logam modifikasi semen (150 MPa) tidak lebih meningkat
dari semen konvensional.
2. Kekuatan tarikan diametral semen mirip dengan GIC konvensional.
3. Ketangguhan patahan logam modifikasi GIC adalah mirip dengan GIC
konvensional. 4. Di mulut kedua logam yang dimodifikasi dan GIC konvensional
tampaknya memiliki tingkat keausan yang sama.
Dari sifat-sifat di atas jelas bahwa tidak ada keuntungan yang cukup besar dari
penggunaan logam GIC yang dimodifikasi daripada GIC konvensional. Kinerja
klinis cermet cement dianggap akan kalah dengan bahan restoratif lain, sehingga
penggunannya sekarang tidak disarankan.
Properti antikariogenik
Kedua ionomers yang dimodifikasi logam memiliki kemampuan antikariogenik
akibat pencucian fluoride. Namun, lebih sedikit fluoride yang dilepaskan dari
Cermet cement daripada GIC restoratif, karena partikel kaca dilapisi logam. Di sisi
lain, semen yang dicampur melepaskan lebih banyak fluoride daripada GIC
restoratif. Disini partikel pengisi logam tidak terikat pada matriks semen dan
karenanya ada jalur untuk pertukaran cairan. Ini meningkatkan pencucian fluoride.
Estetika
Bahan-bahan ini berwarna abu-abu karena fase logam didalamnya; Oleh karena itu,
mereka tidak cocok untuk digunakan pada gigi anterior.

IONOMER RESIN-MODIFIED GLASS


Ini adalah bahan yang relatif baru memiliki berbagai nama seperti kompomer,
resinionomers, RMGI (resin-modified glass ionomer), light cured GIC, dual cure
GIC, tricure GIC, reinforced GIC, hybrid ionomer, dll. Bahan-bahan ini
dikembangkan untuk mengatasi beberapa kekurangan dari GIC konvensional
seperti
1. Sensitivitas kelembaban
2. Kekuatan awal yang rendah
3. Memperbaiki waktu kerja KLASIFIKASI
Tergantung pada yang merupakan komponen utama. Bahan-bahan ini dapat
diklasifikasikan sebagai (McClean et al).
Dental Semen BAB 8 117

B C
S
ANGKA 8.23A ke C Resin-modified glass ionomer cements. (A) Light cured
base/liner. (B) GC’s Fuji II LC adalah radiopak light cured restorative cement. (C)
Resin-modified luting semen.

1. Resin-modified glass ionomer semen (RMGI), misalnya Fuji II LC (Gambar.


8.23A ke C), Vitremer, Photac Fil, dll.
2. Kompomer atau komposit polyacid-modified (PMC), misalnya Dyract Variglass
VLC (kategori ini akan dibahas selanjutnya di bawah judul kompomer).
Penggunaan
1. Restorasi Kelas I, III atau V rongga.
2. Basis dan liner.
3. Sebagai perekat untuk kurung ortodontik.
4. Sementasi mahkota dan FDPs.
5. Perbaikan inti atau gumpalan amalgam yang rusak.
6. Mengisi akar retrograde.
Catatan Penggunaan bervariasi sesuai dengan merek.

DISEDAKAN SEBAGAI
Mereka disediakan sebagai
 Penyembuhan kimia (reaksi pengaturan asam-basa dari bagian glass ionomer).
 Penyembuhan ganda (menggabungkan reaksi pengaturan asam-basa dari bagian
GIC dan curing ringan bagian resin).
 Tricure (menggabungkan reaksi pengaturan asam-basa, kimia dan polimerisasi
ringan dari bagian resin).
Semua biasanya disediakan dalam bentuk bubuk dan cair. Tipe Light cured
disediakan dalam botol gelap teduh (untuk perlindungan cahaya).

KOMPOSISI
Karena ini adalah bahan kombinasi, mengandung komponen resin dan kaca
ionomer. Namun, proporsinya bervariasi.
Bubuk Cair
Ion leachable glass (silika, alumina) Asam Air poliakrilat
Photoinitiators atau Inisiator kimia Monomer metakrilat
Resin polymerizable
Monomer hidroksietil metakrilat

PART 2
SETTING REAKSI
Pengaturan meliputi polimerisasi dan reaksi asam-basa. Pengaturan awal terjadi
dengan polimerisasi gugus metakrilat memberikan kekuatan awal yang tinggi.
Polimerisasi dapat disembuhkan ringan atau disembuhkan secara kimia tergantung
pada jenis semen. Selanjutnya reaksi asam-basa dengan demikian membuatnya
menyelesaikan reaksi pengaturan dan memberikan semen kekuatan akhir.

MANIPULASI
RMGI dicampur dan diaplikasikan setelah pengkondisian gigi dengan asam
poliakrilat (1025%). Bubuk dan cairan dicampur sesuai dengan instruksi pabrik.
Light cured RMGI penyembuhan dengan paparan cahaya biru (yang digunakan
untuk curing komposit).

SIFAT
Kekuatan
Kekuatan tekan sedikit lebih rendah (105 MPa) bila dibandingkan dengan GIC
konvensional. Kekuatan tarik diametral namun yang lebih besar (20 MPa). Mereka
memiliki ketangguhan retakan yang lebih besar karena ketahanan yang lebih besar
dari komponen resin.
Kekerasan
Kekerasan (40 KHN) adalah sebanding dengan GIC konvensional.
Adhesi
Mekanisme ikatan struktur gigi mirip dengan GIC konvensional. Retensi
Micromechanical juga berperan dalam proses bonding. Bahan-bahan obligasi yang
lebih baik untuk resin komposit dari GIC konvensional. Ini mungkin karena
kehadiran dari monomer yang tidak bereaksi residual dalam RMGI tersebut.
Kebocoran mikro
Bahan-bahan ini memiliki jumlah yang lebih besar dari kebocoran mikro bila
dibandingkan dengan GIC. Hal ini mungkin sebagian disebabkan oleh penyusutan
polimerisasi dan sebagian karena berkurangnya pembasahan gigi dengan semen.

Anticariogenisitas
Bahan-bahan ini memiliki efek antikariogenik signifikan karena pelepasan fluoride.
Beberapa tes menunjukkan pelepasan fluoride mungkin setara dengan GIC
konvensional.

Respon pulpa
Respon pulpa untuk semen ringan (mirip dengan GIC konvensional).
Estetika
Mereka lebih transparan dan karena itu lebih estetik dari GIC konvensional. Hal ini
disebabkan kedekatan indeks bias bubuk dan monomer dalam cairan.

SEMEN KALSIUM HIDROKSIDA


Kalsium hidroksida adalah semen yang relatif lemah, umum digunakan sebagai
capping agen langsung atau tidak langsung. Karena sifat alkali mereka juga
berfungsi sebagai pelindung terhadap iritasi dari restorasi tertentu.
Dental Semen BAB 8 119
Bahan dasar Light cured kalsium hidroksida yang disembuhkan dengan ringan dan
penyegelan pasta juga tersedia.
APLIKASI
1. Pulp capping langsung dan tidak langsung.
2. Sebagai basis kekuatan  Cahaya sembuh-Septocal LC
rendah di bawah restorasi (SEPTODONT)dan Calcimol
untuk perlindungan pulp. LC
3. Prosedur (voco).
Apexification di KOMPOSISI
gigi muda
permanen di Pasta dasar
mana pembentukan
akar tidak lengkap.

TERSEDIA SEBAGAI
 Dua system
pasta yang GAMBAR 8.24 Dycal adalah
mengandung basis dan merek terkenal dari kalsium
pasta katalis dalam tabung hidroksida agen bubur capping.
lunak (Gambar. 8.24)
 Sistem Light cured
 Pasta tunggal dalam bentuk
jarum suntik (Pulpdent,
Gambar. 8.25)
 Bentuk bubuk (dicampur
dengan air suling)
 Beberapa komersial GAMBAR 8.25 Kalsium
perwakilan produk hidroksida pasta saluran akar.
 Regular set-Dycal Bentuk jarum suntik (atas)
(Dentsply), memungkinkan material yang
Calcidor akan mudah diterapkan ke
(Dorident), dalam saluran akar yang
recal sempit.
(PSP),Hydrox (Bosworth)
Bahan Bobot (%) Cair
l-metil trimetilen disalicylate 40 Bereaksi dengan Ca
kalsium sulfat (OH)2 dan
ZnO
Titanium dioksida pengisi inert, pigmen
Kalsium tungstat atau barium menyediakan
sulfat radiopacity

Pasta katalis
Bahan Bobot (%) Cair
Kalsium hidroksida 50 bahan reaktif Principal
seng oksida 10
zinc stearat 0,5 Akselerator
titanium oksida Menyediakan
radiopacity, filler
Ethylene toluena sulfonamide 39,5 senyawa berminyak,
bertindak sebagai
pembawa

PART 2
SETTING REAKSI
Kalsium hidroksida bereaksi dengan l-metil trimetilen disalicylate ester untuk
membentuk yaitu chelate. amorf kalsium disalicylate. Seng oksida juga mengambil
bagian dalam reaksi.
Ca (OH)2+ L-metil trimetilen disalicylate disalicylate kalsium

SIFAT
Kalsium semen hidroksida memiliki sifat mekanik yang buruk. Namun, mereka
lebih baik daripada eugenol seng oksida. Peralatan mekanis
tekankekuatan(10-27 MPasetelah 24 jam). Ia memiliki kuat tekan yang rendah.
Kekuatan terus meningkat dengan waktu.
Kekuatan tarik (1.0 MPa) yang rendah.
Modulus elastisitas(0,37 GPa / m2). Modulus elastisitas yang rendah membatasi
penggunaannya untuk daerah yang tidak penting untuk mendukung restorasi.

Sifat termal
Jika digunakan dalam lapisan cukup tebal mereka menyediakan beberapa isolasi
termal. Namun, lebih besar ketebalan dari 0,5 mm tidak dianjurkan. perlindungan
termal harus disediakan dengan dasar yang terpisah.

Kelarutan dan disintegrasi


Kelarutan dalam air tinggi (0,4-7,8%). Beberapa kelarutan semen kalsium
hidroksida yang diperlukan untuk mencapai sifat terapeutik. Kelarutan lebih tinggi
bila terkena asam fosfat dan eter. Jadi perawatan harus diambil selama etsa asam
dan selama penerapan pernis di hadapan semen ini.

Sifat biologis
Efek pada pulp: semen adalah alkali di alam. PH yang tinggi ini disebabkan oleh
kehadiran bebas Ca (OH) 2 di set semen. pH berkisar 9,2-11,7.
Pembentukan dentin sekunder:Alkalinitas tinggi dan efek Lysing antibakteri dan
protein akibat yang membantu dalam pembentukan dentin reparatif.

Adhesi
materi sensitif terhadap kelembaban dan tidak mematuhi dengan adanya darah, air
atau air liur. Ikatan perekat lemah.

MANIPULASI
panjang yang sama dari dua pasta yang dibagikan di atas kertas dan dicampur untuk
warna seragam. Materi yang dilakukan dan diterapkan menggunakan pembawa
kalsium hidroksida atau aplikator (instrumen bola-berakhir). Hal ini diterapkan ke
daerah-daerah dalam rongga atau langsung di atas sedikit terkena pulpa
(kontraindikasi jika ada perdarahan aktif).

SETTING WAKTU
Berkisar 2,5-5,5 menit.
Dental Semen BAB 8 121
faktormempengaruhi pengaturan waktuReaksi sangat dipercepat oleh kelembaban
dan akselerator. Oleh karena itu set lebih cepat di mulut.

CAHAYA AKTIF kalsium hidroksida SEMEN

Cahaya diaktifkan semen kalsium hidroksida yang


tersedia. Ini terdiri dari kalsium hidroksida dan
barium sulfat tersebar dalam resin uretan
dimetakrilat. Hal ini juga berisi HEMA dan
polimerisasi aktivator. Beberapa mengandung
fluoride.
Cahaya diaktifkan semen memiliki waktu kerja yang
panjang dan kurang rapuh daripada sistem dua pasta
konvensional. Mereka adalah radiopak.
Mereka disediakan dalam bentuk jarum
suntik (Gbr.
8.26) dan dinyatakan langsung ke gigi GAMBAR 8.26 Light-
sembuh kalsium hidroksida.
melalui nozzle diganti. Contohnya adalah
Septocal LC (SEPTODONT) dan Calcimol LC
(voco).
KALSIUM PASTA SEALING HYDROXIDE ROOT CANAL
sealer saluran akar yang mengandung kalsium hidroksida yang tersedia (Gambar.
8.25). Ini mirip dengan yang digunakan untuk pulp capping tapi berisi meningkat
jumlah retarder untuk memperpanjang waktu kerja saat mereka sedang
dimanipulasi dalam lingkungan yang hangat dari saluran akar. Mereka juga
radiopak.
nama komersial Sealapex (Kerr), Pulpdent, dll keuntungan mereka
1. sifat antibakteri yang efektif tanpa iritasi.
2. Mereka merangsang perbaikan jaringan keras di foramen apikal.

RESIN CEMENTS
semen resin berdasarkan metil metakrilat telah tersedia sejak 1952 untuk sementasi
inlay, mahkota dan peralatan lainnya. Pengembangan semen resin datang secara
alami dengan pengembangan komposit resin. Mereka adalah viskositas dasarnya
rendah komposit mengalir. semen ini dikenal karena
estetika tinggi dan kekuatan ikatan yang tinggi.
Mereka banyak digunakan untuk sementasi kurung
ortodontik dan resin-bonded restorasi (Gambar 8.27
dan 28). Perkembangan estetik semua-keramik
restorasi menyebabkan minat baru dalam sistem
ikatan estetik yang dilengkapi estetika restorasi.
Warna semen yang mendasari dapat mempengaruhi
estetika di restorasi tembus. Resin semen juga
meningkatkan estetika pada margin restorasi.
Menurut beberapa penelitian resin semen
mengurangi patah tulang dari semua-keramik
restorasi. Dengan demikian, mereka populer untuk sementasi restorasi semua-
porselen. GAMBAR 8.27 Bonding kurung ortodontik.
APLIKASI
1. Untuk mengikat kurung ortodontik ke enamel
asam-etsa (gambar. 8.27).
2. Semen veneer porselen dan inlay.
3. Semen mahkota semua porselen dan FDP
(gambar.8.29B).
4. Semen restorasi cor terukir
(gambar. 8.28).

gambar 8.28 restorasi cor berikat resin terukir

KLASIFIKASI
Berdasarkan sistem pengobatan :
o Obat kimia o Obat ringan o Penyembuhan ganda
Resin yang diaktifkan secara kimia dapat digunakan untuk semua jenis restorasi.

Resin yang diaktifkan cahaya tidak dapat digunakan dalam semua situasi karena
masalah penetrasi cahaya. Dengan demikian penggunaannya terbatas pada restorasi
keramik tipis yang memungkinkan beberapa bagian cahaya, restorasi komposit
seperti inlay, kurung ortodontik keramik atau plastik, dll.

Resin penyembuhan ganda digunakan ketika bahan yang diikat memungkinkan


beberapa tingkat penetrasi cahaya, misalnya mahkota keramik, braket, inlays, dll.
Resin di sekitar margin disembuhkan dengan menggunakan cahaya untuk memulai
pengaturan. Bagian di mana cahaya tidak dapat menembus penyembuhan
selanjutnya oleh reaksi kimia.

DISUPLAI SEBAGAI
Mereka disuplai dengan jarum suntik
1. Kimia sembuh
- Dua sistem rekat yang berisi alas dan akselerator
- Sistem pasta tunggal dengan aktivator dalam cairan ikatan
2. Light cured: Sistem pasta tunggal.
Sebagian besar sistem juga termasuk agen pengikat dan etsa.
Representatif Nama Komersial Panavia F, Infinity, ResiLute (Pulpdent), Transbond
XT (3M), Maxcem Elite (Kerr), Esthink Variolink (Ivoclar) (gambar.8.29A),dll
Gambar 8.29A dan B (A)perekat resin luting (dual cured).(B) semen resin
disuntikkan langsung ke mahkota melalui ujung pencapuran statis.

KOMPOSISI
Semen resin memiliki komposisi yang mirip dengan komposit modern (lihat bab
tentang komposit). Konten pengisi harus diturunkan dan monomer pengencer
ditambahkan untuk menyesuaikan viskositas. Beberapa mengandung fluoride (mis.
Panavia F).
Untuk mempromosikan adhesi pada enamel dan dentin, organofosfat (MDP),
HEMA dan 4 META digunakan sebagai bahan pengikat (lihat bab tentang komposit
berbasis resin untuk detailnya).

POLIMERISASI
1. Secara kimiawi dengan sistem peroksida-amina
2. Atau dengan aktivasi ringan
3. Atau dengan aktivasi kimia dan cahaya (dual cure).
Mekanisme polimerisasi mirip dengan komposit berbasis resin.

SIFAT
Kekuatan tekan : 180 MPa (26000 Psi)
Kekuatan tarik : 30 MPa (4000 Psi)
Ketebalan film : 10–25 μm
Sifat biologic : Mengiritasi pulp. Perlindungan pulp dengan kalsium hidroksi ata
liner GIC diperlukan untuk area yang dekat dengan pulp.

Kelarutan : Tidak larut dalam cairan oral.


Penyusutan polimerisasi : Tinggi.
Sifat adhesi : Mereka tidak mematuhi struktur gigi, yang dapat menyebabka
kebocoran mikro jika digunakan tanpa etsa dan ikatan.

Kekuatan ikatan ke email : 7,4 MPa (1070 Psi). Kekuatan ikatan ke email biasanya kuat.
Kegagalan paling sering terjadi pada interfase logam-resin.

MANIPULASI DAN PERTIMBANGAN TEKNIS


Seperti komposit, semen resin adalah teknik yang sensitif. Prosedur yang tidak
benar dapat menyebabkan kekuatan dan kegagalan ikatan yang buruk. Proses-
proses berikut terlibat.
1. Mengukir restorasi
2. Menggosok permukaan gigi
3. Ikatan dan penyembuhan
4. Penghapusan kelebihan semen

MENGETAHUI PEMULIHAN
Etsa logam Permukaan logam dapat dietsa atau dikasar dengan peledakan dengan
30-50 μm alumina untuk meningkatkan retensi. Etsa biasanya lebih efektif. Proses
ini dilakukan dalam rendaman elektrolitik yang mengandung asam seperti asam
sulfat — juga dikenal sebagai etsa elektrokimia. Permukaan yang tidak terikat
dilindungi dengan lilin. Lapisan silika juga dapat digunakan untuk meningkatkan
ikatan.
Etching porcelain Ceramic adalah bahan yang sangat lembam dan kebal terhadap
serangan oleh kebanyakan asam. Namun, dapat dietsa dengan menggunakan asam
hidrofluorik (lihat bab tentang keramik). Permukaan estetika dilindungi dengan
lapisan lilin.
Kurung ortodontik. Dalam hal kurung ortodontik, jala halus pada sisi ikatan braket
membantu meningkatkan retensi. Semen mengalir ke jala dan mengunci untuk
memberikan retensi mekanik yang baik. Pelapisan dengan organosilane juga
meningkatkan kekuatan ikatan.

MENETAPKAN PERMUKAAN GIGI


Permukaan gigi dietsa dengan asam fosfat (mirip dengan prosedur yang dijelaskan
dalam resin restoratif). Ini diikuti oleh aplikasi agen ikatan.
PEMBUATAN DAN PENYEMBUHAN
Sistem yang diaktifkan secara kimia
Dua sistem rekat Kedua komponen digabungkan dengan mencampurnya pada
kertas. Waktu pencampuran adalah 20-30 detik.
Sistem pasta tunggal dengan aktivator dalam bonding agent Dalam beberapa sistem,
aktivator hadir dalam bonding agent. Zat pengikat dilukis pada permukaan gigi
yang tergores serta pada restorasi. Pengaturan terjadi ketika semen pada restorasi
menghubungi agen ikatan pada gigi.
Sistem penyembuhan ganda o Dua komponen dicampur dan disembuhkan ringan. o
Waktu pemaparan tidak boleh kurang dari 40 detik. o Light curing memberi
kekuatan awal yang tinggi.
o Light curing mempolimerisasikan semen yang terpapar pada batas restorasi yang
dipengaruhi oleh penghambatan udara.

PENGHAPUSAN Semen EXCESS


Pelepasan semen berlebih sangat penting. Menghilangkan semen berlebih
terkadang sangat sulit karena kekuatan material yang tinggi. Oleh karena itu,
pemindahan semen yang berlebih harus diusahakan segera setelah tempat duduk
sebelum material mengeras sepenuhnya. Beberapa manufaktur merekomendasikan
obat ringan parsial untuk memfasilitasi penghapusan diikuti dengan penyelesaian
penyembuhan.

KOMPOMER (RESIN KOMPOSIT POLYACID-MODIFIED)


Tak lama setelah pengenalan RM GIC, 'komposer' diperkenalkan ke pasar. Mereka
dipasarkan sebagai kelas baru dari bahan gigi yang akan memberikan manfaat
gabungan dari komposit ('comp' dalam nama mereka) dan ionomer kaca ('omer').
Bahan-bahan ini memiliki fitur rilis fluoride dari GIC dengan daya tahan komposit.

Berdasarkan struktur dan sifatnya, bahan-bahan ini termasuk kelas komposit gigi.
Seringkali mereka telah secara keliru disebut sebagai 'ionomer kaca hibrida', 'GIC
sembuh cahaya' atau 'ionomer kaca yang dimodifikasi resin'. Nomenklatur yang
diusulkan untuk bahan-bahan ini adalah resin komposit polyacid-modified,
nomenklatur yang banyak digunakan dalam literatur.

APLIKASI
1. Bahan restoratif dalam pedodontik.
2. Bahan restoratif di daerah bantalan non-stres.
3. Lesi kelas V.
4. Basa.
5. Luting (permacem) (gambar.8.33).

Penerapannya sebagai perekat ortodontik, sistem ikatan amalgam dan bahan


restorasi hewan juga telah dilaporkan.

DISUPLAI SEBAGAI
Bahan-bahan ini sensitif terhadap kelembaban. Mereka biasanya diberikan sebagai
:
o Pasta tunggal yang dikeringkan dengan ringan dalam paket anti lembab (Dyract,
Compoglass) (gambar.8.30) o Bubuk / cair (Prinsip) (gambar.8.32).
o Two paste static mixing system (PermaCem) (gambar.8.31).
Nama komersial Restorative —Dract (Dentsply), Compoglass (Ivoclar).
Luting —Permacem, Prinsip (Dentsply), dll.

KOMPOSISI
Bahan-bahan ini memiliki dua konstituen utama: dimetakrilat monomer (s) dengan
dua kelompok karboksilat hadir dalam struktur mereka dan pengisi yang mirip
dengan kaca ionleachable hadir dalam GICs.
Rasio gugus karboksilat dengan atom karbon backbone adalah sekitar 1: 8. Tidak
ada air dalam komposisi bahan-bahan ini dan kaca ion-leachable sebagian silanized
untuk memastikan ikatan dengan matriks.
m komponen tunggal - Kaca silikat, natrium fluorida, dan monomer modifikasi poliakid, photoinitiator.

Sistem komponen ganda Powder – Pengisi gelas, akselerator, inisiator, TiO2


Liquid – Monomer akrilik, photoinitiator, air, dimethacrylate asam karboksilat.

REAKSI SETTING
Set awal adalah melalui reaksi polimerisasi radikal bebas yang diaktifkan oleh
cahaya. Selanjutnya air dari air liur diserap oleh semen dan reaksi asam-basa terjadi
di antara gugus karboksilat dan area pengisi yang tidak terkontaminasi oleh zat
penggabung silan. Reaksi inilah yang melepaskan fluoride.

Gambar 8.30 Semen restoratif komponen Gambar 8.31 Dua pasta static
campuran kompomer tunggal (Dyract, Dentsply). compomer
semen luting(PermaCem DMG).

Gambar 8.32 Semen luting jenis bubuk Gambar 8.33 Prosedur luting dua
mahkota anterior
/ cair (Prinsip oleh Dentsply). keramik. Kelebihan semen dihilangkan

PEMBUATAN DAN PENYEMBUHAN


Mekanisme ikatan dan curing mirip dengan semen luting resin.
o Cahaya sembuh o Sembuh secara kimiawi o Sembuh ganda
Etsa dan ikatan mirip dengan semen resin luting. Beberapa bahan saat ini self-etsa
dan ikatan (mis. Permacem oleh DMG, gambar.8.31. Tidak ada etsa dan ikatan
tambahan yang diperlukan dalam material ini.
MANIPULASI
Untuk sistem komponen tunggal, gigi dietsa dan diikat dengan zat pengikat. Bahan
disuntikkan ke dalam rongga dan disembuhkan dengan cahaya.
Untuk sistem serbuk / cair serbuk dan cair dikeluarkan dan dicampur sesuai dengan
instruksi pabrik selama 30 detik.
Untuk sistem pencampuran statis, bahan keluar tercampur ketika diekstrusi melalui
spiral di ujung pencampuran.

SIFAT
Mengingat pengisi fraksi volume rendah dan silanisasi pengisi tidak lengkap, dapat
dipostulatkan bahwa mereka lebih rendah daripada komposit. Investigasi in vitro
dan in vivo telah mengkonfirmasi harapan ini.
Kekuatan lentur yang lebih rendah, modulus elastisitas, kekuatan tekan,
ketangguhan dan kekerasan fraktur kekuatan lentur, bersama dengan tingkat
keausan yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan komposit hibrida
yang terbukti secara klinis, telah dilaporkan untuk material ini. Kinerja klinis
mereka menerima tinjauan beragam selama uji klinis in vivo.

Pelepasan fluoride
Meskipun bahan-bahan ini melepaskan fluoride, mereka memiliki tingkat pelepasan
fluoride yang jauh lebih rendah daripada GIC. Meskipun rendah, tingkat pelepasan
fluoride telah dilaporkan berlangsung setidaknya 300 hari.

Adhesi
Tidak seperti glass ionomer, mereka tidak memiliki kemampuan untuk berikatan
dengan jaringan gigi yang keras. Seperti etsa asam komposit dan penggunaan agen
ikatan diperlukan.

Biokompabilitas
Dengan pengecualian kekhawatiran tentang pelepasan HEMA dari materi ini, tidak
ada masalah biokompatibilitas lain yang dikaitkan dengan penggunaannya.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Keuntungan utama dari bahan-bahan ini adalah potensi antikariogenik pelepasan
fluornya. Kerugiannya adalah kurangnya adhesi. Dengan demikian diperlukan agen
pengikat yang meningkatkan jumlah langkah dan waktu yang dibutuhkan untuk
penempatan.

Reformulasi konstan dari jenis-jenis bahan ini pada akhirnya dapat membuat
mereka sebanding atau bahkan lebih unggul dari komposit yang ada, tetapi selama
mereka tidak diatur melalui reaksi asam-basa dan tidak mengikat ke jaringan gigi
keras, mereka tidak dapat dan tidak boleh diklasifikasikan dengan GIC.

BAB 9
Amalgam Gigi
Garis Besar BAB
• Sejarah Amalgam Gigi • Properti Set Amalgam
- Indikasi • Keamanan Amalgam Gigi
- Kontraindikasi • Kebocoran Mikro
- Klasifikasi Amalgam • Perubahan Dimensi
- Pembuatan • Pengaruh Kontaminasi Kelembaban
(Ekspansi Tertunda)
- Komposisi • Kekuatan - Perbandingan Cut Lathe dan Paduan • Kekuatan tarik
Bulat
• Paduan Tembaga Rendah • Merayap
- Komposisi • Retensi Amalgam
- Tersedia Sebagai • Menusuk dan Korosi
- Pengaturan Reaksi • Pertimbangan Teknis
- Mikro - Manipulasi Amalgam
- Keuntungan Kerugian dari - Desain Rongga
AdmixedAmalgam
• Paduan komposisi tunggal - Pemilihan Bahan
- Komposisi - Dispenser
- Pengaturan Reaksi - Tablet
- Mikrostruktur Set Tunggal-komposisi- Kapsul yang sudah disiapkan sebelumnya
Amalgam
- Keuntungan/Kerugian dari Amalgam - Merkuri: Rasio Paduan (Proporsi)
Tembaga Tinggi Bulat
- Teknik Eames
- Triturasi
- Mulling
- Kondensasi
- Membentuk dan Menyelesaikan
• Toksisitas Merkuri
• Pembuangan Amalgam
- Amalgam Separators Keuntungan / Kerugian
Kontroversi Amalgam
•Keuntungan / Kerugian
• Kontroversi Amalgam

Sebuah amalgam didefinisikan sebagai jenis paduan khusus di mana merkuri


merupakan salah satu komponen. Merkuri dapat bereaksi dengan paduan tertentu
untuk membentuk massa plastik, yang mudah dikemas ke dalam rongga yang
disiapkan dalam gigi. Massa plastik ini mengeras dan lebih kuat dari semen gigi
atau bahan pengisi anterior. Amalgam gigi adalah bahan pengisi yang paling
banyak digunakan untuk gigi posterior.

Paduan sebelum dikombinasikan dengan merkuri dikenal sebagai paduan amalgam


gigi. Sebenarnya, ini adalah keliru karena mereka bukan paduan amalgam gigi
tetapi paduan dari mana amalgam gigi disiapkan.

Dalam kedokteran gigi, amalgam telah berhasil digunakan selama lebih dari satu
abad sebagai bahan restorasi untuk kerusakan gigi. Selama bertahun-tahun
kualitasnya telah sangat meningkat, berkat jumlah merkuri yang lebih rendah dan
penambahan komponen baru yang dapat mengurangi korosi di rongga mulut.
BAB 9 Dental
Amalgam 129

Sejarah Amalgam Gigi

Ada indikasi bahwa amalgam gigi digunakan di bagian pertama dari Dinasti Tang
di Cina (618-907 M). Sebelum amalgam, dokter gigi memulihkan gigi
menggunakan bahan pengisi seperti serpihan batu,damar, gabus, terpentin, gusi,
timah dan daun emas, di antara logam-logam lainnya. Dokter terkenal Ambroise
Paré (1510-1590) menggunakan timah atau gabus untuk mengisi gigi.
Pada 1603, seseorang dari Jerman bernama Tobias Dorn Kreilius menggambarkan
sebuah proses untuk membuat campuran amalgam dengan melarutkan tembaga
sulfida dengan asam kuat, menambahkan merkuri, didihkan dan kemudian
dituangkan ke dalam gigi. Di Prancis, D'Arcet Mineral Cement sangat populer,
tetapi harus direbus menjadi cairan sebelum dicurahkan pada gigi pasien. Louis
Regnart menambahkan merkuri ke dalam campuran, menurunkan suhu diperlukan
secara signifikan, dan untuk ini dikenal sebagai 'Father of Amalgam'. Amalgam
ditempatkan oleh Taveau dari Paris pada awal 1826, meskipun ia telah
mengembangkannya pada tahun 1816. Awalnya amalgam memiliki kelemahan
termasuk kerusakan marginal. Beberapa campuran menyebabkan ekspansi yang
mengakibatkan gigi patah.
Pada tahun 1830-an, paduan timbal, bismut dan timah yang dapat melebur, yang
dikenal sebagai "logam Darcet" digunakan untuk mengisi gigi. Bahan ini
dipanaskan dan kemudian dituangkan ke gigi dalam keadaan cair, setelah itu akan
mengeras dengan cepat.
Amalgam diperkenalkan ke AS oleh saudara-saudara Crawcour (dari Perancis)
pada tahun 1833. Namun, pada saat itu penggunaannya amalgam gigi dinyatakan
sebagai malpraktek, dan American Society of Dental Surgeons (ASDS), satu-
satunya AS asosiasi gigi pada saat itu, memaksa semua anggotanya untuk
menandatangani janji untuk tidak menggunakan tambalan merkuri. Ini adalah awal
dari apa yang dikenal sebagai perang amalgam gigi pertama. Perang berakhir pada
1856 dengan pembatalan asosiasi lama. The American Dental Association di
dirikan pada tahun 1859, yang sejak saat itu sangat kuat membela amalgam gigi
dari tuduhan terlalu berisiko dari sudut pandang kesehatan.
Amalgam awal dibuat dengan mencampur merkuri dengan pengajuan koin perak.
Amalgam awal diperluas pada pengaturan. Di 1895, GV Black mengembangkan
formula seimbang (67% perak, timah 27%, tembaga 5%, seng 1%) untuk paduan
amalgam modern. GV Black formula mengatasi masalah ekspansi formulasi
amalgam yang ada.

INDIKASI
1. Sebagai bahan pengisi permanen untuk
– Rongga kelas I dan Kelas II (Gbr. 9.1)
– Rongga kelas 5 dimana estetika tidak di perlukan (Gbr. 9.1) 2. Dalam
kombinasi dengan pin penahan untuk mengembalikan mahkota
3. Untuk membuat dies.
4. Dalam pengisian saluran akar retrograde.
5. Sebagian bahan inti dalam gigi penyangga.

CONTRAINDIKASI
1. Amalgam seharusnya tidak di tempatkan pada
pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
2. Hidup dengan allergi hipersensitif terhadapt
merkuri atau komponen paduan
3. Tambalan amalgam baru harus tidak ditempatkan
di kontak dengan restorasi nonamalgam
yang mengandung perangkat emas dan logam,
seperti kawat gigi ortodontik. Gambar 9.1 Restorasi Amalgam Kelas I, II
dan V.

Bagian 2 Bahan Restoratif Langsung

KLASIFIKASI CAMPURAN AMALGAM


BERDASARKAN COPPER CONTENT
– Campuran tembaga rendah Mengandung kurang dari 6% tembaga (paduan
konvensional)
– Campuran tembaga tinggi Berisi antara 13–30% tembaga Paduan tembaga
tinggi diklasifikasikan lebih lanjut sebagai – Dicampur atau dispersi atau
campuran logam.
– Komposisi tunggal atau paduan tanpa komposisi

BERDASARKAN KONTEN ZINC


– Campuran yang mengandung Zinc Mengandung lebih dari 0,01% zinc
– Campuran Zinc bebas Mengandung zinc kurang dari 0,01%

BERDASARKAN BENTUK PARTIKEL PADUAN


– Campuran Lathe-cut (Bentuk tidak beraturan)
– Campuran Spherical
– Campuran Spheroidal

BERDASARKAN JUMLAH CAMPURAN LOGAM


– Campuran Binary, mis. silver-tin
– Campuran Ternary, mis. silver-tin-copper
– Campuran Quaternary, mis. silver-tin-copper-indium

BERDASARKAN UKURAN CAMPURAN PARTIKEL BUBUK


– Microcut
– Macrocut

PEMBUATAN BUBUK CAMPURAN


Berbagai komponen paduan amalgam digabungkan bersama dengan meleleh untuk
membentuk ingot. Ingot harus dipanaskan dalam oven untuk jangka waktu tertentu.
Proses ini disebut anil. Annealing meningkatkan homogenitas dan struktur butiran
paduan.

Lathe-Cut Bubuk Campuran


Ingot anil dari paduan perak-timah ditempatkan di mesin bubut dan dimasukkan ke
dalam alat pemotong. Chip yang dihasilkan sering mirip dengan beberapa produsen
mengurangi ukuran chip dengan ball-milling (Gbr. 9.2A).
BAB 9 Dental Amalgam 131

Gambar 9.2 A to C Photomicrographdari berbagai serbuk campuran. (A) Lathe


cut. (B) Spherical. (C) Admixed.

AGING, ACID TREATMENT DAN PENGANALURAN PARTIKEL


Paduan yang baru dipotong bereaksi terlalu cepat dengan merkuri. Jika pengajuan
paduan disimpan pada suhu kamar selama beberapa bulan, reaktivitas secara
bertahap menurun. Paduan tersebut dikatakan telah berumur. Pengarsipan dapat
dilakukan lebih cepat dengan merebus dalam air selama 30 menit. Aging juga
meningkatkan umur simpan produk.
Beberapa produsen memperlakukan pengajuan dengan acid untuk meningkatkan
reaktivitas. Tegangan yang diinduksi selama proses pemotongan dan penggilingan
harus dihilangkan dengan proses anil (100 ° C selama beberapa jam). Kegagalan
untuk hasil anil dalam pelepasan stres lambat dari waktu ke waktu (selama
penyimpanan) yang dapat mempengaruhi sifatsifat amalgam

CAMPURAN BUBUK BULAT


Paduan bulat (Gbr. 9.2B) disiapkan oleh proses atomisasi. Paduan cair
disemprotkan di bawah tekanan tinggi gas inert melalui celah halus ke ruang besar.
Jika tetesan mengeras sebelum mengenai permukaan, bentuk bola dipertahankan.
Seperti halnya serbuk bubut, serbuk bundar sudah tua. Perbandingan dua jenis
serbuk dirinci dalam Tabel 9.1.
DISEDIAKAN SEBAGAI
– Serbuk curah dan merkuri dalam wadah terpisah (Gambar 9.3A dan B).
– Paduan dan merkuri dalam kapsul sekali pakai (Gambar 9.4, 9.7 dan 9.9).
– Paduan preweighed sebagai tablet dalam tabung (Gbr. 9.5) dan merkuri dalam
sachet.

Gambar 9.3A dan B (A) bubuk paduan dPI. (B) Berbagai merek merkuri
tersedia secara komersial (Atas perkenan: Vijay dental, Chennai).
Bagian 2 Bahan Restoratif langsung

Gambar 9.4 Campuran / merkuri dalam

bentuk kapsul pra


proporsional.
Gambar 9.5 Campuran dalam bentuk tablet KOMPOSISI
FUNGSI KONSTITUEN
Silver
– Unsur utama dalam reaksi.
– Memutihkan aloi.
– Mengurangi creep.
– Meningkatkan kekuatan.
– Meningkatkan ekspansi pada pengaturan.
– Meningkatkan daya tahan noda pada amalgam yang dihasilkan.
Tin
– Timah mengendalikan reaksi antara perak dan merkuri. Tanpa timah, reaksi akan
terlalu cepat dan ekspansi pengaturan tidak dapat diterima.
– Mengurangi kekuatan dan kekerasan.
– Mengurangi ketahanan terhadap noda dan korosi, karenanya kandungan timah
harus dikontrol.
Tembaga
– Meningkatkan kekerasan dan kekuatan.
– Meningkatkan ekspansi pengaturan Zinc
– Dalam jumlah kecil, itu tidak mempengaruhi reaksi pengaturan atau sifat amalgam.
Zinc bertindak sebagai pemulung atau deoxidizer selama pembuatan, sehingga
mencegah oksidasi elemen penting seperti perak, tembaga atau timah.

BAB 9 Dental Amalgam 133


Oksidasi unsur-unsur ini akan sangat mempengaruhi sifat-sifat paduan dan
amalgam. Paduan tanpa zinc lebih rapuh, dan amalgam yang dibentuk oleh mereka
lebih sedikit plastik important elements like silver, copper or tin.
– Zinc m enye ba bka n e ks pa n si te rtu nda jik a camp uran am alg am terk ont am
in as i d enga n kele mb ab an se lam a m ani pu la si .
Merkuri
Di beberapa merek, sejumlah kecil merkuri (hingga 3%) ditambahkan ke paduan.
Mereka dikenal sebagai paduan pra-amalgamasi. Pra-amalgamasi menghasilkan
reaksi yang lebih cepat.
platinum
Memperkuat paduan/ campuran dan meningkatkan ketahanan terhadap korosi.

palladium
Mengeras dan memutihkan campuran

Indium
Indium ketika ditambahkan ke merkuri mengurangi uap merkuri dan meningkatkan
pembasahan. Indium juga bisa ditambahkan ke bedak. Meskipun mengurangi
kekuatan awal tetapi meningkatkan kekuatan akhir. Ini mengurangi creep..

PERBANDINGAN LATHE CUT DAN SPHERICAL ALLOYS


Perbandingan kedua jenis serbuk disajikan pada Tabel 9.1.
TABle 9.1 perbandingan lathe cut dan spherical alloys
Spherical alloys Lathe-cut alloys
Partikel : spherical Partikel : tidak beraturan
Di produksi oleh atomisasi campuran cair Diproduksi dengan menggiling
ingot paduan anil lebih banyak plastik (matriks berkontur sangat penting untuk
plastik kurang dan tahan tekanan kondensasi membentuk kontur proksimal)
Membutuhkan lebih sedikit merkuri sehingga memiliki sifat yang lebih baik Se
makin
banyak merkuri yang dibutuhkan maka memiliki sifat yang lebih

CAMPURAN LOW COPPER


Secara historis campuran amalgam adalah paduan tembaga rendah. Komposisi yang
direkomendasikan oleh GV. Hitam di akhir abad ke-18 tetap tidak berubah sampai
akhir 1960-an ketika amalgam tembaga tinggi diperkenalkan.

COMPOSISI

Bagian 2 Bahan restoratif langsung


TERSEDIA SEBAGAI
– Campuran Lathe cut, yang selanjutnya tersedia dalam bentuk kasar atau butiran
halus (jenis butiran halus lebih disukai, karena kemudahan ukiran).
– Campuran Spherical.
– Campuran partikel spherical dan lathe-cut

REAKSI SETTING
Ketika serbuk paduan dan merkuri di triturasi, perak dan timah di bagian luar
partikel larut ke dalam merkuri. Bersamaan dengan itu, merkuri berdifusi ke dalam
partikel-partikel paduan dan mulai bereaksi dengan perak dan timah dalam
membentuk kristal-kristal merkuri perak (Ag2Hg3) dan senyawa merkuri-timah
(Sn8Hg).
Silver-tin compound (unreacted alloy powder) is known as the gamma Senyawa
perak-timah (bubuk paduan yang tidak bereaksi) dikenal sebagai fase gamma ( ).
Senyawa perak-merkuri dikenal sebagai fase gamma 1 ( 1) dan timah-merkuri
sebagai fase gamma ( 2) (Table 9.2).
Reaksi yang disederhanakan diuraikan di bawah ini
Ag3Sn + Hg Ag2Hg3 + Sn8Hg + (unreacted) Ag3Sn
(β+γ) (γ1) (γ2) (β+γ)
Partikel-partikel paduan tidak bereaksi sepenuhnya dengan merkuri. Sekitar 27%
dari Ag3Sn asli tetap sebagai partikel yang tidak bereaksi, yang seperti yang
disebutkan sebelumnya dikenal sebagai fase gamma ( )
Sifat-sifat amalgam yang mengeras tergantung pada proporsi fase reaksi. Jika lebih
banyak Ag3Sn yang tidak dikonsumsi (fase γ) hadir, semakin kuat amalgam. Fase
γ2 adalah komponen terlemah dan paling tidak stabil terhadap korosi
MIKROSTRUKTUR
Set amalgam terdiri dari partikel yang tidak bereaksi ( ) Dikelilingi oleh matriks
produk reaksi ( 1 and 2) (Gbr. 9.6).

TABle 9.2 Fase reaksi amalgam dan simbol


Phases Symbol Chemically
Gamma γ Ag3Sn
Beta β AgSn
Gamma 1 γ1 Ag2Hg3
Gamma 2 γ2 Sn8Hg
Eta η Cu6Sn5
Epsilon ε Cu3S

Gambar 9.6 Representasi skematis reaksi pengaturan dan mikrostruktur amalgam


tembaga rendah
BAB 9 Dental Amalgam 135
Note. Catatan Sifat-sifat amalgam yang mengeras tergantung pada proporsi
masingmasing fase reaksi. Jika lebih banyak Ag3Sn ( phase) yang tidak
terkonsumsi hadir, Semakin kuat amalgam. Fase 2 adalah komponen terlemah
dan paling tidak stabil untuk proses Korosi. Hadir juga fase Cu3Sn ( atau epsilon)
yang terbentuk dari sejumlah kecil hadir tembaga dalam komposisi.
CAMPURAN HIGH COPPER
Campuran tembaga tinggi mengandung antara 13 hingga 30% berat. tembaga.
Mayoritas restorasi amalgam yang ditempatkan saat ini adalah tembaga tinggi.
Mereka lebih disukai karena sifat mekanik yang ditingkatkan, ketahanan terhadap
korosi dan integritas marjinal yang lebih baik..

Tipe
1. Admixed alloy.
2. Single-composition alloy.( komposisi tunggal)

ADMIXED ALLOY POWDER


Paduan campuran (Gbr. 9.2C dan 9.7) diperkenalkan pada tahun 1963 dan pada
awalnya dibuat dengan mencampurkan 1 bagian paduan eutektik perak-tembaga
(partikel high copper spherical) dengan 2 bagian paduan timah-perak (partikel low-
copper lathe-cut ).
(Paduan eutektik adalah salah satu di mana komponen
menunjukkan kelarutan cairan lengkap tetapi kelarutan
padat terbatas. Fase peraktembaga menunjukkan struktur
eutektik pada komposisi perak 71,9% dan tembaga 28,1%).
Amalgam yang terbuat dari serbuk campuran lebih kuat
daripada amalgam yang terbuat dari bubuk tembaga rendah
yang dipotong dengan bubut, karena tiga alasan
1. Perubahan sifat partikel pengisi. Partikel peraktembaga
hadir dalam jumlah yang lebih besar, di samping partikel
perak-timah.
Gambar 9.7 Admixed alloy (dentsply).
2. Konten pengisi residu yang lebih besar sehingga
mengubah rasio pengisi ke matriks 3. Penurunan fase 2 yang lebih rendah.
Sinonim fase alloy terdispersi.

Tipe
Admixed alloys terdiri dari 2 jenis
1. Regular or conventional admixed alloy— mengandung partikel paduan tak
beraturan dan bulat yang memiliki komposisi berbeda (tembaga rendah dan
tembaga tinggi).
2. Unicomposition admixed alloys— mengandung partikel tak beraturan dan bulat dari
komposisi yang seragam.
COMPOSISI
Admixed alloy powders Serbuk paduan campuran biasanya mengandung antara 30
hingga 55 persen berat serbuk paduan tembaga bulat tinggi. Total kandungan
tembaga berkisar dari 9 hingga 20 persen berat. Komposisi sampel disajikan di
bawah ini.
Constituents Persen
Silver 69%
Tin 17%
Copper 13%
Zinc 1%
136 BAGIAN 2 Bahan Resoratif Langsung

Konstituen Persen
Perak 69%
Timah 17%
Tembaga 13%
Seng 1%

REAKSI PENGATURAN
Ketika komponen dicampur, merkuri mulai melarutkan bagian luar partikel. Perak
dari partikel paduan eutektik perak-tembaga, dan baik perak maupun timah dari
partikel paduan perak-timah memasuki merkuri. Timah yang larut dalam merkuri
bereaksi dengan tembaga dari partikel perak-tembaga dan membentuk Cu6Sn5 (η
atau Eta). Kristal η terbentuk di sekitar partikel tembaga-perak yang tidak bereaksi.
Pada saat yang sama fase γ1 juga terbentuk. Seperti pada paduan tembaga rendah
γ1 mengelilingi semuanya membentuk matriks. γ2 juga terbentuk pada saat yang
sama tetapi kemudian digantikan oleh η. Dengan demikian dalam paduan campuran
fase γ2 yang tidak diinginkan sangat berkurang.
Reaksi dapat disederhanakan sebagai berikut :
Ag3Sn + Ag-Cu + Hg Ag2Hg3 + Cu6Sn5 + Ag3Sn tidak bereaksi + Ag-Cu tidak
bereaksi (β+γ) (eutetik) (γ1) (η) (β+γ) (eutetik)

Catatan Dalam reaksi ini, 2 telah di eliminasi dan di ganti dengan fase Untuk

mencapai hal ini, perlu memiliki kandungan tembaga bersih minimal 12 persen

dalam bubuk paduan.

MIKROSTRUKTUR AMALGAM CAMPURAN TEMBAGA SET TINNGI


Cu6Sn5 hadir sebagai 'halo' yang mengelilingi partikel Ag-Cu. Materi set terakhir
terdiri dari
Partikel inti dari
KOMPOSISI
Konstituen Persen
Perak 40–60%

Timah 22–30%

Tembaga 13–30%

Seng 0–4%

Gambar 9.9 Komposisi tunggal


paduan tembaga tinggi (Ivoclar)
o Ag3Sn yang tidak bereaksi, (fase ) dan o Ag-Cu yang tidak bereaksi dikelilingi oleh
lingkaran cahaya Cu6Sn5 ( ).
Tertanam dalam matriks yang terdiri dari
o 1 (Ag2Hg3).

Representasi skematis dari reaksi pengaturan dan struktur mikro ditunjukkan pada
Gambar . 9.8A ke C.

B C

Amalgam Gigi BAB 9 137


PANDUAN KOMPOSISI TUNGGAL
Amalgam tembaga tinggi dikembangkan oleh ahli metalurgi Kanada, Dr. William
Youdelis pada tahun 1963. Paduan komposisi tunggal adalah paduan amalgam
tembaga tinggi. Tidak seperti bubuk paduan campuran, setiap partikel bubuk
paduan memiliki komposisi yang sama. Oleh karena itu mereka disebut komposisi
tunggal atau 'paduan tanpa komposisi' (Gambar. 9.9). Partikel paduan berbentuk
bola berukuran 5 hingga 40 m.
SINONIM Komposisi tunggal, tanpa komposisi, non-gamma 2.
REAKSI PENGATURAN
Meskipun setiap partikel memiliki komposisi yang sama, perak, timah dan tembaga
hadir dalam berbagai fase di dalam partikel. Dengan demikian setiap partikel
mengandung Ag3Sn ( AgSn ( ) dan Cu3Sn ).
Ketika dititrasi, perak dan timah dari partikel larut dalam merkuri membentuk 1
(Ag2- Hg3) matriks kristal yang mengikat bersama partikel paduan yang terlarut
sebagian. Pada tahap ini tembaga sangat sedikit larut. Kemudian, lapisan kristal
(Cu6Sn5) terbentuk di permukaan partikel paduan. Beberapa kristal (Cu6Sn5)
juga terbentuk dalam matriks
Reaksi keseluruhan yang disederhanakan adalah
Ag-Sn-Cu + Hg Cu6Sn5 + Ag2Hg3 + Ag-Sn-Cu
(γ + β + ε) (η) (γ1) (tidak bereaksi)
Catatan 2 yang tidak diinginkan biasanya tidak terbentuk dalam kebanyakan
paduan komposisi tunggal.
(Cu6Sn5) kristal jauh lebih besar dan berbentuk batang daripada yang di campuran
amalgam

MIKROSTRUKTUR AMALGAM KOMPOSISI TUNGGAL

Materi set terakhir (Gambar. 9.10) terdiri dari


Partikel dari
o Ag3Sn yang tidak bereaksi (fase γ) dan dikelilingi
oleh jala berbentuk batang η (Cu6Sn5).
Tertanam dalam matriks yang terdiri dari
o γ1 (Ag2Hg3)
Keuntungan / Kerugian dari Bulat amalgam
tembaga tinggi

Keuntungan
1. Set lebih cepat.
2. Turunkan residu merkuri
Gambar 9.10 Representasi skema pengaturan
reaksi dan mikrostruktur campuran
amalgam.

138 BAGIAN 2 Bahan Resoratif Langsung

3. Turunkan creep selama kondensasi.


4. Finishing lebih cepat.
5. Kekuatan awal yang lebih tinggi.
6. Tekanan kondensasi rendah Kerugian

1. Kurang waktu kerja.


2. Tekanan kondensasi tidak cukup untuk menggantikan matriks selama kondensasi
(sambil memulihkan rongga proksimal). Diperlukan pembentukan garis matriks.
SIFAT-SIFAT SET AMALGAM
Kebocoran Mikro
Penetrasi cairan dan puing-puing di sekitar margin dapat menyebabkan karies
sekunder. Dental amalgam memiliki catatan kinerja klinis yang sangat baik karena
kecenderungannya untuk meminimalkan kebocoran marginal (lihat menodai dan
korosi).
Penyegelan diri Jumlah kecil kebocoran di bawah restorasi amalgam unik. Jika
restorasi dimasukkan dengan benar, kebocoran berkurang seiring restorasi yang
menua di mulut. Ini mungkin disebabkan oleh pembentukan produk korosi pada
antarmuka restorasi gigi. Lebih suatu periode waktu mereka menyegel antarmuka
dan mengurangi kebocoran. Jadi amalgam adalah penyegelan diri restorasi. Kedua
amalgam tembaga rendah dan tinggi mampu menyegel terhadap kebocoran mikro
tetapi akumulasi produk korosi lebih lambat dengan paduan tembaga tinggi.
Awal kebocoran dapat dikurangi melalui aplikasi pernis pada dinding rongga.
Penggunaan dentin agen ikatan (teknik amalgam terikat) juga menunjukkan janji.
Perubahan Dimensi
Amalgam awal menunjukkan ekspansi saat pengaturan. Ini karena rasio merkuri /
paduan yang lebih besar digunakan. Amalgam dapat berkembang atau berkontraksi,
tergantung pada manipulasi. Idealnya, perubahan dimensi harus kecil. Kontraksi
berlebihan bisa menyebabkan kebocoran mikro, sensitivitas dan karies sekunder.
Ekspansi berlebihan dapat menghasilkan tekanan pada pulpa dan sensitivitas pasca
operasi. Penonjolan restorasi juga bisa terjadi.
ISO Sp. 24234: 2015 mensyaratkan bahwa amalgam tidak boleh berkembang lebih
dari 0,15% atau kontrak kurang dari –0.1% pada 37 ° C, selama pengerasan. Secara
mekanis, amalgam modern yang triturasi, keduanya tembaga rendah dan tinggi,
dibuat dari rasio merkuri / paduan rendah menunjukkan sedikit kontraksi.

Teor perubahan dimensi


Kontraksi Ketika paduan dan merkuri adalah hasil kontraksi campuran awalnya
sebagai partikel larut dan γ1 tumbuh. Volume akhir γ1 kurang dari volume awal
perak dan merkuri yang digunakan untuk membuat γ1. Oleh karena itu, kontraksi
akan berlanjut selama pertumbuhan γ1 terus berlanjut.
Ekspansi Kristal γ1 saat mereka tumbuh, saling bertabrakan, dan menghasilkan
tekanan luar cenderung menentang kontraksi. Jika ada cukup merkuri untuk
memberikan matriks plastik, ekspansi akan terjadi ketika γ1 kristal saling
bertabrakan. Setelah matriks γ1 yang kaku terbentuk, pertumbuhan kristal γ1 tidak
dapat memaksa matriks untuk berkembang. Sebaliknya γ1 kristal akan tumbuh
menjadi celah yang mengandung merkuri, mengkonsumsi merkuri
Amalg
am Gigi Bab 9 139 dan memproduksi reaksi lanjutan. Karena itu, mengurangi
merkuri dalam campuran akan menguntungkan kontraksi.
Jadi, faktor-faktor yang mendukung kontraksi adalah
o Rasio merkuri / paduan yang rendah
o Tekanan kondensasi lebih tinggi (memeras merkuri)
o Partikel yang lebih kecil (mengkonsumsi lebih banyak merkuri karena peningkatan
luas permukaan)
o Lebih banyak triturasi (mempercepat pengaturan)
Amalgam modern menunjukkan kontraksi bersih, sedangkan amalgam yang lebih
tua selalu menunjukkan ekspansi. Dua alasan untuk perbedaan ini adalah
o Amalgam yang lebih tua mengandung partikel paduan yang lebih besar dan
dicampur dengan merkuri yang lebih tinggi / rasio paduan.
o Triturasi tangan digunakan sebelumnya. Amalgam modern dicampur dengan
kecepatan tinggiamalgamators (setara dengan peningkatan waktu triturasi). Efek
kontaminasi kelembapan (Ekspansi tertunda)
Jika mengandung seng tembaga rendah atau tembaga tinggi amalgam
terkontaminasi oleh kelembaban selama triturasi atau kondensasi, ekspansi besar
dapat terjadi. Biasanya dimulai setelah 3-5 hari dan dapat berlanjut hingga bulan,
mencapai nilai lebih dari 400 μm (4%). Ini dikenal sebagai ekspansi tertunda atau
ekspansi sekunder (Gambar. 9.11). Ekspansi ini disebabkan oleh rilis dari gas
hidrogen dari reaksi seng dengan air.
H2O + Zn → ZnO + H2 (gas)
Gas hidrogen ini tidak bergabung dengan amalgam, tetapi mengumpulkan dalam
restorasi, menciptakan ekstrim tekanan internal dan ekspansi massa. Ini
menyebabkan tonjolan restorasi keluar dari rongga, meningkat creep, kebocoran
mikro meningkat, permukaan diadu dan korosi. Nyeri gigi, rekurensi karies, dan
patah tulang restorasi dilihat sebagai hasil dari ini buruk
memasukkan restora

Gambar 9.11. Ekspansi yang


tertunda campuran

NOTE Kontaminasi kelembaban setelah rongga telah diisi tidak


menyebabkan ekspansi tertunda. Paduan non seng tidak menunjukkan jenis
ekspansi ini ketika terkontaminasi dengan air. Namun, kontaminasi uap air dari
campuran apapun menghasilkan sifat fisik yang lebih rendah.
Indikasi untuk paduan bebas seng
Amalgam tanpa seng cenderung kurang plastik dan kurang bisa digunakan. Paduan
ini hanya digunakan untuk kasus-kasus di mana sulit untuk mengontrol
kelembaban, mis. pasien yang memiliki air liur berlebihan, pengisian saluran akar
retrograde, lesi subgingiva, dll.
Kekuatan
Restorasi amalgam yang dirancang dengan baik memiliki kekuatan tekan yang
cukup untuk menahan normal kekuatan pengunyahan intraoral.

140 BAGIAN 2 Bahan Resoratif Langsung


Kekuatan Kompresif Jam 7 Hari
Tembaga rendah 45 MPa 302 MPa
(potong bubut)
Tembaga rendah 141 MPa 366 MPa
(bulat)
Dicampur 137 MPa 431 MPa
Komposisi tunggal 262 MPa 510 MPa

Kekuatan Tarik

Amalgam tidak tahan terhadap tekanan tarik atau tekukan yang tinggi dan dapat
patah dengan mudah pada restorasi yang dirancang secara tidak tepat (Gambar.
9.12). Oleh karena itu, rongga harus dirancang sehingga restorasi akan menerima
tegangan minimal atau gaya geser dalam layanan.

Tembaga rendah Dicanpur Komposisi tunggal


60 MPa 48 MPa 64 MPa

Faktor yang mempengaruhi kekuatan


Efek laju pengerasan Amalgams tidak mendapatkan kekuatan secepat yang
diinginkan. Setelah 20 menit, kekuatan tekan mungkin hanya 6% dari kekuatan satu
minggu. ISO spesifikasi menetapkan minimum 100 MPa pada satu jam dan 350
MPa setelah 24 jam. Sejak kekuatan awal amalgam rendah, pasien harus diingatkan
untuk tidak menggigit terlalu keras setidaknya 8 jam setelah penempatan, waktu di
mana setidaknya 70% dari kekuatannya diperoleh. Itu satu jam kuat tekan amalgam
komposisi tunggal tembaga tinggi sangat luar biasa tinggi (262 MPa), sehingga
kemungkinan fraktur disengaja lebih kecil. Bahkan setelah enam bulan, beberapa
amalgam mungkin masih meningkat dalam kekuatan, menyarankan itu reaksi
antara fase matriks dan partikel paduan dapat berlanjut tanpa batas. Signifikansi
klinis Tingkat pengerasan harus dipertimbangkan selama penempatan campuran.
Dalam restorasi kelas II di mana matriks pendukung telah ditempatkan,
penghapusan Matriks harus dilakukan pada waktu yang tepat. Pengangkatan dini
dapat menyebabkan fraktur. Berlebihan tekanan pada restorasi oleh pasien sebelum
waktunya untuk menguji oklusi juga dapat terjadi dalam fraktur.

Efek dari triturasi Entah di bawah triturasi atau lebih dari triturasi akan
menurunkan kekuatan untuk campuran tembaga rendah dan tembaga tinggi.
Gambar 9.12 Restorasi amalgam yang retak. Campuran
sensitif pada teknik. Jika ditempatkan dengan tidak benar, itu biasa terjadi
Gambar 9.13 dengan tinggi
masalah periodontal, dll tingkat
creep menampilkan
marjinal kerusakan Amalgam Gigi Bab 9 141

Pengaruh kadar merkuri Merkuri yang cukup harus dicampur dengan paduan
untuk membasahi masing-masing partikel paduan. Merkuri yang tidak cukup
menghasilkan campuran granular yang kering (Gambar. 9.18) yang bisa
menghasilkan restorasi yang kasar dan berlubang yang rentan terhadap korosi.

Kelebihan merkuri dalam campuran dapat menghasilkan pengurangan kekuatan


yang nyata karena semakin tinggi 2 konten (yang merupakan fase terlemah —
lihat reaksi pengaturan).

Pengaruh kondensasi Tekanan kondensasi yang lebih tinggi menghasilkan


kekuatan tekan yang lebih tinggi (hanya untuk paduan bubut-potong).
Alasan Teknik kondensasi yang baik akan meminimalkan porositas dan
menghilangkan merkuri berlebih dari amalgam bubut-potong. Jika tekanan berat
digunakan dalam campuran bola, kondensor akan menembus. Namun, campuran
bola terkondensasi dengan tekanan hasil yang lebih ringan kekuatan yang memadai.

Efek porositas Rongga dan porositas mengurangi kekuatan. Porositas disebabkan


oleh
1. Penurunan plastisitas campuran (disebabkan oleh rasio Hg / paduan yang terlalu

rendah, di bawah triturasi dan lebih triturasi ).


2. Tekanan kondensasi yang tidak memadai.
3. Partikel berbentuk bubuk paduan tidak teratur.
4. Penyisipan kenaikan terlalu besar.
Tekanan kondensasi yang meningkat meningkatkan adaptasi dan mengurangi
rongga. Untungnya, rongga tidak masalah dengan paduan bulat.

Efek desain rongga o Rongga harus dirancang untuk mengurangi tekanan tarik.
o Amalgam memiliki kekuatan dalam jumlah besar, oleh karena itu, rongga
harus memiliki kedalaman lebar.

Creep
C Uji Creep
Ini didefinisikan sebagai deformasi plastis bergantung waktu.
Creep di uji dengan menundukkan spesimen
Creep amalgam gigi adalah progresif lambat silinder berumur 7 hari dengan beban
36 MPa
(pada 37 ° C) untuk waktu yang ditentukan
deformasi permanen set amalgam, yang terjadi biasanya antara 1 dan 4 jam.
di bawah tekanan konstan (creep statis ) atau terputus-putus stres (creep dinamis).

Signifikansi creep
Creep terkait dengan pemecahan marjinal dari amalgam tembaga rendah. Semakin
tinggi creep, semakin besar tingkat penurunan marginal (Gamabr. 9.13).
Menurut ISO 24234: 2015 creep harus di bawah 2% Lihat Kotak 9.2.

Nilai Creep
Secara umum paduan tembaga rendah bubut-potong menunjukkan nilai creep
tertinggi, sering melebihi batas ADA. Nilai creep terendah ditunjukkan oleh
amalgam tembaga tinggi.
Tipe Amalgam Creep

Amalgam memotong bubut 6%


tembaga rendah

Bulat tembaga rendah 1,5%

Amalgam campuran tembaga tinggi 0.5%


Campuran tembaga tanpa campuran 0.05 sampai
tembaga tinggi 0.09%
142 BAGIAN 2 Bahan Restorasi Langsung
Faktor factor yang mempengaruhi creep
Mikrostrukutr fase 1 (Ag-Hg) memiliki efek besar pada laju creep amalgam
tembaga rendah. Peningkatan laju creep ditunjukkan oleh fraksi volume 1 yang
lebih besar. Tingkat creep yang menurun ditunjukkan oleh ukuran butir yang lebih
besar 1. fase 2 dikaitkan dengan tingkat creep yang lebih tinggi
Campuran tunggal tembaga campuran tinggi memiliki laju creep yang sangat
rendah, karena tidak adanya fase 2 dan karena adanya batang (Cu6Sn5) yang
bertindak sebagai penghalang deformasi fase 2
1 fase 1 . peningkatan kandungan zinc mengurangi creep
Pengaruh variabel manipulatif untuk meningkatkan kekuatan dan nilai creep
rendah
 Rasio mercury/alloy harus minimym.
 Tekanan kondensasi harus maksimum untuk alloy bubuk potong atau campuran.
 Perhatikan dengan cermat yaitu harus diberikan pada waktu triturasi dan
kondensasi. Baik di bawah atau di atas triturasi atau kondensasi tertunda cenderung
meningkatan laju creep.

RETENSI AMALGAM
Amalgam tidak mengikuti struktur gigi. Retensi pengisian amalgam diperoleh
memlalui penguncian mekanis. Hal tersebut dicapai dengan desain rongga yang
tepat (lihat desain rongga dalam pertimbangan teknis). Retensi tambahan jika
diperlukan dapat diperoleh dengan menempatkan pins didalam rongga. Amalgam
juga dapat diikat menggunakan agen pengikat khusus.

TARNISH DAN KOROSI


Restorasi amalgam sering tarnish dan menimbulkan korosi di mulut. Blacksilver
sulfide dapat terbentuk pada permukaan pasien restorasi amalgam. Kedua amalgam
tembaga tinggi dan rendah menunjukkan korosi. Namun korosi dalam amalgam
tembaga tinggi terbatas karena fase kurang rentan
Factor factor yang terkait dengan tarnish dan korosi berlebih
 Merkuri residu tinggi
 Tekstur permukaan-goresan kecil dan lubang terbuka.
 Kontak logam yang berbeda, misalnya emas, dan amalgam.
 Pasien yang menjalani diet tinggi sulfur.
 Kontaminasi kelembaban selama kondensasi.
 Jenis amalgam tembaga paduan rendah lebih rentan terhadap korosi (karena
kandungan yang lebih tinggi) daripada tembaga tinggi. Juga (Cu, Sn) fase
tembaga tinggi kurang
rentan terhadap korosi
 Tembaga ramalgam tinggi adalah cathodicin sehubungan dengan tembaga amalgam
rendah. Karena itu, campuran tembaga tinggi dan restorasi tembaga rendah harus
dihindari.
Corosi amalgam dapat dikurangi dengan Menghaluskan dan memoles restorasi.
 Rasio Hg / paduan yang benar dan manipulasi yang tepat.
 Hindari logam yang berbeda termasuk pencampuran amalgam tembaga tinggi dan
rendah

PERTIMBANGAN BOLOGIS
Dua jenis efek biologis potensial yang dapat terjadi
1. Efek sistemik yang merugikan pada komponen merkuri.
2. Kontak reaksi mukosa dengan produk korosi amalgam atau produk korosi
amalgam.
(Reaksi oral lichenoid).
Amalgam Kedokteran gigi BAB 9 143

Merkuri adalah racun bagi tubuh manusia dan


lingkungan. Untungnya risiko bagi pasien dengan
paparan merkuri dari restorasi gigi sangat rendah bahkan
dengan beberapa restorasi (kotak 9.3 dan 9.5). Namun,
uap air raksa menimbulkan risiko lebih besar bagi
personil gigi karena mereka lebih mudah dihirup dan
diserap melalui paru-paru. Uap merkuri dapat dihasilkan
selama triturasi dan kondensasi amalgam dan
penghapusan restorasi lama. Informasi
lebih lanjut ada di bagian toksisitas merkuri pada akhir
bab ini.
Reaksi yang terjadi yaitu Reaksi Lichenoid pada Gambar 9.14 pada mukosa yang
berdekatan dengan Lichenoid Reaksi lichenoid
kedekatan mukosa atau kontak dengan amalgam restorasi amalgam jarang
berdekatan dengan restorasi amalgam. gejala biasanya diklasifikasikan sebagai
reaksi hipersensitivitas tertunda (tipe IV), dan mereka disebut reaksi lichenoid oral
(OLRS) oleh Finne Ini adalah lesi yang secara dinamik dan histologis menyerupai
lichen planus (Ganbar 9.14), tetapi memiliki etiologi yang dapat diidentifikasi.
Reaksi ini mungkin terjad karena reaksi alergi atau toksik terhadap senyawa yang
dilepaskan atau dihasilkan dari restorasi

Disarankan bahwa tes stempell harus dilakukan pada pasien dengan OLR jika lesi
berada dalam kontak dekat dengan tambalan amalgam. Penggantian restorasi
semacam direkomendasikan jika ada reaksi uji stempel positif terhadap merkuri
atau kompenen amalgmam dan jika tidak ada tanda tanda lichen planus secara
umum.

TEKNIN KONDENSASI
MANIPULATION AMALGAM
Keberhasilan klinis restorasi amalgam sangat tergantung pada desain dan pemilihan
kota yang tepat dan manipulasi paduan. Jika sebuah restorasi rusak, biasanya itu
adalah kesalahan operator dan bukan materialnya.

DESAIN CAVITY
Memberikan retensi Karena amalgam tidak mematuhi struktur gigi, desain rongga
yang tepat sangat penting. Rongga amalgam dirancang untuk memberikan
penguncian mekanis maksimum amalgam (Gambar. 9.15). Ini dicapai dengan
menciptakan rongga dengan dinding yang menyimpang ke arah dasar rongga (atau
menyatu ke arah rongga mulut). Ini menghasilkan rongga mulut yang lebih sempit,
secara efektif mengunci amalgam di dalam rongga. Retensi tambahan jika
diperlukan dapat diperoleh dengan menempatkan pin di dalam rongga.
Meskipun amalgam gigi adalah sumber tunggal terbesar paparan merkuri bagi
banyak individu, bukti saat ini tidak menunjukkan bahwa amalgam gigi
menyebabkan penyakit pada populasi umum. Namun, ada persentase kecil dari
populasi yang hipersensitif terhadap merkuri dan dapat menderita efek kesehatan
bahkan dari paparan yang rendah. Larangan total pada amalgam tidak dianggap
benar. Juga tidak ada penghapusan tambalan amalgam pada pasien yang tidak
memiliki indikasi efek kesehatan yang merugikan yang disebabkan paparan
merkuri. Baru-baru ini pada Mei 2005, ADA mendukung amalgam sebagai aman
untuk wanita hamil. Sebagai prinsip umum, disarankan untuk mengurangi paparan
manusia terhadap logam berat di lingkungan, bahkan jika tidak ada bukti klinis efek
kesehatan yang merugikan, asalkan pengurangan dapat dicapai oleh bahan lain
dengan biaya yang wajar dan tanpa memperkenalkan efek samping lainnya..
144 BAGIAN 2 Bahan Restorasi Langsung

Gambar 9.15 Dinding


rongga dirancang untuk
mengunci restorasi
amalgam. Ini dicapai
dengan membuat dinding
yang meruncing, secara
efektif membuat rongga mulut lebih sempit dari dasarnya.

Dukungan empat dinding Untuk kondensasi yang efektif, rongga harus memiliki
empat dinding dan lantai. Jika satu atau lebih dari dinding rongga tidak ada, matriks
baja stainless (Gmbar. 9.21 dan 9.22) dapat mengimbangi dinding yang hilang.
Kegagalan untuk memiliki penopang empat dinding dapat menyebabkan
kondensasi yang tidak memadai yang dapat melemahkan amalgam. Retensi
tambahan dapat diperoleh dengan pin atau sekrup amalgam.

Mencegah fraktur tarik Karena amalgam memiliki kekuatan tarik yang buruk,
rongga harus memiliki kedalaman dan lebar yang memadai untuk menyediakan
bulk yang cukup untuk amalgam, terutama yang berada di daerah dengan tekanan
tinggi.

Sudut Cavosurface Persimpangan rongga dengan permukaan luar harus sedekat


mungkin dengan sudut kanan. Beveling tidak diindikasikan untuk amalgam karena
dapat menyebabkan fraktur amalgam di margin.

SELEKSI MATERI

Alloy
Alloy dipilih berdasarkan kebutuhan klinik
 Untuk restorasi yang dikenai gaya oklusal, diinginkan campuran amalgam dengan
fraktur marginal yang tinggi.
 Jika kekuatan dibutuhkan dengan cepat, pilihan terbaik adalah bola membutuhkan
operator yang cepat.
 Alloy tembaga tinggi, tetapi alloy bukan zinc dipilih dalam kasus-kasus karena sulit
untuk mengontrol kelembaban.
 alloy yang mengandung indium. Indium melakukan fungsi yang sama seperti zinc
dan sebagai tambahan, ia menurunkan fase .
MERKURI
Hanya ada satu syarat untuk merkuri gigi dan itu adalah kemurniannya. Unsur-
unsur pencemar yang umum seperti arsenic, dapat menyebabkan kerusakan pulpa.
Kurangnya kemurnian juga dapat mempengaruhi sifat fisik. Merkuri dengan
kemurnian tinggi dilabeli sebagai 'distilasi rangkap tiga:
 Titik beku –38.87 °C
 Titik didih 356.9 °C
ADA Sp. No. 6 untuk merkuri gigi mensyaratkan bahwa merkuri tidak boleh
memiliki kontaminasi permukaan dan kurang dari 0,02% residu yang tidak mudah
menguap.
Amalgam Kedokteran Gigi BAB 9 145

DISPENSER
Karena proporsi penting, produsen telah mengembangkan
beberapa dispenser sederhana untuk alloy dan merkuri
(Gambar. 9.16). Pengeluaran berdasarkan volume tidak
dapat diandalkan karena dipengaruhi oleh ukuran partikel
dan tingkat pengepakan (udara dan rongga yang
terperangkap) dalam dispenser.
Figure 9.16 Dispenser merkuri/alloy.
TABLET
Ini adalah metode pengeluaran yang paling akurat. Produsen mengompres bubuk
paduan ke dalam tablet dengan berat terkontrol yang digunakan dengan jumlah
merkuri yang terukur.

PERHITUNGAN PREPROPORSI
Kapsul preproportioned yang mengandung bubuk alloy dan kompartemen merkuri
yang dipisahkan oleh membran tersedia (Figs. 9.17A and B). Mereka biasanya
mengandung 400, 600, 800 atau dalam kasus yang jarang terjadi 1200 mg bubuk
paduan dengan proporsi merkuri yang sesuai. Sebelum digunakan, membran
dipecah dengan mengompresi kapsul, dan kapsul kemudian ditempatkan dalam
amalgamator mekanis.
Kelebihan
1. Proporsi konsisten.
2. Rasio merkuri/alloy yang rendah.
3. Penanganan fisik tidak diperlukan sehingga mengurangi bahaya kesehatan.
Kekurangan
Mercuryandalloy mungkin bocor. Dokter gigi dipaksa untuk menggunakan satu
rasio alloy / merkuri untuk semua situasi saat menggunakan kapsul sekali pakai.
Juga, kapsul sekali pakai mahal.

MERKURI: RASIO ALLOY (PROPORSI)


Sebelum triturator mekanik, ketika amalgam di-triturasi secara manual, merkuri
berlebih harus digunakan untuk mencapai campuran amalgam yang halus dan
plastik.
Merkuri berlebih ini telah dihapus dari amalgam dengan.
1. Menggunakan kain pemeras untuk memeras kelebihan merkuri.
2. Meningkatkan teknik kekeringan Selama kondensasi setiap kenaikan, lapisan lunak
yang kaya merkuri muncul ke permukaan. Ini dihapus dengan kondensasi
kelebihan amalgam dan ukiran kelebihan.
Gambar 9.17A dan B (A) Capsul Pre-porsional . (B) diagram capsu yang
menunjukkan membran pemisah.
146 BAGIAN 2 Bahan Restorasi Langsung
Teknik Eames
Metode yang lebih baik untuk mengurangi konten merkuri adalah dengan
mengurangi rasio merkuri / alloy asli. Pada tahun 1959 Dr. Wilmer Eames
mengusulkan rasio 1: 1 dari merkuri: alloy. Ini kemudian dikenal sebagai merkuri
minimal atau teknik Eames '(merkuri / alloy 1: 1). (Sebelum ini, pabrikan biasanya
merekomendasikan rasio merkuri / alloy yang lebih tinggi 6,5: 5,7: 5 dan bahkan 8:
5 untuk memastikan penggabungan yang memadai.) Namun, masih perlu memeras
merkuri dari campuran menggunakan teknik kekeringan yang meningkat. Oleh
karena itu, dengan teknik ini, 50% atau kurang merkuri akan berada dalam restorasi
akhir, dengan keuntungan yang jelas
Rasio paduan merkuri berkisar antara 43 hingga 54%. Dalam kapsul yang
diprioritaskan, perbandingan merkuri / alloy ditentukan oleh pabrik dan biasanya
kurang dari 50%.

Rasio merkuri / alloy rendah tidak mudah untuk triturate secara manual. Untuk
mendapatkan manfaat dari rasio merkuri / alloy yang rendah, triturator mekanik
kecepatan tinggi (amalgamator) sangat penting.

TRITURASI
Tujuan triturasi adalah untuk membasahi semua permukaan partikel alloy dengan
merkuri. Untuk pembasahan yang tepat, permukaan paduan harus bersih.
Penggosokan partikel secara mekanis menghilangkan lapisan film oksida pada
partikel alloy.

Triturasi dapat dicapai baik dengan


 Secara manual dengan tangan
 Pencampuran mekanis
PENCAMPURAN MANUAL
Dengan mortar dan alu kaca digunakan (Gambar. 9.18).
Mortar memiliki permukaan bagian dalam yang kasar untuk
meningkatkan gesekan antara amalgam dan permukaan kaca.
Permukaan kasar dapat dipertahankan dengan penggilingan
sesekali dengan pasta carborundum. Alu adalah batang kaca
dengan ujung bundar.

Tiga faktor untuk mendapatkan massa amalgam yang


tercampur dengan bai adalah
1. Jumlah rotasi
2. Kecepatan rotasi dan alu Gambar 9.18 lesung kaca dan alu.
3. besarnya tekanan yang diberikan pada alu. Biasanya periode 25 hingga 45 detik
sudah cukup
TRITURASI MEKANIK
Mekanik amalgamators lebih umum digunakan untuk triturat alloy dan merkuri
amalgam (Gambar. 9.19).
 Kapsul sekali pakai berfungsi sebagai lesung. Beberapa kapsul memiliki bagian
logam atau plastik dalam kapsul yang berfungsi sebagai alu. Kapsul dimasukkan di
antara lengan di atas mesin. Ketika dinyalakan, lengan yang memegang kapsul
berosilasi dengan kecepatan tinggi sehingga menginfeksi amalgam. Kebanyakan
amalgamator memiliki tudung yang menutupi lengan yang memegang kapsul untuk
membatasi semprotan merkuri dan mencegah kecelakaan.
 Kapsul yang dapat digunakan kembali tersedia dengan penutup gesekan atau jenis
sekrup. Jenis ini menggunakan paduan dalam bentuk tablet dan merkuri terlapis.
Pada suatu waktu tidak lebih dari dua paduan pelet harus dicampur dalam kapsul.

.
Amalgam Kedokteran Gigi BAB 9 147

Gambar 9.19A And B (A) amalgamator mekanik untuk kapsul yang di pra-
proporsional. (B) tutup lengan mekanis yang menggenggam dan menggetarkan
kapsul dengan benar

Dengan kedua tipe itu, tutupnya harus pas dengan kapsul, jika tidak, merkuri dapat
menyembur keluar dari kapsul, dan menghirup kabut halus dari tetesan merkuri
merupakan bahaya kesehatan.
Amalgamators memiliki timer otomatis dan perangkat kontrol kecepatan.
Kecepatannya berkisar antara 3200 hingga 4400 siklus per menit. alloy tembaga
tinggi membutuhkan kecepatan pencampuran yang lebih tinggi.
Waktu pencampuran Waktu pencampuran dapat bervariasi tergantung pada
kecepatan, pola berosilasi, dan desain kapsul. alloy bulat biasanya membutuhkan
waktu amalgamasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan alloy pemotongan-
bubut. Campuran yang besar membutuhkan waktu pencampuran yang sedikit lebih
lama daripada yang lebih kecil. Rekomendasi pabrik harus dipatuhi ketika
menentukan kecepatan dan waktu pencampuran.
Kelebihan dari triturasi mekanik
1. Waktu pencampuran yang lebih singkat.
2. Prosedur yang lebih standar.
3. Membutuhkan lebih sedikit merkuri jika dibandingkan dengan teknik
pencampuran.
Campuran di bawah triturasi
 Berbutir kasar dan dapat hancur (Gmbar. 9.20 A).
 tidak memberikan permukaan kasar setelah ukiran dan menodai dan korosi dapat
terjadi.
 Kekuatan kurang.
 Campur mengeras terlalu cepat dan kelebihan merkuri akan tetap ada.

Campuran normal
 tidak memiliki permukaan mengkilap dan konsistensi halus dan lembut
(Fig. 9.20 B).
 Mungkin hangat (tidak panas) ketika dikeluarkan dari kapsul.
 Ini memiliki kekuatan tekan dan tarik terbaik.
 Permukaan yang diukir mempertahankan kilau setelah pemolesan, karenanya
meningkatkan ketahanan terhadap noda dan korosi.

Campuran berlebih
 Campuran itu kental, sulit dihilangkan dari kapsul dan tooplastictipulasi (Gambar.
9.20 C).
 Waktu kerja berkurang.
 Menghasilkan kontraksi amalgam yang lebih tinggi.
 Kekuatan meningkat untuk paduan bubuK-potong, sedangkan berkurang pada
paduan tembaga tinggi.
 Creep meningkat.
BAB 9 Dental Amalgam 149
menggunakan matriks dapat menghasilkan pemulihan yang tidak
terkondensasi dan lemah. Amalgam juga dapat bergerak ke ruang interdental
(amalgam overhang- Gbr. 9.23 ) menghasilkan peradangan, pendarahan dan
rasa sakit.

Kondensor

Kondensor adalah instrumen dengan ujung bergerigi dari berbagai bentuk dan
ukuran (Gambar 9.24A dan B). Bentuknya oval, crescent, trapesium, segitiga,
lingkaran atau persegi. Jenis kondensor dipilih sesuai Gambar 9.23 Amalgam
Overhang akibat area dan bentuk rongga. Semakin kecil kondensor, kegagalan
menggunakan matriks secara

semakin besar tekanan yang diberikan pada amalgam. efektif.

Kondensasi dapat dilakukan secara manual atau

mekanis. Untuk amalgam bola, ujung kondensor yang besar harus dipilih untuk
mengurangi tusukan dan meningkatkan kondensasi.

Kondensasi manual
Campuran amalgam disimpan dalam sumur amalgam (Gbr. 9.25) . Bahan
campuran dikemas secara bertahap . Setiap kenaikan dibawa ke
Gambar 9.24 A dan B Kondensor
amalgam rongga yang disiapkan dengan menggunakan
am carriers(Gbr. 9.26). (A) Edaran bergerigi. (B) Berbentuk persegi panjang.
Setelah dimasukkan, harus segera dikondensasi dengan tekanan yang cukup
(sekitar 3 hingga 4 pon). Kondensasi dimulai di tengah, dan titik
kondensor melangkah berurutan menuju dinding
rongga.
Semakin kecil kondensor semakin besar gaya. Kondensor bergerigi lebih disukai.
Bentuk
kondensor harus sesuai dengan area di bawah Gambar 9.25
Amalgam yang baik.
kondensasi. Kondensor bundar besar mungkin tidak efektif untuk sudut rongga.
Untuk sudut, titik yang lebih kecil atau kondensor segitiga atau persegi panjang
lebih efektif.
Saat campuran terkondensasi, beberapa material kaya merkuri naik ke permukaan.
Beberapa di antaranya dapat dihilangkan, untuk mengurangi
kandungan merkuri akhir dan meningkatkan sifat

mekanik. Sisanya akan membantu ikatan dengan kenaikan berikutnya.


Amalgam modern termasuk fast setting dan working
time yang singkat. Oleh karena itu, kondensasi harus
secepat mungkin. Campuran baru
amalgam harus siap jika kondensasi membutuhkan waktu lebih dari 3 atau 4 menit.
Keterlambatan yang lama antara pencampuran dan kondensasi,
menghasilkan amalgam yang lebih lemah.

Paduan bulat memiliki sedikit 'body' dan dengan Dua amalgam carriers
demikian hanya menawarkan ketahanan ringan yang umum digunakan.
terhadap kondensasi. Saat mengondensasi paduan ini, disarankan untuk
menggunakan kondensor yang lebih besar .
Bab 9 Dental Amalgam

A B C D
Gambar 9.30A hingga D Berbagai jenis burnishers amalgam.

dengan objek lain. Alloy fast setting mendapatkan kekuatan yang cukup saat ini untuk menahan
tekanan gosokan. P embakaran alloy slow setting dapat merusak margin restorasi.
Burnishing dilakukan dengan berba gai jenis burnishers (Gambar 9.30A hingga D )
menggunakan stroke ringan yang melanjutkan dari permukaan amalgam ke permukaan
gigi. Pemulusan akhir dapat dilakukan dengan menggosok permukaan dengan pelet
kapas yang lembab.

Polishing
Polishing meminimalkan korosi dan mencegah
anutan plak. Pemolesan harus ditunda setidaknya 24
jam setelah kondensasi, atau lebih disukai lebih
lama. Disarankan untuk memoles basah, jadi gunakan
bubuk abrasif basah dalam bentuk pasta. Serbuk
pemoles kering dapat menaikkan suhu di atas 60 ° C.
Jika suhu naik di atas 60 ° C, merkuri dilepaskan yang
dapat menyebabkan korosi dan patah pada margin.
A lloy tembaga tingg i tanpa komposisi dengan
kekuatan awal yang tinggi dapat dipoles pada posisi
yang sama setelah bahan mengeras secukupnya.
Namun, pemolesan harus dilakukan dengan hati -hati
menggunakan abrasive lunak dan tekanan lembut.
Restorasi amalgam yang lengkap ditunjuk kan pada
Gambar9.31.

Gambar 9.31 Campuran amalgam restorasi.

AMALGAM BONDING
Restorasi Amalgam tidak memperkuat gigi. Gigi dengan rongga MOD rentan
terhadap fraktur cuspal. Ikatan amalgam dengan perekat yang cocok (4-META)
telah terbukti meningkatkan resistensi fraktur gigi (dua kali lipat dari restorasi
nonbonded). Ikatan Amalgam juga mengurangi kebocoran marjinal dan sensitif
pasca operasi. Mekanisme ikatan mirip dengan agen ikatan resin. Zat pengikat
menembus tubulus dentin dan membentuk zona hibrid. Ikatan dengan amalgam
bersifat mikromekanis melalui pembentukan tag resin ketika amalgam
terkondensasi ke dalam zat pengikat yang tidak diawetkan. Namun, amalgam ke
ikatan amalgam tidak begitu efektif dan oleh karena itu perbaikan dengan agen
ikatan tidak dianjurkan. Berbagai agen ikatan amalgam tersedia secara komersial

Bagian 2 Bahan Restorasi Langsung

Toxicitas Merkuri
Merkuri beracun bagi makhluk hidup. Merkuri gratis tidak boleh disemprotkan atau
terpapar ke atmosfer. Bahaya ini dapat timbul selama triturasi, kondensasi dan
penyelesaian restorasi, dan juga selama penghapusan restorasi lama dengan
kecepatan tinggi. Uap merkuri dapat dihirup. Kontak kulit dengan merkuri harus
dihindari karena dapat diserap. Setiap merkuri berlebih tidak boleh masuk ke
wastafel , karena bereaksi dengan beberapa paduan yang digunakan dalam pipa
ledeng. Ini juga bereaksi dengan ornamen emas.
Merkuri memiliki efek toksik kumulatif. Dokter gigi dan asisten gigi, berisiko
tinggi. Meskipun dapat diserap oleh kulit atau oleh konsumsi, risiko utama adalah
dari inhalasi.

Gambar 9.32 Obligasi Amalgam.

Tindakan Pencegahan
Dalam menempatkan dan menghilangkan tambalan amalgam, dokter gigi harus
menggunakan teknik dan peralatan untuk meminimalkan pajanan pasien dan dokter
gigi terhadap uap merkuri dan untuk mencegah limbah amalgam dari dibuang ke
sistem pembuangan limbah kota
1. Klinik harus berventilasi baik .
2. Gunakan kapsul praproporsional yang memungkinkan untuk mengontrol rasio
alloy merkuri.
3. Kapsul alloy merkuri, harus memiliki tutup yang pas untuk menghindari kebocoran.
4. Kapan pun memungkinkan, gunakan penghalang pelindung seperti isolasi rubbery
dam..
5. Evakuasi volume tinggi harus digunakan ketika kondensasi dan ukiran amalgam.
6. Saat menghilangkan tambalan lama, semprotan air, masker mulut, dan isap volume
tinggi harus digunakan.
7. Penggunaan ultrasonik amalgam kondensor tidak dianjurkan karena semprotan
tetesan merkuri kecil diamati di sekitar titik kondensor selama kondensasi.
8. Semua sisa limbah merkuri dan amalgam harus disimpan dalam wadah yang
tertutup rapat di bawah fixer solusi.
9. Potongan Amalgam dan bahan-bahan yang terkontaminasi merkuri atau amalgam
tidak boleh dikenai sterilisasi panas.
10. Sistem pembuangan yang tepat harus diikuti, untuk menghindari pencemaran
lingkungan . Separator Amalgam harus digunakan untuk menangkap amalgam dari
tempolong dan alat hisap dan untuk mencegah limbah amalgam dari dibuang ke
sistem pembuangan limbah umum
11. Potong Amalgam harus dibuang atau didaur ulang melalui agen yang sesuai.
12. Gigi yang diekstraksi yang mengandung restorasi perak tidak boleh dibuang ke
limbah infeksius dan dibakar.
Sebaliknya mereka harus diperlakukan
sebagai potongan amalgam berbahaya
dan dibuang sesuai.
13. Merkuri yang tumpah
dibersihkan sesegera
mungkin. Hindari
lantai berkarpet di ruang operasi
karena sangat sulit untuk
membersihkannya dari karpet. Penyedot debu tidak digunakan karena mereka
menyebarkan merkuri lebih jauh melalui knalpot. Serbuk penekan merkuri sangat
membantu tetapi ini adalah tindakan sementara. Sebuah kit
tumpahan merkuri (Gambar. 9,33) tersedia secara
komersial untuk pengolahan tumpahan Gambar 9.33 kit
tumpahan merkuri merkuri.

Dental Amalgam Bab 9 153

14. Kulit yang terkena merkuri harus dicuci dengan sabun dan air.
15. Setiap tahun, program untuk menangani bahan beracun dipantau untuk tingkat
paparan aktual.

Pembuangan Amalgam
Sisa amalgam dan kapsul amalgam kosong harus dibuang secara terpisah dalam
wadah khusus. Wadah ini mengandung garam pengikat atau zat kimia lainnya untuk
mengikat uap merkuri. Wadah ini harus dibuang sesuai dengan persyaratan hukum,
dan dikembalikan ke pabrikan masing-masing. Instruksi lokal / regional untuk
pembuangan limbah harus diperhatikan.

Separator Amalgam (ISO 11143:2008)


Dokter gigi harus menggunakan separator amalgam gigi untuk menangkap dan
menahan sisa limbah amalgam yang berasal dari spittoon kantor. Separator
amalgam memisahkan partikel logam yang lebih berat dari cairan. Penghapusan
tambalan lama dan penempatan restorasi amalgam baru adalah sumber kontaminasi
amalgam. Tanpa pemisah amalgam gigi, sisa limbah amalgam akan dilepaskan ke
saluran pembuangan melalui saluran pembuangan di kantor dental.
Banyak perusahaan memasarkan separator amalgam (Gbr. 9.34). Unit ini bertindak
sebagai tangki pengumpul yang memungkinkan pengendapan dan dekantasi,
sehingga memisahkan cairan dari padatan. Perawatan dilakukan secara berkala
untuk mengeluarkan cairan di tabung Anda yang akan menumpuk lebih cepat dari
sedimen. Ketika penuh, unit sedimen logam berat dikosongkan ke dalam wadah
terpisah. Lumpur yang Gambar 9.34 separator dikumpulkan dapat dikirim
langsung ke pendaur ulang atau Amalgam. dikumpulkan oleh pengangkut yang
sesuai yang akan mengirimkannya ke pendaur ulang.
Gigi yang diekstraksi mengandung tambalan amalgam
Gigi yang diekstraksi (tidak mengandung amalgam) dianggap berpotensi bahan
infeksius dan harus dibuang ke wadah limbah medis yang sesuai pada ketentuan
kontainerisasi dan pelabelan Standar Patogen yang ditanggung oleh Occupational
Safety and Health Administration (OSHA) yang ditularkan melalui darah . Namun,
gigi yang diekstraksi yang mengandung amalgam tidak boleh ditempatkan di
wadah limbah medis yang menggunakan insinerator untuk pembuangan akhir. Gigi
insinerasi melepaskan merkuri langsung ke atmosfer. Banyak perusahaan daur
ulang logam akan menerima gigi yang diekstraksi dengan amalgam. Pendaur ulang
dapat dihubungi dan ditanyai tentang kebijakan mereka dan instruksi penanganan
spesifik yang mungkin mereka miliki.

Jika dikelola secara tidak benar oleh kantor dental, limbah amalgam gigi dapat
dilepaskan ke lingkungan. Jika separator amalgam tidak digunakan, sisa limbah
amalgam akan dilepaskan ke saluran pembuangan melalui saluran pembuangan di
kantor dental. Tidak semua fasilitas pengelolaan limbah umum dilengkapi untuk
mengelola limbah berbahaya seperti amalgam. Di pabrik pengolahan, limbah
amalgam mengendap sebagai komponen lumpur limbah yang kemudian dibuang
melalui berbagai cara.
1. Di tempat pembuangan akhir sehingga mencemari tanah dan sumber air di
sekitarnya.
2. Melalui pembakaran, sehingga mencemari udara.
3. Sebagai lumpur ketika digunakan sebagai pupuk mencemari tanah pertanian dan
badan air dan memasuki sumber makanan.

154 Bagian 2 Bahan Restorasi Langsung

Kotak 9.4 Pengelolaan limbah Amalgam di India

Survei yang dilakukan oleh Dewan Pusat dan berbagai lembaga lainnya
menunjukkan bahwa perusahaan perawatan kesehatan dan klinik swasta di India
tidak memberikan perhatian yang memadai pada pengelolaan limbah mereka. Itu
tidak membentuk bagian integral dari program perawatan kesehatan mereka.
Kelalaian pihak perusahaan perawatan kesehatan tercermin dalam berbagai artikel
di surat kabar dan litigasi kepentingan publik di Mahkamah Agung. Menyadari
betapa besarnya masalah ini, Dewan Pusat menangani masalah ini dengan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Hutan. Hal ini menyebabkan pemberitahuan
tentang 'Peraturan Biomedis limbah (Penanganan dan pengelolaan)', 1998.
Sekarang setelah ada ikatan hukum pada instansi layanan kesehatan, pemerintah
negara bagian perlahan-lahan merampingkan proses pemisahan, pengumpulan,
pengolahan, dan pembuangan limbah. Namun terlepas dari undang-undang, pada
kenyataannya, sedikit yang dilakukan untuk melakukan pemantauan, implementasi
dan hukuman yang tepat untuk ketidakpatuhan. Sejumlah besar potongan amalgam
berbahaya dilepaskan ke lingkungan melalui saluran pembuangan dan pembuangan
sampah umum. Sangat penting bahwa asosiasi gigi nasional dan cabang lokal
mereka (IDA) menemukan solusi yang memadai untuk pembuangan yang aman.
Bahaya pencemaran lingkungan mempengaruhi semua termasuk penyedia layanan
gigi dan keluarga.
1. Sangat mudah untuk digunakan. 2. Teknik tidak terlalu sensitif
3. Menjaga bentuk anatomi dengan baik.
4. Memiliki ketahanan yang cukup terhadap patah tulang.
5. Sealing sendiri; penyusutan minimal hingga tidak ada dan tahan kebocoran.
6. Awet dan tahan lama.
7. Penggunaannya baik dan meminimalkan keausan gigi alami.
8. Lebih ekonomis daripada bahan restorasi posterior alternatif lainnya seperti paduan
emas cor dan komposit.

Kekurangan
1. Warnanya tidak cocok dengan struktur gigi.
2. Mereka lebih rapuh dan dapat patah jika tidak ditempatkan dengan benar.
3. Membutuhkan pengangkatan beberapa struktur gigi yang sehat untuk desain
rongga.
4. Dapat mengalami korosi dan dapat menjadi gelap saat terkorosi.
5. Produk korosi dapat menodai gigi dari waktu ke waktu
6. Tindakan galvanis. Kontak dengan logam lain dapat menyebabkan aliran listrik
sesekali dan sesekali.
7. Pada akhirnya akan menunjukkan kerusakan marjinal.
8. Sensitivitas sementara terhadap panas dan dingin karena merupakan logam.
9. Mereka tidak terikat pada struktur gigi.
10. Masalah merkuri lingkungan.

Kotak 9.5 Kontroversi amalgam

Amalgam telah menjadi subjek perhatian publik dari Amerika hingga India karena
kehadiran merkuri. Penelitian sering diambil di luar konteks yang mengakibatkan
kekhawatiran besar di kalangan masyarakat umum. Beberapa kontroversi ini telah
dibuat oleh dokter gigi sendiri. Sangat penting bagi orang untuk mendapatkan
informasi yang benar tentang posisi yang diambil oleh komunitas ilmiah
internasional dan lembaga perawatan kesehatan

Dental Amalgam Bab 9


155
Di AS, Asisten Sekretaris untuk Kesehatan didirikan pada tahun 1991, sebuah
komite penelitian dengan tujuan meninjau hampir 500 publikasi ilmiah tentang
amalgam. Penelitian, yang muncul pada tahun 1995, gagal menunjukkan bahaya
untuk pengisian amalgam.
Mengikuti saran dari Ahli Bedah Umum dan Pusat Pengendalian Penyakit dan
Pencegahan Administrasi Makanan dan Obat-obatan, Layanan Kesehatan
Masyarakat AS baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel di sebuah majalah dengan
sirkulasi yang sangat tinggi. Tujuannya adalah untuk mengklarifikasi masalah ini
dan meyakinkan orang-orang Amerika, yang telah terkejut oleh banyak laporan
berita tentang risiko amalgam.
Di Swiss, Ketua dari empat Departemen Gigi di Universitas Berne, Basel, Jenewa
dan Zurich menjawab tuduhan tuduhan kerusakan akibat amalgam yang muncul di
surat kabar dan jurnal tidak ilmiah dengan artikel ulasan. Amalgam dinilai sebagai
bahan yang aman dan efektif untuk pengisian gigi posterior, dengan satu-satunya
pengecualian pada pasien alergi.
Pada dua pertemuan Federation Dentaire Internationale yang diadakan pada tahun
1994 di Vancouver dan Budapest, amalgam dibebaskan atas tuduhan toksisitas dan
dinilai sebagai bahan yang valid, murah, dan masih tidak tergantikan.
Pada tahun 1995, pernyataan bersama dari Organisasi Kesehatan Dunia (melalui
dua agensinya, Program Kesehatan Mulut dan Kantor untuk Kesehatan Lingkungan
Global dan Terpadu, dan dari FDA, tambalan amalgam dianggap aman dan murah,
meskipun warnanya berbeda). berbeda dengan gigi alami. Untuk alasan
lingkungan, dokumen itu juga melaporkan, di masa depan mungkin ada batasan
untuk penggunaan amalgam. Sayangnya, pembatasan seperti itu disalahartikan oleh
media massa, menyebabkan ketakutan yang tidak dapat dibenarkan dalam opini
publik dan meningkatnya permintaan substitusi restorasi.
Sejak protes lingkungan pertama terhadap penggunaan amalgam, sebuah pusat
penelitian diciptakan di Jerman oleh Departemen Universitas Münster dan
Erlangen. Setelah meninjau beberapa makalah ilmiah dan mengikuti ratusan pasien,
termasuk 200 wanita hamil, pusat menyimpulkan bahwa: (i) tidak ada efek
berbahaya dari amalgam telah ditemukan pada populasi umum dan bayi baru lahir;
(ii) tingginya kadar merkuri dalam plasma telah ditemukan sebagai konsekuensi
dari peningkatan konsumsi ikan.
Setelah penelitian yang cermat, Dewan Penelitian Medis Swedia menyimpulkan
bahwa semua bahan restorasi yang sedang digunakan, termasuk amalgam dan resin
komposit, aman dan efektif. Namun demikian pemerintah Swedia, melalui
Departemen Lingkungan, baru-baru ini mengeluarkan serangkaian aturan untuk
membatasi penggunaan amalgam untuk keperluan pengisian. Argumen utama
didasarkan pada alasan ekologis, karena diperkirakan bahwa antara 40 dan 60 ton
amalgam dibawa ke mulut orang-orang Swedia. Dikhawatirkan bahwa, sebagai
konsekuensi dari kebiasaan krematorium, merkuri akan dilepaskan secara masif di
lingkungan. Di Swedia saja, hampir 300 kilogram merkuri diperkirakan tersebar di
atmosfer, dan antara 200 dan 400 kilogram di saluran air, setiap tahun.
Tidak ada pertanyaan tentang fakta bahwa komunitas gigi internasional telah sangat
mengurangi penggunaan amalgam untuk mengisi gigi karies; alasan utama,
bagaimanapun, telah menjadi permintaan estetika dari pasien daripada kebutuhan
toksikologis. Tidak disangka-sangka, sebagian besar rekan kerja dari seluruh dunia
tetap menggunakan amalgam di mulut mereka sendiri atau anak mereka, kapan pun
dibutuhkan.
Seperti yang dilaporkan dalam literatur, sejumlah pasien patofob atau yang mudah
dipengaruhi masih memilih untuk melakukan restorasi dengan bahan selain
amalgam, bahkan setelah menerima semua informasi yang mungkin. Tuntutan
mereka harus dipenuhi selama keputusan ini memiliki efek plasebo; Namun, pasien
ini harus berkecil hati karena restorasi amalgam mereka yang masih sempurna
diganti dengan bahan lain. Bahkan penghapusan restorasi ini menimbulkan resiko
lebih besar melepaskan merkuri ke lingkungan. Sebagai pengingat yang bermanfaat
bagi siswa, isian terbaik adalah yang tidak pernah diterapkan; terapi yang paling
efektif adalah pencegahan.
BAB 10
Mengisi Emas Langsung
GARIS BESAR BAB
• Aplikasi
• Kontraindikasi
• Komposisi dan Kemurnian
• Foil Emas
-Pembuatan
- Disediakan Sebagai
- Spesial Preformed
- Foil Platinized
- Emas Kohesif dan Nonkohesif
• Endapan Elektrolitik
- Tersedia Sebagai
- Mat Gold
- Mat Foil
- Endapan Elektrolit Paduan
• Emas Bubuk
- Persamaan Kata
- Pembuatan
- Tersedia Sebagai
• Manipulasi Emas Mengisi Langsung
- Desorbing atau Degassing
- Annealing Listrik
- Desorpsi Api
- Pemadatan
- Hand Mallet
- Kondensor
- Menyelesaikan
• Kondensor Mekanik
• Properti dari Emas yang Dipadatkan
- Kekuatan
- Kekerasan
- Massa jenis
- Efek Rongga
- Menusuk dan Korosi
- Biokompatibilitas
- Kekurangan
- Keuntungan
Sebelum ditemukannya amalgam, emas murni sangat populer sebagai bahan
pengisi. Penggunaan kertas emas dalam kedokteran gigi modern mulai sekitar 1400
di renaisans Italia. Penggunaannya dijelaskan dalam teks medis yang ditulis pada
1425 oleh Giovanni Arcolani (Johannas D'Arcola) seorang profesor dari
Universitas Bologna. Robert Woofendale dikreditkan karena telah
memperkenalkannya ke AS pada 1766 pada saat kedatangannya dari Inggris.
Namun, penggunaannya meluas di AS hanya menjelang awal abad ke-19 (Gbr.
10.1).
Ini adalah logam yang paling mulia dan jarang menodai di rongga mulut. Emas
dalam bentuk murni sangat lembut (25 BHN). Kelenturannya dan kurangnya
lapisan oksida permukaan memungkinkan kenaikan untuk dilas bersama. Ini unik
Sebelum ditemukannya amalgam, emas murni sangat populer sebagai bahan
pengisi. Penggunaan kertas emas dalam kedokteran gigi modern mulai sekitar 1400
di renaisans Italia. Penggunaannya ditulis dalam teks medis yang ditulis pada 1425
oleh Giovanni Arcolani (Johannas D'Arcola) seorang profesor dari Universitas
Bologna. Robert Woofendale dikreditkan karena telah memperkenalkannya ke AS
pada 1766 pada saat kedatangannya dari Inggris. Namun, penggunaan meluas di
AS hanya menggunakan awal abad ke-19 (Gbr. 10.1).
Ini adalah logam yang paling mulia dan langka menodai di rongga mulut. Emas
dalam bentuk sangat lembut (25 BHN). Kelenturannya dan kurangi lapisan oksida.
Ini unik
APLIKASI
1. Lubang dan restorasi kelas I kecil (Gbr. 10.2).
2. Untuk perbaikan margin casting.
3. Untuk restorasi kelas II, kelas V dan VI
(Gbr. 10.3).
4. Perbaikan lubang ventilasi semen dan perforasi pada mahkota emas
(Gambar 10.4A hingga C).

KONTRAINDIKASI
1. Gigi dengan ruang pulpa yang sangat besar.
2. Gigi yang dikompromikan secara berkala.
3. Pasien cacat yang tidak dapat duduk untuk janji temu gigi panjang yang diperlukan
untuk prosedur.
4. Gigi yang terisi saluran akar karena gigi ini rapuh.
TYPES
Banyak kategori pengisian emas langsung tersedia dan didasarkan pada bentuk fisik
dan proses pembuatannya.
1. Foil (emas berserat)
- Lembar
Kohesif
Non-kohesif
- Tali
- Silinder
- Laminasi
- Terlempar
2. Endapan elektrolit (kristal emas)
- Tikar
KOMPOSISI DAN KEBERSIHAN
Sebagian besar restorasi emas modern terbuat dari emas dengan kemurnian tinggi
(99,99% atau lebih tinggi) kecuali untuk emas platinized dan alloyed.
GOLD FOIL
Foil emas adalah yang tertua dari semua produk yang dijelaskan. Itu dibuat untuk
aplikasi gigi sedini 1812 oleh Marcus Bull (USA). Itu diproduksi dengan
mengalahkan emas menjadi lembaran.
PEMBUATAN
Emas mudah ditempa. Ingot cor dengan ketebalan 15 mm dipukul hingga ketebalan

B). Kristal dari logam cor asli terdeformasi dan memanjang sehingga mereka
memiliki struktur berserat, karenanya juga dikenal sebagai emas berserat.
DITAWARKAN SEBAGAI
1. Lembaran kotak datar (dengan ketebalan bervariasi) dalam bentuk buklet,
12 lembar (masingmasing 10 cm × 10 cm) per buklet.
-
-

Angka tersebut menunjukkan berat emas. Lembaran lain yang juga tersedia adalah
No. 20, 40, 60 dan 90. No. 3 foil digunakan untuk memproduksi emas elektrolitik
dan bubuk.
2. Silinder yang dibentuk sebelumnya (Gambar 10.6A dan B) dan tali. Ini
dibuat dengan memotong lembaran emas foil No. 4 menjadi strip dengan lebar yang
bervariasi (3.2, 4.8, dll.) Dan kemudian menggulungnya dan mengompresnya
menjadi pelet atau silinder. . Mereka mungkin 'dikarbonisasi'.
3. Sejumlah lembaran foil dapat ditempatkan satu sama lain untuk membentuk
foil emas laminasi. Salah satu jenis foil laminasi adalah foil platinized, yang
merupakan lembaran dari platinum murni yang diapit di antara dua lembar foil emas
murni.
EMAS TERKARBONISASI ATAU BERGELOMBANG
Menggulung menjadi bentuk pelet atau silinder nyaman untuk dibawa dan
dipadatkan ke dalam rongga. Banyak dokter gigi memotong dan menggulung emas
mereka sendiri. Foil emas preformed dalam bentuk tali dan silinder mungkin
tersedia dalam bentuk ‘dikarbonisasi’ atau ‘bergelombang’ (terbuat dari foil No. 4
yang telah ‘dikarbonisasi’ atau ‘bergelombang’). Bentuk foil emas ini merupakan
sejarah yang menarik karena merupakan hasil dari kebakaran hebat Chicago pada
tahun 1871. Foil bergelombang diperoleh dengan menempatkan foil emas di antara
lembaran kertas dan menyalakannya dalam wadah tertutup. Saat dinyalakan, kertas
hangus, tetapi kertas emas tidak terluka kecuali menjadi 'bergelombang'. Ini karena
kerutan kertas sambil mengoksidasi dalam brankas kedap udara. Setelah karbon
dihilangkan ditemukan bahwa emas menunjukkan sifat pengelasan yang unggul.
FOIL BERLAPIS
Ini adalah kertas laminasi yang mengandung kertas platina murni di antara dua
lembar kertas emas No. 4. Seprai dikalahkan dan disatukan. Platinum ditambahkan
ke foil emas untuk meningkatkan kekerasan restorasi. Produk ini hanya tersedia
dalam formulir No. 4 lembar.
EMAS YANG KOHESIF DAN TIDAK KOHESIF
Dalam praktiknya hanya lembaran foil yang dilengkapi dalam kedua kondisi
tersebut, meskipun semua bentuk pengisian emas langsung dapat diberikan dalam
bentuk yang kohesif dan tidak kohesif.
Noncohesive Foil emas paling awal adalah 'noncohesive' di alam. Pabrikan
menjadikan foil sebagai zat yang mudah menguap seperti amonia, yang diserap
pada permukaan emas. Foil amononiated disebut foil yang tidak kohesif. Adsorpsi
gas amonia ini ke permukaan emas mencegah foil emas melekat jika terlipat
kembali dengan sendirinya, atau menyentuh kepingkeping foil lainnya. Ini juga
berguna ketika pelet atau silinder dikemas bersama dalam wadah. Ini mencegah
kohesi pelet prematur dalam wadah mereka. Itu juga melindungi permukaan emas
dari kontaminasi yang tidak bisa dihilangkan. Perawatan ini memungkinkan
pengguna kertas timah untuk menanganinya dengan sedikit lebih mudah.
Emas non-kohesif juga dapat memiliki zat yang teradsorpsi seperti garam besi atau
gas asam (gugus belerang atau gugus mengandung fosfor) pada permukaannya.
Film volatil siap dihilangkan dengan pemanasan (lihat anil), dengan demikian
mengembalikan karakter kohesif foil. Emas non-kohesif jarang digunakan saat ini,
tetapi dapat digunakan untuk membangun sebagian besar restorasi emas langsung.
Kerugian dari emas yang tidak kohesif Karena emas tidak akan menempel dengan
sendirinya orang tidak dapat membangun kontur di atas permukaan cavosurface.
Fillings cukup rata dari cavosurface ke cavosurface.
Cohesive Cohesive gold juga disebut 'emas lengket'. Itu diperkenalkan pada tahun
1854 oleh Dr. Robert Arthur ketika dia menerbitkan makalahnya tentang emas
lengket (kohesif emas), "Metode Baru Menggunakan Foil Emas".
Untuk pengelasan dingin, emas harus memiliki permukaan bersih yang bebas dari
kotoran. Emas menarik gas,
misalnya oksigen ke permukaannya dan setiap film gas yang diserap mencegah
kohesi peningkatan individu emas selama pemadatannya. Pabrikan, oleh karena itu,
memasok emas yang pada dasarnya bebas dari kontaminan permukaan. Jenis emas
ini dikenal sebagai kertas emas kohesif.
Perwakilan produk komersial Jensen Foil Emas
PREKIPITIK ELECTROLYTIC
Bubuk emas kristal dibentuk oleh presipitasi elektrolitik. Bubuk memiliki struktur
kristal dendritik. Bubuk dibentuk menjadi bentuk atau strip dengan sintering (fusi
panas) pada suhu tinggi tetapi di bawah titik lelehnya. Partikel-partikel bergabung
atau bergabung bersama pada suhu ini.
PRECIPITATE ELEKTROLITIK

Bubuk emas kristal dibentuk oleh presipitasi elektrolitik. Bubuk memiliki dendritik
struktur kristal. Bubuk dibentuk menjadi bentuk atau strip dengan sintering (fusi
panas) di suhu tinggi tetapi di bawah titik lelehnya. Partikel-partikel bergabung atau
bergabung bersama di suhu ini.

TERSEDIA SEBAGAI
Matras, matras dan aloi.

MAT GOLD
Mat gold adalah emas yang diendapkan secara elektrolitik di antara lembaran-
lembaran foil dan kemudian dibentuk menjadi lembaran-lembaran. Strip dapat
dipotong oleh dokter gigi ke ukuran yang diinginkan. Mat gold digunakan untuk
membangun sebagian besar restorasi, karena dapat lebih mudah dipadatkan dan
disesuaikan dengan rongga. Namun, mat gold memiliki banyak rongga dan
menghasilkan permukaan eksternal yang diadu. Oleh karena itu, emas foil
digunakan untuk menutupi tikar emas dan membentuk permukaan restorasi.

MAT FOIL
Ini adalah sandwich dari bubuk emas yang diendapkan secara elektrolitik di antara
lembaranlembaran foil emas No. 3. Sandwich disinter dan dipotong menjadi strip
dengan lebar yang berbeda. Dokter gigi kemudian dapat memotongnya sesuai
keinginan. Matras yang terjepit di antara lembaran-lembaran kertas dilakukan untuk
menghilangkan kebutuhan untuk melapisi restorasi dengan lapisan kertas. Tipe ini
tidak lagi dipasarkan.

ENDAPAN ELEKTROLIT PADUAN


Suatu bentuk emas elektrolitik adalah paduan emas dan kalsium (0,1% menurut
berat) yang disebut 'Electraloy RV'. Untuk kemudahan penanganan yang lebih
besar, paduan ini diapit di antara dua lapisan kertas emas. Kalsium menghasilkan
restorasi yang lebih kuat dengan memperkuat dispersi, yang mengunci penguatan
kerja dingin. Dengan demikian, paduan dengan kalsium mengubah struktur kristal
dan membuatnya lebih sulit dan lebih kuat.

EMAS BUBUK

Sinonim Emas granular


Sejak abad ke-19, bubuk emas yang diendapkan secara kimia telah tersedia
dalam bentuk aglomerasi dengan cairan seperti alkohol atau asam karbolat encer,
yang mengandung menggumpal bersama. Aglomerat biasanya hancur ketika
pemadatan dicoba, sehingga bubuk emas dicampur dengan pengikat lilin dan
ditutup dalam foil emas No. 3. Formulir ini pertama kali dipasarkan secara
komersial pada tahun 1960 sebagai 'Goldent' (Morgan Hastings Co) (Gambar
10.6A dan B) Pada 1980-an, merek lain 'EZ Gold' (Ivoclar
NorthAmerica)diperkenalkan.
PEMBUATAN
Serbuk halus dibentuk oleh presipitasi kimia atau dengan atomisasi logam.
Ukuran partikel bervariasi (rata-rata 15 μm). Pelet dicampur dengan lilin lembut
(0,01% lilin organik, yang dibakar sebelum digunakan) dan kemudian dibungkus
dengan kertas emas (No. 3), daripada menyinter massa, seperti untuk tikar emas.

TERSEDIA SEBAGAI
Pelet emas bubuk memiliki bentuk silinder atau tidak teratur dan diameter
1 hingga 2 mm. Rasio foil emas dengan bubuk bervariasi dari 1 hingga 3 untuk pelet
terkecil hingga sekitar 1 hingga 9 untuk pelet terbesar. Foil berfungsi sebagai wadah
dan matriks yang efektif untuk logam bubuk, ketika sedang terkondensasi.
Beberapa operator percaya bahwa penggunaan pelet emas bubuk meningkatkan
kohesi selama pemadatan dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
menempatkan restorasi. Ini karena setiap pellet mengandung logam 10 kali lebih
banyak dari volume dibandingkan pellet ukuran emas yang sebanding.

MANIPULASI EMAS PENGISI LANGSUNG


Ada tiga proses yang terlibat
1. Desorbing
2. Pemadatan
3. Selesai

DESORBING ATAU DEGASSING

Sinonim Degassing, annealing


Emas pengisian langsung diterima oleh dokter gigi dalam kondisi kohesif,
kecuali untuk emas nonkohesif. Namun, selama penyimpanan dan pengemasan,
mereka menyerap gas dari suasana. Gas yang teradsorpsi mencegah emas melebur.
Oleh karena itu, dokter gigi perlu memanaskan foil atau pelet sesegera mungkin
sebelum dimasukkan ke dalam rongga yang disiapkan. Proses pemanasan ini yang
menghilangkan gas permukaan (oksigen, nitrogen, amonia, uap air atau belerang
dioksida) dan memastikan permukaan yang bersih disebut desorbing atau degassing
(bukan annealing). Penyimpanan dalam wadah kedap udara disarankan dan
operator harus menggunakan ujung jari chamois untuk melindungi emas dari
kontaminasi. Rongga yang benar-benar kering sangat penting di seluruh proses
pemadatan untuk memungkinkan kohesi lengkap.

Emas isian langsung dapat dipanaskan dengan salah satu dari dua metode 1.
Dalam jumlah besar di atas nampan dengan api gas atau listrik (Gambar 10.7A
dan B).
2. Sepotong demi sepotong, dalam api alkohol yang disesuaikan dengan baik (Gbr.
10.8).
Dalam praktiknya, semua kecuali bubuk emas dapat didisorbsi pada
nampan. Bubuk emas harus dipanaskan dalam nyala api untuk memastikan
pembakaran lilin yang sempurna. Perhatian selama pemanasan massal Jumlah
berlebihan harus dihindari, karena kesulitan yang timbul dari pemanasan yang
berkepanjangan dapat timbul dari pemanasan berulang juga. Perawatan harus
diambil untuk menangani potongan dengan titik kawat baja stainless atau instrumen
serupa yang tidak mencemari emas.

ANIL LISTRIK
'Annealer' listrik dipertahankan pada suhu antara 340 ° C dan 370 ° C. Waktu yang
diperlukan bervariasi dari 5 hingga 20 menit tergantung pada suhu dan jumlah emas
pada baki.

Masalah yang terkait dengan anil listrik adalah


1. Pelet bisa saling menempel, jika baki dipindahkan.
2. Arus udara dapat mempengaruhi keseragaman pemanasan.
3. Sulit untuk mengukur jumlah emas yang sesuai.
4. Lebih sintering.
5. Paparan kontaminasi yang lebih besar.
6. Pemilihan ukuran di antara keping-keping emas desorbed terbatas.

Kelemb jari dapat mencemari emas. Ketika


aban operator
mempersiapkan pelet sendiri, tali, dll, dan foil ditangani dengan jari,
disarankan
untuk selalu memakai
chamois jari

Angka 10.7A dan B (A) annealer listrik dengan Gambar 10.8 Desorpsi
api.
kompartemen. (B) Annealing pada nampan mika di atas api alkohol.
Untuk mencegahnya tergelincir dan saling menempel, baki annealer listrik terbaru
(Neibert electricgold foil annealer) menyediakan kompartemen tersendiri untuk
setiap bagian foil (Gambar 10.7A dan B).

Desorpsi api
Masing-masing bagian diambil secara terpisah dengan instrumen
nonoksidasi berujung tajam dan tajam (krom nikel, baja tahan karat, iridioplatinum,
dll.), Dipanaskan langsung di atas nyala api terbuka (Gbr. 10.8),
dan ditempatkan di rongga yang sudah disiapkan. Bahan bakar untuk nyala api
mungkin alkohol atau gas. Alkohol lebih disukai karena bahaya kontaminasi lebih
sedikit. Alkohol harus berupa metanol murni atau etanol tanpa pewarna atau zat
tambahan lainnya.

Keuntungan desorpsi nyala adalah


1. Kemampuan untuk memilih sepotong emas dengan ukuran yang diinginkan.
2. Desorpsi hanya potongan-potongan yang digunakan.
3. Kurang terpapar kontaminasi antara degassing dan penggunaan.
4. Lebih sedikit bahaya dari terlalu banyak bekerja.

Under-heating tidak menghilangkan kotoran dengan baik dan menghasilkan


kohesi yang tidak lengkap. Karbon yang tersimpan oleh nyala api dapat
menyebabkan pitting dan pengelupasan permukaan.

Terlalu panas menyebabkan terlalu banyak penggabungan dan


kemungkinan kontaminasi dari baki, instrumen atau nyala api. Ini menghasilkan
kohesi yang tidak lengkap, embrittlement dari bagian yang dipanaskan dan
pemadatan yang buruk karakteristik. Overheating dapat terjadi karena waktu yang
terlalu lama bahkan pada suhu yang tepat atau dari suhu yang terlalu tinggi.

PEMADATAN
Emas mungkin dipadatkan oleh
1. Palu tangan
2. Kondensor getaran pneumatik
3. Kondensor yang digerakkan secara listrik

Palu tangan
Sebelumnya emas dipadatkan seluruhnya dengan palu. Titik awal dipotong
dalam disiapkan rongga. Potongan-potongan pertama foil terjepit di area ini dan
dipadatkan.
Gambar 10.9A ke F Beberapa langkah-langkah dalam penempatan restorasi emas
mengisi langsung. ( SEBUAH) Rongga ini dirancang untuk retensi dan resistensi.
( B) Emas terjepit ke sudut-sudut kotak dan kental. ( C) Nomor 4 emas foil
digunakan pada permukaan restorasi untuk mengurangi porositas. ( d) Membentuk
sisi proksimal dengan strip abrasif. ( e) Finishing dan polishing dilakukan dengan
berbagai burs, batu, poin abrasif dan disk (sof-lex). ( F) restorasi selesai. (
Kesopanan: John Sechena).

Kondensor ditempatkan pada foil dan dipukul dengan tajam, dengan palu kecil.
Selanjutnya, foil tambahan disatukan dengan cara yang sama, sampai rongga diisi
(Gambar 10.9A sampai F). Setiap kenaikan emas harus hati-hati 'dilangkahi' dengan
menempatkan titik kondensor di posisi yang berdekatan berturut-turut. Ini
memungkinkan setiap bagian untuk dipadatkan di seluruh permukaannya sehingga
lubang tidak dijembatani.
164

Gambar 10.10A to C (A dan C) Electromallet for mechanical compaction of gold.


(B) Gold condensation tips.

Kondensor
Kondensor foil asli memiliki wajah berbentuk piramida tunggal, tetapi instrumen
saat ini memiliki serangkaian gerigi piramidal kecil di wajah. Gerigi-gerigi ini
bertindak sebagai penipu, mengerahkan kekuatan lateral pada kemiringannya selain
memberikan gaya tekan langsung. Mereka juga memotong lapisan luar untuk
memungkinkan udara yang terperangkap di bawah permukaan untuk melarikan diri.
Ukuran titik kondensor Ini adalah faktor penting dalam menentukan efektivitas
pemadatan. Titik kondensor kecil kompak tanpa menggunakan kekuatan yang dapat
merusak struktur lisan. Diameter titik melingkar harus 0,5 mm dan 1
mm.mechanical condensers
Elektromagnetik atau pegas (tidak digunakan sekarang hari), pneumatik (udara
terkompresi) dan palu listrik (Gambar 10.10A ke C) telah menyediakan sarana
mekanis untuk menerapkan kekuatan. Perangkat mekanis terdiri dari titik-titik yang
diaktifkan oleh pukulan relatif ringan yang diulang dengan frekuensi yang berkisar
360-3600 / menit.
Keuntungan Lebih cepat dan lebih nyaman bagi pasien.
FINISHING
Seperti halnya amalgam, rongga sedikit penuh. Permukaan diperiksa dengan
penjelajah untuk menguji pemadatan yang tepat dan untuk memastikan semua
rongga dihilangkan. Jika probe menembus dengan mudah, kondensasi dilanjutkan
dengan kekuatan yang lebih besar. Kelebihan dihapus dengan file emas atau bur.
Permukaan dibakar dengan ball burnisher untuk mengencangkan permukaan.
Pemoles akhir (opsional) dicapai dengan cakram soflex (Gambar 10.9A hingga F)
atau kit pemoles emas lainnya yang tersedia secara komersial.

PROPERTI TERHADAP GOLD YANG DIKHASILKAN

Kekuatan
Kekuatan terbesar adalah di daerah yang paling padat dan bagian terlemah adalah
daerah berpori, di mana lapisan atau kristal tidak dipadatkan (Tabel 10.1). Dalam
mengisi emas langsung,
165
TaBle 10.1 Sifat fisik dari emas yang dipadatkan
Tipe Melintang Kekerasan Massa jenis
Mat emas 161-169 MPa 52-60 KHN 14.3-14.7 g/cm3
Emas bubuk 155-190 MPa 55-64 KHN 14.4-14.9 g/cm3
Foil emas 265-296 MPa 69 KHN 15.8-15.9 g/cm3
Mat / foil emas 196-227 MPa 70-75 KHN 15.0-15.1 g/cm3

kegagalan terjadi dari tegangan tarik, karena kohesi tidak lengkap. Dengan
demikian kekuatan transversal adalah ukuran kohesi.

Kekerasan
Kekerasan menunjukkan kualitas keseluruhan dari emas yang dipadatkan.
Penurunan kekerasan mungkin mengindikasikan adanya porositas.
Kepadatan emas murni sebenarnya adalah 19,3 g / cm3. Namun dalam DFG ini
tidak tercapai, karena tidak mungkin untuk menghilangkan rongga sepenuhnya
selama pemadatan. Jadi kepadatan DFG biasanya kurang dari ideal.
Kekuatan melintang, kekerasan dan kepadatan (jelas) agak lebih besar ketika foil
emas digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan tikar emas, dibandingkan
dengan bentuk lain. Perbedaan sifat fisik antara berbagai bentuk emas termasuk
paduan goldcalcium dan metode pemadatan tidak signifikan secara klinis. Sifat fisik
mungkin lebih banyak dipengaruhi oleh kompetensi operator dalam memanipulasi
dan menempatkan emas.

PENGARUH
Jumlah rongga diperkirakan dengan kepadatan nyata dari emas yang dipadatkan.
Void pada permukaan restorasi (lubang) meningkatkan kerentanan terhadap korosi
dan pengendapan plak. Kekosongan pada antarmuka restorasi dapat menyebabkan
kebocoran kotor dan pengembangan karies sekunder (pada emas yang dipadatkan
dengan benar, kebocoran mikro adalah minimum).
Tarnish dan Korosi
Resistensi terhadap noda dan korosi bagus, jika dipadatkan dengan baik.
Biokompatibel
Respons pulpa minimal jika dipadatkan dengan baik. Namun, teknik ini melibatkan
sejumlah trauma pada gigi dan jaringan pendukungnya. Pada gigi yang lebih kecil,
ini merupakan pertimbangan penting. Kondensor mekanik menyebabkan lebih
sedikit trauma daripada teknik manual.
Keuntungan dan kerugian
Keuntungan
1. Estetika karena warnanya yang keemasan dan kilau yang tinggi.
2. menusuk dan tahan korosI
3. Sifat mekanik yang baik.
4. Biokompatibilitas yang baik

Kerugian

1. Nonestetik karena tidak berwarna gigi.


2. CTE tinggi (koefisien konduktivitas termal).
3. Masalah sensitivitas suhu jika tidak diisolasi dengan alas
4. Manipulasi secara teknis menantang.
Keterampilan teknis dokter gigi sangat penting untuk keberhasilan restorasi emas
langsung. Pemulihan emas dengan kualitas buruk dapat menjadi salah satu yang
paling rendah dari semua restorasi.

BAB 11
Komposit dan Agen Ikatan Berbasis Resin

Garis besar bab


• Evolusi
• Resin Komposit
- Penggunaan
- Jenis
• Resin Komposit Restoratif
• Indikasi Komposit
• Komposisi dan Struktur
• Matriks Resin
• Mengisi Partikel
• Agen Kopling
• Mekanisme Polimerisasi
• Lampu Curing
• Perlindungan mata
• Tingkat Polimerisasi dan Kedalaman Kesembuhan
• Komposit Tradisional
• Komposit yang Diisi Mikro
• Resin Komposit Hibrid
• Resin Nanokomposit
• Properti Resin Komposit
• Biokompatibilitas Komposit
• Tingkat Keausan dan Harapan Hidup Komposit untuk Posterior Gigi
• Adhesi
• Radiopacity
• Manipulasi Komposit Resin
• Ikatan
• Teknik ETCH Asam
• Prosedur
• Agen Enamel Bond
• Sistem Enamel / Dentin Bond
• Indikasi untuk Penggunaan Obligasi Agen
• Mekanisme Ikatan
• Kekuatan Ikatan Agen Obligasi
• Tes Penetrasi Pewarna
•Aplikasi Khusus
- Teknik Sandwich
- Komposit Flowable
- Perbaikan Komposit
- Veneer Prostodontik
Komposit
- Sistem tatahan resin
- Komposit Preformed
Laminasi
- Core Build Up Composite
Resin
- Semen Resin
- Komposit Sementara
- Kosong Resin Komposit untuk Sistem CAD / CAM
- Resin Perbaikan Porselen - Pit and Fissure Sealants
•Composite Resin Denture Teeth

Evolusi Bahan Restorasi Berwarna Gigi


Silikat
Bahan restorasi gigi paling awal adalah semen silikat. Ini digunakan secara luas
pada awal abad ke- 20. Padahal, mereka memiliki mekanisme pelepasan fluorida
yang mereka erosi dengan cepat dan memiliki masalah perubahan warna marginal.
Restorasi Resin Akrilik
Silikat kemudian digantikan oleh resin akrilik berwarna gigi. Ini pada dasarnya
adalah resin polimetil metakrilat (PMMA) yang serupa dengan yang digunakan
dalam gigi palsu. Mereka disambut secara luas pada saat itu karena estetika superior
mereka, kemudahan manipulasi, biaya rendah dan ketidakmampuan dalam cairan
oral.
Bahan itu disuplai sebagai bubuk dan cairan (dalam botol cokelat). Namun seiring
berjalannya waktu, banyak restorasi mulai gagal, karena kebocoran mikro,
pewarnaan dan karies. Ini terjadi terutama karena bahan-bahan ini menyusut pada
pengaturan menyebabkan mereka menarik diri dari dinding rongga. Ekspansi dan
kontraksi termal yang tinggi menyebabkan tekanan lebih lanjut pada margin. Selain
itu, mereka memiliki ketahanan aus yang buruk. Monomer dalam juga terlibat
dalam iritasi pulpa terutama pada restorasi yang dalam. Produsen mencoba
mengimbangi masalah ini dengan menambahkan partikel pengisi kuarsa. Ini sangat
mengurangi penyusutan dengan mengurangi proporsi resin dalam campuran. Ini
juga mengurangi ekspansi termal. Namun, kuarsa tidak berikatan dengan resin yang
menyebabkan pewarnaan dan ketahanan aus yang buruk
Resin Bowen Terobosan nyata datang dengan penemuan oleh Ray L Bowen
pada tahun 1962 tentang jenis resin baru yang disebut bisphenol-A glycidyl
methacrylate (populer disebut bisGMA atau resin Bowen). Dia juga
mengembangkan suatu proses dimana resin diikat ke partikel pengisi dalam
komposit (silane coupling). Bahan restorasi resin akrilik segera menjadi usang dan
digantikan oleh resin komposit baru ini (lihat komposit tradisional - Kotak 11.1).
Resin komposit terus berevolusi ketika pabrikan mencoba meningkatkan konten
pengisi serta mengurangi ukuran pengisi untuk meningkatkan estetika dan
kekuatan. Hari ini resin komposit banyak digunakan untuk restorasi posterior dan
anterior.

RESIN KOMPOSIT
Pada dasarnya, ini adalah resin yang telah diperkuat dengan menambahkan
partikel silika yang disebut pengisi. Penelitian perintis Bowen bersama dengan
pengembangan teknik etsa asam dan zat pengikat, merevolusi kedokteran gigi
restoratif. Ini sebagian besar menggantikan akrilik silikat dan restoratif sebelumnya.
Komposit adalah sistem yang terdiri dari campuran dua atau lebih
makromolekul, yang pada dasarnya tidak larut satu sama lain dan berbeda dalam
bentuk. Properti material komposit lebih unggul dari komponen individualnya, mis.
fiberglass memiliki matriks resin yang diperkuat oleh serat kaca. Komposit yang
dihasilkan lebih keras dan kaku dari bahan matriks resin, tetapi kurang rapuh dari
kaca. Contoh bahan komposit alami adalah enamel gigi dan dentin. Matriks terbuat
dari kolagen, dengan kristal hidroksiapatit bertindak sebagai pengisi. Meskipun
komposit awal dikembangkan untuk tujuan restoratif penggunaannya kemudian
diperluas untuk mencakup restorasi sementara, luting, dll
PENGGUNAAN
1. Pemulihan gigi anterior (Gambar 11.1A dan B) dan posterior (langsung atau tidak
langsung).
2. Untuk melapisi mahkota logam dan gigi tiruan sebagian cekat (resin prostodontik).
3. Untuk membangun core (post core).
4. Ikatan kurung ortodontik, restorasi cor terukir, mahkota keramik, posting, inlay,
onlay, dan laminasi.
5. Pit dan fissure sealant.
6. Laminasi estetika.
7. Perbaikan restorasi porselen terkelupas.

FIGURES 11.1A AND B The Illustrations show a fractured central incisor (A)
restored quite realistically with composite resin (B)
(Komposit yang berbeda tersedia untuk tujuan di atas. Masing-masing memiliki
sifat mereka disesuaikan agar sesuai dengan aplikasi spesifik yang dimaksudkan.
Mereka biasanya tidak dapat dipertukarkan).
JENIS
Resin komposit sulit untuk diklasifikasikan karena berbagai ukuran pengisi yang
tumpang tindih. Oleh karena itu, terdapat berbagai klasifikasi. Tidak ada satu
klasifikasi pun yang dianggap memuaskan.
ISO 4049: 2009
Tipe 1 Bahan berbasis polimer yang cocok untuk restorasi yang melibatkan
permukaan oklusal Tipe 2 Semua bahan berbasis polimer dan zat luting lainnya
Berdasarkan mekanisme curing (ISO 4049: 2009)
Tipe 1 dan 2 selanjutnya dikelompokkan menjadi 3 kelas berdasarkan mekanisme
curing.
Kelas 1 - Bahan self cured
Kelas 2 - Bahan curing ringan
Grup 1 - Energi diterapkan secara intra-
Grup 2 - Energi diterapkan ekstra
Kelas 3 - Bahan dual cured
Berdasarkan ukuran partikel filler (Willems 1993)
Willems mengembangkan klasifikasi yang luas berdasarkan sejumlah parameter,
seperti modulus Young, persentase (volume) pengisi anorganik, ukuran partikel
utama, kekasaran permukaan, dan tekanan tekan. Meskipun klasifikasi tidak
disajikan, terminologi dari klasifikasi Willems masih digunakan sampai sekarang
untuk menggambarkan beberapa komposit yang tersedia secara komersial. Dengan
dimasukkannya partikel nanosized, ukuran partikel dapat dideskripsikan sebagai
Fine Particle size> 3 μm
Ultrafine Ukuran partikel <3 μm
Microfine Ukuran partikel rata-rata - 0,04 µm
Kisaran Nano Nano (5-100 nm atau 0,005-0,01 μm)
Berdasarkan ukuran partikel filler
Filler memainkan peran penting dalam kinerja komposit. Namun, sistem universal
untuk mengklasifikasikan pengisi belum disepakati. Perbedaan ada pada
nomenklatur dan kisaran ukuran partikel pengisi.
Macrofillers (10-100 μm)
Midifiller (1-10 µm)
Minifillers (0,1-1 µm)
Microfiller (0,01-0,1 μm)
a. Homogen - hanya mengandung mikrofiller
b. Microfiller heterogen yang dikombinasikan dengan pengisi prapolimerisasi -
partikel prapolimerisasi terpecah - partikel prapolimerisasi bola
c. Diaglomerasi - mikrofiller disinter untuk membentuk kompleks pengisi yang lebih
besar
Nanofiller (0,005-0,01 μm)
Hibrid (kisaran ukuran yang biasanya mencakup mikro atau nanofiller dengan
pengisi makro, midi atau mini)
Berdasarkan viskositas
Konvensional
Packable
Flowable
Viskositas menentukan karakteristik aliran selama penempatan. Komposit
mengalir mengalir seperti cairan atau gel longgar. Komposit yang dapat dikemas
kuat dan menawarkan ketahanan terhadap kondensasi.
Berdasarkan aplikasi dan ketersediaan komersial
1. Komposit restoratif — restorasi intraoral langsung
- Komposit hibrid (Gbr. 11.2)
- Hibrida makrofil
- Hibrida setengah-setengah
- Hibrida berbahan bakar
- Hibrida nanofilled
– Mikrofilled (Gbr. 11.3)
- Komposit nanofilled (Gbr. 11.4)
- Flowable (Gbr. 11.5) \
- Packable
- Core build-up komposit
2. Prostodontik komposit (untuk pembuatan inlay, veneer, mahkota dan FDP)
3. Komposit sementara (untuk mahkota sementara, FDP, dll.)
4. Komposit luting
5. Repair komposit (perbaikan intraoral keramik retak atau veneer akrilik atau
komposit)
FIGURE 11.2 Representative microhybrid composite. FIGURE 11.3 A
microfilled composite.

sal nano-hybrid composite. FIGURE 11.5 Flowable composites are often identified by the syringe like
dispensing tips.

RESIN KOMPOSIT RESTORATIF


Sistem restorasi berwarna gigi pertama dikembangkan pada akhir 1950-an
dan awal 1960-an oleh Bowen (juga dikenal sebagai resin Bowen). Resin komposit
awal umumnya resin makrofilled dan disebut sebagai komposit konvensional. Ini
diaktifkan secara kimia. Ini diikuti oleh lampu U-V yang diaktifkan dan kemudian
sistem cahaya yang terlihat diaktifkan. Komposit awal memiliki ketahanan aus yang
buruk dan mudah ternoda. Ini dikaitkan dengan partikel pengisi ukuran besar
(macrofiller) yang digunakan. Pengenalan komposit mikrofilled meningkatkan
ketahanan aus dan estetika yang lebih baik. Namun, mereka memiliki sifat mekanik
yang buruk. Komposit hibrida berusaha untuk menggabungkan estetika dan
ketahanan aus mikrofilled dengan sifat mekanik komposit macrofilled. Entri terbaru
ke lapangan - nanocomposites (Gbr. 11.4) menjanjikan polishability tinggi dengan
peningkatan lebih lanjut dalam sifat mekanik.
Tersedia dalam
Komposit yang digunakan untuk memulihkan gigi biasanya disediakan sebagai kit
(Gbr.
11.2) yang mengandung
a. Resin Komposit berikut (baik bahan kimia atau bahan ringan)
b. Cairan etsa (37% asam fosfat)
c. Bahan pengikat.
d. Shade guide.
Resin komposit yang diaktifkan secara kimia
tersedia sebagai
Sistem Two paste (base and catalyst) yang disediakan
dalam toples atau jarum suntik kecil (Gbr. 11.6).
Sistem Powder-liquid Serbuk (fase anorganik
ditambah inisiator) disuplai dalam toples. Cairan
(BIG-GMA diencerkan dengan monomer) dalam
botol.
Light activated resins tersedia dalam bentuk Single
paste dalam jarum suntik anti-cahaya atau gelap (Gbr.
11.5). Nama dagang Berbagai produk komersial yang
tersedia disajikan pada Tabel 11.1.

INDIKASI UNTUK BERBAGAI RESIN KOMPOSIT


Indikasi untuk berbagai produk disajikan pada Tabel 11.2.
KOMPOSISI DAN STRUKTUR
Komponen penting dari resin komposit (Gbr. 11.7) Matriks / pengikat resin — Bis-
GMA atau urethane dimethacrylate
Pengisi — Kuarsa, silika koloid atau gelas logam berat Agen penghubung —
Organosilan.
Selain itu mengandung
Sistem penyembuhan — Kimia atau bahan kimia penyembuh ringan.
Inhibitor (0,01%) - Mencegah polimerisasi awal, mis.
butylated hydroxytoluene (BHT). GAMBAR 11.7 Esensi dari suatu komposit.

Peredam UV — untuk meningkatkan stabilitas warna Opacifiers— (0,001 hingga


0,007%) mis. titanium dioksida dan aluminium Pigmen warna — untuk
mencocokkan warna gigi.
RESIN MATRIX
Komposit gigi menggunakan campuran monomer yang dimethacrylates aromatik
atau alifatik. Dari jumlah tersebut, bis-GMA (Bisphenol-A-glycidyl methacrylate),
urethane dimethacrylate (UDMA) dan bis-EMA (Bisphenol-A-polyethylene glycol
diether dimethacrylate) paling umum digunakan. Triethylene glycol dimethacrylate
(TEGDMA) ditambahkan untuk mengontrol viskositas.
Bis-GMA dikembangkan oleh RL Bowen (resin Bowen) pada awal 1960-an. Sifat-
sifatnya lebih unggul dari resin akrilik. Namun, ada beberapa keterbatasan seperti
• Viskositas tinggi yang memerlukan penggunaan monomer pengencer. Kesulitan
dalam mensintesis komposisi murni
• Penghambatan udara yang kuat untuk polimerisasi
• Penyerapan air tinggi karena pengencer digunakan
• Penyusutan polimerisasi dan perubahan dimensi termal masih ada. Seperti resin
lainnya, ia tidak melekat pada struktur gigi
• Untuk membuatnya dapat diterima secara klinis, monomer pengencer ditambahkan
ke matriks resin untuk mengurangi viskositas resin. Ini juga memungkinkan lebih
banyak pengisi untuk dimasukkan.
• Pengencer memungkinkan hubungan silang yang luas antara rantai, sehingga
meningkatkan resistensi matriks terhadap pelarut. Monomer pengencer yang umum
digunakan adalah TEGDMA (triethylene glycol dimethacrylate). J
Jadi, resin komposit harus dicampur dengan monomer yang berbeda untuk
mengoptimalkan propertinya.

Kelemahan dari TEGDMA termasuk


1. Penyusutan tinggi.
2. Berkontribusi untuk mengurangi umur simpan dengan migrasi ke dinding plastik.
3. Menjadi hidrofilik itu membuat komposit rentan terhadap kelembaban yang
menyebabkan penebalan atau pelunakan pasta dalam kondisi iklim tertentu.
(Karena kelemahan ini beberapa produsen telah mengganti sebagian besar
TEGDMA dengan perpaduan UDMA dan bis-EMA).
Indeks bias adalah properti penting untuk bahan restorasi anterior. Untuk memiliki
resin komposit estetika yang dapat diterima harus sesuai dengan transparansi
enamel. Bis-GMA dan TEGDMA memiliki indeks bias masingmasing 1,55 dan
1,46 yang rata-rata sekitar 1,5 ketika digabungkan bersama.

PARTIKEL FILLER
Pengisi memainkan peran penting dalam resin komposit. Sebagian besar sifat
penting dari resin ditentukan oleh kandungan isinya. Pengisi komposit
diklasifikasikan berdasarkan bahan, bentuk, dan ukuran. Banyak klasifikasi pengisi
yang berbeda telah diusulkan. Mereka secara luas diklasifikasikan menjadi 3
kelompok - makrofiller, mikrofiller dan nanofiller. Campuran berbagai ukuran
partikel disebut sebagai hibrida. Untuk perincian ukuran pengisi dan nomenklatur
lihat
‘klasifikasi resin komposit. '

Fungsi pengisi
Penambahan partikel pengisi ke dalam resin secara signifikan meningkatkan sifat-
sifatnya.
1. Meningkatkan kekuatan — Pengisi memperkuat resin dan meningkatkan
sifat mekanik seperti kekuatan, kekakuan, kekerasan, dll.
2. Mengurangi penyusutan — Karena lebih sedikit resin yang ada, penyusutan
curing berkurang sehingga mengurangi kebocoran marginal.
3. Mengurangi Keausan — Pengisi memainkan peran penting dalam
mengurangi keausan resin komposit. Semakin kecil ukuran dan semakin tinggi
konsentrasi pengisi semakin baik ketahanan aus.
4. Kelancaran permukaan dan estetika — Pengisi memengaruhi kehalusan
permukaan dan estetika komposit selanjutnya. Semakin kecil ukuran partikel,
semakin besar kemampuan polesnya. Ukuran partikel yang lebih besar dalam
komposit awal berkontribusi terhadap kekasaran permukaan dan pewarnaan.
5. Mengurangi penyerapan air — Resin menyerap air dan membuatnya lebih
mudah aus dan ternoda. Pengisi mengurangi penyerapan air dengan mengurangi
keseluruhan isi resin.
6. Mengurangi ekspansi dan kontraksi termal — Pengisi memiliki CTE yang
lebih rendah dibandingkan dengan resin.
7. Meningkatkan penanganan klinis (peningkatan viskositas membuatnya
lebih mudah ditangani secara klinis).
8. Berikan radiopacity — Pengisi radiopak membantu meningkatkan
diagnostik (mis. Deteksi karies melalui roentgenogram, dll.).

Atribut pengisi penting


• Atribut penting pengisi, yang menentukan sifat dan aplikasi klinis komposit
• Jumlah filler yang ditambahkan (filler loading) Ukuran partikel dan distribusinya
Bentuk filler
• Indeks bias
• Kekerasan Radiopacity

Ukuran pengisi Ukuran pengisi mempengaruhi kehalusan permukaan dan


ketahanan aus. Semakin kecil pengisi, semakin besar kehalusan permukaan.
Komposit microfilled memiliki kehalusan permukaan terbaik dan keausan
terendah. Ini karena partikel dihilangkan pada tingkat yang sama dengan matriks
resin jika mereka lebih kecil. Partikel yang lebih besar menghasilkan permukaan
yang lebih kasar. Pengenalan nanopartikel menjanjikan peningkatan kelancaran,
ketahanan aus yang baik serta sifat mekanik yang ditingkatkan.

pengisi mengacu pada jumlah pengisi yang secara praktis dapat dimasukkan ke
dalam resin. Jumlah pengisi yang dapat ditambahkan tergantung pada jenis pengisi
dan tujuan yang dimaksudkan. Kebanyakan komposit hibrida memiliki muatan
pengisi mulai dari 60 hingga 70% volume. Pengenalan nanofiller baru
memungkinkan pengisian pengisi yang lebih besar hingga 79,5% vol. Microfiller
menebalkan resin dengan cepat. Jadi, resin mikrofilled biasanya tidak memiliki
muatan pengisi yang sama dengan resin dengan ukuran partikel yang lebih besar
seperti hibrida.

Distribusi ukuran partikel Sebagian besar komposit hibrida modern memiliki


ukuran partikel mulai dari 0,01 hingga 10 m. Microfillers biasanya di kisaran
0,01 - 0,07 (rata-rata 0,04 m). Untuk menambah jumlah pengisi dalam resin,
perlu menambahkan pengisi dalam berbagai ukuran partikel. Jika ukuran partikel
tunggal digunakan, ruang akan ada di antara partikel-partikel. Partikel yang lebih
kecil kemudian dapat mengisi ruangruang ini, sehingga meningkatkan konten
pengisi (Gambar 11.8A hingga E).

Bentuk pengisi Berdasarkan bentuk 3 jenis pengisi digunakan - tidak teratur, bulat
dan berserat. Bentuknya mempengaruhi pengisian pengisi dan karakteristik
penanganan komposit.

Indeks bias Untuk estetika, pengisi harus memiliki tembus yang mirip dengan
struktur gigi. Untuk mencapai hal ini, indeks bias pengisi harus cocok dengan
indeks resin. Sebagian besar pengisi gelas dan kuarsa memiliki indeks bias 1,5,
yang cocok dengan bis-GMA dan
TEGDMA.

Pengukuran konten pengisi — persentase volume versus berat


Konten pengisi ditunjuk dalam persentase volume (vol.%) Atau persen berat (%.).
Persen berat biasanya lebih tinggi nilainya daripada persen volume. Persentase
volume mungkin merupakan indikator yang lebih dapat diandalkan dari konten
pengisi daripada persentase berat. Ini karena perbedaan kepadatan antara pengisi
yang berbeda. Misalnya, komposit dapat memiliki persentase volume pengisi yang
serupa namun persentase beratnya berbeda. Ini karena komposit yang mengandung
fraksi yang lebih besar dari pengisi gelas logam berat akan memiliki persentase
berat yang lebih tinggi.
JENIS PENGISI
• Resin komposit dapat mengandung berbagai pengisi Kuarsa tanah
• Gelas atau keramik mengandung logam berat Boron silikat
• Lithium aluminium silikat Ytterbium trifluoride
• Silika koloid

Pengisi kuarsa Mereka diperoleh dengan menggiling atau menggiling kuarsa.


Mereka terutama digunakan dalam komposit konvensional. Mereka lembam secara
kimia dan sangat keras. Ini membuat restorasi lebih sulit untuk dipoles dan dapat
menyebabkan abrasi pada gigi dan restorasi yang berlawanan.

Gelas / keramik yang mengandung logam berat. Pengisi ini memberikan


radiopacity pada restorasi resin. Peningkatan radiopacity membuat komposit dapat
dideteksi pada radiografi yang membantu diagnostik. Contohnya adalah kacamata
barium, zirkonium, ytterbium fluorida, seng dan strontium. Yang paling umum
digunakan adalah gelas barium. Ini tidak lembam kuarsa.
Beberapa barium mungkin larut dengan waktu.

Pengisi pelepas fluoride Beberapa komposit saat ini memiliki kemampuan


pelepasan fluoride. Ini termasuk pengisi seperti ytterbium trifluoride dan kaca Ba-
Alfluorosilicate. Dalam satu produk komersial (Tetric ceram) konten YbF3 setinggi
17% berat. Kandungan gelas Ba-Al-fluorosilicate adalah 5% berat.

Silika koloid Mereka memiliki komposisi dan indeks bias yang sama dengan
kuarsa tetapi tidak sekeras atau abrasif. Ini karena bentuk 'amorf' (atau bukan
kristal) mereka.
disebut sebagai 'mikrofiller'. Mereka diperoleh dengan proses pirolitik atau
presipitasi. Partikel silika koloid (Gbr. 11.9) memiliki luas permukaan yang besar
(50 hingga 400 m2 / g), dengan demikian, bahkan sejumlah kecil mikrofiller akan
mengentalkan resin. Mereka ditambahkan dalam jumlah kecil dalam komposit
hibrida (5% berat) untuk menyesuaikan viskositas pasta. Varietas hibrida memiliki
muatan mikrofiller 10 hingga 15% berat. Dalam komposit mikrofilled itu adalah
pengisi utama yang digunakan (20 hingga 59% volume). Karena mereka tidak dapat
ditambahkan dalam jumlah besar, pengisian pengisi komposit microfilled secara
keseluruhan lebih rendah daripada varietas konvensional atau hibrida.

METODE UNTUK MENINGKATKAN PEMUATAN MIKROFILLER

Pabrikan terus mencari metode untuk meningkatkan konten pengisi dari komposit
mikrofil.
1. Salah satu metode adalah menyinter (sekering) partikel silika koloid,
sehingga mengurangi luas permukaan. Ini dikenal sebagai silika teraglomerasi.
2. Penambahan pengisi prapolimerisasi Ini adalah metode yang lebih umum.
Juga dikenal sebagai 'pengisi organik'. Mereka disiapkan dengan menambahkan 60
hingga 70% berat silika koloid bersalut silan ke monomer, yang ditahan pada suhu
yang sedikit lebih tinggi untuk mengurangi viskositasnya. Ini kemudian panas
sembuh dan ditumbuk.

Komposit diperoleh dengan menambahkan pengisi prepolimerisasi ini bersama


dengan lebih banyak mikrofiller yang dilapisi silan ke dalam matriks resin yang
tidak dipolimerisasi (Gbr. 11.13).
Silika nanopartikel Saat ini partikel pengisi terkecil yang digunakan dalam
komposit gigi. Partikelnano didefinisikan sebagai partikel dengan ukuran antara 1
dan 100 nanometer. Dalam nanoteknologi, sebuah partikel didefinisikan sebagai
objek kecil yang berperilaku sebagai satu kesatuan sehubungan dengan transportasi
dan propertinya.

Adopsi teknologi partikel nano telah mengantarkan generasi selanjutnya dari resin
komposit. Penggabungan nanopartikel silika ke dalam resin komposit telah
meningkatkan banyak sifat resin komposit, terutama ketahanan aus dan
kemampuan poles. Partikel nano dalam komposit dapat digunakan dalam 2 bentuk.
Nanopartikel — nanopartikel tunggal (ukurannya berkisar 5-25 nm)
Nanoclusters — sekelompok nanopartikel (membentuk partikel berukuran lebih
besar).

Pembuatan pengisi

Partikel pengisi dapat dihasilkan: (1) dengan menghancurkan, menggiling, dan


mengayak balok besar keramik, (2) dengan kondensasi SiO2 dari fase uap sebagai
tetesan kecil mikrofiller, atau (3) dengan pengendapan partikel pengisi dari larutan
( sol-gel). Pengisi terkecil hanya dapat diproduksi dengan cara praktis dari fase uap
atau dengan proses sol-gel.

AGEN COUPLING

Agen kopling mengikat partikel pengisi ke matriks resin. Komposit awal tidak
menggunakan agen kopling. Ini menghasilkan cacat mikroskopis antara pengisi dan
resin di sekitarnya. Kebocoran mikro cairan ke dalam cacat ini menyebabkan
pewarnaan dan kegagalan permukaan. Biasanya pabrikan memperlakukan
permukaan pengisi dengan agen kopling untuk mengikat pengisi ke matriks resin.
O OCH3
CH2==C—C—O—CH2CH2CH2—Si—OCH3
CH3 OCH3

Fungsi agen kopling

1. Mereka meningkatkan sifat-sifat resin melalui transfer tekanan dari lebih banyak
matriks resin plastik ke partikel pengisi yang lebih kaku.
2. Mereka mencegah air menembus antarmuka pengisi-resin.
3. Mereka mengikat pengisi ke matriks resin sehingga mengurangi keausan.
Zat penggabung yang paling umum digunakan adalah organosilan (mis.
3metakriloksipropil-trimetoksisilan).
Zat ini adalah molekul dengan gugus metakrilat di satu ujung dan gugus metoksi
(OCH3) di ujung lainnya. Dengan adanya air yang terserap, gugus metoksi
menghidrolisis untuk membentuk gugus silanol (-Si-OH) yang kemudian
membentuk ikatan ionik dengan gugus silanol dari pengisi yang membentuk ikatan
siloksan (-Si-O-Si-). Ujung yang lain memiliki gugus metakrilat yang membentuk
ikatan kovalen dengan resin ketika dipolimerisasi. Ini melengkapi proses kopling.
Zirkonat dan titanat juga dapat digunakan sebagai zat penghubung.

MEKANISME POLIMERISASI (PENGATURAN)

Mereka berpolimerisasi dengan mekanisme penambahan yang diprakarsai oleh


radikal bebas seperti yang dijelaskan dalam resin. Radikal bebas dapat dihasilkan
oleh aktivasi kimia atau energi eksternal (panas, cahaya atau microwave).
Berdasarkan mode aktivasi polimerisasi, ada tiga jenis utama
A. Resin yang diaktifkan secara kimia
B. Resin yang diaktifkan cahaya
C. Kombinasi di atas (penyembuhan ganda).

Resin komposit aktif secara kimia

Ini adalah sistem dua tempel


- Pasta basa mengandung — inisiator benzoil peroksida
- Pasta katalis — aktivator amina tersier (mis. N, N-dimetil-p-toluidin).

Pengaturan

Ketika dua pasta diperdebatkan, amina bereaksi dengan benzoil peroksida untuk
membentuk radikal bebas yang memulai polimerisasi.
Kekurangan

1. Tidak ada kontrol waktu curing.


2. Tidak ada kontrol menyembuhkan penyusutan.
3. Pencampuran tangan meningkatkan kemungkinan rongga.

Resin Komposit Teraktivasi Terang

Di bawah cahaya normal mereka tidak berinteraksi. Namun, ketika terkena cahaya
dengan panjang gelombang yang benar, photoinitiator (camphorquinone)
diaktifkan dan bereaksi dengan amina untuk membentuk radikal bebas yang
kemudian memulai polimerisasi.

Sistem sinar UV diaktifkan

Sistem paling awal menggunakan sinar ultraviolet (UV) untuk proses curing.
Aktivasi ringan memberi kendali atas waktu kerja di tangan dokter gigi.

Keterbatasan curing sinar UV adalah

1. Penetrasi terbatas cahaya ke dalam resin. Jadi, sulit untuk mempolimerisasi bagian
yang tebal.
2. Kurangnya penetrasi melalui struktur gigi.

Resin aktif cahaya tampak

ni benar-benar menggantikan sistem lampu UV. Mereka juga lebih banyak


digunakan daripada resin yang diaktifkan secara kimia. Ini adalah sistem pasta
tunggal yang mengandung
- Photoinitiator: Camphorquinone 0,2%.%
- Akselerator amina: Dimethylaminoethyl-methacrylate (DMAEMA 0,15 wt.%).
Camphorquinone memiliki rentang penyerapan cahaya antara 400 dan 500 nm. Ini
berada di wilayah biru dari spektrum cahaya tampak. Dalam beberapa kasus
inhibitor ditambahkan untuk meningkatkan kestabilannya terhadap cahaya kamar
atau cahaya operatif gigi.

RESIN DUAL CURE

Kombinasi bahan kimia dan curing ringan digunakan untuk mengatasi beberapa
kelemahan curing ringan. Resin penyembuhan ganda disediakan sebagai dua pasta.
Ketika dicampur bersama reaksi pengaturan lambat dimulai. Resin ini digunakan
untuk menyemen mahkota atau restorasi massal di mana ada penetrasi cahaya
terbatas atau tidak ada. Setelah penyembuhan cahaya awal, sisa resin sembuh
selama periode waktu oleh proses kimia.

LIGHT CURING
Sejumlah lampu curing diproduksi. Sebagian besar menggunakan cahaya tampak
dalam spektrum biru (antara 400 dan 500 nm). Dalam beberapa unit sumber cahaya
jarak jauh dan ditransmisikan ke lokasi restorasi melalui panduan cahaya yang
panjang, kabel serat optik yang fleksibel. Ada juga alat curing lampu genggam yang
mentransmisikan cahaya melalui pemandu cahaya pendek (Gbr. 11.10).

Fitur penting lampu curing

1. Rentang spektral Cahaya yang dipancarkan oleh lampu curing harus jatuh
dalam rentang spektral penyerapan foto dari camphorquinone. Ini berada di wilayah
spektrum biru ungu dan berada di antara 400-500 nm. Beberapa lampu curing
menghasilkan cahaya dalam spektrum ini sedangkan yang lain menghasilkan
cahaya spektrum yang lebih luas yang kemudian perlu disaring untuk hanya
memancarkan cahaya dalam rentang biru.
2. Intensitas cahaya Intensitas cahaya harus tinggi untuk waktu curing yang
lebih pendek dan kedalaman penyembuhan yang lebih besar. Intensitas cahaya
lampu bervariasi dari 300 hingga 1200 miliwatt / cm2. Untuk penyembuhan
maksimum, energi radiasi 16 J / cm2 diperlukan untuk bagian komposit setebal 2
mm.

Jenis-jenis lampu
Saat ini banyak bentuk lampu curing tersedia. Ini termasuk

QTH (Quartz-tungsten-halogen) Ini adalah lampu cahaya tampak paling awal.


Sumber cahaya adalah bohlam tungsten-halogen-kuarsa (Gbr. 11.11). Cahaya putih
yang dihasilkan melewati filter yang menghilangkan semua panjang gelombang
kecuali yang berada dalam rentang biru. Panas juga dihasilkan sehingga
membutuhkan kipas pendingin. Intensitas cahaya berangsur-angsur berkurang
seiring dengan waktu (penuaan) sehingga kalibrasi diperlukan secara berkala. LED
(Light emitting diode) LED (Gbr. 11.12) semakin populer sebagai sumber cahaya
di semua bidang termasuk kedokteran gigi sejak ditemukannya dioda biru pada
1990-an. Kekuatannya serupa dengan lampu QTH (700 mW / cm2). Penelitian telah
menunjukkan bahwa kedalaman curing dan tingkat konversi secara signifikan lebih
baik dengan LED daripada dengan QTH. Itu memancarkan cahaya hanya di bagian
biru spektrum. Jadi, itu tidak memerlukan filter. Keuntungannya juga termasuk
konsumsi daya yang rendah (bahkan dapat dioperasikan oleh baterai), tidak ada
generasi panas (menghilangkan kipas pendingin), dan kebisingan yang rendah
(karena tidak adanya kipas pendingin).
PAC (Plasma arc curing) Lampu ini menghasilkan cahaya putih yang intens
dengan mengionisasi gas xenon untuk menghasilkan plasma. Filter diperlukan
untuk menghilangkan panas dan panjang gelombang yang tidak diinginkan. Daya
tinggi mereka memungkinkan penyembuhan yang lebih cepat serta kedalaman
penyembuhan yang lebih besar.
Laser Argon Ini menghasilkan cahaya dengan intensitas terbesar. Mereka
memancarkan cahaya dengan panjang gelombang tunggal sekitar 490 nm dan
karenanya tidak memerlukan filter. Mereka tidak menghasilkan sedikit panas
karena inframerah yang terbatas. Namun, lampu ini lebih mahal. Mereka memiliki
ujung cahaya yang sempit (ukuran spot) yang membutuhkan dokter untuk
meningkatkan jumlah tumpang tindih jika restorasi lebih besar.

Lampu intensitas tinggi seperti PAC dan laser memberikan penyembuhan lebih
cepat (sesingkat 5 detik untuk bagian 2 mm). Selain mahal, penyembuhan yang
dipercepat dapat menimbulkan tekanan besar. Diperlukan studi lebih lanjut.

PERLINDUNGAN MATA

Menatap lampu curing untuk waktu lama dapat menyebabkan kerusakan retina.
Yang terbaik adalah memalingkan muka saat penyembuhan sedang berlangsung.
Berbagai jenis pelindung mata tersedia dan harus digunakan saat bekerja dengan
komposit.

GELOMBANG POLIMERISASI DAN KEDALAMAN PENYEMBUHAN

Jumlah total resin yang dipolimerisasi tergantung pada beberapa faktor.


- Transmisi cahaya melalui bahan Ini dikendalikan oleh penyerapan dan hamburan
cahaya oleh partikel pengisi, serta setiap struktur gigi sela antara sumber cahaya
dan resin. Untuk alasan ini, komposit mikrofilled dengan partikel yang lebih kecil
dan lebih banyak tidak akan menyembuhkan hingga kedalaman seperti komposit
konvensional.
- Naungan resin Nuansa yang lebih gelap membutuhkan waktu pencahayaan yang
lebih lama.

180 BAGIAN 2 Bahan Restorasi Langsung


• Jumlah photoinitiator dan inhibitor yang hadir Untuk polimerisasi untuk terjadi
kapan saja dalam , jumlah foton harus tersedia. Ini secara langsung berkaitan
dengan intensitas cahaya dan waktu pemaparan.
• Waktu Pengeringan Produsen untuk waktu istirahat untuk setiap bahan dan warna.
Ini tergantung pada output dari alat menyembuhkan tertentu. Jadi, 80 hingga 240
detik adalah Diperlukan untuk mencapai hasil yang sama, intensitas tinggi cahaya
hanya membutuhkan pencahayaan 20 hingga 60 detik.
• Intensitas cahaya terang Intensitas diukur hearts miliwatt / cm 2 . Waktu yang
diperlukan untuk menyembuhkan kedalaman resin 2 mm dengan lampu QTH
adalah 40 detik. Ketebalan yang sama bisa Sembuh dalam 20 detik jika intensitas
cahaya ditingkatkan hingga 800 mW / cm 2 .
• Jenis cahaya lampu intensitas tinggi seperti PAC dan LASER lebih cepat pulih dan
lebih tinggi dari QTH dan lampu LED yang dihasilkan. Ketebalan resin. Ketebalan
lebih besar dari 2-3 mm sulit disembuhkan kurang penetrasi cahaya.
• Jarak dari cahaya Jarak optimal adalah 1 mm dengan posisi cahaya 90 derajat dari
yang permukaan resin.
KOTAK 11.1

Komposit tradisional
Komposit tradisional juga disebut 'konvensional' atau ' komposit makrofilled '
(karena ukurannya yang besar)
partikel pengisi ). Komposit tradisional jarang digunakan saat ini dan sebagian besar
telah digantikan oleh hibrida lain. Namun Diskusi mereka akan berlanjut untuk
review PERBANDINGAN DENGAN komposit Yang Lebih Baru.
Komposisi Kuarsa tanah paling umum digunakan sebagai pengisi. Ada distribusi
ukuran partikel yang luas. Meskipun ukuran rata-rata 8 hingga 12 μm , partikel yang
bertambah 50 μm juga dapat ditemukan.
Filler Memuat: 70-80 wt .% . Atau 60-70% vol.

Komposisi
Kuarsa tanah paling umum digunakan sebagai pengisi. Ada distribusi ukuran
partikel yang luas. Meskipun ukuran rata-rata
8 hingga 12 μm , partikel yang bertambah 50 μm juga dapat ditemukan.
Filler Memuat: 70-80 wt .% . Atau 60-70% vol.

Properti
Komposit konvensional memiliki sifat yang meningkat signifikan jika
dibandingkan dengan resin restoratif yang tidak terisi yang mendahului mereka.
Perbaikan adalah hasil dari resin yang ditingkatkan, pengisian pengisi dan ikatan
yang kuat antara pengisi dan matriks resin.

Kekuatan Tekan Itu empat kali lipat lebih besar dari pada resin yang tidak terisi
(250 hingga 300 MPa).
Kekuatan Tarik Ini dua kali lipat dari resin akrilik yang tidak terisi (50 hingga 65
MPa).
Modulus elastis Ini empat kali lipat lebih besar dari resin yang tidak terisi (8 hingga
15 GPa ).
Kekerasan Ini jauh lebih besar (55 KHN) dari pada resin yang tidak terisi.
Penyerapan Air Ini kurang dari resin yang tidak terisi (0,5 hingga 0,7 mg / cm 2 ).
Koefisien Ekspansi Termal Rasio filler-to-resin yang tinggi mengurangi CTE (25
hingga 35 × 10 -6 / ° C) secara signifikan.
Estetika Polishing hasil komposit konvensional di permukaan kasar. Hal ini
disebabkan oleh penggunaan selektif matriks resin yang lebih lembut membuat
partikel pengisi keras terangkat. Ini menghasilkan keuntungan untuk noda selama
periode waktu.
Radiopacity Radiopacity diukur dengan densitometer foto . Radiopacity dapat
memutuskan restorasi yang tepat
sebagai serta diagnosis masa depan karies. Pengisi logam berat
berkontribusi terhadap radiopacity komposit. Aluminium digunakan
sebagai referensi standar untuk radiopacity . Ketebalan 2 mm dentin dan enamel
setara dengan 2,5 dan 4 mm aluminium masing-masing. Komposit tradisional
memiliki radiopacity dari aluminium bernilai 23 mm.
Adhesi Komposit tidak menyetujui struktur gigi dan memberikan teknik ikatan
khusus untuk memberikan adhesi ke struktur gigi.

Komposit dan Agen Ikatan Berbasis Resin BAB 11 181


KOMPOSIT DILINDUNGI
The microfilled komposit (Gambar. 11,3) diperkenalkan Segera Sebuah etelah
komposit tradisional
Mereka dikembangkan untuk mengatasi masalah kekasaran permukaan tradisional
komposit . Resin mencapai kelancaran resin pengisi langsung akrilik dan Belum
memiliki keuntungan.sayangnya mereka tidak dapat mencapai level tinggi.
Pengisian dan karena itu memiliki sifat mekanik yang agak rendah bila
dibandingkan dengan yang komposit tradisional. Untuk alasan ini, komposit ini
terutama digunakan untuk estetika Kembali di daerah bebas stres dan di daerah
yang dekat dengan gingiva di mana hasil yang halus diperlukan untuk review
Mengurangi akumulasi plak.
Sinonim Juga disebut sebagai komposit mikrofin

KOMPOSISI
Permukaan yang lebih halus oleh penggabungan mikrofiller . Silika koloid
digunakan sebagai mikrofiller dan merupakan satu-satunya jenis pengisi yang ada
dalam jenis ini. Masalah dengan silica koloid adalah bahwa ia memiliki area
permukaan yang besar yang tidak dapat dibasahi oleh resin matriks.
Jadi, tambah mikrofiller dalam jumlah kecil pun menghasilkan
penebalan matriks resin. Jadi, tidak mungkin untuk mencapai pengisian yang sama
dengan komposit konvensional.

Produsen berusaha memecahkan masalah ini dengan


1. Menggunakan Charger organik atau prapolimer (lihat bagian tentang
pengisi). Komposit ini adalah disebut sebagai ' heterogen '.
2. Menggunakan silika dalam bentuk kelompok atau aglomerat. Ini disebut
sebagai 'homogen' mikrofilled komposit .

Ukuran Filler The silika koloid Adalah 200-300 kali LEBIH Kecil Dari Pengisi
kuarsa Dari konvensional komposit . Ukuran antara antara 0,04 hingga 0,4 m.
Isi Charger Dengan diisinya Charger (organik) prapolimerisasi , isi pengisi adalah
70 wt .% atau 60 vol.%. Namun, isi pengisi anorganik sebenarnya hanya 50% .%
.
PERTIMBANGAN KLINIS
Dengan membebaskan kekuatan mekanik jenis komposit lainnya . Ini karena
kandungan damar mereka yang lebih tinggi (50 vol .% ). Terbesar mereka
Keuntungan adalah estetika mereka. The microfilled komposit resin PILIHAN
untuk review Restorasi estetik dari gigi anterior, terutama dalam bantalan non-stres.
Untuk sebagian besar aplikasi, Penurunan sifat fisik tidak menimbulkan masalah.
Namun, dalam menghadapi stress seperti restorasi Kelas IV dan Kelas II, mereka
memiliki potensi fraktur yang lebih besar. Terkadang, chipping terjadi pada margin.

182 PART 2 Langsung Restorative Bahan


Resin Komposit HYBRID
Jenis hibrida yang dibuat dalam komposisi yang digunakan dalam kedokteran gigi
saat ini (Gbr.
11.2) .
Ini dikembangkan untuk mendapatkan kehalusan permukaan yang lebih baik
daripada yang konvensional komposit partikel besar , namun mempertahankan
sifat-sifat yang terakhir. Komposit hibrid miliki Suatu kehalusan permukaan Dan
estetika Yang bersaing DENGAN komposit mikrofilled untuk review anterior
restorasi . Hibrida dianggap sebagai multiguna multiguna yang cocok untuk baik
penggunaan anterior dan posterior.
Volume pengisi
Isi pengisi total 75-80 wt .% Atau 60-65 vol.%. Pengisian keseluruhan tidak setinggi
sebagai campuran partikel kecil karena kandungan mikrofiller yang lebih tinggi .
Jenis pengisi
Dua jenis partikel pengisi digunakan
1. Kacamata logam berat Ukuran partikel rata-rata adalah 0,4 hingga 1 m. 75% dari
partikel tanah lebih kecil dari 1,0 m.
2. Ukuran silika koloidal - 0,04 m. Ini hadir dalam konsentrasi yang lebih tinggi (
10 hingga
20 wt .% ) dan oleh karena itu, memberikan kontribusi signifikan terhadap sifat-
sifatnya. Hibrida Dipertimbangkan sebagai komposit multiguna yang cocok untuk
anterior kedua dan penggunaan posterior. Mereka banyak digunakan untuk restorasi
anterior, termasuk kelas IV karena dari permukaan halus dan kekuatan yang baik.
Hibrida juga banyak digunakan untuk pemulihan stres.
RESIN KOMPOSIT NANO DAN NANOHYBRID
Ketertarikan yang terus dilakukan pada Ukuran yang disesuaikan yang disesuaikan
nanoteknologi ke bidang resin komposit. Jenis resin komposit baru berdasarkan
Partikel Charger nanosized telah baru baru ini diperkenalkan. Nanokomposit (Gbr.
11,6) Serupa untuk yang microfilled , terdiri dari ukuran seragam nanofiller .
Nanohybrids seperti konvensional hibrida , Jumlah: Tersedia hearts different
ukuran Pengisi termasuk nanofiller . Putuskan laporan yang saling bertentangan ada
di kemanjuran bahan yang relatif baru ini. Laporan awal menunjukkan bahan-bahan
ini memiliki sifat mekanik dari komposit hibrida dengan estetika dan kutub dari
yang microfilled komposit. Dengan demikian mereka dapat digunakan untuk
restorasi anterior dan posterior. Nanohybrids umumnya lebih kuat dari
nanocomposites. Namun, nanokomposit memiliki meningkatkan kemampuan
kutub . Pengembangan berkelanjutan sepanjang garis ini pada akhirnya mungkin
tercapai pada Menghapus komposit hibrida Dan mikrofil konvensional . Namun,
penelitian selanjutnya adalah diperlukan untuk review Membangun kemanjuran
nano Dan komposit nanohybrid .
Volume dan jenis pengisi
Pengisi utama adalah partikel zirkonium / silika atau nanosilika yang mengandung
sekitar 5 hingga 25 nm dan nanoaggregat sekitar 75 nm. Agregat Mengatasi dengan
silana sehingga mereka berikatan dengan resin. Distribusi agregat dan nanopartikel
Charger sebuah beban tinggi, hingga 79,5%.
KOMPOSIT RESIN SIFAT
Resin komposit dikembangkan setelah amalgam dan dikembangkan merupakan
bahan yang berguna dengan yang untuk membandingkan resin komposit restoratif.
Sifat mekanik ini bahan terus meningkat selama bertambah-tahun. Hovever , jika
dibandingkan dengan amalgam ini
bahan sangat peka terhadap teknik dan oleh karena itu sifat optimal dapat dicapai
hanya jika teknik manipulasi dan penyisipan yang tepat diikuti. Faktor umum
Sebagian besar sifat fisik dan mekanik dari komposit adalah konten pengisi.
KEKUATAN FLEXURAL
Hibrida 80–160 MPa Nanohybrids 180 MPa
Microfilled 60-120 MPa Amalgam 90-130 MPa
KEKUATAN KOMPRESIF
Hibrida 240–290 MPa Nanohybrids 460 MPa
Microfilled 240–300 MPa Amalgam 510 MPa
KEKUATAN TARIK
Hibrida 30–55 MPa Nanohybrids 81 MPa
Microfilled 25–40 MPa Amalgam 64 MPa
MODULUS ELASTISITAS
Hibrida 8,8–13 GPa Amalgam 62 GPa
Microfilled 4-6,9 GPa Enamel 83 GPa
Nano 18 GPa Dentin 19 GPa
KEKERASAN
Kekerasan menentukan tingkat deformasi materi dan diterima umum sebagai
properti penting dan parameter yang penting untuk dibandingkan dengan struktur
gigi. Untuk Memastikan kinerja restorasi klinis yang optimal, itu sangat penting
untuk menggunakan bahan dengan sedikit kekerasan mirip dengan substrat dentin,
tidak hanya Oleh karena itu , tetapi juga mendalam, karena penurunan pertahanan
yang ditekankan akan merugikan mempengaruhi sifat mekanik dan integrasi
marjinal.
Enamel 343 KHN
Dentin 70 KHN
Komposisi Umum dari Enamel. Kekerasan bervariasi antara produk yang berbeda
dan tergantung pada jumlah dan jenis pengisi yang digunakan.
Hibrida 60–117 KHN
Microfilled 22-80 KHN
Amalgam 110 KHN
Faktor yang mempengaruhi
Periode waktu Komposit menunjukkan Peningkatan masa lalu karena berlebih
polimerisasi . Hasil terbaik terlihat 7 hari setelah polimerisasi. Bagi mereka yang
tidak bisa menunggu untuk menjanjikan selanjutnya dibatalkan 15 menit yang
disetujui sebelum memulai pemolesan prosedur .
Polishing Polishing telah terbukti meningkatkan tingkat kerumitan komposit.
menghilangkan lapisan organik Permukaan dan dihapus pengisi lebih sulit di bawah
ini. Namun Pemolesan paling baik ditunda setidaknya 24 jam setelah polimerisasi.
POLIMERISASI SHRINKAGE
Polimerisasi dalam resin komposit dengan penyusutan berbagai campuran
tergantung pada rasio resin terhadap pengisi. Jadi, penyusutan polimerisasi
berkisar dari 0,6-1,4% (dalam komposit konten filler lebih tinggi) hingga 2-3%
(dalam komposit dengan konten filler lebih rendah seperti komposit mikrofilled).
Ini menciptakan tegangan tarik setinggi 130 kg / cm2 yang sangat melelahkan
ikatan dan dapat menyebabkan kebocoran marginal. Kadang, itu juga menyebabkan
enamel pada margin restorasi retak atau patah.
Penyusutan polimerisasi total antara resin yang diaktifkan dengan cahaya dan yang
diaktifkan secara kimia tidak berbeda. Namun, pola penyusutan berbeda (lihat
perbedaan). Penyusutan polimerisasi adalah yang tertinggi dalam hal komposit
yang diisi mikro karena kandungan resin yang lebih tinggi.
Teknik klinis untuk mengurangi penyusutan polimerisasi meliputi
1. Curing ramped Polimerisasi resin komposit dalam lapisan atau ramp (Gbr. 11.13).
2. Soft start Dalam teknik ini polimerisasi dimulai secara perlahan.
Perangkat secara otomatis dimulai dengan cahaya intensitas
rendah, secara bertahap meningkat dan berakhir dengan cahaya
intensitas tinggi. Ini memberi waktu untuk relaksasi stres.
3. Delayed curing Pemulihan sebagian disembuhkan dengan
cahaya intensitas rendah. Operator terus mengerjakan restorasi
dan kemudian mengikutinya dengan eksposur intensitas tinggi
akhir.
4. Fabrikasi dan penyembuhan restorasi secara luar pada FIGURE 11.13
Ramped curing.
gips dan kemudian disemen ke gigi, sehingga menyelesaikan polimerisasi sebelum
penyemenan.

INHIBISI UDARA ATAU OKSIGEN


Polimerisasi dihambat oleh udara atau oksigen. Untuk menghindari ini, permukaan
restorasi harus dilindungi oleh strip matriks transparan atau mahkota seluloid
sebelumnya. Jika komposit tidak terlindungi selama polimerisasi, permukaan
komposit tetap melekat. Ini dikenal sebagai lapisan penghambat udara atau
oksigen (OIL).

THERMAL PROPERTIES
Koefisien ekspansi termal (TEC)
Ekspansi dan kontraksi termal bersifat siklik di mulut dan ini dapat menyebabkan
ketegangan tambahan pada ikatan resin-gigi. Seiring waktu hal ini dapat
menyebabkan kelelahan material, kegagalan ikatan dan perkolasi cairan ke dalam
celah. Idealnya TEC dari bahan restoratif harus dekat dengan struktur gigi.
 Dentin 8.3 × 10–6/°C
 Enamel 11.4 × 10–6/°C
TEC dari resin komposit terkait dengan proporsi resin. Dengan demikian komposit
dengan kandungan resin yang lebih tinggi seperti mikrofilled akan menunjukkan
TEC yang lebih besar.
 Hybrid 25–38 × 10–6/°C
 Microfilled 55–68 × 10–6/°C
Kondutivitas termal
Konduktivitas termal mempengaruhi laju perpindahan panas atau dingin melalui
restorasi. Idealnya bahan restoratif harus memiliki konduktivitas termal yang
rendah untuk mengurangi transfer rangsangan termal yang berlebihan ke pulpa.
Resin-based Composites and Bonding Agents CHAPTER 11 185
 Hybrid 25–30 × 10–4 cal/sec/cm2 (°C/cm)
 Microfilled 12–15 × 10–4 cal/sec/cm2 (°C/cm)

SORPSI AIR
Penyerapan air terkait dengan konten resin. Penyerapan air komposit hibrida relatif
lebih rendah dibandingkan dengan resin mikrofilled. Persyaratan ISO 4049
membatasi penyerapan air hingga maksimum 40 g/mm2.
 Hybrid 5–17 µg/mm2
 Microfilled 26–30 µg/mm2

STABILITAS DIMENSI
Ekspansi lambat (ekspansi higroskopis) dikaitkan dengan penyerapan air. Ekspansi
yang dimulai 15 menit setelah polimerisasi mencapai kesetimbangan dalam sekitar
7 hari. Resin mikrofilled menunjukkan ekspansi lebih dari varietas hibrida.

RETENSI
Resin komposit tidak melekat secara kimiawi pada struktur gigi. Retensi
mikromekanis bersama agen pengikat harus digunakan untuk meningkatkan adhesi
pada struktur gigi.

ESTETIKA
Komposit adalah bahan restoratif langsung yang sangat estetik. Komposit
disediakan dalam berbagai warna. Noda komposit khusus dan efek lain juga
tersedia untuk membuat pemulihan yang seperti aslinya.
Idealnya, dengan memakai pengisi silika harus dihapus bersama dengan resin yang
tertanam. Ini dimungkinkan dengan menggunakan ukuran pengisi lebih kecil.
Dalam komposit nanofilled dan microfilled, kandungan resin yang lebih tinggi dan
adanya mikrofiller bertanggung jawab atas peningkatan kehalusan permukaan.
Partikel pengisi anorganik lebih kecil dari partikel abrasif yang digunakan untuk
menyelesaikan restorasi. Komposit pengisi yang lebih besar memiliki tingkat
kehalusan permukaan berkurang yang mengakibatkan pewarnaan selama periode
waktu tertentu. Efek yang berkaitan dengan usia juga termasuk retak stres,
debonding parsial dari ikatan resinpengisi. Hal ini menyebabkan hilangnya
opacity/dan atau hilangnya keteduhan dari waktu ke waktu.

BIOKOMPATIBILITAS RESIN KOMPOSIT


Komponen resin bersifat sitotoksik in vitro. Komposit melepaskan beberapa
komponen resin selama berminggu-minggu setelah pemasangan. Tingkat pelepasan
tergantung pada jenis komposit dan efisiensi penyembuhan.
Dengan demikian resin komposit memiliki masalah biokompatibilitas dari tiga
aspek.
 Toksisitas kimiawi yang melekat dari bahan pada pulp.
 Involvement Keterlibatan pulpa karena kebocoran mikro.
 Potential Potensi alergi pada kontak dengan mukosa oral.
 Potential Potensi alergi bagi personel yang menangani materi.
 Response Respon inflamasi kronis pada periodonsium bila dibandingkan dengan
amalgam pada penelitian hewan (monyet).
 Lebih banyak sitotoksik daripada studi in vitro amalgam.
 Components Komponen komposit resin telah terbukti menyebabkan imunosupresi
atau imunostimulasi dan menghambat sintesis DNA dan RNA.
 Kekhawatiran terhadap estrogenisitas Bisphenol A dan dimethacrylate-nya.
Terlepas dari kontroversi tersebut, komposit yang terpolimerisasi dengan baik
tampaknya relatif biokompatibel selama ada ketebalan dentin yang cukup. Dalam
kasus di mana pulpa terpapar, beberapa bentuk pembungkus pulp ditutup dengan
lapisan ionomer kaca.
Ketika digunakan di dekat jaringan gingiva, perawatan yang tepat harus diambil
untuk memastikan teknik penempatan yang benar untuk mencegah respon inflamasi
yang terkait dengan overhang dan kebocoran mikro. Isu-isu tentang estrogenitas
belum terbukti menjadi perhatian yang cukup dalam kondisi intraoral.

Pulp protection
Kaca lapisan ionomer diaplikasikan sebagai pelindung pulp di rongga dalam. Seng
oksidaeugenol dikontraindikasikan karena mengganggu polimerisasi. Kontaminasi
bakteri harus dihindari dengan menggunakan isolasi bendungan karet.

KAPASITAS PAKAI DAN HARAPAN HIDUP KOMPOSIT


Komposit ideal sebagai bahan restorasi anterior di mana tingkat keausan rendah.
Untuk gigi posterior amalgam telah lama menjadi bahan pengisi langsung standar.
Karena meningkatnya permintaan untuk estetika, kekhawatiran tentang toksisitas
merkuri dan pemasaran yang agresif, ada minat yang meningkat dalam penggunaan
komposit untuk restorasi kelas I dan II. Komposit generasi yang lebih tua
menunjukkan tingkat erosi yang tinggi. Formulasi yang lebih baru telah
menunjukkan peningkatan ketahanan aus.
Semua jenis komposit telah digunakan untuk restorasi posterior. Pedoman saat ini
membutuhkan komposit posterior untuk menunjukkan keausan kurang dari 50
overm selama 18 bulan. Untuk penggunaan posterior, persiapan rongga harus
konservatif, dan teknik manipulasi sangat teliti.

MASALAH DALAM PENGGUNAAN KOMPOSISI UNTUK PEMULIHAN


POSTERIOR
1. Dalam restorasi Kelas V, ketika margin gingiva terletak di sementum atau dentin,
material menyusut dari margin yang mengarah ke celah.
2. Teknik penempatan lebih memakan waktu dan menuntut.
3. Komposit memakai lebih cepat dari amalgam. Namun, bahan yang lebih baru
seperti hibrida dan nanokomposit memiliki keausan yang lebih sedikit (20 m per
tahun yang mendekati amalgam (10 m). Dalam hal tahun, harapan hidup rata-rata
dari resin komposit adalah sekitar 8 tahun, yang dekat dengan amalgam (10 tahun).
Indikasi utama komposit untuk penggunaan posterior adalah 1. Ketika estetika
adalah pertimbangan utama.
2. Ketika seorang pasien alergi terhadap merkuri.

ADHESI
Komposit tidak melekat pada struktur gigi atau permukaan yang berhubungan
dengan gigi. Teknik etsa asam dan zat pengikat harus digunakan untuk memastikan
adhesi.
Adhesi ke instrumen Komposit mematuhi instrumen sculpting dan pengepakan yang
mengganggu adaptasi dinding rongga, meningkatkan porositas dan mengurangi
kenyamanan operator. Beberapa dokter menggunakan alkohol sebagai agen
pelepas. Namun, kedua teknik ini harus dihindari karena bahan pelarut dapat
melemahkan resin.

RADIOPACITY
Radiopacity berguna untuk bahan restoratif. Restorasi posterior harus menunjukkan
radiopacity yang memadai untuk memungkinkan deteksi karies sekunder,
kelebihan atau Resin-based Composites and Bonding Agents CHAPTER 11 187
jumlah material, gelembung udara, dan ketidaksempurnaan lainnya yang tidak
memadai. Norma ISO menyatakan bahwa radiopacity minimum dari bahan
restoratif harus sama atau lebih besar dari pada aluminium step wedge setebal 2
mm. Komposit yang mengandung pengisi gelas logam berat adalah radiopak (2-3
mm / Al).

Enamel 4 mm/Al Hybrid 2–5 mm/Al


Dentin 2.5 mm/Al Microfilled 2–3 mm/Al
Amalgam 10 mm/Al
MANIPULASI DAN PENEMPATAN RESIN KOMPOSIT
Langkah-langkah dalam manipulasi resin komposit diilustrasikan pada Gambar
11.14
Penempatan bendungan karet Resin komposit sangat sensitif terhadap teknik dan
kontaminasi dari air liur, cairan gingiva atau darah sebaiknya dihindari dengan
isolasi bendungan karet (Gambar 11.15A hingga C).
Persiapan rongga Rongga disiapkan dan margin miring.
Membersihkan Gigi dibersihkan dengan abrasif ringan.

FIGURE 11.14 Technique for placing a light-cured composite restoration.


sEtching Enamel di tepi rongga adalah asam terukir. Asam dibilas dan area tersebut
dikeringkan dengan seksama.
Ikatan agen Agen ikatan enamel atau dentin diterapkan dan dipolimerisasi.
(Dibahas secara rinci sesudahnya). Rongga sekarang siap untuk komposit.
TEKNIK INSERTION
Resin dimanipulasi dengan instrumen plastik atau dilapisi plastik. Instrumen logam
harus dihindari karena dapat mengikis dan menghitamkan komposit. Komposit
lengket dan menempel pada instrumen logam. Beberapa operator menggunakan
alkohol atau cairan ikatan sebagai agen pelepas untuk mengurangi kelengketan.
Namun, ini harus dihindari karena dapat mengganggu sifat-sifat resin. Hal ini
terutama berlaku untuk zat pengikat karena dapat melarutkan matriks resin dan
menyebabkan pengenceran.
Itu dimasukkan ke dalam rongga menggunakan alat plastik atau jarum suntik
khusus. Beberapa produsen memasoknya dalam bentuk kapsul yang dapat
disuntikkan langsung ke rongga dengan pistol ekstrusi khusus.

KOMPOSIT YANG DIAKTIFKAN SECARA KIMIA


Proporsi pasta basa dan katalis yang tepat disalurkan ke bantalan pencampur dan
dikombinasikan dengan spatulasi cepat selama 30 detik. Itu dimasukkan sementara
masih plastik untuk adaptasi yang lebih baik untuk dinding rongga. Inklusi udara
dapat dihindari dengan menggesekkan bahan ke satu sisi rongga dan mengisi
rongga dari bawah ke luar. Rongga sedikit terlalu penuh. Matriks strip digunakan
untuk memberikan tekanan dan untuk menghindari penghambatan oleh udara.

KOMPOSISI AKTIFASI CAHAYA


Komposit yang diaktifkan cahaya adalah pasta komponen tunggal dan tidak
memerlukan pencampuran. Waktu kerja berada di bawah kendali operator. Efek
cahaya sekitar Komposit yang disembuhkan dengan cahaya rentan terhadap
eksposur yang lama terhadap cahaya ruang sekitar atau cahaya operasional jika
dibiarkan terbuka dan tidak terlindungi pada pad pencampur. Komposit mulai
polimerisasi lambat segera setelah terkena cahaya sekitar dan dalam 60 hingga 90
detik mungkin kehilangan kemampuannya untuk mengalir. Oleh karena itu,
beberapa tindakan pencegahan harus diperhatikan ketika menggunakan bahan yang
diaktifkan cahaya.
Depth Kedalaman penyembuhan terbatas, jadi di rongga yang dalam restorasi harus
dibangun secara bertahap, setiap kenaikan disembuhkan sebelum memasukkan
yang berikutnya

penutup berwarna gelap atau oranye

Bahan mengeras dengan cepat, pada paparan cahaya curing. Untuk memastikan
polimerisasi maksimal, unit lampu intensitas tinggi harus digunakan. Ujung lampu
harus dipegang sedekat mungkin dengan restorasi. Waktu paparan harus tidak
kurang dari 40 hingga 60 detik. Ketebalan resin tidak boleh lebih dari 2,0 hingga
2,5 mm. Nuansa yang lebih gelap membutuhkan waktu paparan yang lebih lama,
seperti halnya resin yang disembuhkan melalui enamel. Resin terisi mikro juga
membutuhkan paparan yang lebih lama.
Kerusakan retina Lampu intensitas tinggi dapat menyebabkan kerusakan retina jika
seseorang melihatnya secara langsung. Dianjurkan untuk tidak memandang cahaya
secara langsung dan menggunakan kacamata pelindung. Perawatan yang lebih
besar harus dilakukan ketika menggunakan laser karena paparan singkat dapat
menyebabkan kerusakan.
Kontrol susut polimerisasi Seperti disebutkan sebelumnya komposit menunjukkan
susut polimerisasi dan penumpukan tekanan. Ini dapat dikontrol oleh
1. Curing incremental Restorasi dibangun secara bertahap setiap kenaikan
disembuhkan sebelum memasukkan yang berikutnya.
2. Teknik soft-start Curing dimulai dengan intensitas rendah dan selesai
dengan intensitas tinggi. Ini memperpanjang waktu untuk relaksasi stres. Beberapa
lampu yang tersedia secara komersial memiliki fitur ini. Curing ramped adalah
variasi dari teknik ini.
3. Curing tertunda Dalam curing tertunda restorasi sebagian disembuhkan
pada intensitas rendah. Operator kemudian menyelesaikan pembentukan dan
pembentukan dan mengikutinya dengan paparan kedua untuk penyembuhan akhir.
FINISHING DAN POLISHING
Finishing paling baik dilakukan setelah 24 jam selama waktu polimerisasi selesai.
Namun, jika janji berikutnya tidak diinginkan, prosedur finishing dapat dimulai 15
menit setelah perawatan. Kontur awal dapat dilakukan dengan pisau atau batu
berlian. Finishing akhir dilakukan dengan abrasive diresapi karet atau cangkir karet
dengan pasta polishing atau disk aluminium oksida. Hasil akhir terbaik diperoleh
ketika komposit diizinkan untuk menempel pada matriks atau strip mylar.
Glasir dan pelapis khusus tersedia. Ini pada dasarnya adalah resin yang diisi ringan.
Mereka diaplikasikan dengan kuas pada permukaan restorasi dan disembuhkan.

OBLIGASI
Salah satu masalah awal ketika restorasi resin diperkenalkan adalah kebocoran
mikro yang dihasilkan dari penyusutan resin saat proses curing. Masalahnya diatasi
sebagian besar dengan diperkenalkannya 'teknik etsa asam' oleh Buonocore pada
tahun 1955. Teknik etsa asam menggunakan kombinasi asam untuk etsa gigi dan
zat pengikat untuk meningkatkan

TEKNIK ETCH ASAM


Teknik etsa asam awalnya dikembangkan untuk meningkatkan retensi enamel.
Agen ikatan awal tampaknya tidak berikatan dengan dentin. Pada saat itu diyakini
secara luas

Salah satu alasan kekuatan ikatan yang rendah terhadap dentin adalah karena sifat
hidrofobik dari resin perekat awal. Pada 1979 Fusyama menunjukkan bahwa dentin
dapat dietsa tanpa menyebabkan kerusakan berarti pada pulpa. Ini bersama dengan
pengembangan agen ikatan hidrofilik secara signifikan meningkatkan kekuatan
ikatan pada dentin.
Teknik etsa asam bersama dengan aplikasi zat pengikat saat ini adalah salah satu
cara paling efektif untuk meningkatkan ikatan dan segel marginal antara resin dan
struktur gigi.

ETCHANT / CONDITIONER
Ester bersifat asam di alam. Mereka dapat dikelompokkan sebagai
-diamin-tetrasetik (EDTA), dll.)

Etchant yang paling sering digunakan adalah 37% asam fosfat. Asam dalam
konsentrasi lebih besar dari 50% menghasilkan pembentukan monohidrat fosfat
monohidrat yang mengurangi pembubaran lebih lanjut. Ini mungkin diberikan
sebagai gel atau cairan bening atau berwarna. Sikat digunakan untuk mengoleskan
atau asam disuplai dalam jarum suntik untuk aplikasi langsung ke enamel (Gbr.
11.16).
Asam lain yang digunakan adalah asam maleat 10%.

MODE AKSI PADA ENAMEL


1. Ini menciptakan mikroporositas dengan etsa diskrit enamel, yaitu dengan
pembubaran selektif pusat-pusat batang email (Gbr. 11.17), atau periferal, atau
keduanya.
2. Etsa meningkatkan luas permukaan.
3. Enamel yang terukir memiliki energi permukaan yang tinggi, memungkinkan resin
membasahi permukaan gigi dengan lebih baik dan menembus ke dalam
mikroporositas. Ketika dipolimerisasi, ia membentuk 'tag' resin yang membentuk
ikatan mekanis dengan enamel (Gbr. 11.18).

194) BAGIAN 2 Bahan Restorasi Langsung


Contohnya adalah Tenure, Scotch bond 2, Prisma, Universal bond, Mirage bond,

dll. Generasi keempat (awal 1990-an) Sistem generasi keempat dimungkinkan

karena beberapa terobosan ideologis-seperti teknik etsa total dan pengembangan

ofthe zona hybrid. Penelitian menunjukkan bahwa etsa asam dentin tidak secara
signifikan membahayakan
bubur selama kontaminasi bakteri dan kebocoran mikro dihindari. Jadi, total-etch

teknik diperkenalkan.

Lapisan hibrida (Gambar 11.21 B) Pada tahun 1982, Nakabayashi dan Fusayama
melaporkan formasi dari lapisan hybrid. Lapisan hibrida didefinisikan sebagai
“struktur yang terbentuk pada jaringan keras gigi
(enamel, dentin, sementum) dengan demineralisasi permukaan dan bawah

permukaan, diikuti oleh infiltrasi monomer ke dalam kolagen mesh (Gbr. 11.21)

dan polimerisasi selanjutnya. Namun, berurusan dengan mesh kolagen itu tidak

mudah. Itu halus dan bisa dihancurkan oleh pengeringan. Kanca (1991)

memperkenalkan gagasan ikatan basah lagi putus dengan kepercayaan tradisional

bahwa pengeringan yang menyeluruh diperlukan untuk meningkatkan ikatan.

Contohnya adalah All Bond 2, Scotch bond multiguna (Gbr. 11.22), Optibond, dll.

Obligasi Semua terdiri dari 2 primer (NPG-GMA dan Biphenyl dimethacrylate

(BPDM) dan perekat resin yang tidak terisi (40% BIS-GMA, 30% UDMA, 30%

HEMA). Komposit ikatan sistem

tidak hanya untuk dentin tetapi untuk sebagian besar permukaan terkait gigi seperti
enamel, casting alloy, amalgam, porselen dan komposit. Kekuatan ikatan tinggi
tetapi seperti sistem sebelumnya, banyak langkah aplikasi diperlukan.
Generasi kelima (pertengahan 1990-an) Karena kompleksitas klinis dan beberapa

langkah dari dokter gigi generasi keempat mulai meminta perekat yang lebih

sederhana. Generasi kelima menggabungkan primer dan perekat ke dalam satu

botol (perekat priming diri). Contoh dari perekat self-priming generasi kelima

adalah Single Bond (3M) (Gbr. 11.23), One Step (BISCO),

Perdana dan Obligasi (Dentsply).


Keuntungan yang diklaim adalah
1. Langkah aplikasi yang dikurangi.
2. Teknik kurang sensitif karena bisa mengikat ke dentin yang lembab.
3. Cairan yang kurang mudah menguap.
4. Bau yang menyenangkan.
5. Kekuatan ikatan lebih tinggi.
Generasi keenam (pertengahan hingga akhir 1990-an) Tidak diperlukan etsa yang
terpisah. Ini adalah 2 botol sistem. Dua varietas terlihat — Tipe I dan Tipe 2
GAMBAR 11.22 sistem ikatan generasi ke-4 GAMBAR 11.23 Generasi ke-5

GAMBAR 11.24 Generasi ke-6. terdiri dari kondisioner (etsa), primer

perekat priming diri (3M tunggal Tipe I –etsa diri primer (Adhese

dan perekat. Obligasi 2). –


Ivocla)

195) BAB 11 Komposit dan Agen Ikatan Berbasis Resin


Tipe I 2 botol 2 sistem langkah. Etchant dan primer digabung dalam satu botol

(disebut self etsa primer). Botol lainnya mengandung perekat. Contohnya adalah

Clearfil SE bond (Curare), Adhese (Ivoclar-Fig. 11.24), Optibondsoloplus (Kerr),

Nanobond (Pentron)

dll.
Tipe II 2 botol 1 sistem langkah. LiquidA mengandung primer. Cairan B

mengandung fosfat resin modifikasi asam (perekat etsa sendiri). Kedua cairan

dicampur sebelum aplikasi. Misalnya, Xeno III (Dentsply - Gbr. 11.25), Adper

prompt L-pop (3 M), Tenure unibond (Mat Penyok) dll.

Generasi ketujuh (awal 2000) Berusaha menggabungkan ketiganya (etchant, primer

dan perekat) menjadi satu produk. Dengan demikian, perekat generasi ketujuh dapat

dikarakterisasi sebagai -‘tidak mencampur perekat etsa diri ’.


Contohnya termasuk iBond (Heraeus Kulzer - Gbr. 11.26), ikatan G (GC), Xeno IV

(Dentsply) (kaca berbasis ionomer), Clearfil S3 (Curare). Sayangnya, tidak ada

penelitian yang cukup tentang khasiatnya dari sistem yang lebih baru. Komposisi

(Tabel 11.4) dan prosedur (Kotak 11.3) untuk salah satunya produk disajikan.

INDIKASI UNTUK PENGGUNAAN AGEN OBLIGASI


1. Untuk mengikat komposit ke struktur gigi.
2. Ikatan komposit dengan porselen dan berbagai logam seperti amalgam, logam tidak

mulia dan mulia paduan logam.

3. Desensitisasi permukaan dentin atau akar yang terpapar.


4. Ikatan veneer porselen.
Ikatan kontraindikasi tidak boleh dilakukan segera setelah memutihkan gigi. ini

disarankan untuk menunggu setidaknya seminggu setelah prosedur.

GAMBAR 11.25 Generasi ke-6 GAMBAR 11.26 Generasi


ke-7 iBond (Heraeus
Tipe II (Xeno-Dentsply). Kulzer).
KOTAK 11.3 Prosedur untuk iBond
1. Isolasi gigi dari kontaminasi saliva selama prosedur adhesif.
2. Bersihkan persiapan, singkirkan semua serpihan dengan air. Buang kelebihan air.
3. Jenuhkan sikat mikro dengan cairan iBondTM dari botol atau botol dosis tunggal.
4. Oleskan 3 lapis iBondTM berturut-turut pada enamel dan dentin diikuti dengan
gosok lembut selama 30 detik.
5. Gunakan tekanan udara lembut atau vakum untuk menghilangkan aseton dan
pelarut air.
6. Cure selama 20 detik dengan lampu curing gigi minimal 500 mW / C2.
7. Tempatkan komposit.
TABEL 11.4 Komposisi zat pengikat generasi ke-7 (iBond)
Komponen Fungsi
UDMA Komponen Matriks
Membasahi permukaan
Promosi infiltrasi
Ikatan ke kolagen melalui ikatan hidrogen
Ikatan dengan ion Ca2 + dari apatite
melalui kompleks chelation
4-Meta (pH = 2.2) Komponen matriks
Properti pembentuk film
Tautan silang
Aseton Pelarut untuk monomer
Memfasilitasi penguapan pelarut
Air Pelarut untuk monomer
Hidrolisis 4-Meta menjadi 4-Meta (=
asam)
Menyediakan air untuk proses etsa
Camphorquinone Photoinitiator
Glutaraldehyde Agen Disinfektan / Desensitizer
Cross-linking dari fibril kolagen
Stabilisator
MEKANISME OBLIGASI
Meskipun skema ikatan kimia telah diusulkan, ada sedikit bukti yang

mendukungnya. Ikatan lebih mungkin mikromekanis, karena penetrasi

polimerizable monomer ke dalam dentin prima bertekstur halus. Jaring kolagen

halus ada di permukaan dari dentin yang agen ikatan saat ini dapat menyusup karena

hidrofilik mereka komponen. Satu lagi pencegahan adalah bahwa dentin tidak boleh

dikeringkan secara berlebihan pengeringan dapat menyebabkan kolapsnya jalinan

kolagen halus (Lihat Gambar 11.19) mengurangi kekuatan ikatan.

KEKUATAN OBLIGASI DARI AGEN DENTIN OBLIGASI


Agen ikatan dentin saat ini menghasilkan kekuatan ikatan yang sebanding dengan

resin yang teretsa email. Kekuatan ikatan sulit diukur karena variasi luas dalam

dentin
sendiri, metode pengujian, danfaktor lainnya. Kekuatan ikatan berkurang dengan
meningkatnya kedalaman dentin.
Berbagai penelitian telah menunjukkan nilai mulai dari 15 hingga 35 MPa. Semakin

banyak mahasiswa menggunakan metodologi uji mikrotensil. Ukuran spesimen

lebih kecil (1 mm2 pada penampang). Dengan demikian, sejumlah spesimen dapat

disiapkan dari gigi yang sama sehingga meningkatkan keseragaman penelitian.

UJI PENETRASI DYE


Ini adalah tes penting yang terkait dengan kinerja sistem ikatan. Tes untuk
kebocoran mikro merupakan indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu ikatan.
Tes-tes ini dilakukan dengan menggunakan pelacak dan pewarnaan untuk
menentukan kedalaman penetrasi.
PERBAIKAN KOMPOSISI
Resin komposit dapat diperbaiki dengan menambahkan bahan baru di atas yang

lama. Ini berguna dalam memperbaiki cacat atau mengubah kontur dari restorasi

yang ada. Prosedurnya berbeda tergantung apakah restorasi baru atau lama.

Restorasi yang baru dipolimerisasi masih memiliki lapisan resin yang terhambat di

permukaan. Lebih lebih dari 50% gugus metakrilat yang tidak bereaksi tersedia

untuk dikopolimerisasi dengan yang baru bahan ditambahkan.

Dalam komposit yang lebih tua, kehadiran kelompok metakrilat yang lebih sedikit
dan ikatan silang yang lebih besar mengurangi kemampuan monomer segar untuk
menembus ke dalam matriks.
metode
Buang bahan yang terkontaminasi dari permukaan dan kasarkan. Tempatkan

komposit segar setelahnya menerapkan agen ikatan.

TEKNIK SANDWICH
Komposit tidak berikatan secara memadai dengan dentin, oleh karena itu selama
polimerisasi, celah dapat terjadi
hasil jika margin rongga dikeluarkan dalam dentin. Ikatan untuk dentin dapat
ditingkatkan dengan menempatkan
glassionomerliner antara restorasi komposit dan dentin. Ikatan glassionomer ke

dentin melalui adhesi kimia di mana resin mengikat secara mekanis dengan
porositas dan crazing yang ada pada permukaan lapisan ionomer kaca. Ionomer

kaca juga bisa terukir dengan bantuan asam fosfat untuk meningkatkan retensi.

Selain itu juga menyediakan efek antikariogenik karena pelepasan fluornya. Ketika

digunakan dalam konteks ini sering disebut sebagai technique teknik sandwich ’.

Indikasi
1. Lesi di mana satu margin atau lebih berada di dentin, mis. lesi serviks.
2. Restorasi komposit kelas II.
Prosedur
Dentin dikondisikan dan lapisan tipis semen GIC ditempatkan. Semen harus

terbuka pada margin untuk mencapai pelepasan fluoride. Asam fosfat digunakan

untuk mengetsa enamel

bagian. Beberapa operator juga mengetsa permukaan GIC dengan asam fosfat yang
sama selama 15 hingga
20 detik untuk meningkatkan kekasaran permukaan (lampu GIC sembuh tidak
tergores). Permukaan itu kemudian dicuci selama 25 hingga 30 detik. Setelah
pengeringan yang memadai, zat pengikat diterapkan ke semen permukaan dan ke
email terukir. Resin komposit kemudian dimasukkan dengan cara biasa.
RESIN KOMPOSIT KHUSUS
KOMPOSIT YANG DAPAT DIBAYAR
Seperti yang disarankan oleh namanya, ini adalah komposit hibrida dimodifikasi

untuk memiliki peningkatan aliran (Gbr. 11.27). Itu peningkatan aliran dicapai

dengan mengurangi pengisi konten (30–55 vol% atau 40–60 wt.%). Ketika

ditempatkan di rongga mengalir bahan mudah dan erat beradaptasi dinding rongga.

Konten pengisi berkurang mengurangi beberapa sifat-sifatnya.

Demikian bahan-bahan ini


Lebih rentan untuk dikenakan
Memiliki setengah kekakuan (lebih fleksibel) dari hibrida reguler
(4–8 GPa)
Penyusutan polimerisasi yang lebih besar (3-5 vol%)
GAMBAR 11.27 Damar mengalir.
TABEL 11.4 Komposisi zat pengikat generasi ke-7 (iBond)
Komponen Fungsi
UDMA Matriks komponen
Pembasahan permukaan
Promosi pengikatan ke kolagen melalui
pengikatan hidrogen
Pengikatan pada ion Ca2 + dari apatit melalui
kompleks chelation
4-Meta (pH = 2,7) Komponen matriks
Sifat-sifat pembentuk film Cross-lingking

Acetone Pelarut untuk monomer


Memfasilitasi penguapan pelarut
Air Pelarut untuk monomer
Hidrolisis 4-Meta menjadi 4-Meta (= asam)
Menyediakan air untuk proses etsa
Camphorquinone Photoinitiator
Glutaraldehyde Agen desinfektan / Desensitizer
Penjalinan silang dari zat pengikat kolagen
Stabilizers

MEKANISME OBLIGASI
Meskipun skema ikatan kimia telah diusulkan, ada sedikit bukti yang mendukungnya. Ikatan
lebih mungkin mikromekanis, karena penetrasi monomer yang dapat dipolimerisasi ke dalam
dentin prima bertekstur halus. Jaring kolagen halus ada pada permukaan dentin yang dapat
diserap agen ikatan saat ini karena komponen hidrofiliknya. Satu lagi pencegahan adalah
bahwa dentin tidak boleh dikeringkan secara berlebihan karena pengeringan dapat
menyebabkan kolapsnya jalinan kolagen halus (Lihat Gambar 11.19) sehingga mengurangi
kekuatan ikatan.

KEKUATAN OLEH AGEN DENTIN OBLIGASI


Agen ikatan dentin saat ini menghasilkan kekuatan ikatan yang sebanding dengan resin untuk
enamel terukir. Kekuatan ikatan sulit diukur karena variasi luas dalam dentin itu sendiri,
metode pengujian, dan faktor lainnya. Kekuatan ikatan berkurang dengan meningkatnya
kedalaman dentin. Berbagai penelitian telah menunjukkan nilai mulai dari 15 hingga 35 MPa.
Semakin banyak penelitian menggunakan metodologi tes mikrotensil. Ukuran spesimen lebih
kecil (1 mm2 pada penampang). Dengan demikian, sejumlah spesimen dapat dibuat dari gigi
yang sama sehingga meningkatkan keseragaman penelitian.

TES PENETRASI DYE


Ini adalah tes penting yang terkait dengan kinerja sistem ikatan. Tes untuk kebocoran mikro
menunjukkan keberhasilan atau kegagalan ikatan. Tes ini dilakukan menggunakan pelacak dan
pewarnaan untuk menentukan kedalaman penetrasi.
PERBAIKAN KOMPOSIT
Resin komposit dapat diperbaiki dengan menambahkan bahan baru di atas yang lama.
Ini berguna untuk memperbaiki cacat atau mengubah kontur dari restorasi yang ada.
Prosedurnya berbeda tergantung pada apakah restorasi baru atau lama.
o Restorasi yang baru dipolimerisasi masih memiliki lapisan resin yang terhambat di permukaan.
Lebih dari 50% gugus metakrilat yang tidak bereaksi tersedia untuk kopolimerisasi dengan
bahan yang baru ditambahkan.
o Dalam komposit yang lebih tua, kehadiran kelompok metakrilat yang lebih sedikit dan ikatan
silang yang lebih besar mengurangi kemampuan monomer segar untuk memasukkan ke dalam
matriks.
Metode
Keluarkan bahan yang terkontaminasi dari permukaan dan kasarkan. Tempatkan komposit
segar setelah menggunakan bonding agent.
TEKNIK SANDWICH
Komposit tidak berikatan secara memadai dengan dentin, oleh karena itu selama polimerisasi,
celah dapat terjadi jika margin rongga terletak di dentin. Ikatan terhadap dentin dapat
ditingkatkan dengan menempatkan lapisan ionomer kaca antara restorasi komposit dan dentin.
Ikatan gelas ion ke dentin melalui adhesi kimia sedangkan resin terikat secara mekanis dengan
porositas dan krasing hadir pada permukaan lapisan ionomer kaca. Ionomer kaca juga dapat
dietsa dengan bantuan asam fosfat untuk meningkatkan retensi. Selain itu ia juga memberikan
efek antikariogenik karena pelepasan fluornya. Ketika digunakan dalam konteks ini sering
disebut sebagai 'teknik sandwich'.
Indikasi
1. Lesi di mana satu atau lebih margin di dentin, mis lesi serviks.
2. Restorasi komposit kelas II.

Prosedur
Dentin dikondisikan dan lapisan tipis semen GIC ditempatkan. Semen harus diekspos pada
batas untuk mencapai pelepasan fluoride. Asam fosfat digunakan untuk mengetsa bagian
email. Beberapa operator juga menggores permukaan GIC dengan asam fosfat yang sama
selama 15 hingga 20 detik untuk meningkatkan kekasaran permukaan (GIC yang dirawat
ringan tidak tergores). Permukaan kemudian dicuci selama 25 hingga 30 detik. Setelah
pengeringan yang memadai, zat pengikat diaplikasikan ke permukaan semen dan ke enamel
terukir. Resin komposit kemudian dimasukkan dengan cara biasa.

KOMPOSIT KOMPOSIT KHUSUS


KOMPOSIT FLOWABLE
Seperti yang disarankan oleh nama ini adalah komposit hibrida dimodifikasi untuk memiliki
aliran meningkat (Gbr. 11.27). Peningkatan aliran dicapai dengan mengurangi konten pengisi
(30-55 vol% atau 40-60% berat). Ketika ditempatkan di rongga bahan mengalir dengan mudah
dan intim menyesuaikan dengan dinding rongga. Konten filler berkurang mempengaruhi
beberapa properti.

Dengan demikian bahan-bahan ini :


=> lebih rentan untuk dipakai.
=> Memiliki setengah kekakuan (lebih fleksibel) dari hibrida biasa (4-8 GPa).
=> Penyusutan polimerisasi yang lebih besar (3-5 vol%)
Bahan-bahan ini dimaksudkan untuk penggunaan khusus
1. Sebagai bahan pencegahan (fissure sealant dan rongga kelas I kecil).
2. Lesi serviks dan restorasi Kelas V.
3. Sebagai alas atau liner.
4. Area akses yang berkurang.

KOMPOSIT PAKET
Ini adalah komposit yang memiliki viskositas sangat tinggi dan kelekatan permukaan rendah.
Mereka memiliki pengisian pengisi tinggi (66-70% vol) dengan partikel berpori atau berbentuk
tidak teratur. Mereka tidak dapat dikondensasi seperti amalgam klasik, melainkan dapat
dikompresi dan dipaksa mengalir menggunakan instrumen berwajah datar, oleh karena itu
istilah ini dapat dikemas (Gbr. 11.28). Mereka dianggap sebagai komposit posterior.
Karakteristik yang membedakan dari semua komposisi yang dapat dikemas adalah kurang
lengket atau kekentalan yang lebih kaku daripada komposit konvensional, yang
memungkinkan mereka untuk ditempatkan dengan cara yang agak menyerupai penempatan
amalgam. Mereka memiliki ketahanan aus yang lebih tinggi. Klaim juga mencakup kedalaman
penyembuhan yang lebih besar dan penyusutan polimerisasi rendah. Secara umum, sifat
mekanis komposit yang dapat dikemas tidak jauh lebih baik daripada komposit universal
konvensional.

Contoh komersial Solitaire (Heraeus), ALERT (Jeneric), dan SureFil (Dentsply).

Indikasi
Mereka diindikasikan untuk digunakan dalam rongga Kelas I dan II. Di rongga kelas II di mana
kontak yang lebih baik dengan gigi yang berdekatan diinginkan.

KOMPOSIT VENEER PROSTHODONTIK (KOMPOSIT LABORATORIUM)


Resin dapat digunakan sebagai veneer (lapisan berwarna gigi yang digunakan untuk
menyembunyikan logam yang mendasarinya) untuk mahkota dan gigi tiruan sebagian yang
sudah diperbaiki. Mereka juga dikenal sebagai komposit untuk restorasi tidak langsung gigi.
Penggunaan rekaman paling awal adalah di industri film Hollywood di mana mereka
digunakan untuk sementara waktu menutupi gigi para aktor. Bahan awal adalah poli cured
panas (metil metakrilat) ditingkatkan oleh pengisi dan agen cross-linking. Bahan veneer saat
ini adalah resin yang diperkuat hybrid, mikro atau nanofiller seperti bis-GMA, urethane
dimethacrylate atau 4,8-di (methacryloxy methylene) tricyclo- (5.2.1.02.6) -decane (Gbr.
11.29A ke C). Beberapa serat diperkuat. Resin yang lebih baru memiliki sifat fisik yang unggul
dan dipolimerisasi oleh cahaya atau panas dan tekanan.
Resin terikat secara mekanis ke logam menggunakan loop kawat atau manik-manik retensi
(Gbr. 11.29B). Perbaikan terbaru, termasuk retensi mikromekanis yang dibuat oleh asam etsa
paduan basa dan penggunaan sistem ikatan kimia seperti 4-META, metakrilat terfosforilasi,
resin epoksi, atau silikon dioksida yang api disemprotkan ke permukaan logam diikuti oleh
penerapan silan coupling agent (silicoating). Contoh komersial SR Adoro (Ivoclar), GC
Gradia (GC), Targis Vectris, dll.

Tersedia sebagai kit yang berisi berbagai bahan yang meliputi — incisal, dentin, dan resin
khusus lainnya, resin masking (Gbr. 11.29B).

Indikasi
1. Inlay, onlay, veneer dan mahkota anterior (bebas logam).
2. Sebagai veneer pada mahkota yang didukung logam dan FDP.
3. Temporaries jangka panjang (sendiri atau dalam kombinasi dengan Kavo C-temp blank).
Kelebihan resin jika dibandingkan dengan porselen 1. Kemudahan fabrikasi.
2. Mudah diperbaiki secara intraoral.
3. Kurangi memakai gigi yang berlawanan atau restorasi.

Kekurangan
1. Kebocoran mikro cairan oral dan pewarnaan di bawah veneer karena siklus termal dan
penyerapan air.
2. Pewarnaan permukaan dan perubahan warna intrinsik.
3. Kerentanan terhadap keausan sikat gigi.
4. Tidak dapat digunakan pada mahkota yang berfungsi sebagai penopang untuk gigi palsu parsial
yang dapat dilepas. Lengan jepit akan mengikis resin.
5. Tidak tahan lama seperti bahan prostodontik lainnya seperti keramik dan PFM.

SISTEM RESIN INLAY


Ini diperkenalkan dalam upaya untuk mengatasi beberapa keterbatasan restorasi resin komposit
posterior tradisional. Lapisan resin sepenuhnya dipolimerisasi di luar mulut dengan cahaya,
panas, tekanan atau kombinasi dan kemudian diencerkan ke gigi menggunakan semen resin.
Mereka dapat dibuat menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung.

Sistem tatahan langsung (dibuat dalam mulut)


Resin hibrid atau mikrofilled digunakan. Media pemisah (larutan agar atau gliserin)
diaplikasikan pada gigi yang disiapkan. Restorasi kemudian dibentuk, disembuhkan dengan
ringan, dan dikeluarkan dari gigi. Inlay kasar mengalami polimerisasi tambahan oleh cahaya
(6 menit) atau panas (100 ° C selama 7 menit). Setelah ini, gigi yang disiapkan dietsa dan inlay
dilarutkan ke tempat dengan semen resin dual-cure dan kemudian dipoles.
Sistem inlay tidak langsung (dibuat pada cetakan)
Inlay dibuat dengan resin prostodontik (dijelaskan sebelumnya) di laboratorium pada cetakan
yang dibuat dari kesan gigi yang disiapkan. Cahaya konvensional dan panas atau panas dan
tekanan juga dapat digunakan untuk polimerisasi.

Keuntungan dari inlay


1. Peningkatan sifat fisik dan ketahanan aus karena tingkat polimerisasi yang lebih tinggi.
2. Tekanan yang ditimbulkan dan potensi kebocoran mikro berkurang karena penyusutan
polimerisasi terjadi di luar mulut.
3. Menjadi resin. Mereka tidak mengikis gigi yang berlawanan dan diulang di mulut.

LAMINAT RESIN KOMPOSIT YANG DITETAPKAN


Resin komposit digunakan sebagai pelapis vena yang dibentuk sebelumnya untuk menutupi
perubahan warna atau malformasi gigi. Cangkang ini disesuaikan dengan penggilingan dan
diikat ke gigi menggunakan teknik etsa asam dan semen resin.

RESIN KOMPOSIT CORE BUILD-UP


Resin modifikasi yang sangat terisi digunakan sebagai bahan inti dalam kombinasi dengan post
prefabrikasi selama restorasi gigi yang rusak. Mereka adalah bahan buram yang sangat
berwarna. Mereka biasanya disembuhkan secara kimia atau disembuhkan ganda dengan waktu
kerja yang lebih lama dan pengaturan waktu yang lebih pendek. Ada beberapa kekhawatiran
mengenai kekuatan core komposit jika dibandingkan dengan cast post dan core. Kegagalan
sering terlihat ketika bahanbahan ini membentuk sebagian besar dukungan untuk mahkota dan
FDP. Kekakuan yang lebih rendah (fleksibilitas yang lebih besar) dapat menyebabkan
debonding mahkota dan restorasi lainnya sedikit lebih sering. Karena itu, ketika menggunakan
core komposit, dukungan bersama dari sisa struktur gigi diindikasikan. MultiCore (Ivoclar
Vivadent) (Gbr. 11.30) adalah contoh komposit penumpukan inti. Produk ini juga mengandung
fluoride.
SEMEN RESIN
Resin dengan viskositas rendah (mis. Panavia Ex, Infinity) digunakan untuk sementasi
laminasi, mahkota dan braket ortodontik. Etsa dan ikatan dilakukan sebelum penyemenan
(dijelaskan secara rinci dalam bab tentang semen).

KOMPOSISI PROVISIONAL
Restorasi sementara diperlukan untuk melindungi gigi setelah persiapan dan dalam periode
sementara ketika restorasi definitif sedang dibangun. Resin komposit tersedia untuk membuat
inlay, onlay, mahkota, dan FDP sementara. Misalnya. Protemp (ESPE) (Gbr. 11.31), Structur
(VOCO), Integrity (Dentsply), dll.
Keuntungan
1. Dapat dibuat langsung di mulut karena panas eksoterminya yang rendah 18 hingga 28 ° C.
Ini mudah digiling dan dibentuk menggunakan regular high speed diamond burs tanpa meleleh
dan menyumbat bur (tidak seperti resin sementara akrilik konvensional).
2. Peningkatan sifat mekanik termasuk tingkat keausan rendah bila dibandingkan dengan acrylic
provisional.
3. Radiopacity baik.
Tersedia sebagai
Bentuk jarum suntik (Syringe form), sebagai basa dan katalis. Saat ini, dua warna tersedia. Ini
disediakan dalam bentuk jarum suntik dan dikeluarkan dengan memutar plunger sampai
terdengar bunyi klik, ini mewakili satu unit. Katalis adalah sistem dua komponen dan hanya
sejumlah kecil diperlukan. Ketika plunger diputar, dua komponen dikeluarkan secara
bersamaan. Basa dan katalis dicampur dengan spatula dan digunakan. Pengaturan terjadi
sekitar dua hingga tiga menit.
Bentuk kartrid (Cartridge form), Bahan ini juga tersedia dalam bentuk kartrid untuk digunakan
dengan perangkat pencampur statis. Ini terdiri dari pistol mendempul (caulking gun) yang
memaksa bahan melalui special static mixing tips. Bahan telah dicampur dan siap digunakan
ketika dinyatakan melalui tips ini. Setelah curing di mulut, pengerasan bisa dipercepat dengan
menempatkannya di air panas.
Tindakan pencegahan
1. Seperti halnya semua bahan yang dinyatakan dari kartrid, bahan yang awalnya harus dibuang
karena mungkin tidak dalam proporsi yang benar.
2. Lapisan penghambat oksigen. Reaksi ini sangat dihambat oleh oksigen yang berdifusi dari
atmosfer ke dalam resin curing yang bertanggung jawab untuk pembentukan lapisan yang
lunak, lengket, dangkal pada permukaan gigi yang disiapkan. Lapisan ini dapat menghambat
setting bahan polyvinyl siloaxane impression. Dalam beberapa teknik di mana dutty
impression digunakan sebagai template, lapisan ini dapat mencegah ikatan
COMPOSITE RESIN BLANKS UNTUK SISTEM CAD-CAM
Composite Resin Blanks tersedia untuk pembuatan restorasi sementara jangka panjang (hingga
1 tahun) termasuk mahkota dan fixed partial denture. Mereka dibuat oleh proses CAD / CAM
(lihat bab tentang keramik untuk detail lebih lanjut dari proses). Salah satu produk tersebut
adalah Everest C-Temp (Kavo) (Gbr. 11.32). Seluruh restorasi dapat dibuat sebagai satu bagian
atau dapat dibuat sebagai suatu kerangka kerja yang kemudian dilapisi dengan resin
prostodontik konvensional.
Resin ini ditandai dengan kekuatan lentur yang tinggi.

FIGURE 11.32 Composite resin CAD/CAM blanks RESIN KOMPOSIT PERBAIKAN

PORSELEN

Resin komposit kadang-kadang digunakan untuk memperbaiki restorasi keramik yang retak
atau terkelupas. Kit terdiri dari zat pengikat berbasis silan, zat penutup logam (opaquer).
Komposit konvensional kemudian digunakan untuk melakukan perbaikan akhir. Bahan dan
prosedur dibahas lebih lanjut (lihat bab tentang porselen).
PIT DAN FISSURE SEALENT
Lubang dan celah dalam pada gigi posterior rentan terhadap kerusakan karena memberikan
tempat berlindung bagi organisme. Mereka sering terlalu sempit sehingga sulit dibersihkan.
Berbagai bahan telah digunakan untuk menutup area ini, terutama pada pasien anak. Tujuannya
adalah agar resin menembus ke dalam pits dan fissure, dengan demikian, menyegel area ini
terhadap oral flora and debris (Gambar
11.33A dan B).
Indikasi
Sealant paling efektif pada anak-anak dengan risiko tinggi karies. Kedua molar sulung dan
molar permanen muda dengan pits dalam dan fissure adalah kandidat yang umum. Permukaan
yang bebas dari karies harus dipilih. Namun, penelitian barubaru ini di mana sealant yang
ditempatkan secara sengaja di pits dan fissure yang memiliki karies menunjukkan bahwa lesi
tidak berkembang.
Jenis
1. Berdasarkan konten pengisi tersedia 2 jenis — Filled dan Unfilled.
2. Berdasarkan mekanisme curing — dapat light cured atau chemical cured.
3. Warna — Sealant tersedia sebagai bahan transparan, berwarna gigi, buram, berwarna atau
putih. Kontras warna membantu menentukan kemanjuran aplikasi. Produk terbaru termasuk
sealant reversibel warna fotosensitif. Sealant ini biasanya tidak berwarna tetapi berubah
menjadi merah muda atau hijau ketika terkena cahaya curing. Perubahan warna yang
berlangsung sekitar 5-10 menit berguna untuk diagnosis selama periodic recalls.
Komposisi
Sealant yang paling umum dan berhasil digunakan adalah bis-GMA (Gambar 11.33B dan C).
Dapat dilakukan chemical cured (sistem amina-peroksida) atau dengan light cured. Resin bis-
GMA dicampur dengan pengencer untuk mendapatkan sealant viskositas rendah yang mudah
mengalir. Dalam sealant yang terisi sejumlah kecil filler (hingga 40%) ditambahkan untuk
meningkatkan kekakuan dan ketahanan aus.
Sistem resin lainnya termasuk polyurethanes and cyanoacrylates.
Sifat
Sifat penting dari sealant adalah aliran, ketahanan aus, pelepasan fluoride dan retensi jangka
panjang.
Sealant harus memiliki viskositas rendah sehingga mudah mengalir ke kedalaman lubang dan
celah (Gambar 11.33A) dan membasahi gigi. Keterbasahan juga penting untuk adaptasi dan
penetrasi yang tepat. Etsa asam meningkatkan keterbasahan.
Retensi sealant yang tepat penting untuk pencegahan karies. Etsa asam dengan zat ikatan
diperlukan untuk retensi sealant.
Sealant harus memiliki sifat mekanik yang memadai seperti kekuatan, kekakuan dan ketahanan
aus untuk fungsi dan daya tahan yang efektif. Sealant dengan fillers biasanya memiliki sifat
mekanik yang lebih baik daripada resin yang tidak terisi.
GAMBAR 11.33A KE C Pit dan Fissure Sealent. (A) Representasi diagram dari sealant di
fissure. (B) Pit dan fissure pada molar sulung. (C) Tipikal pit dan fissure sealent kit.
Produk saat ini telah diformulasikan untuk melepaskan fluoride selama layanan. Pelepasan
fluoride awal tinggi terutama selama 24 jam pertama tetapi secara bertahap mengecil ke tingkat
rendah yang mungkin tidak efektif untuk perlindungan jangka panjang.
Penghambatan udara selama polimerisasi juga merupakan masalah dalam sealant. Lapisan
penghambat udara rekat dihilangkan menggunakan pumice paste pada cotton pellet atau
cangkir putar atau sikat. Operator harus memastikan bahwa ketebalan sealant yang memadai
diterapkan untuk mengkompensasi kehilangan ini.
Lapisan permukaan yang tidak dipolimerisasi pernah menjadi masalah kesehatan karena
keberadaan BPA (bisphenol A) yang bahan kimianya mirip dengan estrogen.
Namun, sejak ini telah didiskreditkan dan tidak lagi menjadi perhatian utama.
Khasiat terapi sealant
Studi klinis awal menunjukkan tingkat retensi 42% dan tingkat pengurangan karies 35%
selama 5 tahun. Perbaikan bahan dan teknik selama bertahun-tahun telah secara dramatis
meningkatkan tingkat keberhasilan. Penelitian terbaru menunjukkan tingkat keberhasilan lebih
dari 90% dalam pengurangan karies.
Periodic recall
Bukti menunjukkan bahwa terapi sealant tidak dapat diterima begitu saja. Sealant harus
diperiksa ulang setiap enam bulan. Jika sealant hilang itu harus diterapkan kembali. Pemilihan
case yang tidak tepat dan aplikasi sealant sebenarnya dapat meningkatkan karies
GIGI TIRUAN RESIN KOMPOSIT
Selama bertahun-tahun berbagai jenis bahan telah digunakan untuk gigi tiruan. Akrilik
konvensional (Biotone), cross-linked acrylics (SR-Postaris, Genios-P, dll.) Dan gigi tiruan
porselen digunakan.
Sejak diperkenalkan, resin komposit juga telah dicoba sebagai gigi tiruan. Beberapa contoh
adalah komposit nano-filled (Veracia) dan micro-filled (SR-Orthosit, Endura, Duradent,
Surpass). Dalam satu studi, komposit dan resin akrilik yang dilekatkan tidak menunjukkan
perbedaan signifikan dalam sifat ketahanan aus. Namun, keduanya secara signifikan lebih baik
daripada gigi akrilik resin konvensional.
KEUNGGULAN DAN KERUGIAN RESIN KOMPOSIT RESTORATIF
KEUNGGULAN
1. Memungkinkan restorasi warna gigi yang sangat estetik.
2. Berbagai sistem curing memungkinkan pilihan working time.
3. Relatif mudah penempatannya.
4. Cukup kuat dan tahan lama.
5. Tidak menimbulkan korosi jika dibandingkan dengan amalgam.
6. Mudah diperbaiki.
KEKURANGAN
1. Sangat sensitif terhadap teknik.
2. Penyusutan tinggi.
3. Tidak mengikat struktur gigi; membutuhkan teknik ikatan dentin.
4. Menempel pada instrumen.
5. Tidak bisa dikondensasi seperti amalgam.
6. Kemungkinan kebocoran mikro dan karies berulang jika tidak ditempatkan dengan benar.
7. Beberapa bahan menunjukkan kemerosotan.
8. Tidak tahan aus seperti bahan restorasi logam lainnya.
9. Masa hidup yang lebih pendek bila dibandingkan dengan bahan restorasi lainnya yang lebih
tahan lama seperti keramik, DFG, amalgam dan restorasi logam cor.
10. Alergi yang lebih tinggi, respons peradangan, sitotoksik dan efek samping biologis lainnya jika
dibandingkan dengan amalgam.
11. Potensi ketidakstabilan warna dan pewarnaan seiring waktu.
GETAH PERCA YANG DITERMOPLASTIK

Getah perca juga dapat ditembakkan ke dalam celah dalam bentuk cairan melalui jarum suntik
(Gbr. 13.8). Getah perca dilelehkan dalam ruang bagian belakang alat dan disuntikkan ke
dalam celah mulai secara apikal dan dilanjutkan secara koronal. Ini dikenal sebagai "Backfill"
( Gbr.
13.9).

Ada banyak alat seperti itu yang tersedia di pasaran. Contohnya yaitu Obtura III (Gbr. 13.5),
Calamus, Elemen, HotShot (Gbr. 13.6), dan Ultrafil 3D. Sistem Obtura III memanaskan getah
perca hingga 160 ° C, sedangkan sistem 3D Ultrafil menggunakan getah perca suhu rendah
yang dipanaskan hingga 90 ° C.

Sistem Obtura III (Obtura Spartan) terdiri dari "pistol" genggam yang berisi ruang yang
dikelilingi oleh elemen pemanas tempat peluru getah perca dimuat. Jarum perak
(berbagai ukuran 20, 23, dan 25) dipasang untuk menyalurkan bahan yang ditermoplastik ke
kanal. Unit kontrol memungkinkan operator untuk menyesuaikan suhu dan viskositas getah
perca.

Teknik termoplastik sering diindikasikan pada kasus dengan penyimpangan di

Gambar 13.5 Obtura III. Gambar 13.6 Hot Shot yang Gambar 13.7 Peluru Getah perca
menggunakan Baterai yang digunakan untuk
termoplastik

Gambar 13.8 Getah perca Gambar 13.9 Teknik


Backfill yang dikeluarkan.

Kekurangan Getah Perca

Kesulitan dengan sistem ini termasuk kurangnya kontrol panjang dari


getah perca. Baik overextension (Gbr. 13.11) dan underextension dapat terjadi. Untuk
mengatasi kelemahan ini, teknik hybrid dapat digunakan, di mana klinisi mulai mengisi saluran
dengan teknik pemadatan lateral. Ketika master kerucut dan beberapa kerucut aksesori telah
ditempatkan sehingga massa benar-benar bersarang di bagian apikal kanal, kemudian
penyumbat panas digunakan untuk membakar titik-titik sekitar 4 sampai 5 mm dari puncak.
Pemadatan vertikal ringan diterapkan untuk memulihkan integritas sumbatan apikal Getah
perca. Sisa kanal kemudian diisi dengan Getah perca termoplastik yang disuntikkan seperti
yang dijelaskan sebelumnya.
Gambar
13.10
Teknik

Termoplastik digunakan Gambar 13.11 Teknik Termoplastik Backfill pada kasus dengan
kelainan kanal yang sering digunakan pada kasus dengan
signifikan seperti resorpsi internal ekstrusi getah perca melewati apex

Properti

Pada suhu yang ditingkatkan, getah perca bersifat seperti bahan plastik lainnya (termoplastik),
melunak di atas 65 ° C, meleleh pada suhu 100 ° C, dan dalam bentuk a-form pada suhu diatas
160 ° C tanpa membusuk sementara tetap lunak dan cairan.

Penghapusan getah perca

Kadang-kadang getah perca perlu dihilangkan untuk perawatan ulang atau penempatan pos
untuk rekonstruksi gigi.
Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan
1. Alat pemutar seperti NiTi (seri Pro-Taper Retreatment) 2. Pelarut Gutta-percha seperti
Chloroform atau xylol
3. Penghalusan dengan thermal.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN GETAH PERCA

Keunggulan

1. Dapat dipadatkan dan beradaptasi dengan baik terhadap penyimpangan dan kontur
kanal dengan metode kondensasi lateral dan vertikal.
2. Dapat dilunakkan dan dibuat plastik dengan panas atau dengan pelarut organik
(eucalyptol, kloroform, xylol, terpentin).
3. Tidak aktif.
4. Merupakan dimensi stabil; ketika tidak diubah oleh pelarut organik, tidak akan
menyusut.
5. Toleran terhadap jaringan tubuh (non-alergi).
6. Tidak akan menghitamkan struktur gigi.
7. Radioopak.
8. Dapat dengan mudah dikeluarkan dari saluran bila ada indikasi.

Kekurangan

1. Tidak memiliki kekakuan. Kerucut terkecil gutta-percha terstandarisasi relatif lebih sulit
digunakan kecuali kanal diperbesar di atas ukuran No. 25.
2. Tidak memiliki kualitas perekat. Gutta-percha tidak melekat pada dinding saluran sehingga
memerlukan sealer. Perlunya penggunaan bahan semen menyebabkan risiko
sealer yang dapat mengiritasi jaringan.
3. Gutta-percha tidak terikat pada sealer apa pun.
4. Dapat dengan mudah digeser oleh tekanan.
5. Gutta-percha hampir seluruhnya bergantung pada segel koronal untuk mencegah migrasi
apikal oleh bakteri jika ada kebocoran koronal.

SISTEM OBTURASI AKAR KANAL RESILON-EPIPHANY

Sistem ini merupakan alternatif untuk gutta-percha. Ini terdiri dari titik obturasi resin disegel
dengan dual cure, sealer resin hidrofilik.
Sistem ini terdiri dari tiga bagian (Gambar 13.12 dan 13.13)
a. Resilon - Bahan pengisi saluran akar berbasis poliester
sintetik termoplastik,
sebagai komponen utama.
b. Epiphany sealer - Komposit
berbasis resin yang membentuk
ikatan pada dinding dentin dan
materi inti. Diatur dengan reaksi kimia dan halogen curing
light.
c. Primer - Mempersiapkan dinding saluran untuk kontak dengan
Resilon dan sealer

Gambar 13.12 Sistem Filling Epiphany Root


Canal yang terdiri dari poin polyester untuk
dimasukkan ke dalam saluran, sealer dan primer Gambar 13.13 Poin Polyester
untuk obturasi

Primer
Primer adalah sistem self-etch yang dikeraskan oleh sealer. Primer menembus semua tubulus
dentin. Prosedur pengikatan diawali dengan pembilasan menggunakan larutan EDTA 17%.
Proses terakhir ini diperlukan untuk menghilangkan radikal oksida dari NaOCl dan irrigant
peroksida. Kegagalan untuk melakukannya dapat mengganggu pengerasan agen pengikat
dentin.

Sealer
Sealer melekat ke primer sehingga menghilangkan resiko kebocoran mikro. Sealer yang
digunakan dalam sistem ini adalah dual cure bis-GMA, bis-GMA teretoksilasi, UDMA,
methacrylate difungsional hidrofilik. Pengisi seperti kalsium hidroksida, barium sulfat dan
gelas barium mengisi 7% dari berat. Ini mengandung katalis yang memulai pengerasan dari
primer self-etching di tubulus dentin.
Obturator

Obturator Resilon adalah poliester termoplastik dan mengandung komponen-komponen


berikut: (1) Kaca bioaktif, (2) barium sulfat dan (3) bismut oksiklorida. Bioglass adalah
komponen unik yang membentuk kalsium / fosfat ketika kontak dengan cairan tubuh. Hal ini
tidak larut dalam cairan melainkan melepaskan ion untuk merangsang formulasi jaringan
osseus. Seperti yang telah disebutkan, radioopacity-nya lebih baik daripada gutta-percha,
mengembun secara lateral dan vertikal seperti gutta-percha dan melembut sekitar 70 hingga 85
° C. Resilon obturator mengikat ke permukaan sealer yang pada kemudian mengikat primer
yang telah menyatu dengan permukaan tubular.

Thinning Resin

Selain yang di atas, banyak sistem yang menggunakan thinning resin, yang dapat ditambahkan
untuk mengencerkan sealer ke kekentalan yang diinginkan.
PASTE-TYPE OBTURATING MATERIALS

Berbagai produk jenis pasta telah dicoba sebagai bahan obturasi tunggal karena mereka
memiliki stabilitas volume yang cukup untuk mempertahankan seal. Ini termasuk pasta
berbasis zinc oksida-eugenol, resin epoksi (AH-26), AH-Plus, Ketac-Endo, resin polivinil
(Diaket), kalsium hidroksida, dll. Banyak dari hal tersebut merupakan penggunaan dual, yaitu
mereka dapat digunakan sebagai satu-satunya bahan obturasi atau sebagai sealer (bila
dikombinasikan dengan gutta-percha).

Kekurangan

1. Penghapusan semen keras bisa menjadi tantangan jika diperlukan perawatan ulang.
2. Risiko kebocoran mikro bila digunakan sebagai satu-satunya bahan yang didapat.

Karena masalah-masalah yang melekat ini, penggunaan bahan pengisi jenis semen
nontermoplastik yang keras dan tidak larut sebagai bahan pengikat tunggal tidak
direkomendasikan secara rutin.

SEALER SALURAN AKAR

Sealer memainkan peran penting dalam obturasi saluran akar. Gutta-percha tidak dapat
sepenuhnya memenuhi ruang di dalam saluran akar karena keterbatasan fisiknya. Sealer
mengisi semua ruang yang tidak dapat diisi oleh gutta-percha. Faktor-faktor seperti bentuk
saluran, kerusakan di dalam saluran, resorpsi internal, kerusakan iatrogenik, saluran aksesori,
dll., menyebabkan sealing sistem saluran akar secara lengkap menjadi sulit. Seal yang kedap
udara total pada sistem saluran akar diperlukan untuk mencegah masuknya bakteri dan infeksi
saluran akar. Sealer juga bertindak sebagai zat pengikat, ke dentin dan ke bahan inti, yang
biasanya adalah gutta-percha.

Persyaratan sealer saluran akar yang ideal

1. Lekat ketika dicampur.


2. Seharusnya melekat dengan baik ke gutta-percha dan dinding kanal saat diatur.
3. Membuat seal kedap udara.
4. Harus radiopak sehingga dapat divisualisasikan dalam radiograf.
5. Partikel-partikel harus sangat halus sehingga mereka dapat bercampur dengan mudah
dengan cairan.
6. Tidak menyusut pada setting.
7. Tidak menodai struktur gigi.
8. Harus bakteriostatik.
9. Harus diatur secara perlahan untuk memberikan waktu kerja yang sesuai.
10. Harus tidak larut dalam cairan jaringan.

11. Harus toleran terhadap jaringan, yaitu, tidak menyebabkan iritasi atau toksik pada
jaringan periradicular.
12. Harus larut dalam pelarut jika perlu untuk menghapus pengisian saluran akar.
13. Tidak memprovokasi respon imun dalam jaringan periradicular.
14. Tidak bersifat mutagenik atau karsinogenik.

Klasifikasi

Sealer endodontik dapat diklasifikasikan secara luas berdasarkan komponen utama yang
bereaksi dan diatur untuk membentuk matriks pengikat (Tabel 13.1)

BAS
SEALER BERBAHAN DASAR ZINC OKSIDA ED EUGANOL
Nama Dagang: Proco-sol, Tubli-Seal (SybronEndo), Pulp canal sealer (SybronEndo), Roth’s
cement

BERDASARKAN FORMULA RICKET (MENGANDUNG PERAK)

Sealer awal awal dibuat dengan melarutkan gutta-percha dalam pelarut seperti kloroform dan
disebut 'chloropercha'. Sealer ini memiliki masalah yang disebabkan oleh penyusutan. Formula
Rickert dikembangkan pada tahun 1931 sebagai alternatif dari teknik chloropercha.

Komposisi
Perak ditambahkan untuk sifat radiopacity dan pembunuh kuman. Ini memiliki sifat pelumas
dan perekat yang sangat baik, dan diatur sekitar setengah jam. Namun kandungan perak
menyebabkan perubahan warna struktur gigi. Sealer kanal pulpa (Gbr. 13.14) didasarkan pada
formula Rickert.

BERDASARKAN FORMULA GROSSMAN DAN ROTH (ZOE SEALER BEBAS PERAK)

Ini termasuk sealer ZOE terbaru. Pada tahun 1958, Grossman memperkenalkan semen ZOE
yang tidak menodai gigi sebagai pengganti formula Rickert. Formulasi ini dianggap standar
dimana semen lain diukur karena memenuhi sebagian besar persyaratan Grossman untuk
sealer. Banyak sealer saat ini masih didasarkan pada rumus Grossman (Gbr. 13.16).

Komposisi

Sealer Roth (Gbr. 13.15) mirip dengan Grossman kecuali untuk penambahan subnitrate
Bismuth dibanding Bismuth subcarbonate.

Gambar 13.14 Rickert’s Sealer Gambar 13.15 Sealer saluran akar Roth yang dijual
dengan nama dagang Merupakan formulasi ZOE perak
Pulp Canal Sealer
Gambar 13.16A&B Dua zinc-oxide eugenol based sealers. (A) Proco-Sol. (B) Tubli-Seal

SEALER TERAPEUTIK

Sealer yang mengandung formalin pertama kali diperkenalkan oleh Sargenti pada tahun 1954
(juga disebut Sargenti's Paste). Sealer ini secara konstan melepaskan formalin
antimikrobayang dimana formalin bersifat sangat sitotoksik.
Sealer terapeutik mengandung antibiotik, agen bakterisida dan anti-inflamasi. Agen
bakterisida termasuk formaldehyde dan iodoform. Agen antiinflamasi termasuk hidrokortison,
prednisolon, dll.

Nama Dagang:
Mengandung Formaldehyde - N2 / RC2B (Gbr. 13.17A), SPAD, pasta Riebler (kombinasi
obat yang terdiri dari seng oksida, barium sulfat, formalin dan resorcinol), dll. Mengandung
Kortikosteroid - Endometason (Gbr. 13.17B), Endofill, dll.
Gambar 13.17A&B Sealer Terapeutik. (A) N2. (B) Endomethasone

Keunggulan:
1. Efek antibakterial yang baik
2. Efek antiinflamasi yang baik

Kelemahan:
1. Kerusakan yang ireversibel pada jaringan
2. Menyebabkan koagulasi nekrosis pada jaringan

SEALER BERBASIS EPOKSI-RESIN

Nama Dagang: Diaket, AH-26, AH Plus (Dentsply), Adseal.

DIAKET

Diaket (Gbr. 13.18 A) diperkenalkan oleh Schmidt pada tahun 1951. Selama pengaturan, kelat
yang diperkuat resin terbentuk antara zinc oksida dan diketon. Kelat ini memiliki ketahanan
yang tinggi terhadap penyerapan.

Keuntungan
1. Adhesi yang baik.
2. Menetap dengan cepat di saluran akar.
3. Kelarutan rendah dan stabilitas volume yang baik.
4. Kekuatan tarik unggul.

Kekurangan
1. Sangat beracun.
2. Tidak dapat diserap dan membentuk enkapsulasi fibrosa jika diekstrusi ke dalam jaringan
periapikal.
AH-26

AH-26 (Gbr. 13.18B) diperkenalkan oleh Schroeder 1957. Ini adalah sealer berbasis
epoksi resin yang adalah sistem bubuk-cair.

Komposisi
Gambar 13.18A-C Sealer Berbasis Resin. (A) Diaket. (B) AH-26. (C) AH Plus
Manipulasi dan pengaturan

Serbuk AH dan resin dicampur untuk menghasilkan bahan pengisi saluran akar. Saat set jejak

formaldehid dilepaskan untuk sementara, yang awalnya membuatnya menjadi antibakteri. Tidak
sensitif terhadap kelembaban dan bahkan akan terbenam di bawah air.

Namun, itu tidak akan diatur di hadapan hidrogen peroksida. Setnya lambat, dalam 24 hingga 36 jam.
Ini memiliki sifat perekat yang kuat.

Kekurangan

1. Kontraksi ringan saat pengaturan


2. Pengaturan tertunda
3. Pewarnaan

AH- Plus

AH Plus (Gbr. 13.18C) adalah dua sealer saluran akar berbasis resin epoksi-amina. Pasta epoksi
mengandung pengisi radiopak.

Komposisi

Pasta epoksida mengandung bisphenol-A dan F sebagai resin epoksi, kalsium tungstat, zirkonium
oksida, pigmen silika dan besi oksida dan Pasta amina mengandung dibenzylediamine,
aminoadmantace, tricyclodecane-diamine, kalsium tungstate zirconium oxide, silika dan minyak
silikon.

Keuntungan lebih dari AH-26

1. Kurang beracun
2. Amina baru ditambahkan untuk mempertahankan warna alami gigi
3. Setengah ketebalan film
4. Aliran yang lebih baik
5. Waktu kerja empat jam
6. Waktu pengaturan delapan jam memungkinkan untuk koreksi pengisian
7. Meningkatkan radiopacity
Epiphany Sealer saluran akar

Epiphany seperti yang dijelaskan sebelumnya adalah dual cure, bahan memperoleh resin hidrofilik /
sistem sealer.

SEALER BERBASIS KALSIUM HYDROXIDE

Dokter gigi telah menggunakan bahan kimia berbasis kalsium dalam praktik klinis selama lebih dari
seabad. Kalsium hidroksida diperkenalkan ke endodontik oleh Herman pada tahun 1920 karena
kemampuannya memperbaiki bubur kertas. Dalam endodontik, ini terutama digunakan untuk prosedur
pulp-capping, sebagai obat intracanal, dalam beberapa teknik apeksifikasi, dan sebagai komponen dari
beberapa sealer saluran akar.

Dua alasan paling penting untuk menggunakan kalsium hidroksida sebagai bahan pengisi akar adalah
stimulasi jaringan periapikal untuk menjaga kesehatan atau meningkatkan penyembuhan dan yang
kedua untuk efek antimikroba. Mekanisme pastinya tidak diketahui, tetapi mekanisme tindakan berikut
telah diusulkan.

1. Kalsium hidroksida bersifat antibakteri tergantung pada ketersediaan ion hidroksil gratis. Ini memiliki
pH sangat tinggi (gugus hidroksil) yang mendorong perbaikan dan kalsifikasi aktif. Ada respon
degeneratif awal di sekitarnya segera diikuti oleh respon mineralisasi dan osifikasi.

2. pH alkali kalsium hidroksida menetralkan asam laktat dari osteoklas dan mencegah pembubaran
komponen mineral dari gigi. PH ini juga mengaktifkan alkaline phosphatase yang memainkan
peran penting dalam pembentukan jaringan keras.
3. Kalsium hidroksida mendenaturasi protein yang ditemukan di saluran akar.

4. Kalsium hidroksida mengaktifkan reaksi adenosine triphosphatase yang tergantung kalsium yang
terkait dengan pembentukan jaringan keras.

5. Kalsium hidroksida berdifusi melalui tubulus dentin dan dapat berkomunikasi dengan ruang ligamen
periodontal untuk menahan resorpsi akar eksternal dan mempercepat penyembuhan.

Pengaturan sealer berbasis kalsium hidroksida di saluran akar

Waktu pengaturan sealer berbasis kalsium hidroksida saluran akar tergantung pada ketersediaan
kelembaban. Reaksi pengaturan dapat berkembang dengan sangat cepat bahkan dalam kanal yang tidak
cukup kering. Jumlah uap air yang dibutuhkan untuk reaksi pengaturan mencapai saluran akar melalui
tubulus dentin. Bahan tersebut mulai terbentuk di puncak, karena dentin paling tipis di wilayah ini dan
foramen apikal menerima kelembaban tambahan.

CRCS (Calciobiotic Root Canal Sealer)

CRCS (Gambar 13.19A) pada dasarnya adalah sealer ZOE / eucalyptol yang ditambahkan kalsium
hidroksida untuk efek osteogeniknya.

CRCS membutuhkan waktu 3 hari untuk dipasang sepenuhnya di lingkungan yang kering atau lembab.
Ini juga menunjukkan sedikit penyerapan air. Ini berarti cukup stabil, yang meningkatkan kualitas
sealant, tetapi mempertanyakan kemampuannya untuk merangsang sementum dan / atau pembentukan
tulang. Jika kalsium hidroksida tidak dilepaskan dari semen, ia tidak dapat memberikan efek
osteogenik, dan dengan demikian peran yang dimaksudkan dinegasikan.

SEALAPEX
Sealapex (Gbr. 13.19B) adalah sealer kalsium hidroksida berbasis oksida yang mengandung resin polimer.
Ini tersedia sebagai sistem dua tempel.

Keuntungan

1. Kompatibel secara biologis


2. Resorb material yang diekstrusi dalam 4 bulan
3. Efek terapeutik yang baik.

Kekurangan

1. Pengaturan waktu yang lama.


2. Menyerap air saat pengaturan dan mengembang.
3. Kekuatan kohesif yang buruk.

APEXIT PLUS

Apexit Plus (Gbr. 13.19C) adalah pasta sealer saluran akar radiopak yang tidak menyusut yang
didasarkan pada kalsium hidroksida. Ini tersedia sebagai sistem dua tempel. Ini digunakan untuk
perolehan permanen saluran akar dan cocok untuk digunakan bersama dengan semua teknik obturasi
yang melibatkan guttapercha.

Karakteristik kerja dan pengaturan

1. Waktu kerja yang lama (lebih dari 3 jam pada suhu kamar)
2. Pengaturan Waktu - 3-5 jam di kanal normal. Hingga 10 jam di kanal yang sangat kering.

Keuntungan

1. Toleransi jaringan yang sangat baik.


2. Penyegelan saluran akar yang tahan lama karena ekspansi pengaturan yang sedikit.

3. Komposisi yang mudah mengalir memungkinkan bahan untuk beradaptasi dengan baik bahkan
untuk kanal yang secara morfologis rumit.
4. Aplikasi yang nyaman (jarum suntik campuran statis dan ujung intracanal).
5. Segel yang lebih baik daripada yang disediakan oleh Sealapex.

SEALER BERBASIS IONOMER KACA

Nama komersial Ketac-Endo (Gbr. 13.20)

Keuntungan

1. Kompatibel secara biologis.


2. Ikatan kimia dengan dentin akar, karenanya memperkuat akar.
3. Kurang larut.
4. Dimensi stabil.
5. Teknik kurang sensitif.

Kekurangan

1. Sealer diekstrusi sangat tahan terhadap resorpsi (resorpsi tertunda).


2. Retrievability sulit.
SEALER BERBASIS Silikon

Sealer berbasis silikon didasarkan pada sistem polydimethyl siloxane.

Nama komersial RoekoSeal (Coltene) dan Guttaflow (Langenau) (Gambar 13.21A dan B).
Komposisi

RoekoSeal - Polydimethylsiloxane, minyak silikon, zirkonium oksida.

Gutta flow - Polydimethylsiloxane, minyak silikon, zirkonium oksida, getah perca.

Properti

1. Sifat aliran yang sangat baik dan daya sebar yang baik.
2. Mengandung nanosilver yang mencegah penyebaran bakteri lebih lanjut.
3. Adaptasi yang baik dan segel saluran akar yang rapat.
4. Sistem pengisian dingin yang mengalir.
5. Kelarutan sebenarnya nol.
6. Radiopacity sangat baik.

7. Nanosilver yang disertakan juga dapat memiliki efek pengawetan di kanal. Jenis bahan kimia dan
konsentrasi perak tidak menyebabkan perubahan warna atau korosi pada GuttaFlow.

8. Gutta-percha yang mengandung sealer silikon mengembang sedikit dan dengan demikian
kebocoran dilaporkan kurang dari AH-26 selama periode 12 bulan.
9. Biokompatibilitas yang sangat baik dengan sitotoksisitas yang lebih rendah daripada AH Plus.
10. Lebih mudah dikeluarkan dari kanal daripada sealer berbasis resin.

Kekurangan

1. Keterbasahan yang buruk dari GuttaFlow


2. GuttaFlow tidak melekat secara kimiawi pada dinding saluran.

3. Karena viskositasnya, itu lebih cenderung diekstrusi ke dalam jaringan periapikal ketika ditempatkan
di bawah tekanan.

Mineral trioksida agregat (MTA)

Penggunaan semen Portland yang dilaporkan pertama kali dalam literatur gigi dimulai pada tahun 1878,
ketika Dr. Witte di Jerman menerbitkan laporan kasus penggunaan semen Portland untuk mengisi saluran
akar. Pada saat itu bahan itu sendiri relatif baru karena semen Portland ditemukan pada tahun 1824. Mineral
trioxide agregat (MTA) pertama kali dijelaskan dalam literatur ilmiah kedokteran gigi modern pada tahun
1995. Bahan ini dikembangkan di Loma Linda University, California, AS, oleh Torabinejad dan Dean White
yang kemudian memperoleh dua paten AS untuk bahan endodontik berbasis semen Portland, yang kemudian
dikenal sebagai agregat mineral trioksida (MTA). Sejak itu, lebih dari 20 paten telah dikeluarkan di AS dan
UE untuk bahanbahan yang mencakup semen Portland untuk kedokteran gigi.

Istilah agregat mineraltrioksida (MTA) diciptakan dari tiga oksida yang ada dalam semen Portland yaitu,
kalsia, silika dan alumina (CaO, SiO2 dan Al2 O3). Selanjutnya, partikel serbuk semen dalam bentuk agregat.
Indikasi

Bahan agregat mineral trioksida diindikasikan untuk berbagai prosedur perawatan gigi restoratif,
endodontik, dan regeneratif.

1. Terapi pulpa vital (pulpa dan pulpotomi)


2. Apeksifikasi
3. Perbaikan perforasi (lateral dan furkasi) (Gambar 13.22A dan B)
4. Isi akhir akar
5. Pemutihan internal
6. Perbaikan resorpsi
7. Sebagai sealer dan sebagai bahan didapat (sebagian atau lengkap).

Nama komersial

Produk pertama yang tersedia secara komersial adalah agregat trioksida mineral abu-abu, dipasarkan
sebagai ProRoot® MTA (Dentsply) (Gbr. 13.23A). Selanjutnya karena alasan estetika formulasi MTA
berwarna gigi atau putih diperkenalkan (Dentsply) pada tahun 2002.

Saat ini Banyak formulasi MTA sealer tersedia. Ini termasuk Endo CPM Sealer (EGEO SRL,
Argentina), MTA Obtura (Angelus, Brazil), MTA Fillapex (Angelus) (Gbr. 13.23B), Endocem MTA
(Maruchi, Korea) dan ProRoot Endo Sealer (Dentsply Maillefer, Swiss).

Disediakan sebagai

1. Bentuk bubuk dan cair (mis. ProRoot MTA)


2. Dua pasta - basa dan katalis dalam tabung (MTA Fillapex)
3. Dua tempel - dalam tabung plunger sebagai sistem pencampuran statis (MTA Fillapex).

Komposisi

Variasi yang luas dalam komposisi ada di antara produk yang berbeda.

ProRoot MTA adalah sealer endodontik berbasis kalsium silikat. Komponen utama serbuk adalah
tricalcium silikat dan dikalsium silikat, dengan dimasukkannya kalsium sulfat (gypsum) sebagai
penghambat pengaturan, bismut oksida sebagai radiopacifier, dan sejumlah kecil tricalcium aluminate.
Tricalcium aluminat diperlukan untuk reaksi hidrasi awal semen.

Powder

Liquid

Komponen cair terdiri dari larutan encer yang kental dari polimer yang larut dalam air untuk
meningkatkan kemampuan kerja.

MTA Fillapex (Gbr. 13.23B) adalah sealer saluran akar resin salisilat berbasis agregat mineral. Ini dirancang
untuk memberikan laju aliran tinggi dan ketebalan film rendah untuk penetrasi kanal lateral dan aksesori
yang mudah. Ini mengandung 13% MTA dan resin salisilat untuk sifat antimikroba dan
biokompatibilitasnya. Waktu kerja adalah 23 menit dengan waktu set lengkap sekitar 2 jam. MTA Fillapex
adalah sistem dua tempel dan disediakan dalam 4 g jarum suntik pencampur statis dan 30 g tabung.

Sealer CPM Komposisi sealer CPM setelah pencampuran dilaporkan 50% MTA (SiO2, K2O, Al2O3,
SO3, CaO, dan Bi2O3), 7% SiO2, 10% CaCO3, 10% Bi2O3,10% BaSO4, 1% propylene glikol alginat,
1% propilen glikol, 1% natrium sitrat, dan 10% kalsium klorida. MTA Obtura adalah campuran MTA
putih dengan cairan kental berpemilik.

Perbedaan antara MTA putih dan abu-abu

Perbedaan antara bahan abu-abu dan putih adalah adanya zat besi dalam bahan abu-abu, yang
membentuk fase tetracalcium alumino-ferrite.

Perbandingan MTA dengan semen portland

Kesamaan MTA dengan semen Portland dilaporkan pada tahun 2000. Penelitian lebih lanjut
membandingkan keduanya menunjukkan semen memiliki unsur-unsur penyusun yang serupa. Namun,
beberapa perbedaan juga dicatat. Perbedaan utama antara keduanya adalah penambahan pengisi
radiopak untuk memungkinkan diferensiasi radiografi. Kedua, MTA yang diproduksi untuk
penggunaan gigi harus melewati peraturan FDA untuk memungkinkannya digunakan pada manusia,
sehingga komponen yang dianggap berbahaya harus dihilangkan atau diminima
HALAMAN 233

Indikasi

Bahan agregat mineral trioksida diindikasikan untuk berbagai restoratif, endodontik, dan prosedur gigi
regeneratif.

1. Terapi pulpa vital (pulpa dan pulpotomi)

2. Apeksifikasi

3. Perbaikan perforasi (lateral dan furkasi) (Gambar 13.22A dan B)

4. Isi akhir akar

5. Pemutihan internal

6. Perbaikan resorpsi

7. Sebagai sealer dan sebagai bahan didapat (sebagian atau lengkap).


Nama komersial

Produk pertama yang tersedia secara komersial adalah agregat trioksida mineral abu-abu, yang
dipasarkan sebagai

ProRoot® MTA (Dentsply) (Gbr. 13.23A). Selanjutnya karena alasan estetika berwarna atau gigi
formulasi putih MTA diperkenalkan (Dentsply) pada tahun 2002.

Saat ini Banyak formulasi MTA sealer tersedia. Ini termasuk Endo CPM Sealer (EGEO SRL,
Argentina), MTA Obtura (Angelus, Brasil), MTA Fillapex (Angelus) (Gbr. 13.23B), Endocem
MTA (Maruchi, Korea) dan ProRoot Endo Sealer (Dentsply Maillefer, Swiss).

HALAMAN 234
Disediakan sebagai

1. Bentuk bubuk dan cair (mis. ProRoot MTA)

2. Dua pasta - basa dan katalis dalam tabung (MTA Fillapex)

3. Dua tempel - dalam tabung plunger sebagai sistem pencampuran statis (MTA Fillapex).

Komposisi

Variasi yang luas dalam komposisi ada di antara produk yang berbeda.
ProRoot MTA adalah sealer endodontik berbasis kalsium silikat. Komponen utama bedak

dari yang trikalsium silikat dan dikalsium silikat, dengan dimasukkannya kalsium sulfat (gypsum)
sebagai pengaturan retardant, bismuth oxide sebagai radiopacifier, dan sejumlah kecil tricalcium
aluminat.

Tricalcium aluminat diperlukan untuk reaksi hidrasi awal semen.

Bubuk * (table)

Formula Bahan Wt% Fungsi

Tricalcium silikat (CaO) 3

.SiO2 45–75

Dicalcium silikat (CaO) 2

.SiO2 7–32

Tricalcium aluminate (CaO) 2

.Al2

O3 0–13 Hidrasi awal

Bismuth atau tantalum oxide Bi2

O3 atau Ta2

O5 20–35 Radiopacity

Kalsium sulfat dihidrat (gipsum) CaSO4

.2H2

O 2–10 Retarder

Tetracalcium aluminoferrite (CaO) 4

.Al2

O3
.Fe2

O3 0–18 Berikan warna abu-abu dalam MTA.

Tidak ada dalam MTA putih.

* Diadaptasi dari Ilmu Kedokteran Gigi Phillips. Ed. 12.

Cair
Komponen cair terdiri dari larutan berair kental dari polimer yang larut dalam air meningkatkan
kemampuan kerja.

MTA Fillapex (Gbr. 13.23B) adalah saluran akar resin salisilat agregat berbasis mineral trioksida sealer.
Ini dirancang untuk memberikan laju aliran tinggi dan ketebalan film yang rendah untuk penetrasi yang
mudah kanal lateral dan aksesori. Ini mengandung 13% MTA dan resin salisilat untuk antimikroba
mereka dan sifat biokompatibilitas. Waktu kerja adalah 23 menit dengan waktu yang ditetapkan
lengkap sekitar 2 jam. MTA Fillapex adalah sistem dua tempel dan disediakan dalam statis 4 g
pencampur jarum suntik dan 30 g tabung.

Sealer CPM Komposisi sealer CPM setelah pencampuran dilaporkan 50% MTA (SiO2

, K2

HAI,

Al2

O3

, SO3

, CaO, dan Bi2


O3

), 7% SiO2

, 10% CaCO3

, 10% Bi2

O3

, 10% BaSO4

, 1% propilen glikol alginat, 1% propilen glikol, 1% natrium sitrat, dan


10% kalsium klorida.

MTA Obtura adalah campuran MTA putih dengan cairan kental berpemilik.
Perbedaan antara MTA putih dan abu-abu

Perbedaan antara bahan abu-abu dan putih adalah adanya besi di abu-abu bahan, yang membentuk fase
tetracalcium alumino-ferrite.

Perbandingan MTA dengan semen portland

Kesamaan MTA dengan semen Portland dilaporkan pada tahun 2000. Penelitian lebih lanjut
membandingkan keduanya menunjukkan semen memiliki elemen penyusun yang serupa. Namun
beberapa perbedaan juga dicatat. Perbedaan utama antara keduanya adalah penambahan pengisi
radiopak untuk mengaktifkan diferensiasi radiografi. Kedua, MTA yang diproduksi untuk penggunaan
gigi harus melewati peraturan FDA untuk memungkinkannya digunakan pada manusia, sehingga
komponen dianggap berbahaya harus dihilangkan atau diminimalkan. Perbandingan keduanya
disajikan pada Tabel 13.2.

Tabel 13.2 Perbandingan semen MTA dan Portland (TABEL)

Semen MTA Portland

Pengisi Radiopaque Tidak Ada

Tricalcium Aluminate Hadir Tidak Hadir

Tricalcium silikat Level lebih rendah Level lebih tinggi

Kalsium sulfat hemihidrat Tidak Ada

Ukuran partikel Fine Coarser

Konten logam berat Minimal atau tidak ada

Sifat biologis

Ketika ditempatkan di kanal, ia melepaskan aktivitas kalsium dan menyebabkan perlekatan dan sel
proliferasi, meningkatkan pH, memodulasi sitokin seperti interleukin (IL4, IL6, IL8, IL10), dan
karenanya menyebabkan proliferasi, migrasi, dan diferensiasi produksi jaringan keras hidroksiapatit
yang membantu pembentukan ikatan fisik antara sealer dan MTA.

Polimer tampaknya tidak mempengaruhi biokompatibilitas bahan dan hidrasi karakteristiknya mirip
dengan yang dilaporkan untuk MTA. Sealer berdasarkan MTA telah dilaporkan bersifat biokompatibel,
merangsang mineralisasi, dan mendorong kristal seperti apatit
deposito di sepanjang sepertiga apikal dan tengah dinding kanal. Bahan-bahan ini dipamerkan lebih
tinggi
kekuatan push-out setelah penyimpanan dalam cairan tubuh yang disimulasikan dan memiliki sifat
penyegelan yang serupa

sealer berbasis resin epoksi ketika dievaluasi menggunakan sistem filtrasi fluida. MTA yang didoping
Fluoride

menunjukkan penyegelan yang stabil hingga 6 bulan, dan secara signifikan lebih baik daripada yang
konvensional

Sealer MTA dan sebanding dengan AH Plus. Studi ini mendukung kesesuaian sealer MTA di asosiasi
dengan GP hangat untuk pengisian akar.

Manipulasi

Rasio P / L Rasio cair bubuk MTA dapat bervariasi sesuai dengan tujuan penggunaannya. Untuk
digunakan sebagai sealer konsistensi krim lebih disukai. Untuk digunakan dalam perbaikan perforasi
konsistensi dempul mungkin lebih disukai. Karena itu P / L berkisar dari 4 hingga 1 hingga 2 hingga 1.

Buka kantung bahan perbaikan akar ProRoot MTA dan buang bubuk ke dalam campuran bantalan.
Cairan dari ampul ditekan ke pad pencampuran di sebelah bubuk. Bertahap memasukkan cairan ke
dalam semen dengan spatula plastik.

Waktu pencampuran Campurkan bahan dengan cairan selama sekitar satu menit untuk memastikan
semua bubuk

partikel terhidrasi.

Jika diperlukan (satu ampul tambahan disediakan, air steril juga dapat digunakan), satu atau dua tetes cairan
dapat ditambahkan untuk membuat bahan menjadi konsistensi kental, kental.

Waktu kerja Bahan perbaikan root MTA ProRoot akan ditetapkan selama empat jam, tetapi waktu kerja
sekitar lima menit. Jika lebih banyak waktu kerja diperlukan, tutup campuran bahan dengan kain kasa
yang lembab untuk mencegah penguapan.

Pengaturan waktu

Secara tradisional bahan-bahan ini umumnya memiliki waktu pengaturan yang lama. Produk yang lebih
baru saat ini

dipasarkan memiliki waktu pengaturan yang lebih pendek. Contohnya termasuk Endocem MTA dan
Biodentine.
ProRoot MTA Endocem MTA Biodentine

Waktu pengaturan awal 165 menit 2 menit


Waktu pengaturan akhir 4 hingga 6 jam 4 menit 9–12 menit

Tabel 13.2 Perbandingan semen MTA dan Portland

Semen MTA Portland

Pengisi Radiopaque Tidak Ada

Tricalcium Aluminate Hadir Tidak Hadir

Tricalcium silikat Level lebih rendah Level lebih tinggi

Kalsium sulfat hemihidrat Tidak Ada

Ukuran partikel Fine Coarser

Konten logam berat Minimal atau tidak ada

HALAMAN 236

Bagian 3 Bahan Endodontik.

Juga telah dinyatakan bahwa waktu pengaturan yang lebih cepat dicapai dengan menambah ukuran
partikel, menambahkan kalsium klorida ke komponen cair, dan mengurangi kadar cairan. Kimia dan
reaksi pengaturan

MTA terbentuk melalui reaksi hidrasi ketika dicampur dengan air.

MTA + air → kalsium hidroksida + kalsium silikat hidrat

Ketika MTA dicampur dengan air, matriks semen yang sangat basa (pH 12) terdiri dari kalsium
hidroksida dan kalsium silikat hidrat terbentuk. Ekspansi pengaturan 0,1% terlihat berkontribusi pada
kemampuan penyegelannya. Lingkungan yang asam tidak mengganggu pengaturan MTA.

properti
1. Kekuatan tekan Telah ditunjukkan bahwa setelah diatur, ia memiliki kekuatan tekan sama dengan IRM
dan Super EBA tetapi kurang dari amalgam. Kekuatan tekan MTA dalam 24 jam pencampuran adalah
sekitar 40,0 MPa dan meningkat menjadi 67,3 MPa setelah 21 hari.

MTA abu-abu menunjukkan kekuatan tekan yang lebih besar daripada MTA putih.

2. Pengaturan Ekspansi Set MTA menunjukkan ekspansi pengaturan rendah kurang dari 0,1%.
3. Radiopacity MTA lebih sedikit radio opak daripada IRM, amalgam atau gutta-percha dan miliki
radiodensitas serupa dengan Zinc Oxide Eugenol. Radiopacity rata-rata MTA adalah 7,17 mm dengan
ketebalan setara aluminium, yang cukup untuk membuatnya mudah divisualisasikan secara radiografi.

4. Kelarutan Meskipun set MTA tidak menunjukkan tanda-tanda kelarutan, kelarutan mungkin meningkat
jika lebih banyak air digunakan selama pencampuran. Himpunan MTA saat terkena air melepaskan
kalsium hidroksida bertanggung jawab atas sifat sementogeniknya.

5. Adaptasi marjinal dan kemampuan menyegel Properti ini paling vital untuk restorasi apa pun bahan terutama
ketika digunakan untuk pengisian ujung akar, perbaikan perforasi, pulp capping atau
prosedur pulpotomi. Bates dkk menemukan MTA lebih unggul daripada root-end tradisional

lainnya bahan pengisi. MTA berkembang selama pengaturan yang mungkin menjadi alasan untuk
keunggulannya kemampuan penyegelan. Menurut Torabinejad et al, segel MTA sangat unggul dan
tidak ada celah ditemukan di salah satu spesimen eksperimental. Namun, amalgam, Super EBA, dan
IRM celah yang dipamerkan mulai dari 3,8 hingga 14,9 mikron. MTA juga membuktikan dirinya lebih
unggul dalam uji kebocoran bakteri dengan tidak mengizinkan masuknya bakteri di antarmuka. MTA
ketebalan sekitar 4 mm sudah cukup untuk memberikan segel yang baik.

6. Properti antibakteri dan antijamur Torabinejad et al melaporkan bahwa MTA menunjukkan tidak ada
aktivitas antimikroba terhadap salah satu anaerob tetapi memiliki efek pada lima (S. mitis, S. mutans,
S. salivarius, Lactobacillus dan S. epidermidis) dari sembilan fakultatif bakteri. Karena sebagian besar
flora di saluran akar adalah bakteri anaerob ketat dengan sedikit anaerob fakultatif, MTA mungkin tidak
bermanfaat sebagai antibakteri langsung dalam endodontik praktek. Namun, itu dapat dinyatakan
sebagai agen antibakteri hanya berdasarkan memberikan segel yang baik dan mencegah kebocoran
mikro.
7. Reaksi dengan bahan gigi lainnya MTA tidak bereaksi atau mengganggu yang lain bahan

restoratif. Kaca Ionomer, semen atau resin komposit, digunakan sebagai isian permanen bahan

tidak mempengaruhi pengaturan MTA saat ditempatkan di atasnya. Sisa kalsium hidroksida dapat

mengganggu adaptasi MTA ke dentin sehingga mengurangi kemampuan penyegelannya baik

dengan bertindak sebagai hambatan mekanis atau dengan bereaksi secara kimia dengan MTA. Ini

mungkin penting ketika kalsium hidroksida ditempatkan di rongga di antara janji sebelum

penempatan MTA.

8. Biokompatibilitas Kettering dan Torabinejad mempelajari MTA secara mendetail dan menemukan
bahwa itu tidak mutagenik dan jauh lebih sedikit sitotoksik dibandingkan dengan Super EBA dan IRM.
Ini mendukung keunggulan MTA dibandingkan formocresol sebagai obat pulpotomi. Tes
genotoksisitas

HALAMAN 237

properti

1. Kekuatan tekan Telah ditunjukkan bahwa setelah diatur, ia memiliki kekuatan tekan yang sama dengan IRM
dan Super EBA tetapi kurang dari amalgam. Kekuatan tekan MTA dalam

24 jam pencampuran adalah sekitar 40,0 MPa dan meningkat menjadi 67,3 MPa setelah 21 hari. Sebagai
perbandingan MTA abu-abu menunjukkan kekuatan tekan yang lebih besar daripada MTA putih.

2. Pengaturan Ekspansi Set MTA menunjukkan ekspansi pengaturan rendah kurang dari 0,1%.

3. Radiopacity MTA lebih sedikit radio opak daripada IRM, amalgam atau gutta-percha dan memiliki
radiodensitas yang sama dengan Zinc Oxide Eugenol. Radiopacity rata-rata MTA adalah 7,17 mm dari
ketebalan aluminium yang setara, yang cukup untuk membuatnya mudah divisualisasikan secara
radiografi. 4. Kelarutan Meskipun set MTA tidak menunjukkan tanda-tanda kelarutan, kelarutan
mungkin meningkat jika lebih banyak air digunakan selama pencampuran. Himpunan MTA saat
terkena air melepaskan kalsium hidroksida bertanggung jawab atas sifat sementogeniknya.

5. Adaptasi marjinal dan kemampuan menyegel Properti ini paling vital untuk restorasi apa pun bahan
terutama ketika digunakan untuk pengisian ujung akar, perbaikan perforasi, pulp capping atau prosedur
pulpotomi. Bates dkk menemukan MTA lebih unggul daripada bahan pengisi ujung akar tradisional
lainnya.

MTA berkembang selama pengaturan yang mungkin menjadi alasan untuk kemampuan penyegelan
yang sangat baik. Menurut Torabinejad et al, segel

MTA sangat unggul dan tidak ada celah yang ditemukan pada spesimen eksperimen manapun.
Namun, amalgam, Super EBA, dan IRM menunjukkan kesenjangan mulai dari 3,8 hingga 14,9
mikron. MTA juga telah membuktikan dirinya lebih unggul dalam uji kebocoran bakteri dengan tidak
mengizinkan masuknya bakteri di antarmuka. Ketebalan MTA sekitar 4 mm sudah cukup untuk
memberikan segel yang baik.

6. Properti antibakteri dan antijamur Torabinejad et al melaporkan bahwa MTA tidak menunjukkan
aktivitas antimikroba terhadap salah satu anaerob tetapi memiliki beberapa efek pada lima (S. mitis, S.
mutans, S. salivarius,

Lactobacillus dan S. epidermidis) dari sembilan fakultatif. bakteri. Karena sebagian besar flora di
saluran akar adalah bakteri anaerob yang ketat dengan beberapa anaerob fakultatif, MTA mungkin tidak
bermanfaat sebagai antibakteri langsung dalam praktik endodontik. Namun, dapat dinyatakan sebagai
agen antibakteri hanya berdasarkan pemberian segel yang baik dan mencegah kebocoran mikro.

7. Reaksi dengan bahan gigi lainnya MTA tidak bereaksi atau mengganggu bahan restoratif lainnya. Kaca
Ionomer atau semen komposit resin, digunakan sebagai bahan pengisi permanen tidak mempengaruhi
pengaturan MTA ketika ditempatkan di atasnya. Sisa kalsium hidroksida dapat mengganggu adaptasi
MTA terhadap dentin sehingga mengurangi kemampuan penyegelannya baik dengan bertindak sebagai
hambatan mekanis atau dengan bereaksi secara kimia dengan MTA. Ini mungkin penting ketika
kalsium hidroksida ditempatkan di dalam rongga di antara janji sebelum penempatan MTA.
8. Biokompatibilitas Kettering dan Torabinejad mempelajari MTA secara terperinci dan

menemukan bahwa itu tidak mutagenik dan jauh lebih sedikit sitotoksik dibandingkan dengan Super
EBA dan IRM. Ini mendukung keunggulan MTA dibandingkan formocresol sebagai obat pulpotomi.

Tes genotoksisitas sel setelah pengobatan limfosit perifer dengan MTA tidak menunjukkan kerusakan
DNA. Pada kontak langsung mereka menghasilkan minimal atau tidak ada reaksi inflamasi pada
jaringan lunak dan pada kenyataannya mampu mendorong regenerasi jaringan.

9. Regenerasi jaringan MTA mampu mengaktifkan sementoblas dan produksi sementum. Ini secara
konsisten memungkinkan pertumbuhan berlebih sementum dan juga memfasilitasi regenerasi ligament
periodontal. MTA memungkinkan penyembuhan tulang dan menghilangkan gejala klinis dalam banyak
kasus. Dalam studi hewan, MTA menghasilkan pertumbuhan sementum yang sangat unik dibandingkan
dengan bahan pengisi ujung akar lainnya. Arens dan Torabinejad melaporkan perbaikan osseous
perforasi furkasi yang diobati dengan MTA. MTA menunjukkan interaksi yang baik dengan sel
pembentuk tulang. Investigasi oleh Koh et al mengungkapkan bahwa MTA menawarkan substrat aktif
biologis untuk sel-sel tulang dan merangsang produksi interleukin. MTA juga dikatakan merangsang
produksi sitokin dalam osteoblas manusia.

10. Mineralisasi MTA, seperti kalsium hidroksida, menginduksi pembentukan jembatan dentin dan
diyakini karena sifat penyegelan, biokompatibilitas, alkalinitas, dan sifat terkait lainnya. Tricalcium
oxide dalam MTA bereaksi dengan cairan jaringan untuk membentuk kalsium hidroksida,
menghasilkan pembentukan jaringan keras dengan cara yang mirip dengan semen kalsium hidroksida.
Sebagai perbandingan, jembatan dentin yang dibentuk dengan MTA lebih cepat, lebih tebal dengan
integritas struktural yang baik dan lebih lengkap daripada dengan kalsium hidroksida. MTA juga
terbukti lebih baik dalam merangsang pembentukan dentin reparatif dan menjaga integritas pulpa.
penyimpanan
Kantong serbuk bentuk MTA harus dijaga agar tetap tertutup rapat dan disimpan di tempat yang kering
untuk menghindari degradasi oleh kelembaban. Bahan perbaikan akar MTA

ProRoot harus ditempatkan secara intraoral segera setelah pencampuran dengan cairan, untuk mencegah
dehidrasi selama pengaturan. Kelebihan air akan memperlambat proses curing. Kelembaban berlebih dalam
pelet kapas harus dipertahankan seminimal mungkin. Area tidak harus diirigasi setelah penempatan material.
teknik penempatan Menggunakan bendungan karet, debride sistem saluran akar menggunakan instrumen
intracanal, dan irigasi dengan NaOCI. Keringkan kanal dengan titik kertas dan isolasi perforasi. Obtur semua
ruang kanal, apikal dengan perforasi. Bahan disiapkan sesuai dengan instruksi pabrik. Dengan menggunakan
media pembawa, keluarkan bahan ke dalam lokasi perforasi. Kondensasi bahan ke dalam lokasi perforasi
menggunakan plugger kecil, pelet kapas atau titik kertas. Konfirmasikan materi penempatan dengan
radiografi. Jika penghalang yang memadai belum dibuat, bilas bahan perbaikan akar dari saluran dan ulangi
prosedur. Mengikuti perolehan yang memuaskan. Ambil pelet kapas yang lembab (buang sisa air) dan
letakkan di kanal. Tutup persiapan akses dengan pemulihan sementara selama minimum empat jam. Setelah
empat jam, atau pada janji berikutnya, gunakan bendungan karet dan periksa MTA. Semen ini harus keras.
Jika tidak, bilas dan ulangi aplikasi. Saat material mengeras, dapatkan ruang kanal yang tersisa. Bahan
perbaikan root MTA ProRoot tetap sebagai bagian permanen dari pengisian saluran akar.

Perawatan endodontik mungkin tidak selalu berhasil dan kegagalan mungkin terlihat pada kesempatan.
Jika ditunjukkan perbaikan, bahan pengisi endodontik yang lama harus dilepas untuk mendapatkan
akses ke kanal. Berbagai metode penghilangan yang tersedia adalah pelarut, panas dan instrumentasi
mekanis. Poin perak dihilangkan dengan memegang dan menarik dengan tang. Gutta-

penghapusan bahan percha dan berbasis resin biasanya dicapai dengan kombinasi pemindahan mekanis
dan pembubaran bahan kimia. Namun orang harus ingat bahwa pelarut harus bekerja pada bahan yang
diperoleh dan sealer untuk pembersihan efektif saluran bahan lama. Dengan demikian pelarut
endodontik mungkin lebih efektif untuk bahan tertentu dan tidak semua. Bahan yang sering ditemui di
kanal termasuk guttapercha, sealer berbasis resin, silikon, zinc oxide eugenol dan glass ionomer.
Sebagian besar pelarut bersifat sitotoksik dan berpotensi karsinogenik dan karenanya harus digunakan
dengan tindakan pencegahan yang tepat.

Pelarut yang biasa digunakan untuk gutta-percha dan sealer adalah

1. Xilol atau xilena

2. Minyak oranye

3. Kloroform

4. Halotan

5. Terpentin terpentinifikasi

6. Eucalyptol
Nama komersial

1. Untuk sealer berbasis resin:


Endosolv R (septodont)

2. Untuk sealer berbahan dasar zinc oxide: Endosolv


E (septodont), DMS IV (Dentsply). xyLOL ATAU xyLeNe

Xylene adalah cairan yang tidak berwarna, berbau manis tetapi mudah terbakar. Xylene adalah produk
petrokimia dan pelarut industri yang banyak digunakan. Secara kimia itu adalah campuran hidrokarbon
aromatik yang terdiri dari cincin benzena dengan dua kelompok metil [dimetilbenzena atau C6H4
(CH3) 2]. Xylene ada dalam tiga bentuk isomer — orto, meta, dan para.

Ini adalah salah satu pelarut paling efektif untuk gutta-percha dan sealer berbasis resin seperti resilon.

Khloroform

Kloroform (triklorometana - CHCl3) adalah cairan padat yang tidak berwarna, berbau, dan dianggap
berbahaya (Gbr. 13.24). Ini adalah pelarut yang efektif untuk sealer berbasis getah perca dan resin
seperti AH Plus. Ini tidak efektif untuk sealer berbasis GIC seperti Ketac Endo. Ini memiliki kelarutan
rendah untuk sealer berbasis CaOH (Apexit).

HALAMAN 239

HALOTHANe

Halothane (2-bromo-2chloro-1,1,1-trifluoroethane) adalah anestesi umum inhalasi. Ini dikemas dalam


botol berwarna gelap dan mengandung 0,01% timol sebagai zat penstabil. Ini adalah pelarut yang
efektif untuk gutta-percha dan sealer berbasis resin seperti AH Plus. Ini tidak efektif untuk sealer
berbasis GIC seperti Ketac Endo dan ZOE sealers. Ini memiliki kelarutan rendah untuk sealer berbasis
CaOH (Apexit).

REKTIF BANTUAN

Spirit of terpentin (syn: minyak terpentin, terpentin kayu) adalah cairan yang diperoleh dengan distilasi
resin yang diperoleh dari banyak pohon selain pinus. Ini adalah pelarut industri dan pengencer cat.
Terpentin terkoreksi diperoleh dengan mengolah minyak terpentin dengan natrium hidroksida, dan
redistilling. Secara medis itu digunakan secara eksternal sebagai counterirritant. Ini adalah pelarut yang
efektif untuk guttapercha terutama jika dihangatkan hingga 70 ° C. ORANge OiL ATAU D-
LimONeNe

Minyak jeruk adalah minyak esensial yang diekstrak dari kulit jeruk. Ini terdiri dari sebagian besar
(lebih besar dari 90%) dlimonene. D-limonene dapat diekstraksi dari minyak dengan distilasi. Awalnya
diperkenalkan sebagai agen pelarut dan pembersihan umum untuk kantor gigi. Ini adalah pelarut yang
efektif untuk sealer seng oksida eugenol dan pelarut alternatif untuk guttapercha termoplastik. Ini tidak
berpengaruh pada sealer berbasis resin seperti resilon.

euCALypTOL
Eucalyptol (C10H18O) adalah produk penyulingan minyak kayu putih. Ini adalah senyawa organik
alami yang merupakan cairan tidak berwarna dengan bau seperti kapur barus segar dan rasa pedas dan
dingin.

Dibandingkan dengan yang lain itu adalah pelarut yang relatif kurang efektif untuk guttapercha.
Efeknya meningkat pada pemanasan.
Bagian 4
Pengenalan Bahan

Bab 14 Pengenalan bahan Rigid


– Impression compound dan Zoe Paste

– Zinc Oxide Eugenol Impression Paste


– Agar

– Alginate

Bab 16 Elastomeric Impression Materials, 277


– Polysulfides

– Silicone Impression Materials

Silikon kondensasi

Silikon adisi

– Polyether Rubber Impression


BAB
14
Bahan Cetak Rigid—Bahan Cetak
Compound dan ZOE Paste
Pokok bahasan

Kegunaan dari penggunaan – Model Separasi – Bahan Cetak Tray


Cast atau Model – Keuntungan – Disinfeksi
• Pencetakan Bahan – Kerugian – Penuangan Bahan
• Sifat Yang Diinginkan • Zinc Oxide Eugenol Cetak
• Klasifikasi Paste – Keuntungan
• Bahan Cetak Rigid – Klasifikasi – Kekurangan
• Bahan Cetak Compound – Available As • Zinc Oxide Pastes
– Fungsi – Komposisi Lainnya
– Manipulasi – Reaksi Setting • Surgical Pastes
– Penghapusan bahan – Mikro Struktur (Periodontal Packs)
cetak – Setting Time • Bahan Cetak Noneugenol
– Disinfeksi – Fungsi dan Surgical Pastes
– Menuangkan gips – Manipulasi • Bite Registration Pastes

Bahan cetak adalah cetakan negatif dari jaringan mulut. Ini digunakan untuk mereproduksi
bentuk gigi dan jaringan di sekitarnya atau replika rongga mulut . Cetakan negatif dari
jaringan yang dihasilkan oleh bahan cetakan diisi dengan dental stone atau bahan model
material lainnya untuk mendapatkan cetakan positif.
Cetakan positif dari satu gigi digambarkan sebagai 'die', dan ketika
beberapa gigi atau keseluruhan lengkung dicetak, itu disebut dengan 'cast' atau 'model'.

Penerapan dari bahan cetak juga menurun dengan meningkatnya penggunaan bahan
material pencetakan, yang juga dapat dibentuk secara elektronik untuk menghasilkan die.
Namun, bahan cetak berguna untuk memeriksa persiapan rongga untuk undercut dan untuk
membuat keseluruhan mahkota.

KEUNTUNGAN DARI PENGUNAAN CAST ATAU MODEL

1. Model memberikan bentuk secara visual dengan replica tiga dimensi, sehingga membantu
dalam diagnosis dan perencanaan perawatan.

2. Banyak restorasi atau peralatan yang baik dibuat di atas cetakan. Mungkin tidak nyaman
bagi dokter gigi dan pasien jika ini harus dibuat langsung di mulut pasien.

3. Model dapat digunakan untuk mengedukasi pasien.

4. Model berfungsi sebagai catatan perawatan

5. Dengan menggunakan model cetakan, pekerjaan teknis dapat diteruskan ke teknisi, untuk
menghemat waktu klinis.
SIFAT YANG IDEAL DARI BAHAN CETAK

1. Bahan cetak harus memiliki sifat non toksik dan tidak iritasi untuk dokter gigi dan pasien

2. Dapat diterima oleh pasien.

a. Memiliki rasa, bau, konsistensi, dan warna yang baik.

b. Harus mengeras atau setting dengan cepat ketika ditempatkan dalam mulut.

3. Memiliki sifat yang akurat

a. Detail permukaan yang akurat

b. Bahan yang elastis dengan bebas dari deformasi permanen setelah regangan

c. Dimensi yang stabil


4. Memiliki masa penyimpanan yang memadai untuk penyimpanan dan penggunaan.

5. Harga terjangkau

6. Penanganan sifat

a. Waktu kerja yang cukup

b. Dapat diatur dengan cepat di mulut (menghemat waktu pengerjaan).

c. Mudah digunakan dengan peralatan minimum.

d. Konsistensi dan tekstur yang baik.

7. Memiliki kekuatan yang memadai sehingga tidak akan rusak atau robek saat dikeluarkan
dari mulut.

8. Harus memiliki sifat compatible dengan bahan die dan cast

9. bahan cetak harus dapat dilapisi cetakan positif

KLASIFIKASI BAHAN CETAK

Terdapat beberapa cara untuk mengklasifikasi bahan cetakan.

1. Berdasarkan setting time dan elastisitas.

2. Berdasarkan perpindahan jaringan selama prosedur cetakan.

3. Berdasarkan penggunaannya dalam kedokteran gigi.


Berdasarkan pengaturan dan elastisitas

Istilah termoset, termoplastik, rigid dan elastis digunakan untuk menggambarkan bahan-
bahan tersebut. (Tabel 14.1).

Berdasarkan perpindahan jaringan

Berdasarkan kondisi jaringan lunak, pencetakan pendahuluan dapat dilakukan berupa:

1. Mukostatis

2. Mukokompresif (Mucodisplasif)
TABLE 14.1 Klasifikasi dari bahan berdasarkan pengaturan dan
cetak elastisitas

R Impression Alginate
e plaster Zinc hydrocoll
irr O Nonaqueous
ev x elastomers
Misalnya:
polysulfid

Perubaha Comp Agar


n ound, hydr
r
e
t
h

Bahan mukostatis menghasilkan perubahan minimal pada jaringan selama impresi,


misal: plaster, zinc oxide eugenol, alginat dengan viskositas rendah, bahan elastomer
dengan viskositas rendah, dll.

Bahan mukokompresif memiliki viskositas dan perubahan yang lebih selama jaringan
dicetak, misal: compound, alginate dengan viskositas tinggi, elastomer dengan viskositas
tinggi, dll.

Menurut kegunaannya dalam kedokteran gigi

Bahan cetak yang digunakan untuk bahan cetak gigi tiruan lengkap, bahan cetak compound
dan adonan bahan cetak diatur ke massa keras seperti rigid, dan karenanya tidak dapat
dihapus dari undercuts tanpa cetakan yang menimbulkan retak atau perubahan bentuk.
Karenanya bahan ini paling cocok untuk gigi edentulous.

Bahan impresi yang digunakan gigi edentulous.

Di sisi lain, irreversible hidrocolloid dan bahan rubber base cukup menarik karean mampu
memperoleh daerah undercut. Bahan cetak yang elastis tersebut cocok untuk pembuatan
protesa gigi tiruan sebagian yang dapat dilepas dan difiksasi, di mana gambaran dari ridge
dan gigi diperlukan.
BAHAN CETAK RIGID

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahan bahan impresi rigid adalah:

1. Bahan cetak plaster

2. Bahan cetak compound

3. Bahan cetak paste Zinc oxide eugenol

4. Bahan cetak wax

(Bahan cetak plaster dijelaskan dalam bab tentang Produk Gypsum).

BAHAN CETAK COMPOUND

Bahan cetak compound adalah salah satu bahan tertua pada bahan pencetakan. Ini dapat
digambarkan sebagai rigid, bahan cetak reversible diatur oleh perubahan fisika. Saat terjadi
pemanasan, bahan dapat melunak dan pada pendinginan bahan dapat mengeras. Bahan ini
terutama digunakan untuk membuat ridge dari gigi edentulous. Variasi viskositas yang
lebih dari compound dinamakan tray compound di mana bahan fluida kedua ditempatkan
untuk membuat detail bahan cetak yang lebih akurat.

Nama lain dari pencetakan compound atau pemodelan plastik.

KLASIFIKASI

Tipe I – Pencetakan compound

Tipe II – Tray compound


Tray compound Tipe II digunakan untuk menyiapkan tray untuk membuat sebuah
pencetakan. Bahan kedua kemudian dibawa di dalamnya untuk membuat pencetakan
jaringan oral. Sejak cetakan diperoleh memberikan hasil yang tidak akurat, umumnya lebih
kaku dan memiliki aliran lebih sedikit daripada bahan cetak compound biasa. Penggunaan
bahan cetak tray compound menurun dengan meningkatnya substitusi bahan baki akrilik.

KESEDIAAN BAHAN

Bahan disediakan berupa, stik, rim mold wax dan kerucut dalam berbagai warna (Gbr.
14.1).
APLIKASI

TIPE 1
1. Untuk membuat kesan awal di mulut edentulous (mulut tanpa gigi).
2. Untuk tayangan persiapan mahkota lengkap di mana jaringan gingiva harus
3. Tracing atau cetakan perbatasan.

4. Untuk memeriksa pemotongan dalam persiapan inlay.


5. Untuk membuat baki khusus.

Kesan gigi tunggal


Dalam kedokteran gigi konservatif, kesan dibuat dari satu gigi di mana rongga disiapkan.
Senyawa dilunakkan dan dibawa dalam pita tembaga. Pita yang diisi ditekan di atas gigi dan
senyawa mengalir ke dalam rongga yang disiapkan. Ini disebut sebagai kesan tabung.
Tayangan tabung juga digunakan untuk membuat die electroformed.

Tayangan gigi tiruan lengkap


Dalam pembuatan gigitiruan yang lengkap, adalah umum untuk membuat dua set tayangan
— kesan awal dan akhir. Kesan awal dibuat dalam baki persediaan. Cor studi yang terbuat dari
ini digunakan untuk membuat custom tray atau special tray . custom tray digunakan untuk
membuat kesan terakhir. Teknik membuat kesan awal dan akhir sangat meningkatkan akurasi
gigi tiruan lengkap.

PERSYARATAN PENYELENGGARAAN IMPRESI Bahan kesan yang ideal seharusnya


1. Mengeras pada atau sedikit di atas suhu mulut.
2. Jadilah plastik pada suhu yang tidak merusak atau merusak jaringan mulut.
Halaman 247
3.Tidak mengandung bahan yang mengiritasi atau beracun.
4. Mengeras secara seragam saat didinginkan tanpa distorsi.
5. Memiliki konsistensi ketika dilunakkan yang akan memungkinkannya untuk
mereproduksi detail halus.
6. Bersatu tetapi tidak perekat.
7. Tidak mengalami deformasi permanen atau fraktur saat menarik tayangan dari mulut.
8. Menjadi stabil secara dimensi setelah dikeluarkan dari mulut dan selama penyimpanan.
9. Tunjukkan permukaan mengkilap halus setelah menyala.
10. Tahan pemangkasan dengan pisau tajam tanpa mengelupas atau pecah setelah
pengerasan.
11. Jangan sampai mendidih dan kehilangan komponen yang mudah menguap saat
terbakar.
12. Harus tetap stabil tanpa kehilangan plasticizer yang larut saat direndam dalam air
jangka panjang.

KOMPOSISI
Secara umum kesan senyawa adalah campuran lilin, resin termoplastik, asam organik, pengisi
dan zat pewarna.

Bahan jumlah
Resin 30
Copal resin 30
Carnauba wax 10
asam stearate 5
Talc 25
zat pewarna

Senyawa Plasticizer, seperti lak, asam stearat dan getah perca ditambahkan untuk
meningkatkan plastisitas dan kemampuan kerja. Zat-zat ini disebut sebagai plasticizer. Resin
sintetis digunakan dalam jumlah yang meningkat. Lilin dan resin memberikan material sifat
termoplastik yang khas.

Pengisi Ini adalah partikel kecil dari bahan lembam yang memperkuat atau meningkatkan sifat
fisik banyak bahan. Pengisi secara kimia berbeda dari bahan utama. Dalam kasus seperti itu,
partikel pengisi kadang-kadang disebut sebagai inti dan bahan-bahan di sekitarnya sebagai
matriks. Misalnya, lilin dan resin dalam senyawa impresi memberikan aliran tinggi dan
kekuatan rendah. Akibatnya, pengisi seperti bedak ditambahkan untuk mengurangi plastisitas
dan meningkatkan kekuatan bahan matriks. Bahan pengisi lain yang digunakan adalah tanah
diatom, batu sabun dan kapur Prancis.
SIFAT SENYAWA IMPRESI
SUHU FUSION
Ketika senyawa tayangan dipanaskan dalam bak air panas, bahan mulai melunak pada sekitar
39 ° C. Namun pada tahap ini, masih belum cukup plastik atau lunak untuk membuat kesan.
Suhu di mana bahan kehilangan kekerasan atau kerapuhan pada pemanasan atau membentuk
massa kaku pada pendinginan disebut sebagai suhu fusi. Senyawa tayangan menunjukkan
kisaran suhu fusi daripada titik t etap.
Pada pemanasan terus di atas 43,5 ° C, bahan terus melunak dan mengalir ke massa plastik
yang dapat dimanipulasi. Jadi semua tayangan dengan senyawa harus dibuat di atas suhu ini.
Di bawah suhu ini kesan yang akurat tidak dapat diharapkan.
PROPERTI TERMAL
Konduktivitas termal
Senyawa tayangan memiliki konduktivitas termal yang sangat rendah, yaitu konduktor panas
yang buruk.

Makna
1. Selama pelunakan bahan, bagian luar akan melunak dulu dan bagian dalam terakhir.
Jadi untuk memastikan pelunakan yang seragam, bahan harus disimpan dalam waktu yang
cukup di bak air. Menguleni bahan memastikan pelunakan seragam lebih lanjut.

2. Konduktivitas termal yang rendah mempengaruhi laju pendinginan. Lapisan yang


berdekatan dengan jaringan mulut mendingin lebih cepat daripada bagian dalam. Penghapusan
kesan pada tahap ini dapat menyebabkan distorsi serius. Karena itu, penting untuk menunggu
kompon menjadi dingin sebelum mengeluarkannya dari mulut.

Koefisien ekspansi termal (Coefficient Thermal Expansion)


CTE senyawa relatif tinggi karena adanya resin dan lilin. Kontraksi linear dari suhu mulut ke
suhu kamar adalah 0,3%.

Kesalahan dari distorsi termal dapat dikurangi


1. Dengan memperoleh tayangan dan kemudian meneruskan tayangan di atas api menyala
hingga permukaannya melunak dan kemudian mendapatkan tayangan kedua. Selama kesan
kedua, susutnya / penyusutan relatif lebih rendah, karena hanya lapisan permukaan yang telah
dilunakkan.

2. Cara lain untuk mengurangi kontraksi termal adalah dengan menyemprotkan air dingin
pada baki logam tepat sebelum dimasukkan ke dalam mulut. Dengan demikian material yang
berdekatan dengan baki akan mengeras, sementara lapisan permukaannya masih lunak. Dalam
kedua teknik, kesan cenderung ditekankan sehingga batu cetakan harus dibangun paling awal.

MENGALIR
Aliran yang baik diinginkan selama pembuatan kesan. Bahan yang lunak harus mengalir ke
semua detail kontur jaringan. Setelah senyawa mengeras, ia harus memiliki aliran minimum,
jika tidak maka akan terdistorsi.

Stabilitas dimensi
Karena pelepasan strain tidak dapat dihindari, cara teraman untuk mencegah distorsi adalah
dengan menuangkan gips dengan segera atau setidaknya dalam satu jam. Penyebab lain
lungsin adalah pengangkatan impresi terlalu dini dari mulut sebelum mengeras sepenuhnya.
Detail reproduksi
Reproduksi detail permukaan relatif lebih sedikit karena viskositas tinggi dan aliran rendah.
Karena viskositasnya, tekanan harus digunakan selama impresi, yang menekan atau
mendistorsi jaringan. Dengan demikian jaringan dicatat dalam keadaan terdistorsi.

MANIPULASI
STIK
Sejumlah kecil senyawa (senyawa stick) dapat dilembutkan di atas api menuala (Gbr. 14.2).
Ketika api menyala langsung digunakan, senyawa tidak boleh dibiarkan mendidih atau
terbakar, jika tidak, plastisier mudah menguap.
Cakes
Sejumlah besar senyawa dilunakkan dalam air hangat dalam penangas air yang dikontrol
secara termostatis (Gbr. 14.3) biasanya dalam kisaran 65 hingga 75 ° C. Setelah senyawa
dikeluarkan dari penangas air, biasanya diremas dengan jari untuk mendapatkan plastisitas
seragam di seluruh massa.

MENDAPATKAN BAKI
Baki yang dipilih agak besar. Bahan yang melunak dimasukkan ke dalam baki dan dengan
cepat duduk di atas jaringan untuk direkam (Gambar 14.4 hingga 14.6). Penundaan apa pun
dapat menyebabkan kesan mengeras sebelum waktunya. Jika kompon terlalu panas, bisa
ditumbuk dengan merendam sebentar dalam air yang sedikit lebih dingin. Bibir dimanipulasi
untuk membentuk batas kesan saat masih lembut.

Tindakan pencegahan
1. Perendaman dalam rendaman air yang lama menyebabkan senyawa menjadi rapuh dan
berbutir karena beberapa bahan bisa larut.
2. Terlalu panas dalam air membuat senyawa lengket dan sulit ditangani.
3. Hindari memasukkan air saat menguleni.

PENGHAPUSAN IMPRESI DARI MULUT


Kesan dihapus dari mulut hanya setelah benar-benar dingin dan mengeras.

GAMBAR 14.2 Manipulasi senyawa tongkat untuk pencetakan tepi baki khusus.
GAMBAR14.3 Pemandian air yang dikendalikan secara termostatis. Air mandi ini
mempertahankan suhu pelunakan yang stabil dan ideal untuk senyawa kesan pelunakan.
GARIS GAMBAR14.4 Baki logam stok terlalu besar
HALAMAN 250

GAMBAR 14.5 Menempatkan material dalam baki


GAMBAR 14.6 Memposisikan baki yang dimuat ke atas dikenal sebagai memuat baki.
punggungan untuk kesan.

DISINFEKSI
Disinfektan yang direkomendasikan adalah glutaraldehid 2%.

MENURUNKAN / MENUANGKAN CAST DAN PEMISAHAN CAST


Gips harus dituang tanpa penundaan. Gips dipisahkan dari kesan dengan merendamnya dalam
air hangat hingga cukup lunak. Air panas yang berlebihan dihindari karena dapat membuat
bahan lengket dan sulit dikeluarkan dari gips.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


KEUNTUNGAN
1. Materi dapat digunakan kembali beberapa kali (hanya untuk pasien yang sama) jika
terjadi kesalahan.
2. Bagian yang tidak akurat dapat dibuat ulang tanpa harus membuat ulang seluruh kesan.
3. Akurasi dapat ditingkatkan dengan menyalakan permukaan.
4. Bahan memiliki tubuh yang cukup untuk menopang dirinya sendiri terutama di bagian
perifer. Itu
tidak runtuh sepenuhnya jika tidak didukung oleh baki.

KEUNGGULAN
1. Merekam kurang detail karena viskositasnya yang tinggi.
2. Mengompresi jaringan lunak selama impresi.
3. Distorsi karena stabilitas dimensinya yang buruk.
4. Sulit untuk menghapus jika ada kekurangan yang parah.
5. Selalu ada kemungkinan overextension terutama di pinggiran.

ZINC OXIDE PASGAN IMPRESI EUGENOL

Produk berbasis oksida seng dan eugenol banyak digunakan dalam kedokteran gigi.
1. Semen dan isolasi sedang
2. Bahan pengisi sementara.
3. Bahan pengisi saluran akar.

HALAMAN 251

4. Paket bedah dalam prosedur bedah periodontal.


5. Menggigit pasta pendaftaran.
6. Bahan relining sementara untuk gigi palsu.
7. Kesan untuk pasien edentulous (Gbr. 14.7).
Dalam kedokteran gigi, seng oksida eugenol populer sebagai bahan cetakan untuk membuat
tayangan lengkung edentulous untuk konstruksi gigi palsu lengkap. Ini diklasifikasikan
sebagai bahan cetak yang kaku dan tidak dapat diubah. Ini tidak dapat digunakan untuk
merekam tayangan lengkung dentate dan di area dengan undercut yang parah.

KLASIFIKASI
Spesifikasi ADA No. 16.
Tipe I atau Hard
Tipe II atau Lembut
TERSEDIA SEBAGAI
Dalam bentuk pasta dalam dua tabung (Gbr. 14.8)
Pasta dasar (berwarna putih)
Akselerator atau reaktor atau pasta katalis (berwarna merah)

GAMBAR 14.7 Lekukan lengkungan edentulous Atas (kanan) dan bawah (kiri) dibuat dengan
pasta impresi eugenol seng oksida dalam baki khusus.

GAMBAR 14.8 DPI (India) dan SS white (USA) adalah contoh dari dua pasta kesan eugenol
seng oksida yang tersedia secara komersial (Courtesy: KDC, Kannur).
Hal.252

KOMPOSISI

Seng
oksida
harus
dibagi
dengan
halus dan

mengandung sedikit air.

Minyak nabati atau mineral tetap berfungsi sebagai plasticizer dan juga membantu menutupi
aksi eugenol sebagai iritasi.

Minyak cengkeh mengandung 70-85% eugenol. Kadang-kadang digunakan dalam preferensi


untuk eugenol karena mengurangi sensasi terbakar.

Gusi atau damar yang dipolimerisasi mempercepat reaksi dan meningkatkan homogenitas.
Kanada dan Peru balsam meningkatkan sifat aliran dan pencampuran.

Kalsium klorida bertindak sebagai akselerator reaksi pengaturan.

Akselerator lainnya adalah

1. Seng asetat

2. Alkohol primer

3. Asam asetat glasial

SETTING REACTION

Reaksi pengaturan adalah reaksi asam-basa khas untuk membentuk kelat. Reaksi ini juga
dikenal sebagai chelation dan produknya disebut zinc eugenolate.

1. ZnO + H2O mrnjadi Zn(OH)2


2. Zn(OH)2 + 2HE menjadi ZnE2 + 2H2O
(base). (acid) (salt) + (water) (eugenol) (zink eugenolate)

STRUKTUR MIKRO
Kelat (seng eugenolat) membentuk matriks yang mengelilingi inti partikel seng oksida. Kelat
dianggap terbentuk sebagai gel amorf yang cenderung mengkristal memberikan kekuatan pada
massa yang ditentukan. Pembentukan kristal seng eugenolat sangat ditingkatkan oleh seng
asetat dehidrasi (akselerator) yang lebih mudah larut daripada Zn(OH)2 dan dapat memasok
ion seng lebih cepat.
MENGATUR WAKTU (SETTING TIME)

1. Waktu kerja (WORKING TIME)

Seharusnya ada waktu yang cukup untuk mencampur, memasukkannya ke tempat dan
memasukkan ke dalam mulut.

2. Pengaturan waktu (SETTING TIME)

Setelah bahan ada di tempat, itu harus diatur dengan cepat.

Hal.253

Mengapa bahan impresi harus dipasang dengan cepat di mulut?

Bahan apa pun yang membutuhkan waktu lama untuk dipasang di mulut

- Jelas akan membuat pasien tidak nyaman.


- Gerakan pasti akan terjadi, menghasilkan tekanan dan kesalahan dalam kesan.
- Menghasilkan pemborosan waktu untuk dokter gigi. Dalam latihan yang sibuk, ini tidak bisa
diterima.

Waktu pengaturan awal adalah periode dari awal pencampuran sampai bahan berhenti untuk
menarik diri atau tali keluar ketika permukaannya disentuh dengan batang logam dari dimensi
yang ditentukan. Impresseison harus duduk di mulut sebelum set awal.
The final set occurs when a needle of specified dimension fails to penetrate the surface of the
more than 0.2 mm under a load of
50 gm.

Faktor-faktor yang mengendalikan waktu pengaturan

1. Ukuran partikel bubuk seng oksida Jika ukuran partikel kecil dan jika dilapisi asam, pengaturan
waktu kurang.

2. Dengan memvariasikan panjang dua pasta (tidak disarankan).

3. Pengaturan waktu dapat dikurangi dengan menambahkan seng asetat atau setetes air atau asam
asetat
(Asam asetat lebih efektif daripada air. Asam ini meningkatkan kecepatan pembentukan seng
hidroksida).

4. Lebih lama waktu pencampuran, lebih pendek adalah waktu pengaturan.

5. Suhu atmosfer tinggi dan kelembaban mempercepat pengaturan.

6. Pengaturan dapat ditunda dengan mendinginkan slab pencampur, spatula atau menambahkan
sedikit

retarder atau minyak atau lilin.


PROPERTIES (SIFAT)

Konsistensi dan aliran

Ini adalah properti yang penting secara klinis. Pasta dengan konsistensi yang tebal dapat menekan
jaringan. Bahan mengalir tipis bebas menyalin jaringan tanpa merusaknya.

Menurut spesifikasi ADA No. 16, penyebarannya adalah

- Jenis Tipe I - 30 hingga 50 mm - Jenis tipe II - 20 hingga 45 mm

Secara klinis, bahan -bahan ini memiliki aliran yang sangat baik. Pasta kesan kualitas buruk,
menebal terlalu dan memiliki aliran yang buruk.

DETAIL REPRODUKSI

Ini mencatat rincian permukaan cukup akurat karena aliran yang baik.

KEKAKUAN DAN KEKUATAN

Kesan harus menahan distorsi dan fraktur saat dikeluarkan dari mulut setelah pengaturan.
Kekuatan tekan ZOE yang mengeras adalah sekitar 7 MPa dua jam setelah pencampuran.

STABILITAS DIMENSI

Stabilitas dimensi cukup memuaskan. Penyusutan yang dapat diabaikan (kurang dari 0,1%)
dapat terjadi selama pengerasan.
Hal.254

PERTIMBANGAN BIOLOGIS

Beberapa
pasien
mengalami sensasi terbakar di mulut karena eugenol. Ini juga dapat menyebabkan iritasi
jaringan. Pasta non-eugenol dapat digantikan.

MANIPULASI

Pencampuran dilakukan pada kertas tahan minyak atau lempengan kaca. Dua tali tempel
dengan panjang dan lebar yang sama, satu dari setiap tabung diperas ke pelat pencampur (Gbr.
14.9). Spatula stainless steel fleksibel digunakan. Dua tali dikumpulkan dengan spatula dan
dicampur sampai warna yang seragam diamati (Gambar 14.10A dan B).

Waktu pengadukan 1 menit.

Pencampuran mekanis Alat pencampur rotari juga dapat digunakan (Gbr. 14.11). Bantalan
pencampur bundar khusus melekat pada meja bundar perangkat. Setelah mengeluarkan bahan,
mesin dihidupkan. Saat meja berputar, operator pertama mengumpulkan material
menggunakan sisi spatula. Dia kemudian menyebarkan materi dengan meratakan spatula.
Proses pengumpulan dan perataan diulang secara bergantian sampai campuran seragam
diperoleh. Pencampuran mekanis menghasilkan campuran yang lebih cepat dan seragam
dengan lebih sedikit lubang dan gelembung.

TRAY IMPRESSION

Baki kesan khusus yang terbuat dari resin stabil direkomendasikan untuk seng oksida eugenol.
Bahan tersebut melekat pada baki sehingga tidak diperlukan perekat khusus. Kesan majemuk
primer juga dapat digunakan sebagai baki. Bahan dimuat ke dalam baki dengan menggesekkan
ke sisi

Hal.255

Baki kemudian menyebar dengan gerakan seragam yang halus. Memuat dan menyebar melalui
gerakan menepuk dapat menjebak udara.

DISINFEKSI

Kesan dibilas dan ditempatkan dalam larutan disinfektan. Membilas menghilangkan air liur dan
kontaminan lainnya. Larutan desinfektan yang disarankan adalah larutan glutaraldehid 2%.
Glutaraldehyde adalah senyawa organik dengan rumus CH2 (CH2CHO) 2. Cairan berminyak
tajam yang tidak berwarna, glutaraldehyde digunakan untuk mensterilkan peralatan medis dan
gigi.

MENAMBAH IMPRESI
Seperti kebanyakan bahan tayangan, penuangan gips tidak harus ditunda terlalu lama. Setelah
pengaturan, tayangan dihapus dari gips setelah melunakkan melalui perendaman dalam air
panas.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

KEUNTUNGAN

Itu memiliki tubuh yang cukup sehingga make-up untuk setiap ekstensi bawah kecil di baki itu
sendiri selama pembuatan tayangan.

1. Memiliki waktu kerja yang cukup untuk menyelesaikan pencetakan perbatasan.

2. Dapat diperiksa di mulut berulang kali tanpa merusak bentuk.

3. Ini mencatat rincian permukaan yang akurat.

4. Ini stabil secara dimensi.


5. Tidak memerlukan media pemisah karena tidak menempel pada bahan cetakan.

6. Cacat minor dapat diperbaiki secara lokal tanpa membuang kesan yang baik.

KEUNGGULAN

1. Membutuhkan baki khusus untuk membuat kesan.

2. Sifatnya lengket dan melekat pada jaringan.

3. Eugenol dapat menyebabkan sensasi terbakar dan iritasi jaringan.

4. Ini tidak dapat digunakan untuk membuat kesan gigi dan daerah yang dipotong karena tidak
elastis.

OTHER ZINC OXIDE PASTES


SURGICAL PASTES (PERIODONTAL PACKS)

After certain periodontal surgeries (e.g. gingivectomy, i.e. surgical removal of diseased gingival tissues) where
sutures cannot be placed, a zinc oxide-based surgical paste (Figs. 14.12A and B) may be placed over the wound
to aid in the retention of the medicament, to protect the wound and to promote healing (also known as periodontal
pack). Earlier pastes were eugenol based and have been around since 1923 (Ward’s Wondrpak). Current surgical
pastes avoid eugenol because of the potential of tissue irritation.
These are called noneugenol pastes.

NONEUGENOL IMPRESSION AND SURGICAL PASTES


The chief disadvantage of zinc oxide eugenol paste is the burning sensation caused by eugenol.
Some patients find the taste of eugenol disagreeable and in cases where the surgical pack

Hal.256
dipakai selama beberapa minggu, gangguan lambung kronis dapat terjadi. Oleh karena itu,
pasta noneugenol

dikembangkan.Pasta Noneugenol terdiri dari basa dan pasta reaktor. Pasta dasar mengandung ZnO,
permen karet dan lorothidol (fungisida). Pasta reaktor mengandung asam lemak kelapa,
rosin (penebalan), klorotimol (bakteriostatik), dll. Antibiotik seperti tetrasiklin dapat
dimasukkan pada saat pencampuran.

Reaksi pengaturan (setting reaction)

Seng oksida direaksikan dengan asam karboksilat.

ZnO + 2RCOOH menajdi (RCOO)2Zn + H2O

Reaksi ini tidak terlalu dipengaruhi oleh suhu atau kelembaban.

Dibandingkan dengan pasta impresi, pasta bedah kurang rapuh dan lebih lemah setelah
pengerasan. Waktu pengaturan lebih lama (sekitar 15 menit). Mereka tersedia sebagai sistem 2
tempel. Pasta dicampur dan dibentuk menjadi tali yang dikemas di atas luka gingiva
(menggunakan jari basah) dan ke dalam ruang interproksimal untuk memberikan retensi.
Produk akhir setelah pengaturan harus cukup kuat sehingga tidak mudah tergeser selama
pengunyahan. Bahan ganti periodontal sembuh ringan dan pasta komponen tunggal (yang
diatur oleh panas dan kelembaban di mulut juga tersedia). Versi kartrid automixing dari Coe-
Pak juga tersedia (Gbr. 14.13).

Hal.257
BITE REGISTRATION PASTES

Ini adalah bahan yang digunakan untuk merekam hubungan oklusal antara dua permukaan
oklusi, mis. gigi, pelek oklusi, dll. Pasta ZOE (Gambar 14.14A dan B) yang digunakan untuk
tujuan ini memiliki sifat yang sedikit berbeda

- Pengaturan waktu yang lebih singkat untuk mencegah distorsi.


- Lebih banyak plasticizer untuk mencegahnya menempel pada gigi atau pelek oklusi.

Bahan registrasi gigitan lainnya termasuk lilin dan silikon. Pendaftaran ZOE lebih kaku
daripada pendaftaran yang dibuat dari lilin atau silikon. Mereka lebih stabil, dan menawarkan
lebih sedikit resistensi terhadap penutupan rahang daripada lilin. Penutupan bebas resistensi
sering diindikasikan pada gigi palsu lengkap di mana gerakan basis gigitiruan atau perpindahan
jaringan yang terjadi dari penutupan tidak diinginkan.
Bahan cetak kaku yang dijelaskan sebelumnya paling cocok untuk merekam area edentulous.
Pemotongan gigi yang parah atau parah jika ada, akan membuat penghilangan tayangan
tersebut menjadi sulit. Kesan bisa mendistorsi atau patah saat dikeluarkan.
Bahan impresi yang ideal untuk mereproduksi bentuk dan hubungan gigi secara akurat adalah zat
elastis yang dapat ditarik dari area undercut dan kembali ke bentuk aslinya tanpa distorsi.

Menurut definisi, bahan kesan elastis adalah bahan yang dapat mentransformasikan dari
keadaan semi-padat, nonelastis menjadi keadaan padat yang sangat elastis.

TYPES OF ELASTIC IMPRESSION MATERIALS

Two systems are used

1. Hydrocolloids
2. Elastomeric materials
HYDROCOLLOIDS

LARUTAN DAN SUSPENSI

Dalam suatu larutan (seperti gula dalam air) satu zat, biasanya zat padat didispersikan dalam
zat lain, biasanya berupa cairan dan kedua fase tersebut tidak dapat dibedakan secara
mikroskopis. Dengan demikian, suatu larutan digolongkan sebagai fase tunggal karena tidak
terdapat pemisahan antara zat terlarut dan pelarut.

Suspense disisi lain, terdiri dari partikel yang lebih besar yang dapat dilihat di bawah mikroskop
atau bahkan secara langsung, tersebar dalam bentuk medium. Demikian pula, cairan yang
didistribusikan dalam cairan adalah emulsi. Suspensi dan emulsi adalah sistem dua fase.

COLLOIDS

Bahan ini dikategorikan sebagai bahan generasi keempat yang dikenal dengan colloid. Colloid
adalah sistem dua fase. 'Larutan colloid' atau 'sol colloid' yang berada di suatu tempat antara
molekul yang lebih kecil dari suatu larutan dan partikel suspensi yang lebih besar.

Dua fase pada sol colloid adalah


o Fase terdispersi atau partikel terdispersi (partikel tersuspensi).
o Fase atau medium dispersi (zat yang tersuspensi).

JENIS-JENIS DARI COLLOID

Sol colloid dapat berupa


o liquid atau solid dalam udara (Aerosol)
o Gas, liquid atau solid dalam liquid (Lyosol)
o Gas, liquid atau solid dalam solid

HYDROCOLLOIDS
Mereka terdiri dari partikel-partikel gelatin yang tersuspensi dalam air (Lyosol). Sejak air
merupakan medium dispersi, ini dikenal sebagi hydrocolloid. Partikel lebih besar dari yang ada
dalam larutan dan ukurannya berkisar dari 1 hingga 200 nanometer (1 nm = 10–9 m). Tidak
ada batas terpisah yang jelas antara larutan, colloid, dan suspensi (emulsi).

GEL, SOL, DAN GELATIN

Colloid dengan cairan sebagai medium dispersi dapat dikelompokkan dalam dua bentuk
berbeda yang dikenal sebagai 'sol' dan 'gel'. Sol memiliki penampilan dan banyak karakteristik
cairan kental. Gel adalah jeli yang elastis semisolid dan diproduksi dari sol dengan proses yang
disebut gelatin dan dari formasi fibril atau rantai atau micelles dari fase dispersi yang saling
mengikat. Dengan adanya gelasi tersebut dapat mengonversi sol menjadi gel. Medium dispersi
diproduksi pada celah antara fibril oleh tarikan kapiler atau adhesi.

Gelasi dapat terjadi melalui salah satu dari dua cara

1. Penurunan suhu, mis. agar.

2. Dengan reaksi kimia, mis. alginat.


Kekuatan Gel

Kekuatan gel dapat bergantung pada

1. Massa jenis dari struktur fibrillar. Semakin besar konsentrasi, semakin besar jumlah micelles
dan semakin besar massa jenisnya.

2. Partikel pengisi yang terperangkap dalam jaringan fibrillar. Ukuran, bentuk, dan kepadatannya
menentukan keefektifannya. Pengisi juga meningkatkan viskositas sol.

3. Dalam reversible hydrocolloid, semakin rendah suhunya, semakin besar kekuatannya, karena
gelasi lebih baik.

4. Jenis hidrokoloid.
Berdasarkan gelasinya, mereka digolongkan sebagai

o Reversible hydrocolloid. Disebut reversibel karena keadaan fisik bahan dapat kembali pada
fase awal. Ini yang membuat bahan dapat digunakan kembali.

o Irreversible hydrocolloid. Setelah bahan ini digunakan, bahan permanen atau biasa disebut
sebagai ireversibel.

REVERSIBLE HYDROCOLLOID – AGAR

Pada tahun 1925, Alphous Poller of Vienna diberikan hak paten Inggris untuk jenis bahan cetak
yang sama sekali berbeda. Tujusn dari poller ini untuk mengembangkan bahan yang dapat
disterilkan dan diaplikasikan tanpa tekanan kepermukaan jaringan yang terekspos secara
sempurna dapat mencetak replica dari tulang tengkorak. Negacol Poller kemudian dimodifikasi
dan diperkenalkan ke profesi kedokteran gigi sebagai Dentacol pada tahun 1928.

Agar hydrocolloid adalah bahan cetak elastis pertama yang berhasil digunakan di kedokteran
gigi. Bahan hydrocolloid ini berasal dari organic (polisakarida) yang diekstraksi dari jenis
rumput laut (Gelidium, Gracilaria, dll. Box 15.1 dan Gbr 15.1).
Cina dan Amerika Selatan adalah sumber utama rumput laut pertanian.

Agar adalah ester sulfur dari polimer linier galaktosa. Meskipun ini merupakan bahan cetak
yang sangat baik dan menghasilkan detail yang akurat, saat ini sebagian besar telah diganti oleh
alginat hydrocolloid dan bahan cetak karet.

KLASIFIKASI DASAR DARI VISKOSITAS (ISO 21563:2013)

Tipe 1 — Heavy bodied (digunakan sebagai tray material)

Tipe 2 — Medium bodied (digunakan sebagai tray atau syringe material)

Tipe 3 — Light bodied (khusus untuk penggunaan syringe)

Tipe 3A — Light bodied untuk agar-teknik kombinasi alginate


KEGUNAAN

1. Banyak digunakan saat ini untuk duplikasi model cetakan (mis. Selama pembuatan gigi tiruan
sebagian lepasan logam, dll.).

Box 15.1 AGAR-AGAR

Agar telah digunakan selama berabad-abad di Asia, yang disebut sebagai 'kanten' oleh Jepang
dan 'dongfen' oleh Cina. Itu dibawa ke Malaysia oleh imigran Cina yang dikenal sebagai agar.
Sepanjang sejarah hingga zaman modern, agar terutama digunakan sebagai bahan makanan
penutup di seluruh Asia dan juga sebagai substrat

padat yang mengandung media kultur untuk pekerjaan mikrobiologis. Agar (agar agar) dapat
digunakan sebagai makanan, meningkatkam nafsu makan, pengganti gelatin vegetarian,
pengental sup, dalam pengawet buah, es krim, dan makanan penutup lainnya, sebagai agen
klarifikasi dalam pembuatan bir, dan untuk pengukuran kertas dan kain.
HALAMAN 260

GUNAKAN.

1. Banyak digunakan saat ini untuk duplikasi cor (mis. Selama pembuatan logam cor gigi tiruan
sebagian yang bisa dilepas, dll.).

Kotak 15.1 AGAR AGAR

Agar telah digunakan selama berabad-abad di Asia di mana ia disebut 'kanten' oleh the
Jepang dan ‘dongfen’ oleh orang Cina. Itu dibawa ke Malaysia oleh Cina

imigran di tempat itu kemudian dikenal sebagai agar.

Sepanjang sejarah ke zaman modern, agar telah digunakan sebagai

bahan dalam makanan penutup di seluruh Asia dan juga sebagai substrat padat untuk mengandung
media kultur untuk pekerjaan mikrobiologis. Agar (agar-agar) dapat digunakan sebagai pencahar,
penekan nafsu makan, pengganti gelatin vegetarian, pengental

untuk sup, dalam pengawet buah, es krim, dan makanan penutup lainnya, sebagai agen klarifikasi
dalam pembuatan bir, dan untuk mengukur ukuran kertas dan kain

Gambar 15.1 Rumput laut gelidium.

HALAMAN 261.

2. Untuk tayangan mulut penuh tanpa potongan dalam.

3. Ini digunakan secara luas untuk tayangan FPD sebelumnya


untuk elastomer.

4. Sebagai kondisioner jaringan.

DITAWARKAN SEBAGAI.

• Gel dalam tabung yang dapat dilipat (untuk tayangan).

Sebagai kartrid atau tongkat gel (bahan jarum suntik, Gbr.


15.2).

• Dalam wadah curah (untuk duplikasi, Gambar


15.3A dan B).

NAMA KOMERSIAL.
Bahan jarum suntik termasuk—

herculloid, cartriloids (Van R), dll. Bahan duplikat

termasuk Wirogel (Bego), Dubliform (Dentaurum).

KOMPOSISI.

Bahan-Wt. %

Agar _13-17%

Borates _0,2-0,5%

Potasium sulfat _1–2%

Lilin, keras _0,5–1%

Bahan thixotropic _0,3-0,5%

Alkylbenzoates _0,1%

Bahan pewarna dan penyedap Jejak_

Neraca. Air _(sekitar 84%)

FUNGSI BAHAN.

Agar Konstituen dasar 13-17% untuk bahan nampan 6-8% untuk bahan jarum suntik. Borates
Meningkatkan kekuatan gel (juga memperlambat pengaturan plester atau gips batu) ketika dituangkan
ke dalam kesan yang sudah selesai — suatu kerugian).

Potasium sulfat Ini melawan efek perlambatan borat, dengan demikian memastikan pengaturan yang
tepat

para pemain atau mati.

Hard wax Berfungsi sebagai pengisi. Pengisi mempengaruhi kekuatan, viskositas dan kekakuan gel.
Lain

pengisi adalah seng oksida, tanah diatom, silika, karet, dll.

HALAMAN 262

Bahan thixotropic Berfungsi sebagai plasticizer. Contohnya adalah gliserin, dan timol. Tindakan timol
sebagai bakterisida juga.

Alkylbenzoates Berfungsi sebagai pengawet.

Pewarnaan dan perasa Untuk kenyamanan dan penerimaan pasien.


Air bertindak sebagai media dispersi.

Gelasi atau pengaturan agar-agar.

Agar berubah dari sol ke keadaan gel (dan sebaliknya) oleh proses fisik. Sebagai agar-agar

sol mendinginkan gugus fase terdispersi untuk membentuk fibril yang disebut misel. Cabang fibril dan

intermesh bersama untuk membentuk struktur brush-heap. Fibril membentuk ikatan kovalen yang
lemah

satu sama lain yang mudah pecah pada suhu yang lebih tinggi yang mengakibatkan gel berputar ke sol.

Proses konversi gel menjadi sol dikenal sebagai pencairan yang terjadi pada suhu

antara 70 dan 100 ° C. Pada pendingin agar terbalik ke keadaan gel dan prosesnya disebut gelation.
Gelasi terjadi pada atau dekat suhu mulut yang diperlukan untuk menghindari cedera ke jaringan mulut.

Properti pembentuk gel agar-agar adalah karena tiga atom hidrogen khatulistiwa pada Residu 3,6-
anhydro-L-galaktosa, yang membatasi molekul untuk membentuk heliks.
Interaksi heliks menyebabkan pembentukan gel.

MANIPULASI.

Peralatan dan bahan yang diperlukan untuk kesan agar adalah.

• Kondisioner hidrokoloid (Gbr. 15.4F).

• Baki kunci rim berpendingin air (Gambar 15.4E dan 15.5).

• Jarum suntik tayangan (Gambar 15.3 dan 15.4C).


• Menghubungkan selang air (Gbr. 15.4D).

• Bahan nampan agar dalam tabung (Gbr. 15.4B).

• Bahan agar syringe (Gambar 15.2 dan 15.4A).

HALAMAN 263.

Kondisioner hidrokoloid.

46 ° C selama sekitar dua menit dengan material dimuat dalam baki. Ini mengurangi suhu sehingga
ditoleransi oleh jaringan oral yang sensitif. Itu juga membuat bahannya
kental.

Bagian mendidih atau


Bagian pencairan

Sepuluh menit dalam air mendidih (100 ° C). Sol harus homogen dan bebas dari benjolan. Setiap

waktu bahan dicairkan, tiga menit harus ditambahkan. Setelah setiap menggunakan sikat agar struktur
tumpukan semakin sulit untuk istirahat.

Bagian penyimpanan suhu 65–68 ° C ideal. Itu dapat disimpan dalam kondisi sol.

Bagian temper 46 ° C selama sekitar dua menit dengan material dimuat dalam baki. Ini mengurangi
suhu

sehingga ditoleransi oleh jaringan oral yang sensitif.

Itu juga membuat bahannya kental.

Baki Jejak.

Baki kunci rim dengan perangkat sirkulasi air

bekas. Kunci pelek adalah manik-manik di tepi bagian dalam dari batas baki yang membantu
mempertahankan materi (agar agar tidak menempel pada baki). Itu juga punya

inlet dan outlet untuk menghubungkan tabung air (Gbr. 15.5). Baki harus memungkinkan ruang 3 mm
secara oklusal dan lateral serta meluas hingga ke penutup semua gigi.

Membuat Kesan.

Baki yang berisi bahan temper dihapus dari bak mandi. Permukaan luar

agar sol dikikis, kemudian selang air dihubungkan, dan baki diposisikan di dalam mulut oleh dokter
gigi. Air diedarkan pada 18–21 ° C melalui baki sampai terjadi gelasi.

Pendinginan cepat (mis. Air es dingin) tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan distorsi. Memandu

baki ke posisi, tiga berhenti senyawa disiapkan pada gigi yang tidak terlibat. Pos

bendungan dibangun dengan senyawa untuk mencegah aliran distal bahan impresi. Di sebuah deep
palate case, senyawa ditempatkan pada aspek palatal dari baki untuk memberikan a ketebalan
hidrokoloid yang seragam. Baki mandibula disiapkan dengan menempatkan senyawa pada aspek distal
untuk membatasi bahan tayangan. Senyawa nampan hitam digunakan karena tidak terpengaruh dalam
mandi temper.

Bekerja dan Mengatur Waktu.


Waktu kerja berkisar antara 7 menit dan 15 menit dan waktu pengaturan sekitar

5 menit. Keduanya dapat dikontrol dengan mengatur aliran air melalui tabung pendingin.

Karena tabung pendingin berada di bagian periferal, maka bahan akan mengatur dari bagian periferal
ke arah

permukaan gigi.

Penghapusan Penayangan.

Ketika agar-agar telah gel, segel perifer rusak, dan kesan dihapus dari mulut dengan cepat. Kesan
dibilas dengan air dan kelebihan air dihapus dengan mengguncang kesan.

Penyimpanan Agar Agar.

Penyimpanan kesan agar harus dihindari di semua biaya. Para pemain harus segera dituangkan.

Penyimpanan di udara menghasilkan dehidrasi, dan penyimpanan dalam air menyebabkan


pembengkakan kesan.
Penyimpanan dalam kelembaban relatif 100% menghasilkan penyusutan sebagai akibat dari pembentukan
aglomerasi jaringan agar secara berkelanjutan. Jika penyimpanan tidak dapat dihindari, itu harus dibatasi
hingga satu jam dalam kelembaban relatif 100%.

PEMISAHAN DARI CAST


Ketika produk gypsum telah ditetapkan, tayangan agar harus segera dihapus karena tayangan akan
mengalami dehidrasi, menjadi kaku dan sulit untuk dihilangkan. Bagian yang lebih lemah dari model dapat
patah. Selain itu, kontak yang lama akan menghasilkan permukaan yang lebih kasar pada model.

SIFAT HIDROKOLOID AGAR


ISO 21563 (2013) menetapkan standar untuk sifat-sifat yang diperlukan dari bahan cetakan agarhidrokoloid.

Gelasi, pencairan, dan histeresis

Sebagian besar bahan meleleh dan resolidifikasi pada suhu yang sama. Namun, agar-agar, ini tidak
bersamaan. Gelasi (pemadatan) terjadi pada sekitar 37 ° C, sedangkan pencairan (pelelehan) terjadi pada
suhu yang lebih tinggi, yaitu 60-70 ° C lebih tinggi dari suhu gelasi. Suhu jeda ini antara pencairan dan
gelasi dikenal sebagai histeresis.

Sinergi dan imbibisi (stabilitas dimensi)

Karena hidrokoloid menggunakan air sebagai media dispersi, mereka cenderung mengalami perubahan
dimensi karena kehilangan atau perolehan air. Jika dibiarkan dalam atmosfer kering, air hilang oleh sinergi
dan penguapan, dan jika direndam dalam air, ia menyerap air melalui proses yang dikenal sebagai imbibisi.

Keluarnya cairan dari gel dikenal sebagai sinergi. Beberapa konstituen yang lebih larut juga hilang. Selama
sinergi, tetesan kecil eksudat terbentuk pada permukaan hidrokoloid dan prosesnya terjadi terlepas dari
kelembaban atmosfer di sekitarnya.

Agar menunjukkan sifat-sifat sinergi dan imbibisi. Namun, ketika direndam dalam air, mereka tidak
menyerap lebih dari konten asli yang hilang karena penguapan (tidak seperti alginat).

Pentingnya Sinergi dan imbibisi dapat mengakibatkan perubahan dimensi dan oleh karena itu gips tidak
akurat. Untuk menghindari kesan hidrokoloid ini harus segera dituangkan.

Fleksibilitas

ISO 21532: 2013 membutuhkan fleksibilitas berkisar antara 4% dan 15%, ketika tekanan 12,2 N diterapkan.
Namun, beberapa material tertentu memiliki fleksibilitas 20%. Rata-rata fleksibilitas
11% diinginkan.

Elastisitas dan pemulihan elastis


Mereka sangat elastis, dan pemulihan elastis terjadi hingga 98,8% (ISO 21532: 2013 - min. 96,5%)
Kekuatan gel termasuk kekuatan sobek dan tekan
Gel dapat menahan tekanan besar terutama tegangan geser, tanpa aliran, asalkan stres diterapkan dengan
cepat. Dengan demikian, kesan harus dihilangkan secepat mungkin untuk menghindari distorsi.

Agar memiliki kekuatan sobek 0,8-0,9 kN / m dan kuat tekan 0,5-0,9 g / cm2. (ISO 21532: 2013, kekuatan
sobek minimum untuk Tipe 1 dan 2 adalah 0,75 N / mm; untuk Tipe 3 adalah 0,50 N / mm.) Nilai di atas
adalah untuk bahan baki. Bahan jarum suntik memiliki sifat mekanik yang lebih buruk.

Faktor yang mempengaruhi kekuatan

1. Komposisi — konsentrasi agar, kandungan borat dan pengisi, dll.

2. Suhu — semakin rendah suhu, semakin besar kekuatannya.

Mengalir

Bahannya cukup cair untuk merekam detail halus jika dimanipulasi dengan benar.

Reproduksi detail

Reproduksi alur 25 μm (mikrometer) dapat dicapai dengan agar.

TEKNIK LAMINASI (TEKNIK KOMBINASI AGAR – ALGINASI)


Setelah menyuntikkan agar jarum suntik ke daerah yang akan direkam, nampan
tayangan berisi campuran alginat dingin yang akan terikat dengan agar-agar
diposisikan di atasnya. Gel alginat melalui reaksi kimia, sedangkan agar agar
melalui kontak dengan alginat dingin (Gbr. 15.6), alih-alih air yang bersirkulasi
melalui baki

Keuntungan

1. Agar jarum suntik memberikan detail yang lebih baik daripada alginat.

2. Lebih sedikit gelembung udara.

3. Baki berpendingin air tidak diperlukan dan oleh karena itu lebih nyaman.

4. Ini lebih cepat dari teknik agar biasa.

TEKNIK LAPANGAN BASAH


Dalam teknik ini area yang akan direkam sebenarnya dibanjiri dengan air hangat. Kemudian bahan jarum suntik
diperkenalkan dengan cepat, bebas, dan secara massal untuk menutupi area oklusal dan / atau insisal saja.
Sementara bahan jarum suntik masih cair, bahan nampan duduk. Tekanan hidrolik bahan baki kental memaksa
hidrokoloid semprit cairan ke dalam area yang akan direkam. Gerakan ini memindahkan bahan jarum suntik serta
darah dan puing-puing di seluruh sulkus.
DUPLIKASI CAST
Dengan diperkenalkannya alginat, agar perlahan-lahan kehilangan daya tariknya sebagai bahan cetakan.
Namun, masih populer sebagai bahan duplikat karena

• Ketika dicairkan, cairan tersebut siap mengalir (seperti cairan) di atas cetakan yang akan
diduplikasi. Ini membuatnya menjadi bahan cetakan yang ideal.
• Jumlah besar dapat disiapkan dengan relatif mudah.
• Itu ekonomis, karena bisa digunakan kembali.

Gambar 15.7A dan E (A) Mesin duplikat agar hidrokoloid mencairkan agar menggunakan panas. Pisau
berputar di mesin lebih lanjut memecah agar-agar. (B) Labu duplikat (kiri) dengan cor bagian dalam
(kanan). (C) agar cair dituangkan ke dalam labu duplikat hampir mengelilingi gips. (D) Cetakan selesai. (E)
Bahan investasi dituangkan ke dalam cetakan agar untuk membuat duplikat dalam bahan tahan api.

Dalam pembangunan gigi tiruan sebagian yang dapat dilepas (RPD), cast master yang lega dan tersumbat
diduplikasi dalam materi investasi. Ini dikenal sebagai pemain refraktori. Master cast yang akan digandakan
ditempatkan dalam labu duplikat atau cetakan bekas (Gbr. 15.7C). Agar-agar dipecah menjadi potongan-
potongan kecil dan dimasukkan ke dalam mesin pencair (Gbr. 15.7A) di
mana ia dicairkan dan disimpan. Agar cair dituangkan ke dalam cetakan bekas (Gambar
15.7B dan C) untuk membuat cetakan (Gbr. 15.7 D). Kemudian, investasi dituangkan ke dalam ini untuk
membuat gips tahan api (Gambar 15.7E) yang digunakan dalam pembuatan kerangka gigi tiruan parsial
gips.

DISINFEKSI IMPRESI
Karena kesan harus dikirim ke laboratorium, kebutuhan untuk mendisinfeksi sangat penting. Sebagian besar
produsen merekomendasikan disinfektan tertentu. Agen tersebut dapat berupa iodophor, pemutih atau
glutaraldehid. Rupanya sedikit distorsi terjadi jika waktu perendaman yang disarankan diikuti dan jika kesan
segera dituangkan
Keuntungan dan Kerugian Agar Hydrocolloid
Keuntungan

1. Mati akurat dapat disiapkan, jika bahan ditangani dengan benar.

2. Sifat elastis yang baik membantu mereproduksi sebagian besar area undercut.

3. Memiliki pemulihan yang baik dari distorsi.

4. Hidrofilik, mulut lembab bukan masalah. Ini juga memberikan permukaan model yang baik.

5. Ini enak dan ditoleransi dengan baik oleh pasien.

6. Itu ekonomis jika dibandingkan dengan bahan elastis sintetis.

7. Dapat digunakan kembali ketika digunakan sebagai bahan duplikat (digunakan kembali tidak
dianjurkan bila digunakan sebagai bahan tayangan).

8. Biaya rendah karena dapat digunakan kembali.


Kekurangan

1. Tidak memiliki daya alir yang baik jika dibandingkan dengan bahan yang baru tersedia.

2. Tidak bisa dilapisi.

3. Selama pemasangan atau gelasi, pasien mungkin mengalami ketidaknyamanan termal.

4. Robekan terjadi relatif mudah. Diperlukan retraksi gingiva yang lebih besar untuk memberikan
ketebalan material yang memadai.

5. Hanya satu model yang dapat dituangkan.

6. Harus segera dituangkan. Tidak bias disimpan terlalu lama.

7. Membutuhkan peralatan khusus dan mahal.

8. Permukaan gipsum yang lunak dihasilkan kecuali jika pengeras plester digunakan.

9. Meskipun dapat digunakan kembali, tidak mungkin untuk mensterilkan bahan ini. Juga dengan
penggunaan yang berulang-ulang memungkinkan terdapat kontaminasi bahan dan penurunan
sifatnya.

HIDROKOLOIDIREVERSIBEL — ALGINAT

Kata ―alginat‖ berasal dari 'asam alginat' (asam anhydro-β-d-mannuronic) yang


merupakan ekstrak lendir yang dihasilkan oleh spesies rumput laut coklat (Phaeophyceae). Asam
alginate adalah polisakarida hidrofilik yang terjadi secara alami.

Alginat dikembangkan sebagai pengganti agar ketika


menjadi langka karena Perang Dunia II (Jepang adalah sumber
utama agar-agar). Saat ini alginate lebih popular daripada agar
untuk impresi gigi, karena lebih mudah digunakan. Alginat
mungkin merupakan bahan impresi yang paling banyak
digunakan di dunia.

Gambar 15.8 Alginat representatif yang


tersedia secara komersial
TIPE

Tipe I – Pengaturan cepat.


Tipe II - Pengaturan normal

DISEDIAKAN SEBAGAI

Serbuk yang dikemas


o Umumnya dalam kemasan curah (kaleng,

tempat sampah atau sachet)


(Gbr. 15.8).
o Dalam paket preweighed untuk kesan individu

(Gbr. 15.9).
o Sendok plastic disediakan untuk mengeluarkan
bubuk curah dan silinder plastic disediakan untuk
mengukur air.

Gambar 15.9 sachet preweighed


Alginate Dimodifikasi untuk tayangan individual juga
tersedia. Yang ditampilkan dalam
o Dalam bentuk sol, mengandung air. Reaktor plester Parisilustrasi adalah sebuah alginat
viskositas rendah khusus untuk
disediakan secara terpisah. digunakan bersama jarum suntik

( Courtesy : Pusat gigi, Chennai)

Gambar 15.10 Alginat lain yang tersedia secara komersial termasuk bebas debu (ekstrem kiri) dan berwarna alginat
(kanan ekstrem).
o Sebagai sistem dua rekat, Satu berisi sol alginat, sedangkan yang kedua berisi reaktor kalsium.
Bahan-bahan ini dikatakan mengandung silikon dan memiliki ketahanan unggul untuk merobek
bila dibandingkan dengan alginat yang tidak dimodifikasi.
Mereka mungkin disediakan di kedua baki dan viskositas jarum
suntik.

o Satu produk dipasok dengan kepadatan rendah untuk digunakan dengan jarum
suntik (Gbr. 15.9)
o Debu alginat bebas Kekhawatiran atas inhalasi debu alginat telah diminta produsen
untuk memperkenalkan ‗alginat bebas debu‘ (Gbr. 15.10).

o Alginat kromatik Alginat yang mengubah warna pada pengaturan (Gbr. 15.10).
Nama Komersial Zelgan (DPI), Jeltrate (Dentsply), Hydrogum (Zhermack), dll.

APLIKASI

1. Digunakan untuk membuat impresi

- Saat ada pemotongan.

- Di mulut dengan aliran air liur yang berlebihan.

- Untuk gigi palsu sebagian dengan jepit.

2. Untuk membuat tayangan awal untuk gigi palsu lengkap.

3. Untuk tayangan untuk membuat model studi dan gips kerja.

4. Untuk model duplikat.


KOMPOSISI

Bahan %wt. Fungsi

Sodium atau potasium atau 15% Larutkan dalam air dan bereaksi
trietanolamin alginat dengan ion kalsium

Kalsium sulfat (Reaktor) 16% Bereaksi dengan kalium alginat dan


membentuk kalsium alginat yang tidak
larut

Zinc oksida 4% Bertindak sebagai pengisi

Potasium titanium fluorida 3% Pengeras gipsum

Diatomaceous earth 60% Bertindak sebagai pengisi


Sodium fosfat 2% Bereaksi istimewa dengan kalsium sulfat

Agen pewarna dan perasa Tanda mis. wintergreen, peppermint, anice,


orange, dll.

REAKSI SETTING

Ketika bubuk alginat dicampur dengan air terbentuk sol yang kemudian diatur menjadi gel oleh
sebuah reaksi kimia.

Gel akhir, yaitu kalsium alginat yang tidak larut diproduksi ketika natrium alginat terlarut bereaksi
dengan kalsium sulfat (reaktor). Namun, reaksi ini berlangsung terlalu cepat. Tidak cukup waktu
kerja. Jadi reaksi tertunda dengan penambahan retarder (trisodium fosfat) oleh pabrikan.

Kalsium sulfat lebih suka bereaksi dengan retarder terlebih dahulu. Hanya setelah suplai retarder
sudah selesai dimana kalsium sulfat bereaksi dengan natrium alginat. Ini menunda reaksi dan
memastikan waktu kerja yang memadai untuk dokter gigi. Dengan kata lain, dua reaksi utama
terjadi selama pengaturan

Reaksi 1 2Na3PO4 + 3CaSO4 Ca3(PO4)2 + 3Na2SO4


Sodium alginat + CaSO4 + H2O Ca alginat + Na
Reaksi 2 2SO4
(Bubuk) (Gel)

Awalnya natrium fosfat bereaksi dengan kalsium sulfat untuk memberikan kerja yang memadai
waktu. Selanjutnya setelah natrium fosfat digunakan, sisa kalsium sulfat bereaksi dengan natrium
alginat untuk membentuk kalsium alginat yang tidak larut yang membentuk gel dengan air.

Struktur gel

Gel terakhir terdiri dari tumpukan sikat jaringan kalsium alginat fibril yang tidak bereaksi natrium
alginat sol, air berlebih, partikel pengisi dan produk sampingan reaksi. Ini adalah tautan silang
struktur (mis. setiap serat terikat satu sama lain pada titik-titik tertentu).
Kalsium bertanggung jawab atas tautan silang.

PROPERTI ALGINASI HYDROCOLLOID


RASA DAN BAU

Alginate memiliki rasa dan aroma yang menyenangkan. Selama bertahun-tahun, produsen telah
menambahkan variasi warna, bau dan rasa untuk membuatnya senyaman mungkin bagi pasien.
Rasa termasuk stroberi, jeruk, mint, vanilla, dll.

FLEKSIBILITAS

Sekitar 14% pada tekanan 12,2 N. Namun, beberapa material hard-set memiliki nilai yang lebih
rendah (5-8%). Rasio W / P yang lebih rendah (campuran tebal) menghasilkan fleksibilitas yang
lebih rendah (ISO 21563: 2013 — minimum persyaratan berkisar dari 5 hingga 20%).

ELASTISITAS DAN PEMULIHAN ELASTIS

Hidrokoloid alginat sangat elastis (tetapi lebih sedikit jika dibandingkan dengan agar) dan sekitar
98,2% pemulihan elastis terjadi. Dengan demikian, deformasi permanen lebih untuk alginat
(sekitar 1,8%). Deformasi permanen kurang jika kesan yang ditetapkan dihapus dari mulut dengan
cepat.
REPRODUKSI DETAIL JARINGAN

Reproduksi detail juga lebih rendah jika dibandingkan dengan agar hidrokoloid. ISO
21563: 2013 membutuhkan bahan untuk mereproduksi garis dengan lebar 20 μm. Sejumlah produk
melebihi nilai minimum ini.
HAL 270

STRENGTH (KEKUATAN)
Kekuatan kompresif (Compressive strengths)
- Mulai dari 0,5 hingga 0,9 MPa
Kekuatan sobek (Tear strength)
Ini adalah properti penting untuk alginat. Nilai berkisar dari 0,4 hingga 0,7 kN / m
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan adalah
- Rasio air / bubuk Air yang terlalu banyak atau terlalu sedikit mengurangi kekuatan gel.
- Waktu pencampuran Pencampuran yang berulang-ulang mengurangi kekuatan.
- Waktu penghapusan tayangan Kekuatan bertambah jika waktu penghapusan ditunda selama beberapa menit
setelah pengaturan.

SINTESIS DAN IMBISI


Seperti agar-agar alginat juga menunjukkan sifat-sifat synerisis dan imbibisi. Ketika ditempatkan dalam
kontak dengan alginat air menyerap air dan membengkak (Gambar 15.11A dan B). Perendaman yang
terus-menerus dalam air menghasilkan disintegrasi total alginat.

STABILITAS DIMENSI
Set alginat memiliki stabilitas dimensi yang buruk karena penguapan, sinergi dan imbibisi. Karena itu, gips
harus segera dituangkan. Jika penyimpanan tidak dapat dihindari, menjaga dalam atmosfer lembab dengan
kelembaban relatif 100% (humidor) menghasilkan perubahan dimensi paling kecil. Alginat juga dapat
disimpan dalam kantong plastik tertutup. Alginat modern, baik varietas tuang biasa maupun lama telah
terbukti memiliki stabilitas dimensi yang dapat diterima secara klinis untuk periode mulai dari 1 hingga 5
hari menurut beberapa penelitian (Kotak 15.2).

PROPERTI BIOLOGIS
Tidak ada reaksi kimia atau alergi yang diketahui telah diidentifikasi untuk alginat. Partikel silika hadir
dalam debu yang naik dari kaleng setelah mengembang bubuk alginat, adalah bahaya kesehatan yang
mungkin terjadi. Hindari menghirup debu. Beberapa produsen memasok alginat 'bebas debu'. Alginat yang
tidak mengandung debu mengandung glikol. Kerjanya dengan melapisi bubuk.

ADHESI
Alginat tidak menempel dengan baik pada baki. Adhesi yang baik penting untuk keakuratan kesan.
Retensi ke baki dicapai dengan fitur penguncian mekanis di baki atau dengan menggunakan perekat.
HAL 271

PENYIMPANN ( SHELF LIFE AND STORAGE)


- Bahan alginat memburuk dengan cepat pada suhu tinggi dan lingkungan lembab.
- Bahan tersebut harus disimpan di lingkungan yang sejuk dan kering (tidak di atas 37 ° C).
- Tutup paket curah dapat, harus diganti setelah setiap kali digunakan, sehingga meminimalkan kontaminasi
kelembaban.
- Stok hanya untuk satu tahun.
MANIPULASI
1. Fluff atau aerasi bubuk dengan membalik kaleng beberapa kali. Ini memastikan distribusi pengisi yang
merata sebelum dicampur. Bagian atas kaleng harus dilepas dengan hati-hati untuk mencegah partikel silika
yang sangat halus terhirup.
2. Peralatan pencampur termasuk
- Mangkuk plastik bersih dan fleksibel
- Spatula logam berbilah lebar dan bersih dan cukup kaku

Catatan : Lebih baik menggunakan mangkuk terpisah untuk plester dan alginat karena kontaminasi plester
dapat mempercepat pengaturan.

Rasio W / P yang tepat seperti yang ditentukan oleh pabrikan harus digunakan (biasanya satu takar air
dengan dua sendok bubuk tingkat. Pengukur air dan gayung dipasok oleh pabrikan). Airnya diminum dulu.
Serbuk ditaburkan ke dalam air dalam mangkuk pencampur karet dan tutup kaleng logam segera diganti.
Pencampuran dimulai dengan gerakan mengaduk untuk membasahi bubuk dengan air. Setelah bubuk
dibasahi, spatulasi cepat dengan menggesekkan atau menabrak sisi mangkuk dilakukan (Gbr.
15.12A). Gerakan angka delapan yang kuat juga bisa digunakan.

Ini membantu :
1. Hapus sebagian besar gelembung udara.
2. Bersihkan algin terlarut dari permukaan algin yang belum larut sehingga mendorong disolusi sempurna.
Alat mekanis (Gbr. 15.13) tersedia untuk alginat spatulasi. Keuntungan utama mereka adalah
1. Kecepatan
2. Kenyamanan
Hal.272

3. Penghapusan variabel manusia.


Campuran yang tepat halus dan lembut dengan kekosongan minimum dan tidak menetes dari spatula ketika
diangkat dari mangkuk.

WAKTU PENCAMPURAN
Untuk pengaturan cepat alginat — 45 detik.
Untuk pengaturan normal alginat — 60 detik.

Mencampur hasil dalam


- Pengurangan kekuatan akhir saat fibril gel dihancurkan.
- Pengurangan waktu kerja.

Di bawah hasil pencampuran :


- Pembasahan yang tidak memadai, kurangnya homogenitas, dan kekuatan yang berkurang.
- Campurannya kasar dan rekaman detailnya buruk.

Figure15.13 Alginatemixing device.


WAKTU KERJA (WORKING TIME )
Atur cepat alginat — 11⁄4 menit.
Atur normal alginat — 2 menit.
WAKTU GELASI (WAKTU PENGATURAN)
Tipe I (set cepat) —1,5–2,0 menit
Tipe II (normal) —3–4,5 menit
Kontrol waktu gelasi
Waktu gelasi yang ideal adalah 3-4 menit (pada suhu kamar 20 ° C).
1. Waktu gelasi paling baik dikontrol dengan menambahkan retarder (yang ada di tangan pabrikan).
2. Alat ini dapat mengontrol kontrol dengan mengubah suhu air untuk mencampur bahan alginat.
- Semakin dingin air, semakin lama waktu gelasi.
- Hangatkan air, semakin pendek waktu gelasi.
- Bahkan mangkuk dan spatula dapat didinginkan.
Catatan Kontrol pengaturan dengan mengubah rasio W / P tidak dianjurkan.
SELEKSI BAKI (TRAY SELECTION )
Karena alginat memiliki daya rekat yang buruk, pemilihan baki sangat penting. Alginat dapat
dipertahankan oleh
Fitur penguncian mekanis di baki
- Kunci pelek (manik-manik di sekeliling tepi baki)
(Gbr. 15.14)
- Perforasi (lubang atau celah) di baki (Gbr. 15.14)
Menerapkan perekat (tersedia dalam bentuk cairan atau semprotan) (Gbr. 15.15) Kombinasi di atas.

Figure 15.14 Tray with rim lock and perforations is recommended for alginate.

273

Baki harus menutupi seluruh area tayangan dan menyediakan ruang minimal 3 mm di semua sisi.

MENDAPATKAN BAKI
Campuran alginat ditekan dan digesek (Gbr. 15.16) ke dalam baki kunci pelubang berlubang
sehingga material dipaksa keluar melalui lubang-lubang di baki, dengan demikian mengunci
dirinya secara mekanis ke dalam baki (Gbr. 15.17). Baki yang dimuat ditunjukkan pada Gambar
15.12 B.
Permukaan alginat dalam baki dapat dihaluskan menggunakan jari yang lembab. Namun, ini tidak
wajib.
Sejumlah kecil bahan dapat diambil pada jari telunjuk dan diaplikasikan pada permukaan
oklusal gigi dan pada daerah rugae. Ini membantu mengurangi kekosongan dan meningkatkan
akurasi.

SEATING THE TRAY


Gambar 15.15 Perekat baki meningkatkan retensi ke baki.
Karena bahan-bahan dari jaringan menuju pinggiran gerakan apa pun selama gelasi dapat
mengakibatkan distorsi. Jadi, begitu baki duduk, ia harus dipegang dengan kuat tanpa gerakan apa
pun.

WAKTU PENGHAPUSAN DAN UJI UNTUK SET


Kesan alginat harus dibiarkan di mulut selama setidaknya 2-3 menit setelah gelasi awal.
Kekuatan dan elastisitas gel alginat terus meningkat selama beberapa menit setelah gelasi awal.

Gambar 15.16 Alginat dimuat menggunakan sisi baki untuk memaksa material masuk ke baki dan
melalui perforasi.

Gambar 15.17 Ekstraksi alginat melalui lubang membantu dalam retensi bahan ke baki.
274

Tes untuk Set

Materi kehilangan kelengketan saat diatur. Ini harus pulih sepenuhnya ketika didorong dengan
instrumen tumpul.

Indikator warna Meskipun alginat kromatik menunjukkan perubahan warna setelah pengaturan,
masih yang terbaik untuk menguji ditetapkan dengan mendorong material di pinggiran dengan
instrumen tumpul.

PENGHAPUSAN ATAS IMPRESI


Kesan alginat ketika diatur, mengembangkan segel periferal yang sangat efektif. Segel ini harus
dibebaskan dengan menjalankan jari di sekeliling periferal. Selain memegang pegangan baki,
gaya perpindahan tambahan dapat diterapkan dengan jari pada flensa bukal dari bahan dan baki
yang telah diatur. Kesan lengkap ditunjukkan pada Gambar.
15.18 . ditunjukkan pada Gambar. 15.18.
Kesan harus dihapus secepat mungkin. Struktur sikat-tumpukan gel merespon lebih baik
terhadap gaya tiba-tiba. Tarik yang lembut, panjang, dan terus-menerus akan sering
menyebabkan alginat sobek atau terpisah dari baki (Gbr. 15.19). Ini juga menyebabkan deformasi
permanen yang lebih tinggi.

Setelah dikeluarkan dari mulut, kesan itu seharusnya


-Dicuci dengan air dingin untuk menghilangkan air liur.
-Didisinfeksi dengan cara direndam dalam disinfektan yang sesuai.
-Ditutupi dengan serbet basah untuk mencegah pengeringan.
-castharus dituang sesegera mungkin, sebaiknya dalam waktu 15 menit setelah membuat kesan.

DISINFEKSI IMPRESI
Desinfeksi kesan menjadi perhatian karena penyakit virus seperti hepatitis B, AIDS dan herpes
simpleks. Virus dapat mencemari model gipsum dan menimbulkan risiko bagi laboratorium gigi
dan personel operasi.
Disinfektan yang disarankan termasuk fenol, iodophor, pemutih atau glutaraldehid.
Hidrokoloid ireversibel dapat didesinfeksi dengan cara direndam, atau disemprot.
Protokol saat ini direkomendasikan
CHAPTER 16 BAHAN CETAK ELASTOMER
Bahan elastomer pertama yang diperkenalkan ke dokter gigi
adalah karet alam diperkenalkan sebagai bahan dasar gigi tiruan di tahun
1850-an. Ini disebut vulcanite karena mereka diubah menjadi karet dari
lateks alami dengan proses yang disebut vulkanisasi.
Elastomer pertama atau Bahan cetak berbasis karet yang
diperkenlkan Adalah polisulfida yang diperkenalkan pada tahan 1950.
Yang menariknya, bahan-bahan ini awalnya dikembangkan sebagai
sealant industri untuk jarak antara struktur coran. Ini diikuti oleh
kondensasi silikon pada tahun 1955, polieter pada tahun 1965 dan
penambahan silikon pada tahun 1975.
Pengenalan elastomer adalah kemajuan teknologi yang cukup
besar dalam kualitas layanan gigi. Elastomer lunak dan seperti karet dan
jauh lebih kuat dan stabil daripada hidrokoloid. Mereka dikenal sebagai
karet sintetis. ADA Sp. No. 19 menyebutnya sebagai bahan cetakan gigi
elastomer yang tidak berair. Istilah nonaqueous digunakan untuk
membedakannya dari agar-agar dan alginat (dianggap mengandung air
atau bahan yang mengandung air). Saat ini ISO 4823 hanya menyebutnya
sebagai 'bahan cetak elastomerik'. Bahan-bahan ini adalah bahan cetak
paling akurat dan dimensi stabil yang tersedia dalam
kedokteran gigi.

Gambar 16.1AANDB Representasi diagram elastomer. (A)


Elastomer tanpa tekanan (B) Elastomer yang sama dibawah
tekanan. Ketika tekanan dihilangkan, elastomer akan kembali
ke konfigurasi (A). Titik-titik mewakili cross-link

A B
Sinonim Awalnya mereka disebut bahan cetak dasar karet atau bahan
cetak karet. Saat ini, mereka disebut hanya sebagai bahan cetak
elastomer.
Kimia dan struktur polimer elastomer
Istilah 'elastomer' berasal dari kata polimer elastis. Jadi elastomer
pada dasarnya adalah polimer dengan sifat elastis atau seperti karet.
Polimer lain yang digunakan dalam kedokteran gigi adalah gigi tiruan
dan resin komposit. Gutta-percha juga merupakan polimer (cis-
poliisoprena) yang terkait erat dengan lateks alami (trans-poliisoprena).
Lateks alami saat ini digunakan dalam kedokteran gigi untuk
memproduksi sarung tangan pemeriksaan dan dam karet.Gutta-percha
digunakan sebagai bahan obturasi endodontik.
Bahan elastomerik mengandung molekul besar dengan interaksi
lemah di antara mereka. Mereka terikat bersama pada titik-titik tertentu
untuk membentuk jaringan tiga dimensi. Pada peregangan, rantai
terlepas, dan pada saat menghilangkan stres mereka kembali ke keadaan
terjerat santai mereka (Gambar 16.1A dan B).
Elastomer adalah polimer amorf yang ada di atas suhu transisi
kacanya, sehingga memungkinkan gerakan segmental yang besar.
Sebagai hasil dari fleksibilitas ekstrim ini, elastomer dapat secara
reversibel meluas dari 5% menjadi 700%, tergantung pada bahan
spesifik. Tanpa hubungan silang atau dengan rantai pendek yang tidak
dikonfigurasikan dengan mudah, tegangan yang diterapkan akan
menghasilkan deformasi permanen.
polimerisasi
Polimer adalah rantai panjang makromolekul besar molekul tinggi.
Mereka dibentuk oleh reaksi kimia di mana sejumlah besar unit yang
lebih kecil atau monomer bergabung untuk membentuk makromolekul
polimer, suatu proses yang disebut polimerisasi.
Elastomer adalah polimer cair yang dapat dikonversi menjadi karet
padat pada suhu ruangan. Dengan pencampuran dengan katalis yang
sesuai, mereka mengalami polimerisasi dan / atau reaksi pengikatan
silang (dengan kondensasi atau penambahan) untuk menghasilkan
padatan elastis yang kuat.
jenis reaksi polimerisasi
Dalam elastomer terlihat. 3 jenis reaksi polimerisasi
1. Penambahan polimerisasi
2. Polimerisasi kondensasi
3. Polimerisasi pembukaan cincin
Suhu transisi kaca dalam elastomer
Transisi kaca-cair (atau transisi gelas untuk singkatnya) adalah transisi
yang dapat dibalik dalam bahan amorf (atau di daerah amorf dalam bahan
semikristalin) dari keadaan keras dan relatif rapuh menjadi keadaan cair
atau seperti karet.
jenis
menurut kimia mereka
Secara kimia, ada empat jenis elastomer.
1. Polisulfida
2. Silikon polimerisasi kondensasi
3. Penambahan silikon polimerisasi
4. Polieter
Klasifikasi berdasarkan viskositas (ISO 4823: 2015)
Setiap jenis selanjutnya dapat dibagi menjadi empat kelas
viskositas (Gbr. 16.2) berdasarkan konsistensi yang ditentukan segera
setelah selesai pencampuran.
Tipe 0 — putty consistency (sangat berat)
Tipe 1 — heavy-bodied consistency (konsistensi tray)
Tipe 2 — medium-bodied consistency (berbentuk biasa)
Tipe 3 — light-bodied (konsistensi jarum suntik)
Gambar 16.2 Elastomer tersedia dalam berbagai viskositas dan bentuk

Menurut keterbasahan atau sudut kontak


Bahan cetak juga diklasifikasikan sebagai
1. Hidrofilik, jika sudut kontaknya dari 80 hingga 105 °.
2. Hidrofobik, jika sudut kontak mereka dari 40 hingga 70 °.
penggunaan bahan cetak elastomer
1. Dalam gigi palsu parsial tetap untuk cetakan gigi yang disiapkan.
2. cetakan mulut gigi tiruan untuk gigi tiruan sebagian lepasan.
3. cetakan mulut edentulous untuk gigi palsu lengkap.
4. Polyether digunakan untuk membatasi pencetakan dari custom tray
edentulous
5. Untuk registrasi gigitan.
6. Bahan duplikat silikon digunakan untuk membuat cetakan tahan api
selama konstruksi cetakan gigi tiruan sebagian
disediakan sebagai
Terlepas dari jenis semua bahan cetak elastomer disediakan sebagai dua
komponen (basis dan katalis) sistem.

• Tabung yang dapat dilipat

• Kartrid — bahan light dan regular body juga disediakan dalam kartrid
untuk digunakan dengan tip dan dispenser pencampur statis

• Putty consistency disediakan dalam stoples


Berbagai bentuk elastomer ditunjukan pada Gambar 16.2
Sifat umum dari bahan elastomer
1. Reproduksi detail permukaan yang bagus. Viskositas yang rendah
mampu menghasilkan detail yang sangat halus(Table 16.1 untuk
persyaratan minimum seperti yang ditentukan oleh ISO 4323: 2015)
2. Mereka umumnya hidrofobik (kecuali polieter yang hidrofilik), sehingga
jaringan mulut di daerah cetakan harus benar-benar kering untuk aliran
bahan cetak yang lebih baik. Karena sifat hidrofobiknya (membenci air),
perawatan harus dilakukan sambil menuangkan stone dalam cetakan.
Pembasahan yang buruk dan sudut kontak yang tinggi dapat
menyebabkan jebakan udara. Tersedia semprotan surfaktan komersial
yang meningkatkan pembasahan.
3. Sifat elastis elastomer baik dengan pemulihan elastis hampir lengkap.
Pengecoran berulang dapat dilakukan (meskipun tidak disarankan saat

akurasi tinggi sangat penting).


4. Koefisien ekspansi termal elastomer tinggi. Kontraksi termal terjadi
ketika cetakan dipindahkan dari mulut ke suhu kamar.
5. Secara umum perubahan dimensi dan ketidakakuratan terjadi karena
- curing shrinkage
- Hilangnya produk sampingan dari reaksi, mis. silikon kondensasi
kehilangan alkohol dan menyusut. Polisulfida (tipe hidroperoksida)
kehilangan akselerator yang mudah menguap yang menyebabkan
kontraksi.
- Polieter yang hidrofilik menyerap air dan kehilangan plasticizer yang
dapat larut menyebabkan perubahan dimensi (mis. Bila direndam dalam
disinfektan).
- Kontraksi termal ketika dipindahkan dari mulut ke suhu kamar.
- Menghapus cetakan sebelum setting selesai dapat menyebabkan distorsi
serius.
- Pemulihan yang tidak lengkap setelah deformasi selama penghapusan.
- Jumlah pengisi Ketika konten pengisi meningkat, konten polimer
berkurang dan penyusutan lebih sedikit. Dengan demikian, penyusutan
lebih sedikit terlihat pada putty, dan penyusutan yang lebih tinggi diamati
pada light bodied.
- Ketebalan material yang seragam memberikan cetakan yang lebih
akurat karena susutnya seragam.
- Adhesi yang baik pada tray(menggunakan perekat) meminimalkan
perubahan dimensi karena penyusutan diarahkan ke tray. Dengan tidak
adanya adhesi antara tray dan cetakan, penyusutan diarahkan secara
terpusat dan model yang disiapkan akan berukuran lebih kecil.
- Waktu penuangan Cetakan harus dituangkan setelah pemulihan elastis
tetapi sebelum perubahan dimensi diatur.
6. Kekuatan sobek dari bahan-bahan ini sangat baik, sehingga
membuatnya lebih tahan terhadap sobek bahkan ketika cetakan berada di
bagian yang tipis.
7. Electroplating. Elastomer dapat berupa tembaga dan / atau berlapis
perak.
8. Radiopacity Radiopacity dari bahan cetakan penting untuk identifikasi
radiografi dari bahan berlebih yang mungkin secara tidak sengaja
tertelan, disedot atau ditinggalkan di jaringan gingiva. Saat ini, hanya
bahan polisulfida yang menunjukkan radiopasitas yang signifikan karena
kandungan timbal dioksida.
9. Retensi ke tray. Bahan elastomer tidak menempel dengan baik pada
tray cetakan. Mereka mungkin dipertahankan oleh
- Secara mekanis dengan menggunakan tray berlubang (hanya dalam
kasus putty).
- Perekat tray. Ini adalah cairan lengket yang diaplikasikan dengan kuas.
Setiap jenis elastomer memiliki perekat khusus yang tidak dapat
dipertukarkan.
10. Umur simpan sekitar dua tahun. Silikon memiliki umur simpan yang
sedikit lebih rendah. Penyimpanan dalam kondisi dingin meningkatkan
masa simpan.
11. Warna. Mereka memiliki berbagai warna (Kotak 16.1).

Kotak 16.1 Warna


Warna adalah fitur penting dari bahan cetak elastomer. Bahan cetak
elastomer tersedia dalam berbagai warna. Ini membantu membedakan
antara berbagai konsistensi saat membuat cetakan. Basa dan katalis
berada dalam warna-warna kontras untuk secara visual menentukan
penyelesaian pencampuran.

POLISULFIDA
Bahan cetak elastomer pertama yang diperkenalkan (1950).Biasa dikenal
sebagai Mercaptan atau Thiokol. Menariknya, pertama kali
dikembangkan sebagai sealant pabrikan untuk gap antara struktur
konkret sectional.

DISEDIAKAN DALAM
disuplai sebagai sistem dua pasta di collapsible tubes. Pasta basis
berwarna putih. Accelerator mungkin berwarna coklat atau abu-abu.

Tersedia dalam 3 Viskositas


- Light Body
- Medium Body
- Heavy Body

Nama Pasaran
- Permlastic (Kerr)
- Coe-Flex Lead dioxide system
- Omniflex Copper hydroxide system

KOMPOSISI

Pasta Basis
Bahan Persentase Berat
Polimer Polisulfida Cair 80-85 %
Inert Filler (Titanium dioksida, zink 16-18 %
sulfat, tembaga karbonat dan silica)

Pasta Reaktan
Bahan Persentase Berat
Timbal dioksida 60-68 %
Dibutil Phthalate 30-35 %
Sulfur 3%
Bahan tambahan lain seperti 2%
magnesium, retarder dan deodorant
Tray adhesive semen adhesive harus kompatibel dengan bahan cetak
polisulfida. Butyl Rubber atau styrene/acrylonitril dilarutkan di pelarut
yang mudah menguap seperti chloroform atau keton digunakan dengan
polisulfida.
REAKSI KIMIA DAN SETTING

Ketika pasta basis dan accelerator dicampur, akan terjadi reaksi kimia,
saat polimer cair menjadi padat, tapi menjadi bahan yangsangat elastis
dan fleksibel seperti karet.
Timbal dioksida bereaksi dengan polimer polisulfida mengakibatkan
o Perpanjangan rantai oleh oksidasi dari terminal – grup SH
o Cross-linking oleh oksidasi dari rantai – grup SH
Reaksi eksotermis dengan kenaikan suhu 3-4ºC. dipercepat dengan panas
dan pelembutan.

HS – R – SH PbO2 + S HS – R – S – S – R – SH + H2O
atau
Mercaptan + Timbal dioksida Polisulfida + Air
Sebagai alternative dari timbal dioksida, hydroperoksida bisa digunakan
(contohnya t-butyl hydroperoksida). Namun, komponen ini mudah
menguap dan dimensinya tidak seimbang. Sistem cross-linking yang lain
berhasil digunakan di inorganic hidroksida kompleks tertentu (contohnya
tembaga).

SIFAT-SIFAT
1. Bau dan warna tidak menyenangkan. Stain linen dan kurang higienis
untuk mengerjakannya.
2. Material sangat lengket dan kental. Pencampuran sulit. Namun, bahan
menunjukkan pseudoplastisitas, yaitu dengan kecepatan dan tenaga yang
digunakan spatulasi/pengadukan tepat, bahan akan terlihat mudah untuk
ditangani. Mixing time 45 detik.
3. Waktu setting yang lama sekitar 12,5 menit (di suhu 37ºC). di suhu yang
lebih dingin setting bisa lebih lama. Hal ini dapat membuat pasien tidak
nyaman. Panas dan pelembutan memperecepat waktu setting (setting
cepat di mulut)
4. Reproduksi sempurna pada detail permukaan.
5. Dimensi stabilitas Curing shrinkage tinggi (0.45%) dan berlangsung
hingga setting. Memiliki deformasi permanen tertinggi (3-5%) diantara
bahan elastomer yang lain. Perbaikan elastis meningkat seiring waktu
dan menuangkan model harus diundur selama setengah jam.
Pengunduran yang lebih lanjut menghindari meminimalisir curing
shrinkage. Kehilangan dari byproduct (air) juga menyebabkan shrinkage.
6. Tear strength tinggi (4000 g/cm)
7. Fleksibilitas yang baik (7%) dan kekerasan rendah. Kelebihan 2 mm pada
sendok cetak sangat diperlukan untuk membuat cetakan.
8. Hidrofobik sehingga mulut akan mongering sebelum membentuk
cetakan. Care harus juga diambil sementara menuang gips agar
menghindari kantong udara
9. Bisa di electroplate. Lebih dengan perak daripada tembaga
10. Shelf life sangat baik (2 tahun).

BAHAN CETAK RUBBER SILIKON


Material ini dikembangkan untuk mengatasi kekurangan dari bahan-
bahan polisulfida, seperti bau yang tdiak menyenangkan, pewarnaan
linen dan pemakaian timbal dioksida, usaha yang digunakan untuk
mencampur basis dengan accelerator, waktu setting yang lama, shrinkage
cukup tinggi saat setting, dan deformasi permanen yang cukup tinggi.
BOX 16.2 Tear Strength
Dalam prostodonsia, bahan cetak sering diekstrusi ke dalam sulkus gigi
yang disipakan. Ketika cetakan dilepas, bahan di sulkus sangat tipis, bisa
sobek dan tertinggal di sulkus.Oleh karena itu, tear strength yang tinggi
sangat menguntungkan.

TIPE-TIPE

Dua tipe dari material cetak silikon tersedia tipe reaksi polimerisasi yang
terjadi selama setting
1. Silikon Kondensasi
2. Silikon Adisi
Kedua Silikon tersedia dalam berbagai variasi warna seperti pastel pink,
purple, biru, hijau, jingga dll. Perbedaan kekentalan mungkin
teridentifikasi dari warnanya.
SILIKON KONDENSASI
Bahan yang lebih dulu muncuk dari dua bahan cetak silikon. Juga biasa
disebut dengan Silikon Konvensional.

DISEDIAKAN DALAM
Pasta disediakan dua collapsible tube beda ukuran. Pasta basis dari tube
yang besar sementara pasta katalis disediakan di tube yang lebih kecil
Putty disediakan jar plastik besar tersendiri. Katalis mungkin dalam
wujud pasta atau terkadang mungkin disediakan dalam bentuk cair.
Memiliki berbagai varietas warna. Basis dan accelerator biasanya
berwarna kontras ( membantu proses pencampuran ).
Tersedia dalam 3 viskositas
- Light Body
- Medium Body
- Putty
Nama Pasaran Sil 21, Coltex, Dent-a-scon, dll.

KOMPOSISI

Basis
Bahan Persentase berat
Polydimethyl siloxane (hdrozy-terminated) 80-85%
Colloidal silica atau filler logam oksida 35-75% (tergantung dari
ukuran mikro kekentalannya)
Pigmen warna 16-18 %

Pasta Reaktan/Accelerator
Bahan Action
Orthoethyl silicate Cross-linking agent
Stannous octoate Katalis

REAKSI KIMIA DAN SETTING


Merupakan reaksi kondensasi. Polimerisasi terjadi sebagai akibat dari
crosslinking antara orthoethyl silikat dan terminal gugus hidroksi dari
dimetil siloxane, membentuk wujud 3 dimensi. Stannous octoate
bertindak sebagai katalis, reaksi terjadi eksotermis (peningkatan 1ºC).

CH3 OC2H5
Stannous
OH – Si – OH + C2H5O – Si – OC2H5 Silikon rubber +
CH3CH2OH
octoate
CH3 OC2H5
Atau
Dimethyl Siloxane + Orthoethyl Silikat Stannous Octoate Silikon
rubber + etil
Alcohol
Etil alcohol membentuk by-product menguap perlaahan dari set rubber
menunjukkan penyusutan.
Tray adhesive adhesive untuk poly(dimetil siloxane) mengandung
silikon atau silikon reaktif yang sama dan etil silikat. Silica terhidrasi
yang terbentuk dari etil silikat menciptakan ikatan fisik dari sendok
cetak, dan ikatan poly(dimetil siloxane) dengan rubber.

SIFAT- SIFAT
1. Warna dan bau yang menyenangkan. Meskipun nontoksik, kontak kulit
langsung harus dihindari untuk mencegah reaksi alergi.
2. Setting time 6-9 menit. Mixing time 45 detik.
3. Rproduksi sempurna dari detail permukaan.
4. Dimensi stabilitas relatif lebih sedikit karena high curing Shrinkage (0,4-
0,6%) dan penyusutan Karena penguapan dari biproduk etil alcohol.
Untuk menghindarinya cetakan harus segera dituangkan. Deformasi
permanen juga tinggi (1-3%)
5. Tear strength (3000 g/cm) lebih rendah dari polisulfida
6. Lebih kaku dan keras dari polisulfida. Kekerasan meningkat seiring
waktu, jarak tray ditingkatkan 3 mm untuk mengimbangi kekakuan
7. Hidrofobik. Dasar harus kering dengan baik sebelum membuat cetakan.
Care harus juga diambil sementara menuang ke cetakan untuk
menghindari udara terjebak.
8. Bisa di-plate dengan perak/tembaga. Disarankan silver-plated.
9. Shelf life sedikit lebih cepat dari polisulfida karena sifat alami tak
menentu dari orthoetil silikat.

SILIKON ADISI (POLYVINYL SILOXANE)

Bahan-bahan ini diperkenalkan setelah pengenalan dari silikon


kondensasi. Material baru ini memiliki sifat-sifat yang lebih baik
daripada silikon kondensasi. Juga dikenal sebagai polyvinyl siloxane.
Sekarang, silikon adisi sangat popular dan mungkin bahan cetak
elastomer yang paling sering digunakan di seluruh dunia.

DISEDIAKAN DALAM
1. Tubes pasta basis dan katalis memiliki ukuran yang sama (tidak seperti
silikon kondensasi. Perbedaan kekentalan biasanya berasal dari warna
yang berbeda seperti jingga, biru, hijau, dll.
2. Cartridge form dengan static mixing tips untuk digunakan dengan
dispensing gun.
3. jar putty dua plastik jar ukuran yang mengandung basis dan katalis
4. Tersedia autodispenser dan mesin pengaduk dengan penggerak listrik
besar (Pentamix-ESPE). Mesin ini menyimpan kuantitas yang besar.
Dengan menekan tombol akan mengeluarkan dan mencampur bahan.

Tersedia dalam 4 Viskositas


o Light body
o Medium body
o Heavy body
o Putty
Represantif Nama Pasaran Reprosil, Provil, President(Coltene), dll.

KOMPOSISI
Pasta basis Pasta Reaktan
Poly (metal hydrogen siloxane) Divinyl polysiloxane
Prepolimer siloxane yang lain Prepolimer siloxane yang lain
Filler (amorphous silica atau fluorocarbon) Garam platina – katalis ( asam
chloroplatinik)
Palladium – penyerap hydrogen Filler
Retarder
Coloring agent

REAKSI KIMIA DAN SETTING


Merupakan reaksi adisi. Dalam kasus in, basis polimer diakhiri grup
vinyl dan crosslinking dengan silane (gugus hidrida). Reaksi diaktivasi
oleh garam platina.

CH3 CH3 CH3 CH3


Pt
Si – H + CH2 – Si Si – CH2 – CH2 – Si
Salt
CH3 CH3 CH3 CH3
atau

287
Efek senyawa memulai kembali pengaturan silikon sebelumnya. salah
satu sumber kontaminasi belerang adalah dari sarung tangan katex yang
dikenakan oleh operator saat mencampur dempul. sarung tangan vinil
harus digunakan. beberapa merek sarung tangan lateks dan silikon
tampaknya kurang terpengaruh .
Tidak ada produk sampingan selama, ada keseimbangan antara siloxane
vinil dan silanei siloxane. Jika tidak seimbang, gas hidrogen dihasilkan
menyebabkan gelembung udara dalam model batu. Aku untuk
menghindari ini, palladium ditambahkan untuk menyerap hidrogen.
PROPERTI
1. Pewangi dan warnanya.
2. Hal ini juga dapat menyebabkan reaksi alergi sehingga kontak kulit
langsung harus dihindari. 3. Reproduksi detail permukaan yang sangat
baik. Polyvinil siloxanes saat ini dianggap untuk mereproduksi rincian
terbesar dari semua bahan cetakan. Standar internasional untuk material
elastomerik dental menyatakan bahwa kesan 3 cahaya bertubuh) saya
materi harus mereproduksi garis 20 um lebar. Dengan pengecualian
material dempul yang sangat tinggi, semua polivinil siloxanes ringan,
sedang dan berat tubuh) mencapai hal ini. Material viskositas sangat
rendah dapat mereproduksi baris 1-2 um lebar.
4. Pengaturan waktu berkisar dari 5 sampai 9 menit. Pencampurannya
tinggal 45 detik. Waktu kerja bisa diperpanjang dengan membekukan
tabung. Keuntungan hingga 90 detik telah dilaporkan ketika bahan-bahan
dingin hingga 2 menit.
5. Ini memiliki stabilitas dimensi terbaik di antara elastomer. Memiliki
penyusutan tingkat rendah (0,17%) dan deformasi permanen terendah
(0,05-0,3%).
6. Material awal mengalami masalah formasi gas hidrogen. Jika gas
hidrogen dilepaskan menuangkan batu adalah tertunda oleh 1-2 jam
untuk mencegah pembentukan gelembung udara di stonei cast. Bahan
saat ini tidak memiliki masalah ini karena penambahan palladium.
7. Ini memiliki kekuatan air mata yang baik (3000 g/cm).
8. Hal ini sangat hidrofobik, sehingga perawatan serupa harus diambil
saat membuat kesan dan menuangkan batu basah. Beberapa produsen
menambahkan surfacant (deterjen) untuk membuatnya lebih hidrofilik.
Hal ini dapat dielektroda dengan perak atau tembaga. Tetapi, silikon
hidrofilik sangat sulit untuk diterjetkan karena permukaan yang
ditambahkan.
9. Ini memiliki fleksibilitas rendah dan lebih sulit dari polysulfides. Jarak
ekstra (3 mm) harusnya bel diberikan dalam nampan.
10. Perawatan hendaknya juga dilakukan sambil melepaskan cetakan
batu tersebut agar tidak pecah.
11. Usia rak berkisar dari 1 sampai 2 tahun.

BAHAN CETAKAN KARET POLYETHER


Polyether diperkenalkan di jerman pada akhir tahun 1960. Itu merupakan
sifat mekanis yang baik dan memiliki stabilitas dimensi.
Pemanfaatannya, bahwa waktu kerja yang singkat dan bahan yang sangat
kaku, itu juga terbilang mahal.
Tersedia dalam bentuk
Tersedia sebagai basis dan akselerator dalam tabung yang bisa dilipat,
kartrid untuk pencampuran statis dan perangkat pencampakan mekanis
dinamis. Tabung akselerator biasanya lebih kecil (gambar. 16.5).
Awalnya, itu disediakan dalam viskositas tunggal. Tabung ketiga yang
memuat pengencer disediakan.

Gambar 16.5 A DAN B Pasta impresif representatif polyther. Perhatikan


ukuran yang lebih kecil dari tabung reaktor.
saat ini, tersedia dalam tiga viskositas.
Berbadan ringan
Berbadan sedang
Berbadan berat
Contoh komersial impregium (3M ESPE), Ramitec, Polyel (Dentsply).
Permadyne (ESPE)

KOMPOSISI
Mendasarkan
Bahan Fungsi
Polyther polymer 80%-85%
Silika Koloid Penyaring
Pasta Reaktor/Akselarator
Bahan Fungsi
Aromatik Sulfonat Agen Pengikat Silang
ester
Kolidal Silika Penyaring
Phtalate atau Plasticizer
glycolether

KIMIA DAN PENGATURAN REAKSI


Itu menyembuhkan melalui sebuah reaksi antara cincin-cincin aziridine
yang mana diakhir dari cabang molekul polyther. Rantai utamanya
adalah copolymer dari oksida ethyelene dan tetrahydrofuran. Agen
pengikatnya terbawa melalui sebuah aromatik Sulfonat ester melalui
sebuah imine dan grup. Reaksinya adalah eksotermis (4 ke 5 o C).

PROPERTI
1. Pewangi dan rasanya
2. Sulfonat ester bisa menyebabkan reaksi pada kulit. Pencampuan
meyeluruh yang di rekomendasi sebelum membuat sebuah impresi dan
kontak langsung pada kulit harus dihindari.
3. Pengaturan waktu sekitar 6-8 menit. Pencampuran harus selesai paling
cepat sekitar 30 detik. Panas mengurangi waktu pengaturan.
4. Stabilitas dimensional sangat baik. Penurunan pengobatan rendah
(0,24%). Deformasi permanen juga rendah (0,8-1,6%). Namun,
penyerapan air Polyther dan bisa mengubah bisa dimensi. Oleh karena
itu, penyimpanan berkepanjangan di air atau di suhu yang lembab tidak
direkomendasikan.
5. Itu sangat kaku (Fleksibilitas 3%). Itu lebih keras daripada Polisulfida
dan meningkatkan dengan waktu. Memindahkannya dengan memotong
mungkin sulit, jadi untuk penambahan jarak (4 mm) itu
direkomendasikan. Perawatannya juga harus dapat diambil sementara
memindahkan gips dari impresi untuk menghindari dari kerusakan.
6. Kekuatan sobekan baik (3000gr/cm).
7. Hidropolik ini agar kelembaban dalam area impresi tidak begitu kritis.
Itu memiliki kesesuaian yang bagus dengan gipsum diantara elastomer.
8. Hal ini dapat di elektroda dengan perak atau tembaga.
9. Paparan kehidupan lebih baik dari 2 tahun.
10. Hal ini memiliki detail reproduksi yang baik (20 mikron)
11. Banyak alat, seperti aluminium sulfat dan ferric sulfat, yang digunakan
pada tali tarik gingival telah diduga sebagai penyebab pengekangan
bahan-bahan polyinyl siloxanei. Namun, penelitian belum menemukan
efek penghambat.

MANIPULASI DARI BAHAN IMPRESI ELASTOMERIK


Ada banyak metode dari pencampuran dan penggunaan bahan impresi
elastomerik tergantung dari apakah itu disuplai didalam tabung, kertus
atau bentuk dempul.

5 tehnik pencampuran utama adalah :


1. Dengan tangan atau spatulasi manual
2. Melumatkan secara manual
3. Menggunakan meja putar untuk mencampur
4. Statis dan pencampuran estruksi
5. Pencampuran dinamik mekanis

Pencampuran tangan – pasta dalam tabung


Tangan atau spatulasi manual dan terutama digunakan elastomer yang
disuplai dalam tabung.
Polisulfida dan silikon tambahan
Jarak antara dasar dan partikel akselerator yang sama dilepaskan ke
bantalan yang berdampingan antara satu dengan yang lain tanpa
bersentuhan. Pasta akselerator kemudian dimasukkan ke dalam pasta
dasar. Racikan ini menggunakan spatula logam atau plastik. Tepat
sebelum memuat nampan material harus menyebar di lapisan tipis untuk
melepaskan gelembung udara yang terperangkap. Lapisan campuran
bebasnya didapat dalam 45 detik.
Kondensasi Silikon
Tidak seperti penambahan silikon, jumlah pasta katalis yang dibutuhkan
sangat sedikit. Produsen biasanya menandai panjang yang diperlukan
pada bantalan pencampuran. Karena itu, kedua pasta ini sama panjang
dengan diameter yang tidak sama (Gambar.16.4B).
Untuk Poliester
Jumlah pengencer yang diminta (jika ditambahkan) dapat ditambahkan
ke bahan dasar dan akselerator tergantung pada viksositas yang
dibutuhkan. Sekali lagi, seperti peredam kondensasi , jumlah akselerator
yang dibutuhkan sangat sedikit. Rasio ini biasanya ditampilkan pada
bantalan perbandingannya. Campurannya harus dilakukan dengan cepat.
Waktu pencampurannya selama 30 detik.
PELUMATAN – DEMPUL
Pelumatan terutama digunakan untuk elastomer yang tebal atau padat.
Jika ditambahkan dengan sillikon, yang setara sendok dasar dan
akselerator yang terbuka. Dengan kondensasi silikon, diperlukan
sejumlah sendokan dari dasar dan dianjurkan untuk menggunakan cairan
atau pasta akselerator. Pencampuran kedua pelumatan ini dilakukan
dengan meremas menggunakan jari-jari. Pencampuran terus berlanjut
sampai pelumatan pencampuran bebas diperoleh.0
MEJA PUTAR – BANTUAN PENCAMPURAN
Tehnik ini mirip dengan yang dijelaskan pada Impresi pasta Zinc Oksida.
Pasta yang dikeluarkan ke meja putar (Gambar.16.7). Spatula yang
digunakan untuk menyendok dan meluruskan pelumatan secara
beergantian dan terus menerus ketika meja berputar sampai campuran
homogen diperoleh.
STATIC ATAU PENCAMPURAN EKSTRUSI
Pencampuran statis juga dikenal dengan sebagai dampak pencampuran
(ISO 4823:2015). Memiliki peningkatan popularitas selama bertahun-
tahun. Terutama karena tingkat keakuratannya yang tinggi dan
manfaatnya. Pencampuran ekstrusi adalah metode yang menghasilkan
dua komponen materi yang di ekstrusi secara simultan dari wadah primer
terpisah melalui ujung pencampuran khusus dari komponen material
muncul sebagai campuran homogen (Gambar 16.6A to D).
Keuntungan dari Pencampuran Statis
1. Waktu pencampuran lebih singkat
2. Lebih banyak proporsi dan pencampuran yang sama
3. Lebih sedikit rongga
4. Campuran bisa diberi secara langsung ke nampan atau tempat impresi
Sistemnya terdiri dari tembak dengan pendorong ganda (Gambar.
16.6D). Tempat peluru diisi di dalam perangkatnya. Pencampuran ujung
statis kemudian terikat di tempat peluru. Ujungnya mengandung pisau
yang tercampur secara spiral dibagian dalam (Gambar. 16.6B). Memaksa
pangkalan dan akselerator melalui hasil dari pencampuran.
Tindakan Pencegahan
1. Bagian ujung harus dibuang sebagai bahan dari tabung kanan dan kiri,
mungkin tidak terekstrusi secara merata. Hal ini dapat mempengaruhi
pengaturan karakteristiknya.
2. Materi hendaknya diangkat dalam aliran yang berkesinambungan,
menghindari mengangkat dan melewati segmen. Mengurangi
kemungkinan rongga udara yang terperangkap.
Pencampuran mekanis dinamis
Alat lainnya adalah mesin pengaduk mekanis yang di operasikan dengan
elektrik mekanik (ESPE Pentamix – gambar. 16.8A and B). Dasar dan
katalis ditambahkan dalam kantong plastik besar yang dimuat ke mesin.
Untuk menekan sebuah tombol, bahannya dicampur dan dikeluarkan
melalui ujungnya, secara langsung ke tempat impresi.
TEHNIK IMPRESI
Impresi dapat dibuat sesuai pesanan atau persediaan nampan. Elastomer
tidak melekat pada nampan. Misalnya, Adesif (Gambar. 16.9A)
hendaknya dioleskan pada nampan dan dibiarkan mengering sebelum
membuat cetakan. Adesif yang dibuat berbagai elastomer tidak dapat
ditukarkan. Permukaan nampan yang agak kasar akan meningkatkan
daya rekat. Untuk dihaluskan, digunakan dalam persediaan nampan.
Lubang-lubang kecil tersebut ikut mempertahankan dempul pada
nampan (Gambar. 16.9B).
Dalam kasus elastomer, yang besar dari impresi harus dibuat dengan
konsistensi yang lebih berat untuk mengurangi penyusutan. Bertubuh
ringan hanya harus digunakan dilapisan tipis untuk mencuci impresi.
Klasifikasi Teknik Impresi Elastomer
Didasarkan pada viskositas yang digunakan :
1. Teknik viskositas tunggal
2. Teknik viskositas ganda
a. Teknik viskositas ganda menggunakan tubuh ringan - tubuh berat
b. Dempul – Teknik mencuci.
Berdasarkan jumlah tahapan yang digunakan
1. Teknik satu tahap
Viskosity dibagikan dan diizinkan untuk mengatur secara bersamaan
2. Teknik dua tahap
Biasanya digunakan putty. Dalam teknik ini impression yang pertama
kali digunakan adalah ultra- heavy atau putty kental. Lalu dilanjutkan
dengan lighter viscosity atau yang dikenal dengan wash impression
Teknik One Stage Single Viscosity (Monophase)
- Sendok cetak yang digunakan: resin custom tray dengan jarak 2-4 mm
- Viscosity yang digunakan: medium
Metode:
1. Pasta dicampur dan sebagian diletakkan ke sendok cetak dan sebagian
lainnya dimasukkan ke dalam penyuntik
2. Bahan yang dimasukkan dalam penyuntik kemudian disuntikkan ke area
impression yang telah disiapkan
3. Sendok cetak dengan campuran yang telah diletakkan di atasnya
4. Material dibiarkan untuk set
Teknik ini menggunakan prinsip shear thinning
Teknik One Stage Dual Viscosity (Dual- Phase)
- Sendok cetak yang digunakan: custom tray dengan jarak 2-4 mm
- Viscosity yang digunakan: heavy body dan light body
Metode:
1. Heavy body dan light body dicampur dalam waktu bersamaan pada
tempat yag berbeda
2. Heavy body diletakkan pada tray dan light body diletakkan pada
penyuntik
3. Light body disuntikkan keatas preparation dan dilanjutkan dengan
melatakkan heavy body diatasnya
4. Kedua bahan kemudian disatukan untuk menghasilkan single impression
Teknik Two Stage Putty Reline (Two Stage Putty Wash)
- Sendok cetak yang digunakan: perforated stock tray
- Viscosity yang digunakan: putty dan light body
Metode:
1. Preliminary impression dibuat dengan putty yang diletakkan pada sendok
cetak
2. Sebelum memasukkan sendok cetak ke dalam mulut, lapisi sendok cetak
tersebut dengan lembaran plastic tepat diatas putty
3. Masukkan sendok cetak ke dalam mulut dan lakukan pencetakkan
4. Keluarkan sendok cetak dari dalam mulut dan singkirkan lembaran
plastic
5. Suntikkan light body keatas putty
6. Masukkan kembali sendok etak ke dalam mulut dan biarkan hingga set
7. Keluarkan sendok cetak dari dalam mulut

Keuntungan:
- Tidak diperlukan sendok cetak khusus
- Sederhan dan cepat saat dilakukan
- Akurat
Teknik One Stage Putty Reline (One Stage Putty Wash)
- Sendok cetak yang digunakan: perforated stock tray
- Viscosity yang digunakan: putty dan light body
Metode:
1. Berbeda dengan teknik sebelumnya, pada teknik ini putty dan light body
di keluarkan dan dicampur secara bersamaan
2. Putty diletakkan di atas sendok cetak sedangkan light body disuntikkan
ke gigi yang telah di sediakan
3. Sendok cetak di masukkan ke dalam mulut dan ditekan paa posisinya
4. Putty yang lebih berat membuat ligh body membentuk detail permukaan
yang dicetak
5. Kedua bahan tersebut di set secara bersamaan untuk menghasilkan detail
yang akurat
Keuntungan:
- Tidak memerlukan cetakan khusus
- Tekniknya sederhana dan cepat
PENGHAPUSAN IMPRESSION
Bahan yang telah dicetak dipastikan telah setting dengan menggunakan
instrumen tumpul. Saat telah setting maka bahan tersebut harus tegas dan
memiliki kontur mirip seperti bentuk asli dari permukaan yang dicetak.
PENGENDALIAN INFEKSI
Material impression didesinfeksi dengan menggunakan larutan
desinfektan yaitu glutaraldehyde 2% selama 10 menit atau dalam larutan
klorindioksida selama 3 menit. Karena memiliki kecenderungan untuk
meyerap air semprotan klorin dioksida lebih dianggap efektif.
Disinfektan lain yang dapat diguakan adalah fenol dan iodofor.
IMPRESSION ERRORS
Sebagian besar kesalahan saat melakukan pencetakan dengan material
impression disebabkan oleh teknik yang buruk dan kurang mengenali
sifat dari material tersebut.
Beberapa penyebab dari kegagalan tersebut disebabkan oleh
- Udara yang terjebak
- Cairan yang terjebak
- Seating trails
- Kontaminasi dari mahkota sementara
- Kontaminasi dari sarung tangan yang digunakan oleh rang melakukan
pencetakan
- Permukaan yang kasar dan tidak rata
- Distorsi

1. Udara yang Terjebak


Udara dalam impression umumnya berasal dari udara yang terjebak.
Rongga tersebut dapat terbentuk disebabkan oleh beberapa factor yaitu:
- Udara yang terjebak karena kesalahan saat loading of the tray. Perawatan
harus dilakukan selama loading of the tray tersebut. Bahan harus dimuat
dengan gerakan yang kontinyu dari satu ujung cendok cetak ke ujung
yang lainnya.
- Udara yang terjebak akiat penempatan material yang salah.. ketika
menempatkan bahan pada gigi menggunakan alat penyuntik, bahan
tersebut harus diekstrusi di dekat sulkus sapai ke permukaan oklusal dan
dilakukan secara terus menerus. Gerakan yang tidak kontinyu dan tidak
menentu akan mengakibatan udara terjebak.
2. Cairan yang Terjebak dan Jalur Cairan

Elastomer kecuali polieter yang


umumnya hidrofobik membutuhkan
bidang yang bersih dan kering.
Penyebabnya yaitu:
- Kegagalan untuk mengeluarkan air secara memadai dan mengontrol
saliva yang keluar
- Kegagalan mengontrol pendarahan. Pendarahan yang berlangsung terus
menerus dari jaringan lunak yang terluka atau meradang di dekat gigi
dapat menyebabkan hhilangnya detail dari permukaan
3. Seating Voids atau Trails
Rongga atau jaluur seating biasanya terlihat saat menggunakan teknik
single stage putty wash. Putty cenderung mendorong light body sehingga
menghasilkan rongga atau jalur seating. Jalur seating biasanya sesuai
dengan cusp tertinggi. Rongga yang terbentuk disebabkan oleh penetrasi
cusp tertinggi yang gagal untuk diisi akibat pencucian. Hal ini dapat

menyebabkan ketidak akuratan pada impresi terutama jika berhubungan


dengan gigi yang di preparasi. Karena alasan ini maka teknik single stage
putty wash tidak dianjurkan untuk prosedur yang membutuhkan tingkat
akurasi yang tinggi. Teknik dua tahap lebih baik dalam hal ini.

4. Pengaruh Mahkota Sementara (Interaksi Materi)


Pengetahuan tentang interaksi antara materi penting untuk diketahui agar
dapat menghindari kesalahan. Menurut sebuah penelitian, kontak
langsung antara bahan polivinil silaksan dengan beberapa bahan
prostodontik berbasis resin menghabat terjadinya proses polimerisasi.
Beberapa merk bahan tersebut adalah Trim Plus, Unifast, Integrity,
System C&B, Tuff-Temp, Protemp IV. Diatara jenis elastomer, politer
adalah yang paling sedikit terpengaruh. Protemp IV digunakan untuk
membuat mahkota sementara yang biasanya ditempelkan pada gigi
dalam cetakan berbentuk vakum. Beberapa dokter menggunakan putty
sebagai template. Lapisan resin berminyak yang dikenal pula dengan
Oksygen Inhibitor Layer (OIL) tetap ada pada gigi serta permukaan
impresi setelah pemisahan mahkota sementara. Apabila operator
melanjutkan impresi akhir dengan menggerakkan kembali impresi putty
tanpa melakukan pembersihan OIL yang memadai maka dapat
mengakibatkan:
- Setting yang rusak di area tersebut dan menghasilkan detail yang tidak
akurat
- Kegagalan bahan cetak untuk berikatan dengan putty yang mendasari
pemisahan secara physical dari putty

Untuk memastikan keakuratan dari cetakan, terdapat beberapa


pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :
a. Pengahpusan oil secara menyeluruh dari permukaan gigi dengan cara
menggosoknya dengan kain kasa
b. Menurut sebuah penelitian bahwa 3% H2O2 efektif dalam
membersihkan oil dari gigi
c. Hindari menggunakan kembali cetakan putty
d. Jika rempat putty digunakan kembali, pastikan untuk menghilangan oil
dengan kain kasa atau gesekan dengan pisau putty atau bur
d. Menahan cetakan untuk periode yang sedikit lebih lama agar set
dengan sempurna
Bahan Khusus
Bite Registration Silicones
Hubungan tiga dimensi yang menunjukkan dua permukaan artikulasi
disebut dengan bite registration. Banyak material yang digunakan dalam
kedokteran gigi. Material yang paling pertama adalah wax dan plaster.
Tipe tambahan khusus silicone semakin populer sebagai material bite
registration. Tidak seperti cetakan silicone biasa, material ini
menunjukkan kekakuan yang lebih besar dan kekerasan yang lebih besar
ketika set. Setting time yang cepat juga penting untuk mengurangi
kesalahan yang disebabkan oleh gerakan dan mengurangi
ketidaknyamanan pasien. Kisaran setiing time yaitu 20 detik hingga 1
menit tergantung dari jenisnya. Sifat-sifat penting lainnya yang
diperlukan dari material ini adalah material tersebut tidak boleh merosot
atau meleleh ketika ditempatkan mula-mula. Versi scannable juga harus
diperkenalkan untuk menggunakan CAD CAM (Virtual CADbite
Registration, Ivoclar). Sebagian besar disediakan dalam bentuk cartridge
untuk digunakan pada caulking gun. Beberapa disediakan dalam bentuk
collapsible. Satu produk (Colorbite D, Zhermack) mempunyai indiaktor
thermochromic yang dapat membantu dokter untuk memastikan setting
di dalam mulut.

Fit Checking Silicones

Jenis silicone tambahan khusus lainnya yaitu digunakan untuk


mendeteksi kesalahan pada permukaan internal dari mahkota dan gigi
tiruan sebagian cekat. Mereka tersedia sebagai sistem dua pasta. Panjang
kedua pasta tersebut sama dan keduanya dicampurkan dan diaplikasikan
pada permukaan internal dari mahkota. Mahkota dilekatkan pada gigi
dan material diberikan untuk set. Area kontak prematur memperlihatkan
sebagai area kosong atau area di mana permukaan internal mahkota
terlihat. Area ini ditandai dan dikurangi. Material ini juga dapat
digunakan untuk menilai kesesuaian gigi tiruan lengkap maupun gigi
tiruan sebagian.
Duplicating Silicones

Duplicating silicones digunakan terutama dalam proses pembuatan gigi


tiruan sebagian yang dilepas untuk membuat duplikat dari pemilik
cetakan dalam material refactory (refactory cast). Duplicating silicone
diperkenal sebagai material alternatif untuk duplikasi agar.
Material ini disediakan sebagai base dan katalis pada konsistensi fluida.
Mereka biaanya disediakan dalam wadah mulai dari 250 g hingga 10 kg.
Mereka dicampurkan dengan rasio 1:1. Kisaran working timenya mulai
dari 2 hingga 5 menit. Setting time dari material ini relatif lebih lama
yaitu 10 hingga 30 menit. Seperti silikon konvensional. Kekuatan
penyangga dari material ini kisaran 17 hingga 26. Seperti silikon
konvensinal, mereka memiliki penyusutan yang rendah berkisara -0,03
hingga 0,05%. Karena stabilitas dimensinya dan reparasi elastistias yang
tinggi, mereka digunakan untuk membuat banyak cast.

CHAPTER 17 – MODEL, CASTS, AND DIE MATERIALS


Cast dan model merupakan bagian penting dari dental service. Plaster
dan stone merupakan material yang biasa digunakan untuk menyiapkan
cast dan model. Namun, perlu diingat bahwa material lain digunakan
untuk hal ini.
Model

Model digunakan terutama untuk observasi, diagnosis, dan mengedukasi


pasien. misalnya model studi ortodontik, cast diagnostik, dan lain-lain.
Cast

Model kerja atau master cast merupaka replikasi positif yang digunakan
untuk membuat restorasi atau perlengkapan restorasi, misalkan gigi
tiruan lengkap, gigi tiruan sebagian lepasan, peralatan ortodontik. Cast
harus dibuat dengan akurasi yang tinggi. Mereka harus ditangani dengan
sangat hati-hati agar tidak merusak permukaannya.
Die

Replika positif dari gigi yang telah disiapkan dalam bahan keras cocok
digunakan untuk membuat inlay, crown, dan restorasi lainnya. Perhatian
serupa harus digunakan untuk memastikan keakuratannya serta
penanganannya.

Gambar 1 : Model Gambar 2: Gips yang digunakan Gambar3: Dies yang


Studi untuk mebuat restorasi gigi digunakan untuk mebuat
restorasi gigi

JENIS DIE MATERIAL


Gips
 Dental Stone i tipe IV
 Dental Stone tipe V, kekuatan tinggi, ekspansi tinggi
 Dental Stone tipe V + lighosulfonates (agen pembasah ini mengurangi
kebutuhan air stone dan dengan demikian memungkinkan produksi
gipsum yang keras, kuat, dan lebih padat)

Logam dan Metal-coated Dies


 Electroformed
 Metal-Sprayed (Logam yang disemprot)
 Amalgam

Polimer
 Resin berisi logam atau anorganik
 Polyurethane
 Epoksi
Semen Silicophosphate atau semen ikatan asam poliakrilat. Ini tidak lagi
umum digunakan saat ini.
Bahan tahan panas . Ini termasuk investasi dan divestasi. Gips investasi
digunakan untuk membuat pola untuk frame RPD. Die divestasi
digunakan dalam memanaskan langsung mahkota porselen atau
persiapan pola wax.

SYARAT IDEAL DARI DIE MATERIAL


Die material yang ideal harus:
1. Jadi akurat secara dimensi.
2. Memiliki ketahanan abrasi yang baik, kekuatan dan kekerasan yang
memungkinkan untuk mengkilapkan foil dan menahan kerusakan.
3. Memiliki permukaan yang halus.
4. Mampu mereproduksi semua detail halus dalam impression.
5. Kompatibel dengan semua bahan impression.
6. Memiliki kontras warna dengan wax, porselen dan alloy.
7. Mudah dimanipulasi dan cepat dibuat.
8. Tidak berbahaya terhadap kesehatan dengan sentuhan atau dihirup
9. Ekonomis.

ALTERNATIF DIE MATERIALS


Polimer Menyusut selama polimerisasi dan
cenderung menghasilkan cetakan
yang berukuran terlalu kecil.
Semen Semua semen menyusut sedikit dan
menunjukkan kerapuhan dan
cenderung retak karena dehidrasi.
Metal- Paduan bismut-timah alloy agak
Sprayed lunak; perawatan diperlukan untuk
mencegah abrasi dari die
PENINGKATAN DENTAL STONE ATAU DIE STONE
Bahan cetakan yang paling umum digunakan adalah alfa hemihydrate
tipe IV dan tipe v produk gipsum. Produk gipsum tipe IV memiliki
partikel berbentuk kuboid dan luas permukaan yang dikurangi
menghasilkan sifat kekuatan, kekerasan, dan ekspansi pengaturan yang
minimal.
Produk gypsum terbaru, yang memiliki kekuatan tekan lebih tinggi dari
tipe IV adalah kekuatan tinggi (high strength), stone ekspansi tinggi tipe
V. Setting expansion telah ditingkatkan dari 0,01 menjadi 0,3%. Setting
expansion yang lebih tinggi ini diperlukan pada stone yang digunakan
untuk die agar membantu kompensasi penyusutan padatan paduan logam
dasar.
KELEBIHAN
1. Kekuatan yang baik.
2. Penyusutan minimal.
3. Manipulasi mudah.
4. Waktu kerja yang baik.
5. Waktu set cepat.
6. Kompatibel dengan bahan impression.
7. Memiliki permukaan yang halus dan keras.
8. Dapat dengan mudah dipangkas.
9. Memiliki kontras warna yang baik.
10. Ekonomis
KEKURANGAN
1. Rapuh.
2. Tidak tahan abrasi seperti epoksi dan die elektroform. Tepi dan
permukaan oklusal mungkin terhapus.

ELECTROFORMED / ELECTROPLATED CAST DAN DIES


Elektrodeposisi tembaga atau perak pada impression memberikan
permukaan logam yang keras ke cast. Electroformed dies tidak
digunakan saat ini; Namun, akan dijelaskan karena alasan historis.
KELEBIHAN
1. Ketepatan dimensi.
2. Keras dan tahan abrasi.
3. Memberikan permukaan yang halus ke pola lilin yang bersentuhan.
4. Tidak terlalu mahal.
5. Definisi marginal yang lebih baik.
6. Tidak menyerap minyak atau air.
7. Mencegah keausan cuspal karena kontak berulang dengan cast lawan.

KEKURANGAN
1. Sulit memangkas.
2. Silver bath adalah potensi bahaya kesehatan.
3. Tidak kompatibel dengan semua bahan impression.
4. Kontras warna tidak sebagus die stone.
5. Adaptasiwax tidak sebaik, pola cenderung mengangkat dari margin.

ELEKTROFORMING
Electroforming (juga dikenal sebagai electroplating atau
electrodeposition) adalah proses dimana lapisan tipis logam diendapkan
pada cetakan, setelah itu gipsum dituang. Gips yang diperoleh akan
memiliki lapisan permukaan logam.

Logam yang digunakan untuk electroforming adalah


 Tembaga
 Perak

Plating bisa dilakukan untuk


 Impression gigi individu
 Impression lengkung penuh

Pelapisan dilakukan pada


 Impression majemuk (biasanya berlapis tembaga)
 Impression polisulfida (biasanya berlapis perak)
 Impression silikon
Bahan impression lain menunjukkan perubahan dimensi saat berlapis.

KOMPONEN PERANGKAT LISTRIK


Peralatan yang tersedia secara komersial untuk pelapisan listrik
ditampilkan pada Gambar 17.4.
Unit pelapisan tipikal terdiri dari (Gbr. 17.5)
 Katoda Impression untuk dilapisi dibuat katoda.
 Anoda adalah logam yang akan disimpan, yaitu tembaga atau perak.
 Pemegang anoda, pemegang katoda.
 Elektrolit adalah solusi melalui mana arus listrik dilewatkan. Ion
disimpan dari anoda ke katoda, mis. sianida perak atau tembaga sulfat.

A
K
n
a
o
t
d
o
a
d
s
a
i
Gambar 17.4 Gambar 17.5 Representasi i
l
m
v
Unit Diagram dari Unit p
e
r
r
Electroplating. Electroplating e
s
s
i
 Ammeter mendaftarkan arus dalam miliampere (0–500 mA). Arus yang o
dilewati adalah 10 mA per area gigi, selama 12 jam. n
m
 Tangki plating terbuat dari kaca atau karet keras dengan penutup yang i
n
pas untuk mencegah penguapan.
 Suhu 77 hingga 80 ° F (suhu kamar).
KOMPOSISI ELECTROPLATING BATH
Pembentukan Pembentukan
Tembaga Perak
K 2 P 3
r 0 e 6
i 0 r g
s g a
t k
a s
l i
t a
e n
m i
b d
a a
g
a
s
u
l
f
a
t
A 3 K 6
s 0 a 0
a m l g
m L i
s u
u m
l s
f i
a a
t n
( i
p d
e a
k
a
t
)
A 2 K 4
s m a 5
a L l g
m i
f u
e m
n k
o a
l r
b
o
n
a
t
S 1 A 1
u 0 i 0
l 0 r 0
f 0 ( m
o m S L
n L u
a l
t i
a n
i g
r )
(
s
u
l
i
n
g
)
PROSEDUR
 Cuci dan keringkan impression.
 Memoles Sebagian besar bahan cetak tidak menghantarkan listrik.
Mereka dibuat konduktif dengan menerapkan larutan metallizing atau
bubuk dengan kuas.
Agen logam adalah :
Bubuk bronzing tersuspensi dalam minyak almond.
Suspensi berair bubuk perak.
Grafit bubuk.
 Permukaan baki cetakan ditutupi dengan lilin 2 mm di luar batas cetakan.
Ini melindungi baki dan mencegah pelapisannya.
 Dengan pipet, impression dipenuhi dengan elektrolit, menghindari
gelembung udara.
 Impression terpasang ke dudukan katoda dengan kabel berinsulasi.
 Elektroda melekat pada katoda dan impression terbenam dalam bak
elektrolit. Jarak antara katoda (jejak) dan anoda (logam) harus setidaknya
4 inci.
 Awalnya, saat ini tidak boleh melebihi 5 mA. Kemudian arus
ditingkatkan menjadi 10 mA per gigi selama 12-15 jam, untuk
mendapatkan deposit 0,5 mm (Jika arus tinggi digunakan, permukaan
akan menjadi butiran, tidak rata dan lemah. Dengan arus rendah,
endapannya halus dan keras) .

Gambar 17.6
Polyurethane die material kit.
 Arus terputus. Impression dicuci. Mati itu selesai dengan
menuangkanresin atau stone gigi untuk membentuk gips dan basis

POLYURETHANE
Bahan die resin dikembangkan untuk aplikasi di mana kekerasan yang
diinginkan dan ketahanan abrasi yang diinginkan. Salah satu bahan yang
dikembangkan untuk tujuan ini adalah resin poliuretan (Gbr. 17.6).
MODE SUPPLY
Disediakan dalam botol kaca yang mengandung
 Bahan dasar (200 mL)
 Pengeras (100 mL)
 Pengisi (400 g)

INDIKASI
Diindikasikan untuk digunakan dengan elastomer. Pemisah die harus
diterapkan ketika mencetak tayangan polieter.

Kontraindikasi
Tidak diindikasikan untuk digunakan dengan bahan cetakan alginat dan
hidrokoloid.

SIFAT
Mengalir, akurat dalam detail dan stabil secara dimensi. Ini memiliki
kekuatan tepi tinggi dan ketahanan abrasi dan mudah untuk dipotong dan
dilihat.

MANIPULASI
Kocok sebentar botol yang berisi bahan dasar dan pengeras sebelum
pencampuran. Tutup botol kaca dengan hati-hati segera setelah
digunakan. Jangan biarkan bahan menyentuh air (busa).
Isi jumlah bahan baku yang diperlukan dalam wadah pengeluaran dan
pencampuran yang disediakan. Kemudian tambahkan jumlah pengisi
yang benar dan ratakan spatulasi.
Tambahkan jumlah pengeras yang benar dan spatulasi campuran lagi
secara menyeluruh

Halaman 307-311
Rasio Mixing Basis:Pengeras = 2:1. (10g:5 g)
Sekitar 15 gram filler yang dibutuhkan untuk gigi lengkap
Mixing time Sekitar 30 detik
Penuangan Setelah dicampur resin lalu dituangkan dengan aliran kecil
kedalam cetakan yang bersih dan kering. Bahan tetap dapat mengalir
sekitar 2 menit pada suhu 20 °C.
Curing Die dapat dikeraskan selama 15 menit untuk mencegah adanya
gelembung udara, setelah penuangan, dalam pressure vessel kering di 2-
4 bars. Die telah cukup keras setelah 1 jam untuk pemangkasan dan
penghalusan.

BAHAN DIE RESIN EPOXY


Epoxy adalah bahan resin lainnya yang telah dikembangkan untuk
pembuatan die. Epoxy paling efektif dengan bahan cetakan karet.
KEUNTUNGAN
Lebih kuat dan lebih tahan abrasi daripada die stone
KEKURANGAN
1. Shrinkage kecil (0.1%)
2. Kental, tidak mengalir dengan mudah
3. Setting dapat mengambil waktu hingga 24 jam
TERSEDIA DALAM
Dua komponen—pasta resin dan pengeras.
CAST TAHAN PANAS UNTUK WAX PATTERNS
Cast refractory merupakan cast spesial yang dibuat dari bahan tahan
panas (investment). Cast ini digunakan dalam pembuatan dari struktur
logam besar, seperti cast removable gigi tiruan parsial. Struktur wax kecil
seperti inlay, crowns dan FPDs kecil dapat dibuat dalam die regular
karena dapat dikeluarkan dari die tanpa ada distorsi yang signifikan dan
ditanam secara terpisah. Akan tetapi, struktur wax besar seperti cast
RPD, akan distorsi jika dikeluarkan dari cast. RPD Pattern lebih bagus
dibuat dalam cast refractory. Pattern ditanamkan bersama dengan cast
tahan panas.
Kenapa tidak memakai cast gypsum biasa?
Cast gypsum konvensional (nonrefractory) tidak dapat menahan
temperatur tinggi yang terdapat dalam casting dari logam dan akan
hancur dalam kondisi seperti ini.
CAST REFRACTORY UNTUK KERAMIK
Refractory die tersedia juga untuk restorasi keramik [serperti polyvest
dan VHT—Whipmix]. Restorasi semua porselen dibangun secara
langsung dalam refractory dies dan dipanaskan (detail selanjutnya dalam
chapter investments).
KOMBINASI DIE STONE-INVESTMENT (DIVESTMENT)
Merupakan kombinasi dari bahan die dan investing medium. Bahan
berikat gypsum dinamakan divestment dicampur dengan liquid silika
koloidal. Sebuah die dipersiapkan dari campuran dan sebuah wax pattern
dibuat disitu. Lalu wax pattern dengan die dimasukkan dalam
divestement.
Setting expansion dari divestment adalah 0.9% dan thermal expansion
0.6%, ketika dipanaskan ke 677 °C.
Karena merupakan bahan ikatan gypsum jadi tidak direkomendasi untuk
fusing alloy tinggi, seperti alloy logam-keramik.
KEUNTUNGAN
Teknik yang sangat akurat untuk gold alloy konvensional, khusunya
untuk preparasi extracoronal. Dalam teknik ini, pengeluaran wax pattern
dari die tidak diperlukan. Oleh karena itu, kemungkinan untuk distorsi
dari wax pattern saat pengeluaran dari die atau selama setting dari
investment diminimalkan.

DIVESTMENT PHOSTPHATE ATAU DVP


Merupakan investment berikatan phosphate yang mirip dengan
divestment dan cocok untuk digunakan dengan fusing alloy tinggi.
PERBEDAAN DARI CAST DIVESTEMENT DAN CAST
INVESTMENT REFRACTORY
Walaupun keduanya mirip, tetapi terdapat perbedaan yang penting. Cast
investment tidak sekuat dan tahan abrasi seperti cast divestment.
Faktanya, cast investment cukup rapuh dan dapat hancur dengan mudah.
Dari pabrik telah menyediakan solusi pengerasan untuk mengimbangi
ini. Divastment umumnya digunakan untuk casting yang lebih kecil,
dimana cast investment refractory digunakan untuk pembuatan struktur
yang lebih besar, seperti kerangka gigi tiruan parsial dan basis gigi tiruan
full.

CHAPTER 18
PRODUK GIPSUM
GARIS BESAR DARI BAB
 Aplikasi  Teori dari setting  Kekerasan dan ketahanan
- Tersedia Sebagai  Mickrostruktur dari Gipsum abrasi
 Klasifikasi Set  Flow
 Tipe 1 atau Impression  Manipulasi  Reproduksi dari detail
Plaster  Setting Time  Gypsum Produk Spesia
 Tipe 2 atau Dental Plaster, - Penetrometers - Dental Casting Investment
Model  Properties - Divestment
 Tipe 3 atau Dental Stone,  Setting Expansion - Gipsum Sintetik
Model - Normal Setting Expansion - Orthodontic Stone
 Tipe 4 atau Dental Stone, Die, (0.05 hingga 0.5%) - Resin Modified Stones
High Strength, Low - Hygroscopic Setting - Mounting Plaster
Expansion Expansion - Fast Setting Stone
 Tipe 5 atau Dental Stone, Die,  Kekuatan  Perawatan dari Gipsum
High Strength, High - Tensile Strength  Infeksi Kontrol
Expansion
 Pembuatan dari produk
gipsum
 Setting Reaction

Produk dari gipsum digunakan secara luas digunakan dalam kedokteran


gigi. Gipsum ditemukan dalam tambang di kota Paris, jadi dinamakan
plaster of Paris. Merupakan nama yang tidak cocok karena gipsum
ditemukan di banyak negara. Gipsum mineral CaSO4. 2H2O biasanya
berwarna putih ke putih kekuningan dan ditemukan dalam massa padat.
Gipsum juga merukan produk sampingan industri. Selama berabad-abad
gipsum telah digunakan untuk kegunaan konstruksi dan membuat
patung. Alabaster, sebuah bentuk dari gipsum yang warnanya putih,
digunakan untuk bangunan pada zaman kuno. Selain kedokteran gigi,
gipsum juga digunakan dalam ortopedi untuk tulang patah.
APLIKASI
1. Impression plaster digunakan secara luas di masa lalu untuk mencetak
mulut dan wajah.
2. Berbagai jenis dari plaster digunakan untuk membuat cetakan, casts dan
die dimana dental prostesis dan restorasi dibuat.
3. Untuk melekatkan cast pada sebuah artikulator.
4. Untuk bite registration. (contohnya untuk merekam relasi sentris rahang)
5. Dental Investment Plaster yang dicampurkan dengan silika dikenal
sebagai dental investment. Digunakan untuk membentuk cetakan
refractory dimana logam cair di cetak
TERSEDIA DALAM
Powder dari berbagai macam warna dalam kantung yang telah diukur,
kantung ukuran medium atau wadah atau kantung besar, karung atau bins
(jumlah besar)
Pati agar membuatnya larut. Setelah cast telah mengeras, impression
dan cast diletakkan di tempat air yang panas. Pati membengkak dan
impression hancur, sehingga mudah untuk memisahkan cast. Tipe ini
sering disebut ‘Soluble plaster’.
PENGGUNAAN
1. Untuk membuat impression dalam gigi tiruan dan maksilofasial
prosthetics lengkap (tidak digunakan untuk tujuan saat ini).
2. Bite registration material
PERSYARATAN IDEAL
1. Pengaturan waktu harus di bawah kontrol yang akurat. Dokter gigi
harus memiliki waktu sufcient untuk mencampur, membuat impression
tray, membawa tray dimuat ke mulut dalam posisi pasien seperti itu.
Sayangnya, setelah dalam posisi plester harus segera mengeras, sehingga
terdapat minimum ketidaknyamanan untuk pasien. Setting time yang
diinginkan adalah 3 sampai 5 menit.
2. Untuk akurasi yang lebih baik perluasan pengaturan harus rendah.
Kedua pengaturan waktu dan perluasan dikendalikan oleh modifers
(akselerator dan retarder) ditambahkan oleh produsen.
3. Plester harus memiliki cukup kekuatan untuk mematahkan tanpa
runtuh untuk memfasilitasi removal dari undercut.
KOMPOSISI
Dental Plester + K2SO4 + Borax + Pewarnaan dan agen flavoring.
TYPE 2 ATAU DENTAL PLESTER, MODEL, MOUNTING
Sinonim Model plester, plester laboratorium, pemasangan plester
(Gambar. 18.3B). Standar Internasional Organisasi (ISO 6873: 2013)
telah mengklasifikasi Tipe 2 plester menjadi 2 subtipe-Class I (untuk
mounting) dan Kelas 2 (untuk model).
PENGGUNAAN
1. Untuk membuat gips studi dan model.
2. Untuk membuat cetakan untuk agar manipulasi gigi tiruan
3. Untuk pemasangan gips pada artikulator.
PERSYARATAN AN IDEAL CASTN MATERIAL
1. Harus diatur dengan cepat tetapi memberikan waktu yang cukup untuk
manipulasi.
2. Harus diatur untuk massa yang sangat keras dan kuat.
3. Harus flow (mengalir) ke seluruh bagian cast dan mereproduksi rincian
waktu secara detail
4. Seharusnya tidak kontrak atau memperluas pengaturan sementara.
5. Setelah pengaturan, seharusnya tidak melengkung atau berubah
bentuk.
6. Tidak harus kehilangan kekuatannya ketika mengalami molding dan
menyembuhkan prosedur.
KOMPOSISI
Mengandung beta hemihydrate dan modifers.
TYPE 3 ATAU GIGI STONE, MODEL
Sinonim Kelas I stone atau Hydrocal (Gambar. 18.3C).

PENGGUNAAN
Untuk mempersiapkan gips induk dan cetakan molds

KOMPOSISI
Bahan Tindakan
Alphahemihydrate
2 sampai
mewarnai peduli
3%
Kalium Sulfat
Akselerator
(K2BEGITU)
Boraks Halangan

Beberapa dental stone komersial mengandung sejumlah kecil


hemihydrate beta untuk memberikan campuran konsistensi halus. stone
dengan setting time yang ditetapkan oleh penambahan jumlah yang tepat
dari kedua pedal gas dan retarder disebut ‘Balanced stone’. Tipikal
akselarator adalah kalium sulfat dan kalium natrium tartrat (Rochelle
Garam). Tipikal retarder adalah natrium sitrat dan natrium tetraborat
decahydrate (Borax).
- Kekuatan tekan bervariasi 3000-5000 psi.
- Perluasan pengaturan dari dental stone adalah 0,06% menjadi 0,12%.
- Kekerasan : 82 RHN.
TIPE 4 ATAU GIGI STONE, DIE, TINGGI KEKUATAN, LOW
EKSPANSI
sinonim Stone Kelas II, Die Stone, Densite, Improve Stone

PENGGUNAAN
Die Stone (Gambar. 18.3D) adalah yang terkuat dan paling sulit
berbagai produk gypsum. Hal ini digunakan untuk kekuatan tinggi dan
diperlukan kekerasan permukaan. Penggunaan termasuk base model,
CAD / CAM die dan die untuk fabrikasi inlay, mahkota dan jembatan
pola wax. Campuran thick disiapkan sesuai instruksi produsen dan
bergetar menjadi karet base impression. Dasar untuk model tersebut
dituangkan dalam dental stone atau dental plester. Die stone harus
dibiarkan selama 24 jam untuk mendapatkan kekerasan maksimum dan
cast harus beseparated satu jam setelah dituangkan. Ketahanan abrasi die
stone tidak tinggi sebagai bahan die lain seperti resin epoxy revisi terbaru
dari ISO (2013) telah dimasukkan persyaratan tambahan untuk tipe 4
stone untuk reflecting pengenalan teknologi baru seperti CAD /
CAM(Tabel 18.1).

JENIS 5 ATAU GIGI STONE, DIE, TINGGI KEKUATAN,


TINGGI EKSPANSI
Ini adalah produk gypsum yang baru ini (Gambar. 18.3E) memiliki
tekanan kuat yang lebih tinggi daripada Jenis 4 stone. Kekuatan yang
lebih baik dicapai memungkinkan untuk menurunkan w p rasio lebih
jauh. Pengaturan ekspansi telah meningkat dari maksimal 0,10-0,30%.
Hal ini untuk mengimbangi penyusutan paduan logam dasar, selama
solidifcation (lihat panduan casting). Hard Rock, Jade Rock and
Resinrock XL5 (oleh Whipmix) dan Den flo-HX adalah contoh dari tipe
5 stone.

PENGGUNAAN
Untuk mempersiapkan dies dengan peningkatan ekspansi.

Gambar 18.3 A ke 5 jenis produk gypsum dalam kedokteran gigi

INDUSTRI PRODUK GYPSUM


Proses pemanasan gipsum untuk pembuatan plester dikenal sebagai
kalsinasi. Mined gipsum adalah tanah dan panas . Ketika dipanaskan,
gipsum (kalsium sulfat dihidrat) kehilangan bagian dari air kristalisasi
dan perubahan kalsium sulfat hemihidrat. Pada pemanasan lebih lanjut,
air yang tersisa dari kristalisasi hilang. Pertama, anhidrit heksagonal
(soluble anhydrite) terbentuk. Kemudian, anhidrit ortorombik (insoluble
anhydrite) terbentuk.

Alpha dan hemihydrate beta


Tergantung pada metode kalsinasi, ada dua bentuk hemihydrates.
- hemihydrate Beta (plester)
- Alpha hemihydrate (stone)
- Alpha dimodifikasi hemihydrate (Die stone)
Pembuatan plester gigi
Gypsum adalah tanah juga dipanaskan dalam kettel terbuka di kiln pada
suhu 110 sampai 130 ° C. Proses ini disebut dry-Calsinasi. b jenis
kristal terbentuk.

18.1

BOX 18.1
Secara kimia baik α dan β jenis yang sama. Mereka differ terutama dalam
ukuran kristal dan bentuk. Itu β jenis adalah spons dan tidak teratur.
Sedangkan, α kristal yang lebih padat dan prisdie k. Beberapa penulis
menyarankan bahwa penggunaanα dan β prefxes harus tidak terhubung

Mikroskopis Agregat berserat kristal baik dengan pori-pori kapiler.


Mereka kemudian ditumbuk untuk memisahan kristal jarum. Hal ini
meningkatkan packing

Pembuatan stone gigi


Gypsum dikalsinasi di bawah tekanan uap dalam autoklaf pada 120
sampai 130 ° C pada 17 lbs / sq. inci selama 5 sampai 7 jam. Dengan
demikian, produk yang diperoleh jauh lebih kuat dan lebih keras
darib hemihydrate.120-130 ° C
Mikroskopis fragmen belahan, dan kristal dalam bentuk batang dan
prisma.

Memproduksi kekuatan tinggi ( Modifed) stone


gipsum yang dikalsinasi direbus dalam 30%solusi klorida kalsium.
Klorida kemudian hanyut atau diautoklaf di hadapannatrium suksinat
0,5%. Partikel-partikel ini adalah terpadat diantara ketiga jenis. Setelah
penggilingan dikontrol, powder ini memiliki kepadatan jelas bahkan
lebih tinggi dan menghasilkan satu set kuat.

Mikroskopis cuboidal dalam bentuk.

REAKSI SETTING
Ketika plester dicampur dengan air memakan satu setengah molekul air,
yaitu, mendapatkan kembali air untuk kristalisasi dan menjadi kalsium
sulfat dihidrat.

Reaksi eksotermik sama untuk semua produk gypsum. Jumlah air yang
diperlukan untuk menghasilkan campuran dapat diterapkan bervariasi
antara produk. Seperti terlihat dari reaksi di atas tidak semua
hemihydrate dihidrat. Jumlah konversi tergantung pada jenis stone.
Tingkat konversi tertinggi terlihat di plester (90%). Dalam Tipe 4 dan 5
stone konten dihidrat adalah sekitar 50%.

TEORI SETTING
Tiga teori telah proposed.1. theory2 koloid. Hidrasi theory3. Pembubaran
- teori presipitasi
TEORI KOLOID
Teori ini mengusulkan bahwa bila dicampur dengan air, plester masuk
ke dalam keadaan koloid melalui mekanisme sol-gel. Dalam keadaan sol,
hemihydrate menggabungkan dengan air (hidrat) ke bentuk dihidrat.
Seperti air yang dikonsumsi, massa berubah menjadi sebuah 'gel padat'.
TEORI HIDRASI
Teori hidrasi menunjukkan bahwa partikel plester direhidrasi bergabung
bersama-sama melalui ikatan hidrogen dengan kelompok sulfat untuk
membentuk bahan set.
DISSOLUTION-PRECIPITATION TEORI (TEORI KRISTALIN)
Teori ini diterima lebih luas. Menurut teori ini, larut plester dan bereaksi
untuk membentuk kristal gipsum yang berpaut untuk membentuk set
yang solid. Reaksi pengaturan dijelaskan atas dasar perbedaan selisih di
kelarutan hemihydrate dan dihidrat. Hemihydrate empat kali lebih larut
dari dihidrat.
- Ketika hemihydrate dicampur dalam air, membentuk cairan suspensi
dapat diterapkan.
- hemihydrate larut sampai membentuk larutan jenuh.
- Beberapa dihidrat terbentuk karena reaksi. Kelarutan dihidrat jauh lebih
sedikit dibandingkan hemihydrate, yang hemihydrate jenuh jenuh
sehubungan dengan dihidrat. Semua solusi jenuh tidak stabil. Jadi kristal
dihidrat mengendap.
- Sebagai dihidrat mengendap keluar, solusinya tidak lagi jenuh dengan
hemihydrate dan terus larut. Proses berlanjut sampai tidak ada endapan
dihidrat keluar dari solusi.

Awalnya ada sedikit reaksi dan dengan demikian sedikit atau tidak ada
kenaikan suhu. Kali ini disebut sebagai periode induksi. Sebagai hasil
reaksi, gypsum terbentuk dalam bentuk seperti jarum cluster, disebut
spherulites (Gambar. 18.4 A dan B). pertumbuhan dan intermeshing
Kristal gipsum mengarah ke penebalan dan pengerasan massa menjadi
struktur yang solid yang kuat
STRUKTUR MIKRO DARI SET GYPSUM
Bahan set terdiri dari agregat terjerat kristal gipsum (Gambar. 18.4A dan
B)
memiliki panjang 5 sampai 10 m. Dua jenis porositas mikroskopis yang
berbeda dapat dilihat pada massa.
- Microporosity yang disebabkan oleh air yang tidak bereaksi sisa. void ini
bulat dan terjadi antara gumpalan kristal gipsum.

Gambar 18.4A dan B (A) SEM dari set gipsum yang menunjukkan
kluster seperti jarum (x1550). (B) Kristal tunggal disebut spherulite.

MANIPULASI

•PROPORSIONAL
Untuk mengamankan kekuatan maksimum, rasio air / bubuk rendah
harus digunakan. Air harus diukur dan bubuknya ditimbang.

Rasio Water/Powder
Rasio W / P adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan sifat
fisik dan kimia dari produk akhir.
Contoh Semakin tinggi rasio air-bubuk, semakin lama waktu pengaturan
dan semakin lemah akan menjadi produk gipsum. Oleh karena itu, rasio
air / bubuk harus dijaga serendah mungkin tetapi pada saat yang sama
cukup untuk menghasilkan campuran yang bisa diterapkan.

kebutuhan air suatu produk dipengaruhi oleh


1. Bentuk dan kekompakan kristal Dengan demikian, partikel plester
yang tidak teratur dan membutuhkan lebih banyak air daripada batu yang
lebih padat.
2. Sejumlah kecil bahan aktif permukaan seperti gum arabic dan jeruk
nipis nyata mengurangi kebutuhan air semua produk gipsum.
3. Distribusi ukuran partikel Gerinda serbuk memecah jarum seperti
kristal. Ini meningkatkan karakteristik pengemasan dan mengurangi air
yang dibutuhkan.

Rasio w / p yang disarankan


Impression plaster : 0.50 sampai 0.75
Dental plaster : 0.45 sampai 0.50
Dental stone :0.28 sampai 0.30
Die stone, tipe 4 :0.22 sampai 0.24
Die stone, tipe 5 :0.18 sampai 0.22

INSTRUMENTS
Mangkuk karet / plastik fleksibel, spatula berbilah kaku.

PROCEDURT FOR HAND-MIXING


•Air diambil terlebih dahulu untuk mencegah kepatuhan bubuk kering ke
sisi mangkuk. Air dan bubuk dibagikan sesuai dengan rasio W / P yang
disarankan. Serbuk diayak menjadi air dalam mangkuk karet. Dispenser
plester / batu juga tersedia (Gbr. 18.5).
•Itu dibiarkan menetap selama 30 detik untuk meminimalkan jebakan
udara.
•Campuran diaduk dengan kuat. Secara berkala lap bagian dalam
mangkuk dengan spatula untuk memastikan pembasahan bubuk dan
pecahnya benjolan. Lanjutkan sampai campuran krim halus diperoleh.
Spatulasi harus diselesaikan dalam 45 hingga 60 detik.
•Getar campuran (menggunakan vibrator mekanis (Gbr. 18.6) atau
dengan mengetuk bangku berulang kali) dan tuangkan ke dalam kesan,
berhati-hatilah agar tidak menjebak udara (Gbr. 18.7).

Peralatan pencampuran harus bersih dengan cermat. Seharusnya tidak


ada partikel plester dari campuran sebelumnya menempel ke mangkuk
atau spatula. Ini jika ada akan bertindak sebagai inti tambahan
kristalisasi dan menyebabkan pengaturan lebih cepat. Tidak ada udara
yang harus terjebak dalam massa campuran. Ini menyebabkan hilangnya
detail permukaan dan melemahkan gips.

MECHANICAL MIXING
Pencampuran mekanis di bawah vakum menghasilkan cetakan yang lebih
kuat dan lebih padat. Namun, peralatan itu mahal.

SETTING TIME
Waktu yang berlalu sejak awal pencampuran sampai bahan mengeras
disebut pengaturan waktu.
• Waktu pencampuran Ini adalah waktu dari penambahan bubuk ke air
sampai pencampuran selesai. Waktu pencampuran 1 menit biasanya
cukup.
• Waktu kerja Ini adalah waktu yang tersedia untuk bekerja dengan
campuran untuk tujuan yang dimaksudkan, yaitu, yang mempertahankan
konsistensi yang merata. Pada akhir periode kerja, bahan akan menebal

dan tidak lagi bisa diterapkan. Massa yang baru dicampur adalah
semifluid dalam konsistensi dan cukup mengalir bebas. Waktu kerja 3
menit biasanya cukup.
Waktu pengaturan awal Saat reaksi berlangsung, lebih banyak kristal
hemihydrate bereaksi membentuk kristal dihydrate. Viskositas massa
meningkat dan tidak dapat lagi dituangkan. Materi menjadi kaku (tapi
tidak sulit). Itu bisa diukir tetapi tidak dicetak. Ini dikenal sebagai waktu
pengaturan awal.
Waktu pengaturan akhir Waktu di mana bahan dapat dipisahkan dari
tayangan tanpa distorsi atau patah.

MEASURAMENT OF SETTING TIME


Biasanya dengan beberapa jenis tes penetrasi. Kadang-kadang, tes lain
digunakan.
1. Kehilangan metode gloss Saat reaksi berlangsung, gloss menghilang
dari permukaan campuran plester (kadang-kadang digunakan untuk
menunjukkan set awal).
2. Reaksi eksotermik Kenaikan suhu massa juga dapat digunakan untuk
pengukuran waktu pengaturan karena reaksi pengaturan adalah
eksotermik.
3. Tes Penetrasi Dengan menggunakan penetrometer.

TYPES OF PENETROMETERS
•Jarum Vicat
•Jarum Gillmore
Jarum Vicat (Gbr. 18.8) Beratnya 300 gram dan diameter jarumnya 1
mm. Waktu yang berlalu sejak awal pencampuran hingga jarum tidak
menembus ke dasar plester adalah waktu pengaturan. Waktu pengaturan
yang diperoleh dengan jarum Vicat mirip dengan Gillmore awal.
Jarum Gillmore Dua jenis — kecil dan besar (Gbr. 18.9). Jarum
Gillmore kecil memiliki berat 1/4 lb dan diameter 1/12 "(2,12 mm)
sedangkan jarum besar Gillmore memiliki berat 1 lb dan diameter 1/24"
(1,06 mm).
initial Gillmore Waktu yang berlalu sejak awal pencampuran hingga
saat ketika jarum 1/4 lb Gillmore tidak lagi menembus permukaan adalah
waktu pengaturan awal

Final

Gillmore Demikian pula waktu yang berlalu sejak awal pencampuran


sampai titik 1 lb jarum Gillmore hanya menyisakan tanda yang hampir
tidak terlihat pada permukaan plester yang dikenal sebagai waktu
pengaturan akhir.

faktor yang mempengaruhi SETTING TIME


1. Proses pembuatan
2. Pencampuran dan spatulasi (waktu dan laju)
3. Rasio air / bubuk
4. Suhu
5. Pengubahan

Proses pembuatan
1. Jika kalsinasi tidak lengkap dan kelebihan gipsum (dihidrat) dibiarkan
dalam produk akhir, plester yang dihasilkan akan diatur lebih cepat.
2. Jika anhidrit terlarut berlebihan, plester akan lebih cepat.
3. Jika anhidrit alami berlebihan, gips akan melambat.
4. Kehalusan. Semakin halus ukuran partikel hemihydrate, semakin
cepat himpunan, karena
- Hemihydrate larut lebih cepat, dan
- Inti gipsum lebih banyak dan karenanya, kristalisasi lebih cepat.
Pencampuran dan spatulasi Dalam batas yang lebih lama dan lebih cepat
plester dicampur, semakin cepat akan ditetapkan karena inti kristalisasi
rusak dan terdistribusi dengan baik dalam massa.
Rasio Air / Serbuk Semakin banyak air yang digunakan untuk
pencampuran, semakin sedikit nuklei per satuan volume. Dengan
demikian pengaturan waktu akan diperpanjang.
Temperatur Pada peningkatan dari suhu ruangan 20 ° C ke suhu tubuh
37 ° C, laju reaksi meningkat sedikit dan waktu pengaturan dipersingkat.
Ketika suhu dinaikkan di atas 37 ° C, laju reaksi menurun dan waktu
pengaturan diperpanjang. Pada 100 ° C kelarutan hemihidrat dan
dihidrat sama, dalam hal ini tidak ada reaksi yang dapat terjadi dan
gipsum tidak akan terbentuk.
Pengubah (Akselerator dan Retarder) Pengubah adalah bahan kimia
yang ditambahkan untuk mengubah beberapa sifat dan membuatnya
lebih dapat diterima oleh dokter gigi. Jika bahan kimia yang
ditambahkan mengurangi waktu pengaturan itu disebut akselerator,
sedangkan jika menambah waktu pengaturan itu disebut retarder.

Akselerator
Finypropyleneedgypsum (hingga1% )ditambahkan
olehpabrikanuntukmenyelesaikanpengaturan waktu. Bertindak dengan
memberikan inti tambahan kristalisasi. Salah satu sumber gypsum
adalah air lumpur.
Dalam konsentrasi rendah, garam seperti natrium atau kalium sulfat (2
hingga 3%) dan natrium klorida (hingga 2%) adalah akselerator. Mereka
bertindak dengan membuat hemihydrate lebih mudah larut

Retarder
Retarder umumnya bertindak dengan membentuk lapisan pada
hemihydrate untuk mengurangi kelarutannya. Ini juga menghambat
pertumbuhan kristal gipsum.
•Boraks (1-2%) adalah retarder paling efektif. Selama pengaturan, itu
membentuk lapisan kalsium borat di sekitar hemihydrate. Dengan
demikian, air tidak dapat bersentuhan dengan hemihydrate.
Dalam konsentrasi yang lebih tinggi, natrium klorida (3,4% hingga 20%)
dan natrium sulfat bertindak sebagai penghambat. Dalam konsentrasi
yang lebih tinggi, garam mengendapkan dan meracuni inti kristalisasi.
•Asetat, borat, sitrat, tartrat, dan garam seperti besi sulfat, kromat sulfat,
aluminium sulfat, dll., Adalah penghambat, yang bertindak dengan
keracunan nuklei dengan mengurangi laju larutan hemihidrat atau
dengan menghambat pertumbuhan kristal dihidrat. Beberapa aditif
bereaksi dengan hemihidrat, mis., Tartrat terlarut dan sitrat
mengendapkan kalsium tartrat dan sitrat.
•Koloid seperti gelatin, lem, agar, darah terkoagulasi, dll. Adalah
penghambat yang efektif, mungkin bekerja dengan keracunan nuklei.
Kontak dengan gipsum selama pengaturan menghasilkan permukaan
yang lembut dan mudah terkikis.
•Untuk menghindari Kesan harus benar-benar dibilas dengan air dingin
untuk menghilangkan darah dan air liur sebelum dituangkan.
PROPERTIES
Sifat penting dari produk gypsum adalah
• Pengaturan ekspansi
• Kekuatan
• Kekerasan dan ketahanan abrasi
• Reproduksi detail

SETTING EXPANSION
Pengaturan ekspansi diukur menggunakan ekstensometer. Pengaturan
ekspansi terdiri dari dua jenis
1. Perluasan pengaturan normal
2. Perluasan pengaturan higroskopis

NORMAL SETTING EXPANSION (0.50 sampai 0.5%)


Semua produk gipsum menunjukkan ekspansi linier selama pengaturan,
karena dorongan luar kristal tumbuh selama pengaturan. Kristal yang
tumbuh dari nuklei tidak hanya intermesh tetapi juga saling mencegat
selama pertumbuhan.
Pentingnya pengaturan ekspansi Dalam kedokteran gigi, pengaturan
ekspansi mungkin diinginkan dan tidak diinginkan tergantung pada
penggunaan. Ini tidak diinginkan dalam plester cetakan, plester gigi dan
batu karena akan menghasilkan gips yang tidak akurat atau perubahan
dalam hubungan oklusal jika digunakan untuk pemasangan. Persyaratan
ISO untuk menetapkan ekspansi untuk berbagai jenis diberikan pada
Tabel 18.1.
TaBle 18.1 Properti dari variou

Perluasan pengaturan yang meningkat diinginkan jika ada bahan


investasi karena dapat membantu mengkompensasi penyusutan logam
selama pengecoran.
Control Ekspansi Pengaturan
1. Mechanical mixing mengurangi ekspansi pengaturan bila dibandingkan
dengan stone campuran tangan.
2. Peningkatan rasio W/P mengurangi ekspansi pengaturan.
3. Pengubah umumnya mengurangi ekspansi pengaturan.
4. Larutan Potasium Sulfat 4% mengurangi ekspansi pengatuan dari 0,5
menjadi 0,06%.
5. Sodium Klorida dan boraks juga dapat mengurangi ekspansi pengaturan.
Untuk akurasi dalam prosedur gigi, ekspansi pengaturan harus dapat
diminimalkan. Produsen itu mencapai dengan penambahan K2SO4.
Bagaimanapun, dapat mengurangi waktu pengaturan. Untuk mengatasi
ini, retarder seperti boraks juga ditambahkan (boraks juga mengurangi
ekspansi pengaturan).

Ekspansi Pengaturan Hiproskopik


Ketika produk gypsum ditempatkan dibawah air sebelum tahap set awal,
ekspansi yang lebih besar terlihat. Ini karena ekspansi higroskopis.
Ketika ekspansi dimulai, air yang tersedia secara eksternal ditarik ke
dalam pori-pori yang terbentuk pada massa pengaturan dan
mempertahankan fase berair kontinu dimana pertumbuhan kristal terjadi
secara bebas. Dalam kondisi kering, air tambahan tidak tersedia dan
karena terjadinya ekspansi, fase berair dalam campuran dikurangi
menjadi film di atas kristal yang tumbuh. Ini lebih baik dalam segi
besarnya dibandingkan ekspansi pengaturan normal.
Penting. Digunakan untuk memperluas beberapa investasi yang
terikat gypsum

KEKUATAN
Kekuatan meningkat dengan cepat ketika material mengeras setelah
pengaturan awal. Persyaratan kekuatan minimum (ISO) untuk berbagai
produk gypsum disajikan pada Tabel 18.1.
Faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan
Kadar air gratis (kelebihan air) Semakin besar jumlah air gratis
pada stone yang ditetapkan, maka semakin sedikit kekuatannya.
Kekuatan Basah Merupakan kekuatan ketika kelebihan air bebas
(lebih dari yang diperlukan untuk reaksi) hadir dalam set gypsum.
Kekuatan basah (kekuatan tekan 1 jam) untuk model plaster, dental
stone, dan die stone masing-masing adalah 12.5, 31, dan 45 MPa.
Kekuatan Kering Merupakan kekuatan gyosum ketika kelebihan air
bebas hilang, karena penguapan. Terjadi dua kali atau lebih besar dari
kekuatan basah.
Air berlebih dapat dihilangkan dari gypsum dengan pengerigan pada
suhu rendah. Tetapi, tidak ada peningkatan kekuatan sampai 2%, air
bebas terakhir (Gambar 18.10) dihilangkan. Kekuatan ini meningkat
pada pengeringan adalah reversible, sehingga merendam gips kering
dalam air mengurangi kekuatannya ke tingkat semula. Banyak produk
memiliki nilai kekuatan yang melebihi persyaratan ISO. Satu produk
Tipe IV mengklaim kekuatan basah (1 jam) dari 67 MPa dan kekuatan
kering 121,6 MPa.

Gambar 18.10 Efek pengeringan terhadap kekuatan dental stone.

Suhu Gypsum yang stabil hanya dibawah sekitar 40 oC. Pengeringan


pada suhu yang lebih tinggi harus dikontrol dengan hati-hati. Kehilangan
air kristalisasi terjadi dengan cepat pada suhu 100 oC atau lebih tinggi
dan menyebabkan penyusutan dan berkurangnya kekuatan.

Faktor-faktor Lain Yang Mempengaruhi Kekuatan


o Rasio W/P Semakin banyak air, sekain besar porositas dan semakin
kecil kekuatannya
o Spatulasi Dalam batasnya, kekuatan meningkat. Dengan
meningkatnya spatulasi.
o Penambahan Accelator dan Retarder Menurunkan kekuatan.

Kekuatan Tarik
Gypsum adalah bahan rapuh, sehingga lebih lemah dalam ketegangan
daripada kompresi.
Kekuatan tarik satu model plaster adalah sekitar 2,3 MPa. Saat kering,
kekuatan tarik berlipat ganda. Kekuatan tarik dental stone dua kali lipat
daripada plaster.
Signifikansi Gigi pada gips dapat patah sementara memisahkan dari
impressionnya. Karena dalam praktiknya, fraktur gypsum biasanya
terjadi pada tegangan, kekuatan tarik adalah paduan yang lebih baik
untuk resistensi fraktur.
Waktu Dimana Cast Dapat Digunakan Cast tidak dapat digunakan
segera setelah mencapai pengaturan akhir (seperti yang didefinisikan
oleh tes Vicat dan Gillmore). Karena cast belum dapat mencapai
kekuatan penuh. Secara teknis, gips dapat digunakan ketika telah
mencapai setidaknya 80% dari kekuatan satu jamnya. Produk saat ini siap
digunakan dalam 30 menit.

KEKERASAN DAN KETAHANAN ABRASI


Die dan gips sering digunakan untuk membangun restorasi dan protesa.
Karenanya, kekerasan permukaan dan ketahanan abrasi yang baik sangat
penting. Kekerasan beberapa produk gypsum disajikan pada Tabel 18.1.
Kekerasan terkait dengan kekuatan tekan. Semakin tinggi kekuatan tekan
massa pengerasan, semakin tinggi kekerasan permukaannya. Setelah
pengaturan akhir terjadi, kekerasan permukaan praktis tetap konstan
sampai sebagian besar air berlebih dikeringkan, setelah itu akan
meningkat.
Kekerasan permukaan meningkat pada kecepatan yang lebih cepat
daripada kekuatan tekan, karena permukaan massa yang mengeras
mencapai keadaan kering lebih awal daripada bagian dalam diri massa.
Solusi pengerasan komersial tersedia untuk meningkatkan kekerasan
permukaan. Namun, kekerasan permukaan dan ketahanan abrasi tidak
selalu terkait, misalnya resin epoksi lebih tahan abrasi daripada die stone,
meskipun die stone lebih sulit dari keduanya.

ALIRAN
Aliran gypsum yang baru dicampur tergantung pada jumlah air yang
digunakan (rasio W/P). semakin besar jumlah air yang digunakan,
semakin besar pula alirannya. Namun, campuran yang proporsional
dengan benar memiliki aliran yang cukup. Menggetarkan campuran
sangat dapat meningkatkan aliran, aliran berkurang saat mendekati set
awal.

REPRODUKSI DETAIL
Produk gypsum, memproduksi detail secara akurat (Tabel 18.1).
Signifikansi
o Impression plaster harus merekam jaringan mulut secara akurat.
o Bahan cor harus menduplikasi semua detail yang direkam oleh
impession.
Faktor-faktor yang mempengaruhi reproduksi detail termasuk
kompatibilitas dengan bahan cetakan, gelembung udara yang
terperangkap dalam campuran dan kontaminan permukaan seperti air
liur. Penggunaan vibrator mekanik dan teknik yang tepat sangat
meningkatkan reproduksi detail.

PRODUK GYPSUM KHUSUS


Beberapa produk gypsum diproduksi untuk penggunaan khusu dalam
Kedokteran Gigi. Setiap jenis dikembangkan dengan sifat fisik spesifik
yang sesuai untuk tujuan tertentu.

Investasi Pengecoran Gigi


Penggunaan
Untuk menyiapkan cetakan tahan api untuk casting paduan gigi.
Menambahkan bahan api seperti silica atau quartz atau cristobalite ke
dental plaster atau dental stone memungkinkannya menahan suhu tinggi.
Ini disebut sebagai investasi pengecoran gigi (Gambar 18.11) (dirinci
dalam Bab tentang Investasi)

Gambar 18.11 Investasi berikat gypsum (Sumber: MCODS, Manipal)

Divestasi
Penggunaan
Untuk membuat die refaktori.
Merupakan kombinasi dari die stone dan investasi berikat gypsum yang
dicampur dengan silica koloid. Cetakan dibuat dan pola lilin dibangun
diatasnya. Kemudian seluruh perakitan (cetakan dan pola) diinvestasikan
dalam divestasi (biasanya pola lilin dikeluarkan dari cetakan dan
diinvestasikan secara terpisah).
Pengaturan ekspansi material adalah 0,9% dan ekspansi termal adalah
0,6% bila dipanaskan hingga 677 oC. Keuntungan dari divestasi adalah
bahwa pola lilin tidak harus dihilangkan dari cetakan, sehingga distorsi
pola dapat dihindari.

Gypsum Sintesis
Dimungkinkan untuk membuat alfa dan beta hemihidrat dari produk
samping selama pembuatan asam fosfat.
Produk sintetis biasanya lebih mahal daripada yang terbuat dari gypsum
alami, tetapi ketika produk tersebut dibuat dengan benar, sifat-sifatnya
sama atau melebihi yang terakhir. Namun, pembuatannya sulit dan
beberapa telah berhasil (ex. Jepang dan Jerman)
Stone Ortodontik
Untuk model study ortodontik, banyak ortodontis lebih suka
menggunakan stone putih atau plaster (Gambar 18.12). Produk-produk
ini memiliki waktu kerja yang lebih lama untuk menuangkan banyak
model. Untuk menghasilkan permukaan yang mengkilap, model yang
sudah jadi dapat dirawat dengan sabun model ‘model glow’.

Modifikasi Resin Stones


Die stone yang diperkaya dengan resin baru (ex. ResinRock, Whipmix
Corporation) telah tersedia. Ini merupakan campuran dari resin sintesis
dan alpha gypsum. Stone ini kurang rapuh, meningkatkan ketahanan
terhadap abrasi. Ketika dicampur, itu membentuk campuran krim,
thixotropic yang mengalir lebih mudah dibawah getaran. Kekuatan
tekannya bisa mencapai 79 MPa.

Pemasangan Plaster
Plaster yang digunakan untuk melekatkan gips ke articulator (Gambar
18.1D) dikenal sebagai plaster pemasangan (Gambar 18.13). plaster
biasa (Tipe II, Kelas 1) memiliki ekspansi pengaturan yang lebih tinggi
dan harus dihindari untuk pemasangan. Namun, plester dengan ekspansi
pengaturan yang lebih rencah (dijelaskan oleh ISO 6873: 2013 sebagai
Tipe II, Kelas 1) khusus untuk tujuan ini tersedia secara komersial.
Property penting untuk produk ini termasuk ekspansi pengaturan rendah
(0 hingga 0,05%) yang penting untuk akurasi pemasangan, kekuatan
rendah (12 MPa) yang memungkinkan pemisahan yang mudah dari gips
dan waktu pengaturan cepat (3 menit).

Stone Yang Setting Dengan Cepat


Merupakan stone setting yang sangat cepat (2 menit) dengan kekuatan
tekan awal yang tinngi (1 jam - 41 MPa) yang memungkinkan pemisahan
gips dari tayangan dalam 5 menit. Contohnya, termasuk Snap Stone
(Whipmix).

Gambar 18.12 Stone Ortodontik (Kalabahi) and model


Gambar 18.13 Pemasangan Plaster

PERAWATAN GYPSUM
Merawat Gips
Jika gypsum harus direndam dalam air, maka harus ditempatkan di water
vath dimana puing-puing plaster dibiarkan tetap dibagian bawah wadah
untuk memberikan larutan kalsium sulfat jenuh setiap saat. Dikenal
sebagai ‘air lumpur’. Jika gips dicuci dalam air biasa, lapisan permukaan
dapat larut, maka air bubur digunakan untuk menjaga detail permukaan.
Prosedur seperti itu juga menyebabkan ekspansi yang dapat diabaikan.
Semua gypsum harus ditangani dengan hati-hati karena setiap
penyimpangan dari akurasi yang diharapkan dapat mengakibatkan alat
menjadi kurang pas.

Penyimpanan Bubuk
1. Karena plaster bersifat higroskopis, plaster harus disimpan dalam wadah
kedap suara. Ketika kelembaban relative lebih dari 70%, plaster mulai
mengambil uap air yang memulai reaksi pengaturan. Ini dapat
menghasilkan kristal kecil gypsum yang bertindak sebagai inti
kristalisasi. Jadi pada tahap awal, plaster yang terkontaminasi
kelembaban akan lebih cepat setting. Pada tahap selanjutnya, seiring aksi
higroskopis berlanjut, seluruh massa hemihidrat ditutupi oleh lebih
banyak kristal gypsum. Air menembus massa dengan susah payah,
sehingga menunda pengaturan. Dengan demikian, stone atau plaster yang
terkontaminasi dengan kelembaban akan sangat lambat untuk setting.
Faktor kelembaban merupakan pertimbangan utama di beberapa bagia
India dengan kelembaban atmosfer yang tinggi.
2. Harus dijaga kebersihannya tanpa kotoran ataupun benda asing lainnya.
PENGENDALIAN INFEKSI
TABEL 18.2 Perbandingan Plaster dan Stone
Plaster Stone
Pembuatan Kalsinasi Kering Kalsinasi Basah
Ukuran/bentuk partikel Lebih besar, irregular porous Lebih kecil, regular dan padat
Rasio W/P Membutuhkan lebih banyak air Membutuhkan lebih sedikit air
Porositas Berpori Lebih padat
Property Kekuatan dan kekerasan lebih rendah Kekuatan dan kekerasan lebih baik
Aplikasi Digunakan ketika kekuatan bukanlah Digunakan ketika dibutuhkan kekuatan
yang utama (mis. Gips Diagnostik) dan kekerasan lebih besar (mis. Die,
master cast)
Telah ada minat yang meingkat atas kemungkinan terjadinya
kontaminasi silang terhadap dentak office personel melalui impresi gigi.
Jika tayangan belum didesinfeksi, sebaiknya disinfentan dengan stone
gips.

Produk gypsum dapat didesinfeksi oleh:


1. Immering cast dalam larutan desinfeksi.
2. Penambahan desinfektan ke dalam stone
3. Sterilisasi gas semalam dengan merawat pasien yang diketahui memiliki
infeksi (tidak praktis untuk penggunaan rutin).

PERBEDAAN ANTARA DENTAL PLASTER DAN DENTAL


STONE
Meskipun secara kimiawi yang identic, perbedaanya akan dirincikan
dalam Tabel 18.2.
Chapter Outline
• Components of Dental Waxes • Chemical Nature of Waxes
– Mineral Waxes
– Plant Waxes
– Insect Wax
– Animal Wax
– Synthetic Waxes
– Wax Additives
• Classification of Dental Waxes
• General Properties
• Pattern Waxes
• Inlay Casting Wax
• Uses

19
Chapter

Wax Dalam Kedokteran Gigi


– Ideal Requirements of Inlay – Indirect Technique
Casting Waxes – Polishing
– Classification • RPD Casting Wax
– Supplied As • Milling Wax
– Composition • Baseplate Wax
– Properties of Inlay Wax • Processing Waxes
– Flow • Boxing Wax and Beading Wax
– Thermal Properties • Utility Wax – Wax Distortion • Sticky Wax
– Residue on Ignition • Carding Wax
– Manipulation of • Shellac
Inlay Wax • Corrective Impression Wax
– Direct Technique • Bite Registration Wax
Selama pembuatan gigi palsu dan banyak peralatan lainnya, wax digunakan sebagai bahan pemodelan. Berbagai jenis wax digunakan untuk
menyiapkan pola untuk casting alloy.

Ada banyak variasi wax yang digunakan, baik umtuk klinik maupun di laboratorium. Masingmasing memiliki sifat tertentu tergantung pada
kegunaannya. Penyusun dasarnya sangat mirip, namun pasti dengan proporsi berbeda

KOMPOSISI DENTAL WAX


Dental wax mengandung natural wax, sintetic wax, dan additive (Table 19.1).

SIFAT KIMIA WAX


Natural wax adalah rantai panjang, kombinasi kompleks senyawa organik dengan berat molekul cukup tinggi. Dua kelompok utama senyawa
organik yang terkandung dalam lilin adalah
Hidrokarbon contohnya alkane jenuh, dan
Ester contohnya myricyl palmitate ( wax lebah)
Beberapa wax, di samping itu, mengandung alcohol dan asam bebas
Ester — terbentuk dari penyatuan asam lemak yang lebih tinggi (mis. Asam karboksilat) dengan alkohol alifatik yang lebih tinggi dengan
eliminasi air. Alkohol + Asam lemak Ester + Air

328 PART 5 Dental Laboratory—Materials and Processes


Table 19.1 Wax components
Natural waxes Synthetic waxes Additives

MINERAL WAXES
Minerals Paraffin Acrawax C Fats
Microcrystalline Aerosol, OT - Stearic acid Parafin wax dan
Barnsdall Castorwax - Glyceryl tristearate mikrokristalin, Ini adalah
Ozokerite Flexowax C Oils produk hasil penyulingan
Ceresin Epolene N-10 Turpentine minyak bumi. Keduanya
Montan Albacer Color merupakan hidrokarbon.
Aldo 33
Durawax 1032 Parafin (meleleh 40-70 ° C)
cenderung rapuh.
Mikrokristalin (60–90 ° C)
lebih fleksibel dan lebih
kuat.
Plants Carnauba Natural resins Rosin
Ouricury - Copal
Candelilla PLANT WAXES
Insect - Dammar
Animal Japan wax Carnauba Carnauba, juga
Cocoa butter - Sandarac disebut wax brasil dan wax
Beeswax - Mastic kelapa, adalah wax dari daun
Spermaceti - Shellac - Kauri
kelapa Copernicia prunifera,
Lanolin Synthetic resins tanaman asli yang tumbuh
- Elvax hanya di Brasil timur laut.
- Polyethylene
Dalam keadaan murni
- Polystyrene
biasanya berbentuk serpihan
kuning-cokelat keras. Titik
leburnya 84–91 ° C.
Ouricury Ouricury wax
adalah wax berwarna coklat
yang diperoleh dari daun
Feather Palm Syagrus
coronata Brasil atau Cocos coronata diperoleh dengan menggosok permukaan daun. Titik cair di antara 79–84 ° C.
Baik Carnauba dan Ouricury meningkatkan rentang leleh dan kekerasan parafin.
Candelilla merupakan wax yang berasal dari daun semak kecil Candelilla yang berasal dari Meksiko utara dan Amerika Serikat barat daya,
Euphorbia cerifera dan Euphorbia antisyphilitica. Warnanya coklat kekuningan, keras, rapuh, aromatik, dan tembus cahaya. Titik lebur antara
68 hingga 75 ° C. Utamanya mengeraskan lilin parafin.
Waxes in Dentistry CHAPTER 19 329
Jepang wax dan cocoa butter keduanya bukan wax asli tetapi merupakan lemak. Jepang wax juga dikenal sebagai sumac wax, lemak hijau
Cina, lemak Jepang, dll. Diperoleh dari pohon pernis dan pohon lilin Jepang yang merupakan asli Jepang dan Cina. Warnanya kuning pucat,
lengket, tangguh, mudah ditempa, bergetah dan meleleh pada suhu 51 ° C. Cocoa butter rapuh. Jepang wax dapat meningkatkan kelengketan
dan kemampuan mengemulsi parafin.

INSECT WAX
Besswax (63–73 ° C) Rapuh pada suhu kamar, plastik pada suhu tubuh. Penambahannya mengurangi kerapuhan.
Shellac wax berasal dari serangga lac Kerria lacca.

ANIMAL WAX
Spermaceti ditemukan di organ spermaceti di dalam kepala paus sperma. Ini tidak banyak digunakan. Terutama digunakan sebagai pelapis untuk
benang gigi. Lanolin adalah wax yang diperoleh dari wol, terdiri dari ester sterol.

SYNTHETIC WAXES
Natural wax sifatnya tidak konsisten dalam komposisinya. Untuk mengatasinya, digunakan sintetis wax. Sintetis wax disiapkan dengan hati-
hati di bawah kondisi yang terkendali untuk memberikan hasil standar yang dapat diandalkan. Sintetis wax sangat halus dan tidak seperti natural
wax yang sering terkontaminasi. Penggunaannya masih terbatas.
Ozokerite, adalah wax bumi yang ditemukan di AS bagian barat dan Eropa tengah. Wax ini dapat meningkatkan karakteristik fisik parafin.
Montan wax, Montan adalah wax fosil yang diekstraksi dari batubara dan lignit. Wax ini samgat keras, mencerminkan konsentrasi tinggi asam
lemak jenuh dan alkohol.Wax ini keras, rapuh, dan berkilau. Meskipun berwarna coklat tua dan berbau, mereka dapat dimurnikan dan
diputihkan. Wax ini dapat menggantikan plant waxes.
Ceresin, Diperoleh dari penyulingan minyak bumi dan lignit. Mereka lebih keras dan digunakan untuk meningkatkan kisaran parafin.
Barnsdall, meningkatkan rentang leleh dan kekerasan, mengurangi aliran parafin.

WAX ADDITIVES
Gums, bersifat kental, eksudat amorf dari tanaman yang mengeras saat terkena udara. Mereka adalah zat kompleks terutama terbuat dari
karbohidrat. Mereka larut dalam air atau membentuk cairan lengket dan kental, mis. permen karet Arab dan tragacanth. Fats, tidak berasa, tidak
berbau dan tidak berwarna. Mirip dengan Wax tetapi memiliki suhu leleh yang lebih rendah dan lebih halus. Secara kimiawi tersusun dari
gliserida, mis. lemak sapi dan mentega. Dapat digunakan untuk meningkatkan rentang leleh dan kekerasan lilin.
Oils, dapat menurunkan titik leleh parafin. Minyak hidrokarbon melembutkan wax. Minyak silikon meningkatkan kemudahan pemolesanwax.
Resin adalah eksudat dari pohon dan tanaman tertentu (kecuali lak yang berasal dari serangga). Merupakan campuran zat organik amorf yang
kompleks. Bersifat tidak larut dalam air. Resin dapat meningkatkan kekuatan wax. Juga digunakan untuk membuat pernis (dengan melarutkan
dalam pelarut organik).
Sintetik resins, ini juga biasa digunakan.
330 PART 5 Dental Laboratory—Materials and Processes
KLASIFIKASI DENTAL WAX
BERDASARKAN ASALNYA (DIJELASKAN SEBELUMNYA)
 Mineral
 Tumbuhan
 Serangga • Hewan
BERDASARKAN PENGGUNAANNYA

Pattern waxes Processing waxes Impression waxes


Inlay casting RPD Boxing Corrective
casting Utility Bite registration
Sticky
Base plate Carding
Shellac

Klasifikasi ISO (ISO 15854: 2005) umtuk casting inlay and baseplate wax
ISO mengakui 2 jenis wax yang selanjutnya diklasifikasikan menurut karakteristik alirannya yang mewakili kekerasannya.
Tipe I (Casting wax) - untuk restorasi logam cor
 Kelas 1 - Lunak
 Kelas 2 – Keras
Tipe II (Baseplate wax) - untuk basis gigi tiruan dan pinggiran oklusi
 Kelas 1 - Lunak
 Kelas 2 - Keras
 Kelas 3 - Ekstra keras

SIFAT UMUM
Wax memiliki sejumlah sifat penting dalam kaitannya dengan kedokteran gigi. Penggunaan yang berbeda beda memerlukan sifat yang berbeda
beda pula. Wax untuk membuat pola mungkin membutuhkan keseimbangan yang terbaik. Beberapa sifat penting diantaranya
1. Kisaran lebur
2. Ekspansi termal
3. Sifat mekanik
4. Aliran
5. Tekanan sisa
6. Ductility

KISARAN LELEH

Waxes memiliki rentang leleh bukan titik leleh. Pencampuran wax dapat mengubah rentang lelehnya. Kisaran lebur bervariasi tergantung pada
penggunaannya.

331
Lilin dalam Kedokteran Gigi BAB 19
EKSPANSI TERMAL
Lilin bertambah ketika mengalami peningkatan suhu dan menyusut karena suhu menurun. Koefisienekspansi termal dan pentingnya Lilin gigi
dan komponennya memiliki CTE terbesar di antara bahan yang digunakan dalam kedokteran gigi restoratif. Perubahan suhu dalam pola lilin
setelah pengangkatan dari mulut dapat menghasilkan ketidakakuratan dalam restorasi yang telah selesai.
SIFAT SIFAT MEKANIK

Modulus elastis, batas proporsional dan kuat tekan lilin lebih rendah dibandingkan untuk bahan gigi lainnya. Properti ini sangat tergantung pada
suhu. Sebagai suhu menurun, properti membaik
FLOW
Flow adalah properti yang penting, terutama pada inlay wax. Saat meleleh, lilin harus siap mengalir ke semua bagian cetakan. Aliran tergantung
pada
1. Suhu lilin
2. Gaya diterapkan
3. Lamanya waktu gaya diterapkan. Aliran meningkat ketika titik leleh lilin mendekati.
STRES RESIDUAL
Terlepas dari metode yang digunakan untuk membuat pola lilin, tegangan sisa akan ada dalam pola yang sudah selesai. Stres dapat bersifat tekan
atau tarik.
Contoh A Ketika spesimen ditahan di bawah kompresi selama pendinginan, atom dan molekul dipaksa berdekatan. Setelah spesimen didinginkan
sampai suhu ruang dan beban dihilangkan, gerakan molekul dibatasi. Pembatasan ini menghasilkan tegangan sisa (tegangan tersembunyi) dalam
spesimen. Ketika spesimen dipanaskan, pelepasan tegangan sisa ditambahkan ke ekspansi termal normal, dan ekspansi total lebih besar dari
normal.
Contoh B Ketika suatu spesimen didinginkan ketika berada di bawah tekanan, pelepasan tegangan tarik residual menghasilkan perubahan
dimensi yang berlawanan dengan ekspansi termal, yaitu, dapat mengakibatkan kontraksi keseluruhan spesimen.
DUCTILITY
Seperti aliran, keuletan meningkat ketika suhu lilin meningkat. Secara umum, lilin dengan titik leleh yang rendah memiliki keuletan yang lebih
besar dibandingkan dengan yang memiliki titik leleh tinggi.
POLA WAJAH
Banyak restorasi gigi atau prostesis pertama kali dibuat dengan pola lilin. Lilin tersebut kemudian diganti dengan bahan permanen, misalnya
paduan emas cor, paduan kobaltkromium-nikel, atau resin polimetil metakrilat. Semua lilin pola memiliki dua kualitas utama yang menyebabkan
masalah serius dalam penggunaannya — perubahan termal dalam dimensi dan kecenderungan untuk melengkung atau membelokkan saat
berdiri, misalnya lilin inlay casting, lilin casting RPD, dan lilin baseplate.

332 BAGIAN 5 Laboratorium Gigi —Bahan dan Proses


Jenis
1. Lilin pengecoran
- tatahan
- Gigi tiruan sebagian yang dapat dilepas (rangka logam) - Lilin milling
2. Lilin baseplate (digunakan untuk konstruksi gigi tiruan lengkap dan sebagian).
INLAY CASTING WAX
The inlay casting wax adalah salah satu lilin tertua di dunia kedokteran gigi.
PENGGUNAAN
Pola untuk inlay, mahkota dan FPD pertama kali dibuat dalam lilin (Gambar 19.1A ke D), dan kemudian diganti dengan logam selama
pengecoran. Teknik langsung dan tidak langsung Jika polanya dibuat langsung di gigi (di mulut), dikatakan dibuat dengan teknik langsung
(lilin Kelas 2). Jika disiapkan pada replika gigi (mati), itu disebut teknik tidak langsung (lilin Kelas 1).
PERSYARATAN IDEAL DARI LILIN CASTING INLAY
1. Ketika melunak, lilin harus seragam, seharusnya tidak ada bintik-bintik atau bintikbintik keras pada bahan plastik.
2. Warna harus kontras dengan dadu. Kontras warna yang pasti membantu dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan margin
3. Lilin tidak boleh mengelupas atau hancur ketika lilin melunak4. Lilin tidak boleh mengiris, mengelupas atau merobek selama ukiran
4. Lilin tidak boleh mengiris, mengelupas atau merobek selama ukiran.
5. Selama kelelahan (500 ° C), ia harus menguap sepenuhnya tanpa residu.
6. Pola lilin harus benar-benar kaku dan stabil secara dimensional setiap saat sampai dihilangkan.
7. Itu harus cukup plastik sedikit di atas mulut tempe matang dan menjadi kaku ketika didinginkan ke suhu mulut (untuk lilin kelas I).
8. Lilin harus memiliki aliran yang baik ketika dipanaskan dan diatur secara kaku ketika didinginkan (pada suhu yang disarankan untuk masing-
masing jenis lihat Tabel 19.2

A. C.
333
Lilin dalam Kedokteran Gigi BAB 19

TABEL 19.2 Persyaratan aliran untuk lilin inlay casting (Diadaptasi dari ISO 15854: 2005)

Aliran dalam %

Pada 30 ° C Pada 37 ° C Pada 40 ° C Pada 45 ° C Pada 45 ° C

Kelas 1 Max 1% - Min 50% Min 70% Max 90%

Kelas 2 - Max 1% Max 20% Min 70% Max 90%


KLASIFIKASI *
Menurut ISO 15854: 2005, lilin casting inlay diklasifikasikan sebagai
❍ Soft Kelas 1 - Ekstra atau laboratorium gunakan
❍ Kelas 2 Keras — Penggunaan intraoral
SUPPLIED AS
Tongkat atau kue biru, hijau atau ungu ( Gbr. 19.1A). Juga tersedia dalam bentuk pellet dan kerucut kecil. Lilin juga tersedia dalam bentuk yang
sudah jadi. Nama Komersial . Harvard, Kerr, dll.
KOMPOSISI
Lilin parafin, getah damar, carnauba atau candelilla dan zat pewarna. Lilin parafin (4060%) Ini adalah bahan utama. Ini digunakan untuk
menentukan titik leleh. Varietas yang berbeda, dengan titik leleh yang berbeda dapat diproduksi. Lilin parafin serpihan dipangkas tidak
memberikan permukaan yang halus, sehingga lilin lain ditambahkan untuk memodifikasi. Ceresin (10%) Sebagian menggantikan parafin.
Meningkatkan ketangguhan. Mudah diukir. Gum damar (1%) Damar resin (turunan alami dari pohon pinus) meningkat kelancaran selama
pencetakan dan membuatnya lebih tahan terhadap retak dan mengelupas. Ini juga meningkatkan ketangguhan lilin dan meningkatkan kilau
permukaan. Lilin Carnauba (25%) Lilin ini cukup keras dan memiliki titik leleh yang tinggi. Ini dikombinasikan dengan parafin untuk
mengurangi aliran pada suhu mulut. Ini memiliki bau yang menyenangkan dan memberikan kilau ke permukaan lilin. Lilin Candelilla Lilin ini
dapat ditambahkan untuk menggantikan lilin carnauba. Ini memberikan kualitas yang sama seperti lilin carnauba, tetapi titik lelehnya lebih
rendah dan tidak sekeras lilin carnauba. Lilin sintetiklilin Dalaminlay modern, lilin carnauba sering diganti sebagian dengan lilin sintetis tertentu
(Montan). Karena titik lelehnya yang tinggi, lebih banyak parafin dapat dimasukkan dan kualitas kerja secara umum ditingkatkan.
SIFAT-SIFAT INLAY WAX
Lilin inlay Kelas 1 dimaksudkan untuk digunakan di laboratorium sedangkan, lilin Kelas 2 digunakan di mulut (teknik tidak langsung). Jelas,
keduanya akan memiliki sifat yang sedikit berbeda.
* Satu teks referensi AS populer telah menggambarkan klasifikasi ini secara terbalik. Namun ini tidak dapat diverifikasi dalam sumber ADA
atau ISO saat ini atau sebelumnya. Staf dan siswa disarankan untuk menggunakan versi yang disediakan dalam buku teks ini karena bersumber
dari dokumen asli (ISO 1584: 2005).
334 BAGIAN 5 Laboratorium Gigi — Bahan dan Proses
Aliran Kebutuhan menurut ISO 15854: 2005 ( Tabel 19.2)
Pada 45 ° C - Baik Kelas 1 dan Kelas 2 harus memiliki aliran antara 70 hingga 90%.
Pada 37 ° C - Kelas 2 tidak boleh mengalir lebih dari 1%.
Pada 30 ° C - Kelas 1 tidak boleh mengalir lebih dari 1%.
Jelaslah bahwa lilin tatahan Kelas 1 jenis ini meleleh dan mengalir, ketika dipanaskan hingga sekitar 45 ° C. Tempe rature ini ditoleransi oleh
pasien. Aliran yang baik pada suhu ini memastikan reproduksi rongga inlay yang baik. Lilin mendingin dan mengeras pada suhu 37 ° C (suhu
mulut), memungkinkan operator untuk mengukir dan membentuknya di mulut.
Lilin tatahan kelas 2 Jenis ini di sisi lain mengeras pada suhu 30 ° C (suhu kamar). Lilin ini lebih cocok untuk laboratorium. Karakteristik aliran
tidak cocok untuk digunakan di mulut.
Sifat
Termal Konduktivitas termal Konduktivitas termal dari lilin-lilin ini rendah. Butuh waktu untuk memanaskan lilin secara seragam dan
mendinginkannya ke suhu tubuh atau ruangan. Koefisien ekspansi termal Lilin tatahan memiliki CTE yang tinggi. Ini memiliki ekspansi linier
0,7% dengan peningkatan suhu 20 ° C. Perubahan termal lebih tinggi daripada bahan gigi lainnya.
Pentingnya Properti ini lebih signifikan dalam teknik langsung karena kontraksi pola dapat terjadi ketika diambil dari mulut ke suhu kamar
(terutama di ruangan ber-AC atau di iklim dingin).
Faktor-faktor yang memengaruhi Jika lilin dibiarkan dingin di bawah tekanan, sifat termalnya berubah. Saat dipanaskan, CTE linier meningkat.
Suhu cetakan dan metode yang digunakan untuk memberikan tekanan pada lilin saat mengeras juga mempengaruhi CTE.
Distorsi lilin Distorsi
lilin adalah masalah yang paling serius dalam inlay wax. Hal ini disebabkan oleh pelepasan tekanan pada pola yang disebabkan karena
1. Kontraksi saat pendinginan
2. Gelembung gas yang tersumbat
3. Perubahan bentuk lilin selama pencetakan
4. Dari manipulasi — ukiran, penggabungan, pelepasan, dll.
Dengan demikian jumlah tegangan sisa bergantung pada
❍ Metode pembentukan pola
❍ Penanganannya, dan
❍ Lamanya waktu dan suhu penyimpanan pola lilin
Penyebab distorsi Distorsi adalah karena metode manipulasi yang menciptakan
ketidakhomogenan lilin melibatkan jarak antar molekul (Gambar 19.2A dan B).

Waxes pada Kedokteran Gigi BAB 19 335

Faktor-faktor penyebab distorsi di bawah kendali operator tidak dapat dihilangkan secara menyeluruh. Distorsi wax dapat terjadi diakibatkan :
 Apabila wax tidak dalam suhu yang sama/seragam ketika dimasukkan kedalam rongga/lobang, beberapa bagian dari pola wax ini akan
menyentuh atau terhubung secara thermal kebanding dengan bagian yang lain dari wax ini ketika diberi tekanan
 Apabila wax tidak ditahan dalam keadaan tekanan yang seimbang ketika pendinginan
 Apabila wax yang masih tergolong baru yang dilelehkan dan diaplikasikan di area yang mengalami kekurangan bagian, maka wax yang
diaplikasikan tadi akan mengalami tekanan yang sangat besar • Selama pengukiran, beberapa molekul dari wax akan terganggu dan akan
menghasilkan tekanan terhadap wax.
Untuk menghindari hal tersebut
1.Meminimumkan pengukiran dan perubahan suhu
2.Meminumkan Penyimpanan pola yang dan penginvestasian secepat mungkin
3.Menyimpan di dalam kulkas atau pendingin jika dalam keadaan genting/darurat
Beberapa pola relaksasi dan distorsi dapat terjadi bagaimaanapun juga tergantung dari metode yang digunakan. Hal ini sangat tidak mungkin
untuk dihilangkan. Hal ini hanya dapat dikurangi di titik dimana tidak penting secara klinis/medis.

SISA PEMBAKARAN
Wax mengalami penguapan pada saat pembakaran. ISO 15854:2005 adalah batas dari sisa pembakaran yang tidak mengalami penguapan yang
mengarah ke titik maximum dari 0.1%. Kelebihan sisa pembakaran dapat dihasilkan dari penuangan yang tidak sempurna/tidak selesai.
MANIPULASI TATAHAN WAX Teknik Secara Langsung
Pegang batangan wax di atas api yang menyala dan putar secara berulang-ulang sampai batangan wax tersebut menjadi plastik, berhati-hatilah
ketika melakukan hal ini agar wax tidak mengalami penguapan. Wax yang telah di proses tadi ini berbentuk kurang lebih sesuai dengan
rongga/lubang yang telah tersedia. Setelah wax dimasukkan ke dalam rongga, wax tersebut harus dipegang/ditahan dibawah tekanan jari ketika
mengalami pemadatan. Wax seharusnya akan mengalami pendingingan ke arah suhu mulut. Pendinginan secara cepat dengan menggunakan air
dingin akan menghasilkan kontraksi differensial dan peningkatan tekanan internal. Terlokalisasi dari pemanasan ulang wax dengan instrumen
ukiran yang hangat memiliki efek yang mirip dan akan menghasikan distorsi yang lebih banyak. Instrument ukiran yang dingin seharusnya
digunakan unutk pola wax secara langsung. Lepas pola wax secara perlahan dalam sumbu persiapan panjang. Pola seharusnya menyentuh
sekecil dan sebisa mungkin dengan tangan untuk menghindari perubahan suhu.
Teknik Secara Tidak Langsung
Pola tatahan disiapkan di atas cetakan berpelumas. Apabila wax cair digunakan, maka tekanan dari residu akan sangat sedikit.
o Metode Pencelupan. Dalam hal *full crown banyak maknanya sehingga tidak dapat teriidentifikasi dengan baik*, cetakannya dapat dicelupkan
berulang-ulang ke cairan wax yang panas. Wax dibiarkan dingin,diukir, dan dilepaskan dari cetakan. o Pelunakan di air hangat. Teknik ini
tidak direkomendasikan karena - Konstituen terlarut dapat terlarut dan khasiat dari wax akan berubah.
- Air yang masuk ke dalam wax dapat menimbulkan cipratan api, gangguan terhadap proses pelunakan 336 PART 5 Dental Laboratory—
Materials and Processes Catatan :
1. Menginvestasikan/menyimpan semua pola wax secepat mungkin untuk menghindari distorsi
2. Lilin terkosidasi saat dipanaskan. Pemanasan yang terlalu lama dapat membuat wax mengalami penguapan. Dan akan ada penggelapan dan
pengendapan getah yang tersimpan. Untuk menghindari hal ini, gunakanlah suhu terendah yang dibutuhkan untuk proses pelelehan.

PENGECORAN WAX RPD


Pengecoran wax untuk gigi tiruan parsial tidak seperti tatahan pengecoran wax dalam hal penampilan dan penanganan properti. Saat ini, tidak
ada spesifikasi ADA atau ISO yang telah dirumuskan untuk wax-wax ini. Namun, sebuah spesifikasi federal Amerika Serikat (U-W-140) telah
memformulasikan untuk melindungi wax ini. Spesifikasi tersebut berbeda dari tatahan wax tersebut.

KEGUNAAN
Untuk membuat pola dari kerangka logam dan sebagian bagian dari gigi tiruan yang dapat dilepas.

DISEDIAKAN SEBAGAI
Tersedia dalam berbagai bentuk (Flg.19.3A).
- Ketebalan sebuah lembaran setebal 0,40 dan 0,32 mm
- Bentuk yang telah dibentuk sebelumnya
- Berbentuk lingkaran (10 cm), setelah lingkaran, dan seperempat lingkaran
- Bentuk reticular, grid, atau mesh
- Bentuk gesper
- Dan bentuk-bentuk lainnya
- Wax massal sebagai bentuk blok atau dalam wadah
- Gulungan atau lilitan dengan berbagai diameter mulai dari 2 sampai 5 mm unuk membentuk guam

PROPERTI
Lilin ini bersifat lengket dan sangat elastis karena mereka harus beradaptasi dengan mudah dan menempel pada gips yang tahan panas. Mereka
harus menyalin secara akurat permukaan tempat mereka diberi tekanan. Pola untuk bingkai RPD dibuat pada gips khusus yang dikenal sebagai
gips tahan api (Flg. 19. 3B). Sejak wax datang dalam bentuk yang sudah disiapkan, wax ini pun mudah untuk berkumpul. Bentukan wax lengket

pada permukaan wax, dan distorsi pola pada perubahan thermal


Gambar 19.3A AnD B RPD casting wax. (A) Lilin pengecoran preformed menghemat waktu laboratorium yang memberikan hasil yang lebih konsisten. (B) Pola RPD yang
terbentuk dari lilin preformed digunakan dalam konstruksi gigi tiruan sebagian yang bisa dilepas.
Waxes in Dentistry CHAPTER 19 337

Gambar 19.4A to C Machinable wax. (A) Penggilingan CAD / CAM. (B) Penggilingan lilin dalam bentuk kue. (C) Penggilingan dengan alat genggam.
ur dan dapat dengan mudah diadaptasi ke gips. Setelah pola selesai, diinvestasikan dan dinyalakan. Seperti lilin inlay, mereka juga harus menguap
dengan sedikit residu selama burningout.

MILLING WAX
Penggilingan atau wax yang dapat diproses menggunakan mesin merupakan wax yang dapat dibentuk melalui pengilingan atau proses mesin
dengan meggunakan CAD/CAM (Flg. 19.4C). wax yang dapat di proses dengan mesin ini adalah wax yang sangat keras dengan suhu meleleh
yang sangat tinggi yang di rumuskan untuk mengantarkan properti mesin termasuk detail dengan resolusi tinggi. Pola wax terbentuk setelah
pemrosesan mesin diinvestasikan dan dituang seperti penuangan wax seperti biasanya.

TERSEDIA DALAM BENTUK


Wax yang dapat diproses menggunakan mesin tersedia dalam bentuk
Blok
Silinder
Disk (Flg. 19.4A)
Kue dalam kontener (Flg. 19.4B)

PROPERTI/SIFAT
Sifatnya lebih keras dan memiliki temperatur leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan wax lainnya. Wax ini berbentuk bubuk atau serpihan
dalam penggilingan.
Kekerasan : 53 (Shore “D” Scale)
Gravitasi secara spesifik : 0.92
Titik leleh : 115˚C
Residu Pembakaran : 0.0066%
Flexural Modulus : 45, 250 Psi
Koefisien Ekspansi Thermal : 7,5 x 10-5 (cm/cm/˚C)
BASEPLATE WAX
Kebanyakan siswa akan tahu lilin ini. Ini kadang-kadang disebut sebagai pemodelan orlype i 2(1S0
15854) lilin. Mereka diklasifikasikan di bawah pola lilin karena mereka digunakan untuk menciptakan
338 BAGIAN 5 Laboratorium Dental —Bahan dan Proses

Tabel 19.3 Persyaratan Aliran dari Baseplate wax*


Suhu Tipe 2 Baseplate wax

Kelas 1 Kelas 2 Kel as 3

Min Maks Min Maks Min Maks

°C % % % % % %

23,0 ± 0,1 – 1,0 – 0,6 – 0,2

30,0 ± 0,1 – – – – – –

37,0 ± 0,1 5,0 90,0 – 10,0 – 1,2

40,0 ± 0,1 – – – – – –

45,0 ± 0,1 – – 50,0 90,0 5,0 50,0

* ISO 15854:2005

Gambar 19.5A dan B (A) Baseplate wax. (B) Lingkar oklusi.

PENGGUNAAN
Wax ini digunakan dengan cara sebagai berikut.
1. Untuk membuat lingkar oklusi. (Gbr. 19.5B).
2. Untuk membentuk kontur gigi palsu setelah set.
3. Untuk membuat pola peralataan orthodontik dan protesa
lain dari bahan plastik.
KLASIFIKASI (ISO 15854:2005)
Tipe I Lunak — Untuk membuat
lapisan
Tipe II Kasar — Digunakan pada daerah iklim normal Tipe III Sangat Keras — Digunakan pada daerah iklim tropis
TERSEDIA
Lembaran dengan warna pink atau merah (Gbr. 19.5A).
KOMPOSISI

Komponen (%)
Paraffin atau ceresin 80.0
Beeswax 12.0
Carnauba 2.5
Natural or synthetic resins 3.0
Microcrystalline 2.5
Wax pada Kedokteran Gigi BAB 19 339
KEGUNAAN WAX
Kegunaan utama wax digunakan sebagai alat bantu tambahan dalam pekerjaan berbagai restorasi dan perkakas, baik secara klinis maupun pada
saat di laboratorium. Misalnya, boxing wax, beading wax, utility wax, blockout wax, carding wax dan sticky wax.

BOXING WAX AND BEADING WAX


PENGGUNAAN
Digunakan untuk membuat dinding vertikal disekitar daerah impresi, untuk menuangkan stone dan membuat gips. Prosedur ini ditunjukkan
pada gambar. (Gbr. 19.6).
TERSEDIA
Boxing wax dalam lembaran, beading wax dalam stip. (Gbr. 19.7A dan B).
KEUNGGULAN DARI BOXING DAN BEADING WAX.
1. Ketahanan ekstensi dan penunjukkan.
2. Pengontrol ketebalan batasan.
3. Pengontrol bentuk dan ketebalan dasar gips..
4. Menghemat artifisial stone.
SIFAT DARI BOXING DAN BEADING WAX.
Bersifat lentur dan mudah beradaptasi, memiliki kelengketan untuk melekat pada impression. Catatan : Istilah pada carding wax dan boxing
telah digunakan secara bergantian. Carding wax adalah bahan wadah asli gigi porselen saat diperbaiki ketika diterima dari pabrik, sementara
Boxing wax merupakan istilah yang lebih sering digunakan.

Gambar 19.6 Box impression siap utnuk dituangkan stone.

Gambar 19.7A dan B (A) Beading wax. (B) Boxing wax.


340 BAGIAN 5 Laboratorium Dental —Bahan dan Proses

Gambar 19.8A dan B (A) Utility wax biasanya digunakan untuk ekstensi tray.(B).

TEKNIK PENGGUNAAN
Beading wax pada bagian pinggirannya diadaptasi. Beading wax harus memiliki lebar sekitar 4 mm dan 3–4 mm dibawah batas cetakan.T
ingginya disesuaikan sampai strip pada boxing wax memanjang sekitar 13 mm diatas titik tertinggi pada impresi. stone digearkan sehingga
menjadi box impresi.

UTILITY WAX
KOMPOSISI
Terdiri dari beeswax, petrolatum, dan wax lunak lainnya dalam proporsi yang bervariasi.
TERSEDIA
Tersedia dalam bentuk stik dan lembaran. (Gbr. 19.8A dan B).
PENGGUNAAN
Digunakan untuk menyesuaikan lubang pada kontur tray dengan penggunaan hidrokoloid (misalnya, untuk menaikkan ketinggian flange,untuk
memperpanjang tray pada bagian posterior , untuk meningkatkan bagian palatal dari tray pada langit-langit palatum dll).Teksturnya lentur dan
mudah dibentuk. Dapat merekat dan menempel pada tray.

STICKY WAX
KOMPOSISI
Bahan utama terdiri dari yellow beeswax, rosin, dan resin alami seperti getah dammar.
SIFAT DARI STICKY WAX
Bertekstur lengket ketika meleleh dan dapat melekat erat pada permukaan. Pada suhu kamar bersifat keras, tidak lengket dan rapuh. (Gbr. 19.9).
PENGGUNAAN
Digunakan untuk menggabungkan (merakit) bagian-bagian logam sebelum disolder dan untuk menggabungkan fragmen gigi palsu yang rusak
sebelum prosedur perbaikan. Kegunaan utama yaitu menyambungkan.
CARDING WAX
Carding wax digunakan oleh produsen untuk mengemas gigi akrilik atau porselen (Gbr. 19.10). Teksturnya lunak, lekat dan lentur pada tekstur
kamar. Tersedia dalam bentuk lembaran atau strip.
Wax pada Kedokteran Gigi BAB 19 341

Figure 19.9 Variasi bentuk sticky wax.

Figure 19.10 Carding wax.


SHELLAC
Shellac sebelumnya sering digunakan
dalam kedokteran gigi untuk membuat
basis gigi palsu sementara dan tray
khusus, bahan ini juga digunakan untuk
registrasi gigitan.

KOMPOSISI
Shellac wax terdiri atas serangga Kerria lacca, plastisator seperti
stearin dan stearic acid serta pengisi seperti mika (Kekuatan), bedak.
Beberapa mengandung alumunium yang juga digunakan
sebagai pengisi untuk menyesuaikan viskositas. Some contain aluminum which is also used as a filler to adjust viscosity. Tersedia dalam warna
putih (memutihkan), coklat (warna alami) dan merah jambu atau perunggu (pewarna) (Gbr. 19.11A dan B).
Pemanasan shellac pada suhu diatas 70 °C menyebabkan peluruhan plastisator. Pemanasan pada suhu lebih dari 100 °C menghasilka n
polimerisasi dengan pelepasan air (ditandai dengan gelembung). Hal ini menghasilkan peningkatan viskositas yang nyata (menjadi lebih kaku).
MANIPULASI
Sebagai bahan termoplastik , ia dimanipulasi dengan cara dilunakkan dengan pemanasan, pemotongan dan pembentukan. (Gbr. 19.11C).
KEKURANGAN
Berpotensi tidak stabil dan dapat mengalami distorsi,biasanya digantikan oleh resin stabil.
342 BAGIAN 5 Laboratorium Dental—Bahan dan Proses
Gambar 19.11A hingga C (A) Shellac putih. (B) Shellac cokelat. (C) Pembuatan pelat dasar shellac.

WAX IMPRESSION
Digunakan untuk merekam
bagian edentulous non-
undercut dari mulut, dan
umumnya digunakan dalam
kombinasi dengan bahan
cetakan lain seperti karet
polisulfida, ZOE, atau cetakan
gigi gabungan, misalnya
corrective impression wax dan bite registration wax.

CORRECTIVE IMPRESSION WAX


Wax digunakan secara luas pada masa lalu untuk membuat cetakan gigi. Wax sangat tidak stabil dan rentan terhadap distorsi, karenanya tidak
terlalu cocok untuk cetakan konvensional. Namun, wax dapat digunakan dalam situasi tertentu.

JENIS
1. Aluwax (Gbr. 19.12A)
2. Korecta wax (No. 4) (extra lunak - oranye) (Gbr. 19.12B)
3. Iowa wax—Tersedia dalam bentuk batang 6 inci atau dalam wadah kecil (Gbr.
19.12C)
4. H-L physiologic paste (kuning-putih)
5. Adaptol (hijau) (Gbr. 19.12D)

PENGGUNAAN

Digunakan sebagai lapisan lilin di atas cetakan asli untuk menghubungkan dan merekam rincian jaringan lunak.
1. Untuk membuat cetakan fungsional pelana ujung bebas (Kelas I dan II gigi tiruan dapat dilepas sebagian).
2. Untuk merekam bagian posterior palatal pada gigi tiruan.
3. Cetakan fungsional untuk obturator.

dikeluar . Mereka harus segera dituangkan. Setiap kelas pada wax dirancang
kan dari
KOMPOSISI DAN SIFAT
Terdiri dari paraffin, ceresin, dan beeswax. Mungkin juga mengadung partikel logam seperti tembaga atau aluminium. Alirannya 100% pada
37 ° C. Wax ini dapat berubah bentuk saat Wax pada Kedokteran Gigi BAB 19 343
Gambar 19.12A hingga D Impression waxes. (A) Aluwax. (B) Korecta wax oranye. (C) Iowa wax. (D) Adaptol Hijau.

BITE REGISTRATION WAX


KEGUNAAN
Digunakan untuk merekam hubungan antara gigi atas dan gigi bawah. Ini diperlukan untuk memasang gips dengan benar pada articulator.

TERSEDIA DALAM
Batang atau wafer berbentuk U (Gbr. 19.13 dan 19.14). Foil logam tipis mungkin ada pada permukaan bawah atau antara lapisan wax.

KOMPOSISI
Beeswax atau paraffin atau ceresin. Beberapa mengandung partikel aluminium atau tembaga.

PROSEDUR
Wax dilunakkan dalam air hangat. Wax yang telah lunak kemudian ditempatkan diantara gigi dan pasien diminta untuk menggigit. Setelah
wax mengeras, kemudian dikeluarkan dan ditempatkan dalam air dingin.
344 BAGIAN 5 Laboratorium Dental—Bahan dan Proses
Wax dimasukkan kembali ke dalam mulut dan pasien diminta untuk menutup mulut untuk pemeriksaan terakhir. Cetakan pasien ditempatkan
di lekukan yang dibentuk oleh gigi di dalam wax. Cetakan kemudian dipasang dengan plester pada articulator. Pemasangan tidak boleh
ditunda karena distorsi lilin dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat. Bite registration dapat dilakukan dengan bahan lain seperti seng
oksida, eugenol dan silicon.
Bahan Tanam Tuang dan
Garis Besar BAB
Bahan Refraktori
• Persyaratan Invesment
• Klasifikasi Bahan Refraktori
– Ekspansi • Bahan Refraktori Khusus
• Komposisi Umum
– Ekspansi Pengerasan Normal Pengecoran Fosfat Bonded
• Penanaman Gypsum Bonded • Sifat
Gypsum
– Ekspansi Pengerasan Refraktori untuk RPd (Tipe II) Higroskopik •
Investment untuk Keramik
– Perilaku Termal dari Gypsum –
Perilaku Termal dari Silika – Faktor yang Mempengaruhi • Investment untuk Silika
– Ekspansi Pengerasan • Investment Silika Bonded
Higroskopik • Penanaman Pematrian (Menyolder)
20 – Ekspansi Termal
BAB • Penanaman Fosfat Bonded
Refraktori adalah bahan nonlogam yang dapat menahan suhu tinggi tanpa menurunkan, melembutkan, atau kehilangan kekuatannya.
Investasi dapat digambarkan sebagai bahan keramik yang cocok untuk membentuk cetakan di mana logam atau paduan dilelehkan (Gbr. 20.1).
Prosedur untuk membentuk cetakan dijelaskan sebagai 'investment'. Bahan-bahan ini dapat menahan suhu tinggi. Karena alasan ini, mereka juga
dikenal sebagai bahan tahan api atau bahan refraktori. Bahan tanam tuang tercakup dalam ISO 15912: 2006. Standar ini juga mencakup mengeraskan
bahan tanam tuang dan bahan die refraktori.

PERSYARATAN INVESTMENT
Cetakan tanam tuang harus diperluas untuk mengkompensasi penyusutan logam campuran, dimana terjadi selama proses pendinginan campuran yang
dicairkan.
Powder harus memiliki ukuran partikel yang halus untuk memberikan permukaan yang halus pada cetakan.
Manipulasinya harus mudah dan memiliki setting time yang sesuai.
Bahan harus memiliki konsistensi yang halus ketika dicampur.
Bahan yang telah dimanipulasi harus cukup berpori untuk memungkinkan udara dalam rongga
cetakan keluar selama pengecoran.
Pada suhu yang lebih tinggi, bahan tanam tidak boleh terurai untuk mengeluarkan gas yang
dapat merusak permukaan campuran.
Harus memiliki kekuatan yang memadai pada suhu kamar untuk memungkinkan
penanganan, dan kekuatan pada suhu yang lebih tinggu untuk bertahan dari dampak logam cair.
Gambar 20.1 Potongan melintang pada cetakan. 346 BAGIAN 5 Laboratorium Dental—Bahan dan Proses
Suhu cetakan harus tidak kritikal.
Setelah pengecoran, harus mudah dipecahkan dari permukaan logam dan tidak boleh bereaksi secara
kimia.
Bahan harus ekonomis.

KLASIFIKASI BAHAN REFRAKTORI PADA KEDOKTERAN GIGI (ISO 15912:2006)


Klasifikasi mencakup semua bahan refraktori dalam kedokteran gigi termasuk bahan tanam tuang, pematri tanam tuang, dan refraktori die.
A. Klasifikasi berdasarkan pengaplikasiannya (ISO 15912:2006)
Tipe 1: untuk pembangunan inlay, mahkota dan restorasi tetap lainnya
Tipe 2: untuk konstruksi gigi tiruan lengkap atau sebagian atau peralatan lepas lainnya
Tipe 3: untuk konstruksi cetakan yang digunakan dalam prosedur mematri Type 4: untuk konstruksi refraktori die
B. Subklasifikasi berdasarkan metode burnout (ISO 15912:2006)
Kelas 1: direkomendsikan untuk burn-out dengan metode pemanasan lambat atau bertahap
Class 2: direkomendasikan untuk burn-out dengan metode pemanasan cepat
C. Klasifikasi berdasarkan jenis pengikat yang digunakan
Ada tiga jenis bahan investasi berdasarkan pengikat yang digunakan. Mereka semua mengandung silika sebagai bahan tahan api. Jenis pengikat yang
digunakan berbeda.
Gypsum bonded investments Mereka digunakan untuk cetakan logam campuran emas. Mereka dapat menahan suhu hingga 700 °C.
Phosphate bonded investments Untuk logam keramik dan paduan kobal-kromium. Mereka dapat menahan suhu yang lebih tinggi.
Ethyl silica bonded investments Mereka adalah alternative untuk fosfat bonded investment, untuk cetakan suhu tinggi. Mereka terutama digunakan
dalam pengecoran gigi tiruan parsial paduan logam campuran dasar.
KOMPOSISI UMUM BAHAN TANAM
Semua bahan tanam tuang mengandung refraktori, pengikat, dan pengubah.
REFRAKTORI
Refraktori adalah bahan yang tahan suhu tinggi tanpa terurai atau hancur, misalnya
Silica.
Bentuk alotropik Silika ada setidaknya dalam empat bentuk alotropik.
Quartz
Tridymite
Cristobalite
Fused quartz
Bahan Tanam Tuang dan Bahan Refractori BAB 20 347

Gambar 20.2 Representatif Bahan Tanam berikatan gypsum.

BINDER

Suatu bahan yang akan mengatur dan mengikat partikel-partikel zat refraktori, misalnya gipsum,fosfat dan silikat. Pengikat umum yang digunakan untuk
alloys emas adalah dental stone (alpha-hemihydrate). Bahan tanam untuk casting adalah cobalt chromium alloy men -ggunakan etil
silikat,amonium sulfat atau natrium fosfat.

PENGUBAH KIMIA

Bahan Kimia seperti natrium klorida, sam borat, kaliumsulfat, grafit, bubuk tembaga or atau magnesium oksida ditambahkan dalam junlah kecil untuk mengubah
sifat.
BAHAN TANAM BERIKAT GIPSUM
KLASIFIKASI
Klasifikasi ISO (15912:2006)untuk bahan refraktori yang diaplikasikan ke bahan tanam berikatan gypsum da nbahan tanam berikat fosfat. Jadi, terdapat empat jenis
berdsarkan aplikasi—Tipe 1, 2, 3 and 4 dan dua subkelas—Kelas 1 and 2 berdasarkan metode burnout. (Lihat klasifikasi ISO di awal bab untuk detailnya).

KEGUNAAN
Untuk pengecoran inlay, memperbaiki gigi tiruan sebagian,kerangka gigi tiruan sebagian menggunakan alloy emas dan paduan rendah alloy lainnya.
TERSEDIA
Bubuk dalam ukuran besar atau timbangan perpack (Fig. 20.2).
Representatif produk komersial Cristobalite, Novocast (Whipmix), etc.
KOMPOSISI

hemihydrate
P (dental
e

*Nama asli untuk standar iniadalah bahan tanam berikat gypsum untuk Bahan

BAGIAN 5 Laboratorium gigi —Bahan dan Proses 348


FUNGSI KOMPONEN

Alpha hemihydrate

Ini mengikat dan menyatukan partikel silika.


Permits menuangkan campuran ke dalam cetakan.
Ini memberikan kekuatan pada cetakan.
Berkontribusi pada ekspansi cetakan (dengan mengatur ekspansi).

Silika kuarsa atau kristobalit


Bertindak sebagai refraktori selama pemanasan.
Mengatur ekspansi termal .
Meningkatkan pengaturan ekspansi stone.
Silika dalam bahan tanam menghilangkan kontrasi pada gypsum dan mengubahnya
.
menjadi ekspansi selama pemanasan
Remove it Now
Pengubah

Masalah pewarnaan
Pereduksi Mereka mengurangi oksida yang terbentuk pada logam dengan menye-diakan nonoxidizing atmosfir dalam cetakan ketik cetakan alloy
masuk,e.g.karbon, bubuk powder
Modifikasi bahan kimia ini mengatur ekspansi dan waktu dan juga mencegah penyu-sutan gipsum ketika dipanaskan di atas 300C, misalnya asam borat
, natrium
klorida

MANIPULASI
Kuantitas bubuk dan air yang diukur dicampur secara manual menggunakan rubber bowl

dan spatula atau dalam mesin pencampur bahan tanam.

REAKSI PENGATURAN
Reaksi Pengaturan mirip dengan. dental stone. Ketika air dicampur,hemihydrat bereaksi
untuk membentuk dihidrat untuk membentuk massa padat yang mengikat partikel silika.
SETTING TIME
Menurut AdA Sp. No. 2 untuk bahan tanaminlay, setting time tidak boleh kurang dari 5 menit dan tidak boleh lebih 25 menit. Bahan tanam inlay modern set
pada 9 atau 18 menit. Ini memberikan waktu yang cukup untuk mencampur dan menanam polanya.
Faktor yang mempengaruhi setting time
Proses Pembuatan
Waktu mencampur dan rate
Rasio air-bubuk
Suhu
Pengubah—akselerator dan retarder

SIFAT BAHAN TANAM GIPSUM


PERLAKUAN TERMAL GIPSUM
Ketika gipsum dipanaskan pada suhu tinggi, ia akan menyusut dan membentuk. Pada 700
°C,menunjukkan sedikit ekspansi dan kontraksi dalam jumlah besar.Penyusutan ini

Bahan Tanam Tuang dan Bahan Refraktori BAB 20 349

disebabkan oleh dekomposisi dan pelepasan sulfur dioksida. Ini mecemari casting dengan sulfida perak dan tembaga.Jadi Bahan tanam berikat gipsum tidak
boleh dipanaskan di atas 700 °C.
PERLAKUAN TERMAL SILIKA
Ketika dipanaskan,kuarsa atau kristobalit mengubah bentuk kristalnya.Ini terjadi pada transisi suhu, karakteristik bentuk partikel silika.

Kuarsa saat dipanaskan,mengubah dari bentuk 'rendah' yang dikenal alpha-quartz ke bentuk 'tinggi' disebut beta-quartz pada suhu 375 °C.

Cristobalite sama ketika dipanaskan,membalikkan dari ‘rendah’ ata alpha-cristobalite ke 'tinggi' atau beta-cristobalit pada suhu antara 200 °C dan 270 °C.

Bentuk beta stabil hanya di atas transisi suhu. Itu berubah kembal ke rendah atau bentuk alfa terjadi saat pendinginan dalam setiap kasus. Kepadatan
berubah(menurun) sebagai huruf bentuk perubahan ke bentuk beta, dengan hasil peningkatan volume dan peningkatan linier yang cepat ekspansi.
EKSPANSI
Ekspansi membantu dalam memperbesar cetakan untuk mengkompensasi casting shrinkage pada alloy emas.
Tiga tipe ekspansi yang dapat dilihat
Ekspansi pengaturan normal
Ekspansi pengaturan higroskopis
Ekspansi Termal
Ekspansi pengaturan normal
Campuran silika dan dental stone menghasilkan ekspansi pengaturan yang lebih besar dari produk gipsum digunakan sendiri. Partikel silika mungkin
mengganggu intermeshing dari kristal saat terbentuk . Jadi, daya dorong kristal keluar selama pertumbuhan.
ADA Sp.No.2 untukType-I Bahan Tanam memungkinkan ekspansipengaturan maksimum di udara sebesar0.5%.Bahan tanam modern menunjukkan
pengaturan ekspansi 0.4%. Itu diatur oleh retarder dan akselerator.
Ekspansi pengaturan higroskopis (HSE)
Ketika gipsum dapat melakukan kontak dengan air,jumlahsekspansi:jauhlebih besar dari ekspansi pengaturan normal.Peningkatan jumlah ekspansi karena air
membantu pertumbuhan kristal.Perluasan dikenal sebagain ekspansi pengaturan higroskopis. Penanaman harus direndam dalam air sebelum set awal selesai.
ADA Sp. No. 2 untuk Bahan tanam Type-II require minimal 1.2% dan maximum 2.2% ekspansi.
Faktor yang mempengaruhi ekpansi pengaturan higroskopis
Komposisi Semakin halus partikel silika,semakin besar HSE. Alpha-hemihydrates menghasilkan ekspansi yang lebih besar dari beta-hemihydrate. Lebih
tinggi silika konten, semakin besar ekspansi.
Rasio W-P Semakin tinggi rasio WP dari campuran bahan tanam asli, lebih sedikit HSE.
Suhu Semakin tinggi suhu air rendaman,semakin sedikit tegangan permukaannya dan karena itu, ekspansi lebih besar.
Pengaruh waktu perendaman Imersi sebelum set awal menghasilkan ekspansi yang lebih besar
350 BAGIAN 5 Laboratorium gigi—Bahan dan Proses
Spatulasi Semakin pendek waktu pencampuran,semakin sedikit HSE.
Efek dari shelf-life of the investment Semakin lama bahan tanam, semakin sedikit higroskopis ekspansinya.
Confinement pada bahan cetak oleh dinding wadah atau pola lilin berkurang HSE. Efek ini jauh lebih jelas pada HSE daripada pada pengaturan normal
ekspansi.
Pengaruh jumlah air yang ditambahkan Semakin banyak air ditambahkan selama fase set, lebih banyak ekspansi.

EkspansiTermal

Dalam hal bahan tanam gipsum,ekspansi


Termal (TE) tercapai dengan menempatkan
Cetakan di tungku di suhu tidak lebih dari
700 °C. Bahan tanam rusak jika melebihi
Suhu melepaskan gas yang dapat mencemari

alloy emas.Itu perilaku ekspansi termalRemove it satu ditunjukkan pada Gambar. 20.3.

Jumlah ekspansi termal diperlukan

tergantung metode yang digunakan untuk casting shrinkage compensation.

Jika hygroscopic expansion technique digunakan,makaTE 0.5 hingga 0.6% sudah cukup. Tetapi jika kompensasinya dengan TE bersamaan dengan Ekspansi
Pengaturan Normal, maka TE 1 hingga 2%0
But if the compensation is by TE together
Type-l Bahan Tanam harus mempunyai TE tidak kurang dari 1 atau lebih besar dari 1.6%.

Faktor yang mempengaruhi ekspansi Termal


TE terkait dengan jumlah dan jenis silika yang digunakan.
Pengaruh rasio W-P lebih banyak air, kurang TE.
Pengaruh pengubah kimia Sejumlah kecil sodium chloride, potassium chloride dan lithium chloride meningkatkan TE dan menghilangkan kontraksi oleh
gipsum.

KEKUATAN

Menurut ISO 15912:2006, kekuatan tekan untuk bahan tanam tidak boleh kurang dari 2 MPa saat diuji 2 jam setelah setting.

Faktor yang mempengaruhi kekuatan

Pengunaan alpha-hemihydrate meningkatkan kekuatan tekan(dibanding beta-hemihydrate).


Penggunaans pengubah kimia meningkatkan kekuatan.
Lebih banyak penggunaan air selama pencampuran, kekuatannya lemah.
Pemanasan bahan tanam hingga 700 °C dapat meningkatkan atau menurunkan kekuatan 65% tergantung komposisi. Penurunan kekuatan terbesar saat
pemanasan ditemukan dalam bahan campur yang mengandung natrium klorida. .

Dental Investments and Refractory Materials CHAPTER 20 351

Setelah bahan tanam didinginkan hingga mencapai suhu kamar,kekuatannya menu-run secara signifikan karena retakan halus yang terbentuk selama
pendingin.
POROSITAS
Semakin banyak kristal gipsum hadir dalam penanaman, semakin sedikit porositasnya. Semakin sedikit kandungan hemihydrate dan semakin banyak
jumlah air yang diukur, semakin besar porositasnya. Campuran partikel kasar dan halus menunjukkan porositas lebih sedikit dibandingkan penanaman
yang terdiri dari ukuran partikel yang seragam (jumlah porositas sangat penting dalam cetakan untuk memungkinkan pelepasan gas selama
pengecoran).
KEHALUSAN
Ukuran partikel yang halus lebih baik daripada yang kasar. Semakin bagus penanaman, semakin kecil penyimpangan permukaan pada hasil
pengecoran.
PENYIMPANAN
Penanaman harus disimpan dalam wadah kedap udara dan anti kelembaban. Beli dalam jumlah
kecil.
PENANAMAN INLAY CASTING HIGROSKOPIS TERMAL
Penanaman yang dapat digunakan sebagai jenis higroskopis atau termal tersedia (e.g. Beauty cast - Whipmix). Penanaman mengandung campuran
kuarsa dan kristobalit sebagai refraktori. Untuk teknik ekspansi higroskopis, investasi dipanaskan hanya hingga 482 ° C. Ketika teknik pengecoran
termal digunakan, investasi (tidak direndam dalam air) dipanaskan hingga 649 ° C untuk mencapai ekspansi.

INVESTMENTS FOR CASTING HIGH MELTING ALLOYS


Paduan logam-keramik dan paduan kobalt-kromium memiliki suhu leleh tinggi. Mereka dicetak dalam cetakan pada 850 hingga 1100 ° C. Pada suhu
ini, penanaman berikat gipsum hancur. Oleh karena itu, penanaman yang tahan suhu yang lebih tinggi diperlukan. Pengikat yang digunakan (fosfat
dan silikat) dalam penanaman ini dapat menahan suhu tinggi. Penanaman yang digunakan untuk ini adalah :
Penanaman ikatan fosfat
Penanaman ikatan silikat
Penanaman berbasis Magnesia/alumina/zirconia untuk titanium
PHOSPHATE BONDED INVESTMENT
Penanaman ikatan fosfat mungkin merupakan penanaman yang paling banyak digunakan P dalam kedokteran gigi. Ini karena sejumlah besar struktur
gigi cetakan saat ini menge gunakan paduan logam mulia atau logam dasar.

uk casting high fusing alloys, misalnya high fusing paduan logam mulia, padual logam keramik dan paduan logam dasar seperti nickel-chromium dan
cobalt-chromium.

CLASSIFICATION
The ISO (15912:2006) classification for refractory materials applies to phosphate bonded investments also. Thus, there are four types based on
application—Type 1, 2, 3 and 4 and two subclasses—Class 1 and 2 based on method of burnout. (See ISO classification at beginning of chapter for
details).
352 PART 5 dental Laboratory—Materials and Processes
DISEDIAKAN SEBAGAI
Bubuk dalam kemasan dengan berat bervariasi dengan cairan khusus (Gambar. 20.4).

KOMPOSISI
Bubuk
Ammonium diacid phosphate NH4H2PO4

Memberi kekuatan pada suhu kamar.


Larut dalam air dan memberikan Figure 20.4 contoh penanaman ikatan fosfat. Ini dicampur ion fosfat
dengan cairan khusus.
Bereaksi dengan silika pada suhu tinggi untuk meningkatkan kekuatan pada suhu casting
Silika dalam bentuk kuarsa atau kristobalit (80%) berfungsi sebagai refraktori.
Magnesium oxide bereaksi dengan phosphate ions.
Karbon beberapa penanaman mengandung karbon ketika beberapa lainnya tidak mengandung karbon. Karbon membantu menghasilkan cetakan
yang bersih dan membantu divestasi dari cetakan. For noncompatible alloys carbon free investments are preferred.
Cairan
Penanaman ikatan fosfat dicampur dengan cairan khusus yang dipasok oleh pabrik. Cairan ini adalah bentuk sol silika dalam air, yang memberikan
ekspansi termal yang lebih tinggi.

SETTING REACTION
Pada suhu kamar ammonium diacid phosphate bereaksi dengan magnesium oksida untuk memberikan Investment green strength atau kekuatan suhu
kamar.

NH4H2PO4 + MgO + 5H2O NH4MgPO4.H2O

Amonium diacid phosphate digunakan dalam jumlah yang lebih besar daripada yang diperlukan untuk reaksi ini, sehingga jumlah tambahan dapat
bereaksi dengan silika pada suhu tinggi. Pada suhu yang lebih tinggi, mungkin ada reaksi permukaan antara P2O5 dan SiO2 untuk membentuk
silicophosphate, yang meningkatkan kekuatan investasi pada suhu yang lebih tinggi.
MANIPULATION
Rasio bubuk/cairan - 16 hingga 23 ml/100 gm.
(Cairan biasanya diencerkan dengan air. Jumlah rasio cairan terhadap air bervariasi sesuai dengan merek investment dan
jenis paduan yang digunakan. Jumlah air yang digunakan berkisar dari 0 hingga 50% tergantung pada ekspansi
yang dibutuhkan).

Bubuk dicampur dengan jumlah cairan yang telah diukur dengan mangkuk dan spatula. Diikuti dengan pencampuran
menggunakan tangan selama 20 detik dan menggunakan mekanik dalam vakum selama 90 detik. (Gambar. 20.5) Waktu
kerja sekitar 8-9 menit. Bahan yang sudah dicampur digetarkan kedalam casting ring atau agar mold (kerangka Rdp).
Bahan diperbolehkan untuk diatur minimum 30-45 menit tergantung pada penanaman tertentu. Setelah ini, glasir
diatas penanaman ini tergores untuk memungkinkan udara keluar dan mengurangi porositas tekanan balik selama
pengecoran.
dental Investments and Refractory Materials CHAPTER 20 353
Faktor yang mempengaruhi setting time
Suhu campuran dan lingkungan. Suhu yang lebih hangat mempercepat pengaturan. Pendinginan cairan memperpanjang waktu kerja (working time).
Mempercepat pengadukan mempercepat waktu set (setting time).
Peningkatan rasio cairan-bubuk meningkatkan juga dan menambahkan waktu kerja (working time).

SIFAT
EXPANSI
Seperti disebutkan sebelumnya, ekspansi cetakan diinginkan untuk mengimbangi penyusutan pengecoran. Penanaman dengan fosfat mendapatkan
ekspansi dari tiga sumber.
Wax pattern expansion the heat selama setting memungkinkan ekspansi yang signifikan dari wax pattern
Setting expansion ini sekitar 0.7 hingga 1%.
Thermal expansion rentangnya dari sekitar 1 hingga 1.5%.
Jumlah ekspansi disesuaikan oleh pabrikan untuk setiap produk tergantung pada paduan yang dimaksudkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspansi :
Rasio cair terhadap air khusus. Cairan memiliki pengaruh yang cukup besar pada pengaturan dan ekspansi termal dari penanaman. Semakin besar
konsentrasi cairan khusus untuk air, semakin besar termal dan pengaturan ekspansi (Gambar. 20.6).
Rasio bubuk terhadap cairan. Rasio bubuk terhadap cairan yang lebih besar dapat meningkatkan ekspansi
Kekuatan
Penanaman reguler/reguler investment umumnya merupakan menggunakan bahan dengan kekuatan rendah. Wet strength berkisar 4–10 MPa. Wet
strength berperan penting bagi bahan yang akan digunakan sebelum casting. Dry strength merupakan kekuatan penanaman dalam suhu tinggi.
Penanaman harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan gaya casting dari paduan lebur pada suhu tinggi. Studi telah menunjukkan bahwa
tidak ada korelasi antara kekuatan basah dan kering dari investasi ikatan fosfat. Suatu studi menunjukkan bahwa penanaman menunjukkan perilaku
plastik pada suhu tinggi, di bawah tekanan casting, mungkin menjadi sumber casting yang tidak akurat, sumber kesalahan yang sampai sekarang tidak
diakui.

Gambar 20.6 Pengaruh konsentrasi cair terhadap air pada pengaturan dan ekspansi termal dari penanaman terikat fosfat (Sumber: Whip-mix Corporatio
354 Bagian 5 Dental Laboratorium-Bahan dan Proses

Reaksi termal

Bahan tanam terikat fosfat mengalami reaksi termokimia ketika dipanaskan sampai suhu tinggi. Bagian silika pada dasarnya tetap tidak berubah. Namun pengikat
berjalan melalui berbagai tahapan. Pada pemanasan, bahan awalnya dehidrasi ke (NH4MgPO4.H2HAI)n. Selanjutnya, mendegradasi menjadi polimer (Mg2P2HAI7)n,
Kristal Mg2P2HAI7; maka bereaksi terakhir dengan kelebihan hadir MgO untuk membentuk produk akhir, Mg3(PO4)2.

Aliran

Bahan tanam tampaknya memiliki aliran rendah bila dicampur. Namun, mereka mengalir mudah dan amplop pola ketika dituangkan ke dalam cetakan
di bawah getaran. Oleh karena itu, penggunaan vibrator dianjurkan. tegangan permukaan zat pereduksi yang tersedia dan harus digunakan pada pola
lilin untuk meningkatkan pembasahan.

Kehalusan permukaan

Bahan tanam fosfat awal diproduksi coran kasar bila dibandingkan dengan bahan tanam berbasis gipsum. Bahan tanam saat ini telah membaik dan
sekarang mendekati permukaan kelancaran sebanding dengan gipsum terikat bahan tanam.

BAHAN TAHAN API KHUSUS


FOSFAT TERIKAT GIPS UNTUK BAHAN TAHAN API RPD (Tipe 2)
Cor tahan api adalah cor khusus yang terbuat dari bahan yang tahan (bahan tanam) panas.
Gips tersebut digunakan dalam pembuatan struktur logam besar tertentu seperti
melemparkan gigi palsu parsial removable. struktur lilin kecil seperti inlay, mahkota dan
kecil tetap protesa gigi (FDP) dapat dibangun pada die biasa karena dapat dihapus dari die
tanpa distorsi yang signifikan dan diinvestasikan secara terpisah.
Namun, struktur lilin yang lebih besar seperti itu untuk RPD cor, akan mendistorsi jika
dipindahkan dari cor. Pola RPD yang terbaik dibangun di cor tahan api (Gbr. 20,7). Pola ini
diinvestasikan bersama-sama dengan cor
Gambar 20.7 gips refraktori dengan pola dan
tahan api.
pengecoran logam yang sama.
BAHAN TANAM UNTUK KERAMIK
Bahan tanam berdasarkan fosfat juga tersedia untuk restorasi keramik (misalnya Polyvest
dan VHT - Whipmix, Gambar 20.8.).

Jenis

Dua jenis yang tersedia


Yang digunakan sebagai dies refraktori atau gips untuk membangun semuaporselen restorasi seperti veneer porselen dan mahkota jaket porselen (ISO
11245). Dua varietas yang dilihat berdasarkan ekspansi.

Gigi Investasi dan Material Refractory Bab 20 355

Gambar 20.8 Perwakilan fosfat terikat investasi digunakan untuk pembangunan restorasi keramik.

expansion- menengah: Awalnya digunakan untuk teknik kaca cor. Saat ini digunakan dengan media memperluas porselen seperti Finesse, Ceramco Veneer,
Duceram (Dentsply), Vita-VMK 68, Halo (3M), Noritake EX 3, dll Contoh Polyvest.
ekspansi tinggi- Jenis kedua digunakan dengan porselen ekspansi tinggi seperti Optec-HSP / VP (Jeneric / Pentron Inc.), Wil-Seram (Williams Gigi
Co),
Excelco (Ney), Creation (Jensen).
ipe kedua digunakan dengan dengan penekanan keramik pada suhu tinggi(Gambar. 20.9A ke C). Ini tidak digunakan sebagai die, melainkan digunakan untuk
mengelilingi pola lilin dengan proses penekanan keramik dengan panas.

Properti
Ini adalah investasi fosfat berbutir halus dengan waktu kerja 2-5 menit. Tidak seperti bahan tahan api biasa, ini dapat menahan pemecatan diulang
pada suhu tungku hingga 1200 ° C tanpa disintegrasi. Dapat digunakan dengan porselen tinggi memperluas karena CTEs kompatibel.
BAHAN TANAM UNTUK PENGECORAN TITANIUM

Silika konvensional (SiO2) Berdasarkan investasi casting gigi digunakan untuk pengecoran dari titanium murni menggunakan pengecoran mesin khusus yang
dikembangkan untuk logam ini. Sangat reaktif cair.

Angka 20.9A ke C (A) Fosfat terikat investasi untuk penekanan kerami dengan suhu tinggi. . Pola (B) Wax melekat pada srue former. pola (C) Wax ditempatkan di dalam cetakan silikon
sprue pada investasi yang dituangkan.

356 Bagian 5 Dental Laboratorium-Bahan dan Proses


gurangi SiO2dan titanium, pada gilirannya, teroksidasi. Untuk alasan ini mungkin alternatif untuk SiO 2 telah dipelajari dalam dekade terakhir dan MgO (magnesium)
dan Al2HAI3(Alumina) adalah yang paling umum dalam investasi komersial saat ini dirilis untuk titanium casting. Permukaan titanium coran dengan struktur berlapis
dan evaluasi dalam kaitannya dengan kinerja klinis memerlukan studi lebih lanjut terutama dalam kaitannya dengan pengaturan dan perilaku termal investasi baru
dikembangkan untuk kompensasi sukses penyusutan logam.

BAHAN TANAM SILICA


silika adalah pengikat. Hal ini berasal dari silikat etil atau dispersi berair dari silika koloid atau natrium silikat. Ini kurang umum digunakan.

JENIS
Berdasarkan pengikat yang digunakan dua jenis dapat dilihat. Salah satu investasi tersebut terdiri dari silika refraktori, yang terikat oleh
hidrolisis etil silikat dengan adanya asam klorida. Produk hidrolisis adalah pembentukan larutan koloid dari asam silikat dan etil alkohol.
HCl
Si (OC2H5)4 + 4H2 Si (OH)4 + 4C H OH
2 5

Etil silikat memiliki kelemahan yang mengandung komponen terbakar yang diperlukan untuk pembuatan.
natrium silikat dan silika koloid yang lebih umum digunakan sebagai pengikat karena merugikan atas. Bahan tanam ini disediakan bersama dengan dua botol cairan
khusus. Satu botol berisi encer yang larut dalam air silikat solusi seperti natrium silikat. Botol lainnya biasanya berisi larutan asam encer seperti asam klorida (Gambar.
20,10).

MANIPULASI
Isi dari masing-masing botol dapat disimpan tanpa batas waktu. Sebelum digunakan, volume yang sama setiap botol dicampur sehingga hidrolisis
yang dapat terjadi dan baru disiapkan asam silikat terbentuk. Bubuk / rasio cair sesuai dengan instruksi produsen.

BAHAN TANAM BRAZING (SOLDERING)


Dalam proses perakitan bagian-bagian dari restorasi dengan solder (Gambar. 20.11), seperti gesper pada gigi tiruan sebagian lepasan, perlu untuk
mengelilingi bagian
dengan cocok keramik atau investasi (Gambar. 20.12A dan B).

dental Investments and Refractory Materials CHAPTER 20 357


Gambar 20.12A And B Penyolderan investments. Gambar 20.11 Prosedur penyolderan (A) Gypsum bonded. (B)
Fosfat bonded.
PENGGUNAAN
Bergabung dengan segmen gigi tiruan sebagian cekat (Gbr 20.11).
Memperbaiki clasp pada cast RPds.
Memasang lampiran presisi.

JENIS
Berdasarkan jenis pengikat yang digunakan brazed investment memiliki dua jenis.
Ikatan gipsum (untuk paduan leleh rendah, mis. Hi Heat, Whipmix, dll.) (Gbr. 20.12A)
Ikatan fosfat (untuk paduan leleh tinggi), mis. Bellatherm (Bego) (Gbr. 20.12B).

KOMPOSISI
Investment untuk tujuan penyolderan mirip dengan casting investment yang mengandung quartz dan pengikat kalsium sulfat hemihidrat / atau fosfat.

SIFAT
Brazed investment dirancang untuk memiliki pengaturan yang lebih rendah (0,2%) dan ekspansi termal (0,6-1%) daripada casting investment, sebuah
fitur yang diinginkan sehingga bagian yang dirakit tidak bergeser posisinya. Brazed investment tidak memiliki ukuran partikel sekecil casting
investment, karena kehalusan massa kurang penting. Kekuatan tekan umumnya rendah (antara 2 hingga 10 MPa). Rasio airbubuk berkisar dari 0,24
hingga 0,28. Pengaturan waktu berkisar antara 15 hingga 20 menit.

PROSEDUR
Bagian-bagian sementara ditahan bersama dengan sticky wax sampai dikelilingi dengan bahan investasi yang sesuai, setelah itu wax dihilangkan.
Bagian yang akan disolder dibiarkan terbuka dan bebas dari investment untuk memungkinkan penghapusan wax dan pemanasan yang efektif sebelum
bergabung dengan solder (Gbr. 20.11). Setelah setting, bahan harus benar-benar kering sebelum disolder. Suhu pengeringan yang disarankan
bervariasi antara 400 hingga 450 ° C.
21
Proses casting telah dikenal
sejak zaman kuno (Kotak
CHAPTER 21 21.1). Casting adalah metode
yang paling umum
digunakan untuk pembuatan
Pengecoran Gigi dan struktur logam (inlay,
mahkota, bingkai gigi tiruan
sebagian, dll.) Di luar mulut.
Proses Fabrikasi Logam Pola struktur pertama kali
dibuat dalam wax. Ini
kemudian dikelilingi oleh
Garis Besar Bab investment materials.
Langkah-langkah dalam
Setelah investment
Melakukan Restorasi Cast •
• Persiapan Gigi / Gigi
mengeras, wax dihilangkan
(burn out) meninggalkan
• Persiapan Die • • Pola Lilin
ruang atau cetakan. Molten
• • Sprue Former • Quenching (Untuk Gold
Alloi) – Porositas inklusi Gas
aloi dipaksa masuk ke
• Casting Ring Lining • cetakan ini. Struktur yang
Recovery dari Pengecoran – Back Pressure Porositas
• Investing • Sandblasting dihasilkan adalah duplikasi
• Penghapusan Lilin dan Ekspansi Pengawetan
– Pengecoran dengan Gas blow Holes
akurat dari pola wax asli.
• Pemangkasan – Pengecoran yang tidak lengkap
Namun, casting bukan satu-
Termal Polishing – Pengecoran terlalu cerah dan
• Pengecoran — Proses dan Cacat pada Pengecoran mengkilap dengan margin pendek dan satunya cara membuat
– Klasifikasi bulat restorasi dan prostesis dalam
Peralatan
• Mesin Pengecoran – Distortsi – Pengecoran Kecil kedokteran gigi.
Torch Melting – Minimalisir distorsi wax – Kontaminasi RESTORASI
Induksi Melting – Kekasaran Permukaan – Black Casting LOGAM DALAM
Arc Meleleh – Porositas • Metode lain untuk memulihkan
restorasi dan protesa KEDOKTERAN
Crucibles – Shrink-spot atau porositas •
• Pengecoran Teknik Capillary Casting GIGI
penyusutan • Cad-Cam Milling
lokal • Copy Milling Terdapat beberapa cara
– Suck Back Porositas – • Electroforming membuat restorasi logam
Microporositas • Electrical Discharge Machining dalam kedokteran gigi.
– Pin Hole Porositas • Manufaktur Aditif 1. Restorasi Langsung
(misalnya,Pengisian emas langsung dan amalgam)
Pengecoran (misalnya, pengecoran crown, post, inlay, bingkai gigi tiruan sebagian dll)
Adaptasi Foil dan sintering * (misalnya,CAPTEK crown)
Electroforming

* Terdapat juga pada bab keramik


Dental Casting and Metal Fabrication Procedures CHAPTER 21 359
Gambar 20.10

BOX 21.1 Evolusi proses pengecoran

Sejak penemuannya, pengecoran logam telah memainkan peran penting dalam pengembangan dan kemajuan budaya dan peradaban manusia. Seni pengecoran
logam telah dikenal manusia sejak 4000 SM. Mesopotamia umumnya diterima sebagai tempat kelahiran coran. Logam pertama yang dilemparkan adalah tembaga
karena titik lelehnya yang rendah.

Tungku tungku paling awal yang sederhana dan mudah dioperasikan, dengan beeswax digunakan untuk pola dan Bellow untuk meniup udara ke dalam tungku.
Pada zaman besi mungkin oven keramik digunakan untuk melelehkan logam. Oven Crucible dan nyala api yang lebih baru tersedia untuk peleburan tembaga,
tin dan lead alloys.

Cetakan berbagai jenis cetakan yang terbuat dari pasir, batu, batu kapur dan tanah liat yang dipanggang matahari diketahui dari awal zaman.
Pola. Teknik bentuk hilang juga digunakan dari awal kali. Pola pertama casting yang dibuat mungkin
4000 tahun di Mesopotamia dari beeswax. Contoh tertua yang diketahui tentang teknik yang lost- Objects from Cave of Treasure (Nahal wax adalah objek
yang ditemukan di gua harta karun (Nahal Mishmar) menimbun di selatan Israel, Mishmar), Southern Israel, dan yang menjadi bagian dari periode Chalalthic
(4500 – 3500 SM). c. 3700 SM.
Metode lost-wax didokumentasikan dengan baik dalam sumber literatur kuno India. The Shilpa shastras, sebuah teks dari periode Gupta (c. 320-550 M), berisi
informasi rinci tentang casting gambar dalam logam.
9000 SM Benda logam paling awal dari tembaga asli Near East
5000–3000 SM Periode khololitik: peleburan tembaga; eksperimen dengan peleburan di
Near East
3000–1500 SM Zaman Perunggu: Tembaga dan paduan perunggu timah —Near East dan
India
2400–2200 SM Patung tembaga Pharoah Pepi I Mesir 2000 SM Zaman Perunggu Far East
1500 SM Zaman besi (wrought iron) Ganga valley, India Bronze dancing girl, Indus valley, (c.
3300–1300 SM)
1100 SM Penemuan baja abad ke 11 SM
600 SM Iron cast di China
500 M Steel casting di India
400 M Zinc extraction di India. Teknik penyulingan dikembangkan pada 1200 M di India
(Zawar, Rajasthan.)

A Mesin pengecoran sentrifugal tangan abad ke-19


Oldest iron pillar (circa 400 SM) Ashoka’s Pillar, New Delhi, India
Machining (subtractive fabrication) o –
Prefabricated posts o – CAD/CAM
o – Copy milling
remains unrusted for 24 centu
o – Electrical discharge machining.
6. Three-dimensional printing (additive fabrication).
CASTING
Banyak restorasi gigi dibuat dengan casting, mis., Inlay, mahkota, kerangka gigi tiruan sebagian yang bisa dilepas, dll.
Casting dapat didefinisikan sebagai tindakan membentuk objek dalam cetakan (GPT-8). Objek yang terbentuk juga disebut sebagai 'casting'.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT SMALL CAST RESTORATION


Casting adalah proses kompleks yang melibatkan sejumlah langkah dan peralatan. Restorasi yang sangat pas hanya dimungkinkan jika kita memiliki
pemahaman yang baik tentang teknik dan bahan yang digunakan dalam casting. DI bawah ini adalah langkah-langkah dalam pembuatan simple full metal
crown.
Tooth/teeth preparation
Impression
Die preparation
Wax pattern fabrication
Attachment of sprue former
Ring liner placement
Assembly of casting ring
Investing
Burn out or wax elimination
Casting
Sand blasting and recovery • Finishing and polishing.
Prosedurnya sedikit berbeda tergantung pada jenis restorasi. Konstruksi struktur yang lebih besar seperti kerangka gigi tiruan sebagian yang dapat dilepas
melibatkan langkah-langkah tambahan seperti duplikasi.
Dental Casting and Metal Fabrication Procedures CHAPTER 21 360
PREPARASI GIGI
Gigi dipreparasi oleh dokter gigi untuk menerima restorasi gips. Perawatan harus diambil untuk menghindari undercut di preparasi yang dapat mencegah
seating. Impresi akurat dari gigi biasanya dibuat menggunakan elastomer. DIE PREPARASI
Die dibuat dari die stone atau material die yang sesuai atau cetakannya electroformed.
DIE SPACER
Die spacer dilapisi atau dicat di atas die yang menyediakan ruang untuk semen luting (Gambar 21.1A dan B). Kelegaan yang diberikan juga meningkatkan
seating dari casting.
PATTERN WAX
Pola restorasi akhir dibuat dengan inlay wax tipe II (Gbr. 21.2A) atau casting lainnya wax dengan semua tindakan pencegahan untuk menghindari distorsi.
Sebelum membuat pola, pelumas die diterapkan untuk membantu memisahkan pola lilin dari cetakan.

GAMBAR 21.1A dan B (A) Aplikasi die spacer. (B) Tampilan close-up dadu berlapis spacer. Dua jenis spacer terlihat.
FORMER SPRUE
Former Sprue terbuat dari lilin, plastik atau logam. Ketebalannya sebanding dengan pattern wax. Sebuah reservoir melekat pada sprue atau
attachment sprue pada pola lilin menyala. Panjang sprue diatur sehingga pola lilin kira-kira 1/4 ”dari ujung cincin lainnya (Gbr. 21.3).

FUNGSI SPRUE FORMER/SPRUE


1. Membentuk dudukan untuk Pattern Wax.
2. Membuat saluran untuk menghilangkan lilin selama burnout.
3. Membentuk saluran untuk masuknya molten Alloy selama casting.
4. Menyediakan reservoir dari logam cair yang mengkompensasi penyusutan alloy selama solidifikasi.
CASTING RING LINING
Sebuah ring liner ditempatkan di dalam ring casting. Harus pendek di salah satu ujungnya. Sebelumnya digunakan asbestos liners, tapi
penggunaannya telah dihentikan karena berbahaya bagi kesehatan

TIPE DARI NONASBESTOS RING LINERS


1. Fibrasi keramik aluminous silicate
2. Cellulose (kertas)
3. Kombinasi Ceramic-cellulose (Fig. 21.2B).

GAMBAR 21.2A DAN B (A) A rubber crucible former dengan attached wax
pattern and casting rings. (B) Ring liner.
Dental Casting and Metal Fabrication Procedures CHAPTER 21 361

FIGURE 21.3 An assembled casting ring. FIGURE 21.4 A vacuum investment mixer.

FUNGSI RING LINER


1. Memungkinkan expansi cetakan (Cushion Effect)
2. Ketika cincin ditransfer dari tungku ke mesin casting itu dapat mengurangi kehilangan panas karena merupakan isolator termal. 3.
Memudahkan penghapusan investment setelah casting

INVESTING
Oleskan wetting (untuk mengurangi gelembung udara) pada pattern wax. Tempatkan casting ring ke dalam wadah dan letakkan dengan hati-hati karena
terletak di dekat pusat ring (Gbr. 21.3). Campur investment (dalam mixer vakum, Gbr. 21.4) kemudian lakukan vibrasi. Beberapa investment diterapkan
pada pattern wax dengan kuas untuk mengurangi gelembung udara yang terperangkap. Ring diulangi pada wadah sebelumnya yang ditempatkan pada
vibrator dan secara bertahap diisi dengan campuran investment yang tersisa. Atur selama 1 jam.
WAX ELIMINATION (BURNOUT) DAN EXPANSI TERMAL
Tujuan dari Burnout yaitu :
1. Untuk menghilangkan wax (pattern) dari cetakan.
2. Untuk memperluas cetakan (thermal expansion).
Former Crucible harus dipisahkan dari ring. Jika menggunakan metallic sprue former,maka harus dihapus sebelum burnout. Burnout dimulai
ketika cetakan telah basah. Jika burnout harus ditunda, cetakan harus disimpan di dalam humidor. Pemanasan dilakukan secara bertahap.
Pemanasan cepat menghasilkan uap yang menyebabkan dinding rongga cetakan terkelupas. Dalam kasus ekstrim, dapat terjadi ledakan.
Pemanasan yang cepat juga dapat menyebabkan retakan dalam investment karena ekspansi yang tidak merata. Sangat penting untuk
mengikuti teknik pabrik investment mengenai waktu dan suhu untuk Burnout dan ekspansi
Teknik burnout dan ekspansi dua tahap
Teknik ini dapat digunakan untuk wax tetapi terutama ditunjukkan jika pola atau sprue formers mengandung plastik.
 Ring ditempatkan di dalam tungku pembakaran (Gbr. 21.5) dan dipanaskan secara bertahap hingga 400 ° C dalam 20 menit.

Prosedur Pengecoran Gigi dan Pembuatan Logam BAGIAN 21 363

 Pertahankan selama 30 menit.


 Selama 30 menit berikutnya, suhu dinaikkan menjadi 700 ° C dan dipertahankan selama 30
menit lebih lanjut.
Burnout dan ekspansi satu tahap (Teknik cepat)
Teknik ini hanya diikuti jika pola adalah lilin
Tempatkan cetakan langsung ke oven yang sudah dipanaskan pada 700- 850 derajat C (jika suhu
yang lebih tinggi diperlukan, letakkan cetakan yang dipanaskan pada 370 derajat C dan naikkan
ke suhu akhir
FIGURE 21.5 Eliminasi wax dan ekspansi
termal cetakan
 Diamkan hingga 30-40 menit dan cetak
Pengecoran harus diselesaikan segera setelah ring siap. Jika casting tertunda ring mendingin
dan investment
contract. Mahkota menjadi lebih kecil.
PROSES PENCETAKAN DAN PERALATAN
Ini adalah proses di mana paduan cair terpaksa
investasi dipanaskan cetakan.
MESIN CASTING
Berdasarkan metode casting mesin adalah 1. Jenis
gaya sentrifugal
2. Jenis tekanan udara
Mesin sentrifugal mungkin pegas digerakkan atau
digerakkan motor (Gbr. 21.6). Keuntungan utama
dari sentrifugal mesin adalah kesederhanaan desain GAMBAR 21.6 Mesin pengecoran induksi.
dan operasi, dengan peluang untuk melemparkan Logam cair didorong ke dalam cetakan oleh gaya sentrifugal.
coran besar dan kecil pada mesin yang sama. Satu lengan mesin memiliki counter weight (CW) yang
Dental Casting and Metal Fabrication Procedures CHAPTER 21 362
menyeimbangkan berat lengan yang membawa wadah dan terlihat di mesin. Koil induksi (IC — tembaga berwarna)
cetakan saat berputar. Red hot crucible (C) dan cincin tuang setengah terlihat dan digunakan untuk melelehkan logam
Dalam jenis tekanan udara mesin, baik udara terkompresi atau gas seperti karbon dioksida atau nitrogen,dapat digunakan untuk memaksa logam
cair ke dalam cetakan. Jenis mesin ini memuaskan untuk membuat coran kecil. Mesin ini tidak memiliki getaran dan tingkat kebisingan yang
tinggi karena metode pengecoran tekanan dan pendinginan air. Beberapa sistem menggunakan gas argon untuk melindungi paduan dari oksidasi
(terutama berguna untuk pelelehan titanium, Gbr. 21.10)Sistem vakum terpasang Mesin pengecoran (tipe sentrifugal dan tekanan gas) dengan
sistem vakum terpasang tersedia. Vakum menciptakan tekanan negatif di dalam cetakan, yang membantu menarik paduan ke dalam cetakan.
Mesin pengecoran juga dapat dikelompokkan berdasarkan sistem pemanas yang digunakan
Obor meleleh (Gbr. 21.7)
Induksi meleleh (Gbr. 21.6)
Busur meleleh
364 BAGIAN 5 Laboratorium Dental – Bahan dan Proses

FIGURE 21.7 Flame melting. FIGURE 21.8 Parts of the flame (A) Mixing zone. (B)
Combustion zone. (C) Reducing zone. (D) Oxidizing zone.

Obor meleleh
Bahan bakar yang digunakan adalah kombinasi dari : o Gas dan udara alami atau buatan
o Gas oksigen dan asetilena (paduan fusi tinggi)
Nyala api memiliki empat zona
A. Zona pencampuran
Udara dan gas dicampur di sini. Tidak ada panas yang hadir. Warnanya gelap.
B. Zona pembakaran Ini mengelilingi zona dalam. Berwarna hijau. Ini adalah zona pembakaran sebagian dan memiliki sifat pengoksidasi
C. Mengurangi zona Ini adalah zona biru di luar zona hijau. Ini adalah bagian terpanas dari nyala api. Zona ini digunakan untuk fusi alloy casting.
D. Zona oksidasi Zona terluar di mana terjadi pembakaran akhir antara gas dan udara di sekitarnya. Zona ini tidak digunakan untuk fusi

Campuran udara dan gas disesuaikan untuk mendapatkan nyala reduksi, yang digunakan untuk melelehkan paduan (Gbr. 21.7). Pengurangan
nyala lebih disukai karena tidak mencemari paduan dan merupakan bagian terpanas dari nyala.

Induksi mencair
Pemanasan melalui induksi adalah metode umum peleburan paduan gigi saat
ini (Gambar 21.6 dan 21.9). Pemanasan induksi adalah proses
memanaskan benda penghantar listrik (biasanya logam) dengan induksi
elektromagnetik, di mana arus eddy dihasilkan di dalam logam dan hambatan
mengarah ke pemanasan Joule dari logam. Pemanas
induksi terdiri dari elektromagnet, yang melaluinya arus bolak-balik frekuensi tinggi
(AC) dilewatkan. Peleburan induksi berguna untuk peleburan paduan sekering
tinggi seperti logamkeramik dan logam campuran.
GAMBAR 21.9 Peleburan induksi. Paduan cair putih panas d induksi
Dental Casting and Metal Fabrication Procedures CHAPTER 21 363

Prosedur
Pengecoran Gigi dan Pembuatan Logam BAGIAN 21 365

FIGURE 21.10 Mesin pengecoran titanium (Dentaurum). FIGURE 21.11 Membuat wadah. FIGURE 21.12 Fluks casting

Cawan lebur
Cawan adalah wadah tahan panas (Gbr. 21.11) di mana paduan dilelehkan sebelum dicor. Tersedia empat jenis cawan lebur. Ini adalah
tanah liat, karbon, kuarsa dan keramik. Dalam kedokteran gigi, cawan lebur kuarsa atau keramik umumnya lebih disukai karena beberapa
paduan mungkin sensitif terhadap kontaminasi karbon. Ini termasuk paduan berbasis paladium-perak dan nikel atau kobalt

Pengecoran
Paduan dilelehkan dengan sumber panas yang cocok. Fluks bubuk (Gbr. 21.12) dapat ditaburkan di atas logam mol ten untuk mengurangi
oksida dan meningkatkan fluiditas untuk pengecoran. Ketika paduan itu cair, ia memiliki penampilan seperti cermin dan bergeser seperti
bola merkuri. Cincin casting panas digeser dari tungku burnout ke mesin casting. Cincin itu ditempatkan dalam buaian casting sehingga
lubang sariawan berdekatan dengan wadah. Cawan itu padat dan diletakkan di atas cincin untuk menghindari tumpahnya logam cair. Lengan
dilepaskan dan dibiarkan berputar. Ini menciptakan gaya sentrifugal yang memaksa logam cair ke dalam rongga cetakan. Lengan dibiarkan
berputar sampai beristirahat. Cincin dibiarkan dingin selama 10 menit sampai cahaya logam menghilang.

QUENCHING (UNTUK ALLOYS EMAS)


Cincin itu kemudian dicelupkan ke dalam air. Ini meninggalkan logam cor dalam kondisi anil (melunak) dan juga membantu memecah
investasi. Paduan logam-keramik dan logam campuran tidak didinginkan.

PEMULIHAN CASTING
Investasi dihapus dan casting pulih. Pneuma tic (kompresi udara didorong) pahat dapat digunakan untuk menghapus investasi. Bit investasi
terakhir dihilangkan dengan sandblasting.

SANDBLASTING
Sandblasting adalah proses dimana partikel abrasif (biasanya aluminium oksida) diproyeksikan pada kecepatan tinggi menggunakan udara
terkompresi dalam aliran kontinu. Casting diadakan

GAMBAR 21.13A DAN B (A) Sandblasting in progress. (B) Close-up of sandblasting.

dalam mesin sandblasting (Figs. 21.13A and


B) untuk membersihkan sisa investasi dari permukaannya.

PENGAWETAN
Oksida permukaan (mis. Coran hitam) dari casting dihilangkan dengan pengawetan dalam
asam klorida 50%. HCl dipanaskan tetapi tidak direbus dengan tuang di dalamnya
(dilakukan
untuk paduan emas). Pengawetan
Dental Casting and
Metal Fabrication
Procedures CHAPTER 21 364

bukan prosedur rutin dan dilakukan GAMBAR 21.14 Casting dipangkas dengan bur hanya jika ditunjukkan. Perawatan harus
karbida. dilakukan ketika menangani asam kuat.
PEMANGKASAN
Sariawan dipotong dengan cakram pemotongan. Pengecoran dipangkas, dibentuk dan dihaluskan dengan bur atau batu yang cocok (Gbr.
21.14).

POLISHING
Diperlukan pemolesan minimum jika semua prosedur mulai dari pola lilin hingga casting diikuti dengan cermat (lihat bab abrasif).

KEGAGALAN CASTING
Kegagalan casting adalah ketidakteraturan dalam proses pengecoran logam yang sangat tidak diinginkan. Kesalahan dalam prosedur
sering menghasilkan coran yang rusak. Pengecoran dalam kasus semacam itu mungkin tidak cocok atau mungkin memiliki sifat estetika
dan mekanik yang buruk.
JENIS KEGAGALAN CASTING
Pengecoran harus merupakan replika dari pola yang dibuat dalam ukuran, tekstur dan bentuk. Kegagalan casting biasanya disebabkan oleh kegagalan
untuk mengamati teknik yang tepat. Cacat pengecoran sulit diklasifikasi karena sebab dan akibat sering kali tumpang tindih.
Kegagalan casting dapat diklasifikasikan seabagai
A. Kelebihan logam (nodul, fins, casting yang lebih besar, dll.)
B. Kekurangan logam (casting lebih kecil, casting tidak lengkap, porositas, dll.)
C. Distorsi casting
D. Kontaminasi kimia dari casting
Gelembung terperangkap pada permukaan cetakan atau retakan dalam investasi biasanya menghasilkan nodul atau sirip pada casting. Udara
atau penyusutan yang terperangkap di dalam logam menghasilkan berbagai jenis porositas atau rongga di dalam logam.
Kegagalan casting dapat digambarkan sebagai berikut
1. Ukuran pengecoran tidak cocok
2. Distorsi
3. Permukaan kasar
4. Nodul
5. Fins
6. Porositas
7. Casting tidak lengkap
8. Casting terkontaminasi

KETIDAKCOCOKAN UKURAN CASTING


Restorasi harus mempertahankan dimensinya setelah casting. Jadi casting mungkin
1. Terlalu kecil
2. Terlalu besar

Masalah ukuran casting mempengaruhi kesesuaian restorasi. Masalah terkait dimensi biasanya terkait
dengan teknik yang tidak tepat dan kegagalan untuk memahami sifat-sifat bahan yang terlibat dalam membuat restorasi. Perubahan dimensi dapat terjadi
pada hampir setiap tahap proses restorasi dimulai dengan prosedur impresi itu sendiri. Logam secara inheren menyusut pada pendinginan dan harus
dikompensasi dengan pencocokan paduan yang tepat dengan investasi dan teknik.

DISTORSI
Distorsi casting biasanya disebabkan oleh distorsi pattern wax.
Beberapa distorsi lilin terjadi ketika investasi mengeras atau karena higroskopis dan pengaturan ekspansi. Itu tidak menyebabkan masalah
serius.
Beberapa distorsi terjadi selama manipulasi karena pelepasan tekanan.
Distorsi lilin diminimalkan oleh
Manipulasi lilin pada suhu tinggi.
Pola investasi dalam satu jam setelah selesai.
Jika perlu, simpan dalam lemari es.
PERMUKAAN KASAR
Penyimpangan permukaan dapat berkisar dari permukaan kasar.
Penyebab permukaan kasar
1. Jenis Investasi. Investasi terikat fosfat cenderung
memiliki kekasaran permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan investasi terikat gipsum. .
Dental Casting and Metal Fabrication Procedures CHAPTER 21 365
2. Komposisi investasi. Proporsi kuarsa dan pengikat mempengaruhi tekstur permukaan casting.
silica kasar menghasilkan casting kasar.
3. Ukuran partikel investasi Ukuran partikel investasi yang lebih besar menghasilkan casting kasar.
4. Rasio W-P yang tidak benar,rasio w-p yang lebih tinggi menghasilkan casting kasar.
– Diminimalkan dengan mengunakan rasio w/p yang benar dan investasi ukuran partikel yang benar .
5. Pemanasan yang lama menyebabkan disintergasi rongga cetakan.
– Diminimalkan dengan menyelesaikan casting segera setelah cincin dipanaskan dan siap.
6. Overheating paduan emas memiliki efek yang sama. itu menghancurkan investasi.
7. Tekanan casting terlalu tinggi atau terlalu rendah.
– Diminimalkan dengan mengunakan 15 lbs/sq inci tekanan udara tiga sampai empat putaran mesin pengecoran sentrifugal.
8. Inklusi benda asing menunjukkan kekurangan yang tajam dan jelas. Dimasukkannya fluks menunjukkan sebagai cekung cerah.

PERMUKAAN NODUL
Nodul (GAM. 21.16) pada permukaan bagian dalam casting dapat mempengaruhi kesesuaian
pemulihan. Mereka biasanya disebabkan oleh gelembung udara atau gas yang terperangkap.
Diminimalkan dengan
Pencampuran investasi yang tepat
Getaran campuran
Investasi vacum FIGURE 21.16 Nodules on the inner
lukisan lapisan tipis investasi pada pola. surface of a crown.
Aplikasi agen pembasah
FIN
Fins adalah area sempit yang ditinggikan pada casting yang biasanya terkait dengan celah dalam investasi ( gam.
21.17). Molten alloy fills and solidifies in these cracks resulting in fins. Cracks are usually caused by weak
investment or too rapid a heating of the investment.
Diminimallkan dengan
 Ratio w/p yang tepat untuk meningkatkan FIGURE 21.17 Fins in casting. kekuatan investasi.
 Hindari pemanasan cetakan yang berkepanjangan dan cepat. dengarkan dering secara bertahap hinga 700 ºC (setidaknya
1 jam)
 Spruing yang tepat untuk mencegah dampak langsung dari logam cair pada sudut 90º. • Memungkinkan investasi waktu yang
cukup untuk mengatur dengan benar. Hindari penggunaan prematur • Penanganan cetakan dengan hati-hati agar tidak jatuh atau berdampak.

POROSITAS
Porositas mungkin internal atau eksternal. Porositas eksternal dapat menyebabkan perubahan warna casting. Porositas yang parah pada
interfase restorasi gigi bahkan dapat menyebabkan karies sekunder. Porositas internal melemahkan restorasi.
Jenis-jenis porositas
1. Disebabkan oleh penyusutan solidiikasi
– Porositas penyusutan lokal
– menghisap kembali porositas (bentuknya tidak beraturan) – Micropositas
2. Disebabkan oleh gas
– Pin lubang porositas
– Inklusi gas (biasanya berbentuk bulat) – Porositas dibawah permukaan.
3. Disebabkan oleh udara yang terperangkap dalam cetakan (porositas tekanan balik)
Shrink-spot or porositas penyusutan lokal
Ini adalah void besar dan tidak teratur yang biasanya kita temukan di dekat persimpangan sprue casting (Gam. 21.18). Ini
terjadi ketika urutan pendinginan salah dan zona bebas sprue sebelum sisa casting. Selama urutan pendinginan
yang benar, sprie harus membeku terakhir. ini semua menghasilkan logam yang lebih cair mengalir ke cetakan untuk
mengkompensasi susut casting karena mengeras. Jika sprue membeku sebelum sisa casting tidak ada lagi logam
cair yang dapat disuplai dari sprue. Penyusutan berikutnya menghasilkan lubang atau yang diketahui sebagai tempat
menyusut porositas.
Hindari dengan GAMBAR 21.18 Tempat
menyusut porosits local.
Mengunakan sprue dengan ketebalan yang benar
Pasang sprue ke bagian pola lilin yang paling tebal.
Membakar sari pada titik perlekatan atau menempatkan reservoir dekat dengan pola lilin.
Suck back porosity
Ini adalah variasi dari porositas tempat menyusut. Ini adalah kekosongan eksternal yang biasanya terlihat di bagian dalam mahkota di seberang
sariawan. Titik panas dibuat oleh logam panas yang menempel di dinding cetakan dekat sari yang menyebabkan daerah ini membeku lebih lama.
Karena sariawan telah memadat, tidak ada lagi bahan yang meleleh dan penyusutan yang dihasilkan menyebabkan sejenis penyusutan yang disebut
porositas menghisap kembali (Gambar 21.19A hingga C). Hal ini dihindari dengan mengurangi perbedaan suhu antara cetakan dan campuran
logam.
Dental Casting and Metal Fabrication Procedures CHAPTER 21 366

A C
GAMBAR 21.19A KE C Suck back porosity. (A) Urutan pengerasan yang benar. (B) Suck back Porosity disebabkan oleh urutan pemadatan yang salah. (C) Suck back
porosity in a casting.
ART 5 Dental Laboratory—Materials and Processes Microporosity

rongga tidak teratur baik dalam casting. Itu terlihat ketika casting mendingin terlalu cepat. Pin hole porosity

Banyak logam melarutkan gas ketika meleleh. Setelah pemadatan gas terlarut dikeluarkan
menyebabkan kekosongan kecil, mis. platinum dan paladium menyerap hidrogen. Tembaga dan perak larut oksigen.

Gas inclusion porosities


.Porositas inklusi gas juga rongga bola tetapi lebih besar dari jenis lubang pin. Mereka mungkin juga disebabkan oleh gas terlarut, tetapi lebih mungkin

disebabkan oleh gas yang dibawa masuk atau terperangkap oleh

logam cair. Obor tiup yang tidak dapat disesuaikan juga dapat menyumbat gas.
Back pressure porosity
Ini disebabkan oleh ventilasi cetakan yang tidak memadai. Udara terperangkap dalam cetakan dan tidak bisa untuk melarikan diri. Panjang
pola sariawan harus disesuaikan sehingga tidak lebih dari 1/4 " ketebalan investasi antara bagian bawah cincin cor dan pola lilin. Ketika
logam cair memasuki cetakan, udara di dalam didorong keluar melalui keropos investasi di bagian bawah. Jika sebagian besar investasi
terlalu besar, jalan keluarnya udara menjadi sulit menyebabkan peningkatan tekanan pada cetakan. Emas kemudian akan mengeras sebelum
cetakan diisi penuh menghasilkan pengecoran berpori dengan margin pendek membulat.

indari oleh: Menggunakan kekuatan casting yang memadai. Gunakan investasi dengan porositas yang memadai.

Tempatkan pola tidak lebih dari 6 hingga 8 mm dari ujung cincin. Menyediakan ventilasi dalam coran besar.
Casting dengan lubang tiupan gas
Jika ada residu lilin yang tersisa di cetakan, itu mengeluarkan sejumlah besar gas sebagai cairan
paduan memasuki rongga cetakan. Gas ini dapat menyebabkan kekurangan dalam casting dan melubangi lubang tombol residu. Untuk membantu
menghilangkan lilin sepenuhnya dari cetakan, kelelahan harus dilakukan dengan lubang sariawan menghadap ke bawah untuk lilin mengalir.
An incomplete casting (Fig. 21.20) may result when
1. Insufficient alloy used.
2. Alloy not sufficiently molten or fluid.
3. Alloy not able to enter thinner areas of mold.
4. Mold is not heated to proper temperature.
5. Premature solidification of alloy.
6. Sprue blocked with foreign bodies.
7. Back pressure due to gases in mold cavity. FIGURE 21.20 Incomplete casting.
8. Low casting pressure.

Pengecoran terlalu cerah dan mengkilap dengan margin pendek dan bulat
Ketika lilin tidak sepenuhnya dihilangkan, ia bergabung dengan oksigen atau udara dalam cetakan rongga membentuk karbon monoksida yang merupakan
agen pereduksi. Gas mencegah oksidasi dari permukaan emas tuang dengan hasil bahwa tuang yang keluar dari investasi cerah dan bersinar. Pembentukan
gas dalam cetakan sangat cepat sehingga juga memilikiefek tekanan kembali.
Dental Casting and Metal Fabrication Procedures CHAPTER 21 371

Casting kecil
Jika kompensasi untuk penyusutan paduan tidak dilakukan dengan ekspansi rongga cetakan yang memadai, maka casting kecil akan menghasilkan. Alasan
lain adalah penyusutan bahan tayangan.

KONTAMINASI
Coran dapat terkontaminasi karena
1. Oksidasi, disebabkan oleh
–– Overheating alloy
–– Penggunaan zona pengoksidasi api
–– Kegagalan untuk menggunakan fluks
2. Senyawa belerang, dibentuk oleh rincian investasi ketika cincin itu terlalu panas (lihat casting hitam di bawah). Hindari oleh:
–– Paduan tidak terlalu panas
–– Gunakan zona pereduksi nyala api
–– Gunakan fluks

Casting hitam
Bisa karena dua alasan.
1. Terlalu panas investasi di atas 700 ° C menyebabkannya terurai sulfur atau senyawa belerang. Mereka mudah bergabung dengan logam dalam
paduan emas membentuk sulfide film. Ini menghasilkan cor yang gelap yang tidak bisa dibersihkan dengan acar.
2. Hasil pengecoran hitam juga bisa disebabkan oleh penghapusan pola lilin yang tidak lengkap memanaskan cetakan pada suhu yang terlalu
rendah. Sisa lilin berkarbonisasi yang menempel permukaan casting. Itu bisa dihilangkan dengan memanaskan di atas nyala api.

METODE LAINNYA UNTUK MEMULIHKAN RESTORASI DAN PROSES


1. Pengecoran kapiler (adaptasi foil dan sintering)
2. Pembentukan keuangan mikro
3. Machining (fabrikasi subtraktif)
4. CAD / CAM
5. Salin penggilingan
6. Mesin debit listrik
7. Pencetakan tiga dimensi (fabrikasi aditif).

TEKNIK CASTING CAPILLARY (CAPTEK)


Adaptasi dan sintering foil paduan emas (Renaissance dan Captek) adalah cara baru untuk membuat bingkai logam tanpa harus membuangnya. Sistem ini
dikembangkan oleh Shoher dan Whiteman dan diperkenalkan ke komunitas gigi pada tahun 1993. Captek adalah akronim untuk pengecoran kapiler teknik'.

372 PART 5 Dental Laboratory—Materials and Processes


MODE SUPPLY
Mereka disediakan sebagai lilin yang diresapi logam tipis seperti strip elastis dalam dua bentuk yang disebut Captek P dan Captek G (Gambar 21.21A
hingga E). Captek P adalah strip berwarna platinum. Captek G mengandung 97,5% Emas dan 2,5% Perak. Captek P mengandung platinum, palladium dan
bubuk emas.

CASTING KAPILLER
Captek P (Platinum / Palladium / Gold) memiliki struktur berpori dan berfungsi sebagai internal
memperkuat kerangka. Pada pemanasan dalam tungku, Captek P bertindak seperti spons logam dan menarik (aksi kapiler) emas cair panas sepenuhnya
masuk ke dalamnya. Captek G memberikan warna khas emas ini sistem. Penanganan akhir dapat digambarkan sebagai struktur komposit (Gambar 21.22A
dan B).
D E
GAMBAR 21.21A UNTUK E Pembuatan restorasi Captek. (A) Captek P dan G. (B) Adaptasi captek P. (C) Adaptasi captek G. (D) Cara mengatasi yang lengkap.
(E) Mahkota lengkap.

GAMBAR 21.22A DAN B Mahkota Captek. (A) Penampang melalui mahkota Captek yang menunjukkan struktur komposit.
(B)Closeup dari struktur komposit copt Captek.

Dental Casting and Metal Fabrication Procedures CHAPTER 21 373

KESELURUKOHAN SETELAH PENCETAKAN Kapiler


Captek — 88,2% Emas, 4% platinum, 5% paladium, 2,8% perak
MENGATASI KETEBALAN
Anterior - 0,25 mm
Posterior - 0,35 mm.
MENGATUR MIKROSTRUKTUR
elah sintering, masing-masing koping disusun dari tiga lapisan (Gambar 21.22 A dan B). Lapisan dalam dan luar tebalnya 25 μm dengan warna emas cerah.
Lapisan menengah adalah struktur komposit emas-platinum
TEKNIK (Gambar 21.21)
1. Die refraktori dibuat setelah menduplikasi die asli.
2. Perekat dilukis pada cetakan.
3. Potongan Captek P dipotong dan disesuaikan dengan cetakan mati dengan instrumen tangan dan tekanan ringan.
Perawatan harus diambil saat beradaptasi karena bahan robek dan mudah pecah.
4. Lapisan Captek P menyatu dalam tungku pada 1075 ° C. Ini menghilangkan perekat dan pengikat dan memadukan platinum dan paladium untuk
membentuk struktur yang saling berhubungan berpori. dan infus.
6. Coping komposit divestasi dan dipangkas.
7. Capfil dan Capcon digunakan untuk membentuk konektor saat membuat jembatan Captek.
8. Lapisan tipis bubur emas yang disebut Capbond - (komposisi yang mirip dengan Captek G) dilapisi ke coping. Capbond adalah bonder seramometal. Ini
meningkatkan ikatan ke keramik dan juga mengisi kembali bidang-bidang penanggulangan yang telah dipangkas.
9. Buram dan berbagai lapisan porselen kemudian dipadatkan dan dipecat untuk membentuk mahkota terakhir. Keuntungan
1. Penanganan paduan foil yang lebih tipis memungkinkan ketebalan keramik yang lebih besar, sehingga meningkatkan estetika.
2. Warna emas paduan meningkatkan estetika restorasi.
3. Kurang pengurangan struktur gigi.
4. Lapisan opaquer nilai tinggi intensitas tinggi non-estetika terlihat dengan logam konvensional keramik dihilangkan.

CAD/CAM MILLING
Kerangka gigi, mahkota dan rangka FDP juga dapat dikerjakan dari kekosongan logam (Gbr.21.23 dan 21.24) melalui perancangan dengan bantuan
komputer dan permesinan dengan bantuan komputer (CAD / CAM). Prosesnya mirip dengan yang dijelaskan untuk keramik.

374 BAGIAN 5 Dental Laboratory—Materials and Processes


A B

GAMBAR 21.23A AND B CAD/CAM blanks. GAMBAR21.24 CAD/CAM milling process.

Keuntungan dari CAD/CAM


1. Improved fit.
2. Kemungkinan visit restoration terutama jika semua kecil restorasi seperti inlay dan mahkota.
3. Castings yang rumit seperti lengkungan melengkung penuh, frame overdenture, gigi palsu parsial, dan lainnya. Dapat dibuat dengan lebih
mudah dan akurat dibandingkan sisa dari wax yang hilang. Menyusun kembali proses pemilihan dan proses solder dapat dieliminasi untuk
casting ini.
4. Bangunan homoge dengan porositas minimum dan kerusakan

Sebuah gambar diambil dari gigi yang sudah disiapkan dan gigi-gigi di sekitarnya. Gambar ini, yang disebut digital impression,
memindahkan data ini ke dalam komputer. Kemudian menciptakan sebuah restorasi atau struktur virtual. Data dikirim ke miling machine
di mana bagian itu diperah dari sebuah balok besi (Gambar. 21.24)..Beberapa unit dapat dikirim dari satu blok. Ruang kosong dari berbagai
komposisi, bentuk dan ukuran tersedia. (GAmbar21.23).

Mesin Miling sekarang tersedia mampu melakukan pemabrikan multiaxis dan berbagai alat berubah.

COPY MILLING
Penggilingan salinan struktur logam mirip dengan yang dijelaskan untuk keramik.Perumpamaan ini didasarkan pada prinsip memindai atau

g rendaman air itu tidak beracun dengan emas sulfite. Waktu untuk
melacak getah atau pola lilin dari apemulihan yang menggiling replika dari metal blank. (lihat bab tentang keramik gigi untuk informasi
tambahan).
.
ELECTROFORMING
Electroforming adalah metode lain untuk membentuk logam penanganan untuk sistem keramik logam (Gambar. 21,25a sampai D).
Beberapa contoh sistem Electroforming adalah Preciano (Heraeus Kulzer) dan Microvision (Weiland).

A die spacer digunakan pada die dari gigi/gigi yang sudah disiapkan. Die yang digandakan dengan produk gipsum memiliki sedikit ekspansi
0,1 sampai 0,2 %. Penempaan die itu dilapisi dengan bubuk pernis berwarna perak yang sedang menggelembung metalizing (Gambar.
21,25c) dan kemudian dihubungkan dengan elektroda dan dibenamkan ke dalam alat mandi elektroplasi

0,2 mm lapisan tebal 240 mm


0.3 mm lapisan tebal 329 men .
Penanganan terbentuk(Gambar. 21.25D) dipisahkan dan digunakan untuk membangun kembali keramik logam
Dental Casting and Metal GAMBAR 21.26 Electrical discharge machine.
Fabrication Procedures
CHAPTER 21 375

GAMBAR 21.25A TO D Electroforming. (A) Electroforming device. (B) Gold electroplate. (C) Silver conductor.
(D) Electroformed coping.

Electroforming juga digunakan untuk mengisi protesa teleskopik yang rusak se telah mengilangkan gesekan

ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING


Mesin pemecah listrik unit (EDM) (GAMBAR 21,26) diciptakan oleh Lazerenko bersaudara
rusia pada tahun 1943. Mesin debit listrik (EDM), biasa disebut sebagai mesin penyinaran,
percikan yang mengikis, terbakar, , pembakaran kawat atau erosi, adalah proses manufaktur
subtraktif yang melaluinya bentuk yang diinginkan diperoleh dengan menggunakan
muatan listrik ( api). Salah satu elektroda disebut tool-elektroda atau alat, sementara yang
lainnya disebut workpieceelektroda, atau workpiece. Materi tersebut dihapus dari
mesin tersebut oleh rangkaian pelepasan arus yang berulang cepat antara dua elektroda,
dipisahkan oleh cairan dielektrik.

dan dikendalikan oleh tegangan listrik. EDM sulit membuat paduan mesin seperti
tungsten dan titanium. Terdapatnya benang dengan bantuan komputer pada awal tahun
70, membantu proses produksi. Pada tahun 1982, klinik gigi diperkenalkan dengan
Rubeling untuk membuat lampiran presisi. Sejak tahun 1990, sabun telah banyak digunakan dalam protesi implan

PENGAPLIKASIAN
EDM digunakan di kedokteran gigi untuk rekayasa presisi yang akurat dan akurat tentang sejumlah besar gigi palsu yang dapat dilepas,
implan buatan yang dapat dilepas secara tetap, dan mahkota keramik titanium-keramik. Dengan memperbaiki fit, passive seating dari
pemulihan pada implan diperoleh
sehingga mengurangi tekanan ke tulang.

GAMBAR 21.27 Assembly being readied for


spark erosion.
TEHNIK PENGERJAAN
Alat elektroda tersambung ke sambungan implan. Workpiece-
elektroda terhubung dengan kerangka pemulihan (gambar. 21,27).
Kedua elektroda tetap disimpan dalam medium cairan (disebut cairan
dielektrik).Sebuah ruang yang dipertahankan antara elektroda dan
bagian bekerja melalui proses mesin yang dikenal sebagai cutting
gap. Elektroda bergerak ke arah dan menjauh dari bahan pekerjaan
yang dibantu oleh ram hidrolik yang terhubung dengannya selama
proses. Cairan dielektrik berfungsi sebagai konduktor dan pendingin
selama prosedur. Seluruh unit ini memiliki sumber daya yang
mempertahankan arus langsung. Seleksi tingkat daya ditentukan oleh
paduan sifat yang digunakan, ukuran objek dan jumlah erosi yang
diperlukan. Apabila celahnya cukup kecil, cairan itu menjadi ionisasi
sehingga terjadi lelehan listrik. Pelepasan listrik ini terjadi secara
berkala dan siklus tersebut berlangsung sekitar 250.000 kali per
detik. Api tersebut secara bertahap mengikis permukaan bagian
dalam pemulihan dengan terkendali secara tepat sehingga mencapai
ukuran yang pasif dan meningkat.
376 PART 5 Dental Laboratory—Materials and Processes

KEUNTUNGAN
1. Pemulihan pasif tercapai.
2. Struktur yang rumit dapat dibentuk walaupun terdapat logam keras.
3. Peralatan kerja yang mudah dan dapat dilakukan tanpa distorsi karena tidak melibatkan kekuatan
mekanik.
4. Ada penurunan stres pada karya karena cairan dielektrik bekerja.
5. "Penyelesaian akhir" dipastikan.
6. Ada penurunan oksidasi logam dalam prosedur ini (khususnya berguna untuk mengikat titanium
dengan porselen).
7. Pengerjaan cepat , efisien dan akurat (dalam kisaran 0,0254 milimeter)
8. Kerangka kerja porselen dapat memicu erosi tanpa tekanan pada porselen karena bekerjanya cairan
dielektrik.

KERUGIAN
1. Kikisan titanium yang menyebabkan korosi.
2. Harus memiliki peralatan yang sesuai dengan lab dan pekerja yang profesional
3. Penggunaan Biaya yang tinggi
ADDITIVE MANUFACTURING
Aditif manufaktur (AM) atau percetakan tiga dimensi yang banyak
digunakan dalam kedokteran gigi. Ini adalah proses pembuatan bahan
tambahan yang kontras dengan manufaktur yang merupakan proses
subtraktif. Bubuk logam secara berurutan berlapis pada platform menurun
secara bertahap dan menyatu menggunakan laser (GAMBAR 21,28) dalam
mesin CAM (GAMBAR FIprogress.GURE 21.28 Laser sintering in

21,29). Deposisi ini dan proses sinus terus sampai objek yang diinginkan diciptakan. (lihat bab
tentang pembuatan zat tambahan untuk informasi tambahan).

Dental Casting and Metal Fabrication Procedures CHAPTER 21 377


TYPES OF METAL IN ADDITIVE MANUFACTURING
TECHNOLOGIES
A. Powder bed technologies
1.Laser pencairan sinar.
-Pencairan laser selektif.
-Laser mencair.
-Laser logam langsung.
2.Elektron beam mencair.
3.Proses membuat jet.

B. Powder deposition technologies

1.Laser net membentuknya (lensa).


2.Pernyataan logam langsung (DMD).
3.Laser menempel.

2
APLIKASI
Pencetakan tiga dimensi digunakan dalam rekayasa struktur logam di kedokteran gigi, secara
langsung maupun tidak langsung
.
1.Pola cetakan mesin tidak langsung yang kemudian dibentuk untuk membentuk struktur logam.
2.Cetakan langsung dari logam berupa rangka logam yang tetap dan dapat dilepas dengan pemberat
laser atau pencairan (GAMBAR. 21.28 sampai 21.31).

LOGAM TERSEDIA UNTUK PENCETAKAN 3D


Biasanya logam yang tersedia untuk protesa gigi buatan yang dapat diperbaiki dan dilepas tersedia
dalam bentuk bubuk untuk pencetakan 3 dimensi. Ini termasuk kromium kobalt-kromium, titanium
dan alloys emas.

GAMBAR 21.30 PROTESA GIGI terlihat crowns, RPDs and FDPs made melalui direct metal sintering menggunakan 3D
Systems’ ProX 3D printer. (Courtesy: 3D Systems)

2.1 ABRASI DAN POLISHING

Sebelum restorasi atau alat ditempatkan secara permanen di mulut itu harus
sangat dipoles. Terlepas dari semua perawatan yang diambil selama pemrosesan,
banyak restorasi dan prostesis biasanya memerlukan pemangkasan lebih lanjut,
smoothing dan akhirnya polishing.
Permukaan kasar atau tidak dipoles mungkin :
 Tidak nyaman untuk pasien.
 Menyebabkan makanan dan puing lainnya melekat padanya dan membuatnya tidak
higienis.
 Menyebabkan noda dan korosi.

2.1.1 ABRASI

Hal ini terjadi ketika keras, slide permukaan kasar sepanjang permukaan yang
lebih lembut dan memotong serangkaian alur.

2
2.1.1.1 DEFINISI

Pemakaian zat atau struktur melalui proses mekanis, seperti grinding, rubbing
atau scraping (GPT-8).

Gambar 2.1 material abrasive dan polishing berbagai jenis dan bentuk. (A) Abrasive polishing strip;
(B) Electroplated diamond; (C) Bonded stone.

2
2.1.1.2 JENIS ABRASI
Abrasi mungkin.
 Sebuah proses dua tubuh, misalnya tindakan berlian Bur pada enamel.
 Proses tiga tubuh, misalnya batu apung yang diaplikasikan dengan sikat bulu.

2.1.1.3 TERSEDIA SEBAGAI

Dalam kedokteran gigi abrasif diterapkan pada pekerjaan oleh berbagai alat
(Gambar 2.1 - A ke C).
 Kertas/dilapisi plastik (Paper/plastic coated), partikel abrasif mungkin menempel
pada kertas atau disk plastik yang dapat dilampirkan ke Handpiece. Pasir kertas
jatuh dalam kelompok ini.
 Dilapisi strip (coated strips), Abrasif (misalnya berlian) dapat melekat pada baja
tahan karat atau strip plastik (Gambar 2.1-A) (digunakan untuk pengupasan proal
gigi). Kategori ini mirip dengan di atas.
 Elektroplating ikatan (electriplating bonding), Dalam kasus berlian instrumen
Rotary chip berlian yang melekat pada roda baja, disk dan silinder dengan
elektroplat dengan matriks berbasis nikel.
 Batu Berikat (bonding stone), Dalam menggiling roda dan batu gigi (Gambar 2.1-
B dan C), partikel abrasif dicampur dengan agen pengikat yang memegang partikel
bersama-sama. Sebelum pengerasan, bahan matriks dengan Abra sive dicetak untuk
membentuk alat bentuk yang diinginkan.
 Bentuk serbuk (powder form), Abrasive juga dapat dicampur dengan air atau
gliserin untuk membentuk pasta atau bubur. Hal ini diterapkan dengan merasa
kerucut, cangkir karet atau kuas dan digunakan untuk menghalakkan
penyimpangan, misalnya bubuk batu apung (Gambar 2.2-A).
 Bentuk kue (cake form), Mereka juga tersedia dalam bentuk kue (Gambar 2.2-B).
 Karet diresapi (rubber impregnated), Abrasi dapat dimasukkan ke dalam cakram
karet atau Lak atau cangkir untuk abrasi ' kelas lembut '.

3
 Bentuk paste (paste form). Abrasi dibuat menjadi pasta dan disediakan dalam
tabung, misalnya Ivoclar polishing paste, pasta gigi, dll.

Gambar 2.2 A DAN B Material abrasive. (A) Bubuk pumice; (B) polishing abrasive bentuk
padatan.
Abrasi dipengaruhi oleh sifat abrasif serta bahan target. Sifat yang penting
meliputi kerasnya, kekuatan, daktilitas, konduktivitas termal, dll.
2.1.1.4 MEKANISME TINDAKAN ABRASIF

Dalam Cutting tool, misalnya Carbide atau Steel Bur


(Gbr. 2.3), bilah atau Cutting edges diatur secara teratur dan
penghapusan material sesuai dengan pengaturan reguler ini.
Sebuah alat abrasif di sisi lain memiliki banyak titik abrasif
yang tidak diatur dalam pola memerintahkan. Dengan
demikian, goresan acak yang tak terhitung jumlahnya
dihasilkan. Gambar 2.3

Tindakan abrasif pada dasarnya adalah tindakan pemotongan. Setiap partikel


kecil menyajikan tepi tajam yang memotong melalui permukaan mirip dengan
pahat. Sebuah mencukur terbentuk yang meremuknya bubuk halus. Bubuk ini
menyumbat alat abrasif dan sering membersihkan ing diperlukan.
2.1.1.5 STRES, KETEGANGAN DAN PANAS PRODUKSI SELAMA
ABRASI
Sementara abrading logam, struktur kristal logam terganggu dengan kedalaman
10 μm. Butiran menjadi tidak berorientasi dan pengerasan ketegangan dapat terjadi.
Dengan demikian, kekerasan permukaan meningkat.
Dalam resin gigi tiruan juga, abrasi ketat memperkenalkan tekanan. Generasi
panas selama abrasi sebagian mengurangi stres seperti tetapi jika terlalu besar,

4
mungkin meringankan pengolahan stres dan sebuah kelengkungan mungkin hasil.
Permukaan resin bahkan mungkin meleleh.

4
Demikian pula pemotongan kecepatan tinggi dari struktur gigi menghasilkan
panas yang berlebihan yang dapat menyebabkan kerusakan pulpa. Oleh karena itu,
sangat penting untuk mengontrol panas dengan semprotan udara/air dan
pemotongan intermiten (bukan pemotongan terus menerus).
2.1.1.6 TINGKAT ABRASI

Laju abrasi bahan tertentu oleh abrasive tertentu ditentukan terutama oleh tiga
faktor.
1. Ukuran partikel abrasif.
2. Tekanan agen abrasif.
3. Kecepatan di mana partikel abrasif bergerak di permukaan yang Abraded.

UKURAN PARTIKEL

Partikel yang lebih besar menyebabkan goresan lebih dalam pada material dan
aus permukaannya pada tingkat yang lebih cepat. Penggunaan tentu saja abrasive
ditunjukkan pada permukaan dengan banyak bintik kasar atau nodul besar. Goresan
yang disebabkan oleh abrasif kasar kemudian harus dihilangkan dengan yang lebih
halus.
TEKANAN

Tekanan berat yang diterapkan oleh abrasif akan menyebabkan Scrat lebih
dalam dan penghapusan lebih cepat bahan. Namun, tekanan berat tidak dianjurkan
karena dapat patah atau melepaskan Abra dari roda penggilingan, sehingga
mengurangi efisiensi pemotongan. Selain itu, operator memiliki lebih sedikit
kontrol dari proses abrasi karena penghapusan bahan tidak seragam.
KECEPATAN

Semakin tinggi kecepatan, semakin besar frekuensi per unit waktu partikel
kontak permukaan. Dengan demikian meningkatkan kecepatan meningkatkan laju
abrasi. Dalam situasi klinis, lebih mudah untuk mengontrol kecepatan daripada
tekanan untuk memvariasikan laju abrasi. Memvariasikan kecepatan memiliki
keuntungan tambahan bahwa tekanan rendah dapat digunakan untuk
mempertahankan efisiensi pemotongan yang tinggi.

5
KECEPATAN ROTASI DAN KECEPATAN LINIER

Kecepatan rotasi dan kecepatan linier harus dibedakan. Kecepatan yang partikel
melewati pekerjaan adalah kecepatan linier atau itu adalah kecepatan dengan mana
partikel melewati pekerjaan. Kecepatan rotasi diukur dalam putaran per menit
(RPM atau r/min), sedangkan, kecepatan linier diukur dalam meter per kecepatan
linier kedua terkait dengan kecepatan rotasi sesuai dengan rumus berikut.
V = CR, di mana V = kecepatan linier
C = lingkar Bur atau disc
R = putaran per menit
2.1.1.7 KLASIFIKASI
A. Finishing abrasives
B. Polishing abrasives
C. Cleansing abrasives

FINISHING ABRASIVES

Abrasive finishing yang keras, abrasif kasar yang digunakan pada awalnya
untuk mengembangkan kontur dan menghapus penyimpangan yang kotor, misalnya
batu kasar.
POLISHING ABRASIVES

Polishing abrasive memiliki ukuran partikel yang lebih halus dan kurang keras
dibandingkan abrasive yang digunakan untuk finishing. Mereka digunakan untuk
menghaluskan permukaan yang telah kasar dengan finishing abrasive, misalnya
polishing Cake, Pumice, dll.
CLEANSING ABRASIVES

Cleansing abrasive adalah bahan yang lembut dengan ukuran partikel kecil dan
dimaksudkan untuk menghilangkan simpanan lunak yang melekat pada enamel atau
bahan restoratif.
2.1.1.8 JENIS ABRASIVES

EMERY

6
Emery terdiri dari oksida alami aluminium yang disebut Korundum. Ada
berbagai kotoran yang ada di dalamnya, seperti besi oksida, yang juga dapat
bertindak sebagai abrasive. Semakin besar kandungan alumina, semakin halus
Grade Emery.

ALUMINIUM OKSIDA

Alumina murni diproduksi dari bauksit, oksida aluminium yang tidak murni.
Hal ini dapat diproduksi dalam ukuran butir halus dan telah digantikan sebagian
Emery untuk tujuan abrasif. Alumina murni juga digunakan sebagai polishing
Agent. Alumina digunakan dalam mesin sandblasting.

GARNET

Hal ini terdiri dari mineral yang berbeda yang memiliki sifat atas yang sama dan
bentuk kristalin. Mineral terdiri dari silat aluminium, kobalt, magnesium, besi dan
mangan. Garnet dilapisi kertas atau kain dengan lem. Hal ini digunakan pada disk,
yang dioperasikan pada handpieces.
BATU APUNG (PUMICE)
Ini adalah bahan yang sangat silicous asal vulkanik dan digunakan baik sebagai
abrasif atau pemolesan agen tergantung pada ukuran partikel. Penggunaannya
berkisar dari menghaluskan gigi palsu hingga memoles gigi di mulut.
KIESELGUHR

Ini terdiri dari sisa-sisa bersilik dari tanaman air kecil yang dikenal sebagai
diatom. Bentuk kasar (Tanah diatom) digunakan sebagai pengisi dalam banyak
bahan gigi. Ini sangat baik sebagai yang ringan agen abrasif dan polishing.
TRIPOLI

Agen abrasif dan pemolesan ringan ini sering disalahartikan dengan kieselguhr.
Tripoli sejati berasal dari batuan berpori tertentu, pertama kali ditemukan di Afrika
Utara dekat Tripoli.
ROUGE

7
Rouge adalah bubuk merah halus yang terdiri dari oksida besi. Ini digunakan
dalam bentuk kue. Itu mungkin diresapi di atas kertas atau kain yang dikenal
sebagai 'kain crocus'. Ini adalah agen pemoles yang sangat baik untuk emas dan
logam mulia tetapi cenderung kotor untuk ditangani.
TIMAH OKSIDA

Bubuk dempul digunakan sebagai zat pemoles untuk gigi dan restorasi logam
di mulut. Ini dicampur dengan air, alkohol atau gliserin dan digunakan sebagai
pasta.
KAPUR

Ini adalah kalsium karbonat yang disiapkan dengan metode presipitasi. Ada
berbagai tingkatan dan bentuk fisik tersedia untuk teknik pemolesan yang berbeda.
Kadang-kadang digunakan dalam pasta gigi.
CHROMIC OXIDE

Abrasif yang relatif keras mampu memoles berbagai logam. Ini digunakan
sebagai pemoles agen untuk stainless steel.
PASIR

Pasir serta bentuk kuarsa lainnya digunakan sebagai kertas pasir atau sebagai
bubuk dalam sandblasting peralatan.
KARBIDA

Silikon karbida dan boron karbida diproduksi dengan memanaskan silikon dan
boron pada tingkat yang sangat tinggi suhu tinggi untuk mempengaruhi penyatuan
mereka dengan karbon. Silikon karbida disinter atau ditekan dengan pengikat ke
roda gerinda atau disk. Sebagian besar dari batu bur digunakan untuk memotong
gigi struktur terbuat dari silikon karbida.

7
BERLIAN

Ini adalah abrasif yang paling sulit dan paling efektif untuk enamel gigi. Chip
tersebut diresapi dalam binder atau disepuh pada betis logam untuk membentuk
'batu' berlian dan cakram yang begitu populer profesi kedokteran gigi
ZIRKONIUM SILIKAT

Zirkon mineral digiling hingga berbagai ukuran partikel dan digunakan sebagai
bahan pemoles. Itu digunakan dalam pasta profilaksis gigi dan strip dan disk
pemoles yang diresapi secara abrasif.
ZINK OKSIDA

Zink oksida dalam alkohol dapat digunakan untuk memoles restorasi amalgam.
2.1.1.9 KARAKTERISTIK YANG DIINGINKAN DARI ABRASIF

1. Bentuknya harus tidak beraturan sehingga memberikan tepi yang tajam. Partikel
halus bulat pasir adalah abrasive yang buruk. Kertas pasir dengan partikel kubik
menyajikan wajah datar untuk pekerjaan itu, sehingga mereka tidak efektif.
Partikel tidak beraturan dan bergerigi lebih efektif.
2. Abrasive harus lebih keras daripada pekerjaan yang dikerjakannya. Jika tidak dapat
membuat inden permukaan terkikis, tidak dapat memotongnya dan abrasif tumpul
atau aus.
3. Abrasive harus memiliki kekuatan impak yang tinggi. Partikel abrasif harus patah
alih-alih tumpul, sehingga ujung yang tajam selalu ada. Fraktur abrasif juga
Membantu dalam menumpahkan puing-puing yang terakumulasi dari pekerjaan.
Berlian tidak patah, kehilangan zat dari ujung. Mereka menjadi tersumbat saat
digunakan pada logam ulet. Mereka paling efektif bila digunakan pada email gigi
rapuh.
4. Mereka harus memiliki ketahanan gesekan, sehingga tidak aus.

8
2.1.1.10 BADAN AGEN ABRASIF DAN POLISHING

Abrasive dinilai berdasarkan jumlah ayakan terakhir yang dilewatinya.


Contohnya silikon karbida dinilai sebagai 8, 10, 12, 14, 16, 20, 24, dll. Abrasive
yang lebih halus ditetapkan sebagai bubuk atau tepung dan dinilai dalam
peningkatan kehalusan seperti F, FF, FFF, dll. dan diresapi makalah sebagai
0,00,000, dll.
2.1.1.11 BINDER
Abrasive pada disk dan roda disatukan oleh sebuah binder. Pengikat yang umum
digunakan dalam kedokteran gigi adalah:
 Ikatan keramik digunakan untuk silikon karbida atau korundum pada titik abrasif
yang terpasang.
 Elektroplating dengan nikel sering digunakan untuk mengikat chip berlian ke
berlian instrumen putar (Gambar 2.4).
 Untuk abrasi tingkat lunak, karet (Gambar 2.5) atau shellac dapat digunakan. Ini
dipakai dengan cepat, tetapi mereka berguna dalam beberapa operasi gigi di mana
abrasi halus diperlukan.
Jenis pengikat terkait dengan masa pakai alat yang digunakan. Dalam
kebanyakan abrasif, pengikatnya adalah diimpregnasi sepanjang dengan abrasif
dari tingkat tertentu sehingga, sebagai partikel dihilangkan dari pengikat saat
digunakan yang lain mengambil tempatnya sebagai pengikat memakai.
Selanjutnya, abrasif harus didistribusikan sedemikian rupa sehingga permukaan
alat aus merata, terutama jika disk atau roda digunakan untuk memotong sepanjang
pinggirannya.

9
Gambar 2.4 Variasi bur dari burs berlian.
Warna mengindikasika ukuran bur. Hitam- Gambar 2.5 Rubber – Bonded abrasives
ekstra kasar, Hijau-kasar, Biru-medium, Red-
fine, Yellow-ekstra fine, dan Putih-ultra fine.

2.1.1.12 BURS BERLIAN


Baik chip berlian sintetis atau alami digunakan untuk instrumen rotari gigi
(Gambar 2.4). Efisiensi pemotongan instrumen putar berlian tergantung pada
apakah berlian digunakan adalah alami atau sintetis, ukuran grit, distribusi dan
tingkat pelapisan itu menempelkan partikel ke betis instrumen. Itu semakin besar
ukuran grit, semakin besar abrasi.
Beberapa perusahaan menunjukkan ukuran grit
dengan kode warna (Gambar 2.6). Semprotan air yang
memadai sangat penting tidak hanya untuk
meminimalkan panas tetapi juga untuk mengurangi
penyumbatan. Ga
mba
2.1.2 POLISHING r 2.6
Kod
Ini adalah produksi permukaan seperti cermin e
war
halus tanpa banyak kehilangan bentuk eksternal. Jika na
dan
ukuran partikel abrasif berkurang cukup, goresan menjadi sangat halus dan ukur
dapat
an
menghilang sepenuhnya. Permukaan kemudian memperoleh mengkilap halus
grit/
lapisan yang dikenal sebagai polesan. bur

10
Agen pemoles menghilangkan bahan dari permukaan molekul demi molekul.
Dalam prosesnya baik-baik saja goresan dan penyimpangan diisi dengan bubuk
partikulat dikeluarkan dari permukaan. Itu lapisan mikrokristalin disebut sebagai
lapisan polish atau lapisan Beilby. Agen pemoles digunakan hanya setelah abrasif
melenyapkan atau menghilangkan sebagian besar goresan halus, meninggalkan
halus selesai.
2.1.2.1 PERBEDAAN ANTARA ABRASI DAN POLISHING

Perbedaan antara bahan abrasif dan bahan pemoles sulit untuk didefinisikan. Itu

ketentuan umumnya dapat dipertukarkan.

 Ukuran partikel Agen tertentu yang memiliki ukuran partikel besar bertindak

sebagai penghasil yang abrasif goresan. Bahan abrasif yang sama dengan ukuran

partikel yang lebih kecil adalah zat pemoles.

 Bahan dihilangkan Sangat sedikit permukaan yang dihilangkan selama pemolesan

— tidak lebih dari itu 0,005 mm (0,002 inci).

 Kecepatan Kecepatan optimal untuk pemolesan lebih tinggi daripada untuk

pengabaian. Kecepatan linier setinggi 10000 kaki / menit dapat digunakan. Ini

bervariasi dengan agen pemoles. Kecepatan rata-rata adalah sekitar 7.500 kaki /

mnt.

2.1.2.2 NON-ABRASIVE POLISHING

Poles polesan yang tidak biasa biasanya dicapai dengan proses abrasif. Namun
permukaan berkilau yang halus juga bisa dicapai melalui cara nonfabrasi. Ini
termasuk
1. Penerapan lapisan glasiz, mis.
- Kaca komposit
- Mengkilap keramik

11
2. Poles elektrolitik
3. Membakar

Gambar
2.7 Unit
elektrolit
KOMPOSIT MENGKILAP
polishing
Lapisan glaze atau gloss (cairan transparan yang jelas terbuat dari resin yang
tidak terapung) diterapkan atas restorasi dan sembuh. Hal ini menghasilkan
permukaan glossy yang mulus.
KERAMIK KACA

Keramik sulit dipoles secara konvensional. Pemulihan jadi dikenai suhu tinggi.
Pada suhu ini lapisan permukaan meleleh dan mengalir untuk menghasilkan
permukaan seperti kaca halus (lihat bab keramik untuk lebih jelasnya). Sebagai
alternatif, lapisan glasir dapat diterapkan dan dipecat untuk mendapatkan
permukaan yang mengkilap.
PEMOLESAN ELEKTROLIT

Pemolesan elektrolitik (Gambar 2.7) tidak abrasi sejati. Meskipun materi telah
dihapus, dihapus melalui proses elektrokimia dan bukan proses abrasif.
Inilah sebaliknya elektroplating. Paduan yang dipoles dibuat anoda sel
elektrolitik. Karena arus berlalu, beberapa anoda dilarutkan meninggalkan
permukaan yang cerah. Ini adalah metode yang sangat baik untuk memoles
permukaan pastile dari turnir tembolok kobalt-kromium. Begitu sedikit bahan yang
dihapus, agar kecocokan gigi tiruan hampir tidak berubah.
BURNISHING

Itu terkait dengan polishing di permukaannya digambar atau dipindahkan. Alih-


alih menggunakan banyak partikel kecil, hanya satu titik besar yang digunakan.

12
Jika titik baja bulat digosok melalui margin dari inlay emas, logam dipindahkan
sehingga setiap celah antara inlay dan gigi bisa ditutup. Bor tumpukan khusus
berputar dengan kecepatan tinggi juga bisa digunakan.
Perhatikan instrumen yang membakar tidak boleh mematuhi atau melarutkan
dalam permukaan logam yang dibakar, mis. Instrumen kuningan merusak tembaga
ke permukaan inlay emas.
2.1.2.3 PERTIMBANGAN TEKNIS (PROSEDUR)
METODE ABRASI
Abrasi dapat dilakukan :
1. Secara manual, mis. Stripping proximal enamel menggunakan strip abrasif.
2. Instrums Rotary, mis. Burs, roda, cangkir, cakram, kerucut, dll.
3. Blasting the object adalah menghancurkan ( obyek ) dengan ampelas/penggosok yg
berputar terus menerus seperti prophy jet polishing of enamel, sandblasting (gmbr
2.8 dan 2.9) untuk menghilangkan pertambahan dari castings, shell blasting, dll.

Gambar 2.8 Sandblasting Gambar 2.9 Proses


sandblasting
menggunakan 250
 Kegiatan mengamplas dengan amplas kasar atau bur. (Gmbr 2.10A)
mikron dimana
alumina daun -
(Al203)
daunnya mempunyai goresan yg besar. Goresan ini dihilangkan dengan amplas
yang lebih lembut tetapi perbedaan kehalusannya tidak begitu besar (gmbr 2.10B).
Terlalu banyak mengamplas setelah menghaluskan akan membuang waktu dan
dapat mengakibatkan streaking.

13
Gambar 2.10 Tahap finishing sangat penting. Harus dari kasar ke halus.

 Setelah menggantinya dengan amplas yang lebih halus, arah pengamplasan harus
diubah setiap waktu jika memungkinkan, dengan begitu goresan yang baru terlihat
dalam posisi sempurna diantara goresan lainnya, dan menjadi goresan yg
seragam/sama.
2.1.3 DENTIFRICES / PASTA GIGI

Lebih dikenal dengan nama pasta gigi (toothpaste) ini adalah bagian yang
sepaket dengan sikat gigi untuk membersihkan dan membuat gigi tampak lebih
berkilau alami. Mereka harus mempunyai tingkat kebersihan yang sangat tinggi
dengan goresan atau abrasi pada gigi yang sangat kecil. Pasta gigi berabrasi tinggi
tidak bisa digunakan terutama ketila dentin (mengikis 25 kali lebih cepat) atau
cementum (35 kali lebih cepat)terpapar.
2.1.3.1 FUNGSI

1. Membantu sikat gigi untuk secara mekanis menghilangkan noda, serpihan dan
endapan lunak dari gigi.
2. Untuk memberi permukaan yg dipoles pada gigi.
Dengan demikian, mereka membantu mengurangi caries, menjaga kesehatan
gingiva, meningkatkan estetika dan mengurangi bau mulut.
2.1.3.2 TERSEDIA DALAM BENTUK

Pasta, bubuk, cairan dan gel.


2.1.3.3 KLASIFIKASI PASTA GIGI

Pasta gigi dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi utamanya


1. Pencegahan dan perawatan caries
 Konsentrasi fluor mencapai 1000 ppm
 Konsentrasi fluor berkisar dari 1000 hingga 2000 ppm

14
 Konsentrasi fluor dari 2500 hingga 5000 ppm
2. Pencegahan dan perawatan penyakit periodontal
 antibakteri dan antiseptik alami
 antibakteri dan antiseptik sintetis
3. Pasta desensitisasi
 Analgesic
 Dentine tubules blocking
4. Pemutih gigi
 Abrasi / pengelupasan
 Pemutihan
Halaman 388
5. Pasta untuk tujuan tertentu
 Pasta gigi untuk xerostomia (contoh :minyak zaitun, betaine, xylitol)
 Pasta antiviral (contoh : larifan for herpetic infection or arphtae)
2.1.3.4 KOMPOSISI

Komponen dasar dari pasta gigi adalah abrasi. Namun, pasta gigi hari ini
mengandung banyak komponen lainnya. pasta gigi khusus mengandung berbagai
obat obatan untuk berbagai masalah, seperti sentivitas dan penyakit gusi. komposisi
pasta gigi yang khas disajikan pada tabel 2.1.
PASTA GIGI HERBAL

Beberapa pasta gigi dipasarkan sebagai pasta gigi alami atau berbasis herbal.
Dimana kandungan ekstraknya diklaim bermanfaat bagi gusi dan gigi. beberapa di
antaranya ekstrak dari neem tree, miswak tree, zanthoxylum alatum ( tomar bee)
propolis ( resinous extract collected by bees)
Tabel 2.1 Komponen Pasta Gigi
Bahan Aksi (action)

15
Abrasive Dibasic kalsium fosfat Secara fisik
(dihidrat) menghilangkan materi
Kalsium pirofosfat
Insoluble sodium metafosfat
Silica hidrat (lebih efisien)
Alumina, titanium oksida
Kalsium karbonat, sodium
bikarbonat
Perlite (70-75% silica
dioksida)
Magnesium oksida, dll.
Air Perantara dan
melembabkan
Humektan Gliserin, sorbitol, propilena Mencegah pengeringan
glikol pada pasta
Detergen dan Sodium lauril sulfat Menurunkan saya Tarik
material berbusa permukaan
Blinders Karboksimetil selulosa
Xantan gum
Pemanis buatan Sorbitol, saccharin
Therapeutic Sodium monoflorofosfat Agen antikariogenik
(Na2PO3F)
Stannous florida (SnF2)
Sodium florida (NaF)
aminoflorida
Triklosan, kloreksidina, Bakterisidal dan
hydrogen peroksida, baking bakterisida
soda, povidone iodin, zink
sitrat
Dibasic ammonium fosfat Menetralakan asam
Potassium nitrat, potassium Desensitisasi dan
sitrat, strontium klorida, penyumbatan dentin
strontium asetat, arginine,
hidroksiapatit, kalsium
sodium fosfosilikat
Pewarna dan perasa Mint, mentol Pewarnaan
Berbagai rasa buah

PASTA GIGI PEMUTIH

Pemutih menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan warna gigi, yang


mereka miliki berapa efek samping. Yang paling penting adalah email dan email
abrasi dentin, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan gigi kepekaan.
Indikator kunci dari abrasivitas pasta gigi adalah relatif dentin abrasi (RDA) (Tabel

16
2.12). Yang lebih besar jumlahnya, semakin besar potensi abrasivitas dentin. Abrasi
dentin signifikan meningkat ketika konsentrasi zat abrasif dalam pasta gigi
meningkat. Gigi memiliki mekanisme pertahanan alami terhadap abrasi, yang
disebut pelikel *. Kehadirannya di gigi permukaan mengurangi efek abrasive pasta
gigi pada enamel. Karena itu, yang terbaik adalah menghindari membersihkan gigi
secara mekanis setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang asam, karena
dapat melarutkannya pelikel dan dapat menggabungkan cacat abrasif dan erosif.
Pasta gigi pemutihan Pasta gigi pemutihan mengandung bahan kimia, paling
umum adalah hydrogen peroksida atau kalsium peroksida. Ketika peroksida
menyentuh permukaan gigi, mereka rusak molekul noda, memberikan efek
pemutihan. Berbagai sistem pemutihan untuk rumah atau penggunaan profesional
juga mengandung zat-zat ini.
Ketika menambahkan peroksida ke pasta gigi, harus diperhatikan bahwa
konsentrasinya kecil (biasanya 1% hidrogen peroksida atau 0,5-0,7% kalsium
peroksida), dan waktu paparan singkat. Oleh karena itu, ada kekurangan bukti
tentang apakah pasta gigi seperti itu dapat meningkatkan internal warna gigi.
Mereka tentu memutihkan pelikel pada permukaan gigi.

PASTA DENSITISASI
Pasta desensitisasi bekerja melalui dua metode — aksi analgesik dan
pemblokiran dentin tubulus.
1. Pasta gigi analgesik Pasta gigi yang mengandung garam kalium mempertahankan
K + yang tinggi tingkat ekstraseluler, sehingga mencegah repolarisasi membran sel
saraf dan menghambat transmisi impuls tanpa menyebabkan perubahan pada pulpa.
Pasta gigi mengandung 5% atau 10% kalium nitrat, dapat menurunkan sensitivitas
gigi hingga 4 minggu.
2. Dentin tubule menghalangi pasta gigi Disebut juga tubular occludents. Contohnya
termasuk senyawa fluorida (dalam konsentrasi tinggi), garam stronsium [10%
stronsium klorida (SrCl2) dan strontium asetat], arginin (dengan kalsium karbonat),
hidroksiapatit dan kalsium natrium fosfosilikat (Novamin). Senyawa fluoride
meningkatkan resistensi dentin terhadap

17
3. asam dengan membentuk lapisan pelindung pada permukaan gigi, meningkatkan
kekerasan mikro dan mengendapkan senyawa fluoride yang menghalangi tubulus
dentin

2.1.4 ABRASI PROPHILACTIC

Profilaksis oral adalah prosedur yang banyak digunakan di kantor gigi. Agen
pemoles profilaksis mungkin tersedia secara komersial atau dapat dibuat di kantor
gigi. Mereka biasanya bekerja dalam bentuk pasta dengan mencampur dengan
kendaraan yang cocok.
2.1.4.1 FUNGSI

1. Mereka menghilangkan noda ekstrinsik, pelikel, materia-alba dan debris oral.


2. Berikan penampilan yang halus dan estetis.
Berbagai jenis abrasive dapat digunakan, mis. zirkonium silikat, silika, batu
apung, dll. Selain itu, beberapa mungkin mengandung fluoride untuk mengurangi
karies. Mereka diterapkan ke gigi dengan bantuan karet cangkir atau sikat bulu
(Gbr. 2.11) yang terpasang ke instrumen putar.

Gambar 2.11 Profilaksis pada peralatan kedokteran gigi

2.1.4.2 PROPHYJET

Prophyjet (Gbr. 2.12A) adalah sistem profilaksis gigi yang relatif baru untuk
menghilangkan intraoral noda. Proses peledakan abrasif (Gbr. 2.12C) digunakan
untuk menghilangkan secara ekstrinsik (tembakau) noda serta plak dan kalkulus
penganut supragingiva ringan. Serbuk itu dimasukkan ke dalam perangkat, yang
kemudian mengarahkan abrasive melalui nosel kecil secara mantap aliran udara dan
air.

18
Gambar 2.12 (A) Alat prphyjet (cavitron). (B) Bubuk prohyjet. (C)
Tekanan tinggi abrasive melalui nozzle.
Komposisi Ini mengandung natrium karbonat, silika termodifikasi hidrofobik
dan zat penyedap. Ini diberikan sebagai bubuk dalam sachet atau wadah (Gbr.
2.12B).
Pertimbangan klinis Prophyjet diarahkan pada sudut 45 ° ke permukaan gigi.
Untuk alasan yang jelas, itu kurang efektif di daerah proksimal. Kemungkinan
cedera jaringan lunak ada terutama jika jaringan meradang dan rapuh.
2.1.5 PEMBERSIHAN GIGI
Gigi palsu mengumpulkan deposit dengan cara yang sama seperti gigi alami
selama penggunaannya. Ini dapat dihapus dengan dua cara.
o Repolishing profesional di laboratorium atau klinik.
o Merendam atau menyikat gigi palsu setiap hari di rumah.
2.1.5.1 BRUSHING
Gigi palsu dapat disikat menggunakan sikat bulu lembut (Gbr. 2.13) dan abrasif
atau krim lembut. Abrasive yang keras dan bulu yang kaku harus dihindari, karena
dapat menimbulkan goresan pada permukaan gigitiruan.
2.1.5.2 SOAKING
Pembersih kimia (Gbr. 2.14) adalah alternatif untuk menyikat gigi terutama di
antara orang yang sangat tua atau cacat.
o Alkaline perborates
o Alkaline peroxides
o Alkaline hypochlorites

19
o Asam encer
Gigi palsu direndam dalam larutan kimia ini untuk jangka waktu yang ditentukan.
Persyaratan utama mereka adalah bahwa mereka harus tidak beracun, tidak
menyebabkan iritasi dan tidak boleh menyerang bahan yang digunakan dalam
konstruksi gigitiruan.

GAMBAR 2.13 Alat GAMBAR 2.14 Pembersih kimia yang


pembersih rumahan tersedia secara komersial untuk Soaking
untuk gigi palsu

2.2 PENGGABUNGAN LOGAM DAN LASER GIGI

Sering diperlukan untuk membuat alat gigi sebagai bagian terpisah dan
kemudian menyatukannya baik melalui proses penyolderan atau pengelasan.
Brazing gigi dicakup oleh ISO 9333.
2.2.1 ISTILAH DAN DEFINISI
Operasi penyambungan logam biasanya dibagi menjadi empat kategori:
pengelasan, brazing, menyolder, dan menyambungkan dengan cor.
PENGELASAN
Istilah pengelasan digunakan jika dua potong logam yang sama bergabung
bersama tanpa penambahan logam lain yaitu, potongan logam dipanaskan pada

20
suhu yang cukup tinggi sehingga mereka bergabung bersama dengan meleleh dan
mengalir.
BRAZING AND SOLDERING
Kata-kata solder dan mematri digunakan jika dua potong logam bergabung
dengan menggunakan logam ketiga yang disebut sebagai pengisi.
BRAZING
Selama penyolderan, bagian logam bergabung bersama dengan melelehkan
logam pengisi di antara mereka pada suhu di bawah suhu solidus logam yang
bergabung dan di bawah 450 ° C. Dalam kedokteran gigi, penyambungan bagian
logam dilakukan pada suhu di atas 450 ° C, dan oleh karena itu operasi idealnya
disebut mematri. Ini juga istilah yang digunakan oleh ISO. Namun, sebagian besar
dokter gigi masih lebih suka menggunakan kata solder. Istilah 'material brazing'
sering digunakan secara bergantian dengan istilah 'solder'.
LOGAM SUBSTRAT
Logam substrat atau logam induk mengacu pada bagian logam yang akan
dihubungkan. Dalam paduan kedokteran gigi yang dapat disolder atau dilas
termasuk paduan emas, perak, paladium, nikel, kobalt, titanium, dll.
2.2.2 PERSYARATAN IDEAL DARI BAHAN SOLDER GIGI
1. Itu harus meleleh pada suhu di bawah suhu solidus induk logam.
2. Ketika meleleh, itu harus basah dan mengalir bebas di atas logam induk.
3. Warnanya harus sesuai dengan logam yang disatukan.
4. Itu harus tahan terhadap noda dan korosi.
5. Itu harus menahan pitting selama pemanasan dan aplikasi.

2.2.3 JENIS-JENIS SOLDER ATAU MATERIAL BRAZING


Mereka dapat dibagi menjadi dua kelompok besar.
1. Soft solders
2. Hard solders

21
SOFT SOLDERS
Soft solders memiliki kisaran lebur rendah sekitar 260 ° C. Mereka dapat
diterapkan dengan cara sederhana seperti besi solder panas. Mereka kurang tahan
korosi dan sangat tidak cocok untuk penggunaan gigi, misalnya logam campuran
timah-timah (plumbers solders).
HARD SOLDER
Ini memiliki suhu leleh yang lebih tinggi dan kekuatan dan kekerasan yang lebih
besar. Mereka meleleh dengan bantuan obor gas atau kadang-kadang di tungku
listrik. Solder keras lebih umum digunakan dalam kedokteran gigi. Mereka juga
digunakan untuk keperluan industri dan dalam perdagangan perhiasan, misalnya,
pedagang emas dan pedagang perak (Gbr. 2.15).
PRESOLDER DAN POSTSOLDERING
Istilah presoldering (prebrazing) mengacu pada operasi penyolderan yang
dilakukan pada paduan logam-keramik sebelum pembakaran keramik.
Postsoldering (postbrazing) mengacu pada penyolderan yang dilakukan pada alloy
setelah pembakaran keramik. Jelas properti yang dibutuhkan dari dua solder akan
berbeda. Solder yang digunakan dalam presoldering perlu mampu membuat ikatan
keramik serta menahan suhu pembakaran porselen yang tinggi.
2.2.4 APLIKASI DARI SOLDERING

Di dunia kedokteran gigi mereka digunakan untuk.


1. Untuk menyolder berbagai macam claps dalam bidang Orthodondics
2. Dalam pedodontik, untuk membangun beragam jenis Space Maintainers.
3. Dalam prostodontik cetak.
 Untuk menggabungkan berbagai komponen prostesis cetak sebagian (Kotak 23.1).
 Perbaikan perforasi mahkota dan bridges.
 Untuk mengembangkan titik kontak di mahkota.
 Untuk memotong dan bergabung kembali dengan bridge terdistorsi yang tidak pas.
4. Dalam prostodontik parsial yang dapat dilepas untuk menyolder clasps.

22
2.2.5 KOMPOSISI
SOLDER EMAS
Di masa lalu, solder diurutkan dengan nomor karat. Angka-angka tidak
menggambarkan kandungan emas solder tetapi karat dari logam emas yang
digunakan untuk solder. Dalam beberapa tahun terakhir istilah fineness telah diganti
dengan karat. Komposisi solder emas (Tabel 2.2) sangat bervariasi tergantung pada
fineness - nya.

SOLDER PERAK
Solder perak (Gbr. 2.15B) lebih jarang digunakan dalam kedokteran gigi.
Mereka digunakan ketika solder sekering rendah diperlukan untuk operasi
penyolderan pada stainless steel atau logam campuran lainnya.

GAMBAR 2.15A DAN B Dental brazing logam. (A) Solder Emas. (B) Solder
Perak

23
KOTAK 2.1 Meningkatkan kesesuaian gigi tiruan sebagian (FPD) melalui
penyolderan
Kesesuaian FDP sering ditingkatkan ketika dibuat sebagai dua
bagian yang terpisah. FDP bentang panjang sangat rentan
terhadap kecocokan karena distorsi. Dua bagian prostesis
dicoba secara terpisah di mulut. Setelah operator puas dengan
kecocokan masing-masing coran, kedua keping tersebut dipasang di mulut dan
hubungannya dicatat dan dipindahkan dengan bantuan bahan indeks yang sesuai
(cetakan plaster atau eugenol atau elastomer seng oksida atau elastomer). Potongan-
potongan tersebut dipasang kembali di laboratorium dan diinvestasikan
menggunakan penyolderan investment. Bagian-bagian tersebut kemudian
bergabung dengan solder. Jika dilakukan dengan benar, teknik ini dapat
memberikan gigi tiruan sebagian yang pas dan sesuai.

Tabel 2.3 Komponen solder perak.


Komponen Persentase
Perak 10 – 80%
Tembaga 15 – 50%
Seng 4 – 35%
Kadmium atau Fosfor Mungkin muncul dalam jumlah kecil

2.2.6SIFAT BAHAN DENTAL BRAZING


TEMPERATUR FUSI
Temperatur fusi dari penyatuan setidaknya hharus 50 oC lebih rendah
dibandingkan logam paten.
 Peleburan Emas – 690 sampai 870oC
 Peleburan Perak – 620 sampai 700oC
ALIRAN

24
Aliran dan pembasahan yang baik (sudut pembasahan rendah) dari logam induk
oleh peleburan sangat penting untuk menghasilkan ikatan yang baik.
Faktor yang mempengaruhi aliran
1. Rentang leleh/Melting range Peleburan dengan rentang lebur pendek memiliki
aliran yang lebih baik.
2. Komposisi logam induk Alloy berbasis emas dan perak memiliki
aliran yang lebih baik daripada alloy berbasis nikel.
3. Oksidasi Adanya lapisan oksida pada logam induk mengurangi aliran.
4. Ketegangan permukaan peleburan.
WARNA
Warna peleburan emas bervariasi dari kuning pekat hingga kuning muda ke
putih. Dalam praktiknya, sebagian besar peleburan dental mampu menghasilkan
sambungan yang tidak mencolok.
KETAHANAN TERHADAP TARNISH DAN KOROSI
Resistansi tarnish meningkat dengan meningkatnya kandungan emas. Namun,
alloy emas dengan kehalusan yang lebih rendah juga berkinerja baik secara klinis
tanpa kecenderungan serius terhadap perubahan warna. Peleburan perak telah
mengurangi resistensi tarnish jika dibandingkan dengan peleburan alloy emas.
SIFAT MEKANIS
Peleburan emas memiliki kekuatan dan kekerasan yang adekuat dan dapat
dibandingkan dengan dental cast alloy emas yang memiliki kandungan emas yang
serupa.
Peleburan perak juga memiliki kekuatan yang adekuat dan mirip dengan
peleburan emas.
Tensile strength pada brazed joint

25
Menurut ISO 9333:2006, tensile strength dari sambungan yang dikeraskan
harus melebihi 250 MPa. Jika 0,2% contoh kekuatan dari salah satu atau kedua
bahan logam yang akan bergabung dengan bahan dipatri di bawah 250 MPa, tensile
strength harus melebihi kekuatan yang lebih rendah dari keduanya.
MIKROSTRUKTUR DARI PELEBURAN GABUNGAN
Pemeriksaan mikroskopis dari sambungan yang dilebur yang dibentuk dengan
baik menunjukkan bahwa alloy yang dilebur tidak bergabung secara berlebihan
dengan bagian-bagian yang dilebur. Ada batas yang jelas antara peleburan dan
bagian yang dilebur. Jika pemanasan berkepanjangan difusi terjadi dan alloy baru
yang terbentuk memiliki sifat lebih rendah.
2.2.7 FLUKS
Kata Latin 'fluks' berarti aliran. Agar peleburan menjadi basah dan mengalir
dengan benar, logam induk harus bebas dari oksida. Hal ini dilakukan dengan
bantuan fluks.
FUNGSI FLUKS
1. Untuk menghilangkan lapisan oksida pada logam induk.
2. Untuk melindungi permukaan logam dari oksidasi selama peleburan.
JENIS
Fluks dapat dibagi menjadi tiga jenis aktifitas.
Pelindung
Jenis ini menutupi permukaan logam dan mencegah akses ke oksigen sehingga
tidak ada oksida yang dapat terbentuk.
Reduksi
Hal ini mereduksi setiap oksida yang ada untuk membebaskan logam dan
oksigen.

26
Pelarut
Jenis ini melarutkan semua oksida yang ada dan membawanya pergi.
Kebanyakan fluks biasanya merupakan kombinasi dari dua atau lebih hal di atas.
DENTAL FLUKS YANG UMUM DIGUNAKAN
Fluks yang biasa digunakan adalah
1. Senyawa borat dan borat
2. Fluorida fluks
Senyawa Borat dan Borat
Asam borat dan boraks digunakan dengan alloy logam mulia. Mereka bertindak
sebagai pelindung dan mengurangi fluks.
Fluorida
Fluks fluoride (Gbr. 2.16) seperti kalium fluorida yang digunakan pada basis
alloy logam dan biasanya dikombinasikan dengan borat. Hal ini
membantu dalam melarutkan kromium, nikel, dan oksida kobalt
yang lebih stabil. Fluks fluoride harus digunakan dengan hati-hati
di sekitar porselen karena dapat menyerang porselen.
Catatan Fluks yang berlebihan harus dihindari karena dapat
terjebak dalam logam filler dan menghasilkan sambungan yang
lemah. Gambar
2.16. Fluks
FLUKS DAPAT TERSEDIA SEBAGAI fluorida
untuk basis
o Liquid/cair (diaplikasikan pada lukisan) alloy logam
o Pasta
o Powder/bubuk
o Menyatu dengan peleburan
o Peleburan prefluks dalam bentuk tabung

27
2.2.8 ANTIFLUKS
Ada kalanya operator menginginkan agar peleburan tidak mengalir keluar dari
area tertentu. Aliran dapat dikontrol dengan menggunakan bahan antiflux.
Peleburan tidak akan mengalir ke area di mana antiflux telah diaplikasikan. Hal
tersebut diaplikasikan sebelum fluks atau peleburan diaplikasikan. Contoh antiflux
adalah grafit (pensil timah lunak), rouge (besi oksida) atau kapur sirih (kalsium
karbonat) dalam alkohol dan suspensi air.
2.2.9 PERTIMBANGAN TEKNIS
SUMBER PANAS
Sumber panas adalah bagian yang sangat penting dari mematri. Dalam kedokteran
gigi, dua sumber panas yang dapat digunakan antara lain:
1. Api
2. Oven
API PATRI ATAU PELEBURAN
Sumber panas yang paling umum digunakan adalah obor gas-udara atau gas-
oksigen. Nyala api harus memberikan panas yang cukup tidak hanya untuk
melelehkan filler logam tetapi juga untuk mengkompensasi hilangnya panas ke
lingkungan. Dengan demikian, nyala api tidak hanya harus memiliki suhu tinggi
tetapi juga kandungan panas yang tinggi. Kandungan panas yang rendah dari bahan
bakar menyebabkan waktu peleburan lebih lama dan bahaya oksidasi yang lebih
besar. Kandungan panas diukur dalam Btu per kaki kubik gas.
Jenis bahan bakar gas
1. Hidrogen Memiliki kandungan panas terendah (275 Btu) dan karenanya
pemanasan akan lambat (Gambar 2.17A dan B). Hal itu tidak diindikasikan untuk
menyolder FDP besar.

28
2. Gas alam Memiliki suhu 2680°C dan kandungan panas empat kali lipat dari
hidrogen (1000 Btu). Namun, gas yang tersedia biasanya tidak seragam dalam
komposisi dan seringkali mengandung uap air.

Gambar 2.17 A dan B. (A) Unit penyolderan mikroflame seperti ini menggunakan hidrolisis untuk
memecah air menjadi hidrogen dan oksigen yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar untuk
nyala api. (B) Penyolderan nyala api mikro.
3. Asetilena memiliki suhu nyala api tertinggi (3140 ° C) dan kandungan panas yang
lebih tinggi dari H2 atau gas alam. Namun, memiliki masalah tertentu. Suhu dari
satu bagian yang menyala ke yang lain dapat bervariasi lebih dari 100 ° C. Oleh
karena itu, posisi obor sangat penting dan harus menggunakan bagian yang menyala
dengan tepat. Secara kimiawi, tidak stabil dan mudah terurai menjadi karbon dan
hidrogen. Karbon dapat dimasukkan ke dalam paduan Ni dan Pd, dan hidrogen
dapat diserap oleh paduan Pd.
4. Propana adalah pilihan terbaik. Propana memiliki kandungan panas tertinggi (2385
Btu) dan suhu nyala yang baik (2850 ° C).
5. Butana lebih mudah tersedia di beberapa belahan dunia dan mirip dengan propana.
Baik propana dan butana sama dalam kualitas dan bebas air.
OVEN BRAZING (FURNACE BRAZING)
Electric furnace dengan kumparan pemanas dapat digunakan untuk mematri.
Furnace ini juga menyediakan lingkungan yang dipanaskan, sehingga lebih sedikit
panas yang hilang ke bagian lain dari gigitiruan parsial tetap dan atmosfer.

29
2.2.10 TEKNIK SOLDERING
Dua teknik penyolderan gigi digunakan untuk merakit peralatan gigi
A. Free hand soldering
B. Investment soldering
FREE HAND SOLDERING
Dalam free hand soldering, bagian-bagian dirakit dan dipegang secara manual
sementara panas dan solder diterapkan.

INVESTMENT SOLDERING
Dalam investment soldering, bagian-bagian yang akan
disatukan dipasang dalam jenis investment soldering.
Investment yang mengeras menahannya pada posisi ketika
panas dan solder diterapkan (Gbr. 23.4).
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSEDUR
Gambar 2.18
SOLDERING Investment
soldering
1. Pemilihan solder
2. Pembersihan dan pemolesan komponen
3. Perakitan prostesis dalam investasi penyolderan
4. Penerapan fluks
5. Memanaskan kembali perakitan bridge
6. Penempatan solder
7. Aplikasi api gas panas untuk sambungan dan solder
8. Pendinginan perakitan diikuti dengan pendinginan dalam air
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK KEBERHASILAN
SOLDERING
o Kebersihan - Logam harus bebas dari oksida
o Celah antar bagian
o Pemilihan solder - Warna yang tepat, suhu dan aliran fusi

30
o Fluks-Jenis dan jumlah fluks
o Flame - Netral atau mengurangi sifatnya
o Suhu
o Waktu
Celah
Solder cair ditarik ke dalam sambungan melalui aksi kapiler. Oleh karena itu,
celah optimal diperlukan untuk aliran yang tepat, kekuatan sambungan dan untuk
menghindari distorsi perakitan. Lebar celah mulai dari 0,13 hingga 0,3 telah
disarankan.
Jika celah terlalu sempit, kekuatan terbatas karena:
a. Porositas disebabkan oleh aliran yang tidak lengkap
b. Inklusi fluks
Jika celah terlalu besar
a. Kekuatan sendi akan menjadi kekuatan dari solder
b. Ada kecenderungan untuk bagian-bagian untuk disatukan ketika solder mengeras.
Flame
Flame memiliki beberapa zona (Gambar). Bagian dari flame digunakan harus
netral atau sedikit berkurang. Flame yang tidak tepat atau berada pada posisi yang
tepat dapat menyebabkan oksidasi dan atau inklusi karbon. Setelah flame
diaplikasikan pada area sambungan, flame tidak boleh dilepas sampai mematri
selesai. Karena sifatnya yang mengurangi, flame memberi perlindungan dari
oksidasi.

Gambar 2.19 Api netral atau reduksi digunakan

31
Suhu
Suhu yang digunakan harus minimum yang diperlukan untuk menyelesaikan
operasi mematri. Sebelum penempatan solder, logam induk dipanaskan sampai
cukup panas untuk melelehkan logam pengisi segera setelah menyentuh. Suhu yang
lebih rendah tidak akan memungkinkan pengisi untuk membasahi logam induk.
Temperatur yang lebih tinggi meningkatkan kemungkinan difusi antara induk dan
logam pengisi.
Waktu
Flame ditahan sampai logam pengisi telah mengalir sepenuhnya ke sambungan
dan beberapa saat lagi untuk memungkinkan fluks atau oksida terpisah dari cairan
solder. Waktu yang tidak cukup meningkatkan kemungkinan pengisian sambungan
yang tidak lengkap dan kemungkinan inklusi fluks di sambungan. Waktu yang
berlebihan meningkatkan kemungkinan difusi. Kedua kondisi menyebabkan sendi
yang lebih lemah.
2.2.11 MENGGABUNGKAN SOLDER
Lubang atau porositas pada sambungan solder sering menjadi jelas selama
finishing. Mereka seharusnya
 Volatilisasi komponen leleh yang lebih rendah karena pemanasan pada suhu yang
lebih tinggi dan untuk waktu yang lebih lama.
 Fluks yang meleleh atau berlebih yang terperangkap dalam sambungan solder.
Untuk menghindari pitting seperti itu, lebih sedikit fluks diterapkan dan pemanasan
harus dihentikan segera setelah fluks dan solder meleleh dengan baik dan dialirkan
ke posisinya.
2.2.12 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Keuntungan
1. Biaya rendah.
2. Efektivitas relatif.
Kerugian
1. Masalah seperti oksidasi pada bagian yang dilas dengan las.

32
2. Bersama porositas dan overheating dari penyatuan selama proses pengelasan dapat
mempromosikan cacat struktural kecil dan kegagalan perawatan rehabilitasi.
2.2.13 PENGELASAN
Istilah pengelasan digunakan jika dua potong logam yang sama bergabung
bersama tanpa penambahan logam lain. Biasanya digunakan untuk bergabung
dengan struktur datar seperti band dan kurung.
INDIKASI
1. Dalam ortodontik, untuk bergabung dengan struktur datar seperti tanda pengikat
dan tanda kurung.
2. Dalam pedodontik, untuk mengelas tanda pengikat dan peralatan lainnya.
3. Dalam prostodontik, untuk bergabung dengan jepitan kawat tempa dan perbaikan
gigi palsu parsial logam patah.
TIPE-TIPE
Proses pengelasan yang digunakan dalam kedokteran gigi adalah
1. Tempat pengelasan resistansi
2. Pengelasan laser
3. Pengelasan busur plasma (PAW)
4. Pengelasan gas inert Tungsten (TIG)
2.2.14 TEMPAT PENGELASAN RESISTENSI
Pengelasan dilakukan dengan mengalirkan arus listrik melalui potongan yang
akan disambung. Potongan-potongan ini juga secara bersamaan ditekan bersamaan.
Ketahanan logam terhadap aliran arus menyebabkan pemanasan lokal dan fusi
logam yang intens. Panas dan tekanan gabungan menggabungkan logam menjadi
satu bagian.
Pengelasan dilakukan dalam peralatan pengelasan titik listrik (Gambar 23.6A
dan B). Kabel atau pita yang akan dilas ditempatkan di antara dua elektroda

33
tembaga dari tukang las. Pegas fleksibel yang melekat pada elektroda membantu
memberikan tekanan pada logam. Saklar yang dikendalikan tangan adalah
digunakan untuk mengoperasikan tukang las. Saat menekan sakelar, arus besar

Gambar 2.20 (A) Alat las listrik ortodontik. (B) alat las dilihat lebih dekat .
melewati kabel atau pita di antara elektroda tembaga. Gabungan panas dan tekanan
memadukan potongan-potongan logam pada titik itu dan bergabung dengan
mereka. Jenis pengelasan ini juga dapat disebut sebagai 'pengelasan spot'. Peralatan
prostodontik dilas dalam mesin yang lebih besar. Bagian yang akan disatukan
disatukan dalam sebuah penjepit. Sakelar yang dikendalikan tangan atau kaki
mengontrol arus. Sambungan las rentan terhadap korosi karena pengendapan
kromium karbida dan akibatnya hilangnya pasif.
2.2.15 TUNGSTEN INERT GAS (TIG) LAS DAN PLASMA ARC WELDING
(PAW)
Plasma Arc Weliding (PAW)(Gambar) dan Tungsten Inert Gas (TIG)
(Gambar) welding adalah teknik di mana penyatuan diperoleh dengan memanaskan
bahan dengan busur yang dibentuk antara yang tidak dapat dikonsumsi. tungsten
elektroda dan bagian yang akan dilas. Elektroda dan area yang akan dilas dilindungi
dengan menggunakan gas inert, biasanya argon atau campuran gas inert (argon dan
helium). Peralatan dasar terdiri dari catu daya, obor dengan elektroda tungsten,
sumber gas pelindung, dan sistem pembuka untuk busur. Perbedaan utama antara
TIG dan pengelasan plasma adalah penggunaan obor pembatas yang memusatkan
busur listrik pada pengelasan plasma.

34
Gambar 2.21 Mesin Gambar 2.22
dental plasma arc Tungsten inert gas
welding. (TIG) welding.
PROSEDUR
Peralatan ini memungkinkan untuk penyesuaian kedua denyut nadi dan arus
yang diperlukan untuk pengelasan. Setelah menyesuaikan mesin, sekrup ke salah
satu cakar struktur tanpa menggunakan dan memposisikan bagian yang akan dilas
dengan tangan atau melalui peralatan tertentu, yang menempatkan bagian yang
akan disatukan. Aktivasi argon dilakukan dengan pedal kaki. Pedal kaki ditekan
sampai argon mengalir. Bel akan menunjukkan kapan kontak dilakukan. Lepaskan
pedal dengan cepat. Lasan akan dibuat, dan aliran argon akan berlanjut selama
beberapa detik. Ada kemungkinan bahwa dalam beberapa upaya pertama, elektroda
akan menempel pada potongan sehingga perlu untuk menyesali hal yang sama.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
 Keuntungan
1. Ini memungkinkan pengerjaan las berkualitas tinggi dan finishing yang sangat baik,
terutama pada sambungan kecil.
2. Ketebalan sambungan memungkinkan pengelasan pada posisi apa pun, misalnya,
memperbaiki dilepas prostesis parsial.
3. Kontrol yang sangat baik dari kolam las, yaitu wilayah yang dilas.
4. 0Lebih sedikit waktu yang dibutuhkan.
5. Dapat dieksekusi langsung dalam model kerja.
6. Peralatan ini terjangkau dibandingkan dengan pengelasan laser.
7. Memungkinkan pengelasan di daerah dekat resin dan porselen.

35
8. Memungkinkan pengelasan dengan rangka dalam kontak dekat atau dengan ruang
minimal untuk pengelasan, menggunakan logam pengisi.
 Kerugian
1. Sejumlah besar panas untuk mencapai fusi dapat menyebabkan transformasi mikro.
Transformasi ini terjadi di 'zona yang terkena panas' dapat menyebabkan distorsi
material, tegangan sisa, generasi mikrostruktur yang rapuh, pertumbuhan butir,
retakan, celah, dan perubahan sifat mekanik, fisik, dan kimia, antara lain.
2. Tidak cukup penetrasi las pada sambungan tipe butt.
3. Porositas yang disebabkan oleh masuknya pelindung gas argon dapat terjadi di
wilayah lasan. Gelembung ini dapat memicu fraktur yang menyebabkan kegagalan
struktur yang dilas.
2.2.16 PENGELASAN LASER
Laser adalah perangkat yang memancarkan cahaya melalui proses amplifikasi
optik berdasarkan emisi stimulasi radiasi elektromagnetik. Istilah "laser" berasal
sebagai akronim untuk "amplifikasi cahaya oleh stimulasi emisi radiasi". Laser
pertama dibangun pada tahun 1960 oleh Theodore H. Maiman di Hughes
Laboratories.
Laser menemukan peningkatan aplikasi dalam kedokteran gigi (Kotak 23.2)
termasuk pengelasan. Laser yang digunakan adalah laser neodymium berdenyut
dengan kepadatan daya yang sangat tinggi.
Di antara banyak aplikasi mereka, laser digunakan dalam drive cakram optik,
printer laser, dan pemindai barcode; komunikasi serat optik dan ruang bebas;
operasi laser dan perawatan kulit; pointer laser; bahan pemotongan dan pengelasan;
perangkat militer dan penegakan hukum untuk menandai target dan mengukur
jangkauan dan kecepatan; dan menampilkan pencahayaan laser dalam hiburan.
KOTAK 2.2 Penggunaan laser dalam kedokteran gigi
Laser telah digunakan dalam kedokteran gigi sejak tahun 1994 untuk
mengobati sejumlah masalah gigi. Tetapi, terlepas dari persetujuan FDA, tidak ada

36
sistem laser yang menerima Seal of Acceptance dari American Dental Association
(ADA). Segel itu meyakinkan dokter gigi bahwa produk atau perangkat tersebut
memenuhi standar keamanan dan kemanjuran ADA, di antara hal-hal lain. Namun,
ADA menyatakan bahwa mereka optimis tentang peran teknologi laser dalam
bidang kedokteran gigi. Laser ini berbeda dari laser dingin yang digunakan dalam
fototerapi untuk menghilangkan sakit kepala, nyeri, dan peradangan.
Aplikasi Gigi dari Laser
 Peluruhan gigi Laser digunakan untuk menghilangkan kerusakan di dalam gigi dan
mempersiapkan enamel di sekitarnya untuk menerima pengisian.
 Curing Laser juga digunakan untuk "menyembuhkan" atau mengeraskan tambalan
komposit.
 Penyakit gusi Laser digunakan untuk membentuk kembali gusi dan menghilangkan
kantong.
 Pulpektomi Hapus bakteri selama prosedur saluran akar.
 Biopsi atau pengangkatan lesi Laser dapat digunakan untuk mengangkat sepotong
kecil jaringan (disebut biopsi) sehingga dapat diperiksa
 untuk kanker. Laser juga digunakan untuk menghilangkan lesi di mulut.
 Penghilang rasa sakit Digunakan untuk menghilangkan rasa sakit sariawan.
Laser gum pencerah digunakan untuk menghilangkan lapisan permukaan
mukosa yang mengandung pigmen melanin gelap pada pasien dengan gusi gelap.
Pada penyembuhan mukosa baru berwarna lebih terang. Pengelasan berguna agar
dapat bergabung dengan bagian logam.

Bagaimana Laser Bekerja di Kedokteran Gigi?


Semua laser bekerja dengan menghantarkan energi dalam bentuk cahaya (Gbr.
23.9B dan 23.10). Saat digunakan untuk operasi dan gigi prosedur, laser bertindak
sebagai alat pemotong atau penguap jaringan yang bersentuhan dengannya. Saat
digunakan untuk

37
"Menyembuhkan" mengisi, laser mengambil peran lampu menyembuhkan intens.
Saat digunakan dalam prosedur pemutihan gigi, laser bertindak sebagai sumber
panas dan meningkatkan efek agen pemutihan gigi.
Keuntungan
Dibandingkan dengan bor gigi tradisional, laser memiliki kelebihan tertentu
1. Mereka menyebabkan sedikit rasa sakit dalam beberapa kasus, karena itu,
mengurangi kebutuhan untuk anestesi.
2. Mereka dapat mengurangi kecemasan pada pasien yang merasa tidak nyaman
dengan penggunaan bor gigi.
3. Mereka meminimalkan perdarahan dan pembengkakan selama perawatan
jaringan lunak.
4. Mereka dapat menjaga gigi lebih sehat selama pengangkatan rongga.

Kekurangan
1. Laser tidak dapat digunakan pada gigi dengan yang sudah ada tambalan.
2. Laser tidak dapat digunakan dalam banyak prosedur gigi yang umum dilakukan.
Sebagai contoh, laser tidak dapat digunakan
untuk mengisi rongga yang terletak di antara gigi, sekitar tambalan tua, dan rongga
besar yang perlu dipersiapkan untuk mahkota. Selain itu, laser tidak dapat
digunakan untuk menghilangkan mahkota yang rusak atau tambalan perak, atau
mempersiapkan gigi untuk diperbaiki prostesis.
3. Latihan tradisional mungkin masih diperlukan untuk membentuk tambalan,
menyesuaikan gigitan dan memoles tambalan, bahkan ketika laser bekas.
4. Laser tidak sepenuhnya menghilangkan kebutuhan untuk anestesi.
5. Perawatan laser lebih mahal karena biaya laser jauh lebih tinggi daripada bor
gigi. Laser dapat dikenakan biaya antara 6 hingga 7 kali biaya bor standar.

Perbedaan Tipe dari Laser Gigi yang Digunakan


Banyak jenis laser yang digunakan dalam kedokteran gigi (Gbr. 23.9A hingga D).
Mereka dapat digunakan dalam berbagai kekuatan, mulai dari sepersekian watt
hingga 50 watt atau bahkan lebih.

38
1. Laser Erbium YAG (Gbr. 23.9A) memiliki potensi untuk mengganti bor. Laser
ini juga digunakan untuk mengubah pigmentasi di jaringan gingiva, memberikan
pasien dengan gusi merah muda. Laser ini biasa digunakan untuk persiapan pasien
untuk mengisi rongga.
2. Laser karbon dioksida dapat digunakan untuk melakukan gingivektomi dan
mengangkat tumor kecil. Sebagai laser yang tidak memerlukan anestesi lokal, ini
tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien dan praktis prosedur tidak
berdarah .
3. Laser argon digunakan dalam operasi kecil. Laser gasnya melepaskan cahaya
biru-hijau melalui kabel serat optik ke sebuah handpiece atau mikroskop.
4. Laser Nd: YAG digunakan dalam retraksi jaringan, endodontik, dan bedah mulut.
Laser ini biasanya tidak memerlukan anestesi. Untuk prosedur mengenai poket
gingiva, serat dimasukkan antara gingiva dan gigi untuk mensterilkan dan
merangsang jaringan, menyebabkan gingiva menempel ke leher.
5. Laser Diode (Gbr. 23.9D) yang diperkenalkan pada akhir 1990-an telah efektif
untuk bedah mulut dan perawatan endodontik. Laser ini juga membantu mengobati
penyakit mulut dan memperbaiki kekurangan estetika. Dioda adalah laser kompak.

6. Laser tingkat rendah kurang dikenal, lebih kecil dan lebih murah. Kadang-kadang
disebut sebagai "laser lunak" terapi yang dilakukan oleh laser ini disebut "terapi
laser tingkat rendah." Laser tingkat rendah meningkatkan sirkulasi darah dan
regenerasi tisu.

Waterlase (dari Biolase)


Waterlase menggabungkan laser dengan aliran air yang sangat halus, yang mampu
dipotong menjadi gigi, tulang dan tisu lunak. Saat aliran air mengalir ke sinar laser,
molekul air menjadi energi laser dan membuat ledakan kecil pada tumbukan dengan
gigi atau jaringan lunak.

39
NAMA KOMERSIAL
o Elexion Duros, Claros, Nano, Pico (Elexxion AG, Jerman)
o Laser gigi DL 2002 (Dentaurum, Jerman)
o Haas laser LKS (Haas Laser GmbH, Jerman)
o Laser Heraeus Haas 44P (Heraeus Kulzer GmbH, Jerman)
o Bego laserstar (Bego, Jerman)
Unit (Gambar 2.23A dan B) terdiri dari sebuah kotak kecil yang berisi ujung
laser, gas argon sumber dan mikroskop stereo dengan garis bidik lensa untuk
penyelarasan sinar laser yang benar dengan komponen. Kedalaman maksimum
yang bisa ditembus laser adalah 2,5 mm. Panasnya dihasilkan kecil, sehingga
bagian-bagiannya dapat dipegang dengan tangan selama pengelasan dan dapat
dilakukan dekat dengan permukaan keramik atau bahkan resin tanpa merusaknya.

Gambar 2.23 A DAN B Pengelasan


dalam unit. Laser pada RPD clasp secara
lebih dekat.

INDIKASI
Pengelasan laser digunakan terutama untuk bergabung dengan komponen titanium.
Ini karena komersial titanium murni (cpTi) yang digunakan dalam kedokteran gigi
untuk kerangka gigi tiruan sebagian yang tetap dan dapat dilepas vis sangat reaktif
di udara. Prosedur penyolderan biasa menghasilkan sambungan yang lemah karena
pembentukan lapisan tebal titanium oksida (terutama bila dipanaskan di atas 850 °
C). Pengelasan laser atau pengelasan plasma dapat dilakukan pada suhu yang lebih
rendah
MEKANISME
Ketika berkas cahaya mencapai permukaan logam, logam menyerap energinya,
mengubah menjadi panas yang menembus ke bagian dalam logam dengan

40
konduksi. Karena tinggi konsentrasi panas, logam dibawa ke titik lelehnya, dan
serangkaian acara memuncak dalam pembentukan lubang kunci atau bintik-bintik
yang akan diisi dengan logam yang meleleh.
KEUNTUNGAN DARI LASER WELDING
Keuntungan
1. Pembangkitan panas yang lebih rendah.
2. Dapat dieksekusi langsung dalam model kerja.
3. Memungkinkan pengelasan di daerah dekat bagian resin dan porselen tanpa takut
rusak untuk bahan-bahan ini.
4. Tidak ada pembentukan oksida karena atmosfer argon inert.
5. Sambungan terbuat dari titanium murni yang sama dengan komponen, sehingga
mengurangi risiko korosi galvanik.
6. Ini menghasilkan lubang kunci yang memusatkan energi yang diserap di wilayah
kecil, menghasilkan dalam penetrasi tinggi dan pembentukan zona panas yang
terkena dampak sempit (HAZ) yang menghasilkan lebih sedikit distorsi
dibandingkan dengan metode pengelasan konvensional;
7. Lebih sedikit waktu yang dikeluarkan
8. Memungkinkan pengelasan dengan struktur dalam kontak dekat atau dengan ruang
minimal untuk mematri menggunakan logam pengisi.
Kekurangan
1. Tegangan sisa yang dimasukkan ke dalam sambungan las adalah konsekuensi
dari siklus pemanasan dan pendinginan dari proses pengelasan. Ini mempengaruhi
perilaku mekanik struktur yang dilas dengan laser.
2. Gas argon dapat menyebabkan porositas yang dapat menyebabkan kegagalan
struktur yang dilas.
3. Penetrasi sinar laser yang tidak memadai dapat menyebabkan cacat besar atau
kegagalan internal jika peralatan tidak disesuaikan dengan benar.
4. Biaya peralatan yang tinggi
2.2.17 MENYAMBUNGKAN CAST
Sambungan cor adalah metode alternatif untuk menyatukan bagian logam yang
sulit disolder sebagai paduan logam dasar. Kedua bagian tersebut dihubungkan oleh

41
logam ketiga yang dilemparkan ke ruang angkasa antara keduanya. Kedua bagian
disatukan murni oleh retensi mekanis dicapai dengan aliran yang tepat dari logam
baru selama pengecoran. Karena itu, jika logam cor buruk. Adaptasi itu bisa
mengakibatkan persendian yang lemah. Daerah bersama adalah tanah untuk
membuat ruang setidaknya 1 mm. Pemotongan mekanis disiapkan Di interfase
(Gbr. 2.24). Bagian yang akan digabung adalah dirakit dengan bantuan indeks.
Tatahan keras lilin casting mengalir ke ruang dan sariawan adalah terlampir.
Struktur ini kemudian diinvestasikan dalam casting cincin menggunakan investasi
casting yang cocok. Lilin itu terbakar dan logam cair dilemparkan ke ruang .

Gambar 2.24 Desain yang saling terkait secara mekanis


antara dua bagian yang disatukan oleh logam cor

PENILAIAN RADIOGRAF SENDI


Sebagian besar struktur prostodontik biasanya dibuat di laboratorium
komersial. Kualitas struktur terutama dari sendi dapat dinilai melalui radiografi.
Struktur itu ditempatkan pada film dan terbuka. Diputar 90 derajat dan diekspos
untuk kedua kalinya pada film baru. Struktur dinilai untuk cacat seperti porositas
dan retakan terutama disendi. Porositas dan cacat lain pada persendian dapat
melemahkan restorasi yang menyebabkannya gagal mulut selama berfungsi. Sendi
terbaik adalah yang dilemparkan menjadi satu, diikuti oleh disolder dan
digabungkan.

2.3 PEMBUATAN BAHAN ADITIF DALAM KEDOKTERAN GIGI


Pembuatan aditif semakin banyak digunakan dalam kedokteran gigi. Lebih
dikenal sebagai 'pencetakan tiga dimensi', ini merupakan proses manufaktur
tambahan dibandingkan dengan CAD / CAM konvensional yang merupakan proses
subtraktif. Printer 3D pertama ditemukan oleh Hideo Kodama dari Nagoya, Jepang.

43
Pada tahun 1984, Chuck Hull dari 3D Systems Corporation lebih lanjut
menyempurnakan proses dan menamainya

43
stereolithography. Proses tersebut melibatkan peletakan berurutan dari polimer
yang difotokopi untuk menghasilkan objek plastik tiga dimensi.
Seiring perkembangan teknologi, teknologi ini mencakup beragam teknologi
dan bahan yang lebih luas termasuk logam, lilin, polimer, kertas, keramik, dll. Pada
tahun 2000, teknologi payung aditif manufacturing (AM) digunakan untuk
menggambarkan semua proses yang melibatkan produksi berbasis CAD dari objek
melalui layering berurutan.
Sinonim Istilah lain termasuk pencetakan tiga dimensi, pembuatan desktop,
pembuatan cepat, fabrikasi aditif, pembuatan lapisan aditif, pembuatan lapisan, dan
fabrikasi bentuk bebas, pembuatan prototipe cepat, dll.

2.3.1 PENERAPAN
Menggunakan data dari pemindaian lisan dan desain CAD, pencetakan 3D
dapat digunakan untuk menghasilkan
1. Panduan bedah (Gbr. 2.25).
2. Veneer untuk percobaan.
3. Model studi (Gbr. 2.26).
4. Peralatan ortodontik (pelurus).
5. Perencanaan bedah dan operasi tiruan menggunakan model yang dirancang
dengan bantuan data pemindaian CT atau MRI.
6. Pola lilin (Gbr. 2.27) untuk pengecoran restorasi gigi seperti inays, crowns dan
FDPs (Gbr. 2.28).
7. Restorasi dan bingkai gigitiruan yang dapat dilepas dapat langsung dibuat dari
logam mentah (Co-Cr, titanium atau paduan emas dalam bentuk bubuk).
8. prostesis maksilofasial.
9. Bioprinting berpotensi merekayasa organ hidup, tulang, kulit dan jaringan lain
untuk operasi plastik dan rekonstruktif, pengujian obat, dll.

43
2.3.2 DASAR-DASAR PENCETAKAN 3D
Dasar-dasar pembuatan aditif meliputi
1. Pindai input data
2. Desain dengan bantuan komputer
3. Manufaktur berbantuan komputer (aditif)
Model cetak 3D dapat dibuat dengan paket desain dengan bantuan komputer
(CAD) atau melalui pemindaian 3D dari mulut, impression atau model. Data CT
atau MRI juga dapat digunakan. Komputer mengoreksi kesalahan dalam data pindai
yang disebut fix-up. Model 3D yang dalam format .skp, .dae, .3Ds atau format lain
yang perlu dikonversi ke format .STL atau .OBJ, agar perangkat lunak printer dapat
membacanya. Setelah selesai, file .STL perlu diproses oleh perangkat lunak yang
disebut "slicer" yang mengubah model menjadi serangkaian lapisan tipis dan
menghasilkan

Gambar Gambar 2.26


2.25 Dental model
Bentuk terbuat dari
3D light cured
dalam photopolymeri
pembuat zed resin
an
implan

Gambar 2.27 Gambar 2.28


Cetak 3D pada Cetak 3D
mahokta mahkota logam
pattern wax, dan FDPs.
FDPs, dan gigi
tiruan sebgian
lepasan.
44
File kode-G yang berisi instruksi untuk jenis spesifik printer 3D yang
digunakan. Printer 3D mengikuti instruksi G-code untuk meletakkan lapisan cairan,
bubuk, bahan pengikat, kertas atau lembaran bahan berturut-turut untuk
membangun model dari serangkaian penampang.

2.3.3 KLASIFIKASI TEKNOLOGI MANUFAKTUR ADITIF (AM)


Berbagai jenis printer 3D menggunakan teknologi berbeda yang memproses
bahan yang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Penting untuk dipahami bahwa
salah satu batasan paling mendasar dari pencetakan 3D, dalam hal bahan dan
aplikasi adalah bahwa tidak ada 'satu solusi yang cocok untuk semua'. Sebagai
contoh, beberapa printer 3D memproses bahan bubuk (nilon, plastik, keramik,
logam), yang memanfaatkan sumber panas (laser, berkas elektron) untuk
memisahkan / melelehkan / melebur lapisan bubuk bersama-sama dalam bentuk
yang ditentukan. Lainnya memproses resin cair dan sekali lagi menggunakan
cahaya / laser untuk memadatkan lapisan resin demi lapis. Pengaliran tetesan halus
adalah proses pencetakan 3D lain, yang mengingatkan pada pencetakan inkjet 2D,
tetapi dengan pengikat untuk memperbaiki lapisan. Mungkin proses yang paling
umum dan mudah dikenali adalah pengendapan, dan ini adalah proses yang
digunakan oleh sebagian besar printer 3D entry-level. Proses ini mengekstrusi
plastik, biasanya PLA atau ABS, dalam bentuk filamen melalui ekstruder yang
dipanaskan untuk membentuk lapisan dan menciptakan bentuk yang telah
ditentukan. Berbagai jenis teknologi manufaktur aditif yang tersedia saat ini
dirangkum dalam Tabel 2.4 dan Kotak 2.3 hingga 24.8.

45
Tabel 2.4 Tinjauan umum teknologi manufaktur aditif
Tipe Tehnologi Material
Material ekstrusi Pembuatan fusi filamen (FFF) Termoplastik (mis. PLA,
juga disebut pemodelanABS, HIPS, nilon), HDPE,
pengendapan fusi Depositlogam, bahan yang dapat
Model(FDM) dikonsumsi, karet (Sugru),
pemodelan tanah liat,
Robocasting plastisin, silikon RTV,
Sintering laser logam langsung porselen, lempung logam, dll.
Bubuk fusi (DMLS) Peleburan sinarKeramik, paduan logam,
elektron (EBM) cermet, komposit matriks
Laser lebur selektif (SLM) logam, komposit matriks

Selective laser sintering (SLS) keramik


Selective heat sintering (SHS) Hampir semua paduan logam
Pengikat pengikat Hampir semua paduan logam

Binder jetting Bahan 3D printing (PP) berbasistermasuk titanium


plaster (U-V) Titanium, kobalt kromium,

Bahan Pengaliran Pembuatan objek terlaminasistainless steel,


Lembar Laminasi (LOM) Stereolithography (SLA) Termoplastik, logam,

Lembar Laminasi Digital light processing (DLP) keramik, termoplastik kaca


Fotopolimerisasi berbasisProduksi antarmuka cairanPolimer, bahan keramik,
PPN kontinu logam Plester

Fabrikasi bentuk berkas elektronLilin, plastik (PMMA)


Deposisi Energi yangbebas (EBF3), Cladding laser Kertas, kertas logam, film
Diarahkan Laser engineing net shapingplastik Photopolymer

(LENS) Photopolymer Photopolymer


Hampir semua paduan

46
2.3.4 DESKRIPSI BEBERAPA TEEKNOLOGI PEMBUATAN BAHAN
ADITIF (AM)

Pengaliran material

Aliran bahan adalah proses pencetakan 3D di mana


bahan bangunan yang sebenarnya (dalam bentuk cair
atau cair) secara selektif disemprotkan melalui
beberapa kepala jet (dengan yang lainnya secara
bersamaan mengalirkan bahan pendukung). Namun,
bahan tersebut cenderung berupa photopolymer cair,
yang disembuhkan dengan sedikit sinar UV karena
setiap lapisan diendapkan.

Bahan pengaliran adalah satu-satunya teknologi


manufaktur tambahan yang dapat menggabungkan
bahan cetak yang berbeda dalam model cetak 3D yang
sama dalam pekerjaan cetak yang sama.

kotak 2.4pengaliran inder


Dalam pengikat pengikat, materi yang dibuang adalah pengikat. Itu secara
selektif disemprotkan ke bedak bubuk untuk meleburnya lapisan pada suatu waktu
untuk membuat bagian yang diperlukan. Seperti halnya dengan sistem beding
bubuk lainnya, setelah lapisan selesai, beding bubuk turun secara bertahap dan
roller atau blade menghaluskan bubuk di atas permukaan bedengan, sebelum
lintasan kepala jet selanjutnya.
Keuntungan dari proses ini seperti dengan SLS, termasuk fakta bahwa

46
kebutuhan untuk dukungan dinegasikan karena bedak bubuk itu sendiri
menyediakan fungsi ini. Selain itu, berbagai bahan yang berbeda dapat digunakan,
termasuk keramik dan makanan. Keuntungan khas selanjutnya dari proses ini
adalah kemampuan untuk dengan mudah menambahkan palet warna penuh yang
dapat ditambahkan ke binder. Namun, bagian-bagian yang dihasilkan langsung dari
mesin tidak kuat dan mungkin memerlukan pemrosesan pasca untuk memastikan
daya tahan.

DLP atau pemrosesan cahaya digital adalah proses yang


mirip dengan stereolithography dalam hal ini adalah
proses pencetakan 3D yang bekerja dengan
photopolymer. Perbedaan utama adalah sumber
cahaya. DLP menggunakan sumber cahaya yang lebih
konvensional, seperti lampu busur, dengan panel layar
kristal cair atau perangkat cermin yang dapat
dideformasi, yang diterapkan ke seluruh permukaan
resin photopolymer dalam sekali lintasan, umumnya
membuatnya lebih cepat daripada SL.

Namun, satu keuntungan dari DLP daripada SL adalah


bahwa hanya tong resin dangkal yang diperlukan untuk
memfasilitasi proses, yang umumnya menghasilkan
lebih sedikit limbah dan biaya operasional yang lebih
rendah.

KOTAK 2.6 Pemodelan posisi menyatu/Fused deposition modeling


Pencetakan 3D menggunakan ekstrusi bahan termoplastik mungkin merupakan
proses pencetakan 3D yang paling umum dan dapat dikenali. Nama populer untuk
proses ini adalah Fused Deposition Modeling (FDM) atau pemodelan deposisi
menyatu, namun ini adalah nama dagang, terdaftar oleh Stratasys, perusahaan yang
awalnya mengembangkannya. Pabrikan lain umumnya menyebutnya Fused
Filament Fabrikasi (FFF).
Proses ini bekerja dengan melelehkan filamen plastik yang diendapkan, melalui
ekstruder yang dipanaskan, satu lapis pada satu waktu, ke platform pembangun.
Setiap lapisan mengeras saat disimpan dan berikatan dengan lapisan sebelumnya.

48
Sistem telah berevolusi dan ditingkatkan untuk menggabungkan kepala ekstrusi
ganda.

KOTAK 2.7 Robocasting


Robocasting atau Direct Ink Writing (DIW) adalah teknik pembuatan aditif di
mana filamen 'tinta' diekstrusi dari nozzle, membentuk objek lapis demi lapis.
Teknik ini pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1996 sebagai
metode untuk memungkinkan keramik geometris hijau yang kompleks untuk
diproduksi. Cairan (biasanya bubur keramik), disebut sebagai ‘tinta’, diekstrusi
melalui nozzle kecil, menggambar bentuk setiap lapisan model CAD. Tinta keluar
dari nozzle dalam keadaan seperti cairan tetapi segera mempertahankan bentuknya,
mengeksploitasi properti reologi penipisan geser. Ini berbeda dari pemodelan
deposisi menyatu (FDM) karena tidak bergantung pada pemadatan atau
pengeringan untuk mempertahankan bentuknya setelah ekstrusi.
Sampai saat ini aplikasi yang paling banyak diteliti untuk robocasting adalah
dalam produksi implan jaringan yang kompatibel secara biologis (bioprinting).
Struktur kisi dapat dibentuk dengan mudah yang memungkinkan tulang dan
jaringan lain dalam tubuh manusia untuk tumbuh dan akhirnya menggantikan
transplantasi. Dengan berbagai teknik pemindaian medis, bentuk yang tepat dari
jaringan yang hilang ditetapkan dan dimasukkan ke dalam perangkat lunak
pemodelan 3D dan dicetak.

49
KOTAK 2.8 Peleburan berkas elektron/Electron beam meeting (EBM)
Teknik pencetakan 3D Electron Beam Melting adalah proses kepemilikan yang
dikembangkan oleh perusahaan Swedia Arcam. Metode pencetakan logam ini
sangat mirip dengan proses Direct Metal Laser Sintering (DMLS) dalam hal
pembentukan bagian-bagian dari bubuk logam. Perbedaan utama adalah sumber
panas, yang, seperti namanya adalah sinar elektron, bukan laser, yang
mengharuskan prosedur dilakukan di bawah kondisi vakum. EBM memiliki
kemampuan untuk menciptakan bagian-bagian yang sangat padat dalam berbagai
paduan logam, bahkan hingga tingkat medis, dan sebagai hasilnya teknik ini telah
sangat berhasil untuk berbagai aplikasi produksi di industri medis, terutama untuk
implan. Namun, sektor teknologi tinggi lainnya, seperti aerospace dan otomotif
juga telah melihat teknologi EBM untuk pemenuhan manufaktur.

50
KOTAK 2.9 Teknik sintering laser/Laser sintering technique
Laser sintering dan peleburan laser adalah istilah yang dapat dipertukarkan yang
merujuk pada proses pencetakan 3D berbasis laser yang bekerja dengan bahan
bubuk. Laser ditelusuri melintasi bed bubuk dari bahan bubuk padat. Saat laser
berinteraksi dengan permukaan bahan bubuk itu sinter, atau mengering, partikel
satu sama lain membentuk padatan. Saat setiap lapisan selesai bed bubuk turun
secara bertahap dan roller menghaluskan bubuk di atas permukaan bed sebelum
melalui laser berikutnya agar lapisan berikutnya terbentuk dan menyatu dengan
lapisan sebelumnya.
Ruang pembuatan benar-benar tertutup karena diperlukan untuk menjaga suhu
yang tepat selama proses. Setelah selesai, kelebihan bubuk dihilangkan untuk
meninggalkan bagian yang 'dicetak'. Salah satu keuntungan utama dari proses ini
adalah beding bubuk berfungsi sebagai struktur pendukung dalam proses untuk
bergantung dan memotong, dan oleh karena itu bentuk kompleks yang tidak dapat
diproduksi dengan cara lain dimungkinkan dengan proses ini.
Namun, pada sisi negatifnya, karena suhu tinggi yang diperlukan untuk
sintering laser, waktu pendinginan dapat menjadi lama. Selain itu, porositas telah
menjadi masalah pada proses ini, dan sementara ada peningkatan yang signifikan

51
terhadap bagian-bagian yang sangat padat, beberapa aplikasi masih memerlukan
infiltrasi dengan bahan lain untuk meningkatkan karakteristik mekanik.

KOKTAK 2.10 Lembar laminasi dan Deposisi energi terarah/Sheet lamination dan
Directed energy deposition
Sheet lamination/lembar laminasi
Proses laminasi lembar meliputi pembuatan aditif ultrasonik/ultrasonic additive
manufacturing (UAM) dan manufaktur objek terlaminasi/laminate object
manufacturing (LOM). Proses Pembuatan Aditif Ultrasonik menggunakan
lembaran atau pita logam, yang diikat bersama menggunakan pengelasan
ultrasonik.
Directed energy deposition/Deposisi energi terarah
Pengendapan energi terarah (DED) mencakup berbagai terminologi seperti
pembentukan jaring rekayasa laser, fabrikasi cahaya terarah, pengendapan logam
langsung, cladding'lt laser 3D adalah proses pencetakan yang lebih kompleks yang

52
biasa digunakan untuk memperbaiki atau menambah bahan tambahan ke komponen
yang ada. Dalam kelas teknologi ini bubuk logam atau paduan yang sebenarnya
disimpan di permukaan kerja dan disinter atau dilebur menggunakan berbagai cara.

2.3.5 3D DENTAL PRINTERS (PRINTER GIGI 3D)


Printer 3D untuk aplikasi gigi diproduksi oleh berbagai perusahaan (Gambar
2.29 hingga D). Ini termasuk Invision wax printer, Objet Eden 260V, Varseo
Dental 3D Printing System (BEGO), Projet 3510DPPro, printer lilin 3Z LAB 3D
(solidscape), Stratasys Crownworx dan Frameworx, Renishaw AM 250 (untuk
logam), dll. Ukurannya beragam. dari model desktop kecil ke mesin lantai yang
lebih besar. Teknologi yang mereka gunakan juga bervariasi sesuai dengan objek
yang mereka buat.
2.3.6 SUPPORT STRUCTURES FOR 3D PRINTED OBJECTS/STRUKTUR
PENDUKUNG UNTUK OBJEK 3D TERCETAK
Beberapa teknik pencetakan memerlukan dukungan eksternal atau internal
untuk dibangun pada area dengan undercut, cantilevers, dan fitur overhang lainnya
untuk stabilitas dan kekuatan yang lebih besar selama proses pembuatan. Dukungan
ini kemudian dihapus secara mekanik atau dibubarkan setelah selesai mencetak.

53
Gambar 2.29 A-D Printer 3D untuk applikasi dental.
(A) Printer wax 3D. (B) Printer 3D untuk model studi
dan kerja. (C) Printel logam 3D untuk alloy. (D) Bego
(Varseo) menggunakan LED basis teknologi
stereolitografi untuk membuat RPD dan cetakan
patterns lainnya.

Gambar 2.30 A DAN B Struktur pendukung. (A)


Pencetakan 3D pada crown metal dan FDPs yang
menunjukkan struktur pendukung. (B) Pencetakan 3D
1. Dalam pencetakan logam danwaxplastik,
pada crown banyak struktur
yang menunjukkan penyangga dicetak
pendukung. yang
menghubungkan restorasi ke alas (Gambar. 2.30A).
2. Beberapa printer 3D mencetak pola lilin bersama dengan bahan pendukung larut
air kedua (Gambar. 2.30B). Bahan ini dihilangkan setelah selesai dengan
melarutkan dalam air (Gambar 2.31A dan B).
3. Dalam sistem bubuk, serbuk yang tidak digunakan yang mengelilingi objek
berfungsi sebagai struktur pendukung (Tabel 24.7).
2.3.7 RAW MATERIALS FOR 3D PRINTING/BAHAN BAKU UNTUK
PENCETAKAN 3D

54
Berbagai macam bahan tersedia untuk pencetakan 3D. Ini termasuk
termoplastik, paduan butiran (paduan titanium, paduan logam), foil, kertas,
photopolymers, resin cair, bahan seperti karet, silikon, kaca, bubur keramik,
makanan, obat-obatan, pembuatan bioink sel dan sel punca untuk generasi jaringan.
dll.
Bahan-bahan ini dalam berbagai bentuk seperti filamen termoplastik, kawat,
butiran, bubuk, resin cair photopolymerizing, pasta, cairan, dll (Gambar 2.32A ke
C).
2.3.8 POST-MANUFACTURING PROCESSING/PEMROSESAN PASCA-
MANUFAKTUR
Setelah fabrikasi, objek yang dihasilkan mungkin memerlukan beberapa bentuk
pemrosesan untuk properti yang lebih baik dan hasil akhir. Objek yang diproduksi
mungkin memiliki garis lapisan dan artefak lain dari proses pencetakan. Beberapa
produk diproduksi dalam kondisi hijau dan perlu disinter. Logam mungkin
memerlukan berbagai bentuk perlakuan panas. Dengan demikian pemrosesan
pasca-fabrikasi termasuk pemindahan material pendukung, finishing dan
pemolesan, penyegelan, perawatan kimia, sintering, perawatan panas, dll.
2.3.9 3D PRINTED MAXILLOFACIAL PROSTESHES/PROTESIS
MAKSILOFASIAL DICETAK 3D
Perusahaan Inggris, Fripp Design and Research telah mengembangkan mata
prostetik cetak 3D yang dapat diproduksi lebih cepat daripada versi buatan tangan
yang ada, mengurangi biaya hingga 97 persen. Perusahaan yang juga bekerja pada
telinga dan hidung yang dicetak 3D untuk pasien dengan cacat wajah, telah bekerja
sama dengan Manchester Metropolitan University untuk mengembangkan prostetik
okular yang dicetak 3D dalam batch, dengan detail berwarna yang rumit termasuk
iris dan pembuluh darah.

55
Gambar 2.31 A DAN B (A) Disolusi dari material pendukung
dengan proses immerse dalam air. (B) Objek yang sama setelah
dikeluarkan material pendukungnya.

Gambar 2.32 A-C Materia untuk pembuatan bahan aditif (A) Filamen
termoplastik untuk FFD. (B) Granula logam untuk laser. (C) Resin
liquid photopolimerisasi untuk stereolitografi
mengembangkan prostetik okular yang dicetak 3D dalam batch, dengan detail
berwarna yang rumit termasuk iris dan pembuluh darah sudah termasuk.
Saat ini, mata palsu dicetak dalam akrilik dan dicat dengan tangan agar sesuai
dengan warna mata pasien. Proses ini memakan waktu dan mahal, sedangkan
memproduksi mata menggunakan printer 3D memungkinkan hingga 150 mata
dibuat dalam satu jam. Semua komponen dicetak dari bubuk dalam warna penuh
menggunakan mesin Z-Corp 510 sebelum bentuk yang dihasilkan terbungkus
dalam resin. Dibandingkan dengan metode produksi buatan tangan yang ada, ini
membantu menghilangkan variasi dalam kualitas dan secara signifikan mengurangi
biaya setiap mata. (Lihat juga bab tentang bahan prostetik maksilofasial).

2.3.10 TEKNOLOGI PENCETAKAN 3D DALAM PERENCENAAN


PEMBEDAHAN
Rumah sakit di seluruh dunia semakin beralih ke teknologi 3D untuk
merencanakan operasi yang kompleks. Pada Januari 2015, dokter di Rumah Sakit
St Thomas London telah menggunakan gambar yang diperoleh dari pemindaian
magnetic resonance imaging (MRI) untuk membuat replika cetak 3D jantung
seorang gadis berusia dua tahun dengan lubang kompleks di dalamnya. Mereka

56
kemudian dapat menyesuaikan tambalan GoreTex untuk menghasilkan
penyembuhan. Pencetakan 3D berarti ahli bedah dapat melakukan operasi dengan
ide yang jauh lebih baik tentang apa yang akan mereka temukan.
Demikian pula ahli bedah plastik dan maksilofasial di Bengaluru, Karnataka,
India, menggunakan model cetak 3D (Gbr. 24.10) untuk prosedur bedah untuk
merencanakan dan memperbaiki hipertororisme orbital menggunakan osteotomi
kotak serta teknik bipartisi wajah dengan bantuan Osteo 3D , sebuah perusahaan
yang berfokus pada pencetakan 3D untuk industri kesehatan. Proses serupa
sekarang sedang digunakan di rumah sakit dan universitas untuk merencanakan
operasi yang kompleks, untuk pendidikan pasien dan sebagai alat bantu pengajaran
untuk mahasiswa kedokteran.
2.3.11 REKAYASA JARINGAN
Beberapa istilah telah digunakan untuk merujuk pada bidang penelitian ini
termasuk pencetakan organ, bioprinting, teknik jaringan berbantuan komputer, dll.
Istilah kedokteran regeneratif sering digunakan secara sinonim dengan rekayasa
jaringan, meskipun yang terlibat dalam kedokteran regeneratif lebih menekankan
pada penggunaan sel induk atau sel nenek moyang untuk menghasilkan jaringan.
Organovo yang berbasis di San Diego, sebuah perusahaan kedokteran
regeneratif, adalah perusahaan pertama yang mengkomersialkan teknologi
bioprinting 3D. Perusahaan menggunakan NovoGen MMX Bioprinter untuk
bioprinting 3D. Printer ini dioptimalkan untuk dapat mencetak jaringan kulit, tulang
rawan, jaringan jantung dan pembuluh darah di antara jaringan dasar lainnya yang
mungkin cocok untuk terapi bedah dan transplantasi.
Diharapkan teknologi bioprinting bisaakhirnya digunakan untuk membuat
organ manusia yang berfungsi penuh untuk transplantasi. Mereka dapat digunakan
dalam penelitian obat-obatan dan mungkin menghilangkan kebutuhan untuk
pengujian pada hewan. Kemungkinan menggunakan pencetakan jaringan 3D untuk
membuat arsitektur jaringan lunak untuk bedah plastik rekonstruktif dan juga
sedang dieksplorasi. Meskipun para ilmuwan telah mampu merekayasa organ
buatan seperti hati dan ginjal, organ-organ ini tidak memiliki unsur-unsur penting
yang diperlukan untuk fungsi penuh dan independen, seperti bekerja pembuluh

57
darah, tubulus untuk mengumpulkan urin, dll. Tanpa ini, tubuh tidak memiliki cara
untuk mendapatkan nutrisi penting dan oksigen jauh di dalam jaringan. Organ
cetakan yang berfungsi penuh mungkin belum ada di masa mendatang.
CARA KERJA BIOPRINTING
Dalam proses bioprinting, lapisan sel hidup diendapkan pada media gel atau
matriks gula dan secara perlahan dibangun untuk membentuk struktur tiga dimensi
atau perancah termasuk sistem vaskular. Proses lain menggunakan protein matriks
ekstraseluler (ECM) sebagai perancah. Seperti yang telah ditunjukkan Organovo,
tidak perlu mencetak semua detail organ dengan bioprinter, karena begitu sel-sel
yang relevan ditempatkan di tempat yang tepat, alam menyelesaikan pekerjaan.
Poin ini diilustrasikan oleh fakta bahwa sel-sel yang terkandung dalam bioink
spheroid mampu menata ulang diri setelah dicetak. Sebagai contoh, pembuluh
darah eksperimental yang di-bioprint menggunakan bioink spheroid yang terdiri
dari campuran agregat sel-sel endotel, otot polos dan sel-sel fibroblast, yang pernah
ditempatkan pada posisi oleh kepala bioprint menunjukkan migrasi dan
reorganisasi. Tanpa intervensi teknologi, sel-sel endotel bermigrasi ke bagian dalam
pembuluh darah bioprinted, sel-sel otot polos bergerak ke tengah, dan fibroblast
bermigrasi ke luar.
MENGINKUBASI JARINGAN BARU
Para ilmuwan berharap suatu hari nanti dapat mencetak beberapa jenis suku cadang
langsung ke tubuh pasien. Saat ini, jaringan harus menghabiskan beberapa hari
hingga beberapa minggu untuk matang dalam jenis inkubator yang disebut
bioreaktor.

2.3.12 BIOINK
BioInk adalah hidrogel yang didefinisikan secara kimiawi yang digunakan
untuk mencetak model jaringan 3D dalam bioprinter. Ini mendukung pertumbuhan
berbagai jenis sel. Ini memungkinkan adhesi sel, migrasi, dan diferensiasi. Ini
meniru matriks ekstraseluler alami dan biodegradable. Bahan ini dikembangkan
oleh para peneliti di University of Missouri, Columbia. Untuk membuat bioink,

58
para ilmuwan membuat bubur sel yang dapat dimuat ke dalam kartrid dan
dimasukkan ke dalam printer yang dirancang khusus, bersama dengan kartrid lain
yang berisi gel yang dikenal sebagai biopaper. Setelah memasukkan standar untuk
jaringan, printer meletakkan lapisan alternatif untuk membangun struktur tiga
dimensi, dengan biopaper membuat matriks pendukung yang dapat berkembang
dengan tinta. Tetesan individu bergabung bersama, akhirnya mengiris ke atas
melalui biopaper untuk membuat struktur yang solid. Salah satu potensi
penggunaan bioink adalah pencangkokan kulit. Dengan membuat cangkok yang
berasal dari sel pasien sendiri, itu dapat mengurangi risiko penolakan dan jaringan
parut. Meskipun perkembangan awal bioink dimulai dengan regenerasi kulit,
teknologinya telah maju untuk menggabungkan tulang dan otot. Ini menjadikan
bioinks sebagai teknologi regeneratif total. Bioink juga dapat digunakan untuk
membuat penggantian untuk bahan vaskular yang dihapus selama operasi,
memungkinkan orang untuk menerima pembuluh darah dan arteri baru. Akhirnya,
seluruh organ dapat dibangun dari bahan ini. Jaringan bioprinted berpotensi
menghilangkan kegelisahan menemukan donor serta menghilangkan kekhawatiran
tentang persediaan organ yang terkontaminasi atau metode akuisisi organ yang
tidak bermoral. Ini akan memungkinkan para peneliti medis untuk menguji obat
pada model bioprinted hati dan organ lain, sehingga mengurangi kebutuhan untuk
tes hewan.

KOTAK 2.11 Cara kerja bioprinting


1. sel induk, atau sel yang diambil dari biopsi pasien, dimasukkan ke dalam media
pertumbuhan untuk berkembang biak dan digunakan untuk membentuk bioink yang
terbuat dari agregat sel.
2. bioink dimasukkan ke dalam kartrid yang terdiri dari yring yang dilengkapi
dengan nosel ekstrusi panjang untuk dicetak.
3. perangkat lunak mendorong bioprinter untuk mendepositkan pola agregat sel di
lapisan precie satu di atas yang lain, dan diselingi dengan lapisan zat berbasis air
yang disebut hidrogel, yang disimpan oleh nosel terpisah dan berfungsi sebagai
cetakan sementara. sekitar sel.

59
4. jaringan yang dicetak dibiarkan tumbuh dan matang dan hidrogel dihilangkan.
5. jaringan yang dicetak kemudian dapat digunakan dalam penelitian medis atau
sebagai bahan transplantasi.

2.3.13 OSTEOINK
Osteoink adalah pasta kalsium fosfat siap pakai untuk rekayasa struktural yang
didedikasikan untuk printer BioFactory dan 3D Discovery regenHU. Osteoink
adalah biomaterial yang sangat osteokonduktif dekat dengan komposisi kimia
tulang manusia. Didedikasikan untuk rekayasa jaringan keras, seperti pembuatan
tulang, tulang rawan, atau perancah struktural, Osteoink dapat dikombinasikan
dengan portofolio produk biomaterial regenHU (mis. BioInk) untuk membuat
model mimesis jaringan 3D yang kompleks.

TABEL 2.5 KOMPOSISI MANUFAKTUR ADITIF DAN SUBTRAKTIF


PENCETAKAN 3D PENGGILINGAN CAD
1. Bantuan computer Bantuan komputer
3. Membuat objek dengan Membuat objek dengan menghapus
menambahkan materi materi

4. Tidak memerlukan bur Membutuhkan bur


Dapat menghasilkan bentuk yang Diperlukan strategi dan parameter
rumit tanpa memerlukan strategi khusus untuk mengimbangi ukuran
khusus atau alat ganti alat pemotong.
5. Dapat mencetak banyak bagian hanya satu objek pada satu waktu
secara bersamaan

6. Dapat menggabungkan beberapa Hanya dapat menggunakan satu


bahan baku dalam satu objek jenis bahan baku pada satu waktu
(tergantung pada sistem)

60
7. Sedikit limbah yang dihasilkan pemborosan yang besar
Mesin

8. Tidak ada yang bisa dipecah atau Burs perlu diganti saat rusak atau
diubah aus

2.3.14 PERBANDINGAN MANUFAKTUR ADDIVITIVE DAN


SUBTRACTIVE
Ketika laboratorium gigi semakin otomatis, profesi kedokteran gigi harus
mengimbangi dengan teknologi yang bergerak cepat. Memahami teknologi yang
muncul ini adalah kunci untuk membuat pilihan tentang apa yang paling cocok
untuk dokter gigi individu atau profesional laboratorium. Perbandingan dua teknik
manufaktur berbasis CAD disajikan pada Tabel 2.5.

2.3.15 KEUNTUNGAN DARI PENCETEKAN 3D


1. Pengurangan waktu fabrikasi.
2. Mengurangi biaya fabrikasi.
3. Proses bersih, aman dan efisien.
4. Lebih sedikit limbah karena hanya jumlah material yang diperlukan yang
digunakan (tidak seperti penggilingan CAD).
5. Tidak perlu menyimpan model besar karena mereka dapat disimpan secara digital
dan direproduksi sesuai permintaan.
6. Benda berlubang dapat dibuat dengan lebih mudah.
7. Kemungkinan untuk mencetak bentuk dan struktur yang kompleks.
8. Kemungkinan menggunakan beberapa material dalam satu objek.
9. Lebih sedikit tekanan yang diberikan pada objek (dibandingkan dengan
pemesinan yang dapat menyebabkan microcracks pada objek).
10. Pembuatan prototipe cepat.

60
Terminologi
Alloy : Paduan didefinisikan sebagai logam yang mengandung dua unsur atau lebih,
paling tidak salah satunya adalah logam dan semuanya larut dalam kondisi ca
Noble metal : Logam mulia telah digunakan untuk inlay, mahkota dan FDP karena
ketahanannya terhadap korosi di mulut. Emas, platinum, paladium, rhodium,
ruthenium, iridium, osmium, dan perak adalah delapan logam mulia. Namun, di
rongga mulut, perak bisa menodai dan karena itu tidak dianggap logam mulia.
Precius noble :Semua logam mulia berharga tetapi semua logam mulia tidak mulia.
Dari delapan logam mulia, empat sangat penting dalam paduan casting gigi, yaitu
emas, platinum, paladium, dan perak. Semua empat memiliki struktur kristal kubik
berpusat pada wajah dan semua berwarna putih kecuali untuk emas.
Gold: Emas murni adalah logam lunak dan ulet dengan rona 'emas' kuning. Ini
memiliki kepadatan 19,3 g / cm3 dan titik leleh 1063 ° C. Emas memiliki kilau yang
baik dan membutuhkan polesan yang tinggi. Itu memiliki stabilitas kimia yang baik
dan tidak menodai dan menimbulkan korosi dalam keadaan normal.
Silver : Terkadang digambarkan sebagai 'terputih' dari semua logam. Ini memiliki
kepadatan terendah (10,4 g /cm3) dan titik lebur (961 ° C) di antara paduan casting
yang berharga. CTE-nya adalah 15,7 × 10-6 / ° C yang relatif tinggi.
Paladium : memiliki titik lebur yang lebih tinggi (1552 ° C) dan lebih rendah
Kepadatan Palladium adalah 12,02 g / cm3 CTE (11.1 × 10-6 / ° C) bila
dibandingkan dengan emas.
Platinum : Memiliki kepadatan tertinggi (21,65 g / cm3) titik leleh tertinggi (1769
° C) dan
CTE terendah di antara empat logam mulia

Base metal: Ini adalah logam yang tidak mulia. Mereka adalah komponen penting
dari paduan pengecoran gigi karena pengaruhnya terhadap sifat fisik, kontrol
jumlah dan jenis oksidasi dan efek penguatannya. Logam tersebut reaktif dengan
lingkungannya dan disebut sebagai 'logam tidak mulia'. Beberapa logam dasar
dapat digunakan untuk melindungi paduan dari korosi oleh properti yang dikenal
sebagai pasivasi. Meskipun mereka sering disebut sebagai tidak bermanfaat, istilah
yang lebih disukai adalah logam tidak mulia.
Contohnya Chromium, cobalt, nikel, besi, tembaga, mangan, dll.
HISTORY AND CLASSIFICATION OF DENTAL CASTING ALLOYS
Pada awal abad kedua puluh ketika teknik-teknik pengecoran gigi berevolusi,
paduannya sebagian besar berbasis emas. Taggart pada tahun 1907 adalah yang
pertama untuk menggambarkan teknik lilin yang hilang dalam kedokteran
gigi. Paduan perhiasan yang ada dengan cepat diadopsi untuk keperluan gigi.
Awalnya, tembaga, perak dan platinum adalah elemen paduan utama. Ketika
paduan berkembang, dirasakan bahwa klasifikasi diperlukan. Pada tahun 1932,
Biro Standar Nasional diklasifikasikan paduan sesuai dengan kekerasannya
(Tipe I, Tipe II, dll.).
Saat itu dirasakan bahwa paduan emas dengan emas kurang dari 65%, ternoda
terlalu mudah di rongga mulut. Pada 1948, ahli metalurgi yang bereksperimen
dengan berbagai paduan logam mampu mengurangi kandungan emas sambil
mempertahankan ketahanannya terhadap noda. Terobosan ini disebabkan
oleh paladium. Ini menangkal potensi perak yang ternoda.
Persyaratan utama dari paduan casting gigi asli sederhana

60
1. Mereka seharusnya tidak ternoda di mulut.
2. Mereka harus kuat (untuk digunakan sebagai jembatan).
Ini segera berubah dengan diperkenalkannya paduan khusus (paduan logam-
keramik) yang dapat berikatan dengan porselen pada akhir 1950-an.
Komposisi dan persyaratan paduan ini menjadi lebih kompleks. Misalnya, mereka
harus mengandung elemen yang dapat meningkatkan ikatan
untuk porselen, mereka harus memiliki suhu leleh yang lebih tinggi (karena
porselen memiliki suhu fusi yang tinggi), dll. Perkembangan penting lainnya adalah
peningkatan cepat harga emas pada tahun 1970-an. Ketika emas menjadi lebih
mahal, orang-orang mulai mencari logam yang lebih murah untuk pengecoran
gigi.
Produsen mulai bereksperimen dengan paduan logam dasar seperti
nickelchromium dan cobalt-chromium. Paduan ini sudah digunakan sejak
1930-an untuk konstruksi kerangka gigi tiruan sebagian cor. Sebelum ini,
paduan emas Tipe IV digunakan secara luas untuk tujuan ini. Logam-logam dasar
ini segera menggantikan paduan emas Tipe IV untuk penggunaan gigitiruan
parsial karena ringan, berbiaya lebih rendah dan tahan terhadap noda. Ketika
harga emas melonjak, alloy gigitiruan sebagian logam dasar ini dengan cepat
diadaptasi untuk digunakan dalam prostodontik cekat. Selanjutnya, formulasi
yang lebih baru memungkinkan penggunaannya sebagai paduan logam-keramik.
Saat ini ada begitu banyak variasi logam di pasaran sehingga
mengklasifikasikannya tidaklah mudah. Sejumlah klasifikasi berbeda disebutkan di
bawah ini.
SESUAI DENGAN PENGGUNAAN
A. Paduan untuk semua restorasi veneer logam dan resin * (mis. Inlays, postingan,
resin, dan komposit mahkota veneer dan FDP).
B. Paduan untuk restorasi keramik logam (mis. Mahkota PFM dan FDP).
C. Paduan untuk gigi palsu yang bisa dilepas ** (mis. Frame RPD dan basis gigi
tiruan lengkap)

BERDASARKAN KEKUATAN YIELD DAN ELONGASI PERSEN (ADA


SP. 5)
 Tipe I Lunak
 Tipe II Medium
 Tipe III Keras
 Tipe IV Ekstra keras
(Klasifikasi 1934 ini pada awalnya dimaksudkan untuk paduan emas dan
didasarkan pada kekerasan.)
Sejak 1989, itu santai untuk memasukkan paduan gigi selama mereka memenuhi
hasil baru kriteria kekuatan dan persentase perpanjangan. Tipe I dan II dikenal
sebagai alloy paduan inlay ’dan Tipe III dan IV dikenal sebagai 'paduan mahkota
dan jembatan'. Tipe IV kadang-kadang digunakan untuk Bingkai RPD).

BERDASARKAN SIFAT MEKANIK (ISO 22674: 2006)


Klasifikasi ISO saat ini menggantikan semua klasifikasi sebelumnya dan mencakup
semua logam digunakan dalam kedokteran gigi untuk restorasi dan prostesis. Itu
tidak membuat perbedaan antara yang mulia dan logam tidak mulia. ISO 22674:

60
2006 mengklasifikasikan semua bahan logam menjadi enam jenis sesuai dengan
isinya peralatan mekanis.
 Tipe 0 - Dimaksudkan untuk restorasi tetap gigi tunggal bertegangan rendah, mis.
lapisan kecil inlay satu permukaan, mahkota berlapis-lapis. *
 Tipe 1 - Dimaksudkan untuk restorasi gigi tunggal dengan bantalan rendah
bertegangan rendah, mis. veneer atau inlays satu permukaan yang tidak diintervasi,
mahkota yang dilapisi.
 Tipe 2 - Dimaksudkan untuk restorasi gigi tunggal, mis. mahkota atau inlay tanpa
batasan pada jumlah permukaan.
 Tipe 3 - Dimaksudkan untuk beberapa unit restorasi tetap, mis. jembatan.
 Tipe 4 - Dimaksudkan untuk peralatan dengan bagian tipis yang dikenakan gaya
sangat tinggi, misalnya gigi tiruan sebagian yang dapat dilepas, jepit, mahkota
veneer tipis, rentang lebar jembatan atau jembatan dengan potongan melintang
kecil, palang, attachment, implant dipertahankan superstruktur.
 Tipe 5 - Dimaksudkan untuk peralatan yang bagian-bagiannya memerlukan
kombinasi kekakuan tinggi dan kekuatan, mis. gigi palsu parsial tipis yang dapat
dilepas, bagian dengan penampang melintang tipis, jepit

MENURUT UNSUR UTAMA


 Paduan emas
 Paduan perak
 paduan paladium
 Paduan nikel
 paduan Cobalt
 paduan Titanium

SESUAI DENGAN JUMLAH PADUAN SEKARANG


A. Biner — dua elemen
B. Ternary — tiga elemen
C. Kuarter (dan sebagainya) - empat elemen

KLASIFIKASI SESUAI DENGAN PENGGUNAAN ALLOYS CASTING


ALLOYS
Pilihan paduan yang sangat banyak di pasaran membuat proses identifikasi menjadi
tugas yang sulit. Mereka serupa dalam beberapa aspek, tetapi masing-masing
memiliki fitur yang berbeda. Paduan ini bervariasi tidak hanya dalam jenis logam
tetapi juga persentase masing-masing dalam paduan tersebut. Terlepas dari variasi
komposisi yang luas, mereka harus memenuhi persyaratan penggunaan yang
dimaksudkan. Sebagai contoh, semua paduan logam-keramik terlepas dari apakah
mereka mulia atau basa harus memenuhi

60
persyaratan ikatan porselen. Untuk alasan ini, klasifikasi berdasarkan penggunaan
direkomendasikan dan akan menjadi dasar pembahasan selanjutnya tentang
paduan.
A. Paduan untuk semua restorasi veneer logam dan resin
- Ningrat tinggi
- Mulia
- Terutama berbahan dasar logam
- Logam dasar
B. Paduan untuk restorasi logam-keramik
- Ningrat tinggi
- Mulia
- Terutama berbahan dasar logam
- Logam dasar
C. Paduan untuk casting struktur besar
- Ningrat tinggi
- Mulia
- Terutama berbahan dasar logam
- Logam dasar

PERSYARATAN UMUM CASTING ALLOYS


Semua logam cor dalam kedokteran gigi memiliki beberapa persyaratan umum
dasar.
1. Mereka harus tidak menodai dan menimbulkan korosi di mulut.
2. Mereka harus cukup kuat untuk tujuan yang dimaksud.
3. Mereka harus biokompatibel (tidak beracun dan tidak alergi).
4. Mereka harus mudah meleleh, membuang, memotong dan menggiling (mudah
dibuat).
5. Mereka harus mengalir dengan baik dan menduplikasi detail halus selama casting.
6. Mereka harus memiliki penyusutan minimal pada pendinginan setelah pengecoran.
7. Mereka harus mudah disolder.
Tidak semuanya memenuhi semua persyaratan. Beberapa telah menunjukkan
potensi reaksi alergi (paduan yang mengandung nikel) dan efek samping lainnya
saat digunakan tanpa tindakan pencegahan yang tepat. Beberapa cukup sulit untuk
dilemparkan. Beberapa sangat keras (paduan logam dasar) sehingga sulit untuk
memotong, menggiling dan memoles. Semua paduan menyusut saat pendinginan.
Beberapa (paduan logam dasar) menunjukkan lebih banyak susut dari yang lain.
Penyusutan tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa dikompensasi (lihat investasi). Selain
persyaratan umum ini, paduan yang ditujukan untuk spesifik tertentu gunakan harus
memenuhi persyaratan untuk itu. Misalnya, paduan logam-keramik harus memiliki
tambahan persyaratan agar kompatibel dengan porselen. Persyaratan untuk logam-
keramik paduan akan dijelaskan nanti.

60
Hal 426-430 M fadlan faisal T syarkawi
PADUAN UNTUK SEMUA PEMULIHAN LOGAM
Paduan ini adalah salah satu paduan paling awal yang tersedia untuk kedokteran
gigi. Paduan awal adalah kebanyakan paduan emas. Karena mereka dimaksudkan
untuk semua logam dan kemudian untuk veneer resin restorasi, mereka hanya harus
memenuhi persyaratan dasar (lihat persyaratan umum). Tidak ada persyaratan
khusus diperlukan untuk pelapisan dengan resin.
Saat ini, penggunaan paduan ini secara perlahan menurun karena
 Kesadaran estetika yang meningkat telah mengurangi tren tampilan logam.
 Meningkatkan popularitas restorasi semua-keramik dan logam-keramik.
 Mengurangi popularitas resin dan komposit sebagai bahan pelapis. Fasies resin
memiliki jumlah kerugian.
 Mereka memakai dengan cepat (resistensi aus yang buruk).
 Mereka dapat berubah warna (ketidakstabilan warna dan penyerapan noda).
 Mereka keropos. Mereka cenderung menyerap bahan makanan dan bakteri. Ini
membuatnyatidak higienis dan memberikannya bau yang tidak sedap.
KLASIFIKASI (ANSI / ADA SP. NO. 5)
(Seperti disebutkan sebelumnya klasifikasi 1934 ini pada awalnya dimaksudkan
untuk paduan emas danberdasarkan kekerasan. Pada tahun 1989, itu santai untuk
memasukkan paduan gigi selama mereka bertemukekuatan hasil baru dan kriteria
persentase pemanjangan).
TIPE I LEMBUT
Lapisan kecil, rongga Kelas III dan Kelas V yang tidak mengalami tekanan hebat.
Merekamudah terbakar.
TIPE II MEDIUM
Inlay tunduk pada tekanan sedang, 3/4 mahkota tebal, abutment, pontik, mahkota
penuh, danterkadang pelana lembut.
TIPE III KERAS

60
Inlay, mahkota dan jembatan, situasi di mana mungkin ada tekanan besar yang
terlibat. Mereka biasanyabisa bertambah usia.
TIPE IV-EKSTRA-KERAS
Inlay mengalami tekanan yang sangat tinggi, kerangka gigi tiruan sebagian dan
jembatan bentang panjang.Mereka bisa menjadi tua mengeras.
Tipe I dan II umumnya disebut 'inlay alloys' dan Tipe III dan IV dikenal sebagai
'crown dan paduan jembatan'. Karena meningkatnya penggunaan lapisan komposit
dan keramik, Tipe I dan paduan inlay II jarang digunakan saat ini. Sebagian besar
diskusi akan fokus pada Jenis Paduan III dan IV.
GUNAKAN
Paduan ini tidak dimaksudkan untuk ikatan porselen. Mereka dapat digunakan
sebagai logam semua
restorasi atau dengan veneer resin .
1. Inlay dan onlay (Gambar 25.1A)
2. Crowns dan FDPs (Gambar 25.1B)

GAMBAR 25.1 A DAN B (A) Emas onlay (B) Mahkota emas


3. Bingkai gigi tiruan sebagian (hanya tipe IV)
4. Post-core (Gambar 25.2)
JENIS
Paduan ini akan dibahas di bawah kategori berikut.
Paduan mulia - Emas tinggi
Mulia - Paduan paladium perak
Logam dasar -Paduan nikel-krom
Paduan kobalt-krom

GAMBAR 25.2 pasca-inti.


60
Titanium dan paduannya
Paduan aluminium-perunggu.
ALLOYS EMAS (UNTUK PEMULIHAN SEMUA LOGAM)
Sinonim Paduan emas tradisional, paduan Au-Ag-Cu.
Kenapa paduan emas?
Emas murni adalah logam lunak dan ulet sehingga tidak digunakan untuk
pengecoran dan restorasi gigiperalatan dalam kondisi murni. Itu paduan umumnya
dengan tembaga, perak, platinum, nikel danseng. Paduan emas dengan logam-
logam ini tidak hanya meningkatkan sifat fisik dan mekaniknya tetapi juga
mengurangi biayanya.
Tampilan logam khususnya emas dulunya dapat diterima dan bahkan mungkin
merupakan simbol status sosial. Tren saat ini adalah untuk menghindari tampilan
logam. Pada saat yang sama, meningkat dalam kandungan platinum, paladium dan
perak dari paduan modern telah menghasilkan warna yang lebih putih paduan
emas. Dengan demikian, ada 'paduan emas kuning' dan 'paduan emas
putih'. Kenaikan harga emas miliki juga menyebabkan ketersediaan paduan dengan
kandungan emas rendah. Ini adalah 'emas rendah'.
Paduan emas yang dibahas di sini adalah paduan mulia tinggi karena kandungan
logam mulia tinggi (lihat klasifikasi menurut kaum bangsawan).
ISI EMAS
Secara tradisional, kandungan emas dari campuran casting gigi disebut
 Karat
 Kehalusan
KARAT
Ini mengacu pada bagian-bagian dari emas murni yang ada dalam 24 bagian paduan,
misalnya
 Emas 24 karat adalah emas murni.
 Emas 22 karat adalah 22 bagian emas murni dan 2 bagian logam lainnya.
Catatan Dalam paduan gigi saat ini, istilah karat jarang digunakan.
KEHALUSAN

60
Kehalusan paduan emas adalah bagian per seribu emas murni. Emas murni adalah
1000 fine. Jadi, jika 3/4 dari paduan emas adalah emas murni, dikatakan 750 denda.
Catatan Istilah kehalusan juga jarang digunakan untuk menggambarkan kandungan
emas dalam paduan saat ini (namun, sering digunakan untuk menggambarkan
solder paduan emas).
KOMPOSISI PERSENTASE
Persentase komposisi paduan emas lebih disukai daripada karat dan
kehalusan. Sejak 1977, ADA mengharuskan pabrikan untuk menentukan
persentase komposisi emas, palladium dan platinum pada semua kemasan paduan
gigi mereka.
Karat x 100
= %Emas
24
Kehalusan adalah 10 kali persentase komposisi emas, yaitu kehalusan x 10 = %
emas.
KOMPOSISI DARI EMAS ALLOYS
Tipe %Au %Cu %Ag %Pd %Pt %In, Sn, Fe, Zn, Ga
I 88 6 10 0.5 - Balance
II 77 7 14 1 - Balance
III 75 9 11 3.5 - Balance
IV 69 10 12.5 3.5 3 Balance

FUNGSI KONSTITUEN
Emas
Ini memberikan noda dan ketahanan korosi dan memiliki penampilan yang
diinginkan. Ini juga menyediakan daktilitas dan kelenturan.
Tembaga
Ini adalah pengeras utama. Ini mengurangi titik lebur dan kepadatan emas. Jika ada
di
jumlah yang cukup, itu memberikan paduan warna kemerahan. Ini juga membantu
untuk mempererat paduan emas. Di jumlah yang lebih besar, mengurangi

60
ketahanan terhadap noda dan korosi pada paduan emas. Karena itu, konten
maksimum tidak boleh melebihi 16 persen.
Perak
Ini memutihkan paduan, sehingga membantu menangkal warna kemerahan
tembaga. Itu meningkatkan kekuatan dan sedikit kekerasan. Namun, dalam jumlah
yang lebih besar, ini mengurangi resistensi menodai.
Platinum
Ini meningkatkan kekuatan dan ketahanan korosi. Ini juga meningkatkan titik leleh
dan memiliki efek pemutihan pada paduan. Ini membantu mengurangi ukuran butir.
Palladium
Ini mirip dengan platinum dalam efeknya. Ini mengeraskan dan memutihkan
paduan. Ini juga memunculkan fusi suhu dan memberikan ketahanan noda. Ini lebih
murah daripada platinum, sehingga mengurangi biaya paduan.
Tambahan kecil adalah
Zinc
Karena berfungsi sebagai pemulung oksigen. Tanpa seng, perak dalam paduan
menyebabkan penyerapan oksigen selama pencairan. Kemudian selama
solidifikasi, oksigen ditolak menghasilkan gas porositas dalam casting.
Indium, timah dan besi
Mereka membantu mengeraskan keramik paduan paladium emas, besi menjadi
yang paling efektif.
Kalsium
Ia ditambahkan untuk mengkompensasi penurunan CTE yang terjadi ketika
paduannya dibuat perak gratis (penghapusan perak dilakukan untuk mengurangi
kecenderungan noda hijau pada logam). porce lain margin).
Iridium, rutenium, renium
Mereka membantu mengurangi ukuran butir. Mereka ditambahkan dalam jumlah
kecil (sekitar 100–150 ppm). Catatan Semua paduan logam mulia modern berbutir
halus. Semakin kecil ukuran butiran logam, maka lebih ulet dan kuat itu. Ini juga
menghasilkan casting yang lebih homogen dan meningkat resistensi
menodai. Ukuran butir yang besar mengurangi kekuatan dan meningkatkan

60
kerapuhan dari logam. Faktor-faktor yang mengendalikan ukuran butir adalah laju
pendinginan, bentuk cetakan, dan komposisi paduan.

SIFAT ALLOYS EMAS


WARNA
Secara tradisional, paduan emas berwarna emas. Warna paduan emas modern dapat
bervariasi emas menjadi putih. Itu tergantung pada jumlah elemen pemutih (perak,
platinum, paladium, dll) hadir dalam paduan.
RANGE MELTING
Berkisar antara 920–960 ° C. Rentang leleh dari suatu paduan adalah penting. Ini
menunjukkan tipe investasi yang dibutuhkan dan jenis sumber pemanas yang
diperlukan untuk melelehkan paduan.
MASSA JENIS
Ini memberikan indikasi jumlah coran gigi yang dapat dibuat dari satuan berat
dari logam. Dengan kata lain, lebih banyak jumlah restorasi cor per satuan berat
dapat dibuat dari paduan yang memiliki kerapatan lebih rendah, daripada yang
memiliki kerapatan lebih tinggi. Paduan emas lebih ringan dari emas murni (19,3 g
/ cm 3 ).
 Tipe III - 15,5 g /cm3
 Jenis IV - 15,2 g/cm3
Castability suatu paduan juga dipengaruhi oleh kepadatan. Paduan dengan
kerapatan lebih tinggi lebih baik daripada paduan kerapatan lebih rendah.
KEKUATAN YIELD
Kekuatan luluh adalah Tipe III - 207 MPa
Tipe IV - 275 MPa
KEKERASAN
Kekerasan menunjukkan kemudahan paduan ini dapat dipotong, digiling atau
dipoles.

60
Paduan emas umumnya lebih ramah pengguna daripada paduan logam dasar yang
sangat keras.
Nilai kekerasan Tipe III - 121 MPa
Tipe IV - 149 Mpa

PEMANJANGAN
Ini menunjukkan keuletan paduan. Jumlah yang wajar diperlukan terutama jika
paduannya harus dideformasi selama penggunaan klinis, mis. penyesuaian gesper
untuk gigi palsu parsial yang dapat dilepas, penyesuaian margin dan burnishing
mahkota dan inlay. Paduan tipe I mudah diperlengkapi. Paduan dengan elongasi
rendah sangat rapuh. Pengerasan usia menurunkan keuletan.
 Tipe III — 30-40%
 Tipe IV — 30-35%.
MODULUS ELASTISITAS
Ini menunjukkan kekakuan / kelenturan logam. Paduan emas lebih fleksibel
daripada alas paduan logam (Tipe IV — 90 × 10 3 MPa).
KETAHANAN TARNISH DAN KOROSI
Paduan emas tahan terhadap noda dan korosi dalam kondisi mulut normal. Ini
berhubungan dengan konten mulia tinggi mereka. Logam mulia kurang reaktif.
SHRINKAGE PENCETAKAN
Semua paduan menyusut ketika berubah dari cair menjadi padat. Penyusutan
pengecoran dalam paduan emas kurang (1,25–1,65%) bila dibandingkan dengan
logam campuran.
Penyusutan terjadi dalam tiga tahap:
1. Kontraksi termal dari logam cair.
2. Kontraksi logam saat berubah dari cair menjadi padat.
3. Kontraksi termal dari logam padat karena mendingin hingga suhu kamar.
Penyusutan memengaruhi kecocokan pemulihan. Karena itu, harus dikontrol dan
diberi kompensasi untuk teknik casting.
BIOCOMPATIBILITY
Paduan emas relatif biokompatibel.

60
INVESTASI CASTING
Investasi berikat gipsum dapat digunakan untuk paduan emas peleburan rendah.

Hal 431-435 Aditya renaldi lomo


Heat treatment of alloys ini dilakukan dalam rangka untuk mengubah sifat
mekaniknya. paduan emas bisa dipanaskan jika mengandung jumlah tembaga yang
cukup. Hanya paduan emas Tipe III dan Tipe IV dapat dipanaskan.
Ada dua jenis heat treatment
1. Softening heat treatment (solution heat treatment).
2. Hardening heat treatment (age hardening).

SOFTENIING HEAT TREATMENT


Softening heat treatment meningkatkan daktilitas, tetapi mengurangi kekuatan,
batas proporsional dan kekerasan.
Indications
itu diindikasikan untuk peralatan yang akan digiling, dibentuk atau perkerjaan
dingin di dalam atau di luar mulut.
Method
pengecoran ditempatkan dalam tanur listrik selama 10 menit pada 700 ° C dan
kemudian didinginkan dalam air. Selama periode ini, semua fase menengah
berubah menjadi larutan padat teratur dan cepat mencegah pendinginan dari selama
terjadinya pendinginan. Setiap paduan memiliki suhu optimum. produsen harus
menentukan suhu yang paling menguntungkan dan waktu.
HARDENING HEAT TREATMENT (OR AGING)
Hardening heat treatment meningkatkan kekuatan, batas proporsional dan
kekerasan tapi menurun daktilitas. Ini adalah adanya tembaga dalam paduan emas
yang membantu dalam proses pengerasan usia.
Indications
Untuk memperkuat gigi palsu logam, sadel, FDP dan struktur lain yang sejenis
sebelum digunakan di mulut. Hal ini tidak digunakan untuk struktur yang lebih
kecil, seperti inlays.
Methods
Hal ini dilakukan dengan 'merendam' atau penuaan casting pada suhu tertentu untuk
waktu tertentu, biasanya 15-30 menit. Hal ini air kemudian didinginkan atau
didinginkan perlahan-lahan. Suhu penuaan tergantung pada komposisi paduan tapi
umumnya antara 200 dan 450 ° C. Selama periode ini, fase menengah berubah
menjadi sebuah larutan padat memerintahkan (waktu yang tepat dan suhu untuk
usia pengerasan paduan ditentukan oleh produsen).
Idealnya, sebelum usia pengerasan paduan, itu pertama harus mengalami perlakuan
panas pelunakan untuk meringankan semua pengerasan regangan (tekanan yang
terjadi selama menyelesaikan). Mulai pengobatan pengerasan ketika paduan berada
dalam larutan padat tidak teratur memungkinkan kontrol yang lebih baik dari proses
penuaan.
LOW GOLD ALLOYS

60
Juga dikenal sebagai 'emas ekonomi'. Mereka adalah mahkota dan FDP paduan
memiliki kandungan emas di bawah 60% (umumnya dalam kisaran 42-55%).
Namun, emas harus menjadi unsur utama

BOX 25,1 paduan Technic


Ini adalah berwarna emas paduan logam dasar yang sering disalahgunakan di India
untuk membuat semua logam mahkota dan FDP sejak bertahun-tahun. Mereka juga
kadang-kadang disebut sebagai emas Jepang atau K-logam. paduan ini tidak
mengandung emas atau logam mulia. paduan ini benar-benar kontraindikasi untuk
penggunaan gigi intraoral karena kekuatan rendah, ketahanan aus rendah dan
kecenderungan untuk menodai. Memiliki tinggi awal emas seperti kilau dan pasien
sengaja disesatkan oleh praktisi yang tidak bermoral menjadi percaya itu emas.
Berkat ketersediaan bahan yang lebih baik penggunaannya telah menurun jauh.
Sayangnya, salah satu tidak menemukan restorasi yang terbuat dari paduan ini
bahkan sampai hari ini. Beberapa praktisi masih menawarkan bahan ini sebagai
alternatif biaya yang lebih rendah, selain paduan biasa.
Paduan emas yang rendah dikembangkan karena kenaikan harga emas. Namun,
mengurangi kadar emas meningkat menodai dan korosi. Masalah ini diatasi dengan
dua penemuan.
# Paladium membuat perak dalam paduan emas lebih tahan noda. Diperlukan 1%
paladium untuk setiap 3% perak.
# Rasio perak-tembaga harus diseimbangkan dengan hati-hati untuk menghasilkan
fase kaya perak yang rendah pada struktur mikro.
KEUNTUNGAN
Karena penelitian ini banyak paduan emas rendah diperkenalkan ke pasar. Dengan
demikian, paduan ini tidak hanya lebih murah tetapi juga memiliki baik menodai
dan ketahanan korosi. sifat mereka sebanding dengan Jenis III dan paduan emas IV.
SILVER-PALLADIUM ALLOYS
paduan ini diperkenalkan sebagai alternatif yang lebih murah untuk paduan emas.
Hal ini terutama perak dalam komposisi. Palladium (setidaknya 25%) ditambahkan
untuk memberikan bangsawan dan ketahanan terhadap becek. Mereka mungkin
atau mungkin tidak mengandung tembaga dan emas. Mereka berwarna putih.
Tipe:
Ag-Pd(non-coper)
Komponen:
Ag

60
Pd
Proporsi:
0-72%
25%
Sifat-sifat seperti paduan emas Tipe III
Tipe:
Ag-Pd-Cu
Komponen
Ag
Pd
Cu
Proporsi
60%
25%
15%
Sifat-sifat paduan perak-paladium serupa dengan Jenis III dan IV paduan emas.
Namun, mereka memiliki daktilitas yang lebih rendah dan ketahanan korosi.
Mereka juga memiliki kepadatan signifikan lebih rendah dari paduan emas. Hal ini
dapat mempengaruhi castability nya.
Perbedaan utama antara Jenis III dan paduan IV Ag-Pd adalah bahwa yang terakhir
dapat secara signifikan bertambahnya usia mengeras karena kandungan emas dan
tembaga.
NIKEL-CHROME DAN COBALT-CHRONIUM ALLOYS
Ini dikenal sebagai paduan logam dasar dan secara luas digunakan di banyak negara
berkembang. Di India, karena biaya yang relatif rendah banyak laboratorium
menggunakan paduan ini bersama dengan facings resin.
Logam ini sangat kuat dan keras. Karena itu, mereka umumnya sulit untuk bekerja
dengan (memotong, grinding, polishing, dll). Mereka ditangani secara lebih rinci
dalam bagian berikutnya.
TITANIUM AND TITANIUM ALLOYS
logam ini dapat digunakan untuk semua-logam dan restorasi logam-keramik, serta
gigi palsu parsial. Mereka digambarkan kemudian di bawah restorasi logam-
keramik.
ALUMINIUM-BRONZE ALLOYS
Perunggu adalah paduan yang dikenal manusia sejak zaman kuno. perunggu
tradisional tembaga paduan dengan timah. ADA disetujui perunggu (Gbr. 25,3)
tidak mengandung timah. Komposisi adalah sebagai berikut:
Komponen dan Proporsi:
Copper : 81-88%
Aluminium : 8-10%
Nickel : 2-4%
Iron : 1-4%
Jadi relatif baru, informasi tentang paduan ini relatif sedikit.
Properties*
Color : Yellow gold
Melting range : 1012-1068 ° C
Density : 7,8 g / cm3
Brinell harness number : 104

60
Yield stenght : 30,000 psi
Elongation : 29%

GAMBAR 25,3 paduan aluminium bronze (Courtesy: BDCH, Davangere).


METAL-CERAMIC ALLOYS
paduan logam-keramik adalah mereka paduan yang kompatibel dengan porselen
dan mampu ikatan untuk itu. Sebuah lapisan porselen menyatu untuk paduan untuk
memberikan alami gigi-seperti penampilan. Porselen menjadi fraktur bahan rapuh
mudah, sehingga paduan ini digunakan untuk memperkuat porselen.
Beberapa jenis paduan digunakan untuk substruktur cor untuk porselen-menyatu-
to-metal mahkota dan FDP. Mereka mungkin paduan logam mulia atau paduan
logam dasar (lihat klasifikasi). Semua memiliki koefisien ekspansi termal (CTE)
nilai-nilai yang cocok dengan porselen.
Catatan CTE memiliki hubungan timbal balik dengan titik leleh, yaitu semakin
tinggi titik lebur logam, lebih rendah adalah yang CTE.

sinonim
Porselen-menyatu-ke-logam (PFM), paduan ceramometal, porselen-terikat dengan
logam (PBM). Istilah yang lebih disukai, bagaimanapun, adalah logam keramik
atau PFM.
EVOLUTION OF METAL-CERAMIC ALLOYS
Paduan logam-keramik berevolusi dari mahkota dan jembatan paduan resin-veneer.
Resin menghadap menghadapi masalah memakai bertahap dan harus diganti dari
waktu ke waktu. Selain resin tidak dapat digunakan pada permukaan oklusal. Untuk
mempertahankan resin veneer undercut restorasi harus disediakan. Paduan logam-
keramik awal adalah paduan emas tinggi (88% emas). Mereka tidak cukup kuat
untuk digunakan FDP. Pada hari-hari awal sebelum ikatan porselen-logam jelas
dipahami, porselin harus dipertahankan dengan cara mekanis dengan bantuan
undercut. Kemudian, ditemukan bahwa menambahkan 1% dari logam dasar seperti
besi, timah, indium, dll yang disebabkan ikatan kimia dengan pembentukan lapisan
oksida. Hal ini secara signifikan meningkatkan kekuatan ikatan antara porselen dan
logam.
REQUIREMENT OF ALLOYS FOR PORCELAIN BONDING
Selain persyaratan umum paduan disebutkan sebelumnya, campuran logam-
keramik memiliki persyaratan spesifik tertentu agar kompatibel dengan porselen
pelapisan.
1. Suhu leleh harus lebih tinggi dari suhu porselen tembak.
2. Ini harus mampu menahan merayap atau melorot pada suhu ini.
3. CTE harus kompatibel dengan itu porselen.
4. Mereka harus dapat ikatan dengan porselen.
5. Ini harus memiliki kekakuan yang tinggi (modulus elastisitas). Setiap
meregangkan dari kerangka logam dapat menyebabkan porselen untuk fraktur atau
delaminate.
6. Seharusnya tidak noda atau menghitamkan porselen.

60
USES OF METAL-CERAMIC ALLOYS
1. Sesuai namanya paduan ini dimaksudkan untuk porselen veneer restorasi
(mahkota dan FDP-Gambar. 25,4).
2. Mereka juga dapat digunakan untuk restorasi semua logam.
TYPE (CLASSIFICATION) OF METAL-CERAMIC ALLOYS
Paduan untuk keramik logam restorasi dapat dikategorikan sebagai
1. High noble(sering disebut sebagai paduan emas) (Gambar. 25,5)
- paduan Gold-palladium-platinum
- paduan Gold-palladium-perak
- paduan Gold-palladium
2. Noble (sering disebut sebagai paduan paladium)
- paduan Palladium-perak
- paduan Palladium-gallium-perak
- paduan Palladium-gold
- paduan Palladium-emas-perak
- paduan Palladium-tembaga
- paduan Palladium-kobalt

GAMBAR 25,4 Metal-keramik tetap gigi tiruan sebagian.


FIGURE25.5 Gold-basedmetal-ceramicalloys (1g) .Sebagian besar adalah paduan
emas putih. V supra emas (Bawah barisan tengah) memiliki warna emas cahaya. SF
menunjukkan bebas perak.

3. logam dasar
- Nikel-kromium paduan
- Nikel-kromium-berilium paduan
- Cobalt-kromium paduan
- titanium Murni
- Titanium-aluminium-vanadium
THE HIGH NOBLE (GOLD-BASED) METAL-CERAMIC ALLOYS
Paduan mulia tinggi mengandung lebih dari 40% emas wt dan oleh karena itu juga
disebut sebagai paduan emas atau paduan berbasis emas (Gbr. 25,5).
COMMON FEATURES OF HIGH NOBLE (GOLD BASED) ALLOYS
Biaya ini adalah yang paling mahal mahkota dan jembatan paduan. Namun, terlepas
dari biaya, paduan ini user friendly dan lebih disukai dalam praktek di mana klien
mampu biaya.
Warna Warna dapat berkisar dari putih menjadi emas tergantung pada kadar emas.
Paduan pemutih yang paladium dan platinum. Warna emas ketika hadir dapat
meningkatkan vitalitas porselen sehingga meningkatkan estetika.

60
Mencair berbagai Porcelain dipecat pada suhu 900-960 ° C. Dengan demikian jelas
paduan ini harus memiliki suhu leleh jauh lebih tinggi daripada suhu di mana
porselen dipecat. emas murni memiliki suhu leleh 1063 ° C. Suhu leleh dinaikkan
dengan penambahan platinum (1769 ° C) dan paladium (1552 ° C).
Suhu leleh dari paduan ini berkisar dari 1149-1304 ° C.
Kepadatan Ranges 13,5-18,3 g / cm3 (tergantung pada kadar emas). Karena emas
tinggi dan kandungan logam mulia, paduan ini memiliki kepadatan tinggi.
Kepadatan berkurang jika paladium ditambahkan.
Castability Kepadatan tinggi paduan ini membuat mereka mudah untuk cor. Jika
dilakukan dengan baik seseorang dapat mengharapkan sebagian besar denda fitur
untuk secara akurat digandakan.
kekuatan luluh Ranges 450-572 MPa.
Kekerasan dan workability Ranges 182-220 VHN. paduan ini relatif lebih lembut
jika dibandingkan dengan paduan logam dasar dan sangat mudah untuk bekerja
dengan. Mereka mudah untuk dipotong, menggiling dan polish.

Hal 436-440 Roland deavid benyamin


436
Persen Perpanjangan Mulai dari 5 hingga 20%. Ini memberikan indikasi daktilitas
paduan. Semakin tinggi nilainya, semakin ulet. Ikatan porselen Adanya lapisan
oksida pada permukaan paduan keramik logam membantu ikatan kimia porselen
dengan paduan tersebut. Paduan logam mulia murni jarang membentuk lapisan
oksida. Untuk menginduksi pembentukan lapisan oksida, 1% logam dasar seperti
timah, indium, besi, dll ditambahkan ke paduan. Ini secara signifikan
meningkatkan kekuatan ikatan antara porselen dan logam. Resistensi sag Selama
penembakan porselen, rangka logam harus tahan suhu setinggi 950 ° C. Pada suhu
ini, ada bahaya struktur logam yang melorot karena beratnya sendiri, sehingga
terdeformasi. Semakin lama rentang, semakin besar risikonya. Kemampuan logam
untuk menahan sag dikenal sebagai ketahanan sag. Dibandingkan dengan paduan
logam dasar, paduan emas kurang tahan sag. Keras dan korosi Karena kandungan
logamnya yang tinggi, paduan ini sangat stabil di lingkungan mulut. Logam mulia
memiliki reaktivitas rendah terhadap oksigen dan karenanya tidak mudah ternoda.
Biokompatibilitas Paduan mulia tinggi memiliki rekam jejak yang baik dan aman.
Mereka tidak diketahui menyebabkan masalah di mulut. Dapat digunakan kembali.
Paduan ini stabil dan skrap dari paduan ini dapat dibentuk kembali setidaknya dua
atau tiga kali. Namun, logam dasar yang lebih mudah menguap seperti seng,
indium, timah, dll., Dapat hilang. Untuk mengimbangi ini, jumlah yang sama dari
paduan baru harus dicampur. Memo tersebut harus dibersihkan dengan

60
sandblasting dan pembersihan ultrasonik sebelum digunakan. Paduan dari berbagai
produsen tidak boleh dicampur karena dapat mengubah komposisi dan sifat-
sifatnya. Nilai skrap Paduan mulia tinggi memiliki nilai skrap yang baik. Banyak
pemasok dan pabrikan menerima scrap bekas. Solder Paduan berbasis emas cukup
mudah disolder.
JENIS
Tiga jenis berikut akan dijelaskan secara singkat:
1. Paduan emas-paladium-platinum
2. Paduan emas-paladium-perak
3. Paduan emas-paladium
Nama komersial Beberapa paduan yang tersedia disajikan pada Tabel 25.1.
KOMPOSISI ALLOYS GOLD-PALLADIUM-PLATINUM
Komponen Proporsi
Emas 80-88 wth
Palladium 5-11 wt
Platinum 6-8 wt%
Perak 0-4.9 wt% (jarang ada) Keseimbangan logam Keseimbangan (sekitar 1%)
TABEL 25.1 Nama komersial beberapa paduan mulia dan mulia
tinggi Paduan mulia tinggi (Au> 40%)
 Emas-paladium-platinum : Jelenko'O '(Jelenko) SMG-3
 Emas-platinum : Willbond Bio 88 PF (Willkinson)
 Emas-platinum-paladium : Degudent H (Degussa), Wilbond 75 (Willkinson) **,
Cameo (Jelenko)
 Emas-paladium-perak : RXWCG Jeneric / Pentron), Putih spesial (Degussa)
Olympia (Jelenko), Orion (Ney), Deva 4 (Degussa), Willbond 65SF (Wilkinson)
***
Emas-paladium Noble alloys (Au <40%)
 Palladium-gold : Nobilium 30 NS
 Palladium-emas-gallium : Olympia II (Jelenko)
 Palladium-emas-perak : Rx SWCG (Jeneric), Bupati (Sterngald), Shasta
(Willkinson)
 Palladium-silver-gallium-gold : Wilpal 76 (Willkinson), Integrity (Jensen),
Protocol (Williams)
 Palladium-perak : Jelstar (Jelenko), Pors On (Degussa), Will-Ceram W-1
(Williams)
 Palladium-tembaga-gallium-emas : Spirit (Jensen), Wilpal 76SF (Wilkinson)
 Palladium-gallium-cobalt : PTM-88 (Jelenko)
 Palladium-cobalt-gallium : APF (Jenerik)
 Palladium-kobalt Bond-on (Aderer)
* Berwarna kuning kaya ** Yello w berwarna *** SF menandakan resistensi
Sag bebas perak. Paduan ini memiliki ketahanan sag yang sedikit lebih rendah.
Oleh karena itu, FDPS bentang panjang harus dihindari dengan paduan ini.
KOMPOSISI ALLOYS-PALLADIUM-SILVER ALLOYS
Komponen Proporsi
Emas 39-77 wt96

60
Palladium 10-40 wt% 6
Perak 9-22 wt96
Logam dasar Keseimbangan (sekitar 1%)
Perak memiliki kecenderungan untuk menghitamkan beberapa porselen.

KOMPOSISI ALLOYS PALLADIUM EMAS


Komponen Proporsi
Emas 44-55 wt%
Paladium 35-45 wt96
Logam dasar Keseimbangan (sekitar 1%)
Tidak adanya perak menghilangkan masalah perubahan warna.
NOBLE (PALLADIUM-BASED) ALLAL-KERAMIK LOGAM
Menurut definisi, paduan ini harus mengandung setidaknya 25% dari paduan logam
mulia. Saat ini, paduan logam-keramik mulia sebagian besar berbasis paladium.
Tingginya biaya emas mendorong pengembangan paduan logam dasar yang lebih
murah. Sayangnya, banyak yang segera menjadi kecewa karena kesulitan untuk
bekerja dengan paduan ini (castability yang buruk dan kekerasan yang tinggi).
Paduan berbasis paladium dikembangkan selama periode ini. Sifat-sifat mereka
antara paduan mulia tinggi dan paduan logam dasar. Mereka juga memiliki nilai
memo yang baik.
FITUR UMUM DARI PALLADIUM-BASED (NOBLE) ALLOYS
Biaya Rentang biaya antara paduan emas dan paduan logam dasar.
WarnaWarna Mereka berwarna putih.
Kepadatan Mereka kurang padat dari paduan emas (10,5-11,5 g / cm ').
Castability Paduan ini memiliki kerapatan yang lebih rendah dari paduan emas
sehingga tidak dicor juga. Namun, mereka lebih baik daripada paduan logam dasar
dalam hal ini.
Dapat diterapkan Seperti paduan emas, paduan ini sangat mudah digunakan.
Mereka mudah dipotong, digiling dan dipoles.
Rentang lebur Rentang lebur tipikal adalah 1155-1304 ° C. Kisaran lebur dari
paduan ini seperti paduan keramik emas tinggi. Ini diinginkan untuk memastikan
bahwa paduan ini tidak meleleh atau melorot selama penembakan porselen.
Kekuatan luluh berkisar dari 462 hingga 685 MPa. Ini lebih disukai dibandingkan
dengan paduan keramik mulia tinggi yang pada gilirannya lebih baik dibandingkan
dengan paduan Tipe IV.
Kekerasan berkisar dari 189 hingga 270 VHN. Mereka cenderung sedikit lebih
keras daripada paduan logam-keramik mulia yang tinggi.
Persen perpanjangan berkisar dari 10 hingga 34%. Ini memberikan indikasi
daktilitas paduan. Semakin tinggi nilainya semakin ulet.
Ikatan porselen Seperti logam campuran emas, logam dasar seperti timah, indium,
dll. Ditambahkan untuk meningkatkan ikatan porselen. Menusuk dan korosi
Karena kandungan logam mulia yang tinggi, paduan ini sangat stabil di lingkungan
mulut.
Nilai skrap Paduan berbasis paladium memiliki nilai skrap yang baik. Banyak
pemasok dan pabrikan menerima scrap bekas.
Pertimbangan Paduan ini sangat aman dan biokompatibel. Beberapa
kekhawatiran telah diungkapkan terkait kandungan tembaga.

60
JENIS
Berikut ini adalah paduan berbasis paladium.
 Paduan paladium-perak
 Paduan paladium-tembaga
 Paduan paladium-kobalt
 Paduan paladium-galium-perak
 Paduan paladium-emas
 Paduan paladium-emas-perak
Nama-nama merek Paduan yang representatif disajikan pada Tabel 25.1.
PALLADIUM-SILVER ALLOYS
Paduan ini diperkenalkan pada tahun 1970 sebagai alternatif untuk paduan logam
dasar dan emas. Popularitas mereka sedikit menurun karena masalah penghijauan.
KOMPOSISI
Proporsi Komponen
Paladium 53-60 wt%
Perak 28-40 wt%
Logam dasar Keseimbangan (1-8%)
Estetika (penghijauan) Kandungan perak yang tinggi menyebabkan masalah
penghijauan yang paling parah (perubahan warna kuning kehijauan) di antara
semua paduan logam-keramik. Ini harus diingat ketika menggunakannya untuk gigi
anterior. Beberapa produsen telah menyediakan agen khusus untuk meminimalkan
efek ini (kondisioner logam emas dan agen pelapis). Alternatif lain adalah
menggunakan porselen non-penghijauan khusus.
PALLADIUM-COPPER ALLOYS
Ini adalah paduan yang relatif baru. Hanya sedikit informasi yang tersedia
mengenai properti mereka.
KOMPOSISI
Proporsi Komponen
Paladium 74-80wt%
Tembaga 5-10wt%
Gallium 4-9wt%
Emas 1-2wt% berat (dalam beberapa merek)
Logam dasar sekitar 1wt%
Estetika Tembaga dapat menyebabkan sedikit perubahan warna pada porselen,
tetapi bukan masalah besar. Selama penembakan oksidasi logam memperoleh
lapisan oksida hampir hitam hampir coklat gelap. Perawatan harus diambil untuk
menutupi ini sepenuhnya dengan opaquer. Yang juga memprihatinkan adalah garis
gelap yang berkembang di pinggiran.
Castability Paduan ini sensitif terhadap teknik. Kesalahan kecil dapat
menyebabkan castinas rrusak

KOMPOSISI PALLADIUM-COBALT ALLOYS


Komponen Proporsi
Palladium 78-88 wt%
Cobalt 4-10 wt%
Gallium hingga 9 wt% (dalam beberapa merek)

60
Logam dasar sekitar 1wt%
Estetika Cobalt dapat menyebabkan perubahan warna yang tidak signifikan.
Namun, harus lebih berhati-hati untuk menutupi lapisan oksida gelap dengan
opaquer.
Resistensi sag Mereka adalah yang paling tahan sag dari semua paduan mulia.
PALLADIUM-GALLIUM ALLOYS
Ada dua kelompok paduan ini, yaitu. palladium-gallium-silver dan palladium-
gallium-silver-gold.
KOMPOSISI
Proporsi Komponen
Palladium 75wt%
Gallium 6wt%
Perak 5-8wt%
Emas 6wt% (jika ada)
Logam dasar sekitar 1wt%
Estetika Lapisan oksida meskipun gelap masih agak lebih ringan daripada paduan
paladium kobalt tembaga dan paladium. Konten perak tidak menyebabkan
penghijauan.
PADUAN LOGAM DASAR UNTUK PEMULIHAN LOGAM-KERAMIK
Paduan yang mengandung sedikit atau tidak ada logam mulia dikenal sebagai
paduan logam tidak mulia. Seperti disebutkan sebelumnya, paduan ini
diperkenalkan sebagai alternatif yang lebih murah daripada paduan logam-keramik
mulia yang lebih mahal. Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Eropa Barat
dan negara-negara Timur Tengah yang kaya minyak, ada preferensi untuk paduan
logam-keramik mulia dan mulia. Sebaliknya, negara-negara berkembang telah
menunjukkan preferensi untuk paduan logam-keramik dasar. Ini karena masalah
ekonomi jauh melebihi keuntungan dari paduan mulia tinggi yang lebih ramah
pengguna.
Paduan logam dasar pertama adalah paduan kobalt-kromium yang terutama
digunakan untuk paduan gigi tiruan sebagian yang dapat dilepas. Paduan nikel-
krom diperkenalkan kemudian. Seri terbaru adalah titanium dan paduannya.
Seperti paduan emas, paduan logam dasar dapat digunakan untuk banyak tujuan.
Namun, kita harus membedakan antara yang digunakan untuk restorasi semua
logam dan logam-keramik. Jelas, paduan logam-keramik akan diformulasikan
dengan sifat khusus karena harus digunakan dengan keramik.

BAB 25 Paduan Casting Gigi


Logam paduan dasar yang digunakan untuk logam-keramik termasuk
Paduan nikel-kromium (berbasis nikel)
Paduan kobalt-kromium (berbasis kobalt)
Titanium murni
Paduan titanium-aluminium-vanadium
TABEL 25.2 Nama komersial beberapa paduan logam-keramik dasar
NICKEL-CHROMIUM ALLOYS
Meskipun paduan kobalt krom digunakan untuk mahkota logam-keramik dan FDP,
banyak

60
laboratorium lebih suka menggunakan paduan nikel-kromium. Untuk alasan ini,
diskusi akan fokus
kebanyakan pada paduan ini. Cobalt-chromium akan dibahas nanti di bawah paduan
untuk dilepas
gigi palsu. Paduan komersial representatif ditunjukkan pada Gambar 25.6.
KOMPOSISI
Elemen dasar
Komponen Proporsi
Nikel 61-81% berat
Chromium 11-27% berat
Molibdenum 2–9% wt
(Beberapa paduan terkadang mengandung satu atau beberapa elemen minor).
TABEL 25.2 Nama komersial beberapa paduan logam-keramik dasar
Paduan berbasis nikel Ni-Cr-Mo Wiron
99 (Bego)

Wirocer(Bego)
Ni-Cr-Mo-Be
Litecast(Williams)

Rexillium III (Pentron)


Paduan berbasis kobalt Co-Cr-Mo Wirobond
C (Bego)
Co-Cr
Remanium LFC

GAMBAR 25.6 Perwakilan nikel


paduan kromium untuk
logam-keramik
restorasi (Courtesy: CODS,
Davangere).

Tambahan kecil termasuk


Komponen Proporsi
Berilium 0,5–2,0% berat
Aluminium 0,2–4,2% berat
Besi 0,1-0,5% berat
Silikon 0,2–2,8% berat

60
Tembaga 0,1–1,6% berat
Mangan 0,1-3,0% berat
Cobalt 0,4-0,5% wt
Timah 1,25% berat
(Fungsi bahan dijelaskan di bawah paduan gigi tiruan sebagian dilepas).
SIFAT UMUM PADUAN BERBASIS NIKEL
442 BAGIAN 6 Paduan dalam Kedokteran Gigi
Tambahan kecil termasuk
Proporsi Komponen
Berilium 0,5–2,0% berat
Aluminium 0,2–4,2% berat
Besi 0,1-0,5% berat
Silikon 0,2–2,8% berat
Tembaga 0,1–1,6% berat
Mangan 0,1-3,0% berat
Cobalt 0,4-0,5% wt
Timah 1,25% berat
(Fungsi bahan dijelaskan di bawah paduan gigi tiruan sebagian dilepas).

SIFAT UMUM PADUAN BERBASIS NIKEL


Casting Biaya Mereka adalah yang termurah dari campuran
Warna Mereka berwarna putih.
Kisaran lebur Rentang lebur Rentang lebur tipikal adalah 1155–1304 ° C. dari
paduan ini seperti paduan keramik emas yang tinggi.
Massa Jenis Berkisar dari 7,8 hingga 8,4 g / cm³. Mereka hanya memiliki setengah
kerapatan paduan emas membuatnya lebih ringan. Orang bisa mendapatkan lebih
banyak coran per gram dibandingkan dengan paduan emas.
Castability Mereka sangat peka terhadap teknik. Salah satu alasannya mungkin
kepadatannya lebih rendah dibandingkan dengan paduan emas.
Kekerasan dan kemampuan kerja berkisar dari 175 hingga 360 VHN. Mereka
cenderung jauh lebih sulit dari paduan keramik logam mulia tinggi. Berbeda dengan
paduan emas, paduan ini sangat luar biasa sulit untuk dikerjakan di laboratorium.
Kekerasan tinggi mereka membuat mereka sangat sulit untuk dipotong(pemotongan
sariawan), giling dan poles. Di mulut, lebih banyak waktu kursi mungkin
diperlukan untuk menyesuaikan halangan. Memotong dan menghapus mahkota
yang rusak atau FDP bisa sangat menuntut. Yang tinggi kekerasan menghasilkan
pemakaian yang cepat dari karbida karbida dan intan.
Kekuatan luluh berkisar dari 310 hingga 828 MPa. Paduan ini lebih kuat dari pada
emas dan paduan berbasis paladium.
Modulus elastisitas berkisar dari 150 hingga 218 GPa. Properti ini menunjukkan
kekakuan dari paduan. Paduan logam dasar dua kali lebih keras dari paduan
keramik emas. Praktis, ini berarti bahwa kita dapat membuat tuangan yang lebih
tipis, lebih ringan atau menggunakannya dalam FDP bentang panjang di mana
lainnya logam cenderung gagal karena tertekuk. Paduan emas membutuhkan
ketebalan minimum at setidaknya 0,3-0,5 mm, sedangkan coping paduan logam
dasar dapat dikurangi menjadi 0,3 mm (beberapa genap klaim 0,1 mm).
Persen perpanjangan berkisar 10 hingga 28%. Ini memberikan indikasi daktilitas
paduan. Meskipun mereka tampaknya ulet, paduan ini, bagaimanapun, tidak mudah

60
terbakar. Ini mungkin terkait dengan faktor-faktor tambahan seperti kekerasan
tinggi dan kekuatan luluh.
Ikatan porselen Paduan ini membentuk lapisan oksida yang memadai yang sangat
penting untuk berhasil ikatan porselen. Namun, kadang-kadang porselen dapat
delaminasi dari dasarnya logam. Ini telah disalahkan pada lapisan oksida yang
kurang patuh yang terjadi di bawah tertentu keadaan yang belum sepenuhnya
dipahami.
Resistensi sag Bahan ini jauh lebih stabil pada suhu pembakaran porselen
daripadapaduan berbasis emas. Mereka memiliki resistensi melorot yang lebih
tinggi.
Estetika Lapisan oksida gelap dapat terlihat di persimpangan logam porselen
443) BAB 25 Paduan Casting Gigi
Nilai skrap Seperti yang diharapkan, paduan ini memiliki nilai skrap yang buruk
karena rendah nilai intrinsik elemen.
Koyak dan tahan korosi. Paduan ini sangat tahan terhadap noda dan korosi. Ini
karena properti yang dikenal sebagai pasif. Pasivasi adalah properti yang
dengannya sebuah perlawanan lapisan oksida terbentuk pada permukaan paduan
yang mengandung krom. Lapisan oksida ini melindungipaduan dari oksidasi dan
korosi lebih lanjut. Paduan ini dapat mempertahankan polesannya selama bertahun-
tahun.Paduan pasivasi diri lainnya adalah titanium dan aluminium.
Solder Solder diperlukan untuk bergabung dengan bagian-bagian jembatan.
Jembatan bentang panjang sering dilemparkan dua bagian untuk meningkatkan
kecocokan dan akurasi. Bagian-bagiannya terpasang dengan benar di mulut dan
indeks dibuat. Bagian-bagian ini kemudian dipasang kembali di laboratorium dan
bergabung bersama menggunakanpateri. Paduan logam dasar jauh lebih sulit
disolder daripada paduan emas.
Casting penyusutan Paduan ini memiliki susut casting yang lebih tinggi daripada
paduan emas. Lebih besar. Perluasan cetakan diperlukan untuk mengimbangi ini.
Kompensasi untuk casting yang tidak memadai susut dapat menyebabkan
pengecoran yang tidak pas.
Etsa Etsa diperlukan untuk restorasi berikat resin (mis. Jembatan Maryland)
meningkatkan retensi semen ke restorasi. Etsa paduan logam dasar dilakukandalam
bak etsa elektrolit.
Pertimbangan Biologis Nikel dapat menghasilkan reaksi alergi pada beberapa
individu. Ini juga merupakan karsinogen potensial
Berilium yang ada dalam banyak paduan logam tidak mulia berpotensi zat beracun.
Inhalasi dari berilium yang mengandung debu atau asap adalah rute utama paparan.
Itu menyebabkan suatu kondisidikenal sebagai 'beriliosis'. Ini ditandai dengan
gejala mirip flu dan granuloma paru-paru.Tindakan pencegahan Tindakan
pencegahan yang memadai harus dilakukan saat bekerja dengan paduan logam
tidak mulia.Asap dari peleburan dan debu dari campuran logam harus dihindari
(pakai masker). Pekerjaanarea harus berventilasi baik. Sistem pembuangan yang
baik harus dipasang untuk melepasnya asap saat meleleh.
INVESTASI CASTING UNTUK PADUAN KERAMIK LOGAM
Karena suhu leleh yang tinggi dari paduan ini, hanya ikatan fosfat atau ikatan silica
investasi digunakan. Namun, dalam kasus paduan logam-keramik berbasis emas,
mengandung karboninvestasi ikatan fosfat lebih disukai.
TITANIUM DAN PADUANNYA UNTUK APLIKASI LOGAM-KERAMIK

60
Titanium dalam bentuk rutil oksida, berlimpah di kerak bumi. Bijih bisa disuling
untuk logam titanium menggunakan metode yang disebut proses Kroll. Titanium
dan paduannya telah tersedia untuk profesi gigi sejak tahun 1970-an. Secara
historis, titanium telah digunakan secara luas dalam aplikasi luar angkasa,
aeronautika dan kelautan,
karena kekuatan dan kekakuannya yang tinggi, kepadatannya yang rendah dan
bobotnya yang sesuai kemampuan menahan suhu tinggi dan ketahanannya terhadap
korosi. Penggunaan titanium untuk aplikasi medis dan gigi telah meningkat secara
dramatis baru-baru ini tahun. Selama tiga dekade terakhir, pengembangan metode
pengolahan baru seperti permesinan berbantuan komputer dan permesinan
pelepasan listrik, telah memperluas titanium yang berguna berbagai aplikasi dalam
perangkat biomedis. Titanium telah tersedia untuk digunakan dalam logam-
keramik. Itu juga digunakan untuk dilepasbingkai paduan gigi tiruan sebagian dan
tentu saja implan komersial. Telah diadopsi di kedokteran gigi, karena
biokompatibilitas yang sangat baik, ringan, kekuatan dan kemampuan yang
baikuntuk pasif.

GUNAKAN
Dalam Kedokteran Gigi

GAMBAR 25.7 Gigitiruan sebagian lepasan


titanium bingkai.
1.Restorasi logam-keramik.
2. Implan gigi.
3. Bingkai gigi tiruan sebagian (Gbr. 25.7).
4. Basis gigitiruan yang lengkap.
5. Konektor bar.
6. Membran titanium mesh (Tiomesh) adalah digunakan dalam augmentasi tulang.
(Dalam kedokteran gigi, sangat berguna sebagai paduan alternatif untuk mereka
yang alergi terhadap
nikel).
Dalam operasi
1. Sendi panggul buatan.
2. Belat tulang.
3. Pompa jantung buatan.
4. Bagian katup jantung buatan.
5. Kasus alat pacu jantung.

60
Lulusan ASTM TITANIUM
ASTM International (Masyarakat Amerika untuk Pengujian dan Material)
mengakui empat nilai titanium murni komersial (CpTi) dan tiga paduan titanium
(Ti-6Al-4V, Ti-6Al-4V ekstra rendah) interstitial [komponen rendah] dan Ti-Al-
Nb).
DITAWARKAN SEBAGAI
Ingot seberat 18-40 g (tinggi 11,8-16,8 mm) dalam 1 kg kotak (Gbr. 25.8).
Produk representative Rematitan M (Dentaurum) - Kelas 4
Tritan (Dentaurum) - Kelas 1
SIFAT TITANIUM MURNI KOMERSIAL MURNI
Fase Dalam bentuk logamnya pada suhu sekitar, titanium memiliki heksagonal,
yang dikemas rapatkisi kristal (fase α), yang berubah menjadi bentuk kubus yang
berpusat pada tubuh (fase β) di883 ° C. Fase ini rentan terhadap oksidasi.
Warna Ini adalah logam warna putih.

GAMBAR 25.7 Gigi tiruan sebagian lepasan


titanium bingkai.

Kepadatan Ini adalah logam ringan (kepadatan 4,5 g / cm3) bila dibandingkan
dengan krom nikel (8 g / cm3 ) dan paduan emas (15 g / cm3).
Modulus elastisitas Modulus elastisitasnya adalah 110 Gpa yang membuatnya
hanya setengah kaku sebagai paduan logam dasar. Namun, ini tampaknya cukup
untuk sebagian besar penggunaan gigi.
Titik lebur Titik leburnya cukup tinggi (1668 ° C). Peralatan khusus diperlukan
untuk casting titanium.
Kekuatan luluh Bervariasi dari 460 hingga 600 MPa.
Kekuatan tarik Bervariasi dari 560 hingga 680 MPa.
Koefisien ekspansi termal Ini adalah sifat penting ketika digunakan sebagai logam
paduan keramik. Ketika digunakan sebagai paduan logam keramik, CTE (8,4 × 10-
6 / ° C) terlalu rendah kompatibel dengan porselen (12,7 hingga 14,2 × 10–6 / ° C).
Untuk alasan ini porselen sekering rendah khusus telah dikembangkan untuk
mengatasi masalah ini.
Menusuk dan korosi Titanium memiliki kemampuan untuk mempasifasi diri.
Logamnya teroksidasi hamper seketika di udara untuk membentuk lapisan oksida
yang kuat dan stabil sekitar 10 nanometer tebal. Lapisan oksida melindungi logam
dari oksidasi lebih lanjut. Selain itu, lapisan oksida memungkinkan untuk
pengikatan porselen menyatu, polimer perekat atau, dalam kasus endosseous
implan, lapisan apatit yang disemprot plasma atau berinti permukaan.
Biokompatibilitas Ini tidak beracun dan memiliki biokompatibilitas yang sangat
baik dengan jaringan keras maupun jarngan lunak.

60
FABRIKASI PEMULIHAN TITANIUM
Struktur titanium dapat dibuat oleh
1. Casting atau
2. Pemesinan.
Pengecoran
Pengecoran titanium merupakan tantangan karena temperatur leleh yang tinggi,
kepadatan rendah dan reaktivitas tinggi terhadap udara atmosfer. Mesin untuk
pengecoran titanium umumnya lebih mahal selain itu untuk paduan casting gigi
lainnya. Coran gigi dibuat melalui metode tekanan-vakum atau pengecoran
sentrifugal. Logam dicairkan menggunakan busur plasma listrik atau pemanasan
induktif dalam ruang leleh yang diisi dengan inertgas atau disimpan dalam ruang
hampa. Gas inert mencegah reaksi permukaan dengan logam cair. Investasi dengan
ekspansi pengaturan tinggi digunakan untuk mengkompensasi penyusutan siaran
tinggi dari titanium.

Permesinan
Implan gigi umumnya dikerjakan dari billet stok logam atau paduan murni.
Mahkota gigi danKerangka kerja FDP juga dapat dibuat dari logam kosong (Gbr.
25.9) melalui CAD / CAM. Pemesinan kasar. Namun, titanium lambat dan tidak
efisiensangat membatasi pendekatan ini. Metode lain untuk membuat peralatan gigi
adalah pengeluaran listrik pemesinan, yang menggunakan die grafit (sering kali
direproduksi dari die kerja) untuk mengikis logam untuk membentuk melalui erosi
percikan..

GAMBAR 25,9 Titanium kosong untuk


CAD-CAM

VENEERING KERAMIK
Porselen sekering rendah khusus dengan suhu sekering di bawah 800 ° C digunakan
dengan titanium. Ini karena titanium berubah menjadi bentuk-β (pada 883 ° C) yang
rentan terhadap oksidasi.
KEUNGGULAN DAN KERUGIAN TITANIUM
Keuntungan
1. Kekuatan tinggi.
2. Ringan.
3. Biner.
4. Noda dan korosi rendah karena kemampuan untuk pasif.
5. Dapat dilas dengan laser.
6. Konduktivitas termal yang terbatas.

60
Kekurangan
1. Castability yang buruk.
2. Teknik yang sangat sensitif.
3. Membutuhkan mesin mahal untuk pengecoran dan permesinan.
4. Porselen sekering rendah (di bawah 800 ° C) diperlukan untuk mencegah
transformasi fase β.
DENTUR YANG DAPAT DIUBAH
Struktur yang lebih besar seperti basis gigi tiruan lengkap dan bingkai gigi tiruan
sebagian juga dibuat dari paduan gigi. Menjadi struktur yang lebih besar mereka
membutuhkan lebih banyak jumlah paduan, yang bias membuatnya cukup berat dan
mahal (jika emas digunakan). Karena itu menjadi perlu mengembangkan paduan
yang lebih ringan dan lebih ekonomis. Sebagian besar coran besar saat ini terbuat
dari paduan logam dasar, kadang-kadang digunakan paduan emas Tipe IV.
PERSYARATAN TAMBAHAN UNTUK PADUAN GIGI SEBAGIAN
Selain semua persyaratan umum yang disebutkan sebelumnya dari paduan casting,
paduan RPD memiliki beberapa persyaratan khusus.
1. Beratnya harus ringan. Menjadi struktur yang jauh lebih besar, alat bantu berat
yang lebih ringan diretensi di dalam mulut.
3. Mereka harus memiliki kekakuan tinggi. Ini membantu dalam membuat casting
lebih tipis. Ini adalah penting terutama di daerah langit-langit, di mana
memiliki bagian palatal yang tipis membuatnyalebih nyaman untuk pasien.
Kekakuan tinggi mencegah bingkai dari menekuk di bawah kekuatan oklusal.
4. Mereka harus memiliki ketahanan lelah yang baik. Properti ini penting untuk
jepit. Jepit harus lentur saat dimasukkan atau dikeluarkan dari mulut. Jika
mereka tidak memiliki kelelahan yang baikresistensi mereka dapat pecah
setelah penyisipan dan penghapusan berulang.
5. Mereka harus ekonomis. Struktur besar akan membutuhkan lebih banyak
logam dan karenanya biaya paduan harus rendah.
Mereka tidak boleh bereaksi terhadap pembersih gigitiruan komersial.
JENIS
Paduan untuk penggunaan gigitiruan yang dapat dilepas adalah
1. Paduan kobalt-kromium
2. Paduan nikel-kromium
3. Aluminium dan paduannya
4. Paduan mulia tipe IV
5. Titanium
PADUAN COBALT-CHROMIUM
Paduan kobalt-kromium telah tersedia sejak tahun 1920-an. Mereka memiliki
kekuatan tinggi. Ketahanan korosinya yang luar biasa terutama pada suhu tinggi,
menjadikannya berguna sejumlah aplikasi.Paduan ini juga dikenal sebagai 'satelit'
karena penampilannya yang mengkilap dan seperti bintang. Merekacerah berkilau,
keras, kuat dan memiliki kualitas nontarnishing.
DITAWARKAN SEBAGAI
Ingot kecil (berbentuk kubus, bentuk silinder) dalam 1 kg kotak (Gbr. 25.10).
Produk representatif Wironium plus (Bego), Kekaisaran Sheralit (Shera).
APLIKASI
2. Basis gigitiruan

60
3. Keluarkan kerangka gigi tiruan sebagian yang bisa dilepas
(Gbr. 25.11)
3. Mahkota dan gigitiruan cekat sebagian
4. Konektor bar.

GAMBAR 25.10 Paduan kobalt-kromium

KOMPOSISI
Komponen Proporsi
Cobalt 35-65%
Chromium 23–30%
Nikel 0-20%
Molibdenum 0–7%
Setrika 0–5%
Karbon hingga 0,4%
Jejak tungsten, mangan, silikon dan platinum
Menurut ADA Sp. No. 14 minimum 85% berat kromium, kobalt, dan nikel
dibutuhkan

GAMBAR 25.11 Rangka RPD cor dapat dibuat dari


kobalt-kromium
Hal 447-452 firlanny humaerah fuad
Hal 447

PADUAN COBALT-CHROMIUM

Paduan kobalt-kromium telah tersedia sejak tahun 1920-an. Mereka memiliki


kekuatan tinggi. Ketahanan korosinya yang luar biasa terutama pada suhu tinggi,
menjadikannya berguna untuk sejumlah aplikasi.

60
Paduan ini juga dikenal sebagai 'satelit' karena penampilannya yang mengkilap dan
seperti bintang. Mereka berkilau cerah, keras, kuat dan memiliki kualitas
nontarnishing.

DITAWARKAN SEBAGAI
Ingot kecil (berbentuk kubus, bentuk silinder) dalam 1 kg kotak (Gbr. 25.10).
Produk representatif Wironium plus (Bego), Sheralit imperial (Shera).

APLIKASI
1. Basis gigitiruan
2. Keluarkan kerangka gigi tiruan sebagian yang bisa dilepas
(Gbr. 25.11)
3. Mahkota dan gigitiruan cekat sebagian
4. Konektor bar.

KOMPOSISI
GAMBAR 25.10 Paduan kobalt-kromium.
Komponen
Kobalt
Proporsi
35-65%
Chromium
23–30%
Nikel
0–20%
Molibdenum
0–7%
Besi
0–5%
Karbon
hingga 0,4%
Tungsten, mangan, silikon dan platinum
jejak
Menurut ADA Sp. Nomor 14 minimum 85% berat kromium, kobalt, dan nikel
diperlukan.

Hal 448

FUNGSI ELEMEN PADUAN

Kobalt
Menanamkan kekerasan, kekuatan dan kekakuan pada alloy. Ia memiliki titik leleh
yang tinggi.

Chromium
Efek pasifnya memastikan ketahanan korosi. Kandungan kromium berbanding
lurus dengan ketahanan terhadap korosi dan noda. Ini mengurangi titik leleh.

60
Bersamaan dengan unsur-unsur lain, ia juga bertindak dalam pengerasan larutan
padat. 30% kromium adalah batas atas untuk mencapai sifat mekanik maksimum.

Nikel
Cobalt dan nikel dapat dipertukarkan. Ini mengurangi kekuatan, kekerasan, MOE
dan suhu fusi. Ini meningkatkan keuletan.
Molibdenum atau tungsten
Mereka adalah pengeras yang efektif. Molibdenum lebih disukai karena
mengurangi keuletan pada tingkat yang lebih rendah daripada tungsten.
Molibdenum memurnikan struktur butir.

Besi, tembaga, dan berilium


Mereka adalah pengeras. Selain itu, berilium mengurangi suhu fusi dan
memperbaiki struktur butiran.

Mangan dan silikon


Pemulung terutama oksida untuk mencegah oksidasi elemen lain selama peleburan.
Mereka juga pengeras.

Boron
Deoxidizer dan hardener, tetapi mengurangi keuletan.

Karbon
Kandungan karbon sangat penting. Sejumlah kecil mungkin memiliki efek nyata
pada kekuatan, kekerasan, dan keuletan. Karbon membentuk karbida dengan
konstituen logam yang merupakan faktor penting dalam memperkuat paduan.
Namun, kelebihan karbon meningkatkan kerapuhan. Dengan demikian, kontrol
kandungan karbon dalam paduan menjadi penting.

SIFAT
Paduan kobalt-kromium telah menggantikan paduan emas Tipe IV, terutama untuk
membuat RPD, karena biayanya yang lebih rendah dan sifat mekanik yang baik.

Massa jenis
Kepadatannya setengah dari paduan emas, beratnya lebih ringan (8 hingga 9 g /
cm3).
Suhu fusi
Dengan demikian suhu casting paduan ini jauh lebih tinggi dari paduan emas (1250
° C hingga 1480 ° C).
ADA Sp. No. 14 membaginya menjadi dua jenis, berdasarkan suhu fusi, yang
didefinisikan sebagai suhu liquidus.

Tipe-l (sekering tinggi) —suhu cumi-cumi lebih besar dari 1300 ° C.


Tipe-ll (sekering rendah) —suhu cumi-cumi tidak lebih besar dari 1300 ° C.

Kekuatan luluh
Ini lebih tinggi dari pada paduan emas (710 MPa).
Pemanjangan

60
Daktilitas mereka lebih rendah dari pada paduan emas. Itu tergantung pada
komposisi, laju pendinginan dan fusi dan suhu cetakan yang digunakan. Nilai
perpanjangan adalah 1-12%.

Perhatian. Paduan ini bekerja sangat keras, jadi harus berhati-hati saat
menyesuaikan lengan jepitan dari gigi tiruan sebagian. Mereka mungkin patah jika
bengkok terlalu banyak.

Modulus elastisitas
Mereka dua kali lebih kaku dari paduan emas (225 × 103 MPa). Dengan demikian,
casting dapat dibuat lebih tipis, sehingga mengurangi berat RPD.

Kekerasan
Paduan ini 50% lebih keras daripada paduan emas (432 VHN). Karenanya,
memotong, menggiling, dan finishing itu sulit. Itu luntur instrumen pemotongan.
Diperlukan alat khusus yang keras dan berkecepatan tinggi.

Resistensi menusuk dan korosi (pasif)


Pembentukan lapisan kromium oksida pada permukaan paduan ini mencegah noda
dan korosi di rongga mulut. Ini disebut 'efek pasif'.

Perhatian Hipoklorit dan senyawa yang mengandung klorin lainnya yang ada dalam
beberapa larutan pembersih gigitiruan akan menyebabkan korosi pada paduan
logam dasar. Bahkan pembersih gigitiruan yang beroksigen akan menodai paduan
tersebut. Oleh karena itu, solusi ini tidak boleh digunakan untuk membersihkan
paduan berbasis kromium.

Casting penyusutan
Susut casting jauh lebih besar (2,3%) dari pada paduan emas. Penyusutan yang
tinggi disebabkan oleh suhu fusi yang tinggi.

Porositas
Seperti pada paduan emas, porositas disebabkan oleh penyusutan paduan dan
pelepasan gas terlarut. Porositas dipengaruhi oleh komposisi paduan dan
manipulasinya.

 PERTIMBANGAN TEKNIS UNTUK MEMBUAT PADUAN

Berdasarkan suhu leleh dari paduan, kita dapat membagi paduan menjadi paduan
sekering tinggi dan sekering rendah.

ALLOYS RENDAH-FUSING
Paduan emas yang digunakan untuk restorasi semua logam dapat dianggap sebagai
peleburan rendah. Jelas, persyaratan teknis dari paduan ini akan berbeda dari
paduan peleburan tinggi.

60
Bahan investasi Investasi berikat gipsum biasanya cukup untuk paduan emas
rendah-fusi.

Melting Obor gas-udara biasa biasanya cukup untuk melelehkan paduan ini.

Hal 450

ALLOYS YANG MENYENANGKAN


Paduan high-fuse termasuk paduan logam-keramik mulia (paduan emas dan
paladium) serta paduan logam-dasar (semua-logam, paduan logam-keramik dan
paduan gigi tiruan sebagian).

Bahan investasi untuk paduan logam mulia Suhu leleh tinggi mencegah penggunaan
investasi berikat gipsum. Ikatan fosfat atau ikatan silika digunakan untuk paduan
ini.
Bahan investasi untuk paduan logam dasar Investasi berikat fosfat atau terikat silika
juga digunakan untuk paduan ini. Namun, ada satu perbedaan. Paduan ini sangat
sensitif terhadap perubahan kandungan karbonnya. Oleh karena itu, investasi yang
mengandung karbon harus dihindari ketika casting paduan logam dasar.

Burnout Burnout yang lambat dilakukan pada suhu 732–982 ° C. Ini dilakukan dua
jam setelah berinvestasi.

Melting Suhu fusi yang tinggi juga mencegah penggunaan obor gas-udara untuk
melebur paduan ini. Obor oksigen-asetilena biasanya digunakan. Sumber listrik
peleburan seperti busur karbon, busur argon, induksi frekuensi tinggi, atau tungku
silikon-karbida juga dapat digunakan.

TEKNIK UNTUK CASTING KECIL


Pola lilin biasanya dibangun pada model batu yang mati. Pola lilin dihapus dan
kemudian diinvestasikan (untuk lebih jelasnya lihat bab tentang teknik casting).

TEKNIK UNTUK CASTING BESAR


Prosedur untuk casting besar seperti frame RPD sedikit lebih kompleks. Tidak
seperti pola mahkota atau FDP, pola RPD sulit untuk dihapus dari model tanpa
distorsi dan kerusakan. Oleh karena itu, diperlukan modifikasi dalam teknik ini.
Duplikat model dibuat menggunakan bahan investasi (ini disebut pemain tahan api).
Pola lilin dibangun di atas cor tahan api (Gbr. 25.12A). Pola tidak dipisahkan dari
gips tahan api, sebaliknya gips tahan api diinvestasikan bersama dengan pola (Gbr.
25.12C).

Hal 451

KEUNGGULAN DAN KERUGIAN DARI PADUAN LOGAM DASAR

60
KEUNGGULAN PADUAN LOGAM DASAR
1. Lebih ringan.
2. Sifat mekanik yang lebih baik (pengecualian ada).
3. Sebagai tahan korosi seperti paduan emas (karena efek pasif).
4. Lebih murah dari paduan emas.
KEUNGGULAN
1. Lebih peka teknik.
2. Kompleksitas dalam produksi alat gigi.
3. Suhu sekering yang tinggi.
4. Sangat sulit, sehingga membutuhkan alat khusus untuk finishing.
5. Kekerasan tinggi dapat menyebabkan pemakaian restorasi yang berlebihan dan
kontak gigi alami
restorasi.

PERBANDINGAN PADUAN EMAS DAN LOGAM DASAR PADUAN

Kekuatan
Memadai
Memadai
Kepadatan (g / cm)
8 (lebih ringan)
15 (lebih berat)
Kekerasan
Lebih keras dari enamel
Lebih lembut dari enamel
Kekakuan
Kaku
Lebih fleksibel
Suhu leleh
1300 ° C
900 ° C
Casting penyusutan
2,25%
1,25–1,65%
Perawatan panas
Rumit
Sederhana
Resistensi menusuk
Memadai
Memadai
Biaya
Ekonomis
Tinggi untuk coran besar
Bisa diterapkan
Sulit untuk memotong, menggiling dan memoles
Memotong dan memoles mudah
Investasi
Ikatan fosfat (non-karbon)

60
Berikat gipsum
Sumber panas untuk leleh
Oxyacetylene obor
Obor gas-udara
Solderability
Sulit
Lebih mudah

Hal 452 CHAPTER 26

Bahan Implan Gigi

Garis besar bab


• Definisi
• Sejarah dan Perkembangan PT
Implan
• Jenis Implan
• Bahan-bahan yang digunakan
• Titanium
• Permukaan Dilapisi Titanium
• Keramik
• Besi tahan karat
• Polimer dan Komposit
• Bahan Lainnya
• Bagian Implan
- Desain Dasar Implan
- Perlengkapan Implan
- Abutment Implan - Motor Implan
- Latihan Implan
- Tutupi Sekrup
- Abutment Penyembuhan • Abutment Implan
Koneksi
• Pergantian Platform • Biointegration dan
Osseointegration
• Alergi Titanium
• Implan Zirkonia
• Zirkonia Bentuk-Anatomi Zirkonia
Implan

Permukaan dan Pelapis Implan
- Grit Blasting
- Etsa Asam
- Anodisasi
- Pemotretan / Laser Peening
- Dilapisi Hydroxyapatite
Implan
- Plasma Disemprotkan HA

60
- Deposisi Elektroforesis
(EPD) dari HA
- Pelapisan Biomimetik
Teknik

Menanamkan bahan asing langsung ke tulang untuk menggantikan gigi yang hilang
telah menjadi tujuan yang dicari sejak zaman kuno. Meskipun banyak bahan telah
dicoba, saat ini, sebagian besar sistem implan menggunakan titanium dalam
beberapa bentuk.

DEFINISI
Implan gigi adalah bahan atau alat yang ditempatkan di dan / atau di jaringan mulut
untuk mendukung prostesis oral (GPT-8).
Sejarah dan Pengembangan Implan

Sejarah dan oengembangan villa

Manusia telah mencari cara untuk mengganti gigi yang hilang selama ribuan tahun.
Orang Mesir kuno menggunakan cangkang dan gading berbentuk gigi untuk
menggantikan gigi. Etruria yang hidup di tempat yang sekarang Italia modern,
mengganti gigi yang hilang dengan gigi tiruan yang diukir dari tulang sapi.
Bukti lebih lanjut tentang penggantian gigi ditemukan pada tahun 1931 oleh tim
arkeologi yang menggali di Honduras. Mandibula asal Maya ditemukan yang
memiliki potongan-potongan cangkang berbentuk gigi yang diletakkan di soket tiga
gigi insisivus bawah yang hilang. Kedokteran gigi implan modern dimulai pada
awal abad ke-19. Banyak percobaan dilakukan pada bahan apa yang akan bekerja
paling baik. Upaya pertama kali dilakukan
di menanamkan gigi alami dari mulut orang lain, tetapi implan ini gagal karena
infeksi atau ditolak oleh jaringan inang. Implan terbuat dari emas, porselen, perak
dan
bahkan timbal pun sedang diadili, hanya dengan ukuran keberhasilan yang adil dan
sedikit atau tidak dapat diprediksi.
Pada awal 1918, Greenfield merancang implan keranjang bentuk akar
Iridoplatinum. Lainnya awal
implan adalah implan Chercheve, Formiggini dan lainnya. Desain yang menarik
adalah
Implan pin Tripodal dari Scialom. Menariknya beberapa dari desain awal ini ada di
depan mereka
waktu. Kegagalan mereka untuk mendapatkan popularitas luas mungkin bisa
dikaitkan dengan fakta
bahwa teknik prostetik, penggunaan antibiotik, pengendalian infeksi, instrumentasi
dan kesan
bahan belum maju cukup jauh.
Salah satu pelopor awal dalam bidang ini Dr. AE Strock pada tahun 1931,
menyarankan untuk menggunakan Vitallium, a
paduan logam untuk implan gigi. Pada tahun 1947, Manlio Formiggini dari Italia
mengembangkan implan

60
terbuat dari tantalum. Pada saat yang sama, Raphael Chercheve menggunakan
implan yang terbuat dari paduan krom-kobalt. Pada 1964,
titanium murni komersial diterima sebagai bahan pilihan untuk implan gigi. Sejak
hampir semua gigi
implan terbuat dari titanium. Tubuh tidak mengenali titanium sebagai bahan asing,
sehingga inangnya lebih sedikit
penolakan implan. Bidang kedokteran lain mengenali fakta ini dan menggunakan
titanium untuk implan lain seperti sendi
penggantian dan katup jantung.
Pada 1950-an penemuan penting dibuat yang memiliki implikasi besar untuk terapi
penggantian gigi. Selama
sebuah percobaan yang melibatkan studi sirkulasi darah pada hewan, Dr. Per-Ingvar
Branemark menemukan bahwa lubang tersebut
batang titanium yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat diperoleh kembali
ketika percobaan selesai. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa
tulang binatang telah menempel langsung ke permukaan titanium. Fenomena ini
disebut osseointegration, didefinisikan oleh
American Academy of Implant Dentistry sebagai “ikatan biologis yang kuat,
langsung dan abadi dari implan logam
ke tulang vital tanpa jaringan ikat intervensi. " Jangkar yang kuat inilah yang
membuat implan gigi menjadi pilihan yang bagus
untuk mengganti gigi.
Eksperimen dengan desain implan, bukan hanya yang berbentuk seperti akar gigi,
juga sedang dilakukan. Pada tahun 1941, Dr. Gustav Dahl dari Swedia memberikan
mekanisme retensi
untuk rahang yang benar-benar edentulous. Ini adalah pengantar dari subperiosteal
mencangkok. Leonard Linkow dari New York memperkenalkan implan bentuk
blade (Gbr. 26.1) di
1967. Pisau ini datang dalam berbagai ukuran dan bentuk dan merupakan jenis yang
paling banyak digunakan
implan hingga 1980-an.
Implan tidak lagi terbatas pada mulut. Mereka telah berhasil digunakan di seluruh
tubuh untuk berbagai peran. Apakah implan ada di sini untuk tinggal bukan lagi
pertanyaan, tetapi
penelitian tentang penyempurnaan bahan, prosedur dan pelatihan akan berlanjut
dalam hal yang mengasyikkan ini
bidang kedokteran gigi.
JENIS-JENIS IMPLAN
A. Subperiosteal — kerangka kerja yang bertumpu pada punggung tulang tetapi
tidak menembusnya
(Gbr. 26.1).
B. Transosteal — menembus sepenuhnya melalui mandibula (Gbr. 26.2).
C. Endosseous — sebagian terendam dan berlabuh di dalam tulang (Gambar 26.3
dan 26.4)

454
BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Logam - Stainless steel

60
- Berbasis Cobalt-chromium-molybdenum
- Titanium dan paduannya
- Permukaan dilapisi titanium
2. Keramik - Hidroksiapatit
- Bioglass
- Aluminium oksida
3. Polimer dan komposit
4. Lainnya - Emas, tantalum, karbon, dll.
TITANIUM
Titanium murni komersial (cp Ti) saat ini merupakan bahan yang paling banyak
digunakan untuk implan
(Gbr. 26.5). Itu telah menjadi bahan pilihan karena sifatnya
Kepadatan rendah (4,5 gm / cm2
) tetapi kekuatan tinggi.
Biokorosi minimal karena efek pasifnya.
Biokompatibilitas luar biasa.
Titanium juga memiliki kekakuan yang baik. Meskipun kekakuannya hanya
setengah dari baja, masih 5 sampai
10 kali lebih tinggi dari tulang.
Paduan titanium Bentuk paduan titanium juga digunakan. Bentuk paduannya
mengandung 6% berat.
aluminium dan vanadium 4% berat

455
Titanium dilapisi permukaan
Desain implan yang lebih baru menggunakan titanium yang dilapisi dengan bahan
yang mengikat dan berpromosi
pertumbuhan tulang (bioaktif). Implan dilapisi dengan lapisan tipis atau trikalsium
fosfat
hidroksiapatit yang telah disemprot plasma.
KERAMIK
Ini mungkin bioaktif pada bioinert. Aplikasi mereka masih terbatas karena
rendahnya mereka
kekuatan tarik dan daktilitas. Saat ini mereka terutama digunakan sebagai pelapis
permukaan pada titanium
implan.
Bioaktif, mis.,
Hidroksiapatit
Bioglass (CaO, NaO, P2
O5
dan SiO2
)
Bioinert, mis., Aluminium oksida digunakan baik dalam bentuk polikristalin atau
sebagai a
kristal tunggal (safir). Ditoleransi dengan baik oleh tulang tetapi tidak mendorong
pembentukan tulang.
Mereka tersedia dalam bentuk sekrup atau pisau dan digunakan sebagai
pjipenyangga sebagian edentulous

60
mulut.
BESI TAHAN KARAT
18-8 atau baja Austenitik telah dicoba sebagai bahan implan. Ia memiliki kekuatan
dan keuletan yang tinggi.
Saat ini bahan ini sudah jarang digunakan.
Tindakan pencegahan
Karena mengandung nikel, maka harus dihindari pada pasien yang sensitif terhadap
nikel. Itu paling rentan
untuk lubang dan celah celah sehingga lapisan pasif harus dipertahankan. Kontak
langsung dari
implan dengan mahkota logam yang berbeda dihindari untuk mencegah
galvanisme.
POLIMER DAN KOMPOSIT
Polimer telah dibuat dalam bentuk berpori dan padat untuk pemasangan jaringan
dan
augmentasi penggantian. Namun, pada beberapa implan mereka terutama
digunakan di dalam
implan sebagai konektor untuk distribusi tegangan (penyerapan guncangan).
MATERI LAINNYA
Di masa lalu, emas, paladium, tantalum, platinum dan paduan logam ini telah
digunakan.
Baru-baru ini, zirkonium dan tungsten telah dicoba. Titanium telah menggantikan
sebagian besar dari ini
bahan. Senyawa karbon digunakan untuk penggantian akar pada tahun 1970-an.
Mereka juga
dipasarkan sebagai pelapis untuk perangkat logam dan keramik.
Bagian implan
Desain implan dasar
Karena implan bentuk akar silinder endosseous adalah desain yang paling banyak
digunakan, selanjutnya
diskusi akan fokus pada ini. Implan dapat berkisar dari kompleks, memiliki banyak
komponen untuk desain yang lebih sederhana. Kebanyakan implan endosseous
dapat dibagi menjadi dua
bagian dasar (Gbr. 26.6).
Fixture — tertanam dalam tulang
Abutment — mendukung mahkota

456
Implan mungkin
Satu potong - Implan dan penyangga adalah
bergabung bersama (Gbr. 26.7A)
Implan dan penyangga dua potong adalah
terpisah. Abutment diamankan ke
implan dengan sekrup penyangga
(Gbr. 26.7B)
Perlengkapan implan
Selama bertahun-tahun berbagai desain implan miliki
telah dikembangkan dan digunakan. Saat ini, paling banyak

60
bentuk yang disukai adalah sekrup silinder atau
sekrup meruncing (Gambar 26.8A ke D). Implan
dimasukkan melalui prosedur bedah. Bagian penyangga biasanya disekrup ke
implan
di kemudian hari. Mahkota kemudian dibangun dan disekrup atau disemen ke atas
dengan demikian penyangga menyelesaikan restorasi.
Implan biasanya dirancang sebagai suatu sistem dan tergantung pada berbagai
aksesori perusahaan
komponen juga tersedia. Komponen biasanya khusus untuk sistem tertentu
dan biasanya tidak dapat dipertukarkan. Beberapa dari mereka menjadi bagian dari
implan itu sendiri sementara
yang lain membantu dalam berbagai tahap penempatan implan dan restorasi gigi.
Ini termasuk
bor, tutup penyembuh, penangan impresi, analog implan, aksesori laboratorium, dll.
Abutment implan
Definisi
Abutment implan adalah bagian dari implan gigi yang berfungsi untuk mendukung
dan / atau mempertahankan apa pun
prostesis gigi tetap atau lepasan (GPT-8).
Klasifikasi abutment
A. Menurut prosedur fabrikasi
1. Abutment stok 2. Kustom 3. CAD / CAM
B. Menurut bahan yang digunakan
1. Titanium 2. Zirkonia 3. Emas 4. Baja
457
C. Menurut angulasi
1. Lekukan 2. Tidak lekukan
Abutment stok Juga dikenal sebagai abutment yang dapat disiapkan, mudah, atau
langsung. Mereka adalah pabrik
diproduksi dan memberikan kesesuaian yang paling akurat dengan implan. Mereka
dapat dimodifikasi di sisi kursi atau di laboratorium. Mereka datang dalam berbagai
ukuran dan profil kemunculan. Beberapa datang dengan
margin bergigi untuk estetika marginal yang lebih baik.
Penyangga stok terdiri dari dua varietas
Abutment berongga Ini adalah abutment dengan saluran melalui mana sekrup
penghubung
menempelkannya pada perlengkapan implan.
Abutment padat Abutment dilengkapi dengan sekrup bawaannya sendiri. Abutment
itu sendiri adalah
disekrup ke implan.
Abutment Custom Cast kustom telah lama menjadi pekerja keras dalam kedokteran
gigi implan. Mereka
pertama kali dipopulerkan sebagai desain abutment "UCLA" dan menyediakan
sarana untuk waxing
profil kemunculan kustom bagian subgingiva dari penyangga, fleksibilitas dalam
margin
penempatan level, dan untuk koreksi masalah angulasi.

60
CAD / CAM Perangkat lunak dan mesin penggilingan canggih menggunakan data
pindaian dari
gips gigi pasien dan komputer menghasilkan desain penyangga untuk
memungkinkan produksi
dari penyangga khusus untuk pasien.
Abutment miring Abutment miring digunakan untuk memperbaiki alignment
implan-mahkota,
mis., gigi seri tengah atas sering membutuhkan penyangga miring.
Zirkonia penyangga Zirkonia adalah bahan keramik berwarna gigi yang kuat. Ini
ditunjukkan
untuk pasien yang menuntut peningkatan level estetika.
Abutment implan one-piece Beberapa produsen tidak menyediakan penyangga
terpisah,
melainkan abutment dikombinasikan dengan implan dan, oleh karena itu,
dimasukkan bersama dengan implan
mencangkok.
Peralatan dan bagian yang terkait
operasi implan
Motor implan
Ini adalah motor torsi tinggi dengan kontrol kaki dan
dudukan garam (Gbr. 26.9). Handpiece itu contra�angled dan memiliki nozzle
untuk irigasi salin. Torsi
berkisar antara 50–70 Ncm. Kecepatan berkisar dari 300 hingga
40.000 rpm. Memiliki kecepatan rendah tetapi torsi tinggi
penting untuk pengeboran implan.
Latihan implan
Bor pilot adalah bor pertama yang digunakan. Ini membantu untuk membangun
arah pengeboran dan implan berikutnya
penempatan. Latihan selanjutnya diperkenalkan secara seri
ukuran yang meningkat (Gbr. 26.10). Latihan biasanya dilakukan
dari stainless steel.
Sekrup penutup
Operasi implan biasanya dilakukan dalam dua tahap. Dalam
tahap pertama implan dimasukkan ke dalam tulang dan
dibiarkan berintegrasi selama 2 bulan. Setelah

458
implan ditempatkan, sekrup penutup (Gbr. 26.11) digunakan untuk menutupi ujung
koronal penyangga.
Sekrup penutup mencegah pertumbuhan tulang dan menjaga ruang abutment tetap
paten
implan sedang berintegrasi.
Penyembuhan penyembuhan
Abutment penyembuhan biasanya ditempatkan 2-3 bulan kemudian pada tahap
kedua. Penutup
sekrup implan yang terkubur terbuka. Sekrup penutup dilepas dan penyangga
penyembuhan

60
ditempatkan sebagai gantinya. Abutment penyembuhan mengekspos implan ke
rongga mulut (Gbr. 26.12C)
dan menyiapkan ruang untuk penyangga masa depan. Abutment penyembuhan
dapat berbentuk silinder atau
anatomis dalam desain (Gambar 26.12A dan B).
Fungsi penyangga penyembuhan
1. Memungkinkan jaringan yang dilubangi untuk pulih.
2. Mempromosikan pengembangan sulcus epithelium.
3. Membantu mengembangkan papilla dan marginal gingiva, sehingga
meningkatkan estetika jaringan lunak.
4. Membantu mengembangkan profil kemunculan yang tepat dari platform implan
ke mahkota,
dengan demikian meningkatkan estetika restorasi (transisi dari implan yang lebih
sempit ke
gigi tiruan yang lebih luas).
Koneksi penyangga implan
Sambungan penyangga implan adalah bagian penting dari desain implan. Itu adalah
salah satu
faktor-faktor yang membantu dalam fungsi yang tepat, stabilitas dan umur panjang
implan. Abutment
diamankan ke implan dengan bantuan sekrup. Selama fungsi oklusal cukup besar
stres dapat ditransfer ke sekrup dan dapat menyebabkan pelonggaran awal atau
bahkan patah.
Oleh karena itu, produsen telah memasukkan fitur desain tertentu untuk mengurangi
tekanan
sekrup penyangga.
Fungsi koneksi penyangga implan
Antarmuka implan / penyangga menentukan kekuatan sambungan, stabilitas, dan
lateral serta rotasi
stabilitas. Ini juga mengurangi stres pada sekrup penyangga.
Jenis koneksi penyangga implan
Ada dua cara implan dan abutment terhubung atau antarmuka.
1. Eksternal
2. Internal

Hal 459-464 Aulia khoirunisa


Hex eksterna
Protokol Brånemark yang asli membutuhkan beberapa implan yang
dirangkai secara eksternal untuk memulihkan sepenuhnya lengkungan edentulous.
Hex internal
Salah satu implan yang terhubung secara internal pertama dirancang dengan
hex sedalam 1,7 mm di bawah lebar 0,5 mm, bevel 45 °. Fitur-fiturnya dimaksudkan
untuk mendistribusikan kekuatan intraoral yang lebih dalam di dalam implan untuk
melindungi sekrup penahan dari pemuatan berlebih, dan untuk mengurangi potensi
kebocoran mikro. Implan yang terhubung secara internal juga memberikan
kekuatan superior untuk koneksi implan / penyangga.
Sejak diperkenalkannya konsep koneksi internal, peningkatan desain lebih
lanjut telah dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan koneksi implan / abutment.

60
Termasuk dalam upaya tersebut adalah lancip “Morse”, di mana pos penyangga
yang meruncing dimasukkan ke dalam poros implan gigi yang tidak ditelusuri
dengan lancip yang sama. Disain koneksi internal lain telah mengikuti, seringkali
dengan variasi dalam jumlah heks, panjang koneksi, angulasi, dll.
Beberapa koneksi penyangga implan internal adalah :
- 3 point internal tripod — Replace select (Noble Biocare)
- 5 point internal pentagon — Tiologic (Dentaurum)
- 6 point internal hex — Frialit 2 (Friadent)
- 8 point internal morse taper — (ITI) Straumann
- 12 point conical seal — Astra (Astra Tech)

Pergantian platdorm
Pergantian platform adalah metode yang digunakan untuk mempertahankan
kadar tulang alveolar di sekitar implan gigi. Konsep ini mengacu pada
menempatkan penyangga dengan diameter yang lebih sempit pada implan dengan
diameter yang lebih luas (Gambar 26.14A dan B), daripada menempatkan
penyangga dengan diameter yang sama (disebut sebagai pencocokan platform
Biointegration dan Osseointegration
Agar implan berfungsi, ia harus berintegrasi dengan jaringan mulut. Istilah
osseointegrasi pertama kali dijelaskan oleh Per Ingvar Branemark dan mengacu
pada penggabungan tulang dengan implan. Didefinisikan sebagai koneksi langsung
yang jelas dari permukaan implan dan tulang host tanpa campur tangan jaringan
ikat
Dengan demikian koneksi struktural dan fungsional langsung antara tulang
dan implan memungkinkan implan untuk mengirimkan tekanan fungsional
langsung ke tulang.
Untuk mencapai osseointegration, tulang harus layak, ruang antara implan
dan tulang harus kurang dari 10 nm dan tidak mengandung jaringan berserat.
Kehadiran jaringan fibrosa biasanya menandakan kegagalan.
Faktor yang mendukung osseointegration :
1. Perencanaan perawatan yang tepat
2. Pengeboran tulang secara atraumatic
3. Pemilihan bahan implan yang tepat
4. Desain implant
5. Kekuatan oklusal yang menguntungkan
6. Kualitas tulang
7. Kebersihan mulut yang baik
8. Tidak ada kontraindikasi faktor lokal atau sistemik
Faktor lain termasuk sifat lapisan permukaan dan konfigurasi permukaan.
Baru-baru ini ada minat dalam pelapisan titanium dengan bahan-bahan tertentu
yang secara aktif mempromosikan respons tulang yang menguntungkan. Ini disebut
sebagai 'bioaktif'. Contoh bahan bioaktif adalah hidroksiapatit, tricalcium fosfat dan
kacamata bioaktif. Kacamata bioaktif yang tersedia secara komersial termasuk
Bioglass, Ceravital, Biogran dan gelas-keramik A-W. Bahan-bahan ini umumnya
terlalu lemah dan rapuh untuk berdiri sendiri. Namun, saat digunakan sebagai

60
sebuah lapisan (50 hingga 75 μm) pada permukaan titanium, ia menggabungkan
kekuatan titanium dengan kualitas bioaktifnya
Jika berhasil, lapisan keramik menjadi sepenuhnya menyatu dengan tulang
di sekitarnya. Dalam hal ini, interfase disebut 'integrasi bio' karena tidak ada ruang
intervensi antara tulang dan implan. Bahan dan desain penanaman terus
berkembang. Setiap tahun, tingkat kegagalan secara bertahap berkurang. Implan
saat ini menikmati tingkat keberhasilan klinis 95 hingga 98%. Lebih banyak
kemajuan dalam desain, bahan dan teknik mungkin diharapkan di masa depan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pertanyaan apakah ada alergi titanium telah
muncul dalam literatur ilmiah. Reaksi tidak harus lokal, tetapi muncul di bagian
lain dari tubuh. Salah satu alasan mengapa keberadaan alergi titanium telah
diperdebatkan mungkin karena standar emas untuk pengujian alergi logam,
pengujian tempelan, belum dikembangkan dengan benar untuk titanium. Uji tempel
adalah tes kulit, di mana garam dari logam yang diuji ditempatkan pada kulit
punggung di bawah oklusi. 24-72 jam kemudian seorang dokter kulit mengevaluasi
reaksi dan adanya ruam diambil sebagai bukti reaksi positif. Sayangnya, titanium
dioksida, garam titanium yang digunakan untuk pengujian tempelan, tidak
menembus kulit dalam kondisi pengujian tempelan. Ini adalah salah satu alasan
mengapa uji tempel dalam bentuknya yang sekarang sering memberikan hasil
negatif palsu pada pasien dengan peradangan yang diinduksi titanium dalam tubuh.
Penelitian terbaru yang tersedia dari Eropa dan Jepang menunjukkan bahwa
antara 2-4% dari semua pasien dengan implan titanium mengembangkan reaksi
alergi terhadap titanium atau satu atau lebih logam yang digunakan dalam paduan
titanium.
Gejala yang paling sering diamati setelah implantasi dengan implan yang
mengandung titanium bervariasi, sehingga akan berbeda pada pasien yang berbeda.
Selain gejala yang ditunjukkan berdekatan dengan implan pada mukosa di mulut,
atau pada kulit di tubuh, mungkin ada gejala sistemik lainnya. Gejala-gejala ini
mirip dengan yang dijelaskan setelah terpapar alergen lain, seperti nikel atau
merkuri, pada individu yang peka. Gejala timbul karena limfosit terangsang
menghasilkan sitokin, yang pada gilirannya, mempengaruhi sumbu HPA. Hasilnya
adalah beberapa gejala nonspesifik seperti kelelahan mendalam, nyeri, disfungsi
kognitif, sakit kepala, masalah tidur, dll.
Alergi karena titanium mungkin bertanggung jawab atas kegagalan implan
dalam beberapa kasus (dikenal sebagai pasien klaster). Telah didokumentasikan
bahwa risiko alergi titanium lebih umum pada pasien yang memiliki sensitivitas
terhadap logam lain. Dalam jenis kasus seperti itu, penilaian alergi disarankan untuk
mengecualikan masalah yang terkait dengan implan titanium.
Implan Zikronia
Meskipun titanium adalah pilihan yang lebih disukai untuk implan gigi
karena merupakan bahan lembam, dalam keadaan langka itu dapat mendorong
reaksi I atau IV tipe toksik atau alergi. Kekuatannya yang tinggi, ketangguhan
patah, dan warna putihnya menjadikan zirconia bahan yang menarik untuk
konstruksi penyangga dan superstruktur implan terutama di zona anterior.
Indikasi untuk implan zirconia :
1. Pertimbangan estetika
2. Sensitivitas atau alergi terhadap titanium

60
Implan zirkonia (Gambar 26.17) harus dipertimbangkan pada pasien dengan alergi
terhadap titanium. (Lihat bab tentang Keramik Gigi untuk informasi lebih lanjut
tentang implan Zirkonia).
Zirkonia anatomi Implan bentuk akar
Sinonim Implan analog akar, implan anatomi, implan khusus, implan
bentuk akar anatomi berbasis zimponia berbasis zirkonia diperkenalkan ke dalam
implantologi gigi sebagai alternatif untuk implan silinder konvensional. Karena
kemampuannya untuk digiling menjadi bentuk akar gigi alami dan ditempatkan
segera setelah ekstraksi, karakteristik biomekanik yang sangat baik,
biokompatibilitas, dan warna seperti gigi yang cerah, zirkonia memiliki potensi
untuk menjadi pengganti titanium sebagai bahan implan gigi .
Penempatan implan yang serupa dalam bentuk dan ukuran dengan akar yang
diekstraksi memiliki kelebihan. Dengan mengadaptasi akar ke soket ekstraksi alih-
alih mengadaptasi tulang ke implan standar yang telah dibentuk sebelumnya,
mereka mengurangi trauma tulang dan jaringan lunak. Implan analog root custom-
made langsung dimungkinkan karena kemajuan material dan teknologi CAD /
CAM. (Lihat bab tentang Keramik Gigi untuk informasi lebih lanjut tentang implan
bentuk akar zirkonia anatomi).
Keuntungan :
1. Estetika
2. Kompatibel secara biologis
3. Penempatan langsung
4. Tidak diperlukan pengeboran atau operasi tambahan
5. Tidak ada komplikasi dari operasi implan
6. Masa tunggu lebih pendek
7. Cocok ke soket asli
8. Penempatan segera melindungi tulang dan jaringan lunak (lebih sedikit resorpsi)
9. Mempertahankan keunggulan akar tulang alveolar
10. Pengangkatan sinus tidak diperlukan
11. Cangkok tulang tidak diperlukan
12. Sedikit atau tidak ada pembengkakan atau rasa sakit
13. Waktu pemulihan lebih cepat
Permukaan dan pelapis implant
Permukaan implan sangat penting untuk integrasi bio implan yang tepat.
Untuk tujuan ini berbagai teknik telah digunakan untuk memodifikasi permukaan
implan untuk meningkatkan integrasi ke jaringan di sekitarnya.
Teknik dapat diklasifikasikan sebagai :
1. Prosedur Ablatif Ablasi adalah pengangkatan material dari permukaan suatu objek
dengan peledakan, penguapan, chipping, atau proses erosif lainnya.
- Grit blasting
- Etsa asam
- Anodisasi
- Pemotretan shot / laser

2. Prosedur tambahan Ini adalah proses membuat lapisan dengan penambahan bahan.
- Penyemprotan plasma
- deposisi elektroforesis

60
- Deposisi sputter
- Lapisan gel yang larut
- Media ledakan terlarut
- Deposisi laser berdenyut
- presipitasi Biomimetik

Grit blasting
Permukaan kasar dibuat dengan cara peledakan grit pada permukaan implan
titanium mesin dengan partikel keras. Partikel diproyeksikan melalui nosel dengan
kecepatan tinggi melalui udara terkompresi. Ini diikuti dengan mencuci dalam asam
yang tidak cocok dan air suling untuk menghilangkan sisa bahan peledakan.
Permukaan mikrotekstur telah terbukti memungkinkan untuk meningkatkan aposisi
tulang dibandingkan dengan permukaan permesinan dengan meningkatkan luas
permukaan. Beberapa produsen menggabungkan peledakan dan etsa.
Grit bahan peledakan :
1.Kalsium fosfat seperti hidroksiapatit (HA) dan beta-trikalsium fosfat
2. Titanium oksida
3. Zirkonia
4. Alumina
Kekurangran :
Dalam kasus alumina, sisa media peledakan sering tertanam ke permukaan implan
dan dapat mengganggu integrasi
Etsa asam
Permukaan implan dapat diperkeras melalui etsa asam dengan asam sulfat atau
hidroklorat.
Keuntungan etsa asam :
1. Menghasilkan permukaan yang lebih bersih karena tidak ada kemungkinan agen
eksternal yang menempel pada permukaan implan.
2. Tidak ada kemungkinan kehilangan lapisan melalui debonding, pembubaran atau
keausan sehingga menghindari kekhawatiran fiksasi jangka panjang.
Anodisasi
Anodizing adalah proses elektrokimia yang digunakan untuk meningkatkan
ketebalan lapisan oksida alami pada permukaan titanium (hingga lebih dari 1000
nm). Anodisasi memodifikasi struktur mikro dan kristalinitas lapisan titanium
oksida (Gbr. 26.20D). Anodisasi dilakukan dengan bantuan asam kuat (mis., Sulfur,
fosfat, asam nitrat, dll.) Pada kerapatan dan tegangan arus tinggi (200 A / m2 pada
100 V).
Shot / laser peening
Shot peening mirip dengan sandblasting, di mana permukaannya
dibombardir dengan partikel bola kecil yang menyebabkan lekukan kecil terbentuk.
Laser peening melibatkan penggunaan pulsa intensitas tinggi laser untuk membuat
pola sarang lebah biasa dengan pori-pori kecil.
Implan dilapisi hidroksiapatit
Hydroxyapatite (HA) (juga disebut hydroxylapatite atau kalsium hidroksida
fosfat), adalah bentuk mineral kalsium apatit yang terjadi secara alami dengan
rumus Ca10 (PO4) 6 (OH) 2. Tulang adalah jaringan ikat mineralisasi khusus yang
terdiri dari berat 33% matriks organik, diresapi oleh HA, yang membentuk sisa 67%

60
tulang. Untuk alasan ini, HA sedang diselidiki sebagai bahan yang mungkin untuk
pelapis atau komposit.
Alasan :
Penggunaan implan hidroksiapatit telah dilaporkan menstimulasi penyembuhan
tulang, menghasilkan peningkatan kecepatan dan kekuatan integrasi implan awal.
Oleh karena itu, lapisan HA padat di bagian atas substrat titanium terutama untuk
integrasi bio ke jaringan tulang dan meningkatkan stabilitas implan. Dengan
demikian, diyakini bahwa penggunaan pelapis HA pada implan logam akan
mempercepat rehabilitasi pasien dengan mengurangi waktu dari pemasangan
implan ke rekonstruksi akhir.
Plasma disemprotkan HydroxyApatite
Banyak metode penyimpanan HA pada implan logam telah dilaporkan.
Proses pengendapan saat ini adalah penyemprotan plasma atau penyemprotan
plasma busur. Aliran gas (argon murni atau campuran argon / hidrogen) digunakan
untuk membawa bubuk HA, yang kemudian dilewatkan melalui plasma listrik yang
diproduksi oleh tegangan rendah, arus listrik yang tinggi. Plasma memanaskan
hidroksiapatit, mencairkan sebagian. Bubuk HA semi-cair disemprotkan ke
titanium di mana ia membeku. Telah dilaporkan bahwa penyemprotan plasma pada
HA menghasilkan lapisan dengan ketebalan lebih dari 30 μm. Ikatan pelapis HA
yang disemprot plasma tampaknya sepenuhnya bersifat mekanis.
Selain HA, bahan lain seperti titanium juga bisa disemprotkan plasma ke
permukaan titanium.
Masalah dengan lapisan yang disemprot plasma
Masalah yang dikutip dengan lapisan yang disemprot plasma meliputi
1. Variasi dalam kekuatan ikatan antara lapisan dan substrat logam
2. Perubahan struktur HA karena proses pelapisan
3. Adhesi yang buruk antara lapisan dan substrat logam

Hal 465-470 Nurul salsabila febrynena


Masalah dengan lapisan yang disemprot plasma
Masalah yang dikutip dengan lapisan yang disemprot plasma meliputi
1. Variasi dalam kekuatan ikatan antara lapisan dan substrat logam
2. Perubahan struktur HA karena proses pelapisan
3. Adhesi yang buruk antara lapisan dan substrat logam

DEPOSISI ELEKTROPHORETIK (EPD) HA


EPD adalah proses di mana partikel koloid HA yang tersuspensi dalam media cair
disimpan ke implan di bawah pengaruh medan listrik. EPD dapat menghasilkan
pelapis mulai dari 1.500. Perlakuan panas pasca-deposisi diperlukan untuk
memadatkan lapisan. Kerugian utama adalah kemungkinan delaminasi lapisan
dalam penggunaan klinis.
TEKNIK PELAPIS BIOMIMETIK
Biomimetic coating technique for nucleation and growth of bone-like crystals on a
pretreated substrate by immersing it in a supersaturated solution of calcium
phosphate under physiological conditions (37 °C and pH = 7.4). This method can

60
be modified for the incorporation of drugs or growth factors onto the implant
surface thereby making the implants osteoinductive and osteoconductive.
The various brands and their implant surface types are outlined in Table 26.1.

Halaman 465

BAB 27 Wrought Metals and Alloys


GARIS BESAR BAB
• Pembuatan Paduan Tempa
• Struktur Paduan Tempa
- Dislokasi - Kembar
- Patah tulang
• Annealing
- Tahapan Annealing
- Pemulihan
- Rekristalisasi
- Pertumbuhan Gabah
• Penggunaan Paduan Tempa
• Properti Umum
Kabel ortodontik
• Jenis
• Paduan Emas Tempa
• Paduan Logam Dasar Tempa
• Baja Tahan Karat
- Pasif
- Jenis
• Baja Tahan Karat Feritik
• Baja Tahan Karat Martensit
• Baja Tahan Karat Austenitik
• Anil dan Sebagian
Kabel Annealed - Sensitisasi - Stabilisasi
• Kabel Dikepang dan Memutar
• Prajurit untuk Stainless Steel
• Fluks
• Tempa Cobalt-Chromium
-paduan nikel

60
- Properti fisik
• Paduan nikel-Titanium
• Sifat-sifat paduan nitinol
• Bentuk Memori dan Superelastisitas
• Paduan Titanium
Logam tempa diperoleh dari logam cor. Logam atau paduan logam tempa adalah logam
yang telah dikerjakan, digambar, atau dibentuk menjadi bentuk yang dapat diservis, mis.
piring, bahan pita, batangan, dan kabel. Proses pembentukan benda logam tempa telah
dikenal sejak zaman kuno. Misalnya, pedang yang digunakan dalam peperangan dibentuk
dengan menundukkan sepotong logam panas ke proses pemukulan. Hal-hal lain yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti peralatan pertanian dan peralatan dapur
juga dibuat dengan proses serupa.
PEMBUATAN PADUAN TEMPA
Logam tempa biasanya berasal dari logam cor atau paduan. Logam tempa terbentuk ketika
logam induk mengalami berbagai proses deformatif seperti menggambar, mengekstrusi,
pemesinan, pemukulan, penggulungan, penempaan, dll. Contoh dari beberapa proses ini
adalah
1. Kabel bundar diperoleh dengan menggambar paduan cor melalui serangkaian cetakan.
2. Proses penggulungan digunakan untuk membentuk lembaran dan batang.
3. Tempa adalah proses dimana benda dibentuk dengan mengompresi logam induk
antara dua mati. Mahkota stainless steel dibuat dengan proses ini. Pembuatan paduan tempa
menghasilkan sejumlah besar tekanan (dikenal sebagai pengerasan kerja). Tekanan-
tekanan ini dihilangkan dengan perlakuan panas selama atau setelah pembuatan.
Halaman 466
STRUKTUR PADUAN TEMPA
Semua paduan awalnya dibentuk dengan casting. Ketika logam tuang terkena deformasi
apa pun, itu dianggap sebagai logam tempa. Paduan tempa memiliki struktur berserat yang
dihasilkan dari kerja dingin yang diterapkan selama operasi menggambar untuk
membentuk kawat. Pada tingkat atom, proses deformasi yang terlibat dalam pembuatan
paduan tempa menghasilkan berbagai jenis deformasi dan gangguan atom. Ini termasuk
dislokasi, kembaran dan fraktur.
DISLOKASI
Pada aplikasi gaya geser, dislokasi atom terjadi di sepanjang bidang yang disebut bidang
slip. Jenis dislokasi paling sederhana dikenal sebagai dislokasi tepi. Bidang slip dominan
adalah karakteristik untuk setiap jenis struktur kristal. Misalnya, struktur kubus berpusat
pada wajah (fcc) memiliki jumlah bidang slip terbesar. Karenanya, logam dengan struktur
fcc seperti emas, tembaga, nikel, paladium, perak, platinum, dll. Sangat ulet dan mudah
digambar. Logam kubus berpusat-tubuh (bcc) memiliki tingkat keuletan menengah.
struktur tertutup rapat heksagonal (hcp) memiliki jumlah sistem slip paling sedikit dan
karenanya relatif rapuh, mis. seng. Dislokasi hanya terjadi pada bahan yang memiliki
struktur kristal. Dislokasi tidak bisa ada pada bahan dengan struktur nonkristalin seperti
keramik gigi dan bahan polimer.
KELAHIRAN KEMBAR (TWINNING)
Jenis deformasi permanen lainnya dikenal sebagai kembaran. Deformasi terjadi di
sepanjang kedua sisi pesawat sedemikian rupa sehingga saling mencerminkan. Twinning
lebih disukai daripada dislokasi pada logam yang memiliki sistem slip yang relatif sedikit.
FRAKTUR
Kelanjutan kerja dingin dalam logam yang sangat cacat pada akhirnya menyebabkan
fraktur. Fraktur dimulai dari microcracks yang terjadi pada titik-titik di mana terdapat
akumulasi dislokasi atau pada batas antara fase mikrostruktural yang berbeda. Paduan

60
dapat mengalami patah getas atau ulet tergantung pada berbagai faktor, seperti komposisi,
struktur mikro dan tingkat regangan. Ketika sebuah fraktur paduan ulet di bawah tekanan,
ada pengurangan diameter logam (necking down) di lokasi fraktur sebelum fraktur. Situs
fraktur ulet ditandai oleh morfologi berlesung pipit. Mikrovoid atau porositas dapat dilihat
di lokasi fraktur.
Patah tulang karena kerja dingin adalah penyebab kekhawatiran dalam kedokteran gigi.
Contohnya adalah fraktur instrumen endodontik seperti file saluran akar dan reamers di
dalam saluran. Pengambilan instrumen seperti itu seringkali sulit. Itulah mengapa perlu
untuk menggunakan instrumen ini dalam urutan dan cara yang benar dan untuk mengubah
instrumen ini secara berkala daripada menggunakannya sampai rusak.

ANNEALING
Efek kerja dingin seperti pengerasan regangan, kerentanan terhadap korosi, dan hilangnya
daktilitas dapat dinetralkan dengan proses pemanasan yang disebut anil.
Halaman 467
TAHAP ANNEALING
Annealing terjadi dalam tiga tahap
1. Pemulihan
2. Rekristalisasi
3. Pertumbuhan biji-bijian
Waktu dan suhu untuk anil tergantung pada suhu leleh paduan. Aturan umum yang diamati
adalah menggunakan suhu yang kira-kira setengah titik leleh logam atau paduan pada skala
absolut (K).
Pemulihan
Pada tahap pemulihan, ada sedikit penurunan kekuatan tarik tanpa perubahan daktilitas.
Perubahan menguntungkan yang paling penting terjadi selama fase pemulihan. Seperti
disebutkan sebelumnya, logam yang dikerjakan dingin mengandung banyak tegangan sisa.
Tujuan dari perlakuan panas anil adalah untuk menghilangkan tekanan ini. Penghilang stres
maksimum terjadi selama tahap pemulihan.
Rekristalisasi
Pada pemanasan lebih lanjut, perubahan mikro mulai terjadi. Butir cacat mulai rekristalisasi
membentuk butir bebas stres baru. Logam ini pada dasarnya mendapatkan kembali
kondisinya yang lama lunak dan ulet. Logam kehilangan sifat ketahanannya sehingga
membuatnya tidak berguna untuk tujuan yang dimaksudkan. Jadi rekristalisasi harus
dihindari.
Pertumbuhan biji-bijian
Pada fase ini butiran rekristalisasi terus tumbuh dengan butiran yang lebih besar
mengkonsumsi butir yang lebih kecil. Pertumbuhan biji-bijian tidak berlangsung tanpa
batas waktu, tetapi berhenti sampai struktur butiran kasar terbentuk. Tidak ada perbedaan
yang signifikan dalam daktilitas dan kekuatan tarik dari yang diamati pada tahap
sebelumnya.
Signifikansi Jelas dari penjelasan di atas bahwa anil harus dilakukan hanya sampai tahap
pemulihan. Pemanasan yang tidak terkontrol dari peralatan terkait gigi dapat menyebabkan
perubahan yang tidak diinginkan dalam struktur.

MENGGUNAKAN PADUAN TEMPA


1. Kabel ortodontik
2. Jepit prostodontik
3. Instrumen saluran akar seperti file dan reamers

60
4. Pita dan kurung baja untuk penggunaan ortodontik dan pedodontik
5. Mahkota stainless steel
6. instrumen gigi

KABEL ORTODONTIK
Berbagai jenis kabel digunakan dalam ortodontik cekat dan dapat dilepas untuk pergerakan
dan stabilisasi gigi.
Klasifikasi (ISO 15841: 2014)
Kabel diklasifikasikan berdasarkan perilaku elastisnya.
 Kabel tipe 1: Kabel yang menampilkan perilaku elastis linier selama pembongkaran pada
suhu hingga 50 ° C.
 Kabel tipe 2: Kabel yang menampilkan perilaku elastis nonlinear selama pembongkaran
pada suhu hingga 50 ° C.
Halaman 468
SIFAT UMUM KABEL ORTODONTIK
Kabel ortodontik dibentuk menjadi berbagai konfigurasi atau dimasukkan ke dalam
peralatan. Saat diaktifkan, kabel-kabel ini memberikan kekuatan pada gigi dan
memindahkannya ke arah yang diinginkan. Gaya ditentukan oleh desain alat dan sifat
material dari kawat.
Properti berikut ini penting dalam perawatan ortodontik.
 Gaya yang dihasilkan Gaya yang dihasilkan oleh kawat pada gigi tergantung pada
komposisi dan desainnya. Untuk desain yang diberikan, gaya yang dihasilkan sebanding
dengan kekakuan kawat.
 Lendutan elastis dan rentang kerja Secara biologis, gaya konstan rendah kurang merusak.
Ini paling baik dicapai dengan lendutan elastis yang besar karena menghasilkan gaya yang
lebih konstan dan memiliki 'rentang kerja' yang lebih besar.
Defleksi elastis maksimum = Batas proporsional (PL) /Modulus elastisitas (MOE)
 Springiness
Iniadalahmemastikanbagaimanadapatdapatdirefeksidenganpenyebabkekerasan deformasi
permanen.
 Kekakuan Jumlah gaya yang diperlukan untuk menghasilkan deformasi tertentu. Kekakuan
= 1 / springiness
 Ketahanan Merupakan kapasitas penyimpanan energi dari kabel yang merupakan
kombinasi dari kekuatan dan springiness.
 Formability Merupakan jumlah lentur permanen; kawat akan mentolerir sebelum putus.
 Daktilitas kawat.
 Kemudahan untuk bergabung Kebanyakan kabel dapat disolder atau dilas bersama.
 Ketahanan korosi dan stabilitas di lingkungan mulut penting untuk daya tahan alat serta
biokompatibilitas.
 Biokompatibilitas Sebagian besar kabel ortodontik bersifat biokompatibel. Orang yang
umumnya alergi terhadap nikel mungkin mendapatkan reaksi alergi dari kawat ortodontik
yang mengandung nikel.
 Biaya adalah faktor dalam ortodontik. Kabel titanium alloy lebih mahal daripada stainless
steel atau kabel nikel kobalt krom.

TIPE
 Paduan emas tempa
 Paduan logam dasar tempa
 Baja tahan karat

60
 Cobalt-chromium-nickel
 nikel-titanium
 Beta-titanium
PADUAN GOID TEMPA
MENGGUNAKAN
Terutama untuk membuat jepit pada gigi palsu sebagian.
Halaman 469
KLASIFIKASI
Tipe I — paduan logam mulia tinggi
Tipe II — paduan logam mulia rendah

KOMPOSISI
Komposisinya sangat bervariasi.
Emas - 25 hingga 70%
Platinum - 5 hingga 50%
Palladium - 5 hingga 44%
Perak - 5 hingga 41%
Tembaga - 7 hingga 18%
Nikel - 1 hingga 3%
Seng -1 hingga 2%
PROPERTI
Mereka umumnya menyerupai paduan emas casting Tipe IV. Karena pengerjaan yang
dingin, kabel dan bentuk tempa lainnya telah meningkatkan sifat mekanik seperti kekerasan
dan kekuatan tarik jika dibandingkan dengan struktur tuang.
Namun, perawatan harus dilakukan selama penyolderan. Pemanasan yang berkepanjangan
pada suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkannya mengkristal ulang. Rekristalisasi
mengubah sifat-sifat dan membuat kawat rapuh.
STAINLESS STEEL
Baja adalah paduan berbasis besi yang mengandung karbon kurang dari 1,2%. Ketika kromium (12
hingga 30%) ditambahkan ke baja, paduannya disebut stainless steel. Unsur-unsur selain besi,
karbon dan kromium juga dapat ada, menghasilkan variasi yang luas dalam komposisi dan sifat baja
tahan karat.
KEPASIFAN
Baja tahan karat tahan terhadap noda dan korosi, karena efek pasif dari kromium. Lapisan oksida
yang tipis, transparan tetapi tangguh dan tahan terhadap permukaan pada paduan ketika terpapar ke
udara, yang melindunginya terhadap noda dan korosi. Ini kehilangan perlindungan jika lapisan
oksida pecah oleh faktor mekanik atau kimia.

TIPE
Ada tiga jenis stainless steel berdasarkan susunan kisi-kisi besi.
1. Feritik
2. Martensit
3. Austenitik
4. Dupleks
5. Pengerasan presipitasi

60
Hal 471-476 Andi adelya yaya dharman
JENIS
Ada tiga jenis stainless steel berdasarkan susunan kandungan besi.
1. Feritik
2. Martensitik
3. Austenitik
4. Dupleks
5. Pengerasan Presipitasi
BAJA STAINLESS FERRITIK
Besi murni pada suhu kamar memiliki struktur bilik yang berpusat pada tubuh (BCC) dan disebut
sebagai ferit, yang stabil hingga 912 ° C.
SIFAT-SIFAT DAN PENGGUNAAN paduan besi memiliki ketahanan korosi yang baik, tetapi
kurang kekuatan dan kekerasan. Jadi mereka menemukan sedikit aplikasi dalam kedokteran gigi.
BAJA STAINLESS MARTENSITIK
Ketika austenit (struktur kubus berpusat pada wajah) didinginkan dengan sangat cepat (padam), ia
akan mengalami transformasi spontan tanpa difusi menjadi struktur tetragonal (BCT) berpusat-
tubuh yang disebut martensit. Ini adalah kisi yang sangat terdistorsi dan tegang, yang menghasilkan
paduan sangat keras dan kuat tetapi rapuh.
SIFAT DAN PENGGUNAAN
Ketahanan korosi dari stainless steel martensit kurang dari jenis lainnya. Karena kekuatan dan
kekerasannya yang tinggi, baja tahan karat martensit digunakan untuk instrumen bedah dan
pemotongan. Bur shank juga dibuat dari baja ini.
BAJA STAINLESS AUSTENITIK
Pada suhu antara 912 ° C 1394 ° C, bentuk besi yang stabil adalah struktur kubus berpusat muka
(FCC) yang disebut austenit. Paduan stainless steel austenitik adalah yang paling tahan korosi dari
baja tahan karat.
TEMPERATUR AUSTENITE-FINISH
Ini adalah suhu di mana transformasi metalurgi dari fase martensit suhu rendah ke fase austenit suhu
tinggi selesai.
KOMPOSISI
Kromium - 18%
Nikel - 8%
Karbon 0,08-0,15%
PENGGUNAAN
Paduan ini juga dikenal sebagai baja stainless 18-8. Mereka umumnya digunakan oleh ortodontis
dan pedodontis dalam bentuk pita dan kawat. Tipe 316 L (mengandung karbon-0,03% maksimum)
adalah jenis yang biasanya digunakan untuk implan.
TERSEDIA SEBAGAI
Tersedia sebagai kabel anil dan sebagian anil. Mereka biasanya disediakan sebagai gulungan dengan
ketebalan yang bervariasi.
KEUNTUNGAN
Baja Austenitik lebih disukai daripada paduan feritik karena beberapa sifat yang diinginkan :’
1. Daktilitas yang lebih besar dan kemampuan untuk menjalani lebih banyak pekerjaan dingin tanpa
putus.
2. Penguatan substansial selama bekerja dingin.
3. Kemudahan pengelasan yang lebih besar.
4. Kemampuan untuk mengatasi kepekaan dengan mudah.

60
5. Pertumbuhan butir kurang kritis.
6. Kemudahan komparatif dalam pembentukan.
PROPERTI
Sensitisasi
Baja tahan karat 18-8 dapat kehilangan ketahanan terhadap korosi jika dipanaskan antara 400 dan
900 ° C (suhu yang digunakan selama penyolderan dan pengelasan). Alasan untuk penurunan
ketahanan korosi adalah pengendapan kromium karbida pada batas butir pada suhu tinggi ini. Atom
karbon kecil yang menyebar cepat bermigrasi ke batas butir dari semua bagian kristal untuk
bergabung dengan atom kromium besar yang menyebar perlahan di pinggiran butir. Ketika
kromium bergabung dengan karbon dengan cara ini, kualitas pasifnya hilang dan ketahanan korosi
baja berkurang.
Stabilisasi (metode untuk meminimalkan sensitisasi)
1. Dari titik teoretis, kandungan karbon baja dapat dikurangi sedemikian rupa sehingga presipitasi
karbida tidak dapat terjadi. Namun, ini tidak praktis secara ekonomi.
2. Bystabilisasi, yaitu, beberapa elemen diperkenalkan yang mengendapkan sebagai karbida dalam
preferensi untuk kromium. Titanium biasa digunakan. Titanium dengan kandungan karbon enam
kali lipat, menghambat presipitasi kromium karbida pada suhu penyolderan. Ini dikenal sebagai
baja tahan karat yang distabilkan.
Annealed and partially annealed wires
Bila kawat baja stainless sepenuhnya anil, mereka menjadi lunak dan sangat dapat dibentuk. Ketika
sebagian dianil, kekuatan luluh meningkat dan sifat mampu bentuk menurun. Stainless steel tersedia
beberapa tersedia dalam berbagai tingkatan tergantung pada yield strength mereka. Kawat yang
sepenuhnya anil dan sebagian anil digunakan sebagai kawat ortodontik.
Sifat mekanis
Dalam kawat ortodontik, kekuatan dan kekerasan dapat meningkat dengan penurunan diameter
karena jumlah dingin yang bekerja dalam membentuk kawat.
- Kekuatan tarik - 2100 MPa o Kekuatan hasil - 1400 Mpa
- Kekerasan 600 KHN
KAWAT BRAIDED DAN TWISTED
Kawat stainless steel berdiameter sangat kecil (sekitar 0,15 mm) dapat dikepang atau dipilin bersama
untuk membentuk baik berbentuk bulat atau persegi panjang (sekitar 0,4 hingga 0,6 mm pada
potongan melintang). Kawat ini tersedia dalam panjang lurus atau sebagai kawat lengkung yang
terbentuk dalam bentuk 3 helai atau dalam jumlah helai yang bertambah. Kawat yang dikepang atau
dipilin ini mampu mempertahankan defleksi elastis besar dalam pelengkungan, dan menerapkan
gaya rendah untuk defleksi tertentu bila dibandingkan dengan kawat baja stainless solid.
SOLDER UNTUK STAINLESS STEEL
Solder perak digunakan. Temperatur solder untuk solder perak ortodontik berkisar antara 620
hingga 665 ° C.
FLUX
Ini mirip dengan yang direkomendasikan untuk penyolderan emas dengan pengecualian-
- Penambahan kalium fluorida. Fluorida membantu melarutkan film pasif yang dipasok oleh
kromium.
- Rasio asam borat dan boraks yang lebih tinggi menurunkan suhu fusi.
WROUGHT COBALT-CHROMIUM-NICKEL ALLOYS
Paduan tempa ini pada awalnya dikembangkan untuk digunakan sebagai pegas arloji (Elgiloy).
Properti mereka sangat baik juga untuk keperluan ortodontik.
KOMPOSISI
Co 40% Mn 2%
Cr 20% C 0,15%
Ni 15% Be 0,04%
Mo 7% Fe - 15,8%
PERAWATAN PANAS
Perlakuan perlakuan panas pelunakan 1100 hingga 1200 ° C diikuti dengan pendinginan cepat.
Pengerasan perlakuan panas 260 hingga 650 ° C, mis. 482 ° C selama 5 jam. Kawat biasanya
dipanaskan dan disuplai dalam beberapa tingkat kekerasan (lunak, ulet, semispring, dan pegas).
SIFAT-SIFAT FISIK

60
Tarnish dan tahan korosi sangat baik. Kekerasan, yield, dan kekuatan tarik mirip dengan baja tahan
karat 18-8.
NIKEL-TITANIUM ALLOYS
Paduan memori bentuk-nikel pertama kali ditemukan oleh Buehler pada awal 1960-an. Dia bekerja
di Naval Ordinance Laboratory (NOL) pada saat itu, oleh karena itu dinamakan Nitinol.
Penemuannya membentuk dasar dari paduan memori bentuk komersial pertama. Kawat paduan
titanium-titanium (juga disebut nitinol) memiliki defleksi atau rentang kerja yang besar dan sifat
formabilitas yang terbatas, karena kekakuannya yang rendah dan kekuatannya yang cukup tinggi.
Mereka digunakan secara luas sebagai kabel lengkung dalam perawatan ortodontik cekat. Mereka
juga digunakan untuk memproduksi instrumen endodontik .
TERSEDIA SEBAGAI
Kawat paduan titanium nikel tersedia sebagai pegas selain kabel lengkung yang dibentuk. Kabel
titanium nikel tersedia secara komersial dalam martensit (M-Niti) tergantung pada penggunaannya
dalam berbagai fase file titanium ortodontik pengobatan.
KOMPOSISI
Unsur utama adalah titanium titanium. Penambahan tembaga ke nikel dan paduan titanium
meningkatkan sifat reaktif termal kawat, yang membantu dalam gerakan gigi ortodontik yang
konsisten dan efisien. Tambahan lain yang dibuat untuk mengubah suhu transformasi fasa adalah
elemen-elemen seperti besi dan kromium yang menurunkan suhu.
SIFAT-SIFAT NITINOL ALLOYS
SHAPE MEMORY DAN SUPERELASTICITY
Paduan ini ada dalam berbagai bentuk kristalografi. Pada suhu tinggi, ada kisi kubik berpusat tubuh
stabil (fase austenit) ada. Pada pendinginan yang tepat atau aplikasi stres, ini berubah menjadi kisi
martensit heksagonal penuh yang terkait perubahan volumetrik. Perilaku paduan ini (transisi fase
austenit ke martensit) menghasilkan dua fitur signifikansi klinis yang disebut sebagai 'memori hape'
dan 'superelastisitas', atau 'pseudoelastisitas'
Efek 'memori' dicapai dengan terlebih dahulu membuat bentuk pada suhu dekat 482 °. C. Alat, mis.
Archwire kemudian didinginkan dan dibentuk menjadi bentuk kedua. Pemanasan selanjutnya
melalui suhu transisi yang lebih rendah (suhu 37 ° C - mulut) menyebabkan kawat kembali ke bentuk
aslinya. Fenomena superelastisitas dihasilkan oleh transisi austenit ke martensit oleh tekanan karena
perubahan volume yang dihasilkan dari perubahan struktur kristal.
Menekankan suatu paduan pada awalnya menghasilkan perilaku tegangan-regangan proporsional
standar. Namun, pada tegangan di mana ia menginduksi transformasi fase, ada peningkatan
regangan, yang disebut sebagai superelastisitas. Pada akhir fase, ia kembali ke perilaku standar
tegangan-regangan proporsional. Membongkar hasil dalam transisi dan pemulihan terbalik.
Karakteristik ini berguna dalam beberapa situasi ortodontik karena menghasilkan kekuatan rendah
dan rentang kerja atau pegas yang sangat besar.
Kawat-kawat ini berguna karena dimungkinkan untuk mencapai transformasi fase pada suhu kamar
ketika gaya diterapkan. Kabel dengan suhu transformasi yang berbeda sekarang tersedia, yang
memungkinkan dokter untuk memilih kabel yang tepat untuk kebutuhan yang berbeda.
Kepadatan Kepadatan mereka sekitar 6,5 g / cm.
Kisaran lebur Suhu leleh dalam kisaran 1240 hingga 1310 ° C.
TITANIUM ALLOYS
Seperti stainless steel dan nitinol, titanium murni memiliki bentuk kristalografi yang berbeda pada
suhu tinggi dan rendah. Pada suhu di bawah 885 ° C, hexagonal close packed (HCP) atau alpha
lattice stabil, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi logam disusun kembali menjadi bentuk kubus
berpusat-tubuh (BCC) yang disebut B-titanium.
Alpha-titanium tidak digunakan dalam aplikasi ortodontik. Bentuk-beta lebih berguna dalam
ortodontik. Namun, untuk mempertahankan bentuk-Beta saat dingin ke elemen suhu ruangan seperti
molibdenum ditambahkan. Ini menstabilkan bentuk-B dan mencegah transformasi ke bentuk-alpa.
Untuk penggunaan ortodontik, paduan titanium dipasok sebagai kabel lengkung precut biasanya
dalam bentuk penampang persegi panjang.
KOMPOSISI
Ti - 79%
Mo - 11%
Zr - 6%
Sn - 4%

60
SIFAT MEKANIK
1. Modulus elastisitas 70 GPa.
2. Kekuatan luluh 860 hingga 1.200 MPa.
3. Rasio kekuatan luluh yang tinggi terhadap modulus menghasilkan peralatan ortodontik yang dapat
mengalami aktivasi elastis besar jika dibandingkan dengan stainless steel.
4. Beta-titanium dapat bekerja sangat dingin. Itu dapat ditekuk ke dalam berbagai konfigurasi dan
memiliki sifat mampu bentuk yang sebanding dengan baja austenitic.
5. Pengelasan Sambungan yang memuaskan secara klinis dapat dibuat dengan pengelasan hambatan
listrik beta-titanium.
6. Ketahanan korosi Kedua bentuk memiliki ketahanan korosi dan stabilitas lingkungan yang sangat
baik.
7. Perlakuan panas dapat mengubah sifatnya, oleh karena itu, perlakuan panas pada kabel ini tidak
dianjurkan.

60
Garis besar bab • Keramik Kaca yang • Sistem Ceramill
Terinfiltrasi • CAD / CAM jaringan
• Penggunaan dan • Inti Alumina yang • Yttria Stabilized
Aplikasi Terinfiltrasi Kaca (In- Zirconia
• Evolusi Keramik Gigi Ceram Alumina) - Transformasi
• Klasifikasi Gigi • Kaca Spinell Core Toughening
Porselen Terinfiltrasi (In-Ceram • Keuntungan dan
• Konstituen Dasar dan Spinell) Kerugian
Pembuatan • Zirkonia Infiltrasi Kaca dari CAD / CAM
• Sistem Porselen / (Zirkonia In-Ceram) • Properti Porselen
Keramik • Keramik CAD / CAM leburan
• Klasifikasi dan • Menggabungkan • Metode Penguatan
Deskripsi Berbagai • Sekering Rendah dan
Sistem Keramik Porselen dan Pemrosesan Sekering Ultralow
• Restorasi Logam- Teknik Keramik
Keramik • Essentials dari CAD / • Menyemen Keramik
• Ikatan Porcelain-Metal CAM Restorasi
• Foil Emas Paduan Pemindai atau Digitizer - Etsa Porselen
Swaged • Komputer (Proses CAD) • Perbaikan Restorasi
• Teknik Pengecoran • Stasiun Penggilingan Keramik
Kapiler • Keramik Kosong • Gigi Tiruan Porselen
• Keramik Platinum Foil Klasifikasi Machinable • Restorasi Zirkonia
Berikat Kosong Keramik Monolitik • Tulisan
• Restorasi Semua • Tungku Sintering Keramik
Keramik • Sistem Penggilingan • Zirkonia Anak
• Mahkota Jaket Porselen Salin (CAM) • Implan Zirkonia dan
• Porselen Bertulang Mahkota Abutment
Leucite • Zirkonia Anatomi –
• Keramik Kaca Castable Bentuk akar implan

60
• Keramik Kaca
• Keramik yang Dapat
Ditekan

Keramik gigi menjanjikan bahan restoratif, yang secara realistis dapat


menduplikasi gigi, sampai-sampai orang awam mungkin kesulitan membedakan
(Gbr. 28.1). Orang mungkin berpendapat bahwa resin komposit memiliki potensi
estetika yang serupa. Namun, ada perbedaan— keramik gigi jauh lebih kuat, tahan
lama, tahan aus, dan hampir tidak bisa dihancurkan di lingkungan mulut. Mereka
tahan terhadap cairan oral dan sangat biokompatibel. Mereka memang memiliki
beberapa kekurangan yang akan dibahas selanjutnya. Karena potensi besar mereka,
masih merupakan daerah yang tumbuh cepat dalam hal penelitian dan
pengembangan. Berkat penelitian yang berkelanjutan, bahan-bahan ini yang
sebelumnya dibatasi untuk memulihkan mahkota tunggal kini telah diperluas untuk
mencakup gigi palsu parsial dengan bentang panjang.
PENGGUNAAN DAN APLIKASI
1. Inlays dan onlays.
2. Laminasi estetik (veneer) di atas gigi alami.
3. Mahkota tunggal (semua keramik).
4. FDP pendek dan panjang (semua keramik).
5. Sebagai veneer untuk mahkota dan jembatan logam cor (logam keramik).
6. Gigi tiruan tiruan (untuk gigi tiruan lengkap dan penggunaan gigi tiruan sebagian).
7. Pos dan inti keramik.
8. Brackets keramik ortodontik.

EVOLUSI KERAMIK GIGI

60
Keramik adalah salah satu bahan tertua yang diketahui manusia. Benda
keramik yang berasal dari 20.000 tahun telah ditemukan di Cina. Sejarah kaca
tanggal kembali ke 3500 SM di Mesopotamia. Istilah 'kaca' pertama kali
dikembangkan pada akhir kekaisaran Romawi. Keramik berasal dari kata Yunani
keramikos, yang berarti tembikar dan keramo, yang berarti potter’s clay.
Bahan estetika dan tahan lama yang bisa secara akurat mereproduksi gigi
yang hilang atau struktur gigi selalu menjadi impian. Sebelum menggunakan
porselen, mahkota seluruhnya terbuat dari emas atau paduan lainnya. Saat
permintaan estetika meningkat, resin berwarna gigi digunakan sebagai veneer di
atas logam di area estetika. Sekitar awal 1900-an, mahkota porselen diperkenalkan
ke kedokteran gigi oleh Charles Land (kakek penerbang Charles Lindbergh) yang
menciptakan istilah mahkota jaket porselen (PJC). Pemulihan secara luas
digunakan setelah perbaikan dilakukan oleh EB Spaulding dan dipublikasikan oleh
WA Capon. Meskipun tidak dikenal karena kekuatannya karena microcracking
internal, mahkota "jaket" porselen (PJC) digunakan secara luas hingga tahun 1950-
an. Mahkota awal ini terbuat dari porselen feldspathic yang umumnya merupakan
bahan dengan kekuatan yang buruk. Mereka juga sangat sulit untuk dibuat dan tidak
cocok (margin yang buruk).
Untuk mengurangi risiko microcracking internal selama fase pendinginan
fabrikasi, mahkota porselen-menyatu-ke-logam (PFM) dikembangkan pada akhir
1950-an oleh Abraham Weinstein. Ikatan antara logam dan porselen mencegah
retak stres terbentuk. Ini mengarah ke era keramik logam (Gbr. 28.1). Sebelumnya,
FDP logam dilapisi (ditutupi) dengan akrilik berwarna gigi untuk menyembunyikan
logam. Lapisan ini tidak bertahan lama dan harus sering diganti. Selain itu mereka
tidak dapat digunakan untuk menutupi permukaan oklusal karena ketahanan aus
yang buruk. Mahkota logam-keramik dan protesa gigi tetap diterima secara instan
karena estetika superiornya, ketahanan aus dan kekuatannya. Keramik bisa
digunakan untuk veneer oklusal. permukaan juga. Karena margin dalam logam, fit
marginal sangat akurat.
Terlepas dari keberhasilan restorasi logam-keramik, mereka tidak mewakili
solusi akhir. Logam yang tertutup opaquer yang mendasari tidak memungkinkan

60
bagian alami dan pantulan cahaya seperti pada gigi alami. Dalam kondisi
pencahayaan tertentu, mahkota ini tampak padat, gelap, dan buram. Tepi restorasi
tampak gelap, bahkan ketika tersembunyi di bawah gusi seperti yang kadang-
kadang terlihat melalui gusi (gusi mengembangkan perubahan warna kebiruan).
beberapa manufactures/pabrikan berusaha memecahkan masalah ini dengan
memperkenalkan 'tas bahu'. Sebagian logam dipindahkan dari margin labial
(margin bebas logam) dan diganti dengan porselen bahu. Namun, ini masih belum
sepenuhnya menyelesaikan masalah transparansi.
Terobosan pertama dalam mengembangkan restorasi semua-keramik
stornger datang pada tahun 1965. McLean dan Hughes memperkenalkan bahan inti
diperkuat alumina yang meningkatkan kekuatan porselen. Namun, mereka masih
belum cukup kuat untuk penggunaan posterior dan tentu saja masalah adaptasi
marginal masih tetap ada.
1990-an melihat kemunculan kembali mahkota semua-keramik (Gbr. 28.2)
serta gigi palsu parsial kecil yang telah diperbaiki. Kekuatan restorasi telah
ditingkatkan melalui pengenalan porselen baru dan teknik fabrikasi. Adaptasi
marginal dan kecocokan juga meningkat pesat jika dibandingkan dengan mahkota
semua-keramik generasi pertama. Keramik generasi baru termasuk keramik kaca
yang dapat dicetak, keramik yang dicetak dengan infeksi, gelas dalam keramik inti
berfiltrasi, CAD / CAM (desgin berbantuan komputer, permesinan berbantuan
komputer) keramik, dll. Dengan peningkatan kekuatan penggunaan semua restorasi
keramik secara bertahap diperluas untuk mencakup mahkota dan jembatan
posterior. Alasan utama untuk ini adalah pengenalan zirconia dan CAD / CAM yang
distabilkan. Teknologi keramik terus berkembang karena tingginya permintaan
untuk restorasi warna gigi estetika.

DEFINISI
Senyawa dari satu atau lebih logam dengan unsur bukan logam, biasanya
oksigen. Mereka terbentuk dari zat stabil kimia dan biokimia yang kuat, keras,
rapuh, dan non-konduktor energi termal dan listrik (GPT-8).
KLASIFIKASI PORSEL GIGI

60
Berbagai macam sistem keramik yang tersedia di pasar membuat klasifikasi
keramik menjadi tugas yang menantang. Pabrikan menyediakan peralatan dan
bahan yang kompatibel untuk sistem tertentu. Mereka biasanya tidak dapat
dipertukarkan.

MENURUT SUHU PERBANKAN


 Sekering tinggi 1300 ° c atau lebih
 Medium sekering 1101 ° c hingga 1300 ° c
 Sekering rendah 850 ° c hingga 1100 ° c
 Ultra low fuse kurang dari 850 ° c
MENURUT JENIS
 Feldspathic porselen
 Leucite keramik kaca yang diperkuat
 Keramik kaca berbasis fluormica
 Lithia keramik berbasis disilicate
 Keramik -Alumina diperkuat
 Spinel keramik yang diperkuat
 Zirkonia yang diperkuat keramik
MENURUT FUNGSINYA DALAM RESTORASI
 Inti keramik - Mendukung dan memperkuat restorasi di semua restorasi keramik
 Keramik buram - Topeng atau menyembunyikan logam atau keramik inti yang
mendasarinya. Ikatan keramik untuk logam yang mendasarinya
 Keramik pelapisan
- Tubuh atau dentin - Mensimulasikan bagian dentin dari gigi alami
- Incisal - Mensimulasikan bagian email gigi alami
- Gingival - Mensimulasikan bagian gingiva yang lebih gelap dari gigi
- Translucent - Mensimulasikan enamel insisal tembus pandang yang terlihat
beberapa kali pada gigi asli
Noda - Digunakan untuk mewarnai keramik untuk meningkatkan estetika
Glaze - Memberikan permukaan mengkilap halus untuk restorasi

60
MENURUT MIKROSTRUKTUR
 Gelas keramik
 Keramik Kristal
 Kacamata yang mengandung Kristal

MENURUT PROSES PEMBUATAN


 Keramik terkondensasi
 Keramik kaca infiltrasi slip-cast
 Keramik dengan tekanan panas (isostatik panas) Keramik castable
 Keramik yang bisa dikerjakan
 Berbagai kombinasi di atas

KONSTITUEN DASAR DAN INDUSTRI PORSEL FELDSPATHIC


Berbagai macam produk keramik di pasaran, membuatnya hampir mustahil
untuk memberikan komposisi tunggal. Secara tradisional, porselen dibuat dari
mineral yang disebut feldspar. Porselen ini disebut porselen feldspathic. Ketika
teknologi ditingkatkan sistem keramik lainnya diperkenalkan, seperti porselen inti,
keramik gelas, dll. Komposisi ini berbeda dari porselen feldspathic tradisional.
STRUKTUR DASAR
 Kebanyakan keramik saat ini terdiri dari dua fase.
 Fase kaca — bertindak sebagai matriks
 Fase kristal — tersebar dalam matriks dan meningkatkan kekuatan dan sifat-sifat
lain dari porselen, mis. kuarsa, alumina, spinel, zirkonia, dll.
Struktur porselen mirip dengan kaca (Kotak 28.1). Struktur dasar karena itu
terdiri dari jaringan tiga dimensi silika (silica tetrahedra). Kaca murni meleleh pada
suhu yang terlalu tinggi untuk penggunaan gigi. Menambahkan bahan kimia
tertentu menurunkan suhu leleh dengan mengganggu jaringan silika. Kaca
memperoleh kualitas seperti porselen ketika jaringan silika dipecah oleh alkali
seperti natrium dan kalium. Ini juga menurunkan suhu fusi. Bahan kimia ini dikenal

60
sebagai pengubah kaca atau fluks. Zat lain yang bertindak sebagai pengubah kaca
adalah alumina (Al2O3) dan borat oksida (B2O3). Boric oxide membentuk jaringan
terpisah di antara keduanya

Gelas Porselen
Porcelains Struktur acak amorf (nonkristalin) yang dipesan
Struktur kristal dalam matriks kaca
Transparan Buram Mengandung silika dan fase kristal
Terdiri terutama dari silica lainnya

pada jaringan silica. Menambahkan opacifiers tertentu mengurangi


transparansi dan menyelesaikan transformasi menjadi porselen gigi.
KONSTITUEN DASAR
Konstituen dasar dari porselen feldspathic adalah
 Feldspar - Mantan / matriks dasar kaca
 Kaolin - Pengikat panggung hijau
 Kuarsa - Pengisi dan opasifier O Alumina - Kaca tambahan dan fluks O Alkali -
Pengubah kaca (fluks)
 Pigmen warna - Modifikasi color
 Opacifiers - Mengurangi transparansi
Feldspar
Merupakan mineral yang terbentuk secara alami dan membentuk konstituen
dasar porselen feldspathic. Sebagian besar komponen yang diperlukan untuk
membuat porselen gigi ditemukan di feldspar. Dengan demikian mengandung
kalium (K, O), soda (Na, 0), alumina (AI, O) dan silika (SiO). Ini adalah pembentuk
kaca dasar. Ketika menyatu pada suhu tinggi (selama pembuatan) ia membentuk
gelas feldspathic yang mengandung potash feldspar (K, O.AI, O, 6SIO,) atau soda
feldspar (Na, O.AI, 0, .6SIO,). Kaca feldspathic murni tidak berwarna dan
transparan. Seperti dijelaskan sebelumnya, berbagai pengubah kaca dan opacifier

60
ditambahkan untuk mengubah suhu sintering, viskositas, koefisien ekspansi termal
(CTE) dan penampilan.

Kaolin
Kaolin juga disebutchina clay, adalah bahan seperti tanah liat putih
(aluminium silikat terhidrasi). Kaolin dinamai setelah bukit di China (Kao-ling)
yang ditambang selama berabad-abad. Ini bertindak sebagai pengikat ketika basah,
membantu membentuk porselen hijau, juga memberikan kekentalan pada massa.
Beberapa produsen menggunakan gula atau pati alih-alih kaolin.
Quartz
adalah bentuk silika. Kuarsa tanah bertindak sebagai kerangka tahan api,
menyediakan kekuatan dan kekerasan untuk porselen selama penembakan.Ini tetap
relatif tidak berubah selama dan setelah penembakan.
Alumina
Aluminium oksida (alumina) menggantikan beberapa silika dalam jaringan
kaca. Ini memberikan kekuatan dan opacity ke porselen. Ini mengubah titik
pelunakan dan meningkatkan viskositas porselen selama penembakan.
Bekas gelas lainnya adalah boric oxide (B2O3) yang membentuk jaringan kaca
sendiri (juga disebut lattice) yang diselingi antara jaringan silika (lattice).
Pengubah kaca
Alkali seperti natrium, kalium dan kalsium disebut pengubah kaca.
Pengubah kaca menurunkan suhu fusi dan meningkatkan aliran porselen selama
penembakan. Mereka juga meningkatkan CTE (penting dalam logam-keramik).
Namun, konsentrasi pengubah kaca yang terlalu tinggi tidak baik untuk keramik
karena
 Hal Ini mengurangi daya tahan kimia dari keramik
 Hal ini dapat menyebabkan kaca untuk devitrify (mengkristal)
Opacifiers
Karena porselen feldspathic murni tidak berwarna, ditambahkan opacifiers
untuk meningkatkan opacitynya dalam rangka mensimulasikan gigi alami. Oksida
zirkonium, titanium, dan timah adalah opasifiers yang biasa digunakan.

60
Pengubah warna
Gigi alami datang dalam berbagai warna. Selain itu, ia memperoleh noda
eksternal dari lingkungan. Dengan demikian, pengubah warna diperlukan untuk
menyesuaikan corak keramik gigi. Berbagai oksida logam menghasilkan beragam
warna, mis. titanium oksida (kuning-coklat), oksida nikel (coklat), tembaga oksida
(hijau), oksida mangan (lavender), oksida kobalt (biru), dll. Mereka menyatu
bersama dengan feldspar biasa dan kemudian berkumpul kembali dan dicampur
untuk menghasilkan varietas warna.

PORSELAIN KHUSUS LAINNYA


Glasir
Ini adalah jenis khusus dari porselen tanpa warna yang diaplikasikan pada
permukaan restorasi keramik yang telah selesai untuk memberikan hasil yang halus
serta meningkatkan umur restorasi. Jelas mereka tidak mengandung bahan opasif.
Mereka juga harus memiliki suhu fusi yang lebih rendah dan karena itu harus
mengandung banyak pengubah kaca. Ini juga membuat mereka agak kurang tahan
lama secara kimia.
Noda
Mereka adalah bubuk porselen yang mengandung pengubah warna
konsentrasi tinggi (seperti yang dijelaskan sebelumnya). Mereka juga memiliki
suhu fusi yang lebih rendah yang dimungkinkan oleh peningkatan konten pengubah
kaca. Noda digunakan untuk memberikan variasi warna tersendiri dalam restorasi
yang telah selesai (Gbr. 28.2).
Porselen buram
Ini adalah jenis porselen khusus yang digunakan untuk menyembunyikan
inti logam dalam restorasi PFM (logam-keramik). Ini adalah lapisan pertama yang
diaplikasikan sebelum penambahan porselen biasa. Jelas, itu mengandung
konsentrasi tinggi dari opacifiers. Beberapa jumlah pengubah warna juga
ditambahkan.
Keramik inti bertulang

60
Rendahnya kekuatan porselen feldspathic tradisional mendorong penelitian
ke metode penguatan keramik. Keramik yang diperkuat pertama (diperkuat
alumina) diperkenalkan oleh McLean dan Hughes pada tahun 1965. Selanjutnya
bahan dan teknik lainnya diperkenalkan. Di antara keramik inti terkuat yang ada
saat ini adalah inti zirkonia yang dikerjakan.

MANUFACTURE
Secara tradisional, serbuk porselen diproduksi oleh proses yang disebut
fritting. Berbagai komponen dicampur bersama dan menyatu. Meskipun masih
panas, padam dalam air. Hal ini menyebabkan massa retak dan patah, sehingga
lebih mudah untuk membuatnya bubuk. Frit digiling menjadi bubuk halus dan
disuplai ke konsumen dalam botol. Sebagian besar reaksi kimia berlangsung
selama pembuatan (reaksi pirokimia). Selama pembakaran laboratorium gigi
berikutnya, tidak banyak reaksi kimia). Bubuk porselen hanya bergabung bersama
untuk membentuk restorasi yang diinginkan

SISTEM PORSELEN / KERAMIK


Saat ini, terdapat berbagai sistem keramik yang dapat membingungkan
mahasiswa kedokteran gigi. Seluruh restorasi dapat dibuat hanya dari satu jenis
porselen (mis. Inlay yang dikerjakan dari satu blok keramik) atau dapat dilapisi
dengan berbagai jenis porselen. Banyak mahkota dan FDPS dibuat sebagai
restorasi berlapis. Restorasi berlapis dapat dibagi menjadi 2 bagian dasar (Gbr.
28.3). o
 Inti (atau substruktur)
 Veneer (lapisan luar)
Core/ inti
nti menyediakan penyangga dan Inti untuk penyangga dan dapat dibuat dari
logam jika kuat untuk mahkota. Mahkota awal adalah mahkota keramik ametal
atau keramik kuat yang kuat dalam hal dibangun seluruhnya dari satu jenis mahkota
keramik semua. porselen feldspathic (mis. PJC). Pada 1965, McLean
menunjukkan kekuatan yang lebih baik pada mahkota yang dilapisi inti alumina.

60
Sejak saat itu, bahan dan teknik inti lainnya telah diperkenalkan. Inti berfungsi
sebagai kerangka pendukung. Porselen yang baru dicampur seperti pasir basah. Itu
perlu didukung ketika sedang dipadatkan dan dibangun. Oleh karena itu inti
biasanya dibangun terlebih dahulu. Sisa restorasi dibangun di atas inti. Dengan
mahkota logam-keramik metalcoping atau bingkai mengambil peran inti keramik.
Mereka memberikan dukungan dan penguatan. Contoh bahan inti yang tersedia
saat ini adalah alumina, spinel, zirkonia, dll.

Veneer
Inti biasanya padat dan buram dan umumnya tidak estetis. Estetika
ditingkatkan dengan menembakkan lapisan keramik tambahan yang dikenal
sebagai veneer porcelains. Inti dilapisi dengan berbagai lapisan porselen khusus
yang disebut dentin, enamel, serviks, dan tembus cahaya. Ini juga dapat diwarnai
secara internal dan eksternal untuk meniru warna gigi alami dan akhirnya
mengkilap.

KLASIFIKASI DAN DESKRIPSI SISTEM KERAMIK


Restorasi keramik yang tersedia saat ini dapat diikat dengan logam atau terbuat dari
keramik sepenuhnya. Berdasarkan substruktur atau bahan inti yang digunakan ada
dua kelompok dasar. Mereka selanjutnya dibagi berdasarkan metode fabrikasi.
A. Restorasi logam-keramik (ikatan logam atau PFM) 1
1. Restorasi logam-keramik
- Cor paduan logam mulia
- Cor paduan dasar logam
- cast titanium (porselen peleburan rendah)
2. restorasi logam foil mengilap keramik
- capillary casting (disinter gold alloy foil coping renaissance)
- Mengatasi platinum foil terikat

B. Semua restorasi keramik


1. Platinum foil matrix restorasi porselen yang terkondensasi.

60
- Restorasi porselen feldspathic konvensional
- Restorasi porselen dengan inti alumina
- Mahkota jaket keramik dengan inti yang diperkuat leucite (Optec HSP)
2. Castable glass ceramics (Dicor)
3. Keramik kaca yang dapat ditekan
- Keramik kaca yang diperkuat Leucite (IPS Empress)
- Lithia disilicate glass-ceramic yang diperkuat (IPS Empress 2)
4. Kaca porcelains inti yang disusupi
- Inti alumina yang terinfiltrasi kaca (In-Ceram)
- Kaca spinel core terinfiltrasi (In-Ceram Spinell)
- Kaca inti zirkonia yang terinfiltrasi (In-Ceram Zirconia)
5. Restorasi keramik dari CAD / CAM kosong keramik
- Kosong porselen Feldspathic (Vitablocs Mark II)
- Lithia disilicate glass blanks keramik (IPS e max CAD, Kavo)
- Kaca kosong yang disusupi (Alumina, Spinell, Zirkonia)
- Sebagian kosong zirkonia disinter (Vita In-Ceram YZ)
- Kosong zirkonia sintered (Everest ZH blanks)
6. Restorasi keramik dari copy keramik kosong yang digiling
- Aluminia blocks (celay in-cream)
- MgAl2O4 blocks (in-cream spinnel)

60
PEMULIHAN LOGAM-KERAMIK
Porselen menyatu dengan logam (PFM), restorasi berikat logam, logam
seramo, dll. Mahkota jaket porselen / porcelain jacket crown (PJC) tidak
menggunakan inti penguat dan karenanya membuat lemah. Restorasi logam
keramik (Gbr. 28.4) dikembangkan sekitar waktu yang sama Mclean
memperkenalkan porselen inti alumina (1965). Inti logam cor (disebut coping) atau
kerangka kerja (Gbr. 28.5) secara signifikan memperkuat restorasi porselen dan ini
segera menjadi restorasi keramik yang paling banyak digunakan. Menurut survei
tahun 1994, 90% dari semua restorasi keramik adalah porselen-menyatu dengan
logam. Sistem logam-keramik dilindungi oleh ISO 9693.
Sistem logam-keramik dimungkinkan karena beberapa perkembangan
penting. Pengembangan logam dan porselen yang bisa saling mengikat Mengangkat
ICEdalamkecepatan dinamisuntukmembuatandapatmembandingkanandengan
logam. Ini jelas berarti bahwa banyak penelitian harus pergi ke porselen dan
komposisi logam sebelum mereka dapat digunakan untuk logam-keramik.

TIPE DARI SISTEM LOGAM KERAMIK


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya sistem logam-keramik dapat dibagi
menjadi :
1. Cast restorasi keramik logam
- Cast paduan logam mulia (porselen feldspathic)
- Cor Paduan dasar logam (porselen feldspathic)
- Cast titanium (porselen sekering ultra rendah)
2. Restorasi keramik logam swaged
- Capillary cast [foil paduan emas sinter (Renaissance, Captek)]
- Mengatasi platinum foil terikat

RESTORASI LOGAM KERAMIK CAST

60
Restorasi logam keramik cast sangat populer. Karena rangka logam yang
kuat, dimungkinkan untuk membuat gigi palsu parsial dengan rentang tetap yang
panjang. Ini juga dapat digunakan dalam situasi sulit di mana restorasi semua
keramik tidak dapat diberikan karena tekanan tinggi dan kedalaman persiapan
berkurang
GUNAKAN KOMPOSISI KERAMIK UNTUK LOGAM BONDING
Porselen Feldspathic digunakan untuk ikatan logam. Komposisi dasarnya
sangat mirip dengan porselen feldspathic yang dijelaskan sebelumnya kecuali
kandungan alkali yang lebih tinggi (soda dan kalium). Konten alkali yang lebih
tinggi diperlukan untuk meningkatkan CTE. Sayangnya ini juga meningkatkan
kecenderungan keramik untuk devitrify dan tampak keruh. Komposisi khas
ditunjukkan pada Tabel 28.1.
Sebuah porselen opaquer khusus diperlukan untuk menutupi logam yang
mendasarinya sehingga tidak terlihat melalui keramik (Gbr. 28.8). Opaquer
memiliki kandungan opasifiers yang tinggi. Demikian pula halnya dengan
1. Mahkota anterior dan posterior tunggal.
2. FDP anterior dan posterior jangka pendek dan panjang
PERSIAPAN LOGAM
Permukaan logam yang bersih sangat penting untuk ikatan yang baik.
Minyak dan kotoran lain dari jari dapat mencemari. Permukaan selesai dengan batu
berikat keramik atau berlian disinter. Tekstur akhir dilakukan dengan sandblasting
dengan alumina abrasive udara, yang membantu ikatan. Akhirnya yang dibersihkan
secara ultrasonik, dicuci dan dikeringkan.
DEGASSING DAN OXIDIZING
Pengecoran (sistem porselen emas) dipanaskan sampai suhu tinggi (980 °
C) untuk membakar kotoran dan membentuk lapisan oksida yang membantu ikatan.
Degassing dilakukan di tungku porselen.
OPAQUER
Opaquer adalah bubuk putih kekuningan padat yang disediakan bersama
dengan cairan khusus. Opaquer memiliki dua fungsi penting. Ini digunakan untuk
menutupi (menutupi) bingkai logam dan mencegahnya agar tidak terlihat. Ini juga

60
membantu dalam ikatan porselen veneering ke bingkai yang mendasarinya.
Kerangka logam dipegang dengan sepasang penjepit pengunci. Bubuk buram
disalurkan ke palet keramik dan dicampur dengan cairan khusus untuk konsistensi
seperti pasta (Gbr. 28.7). Itu diterapkan pada bingkai logam dengan sikat dan
terkondensasi (Gbr. 28.8). Cairan berlebih dihilangkan dengan kertas tisu. Opaquer
dibuat hingga ketebalan 0,2 mm. Pengecoran dengan opaquer ditempatkan dalam
tungku porselen (Gbr. 28.9) dan ditembakkan pada suhu yang sesuai (Kotak 28.2).
Opaquer dapat diselesaikan dalam dua langkah.
KONDENSASI
Proses pengemasan partikel bubuk bersama-sama dan menghilangkan
kelebihan air dikenal sebagai kondensasi.
Tujuan
Kondensasi yang tepat mengemas partikel bersama-sama. Ini membantu
meminimalkan porositas, meningkatkan kekuatan dan mengurangi susut
pembakaran. Ini juga membantu menghilangkan kelebihan air.
Teknik kondensasi
Getaran Getaran ringan dengan mengetuk atau menjalankan instrumen
bergerigi (Gbr. 28.10) pada forsep yang memegang bingkai logam membantu
mengepak partikel-partikel tersebut dan mengeluarkan kelebihan air yang
kemudian dihancurkan oleh kertas penyerap (Gbr. 28.11). Vibrator ultrasonik juga
tersedia untuk tujuan ini.

Hal.489
PREPARASI LOGAM
Permukaan logam yang bersih sangat penting untuk ikatan yang baik.
Minyak dan kotoran lain dari jari dapat mencemari. Permukaan selesai dengan batu
berikat keramik atau berlian disinter. Final texturing dilakukan dengan sandblasting

60
dengan abrasive udara alumina, yang membantu ikatan. Akhirnya, dibersihkan
secara ultrasonik, dicuci dan dikeringkan.

DEGASSING DAN OXIDIZING


Casting (sistem porselen emas) dipanaskan sampai suhu tinggi (980 ° C)
untuk membakar kotoran dan membentuk lapisan oksida yang membantu ikatan.
Degassing dilakukan di tungku porselen.

OPAQUER
Opaquer adalah bubuk putih kekuningan padat yang disediakan bersama
dengan cairan khusus. Opaquer memiliki dua fungsi penting. Ini digunakan untuk
menutupi (menutupi) bingkai logam dan mencegahnya agar tidak terlihat. Ini juga
membantu dalam ikatan porselen veneering ke bingkai yang mendasarinya.
Kerangka logam dipegang dengan sepasang penjepit pengunci. Bubuk buram
disalurkan ke palet keramik dan dicampur dengan cairan khusus untuk konsistensi
seperti pasta (Gbr. 28.7). Itu diterapkan pada bingkai logam dengan sikat dan
terkondensasi (Gbr. 28.8). Cairan berlebih dihilangkan dengan kertas tisu. Opaquer
dibuat hingga ketebalan 0,2 mm. Pengecoran dengan opaquer ditempatkan dalam
tungku porselen (Gbr. 28.9) dan ditembakkan pada suhu yang sesuai (Kotak 28.2).
Opaquer dapat diselesaikan dalam dua langkah.

KONDENSASI
Proses pengemasan partikel bubuk bersama-sama dan menghilangkan
kelebihan air dikenal sebagai kondensasi.
TUJUAN
Kondensasi yang tepat mengemas partikel bersama-sama. Ini membantu
meminimalkan porositas, meningkatkan kekuatan dan mengurangi susut
pembakaran. Ini juga membantu menghilangkan kelebihan air.

60
TEKNIK KONDENSASI
Vibrasi. Vibrasi yang ringan dengan mengetuk atau menjalankan instrumen
bergerigi (Gbr. 28.10) pada tang yang memegang bingkai logam membantu
mengepak partikel-partikel tersebut dan mengeluarkan kelebihan air yang
kemudian dihancurkan oleh kertas penyerap (Gbr. 28.11). Vibrator ultrasonik juga
tersedia untuk tujuan ini.

Hal.490
KOTAK 28.2 Firing Porselen
Proses sintering dan fusi partikel pada massa terkondensasi dikenal sebagai
firing. Partikel-partikel bubuk mengalir dan bergabung bersama selama
penembakan. Membuat restorasi padat dan kuat. Penembakan dilakukan dalam
tungku porselen.
Tungku Porselen
Firing dilakukan dalam tungku porselen. Ada banyak perusahaan yang
memproduksi tungku. Tungku modern dikendalikan oleh komputer dan memiliki
program bawaan untuk mengendalikan siklus pembakaran. Program juga dapat
dimodifikasi oleh operator.
Sikluk Firing
Seluruh program pemanasan awal, firing, mengalami vakum, mengalami
peningkatan tekanan, memegang dan mengendalikan pendinginan dikenal sebagai
siklus pembakaran. Siklus pembakaran bervariasi tergantung pada tahap -
penembakan opaquer, penembakan dentin, penembakan glasir, dll. Suhu
penembakan diturunkan secara bertahap untuk setiap siklus penembakan
berikutnya. Opaquer memiliki suhu tertinggi dan glasir memiliki suhu terendah.
Pemanasan Awal
Massa terkondensasi tidak harus ditempatkan langsung ke dalam tungku
panas. Ini dapat menyebabkan pembentukan uap yang cepat yang dapat memecah
massa. Tungku modern memiliki mekanisme di mana pekerjaan secara bertahap
diangkat ke tungku. Ini dikenal sebagai pemanasan awal.
Vacum Firing

60
Selama penembakan porselen, ruang hampa (tekanan negatif) dibuat di
tungku. Ini membantu mengurangi porositas pada keramik. Vakum kemudian
dilepaskan dengan menaikkan tekanan di tungku. Tekanan yang meningkat
membantu mengurangi ukuran gelembung udara residu yang tidak dihilangkan
dengan vakum. Vakum tidak diaktifkan selama penembakan glasir.
Pendinginan
Pendinginan porselen yang ditembakkan harus dikontrol dengan baik.
Pendinginan yang cepat dapat menyebabkan porselen retak atau dapat
menyebabkan tekanan di dalamnya yang melemahkan porselen. Pendinginan
dilakukan secara perlahan dan seragam dan biasanya dikendalikan oleh komputer.

Spatulasi. Spatula kecil digunakan untuk mengoleskan dan menghaluskan


porselen basah. Ini membantu mengeluarkan kelebihan air.

Bubuk kering. Bubuk kering ditempatkan pada sisi yang berlawanan


dengan selisih basah. Air bergerak ke arah bubuk kering menarik partikel basah
bersama-sama.

DENTIN DAN ENAMEL


Bubuk dentin (bubuk merah muda) dicampur dengan air suling atau cairan
yang disediakan. Spatula kaca harus digunakan (bubuk keramik bersifat abrasif dan
dapat mengikis logam dan mencemari porselen). Sebagian besar gigi dibangun
dengan dentin. Sebagian dentin di daerah insisal dipotong dan porselen enamel
(bubuk putih) dapat ditambahkan (Gbr. 28.12) untuk membangun restorasi. Setelah
penumpukan dan kondensasi selesai (Gbr. 28.13), kondensasi dikembalikan ke
tungku untuk disinter.

ADISI
Tidak perlu membangun restorasi dalam satu langkah. Restorasi besar atau
sulit dapat dibangun dan dipecat dalam dua tahap atau lebih. Setelah setiap

60
penembakan (Kotak 28.2) porselen dapat dibentuk dengan menggiling dan porselen
tambahan ditempatkan di daerah yang kurang. Setiap penembakan tambahan
dilakukan pada suhu yang lebih rendah.
Peringatan Restorasi tidak boleh terkena terlalu banyak firing. Penembakan
yang berlebihan dapat memunculkan restorasi yang terlalu transparan dan tidak
bernyawa.
Hal.491
GINGIVA DAN PORSELEN TRANSPARAN
Gigi alami memiliki beragam warna dan warna. Beberapa dari mereka hadir
pada saat erupsi (intrinsik, mis. Noda fluorosis putih), sementara yang lain
diperoleh selama periode waktu dari lingkungan (ekstrinsik, mis. Kopi, tembakau,
dll.). Pewarnaan dan karakterisasi membantu membuat restorasi tampak alami dan
membantunya menyatu dengan gigi yang berdekatan (Gambar 28.14A dan B).
Serbuk noda (Gbr. 28.15) dicampur dengan cairan khusus, dioleskan dan dicampur
dengan kuas. Dengan semakin menekankan pada menciptakan kembali tampilan
alami, efek diciptakan menggunakan teknik khusus. Ini termasuk cacat, retakan atau
anomali lain di dalam email.

GLAZING
Sebelum glazing akhir, restorasi dicoba di mulut oleh dokter gigi. Oklusi
diperiksa dan disesuaikan dengan penggilingan. Perubahan terakhir dapat
dilakukan untuk meningkatkan bentuk restorasi. Setelah semua perubahan selesai,
restorasi siap untuk diglasir. Pemulihan dihaluskan dengan batu halus sebelum kaca
untuk menghilangkan bekas goresan kotor. Kaca menyediakan permukaan
mengkilap halus untuk restorasi.
Tujuan glazing
1. Glazing meningkatkan estetika
2. Meningkatkan kebersihan
3. Meningkatkan kekuatan. Porselen mengkilap jauh lebih kuat daripada keramik
tanpa glasir. Glasir menghambat perambatan retak.
Hal.492

60
4. Mengurangi keausan gigi yang berlawanan. Permukaan kasar pada porselen tanpa
glasir dapat mempercepat keausan gigi alami yang berseberangan.
Tipe
Over glaze Serbuk glasir dicampur dengan cairan khusus dan diterapkan
pada restorasi. Suhu pembakaran lebih rendah dari pada porselen tubuh. Siklus
pembakaran biasanya tidak termasuk ruang hampa udara. Daya tahan kimia
overglaze lebih rendah karena kandungan fluks yang tinggi.
Self glaze Lapisan glasir yang terpisah tidak diterapkan. Alih-alih restorasi
dikenakan pemanasan terkontrol pada suhu fusi. Hal ini menyebabkan hanya
lapisan permukaan yang meleleh dan mengalir membentuk lapisan yang
menyerupai glasir.

IKATAN PORSELEN-LOGAM
Terbagi menjadi dua bagian
 Ikatan kimia antara permukaan porselen-logam
 Ikatan mekanik antara porselen dan logam

IKATAN KIMIA
Saat ini dianggap sebagai mekanisme ikatan primer. Lapisan oksida
sementara sangat penting untuk ikatan yang baik. Dalam paduan logam dasar,
oksida kromik bertanggung jawab atas ikatan tersebut. Dalam paduan logam mulia,
indium dan timah oksida dan mungkin iridium oksida melakukan peran ini. Baik
pembentukan oksida yang tidak memadai dan penumpukan oksida yang berlebihan
dapat menyebabkan ikatan yang lemah yang mengakibatkan delaminasi porselen di
atasnya (Gbr. 28.16).

IKATAN MEKANIK
Dalam beberapa sistem saling mekanik memberikan ikatan utama.
Sandblasting sering digunakan untuk menyiapkan permukaan logam. Adanya
kekasaran permukaan pada permukaan oksida logam meningkatkan retensi,
terutama jika ada potongan. Keterbasahan penting untuk ikatan.

60
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI RESTORASI LOGAM-
KERAMIK

KELEBIHAN
1. Resistensi fraktur yang lebih baik karena bantuan logam.
2. Fit marginal yang lebih baik karena bingkai logam.
KEKURANGAN
1. Estetika yang buruk jika dibandingkan dengan restorasi semua keramik karena
logam yang terletak di bawah dan opaquer mengurangi tembus keseluruhan gigi.
Hal.493
2. Bingkai logam dan kurangnya tembus cahaya kadang-kadang terlihat melalui
gingiva sehingga menghasilkan margin gelap yang khas.

SISTEM LOGAM-KERAMIK LAINNYA


RESTORASI CAST CAPILLARY (SINTERED GOLD ALLOY
FOIL-CERAMICS)
Adaptasi dan sintering foil paduan emas (Renaissance dan Captek) adalah
cara baru untuk membuat bingkai logam tanpa harus membuangnya. Sistem ini
dikembangkan oleh Shoher dan Whiteman dan diperkenalkan ke komunitas gigi
pada tahun 1993. Captek adalah akronim untuk 'teknik pengecoran kapiler'. Teknik
ini digunakan untuk membuat mahkota dan protesa tetap menggunakan bahan dan
teknik khusus (Gambar 28.17A hingga C). (Lihat bab tentang ‘prosedur casting’
untuk informasi tambahan).
Komposisi, mode pasokan dan casting kapiler
Mereka disuplai sebagai strip tipis dalam dua bentuk yang disebut Captek P
dan Captek G. Captek P (Platinum / Palladium / Emas) memiliki struktur berpori
dan berfungsi sebagai kerangka penguat internal. Captek G adalah 97,5% Emas dan
2,5% Perak. Pada pemanasan dalam tungku, Captek P bertindak seperti spons
logam dan menarik (aksi kapiler) emas cair panas sepenuhnya ke dalamnya. Captek

60
G memberikan warna emas khas sistem ini. Penanganan akhir dapat digambarkan
sebagai struktur komposit.
Teknik
Teknik untuk fabrikasi dijelaskan dalam bab 'Prosedur Casting'.
Kelebihan
1. Penanganan foil campuran yang lebih tipis memungkinkan ketebalan keramik yang
lebih besar, sehingga meningkatkan estetika.
2. Warna emas dari campuran meningkatkan estetika restorasi.
3. Mengurangi reduksi pada struktur gigi
4. Intensitas tinggi nilai tinggi lapisan opaquer terlihat dengan keramik logam
konvensional dihilangkan.

MAHKOTA IKATAN PLATINUM FOIL-KERAMIK


Penanganan platinum foil disesuaikan pada cetakan. Untuk meningkatkan
pengikatan keramik ke penangan foil platinum, teknik elektrodeposisi digunakan.
Lapisan tipis timah diendapkan secara elektro pada foil dan kemudian dioksidasi
dalam tungku. Keuntungan menggunakan platinum berikat serupa dengan yang
digunakan pada foil paduan emas swaged.
Hal.494
Teknik elektrodeposisi
Ini adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan estetika dan ikatan.
Lapisan emas murni diendapkan secara elektro ke logam. Ini diikuti oleh deposisi
minimal minimal timah di atas emas.

Kelebihan
1. Warna emas meningkatkan vitalitas porselen, dengan demikian, meningkatkan
estetika (teknik normal membutuhkan lapisan buram yang tidak estetis untuk
menutupi permukaan oksida logam gelap).
2. Timah membantu ikatan kimia (melalui pembentukan timah oksida).
3. Meningkatkan pembasahan pada antarmuka emas-porselen sehingga mengurangi
porositas.

60
4. Teknik elektrodeposisi dapat digunakan pada logam, seperti baja tahan karat, kobalt
krom, titanium, dan paduan non-emas dan emas rendah lainnya.

RESTORASI SEMUA KERAMIK


Semua restorasi keramik dibuat tanpa inti logam atau sub-struktur. Ini
membuat mereka secara estetika lebih unggul dari restorasi logam-keramik.
Sayangnya, semua restorasi keramik memiliki kekuatan yang lebih rendah, dengan
demikian, keramik logam terus menjadi pilihan restorasi bagi sebagian besar
restorasi hingga tahun 1990-an. Penelitian lanjutan telah mengarah pada
peningkatan sistem semua keramik dengan kekuatan dan ketahanan patah yang
lebih besar. Produsen hari ini mengklaim generasi baru semua bahan keramik
mampu menghasilkan tidak hanya mahkota tunggal tetapi FDP semua-keramik
anterior dan bahkan posterior juga. FDP bentang panjang juga telah dicoba.
Semua restorasi keramik dikelompokkan sesuai dengan jenis dan metode
pembuatannya
1. Sintered kondensasi
-Mahkota jaket porselen feldspathic tradisional
-Mahkota jaket porselen dengan inti alumina (Hi-Ceram)
-Mahkota jaket keramik dengan inti bertulang leucite (Optec HSP)
2. Cast gelas keramik (Dicor)
3. Cetakan keramik (diperkuat leucite) gelas keramik (IPS Empress).
4. Selipan cast-glass terinfiltrasi keramik
-Restorasi inti alumina yang terinfiltrasi kaca (In-Ceram)
-Restorasi inti spinell kaca yang terinfiltrasi (In-Ceram Spinell)
-Inti zirkonia yang terinfiltrasi kaca (In-Ceram Zirconia).
5. Restorasi atau inti keramik giling
-Restorasi CAD/CAM
-Salin restorasi yang digiling
(Blok atau kosong dari berbagai keramik dikerjakan untuk membentuk
restorasi. Contohnya adalah alumina, zirkonia, disilikat lithia, dll. Berbagai jenis
dirinci dalam bagian selanjutnya - lihat klasifikasi keramik yang dapat dikerjakan).

60
JAKET PORSELEN MAHKOTA
Ini adalah mahkota yang seluruhnya terbuat dari porselen feldspathic.
Mereka dibangun di atas matriks foil platinum yang kemudian dihapus.
Hal.495
TIPE
1. Jaket porselen mahkota (tradisional)
2. Jaket porselen dengan inti alumina
3. Jaket porselen dengan inti diperkuat leusit (Optek HSP)
Catatan Kedua di atas umumnya disebut sebagai 'mahkota jaket porselen'
atau PJC. Keramik yang diperkenalkan kemudian disebut sebagai 'mahkota jaket
keramik' atau CJC 'dan' mahkota keramik dari gelas '.
JAKET PORSELEN MAHKOTA (TRADISIONAL)
Mahkota semua-porselen (PJC) telah ada sejak satu abad (awal 1900-an).
Mahkota awal ini juga disebut sebagai PJC tradisional atau konvensional. Mereka
dibuat dari porselen feldspathic sekering konvensional tinggi. Seperti yang
disebutkan sebelumnya ini sangat rapuh dan mudah patah (half moon fractures).
Adaptasi marginal juga cukup buruk. Karena masalah ini mereka secara bertahap
kehilangan popularitas dan tidak lagi digunakan saat ini.
JAKET PORSELEN MAHKOTA DENGAN INTI ALUMINA
Masalah yang terkait dengan PJC tradisional menyebabkan pengembangan
PJC dengan inti yang diperkuat alumina (McLean dan Hughes, 1965) (Gbr. 28.18).
Meningkatnya kandungan kristal alumina (40 hingga 50%) dalam inti memperkuat
porselen dengan mengganggu perambatan retak. Terlepas dari peningkatan
kekuatan mereka masih rapuh dan karena itu tidak diindikasikan untuk gigi
posterior dan penggunaannya terbatas pada gigi anterior. Komposisi PJC yang
diperkuat alumina ditunjukkan pada Tabel 28.2.
Pertimbangan teknis
Mahkota jaket porselen dibuat menggunakan teknik matriks platinum foil.
Matriks platinum foil

60
Sebuah platinum foil disesuaikan dengan cetakan (Gambar 28.19A dan B)
dengan titik kayu. Fungsi platinum foil sebagai matriks. Ini mendukung porselen
selama kondensasi dan pembakaran.

Hal.496
Kondensasi dan firing
Inti porselen dikondensasi dengan hati-hati pada foil (Gbr. 28.19C). Foil
dengan porselen yang terkondensasi dengan hati-hati dikeluarkan dari cetakan.
Kemudian ditempatkan di tungku dan dipecat. Setelah pendinginan, sisa mahkota
dibuat dengan porselen feldspathic konvensional.
Menghapus foil
Setelah selesai restorasi, platinum foil dengan lembut disingkirkan dan
dibuang. Ini bisa sangat sulit.

PORSELEN DIPERKUAT DENGAN LEUSIT (OPTEC HSP


Optec HSP adalah porselen feldspathic dengan kandungan kristal leucite
yang lebih tinggi (diperkuat leucite). Manipulasi, kondensasi, dan penembakannya
sangat mirip dengan mahkota jaket porselen yang diperkuat alumina (menggunakan
matriks platinum foil).
Kegunaan
Inlay,onlay,veneer, dan mahkota tekanan rendah
Kelebihan
1. Mereka lebih estetis karena, intinya kurang buram (lebih tembus cahaya) jika
dibandingkan dengan porselen alumina.
2. Kekuatan lebih tinggi
3. Tidak membutuhkan peralatan special laboratorium
Kekurangan
1. Fit tidak sebaik mahkota keramik logam.
2. Ketidaktepatan marginal potensial.
3. Tidak cukup kuat untuk penggunaan posterior

60
KERAMIK KACA CASTABLE
Keramik gelas castable tidak seperti porselen yang disebutkan sebelumnya.
Sifat-sifatnya lebih dekat dengan kaca (Kotak 28.4) dan konstruksinya sangat
berbeda. Ini adalah satu-satunya restorasi porselen yang dibuat dengan teknik
pengecoran sentrifugal. Proses 'seramming' berikutnya juga cukup unik untuk
porselen ini. Ceramming meningkatkan pertumbuhan kristal mika di dalam
keramik.

Hal.497
PENYEDIAANNYA SEBAGAI
Kaca-keramik castable pertama yang tersedia secara komersial untuk
penggunaan gigi adalah 'Dicor' yang dikembangkan oleh Corning glass works dan
dipasarkan oleh Dentsply. Mereka disediakan sebagai batangan kaca. Suatu bentuk
prakristalisasi yang disebut Dicor MGC juga tersedia sebagai blank yang dapat
dikerjakan untuk CAD / CAM.
KOMPOSISI
Dicor kaca-keramik mengandung 55 vol% kristal tetrasilicic fluormica.
FITUR
Mahkota kaca-keramik Dicor sangat estetis. Ini karena tembusnya yang
lebih besar (tidak seperti beberapa porselen lain yang memiliki inti lebih buram).
Ini juga mengambil beberapa warna dari gigi yang berdekatan (efek bunglon) serta
dari semen yang mendasarinya. Jadi warna semen ikatan memainkan peran penting.
KEGUNAAN
Inlay,onlay,veneer dan mahkota tekanan rendah
FABRIKASI DICOR CROWN
Untuk memahami fitur-fitur penting dari bahan ini, konstruksi langkah demi
langkah dari sebuah mahkota akan dijelaskan
1. Pola ini pertama kali dibangun dalam lilin (Gbr. 28.20A) dan kemudian
diinvestasikan dalam bahan tahan api seperti mahkota logam cor biasa.
2. Setelah membakar wax, nugget dari kaca Dicor dilebur dan dilemparkan ke dalam
cetakan di mesin pengecoran sentrifugal.

60
3. Casting kaca (Gbr. 28.20B) dengan hati-hati diperoleh kembali dari investasi
dengan sandblasting dan cemara dipotong dengan lembut.
4. Restorasi gelas kemudian ditutup dengan bahan embedment untuk
mempersiapkannya untuk tahap selanjutnya yang disebut ceramming.
5. Ceramming adalah proses perlakuan panas dimana gelas diperkuat. Ceramming
menghasilkan pengembangan kristal mikroskopis mika, yang
-Meningkatkan kekuatan dan ketangguhan gelas
Hal.498
-Meningkatkan estetika restorasi (mengurangi transparansi kaca sehingga
lebih buram dan kurang seperti kaca).
6. Kaca cerammed dapat dibangun dengan porselen pelapis khusus dan dipecat untuk
menyelesaikan pemulihan. Noda permukaan dapat diaplikasikan untuk
meningkatkan estetika.

KELEBIHAN
1. Kemudahan fabrikasi
2. Estetika yang baik (efek tembus cahaya dan bunglon yang lebih besar).
3. Peningkatan kekuatan dan ketangguhan patah
4. Marginal fit yang bagus
5. Processing shrinkage yang rendah
6. Rendahnya abrasi pada gigi yang berlawan
KEKURANGAN
1. Kekuatan yang tidak memadai untuk penggunaan posterior.
2. Karakterisasi internal tidak dimungkinkan. Harus diwarnai secara eksternal untuk
meningkatkan estetika.

KERAMIK TEKANAN PANAS (HOT-ISOSTATICALLY PRESSED)


Ini adalah bahan keramik lain yang sekali lagi tidak seperti keramik
sebelumnya karena cara pembuatannya yang unik (injection molding). Ini adalah
gelas-keramik sebelumnya yang memiliki konsentrasi tinggi kristal penguat. Bahan

60
yang disuplai dalam bentuk ingot dilunakkan di bawah suhu tinggi dan dipaksa
menjadi cetakan yang diciptakan oleh proses lilin yang hilang.
Sinonim Injeksi cetakan atau keramik kaca yang ditekan panas.
TIPE DAN MODE SUPPLY
Keramik tekan panas disuplai sebagai ingot (Gambar 28.21 dan 28.22) dari
berbagai komposisi.
Ini termasuk
1. Keramik kaca tekanan panas
-Diperkuat Leucite atau KAlSi2O6 (IPS Empress, Finesse, Optimal,
Cerpress, dll).
-Lithium disilicate diperkuat (IPS permress 2, OPC 3G).
2. Keramik veneer tekanan panas [mis. IPS ZirPress (Gbr. 28.22), Vita PM9] tersedia
untuk digunakan sebagai lapisan yang ditekan di atas inti zirkonia mesin.
Keramik veneer yang kompatibel dalam bentuk bubuk-cair dapat diberikan
bersama dengan ingot atau diperoleh secara terpisah.

KEGUNAAN
Inlay, onlay, veener (Gbr. 28.25D) dan mahkota tegangan rendah. FDPS unit kecil
dapat dibangun dengan IPS Impress 2.
MIKROSTRUKTUR
IPS Empress — mengandung 35 hingga 40% volume kristal leucite (Tabel
28.3)
IPS Empress 2 — terdiri dari 65 hingga 70% volume (Tabel 28.3) kristal disficate
lithia memanjang yang saling bertautan. Ukuran panjang kristal bervariasi dari 0,5
hingga 4 μm.
Kristal dalam struktur meningkatkan ketahanan fraktur dengan mengurangi
perambatan retak.
PEMBUATAN
1. Pola wax (Gbr. 28.25B) dari restorasi diinvestasikan pada bahan refraktori dan
dipanaskan hingga 850 ° C dalam tungku untuk membakar lilin dan menciptakan
ruang cetakan.
2. Kemudian dipindahkan ke tungku pengepresan (Gbr. 28.23). Ingot keramik dan
plunger alumina dimasukkan ke dalam sariawan (Gbr. 28.24).
3. Menekan suhu untuk IPS Empress — 1075 hingga 1180 ° C
4. Menekan suhu untuk IPS Empress 2-920 ° C
5. Pengepresan dilakukan di bawah tekanan udara 1.500 psi.
6. Inti atau restorasi (Gbr. 28.25C) diambil dari labu.

60
7. Porselen veneering yang kompatibel ditambahkan ke inti untuk membangun
restorasi akhir (Gbr. 28.25D).
8. Ini juga dapat langsung dibuat sebagai mahkota dalam hal ini, mahkota diwarnai
dan dikacaukan langsung.

T
u
n p
g e
pk n
eu d
n oK
g re
e rongga
or
c ndibent
a
o uk
gm oleh
r ai pola
GAMBAR 28.24 Representasi skematis dari proses penekanan.
a lk
n ui
mn
ig
no
at
A

D
G
A
GAMBAR 28.25 A KE D empress IPS. (A) Gigi disiapkan untuk veneer. (B) Pola
M
wax. (C) Keramik yang ditekan masih
B melekat pada sprrue. (D) Restorasi selesai.
A
R
2
8
.
2 60
5
A
K
TABEL 28.3 Komposisi dua keramik populer dengan
isostatis panas
Empress IPS 1 Empress IPS 2
Silica (SiO2) 63 Silica (SiO2) 57-80
Alumina ( Al2O3) 17.7 Alumina ( Al2O3) 0-5
Soda (Na2O) 4.6 Potash (K2O) 0-13
Potash (K2O) 11.2 Phosphorous pentoksida 0-11
(P2O5)
Boric oxida (B2O3) 0.6 Lithium (Li2O) 11-19
Kaslsium oksida (CaO2) 1.6 Zinc oksida 0-8
Titanium oksida (TiO2) 0.2 Magnesium (MgO) 0-5
Barium oksida (BaO) 0.7 Lanthanum oksida (La2O3) 0.1-6
Serium oksida (CeO2) 0.4 Pigments 0-8
Pigments
KEUNTUNGAN
1. Lebih cocok (karena susut pembakaran yang lebih rendah).
2. Estetika yang lebih baik karena tidak adanya logam atau inti buram
KERUGIAN
1. Perlu peralatan yang mahal.
2. Berpotensi fraktur di daerah posterior.
KERAMIK INFILTRASI KACA
Ini adalah keramik inti khusus yang diperkuat oleh proses infiltrasi gelas yang unik.
Kadang-kadang disebut sebagai keramik slip-cast.
Types
Saat ini ada tiga jenis tergantung pada bahan inti yang digunakan.
1. Kaca inti alumina yang terinfiltrasi (In-Ceram Alumina).
2. Kaca spinell core yang diinfiltrasi (In-Ceram Spinell).
3. Kaca inti zirkonia yang terinfiltrasi (In-Ceram Zirconia).
Disediakan sebagai
Serbuk oksida (alumina, spinell atau zirkonia) dengan cairan pencampur, bubuk
kaca dan keramik veneer (Gambar 28.26 hingga 28.28).

GAMBAR 28.26 Bubuk alumina dan aksesoris lainnya digunakan untuk membuat
inti.

60
GAMBAR 28.27 Bubuk kaca.

GAMBAR 28.28 Vita VM7 adalah keramik veneering yang dirancang untuk In-
Ceram.
GLASS INFILTRATED ALUMINA CORE (IN-CERAM ALUMINA)

Sistem keramik ini memiliki proses infiltrasi gelas yang unik dan yang pertama
diklaim untuk fabrikasi FDP anterior. Proses infiltrasi gelas mengkompensasi
firingshrinkage. Inti akhir setelah penyelesaian infiltrasi gelas terdiri dari sekitar
70% alumina dan 30% (natrium lanthanum) kaca.
Indikasi
1. Mahkota anterior dan posterior, dan
2. Prostesis gigi tetap anterior rentang pendek.
Komposisi
Bubuk
Alumina

Al2O 99.7
MgO3 0.03

60
Serbuk
kaca
infiltrasi
La2O3 49.6
SiO2 19.1
TiO2 6.16
CaO 3.14
Others 20
Pembuatan (Gambar 28.29A hingga I)
1. Dua die dibutuhkan. Satu di stone dan yang lainnya di bahan die tahan panas.
2. Mempersiapkan selip — Jumlah terukur (38 g) bubuk alumina ditambahkan secara
perlahan ke dalam gelas berisi 1 ampul cairan pencampur dan setetes cairan aditif.
Pencampuran dilakukan dengan bantuan unit ultrasonik khusus (Vitasonic). Air di
Vitasonic harus diisi dengan menggunakan es batu. Slip yang disiapkan harus halus
dan homogen. Slip diterapkan pada die tahan api menggunakan metode slip cast
(air dari bubur diserap oleh die berpori meninggalkan lapisan padat alumina di
permukaan). Sekali mulai slip tidak boleh mengering sebelum koping selesai.
Proses ini dilanjutkan sampai diperoleh koping alumina dengan ketebalan yang
cukup.
3. Koping alumina slip yang rapuh dikeringkan pada suhu 120 ° C selama 2 jam.
4. Penanganan disinter (Inceramat furnace) selama 10 jam pada suhu 1120 ° C.
5. Setelah sintering koping diuji untuk retak menggunakan pewarna khusus.
6. Langkah selanjutnya adalah infiltrasi gelas. Bubuk kaca dicampur dengan air
disaring. Satu atau dua lapisan tebal (1-2 mm) diaplikasikan pada coping alumina
yang disinter (hanya permukaan luar) dan dipanaskan selama 2-3 jam pada suhu
1110 ° C pada platinum foil. Gelas meleleh dan menyusup ke dalam alumina
berpori, melalui tindak kapiler.
7. Kelebihan kaca membentuk lapisan kaca di permukaan yang diaduk menggunakan
bur berlian khusus, diikuti oleh sandblasting. Kontrol pembakaran kaca (1000 ° C)
dilakukan.
8. Koping kemudian dibangun menggunakan keramik pelapis khusus (Vita VM 7).
Keuntungan
1. Cocok dan adaptasi marjinal.
2. Kekuatannya bagus jika dibandingkan sebelumnya semua mahkota keramik.
Diklaim cukup kuat untuk mahkota tunggal posterior dan penggunaan FDP anterior.
Kerugian
1. Relatif kurang estetika karena opacity dari inti alumina.
2. Cukup tidak menarik untuk membuat.
3. Tidak semua FDP berhasil, beberapa terkadang patah.

60
GAMBAR 28.29 A ke I Pembuatan restorasi In-Ceram. (A) Slip casting. (B)
Tungku dalam ceram. (C) Sinteringkan slip. (D) Mengatasi sintered. (E)
Aplikasikan kaca slurry. (F) Tertanam dalam investasi. (G) Tungku infiltrasi gelas.
(H) Penanganan infiltrasi kaca. (I) Restorasi selesai.
Kegunaan
1. Selain inlay, onlay, veneer dan mahkota tegangan rendah (anterior dan posterior),
bahan ini dapat digunakan untuk membuat FDP anterior tekanan rendah. Karena
kecenderungan fraktur sesekali ketika digunakan untuk konstruksi FDP
penggunaannya harus dipilih dengan cermat.
2. Untuk orang yang alergi terhadap restorasi berbasis logam.
3. Estetika sangat penting.
GLASS INFILTRATED SPINELL CORE (IN-CERAM SPINELL)
In-Ceram Spinell adalah cabang dari In-Ceram Alumina. Karena opacity inti
alumina yang sangat tinggi, bahan baru diperkenalkan yang dikenal sebagai In-
Ceram spinell. Ini menggunakan spinel (MgAl2O) sebagai gantinya alumina.
Proses pembuatan sangat mirip dengan yang ada di In-Ceram Alumina. Spinell In-

60
Ceram lebih transparan dan karena itu lebih estetika dibandingkan dengan inti In
Ceram Alumina. Karena kekuatannya lebih rendah, penggunaannya terbatas pada
kondisi tekanan yang rendah.
Indikasi
Tembusan cahayanya yang tinggi membuatnya menjadi bahan pilihan untuk
mahkota dan restorasi di estetika (mahkota anterior) dan zona bebas stres.
Kontraindikasi
Tembusan cahaya yang tinggi kontraindikasi dalam situasi di mana struktur gigi
yang mendasarinya sangat berubah warna dan perlu ditutupi. Kekuatannya yang
rendah juga menjadi kontraindikasi untuk situasi posterior dan FDP.
GLASS INFILTRATED ZIRCONIA (IN-CERAM ZIRCONIA)

Zirkonia (ZrO) adalah mineral yang terbentuk secara alami. Kristal Zirkonia
digunakan sebagai pengganti berlian. Zirkonia In-Ceram adalah yang terkuat dari
tiga bahan inti yang disusupi kaca. Inti ICZ yang disusupi gelas mengandung sekitar
30% berat zirkonia dan 70% berat alumina.

Indikasi

Kekuatannya yang tinggi menjadikannya sebagai bahan pilihan untuk mahkota


posterior dan gigi tiruan parsial tetap dengan bentang pendek di area dengan
tekanan tinggi (FDP posterior).
Ini tidak cocok untuk zona estetika karena opacity yang lebih besar.
Namun, dalam kasus di mana ada perubahan warna yang parah, In-Ceram Zirconia
membantu menutupi struktur gigi yang berubah warna karena opacity yang lebih
besar.

CAD/CAM KERAMIK

Membangunrestorasi keramik gigi adalah teknik yang sensitif, kerja intensi dan
membuang-buang waktu. Keramik bermesin diperkenalkan untuk mengatasi
beberapa masalah ini. Mereka juga dikenal sebagai keramik giling atau mesin.

Sistem mesin keramik dapat dibagi menjadi dua kategori


1. Sistem CAD / CAM
2. Sistem salinan giling

SISTEM CAD/CAM

Ini adalah sistem yang dapat merancang dan menghasilkan restorasi dari blok atau
kosong dari keramik dengan bantuan komputer. CAD / CAM adalah akronim untuk
komputer yang dibantu desain-komputer dibantu pabrik (computer aided design-
computer aided manufacturing).

SEJARAH CAD/CAM

60
Perkembangan utama di bidang CAD / CAM gigi terjadi pada 1980-an. Mereka
dipengaruhi oleh tiga perintis penting. Yang pertama adalah Duret yang membuat
mahkota melalui serangkaian proses dimulai dengan kesan optik dari gigi yang
disiapkan. Penggilingan dilakukan oleh mesin penggilingan yang dikontrol secara
numerik (prekursor CAM / CAM modern). Pelopor kedua adalah Mörmann,
pengembang sistem CEREC di Universitas Zurich. Sebuah mesin chair-side padat
menggiling mahkota dari pengukuran persiapan yang diambil oleh kamera
intraoral. Pada saat itu, sistem ini inovatif karena memungkinkan 'restorasi pada
hari yang sama'. Dengan diumumkannya sistem ini, istilah CAD / CAM menyebar
dengan cepat ke profesi gigi. Yang ketiga adalah Andersson, pengembang sistem
Procera pada 1980-an. Jepang juga mengembangkan banyak sistem pada 1980-an
tetapi ini tidak berhasil secara komersial karena perlawanan dari perusahaan
asuransi kesehatan. Sistem awal harus mengatasi banyak masalah termasuk daya
komputasi yang terbatas, akurasi marjinal yang buruk, dll. Sistem CAD / CAM saat
ini telah jauh. Dengan peningkatan teknologi, material, dan perangkat lunak,
fabrikasi restorasi jauh lebih akurat dan juga operator yang baik. Sistem CAD /
CAM sekarang menjadi bagian dari kedokteran gigi sehari-hari.

Sistem CAD / CAM yang tersedia secara komersial

Banyak sistem saat ini tersedia menggunakan berbagai teknik dan bahan (Gbr.
28.30). Beberapa contoh sistem CAD / CAM yang tersedia secara komersial adalah
- Cerec (Sirona), Sirona InLab, Everest (Kavo), Cercon (Dentsply), Lava (3M
ESPE), Zeno (Weiland), 5-tec (Zirkonzahn), dll.

PENTINGNYA SISTEM CAD/CAM

Sistem CAD / CAM terdiri dari 5 hal penting


1. Pemindai atau digitizer Kesan virtual
2. Komputer Desain virtual (CAD)
3. Penggilingan Menghasilkan restorasi atau kerangka kerja
4. Kosong keramik Bahan baku untuk restorasi
5. Perapian Untuk postingintering, ceramming dll.

K Rest
o orasi
nt atau
a desa
k in
pr kera
o ngka
b (
e Restor
pros
at asies
a atau
CAD
u kerang )
p ka 60
e gilling
m (
in
proses lebih
prose
GAMBAR 28.30 Representasi skematis dari produksi CAD / CAM.

KOTAK 28.5 Menggabungkan berbagai porselen dan teknik pemrosesan

 Dalam beberapa sistem, seluruh restorasi dapat dilakukan sepenuhnya dari bahan yang sama.
Contoh - Sebuah tatahan atau laminasi dapat dibangun seluruhnya dengan keramik yang dapat
ditekan atau dari blok feldspathic mesin.
 Dalam banyak sistem, paling tidak 2 teknik pengolahan atau lebih material dan material harus
dikombinasikan untuk menghasilkan restorasi akhir karena berbagai alasan seperti estetika,
kemudahan pembuatan, kebutuhan untuk koreksi, dll.
Kebanyakan keramik inti bertulang terlalu buram untuk digunakan untuk membangun
seluruh restorasi bersamanya. Inti-inti ini harus dibangun dengan keramik veneer,
ditandai dengan noda dan kemudian diglasir untuk menghasilkan restorasi akhir. Contoh
1 — Inti kaca yang disusupi terlalu buram dan harus dilapisi dengan porselen tipe
kondensasi veneer untuk menghasilkan restorasi akhir. Contoh 2 Inti alumina mesin sering
dibuat dengan keramik yang dapat dikondensasi. Contoh 3 — Dalam satu sistem, blok
zirkonia mesin dilapis dengan bahan pelapis yang bisa ditekan (Zir Cad dan Zir Pres). Poin
penting untuk diingat adalah bahwa berbagai keramik harus kompatibel satu sama lain
ketika digunakan bersama. Produk yang tidak kompatibel dapat memiliki perbedaan
dalam CTE yang dapat menyebabkan kegagalan restorasi. Pabrikan biasanya menentukan
bahan pelapis yang kompatibel dengan produk mereka.

Pemindai atau digitizer


Dimensi gigi yang disiapkan (atau pola die atau wax) diambil dan didigitalkan
untuk membuat gambar 3 dimensi dari gigi yang disiapkan di komputer. Ini dicapai
dengan memindai preparasi atau die.

2 jenis digitizers yang saat ini digunakan adalah


1. Kontak probe secara fisik berkontak dengan die saat bergerak sepanjang
permukaannya saat mengirimkan informasi ke komputer. Misalnya, pemindai
kontak Procera Forte.
2. Pemindai tidak seperti probe kontak, pemindai adalah perangkat optik. Ini termasuk

60
 Tongkat genggam intraoral (Gbr. 28.31A) Ini adalah pemindai chairside. Pemindai
intraoral memantulkan cahaya (cahaya tampak, laser atau LED) dan menangkapnya
dengan kamera untuk menciptakan cetakan optik dari gigi yang dipersiapkan dan
struktur yang berdekatan. Banyak gambar harus ditangkap untuk menautkan
bersama gambar 3D komposit di komputer. Dalam beberapa sistem bubuk khusus
ditaburkan untuk mengurangi refleksi dan meningkatkan yang dapat dibaca.
 Pemindai laboratorium Ini adalah perangkat yang lebih besar yang memindai gips
atau mati menggunakan teknologi yang berbeda. Beberapa menggunakan kamera
untuk mengambil beberapa gambar yang mirip dengan pemindai intraoral
(pemindai optik cahaya putih). Lainnya menggunakan 2 kamera untuk menangkap
objek dari berbagai sudut menggunakan cahaya putih (mis. Kavo Everest - Gambar
28.31B dan 28.32) atau pesawat laser yang diproyeksikan dalam pola kisi.
Pemindai optik Procera menggunakan sinar laser untuk mengukur jarak (holografik
conoscopic).

A B C

D E F

G H I

GAMBAR 28.31 A SAMPAI I Sistem CAD / CAM (A) Persiapan gigi dapat
dipindai langsung di mulut dengan tangan memegang pemindai. (B) Persiapan juga
dapat dipindai dari gips (pemindai Kavo). (C) Alat bantu komputer dalam
merancang restorasi akhir atau koping. (C) Alat bantu komputer dalam merancang
restorasi akhir atau koping. (D) Desain dipindahkan ke stasiun penggilingan dan

60
restorasi digiling. (E) Laminasi giling. (F) cerec 3 (Sirona) inlab. (G) Zeno 2100
(Weiland). (H) Lava (3 M Espe). (I) Stasiun penggilingan Everest (Kavo).

GAMBAR A B
28.32 A
DAN B (A)
Pemindai berkas cahaya (Kavo Everest). (B) Laser conoscopic holografi (pemindai
optik Procera baru).

Komputer (Proses CAD)


Restorasi atau inti dirancang di komputer (Gbr. 28.31C). Sebagian besar produsen
memiliki perangkat lunak sendiri untuk proses CAD. Proses CAD membantu dalam
merancang baik restorasi, koping atau substruktur FDP. Komputer dapat secara
otomatis mendeteksi garis akhir. Beberapa menggunakan perpustakaan bentuk gigi
yang disimpan di komputer untuk menyarankan bentuk restorasi yang diusulkan.
Rekaman registrasi gigitan (jejak gigi yang berlawanan atau antagonis dalam bahan
seperti lilin atau karet) juga ditambahkan ke data. Informasi gabungan bersama-
sama dengan kesan optik 3D dari gigi disiapkan menetapkan zona perkiraan di
mana restorasi baru dapat ada. Restorasi yang diusulkan kemudian dapat diubah
agar sesuai dengan zona ini dalam posisi yang benar secara anatomis dan
fungsional. Dokter gigi dapat melakukan koreksi atau memodifikasi desain jika
perlu dan kemudian mengirimkannya ke unit penggilingan untuk penyelesaian.
Stasiun penggilingan
Stasiun penggilingan telah berkembang pesat sejak pertama kali diperkenalkan ke
pasar (Gambar 28.31E hingga I). Model sebelumnya hanya memiliki permukaan
internal. Permukaan eksternal harus digiling secara manual. Mesin CAD / CAM
saat ini dapat menggiling permukaan eksternal juga.
Sinyal dari komputer mengontrol alat penggilingan yang membentuk blok keramik
sesuai dengan desain yang dihasilkan komputer. Untuk memulai proses, blok
keramik terpasang ke mesin melalui bingkai atau pegangan bawaan. Faktor
pembesaran (lihat zirkonia yang ditentukan) juga dihitung jika berlaku.
Penggilingan dilakukan oleh alat penggilingan berlian atau karbida. Stasiun Cerec
(Gbr. 28.31F) menggunakan 2 bur berlian untuk menggiling permukaan internal
dan eksternal secara bersamaan (Gbr. 28.31D). Mesin lain menggunakan alat
tunggal yang bergerak di sepanjang beberapa sumbu (3 hingga 5 sumbu) dan
melakukan aksi milling. Engine Everest (Kavo) (Gbr. 28.31I) adalah contoh aksi
penggilingan 5 sumbu. Beberapa mesin (Kavo Everest) dapat menggiling keramik
dan titanium.

60
Blank Keramik
Berbagai macam Blank keramik dalam berbagai ukuran, corak dan bentuk tersedia
untuk digiling. Beberapa unit dapat diproduksi dari blok yang lebih besar. Kosong
yang lebih kecil dapat menghasilkan hanya satu koping atau restorasi. Kosong
dipasang melalui bingkai ke mesin atau oleh satu atau lebih pegangan pada blank
itu sendiri.
Klasifikasi mesin Blank keramik
1. Feldspathic porselen Blank [Vitablocs Mark II (Vita)].
2. Kaca keramik Blank
 Keramik kaca berbasis tetrasilicic fluormica [Dicor MGC (Dentsply)].
 Leucite berbasis [ProCad (Ivoclar), Everest G (Kavo)].
 Keramik kaca Lithia disilicate [IPS e max CAD (Kavo)].
3. Kaca Blank diinfiltrasi
 Alumina (Vita In-Ceram Alumina)
 Spinell (Vita In-Seram Spinell)
 Zirconia (Vita In-Ceram Zirconia)
4. Blank Pra Sintered
 Alumina (Vita In-Ceram AL)
 Ytrria menstabilkan Zirkonia (Vita In-Ceram YZ)
5. Blank Sintered
 Yttria menstabilkan Zirconia (Everest ZH Blank).
Deskripsi singkat berbagai bahan untuk CAD / CAM
Proses pembuatan adalah sistem dan material khusus. Gigi atau gigi yang telah
dipindai dipindai langsung dari mulut atau dari model yang dibuat dari kesan biasa.
Selanjutnya restorasi atau substruktur dirancang pada komputer. Blank terpasang
ke stasiun penggilingan dan kode batang dipindai. Waktu yang dibutuhkan untuk
milling tergantung pada ukuran dan kompleksitas restorasi serta bahan yang
digunakan. Sebagai contoh, zirkonia yang telah dipresorbsi lebih mudah dibuat
daripada zirkonia yang disinter. Ini juga mengurangi keausan alat penggilingan.
Setelah penggilingan, struktur dipisahkan dari bagian blank dengan menggunakan
cakram atau gerinda yang didinginkan dengan air. Prosedur pemrosesan selanjutnya
kemudian dimulai tergantung pada bahan dan sistem yang digunakan.
Blank Feldspathic (Gbr. 28.33) Restorasi Feldspathic dapat digiling hingga kontur
penuh. Pemulihan dikacaukan setelah digiling. Prosesmopsional termasuk
pelapisan dan pewarnaan. Penggunaan - inlay, laminasi dan mahkota anterior.
Lithium disilicate (Gbr. 28.34). Keramik dikerjakan dalam keadaan kristal
menengah di mana material menunjukkan karakteristik warna kebiru-biruan (Gbr.
28.35A). Pada tahap ini bahannya lebih mudah dibentuk dan bisa dicoba di mulut.
Ini diikuti oleh proses kristalisasi sederhana dan cepat (30 menit) dalam oven
keramik konvensional yang mencapai kekuatan akhirnya dan sifat estetika yang
diinginkan seperti warna gigi, tembus cahaya dan kecerahan (Gbr. 28.35B). Proses

60
opsional termasuk pelapisan dan pewarnaan. Penggunaan - inlay, onlay, dan
mahkota anterior dan posterior.
Kaca keramik infiltrasi (Gbr.28.36) Ini biasanya dikerjakan sebagai inti atau
substruktur FDP. Pemrosesan selanjutnya meliputi infiltrasi kaca, veneer, dan kaca.
Menggunakan In-Ceram Spinell direkomendasikan untuk mengatasi mahkota
tunggal anterior. In-Ceram Alumina diindikasikan untuk mahkota anterior dan
posterior dan 3 substruktur FDP anterior. Dalam Ceram, Zirkonia dapat digunakan
untuk mahkota anterior dan posterior serta 3 unit substruktur FDP.

GAMBAR 28.33 Porselen Feldspathic.

GAMBAR 28.34 Blank keramik gelas— berbasis leucite (di atas) dan lithia
disilicate (bawah)

A B
C
GAMBAR 28.35 A DAN B (A) Mahkota disilicate lithia giling dalam keadaan
V
tertekan dapat dicoba di Cdalam mulut. Ini dimungkinkan karena tidak ada
penyusutan selama proses Vceramming berikutnya. Perhatikan perubahan warna
setelah perlakuan panas (B).C(Courtesy: Dr. Hanan Abuasi, MOH, Kuwait).
V
C
V

60
GAMBAR 28.36 Blank CAD / CAM untuk metode infiltrasi kaca.

GAMBAR 28.37 Zirkonia Pra sintered. Blank untuk beberapa unit.

GAMBAR 28.38 Zirkonia Pra sintered. Blank dengan kode batang ditampilkan di
inset.

Zikronia Pra sintered (Gambar 28.37 dan 28.38) Zirkonia yang sangat padat
sangat sulit dikerjakan, membutuhkan waktu hingga dua jam hanya untuk membuat
satu unit. Oleh karena itu, sebagian besar restorasi dengan kerangka zirkonia dibuat
dengan mengolah blok zirkonia berpori atau sebagian yang dikenal sebagai zirkonia
pra sintered. Ini biasanya digunakan sebagai inti untuk mahkota atau FDP. Dalam
kondisi yang telah ditentukan, mereka biasanya lebih lunak dan lebih mudah
digiling. Mereka digiling ke ukuran yang sedikit (20%) lebih besar, untuk
mengimbangi penyusutan sintering berikutnya. Setelah penggilingan, mereka harus
disinter (disebut post sintering). Sintering dilakukan di tungku. Waktu dan suhu
sintering bervariasi antara merek.
 Waktu sintering - 6 hingga 7,5 jam

60
 Suhu sintering - 1350 hingga 1530 ° C
Karena suhu tinggi yang terlibat tungku khusus diperlukan untuk sintering zirkonia.
Semua penggilingan dan penyesuaian harus diselesaikan sebelum sintering.
Penyesuaian berikut sintering terutama di area konektor melemahkan struktur.
Penyesuaian apa pun yang diperlukan setelah pemasangan harus dilakukan dengan
berlian yang didinginkan dengan air, bebas getaran, dan halus. Restorasi dapat
direndam dalam cairan pewarna khusus untuk meningkatkan estetika. Restorasi
kemudian dibangun dengan keramik veneering yang kompatibel. Penggunaan —
konstruksi inti untuk mahkota dan FDP anterior dan posterior bentang panjang.

Zikronia sintered (Gambar 28.39 dan 28.40) Karena bahan-bahan ini sudah
sepenuhnya disinter, post sintering tidak diperlukan. Bahan ini digiling dalam rasio
1: 1 karena tidak ada penyusutan yang diharapkan. Karena penggilingan kekerasan
ekstrem membutuhkan lebih banyak waktu dan menyebabkan lebih banyak keausan
alat penggilingan. Proses selanjutnya meliputi pembuatan keramik veneering yang
kompatibel. Penggunaan —konstruksi inti untuk mahkota dan FDP anterior dan
posterior bentang panjang. (Zirkonia dijelaskan secara lebih rinci di bagian
selanjutnya).

508 PART 7 Indirect Restorative and Prosthetic Materials

GAMBAR 28.35A DAN B (A) Mahkota disilicate lithia giling dalam karena tidak ada penyusutan selama proses
keadaan presintered dapat dicoba di dalam mulut. Ini dimungkinkan ceramming berikutnya. Perhatikan perubahan

60
warna setelah perlakuan panas (B). (Courtesy: GAMBAR 28.36 CAD / CAM
Dr. Hanan Abuasi, MOH, Kuwait). kosong untuk metode infiltrasi
gelas.

FIGURE 28.37 Presintered FIGURE 28.38 Presintered Zirconia. Blank with bar code
zirconia blank for multiple is shown on the inset.
units.

Zirkonia presintered (Gambar 28.37 dan 28.38) Zirkonia yang sangat padat sangat sulit untuk dikerjakan,
membutuhkan waktu hingga dua jam hanya untuk membuat satu unit. Oleh karena itu, sebagian besar restorasi
dengan kerangka zirkonia dibuat dengan mengolah blok zirkonia berpori atau sebagian yang dikenal sebagai
zirkonia presintered. Ini biasanya digunakan sebagai inti untuk mahkota atau FDP. Dalam kondisi yang telah
ditentukan, mereka biasanya lebih lunak dan lebih mudah digiling. Mereka digiling ke ukuran yang sedikit
(20%) lebih besar, untuk mengimbangi penyusutan sintering berikutnya. Setelah penggilingan, mereka harus
disinter (disebut post sintering). Sintering dilakukan di tungku. Waktu dan suhu sintering bervariasi antara
merek.
 Sintering time – 6 to 7.5 hours
 Sintering temperature – 1350 to 1530 °C
Karena suhu tinggi yang terlibat tungku khusus diperlukan untuk sintering zirkonia. Semua penggilingan
dan penyesuaian harus diselesaikan sebelum sintering. Penyesuaian berikut sintering terutama di area
konektor melemahkan struktur. Penyesuaian apa pun yang diperlukan setelah postintering harus
dilakukan dengan berlian yang didinginkan dengan air, bebas getaran, dan halus. Restorasi dapat
direndam dalam cairan pewarna khusus untuk meningkatkan estetika. Restorasi kemudian dibangun
dengan keramik veneering yang kompatibel. Penggunaan — konstruksi inti untuk mahkota dan FDP
anterior dan posterior bentang panjang.
Sintered zirconia (Figs. 28.39 and 28.40) Since these materials are already fully sintered, post sintering tidak
diperlukan. Bahan ini digiling dalam rasio 1: 1 karena tidak ada penyusutan yang diharapkan. Karena
penggilingan kekerasan ekstrem membutuhkan lebih banyak waktu dan menyebabkan lebih banyak keausan
alat penggilingan. Pemrosesan selanjutnya meliputi pembuatan keramik veneering yang kompatibel.
Menggunakan-

60
tinggiDental Ceramics
CHAPTER 28 509
core construction for crowns and long span anterior
and posterior FDPs. (Zirconia is described in greater
detail in a subsequent section).

Sintering furnaces
Tungku adalah bagian penting dari kedokteran gigi
CAD / CAM. Berbagai tungku tersedia tergantung
pada jenis kosong yang digunakan. Sebagai
contoh, kosong alumina In-Ceram harus
diinfiltrasi kaca dalam tungku setelah pemesinan.
Kosong disucicate leucite atau lithia harus FIGURE 28.39 Sintered
dimurnikan untuk menginduksi kristalisasi parsial.
zirconia blanks (KAVO).
Tungku untuk sintering zirkonia sangat
specialized as it involves very high temperatures. Zirconia sintering can involve temperatures greater than
1500 °C.

COPY MILLED (CAM) SYSTEMS


Beberapa sistem menggunakan teknik penggilingan salinan untuk menghasilkan inti keramik atau
substruktur untuk FDP. Dalam penggilingan salinan, pola lilin restorasi dipindai dan replika digiling dari
keramik kosong (lihat Tabel 28.4 untuk perbandingan CAD / CAM dan penggilingan salinan).Commercial
systems available
Examples of commercially available copy-milling systems are
1. Celay (Figs. 28.41A to C) (Mikrona AG, Spreitenbach, Switzerland).
2. Cercon (Degudent, Dentsply). Cercon has both CAD/CAM and copy-milling systems.
3. Ceramill system (Fig. 28.42).
Fabrication of a copy-milled restoration substructure
The Cercon system will be described (Figs. 28.43A to I).
 A stone die is prepared from the impression of the preparation.

FIGURE 28.40 SEM showing microstructure of unsintered (presintered (left) and sintered (right) In-ceram
Zirconia. Sintering fuses the particles to form dense ceramic.

TABLE 28.4 Comparison of CAD/CAM and copy-milling


CAD/CAM Copy-milling
Scans preparation Scans pattern
Restoration designed virtually Restoration designed manually
Object milled from virtual pattern Restoration mills replica of pattern

60
510 PART 7 Indirect Restorative and Prosthetic Materials

FIGURES 28.41A TO C (A) Celay copy milling system. (B) Celay blanks. (C) Close-up of copying and
milling process showing the wax pattern and the milled inlay.

 Pola restorasi dibuat menggunakan lilin.


 Pola diperbaiki di sisi kiri mesin penggilingan (Otak Cercon).
 Kosongkan zirkonia yang telah dipasangkan terpasang di sisi kanan (bagian milling) mesin. Mesin membaca
kode batang pada bagian yang kosong yang berisi informasi pembesaran.
 Pada aktivasi, pola di sisi kiri dipindai (pemindaian optik nonkontak) sementara alat milling di sisi kanan
mengeluarkan replika yang diperbesar (30% lebih besar) dari pola dari keramik kosong yang terpasang.
Struktur yang digiling dikeluarkan dari mesin dan dipotong dari bingkai. Potongan stempel lampiran yang
tersisa dipangkas dan penyesuaian akhir dilakukan.
 Structure Struktur zirkonia kemudian ditempatkan di tungku sintering (Cercon Heat) dan dipecat selama 6 jam
pada 1350 ° C untuk menyelesaikan proses sintering.
 Pemulihan selesai menggunakan porselen pelapisan yang kompatibel.

 Ceramill system
Berbeda dengan sistem sebelumnya, sistem Ceramill (Gbr. 28.42) didasarkan pada jenis pantograph dari
penggilingan salinan yang, menurut perusahaan, "mengembalikan material ke tangan teknisi". Untuk
membuat koping zirkonia, pengguna menerapkan resin yang disembuhkan dengan cahaya pada dadu
tradisional, menempelkan pola resin ke dalam piring plastik dan memasukkannya ke dalam unit penggilingan,
berdampingan dengan zirkonia YtZP
kosong. Unit ini memiliki dua lengan siam yang memegang FIGURE 28.42 Ceramill.
Dental Ceramics CHAPTER 28 511

60
FIGURES 28.43A TO I Fabrication of a zirconia restoration with diperiksa
the Cercon system. (A) Cercon brain (milling unit). untuk kontrol
(B) Zirconia blanks. (C) Wax pattern. (D) Blank in position. (E) kualitas dan
Milling. (F) Separating. (G) Sintering (cercon heat). dikirim ke
(H) A completed substructure. (I) A completed prosthesis. laboratorium
asal tempat
probe tip and the milling handpiece. The user manually traces the pelapisan
resin buildup with the probe tip while the other arm simultaneously selanjutnya
mills a duplicate coping out of the zirconia block. selesai. Jadi
dalam sistem
Networked CAD/CAM production (Procera AllCeram) ini,
Sistem Procera oleh Nobel Biocare adalah sistem unik di mana
laboratorium
restorasi diproduksi menggunakan informasi yang dikirim melalui
hanya perlu
internet. Dalam sistem ini kesan dikirim ke laboratorium berlisensi
berinvestasi
Nobel setempat. Di sini tayangan dituang dan cetakan konvensional
dalam
dipindai oleh pemindai kontak [Procera Forte - (Gbr. 28.44)].
pemindai dan
Coping dirancang (CAD) dan bersama-sama dengan dimensi
perangkat
cetakan yang dipindai, informasi diteruskan melalui internet ke
lunak
fasilitas produksi jarak jauh skala industri yang sepenuhnya
CAD.FIGURE
otomatis yang mungkin berada di negara lain. Di sini die yang
28.44 Procera
diperbesar digiling melalui proses CAM. Inti diproduksi dengan contact scanner.
menekan kering pada die dan diikuti oleh sintering. Penanganan Inset - contact
yang disinter secara individual probe.
60
512 PART 7 Indirect Restorative and Prosthetic Materials
YTTRIA STABILIZED ZIRCONIA CERAMICS
Zirconium is one of the most abundant elements in the earth’s crust. Zirconia is the oxide of zirconium
metal (ZrO2). Zirconium oxide is a white crystalline oxide ceramic with unique properties. Its most naturally
occurring form is the rare mineral, baddeleyite. A form of cubic zirconia is popularly used as a diamond
simulant (Figs. 28.45A to C).

Transformation toughening
Ini memiliki kekuatan tertinggi di antara keramik gigi karena tingkat ketahanan retaknya yang tinggi. Ini
dimungkinkan karena sifat unik zirkonia untuk menjalani proses yang dikenal sebagai pengerasan
transformasi (Gbr. 28.46). Bentuk stabil zirkonia adalah bentuk monoklinik. Ketika zirkonia dipanaskan,
ia berubah ke fase suhu tinggi tetragonal yang kembali lagi ke bentuk monoklinik pada pendinginan.
Namun, penambahan itrium oksida (3-5%) juga dikenal sebagai itrium mempertahankan zirkonia dalam
bentuk tetragonal suhu tinggi pada suhu kamar. Dengan demikian, bentuk zirkonia ini dikenal sebagai
'zirkonia polikristal yang distabilkan oleh yttria' (Kotak 28.6).
Ketika tekanan diterapkan pada zirkonia seperti pada awal pembentukan retak, ia kembali ke bentuk
monokliniknya secara lokal dengan peningkatan volume yang menyertainya. Peningkatan volume lokal
menyebabkan tekanan tekan di sekitar retakan dan memperlambat pertumbuhannya. Ini juga dikenal
sebagai 'ekspansi tegangan' - sebuah fenomena yang hanya diketahui dalam kasus baja. Karena alasan
ini zirkonium oksida juga dikenal sebagai 'baja keramik'.
Pengenalan zirkonia sebagai bahan inti merevolusi keramik gigi. Proses pengerasan transformasi yang
unik, memungkinkan untuk membangun gigi palsu parsial dengan rentang tetap yang relatif panjang di
lokasi anterior dan posterior..

Cubic zirconia Baddeleyite Zirconia powder

FIGURES 28.45A TO C Various forms of


zirconia.

F I G URE 28. 46 Repr esent at


ion of transformation
toughening. The illustration
shows the compressive forces
around the crack caused by
transformation and expansion of
the zirconia crystals around the
crack (adapted from Vita).

60
Dental Ceramics CHAPTER 28 513

Yttria stabilized zirconia

The addition of minor components to the zirconia, such as yttrium, can produce a crystal that is both strong and
resistant to crack generation because of the unique “transformation toughening” that occurs when zirconia goes from
a tetragonal phase to a monolithic phase. It is this monolithic phase of zirconia that is resistant to breakage when used
in full-coverage restorations.

Composition

Composition Wt%
Zirconium dioxide90-92
(ZrO2)
Yttrium oxide (Y2O2)3-5
Hafnium oxide (HfO2)< 3
<0.25
Aluminum oxide
<1
(Al2O3)
Silicon dioxide (SiO2)

Available as
Kosong berbagai ukuran dan bentuk. Tersedia bentuk disinter dan presintered. Bentuk presintered adalah bentuk
yang sebagian disinter dan lebih mudah digiling. Setelah penggilingan, laboratorium gigi menyelesaikan sintering
untuk mencapai kepadatan penuh. Kosong mungkin dari satu warna di mana produsen menyediakan cairan pewarna
khusus untuk pencelupan atau pengecatan. Beberapa produsen menyediakan blanko dalam berbagai warna (blank
preshaded).Manufacture
Ingredients which are in powder form are compacted (isostatic or axial) to form blanks of different sizes and
shapes.

Properties of zirconia
Dental zirconia is a extremely hard, dense, strong and highly opaque material. Its properties are summarized
in Table 28.5.
Density 9 g/cm3
Melting point 2715 °C
Refractive index 2.13
Soluble in Hydrofluoric acid and hot sulfuric acid.
Flexure strength 900 to1200 MPa
MOE 210 GPA
CTE 10.5 × 10–6/ °C
Dibandingkan dengan restorasi PFM, restorasi berbasis zirkonia lebih estetika karena eliminasi
tampilan logam. Namun, bila dibandingkan dengan porselen lain yang lebih tembus cahaya seperti
disilicate lithium, zirkonia tampak kurang tembus cahaya dan lebih buram. Transparansi yang lebih
tinggi akan membuat lebih banyak cahaya masuk ke dalam restorasi, dan jika digunakan bersamaan
dengan semen yang jernih, penampilan yang lebih mirip kehidupan sering dapat dicapai. Transparansi
yang lebih rendah karena kandungan kristalnya yang lebih tinggi. Ketika memiliki ketebalan yang sama,
zirkonia yang paling tembus cahaya hanya 73% sama tembusnya dengan disilicate lithium konvensional.

60
514 PART 7 Indirect Restorative and Prosthetic Materials

Chipping of veneering ceramic Zirkonia adalah bahan yang sangat kuat yang dapat
mendukung FDP. Namun demikian, chipping dari
keramik veneering telah dilaporkan, terutama di
daerah molar (Gambar 28.47). Dalam beberapa
penelitian yang diterbitkan, tingkat chipping veneer
sekitar 15% setelah 3 hingga 5 tahun. Chipping
bervariasi antara berbagai produsen keramik veneer.
Studi laboratorium telah menunjukkan bahwa
porselen dengan sekering rendah mungkin kurang
tahan terhadap retak dibandingkan porselen dengan
sekering tinggi dan kepadatan porselen lebih rendah.
FIGURE 28.47 Chipped Zirkonia adalah insulator termal yang baik yang
veneering ceramic over a mencegah perpindahan panas ke veneer porcelain,
zirconia crown. menghentikannya menjadi padat sepenuhnya baik
dipecat atau dipecat pada suhu rendah. Selain itu,
pendinginan yang cepat dapat menciptakan tekanan
pada porselen, yang dapat menyebabkan retak.
Fracture of zirconia restorations Penyesuaian permukaan apa pun, seperti
penggilingan, sandblasting, dan bahkan pemolesan,
dapat mengubah fase pada permukaan zirkonia dan
dapat memengaruhi stabilitas dan kekuatan zirkonia
serta porselen veneer.
Kadang-kadang, fraktur total dari inti zirkonia itu
sendiri telah diamati terutama di daerah molar kedua
dan implan berlebih di daerah posterior.
Penggilingan yang berlebihan atau kasar dapat
menyebabkan retakan, yang menembus ke dalam
substruktur zirkonia, menyebabkan transformasi
yang awalnya dapat menahan retakan ini. Namun,
seiring waktu dengan paparan lingkungan oral dan
pembalikan stres transformasi, retakan dapat mulai
merambat. Selain itu, banyak "zirkonia tembus-
tinggi" memiliki jumlah alumina yang rendah, yang
merupakan penstabil penting. Jumlah alumina yang
lebih rendah dapat menyebabkan transformasi
berlebihan, retak, dan abrasi gigi; Namun, uji klinis
diharapkan dapat memberikan jawaban yang lebih
pasti.
Wear of opposing teeth Studies using natural teeth have shown that zirconia causes
excessive wear of the natural tooth structure. Glazing alone is not sufficient as the glaze wears off exposing
the rough surface underneath. Ongoing studies appear to show that polished zirconia is “wear-kind”.
Therefore polishing, in addition to glazing is recommended currently to reduce wear of natural teeth.

CERIA STABILIZED ZIRCONIA ALUMINA CERAMICS


Nanokomposit zirkonia-alumina yang distabilkan (ZrO2 / Al2O3) (Ce-TZP / A) baru-baru ini telah tersedia
dan bahkan diklaim lebih unggul dari Y-TZP dalam penggunaan klinis. Cerium oxide (CeO2), juga dikenal
sebagai ceric oxide, ceria, atau cerium dioxide, adalah oksida dari cerium logam tanah jarang. Mode
tindakannya mirip dengan yttria.

ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF CAD/CAM CERAMIC RESTORATIONS


Keuntungan
1. Kurang masa tunggu. Dalam beberapa kasus, restorasi hari yang sama dimungkinkan.
2. Porselen yang lebih kuat. Keramik giling lebih kuat.
60
Dental Ceramics CHAPTER 28 515
1. 1. Dalam beberapa sistem, pemindaian dilakukan langsung di mulut sehingga tidak perlu membuat kesan.
2. 2. Mengurangi porositas, karena itu kekuatannya lebih besar.
3. 3. Satu kunjungan (hanya dalam sistem yang membuat restorasi kontur penuh dengan pemrosesan
minimal berikutnya. Restorasi CAD / CAM yang menggunakan keramik inti, pemrosesan selanjutnya
seperti sintering atau infiltrasi kaca, ceramming, layering, dll., Membutuhkan lebih banyak waktu).
4. 4. Peralatan lab dapat diminimalkan karena peralatan yang terlibat dengan pengecoran dan pemrosesan
logam tidak diperlukan.
5. 5. Kemampuan untuk menyalin bentuk asli gigi dapat menghasilkan restorasi yang merupakan duplikat
dari gigi asli.
Kekurangan
6. Peralatan mahal.
7. Memindai persiapan adalah teknik yang sensitif.
8. Masih belum sekuat restorasi PFM.
9. Masalah chipping keramik veneering dalam kasus keramik inti zirkonium.
GENERAL PROPERTIES OF FUSED CERAMICS
The properties of porcelain vary widely depending on type and composition.

STRENGTH
Porselen awal lemah dan rapuh dan cenderung mudah pecah (patah atau pecah-pecah). Sistem porselen saat ini
telah sangat meningkatkan kekuatan dan ketangguhannya (Kotak 28.7). Namun, kehati-hatian masih harus
diambil selama pembuatan dan pembuatan bahan-bahan ini untuk memastikan bahwa kekurangan yang dapat
menyebabkan patah tidak tercakup. Kekuatan porselen biasanya diukur dari segi kekuatan lentur (atau modulus
pecah).
Kekuatan lentur Ini adalah kombinasi dari kuat tekan, tarik, serta kuat geser. Kekuatan berbagai jenis porselen
diberikan pada Tabel 28.5. Kekuatan lentur restorasi keramik gigi bervariasi dari 70 MPa untuk porselen veldering
feldspathik hingga 1.200 MPa untuk restorasi teras mesin zirkonia.
Kekuatan tarik Porcelains adalah material yang rapuh. Kekuatan tarik rendah karena cacat permukaan yang tidak
dapat dihindari seperti porositas dan retakan mikroskopis. Ketika porselen diletakkan di bawah tekanan, stres
terkonsentrasi di sekitar ketidaksempurnaan ini dan dapat menyebabkan patah tulang rapuh.

TABLE 28.5 Properties of different ceramics used in dentistry


Ceramic type Flexure strengthMOE CTE × 10–Hardness Fracture
MPa GPa 6/°C VHN toughness
MPa.m1/2
PFM (VMK 68) 70 69 6.4–7.8 0.7
Dicor 90–124 1.2
IPS Empress 120–170 65 15–17 370 1.3
IPS Empress 2 350 95 9.7–10.6 400 3.3
In-ceram 500 4.4–4.8
Alumina
In-ceram Spinell 350 2.7
In-ceram 700 6.8
Zirconia
Stabilized 900–1200 210 10.5 9
Zirconia

60
516 PART 7 Indirect Restorative and Prosthetic Materials

BOX 28.7 Methods of strengthening


Porcelains pada dasarnya rapuh. Goresan menit, retak, cacat, porositas, dll., Pada permukaan
porselen bertindak sebagai titik konsentrasi tegangan. Ketika gaya tarik berlebihan atau gaya benturan
tajam diterapkan pada keramik, retakan merambat melalui ujung retak sampai menembus melalui seluruh
ketebalan keramik. Ini adalah alasan mengapa pelapisan atau pemolesan permukaan penting untuk
menghilangkan sebanyak mungkin cacat permukaan. Metode untuk meningkatkan ketahanan patah
material keramik dijelaskan.Residual Compressive Stresses through CTE Mismatch
Metode ini memiliki lapisan keramik dengan sedikit perbedaan dalam koefisien ekspansi termal (CTE).
Lapisan dalam harus memiliki CTE sedikit lebih tinggi dari lapisan luar. Jadi pada pendinginan ke suhu kamar
setelah menembakkan lapisan dalam menyusut lebih cepat dari lapisan luar sehingga menarik lapisan luar ke
dalam dan menciptakan tekanan tekan di dalam lapisan luar. Prinsip ini diterapkan pada restorasi logam-
keramik dan semua restorasi keramik di mana restorasi dibangun melalui pelapisan. Penanganan logam bagian
dalam biasanya memiliki CTE yang lebih tinggi dari pada veneering keramik. Lapisan paling dalam dari
keramik seperti opaquer akan memiliki CTE yang lebih tinggi daripada lapisan enamel dan dentin. Demikian
pula pada semua restorasi keramik berlapis-lapis, inti bagian dalam akan memiliki CTE yang lebih tinggi
daripada keramik lapisan luar. (Namun, kita harus ingat bahwa perbedaan CTE harus dihitung dengan tepat.
Perbedaan ekstrim dalam CTE sebenarnya dapat menyebabkan kegagalan keramik).
Residual Compressive Stresses through Thermal Tempering
Metode ini digunakan dalam industri otomotif untuk memperkuat kaca. Tegangan tekan residual dapat
dibuat dengan mendinginkan permukaan objek dengan cepat saat dalam keadaan panas atau cair. Bagian
luar mendingin dan membentuk kulit kaku sementara bagian dalam masih panas. Saat bagian dalam
mendingin ia menyusut dan menciptakan tekanan tekan di bagian luar.
Residual Compressive Stresses through Ion Exchange
Proses pertukaran ion melibatkan 2 ion dengan perbedaan ukuran. Ketika benda keramik ditempatkan
dalam bak garam kalium cair, beberapa ion natrium yang ada di kaca permukaan digantikan oleh ion
kalium. Ion kalium sekitar 35% lebih besar dari ion natrium. Ketika ion yang lebih besar meremas ke
tempat yang sebelumnya ditempati oleh ion natrium yang lebih kecil, tekanan tekan yang besar akan
tercipta. Kompresi yang dihasilkan mengarah ke pengerasan kaca yang lebih besar daripada yang
dimungkinkan oleh penguatan termal. Kaca yang diperlakukan demikian digunakan khususnya dalam
industri pesawat terbang dan sektor-sektor lain di mana keselamatan sangat penting. Proses pertukaran
ion juga kadang-kadang disebut sebagai penempaan kimia. Salah satu produk yang tersedia secara
komersial GC Tuf-Coat (GC) digunakan untuk pengerasan bahan kimia. Bubur yang kaya kalium ini
diaplikasikan pada restorasi dan dipanaskan pada suhu 450 ° C selama 30 menit dalam tungku. Namun,
ketahanan fraktur terbatas pada permukaan kaca dengan ketebalan hanya 100 μm.
Dispersion Strengthening
Banyak keramik berbasis kaca modern menggunakan penguatan dispersi. Proses ini melibatkan dispersi
bahan kristal di dalam keramik yang mengganggu pembentukan celah. Retak tidak dapat dengan mudah
melewati partikel kristal semudah menembus matriks kaca. Penguatan dispersi tergantung pada jenis,
ukuran, CTE dan kandungan total kristal dalam keramik. Contoh-contoh kristal yang digunakan untuk
memperkuat dispersi adalah leucite, lithia disilicate, tetrasilic fluormica, alumina, spinell, zirconia, dll.
Pengerasan Transformasi
Fenomena pengerasan transformasi terutama terkait dengan keramik inti zirkonia yttria-distabilkan. Proses ini
melibatkan transformasi bahan yang diinduksi stres pada ujung retak dengan ekspansi volume yang
menyertainya. Ini menempatkan area di ujung retak di bawah kompresi dan dengan demikian menghentikan
kemajuan retak. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat bagian tentang yttria stableized zirconia.
Meminimalkan Stres melalui Desain Optimal
Bahkan keramik terkuat pun bisa gagal jika restorasi tidak dirancang dengan benar. Ini termasuk ketebalan
yang cukup (setidaknya 2 mm) untuk keramik, menghindari sudut garis internal yang tajam dan sudut titik,
menghindari perubahan yang ditandai dalam ketebalan, dll. Sudut atau titik tajam pada permukaan internal
restorasi dapat bertindak sebagai penguat tegangan. Ketebalan porselen yang berlebihan dalam restorasi
logam-keramik dapat menyebabkan fraktur karena dukungan yang tidak memadai oleh substruktur logam.
60
Dalam hal FDP semua keramik, konektor harus memiliki tinggi dan lebar yang cukup. Itu harus cekung dan
harus menghindari sudut tajam.
Penguatan dengan Ikatan ke Substrat yang Lebih KuatThe strength of porcelain can be improved considerably
when it is bonded to a stronger substructure. For example in metal-ceramic restorations the inner metal coping
provides a stiff and stable support which reduces the tensile forces

60
Dental Ceramics CHAPTER 28 517

pada keramik di atasnya. Dalam semua restorasi keramik, kerangka paduan diganti dengan keramik inti bertulang
kekuatan tinggi seperti zirkonia dan alumina. Penanganan dalam juga bertindak sebagai kulit, mengurangi
pembentukan dan penyebaran retakan internal. Fungsi ini jelas adalah keramik terikat pada platinum atau foil emas.
Foil jelas tidak memberikan jenis dukungan kekuatan tinggi yang sama seperti yang terlihat dalam cop alloy,
melainkan memberikan kulit bagian dalam pelindung yang mengurangi cacat internal.
meminimalkan Cacat dan TMekanan Fabrikasi
Keramik bisa dibuat lebih kuat dengan manipulasi dan fabrikasi yang tepat. Kondensasi yang tepat dan penembakan
vakum mengurangi porositas dalam restorasi. Pendinginan yang tepat mengurangi perkembangan tekanan dan
tegangan internal. Instruksi pabrik harus diikuti. Penembakan oksidasi yang tepat mendukung pembentukan ikatan
dalam logam-keramik.

Shear strength is low and is due to the lack of ductility caused by the complex structure of porcelain.
Factors affecting strength
1. Composition
2. Surface integrity Surface imperfections like micro-cracks and porosities reduce the strength. Thus
grinding should be followed by glazing or polishing.
3. Improper condensation Poor condensation introduces voids and reduces density of the
porcelain.
4. Firing procedure Inadequate firing and overfiring weakens the structure.

MODULUS OF ELASTICITY
Porcelain has high stiffness. The stiffness values range from 69 to 210 GPa for the various ceramic systems
ceramics.

SURFACE HARDNESS
Porcelain is much harder (370 to 400 VHN) than natural teeth.

ABRASIVENESS OF CERAMICS
Memakai gigi yang berseberangan menjadi perhatian saat menggunakan restorasi keramik.
Por Porselen yang tidak dilapisi atau tidak dicat dapat menyebabkan keausan yang parah pada gigi alami
terutama jika dentin terkena. Ini dapat terjadi dalam kasus gangguan oklusal atau ketika kekuatan
pengunyahan yang berlebihan terlibat seperti dalam bruxing. Dengan demikian, restorasi keramik
dikontraindikasikan dalam bruxer. Restorasi porselen harus selalu diglasir atau dipoles setelah digiling.
Keausan enamel terjadi oleh tindakan mencungkil yang disebabkan oleh kekasaran (kristal proyeksi) pada
permukaan keramik. Abrasi keramik tergantung pada jenis asperities yang ada. Alumina dan zirkonia lebih
bersifat abrasif daripada kaca biasa.
Pemaparan berkarbonasi dalam waktu lama meningkatkan tingkat keausan enamel. Keramik sekering
ultralow kurang abrasif terhadap enamel dibandingkan keramik konvensional (Kotak 28.8).
Keramik yang memiliki ukuran kristal lebih kecil atau partikel yang lebih halus menunjukkan keausan
enamel yang berkurang.
THERMAL PROPERTIES
Thermal conductivity Porcelain has low thermal conductivity which is important to prevent extreme cold or
heat transmission to the sensitive dentin and pulpal tissues in cases of restorations in vital teeth.

60
518 PART 7 Indirect Restorative and Prosthetic Materials

Ini adalah keramik sekering rendah yang dapat digunakan dengan banyak paduan emas tinggi juga. Selain warna
standar, tersedia dalam dua warna baru AO dan BO untuk mencocokkan gigi putih yang diputihkan.
LFCs do not etch very well and therefore cannot be used alone for bonded restorations. For this application, a thin coping
Koefisien ekspansi termal CTE adalah properti penting untuk keramik gigi terutama untuk restorasi berlapis.
CTE dari berbagai lapisan harus dicocokkan. Perbedaan ekstrem dapat menyebabkan banyak tekanan pada
keramik yang menyebabkan kegagalan segera atau berikutnya. Kisaran nilai CTE tergantung pada jenis
keramik. Beberapa keramik veneering untuk logam-keramik memiliki nilai berkisar antara 6,4 hingga 7,8 ×
10-6 / ° C, yang dekat dengan gigi alami. Nilai CTE untuk paduan logam-keramik harus diturunkan untuk
meningkatkan kompatibilitasnya dengan keramik.
SPECIFIC GRAVITY
The true specific gravity of porcelain is 2.242. The specific gravity of fired porcelain is usually less (2.2 to
2.3), because of the presence of air voids.
DIMENSIONAL STABILITY
Fired porcelain is dimensionally stable.
CHEMICAL STABILITY
Ini tidak larut dan tidak tembus terhadap cairan oral. Juga tahan terhadap sebagian besar pelarut. Namun, asam
hidrofluorik menyebabkan etsa permukaan porselen. Sumbernya adalah APF (acidulated phosphate fluoride)
dan stannous fluoride, yang digunakan sebagai fluoride topikal. Paparan feldspathic porselen selama 4 menit
pada 1,23% APF atau 8% stannous fluoride menghasilkan kekasaran permukaan yang dapat menyebabkan
pewarnaan berikutnya. Asam lebih menyerang fase kaca daripada fase kristal.
Asam hidrofluorik digunakan untuk mengetsa porselen. Keramik etchants juga digunakan untuk perbaikan
intraoral keramik fraktur.
Porcelain-metal and inter-ceramic bonds
Porselen yang relatif baru ini juga disebut sebagai "keramik peleburan rendah hidrotermal" (LFC). Ini terdiri
dari gelas amorf yang mengandung ion hidroksil. Hal ini diklaim memiliki kekuatan lentur yang lebih tinggi,
ketahanan patah yang lebih besar dan kekerasan yang lebih rendah daripada porselen feldspathic (karenanya
kurang abrasi). Inti bagian dalam mahkota dibuat dari porselen Duceram Metal Ceramic yang merupakan
porselen yang mengandung leucite yang ditempatkan pada pewarna tahan api dan dipanggang pada suhu 930
° C. LFC Duceram pada permukaan selanjutnya dipanggang pada 660 ° C dan dapat dikarakterisasi
permukaan. Tidak ada studi klinis yang mendukung klaim ini tetapi secara teori materi tersebut terdengar
menjanjikan. Telah disarankan bahwa materi tersebut adalah "penyembuhan diri" sebagai potensi retak
perbaikan diri dalam materi. Tingkat keausan mirip dengan gigi asli. Ada juga beberapa laporan bahwa
pemolesan permukaan dengan roda karet (mis. Roda pemoles kuningan) menghasilkan panas yang cukup
untuk "menyembuhkan" celah mikro sehingga mengurangi potensi perambatan retak.

60
Sifat estetika
Estetika adalah subjek yang sangat kompleks dan saling mempengaruhi banyak
faktor. Estetika tergantung pada kemampuan bahan untuk meniru gigi asli di 5
bidang penting.

1. Bentuk 2. Tekstur 3. Warna 4. Tembus cahaya


5. Fluoresensi

Secara umum, mereka memiliki sifat estetika yang sangat baik terutama restorasi
semua keramik. Warna stabilitas juga sangat baik. Ini dapat mempertahankan
warnanya dan gloss selama bertahun-tahun. Porselen yang berbeda bersama-sama
dengan noda internal dan eksternal tersedia untuk meniru hampir semua efek yang
terlihat pada gigi alami. Beberapa keramik saat ini juga dapat menyamai
fluoresensi (Gambar 28.49 dan 28.50) gigi alami di bawah pencahayaan buatan
tertentu, e.g di discothiques.

Transluence
Kualitas estetika porselen bervariasi sesuai dengan jenis keramik. Restorasi logam-
keramik tidak memiliki tingkat tembus yang sama dengan beberapa restorasi
semua-keramik (Gambar 28.48 dan 28.50).

Kekhawatiran ini termasuk


1. Gelap pada gusi di sekitar tepi restorasi (Gbr. 28.48C).
2. Visibilitas margin sebagai garis gelap karena tampilan logam.
3. Kekhawatiran estetika tertentu telah muncul ketika lapisan buram padat terlihat
melalui mahkota tipis (pada mahkota logam-keramik dan mahkota In-
Ceram). Namun, ini lebih merupakan kesalahan dalam teknik. Dokter gigi harus
memastikan kedalaman persiapan yang memadai (setidaknya 1,2 hingga 1,4 mm)
untuk memastikan ketebalan veneer dentin / enamel yang cukup untuk menutupi
opaquer.
Tidak semua mahkota keramik bebas logam memiliki tingkat tembus cahaya yang
sama. Beberapa porselen adalah mahkota disilikat lithia yang sangat tembus
cahaya sedangkan yang lainnya sangat buram (zirkonia).

Peran Semen Yang Mendasarinya


Semen yang mendasarinya memainkan peran penting dalam kasus mahkota yang
tembus cahaya. Semen resin dari berbagai warna dan tembus cahaya adalah semen
pilihan untuk mengikat restorasi keramik yang lebih transparan.

Biokompatibilitas
Porselen mengkilap adalah salah satu bahan yang paling biokompatibel dalam
kedokteran gigi ketika ditempatkan dalam kontak langsung dengan
jaringan. Namun, debu keramik yang dihasilkan saat penggilingan atau permesinan
keramik berbahaya jika terhirup. Evakuasi debu dan pemakaian masker mulut yang
benar adalah wajib.

60
MEMBUAT RESTORASI KERAMIK
Jenis semen yang digunakan tergantung pada jenis restorasi (logam keramik atau
keramik penuh) dan lokasinya (anterior atau posterior). Baik semen berbasis resin
dan semen berbasis ionomer kaca telah digunakan untuk mengikat restorasi
keramik.

Karena tembusnya beberapa restorasi semua keramik (mis. Mahkota keramik


kaca), semen yang mendasarinya dapat memengaruhi estetika (warna)
restorasi. Oleh karena itu warna semen yang digunakan harus dipilih dengan
cermat.

Agen Pengikat Resin


Banyak dokter menganjurkan semen resin luting untuk restorasi keramik terutama
yang memiliki daya tembus yang lebih besar karena sejumlah alasan.
1. Ikatan resin menghasilkan kekuatan ikatan tinggi yang dibutuhkan agar restorasi
dapat berhasil.
2. Estetika di margin lebih baik dengan semen resin.
3. Peningkatan transparansi.
4. Peningkatan resistensi fraktur dan kelangsungan hidup jangka panjang.
5. Mengurangi akses air ke permukaan keramik bagian dalam.
6. Etsa menumpulkan ujung microcracks di dalam keramik sehingga menghambat
perambatan retak.

Ikatan semen ke porselen dapat ditingkatkan dengan


 Sandblasting
 Chemical Etching
 Penggunaan primer silane (untuk porselen berbasis silika)

Sandblasting
Permukaan dalam restorasi keramik menciptakan ketidakteraturan menit
membantu semen untuk mempertahankan lebih baik. Namun, etsa kimia tampaknya
lebih unggul. Setelah sandblasting bersih dalam air suling dalam rendaman
ultrasonik selama 10 menit.

Etsa porselen
Restorasi keramik yang diikat menggunakan semen resin (biasanya veneer dan
inlays) harus dietsa. Etsa meningkatkan ikatan resin dengan keramik. Etsa
umumnya dilakukan dengan asam hidrofluorik (Gbr. 28.51) atau ammonium
bifluoride (NH4HF2). Asam menyerang dan secara selektif melarutkan permukaan
bagian dalam keramik (Gbr. 28.52). Asam tersedia
dalam dua konsentrasi 5% dan 9,5%. Waktu etsa 2 menit biasanya cukup.

Overetching dapat menghasilkan pembentukan residu putih di permukaan


porselen. Ini diyakini sebagai campuran garam reaksi asam dan fragmen

60
kristal. Setelah etsa restorasi dibersihkan dengan menempatkan dalam etanol
diikuti dengan perendaman 5 menit dalam rendaman ultrasonik.

Permukaan gigi juga dietsa menggunakan asam fosfat. Sebelum menempatkan


semen, zat pengikat diterapkan pada kedua permukaan (gigi dan porselen).

Kewaspadaan HF memiliki kemampuan untuk dengan mudah menembus jaringan


kulit (sering tanpa menyebabkan luka bakar eksternal), dan menyebabkan
kerusakan jaringan internal yang luas, serta mengubah kadar kalsium darah (karena
pembentukan CaF2), yang dapat menyebabkan aritmia jantung yang
berbahaya. Tindakan pencegahan yang sesuai harus diambil saat menangani HF
terkonsentrasi.

Ikatan restorasi berbasis alumina dan zirkonia


Restorasi zirkonia dan alumina dapat disemen secara tradisional dengan berbagai
semen konvensional karena sejumlah alasan.

Hal.522

1. Keramik berbahan dasar alumina dan zirkonia tidak dapat dietsa atau dilapis
semudah itu
dibandingkan dengan keramik berbasis silika.
2. Mereka lebih buram dan semen tidak secara signifikan mempengaruhi
estetika.

Restorasi zirkonia / alumina dengan retensi yang baik dapat disemen dengan
ionomer gelas, ionomer kaca yang dimodifikasi resin dan semen karboksilat, atau
dengan semen resin berperekat. Namun, restorasi dengan retensi yang kurang ideal
harus diikat dengan semen resin adhesif, zat pengikat enamel / dentin, dan primer
zirkonia khusus.

Pengobatan Silane

Silan adalah kelas molekul organik yang mengandung satu atau lebih atom
silikon. Silana spesifik yang biasanya digunakan dalam kedokteran gigi untuk
perbaikan intraoral dan perawatan restorasi keramik adalah 3-
methacryloxypropyltrimethoxysilane (Gbr. 28.53). Silana ini adalah molekul
difungsional. Satu sisi molekul ini tidak lebih dari kelompok metakrilat yang
mampu melakukan kopolimerisasi dengan perekat berbasis-metakrilat dan resin
yang secara rutin digunakan untuk prosedur gigi. Sisi lain, setelah hidrolisis,
memiliki potensi untuk membentuk ikatan kimia pada permukaan porselen.

60
Untuk dapat berfungsi sebagai zat perangkai dan berinteraksi secara kimia dengan
permukaan porselen, silana harus dihidrolisis terlebih dahulu atau diaktifkan
dengan asam asetat. Ini dilakukan dengan asam asetat (Gbr. 28.53).

Silana datang dalam 2 bentuk


1. Botol tunggal (aktif atau terhidrolisis
form) (Gbr. 28.54)
2. Dua botol (bentuk tidak terhidrolisis)

Sistem silan dua botol biasanya


terdiri dari silana yang tidak terhidrolisis /
larutan etanol dalam satu wadah dan sebuah
larutan asam asetat / air dalam larutan lainnya.
Botol tunggal terhidrolisis atau bentuk aktif kurang stabil dan memiliki umur
simpan lebih pendek.

MEMBERSIHKAN MAHKOTA LOGAM-KERAMIK DAN GIGI TIRUAN


PARSIAL TETAP
Ini disemen seperti restorasi konvensional. Semen tidak mempengaruhi estetika
karena tidak terlihat melalui restorasi. Setiap semen konvensional dapat digunakan.

PERBAIKAN RESTORASI KERAMIK

Restorasi keramik sulit diperbaiki terutama karena kekuatan ikatan yang buruk dari
fragmen yang diperbaiki. Namun, dalam situasi tertentu perbaikan intraoral dapat
dilakukan
sebagai prosedur sementara atau perantara sebelum restorasi baru dibuat. Intraoral
perbaikan dilakukan menggunakan komposit.

Kit perbaikan intraoral yang khas (Gambar 28.55A dan B) terdiri dari gel etsa
porselen (asam HFl), zat pengikat, dan opaquer untuk menutupi logam dan
glasir. Jaringan gingiva pertama kali dilindungi dengan gel pelindung (Bendungan
Kool). Selanjutnya keramik tersebut dietsa dengan gel. Ikatan agen diterapkan dan
disembuhkan ringan diikuti oleh opaquer (biasanya dalam kasus restorasi logam-
keramik). Untuk sebagian besar perbaikan, komposit ringan sembuh biasa
digunakan dengan warna yang sesuai. Setelah memotong dan membentuk lapisan
glasir akhir diterapkan (super shine).

GIGI TIRUAN PORSELEIN

Gigi tiruan porselen (Gambar 28.56A dan B) lebih terlihat alami daripada gigi
akrilik. Mereka memiliki biokompatibilitas yang sangat baik dan lebih tahan
pakai. Gigi tiruan porselen juga memiliki keuntungan menjadi satu-satunya jenis
gigi tiruan yang memungkinkan gigi tiruan direstrukturisasi.

60
Gigi porselen dibuat dengan porselen sekering tinggi. Dua atau lebih porselen
dengan daya tembus yang berbeda untuk setiap gigi dikemas ke dalam cetakan
logam dan ditembakkan pada nampan besar dalam oven bersuhu tinggi. Retensi
gigi porselen pada dasar gigi tiruan adalah dengan cara saling mengunci secara
mekanis. Gigi anterior memproyeksikan pin logam yang tertanam dalam resin
basis gigi tiruan selama pemrosesan (Gambar 28.56A dan B). Gigi posterior di sisi
lain dirancang dengan lubang (ruang diatorik) di bagian bawah di mana resin
gigitiruan mengalir.

Hal.524

Kerugian dari gigi tiruan porselen adalah


1. Mereka rapuh dan mengeluarkan bunyi klik saat kontak.
2. Mereka membutuhkan jarak interridge yang lebih besar karena mereka tidak dapat
ditumbuk setipis gigi akrilik di daerah punggungan tanpa merusak saluran diatorik
atau pin yang
menyediakan satu-satunya cara retensi.
3. Semakin tinggi kepadatan, semakin tinggi bobotnya.

PEMULIHAN MONOLITIK

Restorasi monolitik adalah restorasi yang seluruhnya terbuat dari bahan yang sama.
Mahkota monolitik menghilangkan lapisan porselen yang lebih lemah di atas
mahkota sehingga membuat mahkota lebih kuat.

Dua contoh keramik monolitik adalah :


1. Disilicate lithium monolitik
2. Zirkonia monolitik.

60
DISILICATE LITHIUM MONOLITHIC
IPS e.max lithium disilicate adalah restorasi keramik gelas monolitik. Ini
menawarkan dokter gigi yang lebih bugar, estetika yang lebih baik, dan daya tahan
yang ditingkatkan (400 Mpa). Dapat ditekan atau digiling menggunakan sistem
CAD / CAM ke dalam kontur penuh. Ini tidak memiliki antarmuka, dan tidak ada
lapisan veneer. Dan karena ingot keramik dicampur dengan keramik yang
berwarna dan tembus pandang, mahkota posterior ini cocok dengan gigi posterior
dengan sedikit tembus di ujung ujungnya. Mereka disesuaikan dengan warna cat-
on dan kemudian lapisan glasir untuk kilau akhir.

ZIRCONIA MONOLITIK
Restorasi zirkonia monolitik adalah restorasi yang seluruhnya terbuat dari bahan
yang sama di seluruh (Gambar 28.57A dan B).
Keuntungan, Karena tidak ada porselen berlapis, mahkota posterior zirkonia
monolitik memiliki keunggulan dibandingkan restorasi berlapis seperti restorasi
zirkonia berlapis dan PFM karena tidak ada porselen untuk delaminasi, keping, atau
fraktur. Ini membuat mahkota jauh lebih kuat.
Indikasi, Bahan ini awalnya dimaksudkan untuk memberikan alternatif yang tahan
lama, lebih estetis untuk PFMs posterior logam posterior atau restorasi emas cor
untuk situasi yang menuntut seperti bruxer, restorasi implan dan area dengan ruang
oklusal terbatas.

Hal.525

Nama komersial
BruxZir, Lava Plus Zirkonia High Transluency, dll.

Pertimbangan Estetika
Karena mereka terbuat dari bahan yang sama, mereka tidak memiliki inti tembus
pandang yang terlihat pada restorasi inti berlapis zirkonia.

Warna restorasi awal, meskipun dekat dengan warna yang diinginkan, restorasi
akhir biasanya nilainya terlalu tinggi. Mahkota MZ saat ini telah meningkatkan
estetika berkat perbaikan cairan pewarna selama 2 tahun terakhir dan kemungkinan
akan terus berkembang. Perubahan terbaru dalam protokol pewarnaan untuk
restorasi MZ telah melihat pengenalan sistem pewarnaan tiga zona dan noda efek
khusus. Restorasi zirkonia yang lebih transparan juga telah diperkenalkan.

Pertimbangan teknis

60
Restorasi zirkonia monolitik dimulai sebagai blok putih berkapur (Gbr.
28.57A). Mereka digiling ke bentuk yang dirancang dan kemudian dicelup ke
warna yang diperlukan (Gbr. 28.57B).

Pewarnaan
Pewarnaan dilakukan dengan salah satu dari 2 cara
1. Teknik monokrom
2. Shading gradient

Dalam teknik monokrom (Gbr. 28.58A) restorasi direndam dalam cairan pewarna
selama 2 menit untuk mendekati warna yang diinginkan. Menjadi kapur dan
keropos restorasi menyerap noda.

Dalam teknik shading gradien tiga zona (Gbr. 28.58B)


1. Restorasi yang tidak disintesis pertama kali disikat dengan warna akhir yang
diinginkan di sekitar serviks zona mahkota.
2. Selanjutnya, tubuh mahkota disikat dengan naungan tubuh yang diinginkan.
3. Terakhir, efek efek digunakan untuk menandai area oklusal mahkota.

Sintering
Setelah mahkota giling telah disesuaikan-naungan dalam larutan pewarnaan, itu
disinter dalam oven selama 6,5 jam pada 1.560 oC. Sintering mendorong zirkonia
tetragonal ke fase monokliniknya dan memberikan mahkota yang besar ketahanan
terhadap fraktur dan kerusakan. Selama proses sintering, zirkonia menyusut dan
menjadi lebih padat. Program komputer digunakan untuk menambah ukuran
mahkota selama proses penggilingan untuk mengkompensasi penyusutan yang
terjadi selama proses sintering.

Hal.526

POS KERAMIK

Dengan meningkatnya penggunaan warna mahkota lebih transparan dari bahan


restoratif yang mendasarinya menjadi perhatian. Pos dan inti logam kadang-kadang
dapat mengurangi estetika restorasi keramik
1. Menghalangi perjalanan cahaya melalui pemulihan.
2. Memproduksi zona keabu-abuan di dekat margin gingiva.

Dengan meningkatnya permintaan untuk restorasi estetika, tiang keramik dapat


digunakan sebagai pengganti tiang dan inti logam.

Jenis pos keramik dan sistem inti


1. Posting keramik prefabrikasi dengan core resin komposit.
2. Posting keramik pracetak dengan inti keramik tekan (CosmoPost - Ivoclar).
3. Tiang dan inti keramik Copymilled (zirconia) (Gbr. 28.59).

60
CosmoPost
CosmoPost (Ivoclar Vivadent) adalah tiang keramik paralel yang terdiri dari ZrO2,
HfO2, Y2O3 dan Al2O3. The CosmoPost dalam kombinasi dengan Cosmo Ingot
yang merupakan keramik bertekanan adalah digunakan untuk membuat fondasi
estetika dan inti yang menjadi dasar pembuatan mahkota. Namun, perawatan harus
dilakukan dalam memilih kasus karena posting ini rentan terhadap fraktur.

Menurut sebuah penelitian, beban patahan dari pos keramik zirkonia yang disalin
secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan pos keramik zirkonia pracetak
dengan ukuran yang sama.

PEDIATRIC ZIRCONIA CROWNS

Mahkota zirkonia pracetak telah tersedia untuk gigi sulung (Gbr. 28.60). Ini telah
memberikan alternatif perawatan untuk mahkota polikarbonat untuk mengatasi
masalah estetika dan kemudahan penempatan restorasi ekstra koronal pada gigi
anterior primer. Teknik penempatannya mirip dengan mahkota
polikarbonat. Perawatannya sederhana dan efektif dan merupakan alternatif yang
menjanjikan untuk rehabilitasi gigi primer yang rusak.

IMPLAN DAN ABUTMENTS ZIRCONIA

Kekuatannya yang tinggi, ketangguhan patah, dan warna putihnya menjadikan


zirconia bahan yang menarik untuk konstruksi penyangga dan superstruktur implan
terutama di zona anterior.

Hal.527

Indikasi
Dua faktor yang mendukung pemilihan zirkonia sebagai bahan penyangga atau
implan.
1. Pertimbangan estetika.
2. Sensitivitas atau alergi terhadap titanium.
Meskipun titanium adalah pilihan yang lebih disukai untuk implan gigi karena
merupakan bahan lembam. Dalam keadaan yang jarang terjadi dapat mendorong
reaksi tipe I atau IV toksik atau alergi. Alergi karena titanium mungkin
bertanggung jawab atas kegagalan implan dalam beberapa kasus (dikenal sebagai
pasien klaster).
Telah didokumentasikan bahwa risiko alergi titanium lebih umum pada pasien yang
memiliki sensitivitas terhadap logam lain. Dalam jenis kasus seperti itu, penilaian
alergi disarankan untuk mengecualikan masalah yang terkait dengan implan
titanium.

60
Abutment dan implan zirkonia harus dipertimbangkan pada pasien dengan alergi
terhadap titanium.

Masalah yang ditemui


Abutment terhubung ke implan melalui sekrup fiksasi (Gbr. 28.61A). Menjadi
bahan yang rapuh, gesekan antara sekrup fiksasi dan permukaan internal abutment
keramik dapat menghasilkan tekanan internal yang tinggi yang dapat menyebabkan
patah tulang sesekali tak terduga. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini
adalah menggunakan implan abutment one piece (Gbr. 28.61B).

BENTUK ROOT ANATOMI ZIRCONIA

Sinonim Implan analog akar, implan anatomi, implan khusus, bioimplant.


Implan berbasis zirkonia dimasukkan ke dalam implantologi gigi sebagai alternatif
dari implan titanium. Karena kemampuannya untuk digiling menjadi bentuk akar
gigi alami dan ditempatkan segera setelah ekstraksi, karakteristik biomekanik yang
sangat baik, biokompatibilitas, dan warna seperti gigi yang cerah, zirkonia memiliki
potensi untuk menjadi pengganti titanium sebagai bahan implan gigi .

Penempatan implan yang serupa dalam bentuk dan ukuran dengan akar yang
diekstraksi memiliki kelebihannya sendiri (lihat keuntungan di bawah). Dengan
mengadaptasi akar ke soket ekstraksi alih-alih mengadaptasi tulang ke implan
standar yang telah dibentuk sebelumnya, mereka mengurangi trauma tulang dan
jaringan lunak. Implan analog root custom-made langsung dimungkinkan karena
kemajuan material dan teknologi CAD / CAM.

Teknik
Setelah ekstraksi atraumatik, gigi yang diekstraksi dipindai secara digital dan
analog abutment akar (Gambar 28.62A dan B) dibuat menggunakan CAD /
CAM. Permukaan implan dibuat kasar untuk osteokonduktivitas serta dirancang
untuk memberikan stabilisasi segera. Penggilingan dan sintering implan
membutuhkan beberapa jam untuk selesai. Pasien dipanggil kembali pada hari
berikutnya untuk penempatan implan (Gbr. 28.62B).

Waktu pemulihan sangat cepat karena tidak ada jaringan lunak maupun keras yang
mengalami trauma. Setelah masa penyembuhan 8-12 minggu, restorasi akhir
dibangun (Gambar 28.62C dan D).

Keuntungan
1. Estetika
2. Kompatibel secara biologis
3. Penempatan langsung
4. Tidak diperlukan pengeboran atau operasi tambahan
5. Tidak ada komplikasi dari operasi implan
6. Masa tunggu lebih pendek
7. Cocok ke soket asli

60
8. Penempatan segera melindungi tulang dan jaringan lunak (lebih sedikit
resorpsi)
9. Mempertahankan keunggulan akar tulang alveolar
10. Pengangkatan sinus tidak diperlukan
11. Cangkok tulang tidak diperlukan
12. Sedikit atau tidak ada pembengkakan atau rasa sakit
13. Waktu pemulihan lebih cepat

Sejarah gigi tiruan

Penggantian untuk kerusakan gigi atau kehilangan gigi telah dilakukan selama
ribuan tahun. Gigi palsu yang dirancang dengan terampil dibuat seawal 700 SM
menggunakan gading dan tulang. Selama abad pertengahan, gigi palsu jarang
dipertimbangkan. Ada celah di antara gigi, bahkan para bangsawan memilikinya.
Ratu Elizabeth, mengisi lubang di mulutnya dengan kain untuk meningkatkan
penampilannya di depan umum. Ketika gigi palsu dipasang, mereka diukir tangan
dan diikat dengan benang sutra. Retensi gigi palsu menjadi lebih sulit karena jumlah
gigi berkurang di mulut dan gigi yang memakai set gigi palsu penuh harus
mencabutnya sebelum makan. Pelat atas dan bawah tidak pas dan disatukan oleh
pegas baja (Gbr. 29.1).

Banyak termasuk George Washington menderita kehilangan gigi dan gigi palsu
yang tidak layak.Alasan utama bahwa tingkat teknologi tidak meningkat adalah
karena bahan yang cocok untuk gigi palsu sulit ditemukan. Pada zaman kuno, bahan
yang paling umum untuk gigi palsu adalah tulang hewan atau gading, terutama dari
gajah atau kuda nil. Gigi manusia juga digunakan; ditarik dari kematian atau dijual
oleh orang miskin dari mulut mereka sendiri (Gbr. 29.2)

gigi-gigi ini segera membusuk atau membusuk. Orang kaya mendapatkan gigi palsu
yang terbuat dari perak, emas, mutiara, atau batu akik. Pada 1774, Duchateau dan

60
Dubois de Chemant merancang satu set gigi palsu penuh yang tidak akan
membusuk (Gbr. 29.3).

Itu adalah gigi palsu porselen pertama. Giuseppangelo Fonzi menciptakan gigi
porselen tunggal yang dipegang oleh pin baja pada tahun 1808. Claudius Ash
membuat gigi porselen yang diperbaiki pada tahun 1837. Gigi palsu porselen
pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1800-an. Mereka dipasarkan dalam skala
besar. Gigi palsu porselen rentan terhadap keping dan juga cenderung tampak
terlalu putih untuk meyakinkan. Porselen dapat ditoleransi oleh mukosa gigi tiruan
tetapi sulit untuk dibuat dan mudah patah.
Pada tahun 1700an plester Paris diperkenalkan sebagai bahan impresi. Itu
digunakan untuk membuat cetakan mulut pasien. Ini membantu bentuk gigi palsu
menjadi lebih tepat. Emas swaged digunakan sebagai basis gigitiruan bagi mereka
yang mampu membelinya. Logam lain seperti perak Jerman juga digunakan sebagai
basis gigitiruan (Gbr. 29.4)

Ada terobosan nyata ketika karet vulkanisir ditemukan oleh Charles Goodyear pada
tahun 1839 (Gbr. 29.5).

Ini murah, mudah dikerjakan dengan bahan yang bisa dibentuk agar pas dengan
mulut dan menahan gigi palsu. Mesin casting ditemukan oleh Bean pada tahun 1870
dan basis aluminium dengan gigi yang ditetapkan dalam vulcanite digunakan.
Vulcanite dan produk gigi lainnya dipasok di India di bawah pemerintahan Inggris
terutama oleh perusahaan Perdagangan Bombay Burma yang didirikan pada tahun
1863 oleh Wallace Brothers (Gbr. 29.6).

60
Setelah kemerdekaan, perusahaan diambil alih oleh kelompok Wadia, cabang gigi
yang berlanjut hari ini sebagai Produk Gigi India (DPI). Beberapa saat kemudian
plastik diperkenalkan dan resin seluloid dan fenol-formaldehida dicoba
menggantikan karet. Penemuan resin akrilik pada awal abad ke-20 dan peningkatan
teknik impresi telah merevolusi perawatan gigi tiruan.
Sebelum tahun 1937, bahan yang digunakan untuk basis gigi tiruan adalah
vulcanite, nitrocellulose, phenol-formaldehyde, plastik vinil, dan porselen.

Vulcanite
Vulcanite ditemukan oleh Charles Goodyear pada tahun 1839. Itu adalah bahan
pertama yang dapat dicetak daripada metode tradisional pengayoran atau ukiran
(Gambar 29.5 hingga 25.7). Ini berisi karet dengan 32% sulfur dan oksida logam
untuk warna.

Keuntungan
• Tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi
• Sifat mekanik yang sangat baik
• Mudah dibentuk dan dibuat

kerugian
• Menyerap air liur dan menjadi tidak higienis karena proliferasi bakteri. Bau tak
sedap, saat diproses.
• Estetika yang buruk karena opacity dari karet.
• Bahannya cukup sulit untuk dipoles.
• Perubahan dimensi terjadi karena
- Ekspansi termal selama pemanasan di vulcanizer
- Kontraksi 2 sampai 4% volume selama penambahan belerang ke karet.

Nitroselulosa
Seluloid ditemukan oleh Hyatt pada tahun 1868 dan digunakan sebagai bahan dasar
gigitiruan dari sekitar tahun 1890. Warnanya lebih baik daripada vulcanite. Itu
menggunakan kapur barus sebagai plasticizer yang memberikan rasa dan bau yang
tidak menyenangkan. Meskipun berumur pendek, bahan ini menunjukkan evolusi
umum menuju plastik sebagai bahan dasar gigitiruan pilihan. Beberapa kelemahan
mereka disebutkan di bawah ini.
• Dimensi tidak stabil dan layanan terdistorsi
• Penyerapan air yang tinggi
• Stabilitas warna yang buruk (berubah dari merah muda menjadi hijau seiring
waktu)
• Mengandung plasticizer yang rasanya tidak enak (Camphor)
• Sangat mudah terbakar
.
Fenol-Formaldehida
Resin fenol-formaldehida (juga dikenal sebagai Bakelite) ditemukan pada tahun
1909. Pada 1929 mereka diperkenalkan ke kedokteran gigi dan segera digunakan
untuk basis gigi tiruan. Mereka peka terhadap teknik dan memiliki variasi warna,

60
stabilitas dimensi, dan kekuatan yang luas. Mereka menjadi berubah warna dan
tidak estetis dan menjadi termoset sulit untuk diperbaiki

POLIMER
Basis gigitiruan dan resin lain yang digunakan dalam kedokteran gigi terdiri dari
polimer. Karena itu pemahaman tentang sifat dan kimia polimer sangat penting.
Meskipun pekerjaan pada polimer sintetik dimulai pada abad ke-18 sifat bahan unik
ini tidak dipahami dengan jelas. Pada tahun 1922 Hermann Staudinger (Jerman)
adalah yang pertama mengusulkan bahwa polimer terdiri dari rantai panjang atom
yang disatukan oleh ikatan kovalen. Dia juga mengusulkan untuk memberi nama
makromolekul senyawa ini. Sebelum itu, para ilmuwan percaya bahwa polimer
adalah kelompok molekul kecil (disebut koloid), tanpa berat molekul yang pasti,
disatukan oleh kekuatan yang tidak diketahui.

SIFAT POLIMER

POLIMER
Polimer adalah makromolekul besar dan seringkali kompleks yang terbuat dari
molekul yang lebih kecil. Makromolekul adalah bahan kimia yang memiliki berat
molekul lebih dari 5000. Beberapapolimer memiliki bobot lebih dari 50 juta. Ujung
mer menunjukkan unit struktur kimia berulang yang paling sederhana dari mana
polimer tersusun, mis. poli (metil metakrilat) adalah polimer yang memiliki unit
struktural kimia yang berasal dari metil metakrilat.

MONOMER
Molekul dari mana polimer dibangun disebut monomer (satu bagian). Molekul
polimer dapat dibuat dari campuran berbagai jenis monomer dan mereka disebut
kopolimer.

BERAT MOLEKUL
Berat molekul dari molekul polimer sama dengan berat molekul dari berbagai mer
dikalikan dengan jumlah unit mer. Mereka dapat berkisar dari ribuan hingga jutaan
unit tergantung pada kondisi persiapan. Berat molekul polimer memainkan peran
penting dalam menentukan sifat fisiknya. Berat molekul rata-rata untuk berbagai
polimer gigi tiruan berkisar dari 8000 hingga 39000. Gigi resin yang terhubung
silang mungkin memiliki bobot lebih dari 600.000.

GELOMBANG POLIMERISASI
Didefinisikan sebagai jumlah total mer dalam polimer.
-Semakin tinggi bobot molekul dari pelambat ekonominya, semakin tinggi derajat
polimerisasi.
-Kekuatan resin meningkat dengan meningkatnya derajat polimerisasi sampai berat
molekul tertentu tercapai. Di atas ini, tidak ada perubahan.

60
DISTRIBUSI BERAT MOLEKULER
Distribusi berat molekul sempit memberikan polimer yang paling berguna. Namun
sebagian besar polimer memiliki berbagai berat molekul dan sifatnya sangat
bervariasi, mis. semakin tinggi berat molekul, semakin tinggi titik lunak dan lebur
dan semakin kaku plastik.

STRUKTUR POLIMER (STRUKTUR SPASIAL)


Struktur fisik molekul polimer juga penting dalam menentukan sifat-sifat polimer.
Ada tiga struktur dasar.

LINEAR
Di sini, unit ‘mer’ terhubung satu sama lain dalam urutan linier (Gbr. 29.8). Mereka
dapat dibagi lagi menjadi
Homopolimer linier Ini memiliki unit mer dari jenis yang sama. ...

– M - M - M - M - M - M - M - ...

Random copolymer tipe linear Ini memiliki dua jenis unit mer, didistribusikan
secara acak
rantai.
...– M - M - M - Y - M - Y - M - M - Y - Y - M - M –...

Block copolymer Ini memiliki dua jenis mer didistribusikan di segmen atau blok.
... - M - M - M –...– M - M - Y - Y –...– Y - Y - M - M - ...

Bercabang
Molekul linier jarang disadari. Dalam praktiknya, unit mer diatur dalam cabang
mode atau ikatan silang (Gbr. 29.9).
Homopolymer bercabang Unit mer memiliki tipe yang sama.
... - M - M - M - M - M - ... - M - M - M - M - M - ...
M M
M M

60
Kopolimer acak tipe bercabang Ini memiliki dua jenis mer yang didistribusikan
secara acak.
... – M – M – M – M – M – ... – M – M – M – M – M – ... ::
YY :: YY

Kopolimer graft tipe bercabang Ini memiliki satu jenis unit mer pada rantai utama
dan mer lain untuk cabang.

POLIMER TERKAIT LINTAS


Itu terdiri dari homopolymer cross-linked dengan agen cross-linking tunggal. Ini
adalah struktur jaringan (Gbr. 29.10).

POLIMERISASI — KIMIA
Istilah polimerisasi mengacu pada serangkaian reaksi berantai dimana
makromolekul atau polimer terbentuk dari kelompok molekul tunggal yang lebih
kecil yang dikenal sebagai 'monomer'. Ini unit struktural dihubungkan satu sama
lain dalam molekul polimer melalui ikatan. Polimerisasi adalah reaksi antarmolekul
berulang yang mampu berjalan tanpa batas waktu.

JENIS
Sebagian besar reaksi polimerisasi terbagi dalam dua tipe dasar.

JENIS
Sebagian besar reaksi polimerisasi terbagi dalam dua tipe dasar.
Polimerisasi kondensasi (langkah-pertumbuhan)
Resin kondensasi dibagi menjadi dua kelompok
1. Mereka yang mana polimerisasi disertai dengan eliminasi berulang molekul
kecil, yaitu senyawa primer bereaksi dengan pembentukan produk samping seperti
air, asam halogen, dan amonia. Proses ini dapat berulang dan membentuk
makromolekul.
2. Kelompok di mana gugus fungsi diulangi dalam rantai polimer. Mer bergabung
dengan kelompok fungsional (seperti hubungan amida, uretan, ester atau sulfida).
Pembentukan produk sampingan tidak diperlukan, mis. poliuretan.

60
Di masa lalu beberapa resin kondensasi telah digunakan untuk membuat basis
gigitiruan. Saat ini, resin kondensasi tidak banyak digunakan dalam kedokteran
gigi.
Penambahan polimerisasi
Kebanyakan resin yang digunakan secara luas dalam prosedur gigi diproduksi oleh
polimerisasi tambahan. Di sini, tidak ada perubahan dalam komposisi kimia dan
tidak ada produk samping yang terbentuk. Dalam jenis polimer ini, struktur
monomer diulang berkali-kali dalam polimer.
Mulai dari pusat aktif, satu molekul pada satu waktu ditambahkan dan rantai dengan
cepat terbentuk, yang dapat tumbuh hampir tanpa batas waktu selama pasokan blok
bangunan tersedia.

TAHAP KIMIA POLIMERISASI


Ini terjadi dalam empat tahap
Induksi
Periode induksi atau inisiasi adalah waktu di mana molekul inisiator menjadi
berenergi atau diaktifkan dan mulai mentransfer energi ke monomer. Pengotor apa
pun yang hadir menambah panjang periode ini. Semakin tinggi suhunya, semakin
pendek pula panjangnya
periode induksi. Energi inisiasi untuk aktivasi setiap unit molekul monomer adalah
16000-29000 kalori per mol dalam fase cair.
Ada tiga sistem induksi untuk resin gigi
Aktivasi panas Sebagian besar resin basis gigitiruan dipolimerisasi dengan metode
ini, mis. radikal bebas yang dibebaskan dengan memanaskan benzoil peroksida
akan memulai polimerisasi metil metakrilat monomer.

Aktivasi kimiawi Sistem ini terdiri dari setidaknya dua reaktan, ketika bercampur
mereka mengalami reaksi kimia dan membebaskan radikal bebas, mis. penggunaan
benzoil peroksida dan amina aromatik (dimetil-p-toluidin) dalam resin gigi yang
sembuh sendiri.

Aktivasi cahaya Dalam sistem ini, foton energi cahaya mengaktifkan inisiator
untuk menghasilkan radikal bebas, mis. camphorquinone dan amina akan bereaksi
untuk membentuk radikal bebas ketika mereka diiradiasi dengan cahaya tampak.

Perambatan
Setelah pertumbuhan telah dimulai, hanya dibutuhkan 5.000 hingga 8.000 kalori
per mol, prosesnya berlanjut dengan cepat dan disertai dengan evolusi panas.
Secara teoritis, reaksi berantai harus dilanjutkan dengan evolusi panas sampai
semua monomer diubah menjadi polimer. Namun pada kenyataannya, polimerisasi
tidak pernah lengkap.

Penghentian
Reaksi berantai dapat diakhiri baik dengan kopling langsung dari dua ujung rantai
atau dengan pertukaran atom hidrogen dari satu rantai tumbuh ke rantai lainnya.
Transfer berantai

60
Pemutusan rantai juga bisa merupakan hasil dari transfer rantai. Di sini keadaan
aktif ditransfer dari radikal aktif ke molekul tidak aktif dan inti pertumbuhan baru
dibuat. Rantai yang sudah diakhiri dapat diaktifkan kembali dengan transfer rantai
yang menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

INHIBISI POLIMERISASI
Reaksi semacam itu dihambat oleh
Inhibitor Ini bereaksi dengan inisiator yang diaktifkan atau inti aktif apa pun, atau
dengan rantai tumbuh yang diaktifkan untuk mencegah pertumbuhan lebih lanjut,
mis. hidrokuinon (0,006%) ditambahkan untuk mencegah polimerisasi monomer
selama penyimpanan.
Oksigen Kehadiran oksigen (udara) juga menghambat polimerisasi.

COPOLIMERISASI
Makromolekul dapat dibentuk dengan polimerisasi satu jenis unit struktural.
Namun, untuk meningkatkan sifat fisik, sering kali menguntungkan untuk
menggunakan dua atau lebih monomer yang berbeda secara kimiawi sebagai bahan
awal. Polimer yang dibentuk dapat mengandung satuan monomer ini. Polimer
semacam itu disebut kopolimer dan proses pembentukannya dikenal sebagai
kopolimerisasi.

JENIS-JENIS COPOLYMERS
Ada tiga jenis kopolimer

Tipe acak
Dalam jenis kopolimer acak, mer yang berbeda didistribusikan secara acak di
sepanjang rantai, seperti –M-M-M-M-Y-M-Y-M-Y-M-Y-Y-M-M-
Jenis blok
Dalam kopolier blok, unit monomer identik terjadi dalam urutan yang relatif
panjang di sepanjang rantai polimer utama.
... - M - M - M - M - ... - M - M - Y - Y - Y - ... - Y - Y - M - M - ...
Jenis cangkok
Dalam kopolimer graft, urutan salah satu monomer dicangkokkan ke 'tulang
punggung' spesies monomer kedua.
- M - M - M - M - M - ... - M - M - M - M :: YY ::
YY

60
PENTINGNYA COPOLIMERISASI
Kopolimerisasi digunakan untuk meningkatkan sifat fisik resin. Banyak resin yang
berguna diproduksi oleh kopolimerisasi.
-Sejumlah kecil etil akrilat dapat dikopolimerisasi dengan metil metakrilat untuk
mengubah fleksibilitas.
-Blok dan polimer cangkok menunjukkan peningkatan kekuatan-kekuatan yang
ditingkatkan. Pisahkan jumlah polimer dari sifat resin dan karakteristik
permukaannya.

MENGHUBUNGKAN LINTAS
Pembentukan ikatan kimia atau jembatan antara rantai polimer disebut sebagai
ikatan silang. Ini membentuk jaringan tiga dimensi.

APLIKASI
1. Resin akrilik yang lebih baru adalah dari berbagai cross-linked. Hubungan silang
meningkatkan kekakuan dan mengurangi kelarutan dan penyerapan air.
2. Gigi akrilik sangat saling terkait untuk meningkatkan ketahanannya terhadap
pelarut, krasing dan tekanan permukaan.

PEMASOK PLASTIK
Ini adalah zat yang ditambahkan ke resin
1. Untuk meningkatkan kelarutan polimer dalam monomer.
2. Untuk mengurangi kerapuhan polimer.
Namun, itu juga mengurangi kekuatan, kekerasan, dan titik pelunakan.

JENIS
Mereka ada dua jenis
1. Eksternal Menembus antara makromolekul dan menetralkan ikatan sekunder atau
gaya antar molekul. Ini adalah senyawa mendidih tinggi yang tidak larut. Ini tidak
begitu banyak digunakan karena dapat menguap atau larut selama penggunaan
normal resin.
2. Internal Di sini, agen plasticisasi adalah bagian dari polimer. Hal ini dilakukan
dengan kopolimerisasi dengan komonomer yang sesuai.

KLASIFIKASI MATERI DASAR DASAR

60
III. ISO 20795-1: Klasifikasi 2013
Tipe I - Tipe 2 -
Polimer yang dapat dipanaskan panas
Kelas1– Serbuk dan cumi
Class2– Kue Plastik
Polimer yang dapat diopolimerisasi
Kelas1– Serbuk dan cumi
Kelas 2– Bubuk dan resin cumi untuk jenis resin
Tipe 3 - Termoplastik kosong atau bubuk
Tipe 4 – Bahan yang diaktifkan Cahaya
Tipe 5 - Bahan yang diawetkan dengan microwave

RESIN SINTETIS

Kehidupan modern sangat dipengaruhi oleh plastik sintetis. Awalnya mereka


gangguan laboratorium - residu lengket, lilin yang tersisa setelah reaksi organik
tertentu. Bahan-bahan resin yang terdiri dari molekul-molekul raksasa ini menarik
perhatian para ahli kimia sehingga menimbulkan bidang plastik. Plastik sintetis
adalah senyawa bukan logam yang dicetak menjadi berbagai bentuk dan kemudian
dikeraskan untuk penggunaan komersial (mis. Pakaian, peralatan elektronik, bahan
bangunan, dan peralatan rumah tangga). Bahan-bahan ini terdiri dari polimer atau
molekul kompleks dengan berat molekul tinggi.
Berbagai resin digunakan dalam kedokteran gigi. Ini termasuk akrilik, polikarbonat,
resin vinil, poliuretan, stirena, sianoakrilat, resin epoksi, dll.

KLASIFIKASI RESIN
Karena strukturnya yang heterogen dan sifatnya yang kompleks, mereka sulit untuk
diklasifikasikan. Berdasarkan perilaku termal, mereka diklasifikasikan sebagai
-Termosastik
-Termoseting

Termoplastik

60
Ini adalah resin yang dapat dilembutkan berulang kali dan dicetak di bawah panas
dan tekanan tanpa terjadi perubahan kimia. Mereka melebur dan biasanya larut
dalam pelarut organik. Sebagian besar resin yang digunakan dalam kedokteran gigi
milik grup ini, mis. polimetil metakrilat, polivinil akrilik, dan polistirena.

Thermosetting
Kategori ini mengacu pada resin yang hanya dapat dicetak satu kali. Mereka
mengatur ketika dipanaskan. Ini tidak dapat dilunakkan dengan pemanasan seperti
resin termoplastik. Mereka umumnya infusible dan tidak dapat larut.

PERSYARATAN IDEAL RESIN GIGI


Resin gigi, baik dasar restoratif dan gigi tiruan harus
1. Jadilah hambar, tidak berbau, tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi pada
jaringan mulut.
2. Secara estetika memuaskan, yaitu harus transparan atau tembus cahaya dan
mudah diwarnai. Warnanya harus permanen.
3. Menjadi stabil secara dimensi. Seharusnya tidak membesar, berkontraksi atau
melengkung selama pemrosesan dan penggunaan selanjutnya oleh pasien.
4. Memiliki kekuatan, ketahanan, dan ketahanan abrasi yang cukup.
5. Tidak larut dan kedap terhadap cairan oral.
6. Memiliki gravitasi spesifik yang rendah (ringan).
7. Toleransi suhu jauh di atas suhu makanan panas atau cairan yang diminum tanpa
pelunakan atau distorsi yang tidak semestinya.
8. Mudah dibuat dan diperbaiki.
9. Memiliki konduktivitas termal yang baik.
10. Jadilah radiopak (sehingga gigi palsu / fragmen dapat dideteksi dengan sinar-X
jika tidak sengaja
disedot atau ditelan dan juga untuk memeriksa ekstensi restorasi resin dalam gigi).
11. Ketika digunakan sebagai bahan pengisi, bahan tersebut harus berikatan secara
kimia dengan gigi.
12. Memiliki koefisien ekspansi termal yang cocok dengan struktur gigi.
13. Jadilah ekonomis.

 PERSYARATAN IDEAL RESIN GIGI


Resin gigi, baik dasar restoratif dan gigi tiruan harus
1. Menjadi hambar, tidak berbau, tidak beracun dan tidak menyebabkan iritasi pada
jaringan mulut.
2. Secara estetika memuaskan, yaitu harus transparan atau tembus cahaya dan
mudah diwarnai. Warnanya harus permanen.
3. Menjadi stabil secara dimensi. Seharusnya tidak membesar, berkontraksi atau
melengkung selama pemrosesan dan penggunaan selanjutnya oleh pasien.
4. Memiliki kekuatan, ketahanan, dan ketahanan abrasi yang cukup.
5. Tidak larut dan kedap terhadap cairan oral.
6. Memiliki gravitasi spesifik yang rendah (ringan).
7. Toleransi suhu jauh di atas suhu makanan panas atau cairan yang diminum tanpa
pelunakan atau distorsi yang tidak semestinya.

60
8. Mudah dibuat dan diperbaiki.
9. Memiliki konduktivitas termal yang baik.
10. Jadilah radiopak (sehingga gigi palsu / fragmen dapat dideteksi dengan sinar-X
jika tidak sengaja
disedot atau ditelan dan juga untuk memeriksa ekstensi restorasi resin dalam gigi).
11. Ketika digunakan sebagai bahan pengisi, bahan tersebut harus berikatan secara
kimia dengan gigi.
12. Memiliki koefisien ekspansi termal yang sesuai dengan struktur gigi.
13. Menjadi ekonomis.

 PENGGUNAAN RESIN DI GIGI


1. Pembuatan gigi palsu (resin basis gigitiruan) (Gambar 29.12A hingga D).
2. Gigi tiruan (resin akrilik ikatan silang) (Gbr. 29.12E).
3. Pemulihan gigi, mis. tambalan, lapisan dan laminasi (resin komposit).
4. Semen braket ortodontik, mahkota dan protesa gigi tetap (FDPs) (resin semen).
5. Peralatan ortodontik dan pedodontik (Gbr. 29.12B).
6. Mahkota dan permukaan FDP (resin akrilik atau resin berwarna).
7. Prostaks maksilofasial (mis. Obturator untuk langit-langit mulut sumbing).
8. Pola inlay dan post-core (pola resin).
9. Dies (resin epoksi).
10. Restorasi sementara (Gbr. 29.12F) dalam prostodontik cekat (resin berwarna
gigi,
komposit sementara) dan mahkota polikarbonat (Gbr. 29.12G).
11. Sealer bahan didapat endodontik.
12. Bahan pengisi inti.

BENTUK29.12 A ke G (A) Gigi Palsu. (B) Alat Ortodontik. (C) Akrilik kustom.
(D) Melepas gigi Darurat. (E) Resin gigi tiruan tiruan. (F) Jembatan sementara. (G)
Mahkota polikarbonat.

13. Pelindung mulut atletik.


14. Baki cetak khusus (Gbr. 29.12C).
15. Belat dan stent.
16. Model.

 RESIN AKRILIK
Resin akrilik adalah turunan dari etilena dan mengandung gugus vinil dalam
formula strukturalnya. Resin akrilik yang digunakan dalam kedokteran gigi adalah
ester dari
1. Asam akrilat, CH2 = CHCOOH
2. Asam metakrilik, CH2 = C (CH3) COOH
Resin akrilik diterima dengan sangat baik oleh profesi gigi sehingga pada tahun
1946, sebagian besar bahan dasar gigitiruan diganti seperti vulcanite.

 RESIN POLY (METHYL METHACRYLATE)

60
Ini banyak digunakan dalam kedokteran gigi untuk membuat berbagai peralatan.
Salah satu alasan popularitasnya yang luas adalah kemudahan untuk
memprosesnya. Meskipun, ini adalah resin termoplastik, dalam kedokteran gigi
biasanya tidak dicetak dengan cara termoplastik. Sebaliknya, cairan (monomer)
metil metakrilat dicampur dengan polimer (serbuk). Monomer memlastisisasi
polimer menjadi konsistensi seperti adonan yang mudah dicetak.

 JENIS
Berdasarkan metode yang digunakan untuk aktivasi
Panas resin yang diaktifkan
Resin yang diaktifkan secara kimia Resin yang diaktifkan ringan

 DENTAL AKTIFASI PANAS DASAR AKRILIK Resin


Resin polimetil metakrilat teraktivasi panas adalah resin yang paling banyak
digunakan untuk pembuatan gigi palsu lengkap.

Tersedia sebagai
(1) Bubuk dan cairan (Gbr. 29.13). (2) Gel — lembaran dan kue.

Bedak bisa transparan atau berwarna gigi atau berwarna merah muda (untuk
mensimulasikan gusi, beberapa bahkan mengandung serat merah untuk
menduplikasi pembuluh darah). Cairan (monomer) disuplai dalam botol berwarna
kuning yang tertutup rapat (untuk mencegah polimerisasi dini dengan radiasi
cahaya atau ultraviolet pada penyimpanan).
Nama komersial Stellon (DPI), Lucitone (Bayer), Trevelon (Dentsply).

GAMBAR29.13 Gigi tiruan heat cured berdasarkan akrilik

Bubuk
Bahan Fungsi
Poli (metal metakrilat) Komponen terpenting
Etil atau butil metakrilat (5%) Kopolimer – meningkatkan property
Benzoil Peroksida Pemrakarsa
Senyawa merkuri sulfide, kadmium, sulfida, dll. Pewarna
Seng atau titanium oksida Opacifiers
Dibutil Ftalat Plasticizer
Pengisi anorganik seperti serat kaca, zirconium Meningkatkan property fisik seperti kekakuan,
silikat, alumina, dll. dll
Nilon sintesis atau serat akrilik yang dicelup Untuk mensimulasi kapiler kecil

Cair
Bahan Fungsi
Metil Metakrilat Plastisisasi polimer
Dibutil ftalat Memplastisisasi

60
Glycol dimethacrylate (1-2%) Tempat tautan silang (mengurangi
kegilaan)
Hydroquinone (0,006%) Inhibitor – mencegah polimerisasi
premature

REAKSI POLIMERISASI
Polimerisasi dicapai dengan aplikasi panas dan tekanan. Reaksi yang
disederhanakan adalah

Bubuk + Cairan + Panas Polimer + Panas


(Polimer) (Monomer) (Eksternal) (Reaksi)
 PERTIMBANGAN TEKNIS
Gigi palsu biasanya dibuat dengan salah satu teknik berikut
1. Teknik pencetakan kompresi (biasanya resin yang diaktifkan panas).
2. Teknik cetak injeksi (resin aktif panas).
3. Teknik cairan resin (resin yang diaktifkan secara kimia).
4. Teknik penyembuhan cahaya yang terlihat (resin VLC).

 TEKNIK PEMBUATAN KOMPRESI


Ini adalah teknik yang umum digunakan dalam pembuatan gigi palsu resin akrilik.
Resin yang digunakan Biasanya resin akrilik yang diaktifkan panas.

Langkah
1. Persiapan pola gigitiruan berlilin.
2. Persiapan cetakan split.
3. Aplikasi media pemisah.
4. Pencampuran bubuk dan cairan.
5. Pengepakan.
6. Menyembuhkan.
7. Pendinginan.
8. Divestasi, finishing dan pemolesan.

Persiapan Pola Gigi Tiruan Lilin


Banyak struktur dalam kedokteran gigi dibangun menggunakan pola lilin. Struktur
yang akan dibuat (dalam hal ini gigi palsu) pertama kali dibangun dalam lilin.
Bagian lilin akan diganti nanti dengan akrilik.

Persiapan cetakan split


Gigi tiruan lilin diinvestasikan dalam labu gigi dengan batu gigi atau plester (juga
disebut flasking) menggunakan teknik 3 tuangkan (Gbr. 29.14). Setelah set batu
atau plester, dewaxed dengan menempatkan termos dalam air mendidih selama
tidak lebih dari 5 menit. Setelah dewaxing kedua bagian labu dipisahkan dan lilin
cair disiram dengan air panas bersih. Penghapusan lilin meninggalkan kita dengan
ruang kosong atau cetakan di mana akrilik lunak dikemas (Gambar 29.15A dan B).
Akrilik menggantikan lilin, dengan asumsi bentuk gigi palsu terakhir.

60
Aplikasi media pemisah
Resin tidak boleh menyentuh permukaan gipsum selama proses curing.
1. Untuk mencegah air masuk ke dalam resin akrilik. Ini dapat mempengaruhi laju
polimerisasi dan warna. Itu juga bisa mengakibatkan krasing.
2. Untuk mencegah penetrasi monomer ke dalam bahan cetakan, menyebabkan
plester menempel pada resin akrilik dan menghasilkan permukaan yang kasar.
3. Membantu pengambilan gigi tiruan dari cetakan dengan lebih mudah.

Jenis Media Pemisah


Berbagai media pemisah yang digunakan adalah

o Kertas Timah

Dari kiri atas – kiri bawah : Dari kanan atas –


kanan bawah :
1. Tutup 1. Ventilasi pelepasan
pleseter
2. Bagian teratas 2. Tiga kali penuangan
3.Bagian terbawah 3. Kedua kali
penuangan
4. Tutup penyegelan dasar 4. Pemeran
5. Pertama kali penuangan
GAMBAR 29.14 Diagram skematis dari labu gigi tiruan hanau yang dirakit
lengkap. Ketiga teknik penuangan batu gigi membantu dalam pengambilan gigi
tiruan yang lebih mudah, meminimalkan risiko fraktur prosthesis.

60
GAMBAR 29.14A DAN B. 9 (A)Bagian bawah labu berisi gips yang
diinvestasikan. (B) Bagian atas labu berisi adonan akrilik dikemas.
 Pernis selulosa
 Larutan senyawa alginat Kalsium oleat
 Sabun lembut
 Sodium silikat
 Pati
 Timah

Foil timah adalah bahan yang digunakan sebelumnya dan sangat efektif. Namun,
manipulasinya memakan waktu dan sulit. Sudah sebagian besar
digantikan oleh media pemisah lainnya yang dikenal
sebagai 'pengganti kertas timah'.

Larutan natrium alginat (Gbr. 29.16)


Ini adalah media pemisah yang paling populer. Ini larut dalam air. Bereaksi dengan
kalsium dari plester atau batu untuk membentuk kalsium alginat yang tidak larut.

Komposisi
2% natrium alginat dalam air, gliserin,
alkohol, natrium fosfat dan pengawet.

Tindakan pencegahan yang harus diambil


1. Lilin atau minyak yang tersisa pada permukaan cetakan akan mengganggu aksi
media pemisah.
2. Cetakan harus hangat, bukan panas. Kontinuitas film akan pecah jika cetakannya
mengepul panas.
3. Hindari melapisi gigi karena akan mencegah ikatan gigi dengan basis gigitiruan.

Aplikasi
Media pemisah diterapkan menggunakan sikat, hanya melapisi permukaan plester,
dan bukan gigi akrilik. Satu atau dua mantel dapat diterapkan.

Pencampuran bubuk dan cairan


Polimer — proporsi monomer = 3: 1 berdasarkan volume atau 2: 1 menurut berat.

60
GAMBAR 29.16 Sodium Alginate adalah media
terpisah yang popular

Cairan yang diukur dituangkan ke dalam wadah pencampuran yang bersih dan
kering. Bubuk secara perlahan ditambahkan memungkinkan setiap partikel serbuk
menjadi dibasahi oleh monomer. Campuran tersebut kemudian diaduk dan
dibiarkan berdiri dalam wadah tertutup.

Jika terlalu banyak monomer digunakan (Rasio polimer / monomer rendah) :


 Akan ada penyusutan curing atau polimerisasi yang lebih besar.
 Lebih banyak waktu diperlukan untuk mencapai konsistensi pengepakan.
 Porositas dapat terjadi pada gigi palsu.
Jika terlalu sedikit monomer digunakan (Rasio polimer / monomer lebih tinggi) :
 Tidak semua manik-manik polimer akan dibasahi oleh monomer dan akrilik
sembuh akan granular.
 Adonan akan sulit diatur dan mungkin tidak melebur menjadi unit plastik terus
menerus selama pemrosesan.

Tahapan fisik
Setelah pencampuran bahan melewati berbagai tahap fisik. Tidak ada reaksi
polimerisasi yang terjadi selama tahap ini. Adonan plastik dibentuk oleh larutan
parsial polimer dalam monomer.

Tahap I: Tahap pasir basah


Polimer secara bertahap mengendap di monomer membentuk cairan, massa tidak
koheren.

Tahap II: Tahap lengket


Monomer menyerang polimer dengan menembus ke dalam polimer. Massa itu
lengket dan
berserabut (seperti sarang laba-laba) saat disentuh atau ditarik terpisah.

Tahap III: Tahap adonan atau gel


Ketika monomer berdifusi ke dalam polimer, ia menjadi halus dan seperti adonan.
Itu tidak menempel ke dinding toples. Ini terdiri dari partikel polimer yang tidak
larut tersuspensi dalam matriks plastik monomer dan polimer terlarut. Massa adalah

60
plastik dan homogen dan dapat dikemas ke dalam cetakan pada tahap ini (Gbr.
29.15B).

Tahap IV: Tahap kenyal


Monomer menghilang dengan penetrasi lebih lanjut ke dalam polimer dan / atau
penguapan. Itu
massa seperti karet, non-plastik dan tidak dapat dicetak.

Tahap V: Tahap kaku


Massa benar-benar tidak bisa dikerjakan dan dibuang.

Waktu kerja
Waktu kerja adalah waktu yang berlalu antara tahap II dan awal tahap IV, yaitu
waktu bahan tetap dalam tahap adonan (menurut ADA Sp. No. 12, adonan harus
dicetak setidaknya selama 5 menit). Waktu kerja dipengaruhi oleh suhu. Dalam
cuaca hangat ketika waktu kerja tidak mencukupi, tabung pencampur didinginkan
untuk memperpanjang waktu kerja.
Perawatan diambil untuk menghindari kelembaban.

Pengepakan
Campuran bubuk-cair harus dimasukkan ke dalam labu dengan konsistensi adonan
karena beberapa alasan.

 Jika dikemas pada tahap berpasir atau berserat, terlalu banyak monomer akan
berada di antara partikel-partikel polimer dan material akan memiliki viskositas
yang terlalu rendah untuk dikemas dengan baik dan mengalirkan labu terlalu
mudah. Pengepakan terlalu dini juga dapat menyebabkan porositas di pangkalan
gigitiruan akhir.
 Jika dikemas pada tingkat karet sampai kaku, bahan akan terlalu kental untuk
mengalir dan kontak logam ke logam dari bagian labu tidak akan diperoleh.
Pengepakan yang tertunda dapat menyebabkan pergerakan atau fraktur gigi,
kehilangan detail dan peningkatan ketinggian vertikal gigi palsu.

Penutupan Percobaan
Adonan akrilik dikemas ke dalam labu dengan sedikit kelebihan. Kelebihan tersebut
dihapus selama pengepakan percobaan dengan selofan basah atau film polietilen
yang digunakan sebagai pemisah untuk bagian atas labu. Mesin press hidrolik atau
mekanik dapat digunakan untuk memberikan tekanan (Gbr. 29.17).

Gaya penutup diterapkan secara perlahan selama pengepakan percobaan untuk


memungkinkan adonan berlebih, yang dikenal sebagai 'blitz' (Gbr. 29.18) mengalir
keluar di antara separuh labu.

60
Labu dibuka dan lampu kilat dipangkas. Sebelum penutupan akhir, film pemisah
dilepas dan dibuang. Penutupan akhir dari labu atau kontak logam dengan logam
dari bagian labu kemudian diselesaikan di media. Labu kemudian dipindahkan ke
penjepit holding (Gbr. 29.18) yang mempertahankan tekanan selama proses curing.

Curing (polimerisasi)
Setelah penutupan akhir labu, disimpan pada suhu kamar selama 30 hingga 60 menit
(kadang-kadang disebut 'bench curing').

Tujuan pengobatan curing


1. Memungkinkan pemerataan tekanan di seluruh cetakan.
2. Ini memungkinkan waktu untuk dispersi monomer yang lebih seragam di seluruh
massa adonan.
3. Ini memberikan paparan gigi resin lebih lama ke monomer dalam adonan,
menghasilkan ikatan gigi yang lebih baik dengan bahan dasar.

GAMBAR 29.17 Mesin pengepres hidrolik (Kavo) adalah penutup yang nyaman
dan final dari botol. Tombol indikator tekanan menunjukkan tekanan yang
diterapkan.

GAMBAR 29.18 Rakitan Botol setelah penutupan akhir dalam klem penahan
(Kelebihan akrilik yang disebut blitz terlihat jelas dalam gambar).

Siklus penyembuhan
Siklus curing atau polimerisasi adalah nama teknis untuk proses pemanasan yang
digunakan untuk memulai, mengontrol, dan menyelesaikan polimerisasi resin
dalam cetakan. Siklus pengeringan yang dipilih tergantung pada ketebalan resin.
Siklus curing panjang direkomendasikan untuk resin yang lebih tebal untuk
menghindari porositas internal. Pemrosesan dilakukan dalam penangas air yang
dikendalikan suhu-waktu (Gbr. 29.19).

Siklus penyembuhan yang disarankan


1. Siklus panjang a. 74 ° C selama 8 jam
b. 74 ° C selama 8 jam, lalu didihkan selama 1 jam
2. Siklus pendek - 74 ° C selama 2 jam, lalu didihkan selama 1 jam dari bagian yang
lebih tipis (siklus pendek).

GAMBAR 29.19 Bath Curing Otomatis (Kavo). Waktu dan suhu siklus
penyembuhan dapat diatur dan diatur untuk penyembuhan optimal.

Pendinginan
Labu harus didinginkan perlahan, mis. Bangku didinginkan. Pendinginan yang
cepat dapat menyebabkan lengkungan gigi palsu akibat kontraksi termal diferensial
dari resin dan cetakan gipsum. Mendinginkan semalam sangat ideal. Namun,

60
bangku yang mendinginkannya selama 30 menit dan kemudian menempatkannya
dalam air keran dingin selama 15 menit adalah memuaskan.

Deflasking
Gigitiruan akrilik yang disembuhkan diambil dari labu. Ini disebut deflasking. Labu
dibuka dan cetakan diambil. Cetakan terpisah dengan cepat, karena plester di
sekitarnya dituangkan dalam lapisan (teknik 3 tuang). Tang plester pemotongan
dapat digunakan untuk memecah plester. Deflasking harus dilakukan dengan sangat
hati-hati untuk menghindari penekukan dan kerusakan gigi tiruan akrilik.

Penyelesaian dan Pemolesan


Gigitiruan dihaluskan menggunakan amplas progresif. Batu apung yang ditumbuk
halus dalam air biasanya digunakan untuk pemolesan akhir (lihat bab tentang
abrasive).

 TEKNIK CETAKAN INJEKSI


Resin digunakan Resin termoplastik khusus (Ivocap - Ivoclar Vivadent) (Gbr.
29.21A) digunakan.

K Sumber Panas
O
T
Selain
A dari bak air panas, ada metode lain untuk menjadi sumber panas.
o Uap K
2
o Oven Udara yang Kering
9
o Panas Kering (Listrik)
.
o Pemanasan Inframerah
1
o Pemanas Induksi atau Dielektrik
o Radiasi Gelombang Mikro

Polimerisasi Energi Gelombang Mikro


Keuntungan :
o Lebih
GAMBAR 29.20
bersihTeknik
dan lebihresin
cepatgigi tiruanaircetak
daripada panas injeksi. Gambar menunjukkan gigi
konvensional
o Kesesuaian gigi tiruan sebanding atau superior
palsu yang diinvestasikan dalam labu khusus. Gigi tiruan bagian bawah
menggunakan sari berbentuk Y seperti yang ditunjukkan oleh operator.
GAMBAR 29.21 Injeksi A ke CTeknik resin gigitiruan cetak injeksi (A)
Pencampuran monomer dan polimer. (B) Rakitan botol di klem. (C) Penyembuhan
Bak Air / Curing Bath Water
Peralatan. Teknik ini menggunakan peralatan khusus termasuk pemandian khusus
untuk perawatan (Gbr. 29.21C). Lubang sariawan dan lubang ventilasi dibentuk
dalam cetakan gipsum dengan bantuan pembentuk sariawan (Gbr. 29.20). Resin
lunak terkandung dalam injektor dan dipaksa masuk ke ruang cetakan sesuai
kebutuhan. Itu disimpan di bawah tekanan sampai mengeras. Pengumpanan
material yang kontinyu di bawah tekanan mengkompensasi penyusutan (Gbr.
29.22).

60
Tidak ada perbedaan dalam akurasi atau sifat fisik dibandingkan dengan teknik
pencetakan kompresi.

Keuntungan
1. Akurasi dimensi (penyusutan rendah).
2. Tidak ada peningkatan dimensi vertikal.
3. Basis gigitiruan homogen.
GAMBAR 29.22 Representasi skematis dari proses pencetakan injeksi (ivocap).
TABEL 29.1 Perbandingan Sembuh Sendiri dan Sembuh Resin Akrilik
Panas

Sembuh Sendiri Heat Cured (Sembuh Panas)


Panas tidak perlu menyembuhkan Panas perlu menyembuhkan
Porositas lebih baik Sedikit bahan porositas dibutuhkan
Memiliki mol. wt. yang lebih rendah Berat molekul lebih tinggi
Konten monomer residual yang lebih Konten monomer residual yang lebih
tinggi rendah
Bahan lebih lemah (karena berat Material relatif lebih kuat
molekulnya lebih rendah)
Sifat Reologi
o Menunjukkan distorsi yang lebih o Menunjukkan distorsi yang lebih
besar sedikit
o Lebih banyak deformasi awal o Deformasi awal lebih sedikit
o Peningkatan penjalaran o
dan Penjalaran yang sedikit dan pemulihan
memperlambat pemulihan yang cepat
Stabilitas warna yang kurang baik Stabilitas baik
Mudah untuk di deflas Sulit untuk di deflas
Laju difusi monomer yang menurun Peningkatan laju difusi monomer pada
suhu yang lebih tinggi

4. Konten monomer bebas yang rendah


5. Kekuatan dampak yang baik.
Kekurangan
1. Biaya peralatan yang lebih tinggi.
2. Masalah desain cetakan.
3. Kurang resistensi menggila.
4. Labu khusus diperlukan.

DENTUR AKTIFASI DASAR KIMIA DASAR AKRILIK


Resin akrilik yang diaktifkan secara kimiawi mempolimerisasi pada suhu kamar.
Mereka juga dikenal sebagai resin 'sembuh sendiri', 'penyembuhan dingin' atau
'polimerisasi otomatis'.
Dalam resin akrilik yang diawetkan dingin, inisiator kimia benzoil peroksida
diaktivasi oleh bahan kimia lain (dimetil-para toluidin yang ada dalam monomer),

60
alih-alih panas seperti dalam resin pengawet panas. Dengan demikian, tidak seperti
resin yang diaktifkan panas, polimerisasi dicapai pada suhu kamar (Tabel 29.1).

TERSEDIA SEBAGAI
Seperti resin yang diaktifkan panas, resin yang diaktifkan secara kimia diberikan
sebagai bubuk dan cairan (Gbr. 29.23). Bedak itu bisa bening, merah muda, berurat
atau berwarna gigi.

PENGGUNAAN
1. Untuk membuat mahkota sementara dan FDP.
2. Konstruksi baki khusus (jenis ini mengandung lebih banyak pengisi) (Gbr.
29.12C).
3. Untuk perbaikan gigitiruan, pelapisan ulang dan rebasing.
4. Untuk membuat peralatan ortodontik yang dapat dilepas (Gbr. 29.24).
5. Untuk menambahkan post-bendungan ke gigi tiruan atas yang disesuaikan.

6. Untuk membuat basis gigi tiruan sementara dan permanen.


7. Untuk membuat pola inlay dan post core (bahan khusus tersedia).

KOMPOSISI

Cair
Bahan Tindakan
Methyl methacrylate monomer Dissolves/plasticizes polymer
Dimethyl-p-toluidine Activator Activator
Dibutyl phthalate Plasticizer Plasticizer
Glycol dimethacrylate 1 to 2% Cross linking agent
Hydroquinone 0.006% Inhibitor

Bubuk

60
Bahan Tindakan
Poly (methyl methacrylate) and other Forms the resin matrix
copolymers

Benzoyl peroxide Initiator


Compounds of mercuric sulfide, cadmium Dyes
sulfide

Zinc or titanium oxide Opacifiers


Dibutyl phthalate Plasticizer
Dyed organic fillers and inorganic particles like Esthetics
glass fibers or beads

REAKSI POLIMERISASI
Reaksi yang disederhanakan diuraikan

Polimer (Bubuk) + Monomer (Cair) Polimer + Panas


(Peroksida inisiator) (Amine akselerator) (reaksi)

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


1. Fit awal yang lebih baik, yang karena penyembuhan dilakukan pada suhu kamar.
Jadi
ada sedikit kontraksi termal.
2. Stabilitas warna lebih rendah daripada resin heat cure, karena oksidasi
selanjutnya
amina tersier.
3. Sifat sedikit lebih rendah karena tingkat polimerisasi akrilik menyembuhkan diri
kurang dari yang disembuhkan panas.
4. Untuk memperbaiki gigi palsu, resin self curing lebih disukai daripada resin heat
curing sebagai heat curing
menyebabkan warpage.

MANIPULASI AUTOPOLYMERIZING
RESIN
1. Taburkan teknik
2. Teknik adaptasi
3. Teknik resin fluida (bahan khusus tersedia
untuk ini)
4. Teknik cetak kompresi *.

Taburkan teknik
Sinonim Juga dikenal sebagai teknik garam dan lada.

60
Media pemisah diterapkan terlebih dahulu pada gips. Bubuk dan cairan diberikan
secara alternatif dari
droppers (Gambar 29.25A dan B). Bubuk ditaburkan di atas gips dan kemudian
basahi dengan monomer.
Alat atau protesa dikonstruksi bagian demi bagian sampai selesai. Meningkatkan
kekuatannya, alat ini selanjutnya disembuhkan dalam air panas di bawah tekanan
selama sekitar 20 menit
menggunakan panci bertekanan (Gbr. 29.26).

Teknik adaptasi
Bubuk dan cairan monomer proporsional dan dicampur dalam gelas atau botol
porselen. Kapan itu
mencapai tahap adonan, itu cepat dihapus dan disesuaikan ke gips dan secara
manual
dicetak dengan cepat ke bentuk yang diinginkan. Teknik alternatif menggunakan
templat. Resin itu
pra-bentuk menggunakan roller dan template sebelum mengadaptasinya ke gips.
Penyembuhan selesai
dalam panci bertekanan.

Teknik resin fluida (resin akrilik tipe tuang)


Resin khusus (Castdon by Dreve) tersedia untuk teknik ini.
Komposisi kimia dari tipe tuang resin gigitiruan mirip dengan poli (metil
metakrilat) bahan. Perbedaan utamanya adalah jenis tuang dari resin gigitiruan

partikel bubuk berat molekul tinggi yang jauh lebih kecil dan ketika mereka
dicampur dengan
monomer, campuran yang dihasilkan sangat cair. Karena itu, mereka disebut 'resin
cairan'. Mereka
digunakan dengan rasio bubuk-cair yang secara signifikan lebih rendah, yaitu
berkisar dari 2: 1 hingga 2,5: 1. Ini membuat
lebih mudah untuk mencampur dan menuangkan.

Metode flasking dan curing


Agar hidrokoloid atau silikon digunakan untuk persiapan cetakan sebagai pengganti
gipsum biasa.
Labu dan resin khusus (Gbr. 29.27A) digunakan untuk teknik resin cairan.
Tekniknya
melibatkan persiapan cetakan dengan silikon (Gbr. 29.27B), pembuatan saluran
untuk penuangan
dan ventilasi (Gbr. 29.27C) dan tuangkan resin cairan melalui satu saluran dalam
aliran tipis
(Gbr. 29.27D) sampai kelebihan terlihat melalui ventilasi (Gbr. 29.27E).
Polimerisasi dilakukan di bawah
tekanan pada 0,14 MPa (20 psi) pada suhu 45 ° C selama 25 menit.

60
Komposisi
Polymer Monomer
Kopolimer polimetil metakrilat Metil metakrilat
Turunan asam Barbiturat Sal amoniak kuarter (amonium klorida)
Pigmen warna Stabilisator
Katalisator
Vulcaniser

Keuntungan teknik resin cairan


1. Jaringan yang lebih baik.
2. Lebih sedikit gigitan terbuka.
3. Kurang fraktur gigi porselen selama deflasking.
4. Mengurangi biaya bahan.
5. Prosedur laboratorium sederhana untuk flasking (tidak ada penutupan
percobaan), deflasking dan finishing
gigi palsu.

Kekurangan
1. Inklusi udara (gelembung).
2. Pergeseran gigi selama pemrosesan.
3. Infraoklusi (gigitan tertutup).
4. Ketidakseimbangan oklusal karena pergeseran gigi.
5. Aliran bahan dasar gigitiruan yang tidak lengkap ke leher gigi anterior.
6. Pembentukan film dari bahan gigitiruan di atas bagian serviks dari gigi plastik
yang belum
sebelumnya ditutup dengan lilin.
7. Ikatan yang buruk dengan gigi plastik.
8. Sensitivitas teknik.
Secara umum, resin jenis ini memiliki beberapa sifat mekanik yang lebih rendah
dari
resin sembuh panas konvensional. Gigi palsu yang dapat diterima secara klinis
dapat diperoleh saat menggunakan
salah satu teknik, asalkan tindakan pencegahan yang tepat dilakukan.

RESIN DASAR DENTUR LIGHT AKTIF


Ini terdiri dari matriks uretra dimethacrylate dengan kopolimer akrilik, pengisi
mikrofin silika,
dan sistem photoinitiator camphoroquinone-amine.
Triad nama komersial VLC (Gbr. 29.28A)
GAMBAR 29.28A UNTUK D Sistem akrilik curing ringan.
CD

60
SEBUAH

Mode persediaan
Produk triad tersedia untuk berbagai penggunaan termasuk basis gigitiruan, baki
khusus, ortodontik
peralatan dan mahkota sementara dan jembatan. Ini disediakan dalam lembar
memiliki yang sudah dicampur
konsistensi seperti tanah liat (Gambar 29.28A dan B). Ini disediakan dalam berbagai
warna termasuk merah muda
transparan tergantung pada tujuan penggunaannya. Ini disediakan dalam paket ketat
cahaya buram untuk
hindari polimerisasi prematur.

Manipulasi
Bahan dasar gigitiruan disesuaikan dengan gips saat dalam keadaan plastik.
Gigitiruan
dasar dapat dipolimerisasi tanpa gigi dan digunakan sebagai pelat dasar. Gigi
ditambahkan ke
dasar dengan bahan tambahan dan anatomi dipahat sementara bahannya masih
lunak.
Ini dipolimerisasi dalam ruang cahaya (unit curing) dengan cahaya biru dari 400-
500 nm dari tinggi
intensitas lampu kuarsa -halogen (Gambar 29.28C dan D). Gigitiruan diputar terus
menerus di
ruang untuk memberikan paparan seragam ke sumber cahaya.

MICROWAVE DENTURE DENTURE RESIN


Resin dengan microwave cured tersedia (Nature-Cryl by GC) (Gbr. 29.29).
Bahannya harus
mematuhi persyaratan dari basis gigitiruan tipe 5 ISO 20795-1: 2013. Gigitiruannya
adalah
diinvestasikan dan disembuhkan dalam labu plastik unik (Gbr. 29.30). Dewaxing
dilakukan dalam microwave untuk
1,5 menit. Waktu Curing setelahnya adalah 3 hingga 4 menit (tergantung pada
produk) dalam standar
oven microwave rumah tangga.

MATERI KHUSUS (METIL METHACRYLATE)


Beberapa bahan poli (metil metakrilat) yang dimodifikasi telah digunakan sebagai
resin gigi tiruan.
Ini termasuk polyacrylates hidrofilik, resin kekuatan impak tinggi polimerisasi
panas cepat
akrilik, bahan dasar gigitiruan yang diaktifkan cahaya (dijelaskan sebelumnya) dan
tuangkan resin akrilik jenis
(dijelaskan sebelumnya).

60
HIGH IMPACT STRENGTH MATERIALS
These materials are butadiene-styrene rubber-reinforced poly (methyl
methacrylate) (Fig.
29.31). The rubber particles are grafted to methylmethacrylate so that they will bond
well

TABEL 29.2 Perbandingan gigi tiruan resin dan porselen


Resin Porcelain
Ketangguhan patah tulang yang tinggi Rapuh, mungkin pecah
Menggila jika tidak terhubung silang Rentan terhadap krasing akibat sengatan termal
Keausan yang signifikan secara klinis Memakai tidak signifikan
Mudah digosok dan dipoles Grinding sulit
Diam pada kontak Mengklik suara pada dampak
Dimensi berubah dengan penyerapan air Dimensi stabil
Aliran dingin di bawah tekanan Tidak ada deformasi permanen
Hilangnya dimensi vertikal Stabil
Menyesuaikan diri Sulit untuk masuk dalam ruang antar yang
berkurang

Ikatan kimia untuk gigitiruan Retensi mekanis


Minimal abrasi gigi yang berlawanan Abrades menentang pertumbuhan gigi
Mudah deflask Sulit untuk deflask
Tingkat difusi monomer yang lebih rendah Peningkatan laju difusi monomer pada suhu yang
lebih tinggi

ke matriks akrilik dipolimerisasi panas. Bahan-bahan ini disediakan di


bentuk bubuk-cair dan diproses dengan cara yang sama seperti panas lainnya
bahan metil metakrilat. Bahan-bahan ini memiliki dua kali lipat
kekuatan dampak dari resin akrilik konvensional. Mereka diindikasikan untuk
pasien
yang berisiko menjatuhkan gigi palsu berulang kali, mis. kepikunan,
parkinsonisme.

RESIN POLIMER PANAS PANAS


Ini adalah akrilik hibrid (mis. QC 20) yang dipolimerisasi dalam air mendidih
segera setelah dimasukkan ke dalam labu gigi tiruan. Setelah ditempatkan

60
ke dalam air mendidih, air kembali mendidih selama 20 menit
(penyembuhan terbalik). Setelah pendinginan bangku biasa ke suhu kamar, itu
gigi tiruan ditata, dipangkas dan dipoles dengan cara yang biasa. Pemrakarsa
diformulasikan untuk memungkinkan polimerisasi cepat tanpa porositas itu
orang mungkin berharap.

GARIS GIGI
Komposisi gigi resin (Gbr. 29.12E) pada dasarnya adalah poli (metil metakrilat)
copolymerized dengan agen cross-linking. Jumlah yang lebih besar dari agen cross-
linking adalah
digunakan dalam gigi resin untuk mengurangi kecenderungan gigi menggila saat
kontak dengan
adonan monomer-polimer selama konstruksi. Daerah punggungan gingiva mungkin
tidak sama
sangat terkait silang sebagai insisal untuk memfasilitasi ikatan kimiawi dengan
basis gigitiruan.
Berbagai pigmen digunakan untuk menghasilkan penampilan estetika alami.
Ikatan antara gigi resin dan resin dasar gigitiruan bersifat kimiawi
gigi porselen yang membutuhkan penguncian mekanis. Perbandingan resin dan
porselen
gigi disajikan pada Tabel 29.2. Kegagalan dapat terjadi jika area punggungan
terkontaminasi
sisa lilin atau media pemisah. Cetakan harus disiram dengan baik dengan larutan
deterjen
untuk menghilangkan lilin sepenuhnya.
Penggunaan nyala api untuk menghaluskan lilin selama pengaturan gigi harus
dilakukan sejak saat itu
permukaan gigi bisa meleleh atau terbakar. Tegangan yang dihasilkan diinduksi
selama pendinginan mungkin
berkontribusi untuk layanan gila.

RESIN AKRILIK BAKU KHUSUS


Ini adalah resin khusus yang diaktifkan secara kimia dan tersedia dalam bentuk
bubuk
dan bentuk cair (Gbr. 29.32). Beberapa tersedia sebagai bahan yang diaktifkan
ringan. Mereka mengandung tinggi
jumlah pengisi anorganik (mis. French chalk) yang meningkatkan plastisitas dan
kemampuan kerja dari
bahan. Mereka datang dalam warna seperti hijau dan biru. Mereka digunakan untuk
membuat baki kustom
untuk membuat cetakan akhir menggunakan seng oksida eugenol, bahan
elastomerik dan alginat, dll.
Baki resin akrilik yang dibuat khusus mungkin tidak stabil secara dimensi hingga
20 hingga 24 jam
setelah fabrikasi. Karena itu disarankan untuk menggunakan baki setelah periode
ini.

60
RESIN POLA
Nama Komersial Duralay (Gbr. 29.33).
Ini adalah resin khusus yang ditujukan untuk membuat pola inlay, tulisan (Gbr.
23.33) dan lainnya
struktur di mulut. Seperti lilin, bahan-bahan ini terbakar sepenuhnya sebelum
dituang. Tapi
tidak seperti lilin, mereka secara dimensi sangat stabil setelah pengaturan dan tidak
terpengaruh oleh kecil
variasi suhu. Rongga tatahan dilumasi. Bubuk dan cairan dicampur dan
dimasukkan
ke dalam rongga. Ini dibentuk dengan cepat ke dalam bentuk yang diinginkan.
Pembentukan lebih lanjut dilakukan
setelah itu set menggunakan bur. Pola dihapus, diinvestasikan dan direproduksi
dalam logam.

TABEL 29.3 Spesifikasi minimum untuk polimer basis


gigitiruan (ISO 20795-1: 2013)

Persyaratan Sifat lentur Metil residu Sorpsi Kelarutan


monomer
metakrilat
Lentur utama Lentur
kekuatan modulus
σ E wsp wsl

MPa MPa Persen fraksi μg/mm3 μg/mm3


massa
min. min. max. max. max.

Types 1, 3, 4, 65 2000 2,2 32 1,6


5

Type 2 60 1500 4,5 32 8,0

SIFAT-SIFAT DENTURE DENTURE METHYLMETHACRYLATE


Gigi palsu mengalami tekanan besar di mulut. Resin gigitiruan yang dapat diterima
harus memenuhi
atau melebihi standar yang ditentukan dalam ISO 20795-1: 2013 (Tabel 29.3).

METHYL METHACRYLATE MONOMER

60
Ini adalah cairan bening, transparan, mudah menguap pada suhu kamar. Ini
memiliki karakteristik manis
bau. Sifat fisik monomer
adalah
Titik lebur - 48 ° C
Titik didih 100 ° C
Densitas. 0,945 gm / ml pada 20 ° C
Panas polimerisasi 12,9 Kkal / mol
Penyusutan volume selama polimerisasi. 21%

POLY (METHYL METHACRYLATE)


Rasa dan bau
Resin akrilik yang sepenuhnya dipolimerisasi tidak berasa dan tidak berbau. Di sisi
lain buruk
membuat gigi palsu dengan jumlah porositas tinggi dapat menyerap makanan dan
bakteri, menghasilkan
rasa dan bau yang tidak enak.

Estetika
Ini adalah resin transparan yang jelas yang dapat berpigmen (berwarna) dengan
mudah untuk menggandakan jaringan mulut.
Ini kompatibel dengan serat sintetis yang dicelup. Dengan demikian estetika dapat
diterima.

Massa jenis
Polimer memiliki kerapatan 1,19 gm / cm3.

Kekuatan
Bahan-bahan ini biasanya memiliki kekuatan rendah. Namun mereka memiliki
tekanan yang memadai dan
kekuatan tarik untuk aplikasi gigi tiruan lengkap atau sebagian.
Kekuatan tekan. 75 MPa
Kekuatan tarik. 48-62 MPa
Resin self cured umumnya memiliki nilai kekuatan yang lebih rendah.
Kekuatan dipengaruhi oleh
1. Komposisi resin
2. Teknik pengolahan
3. Tingkat polimerisasi
4. Penyerapan air
5. Lingkungan gigitiruan selanjutnya.

Kekuatan dampak
Ini adalah ukuran energi yang diserap oleh suatu material ketika dihancurkan oleh
pukulan tiba-tiba. Idealnya
resin gigi tiruan harus memiliki kekuatan impak yang tinggi untuk mencegah
kerusakan ketika tidak sengaja

60
menjatuhkan. Resin akrilik yang tidak dimodifikasi umumnya rapuh. Plasticizer
meningkatkan dampaknya
kekuatan. Namun, peningkatan yang signifikan dalam kekuatan dampak diamati
ketika
resin dimodifikasi dengan karet. Nilai tes Izod * ditunjukkan di bawah ini.
Resin yang diaktifkan secara kimia - 13 (J / m)
Resin akrilik tahan panas konvensional - 15 (J / m)
Rubber modified acrylic resin. – 31 (J/m)
Polyvinyl resins. – 30 (J/m)

Kekuatan kelelahan
Kekuatan kelelahan mengacu pada kemampuan gigi palsu untuk menahan sejumlah
besar siklus kecil
memuat seperti saat pengunyahan selama periode waktu tertentu. Kebanyakan
plastik gigi saat ini
kekuatan kelelahan yang cukup.

Kekerasan dan ketahanan aus


Resin akrilik adalah bahan yang memiliki tingkat kekerasan rendah. Mereka dapat
dengan mudah tergores dan terkikis.
Akrilik polivinil memiliki ketahanan aus terbaik dan akrilik tipe tuang paling
sedikit.
Resin akrilik heat cured. 18 KHN
Resin akrilik sembuh sendiri 16 KHN
Resin akrilik yang dimodifikasi karet. 14 KHN
Resin Light Cured 18 KHN

Modulus elastisitas
Mereka memiliki kekakuan yang cukup untuk digunakan dalam gigi palsu lengkap
dan sebagian.
Resin akrilik self-cured memiliki nilai yang sedikit lebih rendah.

Merayap
Resin gigitiruan menunjukkan creep. Ketika beban diterapkan defleksi awal
diamati. Jika
beban dipertahankan deformasi tambahan diamati dari waktu ke waktu. Sebuah
disebut creep. Resin yang diaktifkan secara kimia memiliki tingkat creep yang lebih
tinggi.

Stabilitas dimensi
Gigitiruan resin akrilik yang diproses dengan baik memiliki stabilitas dimensi yang
baik. Pengolahan
susut diseimbangkan oleh ekspansi karena penyerapan air.

60
Penyusutan polimerisasi
Resin akrilik menyusut selama pemrosesan karena

Penyusutan termal pada pendinginan


Penyusutan polimerisasi

Selama polimerisasi, kerapatan monomer berubah dari 0,94 gm / cc menjadi 1,19


gm / cc.
Ini menghasilkan penyusutan volume adonan monomer-polimer.
Namun, meskipun penyusutan yang tinggi, pas gigi palsu tidak terpengaruh karena
susut terdistribusi secara merata di semua permukaan gigi palsu. Jadi, linier
sebenarnya
penyusutan diamati
rendah.
Penyusutan volume 8%
Susut linear. 0,53%
Tipe self-cured memiliki susut yang lebih rendah (susut linier— 0,26%).

Penyerapan air
Resin akrilik menyerap air (0,7 mg / cm2) dan mengembang. Ini mengkompensasi
sebagian untuk nya
pengolahan penyusutan. Proses ini bersifat reversibel. Jadi pada pengeringan
mereka kehilangan air dan menyusut.
Namun, pembasahan dan pengeringan yang berulang harus dihindari karena dapat
menyebabkan lengkungan pada
gigi tiruan.

Kelarutan
Akrilik sebenarnya tidak larut dalam air dan cairan oral. Mereka larut dalam keton,
ester dan
hidrokarbon aromatik dan diklorinasi, mis. kloroform dan aseton. Alkohol
menyebabkan kegilaan
di beberapa resin. ISO menetapkan kelarutan tidak boleh melebihi 1,6 μg / mm3
untuk tipe 1 (panas-sembuh)
dan 8,0 μg / mm3 untuk tipe 2 (sembuh sendiri).

Sifat termal
Stabilitas terhadap panas Poli (metil metakrilat) secara kimiawi stabil untuk
memanas hingga suatu titik. Itu
melembut pada 125 ° C. Namun, di atas suhu ini, yaitu antara 125 ° C dan 200 ° C
dimulai
untuk mendepolimerisasi. Pada 450 ° C, 90% polimer akan terdepolimerisasi
menjadi monomer.
Konduktivitas termal Mereka adalah konduktor panas dan listrik yang buruk. Ini
tidak diinginkan

60
karena pasien yang menggunakan gigi palsu lengkap akrilik sering mengeluh bahwa
mereka tidak dapat merasakannya
suhu makanan atau cairan yang mereka konsumsi, sehingga mengurangi
kesenangan. Mengganti palatal
porsi dengan logam adalah salah satu solusi, karena logam merupakan penghantar
panas yang lebih baik. Penyertaan
kumis safir meningkatkan konduktivitas.
Konduktivitas termal untuk resin akrilik adalah 5,7 x 10-4 kal / detik / cm2) (° C /
cm).
Koefisien ekspansi termal Bahan-bahan ini memiliki koefisien ekspansi termal
yang tinggi
(CTE). CTE untuk resin poli (metil metakrilat) adalah 81 × 10-6 / ° C. Penambahan
pengisi berkurang
CTE.
Suhu distorsi panas Ini adalah ukuran kemampuan plastik untuk menahan dimensi
berubah saat dimuat di bawah panas. Ini diukur dengan mengamati suhu di mana a

spesimen di bawah beban 1,8 MPa membelokkan 0,25 mm.


Suhu distorsi panas untuk PMMA - 71 hingga 91 ° C.
Suhu distorsi panas untuk resin vinil - 54 hingga 77 ° C.
Distorsi menjadi perhatian selama prosedur seperti perbaikan atau pemolesan gigi
palsu. Temperatur
harus dijaga tetap rendah untuk menghindari distorsi.

Stabilitas warna
Resin akrilik heat-cured memiliki stabilitas warna yang baik. Stabilitas warna resin
self-cure adalah
sedikit lebih rendah (kuning sangat sedikit).

Biokompatibilitas
Resin akrilik yang dipolimerisasi sepenuhnya biokompatibel.
Reaksi alergi sejati terhadap resin akrilik jarang terlihat di rongga mulut. Monomer
residual
(sekitar 0,4% dalam gigi tiruan yang diproses dengan baik) adalah komponen yang
biasa dipilih sebagai
mengiritasi. Alergi sejati terhadap resin akrilik dapat dikenali melalui uji tempel.
Kontak langsung dengan monomer selama periode waktu tertentu dapat memicu
dermatitis. Yang tinggi
Konsentrasi monomer dalam adonan dapat menghasilkan iritasi lokal dan serius
kepekaan jari. Menghirup uap monomer dihindari.
Tindakan pencegahan yang harus diambil adalah

1. Minimalkan konten monomer residual dengan menggunakan teknik pemrosesan


yang tepat.
2. Hindari penanganan langsung adonan akrilik dengan tangan kosong.

60
3. Bekerja di area yang berventilasi baik untuk menghindari inhalasi uap monomer.

Sisa monomer
Selama proses polimerisasi, jumlah monomer residual berkurang dengan cepat pada
awalnya
dan kemudian lebih lambat.
Level monomer residual tertinggi diamati dengan resin basis gigitiruan yang
diaktifkan secara kimia pada 1 - 4% segera setelah pemrosesan. Ketika mereka
diproses kurang dari satu jam dalam air mendidih, sisa monomer adalah 1 - 3%.
Jika diproses selama 7 jam pada 70 ° C dan kemudian direbus selama 3 jam,
kandungan monomer residual mungkin kurang dari 0,4%. Dalam akrilik heat cured
sebelum awal curing monomer residu adalah 26,2%. Dalam 1 jam pada 70 ° C
berkurang menjadi 6,6% dan pada 100 ° C 0,29%. Untuk mengurangi sisa monomer
pada gigitiruan heat cured, harus diproses lebih lama dalam air mendidih. Suhu
harus dinaikkan menjadi mendidih hanya setelah sebagian besar polimerisasi
selesai jika tidak porositas dapat terjadi.
Adhesi
Adhesi akrilik ke logam dan porselen buruk dan retensi mekanik diperlukan. Adhesi
ke gigi tiruan plastik baik (adhesi kimia). Adhesi logam atau keramik dapat
ditingkatkan dengan memperlakukan dengan silane coupling agents.
Radiopacity
Ada beberapa contoh potongan gigi tiruan yang sedang disedot atau ditelan.
Radiopacity adalah properti yang diinginkan untuk memungkinkan lokasi fragmen
yang mudah. Sebagian besar bahan dasar gigitiruan bersifat radiolusen. Namun
beberapa bahan radiopaque sedang dibuat. Radiopacity diperoleh dengan
memasukkan garam logam berat seperti bismuth atau uranyl di konsentrasi 10
hingga 15%.
Shelf life
Resin akrilik yang dikeluarkan sebagai bubuk / cairan memiliki shelf life terbaik.
Jenis gel memiliki shelf life yang lebih rendah dan harus disimpan dalam lemari es.
KESALAHAN PENGOLAHAN
POROSITAS
Porositas menimbulkan banyak masalah
1. Itu membuat penampilan basis gigitiruan tidak enak dipandang.
2. Kelayakan membersihan gigi tiruan tidak memungkinkan, jadi kebersihan gigi
tiruan dan demikian kebersihan mulut sulit
3. Melemahkan gigi tiruan dasar dan pori-porinya di area konsentrasi tekanan jadi
sehingga gigitiruan melengkung saat tekanan rileks.
Porositas yang mungkin
A. porositas internal
B. Porositas eksternal.
Porositas internal

60
Porositas internal muncul sebagai rongga atau gelembung dalam massa akrilik
terpolimerisasi. Biasanya tidak ada di permukaan gigi tiruan. Ini terbatas pada
bagian tebal dari basis gigitiruan dan mungkin tidak terjadi secara seragam.
Penyebab Porositas internal disebabkan penguapan monomer ketika suhu resin
meningkat di atas titik didih monomer (100,8 ° C) atau polimer dengan berat
molekul sangat rendah. Panas eksotermik dari resin permukaan menghilang dengan
mudah ke dalam plester investasi. Namun, di tengah bagian yang tebal, panas tidak
dapat dihilangkan. Oleh karena itu, suhu di bagian tebal dapat naik di atas titik didih
monomer yang menyebabkan porositas.
Pencegahan dengan gigi tiruan dengan kelebihan ketebalan harud dicured
menggunakan panjang, siklus curing suhu rendah
Dihindari oleh Gigi Palsu dengan ketebalan yang berlebihan harus disembuhkan
dengan menggunakan siklus pengeringan suhu rendah yang lama.

Porositas eksternal
Itu bisa terjadi karena dua alasan
 Kurangnya homogenitas Jika adonan tidak homogen pada saat polimerisasi, bagian
yang mengandung lebih banyak monomer akan menyusut lebih banyak.
Penyusutan lokal ini menghasilkan void. Resin tampak putih.
- Dihindari dengan menggunakan rasio bubuk / cairan yang tepat dan
mencampurnya dengan baik. Campuran lebih homogen pada tahap adonan, jadi
pengemasan harus dilakukan pada tahap adonan.
 Lackofadequatepressure Lureofpressureduringpolymerizationatau tidak memadai
jumlah adonan dalam cetakan selama penutupan akhir menyebabkan gelembung
yang tidak bulat. Resin berwarna lebih terang (Gbr. 29.34).
- Dihindari dengan Menggunakan jumlah adonan yang dibutuhkan. Periksa
kelebihan atau kilat selama penutupan jejak. Flash menunjukkan materi yang
memadai.
CRAZING
Crazing adalah pembentukan retakan permukaan pada resin basis gigitiruan (Gbr.
29.35). Ukuran retakan mungkin mikroskopis atau makroskopis. Dalam beberapa
kasus memiliki penampilan yang kabur atau berkabut daripada retak. Crazing
melemahkan resin dan mengurangi kualitas estetika. Retakan yang terbentuk dapat
menyebabkan fraktur.

Penyebab
1. Tekanan mekanis
2. Diserang oleh pelarut
3. Penggabungan air
Dalam poli (metil metakrilat) krasing terjadi ketika tekanan tarik hadir. Retak
berada di sudut kanan ke arah tegangan tarik. Crazing adalah pemisahan mekanis
rantai atau grup polimer di bawah tekanan tarik.
Crazing terlihat di sekitar gigi porselen di gigitiruan dan disebabkan oleh kontraksi
resin di sekitar gigi porselen selama pendinginan setelah pemrosesan. Pelarut yang
lemah seperti alkohol menghasilkan retakan yang ditempatkan secara acak.

60
Penggabungan air selama pemrosesan akan membentuk tekanan akibat penguapan
air setelah pemrosesan, menyebabkan krasing.

Dihindari oleh
1. Menggunakan akrilik yang terhubung silang
2. Media pemisah timah timah
3. Cetakan logam

DENTURE WARPAGE

Warpage gigitiruan adalah deformitas atau perubahan bentuk gigi tiruan yang dapat
mempengaruhi kesesuaian gigi tiruan (Gbr. 29.36). Warpage dapat terjadi selama
pemrosesan maupun di waktu lain.
Hal ini disebabkan oleh pelepasan tekanan yang dimasukkan selama pemrosesan.
Beberapa tegangan dimasukkan sebagai akibat dari penyusutan curing sementara
tegangan lainnya mungkin akibat pendinginan yang tidak merata atau cepat.
Pengemasan resin selama tahap kenyal juga dapat menyebabkan tekanan. Beberapa
tekanan dapat dimasukkan selama deflasking yang tidak tepat. Tekanan-tekanan
ini dilepaskan kemudian
Selama pemolesan, kenaikan suhu dapat menyebabkan lengkungan
Perendaman gigitiruan dalam air panas dapat menyebabkan warpage
Re-curing gigi tiruan setelah penambahan bahan relining, dll.

PERBAIKAN DENTUR RESIN AKRILIK


Gigitiruan akrilik yang retak dapat diperbaiki. Resin perbaikan dapat dilakukan
dengan
 Heat cured atau
 Self cured
Resin Heat Cured
pada suhu 74 ° C selama 8 jam atau lebih. Penggunaan resin panas sembuh akan
cenderung melengkung gigi palsu selama pemrosesan.

Resin Self Cured


Meskipun perbaikan dengan resin yang sembuh sendiri selalu memiliki kekuatan
melintang yang lebih rendah daripada resin basis gigitiruan yang sembuh dari panas
asli, resin yang sembuh sendiri biasanya lebih disukai karena warpage tidak
signifikan karena perawatan dilakukan pada suhu kamar.

KONTROL INFEKSI UNTUK GIGI


Perawatan harus diambil untuk mencegah kontaminasi silang antara pasien dan
tenaga gigi. Peralatan baru harus didesinfeksi setelah konstruksi.
Barang-barang seperti roda kain sering dapat diautoklaf dengan uap. Peranti dapat
disemprot dengan desinfektan sebelum meninggalkan ruang operasi. Karena bahan
polimer dapat menyerap cairan, agen toksik seperti fenol atau glutaraldehida
dihindari. Gas etilen oksida adalah metode yang cocok.

60
PEDULI DENTUR AKRILIK
Perawatan gigi palsu memakan waktu dan tenaga, selain mahal. Karena itu
perawatan dan perawatan gigi tiruan yang tepat adalah penting.
Gigi palsu harus disimpan dalam air saat tidak digunakan, karena perubahan
dimensi dapat terjadi pada pengeringan.

GAMBAR 29.37 Kit pembersihan gigitiruan


yang tersedia secara komersial.
Ini termasuk sikat dan wadah untuk penyimpanan.

GAMBAR 29.38 Tablet pembersih gigi tiruan tipe imersi

 Gigi palsu akrilik tidak boleh dibersihkan dalam air panas, karena tekanan
pemrosesan dapat dilepaskan dan dapat mengakibatkan distorsi.

 Pasta gigi abrasif (pasta gigi biasa) tidak boleh digunakan, karena plastik lunak dan
dapat dengan mudah tergores dan terkikis. Permukaan jaringan harus disikat dengan
hati-hati dengan sikat lembut (Gbr. 29.37), karena setiap material yang dibuang
mengubah kesesuaian gigi tiruan. Selain menyikat fisik, berbagai agen pembersih
tersedia secara komersial (lihat pembersih gigitiruan).

PEMBERSIH GIGI

Berbagai macam agen digunakan oleh pasien untuk membersihkan gigi palsu
buatan. Mereka termasuk pasta gigi, pembersih gigitiruan eksklusif, sabun dan air,
garam dan soda, pembersih rumah tangga, pemutih dan cuka.
Gigi palsu dibersihkan dengan baik
1. Perendaman dalam suatu agen atau
2. Dengan menyikat dengan pembersih.
Pembersih gigi tiruan komersial yang paling umum adalah jenis perendaman (Gbr.
29.38), yang tersedia dalam bentuk bubuk atau tablet.

60
Komposisi mereka biasanya termasuk
 Senyawa alkali
 Deterjen
 Agen penyedap rasa
 Sodium perborate
Ketika bubuk dilarutkan dalam air, perborate terurai untuk membentuk larutan
alkali peroksida, yang selanjutnya terurai untuk membebaskan oksigen.
Gelembung oksigen kemudian bekerja secara mekanis untuk melonggarkan puing-
puing.
Cuka efektif dalam melarutkan kalkulus. Pembersih rumah tangga merupakan
kontraindikasi, karena mempengaruhi kesesuaian gigi palsu dan menghasilkan
permukaan yang kasar jika digunakan dalam waktu lama.

DENTUR CAD / CAM


Computer Aided Design - Computer Aided Manufacturing (CAD / CAM)
teknologi telah membuat langkah signifikan di bidang kedokteran gigi, terutama di
bidang mahkota dan jembatan keramik. Baru-baru ini, teknologi CAD / CAM telah
tersedia secara komersial untuk pembuatan gigi palsu lengkap (Gbr. 29.39). Ini
adalah sistem dimana tayangan, catatan interoklusal

dan pemilihan gigi dapat diselesaikan dalam satu janji. Gigi palsu kemudian dibuat
menggunakan teknologi CAD / CAM dan ditempatkan pada penunjukan kedua.
Nama Komersial AvaDentdigitaldentures (GlobalDentalScience, LLC),
DentcaCAD / CAM, Nobilium CAD / CAM.

TEKNIK
Gigitiruan dibuat dalam 2 kunjungan.

60
Tayangan Kunjungan Pertama, catatan hubungan rahang, orientasi bidang oklusal,
cetakan gigi dan pemilihan warna, dan catatan posisi gigi anterior rahang atas.
Kunjungan kedua Penempatan gigi palsu.
Sistem gigitiruan Avadent melibatkan peralatan berpemilik yang memungkinkan
untuk membuat gigi palsu dalam 2 kunjungan. Salah satunya termasuk alat
pengukur anatomi (AMD) (Gbr. 29.39B) yang membantu untuk membangun
hubungan maxillomandibular, melakukan pelacakan lengkung gothic, membangun
kepenuhan bibir dan membantu dalam pemilihan gigi. Tab cetakan (Gbr. 29.39C)
digunakan untuk pemilihan gigi. Tayangan bersama dengan AMD yang
disesuaikan dan cetakan yang dipilih dikirim ke laboratorium khusus di mana
mereka didigitalkan dan gigi tiruan virtual dirancang (Gbr. 29.39D). Basis
gigitiruan tanpa gigi digiling (Gbr. 29.39E) dari blanko (Gbr. 29.39A) dan gigi-
geligi selanjutnya diikat menggunakan lem berpemilik (Gbr. 29.39F).

KEUNTUNGAN
1. Jumlah penunjukan lebih sedikit.
2. Kurang chairtime
3. Kurang periode menunggu untuk gigi tiruan terakhir.
4. Penyusutan rendah karena tidak ada proses polimerisasi yang terlibat.
5. Gigi tiruan duplikat mudah dibuat karena catatan disimpan secara digital.

PENGASANG GIGI
Reliners dapat diklasifikasikan sebagai
1. Keras atau lunak (ulet)
2. Panas sembuh atau sembuh sendiri
3. Jangka pendek atau jangka panjang
4. Berbasis resin atau berbasis silikon.

RESIN AKRILIKAT PANAS TERPANAS (KERAS KERAS)


Resin baru disembuhkan terhadap gigitiruan lama dengan teknik pencetakan
kompresi. Suhu curing yang rendah diperlukan untuk proses pelapisan ulang untuk
menghindari distorsi gigi tiruan.

Kekurangan
Ada kecenderungan untuk itu melengkung ke arah sisi relined karena
 Difusi monomer dari reliner sebelum proses curing, dan
 Memproses penyusutan liner. Untuk alasan ini rebasing lebih disukai daripada
pelapisan ulang.
RELINER CHAIRSIDE (LINER JANGKA PENDEK KERAS)
Bahan-bahan ini digunakan untuk pelapisan ulang resin
gigi palsu langsung di mulut (Gbr. 29.40).
Beberapa dari mereka menghasilkan panas yang cukup untuk melukai
jaringan mulut. Menurut ADA Sp. 17, puncak
suhu yang dicapai selama curing seharusnya tidak
lebih dari 75 ° C. Umumnya spesifikasinya
jauh lebih menuntut bahan-bahan ini daripada

60
untuk resin basis gigi tiruan biasa. Di
Seluruh propertinya lebih rendah dari laboratorium
resin akrilik yang diproses. Mereka punya yang lebih tinggi
porositas dan penyerapan air. Mereka sering mengandung
polimer dengan berat molekul rendah, plasticizer atau
pelarut untuk meningkatkan fluiditas mereka saat duduk gigi palsu. Mereka
cenderung berubah warna, menjadi berbau busuk dan bahkan mungkin terpisah dari
basis gigitiruan. Dengan demikian, bahan-bahan ini memiliki banyak kelemahan
dan karenanya dianggap sebagai bahan jangka pendek.
Resin yang diaktifkan dengan cahaya juga tersedia untuk pelapisan ulang.
LINENT DENTURE LEMBUT ATAU RESILIEN
Organisasi standar internasional menggambarkan dua kategori soft liner.
1. Soft liners jangka pendek (juga dikenal sebagai kondisioner jaringan) (ISO
10139 Bagian 1).
2. Soft liners jangka panjang (ISO 10139 Bagian 2).

LINER LEMBUT JANGKA PANJANG


Tujuan dari soft liner 'permanen' (Gbr. 29.41) adalah untuk melindungi jaringan
lunak dengan bertindak sebagai bantalan. Mereka digunakan ketika ada iritasi pada
mukosa, di daerah-daerah cacat parah dan bawaan atau didapat dari palatum.
Persyaratan
1. Ikatan yang baik dengan dasar gigi palsu.
2. Harus biokompatibel.
3. Harus higienis dan tidak berbau busuk.
4. Harus mempertahankan ketahanannya untuk waktu yang lama.

5. Harus memiliki stabilitas dimensi yang baik.


6. Harus menghambat pertumbuhan bakteri.
7. Penyerapan air rendah (maks. 20 μg / mm3).
8. Mudah diproses.

Klasifikasi (ISO 10139-2: 2009)


1. Berdasarkan kedalaman penetrasi Tipe A — lunak
Tipe B — ekstra lunak
GAMBAR 29.41 Liner gigitiruan lunak.
2. Berdasarkan metode pengolahannya, mereka dibagi lagi menjadi
- Liners lembut yang sudah sembuh dari mulut atau di samping kursi - tidak
bertahan lebih dari beberapa minggu.
- Soft liner yang diproses - berlangsung hingga satu tahun.
Jenis
Beberapa bahan pelapis lembut tersedia secara komersial.
 Resin akrilik
 Resin vinil plastis
 Karet silikon

RESIN AKRILIK Polifosfazin

60
Ini paling sering digunakan. Ini mungkin sembuh sendiri atau sembuh panas.
Dalam tipe self-cured, poli (etil metakrilat), poli (metil metakrilat) atau kopolimer
akrilat dicampur dengan cairan ester-etanol aromatik yang mengandung 30–60%
plasticizer, seperti dibutil phthalate.
Resin panas-sembuh dapat disediakan dalam bentuk lembaran atau bentuk bubuk-
cair. Bubuk ini terdiri dari polimer dan kopolimer resin akrilik pilihan, sehingga
ketika mereka dicampur dengan monomer dan cairan plasticizer yang sesuai, suhu
transisi kaca (pelunakan) resin yang disembuhkan akan berada di bawah suhu
mulut.
Kekurangan Mereka kehilangan plasticizer dan mengeras saat digunakan.

RESIN VINYL
Resin poli (vinil klorida) dan poli (vinil asetat) plastis, seperti resin akrilik plastik,
kehilangan plasticizer dan mengeras selama penggunaan.

RUBIC SILICONE
Bahan-bahan ini mempertahankan sifat elastisnya tetapi dapat kehilangan adhesi
pada basis gigitiruan.
Suhu kamar menyembuhkan silikon kursi.
Silikon yang disembuhkan dengan panas Mereka umumnya merupakan sistem satu
komponen. Mereka dipasok sebagai pasta atau gel yang mengandung katalis
oksigen. Ini dipolimerisasi panas terhadap resin akrilik menggunakan teknik
pencetakan kompresi.

Untuk adhesi antara silikon dan dasar gigitiruan, semen karet larutan polimer poli
(metil metakrilat) dapat digunakan (satu merek tidak memerlukan perekat karena
mengandung kopolimer silikon dan polimer kedua yang mencapai adhesi pada resin
akrilik).
Polimer lain Poliuretan dan karet polifosfazin. Masalah yang terkait dengan soft
liner
1. Ikatan yang tidak adekuat dengan gigitiruan, terutama lapisan silikon.
2. Beberapa pelapis silikon dan akrilik hidrofilik mengalami perubahan volume
tinggi (hingga 40%) dengan perolehan dan kehilangan air.
3. Ikatan akrilik lunak yang disembuhkan dengan panas pada basis gigitiruan yang
keras tetapi kehilangan kelembutannya karena plasticizer terlepas dari liner.
4. Ini mengurangi kekuatan dasar gigitiruan, tidak hanya karena ketebalan dasar
berkurang tetapi juga oleh aksi pelarut perekat silikon dan monomer.
5. Memotong, memotong, menyesuaikan dan memoles liner lunak itu sulit.
Permukaan silikon abrasif dan mengiritasi mukosa mulut bila dibandingkan dengan
resin akrilik yang keras.
6. Kerugian terbesar dari soft liner permanen, serta kondisioner jaringan (soft liner
sementara) adalah bahwa mereka sering memiliki rasa dan bau yang tidak
menyenangkan dan mereka tidak dapat dibersihkan secara efektif.
7. Puing-puing yang menumpuk di pori-pori di liner silikon dapat meningkatkan
pertumbuhan jamur (Candida albicans).

60
Tidak satu pun dari pelembut gigitiruan lunak dapat dianggap sepenuhnya
memuaskan. Penting untuk meninjau pasien secara berkala dan jika perlu
mengubah bahan.

KONDISI JARINGAN (SOFT LINER JANGKA PENDEK)


Berbeda dengan soft liner yang disebutkan sebelumnya, pengkondisi jaringan
adalah elastomer lunak yang digunakan untuk mengobati mukosa yang teriritasi.
Fungsi berguna mereka sangat singkat, umumnya dalam beberapa hari. Mereka
diganti setiap 3-5 hari. Kekerasannya berkisar dari 14–49 unit kekerasan Shore A
24 jam setelah pencampuran. Mereka kehilangan alkohol dari waktu ke waktu
menghasilkan penurunan berat badan 5-9%. Bahan-bahan ini menunjukkan
perilaku viskos dan viskoelastik yang membantu adaptasi terhadap jaringan dan
bantalan kekuatan pengunyahan.

Penggunaan
1. Gigi palsu yang tidak pas dapat menyebabkan peradangan dan distorsi pada
jaringan mulut. Melepaskan gigi tiruan yang tidak pas dengan kondisioner jaringan
memungkinkan jaringan untuk kembali ke 'normal' pada titik dimana gigi palsu
baru dapat dibuat.
2. Sebagai bahan kesan (bahan ini digunakan dalam teknik kesan khusus yang
dikenal sebagai kesan fungsional).

Komposisi
Ini adalah resin akrilik yang sangat plastis, disediakan sebagai bubuk dan cairan.
Bubuk Poli (etil metakrilat) atau salah satu kopolimernya.
Ester aromatik cair (butil phthalate butyl glycolate) dalam etanol atau alkohol
dengan berat molekul tinggi.
Manipulasi
Basis gigitiruan dilepaskan pada permukaan jaringan. Bubuk dan cairan dicampur
bersama untuk membentuk gel dan ditempatkan pada permukaan jaringan gigi
palsu dan dimasukkan ke dalam mulut. Gel mengalir dengan mudah untuk mengisi
ruang antara pangkal gigitiruan dan jaringan mulut.

Sifat-sifat yang membuat kondisioner jaringan efektif adalah:


1. Sifat kental, yang memungkinkan adaptasi yang sangat baik terhadap mukosa
yang mengandung gigitiruan yang terganggu selama beberapa hari dan
membawanya kembali ke kesehatan.
2. Perilaku elastis yang melindungi jaringan dari kekuatan mastikasi dan bruxisme.

PERANGKAT DENTUR
Perekat gigitiruan adalah larutan berair sangat kental yang sering digunakan untuk
meningkatkan retensi gigi palsu lengkap.
Supplied as
Bubuk atau Tempel (Gambar 29.42 dan 29.43).
KOMPOSISI
 Getah keraya

60
 Tragacanth
 Sodium carboxy methyl cellulose
 Polyethylene oxide
 Agen penyedap rasa
 Beberapa juga mengandung agen antimikroba dan plasticizer.
SIFAT-SIFAT
Ketika diterapkan pada dasar gigi palsu dan dimasukkan, bagian polimer menyerap
air dan membengkak. Mereka meningkatkan retensi basis gigi tiruan melalui
adhesi. Ini mengisi ruang antara gigi palsu dan jaringan. Viskositas yang tinggi juga
mencegah perpindahan. Mereka biasanya memiliki bau yang menyenangkan.

Pertimbangan Biologis
Sebagian besar komponen diizinkan bahan tambahan makanan dan umumnya
aman. Namun, jika tertelan berlebihan, mereka dapat menyebabkan gangguan
pencernaan. Gusi keraya dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa pasien.
Ini juga bersifat asam (pH 4.7-5) dan dapat menyebabkan karies jika gigi alami ada.
Oleh karena itu, penggunaannya dikontraindikasikan pada pasien yang sebagian
edentulous.

Kekurangan
Memiliki perasaan yang tidak menyenangkan, sulit dibersihkan dan mudah
diencerkan oleh air liur.

Indikasi
Mempertimbangkan sifat-sifatnya, penggunaannya harus dibatasi
1. Retensi sementara gigi palsu yang tidak pas.
2. Pasien memiliki kontrol neuromuskuler yang buruk.

MENGUBAH DENTUR
Karena perubahan jaringan lunak yang terjadi selama pemakaian gigitiruan,
seringkali perlu untuk mengubah permukaan jaringan gigitiruan. Readaptation gigi
tiruan semacam itu dilakukan dengan rebasing atau pelapisan ulang gigi tiruan.

PERBEDAAN ANTARA REBASING DAN RELINING


Dalam rebasing, gigi asli dipertahankan dan daerah bantalan gigitiruan baru
dibangun dengan resin akrilik heat-cure. Dengan kata lain, seluruh basis gigi tiruan
diganti dengan bahan baru.
Dalam pelapisan ulang, hanya sebagian dari permukaan jaringan gigitiruan yang
dilepas dan diganti dengan bahan baru.

MATERI CROWN DAN FDP PROVISIONAL


Pembuatan mahkota atau gigi tiruan sebagian cekat (FDP) adalah prosedur
laboratorium, dan beberapa minggu mungkin berakhir antara persiapan gigi dan
sementasi restorasi akhir. Restorasi sementara (Gbr. 29.44) memberikan
perlindungan pada pulpa dari iritasi termal dan kimia yang disebabkan oleh

60
makanan dan cairan, menjaga stabilitas posisi, membantu pengunyahan, dan
mempertahankan estetika selama periode sementara ini.

Properti yang diperlukan


1. Pemulihan sementara harus tidak menimbulkan iritasi pada jaringan lunak dan
pulpa.
2. Mereka harus memiliki kekuatan yang memadai untuk menahan kekuatan
pengunyahan untuk periode sementara.
3. Mereka harus estetik terutama untuk gigi anterior.
4. Konduktivitas termal yang rendah.
5. Perubahan dimensi rendah dan reaksi eksotermik rendah.
6. Mudah dimanipulasi.

Hal 569
Fungsi restorasi sementara

60
1. Pemeliharaan estetika dan fungsi.
2. Perlindungan dentin yang disiapkan dari trauma termal dan kimia.
3. Pemeliharaan posisi gingiva, kontur dan kesehatan.
4. Pemeliharaan kebersihan mulut yang baik.
5. Pemeliharaan stabilitas oklusal dan pencegahan supraeruption.
6. Pencegahan melayang atau memiringkan gigi yang berdekatan.
7. Memungkinkan dokter gigi untuk memeriksa bahwa pengurangan interoklusal
yang cukup telah disiapkan.
8. Membantu dokter dalam diagnosis dan perencanaan perawatan.
9. Membantu dokter dalam membangun skema oklusal baru.
10. Memungkinkan evaluasi estetika penggantian.
Material
Mahkota sementara dan bahan FDP dapat dibentuk sebelumnya atau dibuat khusus.
MAHKOTA CROWN
Sinonim mahkota Anatomi.
Mahkota preformed membentuk kontur eksternal mahkota. Mahkota ini bisa
disatukan
langsung ke gigi yang disiapkan setelah penyetelan atau mereka mungkin
dilekatkan dengan resin sebelumnya
penyemenan. Berbagai bahan preformed termasuk
Polikarbonat
Selulosa asetat
Aluminium (Gbr. 29.45)
Nikel-chrome
Timah-perak
Polikarbonat
Ini adalah polimer yang tahan benturan tinggi (Gbr. 29.45). Memiliki estetika alami
penampilan. Ini hanya tersedia dalam satu warna. Mereka disediakan di gigi seri,
taring dan
bentuk premolar.
Pembentuk mahkota selulosa asetat
Selulosa asetat adalah matriks transparan tipis yang tersedia dalam semua bentuk
gigi dan kisaran
ukuran (Gbr. 29.45). Ini digunakan dalam kombinasi dengan resin berwarna gigi.
Ini terutama bertindak sebagai

Hal 470
sebuah template di mana bahan sementara diisi dan ditempatkan di atas yang
disiapkan
gigi. Setelah set resin akrilik, selulosa asetat dikupas dan dibuang
mahkota dipangkas dan disemen.
RESTORASI PROVISIONAL YANG DILAKUKAN KUSTOM
Mahkota sementara atau sementara dan FDP (Gbr. 29.44) juga dapat dibuat khusus
dari berbagai
jenis resin. Bahan yang digunakan adalah
Resin Polymethyl methacrylate (Gel)

60
Resin polyethyl (isobutyl) methacrylate (Trim, Snap)
Resin epimin
Resin basis komposit berbasis kompositbasis (Gbr. 29.44) (rujuk babpadaResin
Berbasis Kas).
Polimetil metakrilat
Resin-resin ini umumnya sembuh sendiri.
Nama komersial Gel.
Keuntungan
1. Sifat mekanik yang dapat diterima.
2. Stabilitas warna lebih baik daripada resin poli etil metakrilat.
Kekurangan
1. Penyusutan polimerisasi tinggi.
2. Pembebasan panas tinggi selama pengaturan.
3. Iritasi tinggi pada jaringan gingiva.

Resin polietil (isobutil) metakrilat


Ini tersedia sebagai sistem powdermonomer dua komponen. Kedua komponen
tersebut dicampur
untuk membentuk adonan dan dimasukkan ke dalam template yang mana
ditempatkan di atas gigi yang disiapkan. Saat diatur
bahan mengasumsikan bentuk mahkota atau FDP.
Panas mempercepat pengaturan. Bahan berlebih
dipangkas dan restorasi dihaluskan dan
dipoles. Pemulihan dicoba secara intraoral dan
disemen dengan semen sementara yang cocok.
Nama komersial Trim, Jepret (Gbr. 29.46).
Keuntungan
1. Lebih sedikit susut polimerisasi dan panas
pembebasan.
2. Aliran lebih baik selama adaptasi.
3. Kurang iritasi pada jaringan lunak.
Kekurangan
1. Kurang kekuatan tarik.
2. Stabilitas warna yang buruk.
3. Bakiak tetapi jika dipangkas dengan turbin kecepatan tinggi.

Hal 571
Epimines
Epimine dipasok sebagai sistem dua komponen. Pasta yang mengandung molekul
tinggi
monomer epimin berat dikombinasikan dengan pengisi poliamida (nilon) dan cairan
yang mengandung
katalis benzena sulfonat.
Keuntungan
1. Lebih sedikit susut polimerisasi.
2. Kurang panas eksotermik.

60
3. Sifat aliran yang baik.
Kekurangan
1. Iritasi jaringan (disebabkan oleh katalis).
2. Kekuatan dampak yang buruk.
3. Resistensi yang buruk terhadap abrasi.
4. Mahal.

Hal 572
BAB 30
Maxillofacial Prosthetic Materials
Garis Besar Bab
• Persyaratan ideal
• Evolusi maksilofasial
bahan
• Poli (Metil Metakrilat)
(1940–1960)
• Poli (Metil Metakrilat)
• Lateks
• Polivinilklorida Plastik
• Polietilen terklorinasi
• Polimer Poliuretan
• Karet silikon
- Suhu kamar
Silikon Vulkanisir (RTV)
- Panas Silikon Vulkanisir
- Pigmen dan Efek Pewarnaan
- Perekat Kulit
- Properti silikon
- Keuntungan dari maksilofasial
silikon lebih dari bahan lainnya
- Kekurangan dari
silikon maksilofasial
• 3D dicetak maksilofasial
prostesis
• Bioprinting 3D
Persyaratan ideal
Bahan maxillofacial digunakan untuk memperbaiki cacat atau kelainan bentuk
wajah akibat kanker
operasi, kecelakaan atau kelainan bawaan. Hidung, telinga, mata atau bagian lain
dari kepala dan
leher dapat direkonstruksi oleh prostesis ini (Gambar 30.1 dan 30.2). Mereka juga
digunakan di
industri film untuk efek khusus. Orang Cina dan Mesir kuno menggunakan lilin dan
resin
untuk merekonstruksi bagian wajah dan kepala yang hilang.

60
Sejak 1500 Masehi ketika prostesis wajah dideskripsikan oleh ahli bedah Prancis
Ambrose Pare
(1575), mereka telah berevolusi dari prostesis yang terbuat dari emas, perak, kertas,
kain, kulit, tempa
logam, keramik dan vulcanite. Prostetik maxillofacial modern melihat kebangkitan
setelah dunia
perang karena cedera parah terkait perang. Terlepas dari kemajuan teknik
dan bahan masih ada banyak ruang untuk pengembangan lebih lanjut di bidang ini.
Persyaratan ideal
1. Bahan-bahan ini harus biokompatibel, mudah dan murah untuk dibuat, kuat dan
tahan lama.
2. Prostesis harus seperti penampilan dan tekstur kulit.

Hal 573
3. Warna harus stabil karena terkena panas sinar matahari (termasuk sinar
ultraviolet), dan
dingin.
4. Harus mudah dibersihkan dan dikelola oleh pasien.
5. Prostesis wajah seringkali dibangun dengan margin tipis untuk memungkinkan
pencampuran ke kulit.
Ini kemudian melekat pada kulit dengan perekat. Saat melepas di malam hari,
ujungnya tipis
bisa sobek. Itu harus cukup tangguh untuk mencegah robeknya.
6. Penyerapan air dari bahan prostetik penting karena prostesis wajah mungkin
menyerap air liur atau keringat dari jaringan wajah di sekitarnya. Selama mencuci,
prostesis bisa
menyerap air. Air yang terserap dapat memengaruhi sifat fisik dan juga
memengaruhi
persepsi pencocokan warna dengan jaringan wajah di sekitarnya.
7. Itu harus higienis dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
8. Ini harus memiliki sifat tembus dari bagian yang diganti.
Sejauh ini tidak ada material yang memiliki semua karakteristik ini.
Evolusi bahan maksilofasial
Poli (Metil Metakrilat) (1940–1960)
Ini pernah digunakan untuk prosthesis maksilofasial. Ini tersedia, mudah
memanipulasi, kuat, warna, stabil, higienis dan tahan lama. Kegunaannya dalam
prostesis ekstra-oral
terbatas karena akrilik keras dan berat, tidak bergerak ketika wajah bergerak dan
bergerak
tidak memiliki nuansa kulit. Terutama digunakan dalam kasus-kasus di mana ada
sedikit pergerakan jaringan
tidur selama berfungsi.
Lateks
Lateks lunak, tidak mahal, dan mudah dimanipulasi. Mereka realistis dan berbentuk
seperti manusia

60
prostesis. Namun, produk jadi lemah, merosot dengan cepat seiring usia dan
perubahan
warna. Lateks tidak lagi menjadi bahan prostetik wajah utama.
Plastik Polyvinyl chloride
Polyvinyl chloride adalah plastik kaku dan dibuat lebih fleksibel dengan
menambahkan plasticizer. Lain
bahan-bahan yang ditambahkan ke polivinil klorida termasuk ikatan silang (untuk
kekuatan) dan
stabilisator ultraviolet (untuk stabilitas warna). Pigmen warna dapat dimasukkan
agar sesuai
warna kulit masing-masing.

Hal 574
Ini disuplai sebagai partikel polivinil klorida yang terbagi halus yang tersuspensi
dalam pelarut. Ketika
cairan dipanaskan di atas suhu kritis, polivinil klorida larut dalam pelarut.
Ketika campuran didinginkan, padatan elastis terbentuk.
Prostesis menjadi keras dengan bertambahnya usia karena plasticizer hilang dari
permukaan
prostesis.
Polietilen terklorinasi
Bahan ini diperkenalkan pada 1970-an dan 1980-an sebagai alternatif silikon.
Pengolahan
melibatkan lembar berpigmen menyembuhkan panas tinggi dalam cetakan logam.
Bahan kimia Dow terklorinasi
polietilen elastomer adalah elastomer termoplastik kelas industri. Itu kurang
menjengkelkan bagi
mukosa dari silikon, kurang toksik daripada bahan silikon thermosetting dan
nonkarsinogenik.
Polietilena elastomer terklorinasi nampaknya merupakan pengganti yang tepat
untuk silikon
pembuatan prosthesis maksilofasial ekstraoral dalam situasi di mana biaya silikon
terlalu tinggi.
Keuntungan Kekuatan tepi yang lebih tinggi, elastisitas permanen dan pertumbuhan
jamur yang lebih rendah
Polimer Poliuretan
Ini adalah tambahan terbaru. Salah satu komponennya adalah akrilat, yang perlu
penanganan yang cermat
untuk mencegah reaksi toksik pada operator. Meskipun bahannya sembuh pada
suhu kamar,
itu membutuhkan kontrol suhu yang akurat karena sedikit perubahan suhu dapat
mengubah suhu

60
reaksi kimia. Cetakan logam digunakan untuk menghindari kelembaban di udara
yang mempengaruhi pemrosesan.
Ini memiliki rasa dan penampilan seperti manusia hidup dan stabilitas warna lebih
baik daripada polivinil klorida.
Tetapi rentan terhadap kerusakan seiring waktu.
Karet silikon
Silikon diperkenalkan sebagai bahan maksilofasial pada 1950-an. Saat ini berbasis
silikon
bahan maxillofacial adalah yang paling banyak digunakan. Berdasarkan mekanisme
curing, dua jenis
karet silikon tersedia. Kedua jenis ini banyak digunakan.
RTV - Suhu Kamar divulkanisir
HTV - Panas Silikon Vulkanisir
Disediakan sebagai
Silikon HTV dan RTV tersedia dalam bentuk cairan, semipadat, seperti gel, atau
seperti dempul.
Mereka umumnya diberikan sebagai bahan yang jelas atau tembus pandang
meskipun kadang-kadang mereka mungkin
diberikan pra-berpigmen (mis. daging berwarna - 2009 oleh Factor II).
Mereka biasanya diberikan sebagai basa dan katalis di mana rasio basis-katalis
adalah 10: 1. Namun
rasio katalis basa 1: 1 juga tersedia.
Silikon suhu kamar vulkanisir (RTV)
Silikon vulkanisir ruang \ tersedia sebagai bahan cair, semi-padat, atau seperti
dempul. Mereka mungkin
transparan atau tembus cahaya. Prostesis dapat dengan mudah dibuat di
laboratorium gigi
dengan sedikit peralatan khusus menggunakan silikon RTV (Gbr. 30.3). Namun,
silikon semacam itu tidak
sekuat silikon panas-divulkanisir dan warna intrinsiknya monokromatik.
Jenis 1. Baik kondensasi (dikatalisasi timah), dan
2. Jenis tambahan (platinum dikatalisis) tersedia.
Waktu kerja berkisar dari 10 menit hingga 2 jam tergantung pada produk.

Menyembuhkan Waktu penyembuhan bervariasi dengan produk dan dapat berkisar


dari 25 menit hingga 24 jam
tergantung pada produk. Suhu ruang optimal untuk pengeringan sekitar 25 ° C.
Sangat tinggi
suhu dan kelembaban mengurangi waktu kerja. Temperatur yang lebih rendah juga
tidak disarankan
(di bawah 20 ° C) karena dapat menyebabkan retardasi pengaturan dan
mempengaruhi properti.
Panas silikon yang divulkanisir
Silikon panas vulkanisasi tersedia sebagai bahan semi-padat atau dempul. Mereka
disediakan

60
sebagai sistem dua komponen — basa (vinil dan hidrida yang mengandung
siloksan) dan katalis
(katalis asam kloroplatinat) (Gbr. 30.4).
Contoh komersial Cosmesil M511, Nusil, Factor II, TechSil S25, dll.
Fabrikasi melibatkan milling, pengepakan di bawah tekanan dan curing. Pigmen
digiling menjadi
bahan untuk pewarnaan intrinsik. Ini adalah bahan pilihan, terutama dalam hal
kekuatan dan stabilitas warna. Prosedur pewarnaan lebih cepat. Baik noda intrinsik
maupun ekstrinsik
(Gambar. 30.5A hingga C) dapat digunakan membuatnya polikromatik.
Curing One silicone saat ini (Cosmesil M511) memiliki waktu kerja sekitar 1 jam
dan waktu curing sekitar 1 jam pada 100 ° C.
Keuntungan Kekuatan dan stabilitas warna yang lebih baik.
Kekurangan Mesin penggilingan dan pers diperlukan. Cetakan logam biasanya
digunakan dan
pembuatan cetakan adalah prosedur yang panjang.
Pigmen dan efek pewarnaan
Untuk mensimulasikan penampilan kulit dan tubuh alami, berbagai pigmen
kosmetik kelas intrinsik
(Gbr. 30.5C) dan ekstrinsik (Gambar. 30.5A dan B) dapat diterapkan. Mereka
termasuk berbagai warna
serta warna kulit dasar. Pigmen dan serat tersedia sebagai

 Bubuk kering
 Noda cair
Microfiber yang berkelompok ditambahkan ke silikon untuk memberikan
tampilan kedalaman yang lebih baik
dan hamburan cahaya (Gambar 30.6A ke C)
 Serat urat pendek
 Serat yang lebih panjang untuk menciptakan penampilan struktur urat yang
lebih kompleks (Gbr. 30.6C)
Perekat kulit
Perekat sering digunakan untuk menempelkan
prostesis ke kulit (Gambar 30.7A dan B).
Berbagai bentuk perekat yang digunakan adalah gel berbasis air, krim, cairan atau
berbasis silikon
pasta. Perekat berbahan dasar air mudah
dicuci dengan sabun dan air hangat.
Properti silikon
Kekerasan Shore
Untuk mencapai nuansa yang benar-benar seperti materi
harus lembut dan kompresibel seperti daging.
Sebagian besar material memiliki nilai kekerasan pantai
mulai dari 15 hingga 40. Kekerasan dapat dikendalikan melalui penggunaan agen
pelembut

60
dipasok oleh pabrikan. Tergantung pada jaringan yang akan diganti, konsistensi
jaringan dapat
lembut (Shore A: 10), sedang (Shore A: 30) atau keras (Shore A: 40).
Pemanjangan
Pemanjangan berkisar dari 340 hingga 630%.
Ikatan dengan akrilik
Ikatan dengan akrilik diperlukan pada kesempatan untuk melampirkan gigi palsu
dan prostesis akrilik lainnya
prostesis silikon. Ikatan dapat dicapai dengan menggunakan primer / ikatan khusus
agen.
Kekuatan sobek
Kekuatan sobek berkisar antara 84 hingga 120 ppi.

Keuntungan silikon maksilofasial dibandingkan bahan lainnya


Polivinil siloksan adalah bahan prostetik maksilofasial paling berhasil hingga saat
ini dan baru
kemajuan dibuat untuk bahan ini untuk mengatasi kelemahan mereka.
Silikon menjadi lebih populer daripada bahan lain karena alasan berikut.
1. Mereka memiliki berbagai sifat fisik yang baik (seperti sobek yang sangat baik
dan kekuatan tarik)
pada rentang suhu rentang yang lebih besar.
2. Lebih mudah untuk dimanipulasi.
3. Tingkat inertness kimia tinggi.
4. Tingkat toksisitas rendah.
5. Tingkat stabilitas termal dan oksidatif yang tinggi.
6. Mereka dapat ternoda secara intrinsik dan / atau ekstrinsik untuk memberi mereka
lebih alami
penampilan.
7. Ketika cukup disembuhkan, silikon elastomer menolak menyerap bahan organik
yang mengarah
untuk pertumbuhan bakteri dan dengan pembersihan sederhana bahan-bahan ini
relatif aman dan
sanitasi dibandingkan dengan bahan lainnya.
Kerugian dari silikon maksilofasial
1. Rentan terhadap pertumbuhan jamur.
2. Rentan untuk berjumbai di bagian tepinya.
3D dicetak prostesis maksilofasial
Prostil maksilofasial konvensional sangat sulit dan mahal untuk diproduksi
membutuhkan waktu hingga 10 minggu untuk menyelesaikannya. Prosesnya
melibatkan mengambil kesan dari daerah tersebut
trauma, pengecoran plester positif, kemudian membuat cetakan, mengukir bentuk
yang diinginkan dalam lilin,
dan akhirnya casting dalam silikon. Hasil akhir dari proses buatan tangan ini
biasanya mahal
berkisar antara £ 1.500 hingga £ 3.000.

60
Di antara yang lain, Fripp Design yang berbasis di Sheffield telah mengembangkan
sistem yang cepat dan murah
pembuatan prostesis wajah seperti penggantian hidung dan telinga untuk korban
kecelakaan.
Bekerja dengan para peneliti di Universitas Sheffield, perusahaan mengembangkan
suatu proses
yang dapat mencetak hidung atau telinga yang disesuaikan dalam waktu 48 jam.
Pertama wajah pasien dipindai 3D,
kemudian kontur spesifik ditambahkan ke model digital dari bagian prostetik baru
untuk a
sangat cocok. Fitur-fitur ini diambil dari pemindaian kerabat pasien atau pasien
file pasien sendiri, misalnya, satu telinga dapat dipindai dan dicerminkan untuk
mereplikasi yang lain.
Pekerjaan juga sedang berlangsung pada mata cetak 3D. Mata buatan tangan dapat
berharga antara $ 1800 hingga
8300, tetapi cetakan 3D hanya akan berharga sekitar $ 160. Bagian-bagian dicetak
dalam warna penuh
dalam bubuk pati menggunakan printer 3D warna Z Corp Z510. Model ringan itu
infiltrasi vakum dengan silikon tingkat medis, mengikatnya bersama-sama (Gbr.
30.8). Biaya
membuat bagian seperti itu hampir sama dengan buatan tangan palsu, tetapi Fripp
mengatakan sekali
file dibuat, dapat digunakan tanpa batas dan biaya dapat diturunkan menjadi £ 150.
Kendala utama adalah tingginya biaya teknologi pemindaian 3D serta mendapat
persetujuan dari
otoritas kesehatan.
BIOPRINTING 3D
Evolusi alami prostesis buatan pada akhirnya akan menjadi tujuan akhir
menciptakan penggantian bagian wajah yang hilang menggunakan pengganti yang
hidup. Teknologi 3D

bioprinting — aplikasi medis pencetakan 3D untuk menghasilkan jaringan dan


organ hidup
maju dengan cepat.
Pada Agustus 2013, Universitas Hangzhou Dianzi di Cina mengumumkan telah
menemukan
biomen 3D printer Regenovo, yang mencetak sel-sel hidup yang bertahan hingga
empat bulan.
Perusahaan riset medis San Diego Organovo mengumumkan tahun lalu bahwa
mereka telah membuat irisan
berfungsi, hati manusia tahan lama yang dapat bertahan selama 40 hari,
menggunakan printer 3D.
Dr Faiz Y Bhora, Direktur Thoracic Surgical Oncology di Rumah Sakit St Luke's-
Roosevelt
Center di New York, memfokuskan karyanya pada memproduksi trakea cetak 3D
dari sepenuhnya

60
bahan biologis yang dipasangi sel induk untuk pertumbuhan.
Bioteknologi melibatkan penciptaan perancah di mana jaringan dapat tumbuh.
Perancah
harus memenuhi beberapa persyaratan khusus. Porositas yang tinggi dan ukuran
pori yang memadai
diperlukan untuk memfasilitasi penyemaian dan difusi sel di seluruh struktur kedua
sel
dan nutrisi. Daya hancur secara biologis sering merupakan faktor penting karena
perancah sebaiknya
diserap oleh jaringan di sekitarnya tanpa perlu operasi pengangkatan.
Bahan sintetis yang umum digunakan adalah asam polylactic (PLA). Ini adalah
poliester yang mengalami degradasi
dalam tubuh manusia untuk membentuk asam laktat, bahan kimia alami yang
mudah
dihapus dari tubuh. Bahan lain adalah asam poliglikolat (PGA) dan
polycaprolactone
(PCL).
Perancah juga dapat dibangun dari bahan alami. Derivatif dari matriks ekstraseluler
telah dipelajari untuk mengevaluasi kemampuan mereka untuk mendukung
pertumbuhan sel. Bahan protein seperti
kolagen atau fibrin dan polisakarida seperti kitosan atau glikosaminoglikan (GAG),
memiliki semua
terbukti cocok dalam hal kompatibilitas sel, tetapi beberapa masalah dengan
imunogenisitas potensial
masih tetap. Di antara asam hyaluronic GAG, mungkin dalam kombinasi dengan
agen penghubung-silang
(mis. glutaraldehid, karbodiimid yang larut dalam air, dll.) adalah salah satu pilihan
yang mungkin sebagai perancah
bahan. Bentuk lain dari perancah yang sedang diselidiki adalah ekstrak jaringan
dekellularis dimana,
sisa sel sisa / matriks ekstraseluler bertindak sebagai perancah.
Masalah yang harus diatasi di bidang bioengineering tetap menjadi masalah dengan
revaskularisasi
dan debat tentang konsekuensi etis (lihat juga bab tentang pembuatan aditif).

60

Anda mungkin juga menyukai