Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

BAKTI SOSIAL VIRTUAL


KESEHATAN GIGI DAN MULUT

DEWAN PERWAKILAN CABANG (DPC)


PERSATUAN TERAPIS GIGI DAN MULUT (PTGMI)
KABUPATEN CIREBON PROFINSI JAWA BARAT
TAHUN 2022
PROPOSAL
BAKTI SOSIAL VIRTUAL
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DPC PTGMI KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2022

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral Pembangunan Nasional.
Perencanaan pembangunan nasional dituangkan dalam Undang-Undang R.I. Nomor 17
tahun 2007 dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
Tahun 2005 – 2025, yang dilaksanakan secara bertahap.
Tahun 2015 – 2019 kita memasuki Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahap ke 3, RPJMN 2015-2019 bidang kesehatan dituangkan Kementerian Kesehatan
dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 dengan
Visi “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan “
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 antara lain :
1. Penguatan pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care).
2. Penerapan pelayanan kesehatan dengan pendekatan berkelanjutan mengikuti siklus
hidup manusia (continuum of care).
3. Intervensi berbasis risiko kesehatan (health risk).
Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 93, menjelaskan bahwa
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan
penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi dan pemulihan kesehatan gigi oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi
dan berkesinambungan. Kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan melalui pelayanan
kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat dan usaha kesehatan
gigi sekolah.
WHO mendefinisikan remaja sebagai orang yang berusia antara 10 sampai dengan
19 tahun (Petersen, 2003). Ini merupakan masa yang mempengaruhi kehidupan
seseorang karena pada masa ini berkembang kebiasaan dan perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan gigi dan mulut. Serta pada masa ini dihadapkan pada berbagai
macam ancaman sebagai hasil dari perubahan kondisi lingkungan dan sosial (Kwan &
Petersen, 2003a).Pada masa ini remaja dapat menerima kebiasaan dan perilaku yang
baik yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Praktik kebersihan gigi dan
mulut yang baik, khususnya menyikat gigi, sangat penting untuk mencegah karies gigi
dan penyakit periodontal. Sementara kebiasaan buruk seperti merokok, minum
minuman beralkohol dan asupan makanan yang buruk tidak hanya dapat
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga mempengaruhi kondisi
kraniofasial (Petersen, 2003). Sebagian besar penyakit gigi dan mulut yang paling
banyak dikeluhkan masyarakat adalah karies gigi. Oleh karena karies gigi bersifat
irreversible (tidak dapat pulih), bila terjadi pada masa remaja, maka penyakit tersebut
akan bertahan, bahkan menjadi lebih buruk dan dapat mempengaruhi kualitas
hidupnya. Anak-anak dan remaja usia sekolah yang sudah mengkonsumsi produk yang
mengandung tembakau, sering mengkonsumsi minuman keras atau penguna narkoba,
dapat meningkatkan risiko terkena kanker mulut (Kwan and Petersen, 2003).
Mengacu pada indikator-indikator pada Oral Health Global Goal 2020 yang
dikeluarkan oleh WHO maka kondisi karies gigi di Indonesia khususnya pada anak-
anak dinilai dari indeks DMFT mengalami peningkatan. Berdasarkan Riskesdas yang
dilakukan Kementerian Kesehatan tahun 2007, pada kelompok umur 12 tahun indeks
DMF-T sebesar 0,91. Sedangkan pada kelompok umur 15 tahun sebesar 1,14 dan
kelompok umur 18 tahun sebesar 1,41. Ini artinya hanya terdapat 1 gigi karies pada
setiap anak. Masih berdasarkan Riskesdas tahun 2007, persentase karies gigi di
kelompok umur 12 tahun sebesar 29,8%, kelompok umur 15 tahun sebesar 36,1% dan
kelompok umur 18 tahun sebesar 41,2%. Terlihat kecenderungan meningkatnya
persentase karies gigi seiring dengan bertambahnya umur. Persentase RTI (Required
Treatment Index) yaitu besarnya kerusakan yang belum tertangani dan memerlukan
penumpatan/pencabutan, pada kelompok umur 12 tahun sebesar 62,3%, kelompok
umur 15 tahun sebesar 65,3% dan kelompok umur 18 tahun sebesar 63,4%. Disisi lain,
persentase PTI (Performance Treatment Index) yaitu tingkat/motivasi seseorang untuk
menumpat giginya yang berlubang dalam upaya mempertahankan gigi tetap, sangat
rendah untuk kelompok umur tersebut. Pada kelompok umur 12 tahun sebesar 0,7%,
kelompok umur 15 tahun sebesar 1,9% dan kelompok umur 18 tahun sebesar 2,6%. Ini
merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Mengacu pada Permenkes 89 Tahun 2015
tentang Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut bahwa menyebutkan adanya kegiatan Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah tingkat Lanjut.
Oleh karena itu sebagai upaya pendekatan dalam mengatasi kondisi kesehatan gigi
dan mulut di atas diperlukan tenaga kesehatan gigi yang bergerak dalam bidang
promotif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang upaya pelihara diri
dalam bidang kesehatan gigi, serta dalam bidang preventif untuk dapat mencegah
penyakit gigi dan mulut menjadi lebih parah. Tenaga promotif preventif yang
diperlukan, diharapkan dapat berkontribusi aktif untuk mengatasi permasalahan yang
sedang dihadapi tersebut. Perawat gigi adalah merupakan salah satu tenaga kesehatan
di bidang kesehatan gigi yang memiliki kompetensi dan orientasi kerja dalam bidang
pelayanan promotif, preventif serta kuratif sederhana dan berdasarkan UU No 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan termasuk dalam rumpun Keteknisian Medis.
Dalam rangka kegiatan pengabdian masyarakat bagi Persatuan Terapis Gigi dan
Mulut DPC PTGMI Kabupaten Cirebon pada tanggal 30 Januari 2022, maka Terapis
Gigi dan Mulut Kabupaten Cirebon merasa terpanggil untuk meningkatkan kegiatan
promotif dan preventif guna mencegah angka kesakitan gigi yang lebih parah. Untuk
itu dengan tidak mengurangi rasa kepedulian dan tekad kuat untuk bersama-sama
membangun organisasi profesi, maka DPC PTGMI Kabupaten Cirebon Profinsi Jawa
Barat akan melaksanakan kegiatan yaitu “Bakti Sosial Virtual Kesehatan Gigi dan
Mulut Pada Usia Remaja dalam Mendukung Rencana Indonesia Sehat Bebas
Karies 2030” yang akan dilaksanakan di tempat masing-masing.

B. Tema
Bakti Sosial Virtual Kesehatan Gigi dan Mulut DPC PTGMI Kabupaten Cirebon
“Remaja Pintar, Remaja Sehat untuk Indonesia Sehat Bebas Karies 2030”

C. Tujuan
1) Tujuan Umum
Memotivasi terapis gigi dan mulut pada masa Pandemi Covid-19 tetap bisa memberikan
upaya promotif dalam mendukung Rencana Indonesia Sehat Bebas Karies 2030.
2) Tujuan Khusus
 Peserta dapat mengetahui dan memilih Teknik pelaksanaan baksos
 Peserta mampu melakukan upaya promotif dalam menyampaikan materi sesuai tingkat
audience pada masa Pandemi Covid-19 pada usia Remaja.
 Peserta mampu dalam mengembangkan inovasi dalam memberikan upaya promotif
pada masa Pandemi Covid-19 pada usia Remaja.
D. Bentuk Kegiatan
Bakti Sosial dilaksanakan secara Virtual. Dimana peserta Baksos
menyelenggarakan/melaksanakan kegiatan di tempat masing-masing dengan
arahan/bentuk kegiatan yang sesuai dengan arahan panitia . kemudian mengirimkan
bukti /hasil kegiatan berupa foto/video kepada panita.

E. Waktu dan Tempat


Pembekalan Bakti Sosial Virtual Kesehatan Gigi dan Mulut pada Usia Remaja akan
dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal, : Rentang waktu pengumpulan foto/video tanggal 30 Januari 2022 s/d
Waktu 5 Februari 2022 pada pukul 00.00 WIB
Tempat : di tempat masing-masing
Sasaran : Anak Usia Remaja (12-18 Tahun)

F. Peserta
Peserta dalam kegiatan Bakti Sosial Virtual Kesehatan Gigi dan Mulut DPC PTGMI
Kabupaten Cirebon merupakan Terapis Gigi dan Mulut diseluruh Indonesia dengan
kesepakatan SIKAP PTGMI aktif.

G. Materi
1. Teknik dan cara pelaksanaan Baksos
2. Tips pemilihan materi Baksos
3. Aksi TGM dalam pencapaian generasi bebas karies tahun 2030

H. Narasumber
Tineu Soviatin Sanjaya, AMKG

I. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Bakti Sosial Virtual Kesehatan Gigi dan Mulut DPC
PTGMI Kabupaten Cirebon adalah anak Usia Remaja 12-18 Tahun (Usia Sekolah
Menengah Lanjutan) secara individu maupun berkelompok.

J. Metode
1. Pembukaan baksos dilakukan pada tanggal 30 Januari 2021, di isi dengan 1
Narasumber untuk menyampaikan pembekalan baksos dari topik baksos serta
praktik atau teknis baksos agar peserta memiliki pedoman untuk mengikuti baksos
di tempat masing masing.
2. Bakti sosial dilaksanakan dalam rentang waktu 7 (tujuh) hari kedepan yaitu
tanggal 30 Januari 2022 s/d 5 Februari 2022. Dengan aturan sebagai berikut:
a) Peserta yang telah mengikuti kegiatan pembukaan dan sudah mengisi presensi
absen pembukaan baksos pada tanggal 30 Januari 2022, dapat melaksanakan
bakti sosial dan harus mengisi absensi ke dua yaitu baksos diantara tanggal 30
Januari 2022 (sesuai tgl pemilihan baksos dengan sasaran)
b) Dari rentang 7 hari tersebut, peserta hanya memilih satu tanggal pelaksanaan
baksos yang sudah d rencanakan dengan sasaran
c) Perserta memilih hari atau tanggal untuk melaksanakan baksos
d) Baksos bisa dilakukan virtual atau langsung di tempat peserta masing- masing
e) Peserta memilih sasaran non kebutuhan khusus
f) Jumlah sasaran baksos minimal 1
g) Untuk baksos langsung harus memperhatikan protokol kesehatan dan tidak
membuat kerumunan
h) Kewajiban Peserta melalukan baksos berupa penyuluhan, sikat gigi dan berbagi
dalam bentuk apapun terhadap sasaran seperti memberi sikat gigi dan pasta gigi
atau yang lainnya.
i) Peserta menggunakan kaos dan alat peraga yang merupakan fasilitas yang di
dapatkan oleh peserta
j) Peserta harus mendokumentasikan kegiatan bakti sosial sebagai bukti
pelaksanaan (berupa photo maupun video).
k) Setelah melakukan bakti sosial, peserta harus melakukan presensi kehadiran
pada form di google site, dengan melampirkan photo saat bakti sosial.
l) Bakti sosial dilakukan sesuai dengan teknis yang telah diberikan pada saat
kegiatan pembukaan bakti sosial.

K. Penyelenggara
Penyelenggara Bakti Sosial Virtual Kesehatan Gigi dan Mulut DPC PTGMI
Kabupaten Cirebon adalah Panitia DPC PTGMI Kabupaten Cirebon.
L. Susunan Kepanitiaan
Terlampir

M. Susunan Acara
Terlampir

N. Pendaftaran Peserta
Peserta mendaftar melalui akun SIKAP PTGMI dan membayar biaya sebesar Rp.
225.000 ditransfer ke No. Rekening BJB 0084241741101 atas nama Nopa Ripana
Konfirmasi pembayaran ke No.HP : 082314524925
Keterangan :
Konfirmasi kepesertaan setelah pendaftaran mengupload bukti transfer di sistem
dan contact person tersebut diatas.

O. Fasilitas yang didapatkan peserta


1. Kaos
2. Plifchart (alat peraga)

P. Evaluasi Penyelenggaraan
Sebagai bahan evaluasi keberhasilan Bakti Sosial Virtual Kesehatan Gigi dan
Mulut DPC PTGMI Kabupaten Cirebon ini, seluruh peserta diminta untuk mengisi
form evaluasi setelah pelaksanaan bakti sosial yang terdapat pada google site.

Q. Anggaran Biaya
a. Pemasukan
Pemasukan pembiayaan kegiatan bersumber dari partisipasi peserta
Estimasi Pemasukan:
135 Peserta x Rp. 225.000,- = Rp. 30.375.000,-
b. Pengeluaran

Harga
No Jenis Anggaran Banyaknya Jumlah
satuan
AULA PERTEMUAN
1 1 100.000 4.000.000
(Hotel)
2 Zoom 1 550.000 600.000

3 spanduk 1 300.000 750.000

4 ATK 1 50.000 890.000

5 Plifchart 135 peserta 45000 6.075.000

6 SKP 1 600.000 500.000

7 Dorprize 3 orang 50.000 150.000

8 kaos peserta 135 Orang 100.000 13.500.000

9 Mic Kondensor 1 200.000 200.000

10 Sound 1 200.000 200.000


Makan dan Snack
11 12 Orang 45.000 540.000
Panitia
12 Lain-lain 2.970.000

Jumlah 30.375.000

R. Kesekretariatan
Sekretariat Panitia Bakti Sosial Virtual Kesehatan Gigi dan Mulut DPC PTGMI
Kabupaten Cirebon adalah:
a. Puskesmas Watubelah jl. Tangkil Gede no 5 kel watubelah Kec Sumber Kab
Cirebon.
b. Email : dpc.kabcirebon@ptgmi.or.id
c. Kontak Person
2) Husnul Chotimah (081460820040)
3) Nopa Ripana (082314524925)
S. Penutup
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan dapat memberikan gambaran
kerangka kegiatan mengenai pelaksanaan acara Bakti Sosial Virtual Kesehatan Gigi
dan Mulut DPC PTGMI Kabupaten Cirebon. Tidak lupa kami ucapkan permohonan
maaf apabila dalam penulisan proposal ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungan baik moril
maupun materil untuk suksesnya kegiatan ini.
Cirebon, 14 Desember 2021
Panitia Pelaksana Bakti Sosial Virtual Kesehatan Gigi dan Mulut
DPC PTGMI Kabupaten Cirebon

Mengetahui,
Ketua DPC PTGMI Kab. Cirebon Ketua Pelaksana

Asep Ridawan Nulhakim, AMKG Helena Dwigustina


NTA. 3209102664 NTA. 3209215934
Menyetujui

Dewan Pengurus Daerah


Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia
Ketua,

Asep Supriadi, AMKG., SKM


NA.3272100007
Lampiran 1

SUSUNAN PANITIA

- Penanggung Jawab : Asep Ridwan Nulhakim


(Ketua DPC PTGMI Kabupaten Cirebon)
- Ketua : Helena Dwigustina
- Sekertaris : Husnul Chotimah, AMKG
- Bendahara : Nopa Ripana
Sie
1. Materi : Tineu Novianti S, AMKG
2. Acara : Bintari Dwi Damayanti, AMKG
Leoni Hardiyanti, A.Md. Kes
3. Humas : Astuti, S.Tr. Kes
Beni Syakirinal, S.T
4. Sarana : Asep Ridwan Nulhakim, AMKG
5. Konsumsi : Lia Yulianti, AMKG
Iin Sukmawati, AMKG
6. Dokumentasi : Rinny Nur Azizah, AMKG
Lampiran 2

SUSUNAN ACARA BAKTI SOSIAL


No Waktu Acara PJ

1. 09.00 – 10.00 Pembukaan Panitia

Sambutan-sambutan Ketua Pelaksana

Kepala Dinas
Kab.Cirebon

Ketua DPD Jabar

10.00- 10.30 Materi Teknis Baksos Narasumber

2. 10.30-11.00 Penutup Host

Photo bersama
Lampiran 3 Contoh susunan acara baksos di tempat masing masing peserta

No langkah-langkah Acara PJ

Pemilihan sasaran (non kebutuhan khusus) Peserta

Penentuan hari/tanggal baksos Peserta

Persiapan Pemilihan media baksos (file pdf dri Peserta


1 panitia)

Penjelasan maksud dan tujuan kepada Peserta


sasaran

Pretest sasaran sebelum ke materi baksos

penyampaian materi baksos (pemilihan peserta


media/ alat peraga)
2 Pelaksanaan
Mempersilahkan sasaran untuk bertanya peserta
tentang materi baksos atau yang lainnya

evaluasi Sasaran mengetahui penjelasan dari peserta


3
peserta (post test)

4 Dokumentasi Foto baksos peserta

5 penutup Menyimpulkan materi penyuluhan peserta

Catatan :

1. Baksos bisa dilakukan virtual atau langsung di tempat peserta


2. Jumlah sasaran baksos minimal 1
3. Untuk baksos langsung harus sesuai dengan protokol kesehatan dan tidak membuat
kerumunan
4. Dilakukan absensi kehadiran baksos di link goosle site
5. Dokumentasi baksos di upload di google site

Lampiran 3
Surat-surat Edaran Penundaan Baksos tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai