Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS KUTA II

JLN. SRI RAMA, LEGIAN TELP. 0361 750245

KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS KUTA II


NOMOR : 800/013/Pusk K II/2017

TENTANG

PERATURAN INTERNAL
PADA UPT. PUSKESMAS KUTA II

KEPALA UPT. PUSKESMAS KUTA II,

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan Puskesmas dapat efektif, efisien, dan


berkualitas serta dapat dipertanggungjawabkan secara hokum, perlu
diatur adanya Peraturan Internal UPT. Puskesmas Kuta II;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf


a perlu menetapkan dengan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kuta
II tentang Peraturan Internal Puskesmas;

c. bahwa seluruh pejabat struktural, fungsional dan seluruh karyawan


harus melaksanakan serta mentaati Peraturan Internal Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan


Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga


Kesehatan;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2005 Tentang


Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman


Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintah Daerah;

7. Perturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem


Kesehatan Nasional;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 971


Tahun 2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural
Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di
Kabupaten Kota;

10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


128/Menkes/SK/II/2004 Tanggal 10 Pebruari 2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;

11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


445/Menkes/SK/IX/2013 Tentang Asosiasi Fasilitas Kesehatan;

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


12. 772/Menkes/SK/VI/2002 Tentang Pedoman Peraturan Internal
Rumah Sakit (Hospital By Laws);

13. Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Hari


Penggunaan Busana Adat Bali;

14. Surat Edaran Bupati Badung Nomor : 065/161/Tahun 2016 Tentang


Penggunaan Pakaian Dinas Harian (PDH) Adat Bali dan Pakaian
Adat Sembahyang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Badung;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS KUTA II
TENTANG
PERATURAN INTERNAL UPT. PUSKESMAS KUTA II

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1.

Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah :


a. Daerah adalah Kabupaten Badung.
b. Pemerintah daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut azas otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar 1945.
c. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
d. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
e. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten beserta jejaringnya
(Puskesmas Pembantu dan posyandu).
f. Izin Operasional Puskesmas adalah Izin yang diberikan kepada Puskesmas
termasuk jejaringnya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
g. Izin Operasional Puskesmas diberikan apabila Puskesmas telah memenuhi
persyaratan meliputi : Administrasi dan manajemen Puskesmas, Standar Pelayanan
Puskesmas, Sarana Dan Prasarana Puskesmas serta Sumber daya Manusia.
h. Peraturan Internal UPT. Puskesmas Kuta II adalah produk hukum yang
merupakan anggaran rumah tangga Puskesmas yang ditetapkan oleh Puskesmas
atau yang mewakili, yang mengatur tentang hubungan antara Pemilik, Kepala
Puskesmas, Staf Medis, Staf Keperawatan, dan non medis.
i. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege) adalah hak khusus seorang staf medis
untuk melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu di dalam lingkungan
Puskesmas untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan
klinis (Clinical Appointment).
j. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara nyata dan tegas diatur dalam lini
organisasi.
k. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab
dan wewenang dari seorang pegawai dalam kesatuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya di dasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta
memiliki ijin praktek di Puskesmas.
l. Profesi kesehatan adalah mereka yang dalam tugasnya telah mendapatkan
pendidikan kesehatan dan melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat.

BAB II
PERATURAN INTERNAL UPT. PUSKESMAS KUTA II
Pasal 2.

Nama, Tujuan, Visi, Misi, Filosofi dan Nilai-nilai Dasar

1. Nama Puskesmas ini adalah UPT. Puskesmas Kuta II


2. Peraturan Internal Puskesmas adalah aturan dasar yang mengatur
tata cara hubungan dan penyelenggaraan Puskesmas antara
Pemilik, Kepala Puskesmas, dan karyawan Puskesmas yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas
3. Visi UPT. Puskesmas Kuta II adalah “Puskesmas Sebagai Fasilitas
Pelayanan Tingkat Pertama Mendukung Terwujudnya
Kecamatan Sehat”
4. Misi Puskesmas adalah :
a. Meningkatkan Kualitas Manajemen Pelayanan Kesehatan.
b. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan.
c. Meningkatkan Kualitas Upaya Kesehatan Masyarakat Melalui
Peran Serta Lintas Sektor Dalam Pembangunan Berwawasan
Kesehatan.
5. Filosofi UPT. Puskesmas Kuta II berorientasi sosial dengan tetap
memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas, dan
memuaskan kepada pasien/pelanggan serta meningkatkan
kesejahteraan seluruh pegawai.
6. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas,
dan memuaskan kepada pasien/pelanggan serta meningkatkan
kesejahteraan seluruh pegawai Puskesmas
b. Tujuan Khusus
 Meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar
pelayanan Puskesmas.
 Mengembangkan pelayanan Puskesmas seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Penyelenggara kegiatan manajemen Puskesmas secara
professional, efisien dan efektif.
 Terwujudnya kepuasan bekerja sebagai ibadah dan
kesejahteraan seluruh pegawai.
7. Motto Puskesmas adalah “BERSAMA MENUJU SEHAT MELAYANI
DENGAN IKHLAS”
8. Janji Layanan : “CERDAS”
a. Cermat : Melayani dengan Cermat
b. Empati : Empati kepada pasien
c. Ramah : Melayani dengan Ramah menerapkan 3 S
(Senyum,Salam,
Sapa)
d. Disiplin : Disiplin dalam memberikan pelayanan patuh
terhadap Standar Prosedur Operasional.
e. Aman : Memberikan pelayanan yang Aman dengan
mengutamakan keselamatan pasien
f. Santun : Melayani dengan sopan dan Santun

9. Tata Nilai UPT. Puskesmas Kuta II yaitu menerapkan 3 K :

KEDISIPLINAN
a. Kedisiplinan Waktu
 Senin – Kamis : 07.30 – 14.00 Wita
 Jumat : 07.00 – 12.30 Wita
 Sabtu : 07.30 – 13.30 Wita
b. Kedisiplinan Berpakaian
 Senin-Selasa : PDH warna khaki (Kepala Puskesmas dan
manajemen)
PDH putih-putih untuk fungsional.
 Rabu : PDH atasan kemeja putih, bawahan warna hitam.
 Kamis : PDH adat Bali
 Jumat : Pakaian olah raga, Pakaian Endek Pemda Badung
 Sabtu : Pakian olah raga puskesmas
 Purnama & Tilem : Pakaian adat sembahyang bagi umat beragama Hindu,
sedangkan bagi umat selain beragama Hindu
menyesuaikan.
KEBERSIHAN
Kebersihan di UPT. Puskesmas Kuta II dilaksanakan oleh Petugas Cleaning
Service, dipantau oleh masing-masing penanggung jawab ruangan dan di supervisi
oleh petugas kesehatan lingkungan.

KEBERSAMAAN/KEKOMPAKAN
a. Kebersamaan dan kekompakan dalam melaksanakan tugas sehari-hari di
Puskesmas
b. Semua staf berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
c. Koordinasi dan komunikasi antara Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab
Program/Upaya dan Pelaksana Kegiatan.

BAB III
PEMILIK

Pasal 3
Pemilik UPT. Puskesmas Kuta II adalah Pemerintah Kabupaten
Badung.

Pasal 4
Pemerintah Kabupaten Badung, berdasarkan kewenangan yang
dimilikinya, bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup serta
kemajuan dan perkembangan Puskesmas sesuai yang diharapkan
dan diinginkan masyarakat.

Pasal 5

Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kesehatan Kabupaten


Badung berwenang :
1. Menentukan kebijakan secara umum Puskesmas.
2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas.
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Puskesmas

Pasal 6
1. Pemerintah Kabupaten Badung bertanggungjawab kepada rakyat
melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung atas
kelangsungan hidup, kelancaran dan perkembangan Puskesmas.
2. Pemerintah Kabupaten Badung ikut bertanggung gugat atas
terjadinya kerugian akibat kelalaian atas kesalahan dalam
pengelolaan Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung berkewajiban untuk
melakukan pembinaan dalam peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak
mendapatkan dukungan dana, sarana, dan prasarana untuk
memperkuat pelayanan seperti pengadaan Puskesmas Pembantu
dan Posyandu

BAB IV
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 7

1. Persyaratan administrasi dan manajemen Puskesmas terdiri dari Struktur


Organisasi dan Tata Kelola
2. Struktur Organisasi Puskesmas minimal terdiri dari :
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
pengelolaan
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas
3. Tata Kelola sebagaimana dimaksud ayat satu meliputi tata laksana organisasi,
standar pelayanan, Standar Prosedur Operasional, dan Informasi Manajemen
Puskesmas
4. Puskesmas membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya
5. Puskesmas memiliki Standar Operasional Prosedur pelayanan Puskesmas

Pasal 8

1. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas,


Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer yang
memenuhi standar pelayanan Puskesmas
2. Pelayanan kesehatan primer sebagaimana dimaksud ayat 1
merupakan pelayanan Kesehatan Perorangan dan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan
3. Upaya pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1)
meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
c. Upaya Kesehatan Perseorangan Kefarmasian dan Laboratorium
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
4. UKM Essensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf a meliputi :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan KIA - KB
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf b terdiri dari :
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
c. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
d. Pelayanan Kesehatan Olah Raga
e. Pelayanan Kesehatan Indera
f. Pelayanan Kesehatan Lansia
g. Pelayanan Kesehatan Kerja
h. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
6. UKP Kefarmasian dan Laboratorium Primer sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c, meliputi :
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan Gawat Darurat
d. Pelayanan Kefarmasian
e. Pelayanan Laboratorium
7. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan
Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d,
meliputi :
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
d. Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pasal 9
SUMBER DAYA MANUSIA

1. UPT. Puskesmas Kuta II dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, yang secara
teknis fungsional dan taktis operasional bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Badung.
2. Persyaratan untuk Kepala Puskesmas harus seorang sarjana di bidang kesehatan
yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3. Jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon IV.a.
4. Dalam hal tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat eselon
IV.a, ditunjuk pejabat sementara yang memiliki persyaratan Kepala Puskesmas
sebagaimana dimaksud ayat (2).
5. Pejabat sementara sebagaimana dimaksud ayat (4) memiliki kewenangan yang
setara dengan pejabat tetap.
6. Tersedianya tenaga medis, keperawatan, tenaga kesehatan lain dan tenaga non
kesehatan dipenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan kualifikasinya.
7. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha
yang merupakan Pejabat Struktural, dalam melaksanakan tugas
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Puskesmas.
8. Upaya pelayanan teknis pengobatan dipimpin oleh seorang dokter
yang merupakan Pejabat Fungsional, dalam melaksanakan tugas
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Puskesmas.
9. Upaya pelayanan teknis kesehatan lain dipimpin oleh seorang
Perawat/Bidan atau petugas kesehatan lain yang merupakan
Pejabat fungsional, dalam melaksanakan tugas berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.

Pasal 10
TUGAS KEPALA PUSKESMAS

1. Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan


pelaksanaan, mengkoordinasikan, membina dan mengevaluasi
pelaksana tugas-tugas Puskesmas agar efektif, efisien dan
berkualitas sesuai tujuan Puskesmas.
2. Menguasai, memelihara dan mengelola sumber daya Puskesmas.
3. Mewakili Puskesmas di dalam dan luar pengadilan.
4. Melaksanakan kebijakan bidang pelayanan kesehatan dan
pengembangan Puskesmas sebagaimana digariskan oleh Bupati
Badung atas nama Pemerintah Kabupaten Badung.
5. Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas.
6. Menyusun Rencana Strategis dan Rencana Anggaran Tahunan
Puskesmas.
7. Membuat uraian tugas jabatan serta tata hubungan kerja sesuai
struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas.
8. Menyiapkan laporan tahunan dan berkala.
9. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas dibantu Koordinator Upaya
Kegiatan.
10. Kepala Puskesmas mengangkat dan memberhentikan Ketua dan anggota Satuan
Pengawas Internal, dan Kordinator Upaya Kesehatan di lingkungan Puskesmas.
11. Tugas pokok dan fungsi tanggung jawab para karyawan ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.

Pasal 11
Prosedur Kerja

1. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas wajib


menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik
dalam Puskesmas maupun dengan organisasi dalam lingkungan
Pemerintah Kabupaten Badung sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan
dalam lingkungan Puskesmas bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahan.
3. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sub. Bagian Tata Usaha
dan Kordinator Upaya Kesehatan dari bawahan, wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan menyusun laporan lebih lanjut dan
untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
4. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, dan Koordinator Upaya
Kesehatan, menyampaikan laporan kepada Kepala Puskesmas.
5. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan
dalam melaksanakan tugasnya saling berkoordinasi dengan
Pejabat Non Struktural terkait, dan Satuan Kerja terkait dengan
lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.
6. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Upaya
pelayanan/Kordinator Pelayanan wajib mengadakan evaluasi
kinerja dan melaksanakan tindak lanjut hasil evalusi.
7. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha mengadakan proses penilaian
secara sistematis terhadap Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan
perilaku kerja PNS untuk menjamin objektifitas pembinaan PNS
yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja.

Pasal 12
Minilokakarya Puskesmas

1. Minilokakarya Puskesmas merupakan Pertemuan yang diselenggarakan


secara rutin di Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staff di Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan Bidan di desa serta dipimpin oleh Kepala Puskesmas,
merupakan proses penggalangan kerjasama tim Puskesmas dengan pendekatan
system.
2. Minilokakarya Puskesmas diselenggarakan sekurang-kurangnya 1
(satu) bulan sekali.
3. Dalam Rapat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibicarakan
hal-hal yang berhubungan dengan Puskesmas sesuai dengan
tugas, kewenangan dan kewajibannya.
4. Keputusan Minilokakarya Puskesmas diambil berdasarkan
musyawarah mufakat, bila tidak tercapai kata mufakat maka
diambil berdasarkan suara terbanyak.
5. Hasil Minilokakarya Puskesmas dituangkan dalam Plane of Action
(POA) Puskesmas
6. Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar hadir.

BAB V
AUDIT INTERNAL

Pasal 13
Satuan Audit Internal

1. Satuan Audit Internal adalah kelompok jabatan yang bertanggungjawab


melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas.
2. Satuan Audit Internal dipimpin oleh Ketua, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Satuan Audit Internal ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), meliputi : pengawasan terhadap sumber daya manusia,
sarana prasarana, kegiatan pelayanan serta administrasi keuangan Puskesmas.

BAB VI
Kewenangan Klinis ( CLINICAL PRIVILEGE )

Pasal 14

1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas dilakukan
atas penugasan klinis ( Clinical Appointment ) dari Kepala Puskesmas.
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan, klinis ( clinical privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui
penerbitan surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan.
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh kepala
Puskesmas.

BAB VII
Penugasan Klinik ( CLINICAL APPOINTMENT )
Pasal 15

Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus
memiliki surat penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis
berdasarkan rincian kewenangan klinis ( delineation of clinical privilege ).

Pasal 16
Tata Urutan Peraturan

1. Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi


pedoman semua peraturan dan kebijakan Puskesmas yang dibuat
dengan Keputusan Kepala Puskesmas.
2. Setiap satuan kerja/seksi harus membuat standart prosedur
operasional yang mengacu pada Peraturan Internal Puskesmas.
3. Semua kebijakan operasional, prosedur tetap administrasi dan
manajemen Puskesmas tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Internal Puskesmas.
Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut:
a. Peraturan Internal Puskesmas.
b. Keputusan Kepala Puskesmas
c. Keputusan Koordinator Upaya Kegiatan dalam hirarki
struktural, Kepala kelompok Non Struktural/ Fungsional untuk
hal – hal yang teknis operasional di bidangnya dan
dipertanggung jawabkan kepada atasan langsung.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat
Peraturan ini disahkan, masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan ketentuan yang tercantum di
dalam Peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan dievaluasi oleh Tim yang
dibentuk oleh Kepala Puskesmas.
3. Jika di dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditemukan hal-hal yang sudah tidak sesuai lagi, maka akan
dilakukan perbaikan penyempurnaan, yang selanjutnya
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas.

Pasal 20
1. Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku
pada tanggal
ditetapkan.
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan
melaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkan : di Legian
Pada tanggal : 19 Januari 2017

Kepala UPT. Puskesmas Kuta II,

dr. I Wayan Darta


NIP. 19671222 199903 1 006
Keputusan ini disampaikan kepada :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung


2. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai