Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

“MODEL MEDIA PROMOSI KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PEMECAHAN


MASALAH KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS PAKIS AJI JEPARA”

Laporan ini disampaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan penyelesaian


praktek kerja lapangan

Disusun oleh :
MITA TIANA
P1337425319004

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TERAPAN KESEHATAN
PRODI TERAPIS GIGI DAN MULUT
2020
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

“MODEL MEDIA PROMOSI KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PEMECAHAN


MASALAH KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS PAKIS AJI JEPARA”

Laporan ini disampaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan penyelesaian


praktek kerja lapangan

Disusun oleh :
MITA TIANA
P1337425319004

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TERAPAN KESEHATAN
PRODI TERAPIS GIGI DAN MULUT
2020
LAPORA PRAKTIK KERJA LAPANGAN

“MODEL MEDIA PROMOSI KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PEMECAHAN


MASALAH KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS PAKIS AJI JEPARA”

Disusun oleh:

MITA TIANA
P1337425319004

Disetujui Pembimbing Lahan Praktik Kerja pada tanggal November 2020

Mengetahui,

Pembimbing Lahan I Pembimbing Lahan II

dr. Anjar Ernaning Karuniawati,M.M drg. Muhamad Rifqi Tri Nuryanto


NIP. 19750824 200604 2 014 NIP. 19900129 201902 1 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan denga judul “Inovasi

Pemecahan Masalah Melalui Upaya Promotif Dan Preventif Kesehatan Gigi

Dan Mulut Pada Ibu Hamil Di wilayah kerja puskesmas Pakis Aji Jepara” dapat

diselesaikan dengan baik. Penyusunan Laporan Kerja lapangan ini ditujukan

untuk syarat menyelesaikan tugas Praktik Kerja Lapangan, Prodi Terapis Gigi

dan Mulut Magister Terapan Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Semarang.

Dalam penyusunan Proposal laporan Kerja Lapangan ini tentu tidak lepas

dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kas ih

kepada :

1. Prof. Dr. dr. Soeharyo Hadisaputro, SpPD-KPTI, FINASIM selaku Ketua

Program Pascasarjana Magister Terapan Kesehatan Politeknik

Kesehatan

Kemenkes Semarang.

2. Dr. Bedjo Santoso, S.Si.T, M.Kes selaku Ketua Program Studi Magister

Terapan Kesehatan Terapis Gigi dan Mulut Poltekkes Semarang

sekaligus

pembimbing institusi. yang telah memberikan bimbingan dan arahan

dalam menyelesaikan laporan PKL dengan baik dan tepat waktu.

3. dr. Anjar Ernaning Karuniawati, M.Mselaku pembimbing lahan dari

Puskesmas Pakis Aji dengan senang hati membimbing kami dan

memberikan kesempatan bagi kami untuk menimba ilmu lebih dalam.

iv
4. drg. Muhamad Rifqi Tri Nuryanto selaku pembimbing lahan yang dengan

senang hati membimbing kami dan memberikan kesempatan bagi kami

untuk menimba ilmu lebih dalam.

5. dr. Bambang Hariyana, M.Kes selaku pembimbing penyusuan laporan

6. dr. Kukuh M.Kes selaku pembimbing penyusuan laporan

7. Teman-teman Prodi Terapis Gigi dan Mulut yang aku sayangi, atas

dukungan dan perhatiannya selama PKL.

8. Serta semua pihak luar terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Laporan PKL ini masih belum sempurna dan

masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan. Semoga Laporan ini bermanfaat

bagi penulis sendiri maupun pihak lain untuk memanfaatkannya, sekian

terima kasih.

Semarang, Novenber 2020

Penulis

Mita Tiana

v
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................iii
KATA PENGANTAR .. ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL....................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
1.2 Tujuan ...........................................................................................................4
1.3 Ruang lingkup .. ............................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................5
BAB II TEMPAT PRAKTIK KERJA .........................................................................7
1.1 Gambar Umum Lahan Praktik .....................................................................7
1.2 Struktur Organisasi Lahan Praktik.. .............................................................12
BAB III. KAJIAN KASUS DAN TEORI ...................................................................14
1.1 Kajian Program Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Ada ................................14
1.2 Kajian Permasalahan yang berhubungan dengan Program ......................15
1.3 Kajian Keterkaitan Program dengan Masalah Kesehatan Gigi Dan Mulut .17
1.4 Kajian Teori.. ............................................................................................... 18
1.5 Kajian Kasus .. ............................................................................................ 30
BAB IV. RENCANA PENYELESAIAN MASALAH .. ............................................ 42
4.1 Plan Of Action.. ........................................................................................... 42
4.2 Rancang Bangun Model/Program Sebagai Solusi Penyelesaian Masalah .45
4.3 Luaran produk.. ........................................................................................... 46
DAFT AR PUSTAKA ............................................................................................... 47

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Wilayah Kerja Puskesmas Pakis Aji ..........................................................8


Tabel 2 Luas Wilayah Kecamatan Pakis Aji ..........................................................9
Tabel 3 Jumlah Penduduk .. ..................................................................................10
Tabel 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan.. ..........................................11
Tabel 5 Sumber Daya Manusia di UP TD Puskesmas Pakis Aji .. ...............................13
Tabel 6 Jumlah ibu hamil.. .....................................................................................30
Tabel 7. Jumlah Penyakit Gigi Dan Mulut Pada Ibu Hamil.. ..................................31
Tabel 8 Hasil penentuan prioritas masalah kesehatan gigi dan mulut .. ..............35
Tabel 9 Penetapan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah.. ..................................... 40
Tabel10 Rencana Pelaksanaan Upaya Promotif Dan Preventif Dalam Mengatasi
Masalah Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Ibu Hamil di Pakis Aji
Jepara.. ....................................................................................................43

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Puskesmas pakis aji jepara.. ..................................................................7


Gambar 2. Peta Wilayah .. ....................................................................................9
Gambar 3 Diagram proporsi penduduk menurut jenis kelamin .. ..........................10
Gambar 4 Stuktur orgaisasi.. ..................................................................................12
Gambar 5. Kerangka teori .......................................................................................29
Gambar 6 Kerangka konsep .. ................................................................................30
Gambar 7 Alur penelitian .. .....................................................................................31

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan lunak

dan keras gigi serta unsur unsur yang berhubungan dengan keadaan rongga

mulut yang memungkinkan individu makan, berbicara dan berinteraksi sosial

tanpa disfungsi, sehingga mampu hidup produktif secara sosial ekonomi. 1

Kesehatan gigi dan mulut tidak dijadikan prioritas bagi sebagian orang,

padahal dampak dari kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi

kesehatan umum lainnya.2

Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018 masyarakat di Indonesia

memiliki permasalahan kesehatan gigi dan mulut mencapai 57,6%. Hal ini

dibuktikan dengan tingginya prevalensi karies gigi sebesar 88,8% dan

penyakit jaringan periodontal sebesar 74,1%. Sedangkan di provinsi Jawa

Tengah permasalahan kesehatan gigi dan mulut mencapai 56,7% dengan

persentase yang mendapatkan perawatan kategori jenis kelamin laki laki

sebesar 56,8% dan perempuan sebesar 58,5%.3

Kelompok rentan terhadap penyakit gigi dan mulut adalah anak

prasekolah, remaja, lansia, anak disabilitas dan salah satunya yaitu ibu

hamil.4 Penyakit gigi dan mulut yang banyak dijumpai oleh ibu hamil adalah

penyakit gingivitis dan periodontitis. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)

mencatat gingivitis atau radang gusi merupakan salah satu masalah gigi dan

mulut yang sering menimpa ibu hamil, dimana 5%-10% ibu mengalami

pembengkakan pada gusi.5 Keadaan tersebut umumnya terjadi pada bulan

ke dua dan memuncak pada bulan kedelapan kehamilan. Gingivitis atau

1
radang gusi adalah suatu inflamasi pada gingiva yang disebabkan oleh

akumulasi plak pada gigi. Gingivitis yang tidak di rawat dapat berkembang

menjadi periodontitis, dimana infeksi akan meluas dimulai dari gusi kearah

tulang di bawah gigi sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih besar

pada jaringan periodontal.6

Menurut American Dental Association Countil on Access, Prevention

and Interprofessional Relations sekitar 60 % - 75 % ibu hamil mengalami

penyakit periodontal.7 Pada masa kehamilan terjadi pola perubahan dalam

pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut menjadi lebih buruk8 yang

disebabkan oleh timbulnya perasaan mual muntah akibat ketidak

seimbangan hormon sex wanita dan perasaan takut ketika menggosok gigi,

sehingga kondisi kebersihan gigi dan mulut ibu menjadi buruk. Kondisi

tersebut bukan hanya disebabkan oleh perubahan hormon saja, tetapi

kurangnya pengetahuan seseorang dan perilaku pemeliharaan kesehatan

gigi dan mulut yang kurang baik.9

Beberapa penelitian terhadap 320 wanita hamil di Iran didapatkan

hanya 5,6% sampel yang memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan

mulut yang tinggi.10 Berdasarkan penelitian Yuniastuti (2018) ibu hamil

yang menderita penyakit gigi dan mulut mengatakan kurang begitu mengerti

mengenai oral hygiene dan pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang

baik dan benar.5 Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mengenai

kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi penyakit gigi dan mulut yang

dialami oleh ibu.

Upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah kesehatan gigi

dan mulut pada wanita hamil yaitu melalui promosi kesehatan.11 Promosi

2
kesehatan gigi dan mulut merupakan ilmu yang membantu masyarakat

menjadikan gaya hidup sehat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan

dan terjadinya perubahan perilaku seseorang.12 Program promosi kesehatan

pada ibu hamil yang berjalan saat ini masih kurang optimal dibuktikan

dengan tingginya angka kejadian penyakit gigi dan mulut pada ibu hamil di

didunia maupun di Indonesia dengan presentase 89,4%.13 Tindakan yang

dilakukan sebagian besar ibu hamil dalam menggosok gigi hanya sebesar

1%.10 Cara terbaik untuk meningkatkan pengetahuan khususnya kesehatan

gigi dan mulut yaitu melalui pendidikan kesehatan dengan media yang tepat

sebagai salah satu komponen yang dapat menunjang proses pendidikan

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

sasaran.14

Puskesmas pakis aji merupakan salah satu puskesmas di jepara yang

berada di Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara dengan jumlah ibu hamil

sebanyak 540 orang dan yang mengalami penyakit gigi dan mulut sebanyak

432 orang dengan kategori penyakit terbanyak yaitu kelainan pulpa

periapikal, gingivitis dan periodontitis. Berdasarkan data tersebut

menunjukan masih tingginya masalah kesehatan gigi dan mulut pada ibu

hamil di wilayah kerja puskesmas Pakis Aji yaitu mencapai 80%.

Menurut hasil wawancara penyebab penyakit gigi dan mulut pada ibu

hamil salahsatunya diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai

kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan serta belum adanya program

tersendiri mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

melainkan masih tergabung dalam program KIA yang terintegrasi pada

program ANC dan kelas ibu hamil., dimana pada program tersebut

3
penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut hanya mendapatkan

satu sesi selama kehamilan. Untuk penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

sendiri hanya menggunakan media poster saja.

Berdasarkan paparan diatas maka peneliti melihat perlu

dikembangkannya media promosi kesehatan sebagai perencanaan

peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut selama

kehamilan.

1.2 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

Menghasilkan Inovasi media promosi kesehatan gigi dan mulut

sebagai upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

di wilayah kerja puskesmas Pakis Aji.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Menganalisis masalah kesehatan gigi dan mulut pada Ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji.

b. Menentukan prioritas masalah kesehatan gigi dan mulut pada ibu

hamil di wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji.

c. Menentukan penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut pada

ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji.

d. Menentukan alternatif pemecahan masalah kesehatan gigi dan

mulut pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji.

e. Merencanakan program penyelesaian masalah kesehatan gigi dan

mulut pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji.

f. Menyusun rancang bangun media promosi kesehatan gigi dan

mulut pada ibu hamil.

4
1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Ruang Lingkup Materi

Rancang bangun model merupakan pengembagan media

promosi kesehatan gigi dan mulut. Hasil penelitian tersebut

merupakan implementasi visi dan misi roadmap penelitian Program

Studi Magister Terapan Kesehatan Terapis Gigi Dan Mulut.

1.3.2 Ruang Lingkup Sasaran

Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil di Puskesmas Pakis Aji

Jepara Jawa Tengah . Jadwal praktik kerja lapangan mahasiswa

dilakukan selama 7 minggu dari tanggal 26 Oktober sampai 12

Desember.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengemban

ilmu pengetahuan khusunya di bidang kesehatan gigi dan mulut. Secara

khusus hasil penelitian berupa perencanaan penggunaan media

promosi kesehatan gigi sebagai upaya untuk perubahan perilaku pada

ibu hamil.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi puskesmas

Sebagai penunjang keberhasilan program kesehatan diwilayah

kerja puskesmas Pakis Aji.

b. Manfaat bagi tenaga terapis gigi dan mulut

Memberikan media untuk mempermudah dalam promosi

kesehatan gigi dan mulut khususnya pada ibu hamil.

5
c. Manfaat bagi tenaga kesehatan ibu dan anak/bidan

Media edukasi kesehatan gigi dan mulut yang mendukung

program kesehatan ibu dan janin.

d. Manfaat bagi ibu hamil

Sebagai media edukasi untuk mengoptimalkan kesehatan gigi

dan mulut selama kehamilan.

e. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan dalam

mengidentifikasi dan menganalisa program kesehatan gigi dan

mulut, merencanakan program promosi kesehatan gigi serta

melakukan intervensi permasalahan dan juga dapat merancang

media promosi kesehatan gigi dan mulut.

6
BAB II

TEMPAT PRAKTIK KERJA

2.1 Gambaran Lahan Praktik

2.2.1 Gambaran Umum Puskesmas Pakis Aji

UPTD Puskesmas Pakis Aji merupakan instansi yang

bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan di Kecamatan

Pakis Aji. Puskesmas pakis aji terletak di Jalan Raya Jepara-Lebak

Km.12, Pakis Aji Jawa Tengah. UPTD Puskesmas Pakis Aji telah

banyak melakukan upaya-upaya kesehatan untuk mengatasi

permasalahan kesehatan di Kecamatan Pakis Aji. Pelayanan

kesehatan secara menyeluruh yang diberikan oleh Puskesmas antara

lain:Perilaku kesehatan (Promotif), Pencegahan (Preventif),

Pengobatan (Kuratif), Pemulihan kesehatan (Rehabilitatif).

Gambar 1. Puskesmas Pakis Aji Jepara

2.2.2 Geografis Wilayah Pakis Aji

a. Wilayah Kerja Puskesmas Pakis Aji

Batas wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Wilayah Kecamatan Bangsri dan Mlonggo

 Sebelah Timur : Wilayah Kabupaten Kudus - Pati

7
 Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Tahunan dan Batealit

 Sebelah Barat : Wilayah Kecamatan Jepar

Tabel 1. Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pakis Aji


No Nama Desa Jumlah RT Jumlah RW
1. Desa Lebak 30 RT 6 RW
2. Desa Bulungan 45 RT 5 RW
3. Desa Mambak 14 RT 4 RW
4. Desa Suwawal Timur 27 RT 4 RW
5. Desa Slagi 19 RT 4 RW
6. Desa Kawak 21 RT 3 RW
7. Desa Tanjung 23 RT 4 RW
8. Desa Plajan 43 RT 7 RW

b. Peta Wilayah Kecamatan Pakis Aji

Gambar 2. Peta Wilayah Kecamatan Pakis Aji

Gambar 2. Peta Wilayah Kecamatan Pakis Aji

8
1) Luas Wilayah
Luas wilayah Kecamatan Pakis Aji Terdiri dari :
Tabel 2. Luas Wilayah

No. DESA JARAK LUAS Keterangan


Km. Hektar Km2
1. Lebak 0 959,920 9,60 Daratan, Sawah, Lahan
2. Bulungan 4 760,542 7,61 Daratan, Sawah, Lahan
3. Kawak 6 364,875 3,65 Daratan, Sawah, Lahan
4. Plajan 7 1044,500 10,45 Daratan pegunungan, Hutan dan
5. Tanjung 5 1731,030 17,30 sawah
6. Suwawal Timur 3 562,740 5,61 Daratan/pegunungan, Hutan dan
7. Slagi 4 566,258 3,66 sawah
8. Mambak 6 265,365 2,65 Daratan, Sawah, Lahan
Daratan, Sawah, Lahan
Daratan, Sawah, Lahan
TOTAL 35 6055,280 60,53

2) Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk tahun 2019 : 60128 jiwa


Jumlah laki laki : 32128 Jiwa
Jumlah perempuan : 26000 Jiwa
Tabel 3. Jumlah Penduduk

Jumlah KK
No Nama Desa
Laki-laki Perempuan L+P

1 LEBAK 6571 6264 12835 4151


2 BULUNGAN 6910 6534 13444 3839
3 MAMBAK 2826 2400 5226 1528
4 SUWAWAL TIMUR 3123 1091 4214 1907
5 SLAGI 2207 1993 4200 1213
6 KAWAK 2446 2227 4673 1423
7 PLAJAN 4156 3462 7618 2225

9
8 TANJUNG 3889 4029 7918 3565
JUMLAH 32128 26000 60128 19851

PROPORSI PENDUDUK

26000

32128

LAKI - LAKI PEREMPUAN

Gambar 3. Diagram Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

3) Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan


JUMLAH
L P L+P
NO VARIABEL
1 Penduduk berumur 10 tahun 24092 24177 48269
2 Penduduk berumur 10 tahun
keatas 13360 13370 26730
keatas yang melek huruf
3 Persentase pendidikan tertinggi
yang ditamatkan :
a. Tidak memiliki ijazah SD 3892 3847 7739
b. SD/MI 7580 7386 14966
c. SMP/MTS 4744 4481 9225
d. SMA/MA 2252 2054 4306
e. SMK 2252
619 551 4306
1170
f. DIPLOMA I / DIPLOMA II 30 86 116
g. AKADEMI / DIPLOMA III 258
30 288 546
h. UNIVERSITAS / DIPLOMA IV 542 513 1055
i. S2 / S3 (Master / Doktor) 10 4 14

10
2.2.3 Peranan Masyarakat
a) Posyandu Balita
Jumlah Posyandu : 54 Posyandu
Balita
Jumlah Seluruh Kader : 272 Kader

Jumlah Kader Aktif : 249 Kader

b) Strata Posyandu Balita


Pratama : 0 Posyandu

Madya : 29 Posyandu

Purnama : 18 Posyandu

Mandiri : 7 Posyandu

c) Jumlah Posyandu lansia


Jumlah Posyandu Lansia : 9 Posyandu

Jumlah Kader Posyandu Lansia : 48 Kader

d) Jumlah Desa Siaga


Jumlah Desa Siaga : 8 Desa

Jumlah Desa Siaga Aktif Mandiri : 3 Desa

Desa Siaga Aktif Mandiri : Desa Mambak

Desa Tanjung

Desa Suwawal Timur

e) Jumlah Kader FKD : 40 Orang


f) Jumlah Dukun Bayi Terlatih : 26 dukun bayi
g) Jumlah Guru UKS : 54 orang
h) Jumlah Kader Dokter Kecil : 645 Kader
i) Jumlah Kader Kesehatan Remaja : 43 Orang
j) Jumlah anggota Saka Bakti Husada : 89 Orang

11
2.2 Stuktur Organisasi Lahan Praktik

2.2.1 Stuktur Organisasi Puskesmas Pakis Aji Jepara

Gambar 4. Struktur Organisasi puskesmas Pakis Aji

2.2.2 Visi Puskesmas Pakis Aji

Menjadi puskesmas yang bermutu dengan pelayanan kesehatan

yang komprehenshif menuju masyarakat pakis aji yang sehat secara

mandiri 2022.

2.2.3 Misi Puskesmas Pakis Aji

a. Menggerakkan pemberdayaan masyarakat secara mandiri

dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Menjadikan puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan

yang komprehensif dengan mengutamakan promotif dan

preventif.

12
2.2.4 Tujuan Pelayanan

Peningkatan pelayanan kesehatan puskesmas pakis aji yang

bermutu dan terjangkau.

2.2.5 Jumlah Tenaga Kesehatan

Tabel 5. Sumber Daya Manusia di UPTD Puskesmas Pakis Aji

JENIS TENAGA Standart JML PNS PTT Kontrak Wiyata Bakti

Kepala Puskesmas 1 1 1 0 0 0
Kasubag TU 1 1 1 0 0 0
Dokter Umum 5 5 5 0 0 0
Dokter Gigi 1 1 1 0 0 0
Perawat Umum 16 16 10 0 6 0
Perawat Pustu 6 6 5 0 1 0
Perawat Gigi 1 1 1 0 0 0
Bidan Puskesmas 3 3 3 0 0 0
Bidan Poned 6 8 5 0 3 0
Bidan Desa 8 8 6 0 2 0
Analis Kesehatan 1 2 2 0 0 0
Apoteker 1 1 1 0 0 0
Asisten Apoteker 1 1 1 0 0 0
Rekam Medik 1 1 1 0 0 0
Nutrisionis 1 2 2 0 0 0
Kesehatan Masyarakat 2 2 1 0 1 0
Sanitarian 2 1 0 0 1 0

Pengadministrasian Umum 1 2 0 0 2 0

Pengelola keungan 1 1 0 0 1 0
Petugas loket 2 2 1 0 1 0
Sopir 2 2 1 0 1 0

13
Kebersihan 3 4 0 0 4 0
Penjaga Malam 1 1 0 0 1 0
Pramu Saji 1 1 0 0 1 0
Binatu 1 1 0 0 1 0
Jumlah 69 74 48 0 26 0

14
BAB III

KAJIAN KASUS DAN TEORI

3.1 Kajian Program Kesehatan Gigi Dan Mulut Yang Ada

Program kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yang sudah berjalan

di Puskesmas Pakis Aji sudah dilakukan terintegrasi dengan program

Antenatal care (ANC) dan kelas ibu hamil, dimana program tersebut

berkolaborasi dengan sektor kesehatan yang lainnya. Pelayanan ANC atau

Antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional untuk

ibu selama masa kehamilan, yang dilaksanakan sesuai dengan standar

pelayanan antenatal yang ditetapkan.

Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang

kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai

kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan

bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran, termasuk

kesehatan gigi dan mulut.

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut diberikan oleh dokter gigi dan

perawat gigi sebagai mana yang dimaksud yaitu : konseling kesehatan

berupa pemberian komunikasi dan informasi mengenai kesehatan gigi dan

mulut, pemeriksaan deteksi dini kelainan/penyakit gigi dan mulut.

3.2 Kajian Permasalah Yang Berhubungan Dengan Program

Program promosi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil belum

berjalan dengan optimal dikarenakan keterbatasan atau kurangnya sumber

daya manusia kesehatan, dimana kebanyakan puskesmas hanya memiliki

15
satu orang dokter gigi dan satu orang perawat gigi yang memiliki tugas

tambahan di jajaran manajemen puskesmas. Program kesehatan gigi dan

mulut pada ibu hamil tergabung dalam program KIA yaitu pada program

kelas ibu hamil dimana pada kegiatan tersebut dilakukan penyuluhan

kesehatan gigi dan mulut adapun program ANC Terpadu dimana dilakukan

penjaringan berupa pemeriksaan gigi dan mulut pada ibu hamil. Petugas

puskesmas yang sering melakukan program diatas melainkan dari bidan,

untuk pelayanan kesehatan gigi hanya mendapatkan satu sesi dari empat

sesi yang dilakukan.

Ibu hamil biasanya rutin berkunjung ke pelayanan kesehatan untuk

memeriksakan kehamilan setiap bulan sekali. Sebagian besar mendapatkan

pelayanan sebelum melahirkan dari bidan dan dokter spesialis kandungan.

Ibu hamil lebih banyak memeriksakan kehamilan di bandingkan dengan

memeriksakan kesehatan gigi dan mulut, sosialisasi mengenai pemeliharaan

gigi dan mulut selama masa kehamilan masih jarang dilakukan.

Adapun hambatan dari ibu hamilnya sendiri yaitu kuragnya pengetahuan

serta perilaku kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan gigi

dipelayanan kesehatan masih rendah. Menurut penelitian yang dilakukan

oleh Bianca pada 405 ibu hamil sebagian besar ibu mengunjungi dokter gigi

ketika memiliki keluhan atau membutuhkan perawatan.

3.3 Kajian Keterkaitan Program Dengan Masalah Kesehatan Gigi Dan Mulut
Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018 masyarakat Indonesia

memiliki permasalahan kesehatan gigi dan mulut mencapai 57,6%.

Masyarakat di provinsi Jawa Tengah yang mengalami masalah kesehatan

gigi dan mulut mencapai 56,7%. Penyakit gigi dan mulut yang banyak

dijumpai oleh ibu hamil adalah penyakit gingivitis dan periodontitis, dimana

16
sekitar 60 % - 75 % ibu hamil mengalami penyakit gigi dan mulut. Beberapa

penelitian terhadap 320 wanita hamil di Iran didapatkan hanya 5,6% sampel

yang memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang tinggi

serta perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik.

Salah satu strategi dalam meningkatkan pengetahuan serta perilaku

adalah melalui promosi kesehatan. Promosi kesehatan gigi dan mulut

merupakan ilmu yang membantu masyarakat menjadikan gaya hidup sehat

dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan terjadinya perubahan

perilaku meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan yang mengarah kepada

hidup sehat seseorang. Upaya peningkatan tersebut dapat dilakukan melalui

pendidikan kesehatan dengan media pendukung sesuai dengan target yang

dituju. Media hendaknya menyesuaikan pada karakteristik dari pendengar

supaya apa yang disampaikan dapat diterima secara efektif.

3.4 Kajian Teori


3.4.1 Masalah kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

Jenis jenis penyakit gigi dan mulut yang sering terjadi pada ibu

hamil diantaranya :

a) Karies gigi

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu

email, dentil dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas

berbagai faktor yang memicu kerusakan gigi. Tandanya adalah

demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh

kerusakan dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke

jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeriKelainan pulpa

periapikal.15

17
b) Gingivitis

Peradangan yang terjadi pada gingiva disebut Gingivitis .

Penyakit radang gusi (gingivitis) disebabkan oleh kebiasaan buruk


13
dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Gingivitis yang

sering terjadi pada ibu hamil adalah gingivitis kehamilan dan

epulis gravidarum.16

Ciri-ciri

i. Adanya peradangan gingiva/gusi.

ii. Gusi menjadi bengkak.

iii. Perubahan warna pada gusi menjadi merah terang.

iv. Gusi mudah berdarah terutama ketika menggosok gigi.

v. Perubahan tekstur, posisi dan kontur gingiva

Menurut Depkes RI (2002) untuk mencegah terjadinya

gingivitis, pertumbuhan bakteri dan plak harus dicegah dengan

cara menggosok gigi secara teratur dan berkesinambungan

disertai kedisiplinan pribadi masing masing. Perawatan

i. Pembersihan karang gigi (scalling).

ii. Pemeriksaan kesehatan gigi setiap 6 bulan sekali.

iii. Hindari makanan yang mengandung gula dan asam.

c) Periodontitis

Penyakit periodontal berupa infeksi kronik pada gingiva dan

struktur pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme

pathogen yang disebut periodontitis.17 Penyakit ini terjadi karena

penumpukan plak yang tidak dibersihkan dalam jangka waktu yang

lama sehingga terbentuk karang gigi yang kemudian mengiritasi

18
bagian sekitar gusi setelah itu terbentuklah kantong kantong gusi

dan menginfeksi hingga mencapai dasar jaringan gigi.18

Ciri-ciri

i. Gusi bengkak berwarna merah terang.

ii. Gusi terasa nyeri dan lunak saat diraba dengan jari atau

lidah.

iii. Gusi menyusut sehingga membuat gigi terlihat lebih

panjang.

Pencegahan terhadap penyakit tersebut yaitu menjaga

kebersihan mulut dengan baik secara rutin seperti menyikat gigi

secara teratur, pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut setiap 6

bulan sekali. Penanganan terhadap penyakit periodontal meliputi

membersihkan kantong gusi di sekitar gigi oleh tenaga profesional

untuk mencegah kerusakan tulang di sekitarnya.18

d) Jaringa lunak mulut (mucosa)

Sariawan pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh

perubahan hormon. Jika karena hormonal, biasanya terjadi paling

parah di kehamilan trimester pertama, Selain perubahan hormon,

kurangnya higiene daerah gigi dan mulut juga dapat menimbulkan

sariawan pada ibu hamil. Sariawan pada ibu hamil dapat dicegah

dengan cara menjaga higiene daerah gigi dan mulut, membersikan

daerah gigi dan mulut dengan sikat gigi dan berkumur air secara

teratur. Biasanya sariawan akan sembuh dengan sendirinya tetapi

apabila mengganggu sekali dapat diobati dengan sebelumnya

19
konsultasi ke dokter spesialis gigi dan mulut agar mendapat

pengobatan untuk sariwan yang aman untuk ibu hamil.

e) Kelainan pulpa periapikal

Penyakit periapikal merupakan suatu keadaan patologis

yang terlokalisir pada daerah apeks atau ujung akar gigi. Penyakit

periapikal dapat berawal dari infeksi pulpa. Konsekuensi dari

perubahan patologis pada pulpa adalah saluran akar menjadi

sumber berbagai macam iritan.Iritan-iritan yang masuk ke dalam

jaringan periapikal inilah yang akan menginisiasi timbulnya lesi

periapikal.

f) Abses

Abses gigi adalah terbentuknya kantung atau benjolan berisi

nanah pada gigi. Abses gigi disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini

bisa muncul di sekitar akar gigi maupun di gusi. Infeksi bakteri

penyebab abses gigi umumnya terjadi pada orang dengan

kebersihan dan kesehatan gigi yang buruk. Nanah yang berkumpul

pada benjolan, lambat laun akan terasa bertambah nyeri. 19

i. Demam.

ii. Gusi bengkak.

iii. Rasa sakit saat mengunyah dan mengigit.

iv. Gigi berubah warna.

v. Sensitif pada makanan panas atau dingin.

vi. Bau mulut.

vii. Kemerahan dan pembengkakan pada wajah.

20
viii. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau bawah

rahang.

3.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi Dan Mulut

Kondisi sehat merupakan keseimbangan mengenai

interaksi dari berbagai faktor, baik faktor internal (fisik dan

psikis) maupun faktor eksternal (sosial budaya, lingkungan fisik,

plitik, ekonomi, pendidikan) Berdasarkan penjelasan Henrik L.

Blum ada empat faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah

kesehatan dan derajat kesehatan. yaitu: keturunan, lingkungan,

pelayanan kesehatan, dan perilaku.

3.4.3 Ibu hamil

Kehamilan merupakan suatu proses yang melibatkan beberapa

perubahan baik anatomi dan hormonal pada seseorang. Masa

kehamilan dihitung mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7

hari ) dihitung dari haid pertama dan haid terakhir.

Trimester Kehamilan

1) Trimester 1 (masa kehamilan 0-3 bulan)

Pada trimester ini biasanya merasakan lesu, mual dan

muntah, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan

suasana asam dalam rongga mulut.

2) Trimester II (Masa kehamilan 4-6 bulan)

Pada masa ini biasanya terjadi perubahan hormonal dan

faktor local (plak) yang dapat menimbulkan kelainan dalam

21
rongga mulut ibu, antara lain : Peradangan pada gusi,

timbulnya benjolan pada gusi diantara dua gigi.

3) Trimester III (Masa kehamilan 7-9 bulan)

Epulis gravidarum mencapai puncaknya pada pada trimester

III atau bulan ketujuh atau bulan kedelapan. Keadaan ini akan

menghilang sendirinya setelah melahirkan.

3.4.4 Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut

Tindakan pencegahan paling utama terhadap terjadinya

penyakit gigi dan mulut khususnya karies gigi dan penyakit

periodontal yaitu dengan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut

dengan baik dan benar setiap hari. Salah satu tindakan paling utama

yang dapat dilakukan secara mandiri untuk menjaga kebersihan gigi

dan mulut adalah menggosok gigi.

a. Pengertian menggosok gigi

Menggosok gigi merupakan tindakan membersihkan gigi dan

mulut dari sisa makanan dan debris yang menempel pada gigi.20

b. Frekuensi menggosok gigi

Waktu menggosok gigi sebaiknya dua kali sehari yaitu pagi

setelah makan pagi/sarapan dan malam sebelum tidur.Dengan

durasi 2 menit setiap kali menggosok gigi. 20

c. Cara menggosok gigi

Cara menggosok gigi yang baik dan benar sebagai berikut:

i. Siapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung fluor,

banyaknya pasta gigi sebesar sebutir kacang tanah.

22
ii. Kumur-kumur terlebih dahulu dengan air bersih sebelum

menggosok gigi.

iii. Pertama tama rahang bawah dimajukan kedepan sehingga

rahang atas merupakan sebuah bidang datar. Kemudian sikat

gigi rahang atas dan gigi rahang bawah dengan gerakan ke

atas dan kebawah.

iv. Sikatlah daratan pengunyahan gigi atas dan bawah secara

maju mundur. Lakukan 8 kali gerakan untuk setiap

permukaan.

v. Sikatlah permukaan gigi yang menghadap ke pipi dengan

gerakan naik turun sedikit memutar.

vi. Sikatlah permukaan gigi depan rahang bawah yang

menghadap ke lidah dengan arah sikat keluar dari rongga

mulut.

vii. Sikatlah permukaan gigi belakang rahang bawah yang

menghadap ke lidah dengan gerakan mencungkil keluar.

viii. Sikatlah permukaan gigi depan rahang atas yang menghadap

ke langit langit dengan gerakan sikat mencungkil keluar dari

rongga mulut.

ix. Sikatlah permukaan gigi belakang rahang atas yang

menghadap ke langit langit dengan gerakan mencungkil.

d. Alat-alat menggosok gigi

Alat-alat menggosok gigi Menurut Herijulianti (2010) adalah

sebagai berikut:20

23
i. Sikat gigi

Syarat sikat gigi yag ideal adalah tangkai sikat gigi enak

di pegang dan stabil. Pegangan sikat harus cukup lebar dan

tebal. Kepala sikat jangan terlalu besar, untuk orang dewasa

maksimal 25-29 x 10 mm dan untuk anak anak 15-24 x 7 mm,

untuk anak balita 18 mm x 7 mm. Tekstur harus

memungkinkan sikat digunakan dengan efektif tanpa

merusak jaringan keras maupun lunak gigi.

ii. Pasta gigi

Gunaka pasta gigi yag mengandung fluor.

iii. Gelas kumur

Gelas kumur digunakan untuk kumur-kumur sebelum

dan setelah menggosok gigi.

iv. Cermin

Cermin digunakan untuk melihat bagian yang belum

disikat.

3.4.5 Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu proses

pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan

mulut seseorang yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi

dan mulut yang baik. Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk

mengubah perilaku suatu individu atau masyarakat dari perilaku tidak

sehat menjadi sehat, mencegah timbulnya berbagai penyakit dan

bertambahnya masalah kesehatan, mempertahankan deraja

kesehatan, memaksimalkan fungsi dan peran individu selama sakit,

24
serta membantu individu/pasien dan keluarga untuk mengatasi

masalah kesehatan yang sedang dialami, menolong individu agar

mampu menolong secara mandiri atau kelompok dalam kegiatan

mencapai hidup sehat

3.4.6 Media Pendidikan Kesehatan

Media adalah suatu alat atau bahan yang digunakan dalam

menyampaikan atau menyalurkan informasi kepada individu/

masyarakat.21 Fungsi media sebagai alat bantu dalam

menyampaikan pesan atau informasi kesehatan yaitu: Menimbulkan

minat pada sasaran, mencakup sasaran yang lebih luas atau banyak,

memudahkan pemberian informasi kesehatan, mempermudah

penerimaan informasi, menimbulkan keinginan seseorang untuk

mengetahui, mendalami dan melakukan. Salah satu penyalur media

kesehatan untuk menyampaika informasi yaitu media cetak.

Media cetak merupakan Media dalam bentuk visual yang

biasanya berisi kata, gambar atau tata warna. Penyampaian media

cetak menggunakan alat bantu seperti : leaflet, booklet, poster, flip

chart, buku.

Salah satu jenis buku yang digunakan sebagai media dalam

melakukan pendidikan adalah buku saku. Buku saku hamper sama

dengan booklet, haya saja berukuran lebih kecil sehingga bisa

dimasukan kedalam saku. Buku ini berisikan tulisa da gambar-

gambar seperti buku, hanya saja isinya jauh lebih singkat da jelas

biasnya tidak lebih dari 24 lembar.

25
3.4.6 Perilaku

a. Pengertian perilaku

Perilaku adalah refleksi dari berbagai gejala meliputi

pengetahuan, persepsi, minat, sikap dan keinginan. Terdapat dua

hal yang dapat mempengaruhi perilaka seseorang yaitu faktor

internal faktor eksternal.

Perilaku kesehatan adalah kegiatan yang berkaitan

dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan seseorang baik

yang dapat diamati atau tidak. Pemeliharaan ini mencakup

pencegahan, melindungi penyakit dan masalah kesehatan yang

lainnya.22

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2007)

terdapat dua faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan

masyarakat yaitu faktor perilaku dan non perilaku. Faktor perilaku

ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu:22

1) Faktor pendorong (predisposing factors) merupakan faktor

yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang, meliputi:

sikap, pengetahuan, nilai-nilai, tradisi dan sebagainya.

a. Faktor pemungkin (enabling factors) merupakan faktor yang

memfasilitas tindakan atau perilaku. Faktor pemungkin

meliputi: sarana dan prasarana atau fasilitas untuk

menjadikan terjadinya perubaan perilaku kesehatan,

contohnya: puskesmas, posyandu, rumah sakit, tempat

26
pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat

olahraga, makanan bergizi dan sebagainya.

2) Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor yang

mendorong dan memperkuat terjadinya perilaku yang terjadi

pada seseorang.

c. Domain Perilaku

Perubahan perilaku merupakan suatu proses yang komplek

dan membutuhkan waktu yang lama. Perubahan perilaku pada

kehidupan seseorang dalam menerima perilaku baru yaitu melalui

3 tahap:23

1) Pengetahun (Knowledge)

Pengetahuan adalah hasil penginderaan yang dimiliki

seseorang terhadap suatu objek (mata, telinga dll). Setiap

orang memiliki kemampuan pengetahuan yang berbeda beda

terhadap objek. Pengetahuan dapat diperoleh melalui indra

pendengaran dan penglihatan seseorang. Faktor yang

mempengaruhi pengetahuan diantaranya: umur, pendidikan,

pekerjaan, faktor lingkungan dan sosial budaya.

2) (Attitude) Sikap (Attitude)

Sikap merupakan kumpulan gejala dalam merespon suatu

stimulus atau objek, sehingga dapat melibatkan pikiran,

perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang lainnya.

3) Tindakan atau praktik (Practice)

Suatu sikap belum secara otomatis terwujud dalam suatu

tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi

27
suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung yang

memungkinkan diantaranya: fasilitas.

28
3.4.7 Kerangka Teori

 Gingivitis dan periodontitis


Masalah Kesehatan  Kelainan jaringan lunak
gigi pada ibu hamil  Abses
 Karies gigi
 Kelainan pulpa periapikal

Lingkungan
Faktor Internal Faktor Eksternal
Keturunan
1. Ketidak seimbangan
hormone sex wanita Pelayanan
2. Peningkatan Kesehatan
hormone ekstrogen
dan progesterone Perilaku

Pengetahuan Sikap Tindakan

Pendidikan Kesehatan

Media

Pengembangan media cetak

Perubahan Perilaku

Ibu hamil

Gambar 5. Kerangka Teori Pengembagan Media Cetak Sebagai Media


Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Ibu Hamil

29
3.4.8 Kerangka Konsep

Kerangka konsep “Pengembagan Media Cetak Sebagai Media


Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Ibu Hamil” adalah sebagai
berikut:

Variabel Independent Variabel Confounding Variabel Dependent


Pengetahuan
Pengembangan media
cetak
Sikap

- Tingkat pendidikan
- Umur Tindakan
- Usia kehamilan

Gambar 6. Kerangka Teori Pengembangan Media Cetak

3.5 Kajian Kasus

A. Metode pengumpulan data

Kajian permasalahan di puskesmas Pakis Aji pada ibu hamil

dilakukan dengan metode wawancara kepada kepala puskesmas,

petugas kesehatan gigi dan mulut dan bidan. sehingga diperoleh data

permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yang

berhubungan dengan program.

Pengamatan
(Wawancara)

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis data

Penyajian Data

Gambar 7. Alur penelitian

30
Data wawancara mengenai permasalahan yang ada perihal

pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam program ANC dan kelas ibu

hamil yaitu program tersebut berjalan sebanyak empat sesi, namun

akibat keterbatasan SDM dan waktu tenaga kesehatan gigi dan mulut

yang tersedia pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

hanya mendapatkan satu sesi selama kehamilan, sehingga

membutuhkan perencanaan program promotif dan preventif secara

mandiri untuk ibu hamil agar ibu dapat mengoptimalkan kesehatan gigi

dan mulut selama kehamilan.

b. Hasil Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengumpulan data menggunakan metode wawancara pada

sasaran primer (petugas kesehatan). Data ibu hamil yang memiliki

masalah kesehatan gigi dan mulut melalui hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan berdasarkan kunjungan pada program ANC Terpadu oleh

tenaga kesehatan gigi dan mulut di puskesmas adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Data Ibu hamil


No Desa Jumlah
1 Lebak 128
2 Bulungan 111
3 Plajan 86
4 Tanjung 47
5 Kawak 49
6 Suwawal timur 60
7 Mambak 20
8 Slagi 39
Total 540

Jumlah ibu hamil berdasarkan kunjungan pada program ANC

Terpadu pada bulan Januari sampai bulan Oktober sebanyak 540 orang.

31
Tabel 7. Data Jumlah Penyakit Gigi Dan Mulut Pada Ibu Hamil di
Poli Gigi
No Diagnose Jumlah
1 Karies dentis 9
2 Kelainan pulpa periapikal 251
3 Gingivitis dan periodontitis 129
4 Kelainan dento facial 0
5 Persistensi 0
6 Jaringan lunak mulut 15
7 Abses 19
8 Fraktur rahang 0
9 Fraktur gigi 0
10 Lain-lain 9
Jumlah 432
Berdasarkan tabel jumlah penyakit gigi dan mulut pada ibu hamil

di poli gigi mulai dari bulan Januari sampai bulan Oktober 2020 yaitu

sebanyak 432 orang dimana ibu hamil yang mengalami karies gigi

sebanyak 9 orang, kelainan pulpa periapikal 251 orang, gingivitis dan

periodontitis 129 orang, jaringan lunak mulut 15 orang, abses 19 orang,

lain lain 9 orang.

B. Sumber data

1) Primer

Data primer adalah data yang diambil dan diolah secara

langsung oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan

kepala puskesmas dan dokter gigi.

2) Sekunder

Data sekunder diambil dari buku dan jurnal ilmiah ataupun

referensi yang berkaitan langsung sesuai dengan kebutuhan

penelitian

32
C. Hasil data

Program kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yang sudah

berjalan di Puskesmas Pakis Aji yaitu terintegrasi pada program ANC

dan kelas ibu hamil. Jumlah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pakis

Aji menurut kunjungan pada program ANC Terpadu sebanyak 540

orang. Dari data tersebut ibu hamil yang memiliki keluhan pada gigi dan

mulutnya sebanyak 432 orang dengan kategori penyakit terbanyak yaitu

kelainan pulpa periapikal, gingivitis dan periodontitis sedangkan 108

orang lainnya tidak mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut.

Berdasarkan data di atas menunjukan masih tingginya masalah

kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas

Pakis Aji yaitu mencapai 80%. Oleh karena itu dirasakan adanya

kebutuhan untuk melakukan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut

serta meningkatkn kesadaran ibu dalam memeriksakan gigi selama

kehamilan melalui pendidikan kesehatan. Kejadian penyakit gigi dan

mulut pada ibu hamil salah satunya diakibatkan oleh kurangnya

pengetahuan serta perilaku ibu dalam menjaga kesehatan gigi dan

mulut masih rendah didukung dengan belum adanya program tersendiri

mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut melainkan masih

tergabung dalam program KIA pada ANC terpadu dan kelas ibu hamil,

dimana pada program tersebut penjaringan dan penyuluhan kesehatan

gigi dan mulut hanya mendapatkan satu sesi selama kehamilan serta

sosialisasi pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil masih

jarang dilakukan.

33
D. Identifikasi masalah

Menurut data penyakit gigi dan mulut pada ibu hamil dapat

diidentiifikasi sebagai berikut :

1) Karies gigi pada ibu hamil sebanyak 9 orang

2) Kelainan pulpa periapikal pada ibu hamil 251 orang

3) Gingivitis dan periodontitis pada ibu hamil 129 orang

4) Kelainan Jaringan lunak mulut pada ibu hamil 15 orang

5) Abses pada ibu hamil 19 orang

E. Prioritas masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dapat

ditentukan pioritas masalah dengan menggunakan metode USG.

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas

masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG

dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan

masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah

tersebut semakin besar. Pada pengguna matrik USG untuk menentukan

suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga factor yang perlu

diperhatikan. Ketiga faktor tersebut adalah :

U = Urgency

Tingkat kegawatan, apabila masalah tidak ditanggulangi akan

semakin gawat (kasus semakin parah).

S = Seriousness

Tingkat keseriusan, apabila masalah tidak diselesaikan dapat

berakibat serius pada masalah lainnya.

34
G = Growth

Besar atau luasnya masalah

Penentuan prioritas masalah menggunakan metode USG yaitu

Keterangan :

USG Pengisian Berdasarkan


U (Urgent) = Kegawat Daruratan sekala likert 0-5
S (Serious) = Luasnya Masalah 5 = Sangat Besar
G (Growth) = Pertumbuhan 4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil

Tabel 8. Hasil Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan Gigi dan


Mulut Ibu Hamil Dari Bulan Januari- Oktober 2020

No. Permasalahan U S G Total Peringkat


1 Karies gigi 3 4 3 10 IV
2 Kelainan pulpa 3 5 5 13 II
periapikal
3 Gingivitis dan 5 5 5 15 I
periodontitis
4 Kelainan Jaringan 3 3 3 9 V
lunak mulut

5 Abses 4 4 3 11 III

Dari tabel antara lima masalah tersebut dilihat dari tingkat urgensi

atau kegawatan masalah yang mempunyai skor paling tinggi yaitu

gingivitis dan periodontitis dengan nilai sebesar 5. Hal ini

dipertimbangkan karena apabila gingivitis da periodontitis dibiarkan akan

semakin parah maka akan menyebabkan rasa sakit, gangguan

pengunyahan, dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya.

35
Sedangkan dilihat dari tingkat seriousness atau tingkat keseriusan

masalah yang mempunyai skor paling tinggi yaitu gingivitis dan

periodontitis dengan nilai sebesar 5. Dianggap serius karena apabila

tidak segera ditangani dapat mengganggu sistem pencernaan pada ibu

hamil yang dapat mempengaruhi terhadap asupan gizi pada janin yang

di kandung ibu.

Dilihat dari growth yaitu besar atau luasnya masalah yang

mempunyai skor paling tinggi yaitu gingivitis dan periodontitis dengan

nilai sebesar 5. Hal ini dipertimbangkan karena apabila keadaan gigi

yang rusak cukup parah akan merangsang keluarnya hormon

prostaglandin yang bersifat merangsang timbulnya kontraksi pada

rahim. Bila terus menerus rahim berkontraksi maka kelahiran prematur

bahkan keguguran dapat terjadi.

Dari tabel penentuan prioritas masalah diatas didapatkan bahwa

yang menjadi prioritas masalah kesehatan gigi dan mulut pada Ibu hamil

yaitu gingivitis dan periodontitis.

F. Analisis penyebab masalah

Penyebab prioritas masalah dianalisis menggunakan metode

manajemen 6 M diantaranya:

Man (manusia)

Merupakan manajemen dalam hal sumber daya manusia.

Digunakan untuk menentukan faktor yang paling penting dan paling

menentukan penyebab masalah.

36
Money (anggaran dana)

Merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan dimana

suatu kegiatan dapat diukur dari jumlah besar atau kecilnya uang yang

tersedia untuk mencapai tujuan.

Material (sarana)

Merupakan salah satu saran yang tidak dapat dipisahkan tanpa

materi tidak akan tercapai target yang dikehendaki.

Machine (prasarana)

Merupakan prasarana yang bisa memangkas waktu dalam proses

yang lebih cepat, lebih efisien dan output yang dihasilkan bisa lebih

maksimal serta kualitas yang dihasilkan lebih merata dan konsisten.

Method (metode/cara)

Suatu tata cara kerja yang akan memperlancar jalannya kegiatan

yang akan dilakukan.

Market (Pasar)

Proses kegiatan tidak akan berjalan lancar tanpa adanya dukungan

dari pihak lintas sektor dan lintas program.

37
FISHBONE

Material Money Man

Rendahnya
Alat dan bahan promosi
Keterbatasan pengetahuan,
kesehatan yang digunahan
dana untuk sikap dan
terbatas
perencanaan tindakan ibu
program promosi terhadap
kesehatan gigi kebersihan gigi
pada ibu hamil dan Mulut selama
kehamilan
gingivitis dan
periodontitis
pada ibu
Belum ada kebijakan hamil
rutin mengenai
Kurangnya kesehatan gigi dan
dukungan dari mulut khusus pada
lintas sektoral dan ibu hamil melainkan Teknologi hanya
lintas program masih tergabung digunakan dalam
dengan program KIA pencatatan dan
pelaporan gigi
Market Methode Mechine

38
Keterangan penyebab masalah dengan 6 M pada diagram tulang ikan (Fish

Bone)

a) Man (Manusia)

Rendahnya pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil terhadap

kebersihan gigi dan mulut.

b) Money (Uang)

Keterbatasan dana dari puskesmas untuk melaksanakan program

promosi kesehatan pada ibu hamil.

c) Material (Alat dan Bahan)

Kurangnya alat dan bahan untuk melaksanakan program promosi

kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.

d) Machine (prasarana)

Penyampaian Media penyuluhan belum menggunakan teknologi

melainkan menggunakan media poster.

e) Method (cara)

Belum ada kebijakan rutin mengenai kesehatan gigi dan mulut

khusus pada ibu hamil melainkan masih tergabung dengan program KIA.

f) Market (Pemasaran)

Kurangnya dukungan dari lintas sektoral dan lintas program

mengenai pelaksanaan program promotif dan preventif kesehatan gigi

dan mulut pada ibu hamil.

Dari analisis di atas, maka dapat diketahui alternative pemecahan

masalah sebagai berikut :

Metoda Analisis Pembiayaan (Cost Analysis) lebih dikenal

Efektifitas Efisiensi. Penggunaan metoda ini dengan memperhitungkan

39
efektifitas dan efisiensi dalam penetapan pilihan jenis intervensi yang

dilakukan dengan menggunakan rumus penetapan prioritas kegiatan sbb.:

Prioritas (P)= M x l x V
C
Keterangan :

M = Magnitude (besarnya masalah yang dihadapi)

I = Important (pentingnya jalan keluar menyelesaikan masalah)

V = Vunerability (ketepatan jalan keluar untuk masalah)

C = Cost (biaya yang dikeluarkan) dimana kriterinya ditetapkan:

Nilai 1 = Biaya sangat murah

Nilai 2 = Biaya murah

Nilai 3 = Biaya cukup murah

Nilai 4 = Biaya mahal

Nilai 5 = Biaya sangat mahal

Tabel berikut ini merupakan penentuan penetapan prioritas aiternatif

pemecahan masalah melaluimetodecost analysis sebagai berikut :

Tabel 9. Penetapan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah


Efektivitas Efisiensi Prioritas
No Alternatif Peringkat
M I V C MxIxV
C
Pembuatan media penyuluhan 5 4 4 4 80 II
kesehatan gigi dan mulut
1 berbentuk buku saku kesehatan
gigi dan mulut ibu

Disediakannya dana Untuk 5 4 3 3 60 III


perencanaan program promosi
2
kesehatan gigi dan mulut
khususnya pada ibu hamil
3 Peningkatan pengetahuan, sikap 5 5 5 3 125 I

40
dan tindakan dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut selama
kehamilan.
Memanfaat teknologi sebagai 5 3 3 4 11 VI
4
penunjang informasi
Dibentuknya program sendiri 2 3 4 4 24 V

5 mengenai kesehatan gigi dan


mulut khusus pada ibu hamil.

Ditingkatkannya kerjasama antar 3 3 3 2 27 IV


6
lintas sektoral dan lintas program

Berdasarkan tabel diatas maka nilai tertinggi prioritas I dengan skor 125

adalah peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menjaga kesehatan

gigi dan mulut selama kehamilan melalui media promosi kesehatan yaitu

pembuatan media penyuluhan berbentuk buku saku kesehatan gigi dan mulut

selama kehamilan seperti di prioritas II.

41
BAB IV

RENCANA PENYELESAIAN MASALAH

4.1 Plan Of Action

Plan Of Action (POA) merupakan kumpulan aktivitas kegiatan dan

pembagian tugas diantara para pelaku atau penanggung jawab suatu

program. Lebih lanjut, Action Plan of action adalah rencana yang sifatnya

arahan yang bisa dilaksanakan, jadi berupa suatu rencana yang telah diatur

agar bisa direncanakan.

42
Tabel 10. Rencana Pelaksanaan Upaya Promotif Dan Preventif Dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Gigi Dan Mulut
Pada Ibu Hamil di Pakis Aji Jepara

No Tahap Kegiatan Tujuan Uraian kegiatan Sasaran Waktu Tempat Indikator


keberhasilan
1 Persiapan Pengembangan Meningkatkan Peneliti 20/11/20 Menyesu Buku saku
media buku saku pengetahuan , merencanakan Ibu hamil iakan kesehatan gigi dan
kesehatan gigi dan sikap dan pembuatan media mulut ibu hamil
mulut ibu hamil. tindakan dalam buku saku dapat digunakan
menjaga kesehatan gigi oleh ibu untuk
kesehatan gigi dan mulut ibu mengoptimalkan
dan mulut serta hamil kesehatan gigi dan
kesadaran ibu mulutnya selama
dalam kehamilan.
memeriksakan
gigi selama
kehamilan.
2 Pelaksanaan Sosialisasi dan Mengoptimalkan Ibu hamil Ibu hamil 23/11/20 Pkm/ Ibu hamil
edukasi kepada ibu media promosi diberikan posyand memahami isi dan
hamil mengenai kesehatan gigi penjelasan u manfaat dari media
media buku saku dan mulut pada mengenai buku saku
kesehatan gigi dan ibu hamil penggunaan dan kesehatan gigi dan
mulut. isi buku saku mulut.
kesehatan gigi
dan mulut.
3 Evaluasi Mengevaluasi Mengetahui Membandingkan Ibu hamil 30/11/20 Pkm/ Peningkatan
media buku saku berhasil atau pengetahuan, posyand pengetahuan,
kesehatan gigi dan tidaknya promosi sikap dan u sikap dan tindakan
mulut ibu hamil kesehatan gigi tindakan kesehatan gigi dan
yang telah pemeliharaan mulut pada ibu
dilaksanakan kesehatan gigi hamil.

43
pada ibu hamil
sebelum dan
sesudah
penerapan media
buku saku.

44
4.2 Rancang Bangun Model/Program Sebagai Solusi Penyelesaian Masalah

Berdasarkan hasil wawancara tingginya angka kejadian penyakit gigi

dan mulut pada ibu hamil salah satunya diakibatkan oleh kurangnya

pengetahuan serta perilaku ibu dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut

masih rendah, maka perlu diadakanya pendidikan kesehatan gigi dan mulut

pada ibu hamil melalu promosi kesehatan. Pengembangan media cetak

dijadikan sebagai alat penunjang media promosi kesehatan gigi dan mulut

didasarkan pada peningkatan pengetahuan dan kemandirian ibu dalam

menjaga kesehatan gigi dan mulut. Media cetak merupakan media dalam

bentuk visual yang biasanya berisi kata, gambar atau tata warna. Salah satu

jenis media cetak yaitu buku saku yang digunakan sebagai media dalam

melakukan pendidikan. Buku saku hampir sama dengan booklet, haya saja

berukuran lebih kecil sehingga bisa dimasukan kedalam saku. Buku ini

berisikan tulisan dan gambar-gambar seperti buku, hanya saja isinya jauh

lebih singkat dan jelas biasanya tidak lebih dari 24 lembar.

Media buku saku dirancang sebagai media edukasi untuk ibu hamil

dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut serta menjadi buku pemeriksaan

gigi dan mulut selama masa kehamilan. Untuk isi dari buku saku itu sendiri

meliputi format pemeriksaan gigi dan mulut yang biasa digunakan dalam

program ANC dan kelas ibu hamil meliputi: identitas, odontogram, index

kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) serta materi edukasi yang terdapat pada

buku saku meliputi tips menjaga kesehatan gigi dan mulut selama

kehamilan, cara menggosok gigi, makanan yang dapat menyehatkan gigi

serta penyakit gigi dan mulut yang sering terjadi pada masa kehamilan.

45
4.3 Luaran Produk

Media buku saku kesehatan gigi dan mulut digunakan sebagai media

promosi kesehatan gigi selama kehamilan dimana media penyampaian

informasi mengenai kesehatan gigi pada ibu hamil di puskesmas pakis aji

yang hanya menggunakan poster. Penggunaan buku tersebut menjadi

perpanjangan tangan tenaga kesehatan gigi dan mulut dalam memberikan

promosi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil sebagai pencegahan dan

penaganan secara mandiri terutama menyikat gigi yang sifatnya masih dapat

ditangani sendiri tanpa harus mengunjungi pelayanan kesehatan yang dapat

digunakan kapanpun dan dimanapun jika ibu membutuhkan.

Buku saku tersebut digunakan juga sebagai catatan mengenai

keadaan rongga mulut ibu selama kehamilan, dimana setiap ibu hamil baru

akan mendapatkan beberapa pemeriksaan kesehatan seperti yang telah di

rencanakan oleh program ANC dan kelas ibu hamil termasuk pemeriksaan

kesehatan gigi dan mulut. Setiap ibu hamil baru akan mendapatkan buku

kesehatan ibu dan anak disitulah buku saku kesehatan gigi dan mulut bisa

diberikan. Buku tersebut diisi oleh dokter/perawat gigi sebagai catatan

keadaan rongga mulut ibu pribadi selama kehamilan.

Setiap ibu hamil memiliki buku saku kesehatan gigi dan mulut masing

masing yang dapat dijadikan pula sebagai pengingat ibu dalam

memeriksakan gigi dan mulut seperti layaknya buku kesehatan ibu dan anak.

46
DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenkes. PERMENKES 89 Tahun 2015 Tentang Upaya Kesehatan Gigi


Dan Mulut.; 2015.

2. Puspitasari AM, Ratnawati DE, Widodo AW. Klasifikasi Penyakit Gigi Dan
Mulut Menggunakan Metode Support Vector Machine. J Pengemb Teknol
Inf dan Ilmu Komput. 2018;2(2):802-810.

3. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar


(Riskesdas) Indonesia tahun 2018. Ris Kesehat Dasar 2018. 2018:182-
183.

4. Epidemiologi B, Masyarakat FK. Gambaran Skor Karies Menurut Status


Kehamilan Di Puskesmas Bayat Kabupaten Klaten. J Kesehat Masy.
2018;6(5):253-258.

5. Yuniastuti A, Handayani S. Hubungan Frekuensi Dan Ketepatan Cara


Sikat Gigi Dengan Gingivitis Ibu Hamil. J Kebidanan. 2018;10(01):91.
doi:10.35872/jurkeb.v10i01.302

6. Suwandi T. Hubungan Penyakit Periodontal pada Kehamilan dengan


Kelahiran Bayi Prematur. Dep Periodonsia Fak Kedokt Gigi Univ Trisakti.
2019;1:53-57.

7. Hartnett E, Haber J, Krainovich-miller B, Bella A, Vasilyeva A, Kessler JL.


Oral Health in Pregnancy. J Obstet Gynecol Neonatal Nurs.
2016;45(4):565-573. doi:10.1016/j.jogn.2016.04.005

8. Dyah Nawang Palupi YLR. Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Ibu Hamil Di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. J Pros. 2015:103-
106.

9. Santoso B, Sutomo B. Pengaruh Umur Kehamilan, Tingkat Pengetahuan


Tentang Menyikat Gigi, Terhadap Derajat Kebersihan Gigi Dan Mulut
Pada Ibu Hamil Di Kelurahan Bintoro Kabupaten Demak. J Kebidanan.
2017;6(13):64. doi:10.31983/jkb.v6i13.2870

10. Heribertus Dedy Kusuma Yulianto dan Morita. Pengetahuan , Sikap, dan
Perilaku Wanita Hamil Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Masa
Kehamilan. Dentika Dent J. 2016;18(2):190-193.

11. Santoso B GNAFD. Information System Monitoring Model Implemented In


School Health Dental Unit. Arc J Dent Sci. 2017.

12. Yuliani R, Aritonang EY. Pengaruh Promosi Kesehatan Dengan Metode


Ceramah Dan Metode Ceramah Dengan Media Video Terhadap Perilaku
Ibu Hamil Tentang Persalinan Aman Di Wilayah Kerja Puskesmas
Batunadua Padang sidempuan. J FKM-USU. 2017;11.

13. Pradnyanaputri KE, Kusumadewi S, Ari Susanti DN. Prevalensi Gingivitis


Pada Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan, Pekerjaan, Dan Pendidikan

47
Di Rsud Klungkung Tahun 2017. ODONTO Dent J. 2018;5(2):97.
doi:10.30659/odj.5.2.97-101

14. Nataris AS, Santik YDP. Faktor kejadian gingivitis pada ibu hamil. Higeia J
Public Heal. 2017;1(3):117-128.

15. Meilita Fatmasari, Widodo RA. Hubungan Antara Tingkat Sosial Ekonomi
Orangtua Dengan Indeks Karies Gigi Pelajar Smpn Di Kecamatan
Banjarmasin Selatan. J Kedokt Gigi. 2017;I(1):62-67.

16. Abdul Gani Soulissa. Hubungan kehamilan dan penyakit periodontal.


PDGI. 2016;63(3):71-77.

17. Izat W, Adam M TH. The Relationship Between Stress , Depression ,


Cortisol and Chronic Periodontitis. J PDGI. 2019.

18. Evan Wijaksana IK. Infectobesity Dan Periodontitis: Hubungan Dua Arah
Obesitas Dan Penyakit Periodontal. ODONTO Dent J. 2016;3(1):67.
doi:10.30659/odj.3.1.67-73

19. Budiarti D, Widjiastuti I. Penatalaksanaan Abses Periapikal Yang Besar


Pada Gigi Insisiv Sentral Rahang Atas : Laporan Kasus. 2018;(47):24-25.

20. Putri MH, Herijulianti E NN. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras
Dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran;
2013.

21. Nasrullah K. Efektivitas Media Pembelajaran Video Tutorial Untuk


Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa Dalam Membuat Siklus
Akutansi Perusahaan Jasa. J Pendidik dan pembelajaran Ekon akutansi.
2017;3 (1).

22. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.; 2012.

23. Notoatmodjo S. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta; 2013.

48

Anda mungkin juga menyukai