Dosen Pembimbing :
Listrianah,S.Pd,M.Kes
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
HALAMAN PERSETUJUAN
i
GAMBARAN PENYAKIT KARIES GIGI DI POLI GIGI
PUSKESMAS PAKJO PALEMBANG PADA BULAN
JANUARI S/D MEI 2020
Disusun Oleh
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT, karena berkat rahmat dan
yang berjudulGambaran Penyakit Karies Gigi Di Poli Gigi Puskesmas Pakjo Palembang
Pada Tahun 2020 ini tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
5. drg. Hj. Ade Oscela, MM selaku dokter pembimbing Puskesmas Pakjo Palembang
7. Inda Novita Sari, Am.KG, H. Anisul Fuadi, Am.KGPerawat Gigi di puskesmas Pakjo
yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan yang bermanfaat bagi
penulis
Keperawatan Gigi yang telah banyak meberikan bantuan dalam penyusun laporan
ini.
pihak sebagai masukan guna perbaikan sehingga layak untuk dijadikan Laporan Praktek
iii
Kerja Lapangan (Magang). Semoga Laporan Praktek Kerja lapangan (Magang) ini
Penulis
DAFTAR ISI
iv
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................2
D. Waktu Pelaksanaan.................................................................................................2
E. Tempat Pelaksanaan...............................................................................................2
F. Manfaat Penelitian..................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................4
A. Definisi Karies .......................................................................................................4
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang perlu mendapat
perhatian serius dari pemerintah dan tenaga kesehatan gigi. Hal ini disebabkan
karena 93% anak usia dini, yakni dalam rentan usia 5-6 tahun mengalami gigi
berlubang. Ini bearti hanya 7% anak di Indonesia yang bebas dari masalah karies
Status kebersihan gigi seseorang dapat diketahui dari nilai skor debris.Salah
satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai skor debris adalah pola
makan.Salah satu faktor pendukung yang menyebabkan terjadinya karies gigi yaitu
debris atau sisa-sisa makanan yang terdapat di sekitar gigi. Debris adalah material
lunak yang terdapat pada permukaan gigi yang terdiri dari lapisan biofilm, material
Salah satu pelayanan yang ada di puskesmas yaitu pelayanan kesehatan gigi dan
obat, penambalan gigi, pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, dental chair side
talk, dan penyuluhan yang dilaksanakan di ruang tunggu sedangkan pelayanan yang
demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan mahkota dan akar
gigi yang dapat dicegah (Angela, 2005). Anitasari (2005) mengatakan sumber dari
penyakit penyangga jaringan gigi dan karies gigi adalah terabaikannya kebersihan
gigi dan mulut, sehingga terjadiakumulasi plak. Karies gigi merupakan penyakit
1
yang banyak menyerang anak-anak maupun dewasa baik pada gigi susu maupun
menunjukkan bahwa jumlah kasus Lubang gigi sebanyak 387 kasus. Data tersebut
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Waktu Pelaksanaan
E. Tempat Pelaksanaan
Palembang.
2
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
Pakjo Palembang tahun 2020 serta cara penanggulangan dan tindak lanjut
- Untuk menambah bahan bacaan tentang tingkat kebersihan gigi dan mulut,
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Karies
Karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm, dan
diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak
menjadi asam, terutama asam latat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan
keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya. (Megananda Hiranya Putri,
2010)
dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang
diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang)
yang bila didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat mengenai bangian
pulpa.
Proses terjadinya karies pada gigi melibatkan beberapa faktor yang tidak berdiri
4
1. Mikroorganisme
danLactobacillus merupakan 2 dari 500 bakteri yangterdapat pada plak gigi dan
2. Gigi (Host)
lekuk dan fisur yang bermacam-macam dengan kedalaman yang berbeda pula. Gigi
dengan lekukan yang dalam merupakan daerah yang sulit dibersihkan dari sisasisa
makanan yang melekat sehingga plak akan mudah berkembang dan dapat
yang spesifik baik pada gigi susu maupun gigipermanen. Gigi susu akan
padagigipermanenditemukandipermukaanpitdanfisur.
3. Makanan
5
sehingga terbentuk polisakarida intrasel dan ekstrasel sehingga bakteri melekat
pada permukaan gigi. Selain itu sukrosa juga menyediakan cadangan energi bagi
dan fruktosa, lebih lanjut glukosa ini dimetabolismekan menjadi asam laktat, asam
4. Waktu
berjalan bertahap serta merupakan proses dinamis yang ditandai oleh periode
dan lengket yang disebut dengan plak. Sebagian plak dalam gigi ini mengubah gula
dan karbohidrat yang berasal dari makanan dan minuman yang masih menempel di
gigi menjadi asam yang bisa merusak gigi dengan cara melarutkan mineral-mineral
yang ada dalam gigi. Proses menghilangnya mineral dari struktur gigi ini disebut
dengan remineralisasi. Karies gigi terjadi karena proses demineralisasi lebih besar
daripada remineralisasi.
Pada tahap awal terbentuknya karies gigi adalah terbentuknya bintik hitam
yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi. Apabila bintik ini dibiarkan maka akan
bertambah besar dan dalam. Apabila karies ini belum mencapai email gigi maka
6
belum terasa apa-apa. Akan tetapi apabila sudah menembus email gigi baru akan
Proses terjadinya kavitas merupakan suatu urutan terjadinya karies yang dapat
Demineralisasi
Plak + Sukrosa Asam + Gigi Kavitas
Remineralisasi
D. Klasifikasi Karies
a. Karies Superfisialis
Di mana karies baru mengenai enamel saja, sedang dentin belum terkena.
b. Karies Media
7
Di mana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah
dentin
c. Karies Profunda
Di mana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-
Klasifikasi karies menurut G.V. Black (1924) gigi dapat dibagi atas 5, yaitu:
c.Kelas III adalah karies yang mengenai bagian aproksimal gigi anterior.
d. Kelas IV adalah karies yang sudah mengenai bagian aproksimal dan meluas
e. Kelas V adalah karies yang mengenai bagian servikal gigi anterior dan
posterior.
E. Pencegahan Karies
Tidak ada kebiasaan membersihkan gigi yang lebih baik dari gosok gigi.
Membiasakan diri untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari bisa mencegah
terjadinya karies gigi. Penggunaan pasta gigi dengan fluoride juga wajib selama
menggosok gigi. Fluoride pada pasta gigi akan membantu untuk melawan pengikisan
8
b. Berkumur Dengan Mouthwash
Karies gigi juga bisa dihindari dengan lebih maksimal jika Anda
bermanfaat untuk mencegah bakteri berkembang biak dan memakan sisa makanan
Mengingat salah satu penyebab karies gigi adalah plak, maka penggunaan
sempurna. Menggosok gigi saja terkadang masih menyisakan sebagian plak yang
karbohidrat tinggi serta makanan manis-manis yang mengandung gula atau cokelat.
Oleh karena itu, memakan makanan yang aman untuk gigi bisa membantu
alami yang tergolong aman untuk gigi.Frekuensi memakan makanan juga perlu jadi
pertimbangan. Asam yang ada di mulut membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam untuk
dinetralkan oleh air ludah. Jika frekuensi makan makanan asam Anda tergolong
sering, maka sangat besar kemungkinannya jika asam dalam mulut belum sempat
dinetralkan sepenuhnya lalu sudah ada tambahan lagi dari makanan yang baru
masuk ke dalam mulut. Dampaknya, mulut terus menerus mengandung asam dan
9
e. Cek Kesehatan gigi Secara Teratur
Memeriksakan kondisi kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi
adalah keharusan yang perlu dilakukan minimal dua kali dalam satu tahun. Dengan
adanya pemeriksaan rutin dari dokter gigi, maka karies gigi bisa dibersihkan secara
rutin dan bahkan mencegah karies meluas. Dokter gigi juga bisa menyarankan
tindakan-tindakan pencegahan yang paling tepat sesuai dengan kondisi karies gigi
Anda.
Cara terbaik untuk mengatasi karies adalah lewat perawatan karies gigi oleh
dokter gigi. Dokter akan mengecek kondisi gigi Anda dengan saksama sebelum
melakukan tindakan yang diperlukan. Tergantung pada kondisi karies gigi, dokter
2. Terapi Fluoride
namun jika saat pemeriksaan dirasa kurang, maka Anda bisa diberi terapi
3. Penambalan Gigi
Gigi yang terkena karies, dibuang jaringan lunaknya yang terinfeksi dengan
10
4. Perbaikan Saluran Akar Gigi
Karies yang menyerang bagian akar gigi bisa menimbulkan kerusakan serius pada
kanal akar gigi dan bagian pulpa gigi. Pada proses ini, bagian pulpa gigi akan
dibersihkan dan dibuang, kemudian dokter akan memberikan obat anti infeksi dan
menunggu agar kondisi pulpa bersih dan bebas infeksi. Setelah itu, pulpa gigi
akan diganti dengan material buatan. Proses ini mirip dengan tambal gigi, dan
memang biasanya secara umum orang menyebutnya sebagai tambal gigi saja.
5. Pencabutan Gigi
Jika dokter menganggap bahwa kerusakan gigi karena karies telah sampai tahap
yang paling parah hingga menyebabkan gigi berlubang dan sudah merusak
hampir keseluruhan mahkota gigi atau bagian struktural gigi, dokter akan
11
BAB III
PELAKSANAAN
Puskesmas Pakjo atau sering disebut Puskesmas Bambu Kuning merupakan salah satu
Kelurahan Siring Agung mempunyai luas 6,4 km2, sebagian besar terdiri dari dataran
rendah, sebagian kecil rawa-rawa, relatif mudah dijangkau, hanya Dusun Sungai Hitam (Rt.5
Rw.9) yang harus memutar melalui Kabupaten Banyuasin karena ada sungai yang belum ada
SebelahTimurberbatasandenganKelurahanDemangLebarDaun
b. Kependudukan
Puskesmas Pakjo didirikan tahun 1971 merupakan puskesmas non inpres, yang
merupakan tanah wakaf dariBapak Soleh dan diusahakan oleh Ibu Suprapti (anggota
12
1. dr. TafsiBaslin
2. dr. AgusPrawira P
4. drPasiha
5. dr. NurlelaAtika
6. dr. Taskiroh
wilayah kerja
puskesmas
13
Motto : Kepuasan anda harapan kami
pelanggan
Tata Nilai:
masyarakat
4. FasilitasPelayananPuskesmasPakjo Palembang
SaranadanprasaranaPuskesmasPakjoterdiridari:
LantaiDasar:
1. Pendaftaran
2. PoliUmum
3. PoliLansia
4. Poli KB
5. Poli KIA
6. Laboratorium
7. Apotik
8. Toilet PriadanWanita
Lantai 1:
1. Poli MTBS
2. Promkes/Kesling/Gizi
14
3. Poli Gigi
4. RuangPimpinan
akreditasi dilakukan pada tanggal 29 Oktober – 31 Okober Tahun 2016 oleh Tim Surveyor
Adapun sarana dan Prasarana yang ditambah di Puskesmas Pakjo Tahun 2016 adalah:
1. Ruangan ASI
2. Ruang UGD
3. Customer Service
4. RuangPertemuan
5. RuangPemeriksaan TB
6. PenggunaanSimpus
7. PojokAnak (TempatBermainAnak-anak)
8. LapanganParkir
9. Tersedianya 2 APAR
5. Struktur Organisasi
kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan, serta berbagai kegiatan administrasi lainnya,
maka Puskesmas Pakjo Palembang menyusun Struktur Organisasi yang dipimpin oleh
sebagai berikut :
15
1. Pimpinan Puskesmas
- Bagian SIMPUS
- Bagian Kepegawaian
- Bagian Keuangan
Untuk lebih jelasnya, Susunan Organisasi Puskesmas Pakjo Palembang Tahun 2020
16
6. SumberDayaPuskesmasPakjo Palembang
Sumber daya adalah suatu nilai atau potensi yang dimiliki oleh suatu materi tertentu
yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan manusia agar dapat hidup lebih
sejahtera yang meliputi sumber daya alam fisik (tangible) dan non fisik (intangible), serta
sumber daya manusia. Nilai dan potensi yang dimiliki oleh Puskesmas Pakjo Palembang
a. PuskesmasPembantu (Pustu)
b. Posyandu
PuskesmasPakjomemilikiposyandumadyasebanyak 4
posyandudanposyandupurnamasebanyak 13 posyandu.
c. Poskeskel
d. Anggaran/Dana
Jamsoskes, BPJS (Kapitasi dan Non Kapitasi), APBD (BOK), bunga bank, dan
pendapatan lainnya.
17
e. Tenaga (SumberDayaManusia)
Adapun sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Pakjo Palembang meliputi
tenaga medis, paramedis, dan non paramedis yang masing-masing bertanggung jawab
19
Pengelola Barang dan
Tenny Wardiana,
2. Non PNSD Jasa di Pustu Siring
Am.Keb
Agung
Pustu Talang Masketip
Pimpinan Pustu Talang
1. Sarifah, S.KM 196801111990032004
Masketip
Pengelola Barang dan
2. Lisdawati, Am.Keb 198508262014022002
Jasa di Pustu Masketip
a. KESGA
- Pemeriksaan antenatal, butekidannifas
- Penyuluhan pada bumil, nifas dan buteki
- Pembinaan posyandu dan lansia
- Pemberian makanan tambahan untuk lansia
b. Keluarga Berencana
- Pelayanan KB
- Penyuluhan KB
c. Gizi
- Pembinaan posyandu
- Pemberian kapsul vit.A untuk bayi diatas 6 bulan dan balita
- Pemberian tablet tambah darah
- Penyuluhan pemanfaatan pekarangan
- Pemberian makanan tambahan untuk balita dengan program JPK-MM
- Penyuluhan gizi
- Penyediaan ruang ASI
d. Kesehatan Lingkungan
- Penyuluhan kesehatan lingkungan sekolah, posyandu, dan pemukiman
- Pendataan rumah sehat
- PHBS
- Pendataan TPM-TPU
- Penyuluhan kesling
e. P2P
P2 ISPA
- Penyuluhan penyakit ISPA
20
- Pengobatan penderita ISPA
P2 Diare
- Penyuluhan penyakit diare
- Penyuluhan penderita diare
- Rehidrasi rumah tangga
P2TB Paru
- Penyuluhan penyakit TB paru
- Pengobatan penderita TB paru
- Pemeriksaan dahak dirujuk ke Puskesmas Merdeka
DHF
- Penyuluhan penyakit DHF
- Pengobatan penderita DHF
- Rujukan kerumah sakit
Imunisasi
- Penyuluhan imunisasi
- Pelayanan imunisasi bayi, bumil, dan caten
- Pelayanan imunisasi anak SD
f. Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat karena kecelakaan
- Pengobatan umum
- Pengobatan peserta Askes/BPJS
- Pengobatan keluarga miskin
- MTBS
- Rujukan
g. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
- Pendataan dan penimbangan anak TK
- Pendataadan screening anak SD kelas 1
- Imunisasi (BiAS)
- Peyuluhan kesehatan SD, SMP, SMA
- Pelatihan/pembinaan dokter kecil
h. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
- Di dalam gedung Puskesmas
- Di luar gedung Puskesmas
i. Perawatan Kesehatan Masyarakat
21
- Rujukan kasus resiko tinggi
- Kunjugan rumah penderita TB pau dan lain-lain
- Kunjungan rumah bumil, bayi, balita resiko tinggi
j. Kesehatan Gigi danMulut
- Pengobatan penyakit gigi dan mulut
- UKGS
- UKGMD
k. Kesehatan Jiwa
- Penyuluhan kesehatan jiwa
- Pengobatan dan rujukan penderita
l. Kesehatan Mata
- Penyuluhan penyakit mata
- Pencarian penderita penyakit katarak
- Pengobatan dan rujukan penderita
m. Laboratorium Sederhana
- Pemeriksaan darah rutin dan urine rutin
- Pemeriksaan kehamilan dengang randivica stick
- Pembuatan sediaan untuk pemeriksaan dahak suspek TBC, Kimia
Darah Sederhana : gula darah, uric acid
n. Pencatatan dan Pelaporan
- Laporan tahunan
- Laporan bulanan
- Laporan mingguan
- Laporan PWS KIA, Gizi, Imunisasi
- Laporan KB
- Laporan P2P
- Laporan kinerja
- Laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas
- Laporan Keuangan
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Berdasarkan praktek kerja lapangan yang telah kami lakukan di Puskesmas Pakjo
Kota Palembang pada Bulan Januari 2020 – Mei 2020, didapatkan data sekunder kasus
Tahun 2020
pasien terendah pada tahun 2020 adalah pada Bulan April 11 orang. Pada bulan Mei
23
Diagram 2. DistribusiPenyakit tertinggi di balai pengobatan Gigi danMulut di
Pada bulan Mei tidak ada lagi tindakan dikarenakan pihak puskesmas hanya menerima
pasien emergency, misalnya pasien mengalami rasa sakit atau bengkak dan pendarahan
petugas pun hanya dapat membersihkan pada gigi yang bermasalah saja dan memberikan
obat untuk mengurangi rasa sakit, namun pelayanan di poli gigi puskesmas dilaksanakan
24
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL mei
pada bulan Februari yangberjumlah181 orang dan kunjungan pasien terendah pada
B. PEMBAHASAN
banyak orang yang tidak menyadari bahwa Karies Gigi adalah suatu proses
penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang dimulai pada bagian permukaan gigi
melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang diikuti oleh lisis struktur organik
secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang) yang bila didiamkan akan
Gigi Puskesmas Pakjosemakin menurun, hal ini dikarenakan pihak puskesmas hanya
pihak puskesmas masih menerima pasien tetapi petugas poli gigi dilengkapi dengan alat
25
pelindung diri (APD) yaittu memakai baju Hazmat/gaun waterproof, masker bedah, topi
pelindung, kacamata faceshield dan sarung tangan bedah. Sebelum memasuki ruangan poli
gigi diwajibkan terlebih dahulu mengikuti deteksi awal covid, yaitu pemeriksaan suhu
badan dan melakukan cuci tangan pakai sabun di kran mengalir yang disediakan
pertanyaan terlebih dahulu diantaranya apakah pasien mengalami panas di atas 37,3
celcius, batuk-batuk, pilek, dan memiliki riwayat kontak dengan terkonfirmasi positif
yaitu Karies Gigi hal ini dikarenakan kurang pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
gigi dan mulut. Berdasarkan hasil survey yang di dapatkan kami mengambil kasus angka
Gingivitis adalah peradangan pada gusi (gingiva) dimana terjadi perubahan bentuk,
warna serta konsistensi gingiva. Pada keadaan ini,tidak ditemukan migrasi junctional
Karies gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang
dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang
diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang)
yang bila didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat mengenai bangian
pulpa.
Karies gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang
dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang
diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang)
26
Cara terbaik untuk mengatasi karies adalah lewat perawatan karies gigi oleh
dokter gigi. Dokter akan mengecek kondisi gigi Anda dengan saksama sebelum
melakukan tindakan yang diperlukan. Tergantung pada kondisi karies gigi, dokter
Terapi Fluoride
namun jika saat pemeriksaan dirasa kurang, maka Anda bisa diberi terapi
Penambalan Gigi
Gigi yang terkena karies, dibuang jaringan lunaknya yang terinfeksi dengan
Karies yang menyerang bagian akar gigi bisa menimbulkan kerusakan serius pada
kanal akar gigi dan bagian pulpa gigi. Pada proses ini, bagian pulpa gigi akan
dibersihkan dan dibuang, kemudian dokter akan memberikan obat anti infeksi dan
menunggu agar kondisi pulpa bersih dan bebas infeksi. Setelah itu, pulpa gigi
akan diganti dengan material buatan. Proses ini mirip dengan tambal gigi, dan
memang biasanya secara umum orang menyebutnya sebagai tambal gigi saja.
Pencabutan Gigi
27
Jika dokter menganggap bahwa kerusakan gigi karena karies telah sampai tahap
yang paling parah hingga menyebabkan gigi berlubang dan sudah merusak
hampir keseluruhan mahkota gigi atau bagian struktural gigi, dokter akan
28
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
PakjoPelembang, sehingga Praktek Kerja Lapangan ini dapat terlaksana dengan baik,
Berdasarkan data yang diperoleh di Poli Gigi Puskesmas Pakjo pada periode Januari-
B. Saran
Bagi Puskesmas
Dalam mengatasi angka kejadian Karies Gigidi Puskesmas Pakjo ini, diharapkan
Bagi Masyarakat
1. Sikat gigi minamal 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
29
2. Mengurangi makanan yang manis dan lengket, memperbanyak makanan yang
menyehatkan gigi
3. Memeriksakan gigi ke Poli Gigi atau Dokter Gigi minimal 6 bulan sekali untuk
30
DAFTAR PUSTAKA
Ardyan, G.R. 2010.Serba Sebi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Bukune.
Bagus rahmawan.2016.https://www.scribd.com/doc/294968847/Modul-Ilmu-Penyakit-Gigi-
Dan-Mulut.diakses pada januari 2016
Hellosehat.com/penyakit/karies-gigi/
Herijulianti E, Indriani TS, Artini S. Pendidikan kesehatan gigi. Jakarta: EGC, 2001; p.101-3.
Ilyas, Y. 2000. Study status karies gigi penduduk Indonesia. Diunduh dari
http://www.journal.lib.unair.ac.id
Republika.co.id/berita/nasional/umum/26/07/20/oq2vmq359-mayoritas-penduduk-indonesia-
alami-karies-gigi
RISKESDAS. Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
31
L
A
M
P
I
R
A
N
32
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
JenisKelamin :Perempuan
Agama :Islam
Email :jolandadwiastari@gmail.com
Ayah :Effransyah
Ibu : Suhani
Riwayat Pendidikan
33
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email : teerasilanceradome01@gmail.com
Ayah : Atmari
34
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Alamat : Jln. RA. AbusamahLr. Setia Kawan 1 No. 3126 Rt. 35/ Rw.
Email : juliantieksar@gmail.com
Ayah : Karmadi
Alamat : Jln. RA. AbusamahLr. Setia Kawan 1 No. 3126 Rt. 35/ Rw.
35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 1 Payaraman : Tahun Lulus 2011
2. SMP Negeri 1 Payaraman : Tahun Lulus 2014
3. SMA Negeri 1 Indralaya Utara : Tahun Lulus 2017
4. D III Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Palembang : Tahun Lulus 2020
36