Disusun Oleh :
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TERAPAN KESEHATAN
PRODI TERAPIS GIGI DAN MULUT
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenaanNya “
Laporan Praktik Kerja Lapangan Di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali” dapat terselesaikan. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk
memberikan gambaran mengenai pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Di
Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali sebagai bentuk pertanggung
jawaban Mahasiswa Prodi Magister Terapan Kesehatan Terapis Gigi dan Mulut
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarag kepada pihak terkait dengan
pelaksanaan kegiatan, bahwa Praktik Kerja Lapangan telah dilaksanakan.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali diuraikan secara jelas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia yang cerdas dan produktif serta mempunyai daya juang yang tinggi
lalu, yaitu dari 43,4% (tahun 2007) menjadi 53,3% (tahun 2013). Prevalensi
karies di Indonesia mencapai 90% dari populasi anak balita. Pada tahun 2013
pada anak yaitu dari 38% dimana pada anak usia 2 – 5 tahun meningkat
(Riskesdas, 2013).
yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter
maupun perawat gigi, hal ini masih terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut
adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan karies gigi, sumber dari kedua
penyakit tersebut akibat terabaikannya kebersihan gigi dan mulut, sehingga
terjadilah akumulasi plak. Plak adalah lapisan tipis yang melekat erat di
memlihara dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik
gigi dan mulut yaitu (1) mampu mengelola riset dan pengembangan yang
pengetahuan, teknologi dan atau seni didalam bidang keilmuan terapis gigi
dan mulut dan/atau praktik professional terapis gigi dan mulut melalui
IPTEKS serta memperhatikan potensi, sosial budaya dan sumber daya lokal
pra sekolah, anak sekolah, remaja dan lansia. Karena pada penggolongan ini
gigi dan mulut. Usia sekolah adalah usia anak antara 6-12 tahun.
Meningkatnya rasa tanggung jawab terhadap tugas sekolah dan tugas dirumah
akan lebih terlihat pada anak usia ini. Perkembangan motorik halus dan kasar
semakin menuju ke arah kemajuan.oleh karena itu anak lebih dapat diajarkan
cara memelihara kesehatan gigi dan mulut secara rinci, sehingga akan
yang berkaitan dengan program kesehatan gigi dan mulut Dinas Kesehatan
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
Dinas Kesehatan Kab. Boyolali terdiri dari Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang
terdiri dari seksi pelayanan primer dan rujukan, seksi pelayanan kesehatan khusus,
seksi penjaminan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sedangkan untuk
kesehatan gigi berada pada seksi pelayanan kesehatan khusus. Selain di bidang
mahasiswa pindah PKl di Dinas Kesehatan selama 1 minggu. Total waktu yang
PELAKSANAAN
Kabupaten Boyolali.
Kabupaten Boyolali
tahun 2030.
dilakukan bersama dalam kurun waktu satu tahun sekali saat bias
Pertiwi I Ketaon
kesehatan gigi dan mulut pada orang tua. Hal ini diketahui dari
kategori buruk. Hal ini berdampak pada kesehatan gigi dan mulut
Banyudono
a. Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada sampel
berikut:
1) Prevalensi karies = 75 %
masalah, demikian juga terhadap masalah yang ada pada lahan praktik.
dianggap gawat atau serius (Seriousness) serta masalah yang dilihat dari
1. Puskesmas Sawit
Tabel 2.4 Rekap Hasil Data Prioritas Masalah dengan Metode USG
Keterangan :
2. Puskesmas Banyudono
Tabel 2.8 Rekap Hasil Data Prioritas Masalah dengan Metode USG
Keterangan :
A : Kegiatan UKGM yang tidak berjalan
Tabel 2.12 Rekap Hasil Data Prioritas Masalah dengan Metode USG
Keterangan :
Anak Prasekolah
Tunagrahita
1. Di Dinas Kesehatan
2. Di Puskesmas
kesehatan
YPCM
Banyudono
Banyudono
E. Hambatan Kegiatan
kepada mahasiswa
kesehatan gigi dan pencegahan penyakit gigi dan mulut di SLB, yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
mulut yaitu dengan melakukan inovasi dalam program kesehatan gigi dan
yaitu :
dan mulut yang terjadi pada anak pra sekolah dan anak sekolah.
tahapan menggosok
B. Saran