DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BABAKAN
Jl. Pangeran Sutajaya No.48 Tlp.(0231)8840040 Hp. 085221056234
e-mail : puskesmasbabakan48@gmail.com
Babakan - 45191
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS BABAKAN
NOMOR : / /Puskesmasbbk/2023
TENTANG
PENANGANAN DILEMA ETIK DI UPTD PUSKESMAS BABAKAN
Ditetapkan di : Babakan
Pada Tanggal : 03 Januari 2023
ENDANG SUGIATI
LAMPIRAN : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Babakan
NOMOR : / /Puskesmasbbk/2023
TANGGAL : 03 Januari 2023
TENTANG : Penanganan Dilema Etik
BAB I
DEFINISI
A. DEFINISI
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah
laku manusia, baik secara sendirian maupun bersama-sama dan
mengatur hidup ke arah. Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu
ethos berarti “kebiasaan”. “model perilaku” atau standar yang diharapkan
dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. penggunaan istilah etika
sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang
mempengaruhi perilaku.
Berdasarkan pernyataan tersebut, etika adalah ilmu tentang
kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di
dalam masyarakat yang menyangkut dari pengertian diatas, etika adalah
ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan
atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu :
baik dan burk serta kewajiban dan tanggung jawab.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau
cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar
seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional. berdasarkan uraian
diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan
untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa
yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain. sehingga juga
dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu :
nilai-nilai atau norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah laku, kumpulan azas atau nilai moral,
misalnya kode etik dan ilmu tentang yang baik dan buruk.
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana
keputusan mengenai perilaku yang layak harus dibuat. untuk itu
diperlukan pengambilan keputusan untuk mengadapi dilema etika
tersebut, yaitu :
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentkan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang
dipengaruhi dilema.
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi yang dari setiap alternative
6. Menetapkan tindakan yang tepat.
Tipe-tipe Etika
1. Bio-Etik
Bio-Etika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang
kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan.
Lebih lanjut, Bio-Etika di fokuskan pada pertanyaan etik yang muncul
tentang hubungan antara Ilmu Kehidupan , Bio-Tehnologi, Pengobatan,
Politik, Hukum dan Teknologi. Dalam lingkup yang lebih sempit, Bio-
Etik merupakan evaluasi etika pada Moralitas Treatment atau Inovasi
Teknologi dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Dalam lingkup yang lebih luas, Bio-Etik mengevaluasi pada semua
tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang
meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan
biologi. isu dalam Bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika
lingkungan pemberian pelayanan kesehatan.
2. Clinical Ethics/ Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari Bio-Etik yang lebih
memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada
klien. contoh Clinical Ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan
bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang
kurang bermanfaat (sia-sia)
3. Nursing ethics/ Etik Perawatan
Bagian dari Bio-Etik, yang merupakan studi formal tentang isu
etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis
untuk mendapatkan keputusan etik. Etika Keperawatan dapat
diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral
yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah
keperawatan adalah hak dan martabat manusia, sedangkan fokus etika
keperawatan adalah sifat manusia yang unik.
BAB II
RUANG LINGKUP
B. RUANG LINGKUP
1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berfikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang
dewasa diangggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri,
memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus
dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek
profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya;
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience artinya hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan
kesehatan, terjadi konflik antara prinsip tersebut dengan otonomi;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai hak yang sama dan
adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal
dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional
ketika pelaksana layanan untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik dan
psikologis pada pengguna layanan;
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip Veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap pengguna layanan dan untuk meyakinkan
bahwa pengguna layanan sangat mengerti.
Prinsip Veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi
akurat, komprensensif dan obyektif untuk memfasilitasi pemahaman
dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya
kepada pengguna layanan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama pelayanan.
6. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Pelaksana pelayanan selalu
berkomitmen terhadap tugas dan tanggungjawabnya serta dapat
menjaga rahasia pengguna layanan.
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Prinsip kerahasiaan yang dimaksud adalah informasi tentang
pengguna layanan harus dijaga kerahasiaannya. Segala sesuatu yang
terdapat dalam dokumen catatan kesehatan pengguna layanan hanya
boleh di akses dalam kaitannya dengan proses pemberian layanan
kesehatan, atau untuk kepentingan lain atas persetujuan pengguna
layanan dengan surat persetujuan jika mengenai riwayat kesehatan
individu.
BAB III
TATA LAKSANA
C. TATA LAKSANA
Kelalaian dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas bisa
menyangkut Puskesmas sebagai suatu organisasi (yang diwakili Kepala
Puskesmas) termasuk juga menyangkut bidang-bidang yang berkaitan
dengan policy dan manajemen. Di dalam lingkup tanggung jawab dan
kewenangan Puskesmas termasuk juga tindakan semua pelaksana
pelayanan dan pendukungnya (dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan,
dan tenaga lainnya) bisa sampai menimbulkan kerugian kepada pasien.
Puskesmas sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan tangggung
jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik kepada pengguna layanan.
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumen Kasus
a. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan ditata dan
diberikan pengkodean khusus
b. Dokumen disimpan oleh Sekretaris Mutu, Tim PPM dan Pelaksana
Tata Usaha sampai kasus dianggap selesai
c. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada unit/ program
terkait
Sebagaiman telah diuraikan diatas, tentang langkah atau tindakan
yang perlu dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan
masalah dilema etik Puskesmas Sekaran. Panduan ini perlu
disosialisasikan kepada semua petugas/ pelaksana layanan dan penunjang
lainnya yang ada di Puskesmas Sekaran. Secara berkala panduan ini akan
di evaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan-perubahan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan, serta akan dilakukan revisi agar
Panduan Dilema Etik ini menjadi lebih sempurna sehingga penanganan
dilema etik dapat lebih optimal ditangani.
Ditetapkan di : Babakan
Pada Tanggal : 03 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS BABAKAN
ENDANG SUGIATI