Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PADAS
Jl. Raya Ngawi – Caruban No. 38, Pacing, Padas, Ngawi
Telepon (0351) 746846, email: pkmpadas@ngawikab.go.id

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PADAS
NOMOR: 188.4/ /404. 302.4.07/2023

TENTANG
PANDUAN PENANGANAN DELIMA ETIK
DI UPT PUSKESMAS PADAS

KEPALA UPT PUSKESMAS PADAS

Menimbang : a. bahwa Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dalam bidang


pelayanan Kesehatan masyarakat di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Ngawi yang mempunyai fungsi pelayanan kesehatan strata pertama,
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan;
b. bahwa untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud puskesmas
mempunyai rincian tugas baik melaksanakan upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan dimasyarakat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, dan
b perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Padas tentang
panduan penanganan delima etik di UPT Puskesmas Padas.
Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
pelayanan minimal bidang kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022 tentang Mutu
Pelayanan Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi.
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 34 Tahun 2023 tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarkat, Klinik, Laboratorium Kesehatan,
Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter Dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
9. Peraturan Bupati Nomor 108 Tahun 2022 tentang Tarif Badan Layanan
Umum Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium
Kesehatan Daerah;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PADAS TENTANG PANDUAN
PENANGANAN DELIMA ETIK DI UPT PUSKESMAS PADAS.
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas tentang panduan Dilema Etik Puskesmas;
KEDUA Menetapkan Panduan Dilema Etik dalam menjalankan profesi kesehatan,
keperawatan dan kebidanan;
KETIGA : Dengan penerapan Panduan Dilema Etik Puskesmas sebagaimana butir
kesatu tersebut, maka semua dokter, perawat dan bidan yang menjalankan
praktek kedokteran, keperawatan dan kebidanan wajib berpegang pada
Panduan Dilema Etik tersebut;
KEEMPAT : Panduan penanganan delima etik UPT Puskesmas Padas sebagaimana
tercantum dalam lampiran surat keputusan ini yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dengan keputusan ini;
KELIMA : Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini maka
akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
KEENAM : Segala biaya yang diakibatkan karena terbitnya keputusan ini dibebankan
pada anggaran operasional UPT Puskesmas Padas;
KETUJUH : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila di kemudian hari
terdapat kesalahan dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Padas
Tanggal : Januari 2023

KEPALA UPT PUSKESMAS PADAS

ZAIN RATNA PRIYANTO


Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Padas
Nomor : 188.4/ /404. 302.4.07/2023
Tanggal : Januari 2023.
Tentang : Panduan Penanganan Delima Etik UPT Puskesmas
Padas

PANDUAN DILEMA ETIK KLINIK UPT PUSKESMAS PADAS


Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku manusia, baik
secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup. Etika juga berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “ethos” berarti “kebiasaan”, “model perilaku” atau standar yang
diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang
ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi perilaku.
Dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut dari
pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana
sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau
prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan buruk serta
kewajiban dan tanggung jawab.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga
etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku
profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah
yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa
yang seharusnya dilakukanseseorang terhadap orang lain. Sehingga juga dapat
disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu :
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi dari setiap alternatif
6. Menentukan tindakan yang tepat

Tipe-tipe etika
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetika difokuskan pada
pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,
pengobatan, politik, hokum dan teknologi. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik
merupakan evaluasi etika pada moral treatment atau inovasi teknologi dan waktu
pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang
mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap
perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan
pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetika,
etika lingkungan pemberian pelayanan kesehatan.
2. Clinical Ethics/ Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah
etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh Clinical Ethycs : adanya
persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon
permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
3. Nursing Ethycs/ Etik Keperawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan
dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
Etika keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab
moral yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan
adalah hak dan martabat manusia, sedangkan fokus etika keperawatan adalah sifat
manusia yang unik.

a. Ruang lingkup
1. Otonomi (Authonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memilikiberbagai keputusan atau pilihan yang
harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan
individu yang menuntut perbedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi
saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya;
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung
prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam bentuk
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hokum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik dan psikologis pada klien;
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan.
6. Menepaji janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan
rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seorang perawat untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien;
b. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang pelayanan puskesmas bias menyangkut puskesmas sebagai
suatu organisasi (yang diwakili oleh kepala puskesmas) jika menyangkut bidang-bidang
yang berkaitan dengan policy dan manjemen. Didalam lingkup tanggung jawab
puskesmas termasuk juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bidan, tenaga
kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias menimbulkan kerugian pada
pasien. Puskesmas sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab
terhadap pemberian pelayanan yang baik kepada para pasiennya.
PENINGKATAN MASALAH ETIK PUSKESMAS
1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh direksi, humas, dan
komite etik dari :
- Media massa
- Kotak saran
- Keluhan pasien
- Laporan staf
- Telepon pengaduan
- Somasi pasien/ kuasa hokum
- Tokoh masyarakat
- LSM
2. Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan hal-hal:
- Mencatat dan mengkaji informasi :
a. Identitas
b. Kondisi pasien
c. Peristiwa atau kejadian
d. Tuntutan pasien
- Menanggapi keluhan :
a. Mengucapkan terimakasih atas laporan
b. Membuat penjelasan sementara
c. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
d. Menenangkan pelapor
e. Membuat tanda terima laporan
- Melaporkan kepada direksi adanya keluhan atau complain
- Mengisi formulir sesuai kebutuhan :
a. Member pertimbangan
b. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
c. Menindaklanjuti instruksi dari direksi
d. Infestigasi kasus
- Membahas kebenaran informasi tentang :
a. Identitas pasien
b. Peristiwa
c. Rekam medis
- Penetapan dokumen :
a. Dokumen informasi
b. Berkas Rekam Medis
c. Dokumen persetujuan tindakan medis
d. Second opinion
e. Resume medis
f. Pendapat organisasi profesi
g. Juklak, Juknis dan SOP pelayanan
- Rapat dengan satuan kerja terkait
3. Analisa Kasus
- Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori kasus
- Kasus etika ditangani oleh KE
- Kasus administrasi ditangani oleh bagian SDM
- Kasus hokum ditangani oleh KE
- Kasus gabungan ditangani KE
- Telaah kasus :
a. Kebenaran identitas pasien
b. Kebenaran peristiwa
c. Barang bukti
d. Pertimbangan prosedur tindak lanjut
- Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
a. Kewenangan dan kompetensi
b. Indikasi dan kontra indikasi
c. Persetujuan tindakan medis
d. Kesesuaian dengan tindakan SOP
e. Kerugian/ cidera dan sebab akibatnya
f. Hukum dan perundang-undangan
- Putusan direksi tentang pilihan penyesuaian kasus litigasi atau no litigasi
- Dokumen kasus :
a. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan media ditata dan
diberikan pengkodean khusus
b. Dokumen disimpan oleh kepala bagian pelayanan sampai kasus dianggap
selesai
c. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada bagian Rekam Medis

c. Dokumentasi
Sebagaimana telah diuraikan diatas tentang langkah atau tindakan yang perlu
dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah dilema etik di
Puskesmas Ngemplak. Panduan ini perlu disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya
Manusia Puskesmas Ngemplak. Secara berkala panduan ini akan dievaluasi, sehingga
bila diperlukan perubahan-perubahan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, akan
dilakukan revisi agar ini menjadi lebih sempurna sehingga penanganan dilema etik dapat
ditangani secara optimal.

KEPALA UPT PUSKESMAS PADAS

ZAIN RATNA PRIYANTO

Anda mungkin juga menyukai