DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS KUTA II
TENTANG
PERATURAN INTERNAL
PADA UPT. PUSKESMAS KUTA II
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS KUTA II
TENTANG
PERATURAN INTERNAL UPT. PUSKESMAS KUTA II
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1.
BAB II
PERATURAN INTERNAL UPT. PUSKESMAS KUTA II
Pasal 2.
KEDISIPLINAN
a. Kedisiplinan Waktu
Senin – Kamis : 07.30 – 14.00 Wita
Jumat : 07.00 – 12.30 Wita
Sabtu : 07.30 – 13.30 Wita
b. Kedisiplinan Berpakaian
Senin-Selasa : PDH warna khaki (Kepala Puskesmas dan
manajemen)
PDH putih-putih untuk fungsional.
Rabu : PDH atasan kemeja putih, bawahan warna hitam.
Kamis : PDH adat Bali
Jumat : Pakaian olah raga, Pakaian Endek Pemda Badung
Sabtu : Pakian olah raga puskesmas
Purnama & Tilem : Pakaian adat sembahyang bagi umat beragama Hindu,
sedangkan bagi umat selain beragama Hindu
menyesuaikan.
KEBERSIHAN
Kebersihan di UPT. Puskesmas Kuta II dilaksanakan oleh Petugas Cleaning
Service, dipantau oleh masing-masing penanggung jawab ruangan dan di supervisi
oleh petugas kesehatan lingkungan.
KEBERSAMAAN/KEKOMPAKAN
a. Kebersamaan dan kekompakan dalam melaksanakan tugas sehari-hari di
Puskesmas
b. Semua staf berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
c. Koordinasi dan komunikasi antara Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab
Program/Upaya dan Pelaksana Kegiatan.
BAB III
PEMILIK
Pasal 3
Pemilik UPT. Puskesmas Kuta II adalah Pemerintah Kabupaten
Badung.
Pasal 4
Pemerintah Kabupaten Badung, berdasarkan kewenangan yang
dimilikinya, bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup serta
kemajuan dan perkembangan Puskesmas sesuai yang diharapkan
dan diinginkan masyarakat.
Pasal 5
Pasal 6
1. Pemerintah Kabupaten Badung bertanggungjawab kepada rakyat
melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung atas
kelangsungan hidup, kelancaran dan perkembangan Puskesmas.
2. Pemerintah Kabupaten Badung ikut bertanggung gugat atas
terjadinya kerugian akibat kelalaian atas kesalahan dalam
pengelolaan Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung berkewajiban untuk
melakukan pembinaan dalam peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak
mendapatkan dukungan dana, sarana, dan prasarana untuk
memperkuat pelayanan seperti pengadaan Puskesmas Pembantu
dan Posyandu
BAB IV
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
SUMBER DAYA MANUSIA
1. UPT. Puskesmas Kuta II dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, yang secara
teknis fungsional dan taktis operasional bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Badung.
2. Persyaratan untuk Kepala Puskesmas harus seorang sarjana di bidang kesehatan
yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3. Jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon IV.a.
4. Dalam hal tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat eselon
IV.a, ditunjuk pejabat sementara yang memiliki persyaratan Kepala Puskesmas
sebagaimana dimaksud ayat (2).
5. Pejabat sementara sebagaimana dimaksud ayat (4) memiliki kewenangan yang
setara dengan pejabat tetap.
6. Tersedianya tenaga medis, keperawatan, tenaga kesehatan lain dan tenaga non
kesehatan dipenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan kualifikasinya.
7. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha
yang merupakan Pejabat Struktural, dalam melaksanakan tugas
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Puskesmas.
8. Upaya pelayanan teknis pengobatan dipimpin oleh seorang dokter
yang merupakan Pejabat Fungsional, dalam melaksanakan tugas
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Puskesmas.
9. Upaya pelayanan teknis kesehatan lain dipimpin oleh seorang
Perawat/Bidan atau petugas kesehatan lain yang merupakan
Pejabat fungsional, dalam melaksanakan tugas berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
Pasal 10
TUGAS KEPALA PUSKESMAS
Pasal 11
Prosedur Kerja
Pasal 12
Minilokakarya Puskesmas
BAB V
AUDIT INTERNAL
Pasal 13
Satuan Audit Internal
BAB VI
Kewenangan Klinis ( CLINICAL PRIVILEGE )
Pasal 14
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas dilakukan
atas penugasan klinis ( Clinical Appointment ) dari Kepala Puskesmas.
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan, klinis ( clinical privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui
penerbitan surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan.
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh kepala
Puskesmas.
BAB VII
Penugasan Klinik ( CLINICAL APPOINTMENT )
Pasal 15
Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus
memiliki surat penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis
berdasarkan rincian kewenangan klinis ( delineation of clinical privilege ).
Pasal 16
Tata Urutan Peraturan
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat
Peraturan ini disahkan, masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan ketentuan yang tercantum di
dalam Peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan dievaluasi oleh Tim yang
dibentuk oleh Kepala Puskesmas.
3. Jika di dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditemukan hal-hal yang sudah tidak sesuai lagi, maka akan
dilakukan perbaikan penyempurnaan, yang selanjutnya
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas.
Pasal 20
1. Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku
pada tanggal
ditetapkan.
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan
melaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan : di Legian
Pada tanggal : 19 Januari 2017