Anda di halaman 1dari 11

PERBANDINGAN ANTARA PEMAKAIAN PASTA GIGI ORTODONTIK

DAN PASTA GIGI HERBAL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK


PADA PASIEN ORTODONTIK CEKAT
The comparison between using orthodontic toothpaste and herbal toothpaste to
decrease plak index in patients fixed orthodontic
Prawatya Laksmitaputri1,Novarini Prahastuti2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
2
Departemen Orthodonsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Email: putriprawaty@yahoo.com

ABSTRAK
Alat ortodontik cekat adalah alat ortodontik yang melekat pada gigi geligi
sehingga dapat menimbulkan akumulasi plak di dalam rongga mulut dan sulit
untuk dibersihkan secara mekanis. Plak adalah lapisan lunak yang terdiri dari
bakteri yang menumpuk dan melekat pada permukaan gigi atau objek lainnya di
rongga mulut, dan jika tidak dibersihkan dapat meningkatkan kerentanan terhadap
karies dan infeksi periodontal. Pasien yang menggunakan alat ortodontik cekat
dianjurkan untuk memakai sikat gigi dengan desain khusus yaitu bulu sikat baris
tengah lebih pendek dibandingkan pada kedua pinggirnya untuk membantu
melepaskan plak disekitar braket. Pasta gigi berfungsi untuk mengurangi
pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles
permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa
segar pada mulut serta memelihara kesehatan gusi. Tujuan dari penelitian ini
adalah membandingkan antara pasta gigi ortodontik dan pasta gigi herbal dalam
mengurangi akumulasi plak.

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental klinis yang dilakukan


pada 20 sampel mahasiswa kedokteran gigi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta angkatan 2013 yang memakai alat ortodontik cekat rahang atas dan
rahang bawah, yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A
(pasta gigi ortodontik) dan kelompok B (pasta gigi herbal) untuk mendapatkan
perlakuan sesuai kelompoknya masing masing dengan rancangan pre dan post.
Setiap sampel di instruksikan untuk menyikat gigi selama 2 menit dengan metode
bass. Kelompok A menggunakan pasta gigi ortodontik kemudian dilakukan
pengukuran skor plak sebelum dan sesudah menggosok gigi. Kelompok B
dilakukan dengan cara yang sama namun menggunakan pasta gigi herbal. Indeks
plak yang digunakan adalah Bonded Bracket Index, kemudian hasil di uji dengan
paired sample T test dan independent sample T test.Nilai signifikansi dari hasil
uji beda selisih plak sebelum dan sesudah antara pasta gigi ortodontik dan pasta
gigi herbal menggunakan independent sample T test adalah sebesar 0,000
(P<0,05), terdapat perbedaan dari kedua selisih hasil perlakuan. Pasta gigi
ortodontik mempunyai nilai rata-rata lebih besar dari pasta gigi herbal, artinya
pasta gigi ortodontik lebih baik dalam menurunkan plak dibandingkan pasta gigi
herbal

Kata kunci : pasta gigi ortodontik, pasta gigi herbal, indeks plak bracket
bonded

ABSTRACT

Fixed orthodontic appliance is an orthodontic appliance attached to teeth


that may lead to the accumulation of plaque in the oral cavity and difficult to be
cleaned mechanically. Plaque is a soft layer consisting of bacteria that
accumulates and attached to the teeth surface or other objects in the oral cavity,
and if not cleaned it may increase susceptibility to caries and periodontal
infection. Patients who are using fixed orthodontic appliance is recommended to
wear a toothbrush with a special design that is middle row of bristles shorter than
in the two edges to help releasing the plaque around the bracket. Toothpaste
serves to reduce the formation of plaque, strengthen teeth against caries, clean and
polish the teeth surface, eliminating or reducing bad breath, giving a fresh taste in
the mouth as well as maintain healthy gums. The purpose of this study is to
compare between orthodontic tooth paste and herbal toothpaste in reducing plaque
accumulation.

This study used an experimental design of clinical performed on 20


samples of dental students of Muhammadiyah University of Yogyakarta class of
2013 who were wearing fixed orthodontic appliances for upper jaw and lower
jaw, which then divided into 2 groups: group A (orthodontic tooth paste) and
group B (herbal toothpaste) get the appropriate treatment of each group with pre
and post design. Each sample was instructed to brush their teeth for two minutes
with a bass method. Group A used orthodontic tooth paste then measuring plaque
scores before and after brushing teeth. Group B was performed in the same way
but using herbal toothpaste. Plaque index used was Bracket Bonded Index, and
then the results were tested by paired sample T-test and independent sample T
test.
The significance value of the results of different difference test of plague
before and after between the orthodontic tooth paste and herbal toothpaste was
using independent sample T test was equal to 0.000 (P <0.05) meaning that there
is a difference of the two difference treatment outcome. Orthodontic tooth paste
has an average value greater than herbal toothpaste, meaning that orthodontic
toothpaste is better in reducing plaque than herbal tooth paste.

Key words: orthodontic tooth paste, herbal tooth paste, index of brackets bonded
plagues

Latar Belakang Bakteri tersebut berpengaruh


Perawatan ortodontik terhadap kesehatan gigi dan mulut
merupakan tindakan di kedokteran (Hadnyanawati, 2009). Plak adalah
gigi yang bertujuan memperbaiki lapisan lunak terdiri dari bakteri yang
estetik wajah, fungsi serta stabilitas menumpuk dan melekat pada
hasil perawatan yang baik. Untuk permukaan gigi atau objek lainnya di
mencapai hubungan oklusi yang baik rongga mulut seperti restorasi, gigi
maka di perlukan koreksi dentofasial, tiruan serta kalkulus. Lapisan plak
gigi berjejal, rotasi gigi, serta koreksi yang tebal berupa massa deposit
hubungan antar incisal (Wiliam, berwarna kekuning-kuningan atau
2000). Alat ortodontik terdiri dari keabu-abuan tidak dapat dihilangkan
dua jenis yaitu lepasan dan cekat. dengan obat kumur atau dengan
Alat lepasan menghasilkan irigasi namun hanya dapat
pergerakan gigi yang terbatas, dihilangkan dengan penyikatan gigi
sedangkan alat cekat mempunyai tiga (Eley & Manson, 2004).
komponen dasar yaitu bracket,
archwire dan assesori. interaksi dari Kemampuan menyikat gigi
ketiga komponen ini menentukan dengan cara yang baik dan benar
cara berfungsinya suatu alat (Wiliam, merupakan faktor penting untuk
2000). menjaga kesehatan gigi dan mulut,
hal tersebut dipengaruhi oleh
Pemakaian alat ortodontik berbagai faktor antara lain alat yang
cekat menimbulkan peningkatan digunakan, pemilihan metode
masalah khususnya dalam menyikat gigi, frekuensi dan waktu
memelihara kesehatan gigi dan mulut penyikatan gigi yang tepat. Terdapat
di sekitar braket yang di tempelkan variasi dalam desain sikat gigi,
pada gigi dan sepertiga mahkota gigi metode penyikatan gigi, frekuensi,
pada tepi gingiva cenderung terjadi dan waktu penyikatan gigi (Riyanti
penumpukan plak yang sulit di dkk, 2008). Pasta gigi berfungsi
bersihkan (Narmada, 2003). untuk mengurangi pembentukan
Kesehatan gigi dan mulut sangat plak, memperkuat gigi terhadap
penting untuk diperhatikan karies, membersihkan dan memoles
(Dharmawan, 2011). Keadaan rongga permukaan gigi, menghilangkan atau
mulut dengan temperatur, mengurangi bau mulut, memberikan
kelembaban dan makanan yang rasa segar pada mulut serta
cukup tersedia disana merupakan memelihara kesehatan gusi (Sasmita
tempat yang amat ideal bagi dkk, 2010). Produk pasta gigi dengan
perkembangan bakteri. berbagai merk dan jenis bahan kimia
yang terkandung di dalamnya saat ini
telah banyak beredar di pasaran.
Sodium Lauryl Sulphate adalah salah
satu bahan kimia yang terkandung di
dalam pasta gigi dapat Bahan dan Cara
mempermudah gerakan sikat gigi,
Analisis data yang digunakan
menghilangkan deposit pada
pada penelitian ini dalah paired
permukaan gigi, dan menyingkirkan
sample T test , kemudian dilanjutkan
sisa-sisa makanan yang terdapat
dengan uji independent sample T
diantara permukaan gigi dan sela-
test. Penelitian ini dilakukan di ruang
sela gigi (Kinanthi, 2011).
skills lab Program Studi Kedokteran
Penambahan herbal pada Gigi UMY pada bulan Januari 2015.
pasta gigi diharapkan dapat
menghambat pertumbuhan plak. Hal Populasi pada penelitian ini
tersebut berkaitan dengan adalah mahasiswa kedokteran gigi
kemampuan beberapa jenis herbal UMY yang menggunakan
yang mampu menghambat ortodontik cekat. Cara
pertumbuhan mikroba. Selain itu, pengambilan sampel
karena herbal berasal dari tumbuh - menggunakan purposive sampling,
tumbuhan, maka bahan tersebut yaitu teknik pengambilan sampel
aman dan alami. Pasta gigi tersebut yang masuk dalam kriteria
mengandung berbagai jenis ekstrak tertentu. Dalam penelitian ini yang
tumbuh-tumbuhan antara lain lidah di gunakan adalah populasi
buaya, jeruk nipis, dan daun sirih mahasiswa pasien ortodontik
yang bermanfaat untuk menghambat cekat prograam studi kedokteran
pertumbuhan bakteri plak (Ratih, gigi. Jumlah sampel yang
2006). Pasta gigi yang mengandung digunakan adalah 20 orang dengan
kolostrum sapi dapat melembabkan krieria inklusi yaitu : Mahasiswa
mulut, menghambat pertumbuhan kedokteran gigi Universitas
plak dan bakteri serta mengurangi Muhammadiyah Yogyakarta
kolonisasi bakteri. Pasta gigi yang angkatan 2013, pasien pemakai alat
mengandung kolostrum sapi adalah ortodontik cekat rahang atas dan
pasta gigi enzim ortodontik rahang bawah dari bahan logam,
(Mubarok, 2012). bersedia menjadi probandus

Penelitian ini dimulai


Pada penelitian ini, peneliti dengan pembagian kelompok A
memilih mahasiswa Program Studi dan B yang masing- masing
Kedokteran Gigi Universitas terdapat 10 subjek, kemudian
Muhammadiyah Yogyakarta pemberian pengarahan kepada
angkatan 2013 yang memakai alat subjek agar tidak mengkonsumsi
ortodontik cekat rahang atas dan
makanan dan minuman selama
rahang bawah sebanyak 20 subjek.
satu jam sebelum dilakukan
Cara pengambilan sampel
penelitian, memberi pengarahan
menggunakan motode purposive
tentang cara menyikat gigi
sampling, yaitu tekhnik pengambilan
menggunakan metode bass dan
sampel yang masuk dalam kriteria
lama menyikat gigi selama dua
tertentu.
menit. Kemudian setelah itu gigi Universitas Muhammadiyah
Pengukuran plak pada kelompok A Yogyakarta angkatan 2013 yang
(pasta gigi ortodontik) dengan memakai alat ortodontik cekat
mengaplikasikan larutan disclosing rahang atas dan rahang bawah, yang
ke seluruh gigi yang terdapat kemudian dibagi menjadi 2
braket, lalu di hitung indeks plak kelompok yaitu kelompok A (pasta
nya. Skor plak rahang bawah dan gigi ortodontik) dan kelompok B
rahang atas dijumlahkan kemudian (pasta gigi herbal) untuk
dibagi dengan jumlah gigi yang di mendapatkan perlakuan sesuai
periksa. Pengukuran plak sebelum kelompoknya masing masing. Tujuan
dan sesudah menyikat gigi dari penelitian ini adalah untuk
menggunakan tekhnik Bonded mengetahui perbandingan pasta gigi
Bracket Index (Kilicoglu, 1997), herbal dan pasta gigi ortodontik
instruksikan subjek untuk menyikat terhadap perbedaan penurunan plak
gigi dengan pasta gigi ortodontik, pada pasien pengguna alat ortodontik
setelah itu kita lakukan pengukuran cekat. Pengukuran plak dilakukan
indeks plak kedua pada subjek pada saat sebelum serta setelah sikat
dengan mengaplikasikan disclosing gigi dengan pasta gigi ortodontik dan
dan melakukan perhitungan plak pasta gigi herbal.
seperti sebelumnya.
Sebelum menghitung rata-
Pada hari berikutnya melakukan
rata selisih dari kedua perlakuan,
penelitian kedua pada kelompok B
dilakukan uji normalitas terlebih
(pasta gigi herbal)
dahulu pada data yang ada, uji
Pemberian pengarahan kepada
normalitas menggunakan Shapiro
subjek seperti sebelumnya, kemudian
wilk karena jumlah sampel kurang
melakukan pengukuran plak pertama
dari 50, kemudian didapatkan hasil
dengan cara mengaplikasikan larutan
yang ditunjukan pada tabel 1 yang
disclosing ke seluruh gigi yang
menunjukan bahwa nilai sig ≥0,05
terdapat braket, lalu di hitung indeks
plaknya . maka semua data berdistribusi
Menginstruksikan subjek untuk normal.
menyikat gigi dengan pasta gigi
herbal.
Melakukan pengukuran indeks plak
kedua pada probandus dengan
mengaplikasikan disclosing dan
melakukan perhitungan plak seperti
sebelumnya. Kemudian setelah
selesai dilakukan pengumpulan dan
analisis data.

Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap
20 sampel mahasiswa kedokteran
Tabel 1. Uji normalitas pasta gigi ortodontik dan pasta gigi herbal

Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
sebelum_enzim
.923 10 .382
ortodontik
sesudah_enzim
.960 10 .789
ortodontik
sebelum_herbal .949 10 .657
sesudah_herbal .983 10 .981

Tabel 2 menunjukan bahwa rata-rata Tabel 4. Selisih Rata-rata


skor plak sebelum disikat dengan Perhitungan Skor Plak dari
pasta gigi ortodontik adalah sebesar Kedua Perlakuan dengan
2.3 dan rata-rata skor plak sesudah
Independent Sample T-Test
disikat adalah sebesar 0.63. Rata-rata
skor plak sebelum disikat dengan Tabel 4 menunjukan
pasta gigi herbal adalah sebesar 2.6 rata-rata selisih plak untuk
sedangkan rata-rata skor plak menyikat gigi dengan pasta
sesudah disikat adalah sebesar 2.0. gigi ortodontik adalah sebesar
Hal itu menunjukan bahwa pada 1.6 dan pasta gigi herbal
penyikatan gigi dengan pasta gigi adalah sebesar 0.66. Nilai
ortodontik dan pasta gigi herbal signifikansi dari hasil uji beda
terjadi penurunan skor plak. selisih plak sebelum dan
Tabel 3. Perhitungan Perubahan Skor sesudah antara pasta gigi
Plak antara Sebelum dan Sesudah ortodontik dan pasta gigi
Perlakuan dengan Paired Sampel T- herbal adalah sebesar 0,000
Test. (P<0,05) artinya terdapat
perbedaan dari kedua selisih
Tabel 3 menunjukan bahwa hasil perlakuan. Pasta gigi
terdapat perbedaan skor plak yang ortodontik mempunyai nilai
bermakna antara sebelum dan rata-rata lebih besar dari pasta
sesudah perlakuan baik gigi herbal, artinya pasta gigi
menggunakan pasta gigi ortodontik ortodontik lebih baik dalam
maupun pasta gigi herbal dengan menurunkan plak diban
nilai signifikansi sebesar`0,000
(P<0,05) artinya, penyikatan gigi
dengan pasta gigi ortodontik dan
pasta gigi herbal terjadi penurunan
plak.
Diskusi hal tersebut sesuai anjuran bahwa
pemakai alat ortodontik cekat juga
Berdasarkan hasil penelitian dianjurkan untuk memakai sikat gigi
dibuktikan bahwa pasta gigi desain khusus yaitu baris tengah bulu
ortodontik lebih banyak menurunkan sikat lebih pendek dibandingkan bulu
skor plak dibanding pasta gigi herbal sikat pada ke dua pinggirnya untuk
pada pemakai alat ortodontik cekat. membantu penyingkiran plak
Hasil penelitian ini sesuai dengan disekitar bracket (Ay dkk, 2007).
hipotesis yang menyatakan bahwa
pasta gigi khusus ortodontik lebih Probandus melakukan
baik dari pada pasta gigi herbal penyikatan menggunakan pasta gigi
terhadap penurunan indeks plak. yang berbeda dan menggunakan sikat
Pasta gigi ortodontik yang digunakan gigi yang sama yaitu sikat gigi
dalam penelitian ini mengandung ortodontik, kemudian dilakukan
enzim amiloglukosidase dan glucose pengecekan plak, yakni plak sebelum
oksidase. Kandungan tersebut dan sesudah penyikatan. Hal tersebut
memberikan efek stimulasi kepada dimaksud agar mendapatkan data
daya saliva untuk menghambat mengenai skor plak sebelum dan
metabolisme flora mulut. Komposisi sesudah penyikatan gigi dari masing
sodium laurilsulfat (deterjen) dalam masing pasta gigi, agar kedua pasta
pasta ini dibuat 0 persen. Kolostrum gigi tersebut yakni pasta gigi
dalam pasta berperan sebagai ortodontik dan pasta gigi herbal
mouisturizer supaya kontak antara dapat dibandingkan tingkat
gingiva dan piranti ortodontik terjaga penurunannya untuk melihat pasta
tidak kesat dan tetap licin, membantu gigi mana yang lebih banyak
melembabkan mulut kering, menurunkan plak.
menghambat pertumbuhan dan
perlekatan bakteri, menetralisir racun Terdapat perbedaan yang
yang dihasilkan oleh bakteri dan bermakna antara skor plak sebelum
mengurangi kolonisasi bakteri dan sesudah perlakuan menyikat gigi
streptococcus mutans (Mubarok, dengan pasta gigi herbal, namun
2012). Pasta gigi herbal yang kemampuan pasta gigi herbal dalam
digunakan dalam penelitian ini membersihkan plak tidak sebesar
mengandung berbagai jenis ekstrak yang dilakukan oleh pasta gigi
tumbuh-tumbuhan antara lain garam, ortodontik, keadaan tersebut
jeruk nipis, dan daun sirih yang disebabkan adanya kandungan
bermanfaat untuk menghambat kolostrum yang terdapat dalam pasta
pertumbuhan bakteri plak. Daun sirih gigi ortodontik. Kolostrum
berperan sebagai anti kuman agar merupakan kandungan paling baik
gigi dan mulut tetap sehat, garam untuk menurunkan skor plak pada
sebagai bahan alami yang bermanfaat gigi, karena di dalamnya terdapat
bagi mulut, dan jeruk nipis IgG yang berfungsi sebagai
membantu memberikan rasa segar pertahanan tubuh terhadap bakteri
(Departemen Kesehatan RI, 2005). (Stelwagen dkk, 2009). Sedangkan
Pada penelitian ini sampel pasta gigi herbal tidak terdapat
menggunakan sikat gigi ortodontik, kandungan kolostrum seperti yang
terdapat pada pasta gigi ortodontik.
patients with fixed
appliances, 77(6):1085-9.
Kesimpulan 3. Benson PE dkk. 2005.
Fluorides, orthodontics and
Hasil penelitian yang telah
demineralization: a
dilakukan, didapat kesimpulan yaitu:
systematic review.
Pasta gigi enzim ortodontik dan pasta
Journal of Orthodontics.
gigi herbal dapat mengurangi jumlah
4. Brusca MI. dkk. 2007.
plak pada pemakai alat ortodontik
Influence of different
cekat, pasta gigi enzim ortodontik
orthodontic brackets on
dapat menurunkan plak lebih banyak
adherence of
pada pemakai alat ortodontik cekat
microorganisms in
dibanding pasta gigi herbal.
vitro. Angle Orthodontist.
77(2): 331-5.
5. Departemen Kesehatan RI.
Saran 2005. Laporan hasil survey
penyakit periodontal dan
1. Peneliti selanjutnya jika akan karies gigi tahun
melakukan penelitian sejenis 1999-2003. Jakarta.
disarankan untuk mencari sampel 6. Dharmawan G.A. 2011.
dengan menyamakan lama Makanan alami buat
pemakaian alat ortodontik cekat. kesehatan gigi dan gusi.
2. Pada pasien pemakai alat Diakses tanggal
ortodontik cekat perlu 20Maret 2014,
memperhatikan cara pembersihan darihttp://els.fkik.umy.ac.id/
gigi dan kedisiplinan dalam hal mod/forum/discuss.php?d=10
kontrol gigi yang bertujuan untuk 658.
mengurangi akumulasi plak dan 7. Eley BM, Manson JD. 2004.
mencegah terjadinya penyakit Periodontics. 5th edition.
periodontal. London: Elsevier Ltd. 21-28;
133-140.
Daftar Pustaka 8. Hadnyanawati H. 2002.
Hubungan kebersihan gigi
1. Arici S., Alkan A., Arici N. dan mulut dengan gingivitis
2007. Comparison of pada siswa sekolah
different toothbrushing dasar kelas V di Kabupaten
protocols in poor- Jember.Jurnal kedokteran
toothbrushing rthodontic gigi universitas Indonesia.
patients. European journal of 9(2):10-12.
orthodontics. 9. Houston W.J.B. 1990.
2. Ay Z.E., Sayin M.O., Ozat Ortodonti walther. Alih
Y., Goster T., Atilla A.O., Bahasa Yuwono L. Jakarta :
Bozkurt F.Y. 2007. Hipokrates. 136-9.
Appropriated oral hygiene
motivation method for
10. Kilicoglu, H., Yildrim, M. Mikroorganisme Plak gigi.
and Polater, H. 1997. Cermin Dunia Kedokteran,
Comparison of the No.126, h. 40-44.
effectiveness of two 18. Petrusso A. Toothpaste. 2008.
types of tooth brushes on the Diakses pada tanggal 1 April
oral hygiene of the patients 2014 dari http//
undergoing orto treatment www.answers.com/toothpaste
with fixed applinces. Am. J. 19. Putri MH, Herijulianti E,
Orthodontic. Dentofac. Nurjannah N. 2010. Deposit
Orthodontic. III (6): yang melekat pada
591-4. permukaan gigi. In: Ilmu
11. Kinanthi. 2011. Tanya pencegahan penyakit
Pepsodent. Kandungan Pasta jaringan keras dan jaringan
Gigi pada Umumnya. Diakses tanggal
pendukung
25 Maret
gigi.
2014,Jakarta.
dari h
12. http://www.tanyapepsodent.c 56-59.
o m/kandungan-pasta-gigi- 20. Ratih D. Efek Farmakologis
pada- umumnya. jeruk nipis. 2006. Diunduh
13. Lasmayanty M. 2007. Potensi dari http;//www.google.com.
antibakteri propolis lebah 21. Riyanti E, Chemiawan E,
madu trigona spp. terhadap Rizalda RA. 2008. Hubungan
bakteri kariogenik pendidikan penyikatan
(streptococcus mutans). gigi dengan tingkat
Skripsi FMIPA Bogor. 1-25. kebersihan gigi dan mulut
14. Mubarok, M.A.R. 2012. Ada siswa-siswi Sekolah Dasar
Apa Dengan Sapi, Manusia, Islam Terpadu
dan Kolostrum. (online), Imam Bukhari. Tesis.
(http://TanyaKenapa.stff.ub.a Bandung: Fakultas
c.id). Kedokteran Gigi
15. Narmada BI. 2003. Universitas Padjadjaran,
Pencegahan demineralisasi 22. Sasmita IS, Pertiwi ASP.
email selama perawatan Halim M. 2008. Gambaran
ortodonsi. Jurnal Kedokteran efek pasta gigi yang
Gigi Universitas Indonesia. mengandung herbal terhadap
16. Nazruddin. 2008. Peranan penurunan indeks plak.
ortodonti ada perawatan http://www.akademik.unsri.a
kelainan susunan gigi geligi c.ad/download/journal/files/p
yang tidak teratur. Pidato adresources/herbal
pengukuhan jabatan guru %20pinikgasby.pdf.
besar tetap dalam bidang ilmu 23. Scully C. 2004. Oral and
ortodonti fakultas kedokteran maxillofacial medicine.
gigi. United Kingdom: Elsevier
17. Panjaitan, M. Limited; p. 196.
2000.Hambatan Natrium 24. Sondang P. 2008. Menuju
Fluorida dan Varnish gigi dan mulut sehat
Fluorida terhadap pencegahan dan
Pembentukan Asam Susu oleh pemeliharaan. Medan: USU
Press, h 2-7.
25. Stelwalgen, K,. Carpenter, E,.
Haigh, B,. Hodegkinson, A,.
Wheeler, T,. 2009. Immune
Components of Bovine
Colostrum and Milk.
26. Williams, J. K. et al. 2008.
Alat-alat ortodonsi cekat :
Prinsip & praktik. Alih
Bahasa. Susetyo B. Jakarta. h
23-5.
27. Wisnuwardono, A. 2002.
Pemeliharaan Kebersihan
Mulut Pada Pemakaian Alat
Ortodontik Cekat Dengan
Menggunakan Sikat Gigi
Manual dan Elektrik.
Ceramah ilmiah X Dies FKG
UGM. Yogyakarta. h 58-59.

Anda mungkin juga menyukai